MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN ISI TEKS BACAAN MELALUI VIDEO PADA ANAK TUNAGRAHITA RINGAN DI SLB AL BAROKAH CIAMIS.

(1)

Mala Pratami Putri, 2014

Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Isi Teks Bacaan Melalui Video Pada Anak Tunagrahita Ringan Di Slb Al Barokah Ciamis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

004/PKh-S1/FIP-UPI/Pebruari 2014 MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN ISI TEKS

BACAAN MELALUI VIDEO PADA ANAK

TUNAGRAHITA RINGAN DI SLB AL BAROKAH CIAMIS (Studi Eksperimen denganSingle Subject Research)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Khusus

Oleh :

Mala Pratami Putri 0901700

JURUSAN PENDIDIKAN KHUSUS FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2014


(2)

004/PKh-S1/FIP-UPI/Pebruari 2014 MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN ISI TEKS

BACAAN MELALUI VIDEO PADA ANAK

TUNAGRAHITA RINGAN DI SLB AL BAROKAH CIAMIS (Studi Eksperimen denganSingle Subject Research)

Oleh

Mala Pratami Putri

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Mala Pratami Putri 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Februari 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

Mala Pratami Putri, 2014

Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Isi Teks Bacaan Melalui Video Pada Anak Tunagrahita Ringan Di Slb Al Barokah Ciamis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

004/PKh-S1/FIP-UPI/Pebruari 2014 LEMBAR PENGESAHAN

MALA PRATAMI PUTRI 0901700

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN ISI TEKS BACAAN MELALUI VIDEO PADA ANAK TUNAGRAHITA RINGAN DI SLB AL BAROKAH CIAMIS

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING: Pembimbing I

Dr. H. Endang Rochyadi, M.Pd. NIP: 19560818 198503 1 002

Pembimbing II

Dra. Hj. Pudji Asri, M.Pd. NIP: 195103261979032002

Mengetahui,

Ketua Jurusan Pendidikan Khusus Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia


(4)

004/PKh-S1/FIP-UPI/Pebruari 2014 Drs. Sunaryo, M.Pd.


(5)

Mala Pratami Putri, 2014

Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Isi Teks Bacaan Melalui Video Pada Anak Tunagrahita Ringan Di Slb Al Barokah Ciamis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

004/PKh-S1/FIP-UPI/Pebruari 2014

ABSTRAK

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN ISI TEKS BACAAN MELALUI VIDEO PADA ANAK TUNAGRAHITA RINGAN DI SLB AL

BAROKAH CIAMIS

(Mala Pratami Putri, 0901700, Jurusan Pendidikan Khusus FIP UPI 2014) Kemampuan memahami isi teks bacaan dipengaruhi oleh kemampuan anak dalam mengingat isi cerita atau bacaan yang dibacanya. Subjek dalam penelitian ini dilakukan pada tiga subjek anak tunagrahita ringan berinisial HA, IA dan DH yang memiliki IQ berbeda. Ketiga subjek duduk di kelas V SDLB di SLB Al Barokah Ciamis yang memiliki kemampuan memahami isi teks bacaan rendah. Oleh karena itu, diperlukan sebuah media yang dapat membantu guru untuk meningkatkan kemampuan anak dalam memahami isi teks bacaan. Media video dapat dijadikan sebagai media pembelajaran yang menarik dan lebih memotivasi anak dalam belajar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh media video terhadap peningkatan kemampuan memahami isi teks bacaan pada anak tunagrahita ringan. Metode yang digunakan adalah metode eksperimen dengan menggunakan pendekatan Single Subject Research dengan menggunakan desain A-B-A. Penyajian data diolah dan dianalisis dengan menggunakan statistik deskriptif. Hasil penelitian membuktikan bahwa penggunaan media video dapat memberikan pengaruh terhadap peningkatan kemampuan memahami isi teks bacaan pada anak tunagrahita ringan (HA,IA, dan DH). Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kemampuan memahami isi teks bacaan ketiga subjek mengalami peningkatan, hal tersebut dapat dilihat dari hasil mean level ketiga subjek tersebut. Peneliti merekomendasikan penggunaan media video agar dapat digunakan sebagai media pembelajaran oleh guru di kelas. Peneliti juga mengharapkan diadakannya penelitian lebih lanjut mengenai penggunaan media video dengan masalah yang berbeda, misalnya dalam mengenalkan anggota tubuh manusia untuk meningkatkan hasil belajar anak.

Kata kunci: Anak tunagrahita ringan, Media video, Kemampuan memahami isi teks bacaan.


(6)

Mala Pratami Putri, 2014

004/PKh-S1/FIP-UPI/Pebruari 2014

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN

PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMAKASIH ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GRAFIK ... xii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 3

C. Batasan Masalah ... 4

D. Rumusan Masalah ... 4

E. Pertanyaan Penelitian ... 4

F. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ... 5

BAB II KAJIAN TEORI A. Anak Tunagrahita Ringan dan Hambatan Yang Dimiliknya 1. Pengertian Anak Tunagrahita Ringan ... 7

2. Karakteristik Anak Tunagrahita Ringan ... 8

3. Permasalahan Belajar Anak Tunagrahita Ringan ... 10

B. Kemampuan Membaca Pemahaman Isi Teks Bacaan Pada Anak Tunagrahita Ringan 1. Membaca Pemahaman Isi Teks Bacaan ... 12

2. Kemampuan Membaca Pemahaman Isi Teks Bacaan Anak Tunagrahita Ringan ... 13

3. Pentingnya Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Pada Anak Tunagrahita Ringan... 14


(7)

Mala Pratami Putri, 2014

Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Isi Teks Bacaan Melalui Video Pada Anak Tunagrahita Ringan Di Slb Al Barokah Ciamis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

004/PKh-S1/FIP-UPI/Pebruari 2014

C. Media Video Sebagai Media Pembelajaran Dalam

Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Isi Teks Bacaan

1. Media Video ... 15

2. Kaitan Media Video Dengan Kemampuan Membaca Pemahaman Isi Teks Bacaan Pada Anak Tunagrahita Ringan ... 16

3. Penggunaan Media Video Dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Isi Teks Bacaan ... 17

D. Penelitian Terdahulu yang Relevan ... 18

E. Kerangka Berfikir ... 19

BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian 1. Definisi Konsep Variabel ... 20

2. Definisi Operasional Variabel ... 21

B. Metode Penelitian ... 24

C. Subjek Penelitian... 28

D. Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data 1. Instrumen Penelitian ... 31

2. Teknik Pengumpulan Data ... 38

3. Uji Coba Instrumen ... 39

E. Teknik Pengolahan Data ... 44

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 48

B. Analisis Data ... 66

C. Pembahasan ... 109

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan ... 112

B. Rekomendasi ... 113

DAFTAR PUSTAKA ... 115 LAMPIRAN-LAMPIRAN


(8)

Mala Pratami Putri, 2014

004/PKh-S1/FIP-UPI/Pebruari 2014

Lampiran 1 Surat-surat Penelitian Lampiran 2 Hasil Expert Judgement Lampiran 3 Hasil Pengujian Reliabilitas Lampiran 4 Hasil Penelitian

Lampiran 5 Dokumentasi Penelitian Lampiran 6 Jadwal Kegiatan Penelitian Lampiran 7 Media Video


(9)

Mala Pratami Putri, 2014

Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Isi Teks Bacaan Melalui Video Pada Anak Tunagrahita Ringan Di Slb Al Barokah Ciamis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

004/PKh-S1/FIP-UPI/Pebruari 2014

DAFTAR TABEL

Tabel

3.1. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian ... 32

3.2. Daftar para ahli untuk Expert-Judgment Instrumen ... 39

3.3. Hasil validitas instrumen ... 40

3.4. Daftar Para ahli untuk Expert-Judgment RPP ... 41

3.5. Daftar Para ahli untuk Expert-JudgmentStoryboard ... 41

3.6 Data Uji Reliabilitas ... 43

4.1. Hasil Pencatatan Skor Perolehan HA pada Fase Baseline 1 (A-1)48 4.2. Data Hasil Persentase Baseline 1 (A-1) Kemampuan Memahami Isi Teks Bacaan pada HA ... 49

4.3. Pencatatan Skor Perolehan HA pada Fase Intervensi (B) ... 50

4.4. Data Hasil Persentase Intervensi (B) Kemampuan Memahami Isi Teks Bacaan pada HA ... 51

4.5. Hasil Pencatatan Skor Perolehan HA pada Fase Baseline 2 (A-2) ... 52

4.6. Data Hasil Persentase Baseline 2 (A-2) Kemampuan Memahami Isi Teks Bacaan pada HA ... 52

4.7. Hasil Pencatatan Skor Perolehan IA pada Fase Baseline 1 (A-1) ... 54

4.8. Data Hasil Persentase Baseline 1 (A-1) Kemampuan Memahami Isi Teks Bacaan pada IA ... 55

4.9. Pencatatan Skor Perolehan IA pada Fase Intervensi (B) ... 56

4.10. Data Hasil Persentase Intervensi (B) Kemampuan Memahami Isi Teks Bacaan pada IA ... 57

4.11. Hasil Pencatatan Skor Perolehan IA pada Fase Baseline 2 (A-2) ... 58

4.12. Data Hasil Persentase Baseline 2 (A-2) Kemampuan Memahami Isi Teks Bacaan pada IA ... 58

4.13. Hasil Pencatatan Skor Perolehan DH pada Fase Baseline 1 (A-1) ... 60 4.14. Data Hasil Persentase Baseline 1 (A-1) Kemampuan Memahami Isi


(10)

Mala Pratami Putri, 2014

004/PKh-S1/FIP-UPI/Pebruari 2014

Teks Bacaan pada DH ... 61

4.15. Pencatatan Skor Perolehan DH pada Fase Intervensi (B) ... 62

4.16. Data Hasil Persentase Intervensi (B) Kemampuan Memahami Isi Teks Bacaan pada DH ... 63

4.17. Hasil Pencatatan Skor Perolehan DH pada Fase Baseline 2 (A-2) ... 64

4.18. Data Hasil Persentase Baseline 2 (A-2) Kemampuan Memahami Isi Teks Bacaan pada DH ... 64

4.19. Panjang Kondisi Kemampuan Memahami Isi Teks Bacaan ... 66

4.20. Data Estimasi Kecenderungan Arah Subjek HA ... 68

4.21. Data Kecenderungan Stabilitas Subjek HA ... 70

4.22. Jejak Data Subjek HA ... 70

4.23. Tabel Level dan Stabilitas Subjek HA ... 71

4.24. Data Perubahan Level Subjek HA ... 71

4.25. Rangkuman Hasil Analisis Visual dalam Kondisi Subjek HA ... 71

4.26. Data Jumlah Variabel yang Diubah Subjek HA ... 73

4.27. Data Kecenderungan Arah dan Efeknya Subjek HA ... 73

4.28. Data Perubahan Kecenderungan Stabilitas Subjek HA ... 74

4.29. Data Perubahan Level Subjek HA ... 75

4.30. Rangkuman Hasil Analisis antar Kondisi Kemampuan Memahami Isi Teks Bacaan Subjek HA ... 78

4.31. Panjang Kondisi Kemampuan Memahami Isi Teks Bacaan ... 81

4.32. Data Estimasi Kecenderungan Arah Subjek IA ... 82

4.33. Data Kecenderungan Stabilitas Subjek IA ... 84

4.34. Jejak Data Subjek IA ... 85

4.35. Tabel Level dan Stabilitas Subjek IA... 85

4.36. Data Perubahan Level Subjek IA ... 86

4.37. Rangkuman Hasil Analisis Visual dalam Kondisi Subjek IA ... 86

4.38. Data Jumlah Variabel yang Diubah Subjek IA ... 88


(11)

