PENGARUH KINERJA PUSTAKAWAN TERHADAP LAYANAN PRIMA DI CENTRE OF INFORMATION SCIENTIFIC RESOURCES AND LIBRARY (CISRAL) UNIVERSITAS PADJADJARAN : Studi Deskriptif terhadap Pemustaka di Bagian Layanan Referensi CISRAL UNPAD.

(1)

PENGARUH KINERJA PUSTAKAWAN TERHADAP LAYANAN PRIMA DI

CENTER OF INFORMATION SCIENTIFIC RESOURCES AND LIBRARY

(CISRAL) UNIVERSITAS PADJADJARAN

Studi Deskriptif terhadap Pemustaka di Bagian Layanan Referensi CISRAL UNPAD

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Perpustakaan dan Informasi

Oleh

MASITOH HAMDAYANI 0901141

PROGRAM STUDI PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI JURUSAN KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


(2)

Pe garuh Ki erja Pustakawa terhadap Laya a Pri a di Center of Information Scientific Resources and Library (CISRAL) Universitas Padjadjaran (Studi Deskriptif

terhadap Pemustaka di Bagian Layanan Referensi CISRALUNPAD)

Oleh

Masitoh Hamdayani

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Masitoh Hamdayani 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

September 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

(4)

ABSTRAK

Masitoh Hamdayani, (0901141), “Pengaruh Kinerja Pustakawan terhadap Layanan Prima di Centre of Information Scientific Resources and Library (CISRAL) Universitas Padjadjaran” (Studi Deskriptif terhadap Pemustaka di Bagian Layanan Referensi CISRAL UNPAD), Program Studi Perpustakaan dan Informasi, Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan Indonesia, Universitas Pendidikan Indonesia, 2013.

Masalah yang menjadi kajian dalam penelitian adalah mengenai layanan prima. Inti kajiannya difokuskan pada salah satu faktor yang dapat mempengaruhi layanan prima yaitu kinerja pustakawan. Berdasarkan hal tersebut, pokok masalah yang diungkap dalam penelitian ini adalah bagaimana pengaruh kinerja pustakawan terhadap layanan prima. Penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu kinerja pustakawan (X) dan layanan prima (Y). Kinerja pustakawan diukur melalui indikator karakteristik tingkah laku (behavioral characteristics), pengetahuan (knowledge), dan kemampuan dalam memberikan layanan referensi (reference skill). Layanan prima diukur melalui indikator bukti nyata (tangibles), reliabilitas (reliability), daya tanggap (responsiveness), jaminan (assurance), dan empati (empathy).

Populasi pada penelitian ini adalah pemustaka di bagian layanan referensi CISRAL UNPAD yang berjumlah 121 orang. Sampel yang diambil adalah berjumlah 55 orang berdasarkan rumus Slovin dengan metode penarikan sampel yaitu sampling insidental. Metode penelitian yang digunakan adalah studi deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner tertutup dengan skala lima kategori Likert dan menggunakan analisis data korelasi. Berdasarkan hasil analisis data, diketahui bahwa kinerja pustakawan mempunyai tingkat hubungan yang kuat dan berpengaruh signifikan terhadap layanan prima, dengan signifikansi pengaruh sebesar 48%.


(5)

Masitoh Hamdayani, 2013

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... i

LEMBAR PERNYATAAN ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iv

ABSTRAK ... vi

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Perumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Penelitian ... 6

1. Manfaat Teoritis ... 6

2. Manfaat Praktis ... 6

E. Struktur Organisasi Skripsi ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, ASUMSI DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 7

A. Kajian Pustaka ... 7

1. Konsep Perpustakaan Perguruan Tinggi ... 7

2. Konsep Kinerja dan Pustakawan Referensi ... 12

3. Konsep Layanan Prima ... 27

B. Kerangka Pemikiran ... 35

C. Asumsi ... 36

D. Hipotesis Penelitian ... 36

BAB III METODE PENELITIAN ... 37

A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian ... 37

B. Desain Penelitian ... 38


(6)

D. Definisi Operasional ... 39

E. Instrumen Penelitian ... 40

F. Proses Pengembangan Instrumen ... 40

1. Pengembangan Kisi-Kisi Instrumen ... 41

2. Pedoman Skoring ... 42

3. Uji Keterbacaan ... 43

4. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen ... 43

G. Teknik Pengumpulan Data ... 49

1. Kuesioner (Angket) ... 49

2. Dokumen ... 49

3. Wawancara ... 49

H. Teknik Analisis Data ... 50

1. Uji Normalitas ... 50

2. Analisis Deskriptif ... 51

3. Analisis Korelasi ... 51

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 54

A. Hasil Penelitian ... 54

1. Tinjauan Objek Penelitian... 54

2. Gambaran Karakteristik Responden ... 55

3. Deskripsi Hasil Penelitian ... 57

4. Pengujian Persyaratan Analisis Data (Uji Normalitas) ... 88

5. Pengujian Hipotesis ... 93

B. Pembahasan ... 98

1. Kinerja Pustakawan ... 98

2. Layanan Prima ... 99

3. Pengaruh Kinerja Pustakawan Terhadap Layanan Prima di CISRAL UNPAD ... 100

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 102

A. Kesimpulan ... 102

B. Saran ... 103

DAFTAR PUSTAKA ... xii

LAMPIRAN-LAMPIRAN ... xv


(7)

BAB I

PENDAHULUAN

Bab ini membahas tentang latar belakang penelitian yang melatar-belakangi dilakukannya penelitian, perumusan masalah yang merupakan pertanyaan penelitian yang akan dicari jawabannya melalui pengumpulan data sehingga tujuan penelitian dapat tercapai, dan manfaat penelitian serta struktur organisasi skripsi.

A.Latar Belakang Penelitian

Gudang buku dengan penataan dan pengelolaan asal-asalan yang ditempatkan di sudut ruangan merupakan pencitraan perpustakaan yang terekam pada surat kabar Kompas Senin, 19 November 2007 (Suherman, 2009: 7). Perpustakaan yang identik dengan buku sering didefinisikan sebagai sebuah ruangan atau gedung yang digunakan untuk menyimpan buku dengan susunan tertentu. Perpustakaan tidak hanya sekedar ruangan atau gedung yang menyimpan buku, tetapi merupakan suatu organisasi yang terus berkembang (a library is a growing organism) sesuai dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi yang didalamnya terdapat lima elemen pendukung, yaitu: “perpustakaan, pustakawan, informasi, koleksi, dan pemustaka” (Suherman, 2011: 7). Paradigma bahwa perpustakaan adalah sebuah ruangan atau gedung yang digunakan untuk menyimpan buku perlu diubah karena dalam Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 Pasal 1 tentang Perpustakaan telah dijelaskan bahwa:

Perpustakaan merupakan institusi pengelola koleksi karya tulis, karya cetak, dan/atau karya rekam secara profesional dengan sistem yang baku guna memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi para pemustaka.

Perpustakaan merupakan sebagai salah satu penunjang proses pembelajaran. Pada perguruan tinggi keberadaan perpustakaan sangat membantu mahasiswa dan


(8)

civitas akademika dalam mencari informasi dan menyelesaikan tugas-tugas perkuliahan. “Perpustakaan perguruan tinggi ialah perpustakaan yang terdapat pada perguruan tinggi, badan bawahannya, maupun lembaga yang berafiliasi dengan perguruan tinggi…” (Basuki, 1993: 51). Perpustakaan perguruan tinggi bertujuan untuk mendukung pelaksanaan Tri Dharma perguruan tinggi yang terdiri dari pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat.

