KETERLIBATAN UNI SOVIET DAN REPUBLIK RAKYAT CINA DALAM PENDUDUKAN VIETNAM DI KAMBOJA 1978-1991.

(1)

No. Daftar FPIPS : 1511/UN.40.2.3/PL/2013

KETERLIBATAN UNI SOVIET DAN REPUBLIK RAKYAT CINA DALAM PENDUDUKAN VIETNAM DI KAMBOJA 1978-1991

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Sejarah

Rinrin Desti Apriani 080096

JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH

FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


(2)

PERANAN UNI SOVIET DAN REPUBLIK RAKYAT CINA DALAM PENDUDUKAN VIETNAM DI KAMBOJA 1978-1991

Oleh

Rinrin Desti Apriani

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

© Rinrin Desti Apriani 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Mei 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

RINRIN DESTI APRIANI

KETERLIBATAN UNI SOVIET DAN REPUBLIK RAKYAT CINA DALAM PENDUDUKAN VIETNAM KE KAMBOJA 1978-1991

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING :

Pembimbing I

Drs. Ayi Budi Santoso M.Si NIP. 19630311 198901 1 001

Pembimbing II

Wawan Darmawan S.Pd., M. Hum NIP. 19710101 199903 1 003

Mengetahui,

Ketua Jurusan Pendidikan Sejarah FPIPS UPI

Prof. Dr. H. Dadang Supardan, M.Pd NIP. 19570408 198403 1 003


(4)

(5)

ABSTRAK

Skripsi ini berjudul “Keterlibatan Uni Soviet dan Republik Rakyat Cina dalam Pendudukan Vietnam di Kamboja 1978-1991”. Masalah utama yang diangkat

dalam skripsi ini adalah “Mengapa Uni Soviet dan RRC ikut terlibat dalam invasi dan pendudukan Vietnam ke Kamboja?”. Masalah utama tersebut dibagi menjadi empat pertanyaan penelitian, yaitu (1) Apa yang melatarbelakangi Vietnam menduduki Kamboja? (2) Apa kepentingan Uni Soviet dalam pendudukan Vietnam di Kamboja? (3) Bagaimana peran RRC dalam menghadapi pendudukan Vietnam di Kamboja? (4) Bagaimana dampak pendudukan Vietnam bagi Kamboja?. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk menjelaskan latarbelakang Vietnam menduduki Kamboja, menjelaskan peranan Uni Soviet dalam pendudukan Vietnam di Kamboja, menjelaskan peranan RRC dalam pendudukan Vietnam di Kamboja, serta menganalisis dampak dari pendudukan Vietnam terhadap Kamboja. Metode penelitian yang digunakan adalah metode historis meliputi pengumpulan sumber, kritik sumber, interpretasi dan historiografi. Untuk memperdalam analisis, peneliti menggunakan pendekatan interdisipliner melalui kajian ilmu sosiologi dan politik dengan menggunakan konsep-konsep seperti politik luar negeri, invasi, intervensi, ideolgi komunis dan perang, serta menggunakan teori konflik Ralf Dahrendorf. Invasi dan pendudukan Vietnam ke Kamboja diakibatkan oleh konflik panjang yang terjadi antara kedua negara tersebut. konflik kemudian bekembang menjadi kontak bersenjata, mulai dari pertempuran di perbatasan sampai penyerangan besar-besaran Vietnam ke Phnom Penh (Ibu Kota Kamboja) yang diikuti oleh pendirian pemerintahan baru di Kamboja di bawah pengaruh Vietnam. Keterlibatan Uni Soviet dalam invasi dan pendudukan Vietnam ke Kamboja diakibatkan oleh adanya konflik kepentingan antara Uni Soviet dan RRC di kawasan Asia Tenggara. Perbedaan ideologi komunis Uni Soviet dan RRC menjadikan kedua negara besar tersebut bersaing dalam menanamkan pengaruhnya ke negara-negara lain termasuk Vietnam dan Kamboja. Bantuan ekonomi dan militer yang diberikan Uni Soviet kepada Vietnam dalam usahanya menginvasi dan menduduki Kamboja juga tidak terlepas dari upayanya melumpuhkan RRC yang pada saat itu menjadi sekutu bagi Kamboja. Keterlibatan RRC dalam invasi dan pendudukan Vietnam ke Kamboja juga tidak terlepas dari adanya konflik kepentingan dalam strategi global RRC dalam membendung pengaruh Uni Soviet di Asia Tenggara khususnya Indocina. Menghadapi invasi Vietnam yang didukung Uni Soviet RRC beusaha memberikan bantuan baik secara ekonomi maupun militer kepada pihak-pihak di Kamboja yang anti terhadap Vietnam dan Uni Soviet. Akibat invasi dan pendudukan Vietnam ke Kamboja, kondisi umum di Kamboja menjadi tak menentu. Hal ini disebabkan oleh kelangkaan infrastruktur dan ekonomi akibat perang yang terjadi antara Vietnam dan Kamboja sebelumnya.


(6)

ABSTRACT

This research based on the worried of researchers from the existence of a fact that in 1978 Vietnam invaded Cambodia. Considering that, Vietnam emerged from the thirty years of war, and being hope peace and security in their own country. The research method used is the historical method with some questions ; (1) What is the background of Vietnam occupied Cambodia? (2) What are the interests of the Soviet Union in the occupation of Vietnam in Cambodia? (3) What is the role of the PRC in the face of the occupation of Vietnam in Cambodia? (4) How does the impact of the occupation of Vietnam to Cambodia?

The invasion and occupation of Vietnam to Cambodia caused by the long conflict that occurred between the two countries. Conflict then develop into assault Vietnam to Phnom Penh, followed by the establishment of a new government in Cambodia under Vietnamese influence. The involvement of the Soviet Union and the PRC in the invasion and occupation of Vietnam to Cambodia caused by the conflict of interest between the Soviet Union and the PRC in Southeast Asia. Ideological differences communist Soviet Union and the PRC made the two big countries are competing in exert influence to Vietnam and Cambodia. Economic and military assistance given the Soviet Union to Vietnam in an attempt to invade and occupy Cambodia. Meanwhile, in the face of Vietnamese-backed invasion of the Soviet Union, the PRC Endeavor provides assistance both economically and militarily to the parties in Cambodia which is anti to Vietnam and the Soviet Union. As a result of the invasion and occupation of Vietnam to Cambodia, general conditions in Cambodia became erratic, caused by the scarcity of infrastructure and economic consequences of the war between Vietnam and Cambodia before.


(7)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

DAFTAR ISI ... iv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 4

1.3 Tujuan Penelitian ... 5

1.4 Metode Penelitian ... 5

1.5 Manfaat Penelitian ... 7

1.6 Struktur Organisasi Skripsi ... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 10

2.1 Perang ... 10

2.2 Politik Luar Negeri ... 13

2.3 Ideologi Komunis Uni Soviet dan RRC ... 16

2.4 Teori Konflik Ralf Dahrendorf ... 17

2.5 Penelitian Terdahulu ... 20

2.5.1 Penelitian dalam Bentuk Skripsi ... 20

2.5.2 Buku-Buku yang Membahas Konflik Vietnam-Kamboja... 23

2.5.3 Artikel Jurnal yang Membahas Konflik Vietnam-Kamboja ... 28

BAB III METODE PENELITIAN ... 32

3.1 Persiapan Penelitian ... 33

3.1.1 Penentuan dan Pengajuan Tema Penelitian... 33

3.1.2 Penyusunan Rancangan Penelitian ... 34

3.1.3 Proses Bimbingan ... 35

3.2 Pelaksanaan Penelitian ... 35


(8)

3.2.2 Kritik Sumber ... 38

3.2.2.1 Kritik Eksternal ... 38

3.2.2.2 Kritik Internal ... 39

3.2.3 Penafsiran Sumber (Interpretasi)... 40

3.2.4 Historiografi ... 42

3.3 Laporan Hasil Penelitian ... 43

BAB IV PERANAN UNI SOVIET DAN RRC DALAM MASALAH VIETNAM-KAMBOJA 1978-1991 ... 47

4.1 Latarbelakang Invasi dan Pendudukan Vietnam ke Kamboja ... 47

4.1.1 Konflik Sosial Vietnam-Kamboja ... 48

4.1.2 Pembentukan Federasi Indocina ... 51

4.1.3 Penyerangan Militer Kamboja ke Wilayah Perbatasan Vietnam ... 53

4.1.4 Perpecahan dalam Pemerintahan Democratic Kampuchea (DK) .... 55

4.2 Intervensi Uni Soviet terhadap Invasi dan Pendudukan Vietnam ke Kamboja ... 57

4.2.1 Hubungan Vietnam dan Uni Soviet ... 60

4.2.2 Bantuan Uni Soviet dalam Proses Invasi Vietnam ke Kamboja ... 62

4.2.3 Intervensi Uni Soviet terhadap Pendudukan Vietnam di Kamboja . 68 4.3 Peran RRC di Kamboja dalam Menghadapi Invasi Vietnam... 77

4.3.1 Hubungan Vietnam dan RRC ... 79

4.3.2 Hubungan Kamboja dan RRC ... 81

4.3.3 Dukungan RRC pada Kamboja dalam Menghadapi Vietnam ... 82

4.4 Dampak Invasi dan Pendudukan Vietnam terhadap Kamboja ... 87

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 92

DAFTAR PUSTAKA ... 96 LAMPIRAN


(9)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penelitian

Invasi dan pendudukan Vietnam ke Kamboja yang dilakukan pada akhir tahun 1978 merupakan peristiwa yang begitu mengejutkan baik bagi Kamboja sendiri maupun dunia internasional khususnya Association of South East Asia Nations (ASEAN). Hal itu terjadi karena ASEAN pada saat itu sedang mengusung gagasan the Zone of Peace, Freedom and Neutrality (ZOPFAN) yaitu suatu upaya dalam rangka memelihara perdamaian, keamanan, kedaulatan dan kemerdekaan di kawasan Asia Tenggara serta bebas dari campur tangan pihak luar. ASEAN menganggap invasi yang dilakukan Vietnam tersebut sebagai suatu ancaman yang serius bagi kestabilan politik di Asia Tenggara (Nasution et al., 2002 : 95). Dari fakta tersebut kemudian memunculkan pertanyaan awal di benak peneliti yaitu, mengapa Vietnam begitu berani melakukan invasi dan pendudukan ke Kamboja padahal Vietnam seharusnya menyadari bahwa hal tersebut jelas-jelas akan mengganggu kestabilan politik di Asia Tenggara dan tentunya mengundang reaksi yang begitu keras dari dunia internasional?

Untuk mendapatkan sedikit gambaran yang lebih jelas mengenai pertanyaan awal peneliti tentang penyebab utama Vietnam melakukan invasi ke Kamboja, peneliti berusaha mencari dan menganalisis seputar peristiwa yang terjadi sebelum invasi dan pendudukan tersebut dilakukan. Dari hasil studi literatur peneliti terhadap beberapa sumber bacaan yang berkaitan, ditemukan fakta-fakta yang cukup menarik. Beberapa sumber menjelaskan bahwa ketidakharmonisan hubungan Vietnam dan Kamboja merupakan konflik tradisional yang terjadi jauh sebelum kemerdekaan Kamboja tahun 1953 (Badan Peneliti dan Pengembangan Departemen Luar Negeri Indonesia, 1983 : 41 ; Kahin, 1982 :100 ; Vickery, 1984 :10).

