Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Popularitas Gangnam Style (Studi Pesan Terhadap Kepopuleran Gangnam Style) T1 362007102 BAB I

(1)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Akhir-akhir ini sering kita dengar tentang lagu yang berjudul Gangnam Style, yang dipopulerkan oleh PSY. Mungkin banyak di antara kita yang bertanya-tanya apa sebenarnya Gangnam Style itu dan mengapa ia bisa menggemparkan dunia? Lagu Gangnam Style pertama kali dinyanyikan oleh artis Korea, PSY, yang bernama asli Park Jae Sang ini sebetulnya mengandung sebuah sindiran dan kritikan terhadap gaya hidup mewah yang dipertontonkan oleh sekelompok masyarakat di Distrik Gangnam, Korea Selatan.

Gangnam merupakan nama suatu kawasan yang terletak di bagian selatan sungai Han di Seoul; bagian utara sungai itu bernama Gangbuk. Gangbuk awalnya merupakan jantung kota Seoul, namun pembangunan yang dilakukan sejak dekade 1970-an condong ke arah selatan sehingga daerah Gangnam berkembang sangat pesat mengungguli wilayah utara sungai. Distrik Gangnam sendiri terdiri dari 22 kawasan pemukiman, di antaranya adalah Apgujeong, Cheongdam, Yeoksam, Samseon, dan Nonhyeon, yang merupakan kawasan elit. Di daerah tersebut, anda bisa menemui banyak salon kecantikan yang menawarkan berbagai teknik perawatan untuk memiliki tubuh yang sempurna. Klinik operasi plastik bertebaran di daerah tersebut sebagai imbas dari masyarakat Korea yang tergila-gila pada tubuh yang indah, yang bersedia melakukan segala cara agar bisa tampil lebih sempurna.

Video musik Gangnam Style dari rapper asal Korea, PSY, yang dimuat di youtube menjadi video youtube paling populer di tahun 2012. Lebih dari 131 juta kali video youtube ini ditengok oleh anggota masyarakat maya yang tersebar di seluruh dunia. Bahkan pada tanggal 20 September 2012, video youtube ini mencapai rekor dunia untuk pengunjung terbanyak yang telah tercatat pada daftar di Guiness Book of Record.

Lagu Gangnam Style sendiri merupakan cerita seorang pria kaya sombong yang tinggal di Distrik Gangnam, dan disukai banyak wanita. Video musik ini


(2)

2 memperlihatkan PSY melakukan beberapa gerakan tubuh seperti orang menari sambil menyanyikan lagu Gangnam Style di beberapa tempat yang terletak di Distrik Gangnam. Gerakan tarinya seolah-olah sedang menunggang kuda yang nampak lucu walaupun sederhana. Lagu ini pertama kali dirilis pada tanggal 15 Juli 2012 dan kemudian dalam waktu singkat berhasil mencapai posisi jawara di berbagai tangga lagu Korea. Barangkali karena kelucuan PSY dalam video musik tersebut, maka video musik itu disebarkan oleh para K-Pop mania melalui jejaring sosial. Setelah itu, popularitas Gangnam Style semakin tak terbendung; Gangnam Style menjadi lagu K-Pop pertama sepanjang sejarah yang berhasil meraih viewers MV di atas 150 juta kali di Youtube.

Video musik Gangnam Style ternyata mampu melejit dan populer melampaui batas demografis Korea Selatan. Awalnya, PSY menyatakan bahwa dia membuat video musik Gangnam Style hanya untuk pasar Korea Selatan, namun kenyataannya melebihi dari target yang diharapkan. Padahal jika kita cermati, video musik tersebut tidak menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa universal yang memudahkan masyarakat negara lain memahaminya. Namun, para penikmatnya di negara lain, termasuk di Indonesia, tetap menyukainya. Gangnam Style memang dibuat untuk mendukung Korean Wave1 yang digalakkan oleh pemerintah Korea Selatan. Korean Wave merupakan suatu istilah untuk menggambarkan produk kebudayaan popular (pop culture) dari Korea Selatan yang berhasil diekspor ke negara-negara lain di wilayah Asia, Eropa, maupun Amerika, melalui musik, film, dan produk industri hiburan seperti drama televisi, agar Korea Selatan semakin dikenal oleh negara lain. Meskipun Gangnam Style adalah bagian dari Korean Wave, tetapi kepopulerannya nampak berbeda dengan musik K-POP yang lain seperti „Boy-band‟ dan Girl-band‟. Fenomena tarian Gangnam Style ini memang tidak bisa diperkirakan sebelumnya oleh pengamat hiburan manapun. Sebuah tarian yang sekilas terlihat biasa saja, sedikit norak dan berlebihan dan tidak ada kaitannya dengan tari tradisional asli Korea (Hanguk Muyong) ternyata bisa disukai banyak orang dari berbagai negara. Tidak hanya

