Prevalensi Penularan Virus Hepatitis C Pada Skrining Penyumbang Darah Di PMI Kota Bandung Antara Tahun 2003 Sampai Dengan 2006.

(1)

ABSTRAK

Prevalensi Penularan Virus Hepatitis C pada Skrining Penyumbang Darah

di PMI Kota Bandung antara Tahun 2003 sampai dengan 2006

Raykendran Arfellia Nawaarta, 2007

Pembimbing : Freddy Tumewu Andries,dr., M.S.

Hepatitis adalah suatu penyakit yang ditandai oleh adanya inflamasi pada hati,

bisa menghasilkan pembengkakan dan pada banyak kasus menyebabkan

kerusakan permanen pada hati. Virus hepatitis C merupakan salah satu penyebab

penyakit hati. Kira-kira 80% pasien yang terinfeksi dapat berkembang menjadi

infeksi kronis. Sekitar 10%-20% yang alami infeksi kronis dapat menjadi sirosis

hati dan sekitar 1%-5% menjadi kanker hati dalam 20-30 tahun. Transmisi virus

hepatitis C terutama melalui kontak darah. Melalui aktivitas seksual dan transmisi

perinatal dapat terjadi tetapi jarang.

Penelitian

retrospektif

ini menggunakan metode observasional deskriptif. Data

diambil dari hasil skrining penyumbang darah di PMI kota Bandung. Yang

digunakan adalah hasil positif terhadap anti-HCV.

Terdapat 1,84% anti-HCV positif pada tahun 2003, 1,10% pada tahun 2004,

1,14% pada tahun 2005 dan 1,04% pada tahun 2006. Data ini dapat dijadikan

sebagai gambaran perkiraan bahwa prevalensi di kota Bandung telah meluas.

Kata kunci

: hepatitis C, anti-HCV, transfusi darah


(2)

ABSTRACT

Prevalence of Hepatitis C Virus Infection on Donor Screening Test

in PMI Bandung from 2003 until 2006

Raykendran Arfellia Nawaarta, 2007

Tutor : Freddy Tumewu Andries, dr., M.S.

Hepatitis is a disease characterized by inflammation of the liver, usually

produce swelling and in many cases, permanent damage to liver tissue. Hepatitis

C virus is a major cause of liver disease worldwide. About 80% of newly infected

patients progress to develop chronic infection. In about 10% to 20% of persons

with chronic infection developed cirrhosis and liver cancer occur in 1% - 5%

within 20 to 30 years. Hepatitis C virus spreads primarily by direct contact with

human blood. Sexual and perinatal transmission may also occur, although less

frequently.

This retrospective study use a descriptive observational method. The data was

taken from screening laboratory record of Palang Merah Indonesia Bandung,

based on positive anti-HCV donor from January 2003 until December 2006.

There were about 1,84% positive anti-HCV in 2003, 1,10% in 2004, 1,14%

in 2005, 1,04% in 2006. This data can be presupposition image, that prevalence

in Bandung was being enlarge.

Keyword

: hepatitis C, anti-HCV, blood transfusion


(3)

DAFTAR ISI

Halaman

PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

SURAT PERNYATAAN ... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

PRAKATA ... vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR BAGAN... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR GRAFIK ... xiii

DAFTAR DIAGRAM ... xiv

BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 2

1.3 Maksud dan Tujuan ... 2

1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah ... 2

1.5 Kerangka Pemikiran ... 2

1.6 Metode Penelitian ... 3

1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 4

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian dan Sejarah ... 5

2.2 Etiologi ... 5

2.2.1 Struktur Biologi Molekuler Virus Hepatitis C ... 7

2.2.2 Siklus Hidup ... 11

2.2.3 Sel Target yang Diinfeksi Virus Hepatitis C ... 14

2.2.4 Genotip Virus Hepatitis C dan Heterogenitas Quasi Spesies ... 15

2.2.5 Perbandingan Virus Hepatitis C dan Virus Hepatitis B ... 16

2.3 Penyebaran dan Epidemiologi Virus Hepatitis C ... 17

2.4 Imunopatogenesis ... 20

2.5 Infeksi Hepatitis C Ekstrahepatik ... 21

2.6 Perjalanan Penyakit, Gejala dan Manifestasi Klinik ... 22

2.7 Diagnosis ... 28

2.8 Terapi ... 29

2.9 Pencegahan ... 29

BAB III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN

3.1 Bahan Penelitian ... 31

3.2 Metode Penelitian ... 31

3.3 Penyajian Data ... 31

3.4 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 31


(4)

