PENGARUH SENAM AEROBIK TERHADAP DENYUT NADI PEMULIHAN PADA ANGGOTA EXERCISE (EFIK) UNIVERSITAS NEGERI MEDAN.
PENGARUH SENAM AEROBIK TERHADAP DENYUT NADI
PEMULIAHAN PADA ANGGOTA EXERCISE (EFIK) CLUB
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat-syarat Untuk Memperoleh
Gelar-sarjana Sains
OLEH: RONA ARONTA
NIM. 082266310011
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
(2)
(3)
ABSTRAK
RONA ARONTA.
NIM. 082266310011.
Pengaruh Senam Aerobik Terhadap Denyut Nadi Pemulihan Pada Anggota Exercise (EFIK) Universitas Negeri Medan. (Pembingbing : Rosmaini Hasibuan)Skripsi Medan : Fakultas Ilmu Keolahragaan UNIMED 2013
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh Senam Aerobik Terhadap Denyut Nadi Pemulihan Pada Anggota Exercise (EFIK) Club Universitas Negeri Medan.
Penelitian ini menggunakan eksperimen semu dengan rancangan "pre-test dan post-"pre-test group desaign". Populasi dalam penelitian ini adalah anggota senam aerobik Exercise (EFIK) club Universitas Negeri Medan yang berjumlah 90 orang. Penarikan sampel dilakukan dengan teknik purpossive sampling diambil sampel penelitian berjumlah 30 orang. Sampel dibagi rnenjadi kelompok perlakuan dengan cara matching by fairing kelompok pertama dengan jumlah 15 orang diberikan perlakuan senam Aerobik dan kelompok kedua Tanpa Senam Aerobik sebanyak 15 orang. Untuk mengetahui Pengaruh Pemberian Senam Aerobik Terhadap Denyut Nadi Pemulihan anggota Exercise FIK Club Unimed .
Perhitungan uji-t pada kelompok eksperimen antara pretes dengan
postest ditemukan 3 menit pertama (I) thitung>tabel (31,28>1,76), pada 3 menit
kedua (II), thitung>tabel (13,82>1,76) dan pada 3 menit ketiga (III), thitung>tabel
(7,369>1,76) dengan demikian dinyatakan pemberian senam aerobik pada anggota EFIK Club dapat mempengaruhi denyut nadi pemulihan, perhitungan uji-t pada
kelompok kontrol ditemukan 3 menit pertama (I) thitung>tabel (48,028>1,76), pada
3 menit kedua (II), thitung>tabel (37,621>1,76) dan pada 3 menit ketiga (III),
thitung>tabel (23,8>1,76) dengan demikian dinyatakan tanpa pemberian senam
aerobik pada anggota EFIK Club dapat mempengaruhi denyut nadi pemulihan serta perhitungan uji-t gabungan antara post-tes kelompok eksperimen dengan
kelompok kontrol ditemukan 3 menit pertama thitung< ttabel (17,67>2,05), 3 menit
kedua thitung< ttabel (41,2>2,05) dan 3 menit ketiga thitung< ttabel (42,8>2,05) dengan
demikian Ho = ditolak dan Ha = diterima yang menyatakan pemberian Senam
Aerobik dapat memberikan pengaruh lebih baik dibandingkan dengan tanpa diberikan senam aerobik terhadap denyut nadi pemulihan pada anggota EFIK Club Unimed. Maka disimpulkan bahwa pemberian senam aerobik dan tanpa memberikan senam aerobik sama-sama memberikan pengaruh yang terhadap denyut nadi pemulihan anggota Exercise EFIK Club Unimed namun secara keseluruhan pemberian senam aerobik memberikan pengaruh yang lebih baik dibandingkan tanpa pemberian senam aerobik terhadap denyut nadi pemulihan. Kata Kunci : Senam Aerobik, Denyut Nadi Pemulihan
(4)
DAFTAR ISI
Abstrak ... i
Kata Pengatar ... ii
Dafta isi ... iv
Daftar Tabel ... vi
Daftar Lampiran ... vii
BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakangMasalah... 1
B. IdentifikasiMasalah ... 5
C. PembatasanMasalah ... 6
D. RumusanMasalah ... 6
E. TujuanPenelitian ... 6
