STUDI DESKRIPTIF KETERAMPILAN MENGAJAR GURU EKONOMI SMA NEGERI DI KOTA BANDUNG.

(1)

No. Daftar/FPEB/333/UN.40.7.D1/LT/2014

STUDI DESKRIPTIF KETERAMPILAN MENGAJAR GURU

EKONOMI SMA NEGERI DI KOTA BANDUNG

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi

Oleh Rina Selawati

1006859

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2014


(2)

Contoh Halaman Hak Cipta untuk Mahasiswa S1

Studi Kinerja Rumah Sakit Khusus Gigi

dan Mulut Kota Bandung dengan

Pendekatan Balanced Scorecard

Oleh

Asaretkha Adjane A

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

© Asaretkha Adjane 2012 Universitas Pendidikan Indonesia

Januari 2012

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

Contoh Halaman Hak Cipta untuk Mahasiswa S2

==================================================================

English Education at Secondary Education

Oleh Didi Sukyadi

S.Pd IKIP Bandung, 1993

Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd.) pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni

© Didi Sukyadi 2004 Universitas Pendidikan Indonesia

Juli 2004

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(4)

Contoh Halaman Hak Cipta untuk Mahasiswa S3

==================================================================

English Education at Secondary Education

Oleh Didi Sukyadi

S.Pd IKIP Bandung, 1993 MA in Primary Education, 1997

Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Doktor Pendidikan (Dr.) pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni

© Didi Sukyadi 2004 Universitas Pendidikan Indonesia

Juli 2004

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(5)

RINA SELAWATI

STUDI DESKRIPTIF KETERAMPILAN MENGAJAR GURU EKONOMI SMA NEGERI DI KOTA BANDUNG

Disetujui dan disahkan oleh pembimbing :

Pembimbing

Dr. H. Dadang Dahlan, M.Pd. NIP. 19571205 198203 1 002

Mengetahui,

Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

UPI Bandung

Dr. Ikaputera Waspada, M.M NIP. 19610420 198703 1 002


(6)

Rina Selawati, 2014

Studi Deskriptif Keterampilan Mengajar Guru Ekonomi Sma Negeri Di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not defined.

UCAPAN TERIMAKASIH ... Error! Bookmark not defined.

ABSTRAK ... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... x

BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined.

1.1 Latar Belakang Masalah ... Error! Bookmark not defined.

1.2 Rumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined.

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

1.3.1 Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

1.3.2 Manfaat Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... Error! Bookmark not defined.

2.1 Kajian Pustaka ... Error! Bookmark not defined.

2.1.1 Konsep Kompetensi Guru ... Error! Bookmark not defined.

2.1.2 Konsep Keterampilan Mengajar ... Error! Bookmark not defined.

2.1.3 Macam-macam Keterampilan Mengajar Guru .... Error! Bookmark not defined.


(7)

Rina Selawati, 2014

Studi Deskriptif Keterampilan Mengajar Guru Ekonomi Sma Negeri Di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III METODE PENELITIAN... Error! Bookmark not defined.

3.1 Objek Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

3.2 Metode Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

3.3 Populasi dan Sampel ... Error! Bookmark not defined.

3.3.1 Populasi ... Error! Bookmark not defined.

3.3.2 Sampel ... Error! Bookmark not defined.

3.4 Operasional Variabel ... Error! Bookmark not defined.

3.5 Sumber Data ... Error! Bookmark not defined.

3.6 Teknik Pengumpulan Data ... Error! Bookmark not defined.

3.7 Instrumen Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

3.8 Teknik Analisa Data ... Error! Bookmark not defined.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... Error! Bookmark not defined.

4.1 Deskripsi Umum Lokasi Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

4.2 Deskripsi Umum Responden... Error! Bookmark not defined.

4.2.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Error! Bookmark not defined.

4.2.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... Error! Bookmark not defined.

4.3 Deskripsi Variabel Penelitian ... Error! Bookmark not defined.


(8)

Rina Selawati, 2014

Studi Deskriptif Keterampilan Mengajar Guru Ekonomi Sma Negeri Di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4.3.2 Indikator Keterampilan Memberikan Penguatan . Error! Bookmark not defined.

4.3.3 Indikator Keterampilan Mengadakan Variasi ... Error! Bookmark not defined.

4.3.4 Indikator Keterampilan Menjelaskan ... Error! Bookmark not defined.

4.3.5 Indikator Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran ... Error! Bookmark not defined.

4.3.6 Indikator Keterampilan Membimbing Diskusi Kelompok ... Error! Bookmark not defined.

4.3.7 Indikator Keterampilan Mengelola Kelas ... Error! Bookmark not defined.

4.3.8 Indikator Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan ... Error! Bookmark not defined.

4.4 Pembahasan Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

4.4.1 Keterampilan Mengajar Guru (Y) ... Error! Bookmark not defined.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... Error! Bookmark not defined.

5.1 Kesimpulan ... Error! Bookmark not defined.

5.2 Saran ... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR PUSTAKA ... Error! Bookmark not defined.


(9)

ABSTRAK

STUDI DESKRIPTIF KETERAMPILAN MENGAJAR GURU EKONOMI SMA NEGERI DI KOTA BANDUNG

Oleh:

Rina Selawati (1006859)

Guru merupakan faktor penting dalam proses belajar mengajar. Seorang guru harus memiliki kemampuan atau skill, agar pendidikan menjadi lebih berkualitas. Dalam penelitian ini difokuskan pada keterampilan mengajarnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Gambaran umum keterampilan mengajar guru ekonomi SMA Negeri di Kota Bandung, (2) Keterampilan mengajar guru dilihat dari aspek keterampilan bertanya, (3) Keterampilan mengajar guru dilihat dari aspek keterampilan memberikan penguatan, (4) Keterampilan mengajar guru dilihat dari aspek keterampilan mengadakan variasi, (5) Keterampilan mengajar guru dilihat dari aspek keterampilan menjelaskan, (6) Keterampilan mengajar guru dilihat dari aspek keterampilan membuka dan menutup pelajaran, (7) Keterampilan mengajar guru dilihat dari aspek keterampilan membimbing diskusi kelompok, (8) Keterampilan mengajar guru dilihat dari aspek keterampilan mengelola kelas, dan (9) Keterampilan mengajar guru dilihat dari aspek mengajar kelompok kecil dan perorangan. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode pendekatan deskriptif. Teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui instrumen lembar check list. Hasil penelitian menunjukkan: (1) Keterampilan mengajar guru ekonomi SMA Negeri di Kota Bandung secara keseluruhan termasuk dalam kategori sedang, (2) Keterampilan mengajar guru dilihat dari aspek keterampilan bertanya dasar termasuk dalam kategori sedang dan keterampilan bertanya lanjutnya berada dalam kategori rendah, (3) Keterampilan mengajar guru dilihat dari aspek keterampilan memberikan penguatan berada dalam kategori sedang, (4) Keterampilan mengajar guru dilihat dari aspek keterampilan mengadakan variasi berada dalam kategori sedang, (5) Keterampilan mengajar guru dilihat dari aspek keterampilan menjelaskan berada dalam kategori sedang, (6) Keterampilan mengajar dilihat dari aspek keterampilan membuka dan menutup pelajaran berada dalam kategori sedang, (7) Keterampilan mengajar dilihat dari aspek keterampilan membimbing diskusi kelompok berada dalam kategori sedang, (8) Keterampilan mengajar dilihat dari aspek keterampilan mengelola kelas dalam kategori tinggi, (9) Keterampilan mengajar dilihat dari aspek keterampilan mengajar kelompok kecil berada dalam kategori sedang dan keterampilan mengajar perorangan berada dalam kategori tinggi.


