Penjadwalan Produksi pada Proses Seri dalam Meningkatkan Efisiensi Waktu di PT. Aswi Perkasa.

(1)

vi Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

High-demanding market encountered by today's competitive markets demand the right scheduling procedures so that the production processes can be executed as well as possible. However, for companies that used machines in their production processes, it's fairly common that the dependencies for these machines causes the production processes to be underperform instead. Based on that fact, this research is trying to come up with the right scheduling so that the production time can be done efficiently. The rules set to do the scheduling on serial machines is the rule of CDS (Campbell, Dudek, and Smith). The research method being used are descriptive method. Research results show that the scheduling conducted by companies haven't been done efficiently. In this case, three out of four processes being conducted by companies have a longer makespan period than those gained by the use of CDS rule. One out of four processes being conducted by companies have shorter makespan period compared to those gained by the use of CDS rule. Keywords: scheduling machines, CDS rule, makespan


(2)

vii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Tingginya tingkat permintaan yang dihadapi oleh usaha-usaha yang masih dapat bersaing sampai dengan saat ini sangat menuntut penjadwalan yang tepat agar proses produksi dapat terlaksana dengan sebaik mungkin. Namun, bagi perusahaan yang menggunakan mesin dalam proses produksinya, seringkali ketergantungan akan mesin membuat proses produksi tidak dapat diatur secara maksimal. Berdasarkan hal tersebut, maka penelitian ini mencoba untuk menentukan penjadwalan yang terbaik agar waktu produksi efisien. Aturan yang digunakan untuk melakukan penjadwalan pada mesin seri adalah aturan CDS (Campbell, Dudek, and Smith). Sementara metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penjadwalan yang dilakukan oleh perusahaan belum efisien. Dalam hal ini, tiga dari empat proses yang dilakukan oleh perusahaan mempunyai makespan yang lebih lama dibandingkan dengan makespan yang diperoleh dari penggunaan aturan CDS, sedangkan satu dari empat proses yang dilakukan oleh perusahaan mempunyai makespan yang lebih cepat dibandingkan dengan makespan yang diperoleh dari penggunaan aturan CDS.


(3)

viii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

ABSTRACT ... vi

ABSTRAK ... vii

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 3

1.3 Tujuan Penelitian ... 6

1.4 Kegunaan Penelitian ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS ... 9

2.1 Kajian Pustaka ... 9

2.1.1 Pengertian Manajemen Operasi ... 9

2.1.2 Penjadwalan Operasi ... 11

2.1.2.1 Pengertian Operasi ... 11

2.1.2.2 Pengertian Penjadwalan ... 13

2.1.2.3 Pengertian Penjadwalan Operasi ... 16

2.1.3 Jenis Penjadwalan ... 17

2.1.3.1 Penjadwalan Berdasarkan Tekniknya ... 17

2.1.3.2 Penjadwalan Berdasarkan Jenis Operasinya ... 18


(4)

ix Universitas Kristen Maranatha

2.1.5 Metode Penjadwalan Beberapa Job ... 22

2.1.5.1 Metode Penjadwalan Beberapa Job pada Mesin Paralel... 22

2.1.5.2 Metode Penjadwalan Beberapa Job pada Mesin Seri ... 24

2.1.6 Istilah-istilah dalam Penjadwalan ... 26

2.1.7 Diagram Gantt (Gantt Chart) ... 27

2.1.8 Tujuan Penggunaan Aturan Johnson (Johnson’s Rule) dan CDS (Campbell, Dudek, and Smith’s Rule) ... 29

2.2 Kerangka Pemikiran ... 30

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN ... 36

3.1 Lokasi dan Lamanya Penelitian ... 36

3.2 Objek Penelitian ... 36

3.2.1 Sejarah Singkat Perusahaan ... 36

3.2.2 Struktur Organisasi dan Uraian Tugas ... 39

3.2.3 Kegiatan Produksi ... 48

3.2.4 Kegiatan Lain ... 58

3.3 Metode Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data ... 58

3.3.1 Metode Penelitian ... 58

3.3.2 Teknik Pengumpulan Data ... 59

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan ... 61

4.1 Pengumpulan Data ... 61

4.2 Pengolahan Data ... 67

4.3 Analisis ... 92

4.3.1 Faktor Pertimbangan Perusahaan dalam Melakukan Penjadwalan ... 92

4.3.2 Kegiatan Penjadwalan yang Dilakukan Perusahaan ... 93

4.3.3 Penggunaan Aturan CDS di Perusahaan ... 94

BAB V Simpulan dan Saran ... 99

5.1 Simpulan ... 99


(5)

x Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA ... 102 LAMPIRAN ... 103 DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS (CURRICULUM VITAE) ... 104


(6)

xi Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 PERT dan CPM ... 19

Gambar 2.2 Aliran Kerja pada Job Shop ... 20

Gambar 2.3 Prosesor Paralel ... 21

Gambar 2.4 m Prosesor Seri... 21

Gambar 2.5 Diagram Gantt (Gantt Chart) ... 29

Gambar 2.6 Bagan Kerangka Pemikiran ... 35

Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT. Aswi Perkasa ... 40

Gambar 3.2 Struktur Organisasi Bagian Produksi ... 41

Gambar 3.3 Proses Produksi Dompet pada Bagian Cutting untuk Bahan ... 49


(7)

xii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Tabel Waktu Proses ... 4

Tabel 4.1 Data Bulan Januari 2009 ... 63

Tabel 4.2 Data Bulan Agustus 2009 ... 64

Tabel 4.3 Data Bulan September 2009 ... 65

Tabel 4.4 Data Bulan Oktober 2009 ... 66

Tabel 4.5 Data Bulan Januari 2009 (Per Seratus Buah Dompet) ... 68

Tabel 4.6 Data Bulan Agustus 2009 (Per Seratus Buah Dompet) ... 74

Tabel 4.7 Data Bulan September 2009 (Per Seratus Buah Dompet) ... 80

Tabel 4.8 Data Bulan Oktober 2009 (Per Seratus Buah Dompet) ... 86


(8)

xiii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran A Surat Penelitian ... 103


(9)

Pendahuluan 1  

Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Krisis keuangan global yang terjadi di Amerika Serikat telah memberikan dampak yang sangat besar bagi negara-negara lain yang ada di seluruh dunia. Dampak tersebut terutama sangat dirasakan oleh negara, perusahaan, maupun individu yang berperan di dunia usaha atau bisnis. Hal ini turut pula dirasakan oleh Indonesia, dimana Indonesia selama ini seringkali mengekspor produk-produknya untuk dipasarkan di luar negeri. Dengan terjadinya krisis keuangan tersebut, permintaan konsumen akan produk-produk tertentu cenderung menurun dengan tajam, sebab daya beli masyarakat pun cenderung menurun. Karena itu, usaha-usaha yang pada awalnya mampu memberikan kontribusi cukup besar terhadap pendapatan negara yang diperoleh melalui pajak, kini tidak lagi sebanyak seperti sebelumnya. Dengan demikian, usaha yang saat ini mampu memberikan kontribusi terhadap pendapatan negara hanyalah usaha-usaha yang masih dapat bertahan dan mampu bersaing di tengah krisis keuangan global yang sedang terjadi.

Tingginya tingkat permintaan yang dihadapi oleh usaha-usaha yang masih dapat bersaing sampai dengan saat ini sangat menuntut penjadwalan yang tepat agar proses produksi dapat terlaksana dengan sebaik mungkin. Namun, bagi perusahaan yang menggunakan mesin dalam proses produksinya, seringkali ketergantungan akan mesin membuat proses produksi tidak dapat diatur secara maksimal, sehingga dibutuhkan waktu yang cukup lama dalam melakukan proses produksi. Dalam hal


(10)

Pendahuluan 2  

Universitas Kristen Maranatha ini, peran penjadwalan menjadi sangat dibutuhkan dengan tujuan agar perusahaan mampu meningkatkan utilisasi mesin-mesin yang digunakan dalam proses produksi. Dengan meningkatkan utilisasi mesin-mesin yang digunakan dalam proses produksi, maka waktu yang terbuang dapat diminimumkan, sehingga waktu yang dibutuhkan dalam melakukan proses produksi dapat menjadi lebih efisien.