Meskipun konflik Vietnam-Kamboja merupakan konflik yang telah lama terjadi namun pada kenyataanya sejak Kamboja mendapatkan


(10)

kemerdekaanya dari pihak Perancis pada tahun 1953 (Kahin, 1982 : 800) tidak pernah ada satu pun catatan yang menyebutkan bahwa konflik tersebut berujung pada penyerangan militer sampai menggantikan pemerintahan yang sah dengan pemerintahan yang baru (Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Luar Negeri Indonesia, 1991 : 1). Hal itu, berubah sejak Kamboja jatuh ke dalam kekuasaan Khmer Merah. Pada tanggal 17 April 1975, setelah berhasil menggulingkan Pemerintahan Lon Nol yang cenderung berkiblat ke Amerika, Phnom Penh akhirnya berhasil dikuasai oleh Democratic Kampuchea (DK) di bawah rezim Khmer Merah dengan Pol Pot sebagai pemimpinya (Chandler, 1996 : 208). Jatuhnya Kamboja ke dalam kekuasaan komunis Khmer Merah telah membawa Kamboja pada perubahan yang sangat radikal, sebagaimana yang dikemukakan Nazarudin Nasution dalam bukunya yang berjudul Pasang Surut Hubungan Diplomatik Indonesia Kamboja.

Jatuhnya Pemerintahan Khmer Republik di bawah Lon Nol (1970-1975), yang ditopang oleh Amerika Serikat, dan berkuasanya Pemerintahan Democratic Kampuchea di bawah rezim Khmer Merah/Pol Pot (1975-1979) yang didukung oleh China, telah merubah wajah Kamboja. Negara tersebut semula bersifat bebas dan terbuka, dikuasai oleh suatu rezim militer pro Barat, namun kemudian menejlma menjadi suatu negara komunis yang tertutup dan isolatif (Nasution et al., 2002 : 69).

Dalam periode kekuasaannya, Pol Pot telah banyak menyingkirkan lawan politiknya yang tidak berhaluan komunis maupun yang sama-sama berhaluan komunis namun dianggap mempunyai perbedaan pandangan. Perbedaan pandangan tersebut adalah berasal dari kelompok Komunis Veteran yang lebih condong pada model komunis Vietnam, dan kelompok Komunis Paris di bawah pimpinan Pol Pot yang lebih condong pada model komunis Cina (Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Luar Negeri Indonesia, 1983 : 39). Sistem politik rezim Pol Pot tidak saja dinilai ekstrim pada kebijakan dalam negerinya tetapi juga dalam hubungannya dengan negara tetangganya yaitu Vietnam. Telah dipaparkan dalam paragraf sebelumnya bahwa Pol Pot adalah kelompok Komunis Paris yang cenderung pro kepada komunis Cina. Hal ini, kemudian mempengaruhi arah politik luar


(11)

negerinya dengan menunjukkan sikap tidak bersahabat kepada Vietnam yang pro Uni Soviet.

Konflik yang berawal dari perbedaan pandangan di antara pemimpin Partai Komunis Kamboja ini akhirnya berkembang menjadi konflik regional yang akhirnya telah terbukti berkepanjangan dalam tingkah laku politiknya. Pol Pot menunjukan sikapnya yang anti Vietnam dan kemudian berafiliasi ke Peking (Badan Peneliti dan Pengembangan Departemen Luar Negeri Indonesia, 1983 : 40).

Konflik berkepanjangan Vietnam dan Kamboja selama kekuasaan Khmer Merah ternyata tidak bisa diselesaikan di meja perdamaian. Konflik memuncak hingga akhirnya pada 25 Desember 1978 Pemerintah Sosialis Vietnam menyerang Kamboja dengan kekuatan militer yang ofensif (Harahap dan Abiyanto, 1990 : 12).

Dari sedikit pemaparan peristiwa di atas, kemudian timbul kembali rasa penasaran peneliti akan beberapa hal berikut. Pertama adalah apakah yang menjadi pemicu invasi dan pendudukan Vietnam terahadap Kamboja merupakan sebuah bentuk pembelaan diri dari pemerintahan Vietnam atas sikap keras pemerintahan Kamboja? Pada satu sisi, faktanya Vietnam bukanlah sebuah negara yang memiliki kekuatan besar di dunia, jika memang invasi tersebut adalah bentuk perlawanan, Vietnam terlalu berani mengambil sikap reaksioner tersebut. Keputusan Vietnam akan memancing reaksi dari dunia internasional yang menentang invasi tersebut kemudian akan berdampak buruk terhadap Vietnam sendiri.

Pada sisi lain, munculnya nama dua negara besar yaitu Uni Soviet dan Republik Rakyat Cina (RRC) dalam konflik Vietnam dengan Kamboja tentunya menjadi faktor yang tidak bisa diabaikan. Apakah invasi Vietnam ke Kamboja pada Desember 1978 merupakan bagian dari pertarungan hagemoni politik Uni Soviet dengan RRC di Asia Tenggara? Bagaimanakah bentuk keterlibatan dua negara besar berhaluan komunis tersebut? Apakah kepentingan Uni Soviet dan RRC terhadap konflik Vietnam-Kamboja?

Berangkat dari pertanyaan-pertanyaan tersebut, diasumsikan bahwa peristiwa invasi dan pendudukan Vietnam ke Kamboja bukan hanya sekedar dampak dari konflik berkepanjangan antar kedua negara berhaluan komunis


(12)

itu, melainkan ada pihak-pihak lain yang juga ikut berkepentingan. Jika konflik yang terjadi hanya melibatkan dua negara yang bersangkutan yaitu Vietnam dan Kamboja, maka invasi dan pendudukan tersebut tidak akan pernah terjadi. Vietnam akan berpikir ulang tentang dampak yang lebih besar bagi negaranya jika invasi tersebut dilakukan, karena itu merupakan hal yang penting bagi peneliti untuk meneliti dan mengkaji lebih dalam mengenai peristiwa invasi Vietnam ke Kamboja pada tahun 1978 beserta keterlibatan pihak-pihak asing yang berpengaruh besar dalam peristiwa tersebut khususnya keterlibatan Uni Soviet dan Republik Rakyat Cina (RRC).

Adapun, alasan peneliti memilih tahun 1978 sebagai awal dari pembahasan karena pada tahun tersebut adalah tahun ketika Vietnam melakukan invasinya ke Kamboja tepatnya pada 25 Desember 1978 (Harahap dan Abiyanto, 1990 : 90). Sementara tahun 1991 dipilih sebagai akhir dari pembahasan karena pada tahun tersebut telah ditandatangani Perjanjian Paris yaitu perjanjian perdamaian yang mengakhiri konflik politik di Kamboja dan membawa Kamboja menjadi sebuah negara yang berada di bawah pengawasan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) (Nasution et al., 2002 : 69).

1.2.Rumusan Masalah

Berdasarkan pokok-pokok pikiran di atas, terdapat satu permasalahan utama yang akan menjadi kajian dalam penelitian ini, permasalahan tersebut yaitu “Bagaimana keterlibatan pihak asing yaitu Uni Soviet dan RRC terhadap masalah pendudukan Vietnam di Kamboja tahun 1978-1991?”. Sementara untuk membatasi kajian penelitian agar menjadi lebih fokus, maka peneliti mengajukan beberapa pertanyaan sekaligus sebagai rumusan masalah yang akan dibahas, di antaranya adalah :

1. Apakah yang melatarbelakangi Vietnam menduduki Kamboja tahun 1978-1991?

2. Bagaimana peran Uni Soviet dalam Pendudukan Vietnam di Kamboja tahun 1978-1991?


(13)

3. Bagaimanakah peran RRC dalam pendudukan Vietnam di Kamboja tahun 1978-1991?

4. Bagaimanakah dampak pendudukan Vietnam terhadap Kamboja tahun 1978-1991?

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah, maka tujuan yang hendak dicapai peneliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Menjelaskan latarbelakang Vietnam menduduki Kamboja tahun 1978-1991.

2. Menjelaskan peran Uni Soviet dalam pendudukan Vietnam di Kamboja tahun 1978-1991.

3. Menjelaskan peran RRC dalam pendudukan Vietnam di Kamboja tahun 1978-1991.

4. Menganalisis dampak pendudukan Vietnam terhadap Kamboja tahun 1978-1991.

1.4. Metode Penelitian

Dalam melakukan proses penelitian, peneliti menggunakan metode penelitian sejarah atau metode historis yaitu suatu proses pengkajian, penjelasan, dan penganalisaan secara kritis terhadap rekaman serta peninggalan masa lampau (Sjamsuddin, 2007: 17-19). Adapun langkah-langkah yang digunakan dalam melakukan penelitian sejarah ini terbagi menjadi empat tahap sebagaimana dijelaskan oleh Ismaun (2005: 48-50), sebagai berikut :

1. Heuristik 2. Kritik 3. Interpretasi 4. Historiografi

Tahapan pertama yang dilakukan dalam penelitian ini adalah heuristik yaitu pengumpulan sumber. Heuristik yang dilakukan adalah dengan


(14)

mengumpulkan sumber-sumber relevan yang sekiranya berhubungan dengan tema yang akan diteliti baik itu berupa sumber primer maupun sumber sekunder.

Tahapan selanjutnya yaitu tahapan kedua dalam penelitian adalah kritik, yaitu dengan melakukan penelitian terhadap sumber-sumber sejarah yang telah diperoleh. Pada tahapan kedua ini peneliti seharusnya melakukan kritik ekstern dan intern terhadap sumber-sumber. Pada kritik intern peneliti membandingkan antara sumber satu dengan sumber yang lainnya. hal ini dilakukan untuk mendapatkan kredibilitas dari sumber, baik itu kredibilatas dari latar belakang penelitinya maupun kredibilitas dari konten bahasan dalam sumber. Namun, untuk kritik ekstern peneliti kiranya tidak menemukan jalan untuk melakukan kritik ekstern tersebut dikarenakan sumber-sumber yang didapat peneliti sudah dalam bentuk kajian teks tertulis yang telah mengalami banyak interpretasi dari penelitinya dan bukan dokumen asli yang dikeluarkan pihak-pihak terkait di tahun yang sejaman dengan yang dikaji. Untuk itu peneliti hanya bisa melakukan kritik secara intern.

Pada tahap penelitian ketiga yaitu interpretasi, peneliti berusaha memberikan penafsiran terhadap sumber-sumber yang telah dikumpulkan selama penelitian berlangsung. Kegiatan penafisran ini dilakukan dengan jalan menafsirkan fakta dan data dengan konsep-konsep dan teori-teori yang telah diteliti oleh peneliti sebelumnya. Peneliti juga melakukan pemberian makna terhadap fakta dan data yang kemudian disusun, ditafsirkan, dan dihubungkan satu sama lain. Fakta dan data yang telah diseleksi dan ditafsirkan selanjutnya dijadikan pokok pikiran sebagai kerangka dasar penyusunan proposal ini. Pada tahap ini juga peneliti akan berusaha bersikap objektif terhadap fakta-fakta yang didapat dari sumber dengan tidak terpengaruh oleh pihak-pihak manapun.

Adapun dalam tahapan penelitian yang terakhir yaitu historiografi, peneliti akan berusaha merumuskan masalah apa yang akan dibahas dalam merekonstruksi peristiwa-peristiwa dan fakta-fakta yang di dapat dari penelitian-penelitian yang dilakukan sebelumnya dengan cara menyusunnya


(15)

ke dalam suatu tulisan yang jelas dengan bahasa yang sederhana dan menggunakan tata bahasa penelitian yang baik dan benar. Dalam penyusunan penelitian skripsi ini, peneliti menggunakan teknik studi literatur baik berupa buku yang relevan dengan pembahasan yang akan peneliti angkat, sumber internet dan artikel sebagai penunjang sumber yang didapat oleh peneliti, maupun sumber dokumentasi berupa foto-foto yang berhubungan dengan penelitian.