(10)

ABSTRACT

STUDY DESCRIPTIVE OF ECONOMIC TEACHER’S TEACHING SKILLS IN HIGH SCHOOL OF BANDUNG

By:

Rina Selawati (1006859)

The teacher is an important factor in learning process. A teacher must have the ability or skill to be better quality education. In this study focuses on teaching skills. This study aims to identify about (1) general description of economic teacher’s teaching skills in high school of Bandung. (2) teaching skills of teachers from the aspects of questioning skills, (3) teaching skills of teachers from the aspects of skills provide reinforcement, (4) teaching skills of teachers from the aspects of skills stimulus variation, (5) teaching skills of teachers from the aspects of skill explained, (6) teaching skills of teachers from the aspects of opening and closing skills lesson, (7) teaching skills of teachers from the aspects of guiding group discussion skills, (8) teaching skills of teachers from the aspects of classroom management skills, and (9) teaching skills of teachers from the aspects of teaching skills for small groups and individuals. The method used in this study was a descriptive approach. Data was collected through an instrument check list. The results of this study show that : (1)

overall, economic teacher’s teaching skill in high school of Bandung is in medium

category, (2) teaching skills of teachers from the aspects of basic questioning skills is in medium category and advanced questioning skills is in low category, (3) teaching skills of teachers from the aspects of skills provide reinforcement is in medium category, (4) teaching skills of teachers from the aspects of skills stimulus variation is in medium category, (5) teaching skills of teachers from the aspects of skill explained is in medium category, (6) teaching skills of teachers from the aspects of opening and closing skills lesson is in medium category, (7) teaching skills of teachers from the aspects of guiding group discussion skills is in medium category, (8) teaching skills of teachers from the aspects of classroom management skills is in high category, (9) teaching skills of teachers from the aspects of teaching skills for small groups is in medium category and individuals teaching skills is in high category.


(11)

Rina Selawati, 2014

Studi Deskriptif Keterampilan Mengajar Guru Ekonomi Sma Negeri Di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Kualitas pendidikan tidak terlepas dari kualitas tenaga pengajar. Sistem pendidikan akan tercapai bila sumber daya manusia memiliki mutu yang baik. Guru merupakan faktor yang dominan dan paling penting dalam pendidikan formal pada umumnya, karena bagi siswa guru sering dijadikan teladan. Oleh sebab itu, guru sudah seharusnya memiliki perilaku dan kemampuan yang memadai untuk mengembangkan siswanya secara utuh. Untuk melaksanakan tugasnya secara baik sesuai dengan profesinya, guru perlu menguasai berbagai hal sebagai kompetensi dan keterampilan yang dimilikinya. Guru yang memiliki keterampilan akan lebih baik dibandingkan dengan mereka yang tidak memiliki keterampilan khususnya dalam mengajar, karena guru merupakan salah satu faktor yang paling berperan dalam menentukan mutu pendidikan.

Suroso (dalam Budiwati dan Permana, 2010:48) mengemukakan bahwa “guru adalah komponen pendidikan yang sangat penting, tidak akan pernah ada kontribusi dan inovasi dalam sistem pendidikan apabila guru tidak diberdayakan dan memiliki profesionalisme yang tinggi sebagai salah satu keberhasilan pendidikan”.

Guru sebagai tenaga kependidikan harus mempunyai kualifikasi profesional yang perlu dikoordinasikan secara padu agar jasa kependidikannya terhadap peserta didik menjadi optimal dan utuh. Berkaitan dengan itu, Undang-undang Guru dan Dosen (UU No.14 tahun 2005) menyatakan bahwa “guru profesional adalah guru yang mampu berperan untuk mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik dengan menggunakan keahlian, kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu”.


(12)

2

Rina Selawati, 2014

Studi Deskriptif Keterampilan Mengajar Guru Ekonomi Sma Negeri Di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Untuk melaksanakan tugas-tugas dengan baik, guru memerlukan kompetensi. Cooper (Olaleye F.O, 2012) mengemukakan bahwa “guru harus memiliki kemampuan merencanakan pengajaran, menuliskan tujuan pengajaran, menyajikan


(13)

3

Rina Selawati, 2014

Studi Deskriptif Keterampilan Mengajar Guru Ekonomi Sma Negeri Di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

bahan pelajaran, memberikan pertanyaan kepada siswa, mengajarkan konsep, berkomunikasi dengan siswa, mengamati kelas, dan mengevaluasi hasil belajar.

Seorang guru memang harus memiliki kompetensi dan mampu mengembangkannya. Menurut Rusmini (Olaleye F.O, 2012) mengemukakan bahwa:

Kompetensi guru adalah kemampuan atau kesanggupan guru dalam mengelola pembelajaran. Titik tekannya adalah kemampuan guru dalam pembelajaran bukanlah apa yang harus dipelajari (learning what to be learnt), guru dituntut mampu menciptakan dan menggunakan keadaan positif untuk membawa mereka ke dalam pembelajaran agar anak dapat mengembangkan kompetensinya.

Agar guru mampu berkompetensi maka harus memiliki jiwa kreatif dan inovatif. Penguasaan kompetensi yang meliputi kompetensi keterampilan proses dan kompetensi penguasaan pengetahuan merupakan unsur yang dikolaborasikan dalam bentuk satu kesatuan yang utuh dan membentuk struktur kemampuan yang harus dimiliki seorang guru. Tetapi pada kenyataannya masih banyak guru yang belum memiliki kompetensi.

Menurut sekretaris Badan Nasional Sertifikasi Profesi (Jejen Musfah, 2011:5) mengatakan bahwa masih banyak guru di Indonesia yang belum memenuhi persyaratan, sebagaimana dikemukakan bahwa:

Di tingkat Taman Kanak-kanak (TK) sebesar 88% guru tidak layak, sekitar 77,85% guru di Sekolah Dasar (SD) tidak layak menjadi guru karena pendidikannya tidak memenuhi syarat, selain itu penguasaan guru terhadap materi pelajaran yang diajarkan kepada muridnya juga lemah, di tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) 29,33%, di Sekolah Menengah Atas (SMA) sebesar 15,25% serta di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebesar 23,04%. Guru yang mengajar di TK dan SMP umumnya berpendidikan SMA hingga Diploma.

