PENINGKATAN HASIL BELAJAR RENANG GAYA DADA MELALUI GAYA MENGAJAR PENEMUAN TERBIMBING PADA SISWA KELAS VIII SMP SANTO YOSEPH MEDAN TAHUN AJARAN 2012/2013.

(1)

i

PENINGKATAN HASIL BELAJAR RENANG GAYA DADA

MELALUI GAYA MENGAJAR PENEMUAN TERBIMBING

PADA SISWA KELAS VIII SMP SANTO YOSEPH MEDAN

TAHUN AJARAN 2012/2013

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikaan

RIKKI NAIBAHO NIM. 061266120192

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


(2)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala hikmat dan karunianya yang telah diberikannNya, sehingga penulis dapat menyelesiakan skripsi ini dengan judul

“Peningkatan Hasil Belajar Renang Gaya Dada Melalui Gaya Mengajar Penemuan Terbimbing Pada

Siswa Kelas VIII SMP Santo Yoseph Medan Tahun Ajaran 2012/2013.

Selama penyusunan skripsi ini ternyata tidak terlepas dari bantuan, bimbingan dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

Dalam kesempatan ini penulis dengan tulus hati mengucapkan terimakasih kepada: 1. Bapak Prof.Dr.Ibnu Hajar, M.Si, Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Bapak Drs. Basyaruddin Daulay, M.Kes Dekan FIK UNIMED. 3. Bapak Drs. Suharjo, M.Pd, Pembantu Dekan I FIK UNIMED. 4. Bapak Drs. Mesnan, M.Kes, Pembantu Dekan II FIK UNIMED. 5. Bapak Dr. Budi Valentino, M.Pd Pembantu Dekan III FIK UNIMED.

6. Bapak Dr. Tarsyad Nugraha, M.Kes, Ketua Jurusan Pendidikan Jasmani dan Rekreasi (PJKR) FIK yang telah memberikan bimbingan dan saran-saran dalam proses akademik selam penulis menjadi mahasiswa UNIMED.

7. Bapak Drs. Suryadi Damanik, M.Kes, Sekretaris jurusan PJKR FIK UNIMED yang telah memberikan arahan-arahan dan bimbingan dalam penyelesian skripsi ini.

8. Bapak Afri Tantri, M.Pd, Ketua Prodi PJS dan Bapak Irfan , S.Pd, M.Or, selaku ketua prodi PKR FIK UNIMED yang telah memberikan arahan dan bimbingan dalam penyelesaian skripsi ini.

9. Bapak Sabar Surbakti, S.Pd, M.Or, pambimbing skripsi penulis yang sangat berjasa dan telah banyak memberikan arahan dan bimbingan dalam penyelesian skripsi ini, juga sangat sabar dalam mengarahkan penulisan hingga sripsi ini siap dituliskan.

10. Bapak/Ibu Dosen FIK UNIMED yang juga turut serta dalam membantu penyelesaian skripsi ini.

11. Terimakasih kepada sekolah, Bapak/Ibu guru SMP SantoYoseph Medan, khususya Guru Olahraga dan seluruh siswa kelas VIII yang telah membantu penulis dalam penyelesian skripsi ini.

12. Teristimewa penulis mengucapkan terimakasih kepada Ayahanda Mangapul Naibaho dan Ibunda Annaria Bangun tercinta, oaring tua yang telah bersusah payah membesarkan, membimbing, dan membiayai dengan tulus hati sehingga penulis dapat menyelesaikan studi ini, dan dengan sepenuh hati berdoa untuk penulis, dukungan kepada penulis dalam menyeslesikan sripsi ini. Juga penulis sangat berterimakasih kepada saudara kandung saya, abang saya K. naibaho/ J. Sitanggang, kakak Saya Denti Naibaho dan adik-adik saya Abadi Naibaho, Marindo Naibaho dan Iwan Supriadi Naibaho yang salalu mendoakan dan juga sebagai inspirasi penulis.