F. ManfaatPenelitian ... 7
BAB II LANDASAN TEORITIS A. Kerangka Teoritis ... 8
1. Hakekat Senam ... 8
2. Denyut Nadi dan Olahraga ... 11
3. Pengaruh Latihan Endurence terhadap denyut nadi ... 12
a. Denyut Nadi Maksimal ... 12
b. Denyut Nadi Saat Istirahat ... 12
c. Denyut Nadi Pada Titik Defleksi ... 13
4. Pemulihan ... 14
B. KerangkaPemikiran ... 15
C. Hipotesis ... 17
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. LokasidanWaktuPenelitian ... 18
B. PopulasidanSampel ... 18
1.Populasi ... 18
(5)
ii
C. Metode Penelitian ... 19
D. Desain Penelitian ... 20
E. Instrumen Penelitian ... 21
F. Teknik Analisis Data ... 22
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi dan hasil penelitian ... 25
1.Pretest dan Postest pada kelas anggota pemberian senam aerobik ... 25
2.Pretest dan Postest pada kelas anggota tanpa Pemberian senam aerobik ... 26
B. Uji Persyaratan Analisis ... 27
1.Uji Normalitas ... 27
2.Uji Homogenitas ... 28
C. Pengujian Hipotesis ... 29
1. Pemberian senam aerobik memberikan pengaruh denyut nadi yang signifikan pada anggota EFIK Club Unimed .. 29
2. Tanpa pemberian senam aerobik memberikan pengaruh denyut nadi yang signifikan pada anggota EFIK Club Unimed ... 29
3. Pemberian senam aerobik lebih baik dari pada tanpa pemberian senam aerobik terhadap denyut nadi pemulihan anggota EFIK Club Unimed ... 30
D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 31
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 33
B. Saran ... 33
(6)
DAFTAR TABEL
Tabel 1.Desain Rancangan Penelitian ... 20 Tabel 4.1. Ringkasan Analisis Perhitungan Normalitas Setiap Data
Variabel Penelitian ... 27
(7)
iv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Daftar Nama Mahasiswa ... 36
Lampiran 2 Pembagian Kelompok Eksperimen dan Kontrol Mengunakan Tehnik matching ... 37 Lampiran 3 Nama Anggota Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol Setelah
Dimatching ... 38 Lampiran 4 Data Hasil Pengukuran Denyut Nadi Pemulihan Kelas
Eksperimen (Senam Aerobik) ... 39
Lampiran 5 Data Hasil Pengukuran Denyut Nadi Pemulihan Kelas
Kontrol ... 42 Lampiran 6 Pengolahan Data Hasil Pengukuran Denyut Nadi Pemulihan
Pada Anggota ... 45 Lampiran 7 Perhitungan Uji Normalitas Sebaran Data Masing-masing
Variabel Penelitian ... 51 Lampiran 8 Uji Homogenitas Data Hasil Pengukuran Pemulihan Denyut
Nadi ... 63 Lampiran 9 Perhitungan Uji Hipotesis Dengan Uji-t Data pretest dengan
postest ... 67 Lampiran 10 Perhitungan Hipotesis Dengan Uji-t Data Antara Kelas
Eksperimen Pemberian Senam Aerobik Dengan Kelas Kontrol Tanpa Senam Aerobik ... 74 Lampiran 11 Dokumentasi ... 77
(8)
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Senam aerobik banyak diminati oleh masyarakat sebagai alternatif kegiatan olahraga dengan tujuan untuk menurunkan berat badan, membentuk tubuh, menjaga kebugaran jasmani, meningkatkan kualitas hidup, dan lain sebagainya.Senam aerobik merupakan latihan yang menggabungkan berbagai gerak, berirama, teratur dan terarah serta pembawaannya yang menggembirakan arena didukung jenis musik yang riang.Hal ini sesuai yang diutarakan oleh Jane Fonda (1988), bahwa berolahraga dengan musik terasa lebih mudah dan menyenangkan, rasa sakit dan lelah seolah hilang dan terlupakan, sebab pada dasarnya setiap manusia memiliki jiwa seni dan musik.
