PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE LEARNING TOGETHER (LT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG PENJUMLAHAN PECAHAN BIASA BERPENYEBUT TIDAK SAMA.

(1)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

TIPE LEARNING TOGETHER (LT)

UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

TENTANG PENJUMLAHAN PECAHAN BIASA

BERPENYEBUT TIDAK SAMA

(Penelitian Tindakan Kelas di Kelas V Sekolah Dasar SwastaPasundan 2 Kecamatan Babakan CiparayKota Bandung Tahun Pelajaran 2013/2014)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh MontiMustriyanti

1008357

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN PEDAGOGIK

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2014


(2)

LEMBAR PENGESAHAN

MontiMustriyanti NIM. 1008357

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

LEARNING TOGETHER (LT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL

BELAJAR SISWA TENTANG PENJUMLAHAN PECAHAN BIASA BERPENYEBUT TIDAK SAMA

(PenelitianTindakanKelasPadaSiswaKelas V SD Pasundan 2 Kota Bandung Kecamatan Babakan Ciparay Kota Bandung Tahun Pelajaran 2013/2014)

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH: Pembimbing I

Drs. Nana Djumhana, M.Pd NIP. 19590508 198403 1 002

Pembimbing II

Sandi Budi Irawan, ST,M.Pd. NIP. 19791020 200812 1 002

DIKETAHUI OLEH:

Ketua Program StudiPendidikan Guru SekolahDasar FakultasIlmuPendidikan

UniversitasPendidikan Indonesia

Drs. Nana Djumhana, M.Pd NIP. 19590508 198403 1 002


(3)

Halaman Hak Cipta untuk Mahasiswa S1

========================================================== =====

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

TIPE LEARNING TOGETHER (LT)

UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

TENTANG PENJUMLAHAN PECAHAN BIASA

BERPENYEBUT TIDAK SAMA

(Penelitian Tindakan Kelas di Kelas V Sekolah Dasar SwastaPasundan 2 Kecamatan Babakan CiparayKota Bandung Tahun Pelajaran 2013/2014)

Oleh MontiMustriyanti

1008357

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© MontiMustriyanti2014 Universitas Pendidikan Indonesia

September 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(4)

iv

Monti Mustriyanti, 2014

PEnerapan Model Pemblejaran Kooperatif Tipe Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa tentang Penjumlahan Pecahan Biasa Berpenyebut tidak Sama

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

ABSTRAK ... iii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR GAMBAR... vi

GAMBAR TABEL... vii

GAMBAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. LatarBelakangMasalah ... 1

B. RumusanMasalah ... 4

C. TujuanPenelitian... 4

D. ManfaatPenelitian ... 5

E. DefinisiOperasional ... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 7

A. PembelajaranKooperatif ... 7

B. Model PembelajaranKooperatifTipeLearning Together ... 10

C. Penjumlahan Pecahan Biasa Berpenyebut Tidak Sama/ Tidak Senama ... 15


(5)

v

Monti Mustriyanti, 2014

PEnerapan Model Pemblejaran Kooperatif Tipe Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa tentang Penjumlahan Pecahan Biasa Berpenyebut tidak Sama

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

E. Penelitian yang Relevan ... 20

BAB III METODE PENELITIAN ... 22

A. MetodePenelitian ... 22

B. DesainGambar ... 24

C. SubjekPenelitian ... 25

D. ProsedurPenelitian... 26

E. InstrumenPenelitian ... 27

F. TeknikPengumpulan Data ... 30

G. TeknikAnalisis Data ... 30

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 34

A. HasilPenelitian ... 37

B. Pembahasan ... 55

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 57

A. Kesimpulan ... 57

B. Rekomendasi ... 58

DAFTAR PUSTAKA ... 59 LAMPIRAN-LAMPIRAN


(6)

v

Monti Mustriyanti, 2014

PEnerapan Model Pemblejaran Kooperatif Tipe Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa tentang Penjumlahan Pecahan Biasa Berpenyebut tidak Sama


(7)

iii

Monti Mustriyanti, 2014

PEnerapan Model Pemblejaran Kooperatif Tipe Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa tentang Penjumlahan Pecahan Biasa Berpenyebut tidak Sama

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Learning Together (LT) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Tentang Penjumlahan

Pecahan Biasa Berpenyebut Tidak Sama

( Penelitian Tindakan Kelas di Kelas V Sekolah Dasar Swasta Pasundan 2 Kecamatan Babakan Ciparay Kota Bandung Tahun Pelajaran 2013/2014)

Monti Mustriyanti 1008357

ABSTRAK

Upaya peningkatan mutu pendidikan perlu dilakukan secara menyeluruh meliputi aspek pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai-nilai. Adapun yang menjadi permasalahan di lapangan pada saat ini khususnya di kelas V SD Pasundan 2 Kota Bandung kecenderungan bahwa pemahaman siswa terhadap penjumlahan pecahan biasa berpenyebut tidak sama masih berada dibawah KKM. Hal ini terbukti dari masih banyaknya siswa yang mendapat nilai rendah terutama pada pembelajaran tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah,mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran, dan mendeskripsikan peningkatan hasil belajar siswa tentang penjumlahan pecahan biasa berpenyebut tidak sama menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe learning together (lt). Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yaitu suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan yang tepat dan dilakukan dengan bekerja sama antara guru selaku peneliti dengan subjek yang diteliti yaitu siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan siswa menunjukkan perbaikan dari nilai rata-rata 5,40 menjadi 7,93. Pelaksanaan siklus I dan II menunjukkan kemampuan siswa yang mengalami perkembangan kearah yang yang lebih baik. Kesimpulan dari penelitian ini adalah kemampuan siswa menunjukkan peningkatan dari siklus I dengan nilai 33,33% menjadi 100% disiklus II. Saran atau rekomendasi model pembelajaran kooperatif tipe learning

together (lt) bisa digunakan sebagai salah satu alternatif model pembelajaran

untuk meningkatkan hasil belajar siswa tentang penjumlahan pecahan biasa berpenyebut tidak sama.

Kata-kata kunci : model pembelajaran, model kooperatif tipe Learning together, penelitian tindakan kelas, penjumlahan pecahan biasa berpenyebut tidak sama.


