Survey Mengenai Peringkat Faktor-faktor yang Berkaitan dengan Kinerja Operator di Bagian Winding PT "X" Kota Bandung.

(1)

ABSTRAK

Penelitian dengan judul “SURVEI MENGENAI PERINGKAT FAKTOR-FAKTOR YANG BERKAITAN DENGAN KINERJA OPERATOR DI BAGIAN WINDING PT “X” KOTA BANDUNG. Bertujuan untuk memperoleh gambaran bagaimana faktor-faktor yang berkaitan dengan kinerja yang dapat diketahui melalui penyebaran kuesioner kepada operator bagian Winding PT “X” Bandung.

Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling dan sampel yang diperoleh berukuran 57 operator. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner faktor-faktor yang berkaitan dengan kinerja, alat ukur ini disusun oleh peneliti berdasarkkan teori dari Stephen P. Robbins (2001). Berdasarkan pengolahan hasil try out didapatkan nilai reliabilitas sebesar 0,8483 dan validitas antara 0,3107 sampai dengan 0,6371.

Melalui pengolahan data dengan menggunakan teknik analisis faktor, didapatkan hasil bahwa operator dengan kinerja yang tinggi memilih peringkat pertama adalah faktor ability (83,87%) dan peringkat kedua faktor motivation (16,12%). Sedangkan operator dengan kinerja yang rendah, peringkat pertama adalah faktor opportunity (53,84%) dan peringkat kedua motivation (46,15%)

Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah : 1). Mayoritas operator bagian winding memilih peringkat pertama adalah faktor ability sebagai faktor yang paling berkaitan dengan kinerja. 2). Operator yang memiliki kinerja yang tinggi memilih peringkat pertama adalah faktor ability sebagai faktor yang paling dominan terhadap kinerja. 3). Operator yang memiliki kinerja yang rendah memilih peringkat pertama adalah faktor opportunity sebagai faktor yang paling dominan terhadap kinerja

Saran yang diajukan adalah : 1). Meneliti lebih dalam faktor-faktor lain yang juga berkaitan dengan kinerja. 2). Operator dapat menerima dan beradaptasi dengan situasi dan kebijakan-kebijakan yang ada di perusahaan dan lebih memotivasi dirinya dalam bekerja. 3). Supervisor memberikan bimbingan kepada operator sesuai dengan apa yang dibutuhkan dan lebih memotivasi operator. 4). Pihak perusahaan memperbaiki situasi dan lingkungan yang ada di tempat mereka bekerja dan juga memberikan kesempatan kepada operator agar lebih berkembang lagi,


(2)

Daftar Isi

LEMBAR JUDUL

LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERSEMBAHAN

ABSTRAK ………. i

KATA PENGANTAR ……….. ii

DAFTAR ISI ………... vii

DAFTAR BAGAN ……… x

DAFTAR TABEL ………. x

DAFTAR LAMPIRAN ……….…… xi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ………. 1

1.2 Identifikasi Masalah ………. 11

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ………. 11

1.4 Kegunaan Penelitian ………. 12

1.5 Kerangka pikir ……….. 13

1.6 Asumsi ……….. 18

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kinerja 2.1.1 Pengertian Kinerja ……….19

2.1.2 Aspek-aspek yang menentukan kinerja ……….22

2.1.3 Penilaian kinerja ………... 27

2.2 Jadwal Kerja 2.2.1 Pengertian Jadwal Kerja ………29


(3)

2.2.2 Jam kerja biasa ……….30

2.2.3 Permanent Part Time Employmet ………30

2.2.4 Compressed Workweek ………31

2.2.5 Flextime ………32

2.2.6 Shift work ……….33

2.3. Penngaruh sistem kerja shift terhadap kinerja ……….33

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Rancangan Penelitian ………35

3.2. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ………...36

3.3. Alat ukur 3.3.1. Jenis Alat Ukur ……….36

3.3.2. Validitas dan Reliabilitas Alat ukur ………..37

3.4. Populasi Sasaran dan Teknik Penarikan Sampel Penelitian 3.4.1. Populasi sasaran ………40

3.4.2. Prosedur Pemilihan Sampel ………..40

3.4.3. Karakteristik Sampel ……….40

3.5. Teknnik Analisis Data ………..41

BAB IV HASIL PENELITIAN dan PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Sampel ………42

4.2. Hasil Penelitian ………43

4.3. Pembahasan ………..45

BAB V KESIMPULAN dan SARAN 5.1. Kesimpulan ………..52

5.2. Saran 5.2.1. Saran untuk Penelitian Lanjutan ………53

5.2.2. Saran Guna Laksana ………..53


(4)

DAFTAR PUSTAKA ………..55

DAFTAR RUJUKAN ……….56


(5)

DAFTAR BAGAN DAN TABEL

BAGAN

Bagan 1.1 Skema Mekanisme Kerja Bagian Operation……….5 Bagan 1.2 Skema Kerangka Berpikir……….17 Bagan 3.1 Skema Penelitian………...35

TABEL

Tabel 3.1 Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil kerja dan nomor pertanyaan yang akan diukur dalam kuesioner………...37 Tabel 4.1. Gambaran sampel secarau umum………...42 Tabel.4.2. Persentase dari faktor-faktor yang berkaitan dengan kinerja.……43 Tabel 4.3. Tabel tabulasi silang antara kinerja dengan faktor-faktor yang

mempengaruhi Kinerja.………... 44 Tabel 4.4. Tabel tabulasi silang antara kelompok shift dengan persentase

Faktor-faktor yang berkaitan dengan kinerja ….……….44


(6)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A Alat ukur penelitian

Lampiran B Data mentah kuesioner faktor-faktor yang berkaitan dengan kinerja Lampiran C hasil perhitungan validitas dan reliabilitas kuesioner faktor-faktor

yang berkaitan dengan kinerja

Lampiran D Peringkat faktor-faktor yang berkaitan dengan kinerja Lampiran E Data penunjang

Lampiran F Tabel data utama dari kinerja operator

Lampiran G Tabulasi silang antara kinerja dengan data penunjang

Lampiran H Tabulasi silang antara faktor ability, motivation, opportunity dengan data penunjang

Lampiran I Tabel nilai rata-rata skor setiap kelompok operator berdasarkan item, aspek dan faktor

Lampiran J Tabel nilai-nilai r Product Moment (Sugiono).


(7)

Lampiran A

Kata Pengantar Kuesioner

Dalam rangka mencapai gelar Sarjana Psikologi di Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha, penulis akan mengadakan penelitian sebagai salah satu syarat yang harus dipenuhi.

Sehubungan dengan hal tersebut, penulis mengharapkan bantuan dan kerjasama dari bapak/ibu untuk mengisi kuesioner yang diberikan.

Data-data yang akan diberikan akan sangat bermanfaat bagi penulis dan bagi perkembangan ilmu pengetahuan khususnya di bidang Psikologi Industri. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kesungguhan dan kejujuran bapak/ibu dalam mengisi kuesioner ini. jawaban maupun identitas bapak/ibu akan kami jaga kerahasiannya.

Aatas kerjasama dan kesediaannya kami ucapkan terima kasih.


(8)

Nama (inisial) : Jenis Kelamin :

Usia :

Lama bekerja : Pendidikan terakhir :

Petunjuk pengisian kuesioner

Pada halaman berikut, teredapat sejumlah pernyataan yang berkaitan dengan kejadian sehari-hari di lingkungan kerja saudara. Pada setiap pernyataan terdapat tiga pilihan jawaban, yaitu :

Sesuai, yang berarti saudara sering mengalami kejadian tersebut

Kurang Sesuai, yang berarti saudara kadang-kadang mengalami kejadian tersebut

Tidak Sesuai, yang berarti saudara tidak pernah mengalami kejadian tersebut.

Pada setiap pernyataan, saudara diminta untuk mengisi sesuai dengan keadaan yang saudara alami. Caranya adalah dengan memberikan tanda silang (X) pada pilihan jawaban yang sesuai dengan keadaan saudara.

Jawaban saudara tidak ada yang salah dan setiap jawaban yang diberikan hendaknya benar-benar mewakili keadaan saudara. Jawablah seetiap pertanyaan dengan jujur. Setiap jawaban yang saudara berikan akan kami jaga kerahasiaannya.

Terima kasih atas kesediaan dan kerjasama saudara.


(9)

No Pertanyaan Sesuai Kurang sesuai

Tidak Sesuai 1 Saya dapat dengan mudah membedakan benang

dengan gulungan yang sempurna dengan yang tidak 2 Saya dapat membedakan dengan cepat jenis benang

halus dan benang kasar

3 Saya dapat melihat gulungan benang yang cacat dengan kasat mata

4 Saya menambah bobin (gulungan benang yang kecil)

dengan cepat

5 Apabila ada 2 mesin yang bersebelahan kekurangan

bobin, maka saya menambahkannya secara

bersamaan

6 Saya mengisi 6 tempat bobin dan menyambungkan benangnya ke cones secara cepat dan tepat

7 Apabila mesin mengalami kerusakan kecil (tersumbat), maka saya dapat memperbaikinya sendiri

8 Apabila mesin berjalan tidak seperti biasanya, saya dapat mengetahui permasalahannya dengan tepat.

9 Saya mampu menghasilkan jumlah cones lebih banyak dibandingkan sebelum jam istirahat

10 Apabila jumlah cones belum memenuhi jumlah dari

target, saya dapat mencapainya dengan sisa jam kerja yang ada

11 Saya berusaha menghasilkan jumlah cones lebih banyak dari target yang sudah ditentukan


(10)

13 Saya merasa cocok dengan pekerjaan saya saat Ini

14 Saya bersemangat saat berangkat kerja

15 Saya bersemangat saat bekerja karena saya menyenangi pekerjaan saya

16 Saya mampu mengatur energi saya saat bekerja 17 Dalam satu bulan saya terlambat masuk kerja paling

banyak 2 kali

18 Apabila berangkat kerja saya berusaha hadir sebelum jam kerja saya dimulai

19 Saya bersedia menjadi pemimpin shift

20 Apabila ada gulungan benang yang cacat, maka saya akan menggulung ulang

21 Saat bekerja saya merasa terganggu jika supervisor mengawasi

22 Saya selalu dapat mencapai target tanpa perlu diawasi atau ditegur oleh supervisor

23 Saya yakin mampu memenuhi target hasil kerja apabila target yang ditetapkan naik

24 Saya tidak merasa kesulitan bekerja dengan menggunakan jadwal kerja shift

25 Jadwal kerja shift dapat meningkatkan produktivitas

kerja

26 Jadwal kerja shift memiliki keuntungan yang lebih besar dibandingkan sistem kerja biasa

27 Peraturan yang diberlakukan perusahaan dapat mempengaruhi produktivitas karyawan


(11)

dapat memmbantu kelancaran saya dalam bekerja 29 Perusahaan sangat memperhatikan kesehatan dari

para karyawannya

30 Perusahaan memberikan upah yang sesuai dengan pekerjaan saya

31 Supervisor saya memberikan bimbingan dalam bekerja

32 Kehadiran supervisor membantu saya menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan target

33 Kehadiran supervisor membuat saya tidak efektif dalam bekerja

34 Pengawasan dari supervisor memotivasi saya untuk bekerja lebih giat


(12)

