PENDAHULUAN Peningkatan Keaktifan Belajar Matematika Melalui Model Pembelajaran Problem Posing Tipe Post Solution Posing (PTK di Kelas VIII C SMP Negeri 2 Weru Tahun Ajaran 2011/2012).

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan

potensi

dirinya

untuk

memiliki

kekuatan

spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara (Jumali,

2008: 91).
Keberhasilan proses pembelajaran merupakan hal utama yang
diinginkan dalam melaksanakan pendidikan di sekolah. Sebagai upaya
meningkatkan keberhasilan dalam pembelajaran telah banyak dikembangkan
metode-metode pembelajaran

dalam rangka

perubahan

belajar yang

melibatkan guru dan siswa. Peran guru sebagai fasilitator, sedangkan siswa
merupakan individu yang belajar.
Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang berfungsi
mengembangkan kemampuan menghitung, mengukur, dan menggunakan
rumus matematika yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Mengingat
peranan matematika yang sangat penting, maka siswa dituntut untuk
menguasai pelajaran matematika secara tuntas di setiap jenjang pendidikan.
Namun pelajaran matematika selalu dianggap sulit dan ditakuti oleh siswa

sehingga sangat berdampak pada prestasi belajar siswa. Ketidaksenangan

1

2

terhadap matematika ini dapat berpengaruh terhadap keaktifan dalam proses
belajar mengajar.
Sardiman ( 2009: 97) mengemukakan dalam kegiatan belajar, subjek
didik/siswa harus aktif berbuat. Proses belajar tidak mungkin berlangsung baik
tanpa adanya aktivitas dari siswa. Oleh karena itu, setiap kegiatan belajar yang
sedang berlangsung hendaknya melibatkan seluruh siswa. Setiap materi akan
lebih mudah untuk dipahami apabila disajikan dengan cara yang tepat,
sehingga tidak membuat siswa merasa jenuh dan bosan, oleh karena itu siswa
akan lebih aktif dan bersemangat dalam belajar matematika. Upaya guru
dalam mengembangkan keaktifan belajar siswa sangatlah penting, sebab
keaktifan belajar siswa menjadi penentu bagi keberhasilan pembelajaran yang
dilaksanakan.
Berkaitan dengan hal tersebut, pembelajaran yang sama juga terjadi di
SMP Negeri 2 Weru ditemukan permasalahan mengenai keaktifan siswa

diantaranya : 1) 13,15% keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan, 2)
10,52% siswa mengajukan pertanyaan meskipun guru sering memberi
kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang hal-hal yang belum
dimengerti, 3) 7,89% hanya sebagian kecil siswa yang mau maju ke depan
kelas untuk mengerjakan soal, 4) keaktifan dalam diskusi hanya 26,31%.
Rendahnya keaktifan belajar siswa dipengaruhi oleh beberapa faktor
antara lain adalah guru yang menggunakan teknik mengajar yang kurang tepat
akan menyebabkan siswa tidak dapat dengan mudah memahami dan
menguasai

materi

yang disampaikan.

Adapun metode pembelajaran

3

matematika yang umumnya digunakan oleh guru adalah metode ceramah
Sehingga metode yang digunakan pada saat pengajaran menitik beratkan pada

keaktifan guru, bukan keaktifan siswa. Sehingga dalam proses pembelajaran
menyebabkan siswa kurang aktif dan cenderung hanya mendengarkan atau
memperhatikan guru tanpa ada tindakan aktif dari siswa. Pelajaran matematika
tidak segera dikuasai dengan mendengarkan dan mencatat saja, masih
diperlukan lagi keaktifan siswa seperti bertanya, mengerjakan soal, dan
mengadakan diskusi.
Untuk mengatasi masalah tersebut, maka perlu diterapkan model
dalam pembelajaran matematika yang dapat melibatkan siswa secara aktif dan
menyenangkan tentunya dengan melibatkan siswa dalam kegiatan diskusi di
kelas. Model pembelajaran yang dimaksud yaitu problem posing tipe post
solution posing.

