PERBANDINGAN MEDIA APLIKASI KOMPUTER MICROSOFT POWER POINT DAN WINDOWS MOVIE MAKER DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGINGAT NAMA-NAMA BULAN PADA ANAK TUNARUNGU.

(1)

POWER POINT DAN WINDOWS MOVIE MAKER DALAM

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGINGAT NAMA-NAMA

BULAN PADA ANAK TUNARUNGU

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Khusus

Oleh: IIS JAMILAH

0808274

JURUSAN PENDIDIKAN KHUSUS FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


(2)

DAN WINDOWS MOVIE MAKER DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGINGAT NAMA-NAMA BULAN PADA ANAK TUNARUNGU

Oleh Iis Jamilah

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Khusus

© Iis Jamilah 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Februari 2013

Hak Cipta dilindungi undang – undang

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya, atau sebagian, dengan dicetak ulang, diphotocopy atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis


(3)

IIS JAMILAH 0808274

PERBANDINGAN MEDIA APLIKASI KOMPUTER MICROSOFT POWER POINT DAN WINDOWS MOVIE MAKER DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN

MENGINGAT NAMA-NAMA BULAN PADA ANAK TUNARUNGU

Disetujui dan disahkan oleh: Pembimbing I

Dr. Budi Susetyo, M. Pd. NIP. 19580907 198703 1 001

Pembimbing II

Drs. Sunaryo, M.Pd NIP. 19560722 198501 1 001

Mengetahui,

Ketua Jurusan Pendidikan Khusus

Drs. Sunaryo, M.Pd NIP. 19560722 198501 1 001


(4)

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “PERBANDINGAN MEDIA APLIKASI KOMPUTER MICROSOFT POWER POINT DAN WINDOWS MOVIE MAKER DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGINGAT NAMA NAMA BULAN PADA ANAK TUNARUNGU“ ini dan seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika ilmu yang berlaku dalam masyakarat keilmuan. Atas pernyataan tersebut, saya siap menanggung risiko yang dijatuhkan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap karya saya.

Bandung, Februari 2013

Yang membuat pernyataan,

Iis Jamilah


(5)

ABSTRAK

PERBANDINGAN MEDIA APLIKASI KOMPUTER MICROSOFT POWER POINT DAN WINDOWS MOVIE MAKER DALAM

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGINGAT NAMA-NAMA BULAN PADA ANAK TUNARUNGU

Iis Jamilah (0808274)

Anak tunarungu adalah mereka yang mengalami hambatan dalam pendengaran, yang sehingga berdampak pula pada kemampuan kognitifnya, terutama pada kemampuan kognitif aspek mengingat. Dampak pengring lainnya dari adanya ketidakmampuan dalam mendengar mengakibatkan kemampuan abstraksi anak tunarungu pun kurang, misalnya memahami kata abstrak seperti nama bulan. Berdasarkan hal tersebut tentunya penyampaian materi yang abstrak membutuhkan media pembelajaran visual yang menarik sehingga dapat meningkatkan minat belajar anak tunarungu dan dapat pula meningkatkan kemampuan mengingatnya. Anak tunarungu akan mengoptimalkan indera penglihatan (visual) untuk menerima informasi yang kemudian akan mereka simpan sebagai ingatan (memori). Media aplikasi komputer saat ini telah sering digunakan sebagai perantara penyampai materi yang efektif, menarik, dan interkatif. Media aplikasi komputer yang umumnya sering digunakan adalah yang berupa tampilan slide dan video, yang masing-masing nama program media aplikasi komputer tersebut adalah Microsoft Power dan Windows Movie Maker. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan dua media aplikasi komputer di atas dalam meningkatkan kemampuan mengingat anak tunarungu yaitu pada materi nama bulan. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif eksperimen dengan desain Counter Balance, yaitu desain rotasi yang memungkin dua kelas penelitian mendapatkan perlakuan media yang sama, adapun analisis datanya menggunakan uji Wilcoxon. Penelitian ini dilakukan di kelas III dan IV SLB N Cicendo Kota Bandung dengan jumlah sampel sebanyak 10 orang dan dijadikan dua kelompok sesuai kelas. Hasil skor tes setelah diuji dengan perhitungan Uji Wilcoxon didapat kesimpulan hipotesis yang peneliti ajukan diterima, yaitu terdapat perbedaan penggunaan media aplikasi komputer Microsoft Power Point dan Windows Movie Maker dalam meningkatkan kemampuan mengingat nama bulan pada anak tunarungu. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan saran bagi sekolah agar lebih memberikan perhatian tentang pengadaan media pembelajaran yang berbasis teknologi komputer dalam kegiatan belajar, dan bagi gurunya diharapkan berminat lebih untuk mengembangkan diri yaitu dengan mengenal media-media aplikasi komputer yang saat ini telah berkembang pesat dan mudah untuk didapatkan, dipelajari, dikuasai, serta diterapkan dalam kegiatan mengajar.


(6)

DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iv

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR BAGAN ... ix

DAFTAR TABEL ... x

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Penelitian ... 5

C. Batasan Masalah ... 6

D. Rumusan Masalah ... 6

E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian... 6

BAB II KONSEP DASAR MENGINGAT DAN MEDIA APLIKASI KOMPUTER A. Pengertian Mengingat ... 9

B. Definisi Tunarungu ... 11

C. Kemampuan Mengingat Tunarungu ... 17

D. Pengertian Media Pembelajaran ... 18

E. Penelitian yang Relevan ... 28

F. Kerangka Pemikiran dan Hipotesis ... 30

BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian ... 33

B. Metode Penelitian... 38

C. Populasi dan Sampel ... 40

D. Prosedur Penelitian... 41

E. Instrumen Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data Penelitian ... 43


(7)

G. Teknik Analisis Data Hasil Penelitian ... 56 H. Kriteria Pemilihan Media yang Layak untuk Dibandingkan ... 57 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian ... 61 B. Pembahasan ... 66 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ... 70 B. Saran ... 70 DAFTAR PUSTAKA ... 72 LAMPIRAN-LAMPIRAN


(8)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kemampuan mengingat merupakan hal yang sering kita anggap sebagai hal yang mudah, namun pada kenyataannya mengingat merupakan kegiatan otak yang melalui beberapa proses yang tidak sesederhana yang kita pikirkan. Menurut Ormrod (2009:275) proses mengingat informasi yang telah disimpan sebelumnya—yaitu menemukan memori—disebut pemanggilan (retrival). Pada dasarnya kegiatan mengingat diawali dengan adanya informasi yang diterima oleh indera kita, yaitu indera penglihatan, pendengaran, kinestetik, dan taktil. Selanjutnya stimulus tersebut akan diolah, diproses, dan akhirnya disimpan di otak yaitu dibagian storage (penyimpanan). Storage (penyimpanan) yaitu proses menempatkan informasi baru ke dalam memori. Informasi tersebut yang telah tersimpan apabila dibutuhkan suatu kali waktu maka akan dengan cepat kita dapat mengungkapkannya.

Kemampuan mengingat pada setiap diri manusia berbeda-beda. Hal ini dipengaruhi dari berbagai faktor yang dapat mengakibatkan apakah pengalaman hidup seseorang tersebut memang dapat meningkatkan kemampuan mengingat atau malah menurunkan kemampuan mengingat seseorang seseorang. Pada dasarnya manusia lebih condong menerima informasi melalui indera penglihatan, kemudian pendengaran, kinestetik, dan taktil. Indera penglihatan memiliki peranan yang penting disusul dengan indera pendengaran selanjutnya kinestetik, dan taktil. Kemampuan mengingat pada setiap individu akan berbeda-beda, terlebih lagi pada individu yang dianggap mengalami hambatan tertentu baik secara psikis maupun psikologis yang akhirnya akan mengakibatkan individu tersebut mengalami keterlambatan dalam mengingat dan membutuhkan pelayanan atau pendidikan khusus. Individu tersebut disebut sebagai anak berkebutuhan khusus.


(9)

Tunarungu merupakan salah satu dari anak yang mengalami kebutuhan khusus. Tunarungu mengalami hambatan dalam pendengarannya. Pada seseorang yang mengalami ketidakmampuan dalam mendengar akan mengakibatkan terganggunya proses mengingat informasi yang telah diterimanya. Van Uden dalam Somad (1995: 12) mengemukakan bahwa data auditif lebih mudah diingat karena bersifat ritmis atau berirama. Indera pendengaran memang berperan penting terhadap kemampuan mengingat seseorang, pada anak tunarungu akibat dari ketunarunguannya hal tersebut tentunya menjadi momok yang menghambat proses mengingat, terutama mengingat bahasa, terlebih lagi mengingat bahasa yang bersifat abstrak. Hal ini sesuai dengan yang dinyatakan Somad (1995: 13) menyatakan daya ingat anak tunarungu ini kurang untuk hal-hal yang diverbalisasikan, ditambah dengan kemampuan yang kurang dalam kemampuan daya abstraksinya.

Akibat terhambatnya proses mengingat anak tunarungu, maka penggunaan media pembelajaran secara visual yang dapat menunjang proses belajar mereka sangatlah diutamakan. Anak tunarungu akan mengotimalkan kemampuan indra penglihatannya dalam menerima informasi atau stimulus yang selanjutnya akan disimpannya sebagai memori. Media pembelajaran adalah alat-alat yang memang diadakan secara sengaja agar dapat menunjang proses penyampaian materi dalam pembelajaran.

