Laporan Proposal Kegiatan KKN PPM Periode XIII Tahun 2016 Desa Sangsit - Kecamatan Sawan - Kabupaten Bangsit.

(1)

LAPORAN KK DAMPINGAN KKN TEMATIK REVOLUSI MENTAL

UNUD PERIODE XIII TAHUN 2016

KULIAH KERJA NYATA PEMBELAJARAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS UDAYANA

TAHUN 2016

DESA

: SANGSIT

KECAMATAN

: SAWAN

KABUPATEN

: BULELENG

PROVINSI

: BALI

Disusun Oleh:

Martha Yulita Yewen

1412015021

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN

KEPADA MASYARAKAT (LPPM)

UNIVERSITAS UDAYANA

2016


(2)

HALAMAN PENGESAHAN

Dengan laporan ini telah selesainya kegiatan KKN Tematik Revolusi Mental yang saya kerjakan, maka saya :

Nama Mahasiswa : Martha Yulita Yewen No. Mahasiswa : 1412015021

Tanda Tangan :

Telah menyelesaikan laporan kegiatan saya selama di lokasi KKN Tematik Revolusi Mental. Desa Sangsit, Kabupaten Buleleng.

Sangsit, 28 Agustus 2016

Menyetujui Menyetujui

DPL Desa Sangsit Kec. Sawan KK Dampingan

Dr. Ir. Agus Dharma, MT. Ketut Suma NIP: 19650801 199103 1 004 KK Dampingan

Mengetahui

Kepala Desa Sangsit, Kec. Sawan,Kab.Buleleng


(3)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas kasih dan penyertaan-Nyalah penulis dapat menyelesaikan laporan ini tepat pada waktunya.

Adapun penulisan laporan ini merupakan salah satu syarat guna memenuhi laporan KKN Tematik Revolusi Mental periode XIII tahun 2016. Penulis menyadari laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membangun demi perbaikan laporan ini sangat diharapkan oleh penulis.

Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini dengan baik. Semoga laporan ini bermanfaat bagi pembaca.

Sangsit, 28 Agustus 2016


(4)

BAB I

GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN 1.1 Profil Keluarga Dampingan

KKN Tematik Revolusi Mental Periode XIII Tahun 2016 Universitas Udayana merupakan kegiatan untuk membentuk mahasiswa yang memiliki rasa peduli tinggi dan salah satu bentuk perwujudan pengabdian kepada masyarakat melalui pembelajaran pemberdayaan masyarakat secara langsung dan terpadu. KKN Tematik Revolusi Mental periode XIII tahun 2016 kali ini diadakan di Kabupaten Buleleng, Desa Sangsit,dimana kami mempunyai program Revolusi mental yang telah ditentukan yaitu Indonesia Melayani, Indonesia Bersih dan Indonesia Tertib (program pokok), program bantu dan lain sebagainya. Salah satu program bantu kami untuk menyejahterahkan masyarakat adalah program pendampingan keluarga (KK Dampingan). Tujuan program pendampingan keluarga bagi mahasiswa yaitu untuk meningkatkan kepedulian dan kemampuan mahasiswa dalam mengatasi permasalahan keluarga melalui penerapan ilmu dan teknologi yang telah dipelajari.

Kegiatan KK Dampingan dilaksanakan pada beberapa keluarga yang kurang mampu yang terdapat di setiap Banjar di Desa Sangsit Kecamatan Sawan Kabupaten Buleleng. Desa Sangsit memiliki 7banjar yaitu banjar Peken, banjar Beji, banjar Pabean Sangsit, banjar Tegal, banjar Celuk, banjar Abasan. Saya mendapatkan banjar Peken, dimana di banjar Peken initerdapat 2 RTM (Rumah Tangga Miskin). Bapak Made Suwija merupakan salah satu RTM dari banjar Paken yang menjadi KK Dampingan saya.