Dari data Kementerian Pendidikan Nasional, secara umum kualitas dan kompetensi guru di Indonesia masih belum sesuai harapan. Hingga saat ini dari


(14)

4

Rina Selawati, 2014

Studi Deskriptif Keterampilan Mengajar Guru Ekonomi Sma Negeri Di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sekitar 2.920.000 guru baru sekitar 51% yang berpendidikan S1 atau lebih, sedangkan sisanya belum berpendidikan S1. Hal ini selaras dengan survei yang dilakukan oleh Putera Sampoerna Foundation, dimana sebanyak 54% guru di Indonesia masih berkualitas rendah.

Menurut Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengungkapkan mengenai hasil uji kompetensi guru bahwa:

Dari 285.000 guru yang ikut uji kompetensi, ternyata 42,25% masih dibawah rata-rata. Begitu pun dari persyaratan sertifikasi, hanya 2.060.000 guru atau sekitar 70,5% guru yang memenuhi syarat sertifikasi. Adapun 86.167 guru lainnya belum memenuhi syarat sertifikasi, yakni sertifikat yang menunjukkan guru tersebut profesional.

Bahkan ketika dilakukan tes terhadap guru semua bidang studi, rata-rata tidak sampai 50% soal yang bisa dikerjakan. Tidak ada guru yang meraih nilai 80. Bahkan ada guru yang meraih nilai terendah 1. Ini merupakan hal yang cukup mengejutkan. Seorang guru yang seharusnya mengajar dan menyalurkan ilmu kepada peserta didik, pada kenyataannya memiliki pengetahuan yang kurang.

Sugeng Mardiyono (Sukanti, 2008) mengungkapkan bahwa “Kompetensi guru menurut anggapan masyarakat masih rendah. Hal ini ditunjukkan dengan masih adanya guru mengajar yang bukan pada bidangnya (mismatch), lemahnya penguasaan bidang studi, kurangnya pengakraban calon guru dengan situasi sekolah. Rendahnya standar kelulusan berdampak pada kualitas masukan LPTK”.

Berdasarkan data di atas masih banyak guru yang memang belum memiliki kemampuan yang mumpuni dalam mengajar. Untuk meningkatkan mutu pendidikan diperlukan guru-guru yang profesional dan memiliki kemampuan mengajar yang baik.

Kompetensi guru itu sendiri ada empat, yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi profesional, kompetensi kepribadian dan kompetensi sosial. Salah satu


(15)

5

Rina Selawati, 2014

Studi Deskriptif Keterampilan Mengajar Guru Ekonomi Sma Negeri Di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kompetensi guru yang penting dalam pembelajaran adalah kompetensi pedagogik. Menurut Neti dan Leni (2010:53), “kompetensi pedagogik merupakan kemampuan pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya”. Kompetensi pedagogik ini lebih kepada pemahaman atau kognitif siswa dalam proses belajar mengajar. Hal ini dipengaruhi oleh keterampilan mengajar gurunya dalam kegiatan belajar mengajar tersebut.

Keterampilan mengajar guru merupakan faktor penting dalam profesi guru. Menurut Nana Sudjana (2006:62) “keterampilan mengajar merupakan puncak keahlian guru yang profesional sebab merupakan penerapan semua kemampuan yang telah dimilikinya dalam hal bahan pengajaran, komunikasi dengan siswa, metode mengajar dan terampil mengajukan pertanyaan, baik lisan maupun tulisan”.

Guru dituntut aktif menciptakan suasana belajar dengan berbagai keterampilan yang dimilikinya. Keterampilan mengajar guru seperti keterampilan bertanya, keterampilan memberikan penguatan, keterampilan mengadakan variasi, keterampilan menjelaskan, keterampilan membuka dan menutup pelajaran, keterampilan membimbing diskusi kelompok, keterampilan mengelola kelas, keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan.

Berdasarkan pengamatan di lapangan ketika Program Latihan Profesi (PLP) keterampilan guru ekonomi dikatakan masih rendah karena masih banyak guru yang belum memiliki keterampilan mengajar ketika proses pembelajaran berlangsung, seperti tidak memberi penguatan (reinforcement) kepada siswa ketika ada yang bertanya atau memberi jawaban, tidak melakukan variasi ketika mengajar sehingga pembelajaran berlangsung monoton dan membosankan, tidak menutup pelajaran dengan tepat, serta kurang terampilnya guru dalam mengelola kelas. Hal-hal tersebut


(16)

6

Rina Selawati, 2014

Studi Deskriptif Keterampilan Mengajar Guru Ekonomi Sma Negeri Di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menyebabkan kualitas pembelajaran kurang baik. Sudah seharusnya profesi seorang guru memiliki keterampilan mengajar yang baik sebagai wujud dari profesionalisme.

Berdasarkan hal-hal yang telah diuraikan di atas, maka penulis tertarik untuk mengkaji lebih lanjut permasalahan ini dalam bentuk penelitian dan mengambil judul “Studi Deskriptif Keterampilan Mengajar Guru Ekonomi SMA Negeri di Kota Bandung”.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana gambaran umum keterampilan mengajar guru ekonomi SMA Negeri di Kota Bandung?

2. Bagaimana keterampilan mengajar guru dilihat dari aspek keterampilan bertanya?

3. Bagaimana keterampilan mengajar guru dilihat dari aspek keterampilan memberikan penguatan?

4. Bagaimana keterampilan mengajar guru dilihat dari aspek keterampilan mengadakan variasi?

5. Bagaimana keterampilan mengajar guru dilihat dari aspek keterampilan menjelaskan?

6. Bagaimana keterampilan mengajar guru dilihat dari aspek keterampilan membuka dan menutup pelajaran?

7. Bagaimana keterampilan mengajar guru dilihat dari aspek keterampilan membimbing diskusi kelompok?

8. Bagaimana keterampilan mengajar guru dilihat dari aspek keterampilan mengelola kelas?


(17)

7

Rina Selawati, 2014

Studi Deskriptif Keterampilan Mengajar Guru Ekonomi Sma Negeri Di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

9. Bagaimana keterampilan mengajar guru dilihat dari aspek keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan?

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian

Dengan berpijak pada rumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui:

1. Gambaran umum keterampilan mengajar guru ekonomi SMA Negeri di Kota Bandung.

2. Keterampilan mengajar guru dilihat dari aspek keterampilan bertanya.

3. Keterampilan mengajar guru dilihat dari aspek keterampilan memberikan penguatan.

4. Keterampilan mengajar guru dilihat dari aspek keterampilan mengadakan variasi.

5. Keterampilan mengajar guru dilihat dari aspek keterampilan menjelaskan. 6. Keterampilan mengajar guru dilihat dari aspek keterampilan membuka dan

menutup pelajaran.