Aerobik adalah sebuah cara yang terbaik untuk berlatih sebab senam aerobik dapat dilakukan secara sepontan atau dengan persiapan. Aman, efektif, menyenangkan, dan menawarkan berbagai macam bentuk tanpa menghiraukan tingkat pengalaman anda. Aerobik akan lebih menyenangkan jika anda menyisihkan sedikit waktu untuk bersiap-siap sebelum anda memulai (lynne 2002;6).
Senam aerobik merupakan latihan tubuh yang dipilih dan diciptakan dengan sengaja dan berencana, disusun secara sistematis dan metodis dengan
tujuan membentuk dan mengembangkan pribadi keseluruhan yang
harmonis.Senam adalah kegiatan utama yang paling bermanfaat dalam
(9)
2
mengembangkan komponen fisik dan kemampuan gerak (motor ability).Senam merupakan kegiatan fisik yang paling kaya struktur geraknya.Jika dilihat dari taksonomi gerak umum, senam dapat secara lengkap diwakili oleh gerak-gerak dasar yang membangun pola gerak yang lengkap, dari mulai pola gerak lokomotor, non-lokomotor sampai ke manipulative (Agus Mahendra, 2000).
Senam aerobik adalah sebuah aktifitas yang menyenangkan dan mudah dilakukan.Senam aerobik merupakan latihan yang menggabungkan berbagai macam gerak, berirama, teratur dan terarah, serta pembawaannya yang riang.Senam aerobik mempunyai susunan latihan yang seimbang antara latihan upper body dan lower body. Untuk dapat menguasai gerakan yang seimbang diperlukan adanya berbagai keterampilan yang mendukung seperti kepekaan terhadap musik, kreatifitas gerak, kemampuan menggabungkan gerakan secara dinamis, dan harmonis serta beberapa pendukung materi yang lain. Dengan demikian senam aerobik adalah merupakan latihan yang menggerakkan seluruh
otot, terutama otot besar dengan gerakan yang terus – menerus (continous),
berirama, maju dan berkelanjutan.Gerakan dipilih yang mudah, menyenangkan dan bervariasi sehingga memungkinkan seseorang untuk melakukan secara teratur dalam kurun waktu yang lama (Tika Yonkuro 2006).
Gerakan senam aerobik bermacam-macam.Gerakan senam aerobik yang pertama kali diperkenalkan di Indonesia adalah gerakan dengan benturan-benturan keras dan gerakan yang energik yang dikategorikan dengan high impact.Pada gerakan, ini ada kalanya kedua kaki tidak berpijak, seperti gerakan melompat.Gerakan ini dimodifikasi oleh Sadoso tahun 1984, yaitu dengan salah
(10)
3
satu kaki selalu berada di lantai guna mengurangi benturan-benturan yang keras.Modifikasi ini disebut dengan low impact atau soft impact (aerobik benturan ringan).Modifikasi ketiga disebut non impact, tanpa menggunakan benturan. Gerakan badan hanya berkisar antara Uitvaal (memindahkan berat badan) dan navere ( gerak ngeper) (Soekarno et al., 1996).
Menurut American College of Sport Medicine (ACSM) intensitas latihan aerobik harus mencapai target zone sebesar 60-90% dari frekuensi denyut jantung maksimal atau Maximal Heart Rate (MHR). Berdasarkan MHR yang dicapai, intensitas latihan aerobik dapat dibagi menjadi: ringan (35-59% MHR), sedang (60-79% MHR), dan tinggi (80-89% MHR). Peningkatan intensitas latihan dapat dilakukan melalui penambahan beban latihan, yaitu dengan gerakan meloncat-loncat, atau dengan mempercepat frekuensi gerak (Pollock & Wilmore, 1990).