Perpustakaan perguruan tinggi memberikan layanan untuk menunjang kegiatan belajar mengajar dan memenuhi kebutuhan pemustakanya. Layanan yang umum diberikan perpustakaan perguruan tinggi kepada para pemustaka menurut Departemen Pendidikan Nasional RI (2004: 71) adalah “layanan sirkulasi, layanan rujukan/referensi, layanan multimedia, jasa kesiagaan informasi, pendidikan pengguna, dan silang layang.” Centre of Information Scientific Resources and Library (CISRAL) sebagai perpustakaan perguruan tinggi yang barada di bawah Universitas Padjadjaran memberikan layanan berupa: sirkulasi, referensi, majalah dan dokumentasi, keanggotaan, multimedia corner, Sampoerna corner, e-resources yang melayani akses e-book, e-journal, pustaka ilmiah dan OPAC.

Layanan yang tersedia di perpustakaan perguruan tinggi diharapkan mampu memenuhi kebutuhan pemustakanya. Perpustakaan yang diharapkan dapat menjalankan fungsinya secara baik dan benar perlu didukung dengan tersedianya tenaga yang handal. Tenaga perpustakaan dapat terdiri dari tenaga yang berlatar belakang pendidikan formal di bidang ilmu perpustakaan, serta tenaga lainnya yang berlatar belakang di luar kegiatan dan jasa perpustakaan, karena sosok pustakawan dapat memberikan pencitraan terhadap perpustakaan itu sendiri. Menurut Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 Pasal 1 tentang Perpustakaan, disebutkan bahwa:

Pustakawan adalah seseorang yang memiliki kompetensi yang diperoleh melalui pendidikan dan/atau pelatihan kepustakawanan serta mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk melaksanakan pengelolaan dan pelayanan perpustakaan.


(9)

Pustakawan yang handal diharapkan dapat memberikan layanan yang baik melalui pelayanan prima kepada para pemustaka agar pemustaka menjadi loyal terhadap perpustakaan sehingga koleksi, fasilitas dan layanan yang tersedia dapat dimanfaatkan dengan baik. Hal ini sesuai dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 Pasal 32 tentang Perpustakaan, yang menyatakan bahwa “tenaga perpustakaan

berkewajiban memberikan layanan prima terhadap pemustaka.”

Layanan prima akan terwujud bila pustakawan menunjukan kinerja yang baik dengan memiliki kemampuan, pengetahuan, dan keterampilan tentang pekerjaan yang dihadapinya. Semakin banyak pustakawan yang menguasai pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk melakukan pekerjaannya itu maka semakin besar kemungkinan ia dapat melaksanakan tugas dengan baik. Kinerja pustakawan sangat menunjang dalam memberikan layanan kepada pemustaka, karena pustakawan yang memiliki kinerja yang baik akan senantiasa memiliki komitmen untuk memberikan layanan prima kepada pemustakanya.

Studi tentang perpustakaan perguruan tinggi yang dilaksanakan oleh Higher Education Development Support dari USAID, Jakarta pada tahun 1995 dalam Purwono dan Suharmini (2008: 4.14) menunjukan bahwa:

Hasil observasi secara umum perpustakaan perguruan tinggi di Indonesia masih sangat lemah dalam hal koleksi, layanan, dan sumber daya manusianya. Di samping itu juga diidentifikasikan bahwa ada beberapa permasalahan operasional, diantaranya hampir semua staf perpustakaan mempunyai pengalaman yang kurang, sikap yang tidak tepat, serta semangat layanan yang lemah.

Perpustakaan perguruan tinggi memiliki orientasi yang kuat dalam bidang ilmu pengetahuan maka pustakawan perlu memiliki minat dalam bidang yang dilayaninya. Selain itu, keberhasilan perpustakaan sangat ditentukan oleh kualitas kinerja yang diberikan, sedangkan kinerja yang berkualitas dapat diidentifikasi melalui kepuasan pemustaka. Perpustakaan sebagai penyedia informasi perlu mengetahui kepuasan pemustakanya sehingga layanan prima dapat tercapai, karena kepuasan atau ketidakpuasan pemustaka terhadap suatu kinerja akan mempengaruhi loyalitas


(10)

pemustaka selanjutnya. Jika pemustaka merasa puas maka ia akan menunjukan loyalitasnya pada kinerja pustakawan untuk menggunakan jasanya kembali dan pemustaka yang merasa puas akan mampu memberikan dampak yang lebih besar untuk mengarahkan dan mempengaruhi orang lain dalam menggunakan layanan tersebut. Sebaliknya, pemustaka yang merasa tidak puas terhadap kinerja pustakawan tentu akan mempengaruhi terhadap citra perpustakaan tersebut.

Berdasarkan penelitian terdahulu yaitu penelitian yang dilakukan oleh Bayu Kurnia dengan judul Tanggapan Pengguna (Mahasiswa) Perpustakaan CISRAL mengenai Kualitas Pelayanan Perpustakaan CISRAL, menyatakan bahwa:

Pelayanan yang diberikan oleh CISRAL UNPAD belum sepenuhnya dimanfaatkan, salah satu penyebabnya adalah karena ketidakpuasan terhadap pelayanan di CISRAL UNPAD, seperti pustakawan/staf yang kurang ramah dan koleksi buku untuk beberapa bidang studi yang kurang lengkap.

Keluhan pemustaka tentang ketidakpuasan terhadap layanan yang diberikan oleh pustakawan CISRAL UNPAD dimuat dalam surat pembaca di surat kabar Pikiran Rakyat Sabtu, 2 Oktober 2010 tentang Tingkatkan Pelayanan CISRAL UNPAD, pemustaka mengeluhkan ketidakpuasan mereka terhadap pelayanan dan kinerja yang diberikan pustakawan kepada pemustaka.

Bagian layanan referensi CISRAL UNPAD menyediakan koleksi referensi atau rujukan bagi pemustaka yang membutuhkannya, dan pustakawan sebagai mediator dalam membimbing pemustaka untuk mencari dan menemukan informasi yang dibutuhkannya. Hasil pengamatan peneliti di bagian layanan referensi CISRAL UNPAD, peneliti melihat bahwa keberadaan seorang pustakawan di bagian layanan ini sangat membantu dalam mencari informasi rujukan dan performance pustakawan dalam melayani pemustaka dapat mencerminkan kualitas serta citra lembaga tersebut.

Berdasarkan hal tersebut di atas, maka peneliti ingin membuktikan apakah pada perpustakaan CISRAL UNPAD, kinerja pustakawan dalam memberikan pelayanan kepada pemustaka memiliki pengaruh terhadap layanan prima di perpustakaan. Oleh sebab itu peneliti memilih judul penelitian “Pengaruh Kinerja Pustakawan


(11)

terhadap Layanan Prima di Centre of Information Scientific Resources and

Library (CISRAL) Universitas Padjadjaran.

B.Perumusan Masalah

Rumusan masalah umum yang akan diteliti adalah “Bagaimana pengaruh

kinerja pustakawan terhadap layanan prima di CISRAL UNPAD?”

