PENGARUH APLIKASI REKAYASA PROGRAM MEDIA POWER POINT UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PRAKTEK SHALAT PADA ANAK TUNARUNGU KELAS VIII SMPLB MUHAMMADIYAH CIPARAY KABUPATEN BANDUNG.

(1)

CIPARAY KABUPATEN BANDUNG

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Subhan Permana Sidiq NIM : 1004949

DEPARTEMEN PENDIDIKAN KHUSUS FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


(2)

PENGARUH APLIKASI REKAYASA PROGRAM MEDIA POWER POINT UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PRAKTEK SHALAT

PADA ANAK TUNARUNGU KELAS VII SMPLB DI SLB MUHAMMADIYAH CIPARAY KABUPATEN BANDUNG

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH : Pembimbing 1

Dr. Juhanaini, M.Ed NIP 196005051986032001

Pembimbing II

Drs. Sunaryo, M.Pd. NIP 19560722 198503 1 001

Mengetahui,

Ketua Jurusan Pendidikan khusus Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia

Drs. Sunaryo, M.Pd NIP. 19560722 198503 1001


(3)

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PRAKTEK SHALAT PADA ANAK TUNARUNGU KELAS VIII SMPLB DI SLB MUHAMMADIYAH CIPARAY KABUPATEN BANDUNG” beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko/sanksi yang dijatuhkan apabila dikemudian hari ditemukan adanya pelanggaran atas etika keilmuan dalam penulisan ini, atau ada klaim terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, Agustus 2014 Yang membuat pernyataan,

Subhan Permana Sidiq Penulis Skrispi


(4)

ABSTRAK

Latar belakang penelitian ini adalah anak tunarungu dalam praktek shalat masih belum lancar, masih terdapat kesalahan-keselahan dalam melaksanakan shalat baik dalam gerakan maupuan bacaan shalat, sehingga belum mampu melaksanakan kewajiban seutuhnya sebagai seorang muslim. Oleh sebab itu, penulis mencoba menggunakan Aplikasi Rekayasa Program Media Power Point sebagai media pembelajaran yang diperkirakan dapat membantu meningkatkan kemampuan praktek shalat pada anak tunarungu.

penenelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran sampai sejauh mana peningkatan kemampuan praktek shalat pada anak tunarungu setelah pembelajarannya menggunakan aplikasi rekayasa prorgram media power point. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Single Subject

Research (SSR) dengan desain A-B-A yang mana pada baseline-1 (A-1) dilakukan

tiga sesi, pada intervensi-1 (B-1) enam sesi, sedangkan pada baseline-2 (A-2) tiga sesi. Subjek Penelitian berjumlah 1 orang siswa kelas VIII SMPLB SLB-ABCD Muhammadiyah Ciparay Kab. Bandung. Analisis data penelitian menggunakan analisis dalam kondisi dan analisis antar kondisi dengan teknik statistik deskripstif. Hasil penelitian, pada baseline-1 (A-1), Setelah diberikan intervensi pada baseline-2 (A-2) mengalami peningkatan yaitu 82% yang dicapai oleh subjek P. Sedangkan nilai rata-rata bacaan shalat persentase subjek berinisial P adalah 58 %. Setelah diberikan intervensi pada baseline-2 (A-2) mengalami peningkatan yaitu 69% yang dicapai oleh subjek P. Dengan demikian media aplikasi rekayasa program media power point dapat dijadikan salah satu media untuk meningkatkan kemampuan praktek shalat pada anak tunarungu di SLB-ABCD Muhammadiyah Ciparay Kabupaten Bandung.

Kata Kunci : Kesalahan Shalat , Aplikasi Rekayasa Program Media Power Point, dan Hasil Kemampuan Shalat


(5)

(6)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... KATA PENGANTAR ... UCAPAN TERIMA KASIH ... DAFTAR ISI ... DAFTAR TABEL ... DAFTAR GRAFIK ...

i ii iii vi viii x

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ... B. Identifikasi masalah ... C. Batasan Masalah ... D. Rumusan Masalah ... E. Tujuan dan Kegunaan penelitian ...