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian ... 32

4.1.1 Hasil Skrining Penyumbang Darah tahun 2003 ... 32

4.1.2 Hasil Skrining Penyumbang Darah tahun 2004 ... 34

4.1.3 Hasil Skrining Penyumbang Darah tahun 2005 ... 36

4.1.4 Hasil Skrining Penyumbang Darah tahun 2006 ... 38

4.1.5 Hasil Skrining Penyumbang Darah tahun 2003 - 2006 ... 41

4.2 Pembahasan ... 41

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ... 44

5.2 Saran... 44

DAFTAR PUSTAKA ... 46

RIWAYAT HIDUP PENULIS ... 48


(5)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Perbandingan Virus Hepatitis Hepatitis C dan

Virus Hepatitis B ... 17

Tabel 2.2 Cara Penyebaran Hepatitis C Dibandingkan dengan Viral Hepatitis

Jenis Lain ... 18

Tabel 2.3 Prevalensi Hepatitis C dan Populasi yang terinfeksi

(data WHO) ... 19

Tabel 4.1 Hasil skrining penyumbang darah (anti-HCV positif)

tahun 2003 ... 32

Tabel 4.2 Hasil skrining penyumbang darah (anti-HCV positif)

tahun 2004 ... 34

Tabel 4.3 Hasil skrining penyumbang darah (anti-HCV positif)

tahun 2005 ... 36

Tabel 4.4 Hasil skrining penyumbang darah (anti-HCV positif)

tahun 2006 ... 38

Tabel 4.5 Hasil skrining penyumbang darah (anti-HCV positif)

tahun 2003 – 2006 ... 40


(6)

DAFTAR BAGAN

Bagan 2.1 Perjalanan dan Sequelae Hepatitis C di USA 1999 ... 27


(7)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Virus Hepatitis C ... 6

Gambar 2.2 Virus hepatitis C : Struktur viral kapsid ... 7

Gambar 2.3 Virus hepatitis C : Model struktur dan genom ... 9

Gambar 2.4 Gambaran skematis genom virus hepatitis C ... 10

Gambar 2.5 Gambaran skematis siklus hidup virus hepatitis C ... 12

Gambar 2.6 Nucleocapsid virus hepatitis C ... 13

Gambar 2.7 Sel hati yang terinfeksi virus hepatits C ... 13

Gambar 2.8 Genotip dan subtipe virus hepatitis C ... 16

Gambar 2.9 Anti-HCV Cytotoxic T Lymphocytes ... 21

Gambar 2.10 Representasi morfologi hepatitis akut dan kronis ... 24

Gambar 2.11 Hati yang mengalami sirosis ... 25

Gambar 2.12 Hepatitis Kronis ... 26

Gambar 2.13 Karsinoma Hepatoseluler ... 26


(8)

DAFTAR GRAFIK

Grafik 2.1 Perjalanan serologis virus hepatitis C ... 23


(9)

DAFTAR DIAGRAM

Diagram 4.1 Hasil skrining penyumbang darah (anti-HCV positif)

tahun

2003

... 33

Diagram 4.2 Hasil skrining penyumbang darah (anti-HCV positif)

tahun

2004

... 35

Diagram 4.3 Hasil skrining penyumbang darah (anti-HCV positif)

tahun

2005

... 37

Diagram 4.4 Hasil skrining penyumbang darah (anti-HCV positif)

tahun

2006

... 39

Diagram 4.5 Hasil skrining penyumbang darah (anti-HCV positif)

tahun 2003 – 2006 ... 40


(10)