Pentingnya penjadwalan juga dirasakan oleh PT. Aswi Perkasa. Dengan segala upayanya untuk menjadi yang terbaik, sejak tahun 1989 sampai dengan saat ini, PT. Aswi Perkasa telah mampu memenuhi kebutuhan konsumen yang ada di Pulau Jawa, luar Pulau Jawa, dan bahkan sampai ke luar negeri, yaitu Singapura dan Malaysia, dimana produk yang dipasarkan terdiri dari dua produk utama, yaitu dompet dan tas. Saat ini, dalam rangka mempermudah penyaluran produknya, PT. Aswi Perkasa telah mempunyai pabrik yang berada di Kota Bandung dan Jakarta, serta memiliki distributor di beberapa kota, diantaranya di Kota Medan, Surabaya, dan Semarang. Namun, kemampuan PT. Aswi Perkasa untuk tetap bertahan menjadi yang terbaik ini, tidaklah terlepas dari berbagai permasalahan yang dihadapi selama berlangsungnya proses produksi.

Bagi perusahaan yang menggunakan mesin dalam proses produksinya, peranan penjadwalan memang sangat dibutuhkan perusahaan agar dapat meningkatkan utilisasi sumber daya yang dimiliki, dalam hal ini sumber daya yang dimaksud adalah mesin. Namun, di samping pentingnya penjadwalan, penerapan manajemen operasi juga tidak kalah penting bagi suatu perusahaan dalam merencanakan dan mengatur jadwal produksi sesuai dengan target yang sudah ditetapkan, sehingga produk yang dihasilkan dapat sesuai dengan spesifikasi jumlah dan jadwal waktu yang diminta.


(11)

Pendahuluan 3  

Universitas Kristen Maranatha Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa peran penjadwalan yang begitu penting bagi perusahaan tidak dapat terlepas dari manajemen operasi yang diterapkan oleh perusahaan yang bersangkutan karena keduanya akan saling menunjang dalam menghasilkan waktu produksi yang paling efisien, dimana waktu yang pada awalnya terbuang secara percuma dapat diminimumkan.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis memilih judul “PENJADWALAN PRODUKSI PADA PROSES SERI DALAM MENINGKATKAN EFISIENSI WAKTU DI PT. ASWI PERKASA”, sebagai judul penelitian di PT. Aswi Perkasa.

1.2 Identifikasi Masalah

Untuk mengidentifikasi permasalahan yang ada di PT. Aswi Perkasa, penulis membatasi penelitian pada produk yang paling banyak dihasilkan oleh perusahaan, yaitu dompet. Selain itu, selama penelitian diasumsikan bahwa mesin selalu dalam keadaan siap pakai dan bahan baku selalu tersedia. Data berikut ini merupakan data perusahaan pada Bulan Januari 2009, dimana pengerjaan masing-masing komponen mempunyai waktu proses yang berbeda-beda:


(12)

Pendahuluan 4  

Universitas Kristen Maranatha

Tabel 1.1 Tabel Waktu Proses

Sumber: Data Perusahaan TIPE 21

GRAYISH

WAKTU PROSES YANG DIBUTUHKAN (DETIK)

KOMPONEN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

Mesin Potong 0,0968 0,0965 0,1263 0,1157 0,1656 0,1257 0,1017 0,0900 0,0796 0,1140 0,0955 0,1724 0,0951 0,1980

Mesin Pond 0,0400 0,0386 0,0200 0,0471 0,0100 0,0400 0 0,0133 0 0,0471 0 0,0514 0,0193 0,0200

Mesin Sisit 1,03 0 5,61 0 4,02 4,87 0,71 0 0 0 0 8,24 2,52 0

Mesin Emboss 0 0 1,69 1,92 1,45 2,21 0 0 0,93 0 0 3,8 1,6 0


(13)

