ANALISIS KUALITAS HASIL PRAKTIK ADIBUSANA PADA MATA KULIAH ADIBUSANA.

(1)

ANALISIS KUALITAS HASIL PRAKTIK ADIBUSANA PADA MATA KULIAH ADIBUSANA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Tata Busana

Oleh: Nita Novianti

0908144

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA BUSANA JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN


(2)

ANALISIS KUALITAS HASIL PRAKTIK ADIBUSANA PADA MATA KULIAH ADIBUSANA

Oleh Nita Novbianti

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan

© Nita Novianti 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Januari 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

Nita Novianti

ANALISIS KUALITAS HASIL PRAKTIK ADIBUSANA

PADA MATA KULIAH ADIBUSANA

Disetujui Dan Disahkan Oleh Pembimbing

Pembimbing I

Dr. Mally Maeliah, M.Pd NIP. 19550929 198303 2 001

Pembimbing II

Dra. Pipin Tresna Prihartini, M.Si NIP. 19631016 199001 2 001

Diketahui oleh

Ketua Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga

FPTK Universitas Pendidikan Indonesia

Dra. Tati Abas Iwan, M.Si NIP. 19560201 198403 2 001


(4)

(5)

ABSTRAK

ANALISIS KUALITAS HASIL PRAKTIK ADIBUSANA PADA MATA KULIAH ADIBUSANA

Abstrak: Penelitian ini mengkaji tentang kualitas hasil praktik adibusana pada mata kuliah Adibusana. Tujuan

penelitian ini untuk menganalisis kualitas hasil praktik adibusana ditinjau dari ketepatan dan kerapian teknik jahit dan teknik penyelesaian. Metode yang digunakan yaitu metode deskriptif dengan alat pengumpulan data berupa skala penilaian. Sampel yang digunakan yaitu sampel total sebanyak 45 produk. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas hasil praktik adibusana ditinjau dari ketepatan dan kerapian teknik jahit dan teknik penyelesaian adibusana, kurang dari setengah responden tergolong baik. Simpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa hasil praktik adibusana yang dibuat oleh mahasiswa Konsentrasi Manajemen Butik Program Studi Pendidikan Tata Busana Jurusan PKK FPTK UPI angkatan 2009 dan 2010 ditinjau dari ketepatan dan kerapian teknik jahit dan teknik penyelesaian pada umumnya sudah baik.

Kata Kunci: Analisis Kualitas, Adibusana

ABSTRACT

ANALYSIS THE QUALITY PRACTICES COUTURE OF HAUTE COUTURE SUBJECT

Abstract: This study examines the quality practices couture of Haute Couture subject. Purpose of this study is to

analyze the quality practices couture in terms of accuracy and neatness sewing and finishing techniques. The method used is descriptive method and collecting data techniques using rating scale. Samples used were a total of 45 product samples. The results showed that the quality practices couture in terms of accuracy and neatness sewing and finishing techniques, less than half of respondents classified well. Conclusions of this study showed that practices couture made by students of Management Boutique Department Fashion Education Majors PKK FPTK UPI class of 2009 and 2010 in terms of accuracy and neatness sewing and finishing techniques, in generally is well.


(6)

DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMAKASIH ... iv

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

BAB I PENDAHULUAN... 1

A. Latar Belakang... 1

B. Identifikasi dan Rumusan Masalah... 4

C. Tujuan Penelitian... 5

D. Manfaat Penelitian... 5

E. Struktur Organisasi Skripsi... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERTANYAAN PENELITIAN... 7

A. Tinjauan Mata kuliah Adibusana... 7

1. Tujuan Mata Kuliah Adibusana... 7

2. Konsep Dasar Adibusana... 8

B. Indikator-Indikator Pada Penilaian Kualitas Hasil Praktik Adibusana... 38

C. Analisis Kualitas Hasil Praktik Adibusana... 39

1. Tinjauan Analisis Kualitas Hasil Praktik Adibusana... 39

2. Tujuan Dilakukan Penilaian Hasil Praktik Adibusana ... 39

3. Standar Kualitas Hasil Praktik Adibusana... 40

D. Pertanyaan Penelitian... 42

BAB III METODOLOGI PENELITIAN... 44

A. Lokasi, Populasi dan Sampel penelitian... 44

1. Lokasi Penelitian... 44

2. Populasi Penelitian... 44

3. Sampel Penelitian... 44

B. Metode Penelitian... 45

C. Definisi Operasional... 45

D. Teknik Pengumpulan Data... 46

E. Instrumen Penelitian... 46

F. Teknik Pengolahan Data... 47

1. Verifikasi Data... 47

2. Tabulasi Data... 48

3. Presentasi Data... 48

4. Penafsiran Data... 48

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 49

A. Hasil Penelitian... 49


(7)

1. Pembahasan Hasil Penelitian Kualitas Teknik Jahit Adibusana... 81 2. Pembahasan Hasil Penelitian Kualitas Teknik Penyelesaian Adibusana 85

BAB V SIMPULAN DAN SARAN... 89

DAFTAR PUSTAKA... 91

LAMPIRAN

LAMPIRAN I KISI-KISI SKALA PENILAIAN... 93

LAMPIRAN II SKALA PENILAIAN... 94

LAMPIRAN III DOKUMENTASI HASIL PRAKTIK ADIBUSANA LAMPIRAN IV SURAT-SURAT

LAMPIRAN V KARTU BIMBINGAN LAMPIRAN VI RIWAYAT PENULIS


(8)

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Kualitas Teknik Jahit Sisi Busana... 50

Tabel 4.2 Kualitas Teknik Jahit Kampuh Pada Kain Tebal Dengan Penyelesaian Kumai Serong... 51

