PENGARUH MODEL LATIHAN FISIK DAN KECERDASAN EMOSI TERHADAP KETERAMPILAN SEPAKBOLA : Studi Eksperimen Pada Siswa SMA Negeri 4 Garut.

(1)

PENGARUH MODEL LATIHAN FISIK DAN KECERDASAN EMOSI TERHADAP KETERAMPILAN SEPAKBOLA

(Studi Eksperimen Pada Siswa SMA Negeri 4 Garut)

TESIS

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Pendidikan Olahraga

Oleh

ASEP ANGGA PERMADI 1201049

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN OLAHRAGA SEKOLAH PASCA SARJANA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2015


(2)

Halaman Hak Cipta

==========================================================

PENGARUH MODEL LATIHAN FISIK DAN KECERDASAN EMOSI TERHADAP KETERAMPILAN SEPAKBOLA

(Studi Eksperimen Pada Siswa SMA Negeri 4 Garut)

Oleh

Asep Angga Permadi, M.Pd Universitas Pendidikan Indonesia

Bandung, 2015

Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd.) pada Fakultas Pendidikan Olahraga

© Asep Angga Permadi 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

Januari 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Tesis ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

(4)

Asep Angga Permadi, 2015

PENGARUH MOD EL LATIHAN FISIK D AN KECERD ASAN EMOSI TERHAD AP KETERAMPILAN SEPAKBOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

PENGARUH MODEL LATIHAN FISIK DAN KECERDASAN EMOSI TERHADAP KETERAMPILAN SEPAKBOLA

Asep Angga Permadi (2015): “Pengaruh Model Latihan Fisik dan Kecerdasan Emosi Terhadap Keterampilan Sepakbola.” Tesis, Bandung. Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia. Pembimbing: Dr. Dikdik Zafar Sidik, M.Pd.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan pengaruh model latihan fisik dengan kecerdasan emosi terhadap keterampilan sepakbola. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen dengan desain faktorial 2 x 2 (ANAVA). Penelitian dilaksanakan di SMAN 4 Garut dengan populasi sebanyak 56 siswa. Instrumen yang digunakan adalah tes kecerdasan emosional, kondisi fisik sepakbola dan tes keterampilan sepakbola. Pengolahan data menggunakan program Statistical Product and Service Solition versi 20.0 pada taraf signifikan α = 0.05 dengan Uji Kolmogrov Smirnov, Uji Levane Test Independent Sample t Test,Uji ANAVA.Berdasarkan pengolahan dan analisis data diperoleh kesimpulan sebagai berikut : tidak terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan model latihan fisik menggunakan bola dan model latihan fisik tanpa menggunakan bola terhadap keterampilan sepakbola, tidak terdapat interaksi antara model latihan dengan kecerdasan emosional terhadap keterampilan sepakbola, tidak terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan model latihan fisik menggunakan bola dan model latihan fisik tanpa menggunakan bola terhadap keterampilan sepakbola pada kelompok siswa yang memiliki kecerdasan emosional tinggi, tidak terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan model latihan fisik menggunakan bola dan model latihan fisik tanpa menggunakan bola terhadap keterampilan sepakbola pada kelompok siswa yang memiliki kecerdasan emosional rendah, dan terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan kecerdasan emosional tinggi dan kecerdasan emosional rendah terhadap keterampilan sepakbola.


(5)

Asep Angga Permadi, 2015

PENGARUH MOD EL LATIHAN FISIK D AN KECERD ASAN EMOSI TERHAD AP KETERAMPILAN SEPAKBOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Kata Kunci : Latihan Fisik, Kecerdasan Emosional dan Keterampilan Sepakbola

ABSTRACT

INFLUENCE MODEL OF EMOTIONAL INTELLIGENCE AND PHYSICAL TRAINING OF FOOTBALL SKILLS

Asep Angga Permadi (2015): “Influence Model of Emotional Intelligence and Physical Exercise of Football Skills.” Thesis, Bandung. Graduate Shool Of Education, University Of Indonesia. Supervisor: Dr. Dikdik Zafar Sidik, M.Pd.

The purpose of this research is to find out the influence of different use of physical exercise models and emotional intelligence with the footbaal skills. The metod used in this study is an experiment with a factorial design 2x2 (ANAVA). The research was carried out in SMAN 4 Garut with a population of 56 students. The instruments used were the emosional intelligence test, physical conditional of footbaal test and footbaal skills test. Data processing used Statistical Product and Solition Service program versi 20.0 on a significant level of α= 0,05, Kolmogorov Smirov Test, Test Levane Independent Sample t Test, and test of ANAVA. Based on the analysis of the data there are several results showed. First, there is no significant influence in applying different models of physical exercises between using a ball and without using a ball on football skill. Second there is on interaction among practice models, emocional intelligence, and footbaal skills: there is no significant influence in applying different models of physical exercises between using a ball and without using a ball on football skills to a group of student who have high emotional intelligence and neither to a group of student who have low emotional intelligence. Last however, there is a difference significan influence between high and low in emotional intelligence of footbaal skill.


(6)

i

Asep Angga Permadi, 2015

PENGARUH MOD EL LATIHAN FISIK D AN KECERD ASAN EMOSI TERHAD AP KETERAMPILAN SEPAKBOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK……… .. i

KATA PENGANTAR……….. iii

UCAPAN TERIMA KASIH……… iv

DAFTAR ISI………. v

DAFTAR TABEL………. vii

DAFTAR GAMBAR………. viii

LAMPIRAN-LAMPIRAN... ... x

BAB I PENDAHULUAN……… 1

A. Latar Belakang………. 1

B. Identifikasi Masalah………. 7

C. Rumusan Masalah……… 8

D. Tujuan Penelitian………. 9

E. Manfaat Penelitian………... 9

F. Struktur Organisasi Tesis………. 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN……… 12

A. Kajian Pustaka………... 12

1. Hakikat Kondisi Fisik………... 12

2. Hakikat Kecerdasan Emosional……… 27

3. Hakikat Keterampilan Sepakbola………. 33

B. Hasil Penelitian yang Relevan……….. 63

C. Kerangka Pemikiran……….. 64

D. Hipotesis Penelitian……… 68

BAB III PROSEDUR PENELITIAN……… 69

A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian………. 69


(7)

ii

Asep Angga Permadi, 2015

PENGARUH MOD EL LATIHAN FISIK D AN KECERD ASAN EMOSI TERHAD AP KETERAMPILAN SEPAKBOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

2. Populasi Penelitian……….. 69

3. Teknik Pengambilan Sampel………. 69

B. Metode Penelitian dan Desain Penelitian……… 70

1. Metode Penelitian………. 70

2. Desain Penelitian……….. 71

3. Validitas Internal………... 73

4. Validitas Eksternal………. 74

C. Tempat dan Waktu Penelitian……… 74

D. Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional………. 75

1. Variabel Penelitian………. 75

2. Defenisi Operasional……….. 75

E. Instrumen Penelitian……….. 76

1. Jenis Instrumen……… 76

a. Tes Kecerdasan Emosional………. 76

b. Tes Fisik Pemain Sepakbola……… 77

c. Tes Keterampilan Sepakbola………. 78

F. Prosedur Penelitian……….. 81

G. Teknik Pengolahan Data……….. 82

H. Proses Pengembangan Instrumen ……… 83

I. Analisis Data………. 86

BAB IV HASIL PENELITIAN……….……….. 89

A. Deskripsi Data……….. 89

B. Pengujian Persyaratan Analisis……… 93

C. Uji Hipotesis... 95

D. Pembahasan Hasil Penelitian………... 102

E. Diskusi Penemuan... 108

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI………... 112

A. Kesimpulan……….. 112


(8)

iii

Asep Angga Permadi, 2015

PENGARUH MOD EL LATIHAN FISIK D AN KECERD ASAN EMOSI TERHAD AP KETERAMPILAN SEPAKBOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA……….. 115

LAMPIRAN-LAMPIRAN……… 119

RIWAYAT HIDUP……….... 158

DAFTAR TABEL

Tabel Hlm

2.1 3.1 3.2 3.3 3.4 3.5 3.6 3.7 4.1 4.2 4.3 4.4 4.5 4.6 4.7 4.8 4.9 4.10

Kontinum Empat-Kategori dari Closed Skills ke Open Skill...

Desain Penelitian ANAVA………

Jadwal, Waktu, dan Hari Latihan…….……….. Kisi-kisi Instrumen Kecerdasan Emosional………... Pengamatan Penampilan Bermain……… Patokan Indek Daya Beda……… Uji Validitas Butir Item Tes Kecerdasan Emosional………. Uji Reliabiltas Uji Coba Instrumen Kecerdasan Emosional…... Deskripsi Data Hasil Tes Kecerdasan Emosional……….. Deskripsi Data Hasil Tes Kondisi Fisik……….. Deskripsi Data Hasil Keterampilan Sepakbola……….. Hasil Uji Normalitas Model Latihan dan Kecerdasan Emosional … Hasil Uji Homogenitas Model Latihan………..………… Hasil Perhitungan Berdasarkan ANOVA 2 x 2……….

Deskripsi Data Interaksi………

Deskripsi Data Uji t Independen p - value ≥ 0.05……… Deskripsi Data Uji t Independen p - value ≥ 0.05……… Hasil Perhitungan Berdasarkan ANOVA 2 x 2……….

40 71 74 77 81 84 84 86 89 90 91 94 95 96 97 98 100 101


(9)

iv

Asep Angga Permadi, 2015

PENGARUH MOD EL LATIHAN FISIK D AN KECERD ASAN EMOSI TERHAD AP KETERAMPILAN SEPAKBOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR

Gambar Hlm

2.1 2.2 2.3 2.4 2.5 2.6 2.7 2.8 2.9 2.10 2.11 2.12 2.13 2.14 2.15 2.16 2.17 2.18 2.19 2.20

Lapangan Sepakbola………... Teknik Menendang dengan Kaki Bagian Dalam ..………. Teknik Menendang dengan Kaki Bagian Luar ..………... Teknik Menendang dengan Punggung Kaki………... Teknik Menendang dengan Punggung Kaki

Bagian Dalam………...

Teknik Menghentikan Bola dengan Kaki Bagian Dalam…….. Teknik Menghentikan Bola dengan Kaki Bagian Luar………. Teknik Menghentikan Bola dengan Punggung Kaki ………… Teknik Menghentikan Bola dengan Telapak Kaki ……… Teknik Menghentikan Bola dengan Paha Kaki ………. Teknik Menghentikan Bola dengan Dada ……… Teknik Menggiring Bola dengan Kaki Bagian Dalam ……… Teknik Menggiring Bola dengan Kaki Bagian Luar …………. Teknik Menggiring Bola dengan Punggung Kaki ………. Teknik Menyundul Bola Sambil Berdiri ……… Teknik Menyundul Bola Sambil Meloncat/Melompat……….. Teknik Merampas Bola Sambil Berdiri ……… Teknik Merampas Bola Sambil Meluncur ………. Teknik Lemparan Kedalam Tanpa Awalan……… Teknik Lemparan Kedalam dengan Awalan……….