1

http://www.academia.edu/2351818/Korean_Wave_sebagai_Soft_Power_Korea_Selatan diunduh pada tanggal 12/12/2012


(3)

3 kalangan biasa, tetapi juga kalangan atas di dunia hiburan. Gaya tarian yang sederhana seperti menunggang dan memecut kuda ala koboi ini ternyata mampu menghipnotis para penikmat tarian, baik dari kalangan artis maupun dari kalangan awam. Dengan gayanya yang unik dan sangat mencerminkan dirinya itulah, PSY berhasil menandatangani kontrak dengan manajer Justin Bieber, penyanyi muda nan tenar di dunia.

Kepopuleran Gangnam Style bukan sekedar promosi yang dilakukan oleh pihak manajemen PSY, tapi karena video musik ini memiliki sesuatu, yaitu sebuah pesan. Gangnam Style secara umum mendapat pujian oleh para kritikus karena ritme humornya yang catchy serta gerakan tari PSY yang tidak biasa. Berangkat dari fenomena kepopuleran Gangnam Style yang telah diuraikan di atas dan dengan asumsi bahwa tidak semua pesan dalam tarian Gangnam Style dapat dengan mudah dipahami oleh khalayak awam, penulis berniat melakukan penelitian yang berkaitan dengan kepopuleran gerak tari dan lagu Gangnan Style yang nampak biasa-biasa saja itu.

1.2 Rumusan Masalah

1) Mengapa Gangnam Style cepat populer di seluruh dunia?

2) Unsur-unsur apakah dalam video musik Gangnam Style yang dominan mendukung kepopuleran Gangnam Style?

1.3 Tujuan Penelitian

1) Untuk mengetahui makna dari tarian dan lagu Gangnam Style.

2) Untuk mengetahui unsur-unsur yang dominan mendukung kepopuleran Gangnam Style.


(4)

4 1.4 Manfaat Penelitian

- Manfaat Teoritis

Dapat menambah kajian ilmu khususnya bidang komunikasi terhadap proses analisis terhadap suatu karya sastra menggunakan analisis semiotika.

- Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi masyarakat Indonesia, khususnya mereka yang berkecimpung dalam dunia seni dan hiburan tentang cara memproduksi sebuah karya seni hiburan yang bisa populer dan diterima oleh masyarakat global.


(5)

5 1.5 Kerangka Penelitian

Gambar 1

Bagan Kerangka Pikir Penelitian

Dalam penelitian ini kepopuleran Gangnam Style akan disorot dari sudut pandang komunikasi lintas budaya dan budaya populer, karena kedua aspek tersebut sangat erat kaitannya dengan fenomena merebaknya ”demam Gangnam Style” ke seluruh dunia.

Dengan kacamata komunikasi lintas budaya, ingin diketahui bagaimana masyarakat dari berbagai latar belakang budaya memahami dan memaknai karya

Komunikasi Lintas Budaya

Video Musik

“Gangnam Style” di

YOUTUBE

Budaya Populer

Semiotika (Roland Barthyes dan Umberto Eco)

Makna Lagu (Musik & Lirik) Makna

Tarian

KEPOPULERAN “GANGNAM STYLE” di MASYARAKAT

GLOBAL Media Massa


(6)

6 seni dari suatu masyarakat (dalam hal ini Korea Selatan) yang berbeda kebiasaan budayanya, sehingga mereka bisa menerima dan menikmati karya seni tersebut yaitu lagu Gangnam Style, bahkan memasukkan ke dalam kegiatan budaya mereka.