LAMPIRAN B

Data mentah kuesioner faktor-faktor yang berkaitan dengan kinerja

No.Item

Operator

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34

1 3 3 3 2 3 2 3 3 1 2 2 3 3 3 3 1 1 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 2 1 3 1 3 2 3 3 3 3 1 2 3 2 3 2 2 2 3 3 3 1 2 3 3 1 1 1 2 3 2 3 2 1 2 3 2 3 3 1 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 2 2 1 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 4 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 1 3 2 2 1 3 2 1 1 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 1 5 3 3 1 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 1 2 3 1 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 1 3 6 3 2 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 1 2 7 3 1 1 3 1 3 1 1 1 1 1 3 1 1 1 1 3 1 1 1 1 1 3 1 1 1 1 1 1 1 1 2 3 2 8 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 9 2 2 3 2 3 3 3 1 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 1 3 3 2 3 3 3 3 1 3 10 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 1 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 1 2 11 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 3 2 1 2 3 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 12 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 1 1 3 3 3 2 2 2 3 1 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 1 2 13 3 3 1 3 3 2 3 3 2 3 3 1 3 3 3 3 3 1 3 2 1 3 3 3 3 3 3 3 1 1 3 3 1 3 14 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 1 1 2 1 2 1 1 1 3 3 1 2 1 1 1 3 1 3 1 2 3 3 15 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 1 3 3 3 1 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 1 3 16 3 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 1 2 2 2 2 3 2 3 2 2 3 2 3 2 2 3 2 3 17 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 1 3 18 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 1 2 2 2 1 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 3 19 1 1 2 3 2 3 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 3 2 2 2 1 2 3 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 20 2 2 1 1 1 2 1 1 1 1 1 3 1 1 2 1 3 1 1 1 3 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 3 2 21 3 1 3 1 1 1 2 1 1 1 3 3 3 3 2 1 3 3 3 1 3 1 1 2 1 1 1 3 3 2 3 2 3 3 22 3 2 3 3 3 3 2 1 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 1 3 2 3 3 1 3 3 1 2 23 1 3 1 1 3 3 2 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 1 3 24 3 2 3 1 1 1 3 2 2 1 3 2 3 2 3 1 2 3 3 1 3 1 1 3 2 2 1 3 3 1 2 3 3 3 25 2 3 2 1 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 3 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 26 2 2 2 1 1 3 3 2 2 2 3 3 2 3 3 1 3 2 2 1 3 1 3 3 2 2 2 3 3 2 3 3 3 2 27 3 1 2 3 2 3 2 2 1 1 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 1 2 3 3 2 1 1 3 3 1 3 3 2 3 28 3 2 3 3 2 3 2 2 2 2 3 3 2 2 3 2 2 3 3 2 1 2 3 3 2 2 2 3 3 2 2 3 2 3 29 3 2 2 3 2 3 2 2 2 1 3 3 2 3 3 2 3 2 3 2 1 2 3 3 2 2 1 3 3 1 3 3 2 2 30 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 1 3 31 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 1 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 2 3 1 3 1 3


(13)

32 2 2 3 3 2 3 2 2 2 3 2 2 3 2 3 2 2 3 3 2 1 2 3 3 2 2 3 2 2 3 2 3 2 3 33 2 2 3 3 2 3 2 2 2 3 2 2 3 2 3 2 2 3 3 2 1 2 3 3 2 2 3 2 2 3 2 3 2 3 34 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 1 2 3 1 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 35 2 2 3 3 2 3 2 2 2 3 3 3 3 2 1 2 3 3 3 2 1 2 3 3 2 2 3 3 3 3 2 1 2 3 36 3 2 3 3 2 3 2 2 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 1 2 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 2 3 37 2 2 3 3 2 3 2 2 2 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 2 1 2 3 2 2 2 3 3 3 3 3 2 1 3 38 2 2 3 3 2 3 2 2 2 1 3 3 3 1 3 2 3 3 3 2 1 2 3 3 2 2 3 3 3 1 1 3 2 3 39 3 2 3 3 2 3 2 3 2 1 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 1 2 3 3 3 2 1 3 3 1 3 3 2 2 40 3 3 3 3 2 3 2 2 2 2 3 2 3 2 3 2 3 3 2 2 1 2 3 2 2 2 1 3 2 2 2 3 2 3 41 2 3 3 3 2 3 2 2 2 1 2 2 3 3 2 2 3 3 2 2 1 2 3 3 2 2 2 2 2 1 3 2 2 3 42 2 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 1 3 3 3 2 3 1 3 2 1 2 3 3 3 3 1 3 1 3 3 3 2 2 43 3 2 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 1 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 44 3 2 3 2 3 3 2 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 1 2 45 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 1 3 3 1 1 2 3 3 2 2 1 2 3 1 2 3 3 1 3 3 1 1 2 3 46 2 2 2 2 3 3 2 2 2 3 2 1 2 3 2 3 3 2 2 3 2 3 3 2 2 2 3 2 1 3 3 2 1 3 47 3 3 2 2 2 3 1 2 3 3 2 3 2 2 3 2 3 2 1 2 2 2 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 2 2 48 2 3 3 1 1 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 1 3 3 3 1 3 1 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 49 2 3 3 1 2 3 2 2 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 2 2 2 2 50 2 2 3 3 2 3 2 2 2 3 3 1 3 2 2 2 3 3 3 2 1 2 3 2 2 2 3 3 1 1 2 2 2 3 51 3 2 3 3 2 3 3 2 2 1 2 3 2 1 3 2 3 3 2 2 1 2 3 2 2 2 1 2 3 3 1 3 1 3 51 3 3 2 2 2 1 2 2 3 1 1 3 3 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 3 2 3 1 1 3 1 2 2 2 3 53 2 3 2 2 2 3 2 2 3 3 2 1 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 3 3 2 1 3 3 3 2 2 54 2 3 3 3 2 3 2 3 3 1 3 3 3 3 2 2 3 3 2 2 1 2 3 2 3 3 1 3 3 1 3 2 2 2 55 3 2 2 3 1 3 2 2 2 3 2 3 2 3 2 1 3 2 3 1 1 1 3 2 2 2 3 2 3 3 3 2 3 1 56 3 2 2 3 1 3 2 2 2 3 2 3 2 1 2 1 3 2 2 1 1 1 3 2 2 2 3 2 3 3 1 2 3 1 57 1 2 3 3 2 3 2 2 2 1 2 1 3 3 2 2 3 3 2 2 1 2 3 2 2 2 1 2 1 1 3 2 2 3


(14)

LAMPIRAN C

Validitas dan Reliabilitas Item

Item Nilai Validitas

1 0.0679

2 0.4922 3 0.4887 4 0.3107 5 0.6006 6 0.4148 7 0.4442 8 0.4846 9 0.6279 10 0.5702 11 0.6371

12 -0.0944

13 0.4976 14 0.4014 15 0.4298 16 0.5888

17 -0.1491

18 0.3666 19 0.5009 20 0.6006

21 -0.2757

22 0.4492 23 0.5324 24 0.3312 25 0.5113 26 0.6323 27 0.5213 28 0.5019 29 0.3839 30 0.3571 31 0.3718 32 0.3568

33 -0.6837

34 0.0803


(15)

Lampiran D

Tabel Peringkat faktor-faktor yang berkaitan dengan kinerja

Operator Ability Motivation Opportunity

1 0.001 0.065 0.081

2 0.044 0.020 -0.012

3 0.076 -0.024 0.054

4 0.036 -0.052 -0.014

5 0.015 -0.014 0.119

6 -0.054 0.006 -0.042

7 0.073 0.000 0.057

8 0.024 -0.021 0.019

9 -0.001 -0.007 0.084

10 0.007 -0.012 0.054

11 0.047 -0.013 -0.032

12 0.006 -0.007 0.052

13 0.014 0.048 0.063

14 -0.015 0.064 0.099

15 0.042 -0.114 -0.078

16 0.029 0.006 0.124

17 0.008 -0.055 -0.024

18 0.065 -0.031 0.052

19 0.049 -0.004 -0.045

20 0.000 0.086 0.080

21 -0.015 0.096 -0.024

22 0.014 0.048 0.063

23 -0.072 0.047 0.007

24 -0.010 0.086 0.009

25 -0.049 0.084 -0.035

26 -0.013 0.095 -0.009

27 0.007 0.098 0.004

28 0.064 0.014 -0.002

29 0.006 0.104 0.035

30 0.050 -0.062 0.060

31 0.051 -0.066 0.011

32 0.087 -0.033 -0.025

33 0.038 0.066 -0.024

34 0.064 0.004 -0.007

35 0.082 -0.045 -0.053

36 0.054 0.041 -0.008

37 0.067 -0.031 -0.053

38 0.089 -0.03 -0.018


(16)

40 0.039 0.055 -0.025

41 0.029 0.026 -0.097

42 -0.017 0.068 -0.042

43 0.102 -0.006 0.041

44 -0.021 0.039 0.094

45 0.090 -0.088 -0.009

46 -0.038 -0.003 -0.008

47 0.038 0.014 0.108

48 0.001 0.053 -0.035

49 0.023 0.001 0.005

50 0.056 -0.033 -0.110

51 0.057 0.010 0.039

52 -0.020 0.029 0.039

53 -0.007 0.015 0.034

54 0.006 0.035 -0.109

55 0.062 0.015 -0.006

56 0.101 -0.032 0.025


(17)