1 3 4 4 4

BAB II LANDASAN TEORI

A. Deskripsi Teori

1. Konsep dasar anak tunarungu

a. Pengertian anak tunarungu ... b. Klasifikasi anak Tunarungu ... 2. Konsep dasar aplikasi rekaysa program media power point

a. Definisi aplikasi rekayasa program media power point ... b. Media pembelajaran ... c. Fungsi media pembelajaran ... d. Manfaat media pembelajaran ... e. Program microsoft power point ... 3. Konsep dasar praktek shlat

a. Pengertian shalat ... b. Niat shalat fardhu ... c. Do’a atau bacaan shalat ...

6 7 7 8 8 9 9 12 13 13


(7)

d. Syarat wajib shalat ... e. Rukun shalat ... f. Batal shalat ... B. Kerangka Berfikir dan Hipotesis Penelitian

1. Kerangka berfikir ... C. Implementasi Rekayasa Program Media Power Point ...

15 15 16

17 18

BAB III METODE PENELITIAN

A. Variabel Penelitian ... B. Metode Penelitian ... C. Prosedur Penelitian ... D. Tempat dan Subjek Penelitian ... E. Instrumen dan teknik pengumpulan data ... F. Teknik pengolahan Data ...

19 21 24 28 29 32

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Hasil Penelitian ... B. Pembahasan ...

34 73

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ... B. Saran ...

75 76

DAFTAR PUSTAKA ... 77

LAMPIRAN-LAMPIRAN 78


(8)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Pencatatan Presentasi baseline (A) untuk pengenalan praktek shalat ... Tabel 3.1 Format Pencatatan Presentasi Intervensi (B) untuk

pengenalan praktek shalat ... Tabel 3.2 Format Pencatatan Presentasi Baseline (A’) untuk

Kemampuan Praktek Shalat ... Tabel 3.4 Format Instrumen Observasi ... Tabel 4.1 Pencatatan Presentasi baseline (A) untuk praktek shalat sesi 1 ... Tabel 4.2 Pencatatan Presentasi baseline (A) untuk praktek shalat sesi 2 ... Tabel 4.3 Pencatatan Presentasi baseline (A) untuk praktek shalat sesi 3 ... Tabel 4.4 Pencatatan Presentase Intervensi (B) untuk praktek shalat sesi 4 ... Tabel 4.5 Pencatatan Presentase Intervensi (B) untuk praktek shalat sesi 5 ... Tabel 4.6 Pencatatan Presentase Intervensi (B) untuk praktek shalat sesi 6 ... Tabel 4.7 Pencatatan Presentase Intervensi (B) untuk praktek shalat sesi 7 ... Tabel 4.8 Pencatatan Presentase Intervensi (B) untuk praktek shalat sesi 8 ... Tabel 4.9 Pencatatan Presentase Intervensi (B) untuk praktek shalat sesi 9 ...

Tabel 4.10 Pencatatan Presentase baseline (A’) untuk kemampuan

25 26 27 29 34 35 37 38 39 40 41 42 43


(9)

praktek shalat sesi 10 ...

Tabel 4.11 Pencatatan Presentase baseline (A’) untuk kemampuan praktek shalat sesi 11 ...

Tabel 4.12 Pencatatan Presentase baseline (A’) untuk kemampuan praktek shalat sesi 12 ... Tabel 4.13 Perkembangan Kemampuan Praktek Shalat ... Tabel 4.14 Panjang kondisi ... Tabel 4.15 Estimasi Kecenderungan Arah ... Tabel 4.16 Data Kecenderungan Stabilitas ... Tabel 4.17 Jejak Data Kemampuan Praktek shalat ... Tabel 4.18 Kondisi Level Stabilitas dan Rentang (Level Stability and Range) ... Tabel 4.19 Data Perubahan (level Change) ... Tabel 4. 20 HASIL ANALISIS VISUAL DALAM KONDISI ... Tabel 4.20 Jumlah variabel yang diubah ... Tabel 4.21 Perubahan Kecenderungan Arah dan efeknya ... Tabel 4.23 Perubahan Kecenderungan Stabilitas ... Tabel 4.24 Perubahan Level Data Stabilitas ... Tabel 4.25 Data persentase overlap ... Tabel 4.26 Hasil analisis visual antar kondisi ...

44

45

46 47 49 53 61 61

62 63 63 67 68 68 69 71 72


(10)

DAFTAR GRAFIK

Grafik 3.1 Pola Desain ABA’ ...