13. Terimakasih juga kepada rekan-rekan Guru, Suster-Suster dan Pegawai Santa Maria terkusus kepada Suster R.Purba SFD, Suster Clarensia SFD, Suster Monika SFD, Ibu Dra. N. Pasribu, Bapak Drs F. Purba, Bapak A. Purba, S.Pd Medan yang turut memberikan semangat dan doa kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

14. Teristimewa penulis mengucapkan terimakasih untuk adinda terkasih Kirana Ferawati Silaban yang selalu tulus mendampingi dalam doa dan juga banyak memberikan dukungan, motivasi, dalam menyelesaikan skripsi ini.


(3)

15. Terimakasih kepada rekan-rekan saya yang turut memberikan motivasi dan partisipasi dalam penyelesian skripsi sini, terutama kepada Mikael Tampubolon, S.Pd, Ramses Sihotang, S.Si, Frans Tanmpubolon, S.Pd dan semua pihak yang telah ikut serta berpartisipasi yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu.

Akhirnya atas segala kebaikan dan ibadah yang telah diberikan kepada penulis biarlah itu dibalaskan oleh Tuhan Yesus Kristus dan menjadi berkat bagi kita semua. Selanjutnya tulisan ini dipersembahkan untuk pengembangan ilmu pengetahuan pada umumnya, dan prestasi pada khususnya. Tuhan Yesus memberkati, AMIN.

Medan, Februari 2013

Rikki Naibaho Nim.061266120192


(4)

i ABSTRAK

RIKKI NAIBAHO. Peningkatan hasil belajar renang gaya dada melalui gaya mengajar penemuan terbimbing pada siswa kelas VIII SMP Santo Yoseph Medan tahun ajaran 2012/2013

Pembimbing Skripsi: Sabar Surbakti

Skripsi Fakultas Ilmu Keolahragaan UNIMED 2013

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar renang gaya dada melalui gaya mengajar penemuan terbimbing pada siswa kelas VIII SMP Santo Yoseph Medan tahun ajaran 2012/2013. Sampel penelitian ini sebanyak 35 orang yang akan diberi tindakan berupa pembelajaran terhadap peencapaian hasil belajar lempar lembing. Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research).

Untuk memperoleh data dalam penelitian ini dilakukan tes hasil belajar diakhir setiap siklus yang berbentuk aplikasi teknik dasar renang gaya dada. Dengan pelaksanaa penelitian tes hasil belajar ini dilaksanakan selama duakali pertemuan. Analisis data dilakukan dengan paparan data.

Hasil Penelitian menyimpulkan: 1. Dari tes hasil belajar siklus I diperoleh 6 orang siswa yang mencapai tingkat kelulusan (17,14%), sedangkan 29 orang belum mencapai tingkat kelulusan (82,86%). Dengan nilai rata-rata 51,96 belum memenuhi criteria ketuntasan secara klasikal yang diharapkan. (2) dari tes hasil belajar siklus II diperoleh data sebanyak 31 siswa (88,75%) telah mencapai ketuntasan dalam belajar dan 4 orang siswa (11,42%) masih belum tuntas. Dengan nilai rata-rata mencapai 76,25. Peningkatan nilai rata-rata hasil belajar siswa dari tes awal hingga siklus II yaitu 11,61 dan peningkatan ketuntasan klasikal sebesar 48,75%. Berdasarkan hasil analisis data dapat dikatakan bahwa melauli penerapan gaya mengajar penemuan terbimbing dapat memberikan peningkatan hasil belajar renang gaya dada.


(5)

vii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Keunggulan Dan Kelemahan Gaya Penemuan Terbimbing ... 14

Tabel 3.1 Jumlah Populasi Tiap Kelas ... 24

Tabel 3.2 Lembar Penilaian Proses Hasil Belajar Renang Gaya Dada ... 30

Tabel 3.3 Portopolio Penilaian Proses Hasil Belajar Renang Gaya Dada ... 32

Tabel 4.1 Deskripsi Datan Hasil Belajar Renang Gaya Dada ... 36 Table 4.2 Deskripsi Data Tes Awal (pre-test) Hasil Belajar Renang Gaya Dada 37 Tabel 4.3Deskripsi Hasil Post Tes Siklus I Hasil Belajar Renang Gaya Dada 41 Tabel 4.4 Deskripsi Hasil Post Tes Siklus II Hasil Belajar Renang Gaya Dada 46