Tabel 4.3 Kualitas Teknik Jahit Kampuh Pada Kain Tebal Dan Tipis Dengan Penyelesaian Setik Mesin... 53

Tabel 4.4 Kualitas Teknik Jahit Kampuh Pada Kain Tipis Dengan Penyelesaian Kampuh Balik... 54

Tabel 4.5 Kualitas Teknik Penyelesaian Kampuh Pada Kain Tipis Dengan Cara Dibakar... 56

Tabel 4.6 Kualitas Teknik Jahit Balein Plastik... 57

Tabel 4.7 Kualitas Teknik Jahit Tutup Tarik Jepang (Invisible Zipper).. 58

Tabel 4.8 Kualitas Teknik Jahit Tutup Tarik Yang Ujungnya Dapat Dilepas (Separating Zipper)... 60

Tabel 4.9 Kualitas Teknik Jahit Sengkelit Untuk Lubang Kancing... 61

Tabel 4.10 Kualitas Teknik Jahit Sengkelit Untuk Tali... 62

Tabel 4.11 Kualitas Teknik Jahit Ban Pinggang... 63

Tabel 4.12 Kualitas Teknik Penyelesaian Kelim Pada Kain Tebal... 65

Tabel 4.13 Kualitas Teknik Penyelesaian Kelim Pada Kain Tipis... 66

Tabel 4.14 Kualitas Teknik Penyelesaian Ujung Kain Yang Diberi Lekapan Kain Lace... 68

Tabel 4.15 Kualitas Teknik Penyelesaian Ujung Kain Yang Dibuat Bergelombang... 69

Tabel 4.16 Kualitas Teknik Penyelesaian Lingkar Kerung Lengan Dengan Setik Balik Palsu... 71

Tabel 4.17 Kualitas Teknik Penyelesaian Lingkar Kerung Lengan Dengan Rompok (Kumai Serong)... 72 Tabel 4.18 Kualitas Teknik Penyelesaian Memasang Kancing Kait

Besar...

73 Tabel 4.19 Kualitas Teknik Penyelesaian Memasang Kancing Kait

Kecil...

75 Tabel 4.20 Kualitas Teknik Penyelesaian Memasang Kancing

Tekan...

76 Tabel 4.21 Kualitas Teknik Penyelesaian Memasang Kancing

Bertangkai...

77 Tabel 4.22 Kualitas Teknik Penyelesaian Memasang Kancing

Bungkus...

78 Tabel 4.23 Kualitas Teknik Penyelesaian Memasang Garnitur

Busana...

80


(9)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Charles Frederick Worth, Bapak Adibusana... 8

Gambar 2.2 Karakteristik ball gown... 11

Gambar 2.3 Karakteristik kamisol... 12

Gambar 2.4 Karakteristik strapless... 13

Gambar 2.5 Karakteristik long torso... 15

Gambar 2.6 Karakteristik draperi... 16

Gambar 2.7 Karakteristik godet... 17

Gambar 2.8 Jahitan sisi busana... 20

Gambar 2.9 Kampuh terbuka dengan penyelesaian kumai serong... 21

Gambar 2.10 Kampuh terbuka dengan penyelesaian setik mesin... 21

Gambar 2.11 Kampuh tertutup dengan penyelesaian kampuh balik... 22

Gambar 2.12 Kampuh terbuka dengan penyelesaian dibakar... 22

Gambar 2.13 Jahitan pada pemasangan balein plastik... 23

Gambar 2.14 Jahitan pada pemasangan invisible zipper... 25

Gambar 2.15 Jahitan pada pemasangan separating zipper... 25

Gambar 2.16 Sengkelit untuk lubang kancing... 26

Gambar 2.17 Sengkelit untuk lubang tali... 27

Gambar 2.18 Ban pinggang... 27

Gambar 2.19 Penyelesaian kelim pada kain sedang dan tebal... 29

Gambar 2.20 Penyelesaian kelim pada kain tipis... 29

Gambar 2.21 Penyelesaian ujung busana yang diberi lekapan kain lace... 30

Gambar 2.22 Penyelesaian ujung busana yang dibuat bergelombang... 31

Gambar 2.23 Penyelesaian lingkar kerung lengan dengan setik balik palsu. 32 Gambar 2.24 Penyelesaian lingkar kerung lengan dengan rompok... 33

Gambar 2.25 Penyelesaian pemasangan kancing kait besar... 34

Gambar 2.26 Penyelesaian pemasangan kancing kait kecil... 35

Gambar 2.27 Penyelesaian pemasangan kancing tekan... 36

Gambar 2.28 Kancing bertangkai... 37

Gambar 2.29 Kancing bungkus... 37


(10)

(11)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Mode merupakan istilah yang umum digunakan dalam berbagai bidang. Pengertian mode secara luas seperti yang diungkapkan oleh Arifah A. Riyanto

(2003:210) bahwa “Mode dapat dikatakan sebagai suatu gaya hidup, penampilan

atau gaya (style) yang sedang menjadi modus pada waktu dan tempat tertentu.” Bidang tata busana merupakan salah satu bidang yang sangat tidak asing dengan

istilah “Mode” seperti yang dijelaskan oleh Van Hoeve (Arifah A Riyanto,

2003:210) bahwa ‘Mode yaitu ragam atau cara atau gaya pada suatu masa tertentu

yang berganti-ganti dan diikuti oleh orang banyak dalam berbagai bidang

terutama dalam pakaian.’ Istilah mode dalam bidang tata busana memiliki

pengertian sebagai gaya berbusana yang populer dan digemari oleh masyarakat pada masa tertentu serta dapat berubah seiring dengan pergantiannya yang terus terjadi.