Lampiran E

No Nama Jenis

kelamin Usia (Tahun) Masa kerja (Tahun) Pendidikan

1 S perempuan 29 8 SMA

2 R.R perempuan 41 22 SMP

3 K perempuan 41 21 SMP

4 S perempuan 43 23 SD

5 N.S perempuan 38 21 SMP

6 S perempuan 40 22 SMP

7 A.J perempuan 43 26 SD

8 E.H perempuan 43 26 SD

9 T laki-laki 32 9 SMP

10 C perempuan 21 2 SMA

11 S perempuan 42 24 SMP

12 U.T perempuan 31 13 SMP

13 K laki-laki 34 8 SMP

14 K perempuan 37 17 SMA

15 N perempuan 42 23 SD

16 R perempuan 37 18 SMA

17 T.S perempuan 41 21 SMP

18 E laki-laki 41 22 SMP

19 O.A perempuan 40 23 SMP

20 D.S perempuan 41 19 SMP

21 T laki-laki 50 31 SD

22 M perempuan 25 4 SMA

23 T.M perempuan 48 29 SD

24 D laki-laki 41 22 SMP

25 S laki-laki 42 26 SMP

26 A.J.P perempuan 47 28 SD

27 S perempuan 43 26 SD

28 S.R perempuan 42 26 SMP

29 E.M perempuan 42 19 SMP

30 L perempuan 46 27 SD

31 J perempuan 41 21 SMP

32 S.H perempuan 41 19 SMA

33 M perempuan 46 28 SD

34 N.H.S perempuan 43 26 SD

35 M.A perempuan 44 26 SD

36 D perempuan 43 23 SD

37 C.M perempuan 41 18 SMP

38 I laki-laki 41 21 SMP

39 A laki-laki 28 11 SMA

40 I.N perempuan 36 14 SMA


(18)

42 R.I perempuan 47 28 SD

43 N perempuan 42 25 SMP

44 N.S perempuan 37 14 SMP

45 C perempuan 43 26 SD

46 G.L perempuan 43 27 SD

47 R laki-laki 33 9 SMP

48 T.K perempuan 41 22 SMP

49 J.H perempuan 41 24 SMP

50 M perempuan 42 21 SMP

51 A.T perempuan 42 23 SMP

52 M.H perempuan 34 14 SMP

53 L perempuan 46 28 SD

54 K laki-laki 42 25 SMP

55 S perempuan 41 19 SMP

56 D.L perempuan 43 25 SD


(19)

Lampiran F

Tabel F.1. Data utama dan kinerja operator

Minggu

ke-1 minggu ke-2 minggu ke-3 minggu ke-4 minggu ke-5 Operator Faktor yang

tertinggi

shift (cones) Hasil shift (cones) Hasil shift (cones) Hasil shift (cones) Hasil shift (cones) Hasil

1 Opportunity pagi 234 malam 235 siang 292 pagi 322 malam 430 2 Ability pagi 287 malam 245 siang 301 pagi 331 malam 440 3 Ability pagi 327 malam 244 siang 293 pagi 326 malam 435 4 Ability pagi 295 malam 252 siang 295 pagi 323 malam 442 5 Opportunity pagi 256 malam 241 siang 287 pagi 324 malam 424 6 Motivation pagi 287 malam 249 siang 292 pagi 319 malam 430 7 Ability pagi 315 malam 252 siang 290 pagi 338 malam 434 8 Ability pagi 307 malam 246 siang 303 pagi 326 malam 429 9 Opportunity pagi 276 malam 241 siang 293 pagi 323 malam 431 10 Opportunity pagi 295 malam 248 siang 285 pagi 319 malam 428 11 Ability pagi 278 malam 248 siang 296 pagi 329 malam 430 12 Opportunity pagi 293 malam 242 siang 294 pagi 328 malam 435 13 Opportunity pagi 234 malam 238 siang 289 pagi 321 malam 430 14 Opportunity pagi 245 malam 237 siang 295 pagi 323 malam 428 15 Ability pagi 304 malam 249 siang 298 pagi 326 malam 441 16 Opportunity pagi 256 malam 247 siang 292 pagi 315 malam 426 17 Ability pagi 287 malam 241 siang 295 pagi 334 malam 432 18 Ability pagi 279 malam 243 siang 290 pagi 331 malam 435 19 Ability pagi 305 malam 244 siang 293 pagi 326 malam 435 20 Motivation siang 278 pagi 238 malam 290 siang 338 pagi 401 21 Motivation siang 271 pagi 239 malam 292 siang 339 pagi 403 22 Opportunity siang 281 pagi 236 malam 289 siang 331 pagi 395 23 Motivation siang 293 pagi 237 malam 294 siang 337 pagi 403 24 Motivation siang 300 pagi 236 malam 291 siang 339 pagi 399 25 Motivation siang 281 pagi 237 malam 293 siang 335 pagi 405 26 Motivation siang 268 pagi 237 malam 290 siang 340 pagi 400 27 Motivation siang 292 pagi 238 malam 293 siang 337 pagi 401 28 Ability siang 311 pagi 241 malam 298 siang 342 pagi 406 29 Motivation siang 294 pagi 239 malam 294 siang 336 pagi 401 30 Opportunity siang 269 pagi 231 malam 290 siang 336 pagi 396 31 Ability siang 293 pagi 241 malam 299 siang 342 pagi 403 32 Ability siang 287 pagi 244 malam 301 siang 340 pagi 406 33 Motivation siang 275 pagi 238 malam 291 siang 340 pagi 400 34 Ability siang 292 pagi 237 malam 294 siang 348 pagi 408 35 Ability siang 297 pagi 238 malam 296 siang 339 pagi 401 36 Ability siang 302 pagi 239 malam 297 siang 341 pagi 403 37 Ability siang 297 pagi 240 malam 298 siang 344 pagi 402 38 Ability siang 289 pagi 238 malam 294 siang 346 pagi 401


(20)

39 Motivation malam 298 siang 248 pagi 255 malam 347 siang 404 40 Motivation malam 301 siang 249 pagi 250 malam 345 siang 401 41 Ability malam 309 siang 251 pagi 253 malam 349 siang 411 42 Motivation malam 295 siang 255 pagi 256 malam 351 siang 408 43 Ability malam 311 siang 249 pagi 249 malam 346 siang 406 44 Opportunity malam 297 siang 243 pagi 253 malam 341 siang 405 45 Ability malam 302 siang 250 pagi 257 malam 348 siang 408 46 Motivation malam 287 siang 247 pagi 253 malam 345 siang 406 47 Opportunity malam 291 siang 258 pagi 246 malam 340 siang 402 48 Motivation malam 301 siang 248 pagi 250 malam 342 siang 408 49 Ability malam 305 siang 251 pagi 259 malam 349 siang 400 50 Ability malam 298 siang 253 pagi 261 malam 347 siang 409 51 Ability malam 312 siang 246 pagi 252 malam 353 siang 413 52 Opportunity malam 286 siang 245 pagi 245 malam 343 siang 402 53 Opportunity malam 283 siang 247 pagi 254 malam 335 siang 398 54 Motivation malam 299 siang 249 pagi 252 malam 342 siang 406 55 Ability malam 305 siang 252 pagi 257 malam 346 siang 419 56 Ability malam 301 siang 250 pagi 256 malam 347 siang 417 57 Motivation malam 286 siang 248 pagi 248 malam 345 siang 405

Minggu ke-6 minggu ke-7 minggu ke-8 minggu ke-9 Operator Faktor yang tertinggi

shift hasil

(cones) shift

hasil

(cones) shift

hasil

(cones) shift

hasil (cones) 1 Opportunity siang 152 pagi 543 malam 390 siang 410 2 Ability siang 154 pagi 551 malam 398 siang 415 3 Ability siang 154 pagi 548 malam 395 siang 416 4 Ability siang 156 pagi 549 malam 394 siang 413 5 Opportunity siang 151 pagi 549 malam 389 siang 409 6 Motivation siang 151 pagi 550 malam 394 siang 415 7 Ability siang 150 pagi 553 malam 402 siang 418 8 Ability siang 158 pagi 552 malam 395 siang 413 9 Opportunity siang 142 pagi 548 malam 392 siang 413 10 Opportunity siang 149 pagi 548 malam 394 siang 409 11 Ability siang 150 pagi 558 malam 398 siang 421 12 Opportunity siang 147 pagi 549 malam 391 siang 406 13 Opportunity siang 148 pagi 550 malam 390 siang 412 14 Opportunity siang 152 pagi 546 malam 387 siang 413 15 Ability siang 156 pagi 556 malam 401 siang 416 16 Opportunity siang 148 pagi 541 malam 392 siang 415 17 Ability siang 153 pagi 551 malam 396 siang 416 18 Ability siang 155 pagi 551 malam 394 siang 419 19 Ability siang 154 pagi 549 malam 400 siang 415 20 Motivation malam 323 siang 576 pagi 385 malam 424 21 Motivation malam 320 siang 579 pagi 388 malam 425 22 Opportunity malam 316 siang 579 pagi 386 malam 419 23 Motivation malam 322 siang 578 pagi 387 malam 420


(21)

24 Motivation malam 324 siang 576 pagi 389 malam 419 25 Motivation malam 320 siang 575 pagi 390 malam 422 26 Motivation malam 319 siang 580 pagi 381 malam 421 27 Motivation malam 323 siang 577 pagi 386 malam 422 28 Ability malam 331 siang 583 pagi 391 malam 423 29 Motivation malam 323 siang 578 pagi 384 malam 426 30 Opportunity malam 309 siang 575 pagi 379 malam 409 31 Ability malam 326 siang 578 pagi 389 malam 426 32 Ability malam 328 siang 583 pagi 390 malam 429 33 Motivation malam 321 siang 578 pagi 386 malam 426 34 Ability malam 330 siang 588 pagi 395 malam 428 35 Ability malam 326 siang 586 pagi 390 malam 426 36 Ability malam 325 siang 579 pagi 389 malam 422 37 Ability malam 322 siang 583 pagi 393 malam 424 38 Ability malam 323 siang 580 pagi 390 malam 423 39 Motivation pagi 313 malam 566 siang 406 pagi 422 40 Motivation pagi 309 malam 569 siang 403 pagi 413 41 Ability pagi 315 malam 570 siang 409 pagi 420 42 Motivation pagi 316 malam 574 siang 408 pagi 416 43 Ability pagi 320 malam 560 siang 412 pagi 418 44 Opportunity pagi 309 malam 563 siang 385 pagi 409 45 Ability pagi 311 malam 575 siang 406 pagi 416 46 Motivation pagi 312 malam 568 siang 407 pagi 411 47 Opportunity pagi 313 malam 554 siang 407 pagi 401 48 Motivation pagi 311 malam 565 siang 405 pagi 413 49 Ability pagi 310 malam 579 siang 409 pagi 419 50 Ability pagi 312 malam 571 siang 408 pagi 426 51 Ability pagi 315 malam 569 siang 401 pagi 415 52 Opportunity pagi 305 malam 564 siang 399 pagi 411 53 Opportunity pagi 310 malam 569 siang 395 pagi 409 54 Motivation pagi 309 malam 567 siang 407 pagi 416 55 Ability pagi 312 malam 573 siang 408 pagi 419 56 Ability pagi 311 malam 575 siang 415 pagi 410 57 Motivation pagi 313 malam 569 siang 406 pagi 400

tabel F.2. Tabel persentase kinerja dibandingkan dengan rata-rata cones

Operator Faktor

terTinggi shift pagi % shift siang % shift malam % 2 Ability 287 331 551 301 154 415 245 440 398 3 Ability 327 326 548 293 154 416 244 435 395 4 Ability 295 323 549 295 156 413 252 442 394 7 Ability 315 338 553 290 150 418 252 434 402