Dari rumusan masalah umum peneliti merumuskan masalah yang akan diteliti dalam rumusan masalah khusus, diantaranya:

1. Bagaimana gambaran kinerja pustakawan di bagian layanan referensi CISRAL UNPAD?

2. Bagaimana gambaran layanan prima di bagian layanan referensi CISRAL UNPAD?

C.Tujuan Penelitian

Peneliti memiliki beberapa tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini. Tujuan penelitian yang dimaksud adalah sebagai berikut:

Tujuan penelitian umum yaitu “untuk mengetahui pengaruh antara kinerja

pustakawan terhadap layanan prima di CISRAL UNPAD.

Adapun tujuan penelitian khusus, diantaranya:

1. Untuk mengetahui gambaran kinerja pustakawan di bagian layanan referensi CISRAL UNPAD.

2. Untuk mengetahui gambaran layanan prima di bagian layanan referensi CISRAL UNPAD.


(12)

D.Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk penelitian yang berhubungan dengan kinerja pustakawan dalam melakukan layanan prima dan bagi perkembangan ilmu perpustakaan dan informasi di bidang layanan dan kinerja pustakawan.

2. Manfaat Praktis

- Bagi peneliti, sebagai sumbangan terhadap ilmu pengetahuan dan aplikasi ilmu pengetahuan yang diperoleh selama berada di bangku kuliah.

- Bagi perpustakaan, penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan bagi pustakawan dan CISRAL UNPAD dalam memberikan layanan prima bagi pemustaka agar koleksi dan fasilitas yang telah disediakan dapat dimanfaatkan. - Bagi peneliti selanjutnya, penelitian ini diharapkan dapat memberikan

gambaran dalam melakukan penelitian yang serupa dan penelitian ini dapat dikembangkan lagi.

E.Struktur Organisasi Skripsi

Struktur penulisan pada skripsi ini terdiri dari lima Bab, yaitu: Bab I Pendahuluan yang meliputi Latar Belakang Penelitian, Perumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, dan Struktur Organisasi Skripsi. Bab II Kajian Pustaka, Kerangka Pemikiran, dan Hipotesis Penelitian. Bab III Metode Penelitian yang meliputi Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel, Desain Penelitian, Metode Penelitian, Definisi Operasional, Instrumen Penelitian, Proses Pengembangan Instrumen, Teknik Pengumpulan Data, dan Analisis Data. Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, dan yang terakhir adalah Bab V Kesimpulan dan Rekomendasi.


(13)

Masitoh Hamdayani, 2013

BAB III

METODE PENELITIAN

Bab ini membahas tentang lokasi dan subjek populasi/sampel penelitian, desain penelitian, metode penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, proses pengembangan instrumen, teknik pengumpulan data, dan analisis data.

A.Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian

Lokasi penelitian adalah di Centre of Information Scientific Resources and Library (CISRAL) Universitas Padjadjaran (UNPAD) Jalan Dipati Ukur Nomor 46 Bandung. Populasi yang diteliti pada penelitian ini adalah seluruh pemustaka di bagian layanan referensi CISRAL UNPAD di bulan Maret tahun 2013.

Taknik pengambilan sampel yang digunakan adalah sampling insidental. Menurut Sugiyono (2012: 85) sampling insidental adalah “teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan/insidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data.”

Sampel pada penelitian ini adalah pemustaka di bagian layanan referensi CISRAL UNPAD. Dalam menentukan besaran sampel peneliti menggunakan rumus Slovin (Noor, 2011: 158) dengan tingkat kesalahan 10% atau 0.1, yaitu sebagai berikut:

Keterangan:

n = Jumlah elemen/anggota sampel N = Jumlah elemen/anggota populasi

e = Error Level (tingkat kesalahan), 10% atau 0.1


(14)

n n n

n

n Jadi jumlah elemen/anggota sampel adalah sebanyak 55 orang.

B.Desain Penelitian

Pada penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian studi deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Menurut Noor (2011: 111) “desain penelitian deskriptif bertujuan untuk mendeskripsikan sifat atau karakteristik dari suatu gejala, peristiwa, kejadian yang terjadi saat ini ” Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka dan dalam menganalisis menggunakan statistik. Pada penelitian ini terdiri dari variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y) dan berikut adalah tabel mengenai variabel X dan variabel Y.

Tabel 3.1 Variabel Operasional

X Y

Kinerja Pustakawan

Layanan Prima X Y

Data penelitian diperoleh melalui teknik pengumpulan data kuesioner yang disebarkan kepada responden. Sebelum kuesioner tersebut disebarkan kepada responden, peneliti melakukan uji keterbacaan, uji validitas, dan uji reliabilitas instrumen penelitian.


(15)

Masitoh Hamdayani, 2013

Pada hakikatnya penelitian ini dilakukan untuk menjawab rumusan masalah, dan membuktikan hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya. Sebelum menguji hipotesis, peneliti melakukan uji normalitas untuk mengetahui statistik yang digunakan dalam menganalisis data, apakah statistik parametris atau statistik non-parametris. Bila hasil uji normalitas menyatakan data berdistribusi normal maka peneliti menggunakan analisis korelasi dengan rumus Pearson/Product Moment.

C.Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Metode ini digunakan karena penelitian ini ingin membuktikan pengaruh kinerja pustakawan terhadap layanan prima di CISRAL UNPAD. Karena kedua variabel ini dapat diukur, maka peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menggunakan perhitungan matematis dan kuesioner sebagai media pengumpulan data penelitian.

D.Definisi Operasional

Agar tidak timbul kesalahpahaman dalam menafsirkan makna dari setiap variabel, maka perlu diberikan definisi operasional sebagai berikut:

1. Kinerja Pustakawan

Armstrong dan Baron dalam Wibowo (2009: 7) mengemukakan bahwa

“kinerja merupakan hasil pekerjaan yang mempunyai hubungan kuat dengan

tujuan strategis organisasi, kepuasan konsumen dan memberikan kontribusi pada ekonomi.” Kinerja pustakawan yang dimaksud pada penelitian ini adalah hasil kerja yang telah dilakukan oleh pustakawan dalam memberikan layanan yang dapat memuaskan pemustaka.


(16)

2. Layanan Prima

Menurut Barata dalam Achmad et al. (2012: 80) layanan prima adalah

“pelayanan dengan mengutamakan kepuasan pelanggan.” Pada penelitian ini yang dimaksud dengan layanan prima adalah layanan yang diberikan oleh pustakawan dengan ramah secara cepat, tepat, dan dapat memuaskan pemustaka.

E.Instrumen Penelitian

Menurut Sugiyono (2012: 102) “instrumen penelitian adalah suatu alat yang

digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati ”

Pada penelitian ini instrumen yang digunakan adalah kuesioner. Kuesioner yang digunakan berbentuk kuesioner tertutup karena jawaban untuk setiap pernyataan sudah disediakan. Dengan menggunakan kuesioner seperti ini, responden hanya perlu memilih jawaban yang sesuai dengan pendapatnya. Kuesioner pada penelitian ini digunakan untuk memperoleh data mengenai kinerja pustakawan dan layanan prima.

Kuesioner disusun berdasarkan format skala tipe Likert dengan format jawaban, yaitu: Sangat Tidak Setuju (STS), Tidak Setuju (TS), Netral (N), Setuju (S), Sangat Setuju (SS). R. S Likert dalam Supranto (2011: 86) mengemukakan bahwa:

…mengembangkan prosedur penskalaan di mana skala mewakili suatu kontinu

bipolar. Pada ujung sebelah kiri (dengan angka rendah) menggambarkan suatu jawaban yang negatif sedangkan ujung kanan (dengan angka besar) menggambarkan yang positif.