Penggunaan media pembelajaran yang nampak saat ini masih dianggap sebagai hal yang tidak terlalu diutamakan untuk menunjang kegiatan belajar siswa. Penggunaan media aplikasi komputer sebagai salah satu bentuk kemajuan teknologi yang dapat membantu proses belajar di sekolah bagi anak tunarungu ternyata hingga saat ini masih belum mumpuni untuk digunakan. Hal ini tentunya menjadi kesenjangan yang cukup mengganggu untuk dapat mencapai tujuan pembelajaran yang pada dasarnya diharapkan dapat dicapai oleh peserta didik, terlebih lagi pada anak tunarungu yang mengoptimalkan proses belajarnya melalui


(10)

kemampuan indra penglihatan atau visual. Kurangnya rasa memperhatikan akan pentingnya pengadaan media pembelajaran ternyata memang menunjukkan semakin terhambatnya proses mengingat anak tunarungu terlebih lagi dalam mengingat bahasa yang bersifat abstrak. Penggunaan media visual tentunya akan dapat membantu proses mengingat, karena dengan penggunaan media visual penyampaian informasi akan diusahakan dibuat menarik dan poin-poin pembelajaran pun dapat dikreasikan tampilannya secara mencolok dengan harapan akan dapat memudahkan anak tunarungu dalam mengingat poin-poin pembelajaran tersebut.

Media pembelajaran yang ada saat ini pun lebih condong dengan penggunaan media yang bersifat dua dimensi. Hal tersebut bagi anak tunarungu sudah merupakan hal yang biasa. Anak tunarungu saat ini masih kurang dikenalkan dengan penggunaan media belajar yang menggunakan fasilitas teknologi. Bagi sebagian praktisi pendidikan hal tersebut masih cukup sulit untuk diterapkan, sedangkan anak-anak sebenarnya mengaharapkan adanya inovasi media pembelajaran yang bisa mereka dapatkan pada saat pembelajaran di sekolah. Media pembelajaran yang berbasis pada kemajuan teknologi umumnya digunakan hanya untuk mereka yang tidak mengalami hambatan pendengaran, sedangkan bagi mereka yang mengalami hambatan pendengaran (tunarungu) disediakan media pembelajaran yang hanya berbentuk gambar-gambar dua dimensi.

Teknologi saat ini banyak menyediakan program-program aplikasi komputer yang sebenarnya dapat menunjang proses belajar anak, namun hal tersebut belum teroptimalkan. Hal tersebut kemungkinan disebabkan adanya keterbatasan bagi praktisi pendidikan dalam menggunakan program aplikasi komputer yang ada. Program aplikasi komputer tersebut biasa terdapat pada komputer atau notebook. Program-program aplikasi komputer yang disediakan oleh salah satu perusahaan besar komputer tentunya memiliki harapan yang besar akan kebermanfaatannya dalam membantu kegiatan pembelajaran. Program aplikasi komputer yang paling


(11)

sering digunakan dalam proses pembelajaran saat ini adalah yang berupa tampilan slide power point dan video.

Tampilan slide power point dan video umumnya digunakan pada lembaga-lembaga pendidikan yang perserta didiknya tidak mengalami hambatan khusus sedangkan pada sekolah yang memang peserta didiknya adalah mereka yang berkebutuhan khusus penggunaan dua fitur teknologi tersebut kurang terperhatikan keuntungan dalam penggunaannya. Secara umumnya, kedua program aplikasi komputer tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan dalam proses pembuatan maupun pengunaannya. Terlepas dari kekurangan yang dimiliki dari masing-masing program aplikasi komputer tersebut, kebermanfaatanlah yang selayaknya kita pikirkan dan kita optimalkan agar memang kedua fitur tersebut dapat membantu proses pembelajaran pada anak tunarungu terutama dalam mengingat. Program komputer tentang tampilan slide power point dinamakan Microsoft Power Point sedangkan video dinamakan Windows Movie Maker.

Kedua program aplikasi komputer di atas masih sangat jarang digunakan untuk dapat menunjang proses belajar mengingat pada anak tunarungu. Hal tersebutlah yang menjadi keresahan akan kurangnya pengetahuan tentang kebermanfaatan penggunaan media aplikasi komputer tersebut dalam membantu proses belajar anak tunarungu. Penggunaan media yang berbasis teknologi komputer akan ada kemungkinan pengaruh baiknya terhadap proses belajar anak tunarungu, hal ini dikuatkan dengan pernyataan dari Ormrod (2009:254) berpendapat bagi siswa tunarungu diperlukan beberapa penyesuaian yang dapat mendorong keberhasilan mereka di kelas yaitu lengkapi presenstasi auditori dengan informasi visual dan aktivitas konkret. Oleh sebab itu, pada penelitian ini, peneliti melakukan penelitian tentang perbandingan penggunaan dua media aplikasi komputer yaitu Microsoft Power Point dan Windows Movie Maker dalam meningkatkan kemampuan mengingat pada anak tunarungu, dengan tujuan untuk diketahui lebih jelas tentang perbedaan penggunaannya berdasarkan kelebihan masing-masing.


(12)

B. Identifikasi Masalah

Masalah-masalah yang diidentifikasi berkaitan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan mengingat anak tunarungu adalah sebagai berikut.

1. Faktor kemampuan daya ingat anak tunarungu yang memiliki kekurangan, terutama mengingat kata abstrak, seperti nama bulan. Hal ini berkaitan dengan pendapat ahli yang menyatakan anak tunarungu ini kurang dalam kemampuan mengingat yang diverbalisasikan dan kurang pula pada kemampuan daya abstraksinya.

2. Kondisi psikologis anak tunarungu yang rentan merasa bosan dengan gaya belajar yang tidak interaktif, sehingga anak tunarungu sering kali mengacuhkan materi belajar. Anak tunarungu akan lebih aktif dengan gaya belajar yang berbasis learning by doing.

3. Faktor hambatan pendukung seperti ketunaan ganda yang muncul sebagai dampak pengiring dari adanya ketunarunguan yang dialami anak tunarungu, hal ini tidak lepas kaitannya menjadi penghambat kemampuan mengingat anak tunarungu.

4. Metode pengajaran guru yang masih mengutamakan metode ceramah yang sifatnya materi disampaikan dengan diverbalisasikan. Anak tunarungu mengalami hambatan dalam mengingat kata yang diverbalisasikan. Hal ini terjadi karena mereka kurang mampu mengingat dan menyimpan data auditif, sedangkan pada umumnya manusia mampu mengingat cepat apabila informasi yang diterima tersebut bersifat auditif.

5. Sarana dan pra sarana, serta lingkungan tempat belajar yang sering kali jauh dari kata sesuai kelayakan sebagai faktor pendukung lainnya bagi anak tunarungu untuk belajar dan mengingat materi yang disampaikan dengan baik.

6. Pengadaan media pembelajaran visual yang sering diabaikan sebagai sarana penyampaian informasi belajar agar dapat membantu anak tunarungu dalam mengingat informasi belajar yang mereka


(13)

optimalkan penerimaannya dengan indera visualnya. Salah satu media pembelajaran visual adalah media belajar aplikasi komputer, seperti Microsoft Power Point dan Windows Movie Maker.

C. Batasan Masalah

Penelitian ini memiliki batasan masalah dalam pelaksanaannya. Peneliti melakukan penelitian di SLB Negeri Cicendo, Kota Bandung. Variabel yang diteliti adalah perbandingan penggunaan media Microsoft Power Point dan Windows Movie Maker dalam meningkatkan kemampuan mengingat nama-nama bulan pada anak tunarungu.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian yang terdapat pada latar belakang masalah, dapat dikemukakan pokok permasalahan yang menjadi dasar perumusan masalah penelitian yaitu “Apakah terdapat perbedaan penggunaan media aplikasi Microsoft Power Point dan Windows Movie Maker dalam meningkatkan kemampuan mengingat nama-nama bulan pada anak tunarungu?”

E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

Tujuan hasil penelitian ini diharapkan dapat diketahui adanya perbedaan dari penggunaan dua media aplikasi komputer dalam meningkatkan kemampuan mengingat anak tunarungu.

1. Tujuan Penelitian a. Tujuan Umun

Tujuan umum dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan penggunaan media aplikasi Microsoft Power Point dan Windows Movie Maker pada anak tunarungu di SLB Negeri Cicendo dalam meningkatkan kemampuan mengingat nama-nama bulan.


(14)

b. Tujuan Khusus

1) Mengetahui perbedaan penggunaan media aplikasi komputer Microsoft Power Point dan Windows Movie Maker berdasarkan hasil tes setelah diberi perlakuan media tersebut.

2) Mengetahui peningkatan kemampuan mengingat nama-nama bulan pada anak tunarungu setelah menggunakan media aplikasi komputer Microsoft Power Point dan Windows Movie Maker.

2. Kegunaan Penelitian

a. Dalam tataran teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan inovasi terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, terutama bagi yang berhubungan dengan pendidikan untuk Anak Berkebutuhan Khusus.

b. Dalam tataran praktis, hasil penelitian ini dapat menjadi masukan bagi.