(22)

8 Ability 307 326 552 303 158 413 246 429 395 11 Ability 278 329 558 296 150 421 248 430 398 15 Ability 304 326 556 298 156 416 249 441 401

17 Ability 287 334 551 295 153 416 241 432 396 18 Ability 279 331 551 86,6% 290 155 419 86,6% 243 435 394 86,6% 19 Ability 305 326 549 293 154 415 244 435 400

6 Motivation 287 319 550 66,6% 292 151 415 66,6% 249 430 394 66,6% 1 Opportunity 234 322 543 292 152 410 235 430 390

5 Opportunity 256 324 549 287 151 409 241 424 389

9 Opportunity 276 323 548 293 142 413 241 431 392

10 Opportunity 295 319 548 285 149 409 248 428 394 12 Opportunity 293 328 549 294 147 406 242 435 391

13 Opportunity 234 321 550 289 148 412 238 430 390

14 Opportunity 245 323 546 295 152 413 237 428 387 16 Opportunity 256 315 541 25% 292 148 415 37,5% 247 426 392 16,6%

Rata-rata 282,105 325,47 549,5789 293,32 151,58 413,89474 244,32 432,368 394,31579

28 Ability 241 406 391 311 342 583 298 331 423 31 Ability 241 403 389 293 342 578 299 326 426 32 Ability 244 406 390 287 340 583 301 328 429 34 Ability 237 408 395 292 348 588 294 330 428 35 Ability 238 401 390 297 339 586 296 326 426 36 Ability 239 403 389 302 341 579 297 325 422 37 Ability 240 402 393 297 344 583 298 322 424 38 Ability 238 401 390 100% 289 346 580 100% 294 323 423 100% 20 Motivation 238 401 385 278 338 576 290 323 424 21 Motivation 239 403 388 271 339 579 292 320 425 23 Motivation 237 403 387 293 337 578 294 322 420

24 Motivation 236 399 389 300 339 576 291 324 419

25 Motivation 237 405 390 281 335 575 293 320 422 26 Motivation 237 400 381 268 340 580 290 319 421 27 Motivation 238 401 386 292 337 577 293 323 422

29 Motivation 239 401 384 294 336 578 294 323 426 33 Motivation 238 400 386 96,2% 275 340 578 62,9% 291 321 426 81,4% 22 Opportunity 236 395 386 281 331 579 289 316 419

30 Opportunity 231 396 379 33,3% 269 336 575 16,6% 290 309 409 0%

Rata-rata 238,1 401,8 387,8 287,9 339,5 579,5 293,9 322,7 422,8

41 Ability 253 315 420 251 411 409 309 349 570 43 Ability 249 320 418 249 406 412 311 346 560

45 Ability 257 311 416 250 408 406 302 348 575 49 Ability 259 310 419 251 400 409 305 349 579 50 Ability 261 312 426 253 409 408 298 347 571 51 Ability 252 315 415 246 413 401 312 353 569 55 Ability 257 312 419 252 419 408 305 346 573


(23)

56 Ability 256 311 410 87,5% 250 417 415 87,5% 301 347 575 95,8% 39 Motivation 255 313 422 248 404 406 298 347 566

40 Motivation 250 309 413 249 401 403 301 345 569

42 Motivation 256 316 416 255 408 408 295 351 574

46 Motivation 253 312 411 247 406 407 287 345 568 48 Motivation 250 311 413 248 408 405 301 342 565 54 Motivation 252 309 416 249 406 407 299 342 567

57 Motivation 248 313 400 71,4% 248 405 406 61,9% 286 345 569 66,6% 44 Opportunity 253 309 409 243 405 385 297 341 563

47 Opportunity 246 313 401 258 402 407 291 340 554

52 Opportunity 245 305 411 245 402 399 286 343 564

53 Opportunity 254 310 409 33,3% 247 398 395 25% 283 335 569 16,6%


(24)

LAMPIRAN G

Kinerja 19 operator pertama X = 3087

19 operator kedua X = 3274

19 operator ketiga

X = 3254 Ttotal

Tinggi 11 9 10 30

Rendah 8 10 9 27

Tabel G.1. tabel jumlah operator berdasarkan kinerja tinggi atau rendah

Tabel G.2. tabulasi silang antara kinerja dengan faktor tertinggi

Kinerja Masa kerja

Tinggi Rendah

0-5 tahun - 100% (2)

5-10 tahun - 100% (4)

10-15 tahun 20% (1) 80% (4) 15-20 tahun 62,5% (5) 37,5% (3) 20-25 tahun 85% (17) 15% (3) 25-30 tahun 41,17% (7) 58,82% (10)

>30 tahun - 100% (1)

Tabel G.3. tabulasi silang antara kinerja dengan masa kerja

Kinerja Usia

Tinggi Rendah < 25 tahun - 100% (1)

25-30 tahun 33,3% (1) 66,6% (2) 30-35 tahun - 100% (5) 35-40 tahun - 100% (5) 40-45 tahun 77,77% (28) 22,22% (8)

>45 tahun 14,28% (1) 85,72% (6)

Tabel G.4. tabulasi silang antara kinerja dengan usia Kinerja

faktor

Tinggi Rendah

Ability 100% (26) -

Motivation 23,52% (4) 76,47% (13)


(25)

Kinerja Pendidikan

Tinggi Rendah SD 52,63% (10) 47,37% (9)

SMP 60% (18) 40% (12)

SMA 25% (2) 75% (6)


(26)

LAMPIRAN H

Faktor Masa kerja

Ability Motivation Opportunity

0-5 tahun - - 14.3% (2)

5-10 tahun - - 28.6% (4)

10-15 tahun - 11,8% (2) 21.4% (3)

15-20 tahun 15.4% (4) 11,8% (2) 14.3% (2) 20-25 tahun 53,9% (14) 17,6% (3) 21.4% (3) 25-30 tahun 30,7% (8) 52,9% (9) -

>30 tahun - 5,9% (1) -

Tabel H.1. Tabulasi silang antara faktor yang berkaitan dengan masa kerja

Faktor Usia

Ability Motivation Opportunity

< 25 tahun - - 7.1% (1)

25-30 tahun - 5.9% (1) 14.3% (2)

30-35 tahun - - 35.7% (5)

35-40 tahun - 5.9% (1) 28.6% (4)

40-45 tahun 100% (26) 58.8% (10) - >45 tahun - 29.4% (5) 14.3% (2)

Tabel H.2. Tabulasi silang antara faktor yang berkaitan dengan usia

Faktor Pendidikan

Ability Motivation Opportunity

SD 34.6% (9) 47% (8) 14.3% (2)

SMP 61.5% (16) 41,2% (7) 50% (7)

SMA 3.9% (1) 11,8% (2) 35.7% (5)


(27)

LAMPIRAN I

Tabel I.1 nilai rata-rata skor setiap kelompok operator berdasarkan item, aspek dan faktor

Operator 1-19 Operator 20-38 Operator 19-57 No.

Item Item aspek faktor item aspek faktor item aspek faktor

1 --- --- ---

2 2,4 2,42 2,16 2,37 2,47 2,57

3 2,4 2,58 2,68

4 2,6 2,67 2,53

5 2,3 2,63 2,00 2,47 1,95 2,46

6 2,7 2,42 2,74 2,30 2,89 2,38

7 2,5 Ability 2,00 Ability 2,05 Ability

8 2,1 2,29 2,00 2,00 2,21 2,13

9 2,4 2,00 2,47

10 2,5 2,39 2,16 2,37 2,32 2,37

11 2,3 2,74 2,32

12 --- --- ---

13 2,4 2,58 2,68

14 2,4 2,37 2,37

15 2,5 2,38 2,68 2,43 2,42 2,39

16 2,3 2,00 1,95

17 --- 2,43 --- 2,38 --- 2,35

18 2,3 Motivation 2,53 Motivation 2,53 Motivation

19 2,3 2,60 2,26

20 2,3 2,00 1,95

21 2,6 2,48 2,37 2,33 2,53 2,32

22 2,5 2,00 1,95

23 2,8 2,68 2,89

24 2,5 2,33 2,42

25 2,1 2,35 2,00 2,15 2,21 2,37

26 2,4 2,11 2,47

27 2,5 2,50 2,21

28 2,4 2,47 2,41 2,74 2,51 2,32 2,32 2,29 2,30

29 2,5 Opportunity 2,63 Opportunity 2,32 Opportunity

30 2,5 2,16 2,32

31 2,3 2,25 2,37

32 2,6 2,43 2,68 2,32 2,42 2,26

33 2,4 2,05 2,00


(28)

Tabel I.2. Rata-rata setiap kelompok oprator berdasarkan aspek dari setiap faktor

nilai rata-rata Faktor yang

berkaitan dengan kinerja

Aspek

Operator 1-19

Operator 20-38

operator 39-57

Perceptual Speed 2,46 2,40 2,54

Dynamic flexibility 2,63 2,47 2,46

Inductive Reasoning 2,29 2,00 2,13

Ability

Stamina 2,39 2,37 2,37

Sikap yang positif terhadap organisasi dan

pekerjaannya 2,36 2,49 2,47

Motivation

Bertanggungjawab tehadap pekerjaannya 2,48 2,33 2,32 Kondisi kerja yang kondusif 2,35 2,15 2,37 Kebijakan perusahaan 2,47 2,51 2,29 Opportunity


(29)

Lampiran J

Tabel Nilai-nilai r Product Moment N Taraf Signifikan 5%

3 0.997 4 0.950 5 0.878 6 0.811 7 0.754 8 0.707 9 0.666 10 0.632 11 0.602 12 0.576 15 0.514 20 0.444 25 0.396 30 0.361 35 0.334 40 0.312 45 0.294 50 0.229 55 0.266

57 0.260


(30)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Indonesia termasuk sebagai salah satu negara yang sedang berkembang di kawasan Asia Tenggara, namun krisis ekonomi yang berkepanjangan sejak tahun 1997, membuat banyak kegiatan dari perusahaan yang terhambat dan mulai tidak dapat menutupi pengeluaran operasionalnya. Salah satu dari bidang usaha itu adalah bidang tekstil dan produk pertekstilan yang hingga sekarang nasibnya makin memprihatinkan. Banyak pengusaha tekstil sedang ataupun yang besar mengalami kemunduran dalam pemasaran dan pada gilirannya tentu berdampak pada produksi (Sumber : www. Yahoo.com/cerita kami oleh Edi Cahyono).