Grafik 4.1 Kemampuan Praktek Shalat Pada Kondisi Baseline-1 (A-1), Intervensi-1 (B-(A-1), Baseline-2 (A-2)... Grafik 4.2 Estimasi Kecenderungan Arah Kondisi Baseline-1 (A-1), Intervensi-1 (B-1), Baseline-2 (A-2) ... Grafik 4.4 Kecenderungan Stabilitas Baseline-1 (A-1) ... Grafik 4.5 Kecenderungan Stabilitas Intervensi (B) ... Grafik 4.6 Kecenderungan Stabilitas Baseline-2 (A-2) ... Grafik 4.7 Data Overlap kondisi Baseline-1 (A-1) ke Intervensi (B).. Grafik 4.8 Data overlap Kondisi Intervensi ke Baseline-2 (A-2) ...

23

48

55 56 57 59 70 71


(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Expert-Judgment dan Lampiran 2 Instrumen Penelitian ... Lampiran 3 hasil Pencatatan Presentasi baseline (A) untuk praktek shalat sesi 1 ... Lampiran 4 hasil Pencatatan Presentasi baseline (A) untuk praktek shalat sesi 2 ... Lampiran 5 hasil Pencatatan Presentasi baseline (A) untuk praktek shalat sesi 3 ... Lampiran 6 hasil Pencatatan Presentase Intervensi (B) untuk praktek shalat sesi 4 ... Lampiran 7 hasil. Pencatatan Presentase Intervensi (B) untuk praktek shalat sesi 5 ... Lampiran 8 hasil Pencatatan Presentase Intervensi (B) untuk praktek shalat sesi 6 ... Lampiran 9 hasil Pencatatan Presentase Intervensi (B) untuk praktek shalat sesi 7... Lampiran 10 hasil Pencatatan Presentase Intervensi (B) untuk praktek shalat sesi 8 ... Lampiran 11 hasil Pencatatan Presentase Intervensi (B) untuk praktek shalat sesi 9 ... Lampiran 12 hasil Pencatatan Presentase baseline (A’) untuk kemampuan praktek shalat sesi 10 ... Lampiran 13 hasil Pencatatan Presentase baseline (A’) untuk kemampuan

78

95

99

103

107

111

115

119

123

127


(12)

praktek shalat sesi 11 ... Lampiran 12 hasil Pencatatan Presentase baseline (A’) untuk kemampuan praktek shalat sesi 12 ... Lampiran rencana pelaksanaan pembeljaran (RPP) ...

Lampiran 13 SK Dosen Pembimbing dan Surat Izin Penelitian ... Lampiran 14 Foto Kegiatan Penelitian ...

135

142 143

149 154


(13)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendengaran adalah anugerah dari Tuhan yang Maha Esa dan sekaligus merupakan salah satu modal hidup bagi manusia karena dengan pendengaran inilah manusia akan mendapatkan berbagai hal. Anak tunarungu adalah anak yang mengalami kehilangan fungsi pendengaran, baik sebagian maupun seluruhnya yang berdampak kompleks dalam kehidupannya. Adapaun masalah yang kompleks menyangkut seluruh hidup dan penghidupan penyandangnya.

Kehilangan fungsi pendengaran sejak bayi terutama yang tuli sama sekali merupakan beban paling berat dirasakan dan sangat berpengaruh buruk terhadap perkembangan akademik dan sosial anak tunarungu, yang mengakibatkan anak tunarungu cenderung memiliki prestasi yang rendah dalam mata pelajaran yang bersifat verbal dan cenderung sama dalam mata pelajaran yang bersifat non verbal dengan anak normal seusianya sehingga anak tunarungu kurang memiliki pemahaman informasi verbal. Hal ini menyebabkan anak sulit menerima materi yang bersifat abstrak.

Berkaitan dengan shalat, shalat merupakan kewajiban bagi setiap muslim, sebagai mana firman Alloh dalm AL-qur’an “Hendaklah mereka melaksanakan

sholat." (QS. 14/Ibrohim: 31). Selain wajib mendirikan sholat, kita juga

berkewajiban menyuruh keluarga kita untuk sholat. "Perintahlah keluargamu melaksanakan sholat, dan sabar dalam mengerjakannya." (QS. 20/Thoha: 132) Nabi Muhammad Rosulullah saw. bersabda, "Perintahlah anak-anakmu mengerjakan sholat ketika berumur tujuh tahun, dan pukullah mereka karena meninggalkan sholat apabila berumur sepuluh tahun. Serta pisahkanlah tempat tidur mereka." (HR. Abu Dawud). Berdasarkan hadist ini anak tunarungu muslim yang sudah berusia tujuh tahun dikenai kewajiban melaksanakan shalat artinya anak tunarungu wajib menguasai praktek shalat.