1.5. Manfaat Penelitian

Secara umum manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas dan menambah pengetahuan tentang pendudukan Kamboja oleh Vietnam pada tahun 1978-1991 beserta keterlibatan dua negara berpengaruh yaitu Uni Soviet dan RRC dalam kisruh yang terjadi antara Vietnam dan Kamboja.

Adapun secara khusus peneliti berharap dengan adanya tulisan ini dapat bermanfaat bagi banyak pihak di antaranya :

1. Bagi peneliti, dengan adanya tulisan ini semoga bisa memberikan pengalaman berharga dalam melakukan penelitian sehingga dapat menghasilkan sebuah karya ilmiah sebagai aplikasi dari materi-materi perkuliahan yang telah didapat sebelumnya. Selain itu tulisan ini diharapkan dapat memberi tambahan informasi bagi semua orang yang ingin mengetahui bagian dari perjalanan sejarah Kamboja pada umumnya dan khususnya bagi peneliti-peneliti selanjutnya yang tertarik untuk menulis tema yang sama dengan judul dan bahasan yang berbeda tentunya. 2. Bagi Jurusan Pendidikan Sejarah, semoga tulisan ini dapat memperkaya

penelitian sejarah terutama tentang sejarah kawasan Asia Tenggara. Sehingga nantinya dapat menimbulkan wawasan baru dan mengembangkan sejarah kawasan tersebut.

3. Bagi para mahasiswa, semoga dengan adanya tulisan ini dapat menjadi salah satu tambahan sumber belajar yang memperluas wawasan tentang sejarah kawasan terutama kawasa Asia Tenggara.


(16)

1.6. Struktur Organisasi Skripsi

Bab I Pendahuluan, dalam bab ini peneliti akan menguraikan beberapa pokok pikiran yang berkaitan dengan latar belakang penelitian yang menguraikan mengenai kondisi politik Kamboja sebelum invasi Vietnam tahun 1978. Adapun untuk membatasi permasalahan agar tidak terlalu melebar maka peneliti mencantumkan rumusan dan batasan masalah sehingga penelitian skripsi ini dapat dikaji secara lebih khusus. Pada bab I ini juga dimuat tentang metode dan teknik penelitian serta struktur organisasi skripsi yang akan menjadi kerangka dan pedoman penelitian skripsi.

Bab II Tinjauan Pustaka, bab ini berisikan tentang penjabaran mengenai literatur-literatur berupa sumber buku dan sumber-sumber lainnya yang digunakan sebagai referensi yang dianggap relevan dan berkaitan dengan judul yang diangkat. Dalam bab ini dijeaskan pula tentang beberapa kajian dan penelitian terdahulu mengenai invasi Vietnam ke Kamboja tahun 1978.

Bab III Metode Penelitian, pada bab ini peneliti akan membahas langkah-langkah metode dan teknik penelitian yang peneliti gunakan dalam mencari sumber-sumber, cara pengolahan sumber, serta analisis dan cara penelitiannya. Metode yang digunakan terutama adalah metode historis. Penelitian historis (historical research) adalah suatu usaha untuk menggali fakta-fakta, dan menyusun kesimpulan dari peristiwa-peristiwa masa lampau. Didukung oleh langkah-langkah penelitian yang mengacu pada proses metodologi penelitian dalam penelitian sejarah, Selain itu juga menggunakan teknik studi literatur.

Bab IV Peran Uni Soviet dan Republik Rakyat Cina dalam Invasi dan Pendudukan Vietnam ke Kamboja 1978-1991. Bab ini merupakan isi utama dari penelitian. Peneliti akan menguraikan permasalahan-permasalahan yang merupakan uraian penjelasan dan jawaban terhadap aspek-aspek dan pertanyaan-pertanyaan yang terdapat dalam rumusan masalah. Permasalahan tersebut mencakup faktor-faktor penyebab invasi Vietnam ke Kamboja, proses invasi, peranan Uni Soviet dan reaksi RRC dalam invasi Vietnam ke


(17)

Kamboja serta dampak invasi Vietnam bagi Kamboja dari tahun 1978 sampai tahun 1991.

Bab V Kesimpulan dan Rekomendasi, dalam bab ini akan dikemukakan kesimpulan yang merupakan jawaban dan analisis peneliti terhadap masalah-masalah secara keseluruhan. Hasil temuan akhir ini merupakan pandangan dan interpretasi peneliti tentang inti dari pembahasan penelitian. Dalam bab ini juga akan sedikit dibahas mengenai rekomendasi peneliti dari karya ilmiah yang berjudul “Keterlibatan Uni Soviet dan Republik Rakyat Cina dalam Pendudukan Vietnam di Kamboja 1978-1991” bagi pengembangan materi SK/KD yang ada di lembaga sekolah khususnya Sekolah Menengah Atas.


(18)

BAB III

METODE PENELITIAN

Pada bab III ini dipaparkan mengenai metode penelitian yang digunakan dalam mengkaji permasalahan dalam skripsi yang berjudul “Keterlibatan Uni Soviet dan Republik Rakyat Cina dalam Pendudukan Vietnam ke Kamboja 1978-1991”. Adapun metode penelitian yang digunakan adalah metode historis, yaitu proses menguji dan menganalisis secara kritis rekaman dan peninggalan masa lampau (Gottschalk, 2006: 39). Di dalamnya termasuk proses menggali sumber, memberikan penilaian, mengartikan, serta menafsirkan fakta dari masa lampau untuk kemudian dapat dianalisis dan ditarik sebuah kesimpulan mengenai peristiwa tersebut. Sementara menurut Gilbert J. Carraghan dijelaskan bahwa metode historis atau metode sejarah merupakan seperangkat aturan-aturan dan prinsip-prinsip yang sistematis untuk mengumpulkan sumber-sumber sejarah secara efektif, menilainya secara kritis, dan menyajikan sintesa dari hasil-hasil yangdipakai dalambentuk tertulis.

Adapun menurut Ismaun (2005: 34), metode historis terdiri atas empat langkah penting sebagai berikut :

1. Heuristik, yaitu pencarian dan pengumpulan sumber sejarah yang relevan (Ismaun, 2005: 49). Secara sederhana, sumber-sumber sejarah itu dapat berupa: sumber benda, sumber tertulis dan sumber lisan. Secara lebih luas lagi, sumber sejarah juga dapat dibeda-bedakan ke dalam sumber resmi formal dan informal. Selain itu, dapat diklasifikasikan dalam sumber primer dan sekunder.

2. Kritik, yaitu suatu usaha menilai sumber-sumber sejarah (Ismaun, 2005: 50). Semua sumber dipilih melalui kritik eksternal dan internal sehingga diperoleh fakta-fakta yang susuai dengan permasalahan penelitian. Dalam tahap kritik sumber terdapat dua macam, yaitu kritik ekternal dan internal. 3. Interpretasi, yaitu sebagai usaha memahami dan mencari hubungan antar

fakta sejarah sehingga menjadi kesatuan yang utuh dan rasional. Satu peristiwa dihubungkan dengan peristiwa lain.


(19)

4. Historiografi, yaitu proses penyusunan hasil penelitian yang telah diperoleh sehingga menjadi satu kesatuan yang utuh dalam bentuk skripsi, sehingga dihasilkan suatu tulisan yang logis dan sistematis, dengan demikian akan diperoleh suatu karya ilmiah yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Selanjutnya, peneliti membagi langkah-langkah penelitian tersebut kedalam tiga pembahasan yaitu pembahasan mengenai persiapan penelitian, pelaksanaan penelitian dan laporan penelitian.

3.1 Persiapan Penelitian

3.1.1 Penentuan dan Pengajuan Tema Penelitian

Penentuan dan pengajuan topik penelitian merupakan kegiatan yang penting dan harus pertama kali dalam penelitian karya ilmiah. Awal ketertarikan peneliti untuk mengkaji masalah invasi Vietnam ke Kamboja bermula dari ketidaksengajaan peneliti ketika menonton sebuah tayangan televisi yang sedang membahas tema tentang sejarah kekuasaan rezim Khmer Merah di Kamboja. Dalam tayangan yang berdurasi 30 menit tersebut dibahas pula mengenai akhir dari kekuasaan rezim Khmer Merah di Kamboja yaitu ketika Vietnam melakukan serangan militer atau yang disebut oleh pembawa acara tersebut dengan invasi Vietnam ke Kamboja pada akhir tahun 1978.

Dari tayangan televisi itulah peneliti kemudian merasa tertarik untuk mengkaji lebih dalam lagi masalah invasi Vietnam ke Kamboja tahun 1978. Ketertarikan peneliti pada peristiwa invasi tersebut pada awalnya berangkat dari sebuah pertnyaan yaitu, mengapa Vietnam melakukan invasi ke Kamboja padahal sepengetahuan peneliti pada saat itu Kamboja dan Vietnam memiliki ideologi yang sama yaitu komunis. Dari sedikit rasa penasaran tersebut kemudian peneliti mulai mencari dan membaca berbagai literatur mengenai sejarah Asia Tenggara, khususnya yang berhubungan dengan invasi Vietnam ke Kamboja.

Dari hasil pencarian sumber literatur tersebut peneliti kemudian menemukan beberapa fakta lain seputar peristiwa invasi tersebut, hal inilah yang kemudian membuat peneliti lebih tertarik lagi untuk mengangkat skripsi dengan


(20)

tema invasi Vietnam ke Kamboja tahun 1978. Setelah peneliti merasa yakin untuk menulis skripsi dengan tema tersebut di atas, peneliti kemudian mencoba mengajukan proposal penelitian dengan judul “Invasi Vietnam ke Kamboja Tahun 1978” ke pihak TPPS. Pengajuan judul skripsi ke-TPPS dilakukan peneliti pada akhir awal Maret 2012 , yang kemudian ditindaklanjuti dengan penyusunan proposal penelitian.

3.1.2 Penyusunan Rancangan Penelitian

Setelah peneliti melakukan pengajuan Judul ke TPPS, kemudian peneliti menyusun proposal penelitian. Yang terdiri dari :

1. Judul

2. Latar Belakang Penelitian 3. Rumusan Masalah

4. Tujuan Penelitian 5. Manfaat Penelitian 6. Metode Penelitian 7. Kajian Pustaka

8. Struktur Organisasi Skripsi 9. Daftar Pustaka

Setelah proposal disetujui oleh TPPS, peneliti akhirnya diizinkan untuk melakukan seminar proposal skripsi yang dilakukan pada tanggal 21 Maret 2012 di Laboratorium Jurusan Pendidikan Sejarah, lantai 4 Gedung FPIPS, Universitas Pendidikan Indonesia.

Hasil dari seminar proposal skripsi tersebut di antaranya adalah perubahan judul yang semula “Invasi Vietnam ke Kamboja Tahun 1978” menjadi Keterlibatan Uni Soviet dan Republik Rakyat Cina dalam Pendudukan Vietnam ke Kamboja 1978-1991”. Penggantian judul ini dilakukan semata-mata agar permasalahan dalam penelitian skripsi ini sedikit lebih luas karena selain invasi militer yang dilakukan Vietnam ke Kamboja skripsi ini juga akan membahas mengenai hubungan politik luar negeri Kamboja beserta keterlibatan pihak asing dalam konflik Vietnam-Kamboja. Perubahan yang dilakukan terhadap judul, serta


(21)

merta latar belakang masalah, rumusan masalah, serta tujuan penelitianpun ikut berubah menjadi lebih spesifik dan sesuai dengan judul yang peneliti. Perubahan tersebut harus dilakukan agar sesuai dan memudahkan peneliti dalam penelitian skripsi ke depannya.