Dilihat dari kacamata budaya populer, ingin diketahui bagaimana atau kemungkinan apa yang menyebabkan lagu Gangnam Style yang berasal dari negara Korea Selatan yang baru berkembang industri musiknya itu bisa populer ke seluruh dunia termasuk ke negara-negara Eropa dan Amerika yang dikenal sebagai barometer musik dunia.

Untuk mengetahui hal yang ditelaah melalui dua sudut pandang itu, penulis melakukan analisis terhadap videoklip lagu Gangnam Style dengan menggunakan analisis semiotika, khususnya metode analisis semiotika menurut Roland Barthes dan dilengkapi dengan metode analisis semiotika menurut Umberto Eco. Analisis dilakukan terhadap tanda-tanda dalam video musik tersebut, yaitu terhadap gerak tari dan lagunya (musik dan lirik) guna mengetahui makna yang terkandung di dalam tanda-tanda tersebut (denotatif) dan juga makna yang dipahami oleh masyarakat yang menerima dan menikmati video musik tersebut (konotatif). Kecuali itu, penulis menelaah pula bagaimana peranan media massa dalam menopang kepopuleran lagu Gangnam Style itu sehingga lagu tersebut bisa mendunia.

1.6 Konsep yang Digunakan dalam Penelitian 1) Gangnam Style

Gangnam adalah nama sebuah distrik (kabupaten) mewah atau daerah di Seoul, Korea Selatan. Gangnam merupakan home based 3 perusahaan besar di Korea Selatan, seperti: LG, Hyundai, Samsung. Gangnam dikenal dengan kehidupan kelas atas dan dunia malamnya yang gemerlap. Di sini terdapat bungalow tempat tinggal artis-artis terkenal, pusat perbelanjaan mewah, restoran, dan agensi entertainment raksasa K-Pop seperti SM


(7)

7 Entertainment dan YG Entertainment. Bahkan Gangnam mendapat julukan sebagai Beverly Hills-nya orang Korea.

Gangnam Style atau Gaya Gangnam merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan gaya hidup mewah di distrik tersebut. Gangnam Style juga menjadi judul dari sebuah singel K-Pop tahun 2012 yang dinyanyikan oleh rapper Korea Selatan, Park Jae Sang (34tahun), atau yang lebih dikenal dengan nama PSY. Selain rapper, PSY yang lahir pada 31 Desember 1977, adalah penulis lagu, penari, dan juga produser. Gangnam Style secara umum mendapat pujian oleh para kritikus karena ritme humornya yang catchy serta gerakan tarian berkuda (horse dance) ala PSY yang tidak biasa yang telah memperkenalkan K-Pop pada banyak orang di seluruh dunia.

“Tarian berkuda” dalam videoklip Gangnam Style bukan diciptakan oleh PSY sendiri, tetapi oleh seorang koreografer bernama Lee Joo Sun. Karena koreografinya itu membuat PSY menjadi popular, maka PSY menghadiahi Lee Joo Sun sebuah mobil sedan 3000cc sebagai tanda terima kasihnya.

Salah satu hal yang membuat demam Gangnam Style di youtube itu menyebar dengan cepat ke seluruh dunia adalah karena video youtube-nya dikunjungi oleh selebritas Hollywood, seperti Britney Spears, Katty Perry, Josh Groban, Nelly Furtado, Vanessa Hudges, Robbie Williams dan Justin Bieber dan mereka mengakui bahwa mereka sangat terhibur dengan joget ala PSY itu. Lewat media sosial, mereka tidak hanya memuji Park Jae Sang (PSY), tetapi mereka juga memberi tautan video musik Gangnam Style. Sehingga Gangnam Style sempat menjadi Trending Topic World Wide (TTWW) Twitter, dan Park Jae Sang (PSY) meraih Guinness World Record sebagai pemegang rekor video youtube paling banyak yang menyukai (likes) dengan videonya yang hanya berdurasi 4 menit 31 detik.


(8)

8 2) Gerak Tari

Pengertian:

- Kamaladevi Chattopadhaya (ahli tari dari India), mengatakan bahwa tari adalah desakan perasaan manusia di dalam dirinya yang mendorong untuk mencari ungkapan yang berupa gerak-gerak yang ritmis.