(14)

Mengingat penting dan wajibnya shalat sebagai kemampuan dasar yang harus di kuasai seorang muslim tanpa terkecuali anak tunarungu muslim, maka diperlukan sebuah media pembelajaran dalam menyampaikan materi shalat, karena anak tunarungu mengalami hambatan pendengaran yang berakibat pada kesuliatan menerima materi yang bersifat abstrak. Hal itu berdampak pula pada penerimaan materi shalat dengan ditandai rendahnya kemampuan anak tunarungu muslim, maka dengan media diharapkan dapat membantu siswa tunarungu menerima materi yang abstrak itu dalam hal ini adalah mengenai parktek shalat.

Media merupakan suatu alat bantu pelajaran yang dapat memberikan pengalaman serta dapat membantu peserta didik dalam memahami apa yang dijelaskan, tidak terkecuali anak tunarungu yang mempunyai hambatan mendengar. Sadiman (1984:6), mengemukakan media adalah : “segala sesuatu yang dipergunakan untuk menyalurkan perasaan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang fikiran, perasaan dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar mengajar terjadi”.

Aplikasi rekayasa program media power point merupakan salah satu penggunan program berbasis multi media. Program ini dirancang khusus untuk menyampaikan presentasi, baik yang diselenggarakan oleh perusahaan, pemerintahan, pendidikan, maupun perorangan, dengan berbagai fitur menu yang mampu menjadikannya sebagai media belajar yang menarik. Beberapa hal yang menjadikan media ini menarik untuk digunakan sebagai alat presentasi dalam pendidikan sebagai media belajar adalah berbagai kemampuan pengolahan teks, warna, dan gambar, serta animasi-animasi yang bisa diolah sendiri sesuai kreatifitas.

Media power point merupakan salah satu media belajar yang diperlukan anak tunarungu karena di tunjang dengan fasilitas audio visual yaitu bisa nampilkan teks, warna, gambar, dan suara. Adapun kelebihan-kelebihan media power point adalah sebagai berikut :

a. Penyajiannya menarik karena ada permainan warna, huruf dan animasi, baik animasi teks maupun animasi gambar atau foto.


(15)

b. Lebih merangsang anak untuk mengetahui lebih jauh informasi tentang bahan ajar yang tersaji.

c. Pesan informasi secara visual mudah dipahami peserta didik.

d. Tenaga pendidik tidak perlu banyak menerangkan bahan ajar yang sedang disajikan.Dapat diperbanyak sesuai kebutuhan, dan dapat dipakai secara berulang-uang

e. Dapat disimpan dalam bentuk data optik atau magnetik. (CD / Disket / Flashdisk), sehingga paraktis untuk di bawa ke mana-mana.

Peneliti masih menemukan siswa tunarungu muslim yang belum bisa melakasanakan praktek shalat dengan baik meliputi : Masih banyak kesalahan dalam gerakan shalat, belum tahu urutan gerakan shalat yang benar dan belum hafal bacaan shalat dengan benar. Hal ini karena media pembelajaran yang digunakan guru dalam pembelajaran praktek shalat dirasa belum optimal, sehingga anak masih banyak melakukan kesalahan-kesalahan dalam praktek shalat. Tekhnik yang digunakan belum mampu sepenuhnya meningkatkan kemampuan praktek shalat anak tunarungu muslim, karena anak hanya disuruh menirukan gerakan-gerakan shalat saja tanpa dengan bacaan shalatnya, itu semua berimbas pada rendahnya kemampuan praktek shalat anak.

Berdasarkan permasalahan-permasalahan yang ditemukan di lapangan, maka peneliti ingin meneliti bagaimana aplikasi program media power point untuk meningkatkan kemampuan praktek shalat anak tunarungu muslim.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan permasalahan-permasalahan yang telah diuraikan dilatar belakang, maka yang menjadi identifikasi masalah diantaranya :

1. Kondisi anak tunarungu yang memiliki kehilangan pendengaran berdampak pada perkembangan akademik dan sosial anak tunarungu 2. Rendahnya kemampuan praktek shalat anak tunarungu yang muslim


(16)

gerakan-gerakan shalat, belum bisa melaksanakan gerakan-gerakan shalat secara berurutan dengan baik.

