TINGKAT KEPUASAN NASABAH TERHADAP KINERJA PELAYANAN BMT AMANAH UMMAH KARTASURA Tingkat Kepuasan Nasabah Terhadap Kinerja Pelayanan Bmt Amanah Ummah Kartasura (Tinjauan Etika Bisnis Islam).

TINGKAT KEPUASAN NASABAH TERHADAP KINERJA PELAYANAN
BMT AMANAH UMMAH KARTASURA
(Tinjauan Etika Bisnis Islam)

Naskah Publikasi Ilmiah

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Tugas guna
Memperoleh Gelar Sarjana Syariah (S. Sy)
Program Studi Muamalah (Syariah)
Fakultas Agama Islam

Oleh:
Nurjanah Widyowarti
NIM: I 000 090 030

FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013

i


ii

ABSTRAK
Tujuan Penelitian ini adalah untuk: 1) mengetahui bagaimana tingkat
kepuasan nasabah terhadap kinerja pelayanan BMT Amanah Ummah Kartasura, dan
2) bagaimana tinjauan etika bisnis Islam terhadap kinerja pelayanan BMT Amanah
Ummah Kartasura. Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah untuk
menambah wawasan yang berarti bagi ilmu pengetahuan khususnya khasanah dalam
perbankan Islam dan untuk memperluas dan mengembangkan tentang pemahaman
membangun kepuasan nasabah melalui kualitas pelayanan pada BMT Amanah
Ummah dan BMT yang lainnya.
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan. Penelitian lapangan ini
melakukan pengamatan/observasi, wawancara kualitatif dan melakukan keabsahan
data. Penelitian ini dilaksanakan di BMT Amanah Ummah Kartasura. Informasi
penelitian meliputi pimpinan BMT Amanah Ummah Kartasura, manajer SOP, teller ,
dan nasabah. Metode pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi dan
dokumentasi. Analisis data diawali dari (1) Reduksi data, (2) penyajian data, (3)
pemeriksaan kesimpulan.
Hasil penelitian ini adalah: 1) aspek pelayanan yang sangat mempengaruhi
kepuasan nasabah adalah pelayanan Reliability (keandalan), Empathy (memahami

kebutuhan pelanggan) dan Assurace (jaminan). Pada pelayanan Reliability
keandalannya memberikan pelayanan yang cepat terhadap nasabah dalam
menghadapi keluhannya dan jam buka pada tepat waktu, pelayanan Empathy dalam
memahami kebutuhan pelanggan tanpa membedakan status sosial dan keinginan
nasabah selalu terpenuhi dan pelayanan Assurace jaminan dalam menangani nasabah
dengan sabar dan baik. 2) aspek pelayanan Tangible (kemampuan fisik) belum dapat
mencapai 50% puas, dikarenakan masih ada kekurangan seperti fasilitas ruangan
yang kurang luas dan ruangan untuk nasabah atau instansi yang sengan complain. 3)
aspek pelayanan Reponsiveness hampir 70% nasabah masih cukup terpuaskan,
mereka belum merasa puas dikarenakan lamanya proses dalam menginput transaksi
pada bagian teller . Dan customer service yang terlalu lama dalam memproses
kebutuhan nasabah baik dalam hal pembukaan rekening tabungan atau proses akad
pembiayaan, sehingga membuat banyak nasabah mengantri lama melihat posisi
ruangan yang kurang luas. 4) kinerja pelayanan BMT Amanah Ummah secara
keseluruhan sudah memenuhi etika bisnis Islam seperti aspek pelayanan Tangible
(fisik) seperti sikap jujur, ramah, sopan dan pakaian syar’i. Reliability (keandalan)
sikap yang menjaga amanah dan bertanggung jawab, Empathy (memahami kebutuhan
pelanggan) dengan tidak membedakan status sosial, Responsivennes (ketanggapan)
bekerja dengan sungguh-sungguh, dan Assurace (jaminan).
Kata Kunci: Etika bisnis Islam, konsep kepuasan, kinerja pelayanan Bank.