(8)

iii

Monti Mustriyanti, 2014

PEnerapan Model Pemblejaran Kooperatif Tipe Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa tentang Penjumlahan Pecahan Biasa Berpenyebut tidak Sama

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT

Efforts to improve the quality of education needs to be done thoroughly covers aspects of knowledge, skills, attitudes and values. As for the problems in the field at this time, especially in the fifth grade elementary Pasundan 2 Bandung tendency that the students' understanding of fractions sum does not equal the usual denominator still under KKM. This is evident from the number of students who scored particularly low on the learning. The purpose of this study is to describe the implementation of learning, and describe improving student learning outcomes on a regular fractional summation denominator not use the same type of cooperative learning model learning together (lt). The method used in this study is action research (PTK) is a form of research that is reflective to perform the appropriate actions and carried out in cooperation between the teacher as a researcher with the subject under study is the students. The results showed that the ability of the students showed improvement from an average value of 5.40 to 7.93. Implementation cycles I and II show the ability of students who experience progress toward the better. The conclusion of this study is the ability of students showed improvement from the first cycle to the value of 33.33% to 100% in cycles II. Advice or recommendations cooperative learning model learning together (lt) can be used as an alternative learning model for improving student learning outcomes on a regular fractional summation denominator not the same. Key words: learning models, cooperative model of Learning together, action research, common fraction summation denominator not the same.

Key words: learning models, cooperative model of Learning together, action research, common fraction summation denominator not the same.


(9)

1 Monti Mustriyanti, 2014

PEnerapan Model Pemblejaran Kooperatif Tipe Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa tentang Penjumlahan Pecahan Biasa Berpenyebut tidak Sama

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Upaya peningkatan mutu pendidikan perlu dilakukan secara menyeluruh meliputi aspek pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai-nilai. Pengembangan aspek-aspek tersebut dilakukan untuk meningkatkan dan mengembangkan kecakapan hidup (life skill) melalui seperangkat kompetensi agar siswa dapat bertahan hidup, menyesuaikan diri dan berhasil di masa yang akan datang. Salah satu aspek yang perlu ditingkatkan adalah penguasaan konsep pembelajaran matematika karena pelajaran matematika merupakan salah satu pelajaran yang penting dalam mengembangkan kecakapan hidup (life skill). Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas) sebagai instansi yang berwenang mengatur sistem pendidikan menyusun secara rinci tujuan pembelajaran matematika dalam kurikulum tingkat satuan pendidikan 2006, yaitu sebagai berikut :

1. Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep atau algoritma secara luwes, akurat, efisien dan tepat dalam memecahkan masalah. 2. Penggunaan penalaran pada pola dan sikap, melakukan manipulasi matematika

dalam membuat generalisasi, menyusun bukti atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika

3. Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan modul dan menafsirkan solusi yang diperoleh.

4. Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram atau media lain untuk menjelaskan keadaan suatu masalah.

5. Memiliki respon menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian dan minat dalam mempelajari matematika serta respon ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.


(10)

2 Monti Mustriyanti, 2014

PEnerapan Model Pemblejaran Kooperatif Tipe Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa tentang Penjumlahan Pecahan Biasa Berpenyebut tidak Sama

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kondisi pelajaran Matematika saat ini, dari segi materi bersifat abstrak, metode penyajian bersifat algoritmik, dan siswa sebagai objek. Dengan kondisi ini, wajar jika matematika masih menjadi pelajaran yang tidak disenangi. Hal inilah yang menyebabkan nilai Ujian Nasional matematika kurang memuaskan. Dengan melihat kondisi seperti ini, kita sebagai pendidik perlu berusaha menyajikan model pembelajaran yang menarik dan bervariasi sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan dapat menghilangkan anggapan bahwa pelajaran matematika itu sulit dan tidak menyenangkan.

Salah satu pokok bahasan mata pelajaran Matematika yang masih belum dipahami siswa kelas V SD Pasundan 2 Kecamatan Babakn Ciparay Kota Bandung adalah pokok bahasan Pecahan. Pokok bahasan ini menjadi sulit karena proses pengenalannya kepada siswa sering hanya bersifat informatif. Siswa hanya sering diminta menghapalkan pengertian, diberikan contoh diberikan soal latihan dengan berpatokan pada contoh. Hal tersebut jelas akan menghambat siswa untuk berpikir kreatif, karena siswa tidak memiliki kesempatan berinisiatif sendiri untuk menghasilkan ide-ide baru dalam menyelesaikan masalah tentang pecahan.

Pemasalahan-permasalahan yang muncul di lapangan ketika peneliti menyoroti salah satu pokok bahasan Matematika yaitu Penjumlahan Pecahan Biasa Berpenyebut Tidak Sama pada siswa kelas V SD Pasundan 2 adalah sebagai berikut :

1. Pemahaman konsep tentang perkalian masih kurang.

2. Siswa kurang teliti dalam menulis penempatan bilangan hasil pembagian pada penjumlahan pecahan biasa berpenyebut tidak sama.


(11)

3 Monti Mustriyanti, 2014

PEnerapan Model Pemblejaran Kooperatif Tipe Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa tentang Penjumlahan Pecahan Biasa Berpenyebut tidak Sama

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 1.1 Contoh hasil ulangan siswa

Permasalahan yang muncul dalam pembelajaran Matematika siswa kelas V di SD Pasundan 2 ini mengakibatkan hasil matematika siswa masih berada di bawah KKM. Hal ini tentu saja berdampak pada proses pembelajaran di kelas, khususnya pada kegiatan pembelajaran matematika. Matematika adalah mata pelajaran yang selalu mendapat sorotan karena dari hasil tes/ ulangan sering menempati urutan terbawah dibanding mata pelajaran yang lain. Pandangan mengajar yang hanya sebatas menyampaikan ilmu pengetahuan itu dianggap sudah tidak relevan lagi dengan keadaan sekarang. Pengajar yang hanya mengandalkan keberpusatan pada guru saja mengakibatkan siswa pasif karena tidak terlibat langsung dalam mencari solusi pemecahan masalah matematika yang mengakibatkan lambatnya proses pemahaman siswa.

Dalam menghadapi permasalahan tersebut peneliti menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe learning together dengan harapan bisa meningkatkan hasil belajar siswa tentang penjumlahan pecahan biasa berpenyebut tidak sama. Penerapan model pembelajaran ini penulis tuangkan ke dalam bentuk penelitian tindakan kelas dengan judul :


(12)

4 Monti Mustriyanti, 2014

PEnerapan Model Pemblejaran Kooperatif Tipe Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa tentang Penjumlahan Pecahan Biasa Berpenyebut tidak Sama

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Learning Together (LT) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa tentang Penjumlahan Pecahan Biasa Berpenyebut tidak sama”.

B.Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan di atas, masalah-masalah penelitian yang akan dipecahkan dalam penelitian ini, dirumuskan sebagai berikut:

a. Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran Matematika tentang Penjumlahan Pecahan Biasa Berpenyebut Tidak Sama dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Learning Together terhadap siswa kelas V SDS Pasundan 2 Kecamatan Babakan Ciparay Kota Bandung?

b. Bagaimanakah peningkatan hasil belajar matematika siswa kelas V SD Pasundan 2 Kecamatan Babakan Ciparay Kota Bandung tentang Penjumlahan Pecahan Biasa Berpenyebut Tidak Sama dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Learning Together?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian yang akan dicapai adalah sebagai berikut:

a. Mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran Matematika tentang Penjumlahan Pecahan Biasa Berpenyebut Tidak Sama dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Learning Together terhadap siswa kelas V SD Pasundan 2 Kecamatan Babakan Ciparay Kota Bandung. b. Mendeskripsikan peningkatan hasil belajar matematika siswa kelas V SD

Pasundan 2 Kecamatan Babakan Ciparay Kota Bandung tentang Penjumlahan Pecahan Biasa Berpenyebut Tidak Sama dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Learning Together.