1 Universitas Kristen Maranatha BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Hepatitis C merupakan salah satu dari 10 penyebab kematian di dunia. Menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sekitar 3% atau 170 juta orang di dunia terinfeksi Virus Hepatitis C (HCV). Penderita hepatitis C akan terus bertambah seiring bertambahnya infeksi baru yang setiap tahunnya mencapai 3 - 4 juta orang. Di negara-negara Afrika, Mediterania Timur, kawasan Pasifik Barat dan Asia Tenggara memiliki prevalensi infeksi HCV lebih tinggi dibandingkan Eropa Barat dan Amerika Utara. Di Indonesia dapat diperkirakan sekitar 6,6 - 7 juta orang mengidap penyakit Hepatitis C. (Depkes RI,2006)

Transmisi utama virus ini adalah melalui transfusi darah dan inokulasi. Kasus hepatitis C 60% pada Intravenous Drug Use (IDU). 15 % kasus melalui transmisi seksual dan 6 % melalui transmisi vertikal (dari ibu ke anak). (Crawford, 2005) Transmisi secara perkutan misalnya tindik telinga dan bagian tubuh lain, sirkumsisi, tattoo dapat terjadi jika alat-alat yang dipergunakan tidak disterilkan secara adekuat. (WHO,2003).

Infeksi hepatitis C dini bisa asimptomatik atau bergejala ringan dan tidak khas sehingga disebut juga silent infection (infeksi terselubung). (Depkes RI, 2006) Penelitian di Amerika menunjukkan bahwa penyakit ini 85% dapat menjadi hepatitis kronik, 20 % berlanjut menjadi sirosis hati dan kanker hati primer yang dapat menyebabkan kematian. (Crawford, 2005)

Dibandingkan dengan virus Hepatitis B, HCV lebih ganas dan lebih sering menyebabkan penyakit kronis. Replikasi virus ini sangat cepat dan dapat mencapai 10 triliun kopi sehari (Depkes RI, 2006).

Virus ini tidak stabil dan dapat berubah jadi sejumlah varian tipe dan subtipe. Variasi inilah yang menyebabkan sukar sekali untuk membuat vaksin anti terhadap hepatitis C, titer yang tinggi dari anti-HCV yang ditemukan sesudah


(11)

Universitas Kristen Maranatha

2

periode aktif ternyata tidak menyebabkan pasien imun terhadap penyakit ini. (Depkes RI, 2006)

Banyak orang awam yang belum menyadari bahwa hepatitis C merupakan masalah kesehatan yang serius. Oleh karena itu penulis mengangkat topik ini supaya dapat menambah informasi dan meningkatkan kewaspadaan pembaca mengenai penyebaran virus hepatitis C terutama di kota Bandung.

1.2 Identifikasi Masalah

Bagaimana prevalensi penularan virus hepatitis C di PMI kota Bandung

1.3 Maksud dan Tujuan

Maksud penelitian ini adalah untuk mengetahui prevalensi virus Hepatitis C di PMI kota Bandung. Tujuan penelitian ini adalah meneliti data hasil skrinning pada penyumbang darah di PMI kota Bandung.

1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah

Manfaat akademis penelitian ini untuk menambah wawasan mahasiswa kedokteran tentang prevalensi hepatitis C. Sedangkan manfaat praktis penelitian ini untuk menambah pengetahuan masyarakat mengenai hepatitis C dan meningkatkan kewaspadaan agar dapat melakukan pencegahan awal.

1.5 Kerangka Pemikiran

Pada saat infeksi dini Hepatitis C kadang tidak bergejala atau hanya bergejala ringan. Akibatnya, banyak orang yang terinfeksi hepatitis C tidak mencari pengobatan ke dokter. Diperkirakan sekitar 6,6 hingga 7 juta orang Indonesia mengidap virus hepatitis C.


(12)

Universitas Kristen Maranatha

3

Cara penularan terjadi melalui luka tusuk jarum suntik yang tercemar hepatitis C, transfusi .Cara penularan lainnya dapat melalui akupunktur dan tindikan pada tubuh yang menggunakan jarum yang disterilkan atau tinta yang terkontaminasi, pemakaian barang-barang pribadi secara bergantian (pisau cukur, sikat gigi, gunting atau pengikir kuku), pemakaian kokain hisap dengan menggunakan sedotan atau alat lain yang sama secara bergantian dan aktivitas seksual antara pasangan yang terinfeksi dan yang tidak terinfeksi. (Depkes, 2006) Hal ini menyebabkan cepatnya penyebaran Hepatitis C.

