Laporan Kajian Rekayasa Teknologi dan Sosial untuk meningkatkan Citra Produksi Jeruk dan Padi.

Laporan Akhir: Kajian Rekayasa Teknologi dan Sosial untuk Meningkatkan
Citra Produksi Jeruk dan Padi

UNUD | Prof. Dr. Ir. I Wayan Supartha, MS. dkk.

ii

Laporan Akhir: Kajian Rekayasa Teknologi dan Sosial untuk Meningkatkan
Citra Produksi Jeruk dan Padi

LAPORAN AKHIR

Oleh
Prof. Dr. Ir. I Wayan Supartha, MS.
Ir. A.A. I. Kesumadewi, M.Si.
Prof. Ir. I Wayan Susila, MS.
Ir. I Gusti Alit Gunadi, MS.
Ir. I Dewa Putu Oka Suardi, M.Si.

KERJASAMA
BADAN PERENCANAAN PEMBAANGUNAN DAERAH KABUPATEN

GIANYAR
DENGAN
FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR

UNUD | Prof. Dr. Ir. I Wayan Supartha, MS. dkk.

iii

Laporan Akhir: Kajian Rekayasa Teknologi dan Sosial untuk Meningkatkan
Citra Produksi Jeruk dan Padi

2015
RINGKASAN EKSEKUTIF

Penetapan wilayah sentra pengembangn komoditas unggulan di setiap
kecamatan Kabupaten Gianyar telah dilakukan melalui kajian khusus pada tahun
2014 sebagai kelanjutan dari pengkajian sebelumnya tahun 2013. Hasil Kajian itu
menyebutkan bahwa telah diketahui dan ditetapkan beberapa sentra kawasan
komoditas unggulan prioritas di setiap wilayah kecamatan Kabupaten Gianyar

sesuai dengan daya dukung lingkungannya. Salah satu komoditas unggulan
prioritas itu adalah tanaman padi yang ditetapkan di tiga kecamatan yaitu
Blahbatuh, Gianyar dan Ubud. Sementara komoditas unggulan prioritas jeruk
siem ditetapkan di kecamatan Payangan dan Tegallalang. Untuk memaknai
berbagai keunggulan komparatif dan kompetitif komoditas tersebut maka
diperlukan program aksi berupa kegiatan agribisnis terpadu yang mampu
mengintegrasikan semua potensi yang ada di dalam kawasan maupun antar
kawasan. Salah satu dari kegiatan tersebut adalah penentuan model usahatani
terpadu yang sesuai dengan potensi lahan dan sumberdaya manusia di wilayah
tersebut. Penetapan model usahatani (agribisnis) tersebut perlu didukung oleh
ketersediaan teknologi, sarana dan prasarana, sumberdaya manusia dan pasar
sebagai wahana transaksi atas produksi yang dihasilkan. Pengkajian ini secara
umum bertujuan untuk mengembangkan teknologi dan respon petani untuk
meningkatkan produksi dan produktivitas komoditas unggulan prioritas seperti
jeruk di sentra komoditas lahan kering dan padi di sentra komoditas lahan basah.
Tujuan khusus pengkajian ini adalah: (1) Merancang Teknologi pendukung
usahatani (agribisnis) terpadu di masing-masing sentra komoditas unggulan
prioritas sehingga dapat memberikan nilai tambah secara ekonomi dan ekologi.
(2) Menerapkan Teknologi dan pendekatan pengelolaan sumberdaya petani untuk
meningkatkan efektifitas penerapan teknologi tepat guna sepesifik lokasi untuk

mendukung pengembangan agribisnis komodtas prioritas di lahan kering dan
sawah. (3) Melakukan demplot pengujian teknologi budidaya, bimbingan teknis
dan pendampingan teknologi budidaya untuk mendukung pengembangan
komoditas unggulan prioritas di masing-masing kecamatan di Kabuaten Gianyar
(4) Menyusun Profil Jeruk Gianyar tahun 2015.
Hasil pengkajian itu menunjukkan bahwa system tanam jajar legowo
menunjukkan hasil yang lebih baik terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman
padi (Tabel 5; 6). Sementara perlakuan jumlah bibit per lubang tanam pada
system tanam tersebut menjukkan hasil yang berbeda yaitu jumlah bibit 3 batang
per lubang tanam menjukkan hasil lebih baik (Tabel 8) dibandingkan dengan
jumlah 1 dan 2 bibit per lubang. Sistem tanam jajar legowo yang diberi
perlakukan pemupukan anorganik (kotoran sapi), dan organic disertai dengan sat
pembenah tanah (dolomit) pada varietas cegelis yang disisipi tanaman gonda di