3.1.3 Proses Bimbingan

Bimbingan merupakan proses konsultasi dalam penelitian skripsi yang dilaksanakan dengan dua orang dosen pembimbing yang memiliki kompetensi sesuai dengan tema permasalahan yang dikaji. Dalam hal ini, kompetensi yang dimiliki oleh kedua dosen pembimbing itu adalah kajian dalam sejarah Asia Tenggara. Berdasarkan surat penunjukkan pembimbing skripsi yang telah dikeluarkan oleh Tim Pertimbangan Penelitian Skripsi (TPPS), dalam penyusunan skripsi ini peneliti dibimbing oleh Drs. Ayi Budi Santosa, M.Si sebagai pembimbing I dan Wawan Darmawan, S.Pd., M. Hum. sebagai pembimbing II. Kosultasi merupakan proses yang harus dilakukan oleh peneliti guna mendapatkan masukan-masukan yang sangat membantu dalam rangka penyelesaian skripsi ini. Konsultasi dilakukan oleh peneliti dengan dosen pembimbing setelah sebelumnya menghubungi masing-masing dosen pembimbing dan kemudian membuat jadwal pertemuan.

3.2 Pelaksanaan Penelitian

3.2.1 Pengumpulan Sumber (Heuristik)

Heuristik yaitu mencari, menemukan, dan mengumpulkan data dan fakta dari berbagai sumber baik itu berupa buku-buku maupun artikel mengenai invasi Vietnam ke Kamboja tahun 1978-1991. Heuristik (Heuristics) atau dalam bahasa Jerman Quellenkunde, sedangkan dalam bahasa Yunani disebut Heurishein yang berarti memperoleh. Heuristik merupakan suatu kegiatan mencari sumber-sumber untuk mendapatkan data-data atau materi sejarah, atau evidensi sejarah yang berhubungan dengan permasalahan yang akan dikaji oleh peneliti (Sjamsuddin, 2007:86). Sedangkan menurut Renier yang dikutip Abdurahman (2007:64) dijelaskan heuristik adalah suatu teknik, suatu seni, dan bukan suatu ilmu. Oleh


(22)

karena itu, heuristik tidak mempunyai peraturan-peraturan umum. Namun, heuristik sering kali merupakan suatu keterampilan dalam menemukan, menangani dan merinci bibliografi atau mengklasifikasi dan merawat catatan-catatan.

Dalam kegiatan pencarian serta pengumpulan sumber-sumber mengenai invasi Vietnam ke Kamboja yang peneliti kumpulkan merupakan sumber tulisan baik sumber primer maupun sumber sekunder. Adapun sumber-sumber tersebut kebanyakan berupa buku, diperoleh di toko-toko buku dan perpustakaan. Peneliti mendatangi berbagai toko buku yang ada di Bandung seperti toko buku Palasari, toko buku di Jalan Dewi Sartika, toko buku Gramedia, Toko Buku Toga Mas dan lain-lain. Selain itu peneliti mengunjungi berbagai perpustakaan seperti Perpustakaan Universitas Pendidikan Indonesia Bandung, Perpustakaan Museum Konferensi Asia Afrika Bandung, Perpustakaan Dinas Sejarah Militer Angkatan Darat Bandung, Perpustakaan Batoe Api Bndung, Perpustakaan Daerah Bandung. Adapun bermacam-macam sumber yang diperoleh dan relevan dengan penelitian adalah sebagai berikut :

1. Di Toko Buku Palasari Bandung, diperoleh sumber yang mengkaji mengenai keadaan Vietnam sebelum melakukan invasi ke Kamboja di antaranya adalah buku yang berjudul Kemenangan Komunis Vietnam dan Pengaruhnya Terhadap Perkembangan Politik di Asia Tenggara yang ditulis oleh Sadirman AM.

2. Perpusatakaan Konferensi Asia Afrika (KAA). Di perpustakaan tersebut diperoleh buku yang membahas mengenai peran Uni Soviet dan RRC dalam pendudukan Vietnam di Kamboja. Buku tersebut salahsatunya adalah buku yang berjudul War and Haope : The Case For Cambodia karya Norodom Sihanouk (1980). Selain sumber yang berbentuk buku, di Perpustakaan KAA ini juga ditemukan sumber-sumber dokumentasi berupa artikel-artikel dalam koran-koran terbitan tahun 1980-1991 seperti artikel yang berjudul RRC Akan Terus Dukung Komunis di ASEAN dalam Harian Pikiran Rakyat (1980), artikel yang berjudul Uni Soviet Ingin Dialog dengan ASEAN dalam harian kompas (1990) dan artikel-artikel lainnya yang membantu peneliti dalam


(23)

mengkaji permasalahan yang berhubungan dengan judul skripsi yang peneliti angkat khususnya mengenai keadaan Kamboja sebelum Vietnam melakukan Invasi dan pendudukan wilayah ke Kamboja.

3. Perpustakaan Batoe Api Jatinangor. Di perpustakaan tersebut ditemukan buku-buku yang diperlukan peneliti dalam menjelaskan faktor-faktor yang melatar belakangi Vietnam melakukan invasi dan pendudukan ke wilayah Kamboja. selain itu, sama halnya dengan di perpustakaan KAA di perpustakaan Batoe Api juga didapatkan sumber-sumber dokumentasi berupa artikel-artikel dalam koran dan majalah yang membantu dalam menemukan fakta lain dari tokoh-tokoh yang terlibat dalam konflik Vietnam-Kamboja seperti Pol Pot, Hun Sen dan lain-lain. Artikel dalam majalah tersebut tersebut di antaranya berjudul Hun Sen : Penghianat atau Penyelamat? Dalam majalah Matra (1997), artikel yang berjudul Misteri Pol Pot atau Saloth Sar dalam majalah Tempo (1992), dan artikel-artikel lainnya.

4. Perpustakaan Center for Srtategic and International Studies (CSIS) Jakarta. Di perpustakaan ini diperoleh buku-buku yang membahas mengenai dampak dari invasi dan pendudukan Vietnam terhadap keadaan sosial politik di Kamboja. Selain itu, di perpustakaan tersebut juga ditemukan buku-buku yang membahas mengenai proses perdamaian dari konflik Vietnam-Kamboja, salah satunya adalah buku yang berjudul Konflik Damai Kampuchea Karya Muchtar E. Harahap dan M. Abyanto (1990). Selain buku, di perpustakaan CSIS ini peneliti juga mendapatkan dokumen-dokumen berupa koran yang diterbitkan antara tahun 1970 sampai 1990an. Koran-koran tersebut sangat membantu peneliti dalam menjelaskan lebih dalam mengenai konflik-konflik yang terjadi antara Vietnam dan Kamboja sehingga berakhir pada penyerangan mileter Vietnam ke Kamboja.

Semua sumber literatur yang diperoleh, sumber tersebut ada yang berbahasa Inggris dan berbahasa Indonesia. Buku-buku yang ditulis dalam bahasa Inggris, terlebih dahulu diterjemaahkan ke dalam Bahasa Indonesia agar lebih mudah dalam memahami isinya. Setelah sumber tersebut diterjemahkan, peneliti mengkaji banding antara satu sumber dengan sumber lainnya sehingga diperoleh


(24)

pemahaman yang lebih jelas. Pemahaman terhadap sumber-sumber akan membantu dalam mengkaji permasalahan dalam skripsi ini sehingga diperoleh data yang optimal dan menghasilkan suatu karya ilmiah yang baik dan benar.

3.2.2 Kritik Sumber

Tahap kedua setelah peneliti mendapatkan sumber-sumber yang dianggap relevan dengan penelitian yang dikaji, adalah tahap kritik sumber. Kritik sumber atau yang biasa disebut verifikasi sumber merupakan tahap kedua yang dilakukan oleh peneliti setelah peneliti mendapatkan sumber-sumber pada tahap heuristik. Kritik sumber sangat penting dilakukan karena sangat erat hubungannya dengan dengan tujuan sejarawan mencari kebenaran (Sjamsuddin, 2007: 131).

Sjamsuddin (2007:105) menambahkan bahwa “Fungsi kritik sumber bagi sejarawan erat kaitannya untuk mencari kebenaran”. Pada tahap ini sejarawan dihadapkan pada benar dan salah, kemungkinan dan keraguan. Seperti yang dijelaskan sebelumnya bahwa kritik sumber dikelompokkan dalam dua bagian yaitu kritik eksternal dan kritik internal. Kritik eksternal menitikberatkan pada aspek-aspek luar sumber sejarah sedangkan kritik internal lebih menekankan pada isi (content) dari sumber sejarah. Aspek eksternal bertujuan untuk menilai otentisitas dan integritas sumber. Aspek-aspek luar tersebut bisa diuji dengan pertanyaan-pertanyaan seperti: kapan sumber itu dibuat? dimana sumber itu dibuat? siapa yang membuat? dari bahan apa sumber itu dibuat? dan apakah sumber itu dalam bentuk asli? (Abdurahman, 2007: 68-69). Adapun kritik eksternal dan kritik internal terhadap sumber yang peneliti dapatkan akan dipaparkan sebagai berikut :

3.2.2.1 Kritik Eksternal

Kritik eksternal merupakan upaya melakukan verifikasi atau pengujian terhadap aspek-aspek luar dari sumber sejarah (Sjamsuddin, 2007: 132). Kritik eksternal dilakukan untuk menilai kelayakan sumber-sumber sejarah dijadikan bahan penunjang dalam penelitian skripsi ini dari aspek luarnya sebelum melihat isi dari sumber tersebut. Kritik eksternal juga dilakukan untuk meminimalisasi subjektivitas dari berbagai sumber yang peneliti dapatkan.


(25)

Peneliti menyadari bahwa sumber yang peneliti temukan merupakan sumber sekunder, karena untuk mendapatkan sumber primer berupa dokumen-dokumen asli mengenai invasi Vietnam ke Kamboja pada tahun 1978-1991 peneliti merasa sangat kesulitan. Oleh sebab itu sumber yang kemudian peneliti gunakan hanyalah sumber sekunder berupa buku yang berkaitan dengan invasi Vietnam ke Kamboja tahun 1978-1991 dan peneliti dalam hal ini tidak melakukan kritik eksternal terhadap sumber-sumber tersebut.

3.2.2.2. Kritik Internal

Kritik internal merupakan kebalikan dari kritik eksternal. Kritik internal bertujuan untuk menguji reliabilitas dan kredibilitas sumber. Kritik ini mempersoalkan isinya, kemampuan pembuatannya, tanggung jawab dan moralnya. Isinya dinilai dengan membandingkan kesaksian-kesaksian di dalam sumber dengan kesaksian-kesaksian dari sumber lain. Untuk menguji kredibilitas sumber (sejauh mana dapat dipercaya) diadakan penilaian intrinsik terhadap sumber dengan mempersoalkan hal-hal tersebut. Hal ini sesuai dengan apa yang dikemukakan Sjamsuddin (2007 : 143) bahwa “Kritik internal merupakan

penilaian terhadap aspek “dalam”, yaitu isi dari sumber sejarah setelah

sebelumnya disaring melalui kritik eksternal.

Berhubungan dengan tahap kritik atau verifikasi sumber ini, peneliti dalam berusaha untuk menyaring dan mengkritisi semua sumber-sumber yang telah didapatkan pada proses heuristik. Sebagai contoh peneliti melakukan perbandingan isi dari buku Vietnam, Kamboja dan Laos Dalam Dasawarsa 1980-an y1980-ang ditulis oleh Bad1980-an Peneliti1980-an d1980-an Pengemb1980-ang1980-an Departemen Luar Negeri Indonesia tahun 1983 dan buku Pasang Surut Hubungan Diplomatik Indonesia Kamboja yang ditulis oleh Nazarudin Nasution tahun 2002. Penulis dari kedua buku tersebut sepakat bahwa invasi dan pendudukan Vietnam ke Kamboja pada akhir tahun 1978 diawali dengan peristiwa penyerangan pihak Khmer Merah terhadap wilayah-wilayah perbatasan Vietnam.