Pendahuluan 5  

Universitas Kristen Maranatha Tabel di atas merupakan proses produksi seri, dimana setelah komponen selesai dikerjakan di proses pertama (mesin potong), baru kemudian dapat dikerjakan di proses kedua (mesin pond), selanjutnya di proses ketiga (mesin sisit), proses keempat (mesin emboss), dan yang terakhir di proses kelima (sablon). Data tersebut menunjukkan masing-masing waktu dalam satuan detik yang dibutuhkan untuk menghasilkan setiap komponen. Untuk dompet tipe 21 Grayish, komponen yang diperlukan untuk menghasilkan dompet tersebut adalah empat belas komponen, sementara proses yang diperlukan untuk mengerjakan produk tersebut adalah lima buah proses, yaitu proses pada mesin potong, mesin pond, mesin sisit, mesin emboss, dan yang terakhir adalah sablon. Namun perlu diketahui juga bahwa tidak semua komponen melalui kelima proses yang ada. Untuk komponen 1, dibutuhkan waktu 0,0968 detik di proses pertama, 0,04 detik di proses kedua, 1,03 detik di proses ketiga, tetapi tidak melewati proses keempat dan kelima. Untuk komponen 2, dibutuhkan waktu 0,0965 detik di proses pertama, 0,0386 detik di proses kedua, tetapi tidak melewati proses ketiga, keempat, dan kelima. Begitu pula dengan komponen tiga sampai dengan empat belas, data waktu proses untuk masing-masing komponen di tiap-tiap proses dapat dibaca dengan urutan dari atas ke bawah.

Data di atas menunjukkan adanya waktu proses yang berbeda-beda dalam menghasilkan setiap komponennya. Adanya perbedaan waktu proses tersebut memungkinkan waktu produksi menjadi tidak efisien. Dengan demikian, penulis dapat mengidentifikasi beberapa masalah yang ada di PT. Aswi Perkasa, diantaranya yaitu:


(14)

Pendahuluan 6  

Universitas Kristen Maranatha 1. Bagaimana penerapan penjadwalan pada beberapa proses seri yang dilakukan

oleh PT. Aswi Perkasa?

2. Bagaimana penjadwalan yang terbaik agar waktu produksi efisien?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan identifikasi masalah tersebut, maka tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui bagaimana penerapan penjadwalan pada beberapa proses

seri yang dilakukan oleh PT. Aswi Perkasa.

2. Untuk mengetahui bagaimana penjadwalan yang terbaik agar waktu produksi efisien.

1.4 Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis di PT. Aswi Perkasa pada akhirnya diharapkan akan mampu memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan, diantaranya:

1. Bagi Penulis

Dapat memperdalam wawasan penulis mengenai penjadwalan, baik teori maupun aplikasinya. Di samping itu, penulis juga dapat mengetahui bagaimana penerapan penjadwalan yang dilakukan oleh perusahaan.

2. Bagi perusahaan

Diharapkan bahwa hasil penelitian ini pada akhirnya akan mampu memberikan kontribusi bagi perusahaan dalam membantu memecahkan masalah yang sedang dihadapi dan dapat dijadikan sebagai masukan untuk menentukan waktu produksi yang efisien.


(15)

Pendahuluan 7  

Universitas Kristen Maranatha 3. Bagi pihak lain

Dapat dijadikan sebagai acuan dan gambaran bagi pihak-pihak lain yang ingin melakukan penelitian serupa, agar dapat memperoleh hasil yang lebih baik lagi.


(16)

Kesimpulan dan Saran 99

Universitas Kristen Maranatha 

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya, akhirnya penulis memperoleh beberapa kesimpulan dan saran yang berhubungan dengan penerapan aturan CDS terhadap penjadwalan produksi pada proses seri di PT. Aswi Perkasa. Berikut ini akan dijelaskan lebih lanjut mengenai kesimpulan dan saran yang dimaksud.

