Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar Matematika Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Siswa Kelas V SD Negeri 2 Wonoroto Kabupaten Wonosobo Semester II Tahun Ajaran 2014 / 2015

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Latar dan Karakteristik Subjek Penelitian

  Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas untuk mata pelajaran Matematika yang dilaksanakan pada kelas SD Negeri 2 Wonoroto semester II tahun ajaran 2014/2015. SD yang terletak di Jalan Watumalang km 12 Kabupaten Wonosobo ini berada di tengah pemukiman masyarakat dan dekat dengan akses jalan raya. Sarana dan prasarana di SD Negeri 2 Wonoroto masih terbatas (belum memiliki laboratorium sebagai pendukung proses pembelajaran). Model pembelajaran yang di gunakan kurang bervariasi, yaitu dengan metode ceramah saja, serta masih menggunakan pembelajaran yang bersifat satu arah sehingga kurang menarik. Siswa kurang semangat dalam mengikuti pembelajaran dan kurang berpartisipasi dalam proses pembelajaran yang berlangsung.

  Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V dengan jumlah siswa 16 terdiri dari 7 siswa laku-laki dan 9 siswa perempuan. Jumlah siswa siswa tersebut cukup beragam, ada yang pandai dan aktif (75%) serta adapula yang pasif (25%). Kondisi sosial ekonomi orang tua siswa bermacam-macam, sebagian besar pekerjaaan orang tua/wali siswa adalah petani (56,25%), buruh tani (31,25%) serta ada beberapa sebagai pedagang (12,5%).

  Beberapa prestasi telah diraih oleh SD Negeri 2 Wonoroto baik di bidang akademik maupun non akademik. Banyak siswa yang sebenarnya memiliki potensi baik dalam bidang akademik maupun non akademik. Mereka hanya perlu bimbingan, dukungan dan motivasi dari pihak sekolah ataupun dari keluarga untuk dapat mengembangkan kemampuan yang di milikinya.

  Pencapaian dalam bidang akademik, tidak semua siswa memiliki catatan prestasi yang memuaskan, terutama pada hasil belajar. Hal ini terbukti dari hasil belajar matematika pada semester 1 yang belum memenuhi target dalam memperoleh nilai di bawah standar Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) ≥ 70. Oleh karena itu, perlu perbaikan pembelajaran melalui penelitian tindakan kelas (PTK) guna meningkatkan hasil belajar, khususnya pada mata pelajaran matematika.

3.2 Variabel Penelitian

  Penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu variabel terikat dan varibel bebas, secara rinci sebagai berikut :

  3.3.1. Variabel terikatnya adalah hasil belajar matematika siswa kelas V SD Negeri 2 Wonoroto Kabupaten Wonosobo Semester II tahun ajaran 2014 /2015

  3.3.2. Variabel bebasnya adalah Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT, yaitu kegiatan prembelajaran mata pelajaran matematika dengan langkah-langkah:

  1. Penyajian Kelas Penyampaian informasi tentang materi operasi hitung berbagai bentuk pecahan

  2. Belajar dalam Kelompok Siswa bekerja dalam kelompok untuk menyelesaikan lembar kerja kelompok yang berkaitan dengan soal operasi hitung berbagai bentuk pecahan

  3. Permainan Game atau permainan terdiri dari pertanyaan-pertanyaan yang relevan dengan materi, dan dirancang untuk menguji pengetahuan yang didapat peserta didik.

  4. Pertandingan atau Lomba (Tournament) Setiap kelompok berlomba untuk menjawab pertanyaan yang di terdapat dalam kartu soal, untuk memperoleh point.

  5. Penghargaan Kelompok (Team Recognition) Kelompok yang paling banyak mendapatkan point, maka berhak untuk memperloleh penghargaan.

3.3. Prosedur Pelaksanaan

  Rancangan penelitian tindakan yang di gunakan dalam penelitian ini adalah model spiral, yang di kemukakan oleh Stephen Kemmis dan Robin Mc.Taggart, melalui dua siklus yang masing-masing siklus terdiri dari 3 tahap yakni rencana tindakan, pelaksanaan tindakan dan observasi serta refleksi. (Hamzah. B. Uno, dkk. 2011:87). Prosedur pelaksanaan penelitian ditunjukkan melalui gambar 3.1 berikut :

  Gambar 3 PTK Model Spiral dari C. Kemmis & Mc. Tagart

  Prosedur PTK dengan menggunakan model spiral dari Stephen Kemmis dan Robin Mc. Taggart, dapat di jelaskan berikut ini.

