Perbedaan Rutinitas Olahraga Bola Basket Terhadap Frekuensi Denyut Nadi Pemulihan Dan Indeks Kesegaran Jasmani Pada Mahasiswa
KARYA TULIS AKHIR
PERBEDAAN RUTINITAS OLAHRAGA BOLA BASKET
TERHADAP FREKUENSI DENYUT NADI PEMULIHAN DAN
INDEKS KESEGARAN JASMANI PADA MAHASISWA
Oleh:
FIRMAN ARIEF
201110330311145
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2015
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Denyut nadi pemulihan adalah salah satu indikator tingkat kebugaran
jasmani. Denyut nadi orang yang terlatih akan turun lebih cepat mendekati nadi
istirahat daripada orang yang tidak terlatih (Nottingham, 2010). Namun latihan
yang terlalu keras akan mengakibatkan pemanjangan waktu penurunan denyut
nadi (Hotternrott, 2007). Penelitian yang dilakukan oleh Christoper R Cole tahun
1999, tentang penurunan denyut nadi pemulihan setelah latihan yang melibatkan
2.428 sampel, didapatkan sejumlah 213 orang meninggal. Pada penelitian
tersebut, sampel diminta melakukan tes fisik dan di follow up selama 6 tahun dan
sebesar 26% dari sampel yang meninggal tersebut memiliki nilai denyut nadi
pemulihan yang lebih lama (Cole,1999). Dengan berbagai analisis dapat
disimpulkan bahwa rendahnya nilai denyut nadi pemulihan dapat dikaitkan
dengan angka kematian pada pasien tersebut (Lerman, 2009).
Ethan Sellers di tahun 2009 melakukan penelitian dengan membandingkan
denyut nadi pada atlet dengan non-atlet. Hasilnya adalah atlet yang terlatih
memiliki nilai denyut nadi yang lebih rendah dan waktu denyut pemulihan yang
lebih cepat (Sellers, 2009). Pada tahun 2011, Sergej Ostojic dan kawan-kawan
melakukan penelitian untuk melihat perbedaan kecepatan penurunan denyut nadi
pemulihan pada sesama atlet sepak bola yang mempunyai nilai VO2 max yang
berbeda dan didapatkan hasil bahwa atlet yang mempunyai nilai VO2 max tinggi,
nilai denyut nadi pemulihannya dapat turun dengan mudah dalam waktu
pemulihan
yang
singkat
(Ostojic
1
et
al,
2011).
2
Olahraga bola basket merupakan olahraga yang digemari masyarakat
Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan semakin berkembangnya liga basket
profesional di Indonesia, NBL (National Basketball League). Pada musim 2011,
tim yang berkompetisi sejumlah 10 tim putra. Pada musim 2013 tim yang
berkompetisi di NBL berkembang menjadi 12 tim basket putra (NBL Indonesia,
2014). Pada olahraga bola basket, para pemain dituntut untuk memiliki
ketrampilan dan daya tahan tubuh yang tinggi. Pemain basket membutuhkan
kesegaran jasmani yang baik yang meliputi kapasitas volume oksigen maksimal
(VO2max) dan ketahanan fisik. Olahraga bola basket menggunakan 3 sistem
energi, yaitu: jalur phosphagen, glikolisis dan oksidatif. Pada pertandingan bola
basket sekitar 85% energi atlet berasal dari jalur phosphagen, 15% dari jalur
glikolisis dan sebagian kecil dari jalur aerob (Hoefs, 2011). Baechle
mengemukakan bahwa latihan daya tahan aerobik dapat menghasilkan beberapa
perubahan fungsi kardiovaskular termasuk peningkatan cardiac output (CO),
stroke volume (SV) dan penurunan nadi saat istirahat (Baechle, 2008).
Berdasar latar belakang diatas, penulis ingin meneliti bagaimana efek
rutinitas olahraga basket dengan kecepatan penurunan denyut nadi pemulihan dan
indeks kesegaran jasmani.
1.2 Rumusan Masalah
Adakah perbedaan rutinitas olahraga bola basket terhadap frekuensi
denyut nadi pemulihan dan indeks kesegaran jasmani pada mahasiswa?
3
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan umum
Mengetahui perbedaan rutinitas olahraga bola basket terhadap
kecepatan penurunan denyut nadi pemulihan dan indeks kesegaran jasmani.
1.3.2 Tujuan khusus
1. Mengetahui penurunan rata-rata frekuensi denyut nadi pemulihan
pemain inti bola basket Universitas Muhammadiyah Malang dan pemain inti bola
basket fakultas kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang.
2. Mengetahui rata-rata indeks kesegaran jasmani (IKJ) pemain inti bola
basket Universitas Muhammadiyah Malang dan pemain inti bola basket fakultas
kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang.
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat klinis
Mengetahui gambaran indeks kesegaran jasmani pada pemain bola
basket sehingga dapat dijadikan acuan rencana program latihan pemain bola
basket tersebut ke depannya.
1.4.2 Manfaat akademis
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber untuk penelitian
selanjutnya yang berhubungan dengan fisiologi olahraga dan olahraga bola
basket.