F. Proses Pengembangan Instrumen

Dalam memperoleh hasil penelitian yang baik perlu didukung dengan adanya proses pengembangan data terlebih dahulu. Untuk melakukan hal tersebut maka perlu dilakukan proses pengembangan instrumen yang merupakan langkah untuk mengolah data instrumen. Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:


(17)

Masitoh Hamdayani, 2013

1. Pengembangan Kisi-Kisi Instrumen

Instrumen pada penelitian ini terdiri dari dua instrumen yang disesuaikan berdasarkan variabel penelitian, yaitu: instrumen untuk mengukur kinerja pustakawan dan instrumen untuk mengukur layanan prima.

Adapun cara yang dilakukan dalam penyusunan instrumen penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Menentukan variabel-variabel yang akan diteliti, yaitu variabel X (kinerja pustakawan) dan variabel Y (layanan prima),

b. Menentukan indikator pada setiap variabel,

c. Menyusun kisi-kisi instrumen pada setiap variabel,

d. Membuat daftar pernyataan dan alternatif pilihan jawaban serta petunjuk cara menjawabnya agar memudahkan responden dalam menjawab pernyataan yang diajukan,

e. Menetapkan kriteria penskoran untuk setiap alternatif jawaban, yaitu dengan menggunakan skala Likert.

Instrumen tentang kinerja pustakawan terhadap layanan prima dikonstruksi oleh peneliti dengan berdasar pada standar evaluasi kinerja pustakawan referensi menurut Schwartz dalam Sulistyorini (2004: 25) dan teori Parasuraman, Zeithaml, dan Berry tahun 1988 mengenai dimensi kualitas jasa. Setelah itu diturunkan ke dalam kisi-kisi instrumen yang dapat dilihat pada Tabel 3.2.


(18)

Tabel 3.2

Kisi-Kisi Instrumen Penelitian

Variabel Indikator No. Butir Pernyataan

Kinerja Pustakawan

Karakteristik Tingkah Laku (Behavioral Characteristics)

1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10

Pengetahuan (Knowledge) 11, 12, 13, 14, 15, 16,

17, 18 Kemampuan dalam Memberikan

Layanan Rujukan (Reference Skill)

19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29

Layanan Prima

Bukti Nyata (Tangibles) 30, 31, 32, 33, 34, 35

Reliabilitas (Reliability) 36, 37, 38, 39

Daya Tanggap (Responsiveness) 40, 41

Jaminan (Assurance) 42, 43, 44

Empati (Empathy) 45, 46, 47, 48, 49

2. Pedoman Skoring

Instrumen penelitian disusun berdasarkan kisi-kisi yang telah dibuat sebelumnya, sehingga dari kisi-kisi tersebut akan menghasilkan butir-butir pernyataan dan kemungkinan jawabannya. Kemungkinan jawaban atas pernyataan yang telah dibuat menggunakan format skala tipe Likert dengan format jawaban, yaitu: Sangat Tidak Setuju (STS), Tidak Setuju (TS), Netral (N), Setuju (S), Sangat Setuju (SS). Dan kriteria penskoran untuk setiap butir pernyataan peneliti menggunkan format yang telah dikemukan oleh Sugiyono (2012: 93), yaitu:

a. Setuju/selalu/sangat positif diberi skor 5

b. Setuju/sering/positif diberi skor 4


(19)

Masitoh Hamdayani, 2013

d. Tidak setuju/hampir tidak pernah/negatif diberi skor 2

e. Sangat tidak setuju/tidak pernah diberi skor 1

3. Uji Keterbacaan

Uji keterbacaan bertujuan untuk mengukur sejauh mana keterbacaan instrumen (kuesioner) oleh responden. Melalui uji keterbacaan dapat diketahui redaksi kata yang sulit dipahami oleh responden sehingga dapat diperbaiki. Kuesioner yang dilakukan uji keterbacaan merupakan kuesioner yang telah disetujui dan ditentukan melalui pendapat profesional (professional judgment) yaitu dosen pembimbing skripsi.

Berdasarkan hasil uji keterbacaan yang telah dilakukan oleh peneliti, didapatkan bahwa responden dapat memahami dengan baik seluruh butir pernyataan kuesioner, baik dari segi bahasa maupun makna yang terkandung dalam pernyataan. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa seluruh butir pernyataan dapat digunakan dan mudah dimengerti oleh responden.

4. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Uji validitas yang dilakukan pada penelitian ini adalah uji validitas isi dan uji validitas butir pernyataan. Validitas isi ditentukan melalui pendapat profesional (professional judgment) yaitu dosen pembimbing skripsi, dan uji validitas butir pernyataan dilakukan dengan menggunakan program IBM SPSS Statistics 19 dan Microsoft Excel 2007. Adapun uji reliabilitas instrumen dilakukan untuk mengetahui konsistensi instrumen dengan menghitung koefisien korelasi pada setiap skor butir pernyataan yang dinyatakan valid dengan menggunakan program IBM SPSS Statistics 19.

a. Uji Validitas Instrumen

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Menurut Bungin : “validitas alat ukur


(20)

adalah akurasi alat ukur terhadap yang diukur walaupun dilakukan berkali-kali

dan dimana-mana ”

Uji validitas instrumen dilakukan dengan menghitung koefisien korelasi skor pada setiap butir pernyataan dengan menggunakan program IBM SPSS Statistics 19 dan Microsoft Excel 2007. Berdasarkan hasil perhitungan korelasi maka akan diketahui nilai koefisien korelasinya yang kemudian digunakan untuk mengukur tingkat validitas butir pernyataan.

Adapun rumus dalam menguji validitas instrumen penelitian adalah menggunakan rumus Pearson/Product Moment. Dan berikut ini adalah langkah-langkah untuk menguji validitas instrumen (Sundayana, 2010: 60):

1) Menghitung korelasi pada setiap butir instrumen dengan rumus

Pearson/Product Moment, yaitu:

Keterangan:

rxy = Koefisien korelasi = Skor item butir soal = Jumlah skor total tiap soal

n = Jumlah responden

2) Melakukan perhitungan dengan uji t, dengan rumus berikut:

3) Mencari ttabel dengan ttabel = t (dk = n - 2) dengan tingkat kesalahan 5% atau 0.05.

rxy n∑ ∑ ∑

√{n∑ ∑ } {n∑ ∑ }

Keterangan:

r = Koefisien korelasi hasil perhitungan rxy

n = Jumlah responden

thitung r√n


(21)

Masitoh Hamdayani, 2013

4) Membuat kesimpulan dengan kriteria pengujian berikut: Jika thitung ttabel berarti valid, atau

Jika thitung ttabel berarti tidak valid.

Berdasarkan hasil perhitungan nilai validitas menggunakan program IBM SPSS Statistics 19 dan Microsoft Excel 2007, dengan kriteria thitung ttabel maka diperoleh butir pernyataan yang dinyatakan valid adalah sebanyak 47 dari 49 butir pernyataan. Sedangkan 2 butir lainnya dinyatakan tidak valid. Adapun butir pernyataan yang dinyatakan valid dan tidak valid dapat dilihat pada tabel 3.3.

Tabel 3.3

Hasil Uji Validitas Instrumen No.