(13)

5 Monti Mustriyanti, 2014

PEnerapan Model Pemblejaran Kooperatif Tipe Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa tentang Penjumlahan Pecahan Biasa Berpenyebut tidak Sama

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu D.Manfaat Hasil Penelitian

Hasil penelitian tindakan kelas ini diharapkan akan bermanfaat bagi siswa, guru dan sekolah, diantaranya:

1. Bagi Siswa

Siswa memperoleh pengalaman baru dengan situasi belajar secara berkelompok untuk bekerja sama dalam memecahkan masalah terutama dalam pembelajaran matematika tentang penjumlahan pecahan biasa berpenyebut tidak sama dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Learning Together.

2.Bagi Guru

Menjadi bahan pertimbangan bagi para guru dalam memilih model pembelajaran agar lebih menarik, dan memotivasi siswa untuk lebih meningkatkan hasil belajarnya terutama dalam penjumlahan pecahan biasa berpenyebut tidak sama dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Learning Together.

3.Bagi Sekolah

Bermanfaat dalam rangka memperkaya ilmu terhadap proses pendidikan di sekolah terutama dalam menigkatkan hasil belajar yang berhubungan dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Learning Together.

E. Definisi Operasional

1. Pembelajaran kooperatif yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pembelajaran kooperatif dengan tipe Learning Together menurut Slavin (2008) yang terdiri dari lima langkah:

a. Guru menyajikan pelajaran; (Langkah 1)

b. Membentuk kelompok yang anggotanya 4 sampai 5 siswa secara heterogen (campuran menurut prestasi, jenis kelamin, suku dan lain-lain); (Langkah 2)


(14)

6 Monti Mustriyanti, 2014

PEnerapan Model Pemblejaran Kooperatif Tipe Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa tentang Penjumlahan Pecahan Biasa Berpenyebut tidak Sama

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

diskusi dan menyelesaikannya; (Langkah 3)

d. Beberapa kelompok mempresentasikan hasil pekerjaannya; (Langkah 4)

e. Pemberian pujian dan penghargaan berdasarkan hasil kerja kelompok. Bentuk penghargaan yang diberikan kepada kelompok didasarkan pada pembelajaran individual semua anggota kelompok, sehingga dapat meningkatkan pencapaian siswa dan memiliki pengaruh positif pada hasil yang dikeluarkan. (Langkah 5)

2. Hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kemampuan-kemampuan siswa setelah pembelajaran kooperatif tipe Learning

Together dalam pembelajaran Matematika tentang Penjumlahan Pecahan

Biasa Berpenyebut Tidak Sama dengan indikator sebagai berikut: a. Menghitung penjumlahan dua pecahan biasa berpenyebut tidak sama

yang KPK nya antara 1-20.

b. Menghitung penjumlahan tiga pecahan biasa berpenyebut tidak sama yang KPK nya antara 1-20.

c. Menghitung penjumlahan dua pecahan biasa berpenyebut tidak sama yang KPK nya antara 20-50.

d. Menghitung penjumlahan tiga pecahan biasa berpenyebut tidak sama yang KPK nya antara 20-50.

3. Bilangan pecahan adalah bilangan yang berbentuk Q = a/b, b ≠ 0, a dan b bilangan bulat, a dinamakan pembilang, b dinamakan penyebut, dan garis dibawah a dan diatas b disebut garis pecahan.


(15)

22 Monti Mustriyanti, 2014

PEnerapan Model Pemblejaran Kooperatif Tipe Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa tentang Penjumlahan Pecahan Biasa Berpenyebut tidak Sama

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitukajian tentang situasi sosial dengan maksud untuk meningkatkan kualitas tindakan didalamnya(Elliot,1982). Seluruh prosesnyatelahdidiagnosis. Perencanaan, pelaksanaan, pemantauandan pengaruh menciptakan hubungan yang diperlukan antara evaluasi diri dari perkembangan profesional.Pendapat senada dikemukakan oleh Kemmis dan Mc. Taggartyang mengatakan bahwa PTK adalah suatu bentuk refleksi diri kolektif yang dilakukan oleh peserta-pesertanya dalam situasi sosial untuk meningkatkan penalaran dan keadilan praktik-praktik itu terhadap situasi tempat dilakukan praktik-praktik tersebut (Kemmis dan Taggart, 1988).

Penelitiantindakankelas (PTK) adalahpenelitian yang dilakukanuntukmeningkatkankemampuansiswadalampembelajaranmelaluiempatta hap, yaitu :penyusunanrencana, bertindak, mengamatisecara individual danmelakukanrefleksidalamkegiatanpembelajarandengantujuanuntukmemecahkan permasalahandalam proses kegiatanbelajar-mengajar.

Penelitiantindakankelasadalahsuatubentukpenelitian yang bersifatreflektifdenganmelakukantindakan-tindakan yang tepatdandilakukandenganbekerjasamaantara guru selakupenelitidengansubjek

yang ditelitiyaitusiswa. Guru

pemegangperananpentingdalampenelitianmulaidariawalsampaiakhirpenelitian.Ala san dilaksanakannya PTK adalah sebagai berikut:

1. PTK sangat kondusif untuk membuat guru menjadi peka tanggap terhadap dinamika pembelajaran di kelasnya. Dia menjadi reflektif dan kritis terhadap lakukan.apa yang dia dan muridnya.


(16)

23

Monti Mustriyanti, 2014

PEnerapan Model Pemblejaran Kooperatif Tipe Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa tentang Penjumlahan Pecahan Biasa Berpenyebut tidak Sama

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. PTK dapat meningkatkan kinerja guru sehingga menjadi profesional. Guru tidak lagi sebagai seorang praktis, yang sudah merasa puas terhadap apa yang dikerjakan selama bertahun-tahun tanpa ada upaya perbaikan dan inovasi, namun juga sebagai peneniliti di bidangnya.

3. Dengan melaksanakan tahapan-tahapan dalam PTK, guru mampu memperbaiki proses pembelajaran melalui suatu kajian yang dalam terhadap apa yang terhadap apa yang terjadi di kelasnya. Tindakan yang dilakukan guru semata-mata didasarkan pada masalah aktual dan faktual yang berkembang di kelasnya.

4. Pelaksanaan PTK tidak menggangu tugas pokok seorang guru karena dia tidak perlu meninggalkan kelasnya. PTK merupakan suatu kegiatan penelitian yang terintegrasi dengan pelaksanaan proses pembelajaran.