1

guna menjaga hubungan baik dengan nasabah

PENDAHULUAN

untuk kedepannya.

Latar Belakang Masalah

Pelayanan yang baik dapat menciptakan

Perkembangan Lembaga Keuangan

kepuasan

Jasa Syariah di Indonesia mengalami banyak

Tetapi


perkembangan

dengan

Lembaga

karyawan

keinginan nasabah dengan menentukan nasabah

meningkatnya
Keuangan

apabila

memusatkan perhatian pada upaya pemuasan

peningkatan baik dari segi kuantitas maupun
jenisnya.


nasabah,

sasaran yang sebenarnya yang akan dilayani,

Jasa

mengidentifikasi

Syariah, diimbangi pula dengan persaingan

mengembangkan

bisnis yang menjadi semakin ketat. Salah

keinginan
produk

nasabah,


yang

mampu

memuaskan keinginan nasabah (Hasan, 2010:

satunya adalah Baitul mal wat tamwil (BMT).

94)

Banyak analisis menyebutkan bahwa BMT
merupakan perusahaan jasa yang tumbuh dan

Dalam hal ini hubungan antara nasabah

juga berkembang dengan cepat. BMT juga

dengan BMT haruslah dalam koridor bahwa

merupakan ide dan gagasan konsep lembaga


BMT bukanlah pihak yang mencari keuntungan

keuangan syariah yang pertama muncul di

di

Indonesia pada tahun 1980. Kinerja pelayanan

kepentingan nasabah. Tetapi tertumpu pada

yang sangat mempengaruhi kepuasan nasabah

keadilan, keseimbangan hak dan kepentingan

meliputi

tangible

itu bagi kedua belah pihak. Hubungan spesifik


fisik),

antara BMT dan nasabah tertumpu pada tujuan

reliability (kemampuan untuk meningkatkan

syariah (maqasid syariah). Tujuan utama

pelayanan dengan segera dan tepat waktu),

syariah adalah menjauhkan manusia dari ha-hal

beberapa

(kemampuan

reponsiveness

meningkatkan


aspek,

dalam

yaitu

menampilkan

(kemampuan
kecepatan

karyawan

atas

ketidak

pedulian


dengan

hak

untuk

yang diharamkan dan mencapai hal-hal yang

dalam

bermanfaat dari berbagai aspek kehidupan
termasuk kehidupan ekonomi dan bisnis.

menanggapi nasabah), assurance (ketrampilan
menangani keluhan pelanggan), dan empathy

Berdasarkan penjelasan di atas peneliti

(memahami kebutuhan pelanggan) terlebih


ingin mencari fakta terkait dengan kepuasan

pada bank yang berbasis syariah. Sebagai salah

nasabah setelah menerima pelayanan jasa dari

satu lembaga keuangan jasa syariah yang

BMT Amanah Ummah, khususnya pelayanan

memberikan pelayanan dalam bentuk jasa

yang menggunakan prinsip syariah. Dan hal ini

kepada nasabah, BMT Amanah Ummah harus

bisa dijadikan bahan evaluasi BMT Amanah

meningkatkan fasilitas dan kualitas pelayanan

Ummah untuk memperbaiki kualitas pelayanan
yang menurut nasabah masih kurang dan perlu
1

ditingkatkan lagi kualitasnya, agar nasabah

pergaulan

dimasyarakat,

puas. Apabila kepuasan dirasakan secara

penampilan,

cara

maksimal maka tidak menutup kemungkinan

berpakaian, sopan santun dan lain-lain

nasabah akan loyal pada perusahaan kita.

(Nur, 2010: 208).