3. Media pembelajaran yang digunakan guru dalam menyampaikan materi pelajaran kurang optimal.

4. Tekhnik yang digunakan belum mampu sepenuhnya meningkatkan kemampuan praktek shalat anak tunarungu muslim.

.

C. Batasan Masalah

Batasan masalah dalam penelitian ini adalah aplikasi rekayasa program media power point untuk meningkatkan kemampuan praktek shalat pada anak tunarungu kelas VIII SMPLB dl SLB A-B-C-D Muhammadiyah.

D. Rumusan Masalah

Masalah dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut : “Adakah pengaruh penggunaan aplikasi rekayasa program media power point untuk meningkatkan kemampuan pembelajaran praktek shalat pada anak tunarungu kelas VIII SMPLB di SLB-A-B-C-D Muhammadiyah”?

E. Tujuan 1. Tujuan

Berdasarkan pemaparan dari latar belakang masalah dan rumusan

masalah, penulis menetapkan tujuan yang ingin di capai dalam penelitian ini adalah: Mengetahui bgaimana pengaruh aplikasi rekayasa program media power point untuk meningkatkan kemampuan praktek shalat pada anak tuanarungu.

2. Kegunaan


(17)

1. Memberikan informasi mengenai penggunaan media power point untuk meningkatkan kemampuan praktek shalat anak tuanarungu 2. Mengembangkan pengetahuan dan pengalaman bagi penulis,

bagaimana mengetahui meningkatkan kemampuan praktek shalat anak tuanarungu.

3. Memberikan alternatif pengayaan bagi para guru dalam mendayagunakan media power point untuk meningkatkan kemampuan praktek shalat anak tuanarungu.

4. Sebagai salah satu strategi pembelajaran bagi guru/orang lain dalam meningkatkan kemampuan praktek shalat pada anak tunarungu.


(18)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Variabel Penelitian

Variabel yang terdapat pada penelitian ini adalah variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian subjek tunggal ini dikenal Treatment atau Perlakuan, sedangkan variabel terikat dikenal dengan Target beharvior atau Perilaku sasaran (Sunanto et.al, 2006 : 13).

1. Variabel Bebas

Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah rekayasa program media power point. Rekayasa media power point adalah perancangan atau pengoperasian media power point yang melibatkan penggabungan fitur-fitur yang terdapat dalam program media power poin yaitu berbasis visual (gambar, teks, warna,animasi serta audio (suara hasil rekaman atau suara yang sudah ada). Sehingga dengan penggabungan beberapa fitur tersebut bisa menarik siswa untuk bersedia belajar dan tidak hanya cukup menarik siswa namun bisa menunjang pada proses pembelajaran peraktek shalat anak tunarungu dengan demikian dapat diharapkan meningkatnya kemampuan peraktek shalat pada anak tunarungu muslim.

Seperti yang dipaparkan di atas rekayasa media power point teridiri dari dua asfek yaitu :

a. Asfek visual yaitu terdiri dari warna, gambar gerakan shalat, teks bacaan shalat beserta artinya, dan animasi.

b. Suara yaitu lapadz bacaan shalat.


(19)

1) Slide ruku

2) Slide sujud

Adapun langkah-langkah Guru mengaplikasikan rekayasa program media power point antara lain sebagai berikut :

1) Siswa diperlihatkan setiap slide yang berisi gambar gerakan shalat, tulisan dan bacaan shalat yang ditampilkan oleh guru.

2) Mengenalkan gerakan serta bacaan shalat yang ada disetiap slide sampai anak mengenali.

3) Siswa memperhatikan setiap gerakan shalat serta bacaanya disetiap slide yang didemonstrasikan oleh guru.

4) Siswa diinstruksikan untuk mengikuti setiap gerakan sahlat beserta bacaanya yang di slide secara berulang sampai siswa ingat.


(20)

2. Variabel Terikat

Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Target behavior dalam penelitian ini adalah meningkatkan praktek shalat anak yaitu dilihat dari urutan gerakan shalatnya serta bacaannya.