UNUD | Prof. Dr. Ir. I Wayan Supartha, MS. dkk.

iv

Laporan Akhir: Kajian Rekayasa Teknologi dan Sosial untuk Meningkatkan
Citra Produksi Jeruk dan Padi


baris legowonya memberikan hasil pertumbuhan terutama anakan maksimal yang
paling baik yaitu 27,53 rumpun.
Sistem jajar legowo yang disisipi gondo
menunjukkan hasil yang paling baik juga untuk jumlah dan bobot gabah berisi
(Tabel 5). Penyisipan gonda pada sistem jajar legowo tanpa dolomit memberikan
hasil yang lebih baik dibandingkan dengan yang diberi dolomit. Namun berbeda
dengan hasil padi system jajar legowo tanpa gonda menunjukkan hasil lebih baik
pada petak yang diberikan pelakuan dolomit terutama terhadap hasil gabah. (Tabel
6). Produksi gabah padi (varietas cegelis) dengan gonda tanpa dolomit adalah
4170,386 gram per ubinan atau setara dengan 69,506 kg/are dan sementara
prodksi gabah padi (cegeulis) dengan dolomit tanpa gonda adalah 4179,098 gram
per ubinan atau setara dengan 69,651 kg/are dan jumlah itu lebih tinggi
dibandingkan dengan perlakuan lain. Hasil itu mempunyai selisih lebih besar
sekitar 11,78 % pada perlakuan tumpangsari dengan gonda tanpa dolomit dan
12,01% pada perlakuan dolomit tanpa gonda dibandingkan dengan kontrol.
Sementara hasil gonda yang diperoleh dari petak tumpangsari padi-gonda
tanpa dolomit dan perlakuan tumpangsari padi-gonda dengan dolomit adalah
bagian dari keuntungan system jajar legowo tumpangsari padi-gonda. Sementara
pengaruh jumlah bibit per lubang pada vrietas sertani dengan system organic dan

jajar legowo menunjukkan hasil terbaik terhadap panjang malai, jumlah dan bobot
gabah hampa /malai, cenderung lebih baik pada perlakuan jumlah bibit 3 batang
per lubang. Hasil tersebut juga ditunjukkan oleh hasil ubinan dan produksi per are
lebih tinggi pada perlakuan 3 bibit per lubang yaitu 66,7 kg/are (Tabel 7). Jenis
OPT yang ditemukan menyerang tanaman di lapangan adalah penggerek batang
padi bergaris yaitu Chilo suppresalis. Penyakit kresek dengan intensitas serangan
yang sangat ringan. Serangan itu tampak pada saat tanaman berumur 25-75 hari
setelah tanam (Gambar 11). Tumpangsari padi dan gonda mampu meningkatkan
produktivitas usahatani dan pendapatan petani. Produktivitas meningkat: 0.32 ton/ha
gabah dan gonda. Pendapatan meningkat : Rp. 15.162.988 - Rp. 18.195.443; Varietas
sertani dengan simtem organik mampu meningkatkan; Produktivitas meningkat: 0.45
ton/ha; Pendapatan meningkat : Rp. 1.037,143 – Rp. 1.687.000