Latihan aerobik sebaiknya dilakukan dengan frekuensi 3-5 kali perminggu, dengan durasi latihan 20-30 menit setiap kali latihan (Wilmore & Costill, 1994). Giam & Teh (1993) mengatakan bahwa durasi latihan 15-30 menit sudah dinilai cukup, dengan syarat didahului 3-5 menit pemanasan dan diakhiri dengan 3-5 menit pendinginan, serta dilakukan secara terus-menerus.
Pada pesenam yang sedang melakukan latihan juga membutuhkan istirahat dalam rangka pemulihan kondisi fisik.Pada saat melakukan senam yang dilakukan berulang-ulang atau interval juga dibutuhkan istirahat masa pemulihan diantara pengulangan latihan, bahkan pada saat setelah selesai melakukan senam istirahat untuk pemulihan kondisi fisik untuk menurunkan denyut nadi secara berangsur-angsur kembali normal.Hal ini yang membuat peneliti untuk mengetahui
(11)
4
bagaimana pengaruh senam aerobik terhadap denyut nadi pemulihan pada anggota EFIC club Unimed. Berkaitan dengan respon nadi pemulihan bahwa dalam beban kerja fisik yang sama, orang yang sering melakukan latihan dan mempunyai kebugaran jasmani yang baik cendrung akan lebih cepat pemulihanya dibandingkan dengan orang yang kurang sering melakukan latihan (Janssen 1993).
Salah satu parameter untuk mengukur masa pemulihan ialah dengan denyut nadi. Seseorang yang sering melakukan latihan akan mengalami denyut nadi awal lebih cepat kembali setelah latihan. Denyut nadi merupakan gambaran curah jantung permenit yang dipakai dalam peroses sirkulasi darah dalam tubuh.Denyut nadi dipakai sebagai alat deteksi suatu aktifitas terhadap tubuh.Artinya berat dan ringanya seorang dalam melakukan latihan dapat ditunjukan dengan perubahan yang terjadi pada denyut nadi.Kenyataan ini berlaku juga pada saat melakukan latihan olahraga.Perubahaan yang terjadi pada respon denyut nadi pemulihan setelah selesai melakukan senam, menunjukan bahwa peserta tersebut mempunyai kesegaran jasmani yang baik. Apabila tingkat kebugaran jasmani baik akan ada peningkatan dalam kemampuan serta sirkulasi dan kerja jantung dan ada pemulihan yang lebih cepat dalam organ-organ tubuh setelah latihan (Harsono 1988: 153).
Berdasarkan observasi yang telah peneliti lakukan di EFIK Universitas Negeri Medan, ditemukan permasalahan, yakni banyak para peserta yang kurang beristirahat malam, kurangnya perhatian masukan gizi pada peserta kelompok senam aerobik, aktifitas sehari-hari yang berlebih diikuti dengan latihan senam
(12)
5
sore dari hal tersebut peneliti ingin meneliti cara kerja jantung terhadap senam aerobik.