Mala Pratami Putri, 2014

Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Isi Teks Bacaan Melalui Video Pada Anak Tunagrahita Ringan Di Slb Al Barokah Ciamis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

004/PKh-S1/FIP-UPI/Pebruari 2014

4.40. Data Perubahan Kecenderungan Stabilitas Subjek IA ... 89

4.41. Data Perubahan Level Subjek IA ... 89

4.42. Rangkuman Hasil Analisis antar Kondisi Kemampuan Memahami Isi Teks Bacaan ... 92

4.43. Panjang Kondisi Kemampuan Memahami Isi Teks Bacaan ... 95

4.44. Data Estimasi Kecenderungan Arah Subjek DH ... 96

4.45. Data Kecenderungan Stabilitas Subjek DH ... 98

4.46. Jejak Data Subjek DH ... 99

4.47. Tabel Level dan Stabilitas Subjek DH ... 99

4.48. Data Perubahan Level Subjek DH ... 100

4.49. Rangkuman Hasil Analisis Visual dalam Kondisi Subjek DH ... 100

4.50. Data Jumlah Variabel yang Diubah Subjek DH ... 102

4.51. Data Kecenderungan Arah dan Efeknya Subjek DH ... 102

4.52. Data Perubahan Kecenderungan Stabilitas Subjek DH ... 103

4.53. Data Perubahan Level Subjek DH ... 103

4.54. Rangkuman Hasil Analisis antar Kondisi Kemampuan Memahami Isi Teks Bacaan ... 106


(12)

Mala Pratami Putri, 2014

004/PKh-S1/FIP-UPI/Pebruari 2014

DAFTAR GRAFIK

Grafik

3.1. Prosedur Dasar Desain A-B-A ... 25 4.1. Hasil Perkembangan Kemampuan Memahami Isi Teks Bacaan Kondisi

Baseline 1 (A-1), Intervensi (B) dan Baseline 2 (A-2) Subjek HA ... 53 4.2. Hasil Perkembangan Kemampuan Memahami Isi Teks Bacaan Kondisi

Baseline 1 (A-1), Intervensi (B) dan Baseline 2 (A-2) Subjek IA... 59 4.3. Hasil Perkembangan Kemampuan Memahami Isi Teks

Bacaan KondisiBaseline 1 (A-1), Intervensi (B) dan

Baseline 2 (A-2) Subjek DH... 65 4.4. Estimasi Kecenderungan Arah Kemampuan Memahami Isi Teks

Bacaan Kondisi Baseline 1(A-1), Intervensi(B), Baseline 2(A-2)

Pada Subjek HA ... 67 4.5. Overlap Tahap Baseline 1 (A-1) ke Intervensi (B) PadaSubjek HA ... 76 4.6. Overlap Tahap Intervensi (B) ke Tahap Baseline 2 (A-2) ... 77 4.7. Perkembangan Mean Level Kemampuan Memahami Isi Teks Bacaan

pada Subjek HA pada Setiap Fase ... 80 4.8. Estimasi Kecenderungan Arah Kemampuan Memahami Isi Teks

Bacaan Kondisi Baseline 1 (A-1), Intervensi (B), Baseline 2 (A-2)

Pada Subjek IA ... 82 4.9. Overlap Tahap Baseline 1 (A-1) ke Intervensi (B )Pada Subjek IA ... 90 4.10. Overlap Tahap Intervensi (B) ke Tahap Baseline 2 (A-2) ... 91 4.11. Perkembangan Mean Level Kemampuan Memahami Isi Teks Bacaan


(13)

Mala Pratami Putri, 2014

Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Isi Teks Bacaan Melalui Video Pada Anak Tunagrahita Ringan Di Slb Al Barokah Ciamis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

004/PKh-S1/FIP-UPI/Pebruari 2014

pada Subjek IA pada Setiap Fase... 94 4.12. Estimasi Kecenderungan Arah Kemampuan Memahami Isi Teks

Bacaan Kondisi Baseline 1 (A-1), Intervensi (B), Baseline 2 (A-2) Pada Subjek DH ... 96 4.13. Overlap Tahap Baseline 1 (A-1) ke Intervensi (B)PadaSubjekDH ... 104 4.14 Overlap Tahap Intervensi (B) ke Tahap Baseline 2 (A-2) ... 105 4.15. Perkembangan Mean Level Kemampuan Memahami Isi Teks Bacaan


(14)

004/PKh-S1/FIP-UPI/Pebruari 2014

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Pendidikan dan pembelajaran pada hakekatnya merupakan suatu proses optimalisasi potensi anak ke arah pencapaian kemampuan tertentu sesuai dengan tugas pertumbuhan dan perkembangannya. Pentingnya masalah pendidikan ini disikapi pemerintah dalam bentuk perundang-undangan seperti tercantum dalam Undang-Undang Dasar 1945, Pasal 1 Ayat 1 yang berbunyi : “ setiap warga negara berhak mendapatkan pengajaran".

Anak tunagrahita mampu mengikuti pelajaran, hanya saja mereka sering teralihkan dengan sesuatu yang menarik perhatiannya, sehingga konsentrasinya pun kurang. Hal ini akan mengakibatkan pada kemampuan mereka dalam mendapatkan materi pelajaran. Kapasitas belajar anak tunagrahita terutama yang bersifat abstrak sangat terbatas, sehingga kemampuan belajarnya cenderung tanpa pengertian atau cenderung belajarnya dengan membeo. Begitu juga sama halnya dengan kemampuan memahami isi teks bacaan yang bersifat abstrak.

Memahami isi bacaan adalah salah satu cara utama yang ditempuh oleh seorang siswa untuk menemukan kalimat utama pada tiap-tiap paragraf. Pemahaman bacaan juga berbeda-beda antara orang yang satu dengan yang lainnya, tergantung bagaimana orang tersebut dapat memahami dan menjelaskan arti pada masing-masing kata dan kalimat.

Penggunaan media yang sesuai akan memudahkan dalam penyampaian materi pelajaran yang disampaikan kepada siswa. Oleh karenanya guru dituntut untuk dapat memilih dan menggunakan media yang sesuai dengan materi yang disampaikan. Dalam penyampaian materi, seorang guru harus menciptakan suasana belajar yang baik juga menyenangkan, sehingga dapat mempermudah siswa dalam menerima materi yang disampaikan.

Ketika peneliti melakukan studi pendahuluan yang dilakukan di SLB Al Barokah Ciamis, peneliti menemukan kasus 3 orang anak yang duduk di kelas 5


(15)

2

Mala Pratami Putri, 2014

Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Isi Teks Bacaan Melalui Video Pada Anak Tunagrahita Ringan Di Slb Al Barokah Ciamis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

004/PKh-S1/FIP-UPI/Pebruari 2014

SDLB dan memiliki hambatan dalam belajar, yaitu: (1) Anak yang berinisial HA ia berusia 13 tahun dan memiliki IQ 55; (2) Anak yang berinisial IA berusia 12 tahun dan memiliki IQ 60; dan (3) Anak yang berinisial DH berusia 14 tahun dan memiliki IQ 70. Ketiga anak tersebut sedikitnya sudah dapat membaca, tetapi belum dapat memahami isi teks bacaan. Dimana pada saat diberikan asessmen mengenai kemampuan dalam memahami isi teks bacaan ada beberapa soal yang dapat dijawab oleh anak. Anak yang memiliki IQ 60 dan 70 sedikitnya dapat menjawab beberapa pertanyaan yang diberikan, walaupun masih terdapat beberapa jawaban yang salah. Anak yang memiliki IQ 55 ketika diberikan pertanyaan, anak dengan percaya dirinya menjawab soal-soal yang diberikan, akan tetapi hasil yang dijawab anak masih salah. Pada saat proses belajar memahami isi teks bacaan, anak memiliki motivasi belajar yang kurang baik, konsentrasi pada saat belajar yang mudah teralihkan, sehingga pada saat diberikan pertanyaan mengenai isi teks bacaan, anak tidak mampu menjawab dengan benar, hal tersebut menjadi indikator bahwa anak kurang mampu memahami isi bacaan.

Seperti yang telah kita ketahui bahwa anak tunagrahita ringan mempunyai kemampuan intelegensi dibawah rata-rata, mengalami keterlambatan dalam perkembangan intelektual, mengalami kesulitan dalam mempelajari hal-hal yang abstrak, sulit dalam pemusatan perhatian, lemah dalam mengingat dan kemampuan bahasa yang terbatas sehingga mereka mengalami berbagai masalah salah satunya yang berkaitan dengan belajar. Anak tunagrahita membutuhkan waktu yang cukup lama dalam pembelajaran dibandingkan dengan anak normal pada umumnya. Dimana faktor tersebut dipengaruhi oleh daya ingat jangka pendek karena anak tunagrahita kurang memahami suatu pembelajaran secara abstrak dan membutuhkan beberapa kali pengulangan sehingga anak paham dengan materi yang telah disampaikan. Berdasarkan pengamatan, ketidakmampuan yang dimiliki anak dalam memahami isi teks bacaan juga dipengaruhi oleh penyampaian materi yang kurang menarik, guru masih


(16)

3

004/PKh-S1/FIP-UPI/Pebruari 2014

menggunakan metode ceramah yang membuat anak jenuh sehingga anak tidak menaruh perhatian terhadap materi pelajaran yang diberikan.

Oleh karena itu diperlukan media pembelajaran menarik yang dapat memotivasi dan membangun perhatian anak dalam memahami isi teks bacaan sehingga meningkatkan kemampuan anak dalam mengingat dan menjawab pertanyaan yang diberikan. Media video merupakan media pembelajaran yang menarik bagi anak. Penggunaan media video memungkinkan anak dapat bermain sambil belajar, sehingga menimbulkan kesan menyenangkan bagi anak. Salah satu media berbasis komputer adalah media video.