Perusahaan tekstil saat ini sedang mengalami problem yang sangat serius. Disatu sisi, perusahaan ditekan oleh biaya produksi yang terus menerus naik, baik karena kenaikan tarif dasar listrik (TDL), BBM, maupun tuntutan kenaikan upah yang terjadi setiap tahun. Selain itu pungutan liar dengan segala bentuknya masih belum juga dapat dihilangkan, contohnya, tambahan biaya keamanan, pajak rangkap yang dikenakan oleh oknum pemerintahan. (Sumber : Harian Umum Suara Merdeka, 3 April 2003). Di sisi lain, saat ini negara kita sedang berkompetisi dengan negara lain untuk mendapatkan pangsa pasar di negara kita sendiri, hal ini dikarenakan adanya kebijakan dari perdagangan bebas Asia (AFTA) (Sumber: www. Yahoo.com/cerita kami oleh Edi Cahyono). Untuk itu


(31)

perusahaan dituntut menghasilkan jumlah produk yang lebih tinggi dengan kualitas memadai. Hal ini tentu saja terkait dengan hasil kerja dari karyawan yang bekerja pada perusahaan tersebut.

Perusahaan sebagai suatu organisasi, memiliki berbagai macam kegiatan yang dilakukan oleh beberapa kelompok pekerja. Kegiatan-kegiatan tersebut satu dengan yang lainnya saling berkaitan untuk mencapai suatu tujuan. Tercapainya tujuan suatu perusahaan tersebut sangat tergantung pada sumber daya yang dimilikinya. Untuk itu perusahaan harus menjaga kualitas dari sumber daya yang dimilikinya, seperti, bahan baku, mesin untuk kegiatan produksi, dan manusia (SDM).

Sumber Daya Manusia memegang peranan yang sangat penting dalam suatu perusahaan. Sebaik-baikya sarana dan secanggih-canggihnya mesin, tetap tidak akan ada artinya bila tidak ada manusia yang menjalankan atau mengoperasikannya . Pada saat ini banyak perusahaan yang sadar betapa pentingnya kepedulian terhadap potensi dan kompetesi sumber daya manusia (Media Indonesia, 25 Maret 1999). Hal ini didukung oleh Louis A. Allen yang mengungkapkan bahwa, rencana-rencana dalam organisasi dan pengawasan yang sudah sempurna, apabila tidak dijalankan dengan baik maka perusahaan tidak akan mencapai hasil sebanyak yang sebenarnya dapat dicapainya (Psikologi Industri, Drs, Moh. Af’ad.S.U.,Psi, Hal 103)

Dengan sulitnya bertahan dan ketatnya persaingan antar perusahaan dewasa ini, maka untuk meningkatkan daya saing, setiap perusahaan harus


(32)

menjaga dan meningkatkan kualitas sumber dayanya. Salah satunya dengan menggunakan mesin operasional selama 24 jam penuh. Namun sangat tidak mungkin seorang karyawan dapat bekerja selama 24 jam, karena manusia memiliki kemampuan yang terbatas dan butuh waktu untuk istirahat. Oleh karena itu pemerintah mengeluarkan undang-undang mengenai waktu kerja. Dalam Undang-Undang Republik Indonesia tentang ketenagakerjaan, pada Bab X mengenai Perlindungan, Pengupahan dan Kesejahteraan, pasal 77 ayat 2 disebutkan bahwa waktu kerja yang diperkenankan adalah 7 jam/hari dan 42 jam/ minggu untuk 6 hari kerja dalam 1 minggu. Untuk mengatasi hal tersebut,banyak perusahaan yang menerapkan sistem kerja shift bagi karyawannya. Pada perusahaan-perusahaan besar yang bekerja selama 24 jam, sistem kerja shift ini biasanya terbagi menjadi 3 bagian, yaitu, pagi (jam 07.00-15.00), siang (jam 15.00-23.00), dan malam (jam 23.00-07.00).

Dengan adanya sistem shift ini, diharapkan dapat meningkatkan kinerja dari karyawannya. Menurut Stephen P. Robbins kinerja karyawan dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu, ability, motivation, and opportunity. Pada sistem kerja

shift faktor ability dan motivation akan lebih mudah berubah-rubah karena kedua

faktor ini berada dalam diri karyawan (internal), sehingga dapat terpengaruh oleh kondisi kerja termasuk jam kerjanya . Berbeda dengan ability dan motivation, faktor opportunity diberikan oleh perusahaan kepada seluruh karyawannya, seperti mesin, peralatan, kebijakan perusahaan, dan kondisi kerja (eksternal).


(33)

Pada sistem shift, ability dan motivation karyawan akan dapat dimaksimalkan khususnya pada shift pagi, dan shift siang, hal ini dikarenakan fungsi tubuh manusia akan lebih aktif pada pagi atau siang hari, dan kurang aktif pada malam hari. Sebaliknya ability dan motivation karyawan tidak dapat maksimal pada malam hari, karena bertentangan dengan ritme harian manusia (Wagimun S. Teks, Efisiensi dan Produktivitas, Pendidikan dan Latihan, pengembangan industri tekstil,1990)

Perusahaan ‘X’ yang terletak di Bandung ini bergerak dalam bidang tekstil dan memiliki ribuan pekerja. Perusahaan ‘X’ ini merupakan perusahaan multinasional, 60 % produk diekspor ke berbagai macam mancanegara, seperti Bangladesh, Filipina, Nicaragua, Afrika Selatan dan Pakistan. Sedangkan 40 % sisanya dijual di dalam negeri, terutama ke perusahaan konveksi di Surabaya. Perusahaan ‘X’ ini bekerja menggunakan sistem kerja shift , dimana shift pagi (kelompok Shift A) mulai jam 06.00-14.00, shift siang (kelompok Shift B) mulai jam 14.00-22.00, dan shift malam (kelompok Shift C) sejak jam 22.00-06.00. Sistem kerja shift ini akan dirotasi sesuai dengan waktu yang telah ditentukan, jadi setiap karyawan yang bekerja secara shift akan dirotasi setiap 1 minggu, dengan ketentuan, shift pagi akan berputar menjadi shift malam, shift malam akan berputar menjadi shift siang, sedangkan shift siang akan berputar menjadi shift pagi. Proses tersebut akan berotasi terus setiap satu minggu.

Setiap Departemen dari perusahaan “X” memiliki jumlah karyawan yang berbeda-beda, pada Departemen Spinning/Pemintalan berjumlah 354 karyawan.


(34)

Dengan penempatan pada bagiannya masing-masing sesuai dengan keahliannya. Posisi yang terdapat pada Departemen ini adalah bagian Operation, yaitu karyawan yang mengoperasikan mesin, dan bagian Maintenance, yaitu karyawan yang bertugas untuk mengatasi hal-hal yang umum, seperti administrasi, kebersihan, listrik, perbaikan mesin, dll.

Dalam penelitian ini, peneliti meneliti pada bagian operation, khususnya proses Winding dengan pertimbangan, pada bagian ini, hasil kerja yang diperoleh setiap karyawan dapat dinilai setiap hari dan dapat dilihat jumlahnya. Pada bagian operation terdiri dari beberapa tahap, yang mekanisme kerjanya sebagai berikut:

Carding Drawing

Open Ball Blowing

Ring Spinning Winding Packing

Roving

Bagan 1.1 Mekanisme Kerja Bagian Operation

Pada tahap pertama, yaitu Open Ball, semua bahan baku berupa kapas dikategorikan berdasarkan jenis dan asalnya. Tahap selanjutnya, Blowing, pada tahap ini bahan baku tersebut dicampur sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan, lalu diolah, hasil dari olahannya akan diukur berat dan kualitasnya di laboratorium. Apabila sesuai dengan standart yang sudah ditetapkan, maka akan dikirim ke bagian Carding. Pada bagian Carding, bahan baku yang berupa kapas tersebut, diolah menjadi bentuk gulungan kapas yang besar dan ditempatkan dalam drum. Drum tersebut akan dikirim ke bagian Drawing, di bagian ini drum


(35)

tersebut dibuat dalam 2 barisan berdasarkan jenisnya, hal ini dilakukan untuk mempermudah untuk proses selanjutnya, yaitu bagian Roving.

Pada bagian Roving, drum yang berasal dari bagian Drawing, dikategorikan berdasarkan jenisnya, dan selanjutnya diolah menjadi gulungan benang yang besar. Gulungan benang yang besar ini ditempatkan dalan satu tempat gulungan benang yang disebut bobin. Tahap selanjutnya, yaitu Ring

Spinning, di tahap ini semua bobin hasil dari bagian Roving dikategorikan lagi,

dalam bentuk benang kasar atau benang halus. Lalu diolah dari bentuk benang yang besar menjadi benang yang kecil, dan ditempatkan kembali dalam bobin.