5. Dengan melaksanakan PTK guru menjadi kreatif karena selalu dituntut untuk melakukan upaya-upaya inovasi sebagai implementasi dan adaptasi berbagai teori dan teknik pembelajaran serta bahan ajar yang dipakainya.

6. Penerapan PTK dalam pendidikan dan pembelajaran memiliki tujuan untuk memperbaiki dan atau meningkatkan kualitas praktek pembelajaran secara berkesinambungan sehingga meningkatan mutu hasil instruksional; mengembangkan keterampilan guru; meningkatkan relevansi; meningkatkan efisiensi.

Pertama kali Penelitiantindakankelasdiperkenalkanoleh Kurt Lewinpadatahun 1946, yang selanjutnyadikembangkanoleh Stephen Kemmis, Robin Mc Taggart, Jhon Elliot, Dave Ebbutt. Para ahlibanyakmengemukakan model penelitiantindakankelas, namunsecaragarisbesarterdapatempattahapan yang lazimdilaluiyaitu tahap: (1) Perencanaan, (2) Pelaksanaan, (3) Pengamatan, dan (4)refleksi.


(17)

24

Monti Mustriyanti, 2014

PEnerapan Model Pemblejaran Kooperatif Tipe Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa tentang Penjumlahan Pecahan Biasa Berpenyebut tidak Sama

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Model PTK yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah model PTK menurut Kemmis dan Mc. Taggart yang dapat digambarkan pada gambar di bawah ini.

Gambar 3.1

Langkah Penelitian Tindakan Kelas Model Kemmis & Mc Taggart 1. Perencanaan (Planning)

Perencanaan yang akandilakukanpadasiklus Iadalah merencanakan model pembelajaran kooperatif tipe Learning Together dengan membentuk kelompok siswa berdasarkan jenis kelamin (digabungkan secara heterogen), padasiklus IIyaitu merencanakan model pembelajaran kooperatif tipe Learning Together dengan membentuk kelompok siswa berdasarkan prestasi akademik (digabungkan secara heterogen).

2.Pelaksanaan (Action)

Tindakan pelaksanaan yang


(18)

25

Monti Mustriyanti, 2014

PEnerapan Model Pemblejaran Kooperatif Tipe Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa tentang Penjumlahan Pecahan Biasa Berpenyebut tidak Sama

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

melaluiceramahdandiskusiantaranggotakelompokuntukmenyimpulkanhasilpenga matandanevaluasi.

3.Pengamatan (Observation)

Pengamatan yang akandilakukanolehobserver adalahmengamati kegiatan pembelajaran dan aktivitas yang dilakukan guru maupun siswa pada siklus Idansiklus II.

4. Refleksi (Reflection)

Refleksi yang dilakukanpadasiklus I dansiklus II yaitu guru mengkaji,melihat dan mempertimbangkan proses dan hasil pelaksanaan tindakan dalam pembelajaran untuk melakukan perbaikan dan perencanakan tindakan-tindakan pada siklus berikutnya.

C. Lokasi dan Subjek Penelitian

a. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di kelas V SDPasundan 2 Bandung KecamatanBabakanCiparay Kota Bandung.

b. Subjek Penelitian

Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelasV SDPasundan 2 Kota Bandung Tahun Akademik 2013/2014dengan jumlah siswa sebanyak 30 orang yang terdiri dari 14 orang laki-laki dan 16orang perempuan.

Pemilihan lokasi sekolah tempat penelitian ini ditetapkan dengan pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut :


(19)

26

Monti Mustriyanti, 2014

PEnerapan Model Pemblejaran Kooperatif Tipe Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa tentang Penjumlahan Pecahan Biasa Berpenyebut tidak Sama

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Peneliti merupakan staf pengajar di SD pasundan 2 kota Bandung sehingga mempermudah peneliti untuk mengumpulkan data dan melaksanakan penelitian tindakan kelas (PTK).

2. Peneliti merasa masih ada rasa ketidakpuasan dalam hasil belajar siswa terutama padapembelajaran matematika.

3. Solusi yang diperoleh dari penelitian ini dapat berlangsung ditetapkan pada pembelajaran di sekolahtersebut sehingga PTK ini menjadi bermakna.

D. Prosedur Penelitian

Siklus I dirancang untuk dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan (@2x35 menit), sedangkan siklus II dirancang untuk dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan (@2x35 menit). Setiap siklus dijalankan dalam 4 tahap, yaitu perencanaan (Planning), pelaksanaan (Acting), pengamatan (Observing), dan refleksi (Reflecting).

Siklus I

1. Tahap Perencanaan

a. Membuat kesepakatan dengan guru (rekan sejawat) sebagai observer dan memberikan penjelasan kepada observer tentang hal-hal yang harus dilakukan oleh observer dan penjelasan tentang intisari dari instrumen lembar observasi yang harus diisi oleh observer.

b. Mengajukan permohonan izin penelitian kepada Kepala Sekolah SDPasundan 2 KecamatanBabakanCiparaykota Bandung.

c. Menetapkan pokok bahasan yang akan digunakan dalam penelitian, yaitupenjumlahanpecahanberpenyebuttidaksama.

d. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) matematikadengan menerapkan model pembelajarankooperatiftipeLearning Together.

e. Menyiapkan Lembar Kerja Siswa (LKS).

f. Menyiapkan instrumen tes tertulis berupa lembar soal tes siklus I.

g. Menyiapkan instrumen non tes berupa lembar pengamatan siswa dan guru dalam pembelajaran.


(20)

27

Monti Mustriyanti, 2014

PEnerapan Model Pemblejaran Kooperatif Tipe Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa tentang Penjumlahan Pecahan Biasa Berpenyebut tidak Sama

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Tahap Pelaksanaan

a. Memberikan lembar observasi kepada observer untuk diisi.

b. Melaksanakan pembelajaranmatematika dengan menerapkan model pembelajarankooperatiftipeLearning Together.

c. Melakukan tes siklus I untuk mendapatkan data mengenai hasil belajar siswadalam pembelajaran matematika dengan menerapkan model pembelajarankooperatiftipeLearning Together.

d. Mencatat dan merekam semua aktivitas belajar yang terjadi oleh pengamat pada lembar observasi sebagai sumber data yang akan digunakan pada tahap refleksi.

e. Diskusi dengan pengamat untuk mengklarifikasi hasil pengamatan pada lembar observasi.

3. Tahap Pengamatan

Observer melakukan pengamatan terhadap aktivitas siswa dan guru dalam

pembelajaranmatematika dengan menerapkan model

pembelajarankooperatiftipeLearning Together observer mengisi lembar observasi.

4. Tahap Refleksi

Peneliti melakukan analisis terhadap semua data yang dikumpulkan dari penelitian tindakan pada siklus I. Setelah hasil belajar siswa dan pengamatan observer telah dikaji, selanjutnya pada siklus II, peneliti mengulang kegiatan yang dilaksanakan pada siklus I. Temuan pada tahap refleksi pada siklus I digunakan untuk memperbaiki RPP dan pembelajaran pada siklus II.