(6)

vi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Posisi Tubuh Renang Gaya Dada ... 20

Gambar 2. Gerakan Kaki Renang Gaya Dada ... 21

Gambar 3. Gerakan Tangan Renang Gaya Dada ... 21


(7)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan Nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan membentuk manusia Indonesia seutuhnya yang berarti manusia Indonesia yang seimbang baik jasmani maupun rohani. Melalui pendidikan bangsa Indonesia ingin menghasilkan bangsa Indonesia yang berkualitas.

Untuk mewujudkan tujuan pendidikan Nasional ini, perlu diperhatikan keseimbangan antara kesehatan jasmani dan rohani. Sebagaimana kita ketahui bersama kesehatan memiliki peran penting dalam kehidupan, karena segala aktifitas tidak akan berjalan dengan baik bila kondisi tubuh dalam keadaan sakit, begitu pula halnya dalam bidang pendidikan.

Dalam isi undang-undang nomor 3 tahun 2005 bab I ayat (11) tentang sistem keolahragaan Nasional, yaitu olahraga pendidikan adalah pendidikan jasmani dan dan olahraga yang dilaksanakan sebagai bagian proses pendidikan yang teratur dan berkelanjutan untuk memperoleh pengetahuan, kepribadian, keterampilan, kesehatan, dan kebugaran jasmani. Oleh karena itu pemerintah mencantumkan olahraga sebagai salah satu mata pelajaran yang diberi nama Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Pendidikan jasmani adalah mata pelajaran yang didalam pengajaranya menekankan aktifitas jasmani serta usaha yang dilakukan secara sadar melalui pendidikan..


(8)

2

Pendidikan jasmani bertujuan agar siswa dapat mengerti dan dapat mengembangkan kesehatan , kesegaran jasmani, dan keterampilan gerak melalui berbagai bentuk permainan dalam cabang olahraga, mampu bersosialisasi dan berpartisipasi secara aktif dan pasif dalam mengisi waktu luang dengan aktifitas jasmani dan mengerti serta dapat melakukan upaya pencegahan penyakit / bahaya yang berkaitan dengan lingkungan dan kegiatan olahraga serta dapat melakukan penanggulangan dan penanganan penyakit secara sederhana.

Mata pelajaran pendidikan jasmani adalah mata pelajaran yang merupakan bagian dari keseluruhan dalam proses pembelajaran yang mengutamakan aktifitas jasmani dan kebiasaan hidup sehat menuju pada pertumbuhan dan perkembangan jasmani, mental, sosial yang selaras, serasi dan seimbang. Pendidikan jasmani merupakan salah satu mata pelajaran yang dimuat dalam Kurikulum Pendidikan Nasional yang diajarkan di sekolah baik itu SD, SMP, maupun SMA.

SMP adalah jenjang pendidikan yang usia siswa rata-rata 12 -15 tahun, ini berarti usia peralihan dari anak-anak menuju remaja. Keadaan anak didik penuh dengan gejolak emosi yang tidak stabil yang timbul dari dalam dirinya yang menuntut dia selalu aktif dalam berbuat hal-hal yang ia sukai sekalipun diluar dari hal yang normal. Sebagai seorang guru di SMP dituntut untuk lebih profesional yaitu mampu membimbing dan mengarahkan setiap gejolak emosi siswa yang tidak stabil yang dialaminya. Profesional itu adalah seorang guru harus mampu mendorong siswa untuk tertarik mengikuti dan memahami apa yang akan diajarkan ataupun diarahkan oleh guru. Salah satu hal yang dapat dilakukan guru untuk menarik perhatian siswa agar tertarik mengikuti pelajaran adalah guru harus


(9)

3

memiliki strategi dan dapat menciptakan suasana kelas yang menyenangkan. Salah satu langkah untuk memiliki strategi itu ialah guru harus menguasai tehnik-tehnik penyajian atau biasanya disebut gaya mengajar.