35 45 45 46 47 48 49 49 50 50 51 52 53 53 54 55 56 56 57 58


(10)

v

Asep Angga Permadi, 2015

PENGARUH MOD EL LATIHAN FISIK D AN KECERD ASAN EMOSI TERHAD AP KETERAMPILAN SEPAKBOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

2.21 2.22 3.1 3.2 3.3 3.4 4.1

4.2

Teknik Menangkap Bola Sambil Berdiri………

Teknik Menangkap Bola Sambil Meloncat……….

Tes Sepak Tahan Bola (Passing And Stoping)……… Tes Memainkan Bola dengan Kepala (Heading)……….. Tes Menggiring Bola (Dribbling)……….. Tes Menendang Bola Kesasaran (Shooting)……….. Histrogram Skor Model Latihan Fisik Menggunakan Bola dengan Kecerdasan Emosional Tinggi dan Kecerdasan Emosional Rendah Bola Terhadap Keterampilan Sepakbola... Histrogram Skor Model latihan fisik tanpa menggunakan bola Pada Kelompok Kecerdasan emosional Tinggi dan Kecerdasan Emosional Rendah Terhadap Keterampilan

Sepakbola………..

59 60 78 79 80 80

92


(11)

vi

Asep Angga Permadi, 2015

PENGARUH MOD EL LATIHAN FISIK D AN KECERD ASAN EMOSI TERHAD AP KETERAMPILAN SEPAKBOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Hlm

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

8. 9. 10. 11. 12.

Skenario Model Latihan Fisik Tanpa Menggunakan Bola…. Skenario Model Latihan Fisik Menggunakan Bola ……….. Angket Kecerdasan Emosional (EQ) ………... Data Hasil Tes Kecerdasan Emosional ……….. Data Hasil Tes Keterampilan Sepakbola... Data Hasil Tes Fisik Sepakbola ………. Deskripsi Data Model Latihan Fisik dan Kecerdasan Emosional Terhadap Keterampilan Sepakbola...

Foto penelitian... Surat Keterangan Pembimbing Tesis... Surat Keterangan Permohonan Izin Penelitian... Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian... Daftar Riwayat Hidup...

120 126 136 140 141 144

146 150 154 156 157 158


(12)

vii

Asep Angga Permadi, 2015

PENGARUH MOD EL LATIHAN FISIK D AN KECERD ASAN EMOSI TERHAD AP KETERAMPILAN SEPAKBOLA


(13)

Asep Angga Permadi, 2015

PENGARUH MOD EL LATIHAN FISIK D AN KECERD ASAN EMOSI TERHAD AP KETERAMPILAN SEPAKBOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Sepakbola merupakan permainan yang paling populer di Indonesia. Hal ini dilandasi keterlibatan masyarakat terhadap kegiatan olahraga tersebut. Permainan sepakbola merupakan cabang olahraga yang diminati oleh berbagai lapisan masyarakat, mulai dari anak-anak, pria maupun wanita. Hal ini dapat dilihat dengan semakin berkembangnya sepakbola terutama di kalangan pelajar. Ekstarakulikuler sepakbola di SMAN 4 Garut sangat didukung oleh seokolah dengan tujuan untuk memfasilitasi siswa yang punya potensi dalam sepakbola untuk menjadi mejadi pemain propesional dengan didukung dan diperhatikan dibuktikan dengan seringnya diadakan pertandingan antar pelajar.

Tujuan permainan sepakbola adalah pemain berusaha memasukan bola sebanyak-banyaknya, dengan anggota badan selain tangan. Tim yang memasukan lebih banyak, akan keluar sebagai pemenang. Oleh karena itu, setiap pemain harus menguasai teknik-teknik dasar yang baik. Penguasaan teknik dasar yang benar dalam sepakbola merupakan suatu syarat landasan bagi seorang pemain sepakbola untuk dapat bermain dengan baik. Dalam hal ini Sucipto,dkk (2000, hlm. 7) menjelaskan bahwa:

Sepakbola merupakan permainan beregu, masing-masing regu terdiri dari sebelas pemain, dan salah satunya penjaga gawang. Permainan ini hampir seluruhnya dimainkan dengan menggunakan tungkai, kecuali penjaga gawang yang dibolehkan menggunakan lengannya di daerah tendangan hukumannya.

Tujuan dari sepakbola adalah, setiap pelaku harus berusaha memasukan bola sebanyak-banyaknya dan mempertahankan gawang agar tidak kebobolan, dengan anggota badan selain tangan untuk menentukan tim mana yang keluar sebagai pemenang. Secara umum sepakbola lebih banyak menuntut keterampilan, sehingga dalam keterampilan dasar sepakbola terdapat berbagai gerakan


(14)

Asep Angga Permadi, 2015

PENGARUH MOD EL LATIHAN FISIK D AN KECERD ASAN EMOSI TERHAD AP KETERAMPILAN SEPAKBOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

2

sebagaimana di ungkapkan Sucipto, dkk (2000, hlm. 8-9) gerakan berpindah tempat, seperti lari kesegala arah, meloncat/melompat, meluncur, gerakan-gerakan yang tidak berpindah tempat, seperti menjangkau, melenting, membungkuk, meliuk, gerakan menendang bola, menggiring bola, menyundul bola, merampas bola, dan menangkap bola bagi penjaga gawang, atau lemparan kedalam untuk memulai permainan setelah bola keluar lapangan. Wujud dari keterampilan ini memiliki peranan penting dalam memasuki tahap-tahap permainan sebenarnya.

Perkembangan sepakbola di Jawa Barat khususnya di Kabupaten Garut akhir-akhir ini cukup menggembirakan. Terutama di SMAN 4 Garut, sekolah mendukung siswanya yang gemar bermaian sepakbola memfasilitasi dan mengembangkan bakatnya di bidang sepakbola melalui ekstrakulikuler yang terprogram dan terencana. Diharapkan dengan adanya dukungan dari sekolah akan bermunculan pemain-pemain muda berbakat yang memiliki kualitas dan kemampuan teknik bermain yang baik, karena dengan memiliki pemain yang berkualitas ini akan membantu persepakbolan di Kabupaten Garut yang masih ketinggalan dibandingkan kabupaten-kabupaten terdekat yang sudah berkembang dan cukup maju dalam prestasi sepakbolanya untuk bias bersaing dan mengharumkan daerah sendri terutama bagi persepakbolaan di Indonesia.

Berdasarkan pengamatan dilapangan, baik latihan maupun bertanding siswa masih kurang konsisten dalam mengontrol emosinya. Selain kurangnya mengontrol emosi, juga kurangnya fisik untuk mendukung siswa pada saat bermain selama dua kali 45 menit. Hal itu bisa dilihat di dalam setiap latihan dan saat pertandingan, serta keterampilan siswa dalam menguasai teknik sepakbola. Dengan demikian terdapat problematika yang masih belum terpecahkan yaitu, belum terkontrolnya emosional saat bermain dan siswa tidak setabilnya kondisi fisik atau cepet lelah. Dampaknya seringkali pemain lambat mengambil keputsan saat menerima maumpun memberikan bola kepada rekanya, dan momen kapan bola di dribbling, passing maupun suting kurang tepat, sehingga problem ini harus segera di selesaikan.


(15)

Asep Angga Permadi, 2015

PENGARUH MOD EL LATIHAN FISIK D AN KECERD ASAN EMOSI TERHAD AP KETERAMPILAN SEPAKBOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

3

Dalam proses pembinaan siswa SMAN 4 Garut diutamakan banyak melaksanakan latihan kondisi fisik yang akan mendukung keterampilan bermain sepakbola. Seorang pemain yang baik harus mampu menguasai bermacam-macam ketrampilan teknik dasar sepakbola, sehingga mereka dapat memainkan bola dari berbagai posisi dan situasi dengan cepat dan tepat. Oleh karena itu seorang pemain sepakbola yang tidak menguasai teknik dasar dan keterampilan bermain bola dengan baik tidak mungkin menjadi pemain yang baik. Menjadi pemain sepakbola yang baik, bermacam teknik bermain harus dapat dikuasai, penguasaan keterampilan, faktor fisik, teknik dan mental sangat mendukung untuk memperoleh keterampilan yang baik.

Seorang pemain sepakbola yang memiliki kecerdasan saja masih belum cukup, tetapi juga harus dibarengi dengan kematangan emosinya. Ambil contoh dalam pertandingan sepakbola sering ditemukan pemain yang tidak dapat meraih prestasi yang setara dengan kemampuan inteligensinya. Ada pemain yang mempunyai kemampuan inteligensi tinggi tetapi memperoleh prestasi yang relatif rendah, namun ada pemain yang walaupun kemampuan inteligensinya relative rendah, dapat meraih prestasi belajar yang relatif tinggi. Itu sebabnya taraf intiligensi bukan merupakan salah satu faktor yang menentukan keberhasilan seseorang, karena ada faktor lain yang mempengaruhinya. Fakta lainnya menurut Geoleman (2002, hlm. 45) menjelaskan bahwa:

Kecerdasan emosi merujuk pada kemampuan untuk memotivasi diri sendiri dan bertahan menghadapi frustasi, mengendalikan dorongan hati dan tidak melebih-lebihkan kesenangan, mengatur suasana hati dan menjaga agar beban stres tidak melumpuhkan kemampuan berfikir dan berempati.

Definisi tentang kecerdasan emosi atau biasa disebut dengan Emosional Intellegence (EI) menurut Mayer (2001, hlm. 33) merupakan sebuah bentuk kecerdasan yang melibatkan kemampuan memonitor perasaan dan emosi diri sendiri atau orang lain, untuk membedakan mereka dan menggunakan informasi ini untuk menuntun pikiran dan tindakan seseorang. Emosi merupakan perasaan yang dialami individu sebagai reaksi terhadap rangsangan yang berasal dari dalam dirinya sendiri maupun dari orang lain. Emosi dapat dikelompokan menjadi


(16)

Asep Angga Permadi, 2015

PENGARUH MOD EL LATIHAN FISIK D AN KECERD ASAN EMOSI TERHAD AP KETERAMPILAN SEPAKBOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

4

beberapa kategori, seperti marah, takut, sedih, gembira, kasih sayang dan takjub. Kecerdasan emosi dapat diartikan dengan kemampuan seseorang untuk menjinakan emosi serta mengarahkanya kepada hal-hal yang lebih positif.