Profil keluarga dampingan yang diberikan kesempatan untuk menemani salah satu keluarga KK dampingan yang berada di Desa Sangsit Banjar Pabean Kabupaten Buleleng yaitu Bapak Keut Sume. Bapak Ketut Sume adalah salah satu warga di Banjar Pabean Desa Sangsit Buleleng yang pada awalnya merupakan penduduk di Banjar Sema namun pada akhir tahun 2000 beliau berpindah dan bermukim sebagai penduduk tetap di Banjar Pabean Desa Sangsit, beliau hanya tinggal bersama seorang istri yang bernama Ibu Nawiyah. Namun Bapak Ketut Sume memiliki tempat tinggalyang statusnya Cuma sementara dan tidak tetap karena lahan tanah bangunan rumah masih bersifat kontrak, tanah,bangunan rumah sederhana berdinding bambu dengan luas tanah 2,5 area sejak akhir tahun 2000.

Keluarga Ketut Sume merupakan keluarga kecil yang kurang mampu, tidak memiliki pekerjaan dikarenakan kondisi kesehatan beliau lumpuh secara fisik, beliau bersama dengan seorang istri bernama Nawiyah. Bapak Ketut Sume memiliki kondisi kesehatan cacat


(5)

kaki/lumpuh sejak tahun 1973 hingga sekarang. Bapak Ketut Sume berumur 65 tahun, beliau menyengga pendidikan hingga kelas VI SD namun tidak menamatkan pendidikan dasar tersebut. Saat itu beliau memutuskan untuk bekerja dan merantau ke luar hingga pada akhirnya beliau kembali dan bekerja sebagai peternak hewan, namun pada tahun 1973 beliau mengalami kecelakan terjatuh dari sebuah pohon kelapa hingga mengakibatkan cacat fisik lumpuh total hingga saat ini.

Beliau menikah dengan istrinya yang bernama Ibu Nawiyah pada awal tahun 2000 namun hingga saat ini mereka tidak dikaruniai anak sehingga mereka hidup berdua dalam sebuah rumah tangga tanpa anak bahkan sanak keluarga lain.Istri Bapak Ketut Sume, Ibu Nawiyah berusia 60 tahun, Ibu Nawiyah bekerja sebagai penyabit rumput untuk makanan ternak dan pemotong padi milik orang lain, Ibu Nawiyah hanya bersekolah sampai kelas 1 SD saja.

Berikut informasi mengenai keluarga Bapak Ketut Sume seperti yang terlihat pada tabel dibawah ini:

No Nama Status Umur

(tahun)

Pendidikan Pekerjaan

1 Ketut Sume

Kepala Keluarga

65 tahun Tamat SD Nelayan, Peternak Sapi, Kambing, Ayam 2

Nawiyah Istri 60 tahun Tidak tamat SD

Pencari rumput untuk makanan ternak

1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan

1.2.1 Pendapatan Keluarga

a. Sumber Penghasilan

Perekonomian pada keluarga dampingan yang saya dampingi selama pelaksanaan KKN-RM Universitas Udayana Periode XIII tergolong keluarga ekonomi lemah karena pendapatan yang didapat tidak tetap bahkan hampir tidak ada tiap hari, dengan keterbatasan Bapak Ketut Sume beliau berusaha bekerja sebagai nelayan pada setiap malam hari beliau


(6)

menggunakan sampan untuk mencari ikan di laut kadangkala beliau dapat mengahsilkan ikan namun kadang tidak dapat ikan sehungga pendapatan yang diperoleh oleh Bapak Ketut Suma tidak menentu karena hanya berasal dari nelayan untuk tiap hari walaupun hasil tangkapannya begitu jarang pula,

Namun Bapak Ketut Sume dan Ibu Nawiyah juga memelihara beberapa ekor Kambing dan satu Ekor Sapi milik orang lain serta beberapa ekor ayam sedangkan penghasilan ternak sapi Kambing dan ayam bisa sampai satu atau dua tahun lebih baru dapat peroleh, sesuai kesepakatan bersama hasil ternak sapi a akan dibagi dua dengan pemilik sapi tersebut, karena sapi yang dipelihara oleh Bapak Ketut Sume bukan sapi milik pribadinya melainkan sapi milik orang lain yang dititipkan dengan perjanjian hasilnya akan dibagi dua.