Mode atau gaya berbusana yang dikenakan oleh seseorang, tak jarang dapat menunjukkan identitas si pemakai khususnya dalam tingkat status sosial-ekonomi. Masyarakat dengan status sosial-ekonomi yang tinggi cenderung memiliki gaya berbusana yang high fashion dan mengikuti trend, bahkan mereka sering memilih busana-busana eksklusif dengan harga yang relatif mahal untuk dikenakan pada kesempatan tertentu. Penggunaan busana eksklusif tersebut telah menjadi gaya hidup yang tidak dapat ditinggalkan, karena itulah keberadaan busana eksklusif sangat diperlukan. Busana eksklusif dalam perkembangannya disebut Adibusana atau haute couture dalam bahasa Perancis. Adibusana bisa didapat dengan memesan khusus, karena biasanya hanya akan dibuatkan menurut pemesanan dan hanya diproduksi satu produk busana untuk satu desain sehingga tidak ada yang menyamai. Adibusana yang selalu mengikuti mode menyebabkan model, jenis kain dan ragam garniturnya selalu berubah dalam periode-periode tertentu. Satu hal prinsip yang mendasar dan tidak berubah dari suatu adibusana


(12)

2

teknik jahit dan penyelesaian pada adibusana. Teknik jahit dan penyelesaian adibusana merupakan teknik jahit dan penyelesaian yang berkualitas tinggi. Teknik jahit dan penyelesaian ini berbeda dari teknik jahit dan penyelesaian yang biasa digunakan untuk busana hasil produksi konveksi atau garmen. Adibusana tidak hanya memperhatikan kualitas dari segala komponen yang terlihat di luarnya saja, tetapi kualitas dari setiap detail bagian dalamnya juga sangat diperhatikan. Teknik jahit dan penyelesaian pada Adibusana sangat banyak yang menggunakan pekerjaan tangan (handmade).

Adibusana tidak merujuk pada suatu jenis busana seperti busana pesta, tetapi merujuk pada eksklusivitas dari suatu desain, kain, garnitur serta teknik jahit dan penyelesaiannya sehingga tercipta suatu busana eksklusif dengan kualitas terbaik, seperti yang diungkapkan oleh Irma Hardisurya dkk (2011:13) bahwa:

Adibusana merupakan busana adiluhung dengan desain orisinal atas pesanan pelanggan, dibuat secara eksklusif dengan kriteria khusus, bahan bermutu prima, teknik pembuatan pola menggunakan patung (pattern

draping), dibuat baju contohnya (toile), dilakukan pengepasan, proses

pengerjaan 80-90% dengan tangan dengan ketelitian terhadap setiap detail, tampak apik di bagian luar maupun dalam busana. Persepsi keliru sering terjadi pada istilah “adibusana” terutama bila menyangkut baju pesta atau

baju malam. Pengertian “adibusana” sebenarnya tidak berkaitan dengan

jenis busana melainkan lebih pada eksklusivitas bahan, desain, serta kriteria pengerjaan.

Adibusana (haute couture) menurut sejarahnya berasal dari Perancis dan dipelopori oleh Charles Frederick Worth yang sekarang dijuluki sebagai Bapak Adibusana. Charles Frederick Worth (Mally Maeliah dan Pipin Tresna P, 2013:1) mengungkapkan bahwa ‘Adibusana merupakan sebuah label resmi yang disahkan

oleh pemerintah Perancis.’ Di Perancis terdapat suatu asosiasi rumah mode haute

couture yang didirikan oleh Worth. Asosiasi tersebut diberi nama Chambre Syndicale de la haute couture parisienne yang beranggotakan perancang

adibusana atau haute couture Paris. Terlepas dari organisasi tersebut, berdasarkan definisi adibusana sebelumnya menunjukkan bahwa untuk membuat sebuah adibusana diperlukan keterampilan dalam mendesain, memilih kain, garnitur dan


(13)

3

menjahit yang sangat tinggi. Keterampilan tersebut bisa didapat dengan belajar pada lembaga pendidikan baik formal, informal atau nonformal.

Pembelajaran Adibusana secara formal bisa didapatkan di Program Studi Pendidikan Tata Busana Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga (PKK) FPTK UPI. Mata kuliah Adibusana memiliki kode mata kuliah BU 461 merupakan salah satu Mata Kuliah Pilihan (MKP) yang bersifat teori dan praktik. Mata kuliah ini wajib ditempuh oleh mahasiswa yang memilih Konsentrasi Manajemen Butik pada semester enam dengan bobot tiga sks. Mata kuliah Adibusana memiliki beberapa topik yang dipelajari seperti yang tercantum pada silabus mata kuliah Adibusana (2012:2) yaitu:

Mata kuliah ini merupakan mata kuliah pilihan paket manajemen butik, yang meliputi perkuliahan Adibusana tentang pengertian, hakekat, dan fungsi busana eksklusif, jenis dan karakteristik Adibusana termasuk model, jenis kain dan garnitur busana eksklusif, desain model busana eksklusif, pola busana eksklusif, teknik pembuatan dan penyelesaian busana eksklusif atau Adibusana.