Kecerdasan emosi menurut Indarto (2007, hlm. 71) merupakan derajat kemampuan untuk mengetahui apa yang diri sediri dan orang lain rasakan termasuk cara tepat menangani masalah mengenai masalah yang dimiliki seorang pemain atau atlet. Indikator untuk mengetahui tingkat kecerdasan emosi menurut Geoleman (2002, hlm. 51) menjelaskan bahwa :

Self awareness (penyadaran emosi diri, self assessment, percaya diri), social awareness (emphaty, orientasi service, penyadaran organisasi), self management (control diri, mempercayai dan dipercaya, disiplin dan tanggung jawab, kemamuan adaptasi, dorongan berprestasi, inisiatif), social skill ( membangun orang lain, mempengaruhi, komunikasi, manajemen konflik, kepemimpinan, katalis perubahan, membangun ikatan, kerjasama dan kolaborasi). khususnya pada orang-orang yang murni hanya memiliki kecerdasan akademis tinggi, mereka cenderung memiliki rasa gelisah yang tidak beralasan, terlalu kritis, rewel, cenderung menarik diri, terkesan dingin dan cenderung sulit mengekspresikan kekesalan dan kemarahanya secara tepat.

Perasaan emosi memegang peran penting dalam hidup manusia. Semua gejala emosional seperti : rasa takut, marah, cemas, stress, penuh harap, rasa senang, dapat mempengaruhi perubahan-perubahan kondisi fisik seseorang. Perasaan atau emosi dapat memberi pengaruh-pengaruh fisiologik seperti : ketegangan otot, denyut jantung, peredaran darah, pernapasan, berfungsinya kelenjar-kelenjar hormon tertentu. Sehubungan ini semua maka jelaslah bahwa gejala psikis akan mempengaruhi penampilan dan prestasi atlet. Dalam hubungan ini pengaruh gangguan emosional perlu diperhatikan, karena gangguan emosional dapat mempengaruhi psychological stability atau keseimbangan psikis secara keseluruhan, dan ini berakibat besar terhadap penampilan atlet di lapangan. Emosi atau perasaan atlet perlu mendapatkan perhatian khusus dalam olahraga, karena emosi atlet di samping mempengaruhi aspek-aspek kejiwaan juga (akal dan kehendak), juga mempengaruhi terhadap peningkatan atau merosotnya prestasi atlet. Ditinjau dari konsep jiwa dan raga sebagai kesatuan yang bersifat organis,


(17)

Asep Angga Permadi, 2015

PENGARUH MOD EL LATIHAN FISIK D AN KECERD ASAN EMOSI TERHAD AP KETERAMPILAN SEPAKBOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

5

maka gangguan emosioanal terhadap diri atlet akan berpengaruh terhadap keadaan kejiwaan atlet secara menyeluruh, ketidakstabilan emosional akan mengakibatkan terjadinya ketidakstabilan psikologi, yang akan mempengaruhi peran fungsi-fungsi psikologisnya dan pada akhirnya akan berpengaruh terhadap penampilan atlet.

Emosi dapat berpengaruh terhadap penampilan atlet, seperti dijelaskan Groppel (1989, hlm. 256), konsisten atau kemantapan penampilan merupakan hasil dari konsistensi emosional. Pemain yang keadaan emosinya tidak stabil selama permainan akan mendapati bahwa penampilan mereka juga tidak stabil. Semakin naik turun keadaan emosi pemain selama permainan, semakin kecil kemungkinan tingkat penampilan mereka dapat distabilkan pada kemampuan puncaknya. Terdapat hubungan yang nyata antara penampilan atlet dengan keadaan emosinya pada saat itu. Beberapa keadaan emosional secara jelas menunjang konsistensi tingkat tinggi, sedangkan keadaan emosional lainnya memiliki pengaruh sebaliknya. Pendapat Groppel bahwa penampilan puncak atau maksimum secara langsung berhubungan dengan keadaan emosional tertentu. Keadaan emosional ini dikenal sebagai keadaan performa ideal. Keadaan emosional mengarah pada kemunculan keadaan fisiologis yang berbeda-beda. Perubahan pada keadaan perasaan berpengaruh pada keadaan biokimia yang mempengaruhi variabel performa kritis seperti tekanan darah, detak jantung, tegangan otot, suhu badan, dll. Perubahan pemain secara biokimia sebagai perubahan keadaan perasaan dan keadaan jiwa (mood). Perubahan ini dapat menunjang atau merusak kemampuan mereka untuk mencapai penampilan puncak.

Banyak faktor yang mempengaruhi keterampilan sepakbola, salah satu, yang memiliki peranan penting dalam mendukung keterampilan sepakbola adalah kondisi fisik, melalui keterampilan yang diperoleh dari hasil latihan, seorang pemain dituntut untuk bermain bagus dan mampu menghadapi tekanan-tekanan yang terjadi dalam pertandingan. Pemain harus mampu melakukan gerakan yang terampil di bawah kondisi permainan dalam waktu yang terbatas, kelelahan fisik


(18)

Asep Angga Permadi, 2015

PENGARUH MOD EL LATIHAN FISIK D AN KECERD ASAN EMOSI TERHAD AP KETERAMPILAN SEPAKBOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

6

dan mental dalam menghadapi lawan. Pemain sepak bola harus mampu berlari beberapa kilometer dalam satu pertandingan dan menanggapi berbagai perubahan situasi permainan dengan cepat. Oleh karena itu, seorang pemain sepak bola tidak hanya dituntut untuk memahami taktik permainan individu, kelompok atau beregu tetapi dituntut untuk memiliki kondisi fisik yang baik. Maka, kondisi fisik menjadi hal yang penting bagi atlet sebab kondisi fisik sebagai fondasi untuk belajar teknik, taktik, strategi, dan mental. Dalam cabang olahraga apapun yang aktivitas geraknya sangat banyak memerlukan kondisi fisik yang baik, karena merupakan syarat yang tidak dapat diabaikan dan penting sekali dalam mencapai prestasi yang tinggi. Disamping itu, kondisi fisik yang baik merupakan kunci keberhasilan dalam berbagai cabang olahraga. Mengenai pentingnya kondisi fisik Harsono (1977, hlm. 153) mengungkapkan bahwa :

Kondisi fisik altet memegang peranan yang sangat penting dalam program latihannya. Program latihan fisik haruslah direncanakan dengan baik dan sistematis dan ditujukan untuk meningkatkan kebugaran jasmani dan kemampuan fungsional tubuh sehingga memungkinkan atlet untuk mencapai prestasi yang lebih baik. Kalau kondisi fisik baik maka: 1) aka nada peningkatan dalam kemampuan system sirkulasi dan kerja jantung, 2) aka nada peningkatan kekuatan, kelentukan, stamina, kecepatan, dan komponen kondisiFisik lainnya, 3) akan ada ekonomi gerak yang lebih baik pada waktu latihan, 4) akan ada pemulihan yang lebih cepat dalam organ-organ tubuh apabila sewaktu-waktu respon demikian dilakukan.

Kondisi fisik sangat menentukan kualitas dan kemampuan atlet untuk mencapai tuntutan prestasi yang optimal. Semakin jelas bahwa kondisi fisik memegang peranan penting dalam meningkatkan prestasi atlet. Untuk menunjang keterampilan sepakbola seseorang harus dibekali dengan teknik yang baik, sebagai penunjang keberhasilan dalam pelaksanaan aktivitas yang terkandung pada cabang olahraga tersebut. Menurut Harsono (2007, hlm. 2) bahwa: teknik ialah model yang harus kita ikuti waktu mempelajari suatu gerakan tertentu. Seorang yang memiliki teknik dasar bermain sepak bola yang baik tentu akan memiliki teknik bermain yang baik pula dalam permainan sepak bola tersebut. Sehubungan dengan hal tesebut Sucipto, dkk (2000, hlm. 17) mengungkapkan bahwa: beberapa teknik dasar yang perlu dimiliki pemain: 1) menendang


(19)

Asep Angga Permadi, 2015

PENGARUH MOD EL LATIHAN FISIK D AN KECERD ASAN EMOSI TERHAD AP KETERAMPILAN SEPAKBOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

7

(kicking), 2) menghentikan (stoping), 3) menggiring (dribbling), 4) menyundul (heading), 5) merampas (tacling), 6) lemparan kedalam (throw-in), dan 7) Menjaga gawang (goal keeping). Selain komponen teknik, agar permainan tersebut dapat berjalan efisien maka, kebutuhan taktik permainan dalam permainan juga perlu dikuasai. Sesuai tujuannya, kebutuhan taktik dalam bermain sepakbola sudah selayaknya mesti di gunakan. Dalam artian konsep apa yang harus ditekankan serta untuk apa digunakan. Kemampuan untuk mengambil keputusan yang tepat dan efisien merupakan inti pada konsep dasar taktik. Dalam menerapkan taktik dalam permainan dibutuhkan syarat-syarat seperti kondisi, fisik, kemampuan teknik, stabilitas mental, dan kecerdasan. Selain komponen teknik, taktik, factor yang lain perlu disadari adalah strategi. Untuk mencapai tujuan bermain sepakbola secara maksimal, penerapan strategi yang cocok sangat penting untuk diperhatikan, sehingga suasana kondusivitas permainan dapat terlihat indah untuk di tonton. Suatu rencana yang cermat dan sistematis yang berkaitan dengan kegiatan untuk memenangkan suatu pertandingan mnejadi titik tolak strategi. Perlu disadari, komponen lain yang dibutuhkan selain teknik, taktik, dan strategi adalah faktor mental yang juga sangat menunjang terhadap keberhasilan aktivitas bermain sepakbola. Mental merupakan kemampuan seseorang dalam, berpikir, berimajinasi sehingga memungkinkan terciptanya gerakan yang efektif. Dukungan pikiran dan gerak akan menghasilkan aksi pada tubuh ketika membayangkan gerakan apa yang harus di pakai saat kondisi dan situasi tertentu. Kemudian hal ini diperkuat Jacobson (1930; dalam Mahendra 2007, hlm. 258) dukungan yang sangat awal tentang hubungan antara pikiran (mind) dan gerakan (movement) selama pembayangan mental. Menurut ulasan diatas bahwa ketika siswa atau atlet membayangkan mereka ketika bergerak seperti ketika melakukan aktivitas gerak melakukan dribbling berpasangan dalam bentuk permainan sehingga nantinya mampu melakukan aksi yang sudah direncanakannya.

Berdasarkan uraian di atas maka penelitian ini difokuskan secara mendalam berdasarkan kajian ilmiah agar dapat meningkatkan keterampilan siswa dengan


(20)

Asep Angga Permadi, 2015

PENGARUH MOD EL LATIHAN FISIK D AN KECERD ASAN EMOSI TERHAD AP KETERAMPILAN SEPAKBOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

8

judul Pengaruh Model Latihan Fisik dan Kecerdasan Emosi Terhadap Keterampilan Sepakbola.

B. Identifikasi Masalah

Mengacu pada latar belakang masalah, maka penulis dapat mengidentifikasi berbagai macam permasalahan yang terkait dengan masalah penelitian, antara lain:

1. Siswa masih kurang konsisten dalam mengontrol emosinya pada saat permainan sepakbola, hal itu ada beberapa hal yang menyebabkan terjadi salah satunya masih kurangnya kondisi fisik untuk mendukung siswa pada saat bermain selama dua kali 45 menit.