Maka

dari

itu

peneliti

seperti

berbicara,

cara

bermaksud

Dalam Islam, yang paling dekat

menganalisis tingkat kepuasan nasabah pada

berhubungan dengan istilah etika di dalam

BMT Amanah Ummah dipandang dari etika

Al Quran adalah akhlaq. Al Quran juga

bisnis Islam, terutama dalam hal kinerja

mempergunakan sejumlah istilah lain untuk

pelayanannya dengan melakukan penelitian

menggambarkan konsep tentang kebaikan:

berjudul “TINGKAT KEPUASAN NASABAH

khair (kebaikan), qist (persamaan), „adl

TERHADAP KINERJA PELAYANAN BMT

(kesetaraan dan keadilan), haqq (kebenaran

AMANAH UMMAH KARTASURA (Tinjauan

dan kebaikan), ma‟ruf (mengetahui dan

Etika Bisnis Islam)”.

menyetujui)
Tindakan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk :
1.

Untuk

mengetahui

kepuasan

nasabah

pelayanan

BMT

bagaimana

tingkat

terhadap

kinerja

Amanah

bisnis

pelayanan

Islam
BMT

terhadap
Amanah

(ketakwaan).

terpuji

disebut

salihat

tercela

disebut

dan

sayyi‟at

(Muhammad, 2004: 37).
Muhammad

Ummah

mengatakan

(2004:

bisnis

38)

Islam

juga
adalah

serangkaian aktifitas bisnis dalam berbagai

Untuk mengetahui bagaimanakah tinjauan
etika

taqwa

tindakan

Kartasura ditinjau dari etika bisnis Islam.
2.

dan

bentuknya yang tidak dibatasi jumlah

kinerja

kepemilikan

Ummah

hartanya

(barang/jasa)

termasuk profitnya, namun dibatasi dalam

Kartasura

cara memperolehnya dan pendayagunaan
hartanya karena aturan halal dan haram.

LANDASAN TEORI

Baik Al Qur’an maupun hadist telah

A. Etika Bisnis Islam

memberikan resep tertentu dalam masalah

Etika menurut bahasa berasal dari

tata krama dan merekomendasikannya

kata “Ethics” yang berarti karakter atau

untuk kebaikan perilaku dalam masalah

kebiasaan atau adat istiadat. Menurut Prof.

bisnis. Perilaku yang baik mengandung

Robert C. Solomon, ethics adalah karakter

kerja yang baik sangatlah dihargai dan

atau sikap atau kebiasaan seseorang atau

dianggap sebagai suatu investasi bisnis

kelompok. Etika adalah ketentuan yang

yang benar-benar menguntungkan. Karena

mengatur tindak dan gerak manusia dalam
2

hal itu akan menjamin adanya kedamaian

B. Konsep Kepuasan Nasabah.

di dunia dan juga kesuksesan di Akhirat.

Kepuasan pelanggan merupakan

Dalam salah satu ayat Al Quran dijelaskan

suatu konsep yang telah dikenal dan

bahwa ketika seorang membeli petunjuk

banyak

digunakan

Allah dengan kesesatan maka termasuk

bidang

riset

orang yang tidak beruntung.

tingkat kepuasan pelanggan tertinggi

yang didapatkan pada saat proses

berarti perdagangan ataupun jual beli antar

transaksi dan juga puas akan barang

manusia. Beberapa ayat yang menerangkan

atau jasa yang mereka dapatkan, besar

tentang bagaimana bertransaksi yang adil

kemungkinan mereka akan kembali lagi

diantara manusia terangkum dalam Al

dan melakuakan pembelian yang lain

Baqarah ayat 282 dan An Nisa ayat 29.

dan juga akan merekomendasikan pada
teman-temannya (James, 2009: 63).

Firman Allah Surat Al Baqarah ayat 282:

Richard

     

pelanggan

apabila

James

(2009:

64)

atas

terpenuhinya

kebutuhannya. Hal itu berarti penilaian
bahwa suatu bentuk keistimewaan dari
suatu

   

beriman,

dalam

menjelaskan kepuasan adalah tanggapan

     

orang-orang

Mencapai

pelanggan merasa puas akan pelayanan

adalah perniagaan secara khusus yang

Hai

pelanggan.

berbagai

adalah tujuan utama pemasaran. Ketika

Adapun makna Ijarah yang kedua

Artinya:

dalam

barang

atau

jasa

ataupun

barang/jasa itu sendiri, memberikan
tingkat kenyamanan yang terkait denga

yang

pemenuhan keutuhan di bawah harapan

kamu

atau pemenuhan kebutuhan melebihi

bermu'amalah[179] tidak secara tunai

harapan

untuk waktu yang ditentukan, hendaklah

menunjukkan bahwa terpenuhinya suatu

kamu menuliskannya. dan hendaklah

kebutuhan

seorang

kenyamanan dan kenyamanan adalah

penulis

di

antara

kamu

kepuasan.

menuliskannya dengan benar.