Siklus II

1. Tahap Perencanaan

a. Menginventarisasi kekuatan dan kelemahan pada siklus I untuk dijadikan bahan perbaikan pada pelaksanaan siklus II.


(21)

28

Monti Mustriyanti, 2014

PEnerapan Model Pemblejaran Kooperatif Tipe Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa tentang Penjumlahan Pecahan Biasa Berpenyebut tidak Sama

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

c. Membuat rencana pembelajaran dengan memperhatikan refleksi pada siklus I.

d. Menyiapkan media, alat peraga dan sumber pembelajaran. e. Merancang kegiatan yang lebih variatif dalam LKS. f. Menyiapkan instrumen tes siklus II.

g. Menyiapkan lembar pengamatan siswa dan guru dalam pembelajaran.

2. Tahap Pelaksanaan

a. Melaksanakan kegiatan pembelajaran siklus II sesuai dengan RPP yang telah disusun dengan mempertimbangkan perbaikan-perbaikan pada siklus I serta bobot materi yang lebih kompleks. Diharapkan pada siklus II ini

siswa sudah lebih menguasai materi

penjumlahanpecahanberpenyebuttidaksama dalam pembelajaran matematika dengan menerapkan pendekatan model pembelajarankooperatiftipeLearning Together.

b. Melakukan tes siklus II untuk mendapatkan data hasil belajar siswa pada siklus II.

c. Mencatat dan merekam semua aktivitas belajar siswa sebagai sumber data yang akan digunakan pada tahap refleksi.

d. Diskusi dengan pengamat untuk mengklarifikasi data hasil pengamatan pada lembar observasi.

3. Tahap Pengamatan

Kegiatan pengamatan pada sikus II relatif sama dengan siklus I yaitu:

a. Mencatat dan merekam aktivitas belajar siswa oleh pengamat melalui lembar observasi.

b. Peneliti menyesuaikan apakah kegiatan yang dilakukan pada siklus II ini sudah sesuai dengan yang diharapkan.


(22)

29

Monti Mustriyanti, 2014

PEnerapan Model Pemblejaran Kooperatif Tipe Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa tentang Penjumlahan Pecahan Biasa Berpenyebut tidak Sama

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Hasil yang diperoleh pada tahap pengamatan dikumpulkan untuk dianalisis dan dievaluasi oleh peneliti, untuk mendapatkan suatu simpulan. Diharapkan setelah akhir siklus II ini, hasil belajar siswa dalam pembelajaran materi penjumlahanpecahanberpenyebuttidaksama dalam pembelajaran matematika dengan menerapkan model pembelajarankooperatiftipelearning

together.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen bentukRPP, LKS kelompok, lembar observasi, analisissoalindividusiklus I dan II, sertaanalisissoalkelompoksiklus I dan II. 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Dalam penelitian ini akan digunakan dua RPP yang mewakili masing-masing empatindikator yang disesuaikan dengan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD). Indikator-indikator yang tertera pada setiap RPP merupakan hasil Analisis Materi Pelajaran (AMP).

2. Lembar Kerja Siswa(LKS)

LKS merupakan salah satu sarana untuk membantu dan mempermudah dalam pembelajaran sehingga akan terbentuk interaksi yang efektif antara siswa dan guru, sehingga dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam peningkatan hasil belajarnya. LKS dibuat bertujuan untuk menuntun siswapada berbagai kegiatan yang perlu diberikan serta mempertimbangkan proses berpikir yang akan ditumbuhkan pada diri siswa. LKS dalam penelitian ini yaitu LKS padamatapelajaranmatematika denganmenerapkanmodel pembelajarankooperatiftipelearning together terdiri dari satu paket LKS (1 LKS untuk 1 kali pertemuan).

3. LembarObservasi

Lembarobservasidalam penelitian ini digunakan untuk melihat aktivitas belajar guru dan siswa yang dilakukan oleh pengamat tentang aktivitas


(23)

30

Monti Mustriyanti, 2014

PEnerapan Model Pemblejaran Kooperatif Tipe Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa tentang Penjumlahan Pecahan Biasa Berpenyebut tidak Sama

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pembelajarankooperatiftipelearning together.Lembar obeservasi yang digunakan berbentuk lembar observasi terbuka yang harus diisi oleh pengamat secara naratif pada kolom deskripsi yang sesuai dengan item pertanyaan/ pernyataan. Teknik observasi yang dilakukan adalah observasi langsung, yakni pengamat mengamati dan mencatat objek yang diteliti (aktivitas guru dan siswa) selama proses pembelajaran.

4. Evaluasiindividu

Tes dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui hasil belajar

siswa pada ranah kognitif tentang

penjumlahanpecahanbiasaberpenyebuttidaksama. Pelaksanaannya yaitu padaakhirsiklus untuk selanjutnya dibandingkan sehingga diketahui peningkatan hasil belajar siswa. Adapun bentuk tes yang digunakan yaitu tes tertulis berbentuk uraian.

F. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data diperolehdenganmenggunakaninstrument tesdiantaranyalembarkerjasiswadanevaluasiindividuserta instrument nontesberupalembarobservasi.

G. TeknikPengolahandanAnalisis Data

Data yang telah didapatkan tentunya harus melalui proses pengolahan agar mudah untuk dianalisis. Data yang dikumpulkan mencakup data utama yaitu melalui tes dan data penunjang yaitu melalui observasi terhadap kegiatan guru dan aktivitas siswa dalam pembelajaranserta memberikan angket kepada siswa untuk mengetahui respon siswa terhadap penggunaan metode pembelajaran.Pada penelitianmodelpembelajarankooperatiftipelearning together

padapenjumlahanpecahanbiasaberpenyebuttidaksamauntukmeningkatkanhasilbela jar di kelas V SD Pasundan 2 Kota Bandung.Teknik pengolahan data yang dilakukan sebagai berikut.