Jenis teknologi yang diperlakukan pada demplot jeruk siem adalah
pemupukan dan pemangkasan. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa perlakuan
pemupukan belum menampakkan responsnya terhadap bobot buah, volume buah
dan kadar gula buah, sementara pemangkasan sudah menunjuukkan respon
pertumbuhan dan hasil panen. Perlakuan pemangkasan memberikan hasil yang
lebih baik terhadap bobot buah, volume buah dan kadar gula (Tabel 8 dan 9). Oleh
karena itu maka teknologi terkait dengan pemangkasan terutama bentuk dan

pemeliharaan sangat perlu dilakukan untuk mendapatkan bentuk tajuk tanaman
dan mengurangi kerimbunan tanaman agar tidak menjadi sarang hama dan
penyakit. Pemangkasan juga perlu dilakukan untuk meratakan distribusi sinar
matahari yang diperlukan dalam fotosintesis sehingga mutu buah lebih baik.
Pemangkasan pemeliharaan meliputi pemangkasan cabang air, cabang balik,

UNUD | Prof. Dr. Ir. I Wayan Supartha, MS. dkk.

v

Laporan Akhir: Kajian Rekayasa Teknologi dan Sosial untuk Meningkatkan
Citra Produksi Jeruk dan Padi

cabang, dan ranting kering atau lapuk. Pemangkasan pemeliharaan tidak
dilakukan terlalu banyak untuk menghindari tanaman tumbuh terlalu rimbun yang
berakibat terhadap penurunan hasil buah. Penjarangan buah (culling) terutama
pada tanaman yang masih muda perlu dilakukan untuk mempersiapkan pohon
agar benar-benar kuat pada musim berikutnya.
Secara keseluruhan dapat direkomendasikan bahwa (1) Rancangan
teknologi budidaya tanaman padi terutama di daerah sentra pengembangan

komoditas unggulan di kabupaten Gainyar adalah system tumpangsari (padigonda) terutama di daerah potensial seperti Kecamatan Blahbatuh, Gianyar dan
Sukawati. (2) Jenis teknologi yang dianjurkan adalah system tanam jajar tegowo
dengan 3 bibit per lubang. Pemupukan dasar dengan pupuk organic (kotoran
sapi), pupuk NPK secara berimbang sangat dianjurkan. (3) Model transfer
teknologi kepada petani dan petugas teknis terkait di wilayah sentra
pengembangan komoditas unggulan prioritas di kabuaten Gianyar adalah melalui
pembekalan teknis terhadap teknologi anjuran dan pendampingan teknologi
dengan melibatkan petugas teknis kecamatan, PPL, PHP, Pekaseh. (4) Transfer
teknologi efektif dilakukan melalui bimbingan teknis (bimtek), demonstrasi plot
(demplot) dan desiminasi hasil demplot pengakajian melalui temu lapang tani
(Farm Field Day).

UNUD | Prof. Dr. Ir. I Wayan Supartha, MS. dkk.

vi

Laporan Akhir: Kajian Rekayasa Teknologi dan Sosial untuk Meningkatkan
Citra Produksi Jeruk dan Padi

KATA PENGANTAR


Hampir setiap wilayah kecamatan Kabupaten Gianyar mempunyai
komoditas unggulan sesuai dengan daya dukung lingkungannya. Salah satu
komoditas unggulan prioritas itu adalah tanaman padi yang ditetapkan di tiga
kecamatan yaitu Blahbatuh, Gianyar dan Ubud. Sementara komoditas unggulan
prioritas jeruk siem ditetapkan di kecamatan Payangan dan Tegallalang. Untuk
memaknai berbagai keunggulan komparatif dan kompetitif komoditas tersebut
maka diperlukan program aksi berupa kegiatan agribisnis terpadu yang mampu
mengintegrasikan semua potensi yang ada di dalam kawasan maupun antar
kawasan. Salah satu dari kegiatan tersebut adalah penentuan model usahatani
terpadu yang sesuai dengan potensi lahan dan sumberdaya manusia di wilayah
tersebut. Penetapan model usahatani (agribisnis) tersebut perlu didukung oleh
ketersediaan teknologi, sarana dan prasarana, sumberdaya manusia dan pasar
sebagai wahana transaksi atas produksi yang dihasilkan. Berkaitan dengan itu
telah dilakukan pengkajian khusus tentaang rekayasaa teknologi dan sosial untuk
meningkatkan produksi dan produktivitas komoditas prioritas seperti jeruk di
sentra komoditas lahan kering dan padi di sentra komoditas lahan basah.
Berdasarkan hasil kajian itu kemudian disusunlah laporan ini dengan tambahan
informasi dari serangkaian kegiatan Focus Group Discussion, Focus Group
Interview, Wawancara, observasi dan kajian demplot padi dan jeruk masingmasing di kecamatan Blahbatuh, Payangan, Tegallalang, dan Tampaksiring.