2. Keterampilan siswa dalam menguasai teknik sepakbola siswa cukup baik tetapi masih belum konsisten pada saat bermain maupun pertandingan yang resmi.

3. Pemain lambat mengambil keputusan saat menerima maupun memberikan bola kepada rekanya, dan momen kapan bola di dribbling, passing maupun suting kurang tepat.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan hasil penelitian terdahulu, pengamatan dan observasi di lapangan, isu-isu yang terjadi maka rumusan masalah yang penulis ajukan adalah sebagai berikut:

1. Apakah terdapat pengaruh model latihan fisik menggunakan bola dan model latihan fisik tanpa menggunakan bola terhadap keterampilan sepakbola?

2. Apakah terdapat interaksi antara model latihan fisik dengan kecerdasan emosi terhadap keterampilan sepakbola?

3. Apakah terdapat perbedaan pengaruh model latihan fisik menggunakan bola dan model latihan fisik tanpa menggunakan bola terhadap keterampilan sepakbola pada kelompok siswa yang memiliki kecerdasan emosi tinggi?


(21)

Asep Angga Permadi, 2015

PENGARUH MOD EL LATIHAN FISIK D AN KECERD ASAN EMOSI TERHAD AP KETERAMPILAN SEPAKBOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

9

4. Apakah terdapat perbedaan pengaruh model latihan fisik menggunakan bola dan model latihan fisik tanpa menggunakan bola terhadap keterampilan sepakbola pada kelompok siswa yang memiliki kecerdasan emosi rendah?

5. Apakah terdapat perbedaan pengaruh kecerdasan emosional tinggi dan kecerdasan emosional rendah terhadap keterampilan sepakbola?

D. Tujuan Penelitian

Dalam penelitian ini, sesuai dengan permasalahan yang telah tersusun, maka penulis memiliki beberapa tujuan penelitian sebagai berikut :

1. Mengidentifikasi pengaruh model latihan fisik menggunakan bola dan model latihan kondisi fisik tanpa menggunakan bola terhadap keterampilan sepakbola.

2. Mengidentifikasi apakah terdapat interaksi antara model latihan fisik dengan kecerdasan emosi terhadap keterampilan sepakbola.

3. Mengidentifikasi pengaruh model latihan fisik menggunakan bola dan model latihan fisik tanpa menggunakan bola terhadap keterampilan sepakbola pada kelompok siswa yang memiliki kecerdasan emosi tinggi. 4. Mengidentifikasi pengaruh model latihan fisik menggunakan bola dan

model latihan fisik tanpa menggunakan bola terhadap keterampilan sepakbola pada kelompok siswa yang memiliki kecerdasan emosi rendah. 5. Mengidentifikasi perbedaan pengaruh kecerdasan emosional tinggi dan

kecerdasan emosional rendah terhadap keterampilan sepakbola.

E. Manfaat Penelitian

Dalam penelitian ini penulis mengharapkan adanya manfaat, baik bagi penulis maupun bagi pembaca. Adapun kegunaan dalam penelitian ini adalah:

1. Secara teoritis dapat memberikan sumbangan teori konseptual untuk memecahkan masalah mengenai pengaruh model latihan fisik dan kecerdasan emosi terhadap keterampilan sepakbola.


(22)

Asep Angga Permadi, 2015

PENGARUH MOD EL LATIHAN FISIK D AN KECERD ASAN EMOSI TERHAD AP KETERAMPILAN SEPAKBOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

10

2. Secara praktis dapat dijadikan sumbangan keilmuan bagi guru olahraga dan pelatih ataupun pembina sepakbola dalam membina siswa atau atlitnya khususnya dalam bidang psikologi dan kondisi fisik pemain sepakbola.

F. Struktur Organisasi Tesis

Tesis ini terdiri dari 5 BAB dengan struktur organisasi tesis merujuk kepada pedoman penulisan karya ilmiah Universitas Pendidikan Indonesia (2013).

a. Bab I

Dalam bab 1 membahas tentang latar belakang masalah yang menjadi dasar peneliti mengambil masalah ini, menjelaskan secara teoritis maupun praktis yang penting dalam masalah yang peneliti ajukan. Selanjutnya dalam pembahasan pada bab 1 peneliti mengidentifikasi masalah penelitian dengan tujuan agar dapat menentukan batasan permasalahan sehngga peneliti dapat terfokus pada teori dan variabel serta yang berkaitan antara variabel-variabel yang akan diteliti. Pembahasan pada bab 1 berikutnya adalah rumusan masalah penelitian yang merupakan pertanyaan penelitian yang telah diidentifikasi oleh peneliti sebelumnya terhadap variabel-variabel yang diteliti, dan kaitannya antara satu variabel dan variable lainnya. Setelah rumusan masalah dtentukan peneliti menjelaskan tentang tujuan penelitian ini diambil, yaitu untuk menyajikan hasil yang ingin dicapai setelah penelitian dilakukan. Kemudian uraian setelahnya adalah manfaat atau signifikansi penelitian yang berhubungan dengan kegunaan penelitian ini setelah selesai dan penerapan dalam kehidupan sehari-hari. Dan yang terakhir adalah struktur organisasi tesis yang berisi rincian tentang urutan penulisan dari setiap bab dalam tesis ini.

b. Bab II

Dalam bab 2 memuat tentang kajian pustaka, kerangka pemikiran, dan hipotesis penelitian yang ditunjukan “state of the art” dari teori yang sedang dikaji dalam bidang ilmu yang diteliti. Dan juga berfungsi sebagai landasan teoritis dalam menyusun pertanyaan penelitian, tujuan serta hipotesis yang diteliti


(23)

Asep Angga Permadi, 2015

PENGARUH MOD EL LATIHAN FISIK D AN KECERD ASAN EMOSI TERHAD AP KETERAMPILAN SEPAKBOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

11

dalam penelitian ini. Pada kerangka pemikiran adalah suatu tahapan yang merumuskan adanya hipotesis setelah hubungan variabel tersebut di dukung oleh teori yang dirujuk.

c. Bab III

Pada bab 3 pembahasannya adalah penjabaran secara rinci mengenai metode penelitian, dan komponen-komponen didalamnya antara lain adalah :

a. Lokasi dan subjek populasi/sampel penelitian. b. Desain penelitian dan justifikasinya.

c. Metode penelitian dan justifikasinya. d. Definisi operasional untuk setiap variabel. e. Instrumen penelitian

f. Proses penembangan instrumen. g. Teknik pengumpulan data.

h. Analisis data merupakan laporan secara rinci tahap-tahap analisis data.

d. Bab IV

Dalam pembahasan pada bab 4 adalah hasil penelitian dan pembahasan, yaitu pengolahan atau analisis data untuk menghasilkan temuan berkaitan dengan masalah penelitian, pertanyaan penelitian, hipotesis, tujuan penelitian dan pembahasan atau analisis temuan.

e. Bab V

Pembahasan pada bab 5 adalah simpulan dan saran yang menyajikan penafsiran dan pemaknaan peneliti terhadap hasil analisis temuan penelitian.

f. Daftar Pustaka dan Lampiran-lampiran

Yaitu pembahasan yang memuat semua sumber yang mendukung peneliti dalam penulisan tesis ini dan lampiran-lampiran yang berisi semua dokumen dalam tesis ini.


(24)

Asep Angga Permadi, 2015

PENGARUH MOD EL LATIHAN FISIK D AN KECERD ASAN EMOSI TERHAD AP KETERAMPILAN SEPAKBOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

69

BAB III

PROSEDUR PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Penulis memilih lokasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah SMAN 4 Garut, yang bertempat di Jalan Perkebunan Giriawas, Kecamatan Cikajang, Kabupaten Garut. Alasan mengambil lokasi penelitian ini adalah karena SMAN 4 Garut merupakan sekolah yang sedang berkembang, dan sangat mendukung kemajuan siswanya di bidang olahraga terutama sepakbola.

2. Populasi Penelitian

Dalam menyusun suatu penelitian hingga menganalisis data untuk mendapatkan gambaran sesuai dengan yang diharapkan maka diperlukan sumber data. Pada umumnya sumber data pada penelitian disebut populasi dan sampel. Populasi dalam suatu penelitian merupakan kumpulan individu atau objek yang mempunyai sifat-sifat umum. Populasi menurut Arikunto (2006, hlm. 130) Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Berdasarkan pernyataan diatas maka populasi yang ditentukan dalam penelitian ini adalah siswa ekstrakulikuler sepakbola SMAN 4 Garut yang berjumlah 56 orang.

3. Teknik Pengambilan Sampel

Untuk menentukan sampel diperlukan teknik sampel, menurut Sugiyono (2011, hlm. 118) teknik sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel. Penulis menggunakan teknik pengambilan sampel dengan menggunakan teknik total sampling. Menurut Sugiyono (2011, hlm.68) total sampling yaitu teknik penentuan sampel dengan mengambil seluruh anggota populasi sebagai responden atau sampel. Dengan demikian, maka peneliti mengambil seluruh anggota populasi sebagai sampel dari seluruh siswa yang mengikuti ekstrakulikuler sepakbola di SMA Negeri 4 Garut berjumlah 56 siswa dengan pertimbangan dalam penelitian ini penulis menggunakan random assignment yang berfungsi sebagai syarat sampel memiliki peluang yang sama untuk mendapatkan kelompok


(25)

70

Asep Angga Permadi, 2015

PENGARUH MOD EL LATIHAN FISIK D AN KECERD ASAN EMOSI TERHAD AP KETERAMPILAN SEPAKBOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

undian dalam penelitian ini secara acak, menurut Azwar (2009, hlm. 119) dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:

a) Seluruh sampel satu persatu diundi untuk menentukan siapa yang masuk kedalam kelompok satu dan siapa yang masuk kedalam kelompok dua. b) Setelah sampel terbagi menjadi dua kelompok kemudian diundi lagi untuk

menentukan kelompok eksperimen.

Maka dengan cara random assignment ini seluruh sampel yang ada dalam penelitian ini berpeluang sama besar dalam menentukan setiap siswa sebagai sampel dalam penelitian ini dan menentukan secara acak kelompok eksperimen dengan cara diundi setelah sampel terbagi menjadi dua kelompok secara heterogen. Sehingga didapat sehingga didapat kelompok eksperimen, dari masing masing kelompok siswa didapat kelompok sampel eksperimen sebanyak 14 orang.

B. Metode Penelitian dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian

Penelitian merupakan proses ilmiah yang mencakup sifat formal dan intensif. Intensif dengan menerapkan ketelitian dan ketepatan dalam melakukan proses penelitian agar memperoleh hasil yang dipertanggungjawabkan, memecahkan problem melalui hubungan sebab dan akibat, dapat diulang kembali dengan cara yang sama. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini disesuaikan dengan tujuan penelitian, yaitu ingin mengetahui hasil yang diujicobakan, sehingga hubungan sebab akibat antara kelompok yang satu dengan yang lainnya akan menjawab masalah penelitian yang diajukan. Seperti yang dikemukakan oleh Arikunto (2002, hlm. 3) sebagai berikut:

Eksperimen adalah suatu cara untuk mencari hubungan sebab akibat (hubungan kausal) antara satu dua faktor yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti dengan mengeliminir atau mengurangi atau menyisihkan factor-faktor lain yang bisa mengganggu. Eksperimen selalu dilakukan dengan maksud untuk melihat akibat dari suatu perlakuan.

