PENDIDIKAN KADER MUHAMMADIYAH (Studi Empiris di Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Surakarta Pendidikan Kader Muhammadiyah (Studi Empiris di Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Surakarta Periode 2005-2010).

PENDIDIKAN KADER MUHAMMADIYAH
(Studi Empiris di Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Surakarta
Periode 2005-2010)

NASKAH PUBLIKASI
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Guna Memperoleh Gelar Sarjana S-1
Pendidikan Agama Islam

Disusun Oleh :
EDI RUKMAN
G 000 080 061

FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2012

ABSTRAK
Pendidikan kader adalah suatu upaya yang dilakukan oleh sebuah organisasi untuk
menciptakan generasi penerus yang menyetujui dan meyakini kebenaran tujuan organisasi
dan secara terus menerus berjuang mencapai tujuan organisasi. Pendidikan kader

sangatlah penting bagi sebuah organisasi, karena dengan adanya pendidikan kader maka
sebuah organisasi tidak akan mengalami kesulitan dalam mencari orang ayang akan
mengembangkan dan melanjutkan orgaisasi tersebut. Oleh karena itu apa saja bentuk
perkaderan yang diselenggarakan oleh Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota
Surakarta?
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bentuk pendidikan kader yang
diselenggarakan oleh Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Surakarta. Sedangkan
manfaat dari penelitian ini adalah sebagai masukan dan sebagai informasi strategi
perkaderan Muhammadiayah, serta bahan evaluasi bagi pihak-pihak yang berperan dalam
pelaksanaan perkaderan Muhammadiyah di daerah kota Surakarta.
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan dengan sumber data dari Majlis
Kader Muhammadiyah, Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Surakarta, dokumen
serta buku-buku perkaderan Muhammadiyah. Untuk pengumpulan data menggunakan
metode dokumentasi, observasi dan wawancara sedangkan analisis data menggunakan
diskriptif kualitatif dengan metode berfikir deduktif.
Dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pendidikan kader yang
diselenggarakan oleh PDM Kota Surakarta ada dua bentuk yaitu pendiddikan kader utama
dan fungsional. Pendidikan kader utama adalah Baitul Arqom. Baitul Arqom yang telah
diselenggarakan diikuti oleh Pimpinan Daerah Muhammadiyah, Pimpinan Cabang,
pimpinan dan karyawan Amal Usaha PDM Kota Surakarta di bidang pendidikan dan

kesehatan serta krew Radio Mentari FM. Sedangkan pendidikan fungsional terbagi dalam
beberapa kategori. 1) kategori sekolah kader adalah Pesantren Kader dan Pesantren
Tanwirul Fikr. 2) Pelatihan Instruktur yaitu pendelegasian pelatihan instruktur. 3)
Kategori Pengajian Khusus terdiri dari Wisata Dakwah Putra-Putri Muhammadiyah dan
Refresing Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Surakarta.
Materi perkaderan utama dalam Baitul Arqom adalah Al Islam,
Kemuhammadiyahan, serta Kapita Selekta. Materi yang disajikan dalam perkaderan
fungsional fokus utamanya adalah Al-Islam dan Kemuhammadiyahan dan ditambah
dengan wawasan keislaman yang sesuai dengan acuan materi perkaderan dalam SPM dan
disampaikan oleh nara sumber yang berkompeten dalam bidangnya masing-masing.
Metode yang digunakan baik dalam pendidikan kader utama maupun fungsional samasama menggunkan metode perkaderan/pembelajaran active learning. Adapun target dan
tujuan yang ingin dicapai pada pendidikan kader di PDM Kota Surakarta secara umum
sudah searah dengan tujuan dan arah perkaderan Muhammadiyah yaitu terbentuknya
kader Muahammadiyah yang memiliki ruh (spirit) serta mempunyai integritas dan
kompetensi untuk berperan di persyarikatan, dalam kehidupan umat dan dinamika bangsa
serta konteks global.
Kata

Kunci:


Pendidikan,

Kader,

dan

Muhammadiyah

Indonesia bahkan di dunia muslim.