Gaya mengajar adalah cara penyajian yang dikuasai oleh guru untuk menyampaikan materi pada siswa, agar pelajaran tersebut dapat ditangkap, dipahami, dan dipergunakan oleh siswa dengan baik. Gaya mengajar memberikan pengaruh yang sangat besar dalam kegiatan belajar mengajar, karena penggunaan gaya mengajar yang tepat dan sesuai tentu akan menghasilkan suatu kegiatan belajar dan mengajar yang efektif dan efisien dan diharapkan mencapai tujuan sesuai dengan yang ditetapkan. Hal ini berarti bahwa penggunaan gaya mengajar yang baik dan tepat akan dapat menciptakan kondisi dan suasana belajar mengajar yang menyenangkan dan bergairah.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa gaya mengajar merupakan suatu perlakuan yang harus dilakukan oleh guru pada saat mengajar sebab dengan begitulah siswa akan aktif dalam melakukan kegiatan gerakan olahraga. Dengan aktifnya siswa mengikuti pelajaran penjas, maka dengan sendirinya kesegaran jasmani pada siswa akan lebih baik. Dan dengan begitulah proses pembelajaran penjas akan terlaksana dengan baik.

Gaya mengajar penemuan terbimbing adalah suatu proses yang melibatkan adanya kerjasama yang baik secara emosional maupun kognitif antara siswa dan gurunya. Namun kenyataanya yang dijumpai di lapangan, masih ada guru pendidikan jasmani dan kesehatan dalam proses belajar mengajar masih sangat minim dalam menggunakan gaya mengajar yang ada.


(10)

4

Dari hasil observasi dan wawancara yang dilakukan peneliti pada tanggal 22 juli 2011 bersama guru pendidikan jasmani SMP Santo Yoseph Medan yaitu Bapak Erik Perangin-angin S.Pd bahwa materi pembelajaran renang disekolah ini dilakukan empat kali pertemuan dalam setiap semester yaitu satu kali pertemuan untuk teori yang dilakukan diruangan kelas dan tiga kali praktek renang yang dilakukan di kolam renang Waikiki di Jl. Flamboyan Raya Tanjung Selamat Medan dan pelajaran ini dilakukan diluar jam pelajaran sekolah. Namun sesuai dengan penjelasan dari guru pendidikan jasmani tersebut hasil pembelajaran renang belum tercapai dengan baik dikarenakan pengetahuan siswa yang masih minim dan mempunyai tingkat kemampuan dalam belajar renang yang berbeda - beda. Pembelajaran renang kurang efektif khususnya renang gaya dada yang diajarkan pada siswa kelas VIII SMP Santo Yoseph Medan karena siswa tersebut memiliki kemampuan psikomotorik yang berbeda - beda. Sebagian siswa sudah dapat menguasai materi namun sebagian lagi masih tahap pemahaman dan yang paling fatal masih ada siswa yang kurang mengerti atau memahami sama sekali. Dari pengamatan sementara yang dilakukan di sekolah SMP Santo Yoseph Medan dalam mengajar sebagian besar guru khususnya guru pendidikan jasmani masih belum efektif dalam menggunakan gaya mengajar. Hal ini terlihat dari cara guru dalam penyampaian materi pelajaran yang menggunakan gaya mengajar komando (style comand). Gaya mengajar komando merupakan gaya mengajar yang dalam pelaksanaanya berpusat pada guru, artinya guru sepenuhnya mengambil peran dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar. Siswa hanya bisa melakukan perbuatan atau tindakan dari guru itu sendiri, namun ada baiknya kalau


(11)

5

siswa tersebut diberikan kebebasan dalam belajar karena siswa sendiri lebih tahu sejauh mana dia mengerti dan paham terhadap pembelajaran yang diterimanya saat proses belajar. Khususnya dalam materi pelajaran renang yang sering dilakukan di luar jam pelajaran atau diluar dari lingkungan sekolah dikarenakan sarana dan prasarana yang kurang mendukung sehingga menggunakan les tambahan sore untuk pelajaran renang. Les diberikan pada siswa karena siswa tersebut memiliki pengetahuan yang sangat minim atau siswa tersebut belum paham sama sekali tentang renang gaya dada.