Media video adalah salah satu media alternatif yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran khususnya dalam memahami isi cerita dengan asumsi bahwa media video merupakan media pembelajaran konvergen yang melibatkan satu atau lebih indera manusia yaitu indera penglihatan dan pendengaran. Arsyad (2007: 10) mengemukakan “semakin banyak alat indera yang digunakan untuk menerima dan mengolah informasi semakin besar kemungkinan informasi tersebut dimengerti dan dipertahankan dalam ingatan”.

Selain itu, media video mempunyai kelebihan lain yaitu dapat menarik perhatian anak sehingga motivasi anak yang kurang dalam belajar dapat dibangun oleh penggunaan media video.

Dengan keunggulan media video, diharapkan dapat meningkatkan kemampuan memahami isi teks bacaan pada anak tunagrahita ringan. Berangkat dari paparan diatas, maka peneliti mencoba untuk mengadakan penelitian tentang pengaruh media video dalam meningkatkan kemampuan pemahaman isi teks bacaan pada anak tunagrahita ringan di SLB Al Barokah Ciamis.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti mengidentifikasi masalah dalam penelitian yang akan dilakukan, diantaranya adalah sebagai berikut:


(17)

4

Mala Pratami Putri, 2014

Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Isi Teks Bacaan Melalui Video Pada Anak Tunagrahita Ringan Di Slb Al Barokah Ciamis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

004/PKh-S1/FIP-UPI/Pebruari 2014

1. Tingkat intelegensi yang dimiliki anak tunagrahita ringan mempengaruhi kemampuan kognitif, sehingga anak kurang dapat menerima, menyimpan dan mengungkapkan kembali materi yang telah diajarkan.

2. Pengajar yang masih menggunakan metode pembelajaran yang monoton, seperti metode ceramah sehingga membuat anak mudah jenuh dan bosan. 3. Pembelajaran yang kurang kondusif mengakibatkan anak mengalami

kesulitan dalam menyerap isi pembelajaran yang di sampaikan.

4. Kurangnya media pembelajaran yang menarik perhatian anak sehingga anak dapat menerima, menyimpan dan mengungkapkan kembali materi ajar yang diberikan oleh guru di kelas.

5. Media video dapat digunakan sebagai media pembelajaran untuk kemampuan memahami isi teks bacaan pada anak tunagrahita ringan, karena media ini mempunyai kelebihan yaitu terdapat animasi, gambar, warna, efek suara dan lain-lain yang dapat menarik motivasi anak dalam belajar dan menerima materi pembelajaran yang diajarkan.

C. Batasan Masalah

Berdasarkan permasalahan yang telah di uraikan, pada hakikatnya penelitian ini berusaha mengetahui dan mengkaji proses belajar dengan bantuan media berupa video untuk meningkatkan kemampuan memahami isi teks bacaan pada anak tunagrahita ringan. Agar penelitian terfokus sesuai dengan permasalahan, yang akan diteliti, maka penulis membatasi permasalahan, sebagai berikut:

1. Penerapan media video dalam membaca pemahaman literal tingkat dasar pada anak tunagrahita ringan yang belum memahami isi teks bacaan.

2. Anak tunagrahita ringan yang memiliki IQ 55-70, yang duduk di bangku kelas 5 SDLB.

D. Rumusan Masalah

Sesuai dengan identifikasi masalah dan batasan masalah yang telah ditetapkan, pada bagian ini peneliti merumuskan masalah sebagai berikut:


(18)

5

004/PKh-S1/FIP-UPI/Pebruari 2014

“Apakah media video dapat meningkatkan kemampuan memahami isi teks bacaan

anak tunagrahita ringan di SLB Al Barokah Ciamis?” E. Pertanyaan Penelitian

1. Bagaimanakah kemampuan siswa tunagrahita ringan yang memiliki rata-rata IQ 55-70 dalam kemampuan memahami isi teks bacaan sebelum mendapatkan pembelajaran dengan menggunakan media video?

2. Bagaimanakah kemampuan siswa tunagrahita ringan yang memiliki rata-rata IQ 55-70 dalam kemampuan memahami isi teks bacaan setelah diberikan pembelajaran dengan menggunakan media video?

3. Apakah terdapat perbedaan yang nyata dalam hal kemampuan memahami isi teks bacaan siswa tunagrahita ringan yang memiliki rata-rata IQ 55-70 sebelum dan setelah diberikannya pembelajaran dengan menggunakan media video?

F. Tujuan Penelitian dan Kegunaan Penelitian 1. Tujuan Penelitian

a. Tujuan Umum

Secara umum tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh media video dapat meningkatkan kemampuan memahami isi teks bacaan pada anak tunagrahita ringan di SLB Al Barokah Ciamis.

b. Tujuan Khusus

Adapun tujuan khusus dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui kemampuan awal anak tunagrahita ringan yang memiliki rata-rata IQ 55-70 dalam kemampuan memahami isi teks bacaan sebelum diberikannya perlakuan.

2. Untuk mengetahui pengaruh media video dalam meningkatkan kemampuan memahami isi teks bacaan pada anak tunagrahita ringan yang memiliki rata-rata IQ 55-70.


(19)

6

Mala Pratami Putri, 2014

Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Isi Teks Bacaan Melalui Video Pada Anak Tunagrahita Ringan Di Slb Al Barokah Ciamis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

004/PKh-S1/FIP-UPI/Pebruari 2014

3. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan media video dalam meningkatkan kemampuan memahami isi teks bacaan pada anak tunagrahita ringan yang memiliki rata-rata IQ 55-70.

2. Kegunaan Penelitian

Kegunaan dari penelitian ini diharapkan :

a. Dalam tataran teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan inovasi berupa inovasi media pembelajaran terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, terutama bagi yang berhubungan dengan pendidikan untuk tunagrahita.

b. Dalam tataran praktis, hasil penelitian ini dapat menjadi masukan bagi: 1. Guru: dapat menjadi media pembelajaran alternatif yang bisa

digunakan dalam pembelajaran memahami isi teks bacaan khususnya bagi HA, IA,dan DH dan umumnya dapat dijadikan media alternatif untuk memberikan kemudahan dalam memahami isi teks bacaan pada anak tunagrahita dengan karakteristik yang sama dengan HA, IA,dan DH.

2. Peneliti selanjutnya: dapat dijadikan patokan untuk meneliti hal yang berkaitan dengan media pembelajaran dengan menggunakan media video untuk diterapkan pada subjek maupun pada materi pembelajaran yang berbeda.

3. Siswa: media video diharapkan dapat membantu siswa meningkatkan kemampuan memahami isi teks bacaan.


(20)

Mala Pratami Putri, 2014

004/PKh-S1/FIP-UPI/Pebruari 2014

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Variabel Penelitian 1) Definisi Konsep Variabel a. Media Video

“Media video adalah media yang mampu menampilkan gambar sekaligus

suara dalam waktu bersamaan” (Sukiman, 2012: 187). Unsur suara yang

ditampilkan berupa: narasi, dialog, sound effect dan music, sedangkan unsur visual berupa: gambar/foto diam (still image), gambar bergerak (motion picture), animasi dan teks. Selain itu, media video mempunyai kelebihan lain yaitu dapat menarik perhatian dan motivasi anak yang kurang dalam belajar.

Penggunaan video dalam pembelajaran sangat berhubungan dan mempengaruhi aspek-aspek dalam belajar, dimana sangat mempengaruhi aspek kognitif, afektif, dan psikomotor, terutama dalam hal memahami isi teks bacaan pada anak tunagrahita ringan.

b. Kemampuan Membaca Pemahaman Isi Teks Bacaan Anak Tunagrahita Ringan

Haryadi dan Zamzami (1996: 303) menyatakan bahwa “membaca adalah suatu aktivitas yang disengaja dan terencana”Membaca bukan hanya mengucapkan bahasa tulisan atau lambang bunyi, melainkan juga menanggapi dan memahami isi bacaan. Pada saat sekarang ini banyak terdapat anak-anak yang mengalami hambatan dalam memahami bacaan. Walaupun anak sudah bisa dan lancar dalam membaca tapi anak kurang mengerti dengan bacaan yang baru saja dibacanya.

Dapat disadari bahwa dengan keterbatasan kemampuan berpikir anak tunagrahita ringan yang mengalami keterlambatan perkembangan kecerdasan dan


(21)

21

Mala Pratami Putri, 2014

Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Isi Teks Bacaan Melalui Video Pada Anak Tunagrahita Ringan Di Slb Al Barokah Ciamis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

004/PKh-S1/FIP-UPI/Pebruari 2014

hambatan dalam perilaku adaptif, sehingga menyebabkan kemampuan membaca anak tunagrahita ringan relatif rendah bila dibandingkan dengan anak normal. Sulit sekali bagi anak tunagrahita untuk membaca dengan benar, kalaupun bisa membaca dengan benar tetapi anak sering sekali tidak mempunyai pengertian dari isi bacaan tersebut.

2) Definisi Operasional Variabel a. Variabel Bebas

Variabel bebas sering disebut sebagai variabel stimulus, prediktor, antecedent. “Variabel bebas (Independen) adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahannya atau timbul variabel terikat” (Sugiyono. 2011: 61). Variabel bebas dalam Single Subject Research (SSR) disebut intervensi. Penggunaan media aplikasi video merupakan intervensi yang dilakukan pada penelitian ini.

Media video merupakan salah satu media alternatif yang dapat digunakan dalam pembelajaran khususnya dalam memahami isi teks bacaan dengan asumsi bahwa media video merupakan media pembelajaran konvergen yang melibatkan satu atau lebih indera manusia yaitu indera penglihatan dan pendengaran. Media video juga memadukan unsur gambar, warna, animasi, dan suara yang ditampilkan untuk mendorong siswa aktif merespon atau mengerjakan perintah yang diminta oleh program tersebut. Dengan tampilan media video yang menarik dapat membuat anak termotivasi untuk belajar dengan sungguh-sungguh dan dapat mempermudah anak dalam menerima materi yang disampaikan.

Media video terdiri dari 3 cerita, yaitu cerita pertama yang berjudul “Aku

Anak Rajin”, cerita kedua berjudul “Indahnya Berbagi”, dan cerita ketiga berjudul

“Kerja Bakti Membersihkan Rumah”. Dimana dari setiap satu judul video cerita terdapat teks dari masing-masing cerita yang ditampilkan.

Langkah operasional penggunaan media video pada saat intervensi adalah sebagai berikut:


(22)

22

004/PKh-S1/FIP-UPI/Pebruari 2014

2. Tampilan menu utama kemampuan memahami isi teks bacaan dengan menu pilihan tiga judul cerita

3. Tampilan cerita pertama yang berjudul “Aku Anak Rajin”


(23)

23

Mala Pratami Putri, 2014

Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Isi Teks Bacaan Melalui Video Pada Anak Tunagrahita Ringan Di Slb Al Barokah Ciamis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

004/PKh-S1/FIP-UPI/Pebruari 2014

5. Tampilan cerita kedua yang berjudul “Indahnya berbagi”

6. Tampilan teks cerita dari cerita yang berjudul “Indahnya Berbagi”


(24)

24

004/PKh-S1/FIP-UPI/Pebruari 2014

8. Tampilan teks cerita dari cerita yang berjudul “Kerja Bakti Membersihkan Rumah”

b. Variabel Terikat

Variabel ini sering disebut sebagai variabel output, kriteria, konsekuen. “Variabel terikat (Dependen) merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas” (Sugiyono 2011: 61). Variabel terikat dalam penelitian dengan subjek tunggal dikenal dengan istilah target behavior. Target behavior merupakan perilaku yang dapat berubah setelah adanya intervensi atau perlakuan. Target behavior dalam penelitian ini adalah kemampuan memahami isi teks bacaan pada anak tunagrahita ringan di SLB Al Barokah Ciamis.