Kemampuan peraktek shalat yang diharapkan dapat dikuasai subjek dalam penelitian ini adalah mampu mealakukan gerakan shalat serta bacaanya sesuai syari‟at (aturan) islam yaitu mulai dari niat, takbir sampai terakhir salam.. Peningkatan kemampuan praktek shalat ini dapat dilihat dari skor soal yang berbentuk tes kinerja dan tes tulis melakukan praktek shalat dan menuliskan isi bacaan shalat oleh subjek setelah diberikan perlakuan dengan menggunakan aplikasi rekayasa program media powe point

B. Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan suatu cara atau langkah yang digunakan untuk mengumpulkan, menyusun dan menganalisis serta menginterpretasikan data yang diteliti untuk menarik kesimpulan. Metode penelitian yang sesuai dengan pokok permasalahan dan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah metode eksperimen.

Sedangkan dalam penelitian kependidikan metode eksperimen banyak memberikan manfaat, terutama untuk menentukan bagaimana dan mengapa sesuatu kondisi atau peristiwa itu terjadi. Sebagaimana dikemukakan oleh Arikunto (2002 : 3)

“Eksperimen adalah suatu cara untuk mencari hubungan sebab akibat antara dua faktor yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti dengan mengeliminasi atau mengurangi atau menyisihkan faktor-faktor lain yang bisa mengganggu. Eksperimen selalu dilakukan dengan maksud untuk melihat akibat dari suatu perlakuan”.


(21)

Tujuan penelitian eksperimen tidak lain adalah untuk mengetahui ada tidaknya sebab akibat, dengan kata lain metode eksperimen bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel sebab (perlakuan) terhadap variabel akibat. Caranya yaitu seperti yang dikemukakan oleh Panggabean, L (1996 : 31) yakni dengan membandingkan hasil pengukuran sebelum dan sesudah perlakuan diberikan.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode single subject research (penelitian subjek tunggal) yaitu suatu metode yang bertujuan untuk memperoleh data yang diperlukan dengan melibatkan hasil tentang ada tidaknya akibat dari suatu perlakuan (intervensi) yang diberikan secara berulang-ulang dalam waktu tertentu. Desain SSR ini merupakan bagian yang mengacu pada strategi penelitian untuk melihat perubahan tingkah laku subyek secara individual.

Sebagaimana telah diutarakan, penelitian eksperimen dapat memberikan penjelasan tentang “alasan mengapa” hubungan sebab akibat bisa diketahui oleh karena peneliti dimungkinkan untuk melakukan perlakuan

(treatment) terhadap obyek penelitian.

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desin A-B-A dimana desain ini dapat menunjukan sebab akibat antara target behavior dan variabel bebas. Desain ini memiliki tiga tahap, dimana A-1 (baseline-1), B-1 (treatment-1) dan A-2 (baseline-2).


(22)

100 90 80 70 60 50 40 30 20 10

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Baseline (A) Intervensi (B) Baseline (A') Sesi P re sentase jawa ban ya ng bena r dala m m emba ca per mul aa n

Agar lebih jelas, desain penelitian single subject research (penelitian subjek tunggal) dengan desain A-B-A digambarkan pada grafik sebagai berikut :

Grafik 3.1 : Pola desain ABA

Keterangan :

A (baseline)

Merupakan kondisi awal subyek dalam Kemampuan praktek shalat anak sebelum mendapatkan perlakuan. Pada sesi ini subyek diberikan tes awal kemampuan praktek shalat dengan tes kinerja dan tes tertulis. Untuk mengukur kemampuan raktek shalat ini menggunakan presentase yang dilakukan dalam tiga hari berturut-turut yang setiap harinya dilakukan satu sesi.

B (intervensi)

Pada sesi ini dilakukan proses pembelajaran praktek shalat dengan menggunakan perlakuan rekayasa program media power point yang sudah dibuat peneliti. Perlakuan diberikan secara berulang-ulang sebanyak enam kali sesi, yang setiap harinya dilakukan satu sesi.

Pada tahap awal pemberian rekayasa program media power point adalah :


(23)

1.Siswa diperlperlihatkan oleh guru slide power point yang berisi gambar gerakan shalat (takbir) beserta bacaanya.

2.Siswa diperkenalkan oleh guru setiap gerakan shalat (takbir) dan bacaannya dengan memberikan penjelasan pada setiap slidenya.

3.Siswa mendemonstrasikan gerakan shalat (takbir) beserta bacaanya 4.Siswa mengikuti setiap gerakan dan bacaan shalat yang dilakukan guru. 5.Dilakukan secara berulang sampai siswa bisa mengikuti, begitu pula berlaku

untuk slide gerakan shalat yang meliputi membaca al-fatihah, iftitah, ruku sampai salam.