Bapak Ketut Sume juga memelihara ayam untuk biaya tambahan sehari-hari maka ia hanya mendapatkan keuntungan sedikit dibandingkan biaya dan tenaga untuk merawat sapi,kambing dan ayam tersebut.Pendapatan untuk sehari-hari hampir tidak ada biasanya jika ada hasil tangkapan ikan maka Ibu Nawiyah akan menjual ke Pasar Sangsit dengan keuntungan berkisar dari Rp 20.000,00- Rp 50.000,00 itulah penghasilan mereka tiap hari jika ada hasil tangkapan.

1.2.2 Pengeluaran Keluarga

Keluarga Bapak Ketut Sume tergolong kedalam keluarga kurang mampu karena penghasilan yang didapat tidak memnentu sehingga mempengaruhi pengeluaran keluarga sehari-hari yang tidak menentu pula, karena tidak sebanding denggan pendapatannya. Adapun biaya-biaya pengeluaran keluarga tiap bulannya adalah sebagai berikut

a. Kebutuhan Sehari-Hari

Pemenuhan kebutuhan makan dan minum sehari-hari biasanya keluarga Bapak Ketut Sume mengeluarkan uang rata-rata Rp 100.000,00 perharinya yang meliputi pembelian beras, lauk-pauk, bumbu masakan dan bahan makanan lain- lain. Biaya listrik Bapak Ketut Sume mengeluarkan Rp 55.000,00 setiap bulannya.

b. Kebutuhan Kesehatan

Untuk masalah kesehatan keluarga Bapak Ketut Suma jarang memeriksakan kondisi kesehatannya ke puskesmas Bapak Ketut Sume dan Istrinya Ibu Nawiyah selama ini mereka tidak memiliki penyakit medis yang serius lainnya, hanya saja Bapak Ketut Sume yang


(7)

mempunyai kondisi kesehatan lumpuh secara fisik sejak tahun 1973 hingga saat ini yang tidak bisa di obati lagi dan beberapa gejala kesakitan yang biasanya mereka alami seperti demam, pusing, sakit perut, ketika mereka mersakan gejalah tersebut mereka tidak langsung berobat ke Puskesmas atau Rumah Sakit Umum, mereka hanya membeli obat di warung terdekat hal ini dikarenakan mereka berfikir jika berobat ke Puskesmas akan dikenakan biaya mahal.

Pada saat pendampingan bersama Bapak Ketut Sume dan Ibu Nawiyah di Banjar Pabean tentang masalah kesehatan mereka telah memiliki Kartu Jaminan Kesehatan Bali Mandara (JKBM) namun belum pernah digunaka untuk berobat, pada saat mendampingi Ibu Nawiyah pernah mengalami kecelakaan tangannya terpotong sabit lalu kami mengantarkan Ibu Nawiyah ke Puskesmas Sawan berobat dengan mengunakan Kartu Jaminan Kesehatan Bali Mandara (JKBM) dan tidak mengeluarkan biaya pengobatan.

c. Pendidikan

Bapak Ketut Sume tidak memiliki pendidikan tinggi beliau hanya sampai pada kelas VI SD namun tidak menamatkan pendidikan di sekolah dasar tersebut. Bapak Ketut Sume dari kecil sudah hidup di Sebuah Panti asuhan di Singaraja. Sedangkan Ibu Nawiyah hanya dapat menempuh sekolah hingga SD namun tidak menamatkan sekolah dasar tersebut juga. Sangat disyukuri beliau tidak lagi mengelurkan pendidikan untuk siapapun karena beliau tidak memiliki anak.

d. Kerohanian

Keluarga Bapak Ketut Suma dan Ibu Nawiyah beragama Hindu.Namun persembahayangannya hampir tidak dilakukan tiap hari karena masalah kekurangan biaya untuk membeli canang, namun yang biasa wajib mereka lakukan yaitu pada bulan mati dan purnama biasanya keluarga Bapak Ketut Sume mengeluarkan biaya Rp 5.000,00 – Rp 10.000,00 hari raya kungingan galungan

e. Sosial

Segi sosial Bapak Ketut Sume tidak mengeluarkan biaya iuaran apapun karena kondisi penghasilan yang tidak tetap dan cacat sehingga dari pihak banjar tidak perrnah menagih iuran kepada Keluarga Bapak Sume.