Dalam penelitian eksperimen seorang peneliti sejauh mungkin harus dapat memastikan bahwa variasi atau perubahan yang terjadi pada variabel terikat


(26)

71

Asep Angga Permadi, 2015

PENGARUH MOD EL LATIHAN FISIK D AN KECERD ASAN EMOSI TERHAD AP KETERAMPILAN SEPAKBOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

benar-benat disebabkan oleh adanya manipulasi variabel bebas. Hal ini selaras seperti yang dikemukakan Maksum (2012, hlm. 65) sebagai berikut:

Penelitian Eksperimen adalah penelitian yang dilakukan secara ketat untuk mengetahui hubungan sebab akibat di antara variabel. Salah satu ciri utama dari penelitian eksperimen adalah adanya perlakuan (treatment), yang dikenkakan kepada subjek atau objek penelitian.

Hal ini selaras dengan permasalahan penulis yang ingin mengetahui hubungan sebab akibat dari model latihan fisik menggunakan bola dan tanpa mengunakan bola dengan kecerdasan emosi terhadap keterampilan sepakbola. Variabel-variabel dalam penelitian ini terdiri atas dua variabel bebas, yaitu model latihan kondisi fisik dan kecerdasan emosi.

Model latihan kondisi fisik adalah variabel bebas aktif dan dibagi ke dalam dua klasifikasi, yaitu model latihan fisik dengan menggunakan bola dan model latihan tanpa menggunakan bola. Sedangkan kecerdasan emosi termasuk ke dalam variabel bebas atribut, adapun variabel terikat dalam penelitian ini adalah keterampilan sepakbola.

2. Desain Penelitian

Desain penelitian merupakan rancangan tentang cara menganalisis data agar dapat dilaksanakan secara ekonomis dan sesuai dengan tujuan penelitian, karena itu desain penelitian berfungsi untuk memberikan jalan dan arah proses penelitian yang dilakukan. Desain penelitian yang digunakan adalah desain faktorial 2 x 2. Menurut Sugiyono (2010, hlm. 76), bahwa “Desain factorial merupakan desain yang memperhatikan kemungkinan adanya variabel moderator yang mempengaruhi perlakuan (variabel bebas) terhadap hasil (variabel terikat).”. Untuk menentukan desain factorial 2x2 Kerlinger (1990, hlm. 390-420) dapat digambarkan dalam sebuah Tabel 3.1.

Tabel 3.1.

Desain Penelitian ANAVA 2 x 2 Latihan Kondisi

Fisik Kecerdasan Emosi

Model Latihan Kondisi Fisik Menggunakan Bola

A1

Model Latihan Kondisi Fisik Tanpa Menggunakan

Bola A2


(27)

72

Asep Angga Permadi, 2015

PENGARUH MOD EL LATIHAN FISIK D AN KECERD ASAN EMOSI TERHAD AP KETERAMPILAN SEPAKBOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

TINGGI B1 14 orang 14 orang

RENDAH B2 14 orang 14 orang

Keterangan:

A = Model Latihan Kondisi Fisik dibagi menjadi dua klasifikasi A1 = Model Latihan Kondisi Fisik Menggunakan Bola

A2 = Model Latihan Kondisi Fisik Tanpa Menggunakan Bola B = Kecerdasan Emosi dibagi menjadi dua klasifikasi

B1 = Kecerdasan Emosi Tinggi

B2 = Kecerdasan Emosi Rendah

µ A1B1 = Kelompok siswa yang dilatih dengan menggunakan model latihan kondisi fisik menggunakan bola dan memiliki tingkat kecerdasan emosi tinggi dalam permainan sepakbola

µ A1B2 = Kelompok siswa yang dilatih dengan menggunakan model latihan kondisi fisik menggunakan bola dan memiliki tingkat kecerdasan emosi rendah dalam permainan sepakbola

µ A2B1 = Kelompok siswa yang dilatih dengan menggunakan model latihan kondisi fisik tanpa menggunakan bola dan memiliki tingkat kecerdasan emosi tinggi dalam permainan sepakbola.

µ A2B2 = Kelompok siswa yang dilatih dengan menggunakan model latihan kondisi fisik tanpa menggunakan bola dan memiliki tingkat kecerdasan emosi rendah dalam permainan sepakbola.

Desain penelitian merupakan rancangan tentang cara menyimpulkan dan menganalisis data agar dapat dilaksankan secara ekonomis dan sesuai dengan tujuan penelitian. Desain penelitian ini terdiri dari dua variabel bebas dan dua variabel terikat. Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi dan sebagai penyebab salah satu faktor dalam penelitian. Sedangkan variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi. Hyllegard, et.al., (1996, hlm. 57) mengungkapkan bahwa hasil dari eksperimen yang menggunakan desain factorial akan diperoleh informasi, (1) kontribusi masing-masing variabel independen terhadap hasil perlakuan, dan (2) interaksi di antara variabel-variabel yang dilibatkan. Untuk meyakinkan hasil perlakuan keterampilan sepakbola agar dapat digeneralisasikan


(28)

73

Asep Angga Permadi, 2015

PENGARUH MOD EL LATIHAN FISIK D AN KECERD ASAN EMOSI TERHAD AP KETERAMPILAN SEPAKBOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

terhadap populasi. Untuk itu perlu adanya pengontrolan yaitu validitas internal dan validitas eksternal.

3. Validitas Internal

Pengontrolan validitas internal adalah pengendalian terhadap variable-variabel luar yang dapat menimbulkan interpretasi lain. Variabel-variable-variabel yang dikontrol meliputi:

a. Pengaruh historis. Penelitian ini dikendalikan dengan cara mengatur rencana eksperimen dengan jelas dan terjadwal dengan baik, serta disarankan kepada sampel penelitian untuk tidak menggunakan waktu luangnya dengan melakukan aktivitas cabang olahraga sepakbola.

b. Pengaruh kematangan. perubahan dalam hasil eksperimen dapat terjadi karena berlalunya waktu dan perubahan alamiah sebagai akibat dari faktor pertumbuhan dan perkembangan sampel, oleh karena itu perlakuan tidak diberikan terlalu lama dan subyek penelitian.

c. Pengaruh pengetesan. penelitian ini dikontrol dengan memberikan selang waktu yang cukup untuk mengembalikan kondisi tubuh siswa kepada keadaan semula. Siswa mulai mengikuti program penelitian pada tanggal 2 September 2014 dua hari setelah melaksanakan tes awal. Demikian pula untuk pelaksanaan tes akhir, siswa melaksanakannya pada tanggal 30 Oktober 2014 satu hari setelah pertemuan akhir.

d. Pengaruh instrumentasi. Instrumentasi menunjuk kepada perubahan pada hasil eksperimen sebagai akibat dari perubahan yang terjadi pada proses pengukuran yang dilakukan. Pengendalianya dilakukan dengan cara tidak mengubah proses pengukuran pada saat pengumpulan data dan tidak mengganti apapun yang ada hubungannya dengan instrumen yang digunakan, baik pengukuran pada uji coba instrumen maupun pada saat pengumpulan data. Petugas tes adalah dibantu oleh mahasiswa yang aktif


(29)

74

Asep Angga Permadi, 2015

PENGARUH MOD EL LATIHAN FISIK D AN KECERD ASAN EMOSI TERHAD AP KETERAMPILAN SEPAKBOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

dalam UKM sepakbola UPI sebanyak 2 orang yang diasumsikan memiliki tingkat keterampilan yang hampir sama, dan peneliti terlibat langsung dalam proses penelitian dan juga dalam proses pengumpulan data.

e. Pengaruh pemilihan sampel. Pemilihan sampel menunjuk kepada adanya komposisi kelompok sampel yang akan dikenai perlakuan yang berpeluang dapat mempengaruhi hasil eksperimen.

f. Pengaruh mortalitas. pengaruh mortalitas menunjuk kepada hilangnya peserta eksperimen yang mengakibatkan terjadinya perubahan komposisi dalam kelompok eksperimen. Pengendaliannya dilakukan dengan cara memberikan motivasi terus menerus dan memonitor kehadiran sampel secara ketat melalui daftar hadir.

4. Validitas Eksternal

Agar penelitian ini dapat digeneralisasikan perlu adanya pengendalian terhadap beberapa factor. Vockell dan asher (1995, hlm. 338) mengungkapkan

bahwa “validitas eksternal berkaitan dengan masalah generalisasi hasil penelitian

kepada orang, keadaan, dan waktu lain di luar lingkup eksperimen”. Pengontrolan validitas internal dan eksternal diharapkan, agar penelitian ini benar-benar merupakan akibat pengaruh dari perlakuan penelitian sehingga dapat berlaku umum terhadap populasi.

C. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan terhadap siswa yang aktif ekstrakulikuler sepakbola di SMA Negeri 4 Garut. Penelitian dilaksanakan di lapang SMA Negeri 4 Garut. Waktu penelitian dilaksanakan sekitar dua bulan. Waktu penelitian dilaksanakan selama dua bulan, terhitung mulai bulan 1 September s/d 31 Oktober 2014. Frekuensi pertemuan tiga kali seminggu, jumlah pertemuan perlakuannya adalah 18 kali, tes tingkat kecerdasan emosi, tes kondisi fisik sepakbola dan keterampilan sepakbola, tes awal satu kali, tes akhir satu kali, dan setiap pertemuan perlakuan waktunya adalah 2 x 45 menit (90 menit). Rincian setiap pertemuan disajikan pada tabel 3.2.


(30)

75

Asep Angga Permadi, 2015

PENGARUH MOD EL LATIHAN FISIK D AN KECERD ASAN EMOSI TERHAD AP KETERAMPILAN SEPAKBOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu Jadwal, Waktu, dan Hari Latihan

No Waktu Hari Kelompok Eksperimen Keterangan

1

14.00-15.30.wib

15.30-17.00.wib Senin

Kel. Latihan Fisik Menggunakan Bola Kel. Latihan Fisik Tanpa Menggunakan Bola

Pemberian Latihan

2 14.00-15.30.wib

15.30-17.00.wib Kamis

Kel. Latihan Fisik Menggunakan Bola Kel. Latihan Fisik Tanpa Menggunakan Bola

Pemberian Latihan

3 14.00-15.30.wib

15.30-17.00.wib Sabtu

Kel. Latihan Fisik Menggunakan Bola Kel. Latihan Fisik Tanpa Menggunakan Bola

Pemberian Latihan

D. Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional 1. Variabel Penelitian

Secara operasional penelitian ini melibatkan variabel bebas, variabel atribut, dan variabel terikat. Ada dua variabel bebas aktif yang dilibatkan yaitu model latihan kondisi fisik tanpa menggunakan bola dan model latihan kondisi fisik menggunakan bola yang dibagi menjadi dua klasifikasi. Sedangkan variabel bebas atribut terdiri dari kecerdasan emosi tinggi dan kecerdasan emosi rendah yang juga dibagi menjadi dua klasifikasi. Adapun variabel terikat yang dilibatkan adalah keterampilan sepakbola. Variabel penelitian sangat penting sebagai untuk memperoleh informasi menurut Abduljabar, dkk (2010, hlm. 61) bahwa, pada dasarnya segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut dan kemudian ditarik kesimpulannya.