Laporan ini memuat materi yang terkait dengan rancangan teknologi budidaya
tumpangsari pendukung usahatani (agribisnis) dengan komoditas unggulan
prioritas di sentra komoditas lahan kering dan sawah, model transfer teknologi
kepada petani dan petugas teknis terkait di wilayah sentra pengembangan
komoditas unggulan prioritas di kabupaten Gianyar. Sebagian tentang profil Jeruk
Gianyar Tahun 2015 untuk mendukung salah satu program pencitraan komoditas
jeruk manis unggulan strategis kabupaten Gianyar.
Kelancaran pelaksanaan kegiatan pengkajian dan penulisan laporan ini
sangat banyak dibantu oleh berbagai pihak dan untuk itu perkenankan penulis
pada kesempatan ini menyampaikan ucapan terimakasih dan penghargaan kepada:
1)

I Nyoman Supriadi dan Komang Sudiarta (petani subak selat desa belega)
yang telah berkenan menyediakan lahannya sebagai tempat pengkajian
teknologi padi dan Wayan Rumada (petani jeruk asal banjar seeming, desa
Kerta) untuk pengkajian jeruk.

2)

I Gusti Ngurah Raka, selaku petugas UPTD Blahbatuh, I Wayan Mara

(selaku pekaseh Subak Selat, Made Sumajaya selaku petotugas POPT
kecamatan Blahbatuh, dan Ni Wayan Suarmi selaku PPL yang bertugas di

UNUD | Prof. Dr. Ir. I Wayan Supartha, MS. dkk.

vii

Laporan Akhir: Kajian Rekayasa Teknologi dan Sosial untuk Meningkatkan
Citra Produksi Jeruk dan Padi

Subak Selat, Belega yang secara serius membantu pelaksanaan kegiatan
demplot di lapang.
3)

Ketua Bappeda dan Dinas Terkait beserta jajarannya atas fasilitasinya
terhadap kelancaran pengkajian dan penulisan laporan ini

4)

Ketua BPTP Blahbatuh beserta jajarannya yang telah membantu dan

memfasilitasi beberapa kali pertemuan sosialisasi program dan bimtek bagi
petani dan petugas.

5)

Ir. I Made Gunawan, M.Par. Kepala Desa Kerta yang telah memberikan
bantuan lokasi pengkajian dan informssi terkaitn dengan pengkajian.

6)

I Wayan Sutirta, petani jeruk maju yang berdomisili di Br Marga tengah
Desa Kerta

7)

I Wayan Mario dan I Made Swace, petani maju Banjar Let, Desa Taro yang
telah memberikan informasi dan juga berperan sebagai narasumber dalam
kegiatan FGD di Desa Taro

8)

I Nyoman Sandiasa (PPL Desa Manukaya), I Wayan Gunawan (petani
Jeruk maju yang berasal dari Desa Manukaya)

9)

Made Bunada Petani Bibit Jeruk yang berdomisili di Sekaan Bangli

10) I Wayan Purna Wibawa yang telah banyak membantu kegiatan pengkajian
ini
11) Para petugas PPL dan wakil kelompok tani dari BPTP Ubud, Gianyar,
Sukawati dan Blabatuh atas partisipasinya dalm pendampingan dan bintek
yang dilkukan selama pengkajian.
Sangat disadari bahwa laporan ini baru memuat sebagian kecil informasi
yang dibutuhkan oleh pengembangan komoditas unggulan di setiap sentra. Oleh
karena itu, sangat diharapkan masukan dari berbagai pihak yang berkompeten, di
kabupaten Gianyar.

Semoga Laporan ini dapat memberikan manfaat bagi

pengembangan sentra komoditas unggulan di Kabupaten Gianyar dan Provinsi
Bali.