PENDAHULUAN

Muhammadiyah adalah gerakan

James L. Peacock antropolog dari

Islam dan dakwah amar ma’ruf nahi

Amerika


munkar,

dan

Muhammadiyah sebagai oragnisasi

bersumber pada Al-QPuran dan As-

Islam yang terkuat di Asia Tenggara

sunnah yang didirikan oleh Kyai H.

(Nashir, 2010: 8).

beraqidah

Islam

Serikat


menunjuk

Ahamad Dahlan di Yogyakarta pada

Masa depan Muhammadiyah

tanggal 8 Dzulhijjah 1330 bertepatan

sebagai gerakan Islam terbesar di

dengan tanggal 18 Nopember 1912

dunia muslim, tidak mungkin dilepas

(PP Muhammadiyah, 1999:3).

dari

upaya-upaya


pewarisan

Muhammadiyah setelah tumbuh

keyakinan dan cita-cita hidupnya

dan berkembang hingga satu abad

kepada angkatan muda atau kader

menjadi

sebagai

organisasi

Islam

yang


pelopor,

terbesar baik di Indonesia maupun di

penyempurna

dunia Islam. Ketua Umum Pimpinan

Muhammadiyah.

Pusat Muhammadiyah

kelahirannya

Syamsudin,

di

M.


Din

pelangsung
amal

usaha

Sejak

upaya

dan

awal

ini

telah

berbagai


forum

mendapatkan bentuk sebagai sistem

menyampaikan

kesaksian

ketika

pengkaderan dengan kekayaan tradisi

berkunjung

Amerika

Serikat,

dan sibghoh (celupan) Persyarikatan


ke

bahwa media di negri Paman Sam itu

Muhammadiyah.

menyebut Muhammadiyah sebagai

Kader

adalah

kelompok

The Largest

Reformist Islamic

manusia yang terbaik karena terdidik


Organization,

organisasi

Islam

atau terlatih yang merupakan inti atau

Nurcholis

tulang punggung dari kelompok yang

Majid (1990:331) dengan memakai

lebih besar dan terorganisir secara

sudut pandang karya amal usaha

permanen. Dengan demikian, seorang

Muhammadiyah

kader mempunyai tugas pokok untuk

terbesar

di

Indonesia.

yang

berhasil

menyatakan bahwa gerakan Islam

mengembangkan

yang didirikan Kyai Ahmad Dahlan

sekaligus

tersebut sebagai organisasi Islam

dari kemungkinan distorsi.

modern terbesar bukan hanya di

organisasi

menghindarkan

dan

ideologi

Jelas sekali pentingnya peran
seorang

kader

dalam

organisasi

jawab

dalam

mengemban

Muhammadiyah

dengan

misi
penuh

karena salah satu tugas pokoknya

kesetiaan (komitmen yang istiqomah)

adalah untuk menjaga kemantapan

dan kejujuran yang tinggi, serta

ideologi

dan

menjauhkan diri dari berbangga diri

keberlangsungan persyarikatan, akan

(sombong dan ananiyah) manakala

tetapi perkembangan organisasi sering

dapat mengukir kesuksesan sebab

kali tidak dapat diimbangi oleh

keberhasilan dalam mengelola amal

perkembangan kader baik dalam mutu

usaha

maupun

hakikatnya karena dukungan semua

organisasi

jumlahnya

(Djazman.

pihak

1989:14).
Dalam buku Pedoman Hidup
Islami Warga Muhammdiyah tentang

menyebutkan

anggota,

memelihara,

pimpanan

perkembangan Muhammadiyah yang

berkewajiban

amat pesat di bidang organisasi tidak

melangsungkan,

dan

dapat diimbangi oleh jumlah dan

persyarikatan

Penanganan

amanah,

dengan

tagligh,

penuh
istiqomah,

yang
yang

luar

Dalam berbagai kesempatan,

mutu

kepribadian

di

lagi karena pertolongan Allah Swt.