Aktivitas fisik adalah penting dilakukan sebagai bagian dari gaya hidup sehat, dan perlu didukung asupan gizi yang seimbang. Hembing (2006) menulis bahwa: untuk mendapatkan tubuh yang sehat dan bugar perlu ditunjang dengan kegiatan olahraga atau latihan fisik secara teratur dan terukur sesuai dengan kebutuhan tubuh. Perlu diterapkan prinsip 3G yaitu: gizi cukup, gerak cukup dan gaya hidup yang baik. Seseorang yang sehat dapat melakukan aktivitas fisik setiap hari tanpa kelelahan yang berarti.Olah raga harus dilakukan secara teratur. Macam dan takaran olahraga berbeda menurut usia, jenis kelamin, jenis pekerjaan dan kondisi kesehatan. Ketidak seimbangan antara makanan yang dikonsumsi dan aktivitas fisik, banyak dijumpai di kalangan tertentu.Misalnya di kalangan para eksekutif.Kesibukan kerja, cenderung memaksa para eksekutif tidak melakukan aktivitas fisik secara teratur dan mengkonsumsi makanan tidak sesuai dengan kebutuhannya.Berdasarkan penjelasan ini penulis ingin mengetahui bagaimana Pengaruh Senam Aerobik Terhadap Denyut Nadi Pemulihan Pada Anggota Exercise (EFIK) Universitas Negeri Medan.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah, dapat diidentifikasi masalah-masalah sebagai berikut : apakah ada perubahan denyut nadi awal ketika melakukan istirahat setelah melakukan senam aerobik?, faktor apa saja yang mempengaruhi naik-turunnya denyut nadi?, berapa lama denyut nadi kembali
(13)
6
normal setelah melakukan senam aerobik?, apakah senam aerobik dapat meningkatkan endurance?.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan dari identifikasi masalah yang dikemukakan dan arena keterbatasan kemampuan yang dimiliki penulis, maka penelitian ini dibatasi pada masalah Pengaruh Senam Aerobik Terhadap Denyut Nadi Pemulihan Pada Anggota Exercise (EFIK) Club Universitas Negeri Medan.
D. Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: “Apakah Ada Pengaruh Senam Aerobik Terhadap Denyut Nadi Pemulihan Pada Anggota Exercise (EFIK) Club Universitas Negeri Medan?”.
E. Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
untuk mengetahui “Pengaruh Senam Aerobik Terhadap Denyut Nadi Pemulihan
(14)
7
F. Manfaat Penelitian
Adapun yang menjadi manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Menambah pengetahuan tentang pengaruh denyut nadi terhadap senam
aerobik.
2. Untuk mengetahui pengaruh denyut nadi pemulihan pada senam aerobik.
3. Sebagai wacana untuk memperluas pengetahuan penelitian khsusnya, dan
mahasiswa IKOR umumnya.
4. Sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi peneliti yang ingin
(15)
33
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari hasil pengujian hipotesis dan pembahasan hasil penelitian, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Ada pengaruh pemberian senam aerobik terhadap denyut nadi pemuliihan setelah
melakukan senam aerobik anggota EFIK Club Unimed
2. Ada pengaruh tanpa pemberian senam aerobik terhadap denyut nadi pemuliihan
setelah melakukan senam aerobik anggota EFIK Club Unimed
3. Pemberian Senam Aerobik memberikan pengaruh yang lebih baik terhadap
denyut nadi pemulihan setelah melakukan senam aerobik anggota EFIK Club Unimed
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini maka peneliti menyarankan sebagai berikut:
1. Berdasarkan hasil yang telah diperoleh peneliti bahwasanya pemberian senam
aerobikdapat meninggikan denyut nadi pemulihan, maka disarankan kepada instruktur/dosen untuk melakukan senam aerobik sebelum melakukan kegiatan selanjutnya pada anggota EFIK Club Unimed.
(16)
34
2. Memberikan informasi tentang pemberian senam aerobik sangat baik kepada
anggota EFIK Club Unimed.
3. Sebagai wacana untuk memperluas pengetahuan peneliti khususnya, dan
mahasiswa umumnya.
4. Bahan acuan bagi peneliti, yang ingin memperdalam penelitian tentang mata
(17)
DAFTAR PUSTAKA
Agus Mahendra, (2000). Senam. Jakarta: Dirjen Dikdasmen Depdiknas.
Bompa, Tudor, O. (1990). Theory and Methodology of Training.Kendall,Publising Compeny lowa.
Fox Edwar L. and Bower R. W. (1988). Sport Physiology. Wm. C. BrownPubllshers
Giam, C.K. & Teh, K.C. 1993 Sport Medicine, Exercise and Fitness. P.G. Publishing Pte Ltd. , Singapore.
Harsono. (1988). Coaching dan Aspek-aspek Psikologi Dalam Choaching. Jakarta. Departemen Pendidikan Kebudayaan.