Tahap selanjutnya adalah bagian Winding, pada tahap ini bobin yang berasal dari bagian Ring Spining dipisahkan lagi berdasarkan warnanya, lalu gulungan benang yang terdapat di bobin, akan disambung menjadi satu gulungan yang lebih besar, gulungan yang besar ini disebut Cones. Cones tersebut akan diperiksa berat dan mutunya, apabila sudah sesuai dengan standart dari perusahaan, maka akan dikirim ke bagian Packing. Gulungan benang yang besar ini akan dipasarkan ke konsumen, oleh karena itu pada bagian ini, tingkat ketelitian harus lebih ketat lagi, agar gulungan benang yang dihasilkan dapat sesuai dengan standard dari perusahaan, baik dari segi kualitas dan kuantitasnya.Tahap terakhir, yaitu Packing, di bagian ini cones yang berasal dari bagian Winding akan dibungkus dalam satu tempat yang disebut bale. satu bale terdiri dari 15 cones.


(36)

Di bagian Winding, para operator dituntut untuk lebih teliti dan terampil dalam bekerja. Pada bagian ini terdapat 74 karyawan. Tugas dari karyawan bagian

Winding ini terdiri dari beberapa tahap. Tahap yang pertama, mereka harus

memisahkan gulungan-gulungan benang yang kecil berdasarkan warna bobin, ada 9 macam warna bobin, hal ini diharuskan agar hasil akhir benang pada gulungan besar tidak terjadi kerusakan. Setelah itu, mereka harus memasukan gulungan-gulungan benang yang kecil tersebut dalam suatu mesin, dan mesin tersebut akan menggulung benang tersebut menjadi gulungan yang lebih besar. Namun bila ada benang yang putus, maka mereka harus menyambungnya kembali.

Dalam satu mesin, terdapat 50 alat penyambung dan setiap alatnya membutuhkan lima gulungan benang kecil. Apabila gulungan benang yang kecil tersebut habis, maka karyawan mengisinya kembali. Agar proses penyambungan dapat berjalan terus, hal ini membutuhkan ketrampilan yang tinggi, apabila karyawan lalai, maka akan mengakibatkan jumlah produksinya akan berkurang. Pada tahap akhir, operator harus memeriksa hasil pada gulungan benang yang besar. Apakah benang cacat atau tidak, apabila mengalami cacat, benang harus ditandai dan digulung ulang.

Di perusahaan ‘X’, kinerja operator secara shift masih termasuk dalam standar yang ditetapkan oleh perusahaan. Meskipun demikian ada juga hasil produksi yang kurang memenuhi standar. Menurut seorang supervisor, hal seperti ini, dapat disebabkan oleh 2 hal, yaitu bahan baku dan faktor operatornya. Namun, jarang terjadi kekeliruan dalam pengolahan bahan baku, karena perusahaan sudah


(37)

memiliki catatan untuk mencampur bahan baku, agar menghasilkan produk yang diinginkan. Selain itu, hasil dari satu bagian akan diambil sampelnya terlebih dahulu untuk diperiksa di laboratorium Sedangkan dari faktor operatornya sering ditemukan operator yang kurang konsentrasi dan kurang disiplin ketika bekerja ,seperti mengobrol saat menyambung benang atau menambah gulungan benang sehingga membutuhkan waktu yang lebih lama untuk melakukan proses tersebut.

Dari hasil wawancara terhadap 12 operator bagian Winding, 75% mengatakan tidak memiliki kendala yang berarti saat bekerja, mereka hanya mengeluhkan tentang kebijakan perusahaan yang menghilangkan sistem kompetisi antar operator. Menurut mereka dengan adanya sistem kompetisi, mereka lebih termotivasi lagi untuk bekerja. 83% operator menyatakan bahwa bekerja pada

shift malam lebih nyaman dibandingkan dengan shift pagi atau shift siang. Hal ini

cukup mengherankan, karena kita tahu bahwa ritme harian manusia adalah bekerja pada pagi atau siang hari dan istirahat pada malam hari. 75% mengatakatan bahwa kemampuan mereka dalam melaksanakan pekerjaannya lebih baik jika bekerja pada pada shift pagi atau siang hari, karena pada malam hari mereka sering mengantuk dan kemampuan mereka dalam menyambung benang kurang dapat dimaksimalkan. 25% dari mereka mengatakan kemampuan mereka akan sama saja baik bekerja pada shift pagi, shift siang, atau shift malam.

Dari 12 operator yang diwawancarai, 91,6% mengatakan bahwa mereka lebih termotivasi dan bersemangat jika bekerja pada shift siang atau shift malam, sedangkan 8,4% mengatakan lebih semangat bila bekerja pada shift pagi. 100%


(38)

dari jumlah operator yang diwawancarai mengatakan bahwa kondisi kerja dan kebijakaan yang diberikan oleh perusahaan banyak membantu mereka dalam bekerja, terutama dalam hal lingkungan kerja mereka yang cukup nyaman.

Dengan hasil yang diperoleh dari wawancara, maka dapat dilihat ciri khas dari aetiap shift yang ada di bagian Winding. Pada shift pagi kemampuan dari operator dapat dimaksimalkan karena kondisi tubuh masih segar dan mereka bekerja sesuai dengan ritme harian manusia, namun mereka kurang termotivasi dalam bekerja karena mereka merasa pengawasan yang terlalu ketat dari supervisor saat bekerja, dan juga seringnya kepala produksi dari departemen menggontrol mereka, hal tersebut membuat operator menjadi tegang saat bekerja, dan kurang konsentrasi saat bekerja.

Untuk shift siang, kemampuan operator juga dapat dimaksimalkan, dan mereka lebih termotivasi untuk bekerja karena pada saat memasuki shift siang biasanya pengawasan dari supervisor tidak terlalu ketat. Pada shift malam, operator kurang dapat memaksimalkan kemampuannya, namun mereka memliki motivasi yang cukup tinggi dalam bekerja, disamping pengawasan yang tidak terlalu ketat, pada shift malam sering mendapat insentif yang lebih besar.

Berdasarkan hasil wawancara dengan seorang supervisor, pengawasan yang ketat di pagi hari perlu dilakukan untuk menjaga kelancaran produksi pada hari tersebut. Pengawasan yang dilakukan selain terhadap operator mesin, juga terhadap ketersediaan bahan baku, kelayakan mesin, perbaikan hal-hal yang dapat menggangu kinerja operator, seperti perbaikan penerangan, ventilasi, alat


(39)

pembersih. Untuk keperluan itulah pada pagi hari jumlah supervisor yang mengawasi lebih banyak dan lebih sering dilakukan. Apabila telah dilakukan pengawasan dan kontrol pada pagi hari maka diharapkan seluruh kegiatan selama satu hari itu dapat berjalan lancar dan membantu meningkatkan kinerja dari operator. Untuk shift siang dan shift malam, pengawasan tidak terlalu ketat, meskipun demikian masih ada karyawan yang selalu siap untuk mengatasi masalah-masalah teknis.

Perbedaan pengerahan kemampuan, perbedaan tingkat motivasi, serta adanya pengaruh ritme harian manusia tentunya mempengaruhi kinerja dari operator sendiri. Hal ini ditunjukkan dari data perkembangan grafik produksi selama bulan Mei-Juni 2005, maka didapatkan hasil bahwa jumlah produksi shift pagi dan siang tidak selalu menunjukkan hasil yang lebih banyak dari shift malam. Selama bulan Mei-Juni 2005 jumlah produksi pada shift pagi sebanyak 52244 cones, shift siang 54547 cones, dan shift malam 55092 cones.

Dari data tersebut dapat diketahui bahwa hasil kerja secara keseluruhan bulan Mei dan Juni 2005, shift malam lebih tinggi dibandingkan dengan shift siang dan shift pagi. Hasil kerja antara shift pagi dan shift malam memiliki selisih yang tinggi sekali, yaitu sebanyak 3018 cones. Sedangkan antara shift siang dan

shift malam selisih sebanyak 597 cones.

Situasi yang terjadi di bagian Winding ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh P.E. Mott (dalam Ernest J. McCormick,1979), yang mengatakan bahwa ada kesalahan yang lebih tinggi dan produktivitas yang lebih rendah terjadi


(40)

pada jadwal kerja shift, terutama jadwal kerja shift malam. Hal ini didukung juga oleh penelitian yang dilakukan di Amerika dan Eropa, penelitian tersebut menyatakan bahwa produktivitas karyawan yang berkerja pada shift malam lebih rendah dibandingkan karyawan pada shift siang, selain itu karyawan yang bekerja pada shift malam akan lebih mudah untuk melakukan kesalahan dan mengalami kecelakan (VidaČek, Kaliterna, dan Rado

ŝ

ević-Vidaĉek, 1986, dalam Duane P. Schultz,1994)

Situasi di PT ‘X’ tidak selalu sesuai dengan penelitian yang pernah dilakukan di atas atau dengan teori-teori yang ada. P.E. Mott mengatakan bahwa tingkat produktvitas pada jadwal kerja shift malam akan lebih rendah dibandingkan shift pagi dan siang. Hal ini berbeda dengan kondisi di PT ‘X’, dimana produktivitas pada shift malam secara umum lebih tinggi dibandingkan dengan shift pagi dan siang, hal ini diakibatkan adanya faktor-faktor lain yang berkaitan dengan kinerja dari operator di PT ‘X’ ini. Dengan adanya kondisi ini, peneliti tertarik untuk melihat dan menjabarkan lebih lanjut mengennai peringkat faktor-faktor yang berkaitan dengan kinerja operator di Bagian Winding PT “X” Bandung.

1.2 Identifikasi Masalah

Bagaimana peringkat faktor-faktor yang berhubungan dengan kinerja pada operator Bagian Winding PT “X” Bandung ?


(41)

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

1.3.1. Maksud Penelitian :

Maksud dari penelitian ini adalah mendapatkan gambaran mengenai peringkat faktor-faktor yang berkaitan dengan kinerja pada operator Bagian Winding.

1.3.2. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah menguraikan dan mendeskripsikan peringkat faktor-faktor yang berkaitan dengan kinerja pada operator bagian Winding.

1.4. Kegunaan Penelitian

1.4.1. Kegunaan Ilmiah

Kegunaan ilmiah yang diharapkan dari penelitian ini adalah:

1. Penelitian ini dapat memberi masukan informasi tambahan dan memperkarya ilmu Psikologi khususnya Psikologi Industri dan Organisasi, serta menjadi bahan masukan yang berguna bagi ilmu psikologi yang membahas mengenai faktor-faktor yang berkaitan dengan kinerja.

2. Memberikan masukan bagi penelitian-penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan faktor-faktor yang berkaitan dengan kinerja.