Materi perkuliahan Adibusana tersebut disajikan dalam bentuk teori dan praktik. Materi teori meliputi pengetahuan prinsip dasar Adibusana, pengetahuan teknik jahit pada Adibusana dan pengetahuan model-model adibusana. Materi praktik meliputi pembuatan desain sampai dengan merealisasikan desain tersebut ke dalam bentuk nyata berupa produk Adibusana. Masing-masing mahasiswa Program Studi Pendidikan Tata Busana Konsentrasi Manajemen Butik wajib membuat satu produk Adibusana dengan model yang berbeda-beda. Adapun model-model Adibusana yang menjadi pilihan untuk dibuat dalam mata kuliah tersebut yaitu ball gown, kamisol, strapless, long torso, draperi dan godet. Masing-masing model busana tersebut memiliki karakter yang berbeda-beda, sehingga mahasiswa dituntut harus mampu menyesuaikannya, mulai dari pemilihan jenis, warna dan tekstur kain serta penentuan jenis, warna dan penempatan garniturnya. Hasil praktik Adibusana yang dibuat memiliki perbedaan-perbedaan tersebut, namun semuanya tetap memiliki satu persamaan yang menjadi prinsip Adibusana yaitu menggunakan teknik jahit dan


(14)

4

Teknik jahit dan penyelesaian yang digunakan untuk Adibusana merupakan teknik jahit dan penyelesaian yang biasa digunakan pada busana-busana di Butik. Teknik jahit dan penyelesaian ini sangat berbeda dengan teknik jahit yang digunakan pada busana-busana hasil produksi Konveksi atau Garmen. Teknik jahit pada busana-busana di Butik memiliki kualitas yang sangat tinggi. Setiap detail dalam pengerjaannya sangat diperhatikan. Karena itulah, penelitian ini dirancang untuk mencoba mengungkapkan tingkat keberhasilan yang telah dicapai dalam pembelajaran Adibusana ditinjau dari kualitas teknik jahit dan penyelesaiannya melalui Analisis Kualitas Hasil Praktik Adibusana Pada Mata Kuliah Adibusana.

B. Identifikasi dan Rumusan Masalah

Identifikasi masalah yang terkait dengan penelitian ini disusun berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan di atas, yaitu sebagai berikut: 1. Pembelajaran Adibusana bertujuan agar peserta didik dapat menguasai konsep

adibusana, karakteristik busana eksklusif serta terampil dalam mendesain adibusana sesuai model, memilih jenis dan tekstur kain, memilih garnitur dan membuat busana eksklusif.

2. Kualitas hasil praktik adibusana sebagai salah satu indikator dalam mengukur kompetensi hasil praktik adibusana yang dapat ditinjau dari kerapian dan ketepatan teknik jahit serta penyelesaiannya sebagai salah satu upaya untuk mencapai standar kualitas teknik jahit dan penyelesaian pada adibusana.

Rumusan masalah dalam penelitian ini disusun untuk mendapatkan kejelasan dari tujuan penelitian yang akan dicapai. Rumusan masalah disampaikan dengan suatu pertanyaan atau kalimat tanya mengenai penelitian untuk dicarikan

jawabannya. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana analisis

kualitas hasil praktik adibusana pada mata kuliah Adibusana Konsentrasi Manajemen Butik Program Studi Pendidikan Tata Busana Jurusan PKK FPTK UPI angkatan 2009 dan 2010 ditinjau dari teknik jahit dan penyelesaiannya ?”


(15)

5

C. Tujuan Penelitian

Penelitian hendaknya memiliki tujuan. Tujuan dimaksudkan agar dalam proses penelitiannya berlangsung lebih terarah. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk menganalisis kualitas hasil praktik Adibusana ditinjau dari:

1. Kerapian dan ketepatan teknik jahit.

2. Kerapian dan ketepatan teknik penyelesaian.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian yang dilakukan oleh peneliti dalam kesempatan ini diharapkan berguna bagi berbagai pihak khususnya peneliti dan Program Studi Pendidikan Tata Busana baik secara langsung ataupun tidak langsung. Manfaat penelitian tersebut adalah sebagai berikut:

1. Manfaat penelitian “Analisis Kualitas Hasil Praktik Adibusana pada Mata

Kuliah Adibusana” ditinjau secara teori yaitu untuk pengembangan ilmu

bidang busana khususnya Adibusana untuk peningkatan kualitas teknik jahit dan penyelesaian adibusana.

2. Manfaat penelitian “Analisis Kualitas Hasil Praktik Adibusana pada Mata

Kuliah Adibusana” ditinjau secara praktik diharapkan dapat menjadi tolak ukur

ketercapaian dan keberhasilan dalam mencapai tujuan pembelajaran adibusana khususnya mengenai teknik jahit dan penyelesaiannya.

E. Struktur Organisasi Skripsi

Struktur organisasi penulisan dalam penelitian mengenai “Analisis Kualitas Hasil Praktik Adibusana pada Mata Kuliah Adibusana” pada mahasiswa Konsentrasi Manajemen Butik Program Studi Pendidikan Tata Busana PKK FPTK UPI angkatan 2009 dan 2010 secara sistematis terbagi ke dalam lima bab yaitu: Bab I Pendahuluan berisi tentang latar belakang, identifikasi dan rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan struktur organisasi skripsi. Bab


(16)

6

adibusana, indikator-indikator pada penilaian kualitas hasil praktik adibusana, analisis kualitas hasil praktik adibusana dan pertanyaan penelitian. Bab III Metodologi Penelitian berisi tentang lokasi, populasi, sampel penelitian, metode penelitian, definisi operasional, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian dan teknik pengolahan data. Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan berisi tentang hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian. Bab V Simpulan dan Saran, berisi tentang simpulan penelitian dan saran.


(17)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian

Setiap penelitian membutuhkan data dan informasi yang akurat dari sumber-sumber yang terpercaya. Semua data dan informasi tersebut haruslah sesuai dengan kebutuhan penelitian sehingga dapat menjawab masalah penelitian dan menganalisis pertanyaan, dengan demikian maka diharapkan tujuan penelitianpun dapat tercapai dengan baik. Data atau informasi yang dibutuhkan tersebut dapat diperoleh dari populasi dan sampel pada lokasi tertentu.