Badan Penelitan dan Pengembangan Departemen Luar Negeri Indonesia menjelaskan bahwa invasi yang dilakukan Vietnam terhadap Kamboja merupakan cara Vietnam membalas perlakuan Kamboja yang pada saat itu dikuasai Khmer


(26)

Merah. Khmer Merah sebagai penguasa di Kamboja bersikap arogan dan tidak bersahabat dengan menyerang daerah perbatasan Vietnam. Namun di balik alasan tersebut Vietnam sebenarnya memiliki maksud dan tujuan tersendiri, dengan didukung Uni Soviet Vietnam berusaha menguasai wilayah Kamboja dan mewujudkan cita-cita lama yaitu membentuk negara Indochina dengan Vietnam sebagai pemimpinnya (Badan Penelitan dan Pengembangan Departemen Luar Negeri Indonesia, 1983 : 40-41)

Senada dengan Badan Penelitan dan Pengembangan Departemen Luar Negeri Indonesia, Nazarudin Nasution et al., (2002 :96) menjelaskan bahwa pada dasarnya tujuan Vietnam melakukan invasi ke Kamboja sebenarnya dipengaruhi oleh tujuan lama yaitu warisan cita-cita Ho Chi Minh untuk mewujudkan negara Indochina di bawah kekuasaan Vietnam. Namun, Vietnam beralasan bahwa penyerangan militer yang dilakukan ke Kamboja pada akhir tahun 1978 tersebut merupakan bentuk pembalasan atas sikap Kamboja yang semenah-menah terhadap Vietnam. Kedua peneliti di buku ini juga sepakat bahwa Uni Soviet terlibat dalam invasi yang dilakukan Vietnam ke Kamboja.

3.2.3 Penafsiran Sumber (Interpretasi)

Interpretasi merupakan langkah selanjutnya yang dilakukan setelah dilakukan kritik sumber. Interpretasi adalah kegiatan menafsirkan fakta-fakta yang sudah diperoleh melalui cara mengolah fakta yang telah dikritisi dengan merujuk beberapa referensi yang mendukung penelitian. Interpretasi perlu dilakukan agar data atau fakta yang telah dikumpulkan sebelumnya dapat digunakan sebagai bahan penulisan skripsi. Sjamsuddin (2007: 158-159) menjelaskan disadari atau tidak para sejarawan berpegang pada pada salah satu atau kombinasi beberapa filsafat sejarah tertentu yang menjadi dasar penafsirannya.

Dalam melakukan penafsiran terhadap fakta-fakta sejarah yang ditemukan, peneliti menggunakan pemikiran deterministik. Filsafat sejarah determenistik menolak semua penyebab yang berdasarkan kebebasan manusia dalam menentukan dan mengambil keputusan sendiri dan menjadikan manusia semacam robot yang kekuatannya ditentukan oleh kekuatan yang berasal dari luar dirinya.


(27)

Tenaga-tenaga yang berada di luar diri manusia berasal dari dunia fisik seperti faktor geografis, faktor etnologi, faktor dalam lingkungan budaya manusia seperti sistem ekonomi dan sosial (Romein dan Lucey yang dikutip oleh Sjamsuddin, 2007: 163). Filsafat deterministik digunakan karena semua peristiwa yang dibahas dalam skripsi ini dilatarbelakangi oleh faktor dari luar individu manusia, yaitu kondisi sosial dan politik yang menyebabkan manusia mengambil kebijakan dan keputusan sejarah.

Di antara bentuk-bentuk penafsiran deterministik, peneliti memilih untuk menggunakan penafsiran sintesis. Sjamsuddin (2007: 170), menjelaskan bahwa dalam penafsiran sintesis tidak ada sebab tunggal dalam suatu peristiwa dalam sejarah. Perkembangan dan jalannya sejarah digerakkan oleh beberapa faktor dan tenaga secara bersamaan dan menjadikan manusia sebagai pemeran utamanya. Pemilihan penafsiran sintesis dilakukan karena peristiwa invasi Vietnam ke Kamboja tahun 1978-1991 tidak terlepas dari faktor-faktor pendorong seperti terjadinya perubahan sistem pemerintahan Kamboja dari demokrasi di bawah pimpnan Lon Nol ke pemerintahan komunis di bawah pimpinan Pol Pot pada tahun 1975. Invasi Vietnam ke Kamboja di akhir tahun 1978 yang diteruskan dengan pendudukan terhadap wilayah Kamboja merupakan dampak dari pergolakan politik internal pemerintah Khmer Merah yang pada saat itu sedang berkuasa di Kamboja. Pergolakan politik tersebut telah memancing datangnya pengaruh-pengaruh dari negara-negara luar termasuk Vietnam untuk ikut campur dalam masalah internal Kamboja.

Dalam melakukan interpretasi, peneliti menggunakan pendekatan interdisipliner. Pendekatan ini merupakan pendekatan dalam ilmu sejarah dengan menggunakan bantuan dari berbagai disiplin ilmu lain. Dalam pendekatan interdisipliner ini, peneliti menggunakan ilmu bantu berupa ilmu politik dan sosiologi.

Ilmu politik yang peneliti gunakan antara lain konsep perang, konsep poltik luar negeri, serta konsep ideologi komunis. Adapun dari ilmu sosiologi peneliti menggunakan teori konflik dari Ralf Dahrendorf. Konsep perang digunakan untuk menganalisis tujuan dari invasi Vietnam ke Kamboja sementara konsep politik


(28)

luar negeri dan konsep ideologi komunis peneliti gunakan untuk menganalisis kepentingan apa yang sebenarnya mendorong Uni Soviet dan RRC ikut terlibat dalam invasi dan pendudukan Vietnam ke Kamboja 1978-1991. Adapun teori konflik digunakan untuk menganalisis gesekan-gesekan yang terjadi di dalam masyarakat Kamboja yang terjadi sebelum invasi Vietnam terjadi.

3.2.4 Historiografi

Tahap ini merupakan tahap terakhir dari penelitian yang memaparkan dan melaporkan seluruh hasil penelitian dalam bentuk tertulis setelah melalui tahap interpretasi fakta. Pada tahap ini seluruh daya pikiran dikerahkan bukan saja keterampilan teknis penggunaan kutipan-kutipan dan catatan-catatan. Namun yang paling utama adalah penggunaan pikiran-pikiran kritis dan analitis sehingga menghasilkan suatu sintesis dari seluruh hasil penelitian dan penemuan dalam suatu penelitian utuh yang disebut dengan historiografi.

Historiografi berarti pelukisan sejarah, gambaran sejarah tentang peristiwa yang terjadi pada waktu yang telah lalu (Ismaun, 2005: 28). Dengan kata lain, pendekatan historiografi merupakan penelitian yang dilakukan setelah selesai melakukan analisis dan penafsiran terhadap data dan fakta sejarah. Dalam historiografi peneliti menceritakan hal-hal yang didapat disertai dengan penafsiran-penafsirannya sehingga hasil dari historiografi berupa rekonstruksi dari peristiwa sejarah. Peneliti dalam hal ini bebas menentukan sendiri cara menulis sehingga menghasilkan karya mandiri yang menjadi tanggung jawabnya. Namun dalam kebebasanya tersebut peneliti tetap harus memperhatikan ketentuan-ketentuan umum baik dalam penulisannya maupun dalam penafsiranya. Ketentuan-ketentuan tersebut adalah penafsiran (Interpretasi), penjelasan (Eksplanasi), dan penyajian (Ekspose, Darstellung) (Ismaun, 2005 : 157).

Pada tahapan historiografi ini peneliti diharapkan memiliki kemampuan analitis dan kritis sehingga hasil tulisannya tidak hanya berupa karya tulis biasa, tetapi menjadi skripsi yang dapat dipertanggungjawabkan. Sebuah karya tulis dapat dikatakan ilmiah apabila memenuhi syarat-syarat keilmuan. Selain itu, tata


(29)

bahasa yang digunakan oleh sejarawan harus sesuai dengan kaidah-kaidah yang berlaku serta sesuai dengan Pedoman Penulisan Karya Ilmiah.

Dalam skripsi yang berjudul Keterlibatan Uni Soviet dan Republik Rakyat Cina dalam Pendudukan Vietnam di Kamboja 1978-1991 ini, peneliti berusaha menulis dan menyajikannya dengan mengikuti syarat dan ketentuan dari sebuah karya tulis yang baik dan benar sesuai kaidah-kaidah yang berlaku di lingkungan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) yaitu dengan mengacu pada Pedoman Penulisan Karya Ilmiah terbaru tahun 2012. Agar dapat dipertanggungjawabkan dan bebas dari isu plagiarisme, penulisan skripsi ini juga dilengkapi dengan sumber-sumber yang digunakan dalam penjelasan serta analisis yang ditulis oleh peneliti. Sumber-sumber tersebut dicantumkan dengan memberikan kredit yang jelas kepada sumber aslinya.

3.3 Laporan Hasil Penelitian

Langkah ini merupakan tahap akhir dari prosedur penelitian yang dilakukan. Laporan penelitian dilakukan setelah peneliti menemukan sumber-sumber, menganalisisnya, dan menafsirkannya pada tahap interpretasi. Fakta-fakta sejarah tersebut disajikan menjadi satu kesatuan tulisan kemudian disusun dalam historiografi (penulisan sejarah). Dalam tahap ini peneliti harus mengerahkan segala daya pikir dan kemampuan untuk menuangkan segala hal yang ada dalam penelitian sehingga dapat menghasilkan sebuah tulisan yang memiliki standar mutu dan menjaga kebenaran sejarahnya. Seperti yang diungkapkan oleh Sjamsuddin (1996: 153) yaitu:

Penulis mengerahkan seluruh daya pikirannya, bukan saja keterampulan teknis penggunaan kutipan-kutipan dan catatan-catatan tetapi yang terutama penggunaan pikiran-pikiran kritis dan analisis yang pada akhirnya menghasilkan sebuah sintesa dari seluruh hasil penelitian.

Penyusunan hasil penelitian yang telah diperoleh menjadi satu kesatuan tulisan sejarah yang utuh, selanjutnya dituangkan dalam sebuah laporan hasil penelitian dan ditulis dalam bentuk skripsi. Skripsi ini ditulis dengan jelas dalam gaya bahasa yang sederhana, ilmiah, dan menggunakan tata bahasa yang baik dan benar sesuai dengan aturan dalam Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang


(30)

Disempurnakan. Laporan hasil penelitian ini disusun untuk kebutuhan studi akademis tingkat sarjana pada Jurusan Pendidikan Sejarah FPIPS UPI, sehingga struktur organisasi skripsi yang digunakan sesuai dengan buku Pedoman Penulisan Karya Ilmiah yang dikeluarkan oleh Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). Adapun struktur organisasi skripsi ini dibagi ke dalam lima bab sebagai berikut:

1. Bab I Pendahuluan

Menjelaskan tentang latar belakang masalah yang memuat penjelasan mengapa masalah yang diteliti muncul dan penting mengenai alasan atau ketertarikan peneliti memilih permasalahan itu diangkat ataupun yang selama ini menjadi keresahan bagi peneliti. Pada bab ini juga berisi perumusan masalah yang disajikan dalam bentuk pertanyaan untuk mempermudah peneliti mengkaji dan mengarahkan pembahasan, tujuan penelitian, penjelasan judul, metode penelitian serta struktur organisasi skripsi. Adapun yang menjadi uraian dari bab I ini yakni ; Latar Belakang Penelitian, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Metodologi Penelitian, dan Struktur Organisasi Skripsi.