3

pelanggan.

Hal

menciptakan

ini

suatu

menarik, AC, penampilan pegawai

C. Kinerja Pelayanan.
Kinerja berasal dari kata job

yang menarik.

performance adalah hasil kerja yang

2. Reliability,

kemampuan

untuk

dapat dicapai oleh seseorang atau

meningkatkan pelayanan dengan

kelompok orang dalam suatu organisasi

segera dan tepat waktu, kemudahan

baik

proses transaksi di kasir, dan lain-

secara

kualitatif

maupun

kuantitatif, sesuai dengan kewenangan

lain.

dan tugas tanggung jawab masing-

3. Reponsiveness,

masing, dalam upaya mencapai tujuan

merupakan

organisasi bersangkutan secara legal,

meningkatkan kecepatan karyawan

tidak melanggar hukum dan sesuai

dalam

dengan

nasabah,

moral

maupun

etika

(Moeheriono, 2012: 96-97).
Kinerja pelayanan

pada

tanggap

kemampuan

menanggapi
siap

membantu

didasarkan

daya

untuk

permintaan

sedia

kesulitan

dalam
nasabah,

kemampuan menyelesaikan keluhan

pengetahuan, keyakinan dan penilaian

pelanggan dengan tepat.

terhadap merek, kinerja produk, citra,

4. Assurance, jaminanan merupakan

dan salah satunya terhadap pelayanan

kemampuan untuk meningkatkan

yang diterima oleh nasabah. Sekali

ketrampilan

penilaian

karyawan

terhadap

merek,

kinerja

dan

pengetahuan

dalam

menangani

Empathy,

memahami

kebutuhan

maka kesetian nasabah akan terbentuk

pelanggan.

Rasa

menggunakannya secara berulang-ulang

kebutuhan pelanggan harus dimiliki

untuk jangka panjang.

oleh

Ali (2010, 89) menyimpulkan hasil

pelanggan lebih ditingkatkan dengan

kajian

tidak membedakan status sosial.

produk,

citra

dipersepsikan

dan
memuaskan

tentang

persepsi

pelayanan

nasabah.

nasabah,

kepuasan

setiap

tanggap

pegawai.

terhadap

Pelayanan

pelanggan terhadap standar pelayanan
jasa yang berfokus pada lima aspek,

D. Tinjauan Etika Bisnis Islam terhadap

yaitu:

kinerja pelayanan.
dalam

Baitul Mal wa Tamwil sebagai lembaga

menampilkan fisik. Gedung yang

keuangan jasa syariah memiliki peran

bersih,

utama dalam hal pelayanan kepada

1. Tangible,

kemampuan

nyaman,

interior

yang
4

nasabah dengan prinsip syariah yang

2. Keandalan.

menjadi tolak ukur dalam menilai

Pelayanan yang diberikan handal

kepuasan

syariah.

dan bertanggung jawab, ramah dan

Kepuasan nasabah dalam etika bisnis

sopan. Sopan santun adalah pondasi

islam

dasar dan inti dari kebaikan tingkah

nasabah

adalah

standar

adalah

tingkat

perbandingan antara harapan terhadap

laku.

jasa pelayanan yang seharusnya sesuai

3. Ketanggapan.

dengan syariah dengan kenyataan yang

Kesiagapan

diterima. Islam mengajarkan bila ingin

membantu nasabah dan memberikan

memberikan usaha yang baik berupa

pelayanan yang cepat dan tanggap.