(24)

31

Monti Mustriyanti, 2014

PEnerapan Model Pemblejaran Kooperatif Tipe Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa tentang Penjumlahan Pecahan Biasa Berpenyebut tidak Sama

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Untuk mengetahui hasil belajar siswa,data diperoleh dari hasil tes tertulis siswa dengan menempuh langkah–langkah sebagai berikut:

a) memeriksa hasil tes setiap siswa dengan berpedoman kepada kunci jawaban yang telah ditentukandan dilanjutkandengan pemberian skor.menurut Arikunto (2003:175), cara pemberian skor tersebut adalah sebagai berikut:

S= R Keterangan:

S =Skor yang diperoleh R =Jawaban yang benar

b) membuat tabel rata-rata nilai tes prestasi belajar siswa untuk setiap siklus, baik datahasilbelajarpadasiklus I maupun siklus II, menurut Arikunto (2003:164) untuk menghitung rata-rata (mean)dengan menggunakan rumus:

= �

Keterangan :

M = Mean (rata-rata) X =Skor

N = Jumlah siswa

c) Untuk mengetahui perubahan atau penampakan peningkatan hasil belajar siswa diperoleh dengan membandingkan rata-rata (mean) hasilbelajarsiswapadasiklus I dan siklus II secara keseluruhan,kemudian dihitung gain (selisih nilai)setiap siklusnya,dengan menggunakan rumus sebaggai berikut :

G=M2 – M1 Keterangan :

G =Gain (selisih)


(25)

32

Monti Mustriyanti, 2014

PEnerapan Model Pemblejaran Kooperatif Tipe Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa tentang Penjumlahan Pecahan Biasa Berpenyebut tidak Sama

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

M1 =Rata-rata hasilbelajarpadasiklus II 2. Pengolahan data kualitatif

Untuk mengetahui aktivitas siswa dalam pembelajaran,data diperoleh dari hasil observasi pada tindakan setiap siklusyang meliputi kerjasama dalam kelompok,presentasi dan mengajukan pertanyaan.Menurut Pangabean (Dindin, 2008:36), prestasi belajar siswa dapat dilihat dengan penapsiran tentang prestasi kelompok,maksudnya untuk mengetahui kemampuan siswa terhadap prestasi yang diteskan ialah dengan cara mencari indeks prestasi kelompok (IPK)dengan menempuh langkah-langkah sebagai berikut.

a) Menentukan rata-rata(mean)dengan rumus:

= �

Keterangan:

M = Mean (rata-rata) X =Skor

N = Jumlah siswa

b) Menentukan skor Maksimum Ideal(SMI)

MenurutPangabean (Dindin,2008:36),menentukan IPK dengan menggunakan rumus:

IPK= Meanx100

c) Menafsirkan atau menentukan kategori IPKyaitu kategori tafsiran Indeks Prestasi Kelompok untuk aspek Psikomotor seperti pada Tabel 3.1. berikut.

Tabel 3.1Kategori Tafsiran IPK

Rentang skor Kategori


(26)

33

Monti Mustriyanti, 2014

PEnerapan Model Pemblejaran Kooperatif Tipe Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa tentang Penjumlahan Pecahan Biasa Berpenyebut tidak Sama

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

75-89 Terampil

55-74 Cukup terampil

31-54 Kurang trampil

0 -30 Sangat kurang terampil Pangabean (dalam Dindin, 2008:3)

d)Pengolahan data untuk mengukur pelaksanaan kegiatan guru dalam kegiatan pembelajaran dilakukan dengan menggunakan lembar observasi pembelajarandengan klasifikasi sebagai berikut:

Tabel 3.2.Klasifikasi Penilaian Kegiatan Pembelajaran

Penilaian Kategori

4 Sangat baik

3 Baik

2 Cukup

1 Kurang

Kriteria skala nilai:

4 =Sesuai prosedur,dilakukandantepat waktu 3 =Sesuai prosedur,dilakukantapitidak tepat waktu 2 =Sesuai prosedur,tidak dilakukan tapitepat waktu

1 =Tidak sesuai prosedur,tidak dilakukandantidak tepat waktu Kriteria penilaian:


(27)

34

Monti Mustriyanti, 2014

PEnerapan Model Pemblejaran Kooperatif Tipe Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa tentang Penjumlahan Pecahan Biasa Berpenyebut tidak Sama

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1,1-2 =Cukup 2,1-3 =Baik

3,1-4 = Sangat baik

Data hasil observasi aktivitas guru tersebutkemudian dijumlahkan dan dicari mean (rata-rata) dari keseluruhan aspek yang dinilai.


(28)

57

Monti Mustriyanti, 2014

PEnerapan Model Pemblejaran Kooperatif Tipe Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa tentang Penjumlahan Pecahan Biasa Berpenyebut tidak Sama

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Berdasarkanhasildanpembahasanpenelitian, terdapatbeberapahalyang

dapatdisimpulkanberkenaandenganpenerapan model

pembelajarankooperatiftipelearning

togetherpadapembelajaranMatematikatentangPenjumlahanPecahanBiasaBerpenyebut

TidakSamauntukmeningkatkanhasilbelajarsiswakelasV SD Pasundan 2 Kota Bandungsebagaiberikut:

1. PelaksanaanpembelajaranMatematikatentangPenjumlahanPecahanBiasaBerpenye butTidakSamamelaluipenerapan model pembelajarankooperatiftipelearning

togetherdi kelas V SD Pasundan 2 Kota Bandung dilaksanakan dengan

memperhatikan tahapan-tahapan pembelajaran mulai dari kegiatan pendahuluan sampai dengan kegiatan penutup yang disesuaikan dengan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)denganmenerapkanlangkah-langkahpada model pembelajarankooperatiftipelearning togetheryaitu:guru menyajikanmateri (langkah 1), membentukkelompok yang anggotanya 4-5 siswasecaraheterogen

(langkah 2),

masing-masingkelompokmenerimalembartugasuntukbahandiskusidanmenyelesaikannya (langkah 3), beberapakelompokmempresentasikanhasilpekerjaannya (langkah 4), pemberianpujiandanpenghargaanberdasarkanhasilkerjakelompok (langkah 5).Padasiklus I, guru kurang optimaldalammenggunakanwaktu, sehinggakurangefektifdanefisien; guru kurangjelasdalammenyampaikanmateri;


(29)

58

Monti Mustriyanti, 2014

PEnerapan Model Pemblejaran Kooperatif Tipe Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa tentang Penjumlahan Pecahan Biasa Berpenyebut tidak Sama

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

lupatidakmemberikanpujian; dan guru tidaksempatmenyimpulkanmateri. Sedangkanpadasiklus II, guru mulaimenguasaikelassehingga siswa terlihat aktif, antusias dalam mengikuti pembelajaran melalui penerapan model pembelajarankooperatiftipelearning together.

2. Hasilbelajar siswa menunjukkan peningkatan dengan nilai rata-rata 7,93 dengan kategori terampil, hal ini menunjukkan perbaikan dibandingkan dengan siklus 1 yang mencapai rata-rata 5,40 dan berada pada kategori kurang terampil, pelaksanaan siklus 1 dan 2 menunjukkan hasilbelajarsiswayang mengalami

perkembangan ke arah yang lebih

baik.Demikianjugadenganketuntasanbelajarsiswa pun

mengalamipeningkatandarisiklus I denganprosentasejumlahsiswa di atas KKM sebesar 33,33% menjadi 100% di siklus II.