Pernyataan R Keterangan

1 0.632 4.467 2.0423 Valid

2 0.460 2.838 2.0423 Valid

3 0.625 4.385 2.0423 Valid

4 0.724 5.749 2.0423 Valid

5 0.688 5.193 2.0423 Valid

6 0.399 2.383 2.0423 Valid

7 0.569 3.790 2.0423 Valid

8 0.655 4.748 2.0423 Valid

9 0.515 3.291 2.0423 Valid

10 0.560 3.702 2.0423 Valid

11 0.546 3.570 2.0423 Valid

12 0.715 5.602 2.0423 Valid

13 0.651 4.697 2.0423 Valid

14 0.705 5.445 2.0423 Valid

15 0.614 4.261 2.0423 Valid

16 0.549 3.598 2.0423 Valid

17 0.769 6.589 2.0423 Valid

18 0.501 3.171 2.0423 Valid


(22)

20 0.666 4.890 2.0423 Valid

21 0.611 4.227 2.0423 Valid

22 0.519 3.326 2.0423 Valid

23 0.537 3.487 2.0423 Valid

24 0.571 3.810 2.0423 Valid

25 0.691 5.236 2.0423 Valid

26 0.681 5.094 2.0423 Valid

27 0.621 4.340 2.0423 Valid

28 0.718 5.650 2.0423 Valid

29 0.656 4.761 2.0423 Valid

30 0.332 1.928 2.0423 Tidak Valid

31 0.367 2.161 2.0423 Valid

32 0.413 2.484 2.0423 Valid

33 0.522 3.352 2.0423 Valid

34 0.646 4.635 2.0423 Valid

35 -0.016 -0.088 2.0423 Tidak Valid

36 0.553 3.635 2.0423 Valid

37 0.374 2.209 2.0423 Valid

38 0.598 4.087 2.0423 Valid

39 0.569 3.790 2.0423 Valid

40 0.578 3.880 2.0423 Valid

41 0.729 5.833 2.0423 Valid

42 0.756 6.326 2.0423 Valid

43 0.431 2.616 2.0423 Valid

44 0.510 3.247 2.0423 Valid

45 0.706 5.460 2.0423 Valid

46 0.693 5.265 2.0423 Valid

47 0.484 3.029 2.0423 Valid

48 0.626 4.397 2.0423 Valid


(23)

Masitoh Hamdayani, 2013

Tabel 3.4

Kesimpulan Validitas Instrumen

Variabel Validitas No. Butir Pernyataan Jumlah

Kinerja Pustakawan Valid

1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29

29

Tidak Valid 0 0

Layanan Prima Valid

31, 32, 33, 34, 36, 37, 38, 39, 40, 41, 42, 43, 44, 45, 46, 47, 48, 49

18

Tidak Valid 30, 35 2

b. Uji Reliabilitas Instrumen

“Reliabilitas instrumen penelitian adalah suatu alat yang memberikan hasil yang tetap sama konsisten, ajeg ” Sundayana, 2011: 70). Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur, apakah alat pengukuran yang digunakan dapat diandalkan dan tetap konsisten jika pengukuran tersebut diulang.

Adapun untuk mengetahui nilai reliabilitas, peneliti menggunakan metode Alpha Cronbach’s ( ) dengan menggunakan program IBM SPSS Statistics 19.


(24)

Cronbach adalah koefisien keandalan yang menunjukan seberapa baiknya item/butir dalam suatu kumpulan secara positif berkorelasi satu sama lain ”

Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan program IBM SPSS Statistics 19 pada 47 butir pernyataan yang dinyatakan valid, maka koefisien reliabilitas yang dihasilkan adalah sebesar 0,943. Nilai koefisien reliabilitas tersebut selanjutnya diinterpretasikan dengan menggunakan kriteria Guilford (Sundayana, 2011: 71) pada tabel 3.6, dan nilai tersebut termasuk ke dalam kategori sangat tinggi. Berikut ini adalah tabel hasil uji reliabilitas dan tabel klasifikasi koefisien reliabilitas.

Tabel 3.5 Hasil Uji Reliabilitas

Reliability Statistics Cronbach's

Alpha N of Items

.943 47

Sumber: IBM SPSS Statistics 19 Tabel 3.6

Klasifikasi Koefisien Reliabilitas Koefisien Reliabilitas (r) Interpretasi

, r , , r , , r , , r , , r ,

Sangat Rendah Rendah Sedang/Cukup

Tinggi Sangat Tinggi Sumber: Sundayana (2011: 71)


(25)

Masitoh Hamdayani, 2013

G.Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan cara mengumpulkan data yang dibutuhkan untuk menjawab rumusan masalah penelitian. Pada penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut:

1. Kuesioner (Angket)

Menurut Sugiyono : “kuesioner merupakan teknik pengumpulan

data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan

tertulis kepada responden untuk menjawabnya ”

Pada penelitian ini peneliti menggunakan kuesioner tertutup. Kuesioner tertutup merupakan kuesioner yang alternatif jawabannya telah disediakan oleh peneliti sehingga responden hanya perlu memilih jawaban yang sesuai. Alternatif jawaban yang digunakan pada penelitian ini disusun berdasarkan skala tipe Likert, yang terdiri dari: Sangat Tidak Setuju (STS), Tidak Setuju (TS), Netral (N), Setuju (S), Sangat Setuju (SS). Kuesioner penelitian ini ditujukan kepada pemustaka di bagian layanan referensi CISRAL UNPAD.

2. Dokumen

Dokumen digunakan dalam pengumpulan data karena “…sejumlah besar

fakta dan data tersimpan dalam bahan yang berbentuk dokumentasi” oor, : 141). Dokumen yang digunakan dalam pengumpulan data adalah laporan pengunjung di bagian layanan referensi CISRAL UNPAD, buku, dokumen pemerintah, dan data yang tersimpan di website.


(26)

3. Wawancara

Menurut Bungin : 3 “wawancara atau interviu adalah sebuah proses

memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan responden atau orang yang

diwawancarai ” Wawancara digunakan untuk melengkapi data penelitian yang bersumber dari pustakawan di bagian layanan referensi CISRAL UNPAD.

H.Analisis Data

Analisis data pada penelitian ini menggunakan bantuan program Microsoft Excel 2007 dan beberapa proses analisis data dilakukan secara manual, baik dalam hal pemberian skor, pentabulasian, maupun perhitungan-perhitungan lainnya. Berikut ini adalah beberapa analisis statistik yang dilakukan dalam menganalisis data:

1. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data yang diambil berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Pada penelitian ini uji normalitas data menggunakan uji Lilliefors. Langkah-langkah dalam pengujiannya adalah sebagai berikut (Sundayana, 2010: 84):

a. Menghitung nilai rata-rata (x̅) dan simpangan bakunya (s),

b. Menyusun data dari yang terkecil hingga yang terbesar pada tabel, c. Mengubah nilai x pada nilai z dengan rumus:

d. Menghitung luas z dengan menggunkan tabel z,

e. Menentukan nilai proporsi data yang lebih kecil atau sama dengan data tersebut,

f. Menghitung selisih luas z dengan nilai proporsi, g. Menentukan luas maksimum ( maks) dari langkah f,


(27)

Masitoh Hamdayani, 2013

Keterangan:

N = Jumlah kejadian fx = Frekuensi individu h. Menentukan luas tabel Lilliefors ( tabel); tabel = (n - 2),

i. Kriteria kenormalan: jika maks < tabel maka data berdistribusi normal.

2. Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif dilakukan untuk mengetahui distribusi frekuensi pada suatu data. Menurut Bungin (2011: 182) “perhitungan data dengan distribusi frekuensi ini dapat dilakukan dengan menghitung frekuensi data tersebut

kemudian dipersentasekan ” Untuk mengetahui sebaran persentase dari frekuensi tersebut peneliti menggunakan rumus berikut (Bungin, 2011: 182):

Hasil perhitungan persentase tersebut kemudian diinterpretasikan pada kriteria yang telah dikemukakan oleh Nugraha dalam Kartasasmita (2005: 107), yaitu:

- 90% - 100% : Sangat Tinggi

- 80% - 89% : Tinggi

- 70% - 79% : Cukup Tinggi

- 60% - 69% : Sedang

- 50% - 59% : Rendah

- 49% kebawah : Rendah Sekali

3. Analisis Korelasi


(28)

Besarnya hubungan antar variabel dinyatakan dengan koefisien korelasi (r) yang menggunakan rumus Pearson/Product Moment. Sedangkan untuk menentukan besarnya pengaruh variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y) menggunakan koefisien determinasi (D).

Menurut Sundayana (2010: 191) “besarnya koefisien korelasi berkisar antara -1 r 1. Sifat-sifat dari koefisien korelasi tersebut adalah:”

- x dan y dikatakan berkorelasi positif (r > 0), jika nilai-nilai dari variabel x bertambah maka nilai-nilai y akan bertambah besar pula,

- x dan y dikatakan berkorelasi negatif (r < 0), jika nilai-nilai dari variabel x bertambah maka nilai-nilai y akan berkurang,

- x dan y dikatakan tidak berkorelasi jika nilai r = 0.

Berikut ini adalah langkah-langkah untuk mencari koefisien korelasi (r) dan koefisien determinasi (D).

Dalam menentukan besarnya koefisien korelasi peneliti menggunakan rumus Pearson/Product Moment (Sundayana, 2010: 200), yang kemudian diinterpretasikan sesuai pada tabel 3.7.

Tabel 3.7

Interpretasi Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

, , , ,3 , , , , , ,

Sangat Rendah Rendah Sedang Kuat Sangat Kuat Sumber: Sugiyono (2012: 184)

rxy n∑ ∑ ∑


(29)

Masitoh Hamdayani, 2013

Setelah diketahui besarnya koefisien korelasi antara dua variabel, kemudian di uji keberartiannya, apakah koefisien korelasi yang dihasilkan signifikan atau tidak, dan uji yang digunakan adalah menggunakan uji t. Berikut ini adalah langkah-langkah uji t (Sundayana, 2010: 200):

1) Merumuskan dan :

: xy = 0 (tidak terdapat korelasi yang signifikan antar variabel), : 0 (terdapat korelasi yang signifikan antar variabel), 2) Menentukan nilai thitung dengan rumus:

3) Menentukan nilai ttabel dengan rumus ttabel t (dk = n - 2), 4) Kriteria uji: diterima jika thitung ttabel (Noor, 2011: 221).

Jika hasil dari pengujian koefisien korelasi menghasilkan korelasi yang signifikan, maka besarnya pengaruh antar variabel dapat dicari dengan koefisien determinasi. Berikut ini adalah rumus koefisien determinasi (Sundayana, 2011: 201):

Keterangan:

r = Koefisien korelasi hasil perhitungan

n = Jumlah responden

thitung r√n

√ r


(30)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab sebelumnya telah diuraikan mengenai hasil penelitian dan pembahasan mengenai pengaruh kinerja pustakawan terhadap layanan prima di CISRAL UNPAD. Pada bab lima ini diuraikan tentang kesimpulan dan saran atas penelitian tersebut.

A.Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengolahan data dan pembahasan, kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Gambaran mengenai kinerja pustakawan yang diukur melalui indikator (1) karakteristik tingkah laku (behavioral characteristic), (2) pengetahuan (knowledge), dan (3) kemampuan dalam memberikan layanan rujukan (reference skill), dan berdasarkan hasil analisis data menunjukan bahwa kecenderungan jawaban responden berada pada skala setuju dengan skor empat dan bila dikategorikan termasuk ke dalam kategori rendah. Hasil penelitian tersebut menunjukan bahwa kinerja pustakawan di bagian layanan referensi CISRAL UNPAD adalah rendah.

2. Gambaran mengenai layanan prima yang diukur melalui indikator (1) bukti nyata (tangibles), (2) reliabilitas (reliability), (3) daya tanggap (responsiveness), (4) jaminan (assurance), dan (5) empati (empathy), dan berdasarkan hasil analisis data menunjukan bahwa kecenderungan jawaban responden berada pada skala setuju dengan skor empat dan bila dikategorikan termasuk ke dalam kategori rendah. Hasil penelitian tersebut menunjukan bahwa layanan prima di bagian layanan referensi CISRAL UNPAD adalah rendah.


(31)

Masitoh Hamdayani, 2013

3. Pengaruh kinerja pustakawan terhadap layanan prima di CISRAL UNPAD

ditunjukkan berdasarkan hasil perhitungan dan analisis data bahwa kinerja pustakawan berpengaruh secara signifikan terhadap layanan prima di CISRAL UNPAD.

B.Saran

Berdasarkan pada uraian yang telah dikemukakan pada bagian-bagian sebelumnya, maka dapat diajukan saran-saran sebagai berikut:

1. Dalam rangka meningkatkan kinerja pustakawan di bagian layanan referensi, maka pihak CISRAL UNPAD perlu lebih memperhatikan sumber daya manusianya yaitu pustakawan dengan memberikan dorongan untuk meningkatkan keterampilan dan kompetensi pustakawan. Dalam kinerja pustakawan, indikator pengetahuan (knowledge) memiliki persentase paling rendah jika dibandingkan dengan indikator tingkah laku (behavioral characteristic) dan indikator kemampuan dalam memberikan layanan rujukan (reference skill). Rendahnya persentase tersebut perlu mendapat perhatian dari pihak CISRAL UNPAD, sehingga kinerja pustakawan dapat ditingkatkan, terutama yang berkaitan dengan indikator pengetahuan (knowledge) yang meliputi pengetahuan tentang sumber dan koleksi referensi, when to refer, pengetahuan tentang subjek, dan pengetahuan tentang kebijakan perpustakaan universitas.

2. Dalam rangka mewujudkan layanan prima di CISRAL UNPAD, maka pihak

CISRAL UNPAD perlu lebih memperhatikan dan memaksimalkan pelayanannya kepada para pemustaka. Dalam layanan prima, indikator bukti nyata (tangibles) dan jaminan (assurance) memiliki persentase paling rendah jika dibandingkan dengan indikator lainnya. Rendahnya persentase tersebut perlu mendapat perhatian dari pihak CISRAL UNPAD, sehingga layanan prima dapat terwujud dan pelayanan yang diberikan dapat memuaskan pemustaka, terutama yang berkaitan dengan indikator bukti nyata (tangibles) dan jaminan (assurance).


(32)

DAFTAR PUSTAKA

Achmad. et al. (2012). Layanan Cinta: Perwujudan Layanan Prima ++ Perpustakaan. Jakarta: Sagung Seto.

Ali, Amjad. (2004). Glossary of Library and Information Science. New Delhi: Ess Ess Publications.