Angka pasti prevalensi hepatitis C di Indonesia belum diketahui begitu juga di kota Bandung. Cukup sulit untuk mengetahuinya mengingat pada infeksi dini biasanya asimptomatik. Sehingga jarang orang yang terinfeksi memeriksakan diri ke dokter. Oleh karena itu penulis mengambil data dari PMI didasari bahwa orang yang menyumbangkan darah biasanya orang yang minimal merasa dirinya sehat, dari berbagai kalangan.

Sejak tahun 1995 bank darah telah melakukan skrining hepatitis C secara ketat. Sehingga penyumbang darah yang dinyatakan positif virus Hepatitis C tidak boleh menyumbangkan darahnya. Skrining ini menunjukkan bahwa seseorang pernah kontak dengan virus hepatitis C, positif jika terdapat antibodi terhadap virus hepatitis C , tetapi tidak dapat membedakan apakah hanya karier atau tidak. Tetapi dengan data skrining hepatitis C dari suatu populasi kecil di kota Bandung diharapkan dapat memberikan gambaran perkiraan prevalensi di kota Bandung.

1.6 Metodologi

Penelitian ini menggunakan metode observatif deskriptif dari data hasil skrining penyumbang darah di PMI kota Bandung.


(13)

Universitas Kristen Maranatha

4

I.7 Lokasi dan Waktu

Lokasi : Penelitian dilaksanakan di PMI kota Bandung Jl. Aceh No. 79


(14)

43 Universitas Kristen Maranatha BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1Kesimpulan

Hepatitis C merupakan penyakit yang seringkali tidak menimbulkan gejala pada infeksi akut. Sehingga banyak orang yang tidak menyadari bahwa mereka terinfeksi hepatitis C. Dari data terlihat adanya peningkatan prevalensi pada bulan dimana penyumbang darah berasal dari satu komunitas yang hidup bersama menunjukkan bahwa transmisi secara horizontal memegang peranan yang penting. Rata-rata hasil skrining positif anti-HCV tahun 2003 sampai dengan 2006 > 1% (1,04% - 1,84%). Angka ini tidak dapat dibandingkan dengan populasi di kota Bandung secara umum karena banyak faktor yang mempengaruhi. Tetapi dapat dijadikan sebagai gambaran perkiraan bahwa saat ini penularan virus hepatitis C sudah meluas di kota Bandung.

5.2Saran

Disarankan adanya penelitian lebih lanjut mengenai hepatitis C terutama dalam pengobatan, karena sampai saat ini pengobatan yang ada belum mencapai hasil yang maksimal dan harganya masih relatif tinggi.

Penerangan dan penyuluhan pada masyarakat umum mengenai hepatitis C perlu dilakukan sehingga masyarakat dapat melakukan pencegahan dini.

Untuk petugas di rumah sakit harus lebih hati-hati terutama dalam penanganan pasien yang berhubungan dengan penggunaan alat-alat yang membutuhkan kesterilan saat digunakan dan kontak dengan darah.

Diharapkan adanya kepedulian medis terhadap hepatitis C yang saat ini telah menyebar luas.

Skrinning terhadap hepatitis C perlu diperluas dan dalam hal ini dibutuhkan adanya interfensi dari pemerintah.


(15)

Universitas Kristen Maranatha

44

Serta perlu diadakan pemeriksaan secara massal pada komunitas yang tiap individunya selalu berinteraksi untuk waktu yang cukup lama, misalnya di kampus, asrama.

Selain itu perlu adanya konseling bagi penderita hepatitis C. Dengan demikian diharapkan dapat mempersempit penyebaran virus hepatitis C.