Dimana memahami isi teks bacaan merupakan salah satu keterampilan anak dalam menyimpulkan isi bacaan sehingga anak dapat menjawab pertanyaan mengenai isi bacaan yang diberikan.

Pada penelitian ini memahami isi teks bacaan akan di ukur dengan menggunakan persentase, dimana skor mentah (jumlah skor benar yang dikerjakan anak) dibandingkan dengan jumlah maksimum ideal (jumlah seluruh soal yang benar) kemudian dikalikan 100%. Kriteria penilaian yang digunakan di dalam penelitian ini adalah setiap pertanyaan di berikan skor 3 apabila anak dapat


(25)

25

Mala Pratami Putri, 2014

Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Isi Teks Bacaan Melalui Video Pada Anak Tunagrahita Ringan Di Slb Al Barokah Ciamis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

004/PKh-S1/FIP-UPI/Pebruari 2014

menjawab pertanyaan sesuai isi bacaan, skor 2 apabila anak menjawab keluar dari isi bacaan dan bila anak sama sekali tidak dapat menjawab pertanyaan skor yang di dapat adalah 1.

B. Metode Penelitian

Metode merupakan cara yang digunakan untuk mencapai suatu tujuan. Metode penelitian merupakan suatu cara untuk memperoleh pengetahuan atau pemecahan penelitian yang dilakukan secara ilmiah, sistematis dan logis.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. “Metode eksperimen adalah metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan” (Sugiyono, 2011: 107). Dimana dalam penelitian eksperimen ada perlakuan atau treatment yang bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh dari perlakuan yang diberikan secara berulang ulang dalam waktu tertentu sehingga dapat mengukur kemampuan anak dengan baik. Penelitian yang bersifat eksperimen ini memiliki subjek tunggal dengan pendekatan Single Subject Research (SSR). SSR mengacu pada strategi penelitian yang dikembangkan untuk mendokumentasikan perubahan tentang tingkah laku subjek secara individu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan media video terhadap kemampuan memahami isi teks bacaan pada anak tunagrahita ringan di SLB Al Barokah Ciamis.

Desain penelitian yang digunakan dengan menggunakan desain A-B-A, yang artinya desain A-B-A memberikan suatu hubungan sebab akibat diantaranya variabel terikat dengan variabel bebas. Desain ini juga bertujuan untuk mempelajari besarnya pengaruh dari suatu perlakuan terhadap variabel tertentu

yang diberikan. “Desain A-B-A merupakan salah satu pengembangan dari desain

dasar A-B, desain A-B-A ini telah menunjukkan adanya hubungan sebab-akibat antara variabel terikat dan variabel bebas” (Sunanto, 2005: 61). Desain A-B-A terdapat tiga tahapan antara lain Baseline-1 (A-1), Intervensi (B), Baseline-2 (A -2). Secara visual desain A-B-A dapat digambarkan pada grafik di bawah ini:

0 20 40 60 80 100 P E R S E N T A S E ( %)


(26)

26

004/PKh-S1/FIP-UPI/Pebruari 2014

Keterangan:

1. Baseline-1 (A-1)

Baseline adalah kemampuan awal subjek dalam kemampuan memahami isi teks bacaan ketika belum diberikan intervensi atau perlakuan. Untuk mengetahui kemampuan awal subjek menggunakan tes perbuatan. Pengukuran pada fase baseline diberikan empat sesi sampai trend dan level data cenderung stabil. Setiap harinya dilakukan satu kali sesi. Dimana setiap sesi dilakukan satu hari dengan periode waktu selama 30 menit. Setiap sesinya dilakukan secara alami dan kontinyu yaitu dengan cara memberikan teks bacaan kepada subjek dan pertanyaan seputar bacaan yang harus di jawab oleh subjek tanpa menggunakan media video. Hal ini dilakukan agar subjek menjawab sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya. Setelah semua soal dikerjakan oleh subjek, skor jawaban benar yang diperoleh subjek dibagi jumlah seluruh soal kemudian dikalikan 100%. 2. Intervensi (B)

Intervensi adalah kondisi kemampuan subjek dalam kemampuan memahami isi teks bacaan selama memperoleh perlakuan. Perlakuan diberikan menggunakan media video sebanyak delapan sesi, fase ini dilakukan sebanyak delapan sesi. Perlakuan yang diberikan terhadap objek adalah:

1) Mengkondisikan subjek didalam ruangan khsusus yang telah disediakan untuk dijadikan tempat pemberian perlakuan atau treatment. Dimana pada ruangan tersebut tidak boleh ada orang lain selain peneliti dan subjek, agar ketika pemberian perlakuan berlangsung tidak ada gangguan.


(27)

27

Mala Pratami Putri, 2014

Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Isi Teks Bacaan Melalui Video Pada Anak Tunagrahita Ringan Di Slb Al Barokah Ciamis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

004/PKh-S1/FIP-UPI/Pebruari 2014

2) Tempatkan komputer berhadapan dengan subjek dan peneliti dengan posisi yang tidak menyebabkan adanya gangguan dari lingkungan sekitar.

3) Subjek dibimbing oleh peneliti untuk menggunakan komputer dari mulai mengaktifkan komputer, menggunakan mouse dan memilih topik materi yang akan dikerjakan. Peneliti dan subjek duduk berdampingan menghadap pada komputer.

4) Untuk memulai pembelajaran, subjek diperintahkan mengklik menu masuk. 5) Topik materi cerita yang muncul ada tiga pilihan topik cerita, diantaranya

yang pertama adalah video cerita yang berjudul “Aku Anak Rajin”. Dimana video ini memberikan pelajaran mengenai makna belajar dengan sungguh-sungguh. Subjek diminta untuk melihat dan memperhatikan video yang ditampilkan. Kemudian subjek diminta untuk membaca teks yang muncul setelah video dan menjawab secara lisan mengenai beberapa pertanyaan yang diberikan oleh peneliti.

6) Topik materi selanjutnya yaitu video cerita yang berjudul “Indahnya

Berbagi”. Dimana video ini memberikan pelajaran mengenai makna saling

tolong menolong sesama teman. Subjek diminta untuk melihat dan memperhatikan video yang ditampilkan. Kemudian subjek diminta untuk membaca teks yang muncul setelah video dan menjawab secara lisan mengenai beberapa pertanyaan yang diberikan oleh peneliti.

7) Topik materi selanjutnya yaitu video cerita yang berjudul “Kerja Bakti

Membersihkan Rumah”. Dimana video ini memberikan pelajaran mengenai

makna kerja sama saling membantu sesama keluarga. Subjek diminta untuk melihat dan memperhatikan video yang ditampilkan. Kemudian subjek diminta untuk membaca teks yang muncul setelah video dan menjawab secara lisan mengenai beberapa pertanyaan yang diberikan oleh peneliti.

Pada tahap intervensi atau perlakuan dilakukan sebanyak delapan sesi selama 60 menit untuk kegiatan intervensi dengan mendapatkan pengajaran berulang-ulang dalam aspek kemampuan memahami isi teks bacaan melalui media video,


(28)

28

004/PKh-S1/FIP-UPI/Pebruari 2014

dan 60 menit untuk kegiatan evaluasi dengan bahan yang sama saat intervensi tersebut. Evaluasi dilakukan dengan cara tes perbuatan kepada subjek dengan menggunakan media video tanpa diberitahu. Setelah semua tes dilakukan oleh subjek, skor jawaban benar yang diperoleh subjek dibagai jumlah seluruh soal kemudian dikalikan 100%.

3. Baseline-2 (A-2)

Baseline 2 (A-2) yaitu pengulangan kondisi baseline sebagai evaluasi sejauh mana intervensi yang dilakukan memberikan pengaruh terhadap subjek. Peneliti melakukan tes kembali seperti pada baseline 1 (A-1) sebanyak empat kali sesi. Dimana menggunakan format tes dan prosedur pelaksanaan yang sama juga, diharapkan dapat menarik kesimpulan dari hasil keseluruhan penelitian yang telah diberikan. Sehingga penelitian tersebut dapat menjawab apakah berhasil atau tidaknya variabel bebas yaitu media video mempengaruhi variabel terikat yaitu kemampuan memahami isi teks bacaan pada subyek penelitian,

melalui pengolahan data dari data yang telah didapat selama penelitian berlangsung.

Maka berdasarkan keterangan di atas maka desain A-B-A menjelaskan bahwa baselin-1 (A-1) sebagai tahap yang dipakai untuk mengetahui kemampuan awal yang dimiliki subjek, intervensi (B) sebagai tahap dari proses pemberian perlakuan pada kemampuan yang diukur, dan baseline-2 (A-2) sebagai tahap evaluasi unutk mengetahui hasil setelah diberi perlakuan pada kemampuan yang telah diukur.

C. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah 3 orang anak tunagrahita ringan yang duduk di bangku kelas V SDLB. Kegiatan penelitian dilakukan di sekolah subjek, yaitu SLB Al Barokah Ciamis. Berikut identitas dan karakteristik subjek penelitian.


(29)

29

Mala Pratami Putri, 2014

Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Isi Teks Bacaan Melalui Video Pada Anak Tunagrahita Ringan Di Slb Al Barokah Ciamis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

004/PKh-S1/FIP-UPI/Pebruari 2014

Kasus Pertama

Nama Inisial : HA

Tempat Tanggal Lahir : Ciamis, 27 April 1999 Jenis Kelamin : Laki-laki

Usia : 13 tahun

Alamat : Ds. Saguling Baregbeg

Kelas : 5 SDLB

Kasus Kedua

Nama Inisial : IA

Tempat Tanggal Lahir : Ciamis, 5 Juni 2000 Jenis Kelamin : Laki-Laki

Usia : 12 tahun

Alamat : Ds. Saguling Baregbeg

Kelas : 5 SDLB

Kasus Ketiga

Nama Inisial : DH

Tempat Tanggal Lahir : Ciamis, 28 Maret 1999 Jenis Kelamin : Laki-laki

Usia : 14 tahun


(30)

30

004/PKh-S1/FIP-UPI/Pebruari 2014

Kelas : 5 SDLB

2. Karakteristik Subjek Kasus Pertama :

HA adalah siswa SLB Al Barokah Ciamis yang sudah bersekolah selama 2 tahun. Sebelumnya HA pernah bersekolah di SD selama 3 tahun. Namun pada saat bersekolah di SD HA tertinggal jauh dari teman sebayanya dalam bidang akademik, oleh karena itu sekolah menyarankan HA untuk pindah ke SLB.