menyempurnakan gerak dan langkah

kometmen

dan

akhir-akhir ini sering dilansir bahwa

dan

Muhammadiyah

dalam

setiap

bahwa:

kader,

di

pada

Muhammadiyah dan lebih penting

kehidupan berorganisasi poin nomor
2

Muhammadiyah

mulia
dan

(sidiq,

fathonah),

kader

yang

dihasilkannya.

amal

usaha

yang

menuntut keahlian profesional dan
pragmatisme

gerakan

sering

menggiring Muhammadiyah untuk

wawasan pemikiran dan visi yang

menengok

luas,

Muhammadiyah

profesional” dan mengesampingkan

menjadi gerakan Islam yang benar-

kader-kader yang dihasilkan oleh

benar menjadi rahmatan lil ‘alamin.

sistemnya sendiri. Hal inilah

Juga pada poin nomor 14 disebutkan

sering kali menimbulkan berbagai

bahwa: setiap anggota pimpinan dan

masalah yang kemudian berkembang

pengelola persyarikatan di manapun

dalam persyarikatan dan menuntut

berkiprah

adanya usaha-usaha rekonseptualisasi

sehingga

hendaknya

bertanggung

kepada

“tenaga

yang

pengkaderan Muhammadiyah yang

juga menyoroti persoalan kualitas

sesuai dengan semangat zaman yang

kader.
Sejak berdirinya PDM Kota

berubah (Djazman. 1989:14).
Problematika yang dihadapai

Surakarta pada tahun 1923 hingga

Muhammadiyah sebagaimana yang

sekarang masalah perkaderan menjadi

dikemukakan di atas bukanlah suatu

hal yang serius untuk ditangani.

hal yang fiktif belaka, problem ini

Sebagai

juga dihadapi oleh Pimpinan Daerah

Muhammadiyah yang cukup besar

Muhammadiyah

Organisasi dan Amal Usahanya, PDM

Kota

Surakarta

Pimpinan

Daerah

(PDM Kota Surakarta). PDM Kota

Kota

Surakarta adalah termasuk Pimpinan

mengembangkan

Daerah Muhammadiyah yang pesat

banyak

perkembangan

terutama dalam bentuk fungsional.

organisasinya

dan

Surakarta

dalam

perkaderan

melakukan

kaderisasi

banyak memilki amal usaha dalam

Banyak

berbagai bidang, namun apakah setiap

kaderisasi yang diselenggarakan baik

anggota, kader, dan pimpanan serta

yang sudah terkonsep dalam Sistem

orang-orang

dalam

Perkaderan Muhammadiyah (SPM)

kepengrusan dan kepegawaian di

maupun program kaderisasi yang

amal usahanya sudah bertanggung

belum terkonsep dalam SPM namun

jawab

misi

dipandang

penuh

diterapkan.

yang

dalam

Muhammadiyah

terlibat

mengemban
dengan

kesetiaan (komitmen yang istiqomah)
sebagai

bentuk

dedikasi

inovasi

telah

program-program

perlu

dan

jitu

untuk

TINJAUAN PUSTAKA
Hasil

mereka

penelitian

Suratman

kepada Muhammadiyah sebagaimana

(2009) yang melakukan penelitian di

yang tertulis dalam buku Pedoman

Komisariat Abduh Fakultas Agama

Hidup Islami Warga Muhammadiyah

Islam

dan

Surakarta dengan judul ”Pendidikan

Lebih

AD,

ART

lanjut

Muhammadiyah?
dalam

persoalan

Kader

Universitas

Muhammadiyah

Ikatan

Mahasiswa

perkaderan tidak hanya melihat dari

Muhammadiyah

sisi kuantitas tetapi lebih mendalam

Komisariat Abduh Fakultas Agama
Islam

(Studi

Universitas

kasus

di

Muhammadiyah

Surakarta

Periode

2007-2008)”

keselamatan dan kebahagiaan yang

menyatakan bahwa model pendidikan

setinggi-tingginya

kader yang ada di IMM Kom. Muh.

