Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar PSKGDJ FKIP-UKSW T1 292009188 BAB V
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1. Simpulan
Berdasarkan hasil analisis yang dibahas pada bab IV dapat disimpulkan
bahwa terdapat perbedaan hasil belajar matematika secara signifikan antara siswa
yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe Make A Match dan siswa
yang diajar dengan menggunakan metode pembelajaran demonstrasi pada siswa
kelas 4 SDN Tlompakan 03 dan siswa kelas 4 SDN Delik 02 Kecamatan Tuntang
Kabupaten Semarang Semester 2 Tahun Pelajaran 2012/2013.
Hasil penelitian ini dapat dilihat pada hasil uji Independent Sample T-Test
diperoleh bahwa skor koefisien t hitung lebih besar dibandingkan skor koefisien t
tabel. T hitung pada penelitian ini adalah 2,326, sedangkan t tabel dari 43 adalah
2,021. Nilai signifikansi pada penelitian ini juga menunjukan angka 0,025, artinya
nilai signifikansi pada penelitian ini kurang dari 0,05, maka dapat dikatakan
bahwa terdapat perbedaan rata-rata antara kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol. Perbedaan rata-rata (mean difference) sebesar 8,890 (77,24 - 68,35), dan
perbedaan berkisar antara 1,182
16,598 (lower-upper).
5.2. Saran
Berdasarkan pada hasil penelitian, pembahasan, serta simpulan yang ada,
peneliti memberikan saran kepada berbagai pihak antara lain:
1. Bagi Guru
Guru kelas sebaiknya dapat menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe Make A Match sebagai salah satu pilihan dari berbagai macam
model pembelajaran pada mata pelajaran matematika, bahkan pada semua
mata pelajaran. Dengan demikian, siswa dapat menghilangkan rasa jenuh
ketika proses belajar mengajar berlangsung.
2. Bagi Siswa
Dengan
diterapkannya
pembelajaran
menggunakan
model
pembelajaran kooperatif tipe Make A Match, siswa dapat melatih hubungan
75
76
sosial antara teman satu kelas, dan belajar berkomunikasi terhadap orang lain,
serta siswa dapat lebih paham tentang materi yang diajarkan karena memakai
model pembelajaran yang menyenangkan.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Penelitian ini diharapkan menjadi bahan referensi bagi peneliti
selanjutnya yang meneliti tentang pembelajaran menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe Make A Match. Pada penelitian selanjutnya
diharapkan peneliti harus menghasilkan kesimpulan yang lebih baik dari hasil
penelitian yang telah terlaksana.
SIMPULAN DAN SARAN
5.1. Simpulan
Berdasarkan hasil analisis yang dibahas pada bab IV dapat disimpulkan
bahwa terdapat perbedaan hasil belajar matematika secara signifikan antara siswa
yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe Make A Match dan siswa
yang diajar dengan menggunakan metode pembelajaran demonstrasi pada siswa
kelas 4 SDN Tlompakan 03 dan siswa kelas 4 SDN Delik 02 Kecamatan Tuntang
Kabupaten Semarang Semester 2 Tahun Pelajaran 2012/2013.
Hasil penelitian ini dapat dilihat pada hasil uji Independent Sample T-Test
diperoleh bahwa skor koefisien t hitung lebih besar dibandingkan skor koefisien t
tabel. T hitung pada penelitian ini adalah 2,326, sedangkan t tabel dari 43 adalah
2,021. Nilai signifikansi pada penelitian ini juga menunjukan angka 0,025, artinya
nilai signifikansi pada penelitian ini kurang dari 0,05, maka dapat dikatakan
bahwa terdapat perbedaan rata-rata antara kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol. Perbedaan rata-rata (mean difference) sebesar 8,890 (77,24 - 68,35), dan
perbedaan berkisar antara 1,182
16,598 (lower-upper).
5.2. Saran
Berdasarkan pada hasil penelitian, pembahasan, serta simpulan yang ada,
peneliti memberikan saran kepada berbagai pihak antara lain:
1. Bagi Guru
Guru kelas sebaiknya dapat menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe Make A Match sebagai salah satu pilihan dari berbagai macam
model pembelajaran pada mata pelajaran matematika, bahkan pada semua
mata pelajaran. Dengan demikian, siswa dapat menghilangkan rasa jenuh
ketika proses belajar mengajar berlangsung.
2. Bagi Siswa
Dengan
diterapkannya
pembelajaran
menggunakan
model
pembelajaran kooperatif tipe Make A Match, siswa dapat melatih hubungan
75
76
sosial antara teman satu kelas, dan belajar berkomunikasi terhadap orang lain,
serta siswa dapat lebih paham tentang materi yang diajarkan karena memakai
model pembelajaran yang menyenangkan.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Penelitian ini diharapkan menjadi bahan referensi bagi peneliti
selanjutnya yang meneliti tentang pembelajaran menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe Make A Match. Pada penelitian selanjutnya
diharapkan peneliti harus menghasilkan kesimpulan yang lebih baik dari hasil
penelitian yang telah terlaksana.