2. Definisi Operasional

Defenisi operasional berfungsi untuk menjelaskan makna variabel yang akan diteliti

a. Pengaruh. Menurut Kamus lengkap bahasa Indonesia, (1998, hlm. 451),

“pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang,benda) yang

ikut membentuk watak kepercayaan atau perbuatan seseorang.”

b. Kecerdasan emosi menurut Geoleman (2002, hlm. 51) merupakan derajat kemampuan untuk mengetahui apa yang diri sediri dan orang lain rasakan termasuk cara tepat menangani masalah mengenai masalah yang dimiliki


(31)

76

Asep Angga Permadi, 2015

PENGARUH MOD EL LATIHAN FISIK D AN KECERD ASAN EMOSI TERHAD AP KETERAMPILAN SEPAKBOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

seorang pemain atau atlet. Indikator untuk mengetahui tingkat kecerdasan emosi menurut adalah self awareness (penyadaran emosi diri, self assessment, percaya diri), social awareness (emphaty, orientasi service, penyadaran organisasi), self management (control diri, mempercayai dan dipercaya, disiplin dan tanggung jawab, kemamuan adaptasi, dorongan berprestasi, inisiatif), social skill ( membangun orang lain, mempengaruhi, komunikasi, manajemen konflik, kepemimpinan, katalis perubahan, membangun ikatan, kerjasama dan kolaborasi).

c. Kondisi Fisik menurut Harsono (1977, hlm. 153) mengungkapkan bahwa : Kondisi fisik altet memegang peranan yang sangat penting dalam program latihannya. Program latihan fisik haruslah direncanakan dengan baik dan sistematis dan ditujukan untuk meningkatkan kebugaran jasmani dan kemampuan fungsional tubuh sehingga memungkinkan atlet untuk mencapai prestasi yang lebih baik.

d. Keterampilan. Schmidt (1991) dalam Mahendra (2007, hlm. 6) menggambarkan definisi keterampilan tersebut dengan meminjam definisi

yang diciptakan oleh E.R Guthrie, yang mengatakan bahwa “keterampilan

merupakan kemampuan untuk membuat hasil akhir dengan kepastian yang

maksimum dan pengeluaran energi dan waktu yang minimum.”

e. Sepakbola menurut Sucipto, (2000, hlm. 7) sepakbola adalah “merupakan permainan beregu, masing-masing regu terdiri dari sebelas pemain, dan salah satunya penjaga gawang. Permainan ini hampir seluruhnya dimainkan dengan menggunakan tungkai, kecuali penjaga gawang yang dibolehkan menggunakan

lengannya di daerah tendangan hukumannya.” E. Instrumen Penelitian

1.Jenis Instrumen

Untuk mendukung kebenaran suatu hipotesis, diperlukan data atau fakta empirik. Data empirik bisa didapat dengan jalan pengetesan dan pengukuran terhadap yang akan diteliti. Menurut Arikunto (2006, hlm. 149) Instrumen adalah alat pada waktu penelitian menggunakan sesuatu metode. Instrumen penelitian


(32)

77

Asep Angga Permadi, 2015

PENGARUH MOD EL LATIHAN FISIK D AN KECERD ASAN EMOSI TERHAD AP KETERAMPILAN SEPAKBOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

yang penulis gunakan dalam penelitian ini yaitu, yakni tes kecerdasan emosi, tes fisik pemain sepakbola, tes keterampilan sepakbola dan tes keterampilan bermain sepakbola. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat sebagai berikut:

a. Tes Kecerdasan emosi

Untuk menentukan tingkat kecerdasan emosi Aspek yang digunakan dalam penelitian ini adalah aspek yang sudah dijelaskan oleh para ahli. Daniel Goleman (1998, hlm. 58) yang mengatakan bahwa ada lima aspek kecerdasan emosional yaitu mengenali emosi diri, mengelola emosi, memotivasi diri sendiri, mengenali emosi orang lain dan membina hubungan. Dari lima aspek atau indikator tersebut akan di bentuk atau dibuat suatu pernyataan yang berjumlah 65 buah dan di bagi lagi menjadi dua yaitu positif berjumlah 35 buah dan negatif berjumah 30 buah sehingga total pernyataan menjadi 65 buah dapat digambarkan dalam sebuah Tabel 3.3.

Tabel 3.3.

Kisi-kisi Instrumen Penelitian Kecerdasan Emosional

No Aspek-aspek Nomor pernyataan jumlah

positif negatif

1 Mengenali emosi diri 1, 11, 21, 31, 41, 51,61

6, 16, 26,

36, 46, 56 13

2 Mengelola emosi 2, 12, 22, 32,

42, 52,53,62

7, 17, 27,

37 ,47, 57 13 3 Memotivasi diri sendiri 3, 13, 23, 33,

43, 53,63

8, 18, 28,

38, 48, 58 13 4 Mengenali emosi orang lain 4, 14, 24, 34,

44, 54,64

9, 19, 29,

39, 49, 59 13 5 Membina hubungan 5, 15, 25, 35,

45, 55,65

10, 20, 30,

40, 50, 60 13

Total 35 30 65

Pada variabel dalam penelitian ini menggukan skala likert . pada skala likert hanya diberikan 4 jawaban alternatif yaitu: SS (sangat setuju), S (setuju), R (ragu-ragu), TS (tidak setuju), dan STS (sangat tidak setuju). Dan untuk keperluan analisis kuantitatif, maka jawaban diatas dapat diberi skor:

Untuk jawaban positif: untuk jawaban negatif:

1. Sangat setuju = 5 1. Sangat setuju = 1


(33)

78

Asep Angga Permadi, 2015

PENGARUH MOD EL LATIHAN FISIK D AN KECERD ASAN EMOSI TERHAD AP KETERAMPILAN SEPAKBOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

3. Ragu-ragu = 3 3. Ragu-ragu = 3

4. Tidak setuju = 2 4. Tidak setuju = 4

5. Sangat tidak setuju =1 5. Sangat tidak setuju = 5 Untuk memudahkan sampel menjawab pernyataan dari angket ini, sampel dapat memberikan tanda checklist pada jawaban yang ada.

b. Tes Fisik Pemain Sepakbola

Untuk menentukan tingkat kondisi fisik pemain sepakbola perlu menggunakan tes, menurut Sugiyono (2010, hlm. 102), instrumen adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang sedang diamati. Instrument yang digunakan dalam penelitian tes fisik sepakbola, yaitu Fitness Tests for Football. http://www.topendsports.com/testing/tests/sprint.htm. yang bertujuan untuk mengetaui kondisi fisik siswa SMAN 4 Garut dalam menentukan perencanaan model latihan yang akan diberikan.

c. Tes Keterampilan Sepakbola

Tes keterampilan ini bertujuan akan mengukur keterampilan (penguasaan) teknik dasar bermain olahraga sepakbola. Pengukuran keterampilan tersebut berguna untuk mengelompokkan keterampilan siswa. Untuk menentukan tingkat keterampilan siswa, peneliti menggunakan tes keterampilan sepakbola, dalam Nurhasan (2000, hlm. 149) Untuk lebih jelasnya, mengenai tes keterampilan sepakbola sebagai berikut:

1. Tes Sepak Tahan Bola (Passing dan Stoping)

a. Tujuan: untuk mengukur keterampilan dan gerak kaki dalam menendang dan menahan bola.

b. Alat yang digunakan : bola 2 buah, stopwatch, bangku swedia 4 buah (papan ukuran 3 meter x 60 cm sebanyak 2 buah), dan kapur.

c. Pelaksanaan tes : orang coba berdiri di belakang garis tembak yang berjarak 4 meter dari sasaran/papan, lakukan kegiatan ini bergantian antara kaki kiri dan kaki kanan selama 30 detik. Apabila bola keluar dari daerah yang sudah di tentukan, maka orang coba menggunakan bola cadangan yang telah disediakan.

d. Penskoran : jumlah menendang bola dan menehan bola yang sah, selama 30 detik, hitungan satu, diperoleh dari satu kali kegiatan menendang bola. e. Gagal apabila:

1) Bola ditahan dan di tendang di depan garis tending yang akan menendang bola.


(34)

79

Asep Angga Permadi, 2015

PENGARUH MOD EL LATIHAN FISIK D AN KECERD ASAN EMOSI TERHAD AP KETERAMPILAN SEPAKBOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Untuk lebih jelasnya mengenai tes sepak tahan bola (passing dan stoping) dapat dilihat pada gambar 3.1.

Gambar 3.1.

Tes Sepak Tahan Bola (Passing dan Stoping) 2. Tes memainkan bola dengan kepala bola (Heading)

a. Tujuan: mengukur keterampilan dan gerak kepala (heading) b. Alat yang digunakan : bola 2 buah, stopwatch.

c. Pelaksanaan tes : pada aba-aba ”siap”, siswa berdiri bebas dengan bola berada dalam penguasaan tanganya. Pada aba-aba ”ya” siswa melempar bola keatas kepalanya dan kemudian memainkan bola tersebut dengan dahi. d. Penskoran : jumlah memainkan bola dengan dahi yang sah, selama 30 detik,

hitungan satu, diperoleh dari satu kali kegiatan heading bola. e. Gagal apabila:

1) Siswa memainkan bola tidak dengan dahi

2) Dalam memainkan bola siswa berpindah-pindah tempat..

Untuk lebih jelasnya mengenai tes memainkan bola dengan kepala bola (Heading) dapat dilihat pada Gambar 3.2.

Gambar 3.2.

Tes Memainkan Bola dengan Kepala (Sucipto, 2000, hlm. 33) 3. Tes menggiring bola (Dribbling)

a. Tujuan: Mengukur ketrampilan, kelincahan dan kecepatan kaki dalam memainkan bola.

b. Alat yang digunakan : bola, stopwatch, 6 buah rintangan (tngkat/lembing), tiang bendera, kapur.