1) Guru; dapat mengaplikasikan media aplikasi komputer ini sebagai alternanif media yang bisa digunakan dalam kegiatan belajar mengajar dan dalam hal meningkatan kemampuan mengingat anak tunarungu.

2) Lembaga; menjadi suatu usulan pengadaan media belajar pendukung yang berbasis komputer yang bisa dipenuhi oleh lembaga, agar proses belajar mengajar dapat berlangsung dengan baik, lebih inovatif dan interaktif.

3) Peneliti selanjutnya; dapat dijadikan patokan untuk meneliti hal yang berkaitan dengan media pembelajaran dengan menggunakan aplikasi komputer untuk diterapkan pada subjek maupun pada materi belajar yang berbeda.


(15)

c. Kegunaan dari penelitian ini dapat dijadikan bukti empiris tentang perbandingan penggunaan media Microsoft Power Point dan Windows Movie Maker dalam meningkatkan kemampuan mengingat nama-nama bulan pada anak tunarungu.


(16)

Iis Jamilah, 2013

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Variabel Penelitian

1. Definisi Konsep Variabel Penelitian

Menurut F. N. Kerlinger (Sugiyono, 2010) variabel adalah konstrak (construck) atau sifat yang akan dipelajari. Berdasarkan hal tersebut, Sugiyono (2010:61) menyimpulkan variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Secara umum ada dua macam variabel penelitian yaitu:

a. Variabel independen; variabel ini sering disebut sebagai variabel stimulus, prediktor, antecedent. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel bebas. Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menajdi sebab perubahan atau timbulnya variabel dependen (terikat) (Sugiyono, 2010:61).

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah media aplikasi komputer. Media adalah perantara yang mengantar informasi antara sumber dan penerima (Arsyad, 2002:4). Aplikasi memiliki arti penerapan atau penggunaan. Komputer memiliki arti prosesor kecil yanng berisikan semua kemampuan yang diperlukan untuk memproses berbagai perintah dalam bentuk data (Arsyad, 2002:157). Berdasarkan dari masing-masing pengertian tiga kata tentang media aplikasi komputer di atas, maka dapat disimpulkan pengertian media aplikasi komputer adalah perantara penyampaian informasi yang diterapakan untuk memproses berbagai perintah dalam bentuk data. Media aplikasi komputer memiliki fungsi yang signifikan dalam menyampaikan informasi


(17)

Iis Jamilah, 2013

kepada penerima. Hal ini dikarenakan aplikasi komputer banyak diminati oleh masyarakat, begitupun dengan siswa yang merasa semakin menyenangkan belajar dengan memanfaatkan teknologi aplikasi komputer dalam kegiatan belajarnya.

Media aplikasi komputer yang digunakan dalam penelitian ini adalah Microsoft Power Point dan Windows Movie Maker. Microsoft Power Point merupakan versi terbaru dari Microsoft Office dengan perubahan tampilan atau fitur yang jauh berbeda dengan Microsft Power Point versi-versi sebelumnya. Aplikasi ini sangat banyak digunakan, apalagi oleh kalangan perkantoran dan pebisnis, para pendidik, siswa, dan trainer. Sedangkan Windows Movie Maker, menurut Swajati (2004:19) mengemukakan Windows Movie Maker adalah software (perangkat lunak) video editing gratis yang dibuat oleh Microsoft. Aplikasi video editing Windows Movie Maker memiliki banyak fasilitas dan fitur seperti fasilitas capture yang mudah dan praktis baik secara digital ataupun analog. Kita juga dapat memberikan efek visual dan transisi sesuai keinginan.

b. Variabel dependen sering disebut sebagai variabel output, kriteria, konsekuen. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel terikat. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2010:61).

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kemampuan mengingat. Kata dasar dari mengingat adalah ―ingat‖. Pengertian mengingat menurut Ormrod (2009:275) mengingat merupakan proses mengingat informasi yang telah disimpan sebelumnya— yaitu menemukan memori—disebut pemanggilan (retrival).


(18)

Iis Jamilah, 2013

2. Definisi Operasional Variabel a. Variabel Bebas

Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebasnya adalah media aplikasi komputer Microsoft Power Point dan Windows Movie Maker.

Microsoft Power Point adalah suatu perangkat lunak atau

software (perangkat lunak) yang diciptakan oleh perusahaan

Komputer yang bernama Microsoft milik Bill Gates warga negara Amerika Serikat. Program komputer untuk presentasi ini dikembangkan oleh Microsoft di dalam paket aplikasi kantoran Microsoft Office, selain Microsoft Word, Excel, Access dan beberapa program lainnya. Microsoft Power Point berjalan di atas komputer PC berbasis sistem operasi Microsoft Windows dan juga Apple Macintosh yang menggunakan sistem operasi Apple Mac OS, meskipun pada awalnya aplikasi ini berjalan di atas sistem operasi Xenix. Aplikasi ini sangat banyak digunakan, apalagi oleh kalangan perkantoran dan pebisnis, para pendidik, siswa, dan trainer. Dimulai pada versi Microsoft Office System 2003, Microsoft mengganti nama dari sebelumnya Microsoft PowerPoint saja menjadi Microsoft Office PowerPoint. Versi terbaru dari PowerPoint adalah versi 12 (Microsoft Office PowerPoint 2007), yang tergabung ke dalam paket Microsoft Office System 2007. Dalam dunia pendidikan aplikasi ini sering digunakan untuk menampilkan slide presentasi dalam menjelasakan materi yang disampaikan.

Penggunaan aplikasi komputer Microsoft Power Point pada penelitian ini ditujukan khusus untuk menyampaikan materi nama-nama bulan kepada anak tunarungu di sekolah dasar.


(19)

Iis Jamilah, 2013

Adapun contoh gambar bingkai (slide) dalam menyampaikan materi nama bulan adalah sebagai berikut.

a. Menyampaikan nomer urut nama bulan

b. Menyampaikan isyarat tangan nama bulat

c. Menyampaikan nama bulan

Windows Movie Maker adalah software editing gratis yang dibuat oleh Microsoft. Dengan menggunakan Windows Movie Maker, maka kita dapat meng-capture (menangkap) video dan audio dari camera video, web camera atau dari sumber video lainnya, lalu kemudian mengedit hasil capture tersebut menjadi


(20)

Iis Jamilah, 2013

sebuah movie. Selain itu, kita dapat melakukan import audio, video maupun gambar ke dalam Windows Movie Maker untuk dipakai bersama movie yang dibuat. Swajati (2004:19) mengemukakan Windows Movie Maker adalah software (perangkat lunak) video editing gratis yang dibuat oleh Microsoft. Aplikasi video editing Windows Movie Maker memiliki banyak fasilitas dan fitur seperti fasilitas capture yang mudah dan praktis baik secara digital ataupun analog. Kita juga dapat memberikan efek visual dan transisi sesuai keinginan.

Penggunaan media aplikasi komputer Windows Movie Maker pada penelitian ini ditujukan khusus untuk menyampaikan materi nama-nama bulan kepada anak tunarungu di sekolah dasar. Adapun contoh tayangan video dalam menyampaikan materi nama bulan adalah sebagai berikut.

a. Menyampaikan nomer urut nama bulan

b. Menyampaikan video gerakan isyarat tangan nama bulan


(21)

Iis Jamilah, 2013

b. Variabel Terikat

Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah kemampuan mengingat nama bulan pada anak tunarungu. Ormrod (2009:275) mengemukakan mengingat merupakan proses mengingat informasi yang telah disimpan sebelumnya—yaitu menemukan memori—disebut pemanggilan (retrival). Ormrod (2009:254) menyatakan bagi siswa tunarungu diperlukan beberapa penyesuaian yang dapat mendorong keberhasilan mereka di kelas yaitu lengkapi presenstasi auditori dengan informasi visual dan aktivitas konkret. Hal ini bertujuan agar informasi yang diterima oleh indera visual dapat teroptimalkan untuk dapat disimpan dalam memori.

Kemampuan mengingat nama bulan yang dimaksudkan pada peneltian ini adalah berupa kemampuan mengingat dengan baik nama bulan 1-12 yang dibatasi oleh indikator-indikator sebagai berikut.

a. Menyebutkan nama-nama bulan secara urut 1-6 dan 7-12. b. Menyebutkan nama-nama bulan secara acak 1-6 dan 7-12. c. Memasangkan 6 nama bulan sesuai dengan nomer urutnya. d. Menuliskan nama-nama bulan dengan benar.


(22)

Iis Jamilah, 2013

Pendekatan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif

eksperimen, yaitu ―Penelitian yang diinginkan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendali‖ (Sugiyono, 2008:107). Sedangkan menurut Arikunto (2002:3), eksperimen adalah:

Suatu cara untuk mencari hubungan sebab akibat (hubungan kausal) antar dua faktor yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti dengan mengeliminasi atau mengurangi atau menyisihkan faktor-faktor lain yang bisa mengganggu. Eksperimen selalu dilakukan dengan maksud untuk melihat akibat dari suatu perlakuan.