5.1 Simpulan

Terdapat beberapa kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan hasil analis

yang telah dijabarkan sebelumnya, diantaranya yaitu:

1. Penjadwalan yang selama ini dilakukan oleh PT. Aswi Perkasa adalah dengan cara memperkirakan waktu produksi yang juga disesuaikan dengan kapasitas sumber daya manusia dan jumlah mesin yang dimiliki perusahaan pada bagian cutting. Namun, penggunaan cara tersebut ternyata masih menghasilkan beberapa waktu produksi yang kurang efisien.

2. Penjadwalan yang terbaik agar waktu produksi efisien adalah dengan cara menerapkan aturan CDS (Campbell, Dudek, and Smith) dalam proses produksi pada bagian cutting di PT. Aswi Perkasa.

3. Dengan adanya penjadwalan produksi yang dilakukan dengan menerapkan aturan CDS, maka efisiensi waktu dapat ditingkatkan. Dari keempat tipe produk yang dilibatkan dalam proses perhitungan sebelumnya, terbukti


(17)

Kesimpulan dan Saran 100

Universitas Kristen Maranatha  bahwa untuk beberapa jenis produk, penggunaan aturan CDS memberikan makespan yang lebih cepat dibandingkan dengan makespan yang ditetapkan oleh perusahaan. Untuk tipe 21 GRAYISH, efisiensi waktu yang didapat dengan menggunakan aturan CDS, yaitu sebesar 40 menit. Untuk tipe 33 GRAYISH, efisiensi waktu yang didapat dengan menggunakan aturan CDS, yaitu sebesar – 60 menit, atau dengan kata lain, untuk tipe ini tidak ada efisiensi waktu yang didapat dengan menggunakan aturan CDS. Untuk tipe 50 GRAYISH, efisiensi waktu yang didapat dengan menggunakan aturan CDS, yaitu sebesar 101 menit. Untuk tipe 60 GRAYISH dengan patokan mesin sisit, efisiensi waktu yang didapat dengan menggunakan aturan CDS, yaitu sebesar 28 menit. Dan untuk tipe 60 GRAYISH dengan patokan mesin emboss, efisiensi waktu yang didapat dengan menggunakan aturan CDS, yaitu sebesar 99 menit.

5.2 Saran

Berdasarkan penelitian dan kesimpulan yang telah dijabarkan, terdapat beberapa saran yang dapat dikemukakan untuk mengatasi masalah waktu yang kurang efisien dalam proses produksi di PT. Aswi Perkasa khususnya pada bagian cutting, diantaranya yaitu:

1. Perusahaan perlu melakukan pertimbangan untuk menerapkan aturan CDS dalam proses produksi pada bagian cutting, terutama untuk pesanan khusus yang waktu jatuh temponya singkat sehingga waktu yang ada dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.


(18)

Kesimpulan dan Saran 101

Universitas Kristen Maranatha  2. Supervisor pada bagian cutting perlu secara terus-menerus memantau tiap

proses yang dilakukan agar para pegawai tetap konsisten dalam menjalankan pekerjaan sesuai dengan keahliannya. Dengan adanya konsistensi kerja dari para pegawai, maka diharapkan setiap proses dapat diselesaikan sesuai dengan target waktu yang ditentukan, atau bahkan dapat diselesaikan lebih cepat dari target waktu yang ditentukan.


(19)

 

102 Universitas Kristen Maranatha  

DAFTAR PUSTAKA

Baker, Kenneth R.. 1994. Elements of Sequencing and Scheduling. Dartmouth College, Hanover.

Bedworth, David D., James E. Bailey. 1987. Integrated Production Control Systems. 2nd Edition. John Wiley & Sons, Singapore.

Biegel, John E.. 1992. Production Control: A Quantitative Approach. Prentice Hall, New Delhi.

Chase, Richard B., Nicholas J. Aquilano, F. Robert Jacobs. 2004. Production and Operations Management: Manufacturing and Services. 11th Edition. McGraw Hill, New York.

Heizer, Jay, Barry Render. 2006. Operations Management. 8th Edition. Pearson Education, Inc., New Jersey.

Krajewski, Lee J., Larry P. Ritzman, Manoj F. Malhotra. 2007. Operations Management. 8th Edition. Pearson Education International, New Jersey. Russell, Roberta S., Bernard W. Taylor III. 2006. Operations management: Quality

and Competitiveness in a Global Environment. 5th Edition. John Wiley & Sons, Inc., Hoboken.