HA sedikitnya sudah dapat membaca dengan bimbingan, akan tetapi mengalami hambatan dalam kemampuan memahami isi teks bacaan. Ketika anak diperintahkan untuk menjawab pertanyaan dari teks bacaan yang telah dibacanya, masih terdapat jawaban anak yang salah, hasil yang diperoleh anak masih rendah. Hal tersebut disebabkan juga karena minat, motivasi, dan konsentrasi anak dalam belajar masih kurang, sehingga dalam pembelajaran anak membutuhkan media yang menarik untuk menarik perhatiannya dalam belajar.

Kasus Kedua :

IA adalah siswa SLB Al Barokah Ciamis yang sudah bersekolah selama 2 tahun. Sebelumnya IA pernah bersekolah di SD selama 3 tahun. Namun pada saat bersekolah di SD IA tertinggal jauh dari teman sebayanya dalam bidang akademik, oleh karena itu sekolah menyarankan IA untuk pindah ke SLB.

IA sedikitnya sudah dapat membaca dengan bimbingan, akan tetapi mengalami hambatan dalam kemampuan memahami isi teks bacaan. Ketika anak diperintahkan untuk menjawab pertanyaan dari teks bacaan yang telah dibacanya, masih terdapat jawaban anak yang salah, hasil yang diperoleh anak masih rendah. Hal tersebut disebabkan juga karena minat, motivasi, dan konsentrasi anak dalam


(31)

31

Mala Pratami Putri, 2014

Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Isi Teks Bacaan Melalui Video Pada Anak Tunagrahita Ringan Di Slb Al Barokah Ciamis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

004/PKh-S1/FIP-UPI/Pebruari 2014

belajar masih kurang, sehingga dalam pembelajaran anak membutuhkan media yang menarik untuk menarik perhatiannya dalam belajar.

Kasus Ketiga :

DH adalah siswa SLB Al Barokah Ciamis yang sudah bersekolah selama 1 tahun. Sebelumnya DH pernah bersekolah di SD selama 4 tahun. Namun pada saat bersekolah di SD DH tertinggal jauh dari teman sebayanya dalam bidang akademik, oleh karena itu sekolah menyarankan DH untuk pindah ke SLB.

DH sedikitnya sudah dapat membaca dengan bimbingan, akan tetapi mengalami hambatan dalam kemampuan memahami isi teks bacaan. Ketika anak diperintahkan untuk menjawab pertanyaan dari teks bacaan yang telah dibacanya, masih terdapat jawaban anak yang salah, hasil yang diperoleh anak masih terbilang rendah. Hal tersebut disebabkan juga karena minat, motivasi, dan konsentrasi anak dalam belajar masih kurang, sehingga pada saat belajar anak cenderung lebih tidak memperhatikan, perhatiannya mudah teralihkan, oleh karena itu dalam pembelajaran anak membutuhkan media yang menarik untuk menarik perhatiannya dalam belajar.

D. Instrumen Dan Teknik Pengumpulan Data 1. Instrumen Penelitian

Alat ukur dalam penelitian biasanya dinamakan instrumen penelitian, jadi instrumen penelitian adalah “suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati” (Sugiyono,2011:148). Instrumen penelitian merupakan alat yang digunakan untuk pengumpulan data yang dilakukan pada waktu penelitian. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa tes menggunakan instrumen kemampuan memahami isi teks bacaan. Pada penelitian ini, peneliti bermaksud memperoleh data mengenai kemampuan


(32)

32

004/PKh-S1/FIP-UPI/Pebruari 2014

memahami isi teks bacaan atau kemajuan yang telah dicapai oleh peserta didik setelah mereka menempuh proses belajar mengajar dalam jangka waktu tertentu. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan instrumen yang disesuaikan dengan hasil asesmen yang dialakukan oleh peneliti dengan mengacu pada kurikulum untuk anak tunagrahita ringan tingkat dasar. Alasan peneliti tidak menyesuaikan materi dalam instrumen yang terdapat pada kurikulum sudah terlampau jauh dari kemampuan awal anak. Adapun langkah-langkah penggunaan instrumen adalah sebagai berikut:

a. Membuat Kisi-kisi Instrumen

Peneliti berupaya untuk menyesuaikan kurikulum tingkat satuan pendidikan dengan kemampuan anak. Materi pada kurikulum sudah terlampau jauh dari kemampuan awal anak. Dari kisi-kisi tersebut kemudian dikembangkan pada pembuatan instrumen berupa soal-soal. Adapun format kisi-kisi instrumen penelitian adalah sebagai berikut:


(33)

32

Mala Pratami Putri, 2014

Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Isi Teks Bacaan Melalui Video Pada Anak Tunagrahita Ringan Di Slb Al Barokah Ciamis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

004/PKh-S1/FIP-UPI/Pebruari 2014

Tabel 3.1

Kisi-kisi Instrumen Membaca Pemahaman Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/Semester : V/II

Varia-bel Aspek yang Dinilai Standar Kompeten-si Kompetensi

Dasar Indikator Materi Butir Instrumen

Kriteria Penilaian 3 2 1 Memba ca Pemaha man Pemaha man Literal Memahami cerita tentang peristiwa dan cerita pendek Mendengar -kan dan membaca cerita pendek anak-anak

Menjawab pertanyaan berdasarka n isi bacaan 1.Fakta 2.Argume ntasi 3.Analogi 4.Uraian Memberik an tiga buah wacana bacaan, kemudian peserta didik menjawab pertanyaan yang diberikan secara

1.1 Hadiah apa yang diberikan orangtuanya kepada Lulu? 1.2. Bagaimana perasaan Lulu pada saat menerima hadiah dari orangtuanya?


(34)

33

004/PKh-S1/FIP-UPI/Pebruari 2014

lisan 2.1. Mengapa Lulu diberikan hadiah pensil warna oleh orangtuanya?

3.1. Apa yang terjadi apabila Lulu tidak naik kelas dan mendapatkan nilai yang jelek? 4.1. Coba

ceritakan kembali mengenai isi cerita dengan judul “Aku Anak Rajin” secara sederhana dengan bahasa


(35)

34

Mala Pratami Putri, 2014

Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Isi Teks Bacaan Melalui Video Pada Anak Tunagrahita Ringan Di Slb Al Barokah Ciamis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

004/PKh-S1/FIP-UPI/Pebruari 2014

sendiri! 1.3. Makanan apa

yang Lulu berikan kepada Kiki pada saat istirahat? 1.4. Siapa saja

nama anak yang terdapat dalam cerita? 2.2. Mengapa

Lulu terlihat murung dan bersedih? 3.2. Bagaimana

sikaf kita apabila

melihat teman yang

mengalami kesulitan atau memerlukan


(36)

35

004/PKh-S1/FIP-UPI/Pebruari 2014

bantuan?

4.2. Coba ceritakan kembali mengenai isi cerita dengan judul

“Indahnya Berbagi” secara sederhana dengan bahasa sendiri! 1.5. Pekerjaan apa

yang

dilakukan Lili pada saat membersihka n rumahnya? 1.6. Siapa yang

bertugas untuk


(37)

36

Mala Pratami Putri, 2014

Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Isi Teks Bacaan Melalui Video Pada Anak Tunagrahita Ringan Di Slb Al Barokah Ciamis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

004/PKh-S1/FIP-UPI/Pebruari 2014

membersihka n kaca pada saat kerja bakti

membersihka n rumah dalam cerita? 2.3. Kenapa kita

harus bekerja sama pada saat

membersihka n rumah? 3.3. Bagaimana

keadaan rumah Lili apabila tidak dibersihkan? 4.3. Coba

ceritakan kembali mengenai isi cerita dengan judul “Kerja


(38)

37

004/PKh-S1/FIP-UPI/Pebruari 2014

Keterangan:

Nilai 3 = Jika anak menjawab pertanyaan sesuai isi bacaan Nilai 2 = Jika anak menjawab sebagian dari isi bacaan

Nilai 1 = Jika anak sama sekali tidak dapat menjawab pertanyaan

Bakti

Membersihka n Rumah” secara sederhana dengan bahasa sendiri!


(39)

38

Mala Pratami Putri, 2014

Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Isi Teks Bacaan Melalui Video Pada Anak Tunagrahita Ringan Di Slb Al Barokah Ciamis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

004/PKh-S1/FIP-UPI/Pebruari 2014

Kisi-kisi instrumen di atas adalah alat bantu tes yang menjadi acuan dalam pengukuran peningkatan kemampuan kognitif khususnya kemampuan memahami isi teks bacaan.

b. Membuat Butir Soal

Butir soal yang dibuat sebanyak 10 soal berbentuk tes lisan. c. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Rencana pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan kurikulum yang ada dan disesuaikan dengan kebutuhan anak.

d. Membuat Storyboard

Storyboard dibuat sesuai dengan intsrument yang telah dibuat. e. Kriteria Penilaian

Kritesia penilaian merupakan panduan dalam menentukan besar atau kecilnya yang didapat anak dalam kemampuan memahami isi teks bacaan. Untuk mengetahui kemampuan anak dalam kemampuan memahami isi teks bacaan digunakan kriteria sebagai berikut:

Nilai 3 = Jika anak dapat menjawab pertanyaan sesuai isi bacaan Nilai 2 = Jika anak menjawab keluar dari isi bacaan

Nilai 1 = Jika anak sama sekali tidak dapat menjawab pertanyaan 2. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini berupa tes. Tes ini digunakan untuk mengukur peningkatan kemampuan awal anak dalam kemampuan memahami isi teks bacaan dan setelah diberikannya treatment atau perlakuan dengan menggunakan media video. Peneliti menggunakan tes dari tahap Baseline 1 (A-1), Intervensi (B) dan Baeline 2 (A-2) dengan durasi waktu pada Baseline 1 (A-1) dan Baseline 2 (A-2) adalah 30 menit, sedangkan untuk Intervensi (B) durasi waktunya yaitu sekitar 60 menit setiap sesinya setiap hari. Dimana untuk intervensi dengan evaluasi dilaksanakan pada hari yang sama. Intervensi dilakukan selama 60 menit subjek mendapatkan pengajaran berulang-ulang secara bertahap mengenai materi memahami isi teks bacaan melalu media video. Skoring


(40)

39

004/PKh-S1/FIP-UPI/Pebruari 2014

dilakukan dimana setiap jawaban yang benar akan diberi nilai 3 apabila anak dapat menjawab pertanyaan sesuai isi bacaan, nilai 2 apabila anak menjawab keluar dari isi bacaan dan bila anak sama sekali tidak dapat menjawab pertanyaan nilai yang di dapat adalah 1. Setelah semua data terkumpul kemudia masing-masing komponen dijumlahkan, jumlah jawaban benar dari suatu tes dibandingkan dengan keseluruhan jumlah soal tes kemudian dikalikan dengan 100%.