Pada penelitian ini desain eksperimen yang digunakan adalah Counter

Balance atau rotasi, yaitu suatu desain penelitian eksperimen yang

memberikan kesempatan bagi tiap kelompok sampel penelitian (eksperimen dan kontrol) diberikan perlakuan dengan menggunakan dua media yang sama. Arikunto (2006:310) mengemukakan:

Apabila peneliti tidak yakin akan hasil eksperimen dikarenakan faktor sampel, maka subjeknya dapat dipertukarkan. Suatu ketika kelompok eksperimen diberi treatment, kemudian diganti kelompok pembanding diberi treatment. Jika belum puas atau masih ragu akan akibat treatment, dapat lagi dipertukarkan. Pergantian-pergantian atau giliran ini disebut rotasi.

Sehingga bisa digambarkan secara lebih rinci desain penelitian

Counter Balance adalah sebagai berikut.

1) Peneliti menetapakan 2 kelompok yang akan diberikan perlakuan yaitu kelompok X dan kelompok Y.

2) Secara bergantian pada tahap 1, kelompok X diberikan perlakuan media I kemudian diberikan tes, sedangkan kelompok Y diberikan perlakuan media II dan diberikan tes. 3) Selanjutnya pada waktu yang berbeda yaitu pada tahap 2,

kelompok X diberikan perlakuan media II kemudian diberikan tes, dan kelompok Y diberikan perlakuan I dan diberikan tes.


(23)

Iis Jamilah, 2013

4) Dari hasil pemberian perlakukan tersebut maka hasil tes yang

dilakukan dihitung kemudian dibandingkan

keefektifitasannya.

Adapun bagan tentang pelaksanaan penelitian dengan desain Counter

Balance adalah sebagai berikut.

Bagan 3.1 Bagan Alur Pelaksanaan Penelitian dengan desain Counter Balance

C. Populasi dan Sampel 1. Polulasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik keseimpulannya (Sugiyono, 2010: 117). Pada penelitian ini populasi yang diambil oleh peneliti adalah SDLB N Cicendo di SLB N Cicendo Kota Bandung.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2010: 118). Sampel pada penelitian ini diambil secara Cluster Sampling, dalam penelitian ini sampel yang diteliti adalah siswa tunarungu kelas III dan IV SDLB N Cicendo, Kota Bandung. Adapun data sampelnya adalah sebagai berikut:

Kelompok Penelitian

Kelompok X

Kelompok Y

Media I

Media II

Tes

Tes

Media II

Media I

Tes

Tes

Hasil diban ding kan


(24)

Iis Jamilah, 2013

Tabel 3.1 Data Sampel

Kelas Inisial Nama Sampel

III

YT RK NB YI PR

IV

WD RP AT SV SY

3. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SLB N Cicendo, Kota Bandung yang beralamat di Jalan Cicendo Nomor 02 Bandung.

D. Prosedur Penelitian

Sebelum pelaksanaan penelitian, ada beberapa hal yang peneliti lakukan sebagai bentuk tertib administrasi. Adapun hal-hal tersebut adalah sebagai berikut.

a. Melakukan studi pendahuluan b. Observasi ke sekolah

c. Menentukan kelas penelitian

d. Proses mengurus surat ijin penelitian


(25)

Iis Jamilah, 2013

1) permohonan surat pengantar dari jurusan PLB untuk pengangkatan dosen pembimbing,

2) permohonan surat keputusan dekan Fakultas Ilmu Pendidikan mengenai pengangkatan dosen pembimbing, 3) meneruskan surat perijinan untuk penelitian melalui BAAK 4) surat pengantar dari BAAK diteruskan ke Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat (KESBANG dan LINMASDA) kota Bandung,

5) surat ijin penelitian dari Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat (KESBANG dan LINMASDA) diteruskan ke dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat dan diserahkan ke pihak sekolah untuk selanjutnya dapat dijadikan syarat melakukan penelitian,

6) menyusun dan melakukan uji coba instrumen penelitian untuk menguji kevalidan dan reliabilitas instrumen penelitian tersebut.

e. Pelaksanaan penelitian

Pelaksanaan penelitian dilaksanakan pada waktu kegiatan belajar mengajar di sekolah yang telah disediakan oleh pihak sekolah dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1) meminta ijin kepada pihak sekolah yaitu kepala sekolah untuk melaksanakan penelitian,

2) melakukan pendekatan kembali kepada kelas penelitian, 3) mengadakan komunikasi dengan peneliti kelas mengenai

jadwal penelitian, untuk lebih jelasnya berikut dipaparkan jadwal penelitian di SLB N Cicendo.

Tabel 3.2

Jadwal Penelitian di SLB N Cicendo


(26)

Iis Jamilah, 2013

No. Hari/Tanggal Kegiatan

1. Selasa, 30 Oktober 2012

Menyerahkan surat permohonan ijin penelitian

2. Sabtu, 3 November 2012

Mendapatkan surak keterangan diijinkannya penelitian

3. Senin, 28 Januari 2013 Observasi kelas untuk penelitian

4. Rabu, 30 Januari 2013

Penelitian di kelas IV untuk materi Nama Bulan 1-6 dengan media aplikasi komputer Microsoft Power Point.

5. Rabu, 30 Januari 2013

Penelitian di kelas III untuk materi Nama Bulan 1-6 dengan media aplikasi komputer Windows Movie Maker.

6. Kamis, 31 Januari 2013

Penelitian di kelas IV untuk materi Nama Bulan 7-12

dengan media aplikasi komputer Windows Movie Maker.

7. Kamis, 31 Januari 2013

Penelitian di kelas III untuk materi Nama Bulan 7-12

dengan media aplikasi komputer Microsoft Power Point.

4) Menganalisis dan mengolah data penelitain

E. Instrumen Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data (Arikunto, 2006:160). Sebelum melaksanakan penelitian ke lapangan, terlebih dahulu peneliti membuat


(27)

kisi-Iis Jamilah, 2013

kisi instrumen dan instrumen penelitian. Selain itu tentunya membuat pula kriteria penilaian pada tiap indikator instrumen.

Adapun tentang pemaparan kisi-kisi instrumen, instrumen penelitian, dan kriteria penilaian pada tiap indikator instrumen penelitian adalah sebagai berikut.

1. Kisi-kisi Instrumen Penelitian

Tabel 3.3

Kisi-Kisi Instrumen Mengingat Nama Nama Bulan

Variabel Indikator Tujuan Nomor

Soal

Mengingat Nama-nama

Bulan

Menyebutkan nama-nama bulan secara urut dari Januari-Juni (pada materi Nama Bulan 1-6)

Menyebutkan nama-nama bulan secara urut dari Juli-Desember (pada materi Nama Bulan 7-12)

Anak dapat menyebutkan nama-nama bulan secara

urut dengan benar

1-6

Menyebutkan nama-nama bulan secara acak antara bulan Januari, Maret, April, dan Mei (pada materi Nama Bulan 1-6) Menyebutkan nama bulan secara acak antara bulan Juli, September, Oktober, dan November (pada materi Nama Bulan 7-12)

Anak dapat menyebutkan nama-nama bulan secara

acak dengan benar

7-10

Memasangkan 6 nama bulan sesuai dengan nomer urutnya

Anak dapat memasangkan nama bulan dan nomer urut yang sesuai


(28)

Iis Jamilah, 2013

Variabel Indikator Tujuan Nomor

Soal Menuliskan nama-nama

bulan dengan benar

Anak dapat menuliskan nama-nama bulan dengan benar

17-30

2. Insrtumen Penelitian

Tabel 3.4

Instrumen Penelitian Materi Nama Bulan 1-6

No. Indikator Tujuan Butir Soal

1.

Menyebutkan nama-nama bulan secara urut dari Januari-Juni Anak dapat menyebutkan nama-nama bulan secara urut dengan benar

1. Sebutkan nama bulan yang pertama!

2. Sebutkan nama bulan yang kedua! 3. Sebutkan nama bulan yang ketiga! 4. Sebutkan nama bulan yang keempat! 5. Sebutkan nama bulan yang kelima! 6. Sebutkan nama bulan yang keenam! 2. Menyebutkan

nama bulan secara acak antara bulan Juli, September, Oktober, dan November (pada materi Nama Anak dapat menyebutkan nama-nama bulan secara acak dengan benar

7. Sebutkan nama bulan yang keempat! 8. Sebutkan nama bulan yang ketiga!


(29)

Iis Jamilah, 2013

Bulan 7-12)

10.Sebutkan nama bulan kelima! 3. Memasangkan 6 nama bulan sesuai dengan nomer urutnya Anak dapat memasangkan nama bulan dan nomer urut yang sesuai 11. 12. 13. 14. 15. 16.

4. Menuliskan nama-nama bulan dengan benar Anak dapat menuliskan nama-nama bulan dengan benar

17. Tulislah nama bulan ke-1! 18. Tulislah nama bulan ke-2! 19. Tulislah nama bulan ke-3! 20. Tulislah nama bulan ke-4! 21. Tulislah nama bulan ke-5! 22. Tulislah nama bulan ke-6!

23. Tulislah nama bulan ke-2 dan ke-3! 24. Tulislah nama bulan ke-1 dan ke-4! 25. Tulislah nama bulan ke-1 dan ke-6! 26. Tulislah nama bulan ke-5 dan ke-2! 27. Tulislah nama bulan ke-3 dan ke-4! 28. Tulislah nama bulan ke-5 dan ke-6! 29. Tulislah nama bulan ke-1, ke-2, dan ke-3! 30. Tulislah nama bulan ke-4, ke-5, dan ke-6!