Treatment ini dilakukan berulang-ulang dan dilakukan selama enam kali pertemuan dan selalu diberikan reward. Begitu seterusnya sampai slide yang terakhir yaitu salam.

A’ (baseline A)

Yaitu kondisi pengulangan dari fase baseline A sebagai evaluasi sampai sejauh mana intervensi atau treatment yang diberikan berpengaruh kepada subjek, dengan kembali memberikan tes kinerja dan tes tulis. Data yang diperoleh pada baseline ke dua ini dengan melakukan observasi langsung ketika sedang menggunakan aplikasi rekayasa program media power point tanpa dilakukan intervensi lagi. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan presentase dengan melihat berapa persen subyek dalam menggunakan aplikasi rekayasa program dalam melakukan praktek shalat beserta menuliskan bacaan shalatnya.

C. Prosedur Eksperimen 1. Baseline A

Pada baseline ini pengukuran logika matematika dilakukan tiga sesi, yang setiap harinya dilaksanakan satu sesi. Pengukuran dilakukan di dalam kelas pada jam awal pelajaran. Pengumpulan data dilakukan dengan cara memberikan tes kinerja mealakukan praktek shalat yang langsung pada subyek. Peneliti akan melihat kemampuan praktek shalat anak dengan menggunakan presentase. Hal ini


(24)

dilakukan untuk mengetahui apakah ada peningkatan kemampuan kemampuan praktek shalat anak dengan cara :

a. Diperlihatkan slide gerakan pertama shalat (takbir), siswa diminta untuk menirukan dan membacakan lapadz takbir.

b. Begitu seterusnya sampai slide yangterakhir (salam)

c. Tes tertulis siswa diminta untuk menuliskan bacaan-bacaan shalat.

Tabel : Format Pencatatan Presentase Baseline (A) untuk Pengenalan praktek shalat.

Tabel 3.1 pengenalan

Pencatatan Presentasi baseline (A) untuk praktek shalat

No Rukun Shalat Nilai Gerakan Shalat Nilai Bacaan Shalat

1 2 3 4 1 2 3 4

1 Niat

2 Takbir

3 Membaca al-fatihah 4 Membaca surat pendek

5 Ruku

6 I‟tidal

7 Sujud

8 Duduk diantara dua sujud 9 Attahiyyat awwal

10 Attahiyyat akhir

11 Salam

Jumlah Ket

Kriteria Penilaian

Gerakan Shalat Persentase

Skor Deskripsi Nilai Gerakan Shalat (%)

1 Gerakan shalat belum bisa 25 – 50 %

2 Gerakan shalat sudah bisa dan masih banyak kesalahan 51 – 70 % 3 Gerakan shalat sudah bisa dengan sedikit kesalahan 71 – 95 %

4 Gerakan shalat sudah benar 95 – 100 %

Bacaan Shalat

1 Bacaan shalat belum bisa 25 – 50 %

2 Bacaan sudah bisa/hafal tapi masih banyak kesalahan 51 – 70 % 3 Bacaan sudah bisa/hafal dengan sedikit kesalahan 71 – 95 %


(25)

Nilai =

2. Intervensi (B)

Yaitu memberikan treatment dengan menggunakan aplikais rekayasa program media power point dilakukan sebanyak enam sesi. Perlakuan yang diberikan terhadap subyek adalah mengenalkan praktek shalat dengan diperlihatkan tampian slide yang berisi gerakan-gerakan shalat beserta bacaan shalat menghitung kemudian siswa diminta untuk untuk menirukan gerakan shalat beserta bacaannya. sebagai berikut :

a. Mempersiapkan subyek dalam suasana yang tenang, memposisikan subyek di depan peneliti.

b. Pelaksanaan treatment tes kemampuan praktek shalat anak

1. Siswa diminta untuk menirukan gerakan serta bacaan shalatnya seperti yang di gambar.

2. Siswa diminta untuk melakukan praktek shalat langsung tanpa melihat gambar

Tabel 3.2

Pencatatan Presentase Intervensi (B) untuk praktek shalat

No Rukun Shalat Nilai Gerakan Shalat Nilai Bacaan Shalat

1 2 3 4 1 2 3 4


(26)

2 Takbir

3 Membaca al-fatihah 4 Membaca surat pendek

5 Ruku

6 I‟tidal

7 Sujud

8 Duduk diantara dua sujud 9 Attahiyyat awwal

10 Attahiyyat akhir

11 Salam

Jumlah Ket

Kriteria Penilaian

Gerakan Shalat Persentase

Skor Deskripsi Nilai Gerakan Shalat (%)