7. Keterampilan mengajar guru dilihat dari aspek keterampilan membimbing diskusi kelompok.

8. Keterampilan mengajar guru dilihat dari aspek keterampilan mengelola kelas. 9. Keterampilan mengajar guru dilihat dari aspek keterampilan mengajar

kelompok kecil dan perorangan.

1.3.2 Manfaat Penelitian


(18)

8

Rina Selawati, 2014

Studi Deskriptif Keterampilan Mengajar Guru Ekonomi Sma Negeri Di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Dari segi ilmiah, penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan, khususnya tentang keterampilan mengajar guru ekonomi SMA Negeri di Kota Bandung.

b. Untuk memberikan sumbangan pemikiran bagi perkembangan ilmu pendidikan.

c. Dapat digunakan sebagai bahan acuan di bidang penelitian sejenis.

2. Manfaat secara praktis a. Bagi guru

Membantu dan mendorong guru untuk senantiasa meningkatkan keterampilan mengajarnya guna menciptakan suatu proses belajar mengajar yang efektif, efisien, dan menyenangkan serta mampu memotivasi dan menumbuhkan ketertarikan siswa terhadap mata pelajaran ekonomi.

b. Sebagai masukan untuk pengambilan keputusan bagi pihak yang berwenang dengan pembinaan guru.


(19)

Rina Selawati, 2014

Studi Deskriptif Keterampilan Mengajar Guru Ekonomi Sma Negeri Di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

1.1 Objek Penelitian

Menurut Suharsimi Arikunto (2010:118), “objek penelitian adalah variabel penelitian, yaitu sesuatu yang merupakan inti dari problematika penelitian”. Dalam

penelitian ini variabelnya adalah keterampilan mengajar guru ekonomi pada SMA Negeri di Kota Bandung.

1.2 Metode Penelitian

Metode merupakan cara yang digunakan untuk meneliti sesuatu sehingga dapat diambil kesimpulan. Metode adalah cara utama yang digunakan untuk

mencapai suatu tujuan. Menurut Sugiyono (2010:3) “metode penelitian merupakan

cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

deskriptif. Menurut Syofian Siregar (2010:2), “metode deskriptif yaitu metode yang

berkenaan dengan bagaimana cara mendeskripsikan, menggambarkan, menjabarkan

atau menguraikan data sehingga mudah dipahami”.

Menurut Nawawi (Alyn Nurul Alida, 2013:39) metode deskriptif yaitu metode-metode penelitian yang memusatkan perhatian pada masalah-masalah atau fenomena yang bersifat aktual pada saat penelitian dilakukan, kemudian menggambarkan fakta-fakta tentang masalah yang diselidiki sebagaimana adanya diiringi dengan interprestasi yang rasional dan akurat. Dalam penelitian deskriptif biasanya hanya dilibatkan satu variabel, sehingga tidak menunjukan hubungan atau korelasi antar variabel. Oleh karena itu penelitian ini tidak bermaksud untuk menguji hipotesis. Penelitian ini lebih memberikan tekanan pada deskripsi suatu variabel tanpa


(20)

31

Rina Selawati, 2014

Studi Deskriptif Keterampilan Mengajar Guru Ekonomi Sma Negeri Di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menghubungkan dengan variabel lain, sehingga informasi yang diperoleh keadaan menurut apa yang ada pada saat penelitian dilakukan.


(21)

32

Rina Selawati, 2014

Studi Deskriptif Keterampilan Mengajar Guru Ekonomi Sma Negeri Di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1.3 Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi

Menurut Suharsimi Arikunto (2006:130) mengemukakan bahwa “populasi

adalah keseluruhan dari subjek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian

populasi.”

Berdasarkan definisi tersebut dan berdasarkan masalah yang diteliti maka yang menjadi ukuran populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru ekonomi SMA Negeri di Kota Bandung. Berikut tabel yang menunjukkan populasi guru ekonomi SMA Negeri di Kota Bandung berdasarkan cluster:

Tabel 3.1

Populasi Guru Ekonomi SMA Negeri di Kota Bandung

Cluster Nama Sekolah Jumlah Guru

I

SMAN 2 Bandung 3 SMAN 3 Bandung 3 SMAN 4 Bandung 3 SMAN 5 Bandung 3 SMAN 8 Bandung 3 SMAN 11 Bandung 3 SMAN 24 Bandung 3

II

SMAN 1 Bandung 3 SMAN 6 Bandung 3 SMAN 7 Bandung 3 SMAN 9 Bandung 3 SMAN 20 Bandung 3 SMAN 22 Bandung 3

III

SMAN 10 Bandung 3 SMAN 12 Bandung 3 SMAN 13 Bandung 3 SMAN 14 Bandung 3 SMAN 15 Bandung 3


(22)

33

Rina Selawati, 2014

Studi Deskriptif Keterampilan Mengajar Guru Ekonomi Sma Negeri Di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

SMAN 16 Bandung 3 SMAN 17 Bandung 3 SMAN 18 Bandung 3 SMAN 19 Bandung 3 SMAN 21 Bandung 3 SMAN 23 Bandung 3 SMAN 25 Bandung 3 SMAN 26 Bandung 3 SMAN 27 Bandung 3

Jumlah 81

Sumber : Dinas Pendidikan Kota Bandung 3.3.2 Sampel

Menurut Suharsimi Arikunto (2010:174) “sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti”. Sedangkan menurut Sugiyono (2010: 118) “sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”.

1) Sampel I

Untuk penentuan sekolah, diambil berdasarkan cluster di Kota Bandung yang dibagi kedalam 3 cluster dengan menggunakan teknik alokasi proporsional, adapun rumusnya yaitu sebagai berikut:

(Riduwan, 2013:49)

Keterangan:

Ni = jumlah populasi kelompok N = jumlah populasi keseluruhan n = jumlah sampel


(23)

34

Rina Selawati, 2014

Studi Deskriptif Keterampilan Mengajar Guru Ekonomi Sma Negeri Di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.2

Perhitungan dan Distribusi Sampel Sekolah

Cluster Nama Sekolah Jumlah Sampel Sekolah yang Dipilih

I

SMAN 2 Bandung x 6 = 1,5555 Dibulatkan menjadi 2 sekolah

SMAN 5 Bandung SMAN 11 Bandung SMAN 3 Bandung

SMAN 4 Bandung SMAN 5 Bandung SMAN 8 Bandung SMAN 11 Bandung SMAN 24 Bandung

II

SMAN 1 Bandung x 6 = 1,3333 Dibulatkan menjadi 1 sekolah

SMAN 6 Bandung SMAN 6 Bandung

SMAN 7 Bandung SMAN 9 Bandung SMAN 20 Bandung SMAN 22 Bandung

III

SMAN 10 Bandung x 6 = 3,1111 Dibulatkan menjadi 3 sekolah

SMAN 10 Bandung SMAN 15 Bandung SMAN 19 Bandung SMAN 12 Bandung

SMAN 13 Bandung SMAN 14 Bandung SMAN 15 Bandung SMAN 16 Bandung SMAN 17 Bandung SMAN 18 Bandung SMAN 19 Bandung SMAN 21 Bandung SMAN 23 Bandung SMAN 25 Bandung


(24)

35

Rina Selawati, 2014

Studi Deskriptif Keterampilan Mengajar Guru Ekonomi Sma Negeri Di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

SMAN 26 Bandung SMAN 27 Bandung

Sumber: Dinas Pendidikan Kota Bandung (data diolah)

2) Sampel II

Menurut Riduwan (2012:40), “teknik penarikan sampel atau teknik sampling

adalah suatu cara mengambil sampel yang refresentatif dari populasi”. Dalam penelitian ini digunakan teknik Random Sampling yaitu cara pengambilan sampel dari anggota populasi dengan menggunakan acak tanpa memperhatikan strata (tingkatan) dalam anggota populasi tersebut.