3.3.1 Siklus I

  Pelaksanaan siklus 1 dilakukan untuk mengatasi permasalahan yang timbul pada pra siklus. Siklus dilakukan sebanyak 2 kali pertemuan, dengan langkah-langkah sebagai berikut:

  a. Perencanaan Tindakan Siklus I

  Kegiatan yang di lakukan dalam tahap ini adalah menyusun perangkat pembelajaran yang meliputi Rencana pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mata pelajaran matematika, menyusun tes yang yang akan di gunakan meliputi rubrik penilaian dan butir-butir soal, pedoman penyusunan observasi dengan standar kompetensi 5. Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah, Kompetensi Dasar 5.2 Menjumlah dan mengurangkan berbagai bentuk pecahan. RPP di sertai dengan materi operasi hitung penjumlahan berbagai bentuk pecahan, media berupa gambar pohon cemara yang untuk mengenalkan konsep penjumlahan pecahan, sumber belajar berupa buku paket pelajaran Matematika Kelas V, alat dan bahan yang di gunakan yaitu, sterofoam, kartu soal, stik berupa nomor absen siswa secara acak dan pin penghargaan. Perangkat evaluasi rubrik penilaian, butir soal dan lembar observasi. Lembar observasi di gunakan untuk pengamatan aktivitas yang terkait dengan pelaksanaan pembelajaran dengan model kooperatif tipe TGT.

  b. Pelaksanaan Implementasi Tindakan dan Observasi I

  Kegiatan yang di lakukan dalam tahap ini adalah mengimplementasikan RPP standar kompetensi standar kompetensi

  5.Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah, Kompetensi Dasar

  5.2Menjumlah dan mengurangkan berbagai bentuk pecahan. Dalam implementasi RPP ini menggunakan model pembelajran Kooperatif Tipe TGT. Dalam pelaksanaan RPP dilakukan oleh guru kelas V dan sebagai observer guru kelas II. Kegiatan Observasi di lakukan sebagai sarana pengumpulan data yang berkaitan dengan pelaksanaan tindakan penelitian. Kegiatan ini di lakukan oleh guru kelas yang berkolaborasi dengan peneliti di bantu rekan sejawat di sekolah sebagai observer dan waktunya bersamaan dengan pelaksanaan tindakan.

c. Refleksi 1

  Refleksi di lakukan untuk mengetahui kelemahan dan kelebihan dari tindakan pembelajaran yang dilakukan pada siklus 1. Refleksi ini dilakukan setelah pelaksanaan tindakan dan observasi pada siklus 1. Hasil refleksi ini berguna untuk menentukan tingkat keberhasilan yang telah dilakukan dan sebagai dasar pertimbangan untuk menyusun rencana kegiatan pada siklus 2.

3.3.2 Siklus II

  Pelaksanaan siklus 2 dirancang apabila siklus 1 belum berhasil mencapai indikator keberhasilan yang ditentukan. Kegiatan yang dilakukan pada siklus 2 merupakan perbaikan dari kelemahan atau kekurangan pada siklus 1. Pelaksanaan siklus 2 dilaksanakan sebanyak 2 kali pertemuan dengan langkah-langkah berikut ini a.

   Perencanan Tindakan 2

  Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini sama dengan perancanaan tindakan yaitu menyusun perangkat pembelajaran (RPP) dan observasi. Pelaksanaan siklus 2 dilaksanakan sebanyak 2 kali pertemeuan dengan standar kompetensi 5. Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah dan kompetensi dasar 5.3 Mengalikan dan membagi berbagai bentuk pecahan. RPP dalam siklus ini mempertimbangkan hasil refleksi siklus 1 sehingga ada peningkatan di siklus 2.

b. Pelaksanaan Tindakan dan observasi 2

  Kegiatan pada tahap ini yaitu pelaksanaan RPP yang telah di susun dan di persiapkan. Dalam implementasi RPP ini menggunakan model pembelajaran Kooperatif Tipe TGT. Kegiatan Observasi dilakukan sebagai sarana pengumpulan data yang berkaitan dengan pelaksanaan tindakan penelitian. Dalam kegiatan ini, sebagai observer yaitu guru kelas II dan waktunya bersamaan dengan pelaksanaan tindakan.

c. Refleksi 2

  Refleksi ini dilakukan dengan tujuan untuk mengevaluasi kelemahan dan kelebihan dari tindakan pembelajaran yang telah dilakukan . Hasil refleksi pada siklus 2 ini, berguna untuk menentukan tingkat keberhasilan dari tindakan.