1. Lokasi Penelitian

Lokasi yang dipilih untuk penelitian ini adalah Program Studi Pendidikan Tata Busana Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan (FPTK) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), yang beralamatkan di Jl.Dr.Setiabudhi No.229 No.telp 022-2013163 Bandung 40154.

2. Populasi Penelitian

Populasi merupakan kumpulan dari semua objek penelitian yang memiliki karakteristik yang sama dan berada pada lokasi yang sama. Populasi dalam penelitian ini yaitu 45 produk hasil praktik Adibusana yang dibuat oleh mahasiswa Konsentrasi Manajemen Butik Program Studi Pendidikan Tata Busana Jurusan PKK FPTK UPI angkatan 2009 dan 2010.

3. Sampel Penelitian

Sampel merupakan bagian tertentu dari populasi yang ditentukan peneliti untuk dijadikan objek penelitian. Sampel penelitian dapat diambil sebagian ataupun seluruh bagian populasi. Sampel yang diambil dalam penelitian ini sejumlah dengan populasi. Teknik sampling seperti ini disebut sampel total/jenuh. Sampel dalam penelitian ini yaitu 45 produk hasil praktik Adibusana yang telah dibuat oleh mahasiswa Konsentrasi Manajemen Butik Program Studi Pendidikan Tata Busana Jurusan PKK FPTK UPI angkatan 2009 dan 2010.


(18)

45

B. Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan cara yang digunakan dalam penelitian untuk mencapai tujuan yang telah dirumuskan. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif. Penggunaan metode deskriptif pada penelitian ini diharapkan dapat menjawab masalah yang ada pada masa sekarang dengan menganalisis data mengenai kualitas hasil praktik Adibusana pada mata kuliah Adibusana.

C. Definisi Operasional

Definisi operasional dimaksudkan untuk menghindari kesalahpahaman penafsiran antara penulis dan pembaca mengenai istilah-istilah yang terdapat pada judul penelitian ini, oleh karena itu penulis perlu menjelaskan istilah-istilah yang

terdapat pada judul “ANALISIS KUALITAS HASIL PRAKTIK ADIBUSANA

PADA MATA KULIAH ADIBUSANA” seperti berikut ini:

1. Analisis menurut Saliman dan Sudarsono (1993:20) yaitu “Serangkaian

perbuatan meneliti atau mengupas atau menguraikan secara mendalam” sedangkan menurut Hartono (1992:7) “Analisis yaitu kupasan, uraian.”

2. Kualitas menurut Abdul Chaer (2010:135) yaitu “Derajat/tingkat kepandaian (kemampuan), derajat mutu.” Kualitas yang dimaksud dalam penelitian ini adalah tingkat baik buruknya teknik jahit dan penyelesaian pada hasil praktik Adibusana.

3. Hasil menurut Dendy Sugono (ed) dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Edisi Keempat (2008:486) adalah “Sesuatu yang diadakan (dibuat, dijadikan, dsb) oleh usaha.” Sedangkan Praktik menurut Dendy Sugono (ed) dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Edisi Keempat (2008:1098)

adalah “Pelaksanaan secara nyata apa yang disebut dalam teori.” Jadi hasil

praktik merupakan sesuatu yang dibuat sebagai usaha realisasi dari teori yang telah dipelajari. Hasil praktik yang dimaksud dalam penelitian ini adalah produk Adibusana yang dibuat oleh setiap mahasiswa Konsentrasi Manajemen Butik Program Studi Pendidikan Tata Busana Jurusan PKK FPTK UPI angkatan 2009 dan 2010 dengan model yang berbeda-beda.


(19)

46

d. Adibusana menurut Irma Hardisurya dkk (2011:13) yaitu sebagai berikut: Adibusana merupakan busana adiluhung dengan desain orisinal atas pesanan pelanggan, dibuat secara eksklusif dengan kriteria khusus, bahan bermutu prima, teknik pembuatan pola menggunakan patung (pattern

draping), dibuat baju contohnya (toile), dilakukan pengepasan, proses

pengerjaan 80-90% dengan tangan dengan ketelitian terhadap setiap detail, tampak apik di bagian luar maupun dalam busana.

Definisi operasional dari judul Analisis Kualitas Hasil Praktik Adibusana pada Mata Kuliah Adibusana mengacu pada pengertian yang telah dikemukakan di atas yaitu penelitian secara mendalam untuk mengukur tingkat baik buruknya produk busana hasil praktik Adibusana ditinjau dari teknik jahit dan teknik penyelesaiannya yang dibuat oleh mahasiswa Konsentrasi Manajemen Butik Program studi Pendidikan Tata Busana Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga (PKK) FPTK UPI pada mata kuliah Adibusana yang ditempuhnya pada semester enam.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data mengacu pada cara apa yang dilakukan untuk memperoleh data yang diperlukan guna diteliti. Kaitannya dengan hal tersebut dan melihat konsep analisis penelitian ini, maka data yang diperlukan diperoleh dengan menggunakan teknik pengumpulan data berupa studi dokumentasi. Studi dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data dengan sumber bukan manusia (non human resources).

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu menggunakan studi dokumentasi berupa karya-karya monumental seseorang. Dokumen karya monumental dalam penelitian ini berupa busana hasil praktik Adibusana.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan suatu alat yang digunakan untuk memperoleh data dalam melakukan penelitian. Instrumen harus dapat mengukur/menilai secara objektif, dengan pengertian lain bahwa nilai/informasi


(20)

47

penelitian dalam penelitian ini berupa format penilaian yang memuat beberapa idikator yang telah ditentukan untuk menilai kualitas teknik jahit dan penyelesaian busana hasil praktik Adibusana.