2. Bab II Tinjauan Pustaka

Memaparkan berbagai sumber literatur yang peneliti anggap memiliki keterkaitan dan relevan dengan masalah yang dikaji. Didukung dengan sumber tertulis seperti buku dan dokumen yang relevan. Dalam kajian pustaka ini, peneliti membandingkan, mengkontraskan dan memposisikan kedudukan masing-masing penelitian yang dikaji kemudian dihubungkan dengan masalah yang sedang diteliti. Hal ini dimaksudkan agar adanya keterkaitan antara permasalahan di lapangan dengan buku-buku atau secara teoritis, agar keduanya bisa saling mendukung, dimana dari teori yang sedang dikaji dengan permasalahan yang diteliti bisa berkaitan. Sedangkan fungsi dari kajian pustaka adalah sebagai landasan teoritik dalam analisis temuan.

3. Bab III Metodologi Penelitian

Metodologi penelitian berisi tentang tahap-tahap, langkah-langkah, metode dan teknik penelitian yang digunakan oleh peneliti meliputi heuristik, kritik,


(31)

interpretasi, dan historiografi. Semua prosedur dalam penelitian akan dibahas pada bab ini. Prosedur yang dimaksud adalah langkah-langkah peneliti dalam melakukan penelitian ini seperti tahap perencanaan, pengajuan judul penelitian, persiapan penelitian, proses bimbingan dan tahap pelaksanaan penelitian. Dalam bab ini juga peneliti mengungkapkan dan melaporkan pengalaman selama melaksanakan penelitian.

4. Bab IV Peranan Uni Soviet dan Republik Rakyat Cina dalam Masalah Vietnam-Kamboja Tahun 1978-1991

Pembahasan merupakan isi utama dari tulisan karya ilmiah ini mengenai permasalahan-permasalahan yang terdapat pada rumusan dan batasan masalah. Selain itu terdapat penjelasan judul, memaparkan dengan rinci mengenai hasil-hasil penelitian yang telah dilakukan dan memaparkannya dalam bab ini. Selain itu pada dasarnya bab IV ini merupakan hasil pengolahan dan analisis terhadap fakta-fakta yang telah ditemukan dan diperoleh selama penelitian berlangsung. Dan pada bab IV ini peneliti akan memaparkan hasil penelitiannya dengan bahasanya sendiri.

5. Bab V Kesimpulan dan Saran

Sebagai Bab terakhir yakni menjelaskan kesimpulan yang merupakan jawaban dan analisis peneliti terhadap masalah-masalah secara keseluruhan yang merupakan hasil dari penelitian. Hasil akhir ini merupakan pandangan serta interpretasi peneliti mengenai inti dari bab IV yakni mengenai pembahasan. Selain itu dalam bab V disajikan penafsiran peneliti terhadap hasil analisis dan temuan, hasilnya disajikan dalam bentuk kesimpulan penelitian.

Pada bab ini peneliti mengemukakan beberapa kesimpulan yang didapatkan setelah mengkaji permasalahan yang telah diajukan sebelumnya. Pada bab V ini laporan yang dibuat dan dilampirkan bisa berbentuk uraian padat atau dengan cara butir demi butir, akan tetapi akan lebih baik jika bentuk yang disajikan adalah dengan uraian padat daripada dalam butir demi butir. Dalam bab ini pula biasanya peneliti mengharap saran dan kritik pembaca atas penelitian yang telah dilakuakan sebagai bahan masukan agar penelitian yang akan datang bisa lebih baik lagi. Selain itu, ada pula beberapa tambahan, seperti kata


(32)

pengantar, abstrak, daftar pustaka serta lampiran-lampiran. Semua hal tersebut disajikan dalam satu laporan utuh yang kemudian disebut sebagai skripsi dengan judul “Keterlibatan Uni Soviet dan RRC Dalam Pendudukan Vietnam di Kamboja 1978-1991”


(33)

Rinrin Desti Apriani , 2013

Keterlibatan Uni Soviet Dan Republik Rakyat Cina Dalam Pendudukan Vietnam Di Kamboja

1978-BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Bab ini merupakan kesimpulan dari penelitian skripsi yang berjudul “Keterlibatan Uni Soviet dan Republik Rakyat Cina dalam Pendudukan Vietnam ke Kamboja 1978-1991”. Kesimpulan tersebut merujuk pada jawaban atas permasalahan penelitian yang telah dikemukakan oleh peneliti di dalam bab sebelumnya. Terdapat empat hal yang disimpulkan berdasarkan permasalahan yang dibahas, yaitu:

Pertama, invasi dan pendudukan Vietnam ke Kamboja merupakan puncak dari konflik berkepanjangan yang terjadi di antara kedua negara tersebut. Konflik ini dilatarbelakangi oleh berbagai hal, antara lain faktor kesenjangan sosial yang terjadi di dalam masyarakat kamboja. Masyarakat Kamboja membenci orang-orang Vietnam yang tinggal di Kamboja karena di orang-orang-orang-orang Vietnam lebih dominan menguasi tanah Kamboja dibanding masyarakat pribuminya sendiri. Masalah perbatasan kedua negara yang dianggap tidak jelas juga menjadi pemicu konflik Vietnam dan Kamboja terutama saat Kamboja berada di bawah kekuasaan Khmer Merah. Khmer Merah berusaha merebut kembali wilayah-wilayah perbatasan yang dahulu berhasil diambil dan dikuasai oleh Vietnam. Konflik perbatasan ini kemudian meluas menjadi konflik bersenjata yang melibatkan pasukan militer kedua belah pihak. Selain itu, kecurigaan Kamboja terhadap pergerakan Vietnam yang ingin menarik Kamboja ke dalam penyatuan Indocina di bawah kekuasaan Vietnam juga telah memperburuk hubungan Vietnam dan Kamboja.

Kedua, keterlibatan Uni Soviet dalam invasi dan pendudukan Vietnam ke Kamboja disebabkan oleh adanya konflik kepentingan antara Uni Soviet dan RRC di kawasan Asia Tenggara. Perbedaan ideologi komunis Uni Soviet dan RRC menjadikan kedua negara besar tersebut bersaing dalam menanamkan


(34)

Rinrin Desti Apriani , 2013

Keterlibatan Uni Soviet Dan Republik Rakyat Cina Dalam Pendudukan Vietnam Di Kamboja 1978-pengaruhnya ke negara-negara lain termasuk Vietnam dan Kamboja. Vietnam dianggap penting bagi Uni Soviet untuk menetralisir pengaruh RRC di Indocina. Dengan menjalin kerjasama dengan Vietnam, Uni Soviet berusaha memperoleh fasilitas bagi angkatan lautnya di Cam Ranh Bay dalam rangka mendukung peranan armadanya di Laut Cina Selatan. Bantuan ekonomi dan militer yang diberikan Uni Soviet kepada Vietnam dalam usahanya menginvasi dan menduduki Kamboja juga tidak terlepas dari upayanya melumpuhkan RRC yang pada saat itu menjadi sekutu bagi Kamboja. Selain itu, sikap pemerintahan Kamboja pada masa awal kekuasaan Khmer Merah tahun 1975 yang menyerang kedutaan Uni Soviet dan mengusir semua personil kedutaanyanya dari Kamboja, telah memancing pemerintah Uni Soviet untuk melakukan tindakan balasan.

Ketiga, keterlibatan RRC dalam invasi dan pendudukan Vietnam ke Kamboja juga tidak terlepas dari adanya konflik kepentingan dalam strategi global RRC dalam membendung pengaruh Uni Soviet di Asia Tenggara khususnya Indocina. Setelah RRC tersingkirkan oleh Uni Soviet dalam usaha menanamkan pengaruhnya di Vietnam, RRC menjalin hubungan baik dengan Kamboja dan menjadi sekutu dari Pemerintah Democratic Kampuchea (DK). Dalam menghadapi invasi Vietnam ke Kamboja dengan dukungan Uni Soviet yang diikuti pendirian pemerintahan baru di Kamboja atas pengaruh Vietnam, RRC berusaha memberikan bantuan berupa bantuan ekonomi serta militer bagi pihak Kamboja yang anti terhadap Vietnam dalam melawan dan menyingkirkan militer Vietnam dari Kamboja.

Selain itu, RRC secara aktif melakukan perlawanan terhadap Vietnam dan Uni Soviet di meja perundingan baik perundingan di tingkat regional „ASEAN‟ maupun di tingkat internasional „PBB‟ agar Vietnam meninggalkan Kamboja. Pada tahun 1979 ketika Vietnam menggulingkan pemerintahan lama Kamboja dan menggantinya dengan pemerintahan baru di bawah pengaruhnya, RRC juga melakukan serangan balasan kepada Vietnam dengan menyerang wilayah-wilayah perbatasan Vietnam di sebelah utara sebagai tindakan balasan atas keberanian Vietnam menginvasi Kamboja. Sejak saat itu, RRC terus mendukung dan


(35)

Rinrin Desti Apriani , 2013

Keterlibatan Uni Soviet Dan Republik Rakyat Cina Dalam Pendudukan Vietnam Di Kamboja 1978-memberikan bantuannya kepada gerilyawan Khmer Merah dan melakukan berbagai tekanan terhadap Vietnam agar segera meninggalkan Kamboja.

Keempat, akibat invasi dan pendudukan Vietnam ke Kamboja, kondisi umum di dalam negeri Kamboja menjadi tak menentu. Hal tersebut disebabkan oleh kelangkaan infrastruktur akibat perang yang terjadi antara Vietnam dan Kamboja sebelumnya. Selain itu, adanya tekanan-tekanan yang dilakukan oleh RRC dan pihak Khmer Merah terhadap pemerintahan Kamboja yang baru di bawah pengaruh Vietnam telah menjadikan Kamboja sebagai negara yang jauh tidak aman dan nyaman sebagai sebuah negara yang merdeka. Pemberontakan yang dilakukan gerilyawan Khmer Merah dan kelompok-kelompok lain yang menentang pemerintahan baru Kamboja di bawah pengaruh Vietnam telah menimbulkan pertempuran-pertempuran militer yang tidak kunjung berhenti di wilayah Kamboja antara tahun 1979-1980an. Hal itu pun tentu saja merugikan bagi masyarakat sipil Kamboja yang tidak jarang ikut menjadi korban dalam pertempuran tersebut. Akibatnya, jumlah pengungsi dari warga sipil Kamboja semakin meningkat dari waktu ke waktu. Banyaknya jumlah pengungsi dari Kamboja pada akhirnya menimbulkan masalah sosial baru yang harus secepatnya diselesaikan.

5.2. Saran

Skripsi yang berjudul “Keterlibatan Uni Soviet dan Republik Rakyat Cina dalam Pendudukan Vietnam di Kamboja 1978-1991” ini diharapkan bisa memberikan kontribusi yang berarti bagi beberapa pihak antara lain sebagai berikut :

1. Bagi Lembaga Pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA).

Bagi lembaga pendidikan kajian dalam skripsi ini diharapkan dapat memberikan sumbangan materi khususnya pada tingkat Sekolah Menengah Atas, karena penelitian yang dilakukan merupakan pengembangan dari Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar kelas XII program IPS semester II


(36)

Rinrin Desti Apriani , 2013

Keterlibatan Uni Soviet Dan Republik Rakyat Cina Dalam Pendudukan Vietnam Di Kamboja 1978-yang meliputi SK : Menganalisis Perkembangan Sejarah Dunia sejak Perang Dunia II sampai dengan Perkembangan Nuklir, dan KD : Menganalisis Perkembangan Sejarah Dunia dan Posisi Indonesia di Tengah Perubahan. Semoga, dengan adanya penelitian ini siswa di lingkungan Sekolah Menengah Atas (SMA) mampu memperluas wawasannya untuk mendalami sejarah bangsa lain.