3. Uji Coba Instrumen a. Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen (Arikunto, 2010: 211). Validitas instrumen menggunakan validitas isi menggunakan tekhnik penilaian ahli yang bertujuan untuk mengetahui ketepatan instrumen yang telah disusun peneliti. Penilaian dilakukan kepada satu orang dosen PLB dan dua orang guru SLB Al Barokah Ciamis. Berikut adalah penilaiann yang menilai kelayakan instrumen yang dibuat oleh peneliti:

Tabel 3.2

Daftar para ahli untuk Expert-Judgment Instrumen

No Nama Jabatan

1. Drs. Endang Rusyani, M.Pd Dosen PLB

2. Fitri Apriyani, S.Pd Guru Kelas Subjek

3. Aries Tresnawati, S. Pd Guru SLB Al Barokah Ciamis

Data yang diperoleh dari penilaian tim ahli dinilai validitasnya menggunakan rumus sebagai berikut:

P = × 100 %


(41)

40

Mala Pratami Putri, 2014

Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Isi Teks Bacaan Melalui Video Pada Anak Tunagrahita Ringan Di Slb Al Barokah Ciamis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

004/PKh-S1/FIP-UPI/Pebruari 2014

P = Persentase ∑n = Jumlah cocok ∑N = Jumlah Ahli Penilai Kriteria Penilaian :

Skor 3 = Bila semua ahli menjawab cocok pada setiap butir soal Skor 2 = Bila 2 ahli menjawab cocok pada setiap butir soal Skor 1 = Bila 1 ahli menjawab cocok pada setiap butir soal

Tabel 3.3

Hasil validitas instrumen: Butir

Soal

Daftar Penceklis

Jumlah Keterangan

1 2 3

1 C C C X 100% = 100% Valid

2 C C C X 100% = 100% Valid

3 C C C X 100% = 100% Valid

4 C C C X 100% = 100% Valid

5 C C C X 100% = 100% Valid

6 C C C X 100% = 100% Valid

7 C C C X 100% = 100% Valid

8 C C C X 100% = 100% Valid

9 C C C X 100% = 100% Valid

10 C C C X 100% = 100% Valid

11 C C C X 100% = 100% Valid

12 C C C X 100% = 100% Valid


(42)

41

004/PKh-S1/FIP-UPI/Pebruari 2014

14 C C C X 100% = 100% Valid

15 C C C X 100% = 100% Valid

Berdasarkan hasil perhitungan butir soal 1-15 menghasilkan persentase 100 %, hal ini menandakan bahwa instrumen dinyatakan valid dan dapat digunakan dalam penelitian

Selain instrumen penelitian yang di judgment, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan Storyboard pun di nilai oleh beberapa ahli. Penilaian RPP dilakukan oleh dua orang pendidik di SLB Al Barokah Ciamis. Penilaian storyboard dilakukan oleh dua orang dosen PLB. Berikut adalah yang menilai kelayakan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan story board yang dibuat oleh peneliti:

Tabel 3.4

Daftar para ahli untuk Expert-Judgment RPP

No Nama Jabatan

1. Fitri Apriyani, S.Pd Guru Kelas Subjek

2. Aries Tresnawati, S.Pd Guru SLB Al Barokah Ciamis

Tabel 3.5

Daftar para ahli untuk Expert-Judgment Storyboard

No Nama Jabatan

1. Drs. Endang Rusyani, M.Pd Dosen PLB

2. Fitri Apriyani, S.Pd Guru Kelas Subjek

Setelah dilakukannya penjudgmentnan RPP dan storybiard yang telah dibuat kepada para ahli, maka terjadi adanya perubahan pada RPP dan storyboard. Perubahan pada RPP yaitu kegiatan pembelajaran yang lebih berurut dan jelas, sedangkan perubahan pada storyboard yaitu setiap tampilan harus beda posisi


(43)

42

Mala Pratami Putri, 2014

Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Isi Teks Bacaan Melalui Video Pada Anak Tunagrahita Ringan Di Slb Al Barokah Ciamis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

004/PKh-S1/FIP-UPI/Pebruari 2014

gambarnya, untuk mengecek jawaban yang dikerjakan apakah benar atau salah dengan mengklik tombol untuk mengecek jawaban, apabila jawaban benar muncul kata “benar” apabila salah muncul kata “salah”, selain itu adanya penambahan animasi dalam aspek kemampuan konservasi, dimana ketika untuk pembelajarannya ada Setelah mengalami beberapa perubahan maka RPP dan storyboard dapat digunakan untuk penelitian. Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada daftar lampiran.

b. Realibilitas

Reliabilitas data penelitian sangat menentukan kualitas hasil penelitian. Salah satu syarat agar penelitian dapat dipercaya yaitu data penelitian tersebut harus reliabel. Instrumen yang telah disusun harus diujicobakan untuk mengetahui data tersebut sudah reliabel atau belum. Subjek uji coba instrumen ini tentunya harus memiliki karakteristik sama atau mendekati subjek dalam penelitian. Dalam hal ini adalah 3 siswa tunagrahita ringan di SLB Negeri Ciamis yang sudah mampu membaca tetapi belum memahami isi teks bacaan. Hasil scor dari 3 subjek dapat dilihat pada lampiran.

Instrumen yang diuji reliabilitasnya dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach, rumusnya adalah berikut:

Keterangan :

= Reliabilitas yang dicari

Jumlah varians skor tiap-tiap item varians total (Arikunto, 2013:122).

Sebelum data dimasukan keperhitungan diatas, dihitung dulu varian total dengam rumus:


(44)

43

004/PKh-S1/FIP-UPI/Pebruari 2014

=


(45)

43

Mala Pratami Putri, 2014

Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Isi Teks Bacaan Melalui Video Pada Anak Tunagrahita Ringan Di Slb Al Barokah Ciamis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

004/PKh-S1/FIP-UPI/Pebruari 2014

Tabel 3.6 Data Uji Reliabilitas

Perhitungan Uji Reliabilitas Tes Kemampuan Memahami Isi Teks Bacaan

Nama Butir Soal xt xt2

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

NR 1 2 3 1 2 2 1 2 3 2 1 2 1 2 1 26 676

FR 1 1 2 1 1 3 2 2 1 1 2 2 2 1 1 23 529

IV 3 2 2 2 1 3 2 3 3 3 3 2 2 3 2 36 1296

SS 3 1 1 2 3 2 2 2 1 2 1 1 2 1 1 25 625

ΣB 8 6 8 6 7 10 7 9 8 8 7 7 7 7 5 110 3126

(ΣB)2

64 36 64 36 49 100 49 81 64 64 49 49 49 49 25 828

ΣB2

20 10 18 10 15 26 13 21 20 18 15 13 13 15 7 234

Menggunakan Rumus Alfa Cronbach:

=

-

=781,5 – 756,25 (Reliabilitas tinggi)


(46)

44

004/PKh-S1/FIP-UPI/Pebruari 2014


(47)

44

Mala Pratami Putri, 2014

Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Isi Teks Bacaan Melalui Video Pada Anak Tunagrahita Ringan Di Slb Al Barokah Ciamis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

004/PKh-S1/FIP-UPI/Pebruari 2014

Tingkat interpretasi mengenai keajegan tiap item dari kriteria menurut Arikunto (2009: 75) sebagai berikut:

Kriteria angka koefisien korelasi (r) menurut Soeharsono

E. Teknik Pengolahan Data

Dalam teknik pengolahan data ini dilakukan setelah semua data terkumpul dan kemudian dianalisis ke dalam grafik A-B-A design, untuk mengetahui sejauh mana tingkat kestabilan perkembangan kemampuan subjek yang sering disebut trend stability dihitung dengan menggunakan statistik deskriptif. Menurut (Sugiyono, 2011: 207) statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Dimana tujuannya yaitu untuk memperoleh gambaran secara jelas tingkat perkembangan kemampuan kognitif yang meliputi kemampuan klasifikasi, ordering dan/atau seriasi, korespondensi dan konservasi yang diperoleh dari hasil catatan selama penelitian dalam waktu yang telah ditentukan.

Dalam menganalisis data dimulai dengan mengolah data di lapangan yang terdapat dalam format pencatatan data pada fase baseline 1 (A-1), intervensi (B) dan baseline-2 (A-2), kemudian dalam penyajian datanya diperoleh dengan menggunakan grafik. Bentuk grafik yang akan digunakan adalah berupa grafik garis. Menurut Sunanto dkk (2006: 68-76) menjelaskan bahwa ada dua cara dalam

Kriteria Interpretasi

0.00-0,200 Sangat rendah

0,200-0,400 Rendah

0,400-0,600 Cukup

0.600-0,800 Tinggi


(48)

45

004/PKh-S1/FIP-UPI/Pebruari 2014

menganalisis data yang telah didapat selama di lapangan yaitu analisis dalam kondisi dan analisis antar kondisi.

1. Analisis dalam Kondisi

Analisis perubahan dalam kondisi adalah analisis perubahan data dalam suatu kondisi misalnya kondisi baseline atau kondisi intervensi. Adapun komponen-komponen yang harus dianalisis diantaranya yaitu :

a. Panjang Kondisi

Panjang kondisi adalah banyaknya data dalam kondisi tersebut. Banyaknya data dalam suatu kondisi juga menggambarkan banyaknya sesi yang dilakukan pada kondisi tersebut. Data dalam kondisi baseline dikumpulkan sampai data menunjukkan stabilitas dan arah yang jelas.

b. Kecenderungan Arah

Kecenderungan arah digambarkan oleh garis lurus yang melintasi semua data dalam suatu kondisi dimana banyaknya data yang berada di atas dan di bawah garis tersebut sama banyak. Untuk membuat garis ini dapat ditempuh dengan dua metode, yaitu metode tangan bebas (freehand) dan metode belah tengah (split middle). Bila menggunakan metode freehand, cara yang digunakan yaitu menarik garis lurus yang membagi data point (sesi) pada suatu kondisi menjadi dua bagian sama banyak yang terletak di atas dan di bawah garis tersebut. Sedangkan bila menggunakan metode split middle yaitu dengan cara membuat garis lurus yang membelah data dalam suatu kondisi berdaarkan median.

c. Kecenderungan stabilitas/Tingkat Stabilitas

Kecenderungan stabilitas dapat menunjukkan tingkat homogenitas data dalam suatu kondisi. Adapun tingkat kestabilan data ini dapat ditentukan dengan menghitung banyaknya data yang berada di dalam rentang 50% di atas dan di bawah mean. Jika sebanyak 50% atau lebih data berada dalam rentang 50% di atas dan di bawah mean, maka data tersebut dapat dikatakan stabil.