Basuki, Sulistyo. (1993). Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Bungin, Burhan. (2011). Metodologi Penelitian Kuantitatif: Komunikasi, Ekonomi, dan Kebijakan Publik Serta Ilmu-Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Kencana.

Daryanto, Haji. (2007). Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Dhiman, Anil Kumar. (2008). A Handbook of Special Libraries and Librarianship. New Delhi: Ess Ess Publications.

Harsana, Lasa. (1994). Jenis-Jenis Pelayanan Informasi Perpustakaan: Sirkulasi, Referensi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Hermawan, Rachman dan Zulfikar Zen. (2010). Etika Kepustakawanan: Suatu Pendekatan Terhadap Profesi dan Kode Etik Pustakawan Indonesia. Jakarta: Sagung Seto.

Katz, William A. (1987). Introduction to Reference Work Volume I. New York: McGraw Hill.

Komaruddin dan Yooke Tjuparmah S. Komaruddin. (2002). Kamus Istilah Karya Tulis Ilmiah. Jakarta: Bumi Aksara.

Marknesis, Tim. (2009). Customer Satisfaction and Beyond. Yogyakarta: Marknesis. Martoatmodjo, Karmidi. (2009). Pelayanan Bahan Pustaka. Jakarta: Universitas

Terbuka.

Noor, Juliansyah. (2011). Metodologi Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi, dan Karya Ilmiah. Jakarta: Kencana.

Purwono dan Sri Suharmini. (2008). Perpustakaan dan Kepustakawanan Indonesia. Jakarta: Universitas Terbuka.


(33)

Masitoh Hamdayani, 2013

Sedarmayanti. (2009). Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Bandung: Mandar Maju.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta.

Suherman. (2011). Pustakawan Inspiratif. Bandung: MQS Publishing.

Suherman. (2009). Perpustakaan sebagai Jantung Sekolah. Bandung: MQS Publishing.

Sumardji. (1992). Pelayanan Referensi di Perpustakaan. Yogyakarta: Kanisius. Sundayana, Rostina. (2010). Statistika Penelitian Pendidikan. Garut: STKIP Garut

Press.

Supranto, J. (2011). Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan untuk Menaikan Pangsa Pasar. Jakarta: Rineka Cipta.

Thoha, M. Chabib. (2001). Teknik Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Tika, Moh. Pabundu. (2008). Budaya Organisasi dan Peningkatan Kinerja Perusahaan. Jakarta: Bumi Aksara.

Tjiptono, Fandy. (2012). Service Management Mewujudkan Layanan Prima. Yogyakarta: Andi.

Trimo, Soejono. (1997). Buku Panduan untuk Mata Kuliah Reference Work dan Bibliography. Jakarta: Bumi Aksara.

Wibowo. (2009). Manajemen Kinerja. Jakarta: Rajawali Press. Skripsi

Kartasasmita, Komariah. (2005). Kontribusi Fasilitas Perpustakaan dan Kinerja Pustakawan terhadap Kepuasan Pengguna di Universitas Pasundan. Tesis FIP UPI: Tidak Diterbitkan.

Kurnia, Bayu. (2012). Tanggapan Pengguna (Mahasiswa) Perpustakaan CISRAL mengenai Kualitas Pelayanan Perpustakaan CISRAL. Skripsi FIKOM UNPAD: Tidak Diterbitkan.

Sulistyorini, Junita. (2004). Persepsi Pemakai terhadap Karekteristik Tingkah Laku dan Kemampuan Pustakawan Rujukan dalam Memberikan Layanan Rujukan di UPT Perpustakaan IPB. Skripsi FIB UI: Tidak Diterbitkan.


(34)

Publikasi Departemen

Departemen Pendidikan Nasional. (2004). Perpustakaan Perguruan Tinggi: Buku Pedoman Edisi Ketiga. Jakarta: Depatemen Pendidkan Nasional RI. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.

Surat Kabar

A, Dheka Dwi. (2010). “Tingkatkan Pelayanan CISRAL UNPAD”. Pikiran Rakyat (2 Oktober 2010).

Sumber Online

Menteri Pembinaan Aparatur Negara. (2003). Keputusan Menteri Pembinaan Aparatur Negara Nomor 63 Tahun 2003 tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan Pelayanan Publik. [Online]. Tersedia:

http://www.menpan.go.id/jdih/permen-kepmen/kepmenpan-rb/file/216-kepmenpan-2003-no-063?start=50 [15 Maret 2013].

Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. (2007). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan. [Online]. Tersedia: http://kelembagaan.pnri.go.id/Digital_Docs/homepage_folders/activities/highlig ht/ruu_perpustakaan/pdf/UU_43_2007_PERPUSTAKAAN.pdf [21 Juni 2011]. Tambusai, Azhary. (2007). Koleksi Rujukan di Perpustakaan. [Online]. Tersedia:

http://www.google.com/univ_sumut/pdf/koleksi_rujukan.pdf [26 November 2011].


(1)

Setelah diketahui besarnya koefisien korelasi antara dua variabel, kemudian di uji keberartiannya, apakah koefisien korelasi yang dihasilkan signifikan atau tidak, dan uji yang digunakan adalah menggunakan uji t. Berikut ini adalah langkah-langkah uji t (Sundayana, 2010: 200):

1) Merumuskan dan :

: xy = 0 (tidak terdapat korelasi yang signifikan antar variabel), : 0 (terdapat korelasi yang signifikan antar variabel), 2) Menentukan nilai thitung dengan rumus:

3) Menentukan nilai ttabel dengan rumus ttabel t (dk = n - 2), 4) Kriteria uji: diterima jika thitung ttabel (Noor, 2011: 221).

Jika hasil dari pengujian koefisien korelasi menghasilkan korelasi yang signifikan, maka besarnya pengaruh antar variabel dapat dicari dengan koefisien determinasi. Berikut ini adalah rumus koefisien determinasi (Sundayana, 2011: 201):

Keterangan:

r = Koefisien korelasi hasil perhitungan

n = Jumlah responden

thitung r√n √ r


(2)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab sebelumnya telah diuraikan mengenai hasil penelitian dan pembahasan mengenai pengaruh kinerja pustakawan terhadap layanan prima di

CISRAL UNPAD. Pada bab lima ini diuraikan tentang kesimpulan dan saran atas

penelitian tersebut.

A.Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengolahan data dan pembahasan, kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Gambaran mengenai kinerja pustakawan yang diukur melalui indikator (1) karakteristik tingkah laku (behavioral characteristic), (2) pengetahuan (knowledge), dan (3) kemampuan dalam memberikan layanan rujukan (reference

skill), dan berdasarkan hasil analisis data menunjukan bahwa kecenderungan

jawaban responden berada pada skala setuju dengan skor empat dan bila dikategorikan termasuk ke dalam kategori rendah. Hasil penelitian tersebut menunjukan bahwa kinerja pustakawan di bagian layanan referensi CISRAL UNPAD adalah rendah.

2. Gambaran mengenai layanan prima yang diukur melalui indikator (1) bukti nyata (tangibles), (2) reliabilitas (reliability), (3) daya tanggap (responsiveness), (4) jaminan (assurance), dan (5) empati (empathy), dan berdasarkan hasil analisis data menunjukan bahwa kecenderungan jawaban responden berada pada skala setuju dengan skor empat dan bila dikategorikan termasuk ke dalam kategori rendah. Hasil penelitian tersebut menunjukan bahwa layanan prima di bagian layanan referensi CISRAL UNPAD adalah rendah.