2. Bagi Penelitian Selanjutnya

Kajian pustaka yang digunakan dalam menyusun skripsi ini salah satunya adalah dengan mengkaji penelitian terdahulu berupa skripsi-skripsi lain yang memiliki sedikit kesamaan dalam tema yang diangkat. Oleh sebab itu, skripsi ini pun penting untuk peneliti selanjutnya dalam menulis tentang sejarah kawasan Asia Tenggara khususnya Indocina.

3. Bagi Jurusan Pendidikan Sejarah Universitas Pendidikan Indonesia

Bagi Jurusan Pendidikan Sejarah Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), skripsi ini diharpkan dapat memperkaya tulisan mengenai sejarah Asia Tenggara khususnya Indocina. Karena sejauh ini, skripsi yang meneliti tentang sejarah Indocina masih jarang ditemukan di Jurusan Pendidikan Sejarah Universitas Pendidikan Indonesia (UPI).


(37)

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku :

Budiardjo, M. (2008). Dasar-Dasar Ilmu Politik. Jakarta: Ikrar Mandiriabadi. Chandler, D. (1996). A History of Cambodia. Colorado : Westview, Inc.

Danusapotro, M. (1983). Vietnam dalam Perkembangan Astra-Jaya. Bandung : Binacipta.

Djatikoesoemo, G.P.H. (1956). Hukum Internasional Bagian Perang. Jakarta: Pemandangan.

Gottschalk, L. (2008). Mengerti Sejarah. Jakarta: Universitas Indonesia Press. Holsti, K.J. (1992). Politik Internasional: Suatu Kerangka Analisis. Bandung:

Binacipta.

Hall, D.G.E. (1999) . Sejarah Asia Tenggara. Surabaya : Usaha Nasional.

Harahap, M.E. dan Abiyanto, M. (1990). Konflik Damai Kampuchea. Jakarta : NSEAS dan FOGMA.

Huntington, S.P. (2009). Benturan Antar Peradaban dan Masa Depan Politik Dunia. Jakarta: Qalam.

Ismaun. (2005). Pengantar Belajar Sejarah Sebagai Ilmu dan Wahana Pendidikan. Bandung: Historia Utama Press.

Kahin, G.Mc.T. (1982). Kerajaan dan Politik Asia Tenggara. Kuala Lumpur : Dewan Bahasa dan Pustaka Kementrian Pelajaran Malaysia.

Kamarga, H. dan Siboro J. (2012). Isu-Isu Kontroversial dalam Sejarah Barat. Jakarta : Bee Media Indonesia.

Kartodirdjo, S. (1992). Pendekatan Ilmu Sosial dalam Metodologi Sejarah. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Lee, O.H. (1961). Asia Menang di Dien Bien Phu. Djakarta : A-A.

Morris, S.J. (1991). Why Vietnam Invaded Cambodia. California : Stanford University Press.


(38)

Nasution, N. et al. (2002). Pasang Surut Hubungan Diplomatik Indonesia Kamboja. Phnom Penh: Kedutaan Besar Republik Indonesia.

Nguyen, H. (1979). The Vietnam – Kampuchea Conflict (A Historical Record). Hanoi : Foreign Languages Publishing House.

Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. (2012). Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Peuo, S. (1995). Cambodia After Cold War : the Search fo Scurity Continues. : Victoria : Centre of Southeast Asian Studies Monash University.

Raho, B. (2007). Teori Sosiologi Modern, Jakarta: Prestasi Publiser

Ritzer, G dan Goodman, D.J. (2008). Teori Sosiologi Modern. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Sardiman, A.M. (1983). Kemenangan Komunis Vietnam dan Pengaruhnya Terhadap Perkembangan Politik di Asia Tenggara. Yogyakarta : Liberty. Sihanouk, N. (1980). War and Hope : The Case For Cambodia. New York :

Phenteon Books.

Sjamsuddin, H. (2007). Metodologi Sejarah. Yogyakarta: Ombak.

Stuart-Fox, M. (2003). A Short History of China and Southeast Asia ; Tribute, Trade and Influence. Crows Nest : Allen & Unwin.

Supardan, D. (2008). Pengantar Ilmu Sosial. Jakarta: Bumi Aksara.

Susilo, B. et al. (1988). Prospek Penyelesaian Masalah Kampuchea dan Implikasinya terhadap Kestabilan Asia Tenggara Khususnya Indonesia. Surabaya : Universitas Airlangga.

Syam, F. (2007). Pemikiran Politik Barat : Sejarah, Pilsafat, Ideologi, dan Pengaruhnya Terhadap Dunia Ke-3. Jakarta: Bumi Aksara.

Trung, T.Q. (1990). Faksionalisme dan Kepemimpinan Kolektif di Vietnam. Jakarta : LP3ES.

Tully, J. (2005). A Short History of Cambodia From Empire to Survival. Crows Nest : Allen & Unwin.


(39)

Wanandi, J. (1989). The Cambodian Conflict. Jakarta : CSIS.

Publikasi Departemen :

Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Luar Negeri Indonesia. (1983). Vietnam, Kamboja dan Laos dalam Dasawarsa 1980-an. Jakarta: Deplu.

Dokumentasi :

Dokumentasi Perpustakaan Museum Konfrensi Asia Afrika. (1993). Kumpulan keliping masalah : ASEAN tahun 1978-1993. Bandung : Museum Konfrensi Asia Afrika.

Departemen Luar Negeri Indonesia. (1991). Laporan Delegasi Indonesia ke Sidang Bagian Kedua Konferensi Paris Mengenai Kamboja ; Paris 21-23 Oktober 1991. Jakarta: Deplu.

Sumber Jurnal :

Bekaert, J. (1981). “Kampuchea The Year of The Nasionalist”. Dalam Southeast Asian Affairs [Online], 16 halaman.

Tersedia :

http://www.jstor.org/stable/27908480 [3 Januari 2013]

Donell, J. C. (1980). “Vietnam in 1979 : Year of Calamity’. Asian Survey. XX, (1), 19-32.

Duiker, W. J. (1985). “Vietnam in 1984 : Between Ideology and Pragmatism”. Asian Survey. XXV, (1), 97-105.

Heder, S.P. (1979). “The Kampuchean – Vietnamese Conflict’. Dalam Southeast Asian Affairs [Online], 29 halaman.

Tersedia :

http://www.jstor.org/stable/27908374 [3 Januari 2013]

Kiernan, B. (1981). “Origins of Khmer Communism”. Dalam Southeast Asian Affairs [Online], 21 halaman.

Tersedia :


(40)

Leifer, M. (1980). “Kampuchea 1979 : From Dry Season to Dry Season”. Asian Survey. XXVIII, (1), 33-41.

Peang-Meth, A. (1990). “A Study of the Khmer People’s National and The Coalition Government of Democratic Kampuchea. Contemporary Southeast Asia. XII, (3), 173.

Kroef, J.M.Vander (1979). “Cambodia From Democratic Kampuchea to People Republic”. Asian Survey. XIX, (8), 731-750.

Zagoria. D.S. (1974). “ Mao;s Role in the Sino-Soviet Conflict”. Pacific Affairs.

XLVII, (2), 139-153.

Sumber Skripsi :

Widya, W.P. (2008). Proses Rekonsiliasi Damai Kamboja (1982-1991). Skripsi Sarjana pada FIB UI Depok : Tidak diterbitkan.

Winarko, A. (2003). Perang Vietnam 1954-1975. Skripsi Sarjana pada FPIPS UPI Bandung: Tidak diterbitkan.

Yulianti, D. (2007). Pemerintahan Khmer Merah di kamboja dan Kejatuhannya (1935-1939). Skripsi Sarjana pada FIB UI Depok : Tidak diterbitkan.

Sumber Surat Kabar :

Kompas, 4 Jauari 1978 “Pasukan Vietnam Menuju Phnom Penh” Kompas, 31 Mei 1978. “Pertikaian Vietnam-RRCina”

Kompas, 3 Juni 1978. “Kamboja Bersedia Berunding Dengan Vietnam”

Kompas, 5 Desember 1978. “Pertempuran Berkobar Antara Vietnam dan Kamboja”

Kompas, 3 Januari 1979. “Kamboja Minta bantuan Internasional Hadapi Vietnam” Kompas, 4 Januari 1979. “Pemberontak Kamboja Mengepung Kempong Cham

-Kamboja Serukan Perang Rakyat”

Kompas, 1 Februari 1979. “Bantuan RRC Kepada Kmer Merah Melalui Pulau Karang Khemara Pumin”


(41)

Kompas, 20 Maret 1980. “Masih Berbeda, Pendekatan RRC-ASEAN terhadap Konflik Kamboja”

Kompas, 28 Maret 1980. “Kamboja Perlu Bantuan 262 Juta Dollar Lagi” Kompas, 12 April 1980. “Rakyat Menderita di Kamboja”

Merdeka, 22 Juni 1978. “Dua Negara Bersahabat dan Berkonfrontasi”

Merdeka, 14/15 Mei 1979. “Kampuchea Dijadikan Lapangan Percobaan Untuk Mengembangkan Pikiran Mao”

Merdeka, 13 Januari 1978. “Vietnam kuasai satu kota lagi”

Merdeka, 19 Maret 1979. “Vietnam Dilihat dari Aspek Hubungannya Dengan Negara-negara dan Implikasinya Bagi Asia Tenggara”

Merdeka, 8 Agustus 1978. “RRT Jamin Bantuan dan Dukungan Pada Kamboja” Newsweek, 5 November 1978 “Horror at the Border”

Newsweek, 11 September 1980 “Chinese Moved to Border”

Sinar Harapan, 17 April 1978. “Perang Kamboja Dengan Vietnam Lebih Hebat Dari Tahun yang Lalu”.

Sinar Harapan, 29 Mei 1978. “Pertentangan Terbuka Antara RRC-Vietnam”. Sinar Harapan, 28 Juni 1978. “60.000 Pasukan Vietnam Sudah Masuki

Kamboja?”

Sinar Harapan, 29 Juni 1978. “Vietnam Serang Lagi Kamboja” Sinar harapan, 14 Juni 1979. “Berapa Lama Heng Samrin Bertahan?” Sinar Harapan, 7 November 1979. “Vietnam Dan Kekuatan Militernya” Suara Karya, 24 April 1978. “Cina Sedang Bina Kamboja”

Suara Karya, 29 Juni 1978. “Serbuan Terbesar Vietnam ke Kamboja” Tempo, 19 Desember 1992 “Misteri Pol Pot atau Saloth Sar”


(42)

Documentation Center of Cambodia. (2011). Maping of Cambodia 1976.[Online]. Tersedia: http://www.d.dccam.org/Projects/Maps/Mapping1976.htm [9 Maret 2013]

Fadzli. (2011). Kajian ketempatan : Peta Asia Tenggara. [Online]. Tersedia:

http://kajiantempatan-fadzli.blogspot.com/2011/05/peta-asia-tenggara.html [9 Maret 2013]

Laurance. (1998). Vietnam Cambodia War Child Soldier Old Photo 1978. [Online]. Tersedia:

http://www.past-to present.com/photos.cfm?reference=G21193 [9 Maret 2013]

Pike, J. (2000). Reliable Security Information. [Online]. Tersedia : http://www.globalsecurity.org/military/world/cambodia/images/map-cambodia-khmer-rouge-1980s.jpg [9 Maret 2013]

Rosenberg, M. (2013). Geography and Map Cambodia. [Online]. Tersedia : http://geography.about.com/library/cia/blccambodia.htm [9 Maret 2013] Shaw, G. (2010). Post of Dem Kampuchea. [Online]. Tersedia:

http://articles.cambodiastamps.com/DKPost.html [9 Maret 2013]

Wikipedia bahasa Indonesia. (2013). Perang Kamboja-Vietnam. [Online]. Tersedia : http://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Kamboja-Vietnam [9 maret 2013]

World Atlas. (2012). Asia Map : Indochina. [Online]. Tersedia: http://www.worldatlas.com/webimage/countrys/asia/indochina.htm [9Maret 2013]

Yale University. (2013). Provincial Killing Fields Maps: Genocide Sites (1975-1979).[Online]. Tersedia : http://www.yale.edu/cgp/maps/maps7579.html [9 Maet 2013]


(1)

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku :

Budiardjo, M. (2008). Dasar-Dasar Ilmu Politik. Jakarta: Ikrar Mandiriabadi. Chandler, D. (1996). A History of Cambodia. Colorado : Westview, Inc.