(49)

46

Mala Pratami Putri, 2014

Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Isi Teks Bacaan Melalui Video Pada Anak Tunagrahita Ringan Di Slb Al Barokah Ciamis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

004/PKh-S1/FIP-UPI/Pebruari 2014

Jejak data merupakan perubahan dari data satu ke data lain dalam suatu kondisi. Perubahan satu data ke data berikutnya dapat terjadi tiga kemungkinan, yaitu menaik, menurun, dan mendatar. Kesimpulan mengenal hal ini sama dengan yang ditunjukkan oleh analisis pada kecenderungan arah.

e. Level Stabilitas dan Rentang

Rentang merupakan jarak antara pertama dengan data terakhir pada suatu kondisi yang dapat memberikan sebuah informasi. Informasi yang didapat akan sama dengan informasi dari hasil analisis mengenai perubahan level (level change).

f. Perubahan level (level change)

Perubahan level dapat menunjukkan besarnya perubahan antara dua data. Tingkat perubahan data ini dapat dihitung untuk data dalam suatu kondisi maupun data antarkondisi. Tingkat perubahan data dalam suatu kondisi merupakan selisih antara data pertama dengan data terakhir. Sementara tingkat perubahan data antarkondisi ditunjukkan dengan selisih antara data terakhir pada kondisi pertama dengan data pertama pada kondisi berikutnya.

2. Analisi antar Kondisi

Analisis data antar kondisi dilakukan untuk melihat perubahan data antar kondisi, misalnya peneliti akan menganalisis perubahan data antar kondisi baseline dengan kondisi intervensi. Jadi sebelum melakukan analisis, peneliti harus menentukan terlebih dahulu kondisi mana yang akan dibandingkan. Untuk dapat mengetahui perubahan data antar kondisi tersebut, maka harus dilakukan analisis dari komponen-komponen berikut:

a. Variabel yang diubah

Dalam analisis data antar kondisi sebaiknya variabel terikat atau perilaku sasaran difokuskan pada satu perilaku. Artinya analisis ditekankan pada efek atau pengaruh intervensi terhadap perilaku sasaran.


(50)

47

004/PKh-S1/FIP-UPI/Pebruari 2014

Dalam analisis data antarkondisi, perubahan kecenderungan arah grafik antar kondisi baseline dengan kondisi intervensi dapat menunjukkan makna perubahan perilaku sasaran yang disebabkan oleh intervensi. Secara garis besar perubahan kecenderungan arah grafik antar kondisi ini kemungkinannya adalah (a) mendatar ke mendatar, (b) mendatar ke menaik, (c) mendatar ke menurun, (d) menaik ke menaik, (e) menaik ke mendatar, (f) menaik ke menurun, (g) menurun ke menaik, (h) menurun ke mendatar, (i) menurun ke menurun.

c. Perubahan stabilitas dan efeknya

Dari perubahan kecenderungan stabilitas antar kondisi dapat dilihat efek atau pengaruh intervensi yang diberikan. Hal itu terlihat dari stabil atau tidaknya data yang terdapat pada kondisi baseline dan data pada kondisi intervensi. Data yang dapat dikatakan stabil bila menunjukkan arah mendatar, menarik, dan menurun yang konsisten.

d. Perubahan level data

Perubahan level data menunujkkan seberapa besar data berubah. Tingkat perubahan data antar kondisi ditunjukkan dengan selisih antara data terakhir pada data kondisi pertama (baseline) dengan data pertama pada kondisi berikutnya (intervensi). Nilai selisih menggambarkan seberapa besar terjadi perubahan perilaku akibat pengaruh intervensi.

e. Data yang tumpang tindih (overlap)

Data overlap menunjukkan data tumpang tindih. Artinya terjadi data yang sama pada dua kondisi. Data yang tumpang tindih menunjukkan tidak adanya perubahan pada dua kondisi tersebut. Semakin banyak data tumpang tindih, maka semakin menguat dugaan tidak adanya perubahan perilaku subjek pada kedua kondisi. Jika data pada kondisi baseline lebih dari 90% yang tumpang tindih dari data pada kondisi intervensi, maka diketahui bahwa pengaruh intervensi terhadap perubahan perilaku tidak dapat diyakini.


(51)

Mala Pratami Putri, 2014

Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Isi Teks Bacaan Melalui Video Pada Anak Tunagrahita Ringan Di Slb Al Barokah Ciamis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

004/PKh-S1/FIP-UPI/Pebruari 2014 BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan temuan hasil penelitian, dapat diketahui bahwa secara keseluruhan media video efektif digunakan untuk meningkatkan kemampuan memahami isi teks bacaan pada ketiga siswa kelas V SDLB di SLB Al Barokah Ciamis.

Peningkatan yang terjadi dalam setiap aspek dapat dilihat dari perubahan mean level ketiga subjek dari setiap sesinya. Hal ini ditunjukkan dengan perolehan ke-3 subjek dari peningkatan mean level antara kemampuan awal anak pada fase baseline 1 (A-1) dengan kemampuan akhir anak pada baseline 2 (A-2) setelah sebelumnya diberikan intervensi dengan menggunakan media video. Hasil yang dicapai mean level ketiga subjek pada fase baseline 1 (A-1), intervensi (B), baseline 2 (A-2) mengalami peningkatan yang signifikan. Peningkatan mean level pada subjek 1 (HA) dari baseline 1 (A-1) ke baseline 2 (A-2) yaitu sebesar 32,25%, peningkatan mean level pada subjek 2 (IA) dari baseline 1 (A-1) ke baseline 2 (A-2) yaitu sebesar 38,9% sedangkan peningkatan mean level pada subjek 3 (DH) dari baseline 1 (A-1) ke baseline 2 (A-2) yaitu sebesar 37,8% . Berdasarkan analisis data diatas, maka dapat dilihat bahwa terdapat peningkatan perkembangan mean level pada ketiga subjek sebelum dan sesudah dilakukannya intervensi dengan menggunakan media video.

Perubahan yang terjadi sebelum diberikan intervensi dan setelah diberikan intervensi sangat terlihat. Pada saat sebelum diberikannya intervensi hasil ketiga subjek masih terbilang rendah, masih terdapat beberapa pertanyaan yang tidak terjawab, sedangkan setelah diberikannya intervensi adanya peningkatan yang dihasilkan oleh ketiga subjek. Sehingga hasil tersebut mengindikasikan bahwa


(52)

113

004/PKh-S1/FIP-UPI/Pebruari 2014

penggunaan media video dapat meningkatkan kemampuan memahami isi teks bacaan pada anak tunagrahita ringan yang sudah dapat membaca tetapi belum memahami isi teks bacaan yang diberikan.

B. Rekomendasi

Dapat disimpulkan bahwa media video ini dapat memberikan pengaruh positif dalam peningkatan kemampuan memahami isi teks bacaan pada anak tunagrahita ringan, sehingga media video ini dapat digunakan sebagai media pembelajaran yang menarik dan dapat menambah motivasi anak dalam belajar, berdasarkan dari kesimpulan yang telah dipaparkan sebelumnya, maka dari itu peneliti merekomendasikan bagi:

1. Para pendidik

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat dijadikan salah satu rekomendasi media pembelajaran yang menarik dan efektif untuk meningkatkan kemampuan memahami isi teks bacaan pada anak tunagrahita ringan pada proses pembalajaran di dalam kelas. Dan diharapkan para pendidik juga dapat lebih kreatif lagi dalam membuat media video yang serupa dengan pembelajaran yang berbeda.

2. Orangtua

Latihan atau belajar memahami isi teks bacaan dengan menggunakan media pembelajaran yang menarik dan bervariatif dapat digunakan orang tua di rumah ketika anak belajar. Hal ini juga akan menjadi latihan yang sangat bermanfaat terhadap perkembangan kemampuan memahami isi teks bacaan anak pun akan lebih terlihat. Bimbingan orang tua akan sangat dibutuhkan, agar perkembangan anak tidak menurun lagi.

3. Peneliti Selanjutnya

Media video diharapkan dapat dijadikan patokan untuk meneliti hal yang berkaitan dengan media pembelajaran dengan menggunakan media video


(53)

114

Mala Pratami Putri, 2014

Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Isi Teks Bacaan Melalui Video Pada Anak Tunagrahita Ringan Di Slb Al Barokah Ciamis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

004/PKh-S1/FIP-UPI/Pebruari 2014

untuk diterapkan pada subjek maupun pada materi pembelajaran yang berbeda.

Walaupun biaya yang dikeluarkan dalam pembuatan media video ini lebih besar, tetapi media video ini telah memberikan dampak positif terhadap peningkatan kemampuan memahami isi teks bacaan pada anak tunagrahita ringan, sehingga diharapkan adanya kerjasama antara guru, orangtua, dan pihak sekolah dalam terciptanya sebuah media pembelajaran yang menarik, salah satunya seperti media video yang telah peneliti buat, sehingga dapat memberikan motivasi terhadap anak dalam belajar.


(54)

Mala Pratami Putri, 2014

004/PKh-S1/FIP-UPI/Pebruari 2014

DAFTAR PUSTAKA

Amin, M. (1995). Ortopedagogik Anak Tunagrahita. Bandung: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Asdi Mahasatya.

Arsyad, A. (2007). Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Astati, (2011). Bina Diri untuk Anak Tunagrahita. Bandung: Amanah Offset. Astati, Mulyati Lis. (2011). Pendidikan Anak Tunagrahita. Bandung: Amanah

Offset.

Geniofam. (2010). Mengasuh dan mensukseskan anak berkebutuhan khusus.Yogyakarta: Garailmu.

Indriana, D. (2010). Ragam alat Bantu Media Pengajaran. Yogyakarta: PT Diva Press.

Nurhasanah, Rina Nachan. (2012). Media Pembelajaran Menggunakan Video. [Online] Tersedia: http://rhienachan1239.blogspot.com [11 Juni 2013] Rochyadi, E. (____) Hambatan Belajar dan Perkembangan Anak dengan

Gangguan Kognisi/Kecerdasan. Modul 3.

Rochyadi, E. (____) “Keterampilan Membaca, Menulis dan Berhitung:

Catatan Penting Buat si Kecil”. Makalah.

Rochyadi, E dan Alimin, Z. (2003). Pengembangan Program Pembelajaran Individual bagi Anak Tunagrahita. Jakarta: Depdiknas Dirje Dikti.

Rosiani, E. (2004). Efektivitas Media Video Dibanding Media Gambar Terhadap Pemahaman Cerita Pada Anak Tunagrahita Ringan. Skripsi pada jurusan PLB FIP UPI. Bandung: Tidak diterbitkan.


(55)

116

Mala Pratami Putri, 2014

Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Isi Teks Bacaan Melalui Video Pada Anak Tunagrahita Ringan Di Slb Al Barokah Ciamis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

004/PKh-S1/FIP-UPI/Pebruari 2014

Somantri, S. (2007). Psikologi Anak Luar Biasa. Bandung: Reflika Aditama. Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,

kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sukiman, (2012). Pengembangan Media Pembelajaran.Yogyakarta: Pedagogia.