1.4.3 Manfaat masyarakat
Menambah wawasan masyarakat terhadap
terutama olahraga bola basket.
manfaat berolahraga
PERBEDAAN RUTINITAS OLAHRAGA BOLA BASKET
TERHADAP FREKUENSI DENYUT NADI PEMULIHAN DAN
INDEKS KESEGARAN JASMANI PADA MAHASISWA
Oleh:
FIRMAN ARIEF
201110330311145
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2015
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Denyut nadi pemulihan adalah salah satu indikator tingkat kebugaran
jasmani. Denyut nadi orang yang terlatih akan turun lebih cepat mendekati nadi
istirahat daripada orang yang tidak terlatih (Nottingham, 2010). Namun latihan
yang terlalu keras akan mengakibatkan pemanjangan waktu penurunan denyut
nadi (Hotternrott, 2007). Penelitian yang dilakukan oleh Christoper R Cole tahun
1999, tentang penurunan denyut nadi pemulihan setelah latihan yang melibatkan
2.428 sampel, didapatkan sejumlah 213 orang meninggal. Pada penelitian
tersebut, sampel diminta melakukan tes fisik dan di follow up selama 6 tahun dan
sebesar 26% dari sampel yang meninggal tersebut memiliki nilai denyut nadi
pemulihan yang lebih lama (Cole,1999). Dengan berbagai analisis dapat
disimpulkan bahwa rendahnya nilai denyut nadi pemulihan dapat dikaitkan
dengan angka kematian pada pasien tersebut (Lerman, 2009).
Ethan Sellers di tahun 2009 melakukan penelitian dengan membandingkan
denyut nadi pada atlet dengan non-atlet. Hasilnya adalah atlet yang terlatih
memiliki nilai denyut nadi yang lebih rendah dan waktu denyut pemulihan yang
lebih cepat (Sellers, 2009). Pada tahun 2011, Sergej Ostojic dan kawan-kawan
melakukan penelitian untuk melihat perbedaan kecepatan penurunan denyut nadi
pemulihan pada sesama atlet sepak bola yang mempunyai nilai VO2 max yang
berbeda dan didapatkan hasil bahwa atlet yang mempunyai nilai VO2 max tinggi,
nilai denyut nadi pemulihannya dapat turun dengan mudah dalam waktu
pemulihan
yang
singkat
(Ostojic
1
et
al,
2011).
2
Olahraga bola basket merupakan olahraga yang digemari masyarakat
Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan semakin berkembangnya liga basket
profesional di Indonesia, NBL (National Basketball League). Pada musim 2011,
tim yang berkompetisi sejumlah 10 tim putra. Pada musim 2013 tim yang
berkompetisi di NBL berkembang menjadi 12 tim basket putra (NBL Indonesia,
2014). Pada olahraga bola basket, para pemain dituntut untuk memiliki
ketrampilan dan daya tahan tubuh yang tinggi. Pemain basket membutuhkan
kesegaran jasmani yang baik yang meliputi kapasitas volume oksigen maksimal
(VO2max) dan ketahanan fisik. Olahraga bola basket menggunakan 3 sistem
energi, yaitu: jalur phosphagen, glikolisis dan oksidatif. Pada pertandingan bola
basket sekitar 85% energi atlet berasal dari jalur phosphagen, 15% dari jalur
glikolisis dan sebagian kecil dari jalur aerob (Hoefs, 2011). Baechle
mengemukakan bahwa latihan daya tahan aerobik dapat menghasilkan beberapa
perubahan fungsi kardiovaskular termasuk peningkatan cardiac output (CO),
stroke volume (SV) dan penurunan nadi saat istirahat (Baechle, 2008).
Berdasar latar belakang diatas, penulis ingin meneliti bagaimana efek
rutinitas olahraga basket dengan kecepatan penurunan denyut nadi pemulihan dan
indeks kesegaran jasmani.
1.2 Rumusan Masalah
Adakah perbedaan rutinitas olahraga bola basket terhadap frekuensi
denyut nadi pemulihan dan indeks kesegaran jasmani pada mahasiswa?
3
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan umum
Mengetahui perbedaan rutinitas olahraga bola basket terhadap
kecepatan penurunan denyut nadi pemulihan dan indeks kesegaran jasmani.
1.3.2 Tujuan khusus
1. Mengetahui penurunan rata-rata frekuensi denyut nadi pemulihan
pemain inti bola basket Universitas Muhammadiyah Malang dan pemain inti bola
basket fakultas kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang.
2. Mengetahui rata-rata indeks kesegaran jasmani (IKJ) pemain inti bola
basket Universitas Muhammadiyah Malang dan pemain inti bola basket fakultas
kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang.
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat klinis
Mengetahui gambaran indeks kesegaran jasmani pada pemain bola
basket sehingga dapat dijadikan acuan rencana program latihan pemain bola
basket tersebut ke depannya.
1.4.2 Manfaat akademis
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber untuk penelitian
selanjutnya yang berhubungan dengan fisiologi olahraga dan olahraga bola
basket.
1.4.3 Manfaat masyarakat
Menambah wawasan masyarakat terhadap
terutama olahraga bola basket.
manfaat berolahraga