(16)

45 Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA

Anzola, M., Burgos J.J.. 2003. Hepatitis c virus (HCV): Model structure and

genome organisation.www-ermm.cbcu.cam.ac.uk/03006938h.htm. 28 Juni

2007

Crawford, J.W.. 2005. Robbins & Cotran pathologic pasic of disease: Liver & billiary tract. Ed. 7. Philadelphia: Elsevier Saunders. Hal 891,4-5, 925

Depkes RI. 2006. 3 % Penduduk dunia terinfeksi hepatitis c.

www.depkes.go.id/index.php?option=news&task=viewarticle&sid=2104&Ite mid=2. 21 Mei 2007

_______. 2004.Virus hepatitis c lebih ganas dan sering menyebabkan penyakit hati menahun.

www.depkes.go.id/index.php?option=news&task=viewarticle&sid=603&Item id=2. 21 Mei 2007

Franciscus, A. 2006. A brief history of hepatitis c.

www.hcvadvocate.org/hepatitis/factsheets_pdf/Brief_History_HCV_2007.pd f. 3 Mei 2007

Hunt, R.. 2004. Virology chapter eighteen hepatitis viruses. Microbiology and Imunology On-line University of South Carolina.

Path.micro.med.sc.edu/virol/hepatitis-virus.htm. 23 Juni 2007

John, T.M.S.. 2004. The immune system and the hepatitis c virus. www.hepcchallenge.org/choices/immune.htm. 3 Juli 2007

Mims, C. 2004. Medical microbiology. United Kingdom: Elsevier. Hal. 308 Swan, T., Raymond, D.. 2004. Hepatitis c virus (HCV) and HIV/HCV coinfection

: A critical review of research and treatment. editor Kenneth E. Sherman, MD, PHD, Jen Curry, Mark Harrington, Bob Huff. www.aidsinfonyc.org/tag/coinf/hcv2004/chap8.html. 28 Mei 2007


(17)

Universitas Kristen Maranatha

46

WHO. .2000. Hepatitis c. http://www.who.int/fact-sheets/N164/hepc/en/. 15 Mei 2007

_______.2003. Hepatitis c – An introduction.

www.who.int/csr/disease/hepatitis/whocdscsrlyo2003/en/index1.html. 15 Mei 2007

Young, E. L.. 2007. The fact: Hepatitis c. The C. Everett Koop Institute, Dartmouth Medical School, www.epidemic.org/theFacts/hepatitisC. 23 Juni 2007


(1)

Universitas Kristen Maranatha Cara penularan terjadi melalui luka tusuk jarum suntik yang tercemar hepatitis C, transfusi .Cara penularan lainnya dapat melalui akupunktur dan tindikan pada tubuh yang menggunakan jarum yang disterilkan atau tinta yang terkontaminasi, pemakaian barang-barang pribadi secara bergantian (pisau cukur, sikat gigi, gunting atau pengikir kuku), pemakaian kokain hisap dengan menggunakan sedotan atau alat lain yang sama secara bergantian dan aktivitas seksual antara pasangan yang terinfeksi dan yang tidak terinfeksi. (Depkes, 2006) Hal ini menyebabkan cepatnya penyebaran Hepatitis C.

Angka pasti prevalensi hepatitis C di Indonesia belum diketahui begitu juga di kota Bandung. Cukup sulit untuk mengetahuinya mengingat pada infeksi dini biasanya asimptomatik. Sehingga jarang orang yang terinfeksi memeriksakan diri ke dokter. Oleh karena itu penulis mengambil data dari PMI didasari bahwa orang yang menyumbangkan darah biasanya orang yang minimal merasa dirinya sehat, dari berbagai kalangan.

Sejak tahun 1995 bank darah telah melakukan skrining hepatitis C secara ketat. Sehingga penyumbang darah yang dinyatakan positif virus Hepatitis C tidak boleh menyumbangkan darahnya. Skrining ini menunjukkan bahwa seseorang pernah kontak dengan virus hepatitis C, positif jika terdapat antibodi terhadap virus hepatitis C , tetapi tidak dapat membedakan apakah hanya karier atau tidak. Tetapi dengan data skrining hepatitis C dari suatu populasi kecil di kota Bandung diharapkan dapat memberikan gambaran perkiraan prevalensi di kota Bandung.

1.6 Metodologi

Penelitian ini menggunakan metode observatif deskriptif dari data hasil skrining penyumbang darah di PMI kota Bandung.