Januari 2

Maret 6

April 5

Februari 1

Juni 3


(30)

Iis Jamilah, 2013

Tabel 3.5

Instrumen Penelitian Materi Nama Bulan 7-12

No. Indikator Tujuan Butir Soal

1. Menyebutka n nama-nama bulan secara urut dari Januari-Juni Anak dapat menyebutkan nama-nama bulan secara urut dengan benar

1. Sebutkan nama bulan yang ketujuh!

2. Sebutkan nama bulan yang kedelapan! 3. Sebutkan nama bulan yang kesembilan! 4. Sebutkan nama bulan yang kesepuluh! 5. Sebutkan nama bulan yang kesebelas! 6. Sebutkan nama bulan yang keduabelas! 2. Menyebutka

n nama-nama bulan secara acak antara bulan Januari, Maret, April, dan Mei (pada materi Nama Bulan 1-6) Anak dapat menyebutkan nama-nama bulan secara acak dengan benar

7. Sebutkan nama bulan yang kesepuluh! 8. Sebutkan nama bulan yang kesembilan!

9. Sebutklan nama bulan yang ketujuh!

10.Sebutkan nama bulan kesebelas!

3.

Memasangk an 6 nama bulan sesuai dengan nomer urutnya Anak dapat memasangka n nama bulan dan nomer urut yang sesuai 11. 12. 13. 14.

Juli 9

September 12

Oktober 11


(31)

Iis Jamilah, 2013

No. Indikator Tujuan Butir Soal

15.

16.

4. Menuliskan nama-nama bulan dengan benar

Anak dapat menuliskan nama-nama bulan dengan benar

17. Tulislah nama bulan ke-7! 18. Tulislah nama bulan ke-8! 19. Tulislah nama bulan ke-9! 20. Tulislah nama bulan ke-10! 21. Tulislah nama bulan ke-11! 22. Tulislah nama bulan ke-12!

23. Tulislah nama bulan ke-7 dan ke-8! 24. Tulislah nama bulan ke-7 dan ke-10! 25. Tulislah nama bulan ke-7 dan ke-12! 26. Tulislah nama bulan ke-11 dan ke-8! 27. Tulislah nama bulan ke-9 dan ke-10! 28. Tulislah nama bulan ke-11 dan ke-12! 29. Tulislah nama bulan ke-7, ke-8, dan ke-9! 30. Tulislah nama bulan ke-10, ke-11, dan ke-12!

3. Kriteria Penilaian

Kriteria penilaian pada penelitian ini adalah dengan mengunakan

Rating Scale (skala bertingkat) untuk ditiap indikatornya. Untuk lebih

jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Arikunto (2006:157) mengemukakan rating atau skala bertingkat adalah suatu ukuran sujektif

Desember 8


(32)

Iis Jamilah, 2013

yang dibuat berskala. Adapun skala kriteria penilaian pada penelitian ini adalah sebagai berikut.

a. Menyebutkan nama bulan secara urut (soal nomer 1-6)

Nilai Keterangan

0 Anak tidak mampu menyebutkan nama bulan.

1 Anak hanya mampu mengisyaratkan isyarat nama bulan saja

2 Anak mampu mengisyaratkan isyarat nama bulan dan mengeja isyarat huruf nama bulan

3 Anak mampu mengisyaratkan isyarat nama bulan dan berusaha mengeja suku kata nama bulan secara mandiri

b. Menyebutkan nama bulan secara acak (soal nomer 7-10)

Nilai Keterangan

0 Anak tidak mampu menyebutkan nama bulan.

1 Anak hanya mampu mengisyaratkan isyarat nama bulan 2 Anak mampu mengisyaratkan isyarat nama bulan dan

mengeja isyarat huruf nama bulan

3 Anak mampu mengisyaratkan isyarat nama bulan dan berusaha mengeja suku kata nama bulan secara mandiri

c. Memasangkan nama bulan (soal nomer 11-16)

Nilai Keterangan

0 Anak salah memasangkan nomer urut dan nama bulan dengan benar

1 Anak benar dalam memasangkan nomer urut dan nama bulan

d. Menuliskan nama bulan (soal nomer 17-30)  Menuliskan 1 nama bulan (soal nomer 17-22)


(33)

Iis Jamilah, 2013

Nilai Keterangan

0 Anak salah menuliskan nama bulan dengan benar 1 Anak benar menuliskan nama bulan dengan benar

 Menuliskan 2 nama bulan (soal nomer 23-28)

Nilai Keterangan

0 Anak salah menuliskan 2 nama bulan dengan benar 1 Anak benar menuliskan 1 nama bulan dengan benar 2 Anak benar menuliskan 2 nama bulan dengan benar

 Menuliskan 3 nama bulan

Nilai Keterangan

0 Anak salah menuliskan 3 nama bulan dengan benar 1 Anak benar menuliskan 1 nama bulan dengan benar 2 Anak benar menuliskan 2 nama bulan dengan benar 3 Anak benar menuliskan 3 nama bulan dengan benar

Berdasarkan kriteria penilaian di atas, apabila skor penilaian siswa didapat pada angka tertinggi di masing poin kriteria penilaian maka akan di dapat skor maksimumnya yaitu 60.

4. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan tes. Tes yang diberikan dalam penelitian ini berupa tes lisan dan tes tulis untuk mengukur kemampuan sampel dalam mengingat nama-nama bulan. Terdapat dua tahap tes yang dilakukan, masing-masing-masing tahap tersebut adalah sebagai berikut.

1) Tahap I memberikan materi I pada kelas III dengan menggunakan media aplikasi komputer Windows Movie Maker kemudian diberikan tes, sedangkan pada kelas IV pemberian materi I dengan


(34)

Iis Jamilah, 2013

menggunakan media aplikasi komputer Microsoft Power Point, kemudian diberikan tes.

2) Tahap II memberikan materi II pada kelas III dengan menggunakan media aplikasi komputer Microsoft Power Point kemudian diberikan tes, sedangkan pada kelas IV pemberian materi II diberikan dengan menggunakan media aplikasi komputer Windows Movie Maker, kemudian diberikan tes.

F. Uji Coba Instrumen Penelitian

1. Validitas Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang baik tentunya adalah instrumen yang telah teruji kevaliditasannya. Uji validitas instrumen dilakukan dengan

expert-judgement. Susetyo (2011:88) mengemukakan suatu alat tes

dinyatakan valid jika perangkat tes dan butir-butirnya benar-benar mengukur sasaran tes yang berupa kemampuan dalam bidang tertentu dan bukan kemampuan yang lainnya. Arikunto (2006:168) menyatakan validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas yang rendah.

Uji validitas pada instrumen dalam penelitian ini

di-expert-judgement oleh tiga orang penilai ahli. Penilai ahli tersebut dua orang

adalah guru di SLB N Cicendo dan satu orang dosen dari jurusan Pendidikan Luar Biasa.

Tabel 3.6

Daftar Penilai Ahli Expert-Judgemet Instrumen

No Nama Jabatan

1. DR. Endang Rochyadi, M.Pd Dosen PLB


(35)

Iis Jamilah, 2013

3. Ai Tetty K. R., S. Pd. Guru SLB N Cicendo

Adapun cara perhitungan validitas instrumen pada penelitian ini adalah dengan menggunakan validitas isi. Validitas isi adalah validitas yang akan mengecek kecocokan diantara butir-butir tes yang dibuat dengan indikator, materi atau tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Menurut Noer dalam Susetyo (2011:92) rumus yang digunakan yaitu: Presentase =

x 100%

Keterangan:

f : frekuensi cocok menurut penilai

∑f : jumlah penilai

Adapun tentang kriteria penilaian kecocokan uji validitas instrumen menurut Susetyo (2011:91) menyatakan ada tiga kategori: Cocok = 1, Ragu-ragu = 0, Tidak Cocok = -1.

Berikut tabel kecocokan uji validitas instrumen berdasarkan dari expert-judgement para penilai ahli.