Danusapotro, M. (1983). Vietnam dalam Perkembangan Astra-Jaya. Bandung : Binacipta.

Djatikoesoemo, G.P.H. (1956). Hukum Internasional Bagian Perang. Jakarta: Pemandangan.

Gottschalk, L. (2008). Mengerti Sejarah. Jakarta: Universitas Indonesia Press. Holsti, K.J. (1992). Politik Internasional: Suatu Kerangka Analisis. Bandung:

Binacipta.

Hall, D.G.E. (1999) . Sejarah Asia Tenggara. Surabaya : Usaha Nasional.

Harahap, M.E. dan Abiyanto, M. (1990). Konflik Damai Kampuchea. Jakarta : NSEAS dan FOGMA.

Huntington, S.P. (2009). Benturan Antar Peradaban dan Masa Depan Politik Dunia. Jakarta: Qalam.

Ismaun. (2005). Pengantar Belajar Sejarah Sebagai Ilmu dan Wahana Pendidikan. Bandung: Historia Utama Press.

Kahin, G.Mc.T. (1982). Kerajaan dan Politik Asia Tenggara. Kuala Lumpur : Dewan Bahasa dan Pustaka Kementrian Pelajaran Malaysia.

Kamarga, H. dan Siboro J. (2012). Isu-Isu Kontroversial dalam Sejarah Barat. Jakarta : Bee Media Indonesia.

Kartodirdjo, S. (1992). Pendekatan Ilmu Sosial dalam Metodologi Sejarah. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Lee, O.H. (1961). Asia Menang di Dien Bien Phu. Djakarta : A-A.

Morris, S.J. (1991). Why Vietnam Invaded Cambodia. California : Stanford University Press.


(2)

Nasution, N. et al. (2002). Pasang Surut Hubungan Diplomatik Indonesia Kamboja. Phnom Penh: Kedutaan Besar Republik Indonesia.

Nguyen, H. (1979). The Vietnam – Kampuchea Conflict (A Historical Record). Hanoi : Foreign Languages Publishing House.

Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. (2012). Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Peuo, S. (1995). Cambodia After Cold War : the Search fo Scurity Continues. : Victoria : Centre of Southeast Asian Studies Monash University.

Raho, B. (2007). Teori Sosiologi Modern, Jakarta: Prestasi Publiser

Ritzer, G dan Goodman, D.J. (2008). Teori Sosiologi Modern. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Sardiman, A.M. (1983). Kemenangan Komunis Vietnam dan Pengaruhnya Terhadap Perkembangan Politik di Asia Tenggara. Yogyakarta : Liberty. Sihanouk, N. (1980). War and Hope : The Case For Cambodia. New York :

Phenteon Books.

Sjamsuddin, H. (2007). Metodologi Sejarah. Yogyakarta: Ombak.

Stuart-Fox, M. (2003). A Short History of China and Southeast Asia ; Tribute, Trade and Influence. Crows Nest : Allen & Unwin.

Supardan, D. (2008). Pengantar Ilmu Sosial. Jakarta: Bumi Aksara.

Susilo, B. et al. (1988). Prospek Penyelesaian Masalah Kampuchea dan Implikasinya terhadap Kestabilan Asia Tenggara Khususnya Indonesia. Surabaya : Universitas Airlangga.

Syam, F. (2007). Pemikiran Politik Barat : Sejarah, Pilsafat, Ideologi, dan Pengaruhnya Terhadap Dunia Ke-3. Jakarta: Bumi Aksara.

Trung, T.Q. (1990). Faksionalisme dan Kepemimpinan Kolektif di Vietnam. Jakarta : LP3ES.

Tully, J. (2005). A Short History of Cambodia From Empire to Survival. Crows Nest : Allen & Unwin.


(3)

Wanandi, J. (1989). The Cambodian Conflict. Jakarta : CSIS.

Publikasi Departemen :

Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Luar Negeri Indonesia. (1983). Vietnam, Kamboja dan Laos dalam Dasawarsa 1980-an. Jakarta: Deplu.

Dokumentasi :

Dokumentasi Perpustakaan Museum Konfrensi Asia Afrika. (1993). Kumpulan keliping masalah : ASEAN tahun 1978-1993. Bandung : Museum Konfrensi Asia Afrika.

Departemen Luar Negeri Indonesia. (1991). Laporan Delegasi Indonesia ke Sidang Bagian Kedua Konferensi Paris Mengenai Kamboja ; Paris 21-23 Oktober 1991. Jakarta: Deplu.

Sumber Jurnal :

Bekaert, J. (1981). “Kampuchea The Year of The Nasionalist”. Dalam Southeast Asian Affairs [Online], 16 halaman.

Tersedia :

http://www.jstor.org/stable/27908480 [3 Januari 2013]

Donell, J. C. (1980). “Vietnam in 1979 : Year of Calamity’. Asian Survey. XX, (1), 19-32.

Duiker, W. J. (1985). “Vietnam in 1984 : Between Ideology and Pragmatism”. Asian Survey. XXV, (1), 97-105.

Heder, S.P. (1979). “The Kampuchean – Vietnamese Conflict’. Dalam Southeast Asian Affairs [Online], 29 halaman.

Tersedia :

http://www.jstor.org/stable/27908374 [3 Januari 2013]

Kiernan, B. (1981). “Origins of Khmer Communism”. Dalam Southeast Asian Affairs [Online], 21 halaman.

Tersedia :


(4)

Leifer, M. (1980). “Kampuchea 1979 : From Dry Season to Dry Season”. Asian Survey. XXVIII, (1), 33-41.

Peang-Meth, A. (1990). “A Study of the Khmer People’s National and The Coalition Government of Democratic Kampuchea. Contemporary Southeast Asia. XII, (3), 173.

Kroef, J.M.Vander (1979). “Cambodia From Democratic Kampuchea to People Republic”. Asian Survey. XIX, (8), 731-750.

Zagoria. D.S. (1974). “ Mao;s Role in the Sino-Soviet Conflict”. Pacific Affairs.

XLVII, (2), 139-153.

Sumber Skripsi :

Widya, W.P. (2008). Proses Rekonsiliasi Damai Kamboja (1982-1991). Skripsi Sarjana pada FIB UI Depok : Tidak diterbitkan.

Winarko, A. (2003). Perang Vietnam 1954-1975. Skripsi Sarjana pada FPIPS UPI Bandung: Tidak diterbitkan.

Yulianti, D. (2007). Pemerintahan Khmer Merah di kamboja dan Kejatuhannya (1935-1939). Skripsi Sarjana pada FIB UI Depok : Tidak diterbitkan.

Sumber Surat Kabar :

Kompas, 4 Jauari 1978 “Pasukan Vietnam Menuju Phnom Penh”

Kompas, 31 Mei 1978. “Pertikaian Vietnam-RRCina”

Kompas, 3 Juni 1978. “Kamboja Bersedia Berunding Dengan Vietnam”

Kompas, 5 Desember 1978. “Pertempuran Berkobar Antara Vietnam dan

Kamboja”

Kompas, 3 Januari 1979. “Kamboja Minta bantuan Internasional Hadapi Vietnam”

Kompas, 4 Januari 1979. “Pemberontak Kamboja Mengepung Kempong Cham

-Kamboja Serukan Perang Rakyat”

Kompas, 1 Februari 1979. “Bantuan RRC Kepada Kmer Merah Melalui Pulau

Karang Khemara Pumin”


(5)

Kompas, 20 Maret 1980. “Masih Berbeda, Pendekatan RRC-ASEAN terhadap Konflik Kamboja”

Kompas, 28 Maret 1980. “Kamboja Perlu Bantuan 262 Juta Dollar Lagi”

Kompas, 12 April 1980. “Rakyat Menderita di Kamboja”

Merdeka, 22 Juni 1978. “Dua Negara Bersahabat dan Berkonfrontasi”

Merdeka, 14/15 Mei 1979. “Kampuchea Dijadikan Lapangan Percobaan Untuk

Mengembangkan Pikiran Mao”

Merdeka, 13 Januari 1978. “Vietnam kuasai satu kota lagi”

Merdeka, 19 Maret 1979. “Vietnam Dilihat dari Aspek Hubungannya Dengan

Negara-negara dan Implikasinya Bagi Asia Tenggara”

Merdeka, 8 Agustus 1978. “RRT Jamin Bantuan dan Dukungan Pada Kamboja”

Newsweek, 5 November 1978 “Horror at the Border”

Newsweek, 11 September 1980 “Chinese Moved to Border”

Sinar Harapan, 17 April 1978. “Perang Kamboja Dengan Vietnam Lebih Hebat

Dari Tahun yang Lalu”.

Sinar Harapan, 29 Mei 1978. “Pertentangan Terbuka Antara RRC-Vietnam”.

Sinar Harapan, 28 Juni 1978. “60.000 Pasukan Vietnam Sudah Masuki

Kamboja?”

Sinar Harapan, 29 Juni 1978. “Vietnam Serang Lagi Kamboja”

Sinar harapan, 14 Juni 1979. “Berapa Lama Heng Samrin Bertahan?”

Sinar Harapan, 7 November 1979. “Vietnam Dan Kekuatan Militernya”

Suara Karya, 24 April 1978. “Cina Sedang Bina Kamboja”

Suara Karya, 29 Juni 1978. “Serbuan Terbesar Vietnam ke Kamboja”

Tempo, 19 Desember 1992 “Misteri Pol Pot atau Saloth Sar”


(6)

Documentation Center of Cambodia. (2011). Maping of Cambodia 1976.[Online]. Tersedia: http://www.d.dccam.org/Projects/Maps/Mapping1976.htm [9 Maret 2013]

Fadzli. (2011). Kajian ketempatan : Peta Asia Tenggara. [Online]. Tersedia:

http://kajiantempatan-fadzli.blogspot.com/2011/05/peta-asia-tenggara.html [9 Maret 2013]

Laurance. (1998). Vietnam Cambodia War Child Soldier Old Photo 1978. [Online]. Tersedia:

http://www.past-to present.com/photos.cfm?reference=G21193 [9 Maret 2013]

Pike, J. (2000). Reliable Security Information. [Online]. Tersedia : http://www.globalsecurity.org/military/world/cambodia/images/map-cambodia-khmer-rouge-1980s.jpg [9 Maret 2013]

Rosenberg, M. (2013). Geography and Map Cambodia. [Online]. Tersedia : http://geography.about.com/library/cia/blccambodia.htm [9 Maret 2013] Shaw, G. (2010). Post of Dem Kampuchea. [Online]. Tersedia:

http://articles.cambodiastamps.com/DKPost.html [9 Maret 2013]

Wikipedia bahasa Indonesia. (2013). Perang Kamboja-Vietnam. [Online]. Tersedia : http://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Kamboja-Vietnam [9 maret 2013]

World Atlas. (2012). Asia Map : Indochina. [Online]. Tersedia: http://www.worldatlas.com/webimage/countrys/asia/indochina.htm [9Maret 2013]

Yale University. (2013). Provincial Killing Fields Maps: Genocide Sites (1975-1979).[Online]. Tersedia : http://www.yale.edu/cgp/maps/maps7579.html [9 Maet 2013]