B. Rekomendasi

Dengan memperhatikan hasil penelitian tindakan kelas mengenai penerapan model pembelajaran kooperatif tipe learning together tentang PenjumlahanPecahanBiasaBerpenyebutTidakSamayang dilaksanakan di kelas V SD Pasundan 2 Kota Bandung, penelitimenuliskanbeberaparekomendasisebagaiberikut. 1. Bagi guru SD yang akanmenerapkanmodel pembelajarankooperatiftipelearning

togetherdalampembelajaran,

perlumempelajariteoridanlangkahpembelajarannyasehinggadiperolehhasil yang

memuaskan. Kelebihandenganmenerapkan model

pembelajarankooperatiftipelearning together

adalahdapatmeningkatkankecakapanindividusiswa, danmeningkatkankecakapankelompok.


(30)

59

Monti Mustriyanti, 2014

PEnerapan Model Pemblejaran Kooperatif Tipe Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa tentang Penjumlahan Pecahan Biasa Berpenyebut tidak Sama

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Bagipenelitiselanjutnyadiharapkandapatmengembangkan model pembelajarankooperatiftipelearning togetheriniuntukmetodepembelajaran yang variatif.


(31)

59

Monti Mustriyanti, 2014

PEnerapan Model Pemblejaran Kooperatif Tipe Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa tentang Penjumlahan Pecahan Biasa Berpenyebut tidak Sama

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2003. Dasar-DasarEvaluasiPendidikan.Jakarta :PT.BumiAksara Buchori, dkk.GemarBelajarMatematika. JawaTengah : Aneka Ilmu

Buchori, Jumadi, Sutigno, danDadangGasto. 2004. GemarBelajarMatematika. JawaTengah : Aneka Ilmu

DepartemenPendidikanNasional. 2004. KurikulumMatematika 2004. Jakarta :Depdiknas

Hamalik, Oemar. 2006. MetodePendidikan: Citra AdityaBakti

Irfanhabiebie. 2008. EnsiklominiMatematikaPecahan. JawaTengah : CV. Sahabat Kasbolah. 2003. PenelitianTindakanKelas. Malang

:DirektoratJendralPendidikanTinggi

New teaching resource.2013. SPM Plus. 2014. Jakarta :Erlangga

Rusman. 2010. Model-model Pembelajaran. Bandung :MulyaMandiripers Sulardi, . 2008.PandaiBerhitungMatematika. Jakarta :Erlangga

SufyaniPrabawanto, ,dkk. 2008. PendidikanMatemtika II. Bandung : UPI Press Supriyanto,. 2007.Matematika.Bekasi : PT. Arya Duta

TaofikHidayat. 2007. Mengenalbilangan: Bandung :Grafindo Media Pratama Y.D Sumanto, HenyKusumaawan, danNurAksin. 2009. GemarMatematika 5. JawaBarat :PusatPerbukaan

Akhmad Sudrajat. 2008. Penelitiantindakankelas

http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/03/21/penelitian-tindakan-kelas-part-ii/ Arpa Sari Pellu. 2006. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Learning

Together (Belajar Bersama)dalam Meningkatkan HasilBelajar Matematika pada Konsep Persamaan Linier Satu variabel Siswa SMP Negeri 3 Salahutu

http://lib.fkip.unidar.ac.id/index.php?p=show_detail&id=201014837


(32)

60

Monti Mustriyanti, 2014

PEnerapan Model Pemblejaran Kooperatif Tipe Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa tentang Penjumlahan Pecahan Biasa Berpenyebut tidak Sama

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

http://www.bangmu2.com/2013/03/ciri-ciri-pembelajaran-kooperatif.html Deasy Maulina .2013.model pembelajaran learning together

http://belajar-sabar-iklhas.blogspot.com/2013/01/model-pembelajaran-learning-together.html

Miftha Indasari.2013.kurikulum ktspmatapelajaranmatematika

http://tulisanpendidikan.wordpress.com/2013/06/19/kurikulum-ktsp-2006-mapel-matematika-sd/

Muhammad Faiq

. 2013.tipe model pembelajarankooperatif

http://penelitiantindakankelas.blogspot.com/2013/02/tipe-model-pembelajaran-kooperatif.html

Ridhani.2011. metode learning together

http://fixie-photography.blogspot.com/2011/01/metode-learning-together.html

Sorayadwi kartika.2013. strategipembelajarankooperatif

http://sorayadwikartika.blogspot.com/2013/11/strategi-pembelajaran-kooperatif.html

Sulfi Maghfiroh .2013. pecahankelas 5 sd

http://sulfi-maghfiroh.blogspot.com/2013/05/pecahan-kelas-5-sd_6110.html Surianipjt. 2008. Mengenalartipecahan

http://surianipjt.wordpress.com/math-sd/mengenal-arti-pecahan/

Tri swandayani.2011.Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran Akuntansi

Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Learning Together Pada Siswa Kelas X Keuangan Smk Kristen 1 Surakarta Tahun Pelajaran 2010/2011

http://digilib.uns.ac.id/pengguna.php?mn=showview&id=22084 Velta Boenika Yuwono. 2013Macam-macam model pembelajaran. http://vanesharueirong.blogspot.com/2013/05/macam-macam-model-pembelajaran.html

Vitha Putri Legusa. 2013. Pembelajarankooperatif


(1)

34

Monti Mustriyanti, 2014

PEnerapan Model Pemblejaran Kooperatif Tipe Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa tentang Penjumlahan Pecahan Biasa Berpenyebut tidak Sama

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1,1-2 =Cukup

2,1-3 =Baik

3,1-4 = Sangat baik

Data hasil observasi aktivitas guru tersebutkemudian dijumlahkan dan dicari mean (rata-rata) dari keseluruhan aspek yang dinilai.


(2)

57

Monti Mustriyanti, 2014

PEnerapan Model Pemblejaran Kooperatif Tipe Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa tentang Penjumlahan Pecahan Biasa Berpenyebut tidak Sama

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Berdasarkanhasildanpembahasanpenelitian, terdapatbeberapahalyang

dapatdisimpulkanberkenaandenganpenerapan model

pembelajarankooperatiftipelearning

togetherpadapembelajaranMatematikatentangPenjumlahanPecahanBiasaBerpenyebut TidakSamauntukmeningkatkanhasilbelajarsiswakelasV SD Pasundan 2 Kota Bandungsebagaiberikut:

1. PelaksanaanpembelajaranMatematikatentangPenjumlahanPecahanBiasaBerpenye butTidakSamamelaluipenerapan model pembelajarankooperatiftipelearning togetherdi kelas V SD Pasundan 2 Kota Bandung dilaksanakan dengan memperhatikan tahapan-tahapan pembelajaran mulai dari kegiatan pendahuluan sampai dengan kegiatan penutup yang disesuaikan dengan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)denganmenerapkanlangkah-langkahpada model pembelajarankooperatiftipelearning togetheryaitu:guru menyajikanmateri (langkah 1), membentukkelompok yang anggotanya 4-5 siswasecaraheterogen

(langkah 2),

masing-masingkelompokmenerimalembartugasuntukbahandiskusidanmenyelesaikannya (langkah 3), beberapakelompokmempresentasikanhasilpekerjaannya (langkah 4), pemberianpujiandanpenghargaanberdasarkanhasilkerjakelompok (langkah 5).Padasiklus I, guru kurang optimaldalammenggunakanwaktu, sehinggakurangefektifdanefisien; guru kurangjelasdalammenyampaikanmateri; salahsatukelompokkurangmendapatkanperhatian; guru


(3)

58

Monti Mustriyanti, 2014

PEnerapan Model Pemblejaran Kooperatif Tipe Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa tentang Penjumlahan Pecahan Biasa Berpenyebut tidak Sama

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

lupatidakmemberikanpujian; dan guru tidaksempatmenyimpulkanmateri. Sedangkanpadasiklus II, guru mulaimenguasaikelassehingga siswa terlihat aktif, antusias dalam mengikuti pembelajaran melalui penerapan model pembelajarankooperatiftipelearning together.