Schroeder, Roger D.. 2007. Operations Management: Contemporary Concepts and Cases. 3rd Edition. McGraw Hill, Singapore.

Shafer, Scott M., Jack R. Meredith. 1998. Operations Management: A Process Approach with Spread Sheets. John Wiley & Sons, Inc., New York.

Stevenson, William J.. 1999. Production Operations Management. 6th Edition. McGraw Hill Companies, Inc., Singapore.

Subagyo, Pangestu. 2000. Manajemen Operasi. Edisi Pertama. BPFE, Yogyakarta. Sugiyono. 2004. Metode Penelitian Bisnis. Cetakan Keenam. CV ALFABETA,

Bandung.

Tiurma M., Rosida. 2007. Buku Ajar Teknik Penulisan Karya Ilmiah. Cetakan Ke-1. PT Danamartha Sejahtera Utama (anggota IKAPI), Bandung.


(1)

Pendahuluan 6  

Universitas Kristen Maranatha 1. Bagaimana penerapan penjadwalan pada beberapa proses seri yang dilakukan

oleh PT. Aswi Perkasa?

2. Bagaimana penjadwalan yang terbaik agar waktu produksi efisien?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan identifikasi masalah tersebut, maka tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui bagaimana penerapan penjadwalan pada beberapa proses

seri yang dilakukan oleh PT. Aswi Perkasa.

2. Untuk mengetahui bagaimana penjadwalan yang terbaik agar waktu produksi efisien.

1.4 Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis di PT. Aswi Perkasa pada akhirnya diharapkan akan mampu memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan, diantaranya:

1. Bagi Penulis

Dapat memperdalam wawasan penulis mengenai penjadwalan, baik teori maupun aplikasinya. Di samping itu, penulis juga dapat mengetahui bagaimana penerapan penjadwalan yang dilakukan oleh perusahaan.

2. Bagi perusahaan

Diharapkan bahwa hasil penelitian ini pada akhirnya akan mampu memberikan kontribusi bagi perusahaan dalam membantu memecahkan masalah yang sedang dihadapi dan dapat dijadikan sebagai masukan untuk menentukan waktu produksi yang efisien.


(2)

3. Bagi pihak lain

Dapat dijadikan sebagai acuan dan gambaran bagi pihak-pihak lain yang ingin melakukan penelitian serupa, agar dapat memperoleh hasil yang lebih baik lagi.


(3)

Kesimpulan dan Saran 99

Universitas Kristen Maranatha 

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya, akhirnya penulis memperoleh beberapa kesimpulan dan saran yang berhubungan dengan penerapan aturan CDS terhadap penjadwalan produksi pada proses seri di PT. Aswi Perkasa. Berikut ini akan dijelaskan lebih lanjut mengenai kesimpulan dan saran yang dimaksud.

5.1 Simpulan

Terdapat beberapa kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan hasil analis

yang telah dijabarkan sebelumnya, diantaranya yaitu:

1. Penjadwalan yang selama ini dilakukan oleh PT. Aswi Perkasa adalah dengan cara memperkirakan waktu produksi yang juga disesuaikan dengan kapasitas sumber daya manusia dan jumlah mesin yang dimiliki perusahaan pada bagian cutting. Namun, penggunaan cara tersebut ternyata masih menghasilkan beberapa waktu produksi yang kurang efisien.

2. Penjadwalan yang terbaik agar waktu produksi efisien adalah dengan cara menerapkan aturan CDS (Campbell, Dudek, and Smith) dalam proses produksi pada bagian cutting di PT. Aswi Perkasa.