pelayanan
memberikan

atau

jasa

yang

hendaknya

berkualitas

karyawan

dalam

4. Jaminan.
Pengetahuan

dan

karyawan

terhadap

nasabah terpuaskan. Nabi Muhammad

produk secara tepat, ketrampilan

SAW

dalam memberikan informasi dan

telah

mengajarkan

kepada

umatnya untuk selalu berbuat baik

kemampuan

dalam

menanamkan

kepada orang lain. Inilah sebenarnya

kepercayaan nasabah, kemampuan

dasar-dasar dari pelayanan yang optimal

dengan tanggap dalam menangani

(Hakim,dkk 2005:24).

keluhan nasabah secara tepat.
5. Empati

BMT merupakan lembaga keuangan

Kemampuan

dalam

memberikan

yang berbentuk koperasi syariah, maka

perhatian individual atau pribadi

di bawah ini akan dijelaskan pelayanan

kepada para nasabah dengan adil

dalam etika bisnis Islam, yaitu:

tanpa membedakan status sosial.

1. Bentuk fisik.
Salah satu catatan yang penting pada

METODE PENELITIAN

lembaga keuangan jasa syariah,

1. Jenis penelitian

bahwa

dalam

operasionalnya

Jenis penelitian ini adalah penelitian

menjalankan
juga

lapangan.

harus

Penelitian

lapangan

ini

memperhatikan dari sisi penampilan

melakukan

fisik para pengelola dalam hal

wawancara

berbusana dengan santun, syar‟i dan

keabsahan data (Nusa, 2011: 43). Penelitian

beretika, cara berbicara.

ini bermaksud melakukan kajian terhadap
5

pengamatan/observasi,
kualitatif

dan

melakukan

bagaimanan
Amanah

kinerja

pelayanan

Ummah

Kartasura

Ket:

BMT

n = ukuran sampel

dengan

pelaksanaannya yang menggunakan prinsip

N = ukuran populasi

syariah.

e = persen kelonggaran ketidaktelitian
adapun kesalahan pengambilan sampel

2. Obyek penelitian

yang

a. Populasi

masih

dapat

ditolerir

atau

Populasi merujuk pada sekumpulan

diinginkan adalah 10%, karena untuk

orang

desain deskriptif minimal 10% dari

atau

objek

yang

memiliki

populasi, jadi:

kesamaan dalam satu atau beberapa hal
yang

membentukmasalah-masalah

pokok

dalam

suatu

penelitian

9199

(Muhammad, 2008: 161)
Peneliti

mengambil

nasabah-nasabah

n=

populasi

BMT

1 + 9199. 10%.10%

dari

Amanah

9199

n=

Ummah Kartasura yang relatif sering

91,99

berhubungan langsung dengan BMT
Amanah Ummah Kartasura.

n=

b. Sampel

92

Jadi sampel yang digunakan adalah 92

Sampel adalah sebagian dari seluruh

responden

individu yang menjadi objek penelitian.

diwawancarai.

Tujuan penentuan sampel adalah untuk

dengan

akan

a. Observasi

mengamati

Teknik pengamatan menuntut adanya

hanya sebagian dari populasi, suatu

pengamatan dari seorang peneliti baik

reduksi

secara langsung maupun tidak langsung

terhadap

cara

yang

3. Metode pengumpulan data

memperoleh ketrangan mengenai objek
penelitian

nasabah

jumlah

obyek

penelitian (Mardalis, 1995: 55)

terhadap objek yang diteliti dengan

Untuk menentukan suatu sampel dari

menggunakan instrumen yang berupa

suatu populasi

pedoman

dapat

menggunakan

penelitian

dalam

bentuk

atau

lainnya.

rumus Slovin (Muhammad, 2008: 180)

lembar

sebagai berikut:

Teknik ini memiliki dua cara, yaitu

N

n=

pengamatan

pengamatan

1 + N.e²

terstruktur

dan

tidak

terstruktur. Observasi yang digunakan
6

oleh peneliti yaitu pengamatan dengan
cara

tidak

terstruktur.