UNUD | Prof. Dr. Ir. I Wayan Supartha, MS. dkk.

viii

Laporan Akhir: Kajian Rekayasa Teknologi dan Sosial untuk Meningkatkan
Citra Produksi Jeruk dan Padi

Gianyar, 4 September 2015
Ketua Tim Peneliti

Prof. Dr. Ir. I Wayan Supartha, MS.

UNUD | Prof. Dr. Ir. I Wayan Supartha, MS. dkk.

ix

Laporan Akhir: Kajian Rekayasa Teknologi dan Sosial untuk Meningkatkan
Citra Produksi Jeruk dan Padi

DAFTAR ISI

SAMPUL DALAM
..........................................................................
RINGKASAN EKSEKUTIF
……………………………………
KATA PENGANTAR
……………………………………….…
DAFTAR ISI
……………………………………………………
I
1.1
1.2
1.3
1.4

Halaman
ii
iii
vi
viii

PENDAHULUAN
...................................................................
Latar Belakang
........................................................................
Masalah
...................................................................................
Tujuan dan Sasaran
...................................................................
Keluaran
................................................................................

1
1
2
2
3

DUKUNGAN PERATURAN DAN UNDANG-UNDANG …..
METODOLOGI ..........................................................................
Tempat dan Waktu …………………………………………..
Ruang Lingkup Kegiatan ……………………………………….
Alat dan Bahan ..............................................................................
Metode Kegiatan .........................................................................
Deskripsi Teknologi .....................................................................
3.5.1 Demplot Padi
................................................................
3.5.2 Demplot Jeruk ................................................................
IV PELAKSANAAN KEGIATAN .....................................................
4.1 Persiapan Pengkajian .....................................................................
4.2 Pelaksanaan Kegiatan Budidaya Tanaman Padi dan Jeruk
4.2.1 Penetapan Komoditas Unggulan Prioritas, Wilayah
Calon Lokasi dan Calon Petani ...................................
4.2.2 Sosialisasi Kegiatan ....................................................
4.2.3 Analisis Tanah ..............................................................
4.2.4 Penyiapan sarana Produksi ................................................
4.2.5 Pengolahan Tanah Sawah .................................................
4.2.6 Penyemaian dan Penanaman Padi ..................................
4.3 Pelaksanaan Kegiatan Budidaya Jeruk .................................
4.3.1 Penetapan Wilayah, Calon Lokasi dan Calon Petani
4.3.2 Sosialisasi Kegiatan .......................................................
4.3.3 Pengambilan Sampel dan Analisis Tanah ....................
4.3.4 Penyiapan sarana Produksi ..........................................
4.3.5 Pelaksanaan Pembuatan Profil jeruk ……………………
V HASIL KEGIATAN ...................................................................
5.1 Demplot Padi .....................................................................
5.2 Komponen Pertumbuhan ..................................................
5.2.1 Produksi .............................................................................
5.2.2 Faktor Pembatas .................................................................
5.2.3 Rekomendasi ........................................................................
5.3 Demplot Jeruk ....................................................................
5.3.1 Jenis Teknologi ..................................................................

5
6
6
6
6
6
7
7
15
18
18
18
18

II
III
3.1
3.2
3.3
3.4
3.5

UNUD | Prof. Dr. Ir. I Wayan Supartha, MS. dkk.

20
20
21
23
23
26
26
26
27
27
28
29
29
29
29
30
32
32
32

x

Laporan Akhir: Kajian Rekayasa Teknologi dan Sosial untuk Meningkatkan
Citra Produksi Jeruk dan Padi

5.3.2 Produksi .............................................................................
5.3.3 Rekomendasi .....................................................................
5.4 Profil Jeruk Gianyar ...........................................................
5.4.1 Potensi Lahan .....................................................................
5.4.2 Jenis Jeruk di Kabupaten Gianyar ....................................
5.4.3 Budidaya Tanaman ..............................................................
5.4.4 Pengendalian OPT .............................................................
V. KESIMPULAN .............................................................................
VI. REKOMENDASI .........................................................................

33
36
36
36
39
40
40
45
45

DAFTAR PUSTAKA
......................................................................
LAMPIRAN
..................................................................................