Tabel 3.3

Jumlah Guru Ekonomi SMA Negeri di Kota Bandung No Nama Sekolah Jumlah Guru

1 SMAN 5 Bandung 3 2 SMAN 6 Bandung 3 3 SMAN 10 Bandung 3 4 SMAN 11 Bandung 3 5 SMAN 15 Bandung 3 6 SMAN 19 Bandung 3

Jumlah 18

Sumber: Dinas Pendidikan Kota Bandung (data diolah)

Dalam penelitian ini, teknik sampling yang digunakan adalah teknik sampling jenuh. Menurut Riduwan (2011 : 64) sampling jenuh adalah teknik pengambilan sampel apabila semua populasi digunakan sebagai sampel dan dikenal juga dengan istilah sensus. Sehingga dalam penelitian ini, jumlah sampel sama dengan jumlah populasi yaitu sebanyak 18 orang guru.


(25)

36

Rina Selawati, 2014

Studi Deskriptif Keterampilan Mengajar Guru Ekonomi Sma Negeri Di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1.4 Operasional Variabel

Operasional variabel merupakan petunjuk pelaksanaan untuk mengukur suatu variabel. Dimana tujuan operasional variabel ini adalah untuk menghindari terjadinya kekeliruan dalam menafsirkan permasalahan yang diteliti. Oleh karena itu dibuatlah penjabaran mengenai konsep yang dijadikan pedoman dalam penelitian ini. Dalam penelitian ini variabelnya yaitu keterampilan mengajar guru. Berikut adalah penjabaran bentuk operasional variabel yang diteliti:

Tabel 3.4

Operasionalisasi Variabel

Variabel

Konsep Teoritis Konsep Empiris Konsep Analisis

Skala

Keterampilan Mengajar Guru

Seperangkat

kemampuan atau kecakapan guru dalam melatih/membimbing aktivitas dan pengalaman seseorang serta membantunya berkembang dan menyesuaikan diri kepada lingkungan.

Skor sejumlah pertanyaan mengenai keterampilan mengajar guru.

Data yang diperoleh dari lembar checklist tentang Keterampilan Mengajar Guru mengenai :

1. Keterampilan bertanya 2. Keterampilan Memberikan Penguatan 3. Keterampilan Mengadakan Variasi 4. Keterampilan Menjelaskan 5. Keterampilan

Membuka dan


(26)

37

Rina Selawati, 2014

Studi Deskriptif Keterampilan Mengajar Guru Ekonomi Sma Negeri Di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Menutup Pelajaran 6. Keterampilan

Membimbing Diskusi Kelompok Kecil 7. Keterampilan

Mengelola Kelas 8. Keterampilan

Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan

1.5 Sumber Data

Suharsimi Arikunto (2006:129) mengemukakan bahwa “sumber data dalam

penelitian adalah subjek darimana data dapat diperoleh”. Berdasarkan pernyataan

tersebut, maka sumber data dalam penelitian ini adalah guru ekonomi SMA Negeri di Kota Bandung.

1.6 Teknik Pengumpulan Data

Berdasarkan jenisnya, data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari responden melalui observasi. Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1) Observasi

Observasi adalah metode pengumpulan data melalui pengamatan langsung atau peninjauan secara cermat dan langsung di lapangan atau lokasi penelitian. Pengamatan atau observasi dalam penelitian ilmiah adalah studi yang disengaja dan dilakukan secara sistematis, terencana, terarah pada suatu tujuan dengan mengamati dan mencatat fenomena atau perilaku satu atau sekelompok orang dalam kehidupan sehari-hari dan memperhatikan syarat-syarat penelitian ilmiah. Dalam penelitian ini


(27)

38

Rina Selawati, 2014

Studi Deskriptif Keterampilan Mengajar Guru Ekonomi Sma Negeri Di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yaitu mengamati secara langsung keterampilan mengajar guru ekonomi SMA Negeri di Kota Bandung.

1.7 Instrumen Penelitian

Menurut Suharsimi Arikunto (2006:149), ”instrumen penelitian adalah alat

pada waktu penelitian menggunakan sesuatu metode”. Dalam suatu penelitian alat

pengumpul data atau instrumen penelitian akan menentukan data yang dikumpulkan dan kualitas itu menentukan kualitas penelitian. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi dalam bentuk lembar check list.

1.8 Teknik Analisa Data

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif sehingga analisis data dalam penelitian ini dilakukan secara deskriptif dan menggunakan alat statistik (dasar-dasar statistik).

Menurut (Siregar, 2010:2), “pengelompokan statistika berdasarkan cara pengolahan datanya dibedakan menjadi dua, yaitu statistika deskriptif (descriptive statistics) dan statistika inferensial (inferential statistics).

Pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan statistika deskriptif (descriptive statistics). Statistik deskriptif (descriptive statistics) adalah statistik yang berkenaan dengan bagaimana cara mendeskripsikan, menggambarkan, menjabarkan, atau menguraikan data sehingga mudah dipahami (Siregar, 2010:2).

Berikut ini merupakan teknik-teknik yang dilakukan untuk menganalisis data: 1) Mean

Rata-rata hitung (mean) adalah jumlah nilai dalam kelompok data dibagi dengan banyaknya nilai. Rumus untuk mean sampel adalah:

= ∑ X/ n (Kazmier, 2004: 19).


(28)

39

Rina Selawati, 2014

Studi Deskriptif Keterampilan Mengajar Guru Ekonomi Sma Negeri Di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

“Presentase atau proporsi merupakan cara analisis yang paling

sederhana yaitu membuat perbandingan kejadian suatu kasus dengan total

kasus yang ada dikalikan dengan nilai 100” (Purwanto & Sulistyastuti, 2011:109).