3.4. Jenis Data, Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen penelitian

  3.4.1 Jenis Data

  Jenis data dalam penelitian ini meliputi data kuantitatif yang berupa tes hasil belajar dan kualitatif melalui unjuk kerja.

  3.4.2 Teknik Pengumpulan Data

  Teknik pengumpulan data berupa dokumentasi, observasi dan metode tes. Teknik pengumpulan data berupa dokumentasi di gunakan untuk mendapatkan data identitas siswa kelas V SD Negeri 2 Wonoroto Kabupaten Wonosobo sebagai objek penelitian. Selain untuk mendapatkan data metode dokumentasi juga digunakan untuk mendapatkan daftar nilai mata pelajaran Matematika. Observasi digunakan untuk mengamati pemberian perlakuan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT siswa kelas V SD Negeri 2 Wonoroto Kabupaten Wonosobo. Selain untuk mengamati pemberian perlakuan, observasi digunakan untuk mendapatkan nilai unjuk kerja siswa. Metode tes digunakan untuk mendapatkan data hasil belajar siswa siklus I dan siklus II setelah diberi perlakuan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT.

3.4.3 Instrumen Penelitian

  Intrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa lembar observasi dan tes formatif berupa butir soal pilihan ganda. Lembar obervasi diisi pada saat proses pembelajaran berlangsung. Obervasi dilaksanakan untuk mengontrol proses pembelajaran agar sesuai dengan keadaan yang diinginkan dan digunakan untuk mendapatkan nilai unjuk kerja siswa pada saat pembelajaran berlangsung. Tes formatif digunakan untuk mendapatkan data hasil belajar siswa siklus 1 dan siklus 2 setelah diberi perlakuan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT. Instrumen butir soal yang digunakan dalam siklus 1 maupun siklus 2 sebelumnya telah diuji validitas dan reliabilitasnya sehingga instrumen tes formatif yang digunakan valid dan reliabel. Sebelum membuat instrumen penelitian baik lembar observasi maupun tes formatif peneliti menyusun kisi-kisi observasi dan kisi-kisi tes formatif.

a. Kisi-kisi Observasi

  

Tabel 2

Kisi-kisi Tindakan Pembelajaran Menggunakan Model Pembelajaran

Kooperatif Tipe TGT Siklus 1 dan 2

Pertemuan 1

  Indikator Model Pembelajaran Kooperatif tipe Aspek Item TGT

  Mengucapkan salam dan mempersiapkan siswa untuk 1,2 belajar

  Menyampaikan tema dan tujuan pembelajaran 3,4

  Pendahuluan

  Memberikan motivasi pembelajaran

  5 Melakukan apersepsi pembelajaran

  6 Kegiatan Inti Bertanya jawab tentang materi yang akan dipelajari

  7 Siswa menyimak penjelasan materi pelajaran dari guru

  8 Siswa dibagi dalam kelompok dan berdiskusi bersama 9, 10,11 kelompok dengan bimbingan guru (Belajar Dalam

  Kelompok/ Tim)

  Siswa melaporkan hasil diskusi kelompok dan 12, 13 kelompok lain menanggapi Siswa dan Guru Menyimpulkan hasil diskusi

  14 Siswa menyimak penjelasan guru tentang permaianan

  15 Siswa melakukan kegiatan permaianan dengan 16, 17 menempelkan kartu pada sterofoam yang telah disediakan (Permaianan/ Game) dan langkah ini diulangi samapi soal yang di berikan guru terjawab semua Tanya jawab tentang materi yang telah dipelajari dan 18,19, 20 menyampaikan hal-hal yang belum dipahami Menyimpulkan materi yang telah dipelajari

  21 Penutup Refleksi kegiatan pembelajaran

  22 Guru melakukan penilaian

  23 Guru menyampaikan pesan moral dan tindak lanjut 24, 25 Guru memberikan motivasi dan salam untuk 26, 27 mengakhiri kegiatan pembelajaran