(2)

4

I.7 Lokasi dan Waktu

Lokasi : Penelitian dilaksanakan di PMI kota Bandung Jl. Aceh No. 79


(3)

43 Universitas Kristen Maranatha Hepatitis C merupakan penyakit yang seringkali tidak menimbulkan gejala pada infeksi akut. Sehingga banyak orang yang tidak menyadari bahwa mereka terinfeksi hepatitis C. Dari data terlihat adanya peningkatan prevalensi pada bulan dimana penyumbang darah berasal dari satu komunitas yang hidup bersama menunjukkan bahwa transmisi secara horizontal memegang peranan yang penting. Rata-rata hasil skrining positif anti-HCV tahun 2003 sampai dengan 2006 > 1% (1,04% - 1,84%). Angka ini tidak dapat dibandingkan dengan populasi di kota Bandung secara umum karena banyak faktor yang mempengaruhi. Tetapi dapat dijadikan sebagai gambaran perkiraan bahwa saat ini penularan virus hepatitis C sudah meluas di kota Bandung.

5.2Saran

Disarankan adanya penelitian lebih lanjut mengenai hepatitis C terutama dalam pengobatan, karena sampai saat ini pengobatan yang ada belum mencapai hasil yang maksimal dan harganya masih relatif tinggi.

Penerangan dan penyuluhan pada masyarakat umum mengenai hepatitis C perlu dilakukan sehingga masyarakat dapat melakukan pencegahan dini.

Untuk petugas di rumah sakit harus lebih hati-hati terutama dalam penanganan pasien yang berhubungan dengan penggunaan alat-alat yang membutuhkan kesterilan saat digunakan dan kontak dengan darah.

Diharapkan adanya kepedulian medis terhadap hepatitis C yang saat ini telah menyebar luas.

Skrinning terhadap hepatitis C perlu diperluas dan dalam hal ini dibutuhkan adanya interfensi dari pemerintah.


(4)

44

Serta perlu diadakan pemeriksaan secara massal pada komunitas yang tiap individunya selalu berinteraksi untuk waktu yang cukup lama, misalnya di kampus, asrama.

Selain itu perlu adanya konseling bagi penderita hepatitis C. Dengan demikian diharapkan dapat mempersempit penyebaran virus hepatitis C.


(5)

45 Universitas Kristen Maranatha 2007

Crawford, J.W.. 2005. Robbins & Cotran pathologic pasic of disease: Liver & billiary tract. Ed. 7. Philadelphia: Elsevier Saunders. Hal 891,4-5, 925

Depkes RI. 2006. 3 % Penduduk dunia terinfeksi hepatitis c.

www.depkes.go.id/index.php?option=news&task=viewarticle&sid=2104&Ite mid=2. 21 Mei 2007

_______. 2004.Virus hepatitis c lebih ganas dan sering menyebabkan penyakit hati menahun.

www.depkes.go.id/index.php?option=news&task=viewarticle&sid=603&Item id=2. 21 Mei 2007

Franciscus, A. 2006. A brief history of hepatitis c.

www.hcvadvocate.org/hepatitis/factsheets_pdf/Brief_History_HCV_2007.pd f. 3 Mei 2007

Hunt, R.. 2004. Virology chapter eighteen hepatitis viruses. Microbiology and Imunology On-line University of South Carolina.

Path.micro.med.sc.edu/virol/hepatitis-virus.htm. 23 Juni 2007

John, T.M.S.. 2004. The immune system and the hepatitis c virus. www.hepcchallenge.org/choices/immune.htm. 3 Juli 2007

Mims, C. 2004. Medical microbiology. United Kingdom: Elsevier. Hal. 308

Swan, T., Raymond, D.. 2004. Hepatitis c virus (HCV) and HIV/HCV coinfection : A critical review of research and treatment. editor Kenneth E. Sherman, MD, PHD, Jen Curry, Mark Harrington, Bob Huff. www.aidsinfonyc.org/tag/coinf/hcv2004/chap8.html. 28 Mei 2007


(6)

46

WHO. .2000. Hepatitis c. http://www.who.int/fact-sheets/N164/hepc/en/. 15 Mei 2007

_______.2003. Hepatitis c – An introduction.

www.who.int/csr/disease/hepatitis/whocdscsrlyo2003/en/index1.html. 15 Mei 2007

Young, E. L.. 2007. The fact: Hepatitis c. The C. Everett Koop Institute, Dartmouth Medical School, www.epidemic.org/theFacts/hepatitisC. 23 Juni 2007