Disamping itu siswa pada saat mengikuti pelajaran renang siswa mempunyai keinginan yang tinggi untuk selalu berenang, ingin sekali melakukan gerakan – gerakan yang baru didapatkanya dari penjelasan guru, hal ini terlihat dari perilaku siswa dimana sebagian siswa yang selalu memanfaatkan waktu yang sempit dimana saat pandangan guru terfokus pada siswa yang lain. Namun penyelenggaraan pendidikan jasmani di sekolah ini berorientasi pada titik pusat guru dengan kata lain gurulah yang mempunyai kuasa penuh dalam proses belajar–mengajar kurang memperhatikan aspek perkembangan motorik siswa sehingga metode yang diajarkan tidak terlaksana dengan baik. Maka dengan demikian penulis merasa tertarik mengadakan penelitian dengan judul: ”Peningkatan Hasil Belajar Renang Gaya Dada Melalui Gaya Mengajar Penemuan Terbimbing Pada Siswa Kelas VIII SMP Santo Yoseph Medan Tahun Ajaran 2012/2013”.


(12)

6

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut: Apakah gaya mengajar penemuan terbimbing dapat meningkatkan hasil belajar pada siswa? Apakah dengan pemilihan gaya mengajar yang tepat dapat memotifasi siswa dalam mengikuti pelajaran penjas? Sejauh mana guru penjas menggunakan gaya mengajar dalam proses belajar mengajar? C.Pembatasan Masalah

Untuk menghindari terjadinya interpretasi yang berbeda dan masalah yang lebih luas, maka penulis membatasi masalah yang hendak diteliti. Dalam hal ini penulis hanya membatasi tentang “ Peningkatan Hasil Belajar Renang Gaya Dada Melalui Gaya Mengajar Penemuan Terbimbing Pada Siswa Kelas VIII SMP Santo Yoseph Medan Tahun Ajaran 2012/2013”.

D.Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah, identifikasi masalah, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah ada peningkatan hasil belajar renang gaya dada melalui gaya mengajar penemuan terbimbing pada siswa kelas VIII SMP Santo Yoseph Medan Tahun Ajaran 2012/2013 ?

2. Bagaimana aktifitas siswa pada saat mengikuti pelajaran renang gaya dada melalui gaya mengajar penemuan terbimbing pada siswa kelas VIII SMP Santo Yoseph Medan Tahun Ajara 2012/2013 ?


(13)

7

E.Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui apakah ada peningkatan hasil belajar renang gaya dada melalui gaya mengajar Penemuan Terbimbing pada siswa kelas VIII SMP Santo Yoseph Medan Tahun Ajaran 2012/2013.

2. Untuk mengetahui aktifitas siswa pada saat mengikuti pelajaran renag gaya dada melalui gaya mengajar Penemuan Terbimbing pada siswa kelas VIII SMP Santo Yoseph Medan Tahun Ajaran 2012/2013.

F. Manfaat Penelitian

1. Bagi sekolah SMP Santo Yoseph Medan, penelitian ini bermanfaat sebagai bahan masukan untuk pencapaian proses belajar mengajar yang baik.

2. Sebagai bahan informasi bagi mahasiswa khususnya Fakultas Ilmu Keolahragaan, sehubungan dengan gaya mengajar penjas.

3. Bagi penulis penelitian ini bermanfaat untuk menambah pengalaman dalam bidang mengajar khususnya dalam hal gaya mengajar.

4. Bagi guru-guru penjas penelitian ini bermanfaat untuk menambah pengetahuan dan sebagai masukan dalam menerapkan gaya mengajar yang lebih baik dalam penerapan keterampilan dan hasil belajar renang gaya dada.