Jansen, Peter G. J. M. (1993). Latihan Laktat- Denyut Nadi (Training Laktate- Pulse Rate) Ahli Bahasa. Peni K. S. Mutalib (ed). Jakarta P.T. Pustaka Utama Grafiti.
Lynne Brick. (2001). Bugar Dengan Senam Areobik.Jakarta : PT Raja Grafindo persada
Pollock, M.L. & Wilmore, J.H. 1990 Exercise in Health and Disease : Evaluation and Prescription for Prevention and Rehabilitation. 2nd. Ed. Saunders,
Philadelphia.
Soekarno, W., Kushartanti, B.M.W. & Noerhadi, M. 1996 Dasar-dasar
Sholeh, Mahmudi. (1992). Olahraga Pilihan Senam. LP2TK, Dirjen, Jakarta. Geramedia
Latihan Senam Aerobik. Fak.Pendidikan Olahraga dan Kesehatan IKIP Yogyakarta.
Sudjana.(2005). Metode Statistika. Bandung: Tarsito
Sugiono. (2008). Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta
Sunarno, Agung. Sihombing.Syaifullah.(2011). Metode Penelitian
Olahraga.surakarta
Tika Yonkuro.(2006). Profil Instruktur. Yogyakarta: FIK UNY.
Wilmore, J.H. & Costill, D.L. 1994 Physiology of Sport and Exercise. Human Kinetic Publisher Inc., Champaign.
www.wikipedia.com
(1)
5
sore dari hal tersebut peneliti ingin meneliti cara kerja jantung terhadap senam
aerobik.
Aktivitas fisik adalah penting dilakukan sebagai bagian dari gaya hidup
sehat, dan perlu didukung asupan gizi yang seimbang. Hembing (2006) menulis
bahwa: untuk mendapatkan tubuh yang sehat dan bugar perlu ditunjang dengan
kegiatan olahraga atau latihan fisik secara teratur dan terukur sesuai dengan
kebutuhan tubuh. Perlu diterapkan prinsip 3G yaitu: gizi cukup, gerak cukup dan
gaya hidup yang baik. Seseorang yang sehat dapat melakukan aktivitas fisik setiap
hari tanpa kelelahan yang berarti.Olah raga harus dilakukan secara teratur. Macam
dan takaran olahraga berbeda menurut usia, jenis kelamin, jenis pekerjaan dan
kondisi kesehatan. Ketidak seimbangan antara makanan yang dikonsumsi dan
aktivitas fisik, banyak dijumpai di kalangan tertentu.Misalnya di kalangan para
eksekutif.Kesibukan kerja, cenderung memaksa para eksekutif tidak melakukan
aktivitas fisik secara teratur dan mengkonsumsi makanan tidak sesuai dengan
kebutuhannya.Berdasarkan penjelasan ini penulis ingin mengetahui bagaimana
Pengaruh Senam Aerobik Terhadap Denyut Nadi Pemulihan Pada Anggota
Exercise (EFIK) Universitas Negeri Medan.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah, dapat diidentifikasi
masalah-masalah sebagai berikut : apakah ada perubahan denyut nadi awal ketika
melakukan istirahat setelah melakukan senam aerobik?, faktor apa saja yang
(2)
normal setelah melakukan senam aerobik?, apakah senam aerobik dapat
meningkatkan endurance?.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan dari identifikasi masalah yang dikemukakan dan arena
keterbatasan kemampuan yang dimiliki penulis, maka penelitian ini dibatasi pada
masalah Pengaruh Senam Aerobik Terhadap Denyut Nadi Pemulihan Pada
Anggota Exercise (EFIK) Club Universitas Negeri Medan.
D. Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: “Apakah Ada Pengaruh Senam Aerobik Terhadap Denyut Nadi Pemulihan Pada Anggota Exercise (EFIK) Club Universitas Negeri Medan?”.
E. Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
untuk mengetahui “Pengaruh Senam Aerobik Terhadap Denyut Nadi Pemulihan Pada Anggota Exercise (EFIK) Club Universitas Negeri Medan”.