  

Pertemuan 2

  Mengucapkan salam dan mempersiapkan siswa untuk 1,2 belajar

  Pendahuluan Menyampaikan tujuan pembelajaran

  3 Memberikan motivasi pembelajaran

  4 Melakukan apersepsi pembelajaran

  5 Siswa menyimak penjelasan guru tentang aturan

  6 tournament Siswa melakukan lomba (Tournament) 7,8, 9,

  10, 11,

  Kegiatan Inti

  14,15,16 Kelompok yang memperoleh nilai tertinggi mendapat

  17 penghargaan dari guru (Penghargaan) Bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui

  18 Siswa diberikan soal evaluasi

  19 Penutup Refleksi kegiatan pembelajaran

  20 Guru menyampaikan pesan moral dan tindak lanjut 21,22 Guru memberikan motivasi dan salam untuk 23,24 mengakhiri kegiatan pembelajaran

  

Tabel 3

Kisi-kisi Pengamatan Unjuk Kerja Siswa Pada Pembelajaran Kooperatif Tipe

TGT Siklus 1 dan 2

No. Aspek Yang Diamati Item

  1. Siswa menyimak penjelasan guru

  1

  2. Siswa berpartisipasi aktif dalam kegiatan diskusi

  2

  3. Siswa melaporkan hasil diskusi

  3

  4. Siswa menanggapi hasil diskusi

  4

  5. Siswa melakukan permainan sesuai dengan

  5 aturan yang telah ditentukan

  6. Siswa melakukan tournament ronde 1

  6

  7. Siswa berdiskusi kembali dengan kelompok

  7 untuk membahas kelemahan kelompok

  8. Melakukan tournament ronde 2 dan memperoleh

  8 penghargaan bagi kelompok yang mendapatkan poin tertinggi

  Jumlah

  8 b. Kisi-kisi Tes Formatif

  

Tabel 4

Kisi-kisi Tes Formatif Siklus I

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Materi Pokok Indikator Bentuk Soal Item 5.

  5 Kisi-kisi Tes Formatif Siklus II Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Materi Pokok Indikator Bentuk Soal Item 5.

   Membagi berbagai bentuk pecahan

  Pilihan ganda 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7,8, 9, 10, 11,12, 13 14

   Mengalikan berbagai bentuk pecahan

   Perkalia n dan pembagi an pecahan

  5.3. Mengalikan dan membagi berbagai bentuk pecahan.

  Menggunaka n pecahan dalam pemecahan masalah.

  25 Tabel

  Menggunakan

  Pilihan ganda 3, 8, 9, 10, 11,12, 13,17, 18,19, 20,21, 22,24,

   Menjumlah kan berbagai bentuk pecahan berpenyebut berbeda.

  Pilihan ganda 1, 2, 4, 5, 6, 7, 14, 15, 16, 23

   Menjumlahk an berbagai bentuk pecahan berpenyebut sama.

   Penjumlahan pecahan  Pengurangan Pecahan

  5.2.Menjumlah kan dan mengurang kan berbagai bentuk pecahan.

  pecahan dalam pemecahan masalah.

  Pilihan ganda 15, 16, ,17,18, 19,20, 21, 22, 23, 24,

  3. 5 Indikator Kinerja

  Tolok ukur keberhasilan tiap-tiap siklus dalam penelitian tindakan kelas ini, adalah sistem belajar tuntas yaitu pencapaian nilai KKM ≥ 70. Keberhasilan belajar secara klasikal tercapai apabila sebanyak 90% s iswa telah mencapai nilai ≥ 70.

  3.6 Teknik Analisis Data

  Teknik analisis data menggunakan teknik analisis deskriptif komparatif yaitu membandingkan hasil penelitian antar siklus di sertai deskripsi.

  3.7. Uji Prasyarat

3.7.1 Uji Validitas

  Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugioyono, 2011:121). Uji validitas pada penetian ini menggunakan program IBM SPSS

  Statistic 20 dengan teknik Corrected Item Total Correlation untuk mencari

  koefisien korelasinya. Sugiono (2011: 128) menyatakan jika r hitung > r tabel maka dapat dikatakan bahwa tes hasil belajar mengukur keadaan yang ingin diukurnya (valid). Harga tabel untuk jumlah siswa (N) 20 dengan taraf signifikan 5% menunjukkan angka sebesar 0,444.