- Corie Hartong (ahli tari dari Belanda), tari adalah gerak-gerak yang diberi bentuk dan ritmis dari badan di dalam ruang.

- Pangeran Suryadiningrat (ahli tari dari Jawa), mengatakan bahwa tari adalah gerak dari seluruh anggota tubuh manusia yang disusun selaras dengan irama musik serta mempunyai maksud tertentu.

- Curt Sachs (ahli sejarah musik dan sejarah tari dalam bukunya World History of the dance) mengutarakan tari adalah gerak yang ritmis.

Dari pengertian-pengertian tersebut di atas, dapat dikatakan bahwa tari merupakan salah satu bentuk kesenian yang memiliki media ungkap atau substansi gerak, dan gerak yang terungkap adalah gerak manusia. Gerak-gerak dalam tari bukanlah gerak realistis atau gerak keseharian, melainkan gerak yang telah diberi bentuk ekspresif (Rusliana, 1990).

Gerak ekspresif ialah gerak yang indah, yang bisa menggetarkan perasaan manusia, gerak yang mengandung ritme tertentu, yang dapat memberikan kepuasan batin manusia. Gerak yang indah bukan hanya gerak-gerak yang halus saja, tetapi gerak-gerak yang kasar, keras, kuat, penuh dengan tekanan, serta gerak anehpun dapat merupakan gerak yang indah. Gerak merupakan elemen pertama dalam tari, maka ritme merupakan elemen kedua yang juga sangat penting dalam tari.

Karena itu, Soedarsono (1978) mengartikan tari sebagai ekspresi jiwa manusia yang diungkapkan dengan gerak-gerak ritmis yang indah, yang telah mengalami stilisasi atau distorsi. Untuk menghasilkan gerak yang indah membutuhkan proses pengolahan atau penggarapan terlebih dahulu, pengolahan unsur keindahannya bersifat stilatif dan distortif. Gerak stilatif adalah gerak yang telah mengalami proses pengolahan (penghalusan) yang mengarah pada bentuk-bentuk yang indah. Sedangkan gerak distorsif adalah


(9)

9 pengolahan gerak melalui proses perombakan dari aslinya dan merupakan salah satu proses stilasi. Dari hasil pengolahan gerak yang telah mengalami stilasi dan distorsi lahirlah dua jenis gerak tari yaitu, gerak murni (pure movement) dan gerak maknawi:

 Gerak murni adalah gerak yang dalam pengolahannya tidak mempertimbangkan suatu pengertian tertentu, yang dipentingkan faktor keindahan gerak saja.

 Gerak maknawi adalah gerak yang dalam pengolahannya mengandung suatu pengertian atau maksud tertentu, di samping keindahannya. Gerak maknawi disebut juga gerak gesture, bersifat menirukan, baik imitatif (peniruan dari gerak-gerik binatang dan alam) maupun mimitif (peniruan dari gerak-gerik manusia).

Tari merupakan komposisi gerak. Berdasarkan bentuknya dapat dibedakan atas:

1) Tari Representasional, yaitu tari yang menggambarkan sesuatu secara jelas. Jenis tari bersumber pada kehidupan sehari-hari.

Contoh: tari perang, tari tani, dll.

2) Tari Non Representasional, yaitu tari yang tidak menggambarkan sesuatu, tetapi menekankan pada keindahan gerak semata.

Keindahan dalam seni tari tidak hanya pada gerak tubuh, untuk keutuhannya memerlukan dukungan seni lain sebagai kelengkapan seperti: busana, rias, pencahayaan, properti, musik, tata pentas, drama, dan sastra.

3) Musik

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008), musik diberi pengertian sebagai: (a) ilmu atau seni menyusun nada atau suara yang diutarakan, (b) kombinasi dan hubungan temporal untuk menghasilkan komposisi (suara) yang mempunyai keseimbangan dan kesatuan, nada atau suara yang disusun sedemikian rupa sehingga mengandung irama, (c) lagu dan keharmonisan (terutama yang dapat menghasilkan bunyi-bunyi itu).