Cara

4. Metode Analisis Data

tidak

Analisis

yang

digunakan

dalam

terstruktur adalah peneliti mengamati

penelitian ini adalah analisis deskriptif

arus

secara

kualitatif. Miles dan Huberman (2000: 68)

langsung pada nasabah dan mencatatnya

menyatakan bahwa dalam analisis kualitatif,

kemudian dianalisis. Dalam hal ini

tiga komponen analisa yaitu reduksi data,

Suplemen data dapat digunakan untuk

penyajian data, dan penarikan kesimpulan

tambahan analisis (Muhammad, 2008:

atau verikasi, aktivitasnya dilakukan dalam

150).

bentuk

peristiwa,

berbicara

b. Wawancara

interaktif

dengan

proses

pengumpulan data sebagai suatu siklus.

Wawancara yang dimaksud di sini

Dalam tahap analisa data dan penelitian,

adalah teknik untuk mengumpulkan data

penelitian ini menggunakan tehnik analisa

yang akurat untuk keperluan proses

data interaktif, yaitu reduksi data, kajian

pemecahan

data

masalah

tertentu,

yang

dan

verifikasi

data

(penarikan

sesuai dengan data. Pencarian data

kesimpulan). Tiga komponen pokok yang

dengan teknikini

akan dilewati adalah sebagai berikut:

dilakukan dengan

tanya jawab secara lisan dan bertatap

a. Reduksi data merupakan proses seleksi,

muka langsung antara seorang atau

pemusatan

beberapa orang pewawancara dengan

penyederhanaan dan abstraksi data kasar

seorang atau beberapa orang yang

yang muncul dari catatan-catatan tertulis

diwawancarai (Muhammad, 2008: 151).

di lapangan. Pelaksanaan reduksi data

Peneliti akan melakukan wawancara

ini

kepada Nasabah BMT Amanah Ummah

berlangsung, sedangkan kegunaannya

Kartasura.

adalah untuk lebih memfokuskan pokok

c. Dokumentasi

perhatian

dilakukan

selama

serta

penelitian

permasalahan yang sedanga diteliti.

Teknik dokumentasi digunakan untuk

b. Penyajian data

mengumpulkan data berupa data-data

Penyajian

tertulis yang mengandung keterangan

memungkinkan kesimpulan riset dapat

dan penjelasan serta pemikiran tentang

dimungkinkan kesimpulan riset dapat

fenomena yang masih aktual dan sesuai

dijabarkan. Dengan penyajian data,

dengan

peneliti akan lebih mudah memahami

masakah

penelitian

(Muhammad, 2008: 152).

adalah

informasi

yang

apa yang sedang terjadi dan tindakan
7

apa yang akan diambil, lebih jauh

mempengaruhi kepuasan nasabah dalam

menganalisa

menerima pelayanan. Dari hasil survei

atau

mengambil

yang

didapat dari penyajian data itu.

wawancara nasabah yang mengatakan puas

c. Pemeriksaan kesimpulan

sejumlah 91 nasabah dan yang mengatakan

Sejak awal pengumpulan data, peneliti

kurang puas sejumlah 1 nasabah.

mulai mengerti apa arti dari hal-hal
yang

dia

teliti

dengan

3. Reponsiveness

melakukan

Responsiveness adalah kemampuan bank

pencatatan berbagai peraturan, pola,

untuk menolong pelanggan dan ketersediaan

arahan sebab akibat dan proposisi,

untuk

sehingga

Menagani keluhan pelanggan dengan cepat

memudahkan

dalam

pengambilan kesimpulan

melayani

nasabah

dengan

baik.

dan tepat. Dari hasil survei nasabah yang
mengatakan puas sejumlah 35 nasabah,
cukup puas sejumlah 56 nasabah dan yang

HASIL PENELITIAN
Di bawah ini akan dijelaskan secara

mengatakan kurang puas hanya 1 nasabah

rinci hasil penelitian tentang tingkat kepuasan
nasabah

terhadap

pelayanannya

4. Assurance

dengan

Assuranceadalah

jaminanan

merupakan

menggunakan lima aspek standar pelayanan.

kemampuan

Untuk mengetahui tingkat kepuasan nasabah

ketrampilan dan pengetahuan karyawan

yaitu :

dalam

1. Tangible

keluhan nasabah dibutuhkan suatu cara yang

untuk

menangani

meningkatkan

nasabah.