Tabel 3.7

Hasil Uji Validitas Instrumen Materi Nama Bulan 1-6

Nomor Soal

Penilai 1

Penilai 2

Penilai 3

Total Hitungan Keterangan

Endang Ai

Tetty Ipah

1 1 1 1 3 P = x 100 % = 100 % Valid

2 1 1 1 3 P = x 100 % = 100 % Valid

3 1 1 1 3 P = x 100 % = 100 % Valid

4 1 1 1 3 P = x 100 % = 100 % Valid

5 1 1 1 3 P = x 100 % = 100 % Valid

6 1 1 1 3 P = x 100 % = 100 % Valid

7 1 1 1 3 P = x 100 % = 100 % Valid


(36)

Iis Jamilah, 2013

Nomor Soal

Penilai 1

Penilai 2

Penilai 3

Total Hitungan Keterangan

Endang Ai

Tetty Ipah

9 1 1 1 3 P = x 100 % = 100 % Valid

10 1 1 1 3 P = x 100 % = 100 % Valid

11 1 1 1 3 P = x 100 % = 100 % Valid

12 1 1 1 3 P = x 100 % = 100 % Valid

13 1 1 1 3 P = x 100 % = 100 % Valid

14 1 1 1 3 P = x 100 % = 100 % Valid

15 1 1 1 3 P = x 100 % = 100 % Valid

16 1 1 1 3 P = x 100 % = 100 % Valid

17 1 1 1 3 P = x 100 % = 100 % Valid

18 1 1 1 3 P = x 100 % = 100 % Valid

19 1 1 1 3 P = x 100 % = 100 % Valid

20 1 1 1 3 P = x 100 % = 100 % Valid

21 1 1 1 3 P = x 100 % = 100 % Valid

22 1 1 1 3 P = x 100 % = 100 % Valid

23 1 1 1 3 P = x 100 % = 100 % Valid

24 1 1 1 3 P = x 100 % = 100 % Valid

25 1 1 1 3 P = x 100 % = 100 % Valid

26 1 1 1 3 P = x 100 % = 100 % Valid

27 1 1 1 3 P = x 100 % = 100 % Valid

28 1 1 1 3 P = x 100 % = 100 % Valid

29 1 1 1 3 P = x 100 % = 100 % Valid

30 1 1 1 3 P = x 100 % = 100 % Valid

Tabel 3.8

Hasil Uji Validitas Instrumen Materi Nama Bulan 7-12 Nomor

Soal

Penilai 1

Penilai 2

Penilai


(37)

Iis Jamilah, 2013

Endang Ai

Tetty Ipah

1 1 1 1 3 P = x 100 % = 100 % Valid

2 1 1 1 3 P = x 100 % = 100 % Valid

3 1 1 1 3 P = x 100 % = 100 % Valid

4 1 1 1 3 P = x 100 % = 100 % Valid

5 1 1 1 3 P = x 100 % = 100 % Valid

6 1 1 1 3 P = x 100 % = 100 % Valid

7 1 1 1 3 P = x 100 % = 100 % Valid

8 1 1 1 3 P = x 100 % = 100 % Valid

9 1 1 1 3 P = x 100 % = 100 % Valid

10 1 1 1 3 P = x 100 % = 100 % Valid

11 1 1 1 3 P = x 100 % = 100 % Valid

12 1 1 1 3 P = x 100 % = 100 % Valid

13 1 1 1 3 P = x 100 % = 100 % Valid

14 1 1 1 3 P = x 100 % = 100 % Valid

15 1 1 1 3 P = x 100 % = 100 % Valid

16 1 1 1 3 P = x 100 % = 100 % Valid

17 1 1 1 3 P = x 100 % = 100 % Valid

18 1 1 1 3 P = x 100 % = 100 % Valid

19 1 1 1 3 P = x 100 % = 100 % Valid

20 1 1 1 3 P = x 100 % = 100 % Valid

21 1 1 1 3 P = x 100 % = 100 % Valid

22 1 1 1 3 P = x 100 % = 100 % Valid

23 1 1 1 3 P = x 100 % = 100 % Valid

24 1 1 1 3 P = x 100 % = 100 % Valid

25 1 1 1 3 P = x 100 % = 100 % Valid

26 1 1 1 3 P = x 100 % = 100 % Valid

27 1 1 1 3 P = x 100 % = 100 % Valid


(38)

Iis Jamilah, 2013

Nomor Soal

Penilai 1

Penilai 2

Penilai 3

Total Hitungan Keterangan

Endang Ai

Tetty Ipah

29 1 1 1 3 P = x 100 % = 100 % Valid

30 1 1 1 3 P = x 100 % = 100 % Valid

Berdasarkan hasil hitungan tentang uji validitas instrumen di atas yang dinilai oleh penilai ahli dapat dikatakan bahwasannya dua instrumen penelitian yang peneliti buat dikatakan valid 100%. Maka, instrumen tersebut dapat dikatakan layak untuk digunakan di lapangan untuk keperluan penelitian.

2. Reliabilitas Intrumen Penelitian

Suatu instrumen penelitian akan semakin dikatakan layak untuk digunakan di lapangan sebagai instrumen yang baik, setelah di uji validitas oleh penilai ahli maka langkah selanjutnya adalah menguji reliabilitas instrumen tersebut. Hal ini bertujuan agar keampuhan instrumen yang akan digunakan dapat teruji dan terpercaya. Arikunto (2006:178) menyatakan reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik.

Pada tahap ini akan dipaparkan tentang uji reliabilitas instrumen yang telah peneliti lakukan. Pengujian reliabilitas yang peneliti lakukan adalah dengan reliabilias konsistensi internal. Reliabilitas internal diperoleh dengan cara menganalisis data dari satu kali hasil pengetesan, Susetyo (2011:109) menyatakan reliabilitas konsistensi internal didasarkan pada skor yang diperoleh dari satu perangkat tes dan sekali pengukuran pada peserta tes. Adapun rumus hitungan pengujian reliabilitas instrumen yang peneliti pilih adalah koefisien reliabilitas Alpha Cronbach. Susetyo (2011:120) menyatakan koefisien reliabilitas alpha Cronbach digunakan untuk yang butir soalnya politomi, sehingga


(39)

Iis Jamilah, 2013

sering digunakan untuk tes yang berbentu essay. Arikunto (2006:196) menyatakan pula rumus alpha Cronbach digunakan untuk mencari reliabilitas instrumen yang sekornya bukan 1 dan 0, misalnya angket atau uraian. Perhitungan alpha Cronbach menggunakan variansi, yaitu variansi skor responden dan variansi skor butir. Penggunaan variansi ini sama dengan perhitungan koefisien reliabilitas keseluruhan perangkat ukur yang menggunakan variansi skor murni ganjil dan genap denga variansi sekor responden, yaitu:

= ( ) ( 1 - )

: reliabilitas instrumen

k : banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

: jumlah varians butir : varians total

Uji reliabilitas instrumen ini peneliti lakukan pada empat orang siswa tunarungu kelas D3 tingkat dasar di sekolah YPLAB Lembang, dan dilakukan hanya satu kali pengetesan, kemudian hasilnya langsung dihitung. Adapun hasil uji reliabilitas pada dua instrumen penelitian dengan materi yang berbeda yaitu instrumen materi nama bulan 1-6 dan instrumen materi nama bulan 7-12 masing-masing mendapatkan hasil hitungan 0,62 dan 0,71 setelah dihitung secara keseluruhan dengan rumus alpha Cronbach yang melibatkan pula dihitungnya varians per butir soal dan selanjutnya dihitung varians totalnya. Hitungan lebih jelasnya dapat dilihat di lampiran.

Berdasarkan hasil uji reliabilitas pada masing-masing instrumen tersebut, keduanya memiliki kenyataan kriteria penafsiran skor tinggi. Hal ini sesuai dengan yang dinyatakan oleh Arikunto (2006:276) bahwasannya keterangan kriteria penafsiran dari skor hasli uji reliabilitas sebagai berikut:


(40)

Iis Jamilah, 2013

0,600 – 0,800 : tinggi 0,400 – 0,600 : cukup 0,200 – 0,400 : rendah

0,000 – 0,200 : sangat rendah

G. Teknik Analisis Data Hasil Penelitian

Teknik analisis data menggunakan hitungan uji Wilcoxon. Susetyo (2010:228) mengemukakan uji Wilcoxon adalah metode statistika yang dipergunakan untuk menguji dua buah perbedaan, maka jumlah sampel datanya selalu sama banyaknya. Adapun langkah-langkah uji Wilcoxon sebagai berikut:

1. Memberi harga mutlak pada setiap selisih pasangan data (X-Y). Harga mutlak diberikan dari yang terkecil hingga yang terbesar atau sebaliknya. Harga mutlak terkecil diberi rangking 1, kemudian selisih yang berikutnya diberikan nomor urut atau rangking 2 dan seterusnya.

2. Setiap selisih pasangan (X-Y) diberikan tanda positif dan negatif. 3. Hitunglah jumlah rangking yang bertanda positif dan negatif.

4. Selisih tanda rangking yang terkecil atau yang sesuai dengan arah hipotesis diambil sebagai harga mutlak yang terkecil atau J dijadikan dasar untuk pengujian hipotesis dengan melakukan perbandingan dengan tabel yang dibuat khusus untuk uji Wilcoxon.

5. Menguji hipotesis dipergunakan taraf signifikansi (nyata) α = 0,05

atau α = 0,01. Pengujian hipotesis dilakukan dengan membandingkan harga mutlak J yang dipillih dengan harga mutlak J pada taraf nyata tertentu, maka diterima atau ditolak.

: = : >


(41)

Iis Jamilah, 2013

Media yang sekiranya layak untuk dibandingkan harus memiliki kriteria pemilihan media bersumber dari konsep bahwa media merupakan bagian dari sistem instruksional secara keseluruhan. Arsyad (2007:75) menyatakan ada beberapa kriteria yang patut diperhatikan dalam memilih media, yaitu sebagai berikut.

1. Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Media dipilih berdasarkan tujuan instruksional yang telah ditetapkan yang secara umum mengacu kepada salah satu atau gabungan dari dua atau tiga ranah kognitif, afektif, dan psikomotor.

2. Tepat untuk mendukung isi pelajaran yang sifatnya fakta, konsep, prinsip, atau generalisasi.

3. Praktis, luwes dan bertahan. 4. Guru terampil menggunakannya.

5. Mutu teknis. Pengembangan visual baik gambar maupun potograf harus memenuhi persyaratan teknis tertentu. Misalnya, visual slide harus jelas dan informasi atau pesan yang ditonjolkan dan ingin disampaikan tidak boleh terganggu oleh elemen lain yang berupa latar belakang.