1999:11)

Abduh. FAI-UMS adalah pendidikan

METODE PENELITIAN

kader

formal

dan

(Hasbullah,

Penelitian ini adalah penelitian

non-formal.

field

research

Pendidikan kader formaal seperti

lapangan

Darul Arqam Dasar (DAD), Latihan

pendekatan kualitatif, yang memberi

Instruktur

gambaran

Dasar

(LID),

dan

tentang

dengan

bentuk-bentuk

Pendidikan Khusus Immawati Dasar

perkaderan yang diselenggarakan oleh

(DIKSUSWATIDA).

PDM Kota Surakarta periode 2005-

yang

non-formal,

Ta’aruf

(MASTA)

Sedangkan
seperti
dan

Masa
Pejuang

2010.

Sumber data adalah Majlis

Kader Muhammadiyah, PDM Kota

Muda.

Surakarta, dokumen serta buku-buku

LANDASAN TEORI

perkaderan Muhammadiyah. Adapun

Pendidikan adalah tuntunan

subjek dan tempat penelitian disini

dalam hidup tumbuhnya anak-anak

adalah

yang mempunyai tujuan menuntun

Muhammadiyah Kota Surakarta yang

segala kekuatan kodrat yang ada pada

bertempat di Jl. Teuku Umar, No:5

anak-anak itu, agar mereka sebagai

Surakarta, Jateng 57131. Metode

manusia

anggota

pengumpulan data dilakukan dengan

mencapai

cara dokumentasi terhadap Profil

dan

masyarakat

sebagai
dapat

Pimpinan

keselamatan dan kebahagiaan yang

Muhammadiyah

setinggi-tingginya

Surakarta

(Hasbullah,

Daerah

Daerah

yang

diterbitkan

Kota
oleh

Majlis Pustaka dan Seni Budaya

1999:11).
Pendidikan adalah tuntunan

PDM Kota Surakarta 2009, Laporan

dalam hidup tumbuhnya anak-anak

Pertanggungjawaban

yang mempunyai tujuan menuntun

Pendidikan Kader 2005-2010, Profil

segala kekuatan kodrat yang ada pada

Pesantren

anak-anak itu, agar mereka sebagai

PDM

manusia

(pengamatan)

masyarakat

dan

sebagai
dapat

anggota
mencapai

Kader

Kota

Majlis

Muhaammadiyah

Surakarta.

Observasi

gedung

sekretariat

PDM Kota Surakarta dan wawancara

kepada Majlis Kader PDM Kota

e. Baitul

Arqom

Karyawan

Arqom

Karyawan

PKU.

Surakarta.

f. Baitul

HASIL PENELITIAN
Pelaksanaan perkaderan yang
dilaksanakan PDM Kota Surakarta
dalam periode kepemimpinan 2005-

Persyarikatan
Muhammadiyah.
g. Baitul

Arqom

Karyawan

2010:

PKU, Guru TK/KB Surya

1. Baitul Arqom

Mentari dan Alam.

Baitu Arqam merupakan

h. Baitul

Arqom

modifikasi dan penyederhanaan

(Dokumentasi

dari

Surakarta,

Darul

sasarannya

Arqam

adalah

yang

simpatisan,

anggota,

pimpinan

Muhammadiyah,

pimpinan

Ortom,

dan

pimpinan

Cabang

PDM

dikutip

Kota
pada

tanggal 5 Juni 2012).
2. Pelatihan

Instruktur

Muhammadiyah
Pelatihan

serta

instruktur

Usaha

merupakan salah satu bentuk

Muhammadiayah. Modifikasi dan

kegiatan kaderisasi pendukung

penyederhanaan

yang

karyawan

Amal

ini

dilakukan

dilakukan

untuk

dari sisi waktu penyelenggaraan

meningkatkan kemampuan kader

serta

Baitul

Muhammadiyah sebagai pelatih

telah

(instruktur) dalam mengelola dan

kurikulumnya.