(3)

3. Pengaruh kinerja pustakawan terhadap layanan prima di CISRAL UNPAD ditunjukkan berdasarkan hasil perhitungan dan analisis data bahwa kinerja pustakawan berpengaruh secara signifikan terhadap layanan prima di CISRAL UNPAD.

B.Saran

Berdasarkan pada uraian yang telah dikemukakan pada bagian-bagian sebelumnya, maka dapat diajukan saran-saran sebagai berikut:

1. Dalam rangka meningkatkan kinerja pustakawan di bagian layanan referensi, maka pihak CISRAL UNPAD perlu lebih memperhatikan sumber daya manusianya yaitu pustakawan dengan memberikan dorongan untuk meningkatkan keterampilan dan kompetensi pustakawan. Dalam kinerja pustakawan, indikator pengetahuan (knowledge) memiliki persentase paling rendah jika dibandingkan dengan indikator tingkah laku (behavioral characteristic) dan indikator kemampuan dalam memberikan layanan rujukan (reference skill). Rendahnya persentase tersebut perlu mendapat perhatian dari pihak CISRAL UNPAD, sehingga kinerja pustakawan dapat ditingkatkan, terutama yang berkaitan dengan indikator pengetahuan (knowledge) yang meliputi pengetahuan tentang sumber dan koleksi referensi, when to refer, pengetahuan tentang subjek, dan pengetahuan tentang kebijakan perpustakaan universitas.

2. Dalam rangka mewujudkan layanan prima di CISRAL UNPAD, maka pihak

CISRAL UNPAD perlu lebih memperhatikan dan memaksimalkan pelayanannya

kepada para pemustaka. Dalam layanan prima, indikator bukti nyata (tangibles) dan jaminan (assurance) memiliki persentase paling rendah jika dibandingkan dengan indikator lainnya. Rendahnya persentase tersebut perlu mendapat perhatian dari pihak CISRAL UNPAD, sehingga layanan prima dapat terwujud dan pelayanan yang diberikan dapat memuaskan pemustaka, terutama yang berkaitan dengan indikator bukti nyata (tangibles) dan jaminan (assurance).


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Achmad. et al. (2012). Layanan Cinta: Perwujudan Layanan Prima ++

Perpustakaan. Jakarta: Sagung Seto.

Ali, Amjad. (2004). Glossary of Library and Information Science. New Delhi: Ess Ess Publications.

Basuki, Sulistyo. (1993). Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Bungin, Burhan. (2011). Metodologi Penelitian Kuantitatif: Komunikasi, Ekonomi,

dan Kebijakan Publik Serta Ilmu-Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Kencana.

Daryanto, Haji. (2007). Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Dhiman, Anil Kumar. (2008). A Handbook of Special Libraries and Librarianship. New Delhi: Ess Ess Publications.

Harsana, Lasa. (1994). Jenis-Jenis Pelayanan Informasi Perpustakaan: Sirkulasi,

Referensi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Hermawan, Rachman dan Zulfikar Zen. (2010). Etika Kepustakawanan: Suatu

Pendekatan Terhadap Profesi dan Kode Etik Pustakawan Indonesia. Jakarta:

Sagung Seto.

Katz, William A. (1987). Introduction to Reference Work Volume I. New York: McGraw Hill.

Komaruddin dan Yooke Tjuparmah S. Komaruddin. (2002). Kamus Istilah Karya

Tulis Ilmiah. Jakarta: Bumi Aksara.

Marknesis, Tim. (2009). Customer Satisfaction and Beyond. Yogyakarta: Marknesis. Martoatmodjo, Karmidi. (2009). Pelayanan Bahan Pustaka. Jakarta: Universitas

Terbuka.

Noor, Juliansyah. (2011). Metodologi Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi, dan Karya

Ilmiah. Jakarta: Kencana.

Purwono dan Sri Suharmini. (2008). Perpustakaan dan Kepustakawanan Indonesia. Jakarta: Universitas Terbuka.


(5)

Sedarmayanti. (2009). Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Bandung: Mandar Maju.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta.

Suherman. (2011). Pustakawan Inspiratif. Bandung: MQS Publishing.

Suherman. (2009). Perpustakaan sebagai Jantung Sekolah. Bandung: MQS Publishing.

Sumardji. (1992). Pelayanan Referensi di Perpustakaan. Yogyakarta: Kanisius. Sundayana, Rostina. (2010). Statistika Penelitian Pendidikan. Garut: STKIP Garut

Press.

Supranto, J. (2011). Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan untuk Menaikan

Pangsa Pasar. Jakarta: Rineka Cipta.

Thoha, M. Chabib. (2001). Teknik Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Tika, Moh. Pabundu. (2008). Budaya Organisasi dan Peningkatan Kinerja

Perusahaan. Jakarta: Bumi Aksara.

Tjiptono, Fandy. (2012). Service Management Mewujudkan Layanan Prima. Yogyakarta: Andi.

Trimo, Soejono. (1997). Buku Panduan untuk Mata Kuliah Reference Work dan

Bibliography. Jakarta: Bumi Aksara.

Wibowo. (2009). Manajemen Kinerja. Jakarta: Rajawali Press. Skripsi

Kartasasmita, Komariah. (2005). Kontribusi Fasilitas Perpustakaan dan Kinerja

Pustakawan terhadap Kepuasan Pengguna di Universitas Pasundan. Tesis FIP

UPI: Tidak Diterbitkan.

Kurnia, Bayu. (2012). Tanggapan Pengguna (Mahasiswa) Perpustakaan CISRAL mengenai Kualitas Pelayanan Perpustakaan CISRAL. Skripsi FIKOM UNPAD: Tidak Diterbitkan.

Sulistyorini, Junita. (2004). Persepsi Pemakai terhadap Karekteristik Tingkah Laku

dan Kemampuan Pustakawan Rujukan dalam Memberikan Layanan Rujukan di UPT Perpustakaan IPB. Skripsi FIB UI: Tidak Diterbitkan.


(6)

Publikasi Departemen

Departemen Pendidikan Nasional. (2004). Perpustakaan Perguruan Tinggi: Buku

Pedoman Edisi Ketiga. Jakarta: Depatemen Pendidkan Nasional RI. Direktorat

Jenderal Pendidikan Tinggi. Surat Kabar

A, Dheka Dwi. (2010). “Tingkatkan Pelayanan CISRAL UNPAD”. Pikiran Rakyat (2

Oktober 2010). Sumber Online

Menteri Pembinaan Aparatur Negara. (2003). Keputusan Menteri Pembinaan

Aparatur Negara Nomor 63 Tahun 2003 tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan Pelayanan Publik. [Online]. Tersedia:

http://www.menpan.go.id/jdih/permen-kepmen/kepmenpan-rb/file/216-kepmenpan-2003-no-063?start=50 [15 Maret 2013].

Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. (2007). Undang-Undang Republik

Indonesia Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan. [Online]. Tersedia:

http://kelembagaan.pnri.go.id/Digital_Docs/homepage_folders/activities/highlig ht/ruu_perpustakaan/pdf/UU_43_2007_PERPUSTAKAAN.pdf [21 Juni 2011]. Tambusai, Azhary. (2007). Koleksi Rujukan di Perpustakaan. [Online]. Tersedia:

http://www.google.com/univ_sumut/pdf/koleksi_rujukan.pdf [26 November 2011].