(10)

10 Berdasarkan pengertian di atas, penulis berpendapat bahwa bahwa musik dapat juga disebut sebagai media seni, dimana pada umumnya orang mengungkapkan kreativitas dan ekspresi seninya melalui bunyi-bunyian atau suara. Oleh karena itulah pengertian musik sangat universal, tergantung bagaimana orang memainkannya serta menikmatinya. Seni musik adalah cetusan ekspresi perasaan atau pikiran yang dikeluarkan secara teratur dalam bentuk bunyi. Bisa dikatakan, bunyi (suara) adalah elemen musik paling dasar. Suara musik yang baik adalah hasil interaksi dari tiga elemen, yaitu: irama, melodi, dan harmoni. Irama adalah pengaturan suara dalam suatu waktu, panjang, pendek dan temponya, dan ini memberikan karakter tersendiri pada setiap musik. Kombinasi beberapa tinggi nada dan irama akan menghasilkan melodi tertentu. Selanjutnya, kombinasi yang baik antara irama dan melodi melahirkan bunyi yang harmoni. Musik termasuk seni manusia yang paling tua. Bahkan bisa dikatakan, tidak ada sejarah peradaban manusia dilalui tanpa musik, termasuk sejarah peradaban Melayu. Dalam masyarakat Melayu, seni musik ini terbagi menjadi musik vokal, instrument dan gabungan keduanya. Dalam musik gabungan, suara alat musik berfungsi sebagai pengiring suara vokal atau tarian. Alat-alat musik yang berkembang di kalangan masyarakat Melayu di antaranya: canang, tetawak, nobat, nafiri, lengkara, kompang, gambus, marwas, gendang, rebana, serunai, rebab, beduk, gong, seruling, kecapi, biola, dan akordeon. Alat-alat musik tersebut menghasilkan irama dan melodi tersendiri yang berbeda dengan alat musik lainnya.

Musik dalam penelitian ini adalah lagu PSY yang berjudul Gangnam Style. Musik beritme cepat dalam ketukannya tersiratkan dentuman-dentuman dalam musiknya yang membuat semangat orang untuk mendengarnya. Lagunya unik dan terkesan catchy (mudah ditangkap/diingat). Musiknya memiliki klimaks sehingga enak untuk didengar sambil memperagakan gerakan Gangnam Style. Klimaksnya terdengar pada refrain (bait yang diulang) yang memungkinkan para pendengar mempraktekkan gerakan-gerakan tari Gangnam Style berulang kali.


(11)

11 4) Lirik Lagu

Lirik lagu merupakan ekspresi seseorang yang berisi tentang curahan perasaan pribadi dan suatu hal yang sudah dilihat, didengar, maupun yang dialaminya yang diwujudkan dalam bunyi dan kata (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2008). Dalam mengekspresikan pengalamannya, penyair atau pencipta lagu melakukan permainan kata-kata dan bahasa untuk menciptakan daya tarik tersendiri. Lirik lagu memang tidak semudah menyusun karangan, namun dapat diperoleh dari berbagai inspirasi, inspirasi itu sendiri dapat diperoleh dari pengalaman dalam kehidupan sehari-hari, misalnya: pengalaman jatuh cinta, sedih, patah hati, gembira, dan lain-lain. Lirik lagu sebenarnya dapat muncul setiap saat ketika kita memikirkan sesuatu hal, hanya saja apa yang kita pikirkan itu tidak diiringi dengan nada atau irama.

Demikian dengan lirik lagu Gangnam Style yang menyiratkan beberapa hal mengenai kondisi sosial di Distrik Gangnam, gaya bahasanya mengalir sesuai dengan penggambaran apa yang terjadi di Distrik Gangnam tersebut. Pembahasan lirik lagu Gangnam Style selanjutnya akan penulis perdalam dalam bab isi. Penulis akan tampilkan keseluruhan lirik Gangnam Style dalam versi asli (Bahasa Korea) dan versi Berbahasa Indonesia, agar pembaca memahami makna di dalam lirik tersebut yang dimaksudkan oleh PSY dalam penggambaran tentang Distrik Gangnam. Penulis juga akan menganalisis isi dari lirik lagu Gangnam Style dilihat dari segi semiotikanya.


(1)

6 seni dari suatu masyarakat (dalam hal ini Korea Selatan) yang berbeda kebiasaan budayanya, sehingga mereka bisa menerima dan menikmati karya seni tersebut yaitu lagu Gangnam Style, bahkan memasukkan ke dalam kegiatan budaya mereka.