(8)

BAB II

IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH

2.1 Permasalahan Keluarga

KK Dampingan merupakan sebuah keluarga yang memang dipilih karena mempunyai kondisi ekonomi yang kurang mampu. Dimana mahasiswa dapat meningkatkan kepedulian dan kemampuan dalam mengatasi permasalahan keluarga melalui penerapan ilmu dan teknologi yang telah dipelajari.

Untuk mengidentifikasi masalah yang dialami keluarga dampingan, yaitu keluarga Bapak Ketut Suma, maka dilakukan beberapa kunjungan ke kediaman keluarga dampingan. Selama kunjungan tersebut dilakukan pendekatan secara kekeluargaan dengan keluarga Bapak Ketut Suma, yaitu dengan melakukan obrolan-obrolan, diskusi santai dengan Bapak Ketut Suma mengenai program KKN terutama program KK dampingan, masalah kesehatan yang dialami, masalah perekonomian, kebersihan serta melihat-lihat suasana tempat tinggal Bapak Ketut Suma di Banjar Pabean, Desa Sangsit.

Identifikasi permasalahan yang dihadapi oleh keluarga dampingan diperoleh setelah beberapa kali mengdakan kunjungan ke rumah keluarga dampingan, dimana identifikasi permasalahan dilakukan dengan pendekatan secara kekeluargaan dengan keluarga Bapak Ketut Suma sepert sosialissasi program KKN, berkenalan dengan seluruh anggota keluarga, berbincang-bincang dan berdiskusi tentang berbagai hal, serta melihat-lihat suasana rumah Bapak Ketut Suma.

Berdasarkan pengamatan dan perbincangan dengan keluargga Bapak Ketut Made masalah yang dihadapi oleh keluarga dampingan bersal dari berbagai bidang, seperti bidang ekonomi, sosial dan kesehatan lingkungan, rumah tempat tinggal,lisrik dapur dan kamar mandi serta kondisi Bapak Ketut Suma yang lumpuh bertahun-tahun. Adapun banyak masalah yang dihadapi oleh keluarga ddampingan, maka mengambil beberapa masalah yang dijadikan masalah prioritas.


(9)

2.2 Masalah Prioritas

a. Ekonomi

Masalah ekonomi dalam keluarga Bapak Ketut Suma adalah hasil dari pekerjaan yang ditekuni untuk memenuhi kebutuhan keluarganya per bulan. Selain itu ada keinginan untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik akan tetapi keahlian yang dimiliki tidak memadai dan memiliki kedaan fisik yang cacat. Keluarga Bapak Ketut Made merupakan keluarga yang kurang mampu, yang hanya bertumpuh pada pekerjaan sebagai nelayan dan peternak kambing, sapi dan ayam. Ibu Nawiyah bekerja sebagai pemotong rumput dan padi milik orang lain itupun tidak mendapatkan penghasilan karena beliau bekerja untuk makanan ternak. Melihat kondisi yang sedemikian rupa hal ini sangat memprihatikan karena penghasilannya tidak sebanding dengan pengeluaran, bahkan bisa dikatakan perbulannya perekonomian keluarga mereka melebihi pendapatan dan oleh karena itu untuk mencukupi ebutuhan sehari-hari Bapak Ketut Suma meminjam di koperasi simpan pinjam yang sehariannya harus di setor Rp 10.000,00

b. Kebersihan Lingkungan

Adanya masalah kebersihan lingkungan dalam keluarga bapak Ketut Suma adalah tentang kesehatan lingkungan dimana kurangnya perhatian terhadapa kebersihan lingkungan disekitar rumah yaitu kamar mandi yang tidak layak dan dapur serta rumah yang bersampingan dengan kandang sapi,kambing dan ayam.