(14)

50 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian dan pembahasan maka dapat diambil kesimpulan bahwa Gaya Mengajar Penemuan Perbimbing dapat memperbaiki proses pembelajaran Renang Gaya Dada pada siswa kelas VIII SMP Santo Yoseph Medan Tahun Ajaran 2012/2013.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, maka peneliti menyarankan sebagai Berikut:

1. Perlunya memperhatikan kemampuan awal siswa sebelum mengadakan pembelajaran agar dapat memilih tindakan yang tepat bagi saat pembelajaran 2. Agar guru pendidikan jasmani dapat menerapkan Gaya Mengajar Penemuan

Terbimbing pada proses pembelajaran

3. Agar guru memberikan perhatian khusus dalam proses pembelajaran kepada siswa/siswi yang belum tuntas

4. Masukan kepada peneliti berikutnya kiranya dapat menerapkan Gaya Mengajar Penemuan Terbimbing pada materi pelajaran lainnya.


(15)

51

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto. (2002), Prosedur Penelitian. Jakarta, Bumi Aksara Burton,w, (2002), Diktat Strategi Belajar Mengajar. FIP Unimed

Brotosuroyo (1993), Perencanaan Pengajaran Penjas Dan Kesehatan, Jakarta, Departemen Pendidikan Bagian Peningkatan Guru SD Setara D2 dan Kependidikan Bagian Peraturan Guru Penjas dan Kesehatan Setara SD dan D2

Counsiliman (1968), (Tim Dosen Renang FIK Unimed. 2001). Unimed, Medan. Dimayanti, Mudjiono (1999), Belajar dan Pembelajaran, Jakarta penerbit Renika

Cipta

Hamalik, (2002), Proses Belajar Mengajar, penerbit BUMI aksara Howard, A. W, (2002), Diktat Strategi Belajar Mengajar. FIP Unimed

Ibrahim, M, (2007), http: www. Google.com/ reciprocal teaching/ (accesed 24 juli 2007)

Kartono, K, Pengantar Metodologi Reset Social. Penerbit PT. Mandar Maju, Bandung.

Kiram Yanur, (1992), Belajar Motorik, Jakarta. Depdikbid. Ditjen Pendidikan Tinggi

Kounsilman (1986), Tim Dosen Renang FIK Unimed 2001. FIK Unimed

Moston Musca , (1986), Teaching Phsical Education. Third Edition. Sidney Colombus Toronto. London. Meril Publishing Company.

Nurkencana, (1986) Evaluasi Pendidikan. Penerbit Usaha Nasional. Jakarta PRSI / FINA, (1992). Renang Gaya Dada . Bandung

Roestiyah, (2008), Strategi Belajar Mengajar. Jakarta. Penerbit Rineka Cipta Riduwan, (2004), Belajar Mudah Untuk Guru dan Karyawan dan Peneliti

Pemula. Bandung. Penerbit Alfabeta


(16)

52

Soejoko. H (1992), Olahraga Pilihan Renang. Jakarta. Depdikbud. Proyek Pengembangan Lembaga Tenaga Kependidikan.

Sudjana, (1992), Metode Statistika. Bandung. Penerbit Tarsito Bandung

Supandi, (1992), Strategi belajar mengajar paendidikan jasmani dan kesehatan. Milik Perpustakaan IKIP Medan FPOK.

Suryosubroto, B. (1997) Proses Belajar Mengajar Disekolah. Penerbit Rineka Cipta. Jakarta

Turbani Rusyana, (1989), Pendekatan Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung

Winkel, (2000), Psikologi Pengajaran , Jakarta. Grasindo

Kiram Yanur, (1992), Belajar Motorik, Jakarta. Depdikbid. Ditjen Pendidikan Tinggi

Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 Bab I Ayat (11) tentang Sistem Keolahragaan Nasional,

http://allabout-swimming.blogspot.com/2008/01/renang-gaya-dada.html. http://pelatiholahraga.blogspot.com/2011/01/renang-gaya-dada-chest


(1)

5

siswa tersebut diberikan kebebasan dalam belajar karena siswa sendiri lebih tahu sejauh mana dia mengerti dan paham terhadap pembelajaran yang diterimanya saat proses belajar. Khususnya dalam materi pelajaran renang yang sering dilakukan di luar jam pelajaran atau diluar dari lingkungan sekolah dikarenakan sarana dan prasarana yang kurang mendukung sehingga menggunakan les tambahan sore untuk pelajaran renang. Les diberikan pada siswa karena siswa tersebut memiliki pengetahuan yang sangat minim atau siswa tersebut belum paham sama sekali tentang renang gaya dada.