Dilihat dari kacamata budaya populer, ingin diketahui bagaimana atau kemungkinan apa yang menyebabkan lagu Gangnam Style yang berasal dari negara Korea Selatan yang baru berkembang industri musiknya itu bisa populer ke seluruh dunia termasuk ke negara-negara Eropa dan Amerika yang dikenal sebagai barometer musik dunia.

Untuk mengetahui hal yang ditelaah melalui dua sudut pandang itu, penulis melakukan analisis terhadap videoklip lagu Gangnam Style dengan menggunakan analisis semiotika, khususnya metode analisis semiotika menurut Roland Barthes dan dilengkapi dengan metode analisis semiotika menurut Umberto Eco. Analisis dilakukan terhadap tanda-tanda dalam video musik tersebut, yaitu terhadap gerak tari dan lagunya (musik dan lirik) guna mengetahui makna yang terkandung di dalam tanda-tanda tersebut (denotatif) dan juga makna yang dipahami oleh masyarakat yang menerima dan menikmati video musik tersebut (konotatif). Kecuali itu, penulis menelaah pula bagaimana peranan media massa dalam menopang kepopuleran lagu Gangnam Style itu sehingga lagu tersebut bisa mendunia.

1.6 Konsep yang Digunakan dalam Penelitian 1) Gangnam Style

Gangnam adalah nama sebuah distrik (kabupaten) mewah atau daerah di Seoul, Korea Selatan. Gangnam merupakan home based 3 perusahaan besar di Korea Selatan, seperti: LG, Hyundai, Samsung. Gangnam dikenal dengan kehidupan kelas atas dan dunia malamnya yang gemerlap. Di sini terdapat bungalow tempat tinggal artis-artis terkenal, pusat perbelanjaan mewah, restoran, dan agensi entertainment raksasa K-Pop seperti SM


(2)

7

Entertainment dan YG Entertainment. Bahkan Gangnam mendapat

julukan sebagai Beverly Hills-nya orang Korea.

Gangnam Style atau Gaya Gangnam merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan gaya hidup mewah di distrik tersebut. Gangnam Style juga menjadi judul dari sebuah singel K-Pop tahun 2012 yang dinyanyikan oleh rapper Korea Selatan, Park Jae Sang (34tahun), atau yang lebih dikenal dengan nama PSY. Selain rapper, PSY yang lahir pada 31 Desember 1977, adalah penulis lagu, penari, dan juga produser. Gangnam Style secara umum mendapat pujian oleh para kritikus karena ritme humornya yang catchy serta gerakan tarian berkuda (horse dance) ala PSY yang tidak biasa yang telah memperkenalkan K-Pop pada banyak orang di seluruh dunia.

“Tarian berkuda” dalam videoklip Gangnam Style bukan diciptakan oleh PSY sendiri, tetapi oleh seorang koreografer bernama Lee Joo Sun. Karena koreografinya itu membuat PSY menjadi popular, maka PSY menghadiahi Lee Joo Sun sebuah mobil sedan 3000cc sebagai tanda terima kasihnya.

Salah satu hal yang membuat demam Gangnam Style di youtube itu menyebar dengan cepat ke seluruh dunia adalah karena video youtube-nya dikunjungi oleh selebritas Hollywood, seperti Britney Spears, Katty Perry, Josh Groban, Nelly Furtado, Vanessa Hudges, Robbie Williams dan Justin Bieber dan mereka mengakui bahwa mereka sangat terhibur dengan joget ala PSY itu. Lewat media sosial, mereka tidak hanya memuji Park Jae Sang (PSY), tetapi mereka juga memberi tautan video musik Gangnam Style. Sehingga Gangnam Style sempat menjadi Trending Topic World Wide (TTWW) Twitter, dan Park Jae Sang (PSY) meraih Guinness World Record sebagai pemegang rekor video youtube paling banyak yang menyukai (likes) dengan videonya yang hanya berdurasi 4 menit 31 detik.