Arsyad (2007:77) menambahkan tentang kriteria pemilihan media berdasarkan sifat tugas pembelajarannya dan menurut isi pelajarannya.

1. Pemilihan Media menurut Sifat Tugas Pembelajaran Tabel 3.9

Kriteria Pemilihan Media menurut Sifat Tugas Pembelajaran

Tujuan/Tugas/Isi

Media Slide

(Microsoft Power Point)

Film/Video

(Windows Movie Maker) Sifat Tugas

 Menghafal - √

 Memerlukan


(42)

Iis Jamilah, 2013

Tujuan/Tugas/Isi

Media Slide

(Microsoft Power Point)

Film/Video

(Windows Movie Maker)  Memerlukan

penerapan prinsip-prinsip

√ √

 Pemahaman konsep-konsep dan

hubungan-hubungan

√ √

 Memerlukan pemikiran tingkat lebih tinggi

√ √

Sifat Respons

 Memerlukan respon lisan

- √

 Memerlukan

peralatan teknis √ √

 Suara penting untuk mempelajari/mengu asai tugas

- √

Konteks Pembelajaran

 Memerlukan revisi

dan update √ -

 Latihan/tutor

perorangan √ √

2. Pemilihan Media menurut Isi Pelajaran Tabel 3.10


(43)

Iis Jamilah, 2013

Tujuan/Tugas/Isi

Media Slide

(Microsoft Power Point)

Film/Video

(Windows Movie Maker) Sifat Isi Pelajaran

 Fakta-fakta S T

 Pengenalan visual T T

 Prinsip Konsep S T

 Prosedur S T

 Keterampilan S S

 Sikap S S

Catatan:

T : Tinggi S : Sedang R : Rendah

Berdasarkan pemaparan tentang kriteria pemilihan media yang layak untuk dibandingkan di atas, peneliti menyimpulkan, dua media yang sekiranya layak untuk dibandingkan adalah media yang memiliki aspek-aspek yang dapat menunjang tujuan atau tugas atau isi suatu pelajaran atau materi belajar. Dua media aplikasi komputer yaitu Microsoft Power Point berbasis tayangan slide dan Windows Movie Maker berbasis tayangan video yang peneliti bandingkan pada penelitian ini secara umum telah memiliki kriteria yang sesuai dengan aspek-aspek dalam mendukung penyampaian materi pelajaran, sehingga kedua media tersebut dapat dikatakan layak untuk dibandingkan agar dapat ditemukan perbedaan tentang media manakah yang mampu meningkatkan kemampuan mengingat anak tunarungu berdasarkan banyaknya jumlah sampel penelitian dan mampu mencapai skor maksimal dilihat dari penilaian hasil tes yang dilakukan setelah media aplikasi komputer tersebut diterapkan atau diberikan.


(44)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Hasil penelitian secara keseluruhan menunjukkan bahwa terdapat perbedaan antara penggunaan media Microsoft Power Point dan Windows Movie Maker dalam meningkatkan kemampuan mengingat nama-nama bulan pada anak tunarungu. Kesimpulannya hipotesis yang peneliti ajukan diterima. Hal ini bersesuaian dengan perhitungan uji Wilcoxon yang bertujuan untuk mengetahui perbedaan dua data yang berpasangan. Hasil hitung dan ternyata menunjukkan > , yaitu 12 > 8, maka ditolak dan diterima. Berdasarkan data skor sampel penelitian pun menunjukkan ada tiga subjek sampel penelitian yang mampu mencapai skor 60 dari hasil tes yang dilakukan setelah diberikan media aplikasi komputer Windows Movie Maker sedangkan nilai tertinggi dengan mengunakan media aplikasi komputer Microsoft Power Point adalah 57 pada satu subjek sampel penelitian, hal ini tentu menunjukkan adanya peningkatan kemampuan mengingat nama bulan pada anak tunarungu.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka ada beberapa hal yang perlu penulis sarankan kepada berbagai pihak yang terkait khususnya mengenai tindak lanjut dari hasil penelitian ini yaitu sebagai berikut.

1) Saran kepada pihak sekolah

Pengadaan media pembelajaran yang mendukung bagi proses belajar mengajar memang tidak akan pernah lepas pula dari sejauh mana pihak sekolah memberikan perhatian tentang hal ini. Oleh sebab itu, penulis memberikan saran agar semakin lebih diberi perhatian tentang sarana media pembelajaran yang berbasis teknologi komputer dalam kegiatan


(45)

belajar. Adakan pelatihan kepada guru tentang penggunaan aplikasi-aplikasi komputer yang sekiranya mudah untuk dipelajari dan dikuasai sehingga kelak proses mengajar di kelas tidak cenderung dengan hanya menggunakan media yang berbasis visual dua dimensi (gambar-gambar semata).

2) Saran kepada guru

Saran yang penulis mampu berikan kepada guru terkait pengadaan media pembelajaran, sangat diharapkan agar para guru pun mau untuk mengembangkan diri yaitu dengan mengenal media-media aplikasi komputer yang saat ini telah berkembang pesat dan mudah untuk didapatkan, dipelajari, dan dikuasai. Harapannya dengan adanya kemampuan atau keterampilan tersendiri terhadap pengaplikasian media media aplikasi komputer akan mampu memberikan warna tersendiri dalam proses mengajar, dan munculnya atau tumbuhnya minat siswa untuk belajar dapat meningkat.

3) Saran kepada peneliti selanjutnya

Untuk peneliti selanjutnya yang berminat untuk kembali melaksanakan penelitian yang berdasarkan dengan pokok penelitian yang sama yaitu pengujian perbandingan dua media aplikasi komputer maka selanjutnya diharapkan adanya inovasi pengaplikasian dari media aplikasi komputer Microsoft Power Point dan Windows Movie Maker, misalnya dengan inovasi bermain games sesuai dengan kelebihan masing-masing media tersebut.


(46)

Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Arsyad, Azhar. (2002). Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Delphie, Bandi. 2006. Pembelajaran Anak Berkebutuhan Khusus. Bandung: PT

Refika Aditama.

Masyuni, M. Zainuddin. (2008). Metodologi Peneletian, Pendekatan Praktis dan

Aplikatif. Bandung: PT Refika Aditama.

Moores, Donald F. (1981). Educating The Deaf: Psychology, Principles, and

Practices. Boston: Houghton Mifflin Company.

Ormrod, Jeanne. (2009). Psikologi Pendidikan: Membantu Siswa Tumbuh dan

Berkembang. Jakarta: Erlangga.

Somad, Permanarian dan Tati Hernawati. 1995. Ortopedagogik Anak Tunarungu. Jakarta: Depdikbud.

Somantri, Sutjihati. 2006. Psikologi Anak Luar Biasa. Bandung: PT Refika Aditama. ______ . (2007). Microsoft Office PowerPoint 2007. Madiun: Penerbit Andi.

Sternberg, Robert. (2008). Psikologi Kognitif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,

dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Susetyo, Budi. (2010). Statistika untuk Analisis Data Penelitian. Bandung: PT Refika Aditama.


(47)

Diita. (2011). Kelebihan dan Kekurangan Ms PowerPoint. [online] Tersedia:

http://diitassivenus.blogspot.com/2011/08/kelebihan-dan-kekurangan-ms-powerpoint.html [15 September 2012]

Hanifah. (2011). Pengertian Windows Movie Maker. [online] Tersedia: http://9d-hanifah.blogspot.com/2011/12/pengertian-windows-movie-maker.html [4 September 2012]

Jhonbee. (2012). Windows Movie Maker. [online] Tersedia: http://www.varidati.com/windows-movie-maker/.html [15 September 2012]

Sulistyo, Asim. (2009). Pengertian Microsoft Power Point. [online] Tersedia: http://ml.scribd.com/doc/25007987/1/A-Pengertian-Microsoft-Power-Point [14 September 2012]

______. Microsoft Power Point. [online] Tersedia:


(1)

Iis Jamilah, 2013

Tujuan/Tugas/Isi

Media Slide

(Microsoft Power Point)

Film/Video

(Windows Movie Maker)

 Memerlukan penerapan prinsip-prinsip

√ √

 Pemahaman konsep-konsep dan

hubungan-hubungan

√ √

 Memerlukan pemikiran tingkat lebih tinggi

√ √

Sifat Respons

 Memerlukan respon lisan

- √

 Memerlukan

peralatan teknis √ √

 Suara penting untuk mempelajari/mengu asai tugas

- √

Konteks Pembelajaran

 Memerlukan revisi

dan update √ -

 Latihan/tutor

perorangan √ √

2. Pemilihan Media menurut Isi Pelajaran Tabel 3.10


(2)

Iis Jamilah, 2013

Perbandingan Media Aplikasi Komputer Microsoft Power Point Dan Windows Movie Maker Dalam Meningkatkan Kemampuan Mengingat Nama-Nama Bulan Pada Anak Tunarungu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tujuan/Tugas/Isi

Media Slide

(Microsoft Power Point)

Film/Video

(Windows Movie Maker) Sifat Isi Pelajaran

 Fakta-fakta S T

 Pengenalan visual T T

 Prinsip Konsep S T

 Prosedur S T

 Keterampilan S S

 Sikap S S

Catatan:

T : Tinggi S : Sedang R : Rendah

Berdasarkan pemaparan tentang kriteria pemilihan media yang layak untuk dibandingkan di atas, peneliti menyimpulkan, dua media yang sekiranya layak untuk dibandingkan adalah media yang memiliki aspek-aspek yang dapat menunjang tujuan atau tugas atau isi suatu pelajaran atau materi belajar. Dua media aplikasi komputer yaitu Microsoft Power Point berbasis tayangan slide dan Windows Movie Maker berbasis tayangan video yang peneliti bandingkan pada penelitian ini secara umum telah memiliki kriteria yang sesuai dengan aspek-aspek dalam mendukung penyampaian materi pelajaran, sehingga kedua media tersebut dapat dikatakan layak untuk dibandingkan agar dapat ditemukan perbedaan tentang media manakah yang mampu meningkatkan kemampuan mengingat anak tunarungu berdasarkan banyaknya jumlah sampel penelitian dan mampu mencapai skor maksimal dilihat dari penilaian hasil tes yang dilakukan setelah media aplikasi komputer tersebut diterapkan atau diberikan.