3. Dengan adanya penjadwalan produksi yang dilakukan dengan menerapkan aturan CDS, maka efisiensi waktu dapat ditingkatkan. Dari keempat tipe produk yang dilibatkan dalam proses perhitungan sebelumnya, terbukti


(4)

bahwa untuk beberapa jenis produk, penggunaan aturan CDS memberikan makespan yang lebih cepat dibandingkan dengan makespan yang ditetapkan oleh perusahaan. Untuk tipe 21 GRAYISH, efisiensi waktu yang didapat dengan menggunakan aturan CDS, yaitu sebesar 40 menit. Untuk tipe 33 GRAYISH, efisiensi waktu yang didapat dengan menggunakan aturan CDS, yaitu sebesar – 60 menit, atau dengan kata lain, untuk tipe ini tidak ada efisiensi waktu yang didapat dengan menggunakan aturan CDS. Untuk tipe 50 GRAYISH, efisiensi waktu yang didapat dengan menggunakan aturan CDS, yaitu sebesar 101 menit. Untuk tipe 60 GRAYISH dengan patokan mesin sisit, efisiensi waktu yang didapat dengan menggunakan aturan CDS, yaitu sebesar 28 menit. Dan untuk tipe 60 GRAYISH dengan patokan mesin emboss, efisiensi waktu yang didapat dengan menggunakan aturan CDS, yaitu sebesar 99 menit.

5.2 Saran

Berdasarkan penelitian dan kesimpulan yang telah dijabarkan, terdapat beberapa saran yang dapat dikemukakan untuk mengatasi masalah waktu yang kurang efisien dalam proses produksi di PT. Aswi Perkasa khususnya pada bagian cutting, diantaranya yaitu:

1. Perusahaan perlu melakukan pertimbangan untuk menerapkan aturan CDS dalam proses produksi pada bagian cutting, terutama untuk pesanan khusus yang waktu jatuh temponya singkat sehingga waktu yang ada dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.


(5)

Kesimpulan dan Saran 101

Universitas Kristen Maranatha  2. Supervisor pada bagian cutting perlu secara terus-menerus memantau tiap

proses yang dilakukan agar para pegawai tetap konsisten dalam menjalankan pekerjaan sesuai dengan keahliannya. Dengan adanya konsistensi kerja dari para pegawai, maka diharapkan setiap proses dapat diselesaikan sesuai dengan target waktu yang ditentukan, atau bahkan dapat diselesaikan lebih cepat dari target waktu yang ditentukan.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Baker, Kenneth R.. 1994. Elements of Sequencing and Scheduling. Dartmouth College, Hanover.

Bedworth, David D., James E. Bailey. 1987. Integrated Production Control Systems. 2nd Edition. John Wiley & Sons, Singapore.

Biegel, John E.. 1992. Production Control: A Quantitative Approach. Prentice Hall, New Delhi.

Chase, Richard B., Nicholas J. Aquilano, F. Robert Jacobs. 2004. Production and Operations Management: Manufacturing and Services. 11th Edition. McGraw Hill, New York.

Heizer, Jay, Barry Render. 2006. Operations Management. 8th Edition. Pearson Education, Inc., New Jersey.

Krajewski, Lee J., Larry P. Ritzman, Manoj F. Malhotra. 2007. Operations Management. 8th Edition. Pearson Education International, New Jersey. Russell, Roberta S., Bernard W. Taylor III. 2006. Operations management: Quality

and Competitiveness in a Global Environment. 5th Edition. John Wiley & Sons, Inc., Hoboken.

Schroeder, Roger D.. 2007. Operations Management: Contemporary Concepts and Cases. 3rd Edition. McGraw Hill, Singapore.

Shafer, Scott M., Jack R. Meredith. 1998. Operations Management: A Process Approach with Spread Sheets. John Wiley & Sons, Inc., New York.

Stevenson, William J.. 1999. Production Operations Management. 6th Edition. McGraw Hill Companies, Inc., Singapore.

Subagyo, Pangestu. 2000. Manajemen Operasi. Edisi Pertama. BPFE, Yogyakarta. Sugiyono. 2004. Metode Penelitian Bisnis. Cetakan Keenam. CV ALFABETA,

Bandung.

Tiurma M., Rosida. 2007. Buku Ajar Teknik Penulisan Karya Ilmiah. Cetakan Ke-1. PT Danamartha Sejahtera Utama (anggota IKAPI), Bandung.