Disamping itu siswa pada saat mengikuti pelajaran renang siswa mempunyai keinginan yang tinggi untuk selalu berenang, ingin sekali melakukan gerakan – gerakan yang baru didapatkanya dari penjelasan guru, hal ini terlihat dari perilaku siswa dimana sebagian siswa yang selalu memanfaatkan waktu yang sempit dimana saat pandangan guru terfokus pada siswa yang lain. Namun penyelenggaraan pendidikan jasmani di sekolah ini berorientasi pada titik pusat guru dengan kata lain gurulah yang mempunyai kuasa penuh dalam proses belajar–mengajar kurang memperhatikan aspek perkembangan motorik siswa sehingga metode yang diajarkan tidak terlaksana dengan baik. Maka dengan demikian penulis merasa tertarik mengadakan penelitian dengan judul: ”Peningkatan Hasil Belajar Renang Gaya Dada Melalui Gaya Mengajar Penemuan Terbimbing Pada Siswa Kelas VIII SMP Santo Yoseph Medan Tahun Ajaran 2012/2013”.


(2)

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut: Apakah gaya mengajar penemuan terbimbing dapat meningkatkan hasil belajar pada siswa? Apakah dengan pemilihan gaya mengajar yang tepat dapat memotifasi siswa dalam mengikuti pelajaran penjas? Sejauh mana guru penjas menggunakan gaya mengajar dalam proses belajar mengajar? C.Pembatasan Masalah

Untuk menghindari terjadinya interpretasi yang berbeda dan masalah yang lebih luas, maka penulis membatasi masalah yang hendak diteliti. Dalam hal ini penulis hanya membatasi tentang “ Peningkatan Hasil Belajar Renang Gaya Dada Melalui Gaya Mengajar Penemuan Terbimbing Pada Siswa Kelas VIII SMP Santo Yoseph Medan Tahun Ajaran 2012/2013”.

D.Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah, identifikasi masalah, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah ada peningkatan hasil belajar renang gaya dada melalui gaya mengajar penemuan terbimbing pada siswa kelas VIII SMP Santo Yoseph Medan Tahun Ajaran 2012/2013 ?

2. Bagaimana aktifitas siswa pada saat mengikuti pelajaran renang gaya dada melalui gaya mengajar penemuan terbimbing pada siswa kelas VIII SMP Santo Yoseph Medan Tahun Ajara 2012/2013 ?


(3)

7

E.Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui apakah ada peningkatan hasil belajar renang gaya dada melalui gaya mengajar Penemuan Terbimbing pada siswa kelas VIII SMP Santo Yoseph Medan Tahun Ajaran 2012/2013.

2. Untuk mengetahui aktifitas siswa pada saat mengikuti pelajaran renag gaya dada melalui gaya mengajar Penemuan Terbimbing pada siswa kelas VIII SMP Santo Yoseph Medan Tahun Ajaran 2012/2013.

F. Manfaat Penelitian

1. Bagi sekolah SMP Santo Yoseph Medan, penelitian ini bermanfaat sebagai bahan masukan untuk pencapaian proses belajar mengajar yang baik.

2. Sebagai bahan informasi bagi mahasiswa khususnya Fakultas Ilmu Keolahragaan, sehubungan dengan gaya mengajar penjas.

3. Bagi penulis penelitian ini bermanfaat untuk menambah pengalaman dalam bidang mengajar khususnya dalam hal gaya mengajar.

4. Bagi guru-guru penjas penelitian ini bermanfaat untuk menambah pengetahuan dan sebagai masukan dalam menerapkan gaya mengajar yang lebih baik dalam penerapan keterampilan dan hasil belajar renang gaya dada.