(3)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Hasil penelitian secara keseluruhan menunjukkan bahwa terdapat perbedaan antara penggunaan media Microsoft Power Point dan Windows Movie Maker dalam meningkatkan kemampuan mengingat nama-nama bulan pada anak tunarungu. Kesimpulannya hipotesis yang peneliti ajukan diterima. Hal ini bersesuaian dengan perhitungan uji Wilcoxon yang bertujuan untuk mengetahui perbedaan dua data yang berpasangan. Hasil hitung dan ternyata menunjukkan > , yaitu 12 > 8, maka ditolak dan diterima. Berdasarkan data skor sampel penelitian pun menunjukkan ada tiga subjek sampel penelitian yang mampu mencapai skor 60 dari hasil tes yang dilakukan setelah diberikan media aplikasi komputer Windows Movie Maker sedangkan nilai tertinggi dengan mengunakan media aplikasi komputer Microsoft Power Point adalah 57 pada satu subjek sampel penelitian, hal ini tentu menunjukkan adanya peningkatan kemampuan mengingat nama bulan pada anak tunarungu.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka ada beberapa hal yang perlu penulis sarankan kepada berbagai pihak yang terkait khususnya mengenai tindak lanjut dari hasil penelitian ini yaitu sebagai berikut.

1) Saran kepada pihak sekolah

Pengadaan media pembelajaran yang mendukung bagi proses belajar mengajar memang tidak akan pernah lepas pula dari sejauh mana pihak sekolah memberikan perhatian tentang hal ini. Oleh sebab itu, penulis memberikan saran agar semakin lebih diberi perhatian tentang sarana media pembelajaran yang berbasis teknologi komputer dalam kegiatan


(4)

Iis Jamilah, 2013

Perbandingan Media Aplikasi Komputer Microsoft Power Point Dan Windows Movie Maker Dalam Meningkatkan Kemampuan Mengingat Nama-Nama Bulan Pada Anak Tunarungu

belajar. Adakan pelatihan kepada guru tentang penggunaan aplikasi-aplikasi komputer yang sekiranya mudah untuk dipelajari dan dikuasai sehingga kelak proses mengajar di kelas tidak cenderung dengan hanya menggunakan media yang berbasis visual dua dimensi (gambar-gambar semata).

2) Saran kepada guru

Saran yang penulis mampu berikan kepada guru terkait pengadaan media pembelajaran, sangat diharapkan agar para guru pun mau untuk mengembangkan diri yaitu dengan mengenal media-media aplikasi komputer yang saat ini telah berkembang pesat dan mudah untuk didapatkan, dipelajari, dan dikuasai. Harapannya dengan adanya kemampuan atau keterampilan tersendiri terhadap pengaplikasian media media aplikasi komputer akan mampu memberikan warna tersendiri dalam proses mengajar, dan munculnya atau tumbuhnya minat siswa untuk belajar dapat meningkat.

3) Saran kepada peneliti selanjutnya

Untuk peneliti selanjutnya yang berminat untuk kembali melaksanakan penelitian yang berdasarkan dengan pokok penelitian yang sama yaitu pengujian perbandingan dua media aplikasi komputer maka selanjutnya diharapkan adanya inovasi pengaplikasian dari media aplikasi komputer Microsoft Power Point dan Windows Movie Maker, misalnya dengan inovasi bermain games sesuai dengan kelebihan masing-masing media tersebut.


(5)

Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Arsyad, Azhar. (2002). Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Delphie, Bandi. 2006. Pembelajaran Anak Berkebutuhan Khusus. Bandung: PT

Refika Aditama.

Masyuni, M. Zainuddin. (2008). Metodologi Peneletian, Pendekatan Praktis dan Aplikatif. Bandung: PT Refika Aditama.

Moores, Donald F. (1981). Educating The Deaf: Psychology, Principles, and Practices. Boston: Houghton Mifflin Company.

Ormrod, Jeanne. (2009). Psikologi Pendidikan: Membantu Siswa Tumbuh dan Berkembang. Jakarta: Erlangga.

Somad, Permanarian dan Tati Hernawati. 1995. Ortopedagogik Anak Tunarungu. Jakarta: Depdikbud.

Somantri, Sutjihati. 2006. Psikologi Anak Luar Biasa. Bandung: PT Refika Aditama. ______ . (2007). Microsoft Office PowerPoint 2007. Madiun: Penerbit Andi.

Sternberg, Robert. (2008). Psikologi Kognitif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Susetyo, Budi. (2010). Statistika untuk Analisis Data Penelitian. Bandung: PT Refika Aditama.


(6)

Iis Jamilah, 2013

Perbandingan Media Aplikasi Komputer Microsoft Power Point Dan Windows Movie Maker Dalam Meningkatkan Kemampuan Mengingat Nama-Nama Bulan Pada Anak Tunarungu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Swajati, Winastwan G. (2004). Easy Step: Membuat Video CD Menggunakan Windows Movie Maker 2.0. Yogyakarta: PD Anindya.

Diita. (2011). Kelebihan dan Kekurangan Ms PowerPoint. [online] Tersedia:

http://diitassivenus.blogspot.com/2011/08/kelebihan-dan-kekurangan-ms-powerpoint.html [15 September 2012]

Hanifah. (2011). Pengertian Windows Movie Maker. [online] Tersedia: http://9d-hanifah.blogspot.com/2011/12/pengertian-windows-movie-maker.html [4 September 2012]

Jhonbee. (2012). Windows Movie Maker. [online] Tersedia: http://www.varidati.com/windows-movie-maker/.html [15 September 2012]

Sulistyo, Asim. (2009). Pengertian Microsoft Power Point. [online] Tersedia: http://ml.scribd.com/doc/25007987/1/A-Pengertian-Microsoft-Power-Point [14 September 2012]

______. Microsoft Power Point. [online] Tersedia:


Dokumen yang terkait

Pengaruh media pembelajaran video dengan windows movie maker terhadap motivasi belajar metematika siswa

4 30 89

Komputer Aplikasi HI-III (Microsoft Power Point 2007)

0 6 1

APLIKASI PENGENALAN NAMA – NAMA BUAH, SAYUR, HEWAN DAN ALAT TRANSPORTASI DALAM BAHASA Aplikasi Pengenalan Nama – Nama Buah, Sayur, Hewan Dan Alat Transportasi Dalam Bahasa Inggris – Arab Untuk Anak - Anak.

0 0 15

APLIKASI PENGENALAN NAMA – NAMA BUAH, SAYUR, HEWAN DAN ALAT TRANSPORTASI DALAM BAHASA Aplikasi Pengenalan Nama – Nama Buah, Sayur, Hewan Dan Alat Transportasi Dalam Bahasa Inggris – Arab Untuk Anak - Anak.

0 1 11

PENGGUNAAN MEDIA MOVIE MAKER DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHAFAL SURAT-SURAT PENDEK AL-QUR’AN PADA ANAK TUNARUNGU.

0 4 45

PENGARUH APLIKASI REKAYASA PROGRAM MEDIA POWER POINT UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PRAKTEK SHALAT PADA ANAK TUNARUNGU KELAS VIII SMPLB MUHAMMADIYAH CIPARAY KABUPATEN BANDUNG.

0 1 37

PENGARUH APLIKASI REKAYASA PROGRAM MEDIA POWER POINT UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PRAKTEK SHALAT PADA ANAK TUNARUNGU KELAS VIII SMPLB MUHAMMADIYAH CIPARAY KABUPATEN BANDUNG.

0 1 100

(ABSTRAK) PERBANDINGAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MATERI POKOK LITOSFER ANTARA PENGGUNAAN MEDIA WINDOWS MOVIE MAKER DENGAN POWER POINT PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 JUWANA.

0 0 3

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MATERI POKOK LITOSFER ANTARA PENGGUNAAN MEDIA WINDOWS MOVIE MAKER DENGAN POWER POINT PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 JUWANA.

0 2 146

PENGGUNAAN MEDIA MOVIE MAKER DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHAFAL SURAT-SURAT PENDEK AL-QUR’AN PADA ANAK TUNARUNGU - repository UPI S PLB 1000872 Title

0 0 3