  Hasil Uji Validitas

  Instrumen yang diuji dalam penelitian ini adalah soal pilihan ganda yang akan digunakan untuk soal tes formatif siklus I dan siklus 2. Pengujian intrumen soal dilakukan pada kelas VI di SD Negeri 2 Wonoroto. Secara rinci dapat ditunjukkan pada tabel 3.5 dan tabel 3.6 sebagai berikut.

  

Tabel 6

Hasil Uji Validitas Butir Soal pada Siklus 1

  18 0,628

  √

  14 0,620

  √

  15 0,518

  √

  16 0,619

  √

  17 0,554

  √

  √

  √

  19 0,715

  √

  20 0,554

  √

  21 0,505

  √

  22 0,632

  √

  23 0,629

  13 0,634

  12 0,551

  No r (0,444) Keterangan Valid Tidak Valid

  √

  1 0,798

  

  2 0,707

  √

  3 0,786

  √

  4 0,543

  √

  5 0,701

  6 0,496

  √

  √

  7 0,642

  √

  8 0,767

  √

  9 0,607

  √

  10 0,759

  √

  11 0,587

  √

  25 0,518

  √

  10 0,782

  √

  11 0,671

  √

  12 0,635

  √

  13 0,635

  14 0,647

  9 0,472

  √

  15 0,644

  √

  16 0,565

  √

  17 0,621

  √

  18 0,523

  √

  √

  √

  3 0,657

  Jumlah

  25 Berdasarkan tabel 6 jumlah item soal yang valid adalah 25 soal yaitu no 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12,13,14,15,16,17,18,19,20,21,22,23,24,25.

  

Tabel 7

Hasil Uji Validitas Butir Soal pada Siklus II

  No r (0,444) Keterangan Valid Tidak Valid

  1 0,522

  √

  2 0,634

  √

  √

  8 0,753

  4 0,687

  √

  5 0,676

  √

  6 0,512

  √

  7 0,649

  √

  √

  √

  20 0,594 21 √ 0,635 22 √ 0,758 23 √ 0,805 24 √ 0,717

  √

  25 0,691

  Jumlah

  25 Berdasarkan tabel 7 jumlah item soal yang valid adalah 25 soal yaitu no 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12,13,14,15,16,17,18,19,20,21,22,23,24,25.

3.7.2 Uji Reliabilitas

  Sugiyono (2011: 121) menyatakan bahwa instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama akan menghasilkan data yang sama. Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan program IBM SPSS Statistic 20 dengan teknik Reliability Analysis untuk mengetahui nilai koefisien Alpha Cronbach. Tingkat reliabilitas instrumen ditentukan menurut pedoman yang dikemukakan oleh Wardani Naniek Sulistya (Sulistiyana, 2012: 44) yang didasarkan pada koefisien Cronbach

  ’s Alpha adalah sebagai berikut :

  α < 0,6 : Kurang Baik 0,6 < α < 0,8 : Diterima

  : Baik α > 0,8

  Hasil Uji Reliabilitas

  Uji reliabilitas pada penelitian ini, menggunakan program IBM SPSS Statistic

  20 dengan teknik Reliability Analysis untuk mengetahui nilai koefisien Cronbach ’s

Alpha . Hasil uji reliabilitas soal tes formatif siklus I dan 2 dapat dilihat pada tabel di

  bawah ini

  

Tabel 8

Hasil Uji Reliabilitas Siklus I

Reliability Statistics

  Cronbach's Alpha N of Items .947

  25 Hasil uji reliabilitas pada tabel 8 menunjukkan bahwa soal pada siklus 1 memiliki

Cronbach's Alpha 0,947 sehingga dapat di nyatakan reliabilitas soal di kategorikan

baik.

  

Tabel 9

Hasil Uji Reliabilitas Siklus 2

Reliability Statistics

  Cronbach's Alpha N of Items .950

  25 Hasil uji reliabilitas pada tabel 9 menunjukkan bahwa soal pada siklus 2 memiliki

  0,950 sehingga dapat di nyatakan reliabilitas soal di kategorikan

  Cronbach's Alpha baik.