2. Hasilbelajar siswa menunjukkan peningkatan dengan nilai rata-rata 7,93 dengan kategori terampil, hal ini menunjukkan perbaikan dibandingkan dengan siklus 1 yang mencapai rata-rata 5,40 dan berada pada kategori kurang terampil, pelaksanaan siklus 1 dan 2 menunjukkan hasilbelajarsiswayang mengalami

perkembangan ke arah yang lebih

baik.Demikianjugadenganketuntasanbelajarsiswa pun mengalamipeningkatandarisiklus I denganprosentasejumlahsiswa di atas KKM sebesar 33,33% menjadi 100% di siklus II.

B. Rekomendasi

Dengan memperhatikan hasil penelitian tindakan kelas mengenai penerapan model pembelajaran kooperatif tipe learning together tentang PenjumlahanPecahanBiasaBerpenyebutTidakSamayang dilaksanakan di kelas V SD Pasundan 2 Kota Bandung, penelitimenuliskanbeberaparekomendasisebagaiberikut. 1. Bagi guru SD yang akanmenerapkanmodel pembelajarankooperatiftipelearning

togetherdalampembelajaran,

perlumempelajariteoridanlangkahpembelajarannyasehinggadiperolehhasil yang

memuaskan. Kelebihandenganmenerapkan model

pembelajarankooperatiftipelearning together

adalahdapatmeningkatkankecakapanindividusiswa, danmeningkatkankecakapankelompok.


(4)

Monti Mustriyanti, 2014

PEnerapan Model Pemblejaran Kooperatif Tipe Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa tentang Penjumlahan Pecahan Biasa Berpenyebut tidak Sama

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Bagipenelitiselanjutnyadiharapkandapatmengembangkan model pembelajarankooperatiftipelearning togetheriniuntukmetodepembelajaran yang variatif.


(5)

59

Monti Mustriyanti, 2014

PEnerapan Model Pemblejaran Kooperatif Tipe Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa tentang Penjumlahan Pecahan Biasa Berpenyebut tidak Sama

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2003. Dasar-DasarEvaluasiPendidikan.Jakarta :PT.BumiAksara Buchori, dkk.GemarBelajarMatematika. JawaTengah : Aneka Ilmu

Buchori, Jumadi, Sutigno, danDadangGasto. 2004. GemarBelajarMatematika. JawaTengah : Aneka Ilmu

DepartemenPendidikanNasional. 2004. KurikulumMatematika 2004. Jakarta :Depdiknas

Hamalik, Oemar. 2006. MetodePendidikan: Citra AdityaBakti

Irfanhabiebie. 2008. EnsiklominiMatematikaPecahan. JawaTengah : CV. Sahabat Kasbolah. 2003. PenelitianTindakanKelas. Malang

:DirektoratJendralPendidikanTinggi

New teaching resource.2013. SPM Plus. 2014. Jakarta :Erlangga

Rusman. 2010. Model-model Pembelajaran. Bandung :MulyaMandiripers Sulardi, . 2008.PandaiBerhitungMatematika. Jakarta :Erlangga

SufyaniPrabawanto, ,dkk. 2008. PendidikanMatemtika II. Bandung : UPI Press Supriyanto,. 2007.Matematika.Bekasi : PT. Arya Duta

TaofikHidayat. 2007. Mengenalbilangan: Bandung :Grafindo Media Pratama Y.D Sumanto, HenyKusumaawan, danNurAksin. 2009. GemarMatematika 5. JawaBarat :PusatPerbukaan

Akhmad Sudrajat. 2008. Penelitiantindakankelas

http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/03/21/penelitian-tindakan-kelas-part-ii/ Arpa Sari Pellu. 2006. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Learning Together (Belajar Bersama)dalam Meningkatkan HasilBelajar Matematika pada Konsep Persamaan Linier Satu variabel Siswa SMP Negeri 3 Salahutu

http://lib.fkip.unidar.ac.id/index.php?p=show_detail&id=201014837


(6)

Monti Mustriyanti, 2014

PEnerapan Model Pemblejaran Kooperatif Tipe Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa tentang Penjumlahan Pecahan Biasa Berpenyebut tidak Sama

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

http://www.bangmu2.com/2013/03/ciri-ciri-pembelajaran-kooperatif.html Deasy Maulina .2013.model pembelajaran learning together

http://belajar-sabar-iklhas.blogspot.com/2013/01/model-pembelajaran-learning-together.html

Miftha Indasari.2013.kurikulum ktspmatapelajaranmatematika

http://tulisanpendidikan.wordpress.com/2013/06/19/kurikulum-ktsp-2006-mapel-matematika-sd/

Muhammad Faiq. 2013.tipe model pembelajarankooperatif

http://penelitiantindakankelas.blogspot.com/2013/02/tipe-model-pembelajaran-kooperatif.html

Ridhani.2011. metode learning together

http://fixie-photography.blogspot.com/2011/01/metode-learning-together.html

Sorayadwi kartika.2013. strategipembelajarankooperatif

http://sorayadwikartika.blogspot.com/2013/11/strategi-pembelajaran-kooperatif.html

Sulfi Maghfiroh .2013. pecahankelas 5 sd

http://sulfi-maghfiroh.blogspot.com/2013/05/pecahan-kelas-5-sd_6110.html Surianipjt. 2008. Mengenalartipecahan

http://surianipjt.wordpress.com/math-sd/mengenal-arti-pecahan/

Tri swandayani.2011.Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran Akuntansi Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Learning Together Pada Siswa Kelas X Keuangan Smk Kristen 1 Surakarta Tahun Pelajaran 2010/2011

http://digilib.uns.ac.id/pengguna.php?mn=showview&id=22084 Velta Boenika Yuwono. 2013Macam-macam model pembelajaran. http://vanesharueirong.blogspot.com/2013/05/macam-macam-model-pembelajaran.html

Vitha Putri Legusa. 2013. Pembelajarankooperatif