Menangani

Tangible adalah bukti fisik atau wujud fisik

tepat demi memahami keinginan nasabah,

dari pelayanan. Pada tangible berdasarkan

dikarenakan perilaku nasabah yang berbeda-

wawancara yang dilakukan kepada nasabah,

beda setiap orangnya. Dari hasi survei

untuk pelayanan ini dari 92 nasabah yang

wawancara nasabah BMT Amanah Ummah

merasa puas sejumlah 40 nasabah,kemudian

yang mengatakan puas sejumlah 84 dan

untuk nasabah cukup puas sejumlah 52

yang mengatakan cukup puas sejumlah 8

nasabah.

nasabah.

2. Reliability

5. Empathy

Reliability adalah kemampuan perusahaan

Empathyadalah

bank untuk memberikan layanan sesuai

pelanggan. Rasa tanggap terhadap kebutuhan

dengan yang dijanjikan, kecepatan dan

pelanggan

harus

ketepatan

pegawai.

Pelayanan

dalam

melayani

sangat
8

memahami

dimiliki

kebutuhan

oleh

setiap

pelanggan

lebih

ditingkatkan dengan tidak membedakan

terpuaskan, mereka belum merasa puas

status sosial. Dari hasil survei wawancara

dikarenakan

nasabah BMT Amanah Ummah untuk

menginput transaksi pada bagian teller . Dan

pelayanan Empaty 92 nasabah mengatakan

customer service yang terlalu lama dalam

puas. Secara keseluruhan pelayanan Empaty

memproses kebutuhan nasabah baik dalam

sudah memenuhi harapan seluruh nasabah.

hal pembukaan rekening tabungan atau

lamanya

proses

dalam

proses akad pembiayaan, sehingga membuat
SIMPULAN DAN SARAN

banyak nasabah mengantri lama melihat

a. Aspek pelayanan Reliability (keandalan),

posisi ruangan yang kurang luas.

Empathy (memahami kebutuhan pelanggan)

Secara umum nasabah merasa puas terhadap

dan Assurace (jaminan) adalah yang paling

kinerja pelayanan BMT Amanah Ummah

mempengaruhi kepuasan nasabah BMT

yang sudah sesuai dengan etika bisnis

Amanah Ummah dan pelayanan, karena

syariah. Dari aspek pelayanan Tangible

hampir

aspek

(fisik) seperti sikap jujur, ramah, sopan dan

(keandalannya

pakaian syar’i. Reliability (keandalan) sikap

memberikan pelayanan yang cepat terhadap

yang menjaga amanah dan bertanggung

nasabah dalam menghadapi keluhannya dan

jawab, Empathy (memahami kebutuhan

jam buka pada tepat waktu), Empathy

pelanggan) dengan tidak membedakan status

(memahami kebutuhan pelanggan tanpa

sosial,

membedakan status sosial dan keinginan

bekerja dengan sungguh-sungguh,

nasabah selalu terpenuhi) dan Assurace

Assurace

(jaminan dalam menangani nasabah dengan

sudah memenuhi etika bisnis Islam

seluruh

pelayanan

nasabah

Reliability

pada

sabar dan baik) mengatakan puas dengan
pelayanan BMT Amanah Ummah Kartasura.
b. Aspek pelayanan Tangible (kemampuan
fisik) belum dapat mencapai 50% puas,
dikarenakan masih ada kekurangan seperti
fasilitas ruangan yang kurang luas dan
ruangan untuk nasabah atau instansi yang
sengan complain.
c. Apek

pelayanan

Reponsiveness

(daya

tanggap) hampir 70% nasabah masih cukup
9

Responsivennes

(jaminan)

secara

(ketanggapan)
dan

keseluruhan

Soemitra. Andri. 2009. Bank dan Lembaga
Keuangan Syariah. Jakarta: Kencana.