c. Kesehatan

Masalah kesehatan dalam keluarga Bapak Ketut Suma yaitu menderita sakit lumpuh dan sering sakit gejala demam. Ibu Nawiyah juga sering mengalami gejalah demam pada saat proses pendampingan dan luka potong akibat nyabit rumput pada saat saya melakukan kunjungan ke rumah kemudian saya mengantar Ibu Nawiyah ke Puskesmas Desa Sangsit.


(10)

BAB III

USULAN PENSOLUSIAN MASALAH

3.1 Program

Adapun program yang dilaksanakan untuk menangani permasalahan yang ada dikeluarga Bapak Ketut Suma adalah sebagai berikut :

3.1.1 Solusi Masalah Ekonomi

Pendapatan yang diperoleh dari pekerjaan yang ditekuni Bapak Ketut Suma tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan keluarga sehari-hari maka dari itu memberikan masukan dan motivasi mengenai pengeluaran uang sehari-hari dan pentingnya menabung. Program ini berguna agar keluarga Bapak Ketut Suma dapat mengontrol pengeluaran keungan sehari-hari sesuai prioritas keutuhan yang diperlukan dan menyadari pentingnya menabung untuk keperluan yang mendadak dan memberikan masukan agar Ibu Nawiyah mengambil pekerjaan lain agar kebutuhan keluarga dapat tercukupi.

3.1.2 Solusi Masalah Kebersihan Lingkungan

Solusi untuk masalah kebersihan lingkungan, saran yang diberikan kepada keluarga Bapak Ketut Sume untuk menjaga kebersihan lingkungan rumah khususnya area kamar mandi dan selain itu memberi saran utuk membuat kandang ternak sedikit lebih jauh dari rumah dan dapur masak agar tidak menebrakan virus penyakit.

3.1.3 Solusi Masalah Kesehatan

Solusi yang diberikan untuk masalah kesehatan dalam keluarga Bapak Ketut Suma yaitu hanya solusi untuk penyakit medis seperti menyarankan agar jika merasa sakit segera ke Puskesmas dan harus menggnakan kartu JKBM saat periksa agar tidak dipuungut biaya saran kepada keluarga agar jangan terlalu mengonsumsi obat-obatan yang dibeli dari warung tanpa resep dokter.


(11)

Tabel 3.2 Jadwal Kegiatan

Kegiatan KK Dampingan dilakukan dalam bentuk kunjungan ke rumah, dimana

dalam waktu sebulan dilakukan kunjungan sebanyak 15 kali. Dari program KK Dampingan,

pendamping telah membuat suatu agenda kegiatan dimana diharapkan agar kegiatan-kegiatan selama pendampingan dapat berjalan dan terarah. Berikut ini adalah rincian pelaksanaan kegiatan pendamping selama mengikuti program KK Dampingan ini.

Tabel 3.2.1 Agenda Kegiatan Kunjungan Mahasiswa ke KK Dampingan

No Hari/ Tanggal

Waktu

(Wita) Durasi Kegiatan

1 26-Jul-2016 15.00 6

Bertemu dengan Kadus Pabean Sangsit untuk

berdiskusi tentang KK dampingan

2 02-Agst-2016 16.00 6

Survei alamat keluarga KK dampingan Bapak Ketut Suma bersama Kadus Pabean Sangsit 3 03-Agt-2016 16.00 6

Perkenalan dengan Bapak Ketut Suma bersama

istrinya Ibu Nawiyah

4 04-Agt-2016 12.00 6

Berbincang tentang keadaan Keluarga Bapak Ketut Suma dan Ibu Nawiyah

5 05-Agt-2016 15.00 6

Mengidentifikasi permasalahan keluarga yang dialami serta memberikan bebrapa sembako kepada Bapak Ketut Suma dan Ibu Nawiyah