(29)

Rina Selawati, 2014

Studi Deskriptif Keterampilan Mengajar Guru Ekonomi Sma Negeri Di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data pada penelitian ini, maka penulis mengambil kesimpulan bahwa :

1. Keterampilan mengajar guru ekonomi SMA Negeri di Kota Bandung secara keseluruhan termasuk dalam kategori sedang. Dari kedelapan indikator yang menjadi ukuran penelitian, keterampilan mengajar guru paling baik adalah keterampilan mengelola kelas sedangkan keterampilan mengajar yang masih kurang baik adalah keterampilan bertanya tingkat lanjut.

2. Keterampilan mengajar guru dilihat dari aspek keterampilan bertanya dasar termasuk dalam kategori sedang, dan keterampilan bertanya lanjut berada dalam kategori rendah. Jadi lebih dominan kepada keterampilan bertanya dasar daripada keterampilan bertanya lanjutnya.

3. Keterampilan mengajar guru dilihat dari aspek keterampilan memberikan penguatan berada dalam kategori sedang. Artinya keterampilan memberikan penguatan guru ekonomi SMA Negeri di Kota Bandung sudah cukup baik namun masih harus ditingkatkan lagi.

4. Keterampilan mengajar guru dilihat dari aspek keterampilan mengadakan variasi berada dalam kategori sedang. Artinya keterampilan mengadakan variasi sudah cukup baik. Guru sudah melakukan variasi dalam proses kegiatan belajar mengajar agar tidak membosankan.

5. Keterampilan mengajar guru dilihat dari aspek keterampilan menjelaskan berada dalam kategori sedang. Artinya guru ekonomi SMA Negeri di Kota


(30)

66

Rina Selawati, 2014

Studi Deskriptif Keterampilan Mengajar Guru Ekonomi Sma Negeri Di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Bandung sudah melakukan keterampilan ini dengan cukup baik agar materi yang dijelaskan dapat mudah dipahami oleh siswa.


(31)

67

Rina Selawati, 2014

Studi Deskriptif Keterampilan Mengajar Guru Ekonomi Sma Negeri Di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

6. Keterampilan mengajar dilihat dari aspek keterampilan membuka dan menutup pelajaran berada dalam kategori sedang. Keterampilan membuka pelajaran ternyata lebih baik daripada keterampilan menutup pelajaran.

7. Keterampilan mengajar dilihat dari aspek keterampilan membimbing diskusi kelompok berada dalam kategori sedang. Artinya diskusi kelompok yang dilakukan siswa sudah mendapat bimbingan dan arahan yang cukup baik. 8. Keterampilan mengajar dilihat dari aspek keterampilan mengelola kelas dalam

kategori tinggi. Artinya guru dapat mengelola kelas baik sehingga kegiatan belajar mengajar dapat berjalan kondusif dan optimal.

9. Keterampilan mengajar dilihat dari aspek keterampilan mengajar kelompok kecil berada dalam kategori sedang dan keterampilan mengajar perorangan berada dalam kategori tinggi. Artinya keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan guru ekonomi SMA Negeri di Kota Bandung sudah baik. Guru sudah mampu menjadi fasilitator serta motivator dalam proses kegiatan belajar mengajar.

5.2 Saran

Berdasarkan uraian kesimpulan di atas, untuk meningkatkan keterampilan mengajar guru ekonomi SMA Negeri di Kota Bandung, berikut adalah saran yang diharapkan dapat memberi masukan yang bermanfaat bagi pihak terkait :

1. Bagi guru ekonomi

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dari data-data primer di lapangan, secara keseluruhan keterampilan mengajar guru ekonomi SMA Negeri Kota Bandung sudah cukup baik, namun penulis juga ingin menambahkan saran sebagai berikut:


(32)

68

Rina Selawati, 2014

Studi Deskriptif Keterampilan Mengajar Guru Ekonomi Sma Negeri Di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Guru mengembangkan kemampuan dengan mengikuti diklat dan program pengembangan guru serta memperbaharui pengetahuan dengan selalu meng-up date berita atau gejala ekonomi yang dapat dijadikan rujukan pengajaran di kelas karena perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi berkembang semakin pesat.

b. Dalam upaya peningkatan keterampilan mengajar guru, guru harus lebih aktif dan bertanggung jawab dalam menjalankan tugasnya sebagai pendidik, karena hal tersebut berpengaruh dalam keberhasilan kegiatan belajar mengajar di sekolah.

c. Guru harus mampu mempersiapkan dan menyampaikan materi secara baik sesuai dengan analisis kemampuan siswa. Memilih metode yang sesuai dengan materi pelajaran yang disampaikan dan menutup pelajaran dengan memberikan kesimpulan di akhir pelajaran, supaya siswa memahami betul pelajaran yang diikutinya.

2. Bagi sekolah

Saran bagi pihak sekolah adalah sebagai berikut:

a. Sekolah terus memberikan kesempatan yang seluas-luasnya pada guru ekonomi untuk mengembangkan diri dengan cara mengikuti kegiatan pendidikan dan latihan, seminar dan workshop serta pelatihan profesi lainnya secara berkesinambungan.

b. Sekolah melakukan monitoring kerja terhadap semua guru supaya tujuan-tujuan yang telah ditetapkan dapat terlaksana secara baik.

3. Bagi peneliti selanjutnya

Adapun saran yang penulis ajukan bagi peneliti selanjutnya adalah dimasa yang akan datang, penelitian ini dapat dijadikan rujukan untuk melakukan


(33)

69

Rina Selawati, 2014

Studi Deskriptif Keterampilan Mengajar Guru Ekonomi Sma Negeri Di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

penelitian-penelitian selanjutnya yang berkenaan dengan keterampilan mengajar guru sebagai upaya peningkatan profesional guru dalam mengajar.


(34)

Rina Selawati, 2014

Studi Deskriptif Keterampilan Mengajar Guru Ekonomi Sma Negeri Di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Alyn Nurul Alida. (2013). Model Kemitraan Pengembangan Usaha Industri Kecil Di Kota Bandung. Skripsi UPI Bandung: tidak diterbitkan

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktik). Jakarta: PT Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktik). Jakarta: PT Rineka Cipta.

Asril, Z. (2012). Micro Teaching. Jakarta: Rajawali Pers

Atikah, N., Solihatin, E., dan Martono, A. (2013). Hubungan Antara Keterampilan Dasar Guru dalam Mengajar dengan Hasil Belajar PKN Siswa. Jurnal Ilmu Sosial Politik, 1(2).

Brown, G. (1975). Microteaching: A Programme of Teaching Skills. Rome and London Butler & Tanner, Ltd.

Budiwati, N. dan Permana, L. (2010). Perencanaan Pembelajaran Ekonomi. Bandung: Laboratorium Pendidikan Ekonomi dan Koperasi.

Departemen Pendidikan Nasional (2003) Undang-Undang Republik Indonesia No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Depdiknas.

Departemen Pendidikan Nasional (2005) Undang-Undang Republik Indonesia No 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen. Jakarta: Depdiknas.