F. Teknik Pengolahan Data

Pengolahan data baru bisa dilakukan setelah peneliti berhasil mengumpulkan semua data yang diperlukan dalam penelitiannya. Teknik pengolahan data mengacu pada cara untuk mengolah data yang telah terkumpul dengan menjabarkan perhitungan prosentase dan penyebaran frekuensi jawaban. Teknik pengolahan data dalam penelitian ini meliputi tahap-tahap sebagai berikut:

1. Verifikasi Data

Verifikasi data merupakan tahap awal dari pengolahan data, dimana pada tahap ini peneliti memeriksa seluruh isi kelengkapan data yang telah terkumpul secara teliti untuk kemudian dapat diolah lebih lanjut lagi.

2. Tabulasi Data

Tahap kedua yang dilakukan untuk mengolah data yaitu tabulasi data. Tabulasi data dilakukan untuk mempertegas data sesuai dengan yang telah ditempatkan dengan pengklasifikasian jawaban berupa proses pentabulasian.

3. Presentasi Data

Tahap ketiga yang dilakukan setelah tabulasi data yaitu presentasi data. Presentasi data merupakan perhitungan yang digunakan untuk melihat besar kecilnya frekuasi jawaban. Rumus presentasi data yang digunakan dalam penelitian ini, mengutip pendapat dari Anas Sudijono(2011:43)yaitu:

Keterangan:

P : Angka persentase

f : Frekuensi yang sedang dicari presentasenya.


(21)

48

4. Penafsiran Data

Tahap terakhir dalam pengolahan data yang dilakukan setelah mempresentasikan data yaitu penafsiran data. Data yang telah dianalisis selanjutnya ditafsirkan dengan menggunakan batasan-batasan sebagai berikut: 100% = Seluruhnya

76% - 99% = Sebagian besar

51% - 75% = Lebih dari setengahnya

50% = Setengahnya

26% - 49% = Kurang dari setengahnya 1% - 25% = Sebagian kecil


(22)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Simpulan ini dibuat dengan mengacu pada tujuan penelitian serta hasil temuan yang telah diperoleh. Penelitian yang telah dilakukan penulis mengenai

“Analisis Kualitas Hasil Praktik Adibusana Pada Mata Kuliah Adibusana” dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Teknik jahit adibusana merupakan teknik jahit tingkat tinggi. Teknik jahit ini, memiliki teknik yang khusus dan banyak menggunakan pekerjaan tangan sehingga membutuhkan ketekunan. Mahasiswa yang tekun dan bersungguh-sungguh akan menjahit tugas Adibusananya dengan baik dan benar. Simpulan dari penelitian ini, pada umumnya menunjukkan bahwa kualitas hasil praktik Adibusana ditinjau dari ketepatan dan kerapian teknik jahit sudah baik, dilihat dari kualitas teknik jahit kampuh pada kain tebal dengan kumai serong, kualitas teknik jahit kampuh pada kain tebal dan tipis dengan setik mesin, kualitas teknik jahit tutup tarik jepang (invisible zipper), kualitas teknik jahit tutup tarik yang ujungnya dapat dilepas (separating zipper), kualitas teknik jahit sengkelit untuk lubang kancing.

2. Teknik penyelesaian adibusana sama halnya seperti teknik jahit yakni memiliki teknik yang khusus dan banyak menggunakan pekerjaan tangan. Simpulan dari penelitian ini, pada umumnya menunjukkan bahwa kualitas hasil praktik Adibusana ditinjau dari ketepatan dan kerapian teknik penyelesaian sudah baik, dilihat dari kualitas teknik penyelesaian kelim pada kain tipis, kualitas teknik penyelesaian ujung kain yang menggunakan lekapan kain lace, kualitas teknik penyelesaian lingkar kerung lengan dengan setik balik palsu, kualitas teknik penyelesaian memasang kancing kait besar, kualitas teknik penyelesaian memasang kancing bungkus dan kualitas teknik penyelesaian menjahit garnitur.


(23)

90

B. Saran

Saran yang diajukan diharapkan dapat menjadi bahan untuk dipertimbangkan bagi pihak-pihak terkait terutama:

1. Mahasiswa Konsentrasi Manajemen Butik Jurusan PKK FPTK UPI angkatan 2009 dan 2010

Hasil penelitian secara kuantitatif menunjukkan bahwa mahasiswa dengan persentase tertinggi hanya mencapai kurang dari setengahnya yang dapat menjahit dan menyelesaikan adibusana dengan baik. Kualifikasi tertinggi yang seharusnya dapat dicapai oleh mahasiswa yaitu berada pada kategori sangat baik. Berdasarkan hal tersebut, maka mahasiswa perlu belajar dan berlatih lebih tekun lagi untuk dapat menghasilkan jahitan dan penyelesaian pada tugas adibusana nya menjadi lebih baik lagi, mengingat Adibusana sangat banyak memerlukan pekerjaan tangan (handmade). Mahasiswa juga perlu memperhatikan dan menerapkan teknik jahit dan penyelesaian yang tepat untuk diterapkan pada tugas adibusananya yang disesuaikan dengan jenis ketebalan kain yang digunakannya.

2. Dosen Mata Kuliah Adibusana

Berdasarkan hasil penelitian yang sama, selain mahasiswa yang harus lebih tekun belajar dan berlatih, dosen mata kuliah yang terkait juga diharapkan dapat lebih banyak memberikan motivasi dan perhatian yang tinggi kepada mahasiswa. Dosen juga diharapkan dapat terus mengingatkan mahasiswa untuk dapat menjahit dan menyelesaikan tugas adibusananya dengan teknik-teknik yang tepat, dengan begitu diharapkan hasil praktik adibusana yang akan dibuat oleh mahasiswa pada angkatan berikutnya dapat memperoleh hasil yang lebih baik lagi.