Arqom

yang

melaksanakan berbagai bentuk

diselenggarakan adalah:
a. Baitul

Arqom

PDM

persyarikatan

Surakarta.
b. Baitul

Arqom

Kepala

ortom

dan

Instruktur

Sekolah.
c. Baitul Arqom Wakil Kepala

Muhammadiyah,
AUM.

Pelatihan

yang

telah

diselenggarakan adalah:
a. Pendelegasian

Sekolah.
d. Baitul

kegiatan kaderisasi di lingkungan

Arqom

persyarikatan
Muhammadiyah.

Guru

latihan

instruktur tingkat wilayah
b. Pendelegasian
Instruktur

Pelatihan

Muhammadiyah

Pesantren

MPK PDM Se-Solo Raya
(Dokumentasi
Surakarta,

PDM

dikutip

Kota

merupakan

pada

perkaderan non asrama yang

Dakwah

Putra-Putri

Muhammadiyah Kota Surakarta

konsep

untuk

persyarikatan

kader

baik Pimpinan

Daerah, Cabang, Ranting, Ortom,

Kegiatan

dan Pimpinan serta Karyawan

Putra-Putri

seluruh Amal Usaha PDM Kota

Merupakan
Pertemuan

sebuah

ditujukan

tanggal 5 Juni 2012).
3. Wisata

Kader

Muhammadiyah Kota Surakarta

Surakarta

yang

ideologi

diselenggarakan

oleh

guna

penguatan

Muhammadiyah

di

Majelis Pendidikan Kader (MPK)

masing-masing lini pergerakan

Pimpinan

Daerah

(Wawancara dengan Pembantu

Muhammadiyah Kota Surakarta

Umum Pesantren Kader tanggal 5

(Dokumentasi

Juni 2012).

PDM

Kota

Surakarta, dikutip pada tanggal 5

Pesantren

4. Refresing Pimpinan

Pondok Pesantren Tanwirul

Pimpinan

Muhammadiyah

Kota

Fikr

merupakan

pesantren

Surakarta
Merupakan Kegiatan yang
diselenggarakan
Pendidikan

oleh

yang

merupakan

mahasiswa (Majelis Pustaka Seni

Daerah

dan

PDM

untuk

Kota

Surakarta, 2009: 155-156).
SIMPULAN

PDM Kota Surakarta, dikutip

Dapat

ditarik

kesimpulan

bahwa penyelenggaraan pendidikan

pada tanggal 5 Juni 2012).

Surakarta

perkaderan

Budaya

berkala tahunan (Dokumentasi

Pimpinan

Muhammadiyah

lembaga

(MPK)

Muhammadiyah Kota Surakarta

Daerah

mahasiswa

pendidikan

Kader

Kader

khusus

pondok

Majelis

Pimpinan

5. Pesantren

Mahasiswa

”Tanwirul Fikr”

Juni 2012).

Daerah

6. Pondok

Kota

kader yang telah diselenggarakan
PDM Kota Surakarta periode 20052010 ada dua bentuk pendidikan
kader yaitu:

1.

Berpijak dari temuan-temuan

Perkaderan Utama. Perkaderan
utama yang telah diselenggarakan

di

oleh PDM Kota Surakarta adalah

sebagai berikut:

Baitul Arqom. Baitul Arqom

1.

yang

telah

2.

disampaikan

saran-saran

Untuk Majlis Pendidikan Kader
PDM Kota Surakarta

diselenggarakan

a.

ditujukan untuk para Pimpinan
Daerah

atas,

Agar

bisa

perkaderan

Muhammadiyah,

melaksanakan
Utama

dalam

Pimpinan Cabang, pimpinan dan

bentuk Darul Arqom Khusus

karyawan Amal Usaha PDM

untuk Pimpinan Daerah dan

Kota

Pimpinan

Amal

Usaha,

pendidikan dan kesehatan serta

mengingat

belum

adanya

krew Radio Mentari FM.

pelaksanaan Darul Arqom

Perkaderan

yang diselenggarakan;

Surakarta

di

bidang

Fungsional.
b.