(42)

1.4.2. Kegunaan Praktis

Kegunaan praktis dari penelitian ini yaitu:

1. Sebagai bahan informasi mengenai peringkat faktor-faktor apa saja yang berkaitan dengan kinerja operator khususnya bagian Winding.

2. Bahan pertimbangan bagi perusahaan dalam usaha meningkatkan kinerja dari operator.

1.5 Kerangka Pemikiran

Setiap perusahaan tentu memiliki suatu tujuan tertentu, antara lain jumlah hasil kerja. Perusahaan akan berusaha menggunakan seluruh sumber daya dengan maksimal untuk mencapai tujuan tersebut. Salah satu sumber daya yang terpenting adalah manusia atau karyawannya, dikarenakan seluruh kecanggihan teknologi mesin tidak ada artinya bila tidak ada yang mengoperasikannya. Apabila karyawan telah berhasil mencapai target kerja yang telah ditetapkan, maka diharapkan kinerja dari karyawan-karyawan tersebut mampu meningkatkan produktivitas dari suatu perusahaan. (Sumber :Media Indonesia,25 Maret 1999)

Menurut Stephen P. Robbins (2001), produktivitas adalah pengukuran dari hasil kerja, termasuk efektivitas dan efisiensi kerja. Kinerja karyawan merupakan fungsi dari beberapa faktor, yaitu : Ability (kemampuan), Motivation (motivasi), dan Opportunity to Perform (peluang). Apabila salah satu dari faktor tersebut kurang berfungsi, maka akan berdampak negatif terhadap hasil kerja karyawan, sehingga hasil kerja yang ditampilkan oleh karyawan akan rendah.


(43)

Sebaliknya, jika ketiga faktor tersebut berfungsi dan saling mendukung, maka hasil kerja yang ditampilkan akan tinggi.

Faktor ability dan motivation akan lebih mudah berubah-rubah karena kedua faktor ini berada dalam diri karyawan (internal), sehingga dapat terpengaruh oleh kondisi kerja termasuk jam kerjanya . Berbeda dengan ability dan motivation, faktor opportunity diberikan oleh perusahaan kepada seluruh karyawannya, seperti mesin, peralatan, kebijakan perusahaan, dan kondisi kerja (eksternal).

Ability merupakan kemampuan seorang karyawan untuk melaksanakan tugas

yang bervariasi dalam suatu pekerjaan. Ability dalam seorang individu memiliki dua faktor yang saling berkaitan, yaitu: Intellectual Abilities and Physical

Abilities. Yang dimaksud dengan intellectual abilities adalah kapasitas intelegensi

yang dibutuhkan untuk mendukung kegiatan mental seseorang. Intellectual

abilities dapat dilihat melalui berbagai macam tes intelegensi. Jenis pekerjaan

yang berbeda, menuntut karyawan menggunakan kemampuan intelegensi yang berbeda pula. Karyawan yang bekerja dalam kegiatan yang sama dalam kesehariannya, tidak dituntut memiliki kemampuan intelegensi yang tinggi, contohnya adalah seorang operator mesin.

Physical abilities adalah kapasitas yang dibutuhkan untuk menyelesaikan

pekerjaan yang bergantung pada stamina, ketrampilan, kekuatan dan keahlian yang serupa dari setiap karyawannya. Physical abilities diperlukan dalam setiap pekerjaan, dengan demikian karyawan dituntut memiliki physical abilities yang


(44)

baik. Untuk jenis-jenis pekerjaan tertentu physical abilities ini lebih dominan dibandingkan dengan kemampuan intelegensi. Contoh : karyawan bagian gudang.

Selain Ability, faktor lain yang mempengaruhi hasil kerja adalah Motivation.

Motivation adalah keinginan untuk mengerahkan seluruh usahanya untuk

mencapai tujuan organisasi dan untuk memenuhi kebutuhan individual. Hasil kerja yang tinggi dapat dicapai jika seseorang memiliki motivasi yang tinggi.

Motivation yang dianggap tinggi, apabila karyawan bekerja secara alami dan

kreatif; karyawan mampu mengarahkan dan mengontrol kemampuannya sesuai dengan pekerjaan yang sedang dilaksanakan; selain itu karyawan juga mempunyai rasa tanggungjawab terhadap pekerjaannya.

Sedangkan motivation yang dianggap rendah, apabila karyawan tidak menyukai pekerjaannya bahkan menghindari pekerjaan tersebut, dan tampak malas ketika bekerja; selain itu, mereka harus selalu dikontrol atau diberikan hukuman untuk mencapai target hasil kerja; karyawan akan menolak tanggungjawab pekerjaan yang diberikan, dan tidak memiliki ambisi untuk berkembang.

Menurut Stephen P. Robbins (2001) seseorang akan lebih termotivasi dan menunjukkan kinerja yang tinggi, apabila memiliki tugas yang spesifik dan memiliki tingkat kesulitan, selain itu juga ditunjang oleh konsistennya ability dan kemampuan karyawan dalam menerima target kerja. Motivasi yang tinggi juga ditunjukkan apabila perusahaan memberikan kesempatan kepada karyawan untuk ikut serta dalam menetapkan target kerja yang akan dicapai. Dengan ikut serta


(45)

dalam menetapkan target kerja, maka para karyawan akan menerima lebih baik target kerja tersebut, dan akan lebih termotivasi untuk bekerja walaupun target tersebut memiliki tingkat kesulitan yang tinggi.

Apabila seorang karyawan memiliki ability yang baik dan Motivation yang tinggi dalam bekerja, tetapi tidak memiliki opportunity untuk mengembangkan

ability yang dimilikinya, maka hal tersebut menjadi rintangan dalam mencapai

hasil kerja yang maksimal. Kinerja yang tinggi, akan dapat tercipta, jika seorang karyawan memiliki ability sesuai dengan tuntutan pekerjaannya. Dalam penelitian ini, karyawan dituntut untuk terampil dalam menyambung benang dengan cepat, membedakan jenis benang, dan mampu memperbaiki gulungan benang yang tidak sempurna. Selain ability, karyawan juga dituntut memiliki Motivation yang tinggi dalam bekerja. Dalam bekerja karyawan diharapkan memiliki Motivation untuk dapat memenuhi target hasil kerja perorangan yang telah ditetapkan oleh perusahaan.

Untuk mendukung ability dan motivation yang telah dimiliki oleh karyawan, maka perusahaan harus memberikan opportunity untuk dapat memaksimalkan seluruh kemampuan dan motivasinya. Untuk mendukung hal tersebut, seluruh karyawan mendapat opportunity yang sama berupa diberi peralatan yang lengkap, mesin yang digunakan dapat berfungsi dengan baik, supervisor dari karyawan bekerja dengan baik, peraturan dan kebijakan dari perusahaan disesuaikan.

Apabila seorang karyawan menunjukkan hasil kerja yang rendah atau kurang baik, sedangkan sebenarnya ia dapat mencapai hasil kerja yang lebih baik, maka


(46)

sebaiknya dilihat ability dari karyawan, motivation dari karyawan untuk bekerja, dan tersedianya opportunity bagi karyawan untuk menghasilkan hasil kerja yang lebih baik lagi.

Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja ini akan berkaitan dengan jadwal kerja dari operator dan ritme harian dari manusia, dan pada akhirnya mempengaruhi hasil kerja dari karyawan bagian Winding. Ada kemungkinan pada saat bekerja pada pagi akan lebih banyak memperoleh hasil kerja yang lebih banyak dibandingkan saat bekerja pada siang dan malam, hal tersebut dikarenakan jam biologis manusia aktif pada pagi hari, dan pada malam hari adalah waktunya untuk beristirahat (Wagimun S.Teks, Efisiensi dan Produktivitas, Pendidikan dan Latihan, pengembangan industri tekstil,1990), sehingga pada saat pagi hari ability operator dapat dimaksimalkan, dan mereka lebih konsentrasi dalam bekerja Sedangkan operator yang bekerja pada shift siang masih dapat memaksimalkan ability yang dimilikinya, namun menjelang akhir jam kerja,

ability yang dimilikinya mulai menurun. Berbeda dengan kedua shift sebelumnya,

operator yang bekerja shift malam, ritme hariannya akan terganggu, hal ini dapat mengganggu keadaan psikologis operator seperti kurang dapat memaksimalkan

ability yang dimilikinya, menurunnya motivation operator saat bekerja, kurang

cepat dan kurang teliti dalam bekerja, hal ini tentunya berpengaruh terhadap hasil kerja, terutama pada malam hari.

Dengan adanya faktor-faktor yang berkaitan dengan kinerja tersebut, maka setiap operator akan memiliki kombinasi peringkat yang berbeda antara ability,


(47)

motivation, and opportunity, sehingga akan berdampak pada kinerja dari operator.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada bagan di halaman selanjutnya.

Faktor Internal :

ƒ Ability

ƒ Motivation

Faktor Eksternal :

ƒ Opportunity

Hasil Kerja operator bagian Winding

(dalam cones)

Jadwal kerja Shift

Operator bagian

Winding

Bagan 1.2 Kerangka Berpikir

1.6. Asumsi

Dari pemaparan diatas, dapat ditarik asumsi sebagai berikut, setiap operator akan memiliki kombinasi peringkat yang berbeda antara ability, motivation, and

opportunity. Hasil kerja masing-masing operator. bagian Winding dapat dilihat

dari keadaan ability, motivation, yang ada di dalam diri setiap operator dan

opportunnity yang diberikan perusahaan.


(48)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengolahan data, maka dapat ditarik kesimpulan mengenai faktor-faktor yang berkaitan dengan kinerja sebagai berikut:

1. Mayoritas operator bagian winding menganggap faktor ability sebagai peringkat pertama dari faktor yang paling berkaitan dengan kinerja

2. Sebagian besar operator bagian Winding memiliki kinerja yang tinggi.

3. Operator yang memiliki kinerja yang tinggi memilih faktor ability sebagai peringkat pertama untuk faktor yang paling berkaitan terhadap kinerja.

4. Operator yang memiliki kinerja yang rendah memilih faktor opportunity sebagai peringkat pertama untuk faktor yang paling berkaitan terhadap kinerja 5. Sebagian besar operator yang memilih faktor motivation sebagai peringkat

pertama untuk faktor yang paling berkaitan dengan kinerja memiliki kinerja yang rendah.

5.2. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini dan dengan menyadari akan banyaknya kekurangan dalam penelitian ini, maka peneliti merasa perlu mengajukan beberapa saran.