(35)

80

Asep Angga Permadi, 2015

PENGARUH MOD EL LATIHAN FISIK D AN KECERD ASAN EMOSI TERHAD AP KETERAMPILAN SEPAKBOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

c. Pelaksanaan tes : Pada aba-aba “Siap”, orang coba berada di belakang garis start dengan bola berada dalam penguasaan kakinya. Pada aba-aba “Ya”, orang coba menggiring bola ke arah kekiri melewati rintangan pertama kemudian menuju rintangan berikutnya sesuai dengan arah panah yang telah di tetapkan sampai melewati garis finish. Salah arah dalam menggiring bola, ia harus memperbaikinya tanpa menggunakan anggota badan selain kaki, dimana melakukan kesalahan dan selama itu pula stopwatch tetap jalan. Menggiring bola dilakukan dengan kaki kanan dan kaki kiri bergantian, atau minimal salah satu kaki pernah menyentuh bola satu kali sentuhan.

d. Penskoran : Catatan waktu tempuh yang terbaik dari dua kali kesempatan diambil sebagai data penelitan. Waktu dicatat dalam satuan detik.

e. Gagal apabila:

1) Orang coba menggiring bola hanya dengan menggunakan satu kaki saja

2) Orang coba menggiring bola tidak sesuai arah panah.

3) Orang coba menggunakan anggota badan selain kaki pada saat menggiring bola.

Untuk lebih jelasnya mengenai tes menggiring bola (Dribbling) dapat dilihat pada Gambar 3.3.

Gambar 3.3.

Tes Menggiring Bola (Dribbling) 4. Tes Menendang Bola Kesasaran (Shooting)

a. Tujuan : Mengukur ketepatan dalam menendang bola kesasaran. b. Alat yang digunakan : bola, gawang, nomor-nomor, dan tali.

c. Pelaksanaan tes: orang coba berdiri di belakang bola yang diletakkan pada sebuah titik berjarak 16,5 meter di depan gawang/sasaran. Tidak ada aba-aba dari orang coba. Pada saat kaki orang coba mulai menendang bola, maka stopwatch dijalankan dan berhanti saat bola mengenai sasaran. Orang coba diberi tiga kali kesempatan.

d. Penskoran : jumlah skor bola masuk pada sasaran dalam tiga kali kesempatan. Bila bola hasil tendangan mengenai tali pemisah skor pada sasaran, maka diambil skor terbesar dari kedua sasaran.


(36)

81

Asep Angga Permadi, 2015

PENGARUH MOD EL LATIHAN FISIK D AN KECERD ASAN EMOSI TERHAD AP KETERAMPILAN SEPAKBOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

e. Gagal apabila bola keluar dari daerah sasaran dan menempatkan bola tidak pada jarak 16,5 meter dari sasaran. Untuk lebih jelasnya mengenai tes menembak atau menendang bola Gambar 3.4.

Gambar 3.4.

Tes menembak atau menendang bola ke sasaran (Shooting)

5.Tes Keterampilan Bermain sepakbola GPAI (Games Performance Assesment Instrument) yang dikutip dari Griffin, Mitchael, & Oslin (1997) dalam Hoedaya (2001, hlm. 12). Untuk lebih jelas liat tabel 3.4.

Tabel 3.4.

Pengamatan Penampilan Bermain

Tanggal : ……….. IPPB Kelompok: ………

Komponen Penampilan Bermain Kriteria 1. Keputusan yang Diambil

(Decision Making)

Pemain Berusaha mengoper keteman yang berdiri bebas

2. Melaksanakan Keterampilan (Skill Execution)

Operan terkendali

Bola operan mengenai sasaran 3. Memberikan Dukungan

(Support)

Pemain bergerak menempati posisi yang bebas untuk menerima operan bola

No Nama Keputusan Yang

Diambil

Melaksanakan Keterampilan

Memberikan Dukungan

T TT E TE T TT

1 2 3 4 5 Dst


(37)

82

Asep Angga Permadi, 2015

PENGARUH MOD EL LATIHAN FISIK D AN KECERD ASAN EMOSI TERHAD AP KETERAMPILAN SEPAKBOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu F. Prosedur Penelitian

Untuk menganalisa dan menghasilkan kesimpulan yang jelas untuk itu penulis dapat membuat langkah-langkah penelitian dengan maksud untuk memperoleh data yang lebih akurat serta tidak adanya ketimpangan dalam penelitian.

1. Persiapan yang meliputi:

a. Memepersiapkan rancangan desain proposal penelitian.

b. Melakukan pengamatan dan wawancara untuk memperoleh data yang akan dijadikan sampel penelitian.

c. Mengumpulkan dokumen-dokumen yang diperlukan terkait dengan variabel penelitian.

d. Penentuan metode, populasi, sampel dan desain penelitian. e. Penyusunan instrument penelitian.

f. Mempersiapkan tes untuk memperoleh data terkait dengan penelitian yang diteliti.

f. Melakukan pengumpulan data

g. Menganalisis data dengan menggunakan teknik analisis data yang tepat dan menguji hipotesis penelitiannya.

h. Mendeskripsikan hasil penelitian dalam bentuk laporan penelitian sebagai karya ilmiah.

i. Membuat kesimpulan hasil penelitian.

Populasi Sampel

Tes Awal Kecerdasan Emosi

Kelompok A

Model Latihan Kondisi Fisik Menggunakan Bola

 Kecerdasan Emosi Tinggi

 Kecerdasan Emosi Rendah

Pengolahan Data

Kesimpulan

Tes Akhir Kondisi Fisik & Keterampilan Sepakbola

Analisis Data Kelompok A

Model Latihan Kondisi Fisik T anpa Menggunakan Bola

 Kecerdasan Emosi Tinggi

 Kecerdasan Emosi Rendah Tes Awal Kondisi Fisik & Tes Awal Kemampuan Sepakbola


(38)

83

Asep Angga Permadi, 2015

PENGARUH MOD EL LATIHAN FISIK D AN KECERD ASAN EMOSI TERHAD AP KETERAMPILAN SEPAKBOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Bagan 3.1 Langkah-langkah Penelitian

G. Teknik Pengolahan Data

Teknik pengumpulan data yang akan dilakukan dalam penelitian ini harus dilakukan dengan tepat, sehingga benar-benar di dapat data valid dan relevan. Teknik yang diterapkan dakam mengumpulkan data dalam penelitian ini terdiri dari tiga langkah yakni pretest, treatment dan posttes\t.

a. Pretest

Tes awal ini bertujuan untuk mengetahui kecerdasan emosi siswa sebelum diberikan treatment untuk mengetahui tinggi rendah kecerdasan emosi, tes kondisi fisik dan keterampilan sepakbola siswa ekstrakulikuler sepakbola SMA Negeri 4 Garut.

b. Treatmen

Treatmen yang digunakan dalam penelitian ini ialah model latihan fisik tanpa menggunakan bola dan model latihan fisik menggunakan bola. Program yang diberikan selama 5 minggu.

c. Posttest

Pelaksanaan posttest dilakukan sama dengan pelaksaan pretest setelah kelompok eksperimen sudah diberi perlakuan.

H. Proses Pengembangan Instrumen 1. Sampel Uji Coba Instrumen Penelitian

Sampel yang digunakan dalam uji coba instrumen penelitian ini adalah siswa SMAN 4 Garut yang tidak dijadikan sampel penelitian.

2. Waktu dan Tempat Uji Coba Instrumen Penelitian

Pelaksanaan uji coba instrumen penelitian ini dilaksanakan:

Hari dan Tgl/ waktu : Rabu, 26 Agustus 2014 /pukul 14.00 WIB – selesai.

Tempat : SMA Negeri 4 Garut


(39)

84

Asep Angga Permadi, 2015

PENGARUH MOD EL LATIHAN FISIK D AN KECERD ASAN EMOSI TERHAD AP KETERAMPILAN SEPAKBOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Validitas pada dasarnya adalah kemampuan alat ukur untuk dapat mengukur apa yang seharusnya diukur. Dalam perhitungan validitas menggunakan daya beda. Daya beda (diskriminasi) suatu butir tes adalah kemampuan suatu butir untuk membedakan antara peserta tes yang berkemampuan tinggi dan berkemampuan rendah. Daya beda butir dapat diketahui dengan melihat besar kecilnya indeks diskriminasi atau angka yang menunjukkan besar kecilnya daya beda. Adapun fungsi dari daya pembeda tersebut adalah mendeteksi perbedaan individual yang sekecil-kecilnya diantara para peserta tes. Dikarenakan jenis data dalam penelitian ini menggunakan data yang berbentuk dikotomi maka dalam penelitian ini menggunakan perhitungan menggunakan korelasi point biserial. Rumus khusus korelasi product moment yang dikenal dengan korelasi point biserial untuk data dalam bentuk dikotomi. ̅ ̅

Dimana ̅ , mean total skor peserta yang memiliki jawaban benar. ̅adalah mean skor total Sx, adalah standar deviasi skor total, p adalah proporsi peserta ujian yang menjawab benar pada butir tes sedangkan q adalah 1 - p. Rumus korelasi point biserial juga dapat diturunkan langsung dari rumus korelasi produk momen tanpa membuat pembatasan asumsi. Untuk lebih jeals lihat table 3.5.

Tabel 3.5.

Patokan Indeks Daya Beda

Indeks daya beda Evaluasi butir

0,4 ke atas Butir yang sangat baik

0,3 – 0,39 Sedikit atau tidak memerlukan revisi 0,2 – 0,29 Butir memerlukan revisi

< 0,19 Butir harus dieliminasi

Hasil Uji Validitas

Agar memudahkan dalam proses perhitungan statistik peneliti menggunakan perhitungan menggunakan SPSS versi 16, prosedur dalam penghitung dengan SPSS yaitu pertama memasukan data tiap butir item kedalam menu data view, kemudian klik analysis-scale-reliability analysis dan untuk melihat hasilnya dapat dilihat dilampiran. Untuk menentukan instrumen itu valid atau tidak dengan


(1)

113

Asep Angga Permadi, 2015

PENGARUH MOD EL LATIHAN FISIK D AN KECERD ASAN EMOSI TERHAD AP KETERAMPILAN SEPAKBOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan, dapat disampaikan beberapa rekomendasi berkaitan dengan hasil keterampilan sepakbola melalui model latihan fisik dan kecerdasan emosional. Saran ini ditujukan kepada pihak yang berkepentingan dalam pendidikan, yaitu: Departemen Pendidikan, Instansi sekolah, para guru dan para peneliti selanjutnya. Beberapa rekomendasi tersebut sebagai berikut:

1. Bagi Departemen Pendidikan

Kepada Departemen Pendidikan Kabupaten Garut untuk bekerjasama dengan instansi terkait untuk memanfaatkan temuan dalam penelitian ini dengan cara mensosialisasikannya kepada para guru melalui penataran atau pelatihan, agar mereka memiliki pengetahuan dan kemampuan tentang penerapan model latihan yang digunakan dalam proses pelatihan maupun berlatih.