Perkaderan fungsional yang telah

Menindak

lanjuti

setiap

diselenggarakan dengan beberapa

kegiatan yang dilaksanakan

kategori, yaitu:

secara kontinu;

a.

b.

Kategari

Sekolah

jalanya

program kaderisasi secara

dan Pesantren Tanwirul Fikr.

intensif.

Kategori Pengajian Khusus,

2.

Untuk Ketua Pimpinan Daerah

terdiri dari Wisata Dakwah

Muhammadiyah Kota Surakarta

Putra-Putri Muhammadiyah

a. Melakukan

Refresing

Daerah

Pimpinan

Muhammadiyah

program kerja kepada tiaptiap bidang;

Kategori Pelatihan Instruktur

keharmonisan

adalah

dengan

pelatihan

pendelegasian
instruktur

pengontrolan

b. Mengusahakan

Kota Surakarta.

di

tingkat Wilayah dan Daerah
se-Ekskaresidinan Surakarta.
SARAN

Mengoptimalkan

terdiri dari Pesantren Kader

dan

c.

c.

Kader,

pimpinan
menyelesaikan

segala bentuk permasalahan
secara kekeluargaan.

3.

Untuk

Pimpinan

Daerah

Muhamammadiyah

Hasbullah.

Kapita

1999.

Selekta

Pendidikan Islam. Jakarta:

Kota

PT Raja Grafindo Persada

Surakarta
a. Lebih mengoptimalkan kader

Majlis Pustaka dan Seni Budaya

dalam setiap kegiatan untuk

PDM

berperan aktif di dalamnya,

2009.

khususnya Angkatan Muda

Muhammadiyah

Muhammadiyah (AMM);

Surakarta. Surakarta.

b. Melakukan

pendampingan

terhadap

Profil

Gerakan

kegiatan-kegiatan

Kota

Pembaruan.

Yogyakarta:

pembenahan
kaderisasi

dalam
yang

Suara

Muhammadiyah

c. Dapat melakukan evaluasi

program

Surakarta.

Nasir, Haedar. 2010. Muhammadiyah

kaderisasi;

dan

Kota

Pimpinan

Pusat

Muhammadiyah.
Muqaddimah,

1999.
Anggaran

telah berjalan;
d. Memberikan solusi terhadap

Dasar,

Anggaran Rumah Tangga

permasalahan-permasalahan

Muhammadiyah.

yang

Yogyakarta:

terjadi

dalam

Suara

Muhammadiyah.

perkaderan.

.

DAFTAR PUSTAKA

Al Kindi, Mohamad Djazman. 1989.
Muhammadiyah
Kader

Peran
Dan

Pembinaannya. Surakarta:
Muhammadiyah Universty
Perss.

Persoalan.

Pedoman

Islami

Dalam
Yogyakarta:

Suara Muhammadiyah.

Hidup
Warga

Muhammadiyah.
Yogyakarta:

Suara

Muhammadiyah.
Suratman. 2009. Pendidikan Kader
Ikatan

Asrofei, M. Yusron dkk. 2002. Kader
Persyarikatan

2001.

Mahasiswa

Muhammadiyah

(Studi

Kasus

Ikatan

di

Mahasiswa
Muhammadiyah

Kom.

Muh.

Abduh

Fakultas

Tim MPK PP Muhammadiyah. 2007.

Agama Islam Universitas

Sistem

Perkaderan

Muhammadiyah

Muhammadiyah.

Surakarat). Skripsi UMS:

Yogyakarta:

Tidak diterbitkan.

Muhammadiayah

MPK

PP