(3)

8 2) Gerak Tari

Pengertian:

- Kamaladevi Chattopadhaya (ahli tari dari India), mengatakan bahwa tari adalah desakan perasaan manusia di dalam dirinya yang mendorong untuk mencari ungkapan yang berupa gerak-gerak yang ritmis.

- Corie Hartong (ahli tari dari Belanda), tari adalah gerak-gerak yang diberi bentuk dan ritmis dari badan di dalam ruang.

- Pangeran Suryadiningrat (ahli tari dari Jawa), mengatakan bahwa tari adalah gerak dari seluruh anggota tubuh manusia yang disusun selaras dengan irama musik serta mempunyai maksud tertentu.

- Curt Sachs (ahli sejarah musik dan sejarah tari dalam bukunya World History of the dance) mengutarakan tari adalah gerak yang ritmis.

Dari pengertian-pengertian tersebut di atas, dapat dikatakan bahwa tari merupakan salah satu bentuk kesenian yang memiliki media ungkap atau substansi gerak, dan gerak yang terungkap adalah gerak manusia. Gerak-gerak dalam tari bukanlah gerak realistis atau gerak keseharian, melainkan gerak yang telah diberi bentuk ekspresif (Rusliana, 1990).

Gerak ekspresif ialah gerak yang indah, yang bisa menggetarkan perasaan manusia, gerak yang mengandung ritme tertentu, yang dapat memberikan kepuasan batin manusia. Gerak yang indah bukan hanya gerak-gerak yang halus saja, tetapi gerak-gerak yang kasar, keras, kuat, penuh dengan tekanan, serta gerak anehpun dapat merupakan gerak yang indah. Gerak merupakan elemen pertama dalam tari, maka ritme merupakan elemen kedua yang juga sangat penting dalam tari.

Karena itu, Soedarsono (1978) mengartikan tari sebagai ekspresi jiwa manusia yang diungkapkan dengan gerak-gerak ritmis yang indah, yang telah mengalami stilisasi atau distorsi. Untuk menghasilkan gerak yang indah membutuhkan proses pengolahan atau penggarapan terlebih dahulu, pengolahan unsur keindahannya bersifat stilatif dan distortif. Gerak stilatif adalah gerak yang telah mengalami proses pengolahan (penghalusan) yang mengarah pada bentuk-bentuk yang indah. Sedangkan gerak distorsif adalah


(4)

9 pengolahan gerak melalui proses perombakan dari aslinya dan merupakan salah satu proses stilasi. Dari hasil pengolahan gerak yang telah mengalami stilasi dan distorsi lahirlah dua jenis gerak tari yaitu, gerak murni (pure movement) dan gerak maknawi:

 Gerak murni adalah gerak yang dalam pengolahannya tidak mempertimbangkan suatu pengertian tertentu, yang dipentingkan faktor keindahan gerak saja.

 Gerak maknawi adalah gerak yang dalam pengolahannya mengandung suatu pengertian atau maksud tertentu, di samping keindahannya. Gerak maknawi disebut juga gerak gesture, bersifat menirukan, baik imitatif (peniruan dari gerak-gerik binatang dan alam) maupun mimitif (peniruan dari gerak-gerik manusia).

Tari merupakan komposisi gerak. Berdasarkan bentuknya dapat dibedakan atas:

1) Tari Representasional, yaitu tari yang menggambarkan sesuatu secara jelas. Jenis tari bersumber pada kehidupan sehari-hari.

Contoh: tari perang, tari tani, dll.

2) Tari Non Representasional, yaitu tari yang tidak menggambarkan sesuatu, tetapi menekankan pada keindahan gerak semata.

Keindahan dalam seni tari tidak hanya pada gerak tubuh, untuk keutuhannya memerlukan dukungan seni lain sebagai kelengkapan seperti: busana, rias, pencahayaan, properti, musik, tata pentas, drama, dan sastra.

3) Musik

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008), musik diberi pengertian sebagai: (a) ilmu atau seni menyusun nada atau suara yang diutarakan, (b) kombinasi dan hubungan temporal untuk menghasilkan komposisi (suara) yang mempunyai keseimbangan dan kesatuan, nada atau suara yang disusun sedemikian rupa sehingga mengandung irama, (c) lagu dan keharmonisan (terutama yang dapat menghasilkan bunyi-bunyi itu).