47
48

UNUD | Prof. Dr. Ir. I Wayan Supartha, MS. dkk.

xi

Laporan Akhir: Kajian Rekayasa Teknologi dan Sosial untuk Meningkatkan
Citra Produksi Jeruk dan Padi

DAFTAR TABEL
Tabel

Judul

Halaman

1 Petak Percobaan dengan Unit Perlakuan Dolomit, Tumpangsari
Gonda, Varietas Padi dan Sistem Organik ……………...........................
2 Ringkasan Pelaksanaan Budidaya Padi ………………….......
3 Ringkasan Kegiatan Rekayasa Teknologi Budidaya Tanaman
Jeruk di Banjar Seming Desa Kerta, Kecamatan Payangan .....
4 Karakteristik Tanah Sawah di Subak Selat, Desa Belega,
Kecamatan Blahbatuh
..........................................................
5 Karakteristik Tanah Kebun Jeruk di Banjar Seming Desa Kerta,
Kecamatan Payangan ...................................................................
6 Pengaruh Perlakuan Sistem Tanam Jajar Legowo, Pemupukan,
dan Tumpangsari terhadap Respon Pertumbuhan dan Komponen
Hasil Tanaman Padi
................................................................
7 Produksi Tanaman pada Perlakuan Sistem Tanam Jajar Legowo,
Pemupukan, dan Tumpangsari ………………..........................
8 Pengaruh Jumlah Bibit per Lubang terhadap Pertumbuhan dan
Produksi tanaman
……………………….................................
9 Pengaruh Pemupukan dan Pemangkasan terhadap Kadar Gula,
Bobot basah dan Volume Buah Jeruk Siam
.................………
10 Pengaruh Pemupukan dan Pemangkasan terhadap Kadar Gula,
Bobot Basah dan Volume Buah Jeruk Siam (pengamatan 15
September 2015) .........................................................................
11 Jenis OPT yang Berinteaksi dengan Tanaman Jeruk di Lapangan
……………….....................................................................................

UNUD | Prof. Dr. Ir. I Wayan Supartha, MS. dkk.

12
13
16
21
27

29
30
31
33

35
41

xii

Laporan Akhir: Kajian Rekayasa Teknologi dan Sosial untuk Meningkatkan
Citra Produksi Jeruk dan Padi

DAFTAR GAMBAR
Gambar

Judul

Halaman

1 Denah Penempatan Tanaman Gonda di Antara Jalur Tanaman
Padi ……………………………............................................
2 Denah Demplot Padi ………………………........................
3 Lahan Pengkajian Varietas Sertani (kiri) dan Cigeulis
(kanan) ...................................................................................
4 Petakan Sawah yang Digunakan untuk Pengkajian ..........
5 Pupuk Kandang (Simantri) dan Biourine .................……
6 Zat pembenah tanah Kapur Dolomit dan Pupuk Organik
Cair ……................................................................................
7 Persemaian ….........................................................................
8 Persemaian Benih untuk Mendapatkan Bibit Gonda yang Siap
Tanam
……………………………......................................
9 Legowo 2:1 …………………………….................................
10 Penyelipan Bibit Gonda di Antara Jarwo Padi ………......
11 Lahan Pengkajian Jeruk
………………………..................
12 Pupuk Kandang (Simantri) dan Biourine …………………..
13 Zat Pembenah Tanah Kapur dan Dolomit ………………....
14 Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan pada Padi di
Subak Selat Belega (Musim Tanam Mei-Juli 2015) …………….
15 Contoh Kebun Jeruk di Kecamatan Payangan dan
Tampaksiring ................................……………………….....
16 Jenis Jeruk yang Dibudidayakan di Kabupaten Gianyar ….

UNUD | Prof. Dr. Ir. I Wayan Supartha, MS. dkk.

14
15
19
21
22
22
24
24
25
25
26
28
28
32
39
40

xiii

Laporan Akhir: Kajian Rekayasa Teknologi dan Sosial untuk Meningkatkan
Citra Produksi Jeruk dan Padi

UNUD | Prof. Dr. Ir. I Wayan Supartha, MS. dkk.

xiv