(3)
7
F. Manfaat Penelitian
Adapun yang menjadi manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Menambah pengetahuan tentang pengaruh denyut nadi terhadap senam
aerobik.
2. Untuk mengetahui pengaruh denyut nadi pemulihan pada senam aerobik.
3. Sebagai wacana untuk memperluas pengetahuan penelitian khsusnya, dan
mahasiswa IKOR umumnya.
4. Sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi peneliti yang ingin
(4)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari hasil pengujian hipotesis dan pembahasan hasil penelitian, maka dapat
ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Ada pengaruh pemberian senam aerobik terhadap denyut nadi pemuliihan setelah
melakukan senam aerobik anggota EFIK Club Unimed
2. Ada pengaruh tanpa pemberian senam aerobik terhadap denyut nadi pemuliihan
setelah melakukan senam aerobik anggota EFIK Club Unimed
3. Pemberian Senam Aerobik memberikan pengaruh yang lebih baik terhadap
denyut nadi pemulihan setelah melakukan senam aerobik anggota EFIK Club
Unimed
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini maka peneliti menyarankan sebagai berikut:
1. Berdasarkan hasil yang telah diperoleh peneliti bahwasanya pemberian senam
aerobikdapat meninggikan denyut nadi pemulihan, maka disarankan kepada
instruktur/dosen untuk melakukan senam aerobik sebelum melakukan
kegiatan selanjutnya pada anggota EFIK Club Unimed.
(5)
34
2. Memberikan informasi tentang pemberian senam aerobik sangat baik kepada
anggota EFIK Club Unimed.
3. Sebagai wacana untuk memperluas pengetahuan peneliti khususnya, dan
mahasiswa umumnya.
4. Bahan acuan bagi peneliti, yang ingin memperdalam penelitian tentang mata
(6)
DAFTAR PUSTAKA
Agus Mahendra, (2000). Senam. Jakarta: Dirjen Dikdasmen Depdiknas.
Bompa, Tudor, O. (1990). Theory and Methodology of Training.Kendall,Publising Compeny lowa.
Fox Edwar L. and Bower R. W. (1988). Sport Physiology. Wm. C. BrownPubllshers
Giam, C.K. & Teh, K.C. 1993 Sport Medicine, Exercise and Fitness. P.G. Publishing Pte Ltd. , Singapore.
Harsono. (1988). Coaching dan Aspek-aspek Psikologi Dalam Choaching. Jakarta. Departemen Pendidikan Kebudayaan.
Jansen, Peter G. J. M. (1993). Latihan Laktat- Denyut Nadi (Training Laktate- Pulse Rate) Ahli Bahasa. Peni K. S. Mutalib (ed). Jakarta P.T. Pustaka Utama Grafiti.
Lynne Brick. (2001). Bugar Dengan Senam Areobik.Jakarta : PT Raja Grafindo persada
Pollock, M.L. & Wilmore, J.H. 1990 Exercise in Health and Disease : Evaluation and Prescription for Prevention and Rehabilitation. 2nd. Ed. Saunders,
Philadelphia.
Soekarno, W., Kushartanti, B.M.W. & Noerhadi, M. 1996 Dasar-dasar
Sholeh, Mahmudi. (1992). Olahraga Pilihan Senam. LP2TK, Dirjen, Jakarta. Geramedia
Latihan Senam Aerobik. Fak.Pendidikan Olahraga dan Kesehatan IKIP Yogyakarta.
Sudjana.(2005). Metode Statistika. Bandung: Tarsito
Sugiono. (2008). Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta Sunarno, Agung. Sihombing.Syaifullah.(2011). Metode Penelitian
Olahraga.surakarta
Tika Yonkuro.(2006). Profil Instruktur. Yogyakarta: FIK UNY.
Wilmore, J.H. & Costill, D.L. 1994 Physiology of Sport and Exercise. Human Kinetic Publisher Inc., Champaign.
www.wikipedia.com