3.7.3 Tingkat Kesukaran

  Tingkat kesukaran adalah angka yang menunjukkan proporsi peserta didik yang menjawab betul suatu butir soal Slameto, 2001 (Wardani, Naniek Sulistya, dkk, 2001: 338). Tingkat kesukaran pada umumnya dinyatakan dalam proporsi yang besarnya berkisar 0,00

  • – 1,00 Aiken, 1994 (Wardani, Naniek Sulistya, dkk, 2012: 338). Tingkat kesukaran soal adalah peluang untuk menjawab benar suatu soal pada tingkat kemampuan tertentu yang biasanya dinyatakan dalam bentuk indeks. Indeks tingkat kesukaran (P) dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:

  N B P =

  Dimana: B = Jumlah peserta didik yang menjawab betul N = Jumlah peserta didik P = Jumlah peserta didik yang menjawab benar dibagi dengan jumlah keseluruhan peserta didik atau proporsi peserta didik yang menjawab benar

  Untuk menentukan tingkat kesukaran butir soal menurut Wardani, Naniek Sulistya, dkk, 2012 menggunakan tabel tingkat kesukaran berikut ini

  Tabel 10 Rentang Nilai Tingkat Kesukaran

  Rentang Nilai Tingkat Kesukaran 0,00 - 025

  0,26-0,75 0,76-1,00

  Sukar Sedang

  Mudah

  Hasil Penelitian Tingkat Kesukaran

  Hasil penelitian tingkat kesukaran soal pilihan ganda pada siklus 1 yang berjumlah 25 dengan jumlah siswa 20 secara rinci sebagai berikut:

  Tabel 11 Hasil Uji Tingkat Kesukaran Siklus 1 Tingkat Kesukaran Item

  Sukar

  2 Sedang 1, 3, 4, 5, 6,7, 8, 9, 10, 11, 12, 13,

  14, 15, 16, 18,19, 21, 22, 23, 24,

  25 Mudah 17, 2 Tabel diatas menunjukkan bahwa kriteria sukar pada item 2 , sedangkan kriteria sedang pada item 1, 3, 4, 5, 6,7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17,18,19, 21, 22, 23, 24, 25, dan kriteria mudah pada item 17, 20.

  

Tabel 12

Hasil Uji Tingkat Kesukaran Siklus 2

Item Tingkat Kesukaran

  2, 3, 4,

  Sedang 5, 6,7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17,18,19, 20, 21, 22,

  23, 24, 25

  1 Mudah

  Tabel diatas menunjukkan bahwa tidak ada butir soal dengan kriteria sukar, sedangkan kriteria sedang pada item 2, 3, 4, 5, 6,7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17,18,19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, dan kriteria mudah pada item 1.

Dokumen yang terkait

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Penerapan Pembelajaran Number Head Together (NHT) pada Siswa Kelas V SDN Ngajaran 02 Kecamatan Tuntang Kabupat

0 0 36

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN NUMBER HEAD TOGETHER (NHT) PADA SISWA KELAS V SDN NGAJARAN 02 KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG SEMESTER II TAHUN AJARAN 20142015

0 0 13

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Penerapan Pembelajaran Number Head Together (NHT) pada Siswa Kelas V SDN Ngajaran 02 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Semester II Tahun Ajaran 2014/201

0 0 65

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Model Cooperative Learning Tipe STAD terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 3 SDN Karangtengah Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Semester 2 Ta

0 0 7

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Model Cooperative Learning Tipe STAD terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 3 SDN Karangtengah Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Semester 2 Tahun Ajaran 2014/2015

0 0 24

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Model Cooperative Learning Tipe STAD terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 3 SDN Karangtengah Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Semester 2 Tahun Ajaran 2014/2015

0 0 17

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Setting Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Model Cooperative Learning Tipe STAD terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 3 SDN Karangtengah Kecamatan Tuntan

0 0 26

PENGARUH MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE STAD TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS 3 SDN KARANGTENGAH KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG SEMESTER 2 TAHUN AJARAN 20142015

0 0 16

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar Matematika Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Siswa Kelas V SD Negeri 2 Wonoroto Kabupaten Wonosobo Semester II Tahun Ajaran 2014 / 2015

0 0 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Hasil Belajar Siswa - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar Matematika Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Siswa Kelas V SD Negeri 2 Wonoroto K

0 0 26