(24)

DAFTAR PUSTAKA

Akbar, R. F. (2013). Analisis Kualitas Ilustrasi Desain Busana Pada Mata Kuliah

Proyek Desain Mode. Skripsi, Fakultas Pendidikan Kejuruan dan

Teknologi Universitas Pendidikan Indonesia.

Chaer, A. (2010). Kamus Populer Praktis. Jakarta: Rineka Cipta.

Chaniago, Amran Y. S. (2002). Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Bandung: CV. Pustaka Setia.

Djamarah, S. B. (2011). Psikologi Belajar edisi II. Jakarta: Rineka Cipta.

Ernawati dkk. (2008). Tata Busana. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Departemen Pendidikan Nasional.

Gunawan, B. (2012). Kenali Tekstil. Jakarta: Dian Rakyat.

Hardisurya, I, Pambudy, N. M. dan Jusuf, H. (2011). Kamus Mode Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Hartono. (1992). Kamus Praktis Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.

Maeliah, M dan Prihartini, P. T. (2013). Adibusana Haute Couture Indonesia. Bandung: Gapura Press.

Nudelman, Z. (2009). The Art Of Couture Sewing. New York: Fairchild books. Riyanto, A. A. (2003). Teori Busana. Bandung: Yapemdo.

Saliman dan Sudarsono. (1993). Metode dan Analisis Penelitian (Mencari

Hubungan). Jakarta: Erlangga.

Slameto. (2010). Belajar dan faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.


(25)

92

Sudijono, A. (2011). Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Sudjana, N dan Ibrahim. (2012). Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru Algesindo.

Sugiyono. (1994a). Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta. Sugiyono. (2009b). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2013c). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta

Sugono, D. (penyunting). (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Edisi

Keempat. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka.

Surakhmad, W. (1982). Pengantar Penelitian Ilmiah Dasar Metoda Teknik. Bandung: Tarsito.

Sutrisno, T. R. D. (2013). Manfaat Hasil Belajar Adibusana Sebagai Kesiapan

Praktek Industri di Butik. Skripsi, Fakultas Pendidikan Kejuruan dan

Teknologi Universitas Pendidikan Indonesia.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2013). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI Press.

Program Studi Pendidikan Tata Busana. (2012). Silabus Mata Kuliah Program

Studi Pendidikan Tata Busana, JPKK FPTK UPI.

Wolff, C. (1996). The Art Of Manipulating Fabric. USA: Krause Publications. --. (2013). Adibusana. Tersedia [online]: id.m.wikipedia.org/wiki/Adibusana. [13


(1)

penelitian dalam penelitian ini berupa format penilaian yang memuat beberapa idikator yang telah ditentukan untuk menilai kualitas teknik jahit dan penyelesaian busana hasil praktik Adibusana.

F. Teknik Pengolahan Data

Pengolahan data baru bisa dilakukan setelah peneliti berhasil mengumpulkan semua data yang diperlukan dalam penelitiannya. Teknik pengolahan data mengacu pada cara untuk mengolah data yang telah terkumpul dengan menjabarkan perhitungan prosentase dan penyebaran frekuensi jawaban. Teknik pengolahan data dalam penelitian ini meliputi tahap-tahap sebagai berikut:

1. Verifikasi Data

Verifikasi data merupakan tahap awal dari pengolahan data, dimana pada tahap ini peneliti memeriksa seluruh isi kelengkapan data yang telah terkumpul secara teliti untuk kemudian dapat diolah lebih lanjut lagi.

2. Tabulasi Data

Tahap kedua yang dilakukan untuk mengolah data yaitu tabulasi data. Tabulasi data dilakukan untuk mempertegas data sesuai dengan yang telah ditempatkan dengan pengklasifikasian jawaban berupa proses pentabulasian.

3. Presentasi Data

Tahap ketiga yang dilakukan setelah tabulasi data yaitu presentasi data. Presentasi data merupakan perhitungan yang digunakan untuk melihat besar kecilnya frekuasi jawaban. Rumus presentasi data yang digunakan dalam penelitian ini, mengutip pendapat dari Anas Sudijono(2011:43)yaitu:

Keterangan:


(2)

48

4. Penafsiran Data

Tahap terakhir dalam pengolahan data yang dilakukan setelah mempresentasikan data yaitu penafsiran data. Data yang telah dianalisis selanjutnya ditafsirkan dengan menggunakan batasan-batasan sebagai berikut: 100% = Seluruhnya

76% - 99% = Sebagian besar

51% - 75% = Lebih dari setengahnya 50% = Setengahnya

26% - 49% = Kurang dari setengahnya 1% - 25% = Sebagian kecil


(3)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Simpulan ini dibuat dengan mengacu pada tujuan penelitian serta hasil temuan yang telah diperoleh. Penelitian yang telah dilakukan penulis mengenai “Analisis Kualitas Hasil Praktik Adibusana Pada Mata Kuliah Adibusana” dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Teknik jahit adibusana merupakan teknik jahit tingkat tinggi. Teknik jahit ini, memiliki teknik yang khusus dan banyak menggunakan pekerjaan tangan sehingga membutuhkan ketekunan. Mahasiswa yang tekun dan bersungguh-sungguh akan menjahit tugas Adibusananya dengan baik dan benar. Simpulan dari penelitian ini, pada umumnya menunjukkan bahwa kualitas hasil praktik Adibusana ditinjau dari ketepatan dan kerapian teknik jahit sudah baik, dilihat dari kualitas teknik jahit kampuh pada kain tebal dengan kumai serong, kualitas teknik jahit kampuh pada kain tebal dan tipis dengan setik mesin, kualitas teknik jahit tutup tarik jepang (invisible zipper), kualitas teknik jahit tutup tarik yang ujungnya dapat dilepas (separating zipper), kualitas teknik jahit sengkelit untuk lubang kancing.