(5)

10 Berdasarkan pengertian di atas, penulis berpendapat bahwa bahwa musik dapat juga disebut sebagai media seni, dimana pada umumnya orang mengungkapkan kreativitas dan ekspresi seninya melalui bunyi-bunyian atau suara. Oleh karena itulah pengertian musik sangat universal, tergantung bagaimana orang memainkannya serta menikmatinya. Seni musik adalah cetusan ekspresi perasaan atau pikiran yang dikeluarkan secara teratur dalam bentuk bunyi. Bisa dikatakan, bunyi (suara) adalah elemen musik paling dasar. Suara musik yang baik adalah hasil interaksi dari tiga elemen, yaitu: irama, melodi, dan harmoni. Irama adalah pengaturan suara dalam suatu waktu, panjang, pendek dan temponya, dan ini memberikan karakter tersendiri pada setiap musik. Kombinasi beberapa tinggi nada dan irama akan menghasilkan melodi tertentu. Selanjutnya, kombinasi yang baik antara irama dan melodi melahirkan bunyi yang harmoni. Musik termasuk seni manusia yang paling tua. Bahkan bisa dikatakan, tidak ada sejarah peradaban manusia dilalui tanpa musik, termasuk sejarah peradaban Melayu. Dalam masyarakat Melayu, seni musik ini terbagi menjadi musik vokal, instrument dan gabungan keduanya. Dalam musik gabungan, suara alat musik berfungsi sebagai pengiring suara vokal atau tarian. Alat-alat musik yang berkembang di kalangan masyarakat Melayu di antaranya: canang, tetawak, nobat, nafiri, lengkara, kompang, gambus, marwas, gendang, rebana, serunai, rebab, beduk, gong, seruling, kecapi, biola, dan akordeon. Alat-alat musik tersebut menghasilkan irama dan melodi tersendiri yang berbeda dengan alat musik lainnya.

Musik dalam penelitian ini adalah lagu PSY yang berjudul Gangnam Style. Musik beritme cepat dalam ketukannya tersiratkan dentuman-dentuman dalam musiknya yang membuat semangat orang untuk mendengarnya. Lagunya unik dan terkesan catchy (mudah ditangkap/diingat). Musiknya memiliki klimaks sehingga enak untuk didengar sambil memperagakan gerakan Gangnam Style. Klimaksnya terdengar pada refrain (bait yang diulang) yang memungkinkan para pendengar mempraktekkan gerakan-gerakan tari Gangnam Style berulang kali.


(6)

11 4) Lirik Lagu

Lirik lagu merupakan ekspresi seseorang yang berisi tentang curahan perasaan pribadi dan suatu hal yang sudah dilihat, didengar, maupun yang dialaminya yang diwujudkan dalam bunyi dan kata (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2008). Dalam mengekspresikan pengalamannya, penyair atau pencipta lagu melakukan permainan kata-kata dan bahasa untuk menciptakan daya tarik tersendiri. Lirik lagu memang tidak semudah menyusun karangan, namun dapat diperoleh dari berbagai inspirasi, inspirasi itu sendiri dapat diperoleh dari pengalaman dalam kehidupan sehari-hari, misalnya: pengalaman jatuh cinta, sedih, patah hati, gembira, dan lain-lain. Lirik lagu sebenarnya dapat muncul setiap saat ketika kita memikirkan sesuatu hal, hanya saja apa yang kita pikirkan itu tidak diiringi dengan nada atau irama.

Demikian dengan lirik lagu Gangnam Style yang menyiratkan beberapa hal mengenai kondisi sosial di Distrik Gangnam, gaya bahasanya mengalir sesuai dengan penggambaran apa yang terjadi di Distrik Gangnam tersebut. Pembahasan lirik lagu Gangnam Style selanjutnya akan penulis perdalam dalam bab isi. Penulis akan tampilkan keseluruhan lirik Gangnam Style dalam versi asli (Bahasa Korea) dan versi Berbahasa Indonesia, agar pembaca memahami makna di dalam lirik tersebut yang dimaksudkan oleh PSY dalam penggambaran tentang Distrik Gangnam. Penulis juga akan menganalisis isi dari lirik lagu Gangnam Style dilihat dari segi semiotikanya.