2. Bagi Para Guru atau Pelatih

a. Pada dasarnya untuk melaksanakan kegiatan pelatihan dapat diterapkan berbagai pendekatan model latihan yang ada dengan mengacu pada materi pelatihan yang akan disampaikan. Dalam kaitannya dengan pelatihan sepakbola dengan menggunaka pendekatan model latihan fisik menggunakan bola karena terbukti mampu meningkatkan keterampilan sepakbola siswa.

b. Bagi para guru atau pelatih yang ingin menerapkan pendekatan pelatihan model latihan fisik menggunakan bola sebaiknya dilakukan pada kelompok usia atau kelas-kelas tertentu.

c. Dalam menggunakan pendekatan pelatihan model latihan fisik menggunakan bola, guru atau pelatih hendaknya melakukan persiapan yang lebih baik dan matang, terutama dalam menyusun materi yang jelas dan terstruktur, sehingga dapat mudah dipahami oleh siswa.

d. Guna mencapai hasil latihan keterampilan sepakbola yang baik, disarankan bagi guru atau pelatih dapat memilih pendekatan pelatihan yang efektif, mampu menggunakan fasilitas, dan waktu yang sangat terbatas serta mampu


(2)

114

Asep Angga Permadi, 2015

PENGARUH MOD EL LATIHAN FISIK D AN KECERD ASAN EMOSI TERHAD AP KETERAMPILAN SEPAKBOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

memotivasi siswa yang kurang berbakat. Dengan cara demikian, maka siswa akan mencapai hasil keterampilan sepakbola yang maksimal.

3. Bagi Para Peneliti Selanjutnya

Berkaitan dengan penelitian yang telah dilakukan dalam mengembangkan keterampilan sepakbola, masih diperlukan penelitian-penelitian lanjutan baik bersifat pengembangan maupun kedalamannya. Oleh karena itu, rekomendasi yang disampaikan bagi peneliti selanjutnya adalah sebagai berikut:

1. Penelitian yang dilakukan ini, ruang lingkupnya masih terbatas pada siswa dari lingkungan SMA Negeri 4 Garut. Oleh karena itu masih terbuka untuk dilakukan penelitian dengan mengambil sampel dari siswa yang berada di daerah perkotaan atau di daerah lainnya maupun atlet yang sudah matang kemampuanya.

2. Ruang lingkup penelitian ini hanya pada tingkat SMA/MA, sehingga masih terbuka untuk diadakan penelitian lanjutan yang dihubungkan dengan tingkat pendidikan maupun non pendidikan yang lebih tinggi atau lebih rendah.

3. Perlu dilakukan penelitian lanjutan mengenai pendekatan pelatihan yang dapat memberikan pengaruh dalam perkembangan olahraga, dengan lebih memperluas ruang lingkup penelitian seperti pada aspek fisik, psikologis, iptek, sosial dan budaya agar hasil yang diharapkan bisa tercapai dengan tepat.


(3)

Asep Angga Permadi, 2015

PENGARUH MOD EL LATIHAN FISIK D AN KECERD ASAN EMOSI TERHAD AP KETERAMPILAN SEPAKBOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

115

DAFTAR PUSTAKA

Abduljabar (2011) Landasan Ilmiah Pendidikan Intelektual Dalam Pendidikan

Jasmani. Rizki Press. Bandung.

Arikunto suharsimi (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. Bandung: Angkasa

Arikuno Suharsimi (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: Rineka cipta

Azwar, S. 2009. Sikap Manusia; Teori dan Pengukurannya. Pustaka pelajar Press, Yogyakarta

Azwar, S. (2010). Prosedur Penelitian; Suatu Pendekatan Praktek. Cetakan ke XIII, Jakarta: PT Rineka Cipta.

Bompa. 1990. Total Training For Sport, Plometric For Maximum Power

Development. Oakville_New York – London. Mosuic Press.

Bompa. 1999. Myotatic Stretch Training As a Power Method For Trackcyling. Sequl, Korea; Olympic Scientific Congress.

Darmadi. Hamid, (2011). Metode Penelitian Pendidikan. Cetakan Kedua. Bandung , Cv Alfabeta

Giriwijoyo (2010). Ilmu Faal Olahraga. Bandung: FPOK UPI Bandung.

Goleman, Daniel. (2000). Emitional Intelligence (terjemahan). Jakata : PT Gramedia Pustaka Utama.

Goleman, Daniel. (2000). Working With Emotional Intelligence (terjemahan). Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.

Gropper. 2000. Advanced Nutrition and Human Metabolism. Ed ke-3.Wadsworth Thomson Learning, USA.

Gunarsa, S. D. (2004). Bunga rampai psikologi perkembangan dari anak sampai usia lanjut. Jakarta : BPK

Hammad,El Azzam, (2008) Kesehatan Mental Orang Dewasa. Restu Agung Jakarta.


(4)

Asep Angga Permadi, 2015

PENGARUH MOD EL LATIHAN FISIK D AN KECERD ASAN EMOSI TERHAD AP KETERAMPILAN SEPAKBOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

116

Harsono. (1988). Coaching dan Aspek-aspek Psikologis dalam Coaching. Jakarta: CV. Tambak Kusuma

Harsono. (2001). Latihan Kondisi Fisik. Bandung. Harsono. 2007). Teori dan Metodologi Pelatihan.

Hermanu, E., Usli, L., dan Imanudin,I. (2008). Modul Pelatihan Cabang

Olahraga Sepak Bola. Bandung: Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga FPOK

UPI

Hoedaya, D. (2001). Pendekatan Keterampilan Taktis dalam Pembelajaran

Bolabasket: Konsep dan Metode. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah.

Hyllgard, R. et. al. (1996), Interpreting Research in Sport and Exercise Science, St. Loiuse, Missouri: Mosby –Year Book Inc.

http://psikology09b.blogspot.com/2011/11/kecerdasan-emosional.html

http://www.brianmac.co.uk/vo2max.htm#vo2. http://www.topendsports.com/testing/tests/sprint.htm

http://sport.detik.com/aboutthegame/read/2013/03/18/154817/2196985/1487/1/me ntal-skills-motivasi-kontrol-emosi-percaya-diri

Ibrahim. Rusli, (2008) Modul Psikologi Olahraga . Bandung: FPOK UPI. Psikologi Olahraga

Ismaryanti. 2008. Peningkatan Kelincahan Atlet Melalui Penggunaan Metode Kombinasi Latihan Sirkuit-Pliometrik dan Berat Badan. Jurnal Penelitian

dan Pendidikan vol 11 (1). Surakarta: FKIP UNS

Kamus Umum Bahasa Indonesia, Edisi Ketiga, 2010, Balai Pustaka, Jakarta Kerlinger. (1990). Asas–asas Penelitian Behavior (Alih Bahasa) Semarang. IKIP

Semarang

Leo, Raden Setiawan. (2010) Pengaruh Metode Praktik Distribusi dan Metode

Praktik Padat Terhadap Hasil Belajar Menggiring Bola Ditinjau dari Kemampuan Motor Educability. Tesis. Prodi POR Pascasarjana UPI.


(5)

Asep Angga Permadi, 2015

PENGARUH MOD EL LATIHAN FISIK D AN KECERD ASAN EMOSI TERHAD AP KETERAMPILAN SEPAKBOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

117

Luxbacher, Joe (1999) Sepakbola (Taktik dan Teknik Bermain) bambang sugeng Jakarta : PT RajaGrafindo Persada.

Luxbacher, Joseph. (2004). Sepakbola: Langkah langkah menuju sukses. Penerjemah Agus Wibawa. Ed.2 cet.4 Jakarta: PT. Raja Grafinda Persada.2004

Luxbacher, Joseph. (2004). Sepakbola Langkah-langkah menuju sukses agusta wibawa Jakarta PT RajaGrafindo Persada.

Luxbacher, Joseph. (2011). Sepakbola Soccer steps to success Agusta Wibawa PT Rajagrafindo persada Jakarta.

M. Sajoto. (1995). Peningkatan dan Pembinaan Kekuatan Kondisi Fisik Dalam Olahraga. Semarang Dahara Prize.

M. Sajoto. (1988). Pembinaan Kondisi Fisik dalam Olahraga. Jakarta: Depdikbud. Mayer, J.D. (2000). Emosional, Intellegence, and Emosional Intellegence. Dalam

Forgas, J.P. (ed) The Handbook of Affect and Social Cognition. Mahwah, New Jersey: Lawrence Erlbaum & Associates.

Mayer, J.D. (2001). A Field Guide to Emotional Intelligence. Dalam Ciarrochi, J., Forgas, J.P., & Mayer, J.D. (Eds). Emosional, Intellegence in Everyday Life. Philadelphia, Pennsylvania: Psychology Press.

Mayer, J.D., Salovey, P., & Caruso, D.R. (2004). Emotional Intelligence: Theory Findings, and Implications. Psychology Inquiry

Mahendra, Agus (2007). Teori Belajar Mengajar Motorik. Bandung:Modul Mata Kuliah Dual Modes/PPJ.

Maksum. Ali, (2012). Metodologi Penelitian Dalam Olahraga. Surabaya: Unesa University Press

Martens, R. (2004). Succesfull Coaching. United States: Human Kinetics Mielke, Danny (2007), Dasar-dasar Sepakbola, Bandung: Pakar Raya

Nurhasan. (2000). Tes dan Pengukuran dalam Pendidikan Jasmani. Jakarta: Depdiknas.


(6)

Asep Angga Permadi, 2015

PENGARUH MOD EL LATIHAN FISIK D AN KECERD ASAN EMOSI TERHAD AP KETERAMPILAN SEPAKBOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

118

Satriya. (2007). Modul Metodologi Kepelatihan Olahraga. Bandung: Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga FPOK UPI

Saphiro, Lawrence E. (1998). Mengajarkan Emotional Intelligence Pada Anak. Jakarta : Gramedia.

Sucipto, dkk (2000). Sepakbola, bandung : FPOK

Sucipto, dkk (2007). Modul Sepakbola, bandung : FPOK Sudjana. (1992). Metode Penelitian. PT Alumni Bandung. Sudjana (2005). Metode Statistika, Bandung: Tarsito

Sugiyono (2009). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan r&d, Bandung: Alfabeta

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif

Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta

Scheunemann Timo. (2012). Dasar Sepakbola Modern Untuk Pemain Dan

Pelatih. Percetakan Dioma. Malang. sketsasederhana.blogspot.com

Sukardi. (2003). Metodologi Penelitian Pendidikan. Yogyakarta: Bumi Aksara. Sukintaka, (1992). Teori Bermain. Jakarta: Depdikbud.

Sukintaka, dkk (2003). Permainan Sepak Bola. Jakarta: Depdikbud. Sukatamsi, 1984.Bahan Mengajar dan Melatih Sepak Bola : Semarang

Universitas Pendidikan Indonesia (2013). Pedoman Karya Tulis Ilmiah. Bandung: UPI.

Yudiana, Yunyun (2010) Pembelajaran teknis berdasarkan teori latihan. Bandung: FPOK UPI

Vockell, E.L. and Asher, J.W (1995), Educational Research, 2nd Edition, Englewood Cliffs, New Jersey: Prentice-Hall Inc