2. Teknik penyelesaian adibusana sama halnya seperti teknik jahit yakni memiliki teknik yang khusus dan banyak menggunakan pekerjaan tangan. Simpulan dari penelitian ini, pada umumnya menunjukkan bahwa kualitas hasil praktik Adibusana ditinjau dari ketepatan dan kerapian teknik penyelesaian sudah baik, dilihat dari kualitas teknik penyelesaian kelim pada kain tipis, kualitas teknik penyelesaian ujung kain yang menggunakan lekapan kain lace, kualitas teknik penyelesaian lingkar kerung lengan dengan setik balik palsu, kualitas teknik penyelesaian memasang kancing kait besar, kualitas teknik penyelesaian memasang kancing bungkus dan kualitas teknik penyelesaian menjahit garnitur.


(4)

90

B. Saran

Saran yang diajukan diharapkan dapat menjadi bahan untuk dipertimbangkan bagi pihak-pihak terkait terutama:

1. Mahasiswa Konsentrasi Manajemen Butik Jurusan PKK FPTK UPI angkatan 2009 dan 2010

Hasil penelitian secara kuantitatif menunjukkan bahwa mahasiswa dengan persentase tertinggi hanya mencapai kurang dari setengahnya yang dapat menjahit dan menyelesaikan adibusana dengan baik. Kualifikasi tertinggi yang seharusnya dapat dicapai oleh mahasiswa yaitu berada pada kategori sangat baik. Berdasarkan hal tersebut, maka mahasiswa perlu belajar dan berlatih lebih tekun lagi untuk dapat menghasilkan jahitan dan penyelesaian pada tugas adibusana nya menjadi lebih baik lagi, mengingat Adibusana sangat banyak memerlukan pekerjaan tangan (handmade). Mahasiswa juga perlu memperhatikan dan menerapkan teknik jahit dan penyelesaian yang tepat untuk diterapkan pada tugas adibusananya yang disesuaikan dengan jenis ketebalan kain yang digunakannya.

2. Dosen Mata Kuliah Adibusana

Berdasarkan hasil penelitian yang sama, selain mahasiswa yang harus lebih tekun belajar dan berlatih, dosen mata kuliah yang terkait juga diharapkan dapat lebih banyak memberikan motivasi dan perhatian yang tinggi kepada mahasiswa. Dosen juga diharapkan dapat terus mengingatkan mahasiswa untuk dapat menjahit dan menyelesaikan tugas adibusananya dengan teknik-teknik yang tepat, dengan begitu diharapkan hasil praktik adibusana yang akan dibuat oleh mahasiswa pada angkatan berikutnya dapat memperoleh hasil yang lebih baik lagi.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Akbar, R. F. (2013). Analisis Kualitas Ilustrasi Desain Busana Pada Mata Kuliah Proyek Desain Mode. Skripsi, Fakultas Pendidikan Kejuruan dan Teknologi Universitas Pendidikan Indonesia.

Chaer, A. (2010). Kamus Populer Praktis. Jakarta: Rineka Cipta.

Chaniago, Amran Y. S. (2002). Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Bandung: CV. Pustaka Setia.

Djamarah, S. B. (2011). Psikologi Belajar edisi II. Jakarta: Rineka Cipta.

Ernawati dkk. (2008). Tata Busana. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Departemen Pendidikan Nasional.

Gunawan, B. (2012). Kenali Tekstil. Jakarta: Dian Rakyat.

Hardisurya, I, Pambudy, N. M. dan Jusuf, H. (2011). Kamus Mode Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Hartono. (1992). Kamus Praktis Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.

Maeliah, M dan Prihartini, P. T. (2013). Adibusana Haute Couture Indonesia. Bandung: Gapura Press.

Nudelman, Z. (2009). The Art Of Couture Sewing. New York: Fairchild books. Riyanto, A. A. (2003). Teori Busana. Bandung: Yapemdo.

Saliman dan Sudarsono. (1993). Metode dan Analisis Penelitian (Mencari Hubungan). Jakarta: Erlangga.

Slameto. (2010). Belajar dan faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.


(6)

92

Sudijono, A. (2011). Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Sudjana, N dan Ibrahim. (2012). Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru Algesindo.

Sugiyono. (1994a). Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta. Sugiyono. (2009b). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2013c). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta

Sugono, D. (penyunting). (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Edisi Keempat. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka.

Surakhmad, W. (1982). Pengantar Penelitian Ilmiah Dasar Metoda Teknik. Bandung: Tarsito.

Sutrisno, T. R. D. (2013). Manfaat Hasil Belajar Adibusana Sebagai Kesiapan Praktek Industri di Butik. Skripsi, Fakultas Pendidikan Kejuruan dan Teknologi Universitas Pendidikan Indonesia.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2013). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI Press.

Program Studi Pendidikan Tata Busana. (2012). Silabus Mata Kuliah Program Studi Pendidikan Tata Busana, JPKK FPTK UPI.

Wolff, C. (1996). The Art Of Manipulating Fabric. USA: Krause Publications. --. (2013). Adibusana. Tersedia [online]: id.m.wikipedia.org/wiki/Adibusana. [13