DAFTAR PUSTAKA
Ahmad. Mustaq. 2001. Etika Bisnis dalam
Islam. Jakarta: Pustaka Al Kautsar.

Yunia. Ika. 2013. Etika bisnis dalam Islam.
Jakarta: pena grafika.

Barnes. James G. 2009. Secrets of customer
relationship management (Rahasia manajemen
hubungan pelanggan). Yogyakarta: Penerbit
Andi.
Departemen Agama RI. 2005. Al-Quran dan
Terjemahan Al-Jumaanatul Alii. Bandung: CV.
Penerbit J-Art.
Hasan. Ali. 2010. Marketing Bank Syariah.
Bogor: Ghalia Indonesia.
Kotler, Philip. 2002. Manajemen Pemasaran.
Jakarta: STMG Desa Putra.
Muhammad. 2004. Etika Bisnis Islami.
Yogyakarta: Unit Penerbitan dan Percetakan.
Muhammad. 2008. Metodologi penelitian
Ekonomi Islam. Jakarta: Rajawali pers.
Moleong, lexy J. 2000. Metode Penelitian
Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya
Miles dan Huterman. 2002. Metode Penelitian
Kualitatif. Jakarta: Gramedia.
Mardalis. 1995. Metode Penelitian Suatu
Pendekatan Proposal. Jakarta: Bumi Aksara.
Putra. Nusa, Dr. S. Fil, M.Pd. 2011. Penelitian
Kualitas, Proses dan Aplikasi. Jakarta: Indeks.
Moeheriono. 2012. Pengukuran Kinerja
Berbasis Kompetensi. Jakarta: Rajawali Pers.
Ratminto dan Atik. 2012. Manajemen
Pelayanan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Rianto. M. Nur.2010. Dasar-dasar pemasaran
Bank Syariah. Bandung: Alfabeta.

10

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Nasabah Bmt Amanah Ummah Kabupaten Sukoharjo.

0 6 16

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSAAN DISTRIBUSI ZAKAT PADA BMT AMANAH UMMAH KARTASURA TAHUN 2014 Tinjauan Hukum Islam Terhadap Pelaksaan Distribusi Zakat Pada Bmt Amanah Ummah Kartasura Tahun 2014.

0 5 13

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSAAN DISTRIBUSI ZAKAT PADA BMT AMANAH UMMAH Tinjauan Hukum Islam Terhadap Pelaksaan Distribusi Zakat Pada Bmt Amanah Ummah Kartasura Tahun 2014.

0 4 17

PENDAHULUAN Tinjauan Hukum Islam Terhadap Pelaksaan Distribusi Zakat Pada Bmt Amanah Ummah Kartasura Tahun 2014.

0 7 4

PENGARUH PELAYANAN JASA TERHADAP TINGKAT KEPUASAN NASABAH DI BMT AMANAH UMMAH SUKOHARJO Pengaruh Pelayanan Jasa Terhadap Tingkat Kepuasan Nasabah Di BMT Amanah Ummah Sukoharjo.

0 3 17

BAB 1 Pengaruh Pelayanan Jasa Terhadap Tingkat Kepuasan Nasabah Di BMT Amanah Ummah Sukoharjo.

0 3 10

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN NASABAH Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Nasabah (Studi Kasus Pada BMT Amanah Ummah Di Surakarta).

0 1 13

PENDAHULUAN Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Nasabah (Studi Kasus Pada BMT Amanah Ummah Di Surakarta).

0 1 6

TINGKAT KEPUASAN NASABAH TERHADAP KINERJA PELAYANAN BMT AMANAH UMMAH KARTASURA Tingkat Kepuasan Nasabah Terhadap Kinerja Pelayanan Bmt Amanah Ummah Kartasura (Tinjauan Etika Bisnis Islam).

0 1 14

PENDAHULUAN Tingkat Kepuasan Nasabah Terhadap Kinerja Pelayanan Bmt Amanah Ummah Kartasura (Tinjauan Etika Bisnis Islam).

0 1 12