(4)

50 A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian dan pembahasan maka dapat diambil kesimpulan bahwa Gaya Mengajar Penemuan Perbimbing dapat memperbaiki proses pembelajaran Renang Gaya Dada pada siswa kelas VIII SMP Santo Yoseph Medan Tahun Ajaran 2012/2013.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, maka peneliti menyarankan sebagai Berikut:

1. Perlunya memperhatikan kemampuan awal siswa sebelum mengadakan pembelajaran agar dapat memilih tindakan yang tepat bagi saat pembelajaran 2. Agar guru pendidikan jasmani dapat menerapkan Gaya Mengajar Penemuan

Terbimbing pada proses pembelajaran

3. Agar guru memberikan perhatian khusus dalam proses pembelajaran kepada siswa/siswi yang belum tuntas

4. Masukan kepada peneliti berikutnya kiranya dapat menerapkan Gaya Mengajar Penemuan Terbimbing pada materi pelajaran lainnya.


(5)

51

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto. (2002), Prosedur Penelitian. Jakarta, Bumi Aksara Burton,w, (2002), Diktat Strategi Belajar Mengajar. FIP Unimed

Brotosuroyo (1993), Perencanaan Pengajaran Penjas Dan Kesehatan, Jakarta, Departemen Pendidikan Bagian Peningkatan Guru SD Setara D2 dan Kependidikan Bagian Peraturan Guru Penjas dan Kesehatan Setara SD dan D2

Counsiliman (1968), (Tim Dosen Renang FIK Unimed. 2001). Unimed, Medan. Dimayanti, Mudjiono (1999), Belajar dan Pembelajaran, Jakarta penerbit Renika

Cipta

Hamalik, (2002), Proses Belajar Mengajar, penerbit BUMI aksara Howard, A. W, (2002), Diktat Strategi Belajar Mengajar. FIP Unimed

Ibrahim, M, (2007), http: www. Google.com/ reciprocal teaching/ (accesed 24 juli 2007)

Kartono, K, Pengantar Metodologi Reset Social. Penerbit PT. Mandar Maju, Bandung.

Kiram Yanur, (1992), Belajar Motorik, Jakarta. Depdikbid. Ditjen Pendidikan Tinggi

Kounsilman (1986), Tim Dosen Renang FIK Unimed 2001. FIK Unimed

Moston Musca , (1986), Teaching Phsical Education. Third Edition. Sidney Colombus Toronto. London. Meril Publishing Company.

Nurkencana, (1986) Evaluasi Pendidikan. Penerbit Usaha Nasional. Jakarta PRSI / FINA, (1992). Renang Gaya Dada . Bandung

Roestiyah, (2008), Strategi Belajar Mengajar. Jakarta. Penerbit Rineka Cipta Riduwan, (2004), Belajar Mudah Untuk Guru dan Karyawan dan Peneliti

Pemula. Bandung. Penerbit Alfabeta


(6)

Soejoko. H (1992), Olahraga Pilihan Renang. Jakarta. Depdikbud. Proyek Pengembangan Lembaga Tenaga Kependidikan.

Sudjana, (1992), Metode Statistika. Bandung. Penerbit Tarsito Bandung

Supandi, (1992), Strategi belajar mengajar paendidikan jasmani dan kesehatan. Milik Perpustakaan IKIP Medan FPOK.

Suryosubroto, B. (1997) Proses Belajar Mengajar Disekolah. Penerbit Rineka Cipta. Jakarta

Turbani Rusyana, (1989), Pendekatan Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung

Winkel, (2000), Psikologi Pengajaran , Jakarta. Grasindo

Kiram Yanur, (1992), Belajar Motorik, Jakarta. Depdikbid. Ditjen Pendidikan Tinggi

Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 Bab I Ayat (11) tentang Sistem Keolahragaan Nasional,

http://allabout-swimming.blogspot.com/2008/01/renang-gaya-dada.html. http://pelatiholahraga.blogspot.com/2011/01/renang-gaya-dada-chest