(49)

5.2.1. Saran untuk Penelitian Lanjutan

Untuk penelitian lebih lanjut, peneliti menganjurkan untuk melakukan penelitian pada bidang pekerjaan yang lain dan level pekerja yang berbeda, dan juga meneliti lebih dalam faktor-faktor lain yang berkaitan juga dengan kinerja.

5.2.2. Saran Guna Laksana

− Untuk operator, peneliti menyarankan agar para operator dapat menerima dan beradaptasi dengan situasi dan kebijakan-kebijakan yang ada di perusahaan. Selain itu, operator disarankan lebih memotivasi dirinya dalam bekerja, salah satunya dengan cara menetapkan target yang lebih tinggi oleh perusahaan.

ƒ Untuk kelompok operator A, peneliti menyarankan agar kelompok tersebut menjaga kestabilan kinerja, baik saat bekerja pada shift pagi, shift siang, ataupun shift malam, dan juga lebih memotivasi diri, terutama saat bekerja pada shift malam.

ƒ Untuk kelompok operator B, peneliti menyarankan agar lebih bertanggung jawab lagi terhadap kinerja yang telah dihasilkan, selain itu lebih meningkatkan inductive reasoning ability. Kelompok operator ini disarankan juga lebih beradaptasi lagi dengan sistem kerja shift yang ada di perusahaan “X”.

ƒ Untuk kelompok operator C, peneliti menyarankan agar lebih bertanggung jawab lagi terhadap kinerja yang telah dihasilkan, dan tidak memerlukan pengawasan yang intensif untuk mencapai target kinerja. Selain itu juga


(50)

disarankan untuk meningkatkan stamina, sehingga saat kinerja yang dihasilkan dapat stabil baik saat bekerja pada shift pagi, shift siang, ataupun shift malam.

Untuk supervisor, peneliti menyarankan agar para supervisor dapat memberikan bimbingan kepada operator sesuai dengan apa yang dibutuhkan tergantung dari faktor apa yang dinilai kurang oleh supervisor dan lebih memotivasi operator untuk bekerja dengan motivasi yang tinggi. Selain itu juga disarankan agar lebih efektif lagi dalam melakukann pengawasan, sehingga pengawasan yang dilakukan dapat membantu operator bekerja dengan maksimal.

− Untuk perusahaan, memperbaiki situasi dan lingkungan yang ada di tempat mereka bekerja, dan juga memberikan kesempatan kepada operator agar lebih berkembang lagi, salah satunya dengan cara meninjau ulang serta melibatkan operator dalam mengambil kebijakan-kebijakan yang selama ini ada atau yang telah dihapus. Hal ini diperlukan agar kebijakan yang disepakati dapat diterima oleh kedua belah pihak, sehingga operator merasa dihargai dan lebih termotivasi lagi untuk bekerja dan menghasilkan kinerja yang tinggi.


(51)

DAFTAR PUSTAKA

Af’ad.S.U, Moh. 1998. Psikologi Industri, Yogyakarta : Lyberty

Christensen, larry B. 1988. Experimental Methodology: 4th edition. USA. Allyn & Bacon Inc.

Davis, Keith & John W. 2002. “Perilaku Dalam Organisasi” jilid 2 edisi –7

Prentice Hall International, Inc.

Mc. Cormick, Ernest J. & Tiffinn, Joseph,. 1979, Industrial Psychology, sixth edition, New Delhi :Prentice Hall of India

Robbins, Stephen. P. 2001. Organizational behavior : Concepts, Conntroversies, Applications, Prentice Hall International, Inc.

Schultz, Duane P. & Sydney Ellen. 1994. Psychology and Work Today : An Introduction to Industrial ad Organizational psychology. Florida : Macmillan

Publishing Company

Siegel, Sidney. 1997. Statistik Non-Parametrik untuk ilmu-ilmu sosial, Jakarta :

PT.Gramedia

Sugiono. 1997. Metode Penelitian Administrasi, Bandung : Alfabeta


(52)

DAFTAR RUJUKAN

Cahyono, Edi. Cerita kami. http://www.yahoo.com

Harian Umum Media Indonesia, 25 Maret 1999

Harian Umum Suara Merdeka. 3 April 2003

Theofilus, Yansens. 2003. Pengaruh Jadwal Kerja Shift Terhadap Hasil Kerja. Skripsi: program Sarjana Fakultas Psikologi Univeritas Kristen Maranatha

Wagimun, S.Teks. 1990. Efisiensi dan Produktivitas, Pendidikan dan Latihan,

Pengembangan Industri Tekstil.


(1)

motivation, and opportunity, sehingga akan berdampak pada kinerja dari operator. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada bagan di halaman selanjutnya.

Faktor Internal : ƒ Ability ƒ Motivation

Faktor Eksternal :

ƒ Opportunity

Hasil Kerja operator bagian Winding

(dalam cones)

Jadwal kerja Shift

Operator bagian

Winding

Bagan 1.2 Kerangka Berpikir

1.6. Asumsi

Dari pemaparan diatas, dapat ditarik asumsi sebagai berikut, setiap operator

akan memiliki kombinasi peringkat yang berbeda antara ability, motivation, and

opportunity. Hasil kerja masing-masing operator. bagian Winding dapat dilihat dari keadaan ability, motivation, yang ada di dalam diri setiap operator dan


(2)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengolahan data, maka dapat ditarik kesimpulan

mengenai faktor-faktor yang berkaitan dengan kinerja sebagai berikut:

1. Mayoritas operator bagian winding menganggap faktor ability sebagai

peringkat pertama dari faktor yang paling berkaitan dengan kinerja

2. Sebagian besar operator bagian Winding memiliki kinerja yang tinggi.

3. Operator yang memiliki kinerja yang tinggi memilih faktor ability sebagai

peringkat pertama untuk faktor yang paling berkaitan terhadap kinerja.

4. Operator yang memiliki kinerja yang rendah memilih faktor opportunity

sebagai peringkat pertama untuk faktor yang paling berkaitan terhadap kinerja

5. Sebagian besar operator yang memilih faktor motivation sebagai peringkat

pertama untuk faktor yang paling berkaitan dengan kinerja memiliki kinerja

yang rendah.

5.2. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini dan dengan

menyadari akan banyaknya kekurangan dalam penelitian ini, maka peneliti


(3)

5.2.1. Saran untuk Penelitian Lanjutan

Untuk penelitian lebih lanjut, peneliti menganjurkan untuk melakukan

penelitian pada bidang pekerjaan yang lain dan level pekerja yang berbeda, dan

juga meneliti lebih dalam faktor-faktor lain yang berkaitan juga dengan kinerja.

5.2.2. Saran Guna Laksana

− Untuk operator, peneliti menyarankan agar para operator dapat menerima dan beradaptasi dengan situasi dan kebijakan-kebijakan yang ada di perusahaan.

Selain itu, operator disarankan lebih memotivasi dirinya dalam bekerja, salah

satunya dengan cara menetapkan target yang lebih tinggi oleh perusahaan. ƒ Untuk kelompok operator A, peneliti menyarankan agar kelompok tersebut

menjaga kestabilan kinerja, baik saat bekerja pada shift pagi, shift siang,

ataupun shift malam, dan juga lebih memotivasi diri, terutama saat bekerja

pada shift malam.

ƒ Untuk kelompok operator B, peneliti menyarankan agar lebih bertanggung jawab lagi terhadap kinerja yang telah dihasilkan, selain itu lebih

meningkatkan inductive reasoning ability. Kelompok operator ini disarankan

juga lebih beradaptasi lagi dengan sistem kerja shift yang ada di perusahaan

“X”.

ƒ Untuk kelompok operator C, peneliti menyarankan agar lebih bertanggung jawab lagi terhadap kinerja yang telah dihasilkan, dan tidak memerlukan


(4)

disarankan untuk meningkatkan stamina, sehingga saat kinerja yang dihasilkan

dapat stabil baik saat bekerja pada shift pagi, shift siang, ataupun shift malam.

Untuk supervisor, peneliti menyarankan agar para supervisor dapat memberikan bimbingan kepada operator sesuai dengan apa yang dibutuhkan

tergantung dari faktor apa yang dinilai kurang oleh supervisor dan lebih

memotivasi operator untuk bekerja dengan motivasi yang tinggi. Selain itu

juga disarankan agar lebih efektif lagi dalam melakukann pengawasan,

sehingga pengawasan yang dilakukan dapat membantu operator bekerja

dengan maksimal.

− Untuk perusahaan, memperbaiki situasi dan lingkungan yang ada di tempat mereka bekerja, dan juga memberikan kesempatan kepada operator agar lebih

berkembang lagi, salah satunya dengan cara meninjau ulang serta melibatkan

operator dalam mengambil kebijakan-kebijakan yang selama ini ada atau yang

telah dihapus. Hal ini diperlukan agar kebijakan yang disepakati dapat

diterima oleh kedua belah pihak, sehingga operator merasa dihargai dan lebih


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Af’ad.S.U, Moh. 1998. Psikologi Industri, Yogyakarta : Lyberty

Christensen, larry B. 1988. Experimental Methodology: 4th edition. USA. Allyn & Bacon Inc.

Davis, Keith & John W. 2002. “Perilaku Dalam Organisasi” jilid 2 edisi –7 Prentice Hall International, Inc.

Mc. Cormick, Ernest J. & Tiffinn, Joseph,. 1979, Industrial Psychology, sixth edition, New Delhi :Prentice Hall of India

Robbins, Stephen. P. 2001. Organizational behavior : Concepts, Conntroversies, Applications, Prentice Hall International, Inc.

Schultz, Duane P. & Sydney Ellen. 1994. Psychology and Work Today : An Introduction to Industrial ad Organizational psychology. Florida : Macmillan Publishing Company

Siegel, Sidney. 1997. Statistik Non-Parametrik untuk ilmu-ilmu sosial, Jakarta : PT.Gramedia


(6)

DAFTAR RUJUKAN

Cahyono, Edi. Cerita kami. http://www.yahoo.com

Harian Umum Media Indonesia, 25 Maret 1999

Harian Umum Suara Merdeka. 3 April 2003

Theofilus, Yansens. 2003. Pengaruh Jadwal Kerja Shift Terhadap Hasil Kerja. Skripsi: program Sarjana Fakultas Psikologi Univeritas Kristen Maranatha

Wagimun, S.Teks. 1990. Efisiensi dan Produktivitas, Pendidikan dan Latihan, Pengembangan Industri Tekstil.