6 06-Agt-2016 10.00 6

Berbincang tentang kecelakaan yang terjadi pada Bapak Ketut Suma

7 08-Agt-2016 14.00 5

Berbincang dan memberikan beberapa solusi terhadap permasalahan ekonomi

8 10-Agt -2016 08.00 5

Berbincang-bincang tentang permasalahan

kesehatan dan kebersihan

9 17-Agt -2016 08.00 3

Mengantarkan Ibu Nawiyah Ke Puskesmas

Sawan untuk Berobat

10 12-Agt -2016 09.00 6

Membantu KK dampingan dalam melakukan pekerjaan rumahnya(cuci piring, timba air dari sumur ikut membantu meberi akan ternak) 11 18-Agt -2016 10.00 6

Membantu KK dampingan jemur melakukan

pekerjaan rumah

12 22-Agt -2016 16.00 6

Berbincang tentang kehidupan sosial Banjar

Pabean Desa Sangsit

13 15-Agt -2016 09.00 5

Membantu membersihkan alat-alat dapur di

rumah Bapak Ketut Suma dan Ibu Nawiyah 14 25-Agt -2016 15.00 6 Memberikan Sembako dan beberapa perkakas


(12)

alat-alat Rumah Tangga kepada Bapak Ketut Suma dan Ibu Nawiyah

15 26-Agt -2016 16.00 5

Berbincang berterimakasih karena suda diterima dengan baik selama KKN Foto Bersama


(13)

BAB IV

PELAKSANAAN HASIL DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA

4.1Pelaksanaan 4.1.1 Waktu

Waktu yang digunakan untuk kegiatan KK Dampingan ini termasuk ke dalam Jam Kerja Efektif mahasiswa (JKEM) yang harus dipenuhi oleh setiap mahasiswa yaitu minimal 15 kali dalam sebulan yang setara dengan 90 jam kegiatan. Adapun waktu jumlah kunjungan ke keluarga dampingan yang penulis lakukan selama sebulan adalah sebanyak 15 kali dengan total waktu kunjungan selama 50 jam.

4.1.2 Lokasi

Lokasi yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan KK Dampingan ini adalah sesuai dengan lokasi desa yang telah ditentukan. Adapun lokasi desa yang dimaksud adalah Desa Sangsit, Kecamatan Sawan, Kabupaten Buleleng. Lokasi spesifik dari pelaksanaan kegiatan KK Dampingan terhadap keluarga Bapak Ketut Suma adalah di Banjar Pabean , Desa Sangsit, Kecamatan Sawan, Kabupaten Buleleng.

4.1.2 Kegiatan Pelaksanaan

Pelaksanaan kegiatan KK Dampingan ini dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan oleh kelompok mahasiswa KKN Tematik Revolusi Mental periode XIII di Desa Sangsit. Kegiatan KK Dampingan yang dilakukan berupa kunjungan ke kediaman keluarga yang didampingi.Selama kunjungan tersebut, dilakukan obrolan – obrolan santai bersama keluarga yang didampingi untuk menciptakan suasana yang nyaman bagi keluarga tersebut dalam menceritakan masalah yang mereka alami dan menerima solusi yang ditawarkan. Jadwal kunjungan ke keluarga dampingan dilakukan sebanyak 15 kali selama sebulan, lama waktu setiap kunjungan rata-rata 2 - 6 jam untuk tiap kunjungan, sehingga total kunjungan mencapai 50 jam.