Sunanto, J, Takeuchi, dkk. (2005). Pengantar Penelitian Dengan Subjek Tunggal. CRICED University of Tsukuba.

Sunanto, J. (2006). Pengantar Penelitian Dengan Subjek Tunggal. Bandung: Pusat Pengembangan Penataran Guru Tertulis.

Syofian, IS. (2010). Pemanfaatan Media Video Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa di MAN 3 Kota Jambi. Skripsi pada jurusan Kurikulum Teknologi Pendidikan FIP UPI. Bandung: Tidak diterbitkan.

Tarigan, H.G. (2008). Menyimak Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2013). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah . Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.


(1)

47

Mala Pratami Putri, 2014

Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Isi Teks Bacaan Melalui Video Pada Anak Tunagrahita Ringan Di Slb Al Barokah Ciamis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

004/PKh-S1/FIP-UPI/Pebruari 2014 Dalam analisis data antarkondisi, perubahan kecenderungan arah grafik antar kondisi baseline dengan kondisi intervensi dapat menunjukkan makna perubahan perilaku sasaran yang disebabkan oleh intervensi. Secara garis besar perubahan kecenderungan arah grafik antar kondisi ini kemungkinannya adalah (a) mendatar ke mendatar, (b) mendatar ke menaik, (c) mendatar ke menurun, (d) menaik ke menaik, (e) menaik ke mendatar, (f) menaik ke menurun, (g) menurun ke menaik, (h) menurun ke mendatar, (i) menurun ke menurun.

c. Perubahan stabilitas dan efeknya

Dari perubahan kecenderungan stabilitas antar kondisi dapat dilihat efek atau pengaruh intervensi yang diberikan. Hal itu terlihat dari stabil atau tidaknya data yang terdapat pada kondisi baseline dan data pada kondisi intervensi. Data yang dapat dikatakan stabil bila menunjukkan arah mendatar, menarik, dan menurun yang konsisten.

d. Perubahan level data

Perubahan level data menunujkkan seberapa besar data berubah. Tingkat perubahan data antar kondisi ditunjukkan dengan selisih antara data terakhir pada data kondisi pertama (baseline) dengan data pertama pada kondisi berikutnya (intervensi). Nilai selisih menggambarkan seberapa besar terjadi perubahan perilaku akibat pengaruh intervensi.

e. Data yang tumpang tindih (overlap)

Data overlap menunjukkan data tumpang tindih. Artinya terjadi data yang sama pada dua kondisi. Data yang tumpang tindih menunjukkan tidak adanya perubahan pada dua kondisi tersebut. Semakin banyak data tumpang tindih, maka semakin menguat dugaan tidak adanya perubahan perilaku subjek pada kedua kondisi. Jika data pada kondisi baseline lebih dari 90% yang tumpang tindih dari data pada kondisi intervensi, maka diketahui bahwa pengaruh intervensi terhadap perubahan perilaku tidak dapat diyakini.


(2)

Mala Pratami Putri, 2014

Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Isi Teks Bacaan Melalui Video Pada Anak Tunagrahita Ringan Di Slb Al Barokah Ciamis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

004/PKh-S1/FIP-UPI/Pebruari 2014 BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan temuan hasil penelitian, dapat diketahui bahwa secara keseluruhan media video efektif digunakan untuk meningkatkan kemampuan memahami isi teks bacaan pada ketiga siswa kelas V SDLB di SLB Al Barokah Ciamis.

Peningkatan yang terjadi dalam setiap aspek dapat dilihat dari perubahan mean level ketiga subjek dari setiap sesinya. Hal ini ditunjukkan dengan perolehan ke-3 subjek dari peningkatan mean level antara kemampuan awal anak pada fase baseline 1 (A-1) dengan kemampuan akhir anak pada baseline 2 (A-2) setelah sebelumnya diberikan intervensi dengan menggunakan media video. Hasil yang dicapai mean level ketiga subjek pada fase baseline 1 (A-1), intervensi (B), baseline 2 (A-2) mengalami peningkatan yang signifikan. Peningkatan mean level pada subjek 1 (HA) dari baseline 1 (A-1) ke baseline 2 (A-2) yaitu sebesar 32,25%, peningkatan mean level pada subjek 2 (IA) dari baseline 1 (A-1) ke baseline 2 (A-2) yaitu sebesar 38,9% sedangkan peningkatan mean level pada subjek 3 (DH) dari baseline 1 (A-1) ke baseline 2 (A-2) yaitu sebesar 37,8% . Berdasarkan analisis data diatas, maka dapat dilihat bahwa terdapat peningkatan perkembangan mean level pada ketiga subjek sebelum dan sesudah dilakukannya intervensi dengan menggunakan media video.

Perubahan yang terjadi sebelum diberikan intervensi dan setelah diberikan intervensi sangat terlihat. Pada saat sebelum diberikannya intervensi hasil ketiga subjek masih terbilang rendah, masih terdapat beberapa pertanyaan yang tidak terjawab, sedangkan setelah diberikannya intervensi adanya peningkatan yang dihasilkan oleh ketiga subjek. Sehingga hasil tersebut mengindikasikan bahwa


(3)

113

Mala Pratami Putri, 2014

Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Isi Teks Bacaan Melalui Video Pada Anak Tunagrahita Ringan Di Slb Al Barokah Ciamis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

004/PKh-S1/FIP-UPI/Pebruari 2014 penggunaan media video dapat meningkatkan kemampuan memahami isi teks bacaan pada anak tunagrahita ringan yang sudah dapat membaca tetapi belum memahami isi teks bacaan yang diberikan.

B. Rekomendasi

Dapat disimpulkan bahwa media video ini dapat memberikan pengaruh positif dalam peningkatan kemampuan memahami isi teks bacaan pada anak tunagrahita ringan, sehingga media video ini dapat digunakan sebagai media pembelajaran yang menarik dan dapat menambah motivasi anak dalam belajar, berdasarkan dari kesimpulan yang telah dipaparkan sebelumnya, maka dari itu peneliti merekomendasikan bagi:

1. Para pendidik

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat dijadikan salah satu rekomendasi media pembelajaran yang menarik dan efektif untuk meningkatkan kemampuan memahami isi teks bacaan pada anak tunagrahita ringan pada proses pembalajaran di dalam kelas. Dan diharapkan para pendidik juga dapat lebih kreatif lagi dalam membuat media video yang serupa dengan pembelajaran yang berbeda.

2. Orangtua

Latihan atau belajar memahami isi teks bacaan dengan menggunakan media pembelajaran yang menarik dan bervariatif dapat digunakan orang tua di rumah ketika anak belajar. Hal ini juga akan menjadi latihan yang sangat bermanfaat terhadap perkembangan kemampuan memahami isi teks bacaan anak pun akan lebih terlihat. Bimbingan orang tua akan sangat dibutuhkan, agar perkembangan anak tidak menurun lagi.

3. Peneliti Selanjutnya

Media video diharapkan dapat dijadikan patokan untuk meneliti hal yang berkaitan dengan media pembelajaran dengan menggunakan media video


(4)

114

Mala Pratami Putri, 2014

Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Isi Teks Bacaan Melalui Video Pada Anak Tunagrahita Ringan Di Slb Al Barokah Ciamis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

004/PKh-S1/FIP-UPI/Pebruari 2014 untuk diterapkan pada subjek maupun pada materi pembelajaran yang berbeda.

Walaupun biaya yang dikeluarkan dalam pembuatan media video ini lebih besar, tetapi media video ini telah memberikan dampak positif terhadap peningkatan kemampuan memahami isi teks bacaan pada anak tunagrahita ringan, sehingga diharapkan adanya kerjasama antara guru, orangtua, dan pihak sekolah dalam terciptanya sebuah media pembelajaran yang menarik, salah satunya seperti media video yang telah peneliti buat, sehingga dapat memberikan motivasi terhadap anak dalam belajar.


(5)

Mala Pratami Putri, 2014

Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Isi Teks Bacaan Melalui Video Pada Anak Tunagrahita Ringan Di Slb Al Barokah Ciamis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

004/PKh-S1/FIP-UPI/Pebruari 2014 DAFTAR PUSTAKA

Amin, M. (1995). Ortopedagogik Anak Tunagrahita. Bandung: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Asdi Mahasatya.

Arsyad, A. (2007). Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Astati, (2011). Bina Diri untuk Anak Tunagrahita. Bandung: Amanah Offset.

Astati, Mulyati Lis. (2011). Pendidikan Anak Tunagrahita. Bandung: Amanah Offset.

Geniofam. (2010). Mengasuh dan mensukseskan anak berkebutuhan khusus.Yogyakarta: Garailmu.

Indriana, D. (2010). Ragam alat Bantu Media Pengajaran. Yogyakarta: PT Diva Press.

Nurhasanah, Rina Nachan. (2012). Media Pembelajaran Menggunakan Video. [Online] Tersedia: http://rhienachan1239.blogspot.com [11 Juni 2013] Rochyadi, E. (____) Hambatan Belajar dan Perkembangan Anak dengan

Gangguan Kognisi/Kecerdasan. Modul 3.

Rochyadi, E. (____) “Keterampilan Membaca, Menulis dan Berhitung: Catatan Penting Buat si Kecil”. Makalah.

Rochyadi, E dan Alimin, Z. (2003). Pengembangan Program Pembelajaran Individual bagi Anak Tunagrahita. Jakarta: Depdiknas Dirje Dikti.

Rosiani, E. (2004). Efektivitas Media Video Dibanding Media Gambar Terhadap Pemahaman Cerita Pada Anak Tunagrahita Ringan. Skripsi pada jurusan PLB FIP UPI. Bandung: Tidak diterbitkan.


(6)

116

Mala Pratami Putri, 2014

Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Isi Teks Bacaan Melalui Video Pada Anak Tunagrahita Ringan Di Slb Al Barokah Ciamis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

004/PKh-S1/FIP-UPI/Pebruari 2014 Somantri, S. (2007). Psikologi Anak Luar Biasa. Bandung: Reflika Aditama.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sukiman, (2012). Pengembangan Media Pembelajaran.Yogyakarta: Pedagogia.

Sunanto, J, Takeuchi, dkk. (2005). Pengantar Penelitian Dengan Subjek Tunggal. CRICED University of Tsukuba.

Sunanto, J. (2006). Pengantar Penelitian Dengan Subjek Tunggal. Bandung: Pusat Pengembangan Penataran Guru Tertulis.

Syofian, IS. (2010). Pemanfaatan Media Video Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa di MAN 3 Kota Jambi. Skripsi pada jurusan Kurikulum Teknologi Pendidikan FIP UPI. Bandung: Tidak diterbitkan.

Tarigan, H.G. (2008). Menyimak Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2013). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah . Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.