Model

pembelajaran

problem

posing


adalah

suatu

model

pembelajaran yang mewajibkan siswa untuk mengajukan soal sendiri melalui
belajar soal atau berlatih soal secara mandiri. Post solution posing yaitu siswa
membuat soal yang sejenis seperti yang dibuat oleh guru.
Model pembelajaran ini dapat memberikan kesempatan kepada siswa
untuk membuat soal seperti yang dibuat oleh guru dan menyelesaikannya
sendiri atau diselesaikan oleh siswa yang lain, sehingga akan terlihat kegiatan
siswa akan lebih dominan dibandingkan dengan guru. Soal yang telah disusun
dapat diajukan sebagai bahan diskusi bersama teman sekelompok apabila
muncul permasalahan dapat didiskusikan dengan guru. Pemilihan dan

4

penerapan model pembelajaran problem posing ini diharapkan akan
mempengaruhi cara belajar siswa yang semula cenderung untuk pasif ke arah

yang lebih aktif .
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk
mengadakan penelitian dengan judul “Peningkatan Keaktifan Belajar
Matematika Melalui Model Pembelajaran Problem Posing tipe Post Solution
Posing”.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka dapat dirumuskan
permasalahan sebagai berikut: Apakah penggunaan model pembelajaran
problem posing tipe post solution posing dapat meningkatkan keaktifan

belajar matematika pada siswa kelas VIII C SMP Negeri 2 Weru?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dan mendeskripsikan
penggunaan model pembelajaran problem posing tipe post solution posing
dapat meningkatkan keaktifan belajar matematika pada siswa kelas VIII C SMP
Negeri 2 Weru. Indikator keaktifan siswa yaitu : 1) mengajukan pertanyaan, 2)

menjawab pertanyaan, 3) mengerjakan soal di depan kelas, dan 4) berdiskusi.
D. Manfaat Penelitian

Sebagai Penelitian Tindakan Kelas (PTK), penelitian ini memberikan
manfaat pada pembelajaran matematika.

5

1.

Manfaat Teoritis
Secara teoritis penelitian ini memberikan sumbangan ilmu pengetahuan
penggunaan model pembelajaran problem posing tipe post solution posing
untuk dapat meningkatkan keaktifan belajar matematika pada siswa kelas
VIII C SMP Negeri 2 Weru.

2.

Manfaat Praktis
a. Bagi Guru
Sebagai referensi baru dan masukan dalam memperluas wawasan
dunia pendidikan berkenaan dengan penggunaan model pembelajaran
problem posing tipe post solution posing dalam meningkatkan


keaktifan belajar matematika.
b. Bagi Siswa
Meningkatkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran matematika.
c. Bagi sekolah
Memberikan

sumbangan

yang

baik

dalam

rangka

pembelajaran matematika dan peningkatan mutu sekolah.

perbaikan


Dokumen yang terkait

enerapan Model Problem Posing Dengan Metode Tugas Terstruktur Dalam Pembelajaran Fisika di SMA; Rr. Laksmi Wulandari

0 8 16

Peningkatan Aktivitas Belajar Matematika Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation

0 7 205

Problem Posing Melatih Kemampuan Mahasis

0 9 16

Penerapan Model Pembelajaran Problem Posing dengan Metode Eksperimen untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fisika pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 19 Mataram Tahun Pelajaran 20152016 Sofiana Rahmiatun Hatmawati1 , Joni Rokhmat2 , Kosim2

0 0 8

13 Pengaruh Gaya Belajar VAK pada Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning Terhadap Hasil Belajar IPA Fisika Siswa SMP Negeri 2 Narmada Tahun Ajaran 20152016

0 0 9

Impelementasi Pendekatan Pembelajaran Problem Posing dan Pengaruhnya Terhadap Hasil Belajar Matematika

0 4 12

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar Matematika Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Siswa Kelas V SD Negeri 2 Wonoroto Kabupaten Wonosobo Semester II Tahun Ajaran 2014 / 2015

0 0 17

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar Matematika Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Siswa Kelas V SD Negeri 2 Wonoroto Kabupaten Wonosobo Semester II Tahun Ajaran 2014 / 2015

0 0 14

Impelementasi Pendekatan Pembelajaran Problem Posing dan Penga- ruhnya Terhadap Hasil Belajar Matematika

0 1 12

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Keaktifan dan Hasil Belajar Siswa Kelas V Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (GI) di SD Negeri Lodoyong 03 Ambarawa

0 1 16