4.2 Hasil Pendampingan Keluarga

Hasil dari pendampingan keluarga Bapak Ketut Suma yaitu:  Perekonomian Keluarga


(14)

Untuk masalah perekonomian keluarga, Bapak Ketut Suma berupaya untuk meminjam modal Koperasi Simpan Pinjam untuk membeli beberapa kebutuhan bahan-bahan makanan lainnya untuk menambah penghasilan beliau,

 Konseling masalah Kebersihan dan Kesehatan

Keluarga Bapak Ketut Suma telah menunjukkan peningkatan pengetahuan mengenai kebersihan dan kesehatan yang dapat dilihat dari kondisi lingkungan rumah Bapak Ketut Suma yang sudah lebih bersih dari sebelumnya. Karena sudah terdapat tempat sampah untuk menampung sampah-sampah yang biasa berserakan di sekitar rumahnya dan menggunakan kartu JKBM untuk berobat di Puskesmas

4.3 Kendala Pendampingan Keluarga

Kendala dari KK Dampingan ini adalah jadwal kegiatan proker yang sering bertabrakan dengan waktu berkunjung. Sehingga penulis hanya memiliki waktu yang terbatas saat berkunjung ke kediaman KK Dampingan.


(15)

BAB V

PENUTUP

5.1Simpulan

KKN PPM Universitas Udayana merupakan salah satu bentuk perwujudan pengabdian kepada masyarakat melalui pembelajaran pemberdayaan masyarakat secara langsung. Salah satu program dalam KKN PPM ini adalah program KK Dampingan yang bertujuan untuk membantu pemberdayaan keluarga yang didampingi.

Simpulan yang didapatkan dari kunjungan ke keluarga dampingan yaitu keluarga Bapak Ketut Suma sebagai keluarga dampingan, memiliki berbagai macam masalah dari segi ekonomi, kesehatan, kebersihan lingkungan rumah tempat tinggal. Pendapatan keluarga yang tidak sebanding dengan pengeluaran untuk kehidupan sehari-hari membuat keluarga ini terbebani. Berdasarkan hasil pendampingan keluarga prasejahtera selama ±15 hari dampingan di banjar Pabean, selama 1 bulan satu minggu di Desa Sangsit diketahui bahwa keluarga Bapak Ketut Suma mengalai masalah perekonomian, dan masalak kesehatan yang menimpa. Solusi yang dapat dilakukan untuk keluarga dampingan adalah diskusi membicarakan masalah, memberikan solusi dan motivasi untuk manghadapi maslah tersebut

5.2Rekomendasi

Berdasarkan masalah-masalah yang dijumpai dalam keluarga yang didampingi, yaitu keluarga Ketut Suma, maka rekomendasi yang dapat diberikan antara lain :

 Hendaknya pelaksanaan kegiatan KK Dampingan dalam rangkaian kegiatan KKN Tematik Revolusi Mental ini mampu dijalankan secara berkelanjutan oleh pihak penyelenggara pada KKN berikutnya sehingga permasalahan yang dihadapi benar-benar tuntas.

 Keluarga bapak Ketut Suma untuk sesegera mungkin mendapatkan bantuan dari pemerintah sehingga dapat memperbaiki kondisi perekonomiannya.

 Saran yang telah diberikan sebagai tindak lanjut kepada keluarga dampingan diantaranya memberikan motivasi yang membangun agar dapat perubah pola pikir sehingga tetap bersemangat dalam menjalani kehidupan dan dalam mencari nafkah untuk hidup

 Keluarga Bapak Ketut Suma diharapkan untuk terus mengaplikasikan solusi – solusi yang diberikan untuk pola kehidupan yang lebih baik


(16)

Lampiran

(Foto-Foto

Kondisi Dapur dan Kamar Mandi


(17)

.

Ternak Sapi dan Kambing


(18)

(19)

IDENTITAS PRIBADI

Nama : Martha Yulita Yewen

Nim : 1412015021

Fakultas /Jurusan : Destinasi Pariwisata/Pariwisata Tanggal/ lahir /umur : 16 Juli 1984/30

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Katolik

Alamat : Jln Sapta Taruna Perumahan Sabrina Regency Blok B No 19 Kota Sorong Papua Barat/ Jln Dr.Goris Gang Teknik No 1 Sudirman Denpasar -Bali

No Hp : 081288763815


(20)

(21)

(22)

(23)

(24)

(25)

(26)

(27)

(28)

(29)

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)