Eagle. (2013). Pengertian Keterampilan. [Online]. Tersedia di: http://id.shvoong.com/business-management/human-resources/2197108-pengertian-keterampilan-dan-jenisnya/ [Diakses 12 April 2014].


(35)

Rina Selawati, 2014

Studi Deskriptif Keterampilan Mengajar Guru Ekonomi Sma Negeri Di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Hamzah B. Uno. (2008). Profesi Kependidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Hasibuan, JJ., Ibrahim., dan Toenlioe, A. (1988). Proses Belajar Mengajar Keterampilan Dasar Pengajaran Mikro. Bandung: Remadja Karya.

Kazmier, Leonard, J. 2005. Sachaum’s Easy Outlines. New York: McGraw-Hill. Kurniawan, Albert. 2010. Belajar Mudah SPSS untuk Pemula. Jakarta: PT Buku Kita.

Kusnandar. (2009). Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan Sukses dalam Sertifikasi Guru. Jakarta: Rajagrafindo Persada.

Mardiyono, S. (2006). Pendidikan Profesi dan Sertifikasi Guru. Dalam: (Rina), Seminar Pendidikan Profesi dan Sertifikasi Guru Universitas Negeri Yogyakarta. Yogyakarta, FISE UNY

Maryam. (2010). Pengaruh Lingkungan Sekolah dan Persepsi Siswa Tentang Keterampilan Mengajar Guru Terhadap Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi. Skripsi UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Mulyasa, E. (2008). Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Musfah, J. (2011). Peningkatan Kompetensi Guru: Melalui Pelatihan dan Sumber Belajar Teori dan Praktik. Jakarta: Kencana.

Olaleye, F.O. (2012). Teachers Characteristics As Predictor Of Academic Performance Of Students In Secondary Schools In Osun State – Nigeria. Journal Educational Foundations and Management.

Purwanto., Erwan., dan Sulistyatuti. (2011). Metodologi Penelitian Kuantitatif Untuk Administrasi Publik dan Masalah-Masalah Sosial. Yogyakarta: Gaya Media


(36)

Rina Selawati, 2014

Studi Deskriptif Keterampilan Mengajar Guru Ekonomi Sma Negeri Di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Republika. (2010). Kualifikasi Guru. [Online]. Tersedia di: http://www.republika.online/kualifikasi-guru.htm [Diakses 1 Februari 2014]

Riduwan. 2008. Dasar-Dasar Statistika. Bandung: Alfabeta.

Riskiadi, A. (2012). Pengertian Mengajar. [Online]. Tersedia di:

http://agengriskiadi2.blogspot.com/2012/06/pengertian-mengajar.html#axzz2xbrmEzr8 [Diakses 1 April 2014]

Rusman. (2011). Model-Model Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers

Saban, A. (2013). Pre-Service Teachers’ Opinions About The Micro-Teaching Method in Teaching Practice Classes. Journal of Educational Technology, 12(2).

Salamah. (2006). Kemampuan Mengajar Guru Ditinjau dari Sikap Terhadap Profesi Guru, Pengalaman Mengajar, dan Konsep Diri Guru SD di Yogyakarta. Jurnal Pendidikan, 7 (1), hlm 61-72.

Shah, S., dan Masrur, R. (2011). Impact of Micro Teaching Skills on The Performance of Parimary School Teachers. Journal of Education, 27(1), hlm 15-29.

Singarimbun, M. (2008). Metode Penelitian Survey. Jakarta: LP3ES.

Siregar, S. 2010. Statistik Deskriptif untuk Penelitian. Jakarta: Rajawali Pers.

Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta : Rineka cipta

Somantri, Gumilar R. (2005). Memahami Metode Kualitatif. Jurnal Makara, Sosial Humaniora, 9(58).

Sudjana, N. (2006). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.


(37)

Rina Selawati, 2014

Studi Deskriptif Keterampilan Mengajar Guru Ekonomi Sma Negeri Di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sugiyono. 2003. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung: CV Alfabeta.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV Alfabeta.

Sugiyono. 2009.Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung: CV Alfabeta.

Syah, Muhibbin. (2010). Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Tribun. (2012). Kualitas Guru di Indonesia Masih Rendah. [Online]. Tersedia di: http://indonesia.ucanews.com/2012/10/02kualitas-guru-di-indonesia-masih-rendah/ [Diakses 7 Juli 2014]

Universitas Pendidikan Indonesia. (2013). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI.

Usman, M Uzer. (2010). Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Vidya Risma Utami. (2010). Pengaruh Keterampilan Mengajar Guru Terhadap Motivasi Belajar Siswa Serta Implikasinya terhadap Prestasi Belajar Akuntansi. Skripsi UPI Bandung: tidak diterbitkan

Wafa Nurhilma. (2013). Pengaruh Minat dan Keterampilan Dasar Mengajar Guru Pada Mata Pelajaran Akuntansi. Skripsi UPI Bandung: tidak diterbitkan. Wijaya, C. dan Rusyan, A.T. (1994). Kemampuan Dasar Guru Dalam Proses Belajar

Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Yogaswara, A. (2010). Kontribusi Manajerial Kepala Sekolah dan Sistem Informasi Kepegawaian terhadap Kinerja Mengajar Guru. Jurnal Penelitian Pendidikan, 11(2).


(1)

68

Rina Selawati, 2014

Studi Deskriptif Keterampilan Mengajar Guru Ekonomi Sma Negeri Di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Guru mengembangkan kemampuan dengan mengikuti diklat dan program pengembangan guru serta memperbaharui pengetahuan dengan selalu meng-up date berita atau gejala ekonomi yang dapat dijadikan rujukan pengajaran di kelas karena perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi berkembang semakin pesat.

b. Dalam upaya peningkatan keterampilan mengajar guru, guru harus lebih aktif dan bertanggung jawab dalam menjalankan tugasnya sebagai pendidik, karena hal tersebut berpengaruh dalam keberhasilan kegiatan belajar mengajar di sekolah.

c. Guru harus mampu mempersiapkan dan menyampaikan materi secara baik sesuai dengan analisis kemampuan siswa. Memilih metode yang sesuai dengan materi pelajaran yang disampaikan dan menutup pelajaran dengan memberikan kesimpulan di akhir pelajaran, supaya siswa memahami betul pelajaran yang diikutinya.

2. Bagi sekolah

Saran bagi pihak sekolah adalah sebagai berikut:

a. Sekolah terus memberikan kesempatan yang seluas-luasnya pada guru ekonomi untuk mengembangkan diri dengan cara mengikuti kegiatan pendidikan dan latihan, seminar dan workshop serta pelatihan profesi lainnya secara berkesinambungan.

b. Sekolah melakukan monitoring kerja terhadap semua guru supaya tujuan-tujuan yang telah ditetapkan dapat terlaksana secara baik.

3. Bagi peneliti selanjutnya

Adapun saran yang penulis ajukan bagi peneliti selanjutnya adalah dimasa yang akan datang, penelitian ini dapat dijadikan rujukan untuk melakukan


(2)

69

Rina Selawati, 2014

Studi Deskriptif Keterampilan Mengajar Guru Ekonomi Sma Negeri Di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

penelitian-penelitian selanjutnya yang berkenaan dengan keterampilan mengajar guru sebagai upaya peningkatan profesional guru dalam mengajar.


(3)

Rina Selawati, 2014

Studi Deskriptif Keterampilan Mengajar Guru Ekonomi Sma Negeri Di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Alyn Nurul Alida. (2013). Model Kemitraan Pengembangan Usaha Industri Kecil Di Kota Bandung. Skripsi UPI Bandung: tidak diterbitkan

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktik). Jakarta: PT Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktik). Jakarta: PT Rineka Cipta.

Asril, Z. (2012). Micro Teaching. Jakarta: Rajawali Pers

Atikah, N., Solihatin, E., dan Martono, A. (2013). Hubungan Antara Keterampilan Dasar Guru dalam Mengajar dengan Hasil Belajar PKN Siswa. Jurnal Ilmu Sosial Politik, 1(2).

Brown, G. (1975). Microteaching: A Programme of Teaching Skills. Rome and London Butler & Tanner, Ltd.

Budiwati, N. dan Permana, L. (2010). Perencanaan Pembelajaran Ekonomi. Bandung: Laboratorium Pendidikan Ekonomi dan Koperasi.

Departemen Pendidikan Nasional (2003) Undang-Undang Republik Indonesia No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Depdiknas.

Departemen Pendidikan Nasional (2005) Undang-Undang Republik Indonesia No 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen. Jakarta: Depdiknas.

Eagle. (2013). Pengertian Keterampilan. [Online]. Tersedia di: http://id.shvoong.com/business-management/human-resources/2197108-pengertian-keterampilan-dan-jenisnya/ [Diakses 12 April 2014].


(4)

Rina Selawati, 2014

Studi Deskriptif Keterampilan Mengajar Guru Ekonomi Sma Negeri Di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Hamzah B. Uno. (2008). Profesi Kependidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Hasibuan, JJ., Ibrahim., dan Toenlioe, A. (1988). Proses Belajar Mengajar Keterampilan Dasar Pengajaran Mikro. Bandung: Remadja Karya.

Kazmier, Leonard, J. 2005. Sachaum’s Easy Outlines. New York: McGraw-Hill. Kurniawan, Albert. 2010. Belajar Mudah SPSS untuk Pemula. Jakarta: PT Buku Kita. Kusnandar. (2009). Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan Sukses dalam Sertifikasi Guru. Jakarta: Rajagrafindo Persada.

Mardiyono, S. (2006). Pendidikan Profesi dan Sertifikasi Guru. Dalam: (Rina), Seminar Pendidikan Profesi dan Sertifikasi Guru Universitas Negeri Yogyakarta. Yogyakarta, FISE UNY

Maryam. (2010). Pengaruh Lingkungan Sekolah dan Persepsi Siswa Tentang Keterampilan Mengajar Guru Terhadap Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi. Skripsi UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Mulyasa, E. (2008). Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Musfah, J. (2011). Peningkatan Kompetensi Guru: Melalui Pelatihan dan Sumber Belajar Teori dan Praktik. Jakarta: Kencana.

Olaleye, F.O. (2012). Teachers Characteristics As Predictor Of Academic

Performance Of Students In Secondary Schools In Osun State – Nigeria.

Journal Educational Foundations and Management.

Purwanto., Erwan., dan Sulistyatuti. (2011). Metodologi Penelitian Kuantitatif Untuk Administrasi Publik dan Masalah-Masalah Sosial. Yogyakarta: Gaya Media


(5)

Rina Selawati, 2014

Studi Deskriptif Keterampilan Mengajar Guru Ekonomi Sma Negeri Di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Republika. (2010). Kualifikasi Guru. [Online]. Tersedia di: http://www.republika.online/kualifikasi-guru.htm [Diakses 1 Februari 2014] Riduwan. 2008. Dasar-Dasar Statistika. Bandung: Alfabeta.

Riskiadi, A. (2012). Pengertian Mengajar. [Online]. Tersedia di:

http://agengriskiadi2.blogspot.com/2012/06/pengertian-mengajar.html#axzz2xbrmEzr8 [Diakses 1 April 2014]

Rusman. (2011). Model-Model Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers

Saban, A. (2013). Pre-Service Teachers’ Opinions About The Micro-Teaching Method in Teaching Practice Classes. Journal of Educational Technology, 12(2).

Salamah. (2006). Kemampuan Mengajar Guru Ditinjau dari Sikap Terhadap Profesi Guru, Pengalaman Mengajar, dan Konsep Diri Guru SD di Yogyakarta. Jurnal Pendidikan, 7 (1), hlm 61-72.

Shah, S., dan Masrur, R. (2011). Impact of Micro Teaching Skills on The Performance of Parimary School Teachers. Journal of Education, 27(1), hlm 15-29.

Singarimbun, M. (2008). Metode Penelitian Survey. Jakarta: LP3ES.

Siregar, S. 2010. Statistik Deskriptif untuk Penelitian. Jakarta: Rajawali Pers.

Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta : Rineka cipta

Somantri, Gumilar R. (2005). Memahami Metode Kualitatif. Jurnal Makara, Sosial Humaniora, 9(58).

Sudjana, N. (2006). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.


(6)

Rina Selawati, 2014

Studi Deskriptif Keterampilan Mengajar Guru Ekonomi Sma Negeri Di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sugiyono. 2003. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung: CV Alfabeta.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV Alfabeta.

Sugiyono. 2009.Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung: CV Alfabeta.

Syah, Muhibbin. (2010). Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Tribun. (2012). Kualitas Guru di Indonesia Masih Rendah. [Online]. Tersedia di: http://indonesia.ucanews.com/2012/10/02kualitas-guru-di-indonesia-masih-rendah/ [Diakses 7 Juli 2014]

Universitas Pendidikan Indonesia. (2013). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI.

Usman, M Uzer. (2010). Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Vidya Risma Utami. (2010). Pengaruh Keterampilan Mengajar Guru Terhadap Motivasi Belajar Siswa Serta Implikasinya terhadap Prestasi Belajar Akuntansi. Skripsi UPI Bandung: tidak diterbitkan

Wafa Nurhilma. (2013). Pengaruh Minat dan Keterampilan Dasar Mengajar Guru Pada Mata Pelajaran Akuntansi. Skripsi UPI Bandung: tidak diterbitkan. Wijaya, C. dan Rusyan, A.T. (1994). Kemampuan Dasar Guru Dalam Proses Belajar

Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Yogaswara, A. (2010). Kontribusi Manajerial Kepala Sekolah dan Sistem Informasi Kepegawaian terhadap Kinerja Mengajar Guru. Jurnal Penelitian Pendidikan, 11(2).