1 Gerakan shalat belum bisa 25 – 50 %

2 Gerakan shalat sudah bisa dan masih banyak kesalahan 51 – 70 % 3 Gerakan shalat sudah bisa dengan sedikit kesalahan 71 – 95 %

4 Gerakan shalat sudah benar 95 – 100 %

Bacaan Shalat

1 Bacaan shalat belum bisa 25 – 50 %

2 Bacaan sudah bisa/hafal tapi masih banyak kesalahan 51 – 70 % 3 Bacaan sudah bisa/hafal dengan sedikit kesalahan 71 – 95 %

4 Bacaan sudah bisa/hafal tanpa kesalahan 95 – 100 %

3. Baseline (A‟)

Pada fase Baseline (A‟) dilakukan lagi kemampuan praktek shalat kepada subyek sama seperti baseline (A) yang dilakukan sebanyak tiga sesi yang setiap harinya satu sesi dilakukan di dalam kelas pada jam pertama pelajaran

Tabel 3.3

Format Pencatatan Presentase baseline (A‟) untuk kemampuan praktek shalat

No Rukun Shalat Nilai Gerakan Shalat Nilai Bacaan Shalat

1 2 3 4 1 2 3 4

1 Niat


(27)

4 Membaca surat pendek

5 Ruku

6 I‟tidal

7 Sujud

8 Duduk diantara dua sujud 9 Attahiyyat awwal

10 Attahiyyat akhir

11 Salam

Jumlah Ket

Kriteria Penilaian

Gerakan Shalat Persentase

Skor Deskripsi Nilai Gerakan Shalat (%)

1 Gerakan shalat belum bisa 25 – 50 %

2 Gerakan shalat sudah bisa dan masih banyak kesalahan 51 – 70 % 3 Gerakan shalat sudah bisa dengan sedikit kesalahan 71 – 95 %

4 Gerakan shalat sudah benar 95 – 100 %

Bacaan Shalat

1 Bacaan shalat belum bisa 25 – 50 %

2 Bacaan sudah bisa/hafal tapi masih banyak kesalahan 51 – 70 % 3 Bacaan sudah bisa/hafal dengan sedikit kesalahan 71 – 95 %

4 Bacaan sudah bisa/hafal tanpa kesalahan 95 – 100 %

Dengan tes dan prosedur kemapuan praktek shalat yang sama dapat ditarik kesimpulan dari hasil keseluruhan penelitian yang telah dilakukan, sehingga dapat mengidentifikasi variabel bebas (aplikasi rekayasa program media power point) mempengaruhi variabel terikat (kemampuan praktek shalat) pada subyek penelitian yang didapat dari pengolahan data yang dikumpulkan selama penelitian.

D. Tempat dan Subjek penelitian 1. Tempat penelitian

Penelitian ini dilakukan di VIII SMPLB di SLB A-B-C-D Muhammadiyah, yang beralamat Jl. Kp Cipongporang Ciparay kab. Bandung


(28)

Subjek dari penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMPLB di SLB A-B-C-D Muhammadiyah, berusia 13 tahun dan P berjenis kelamin perempuan


(29)

E. Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data

Tabel 3.4

Format Instrumen Observasi

Obeservasi Penelitian

No Rukun shalat Kemampuan anak yang diharapkan Kemampuan anak Nilai

bacaan nilai gerakan

Gerakan Bacaan Gerakan Bacaan

Niat  Berdiri tegak menghadap

kiblat

 kedua belah tangan berada di samping sejajar dengan pinggul.

 kepala agak tunduk ke kesejadah .

 hati dan pikiran

berkonsentrasi, lalu membaca lafal niat shalat yang akan dikerejakan, yaitu (misalnya shalat shubuh)

Ushallii fardhash

shubhi rak’ataini

mustaqbilal qiblata adaaalillaahi

ta’ala.

Artinya : Aku shalat fadrhu shubuh dua raka‟at menghadap kiblat tunai karena Allah Ta‟ala

Takbir  Kaki agak dirapatkan.

 kedua siku dirapatkan dengan kedua lambung.

 telapak tangan sejajar dengan bahu.

 kedua belah tangan diturunkan perlahan-lahan, dan diletakan


(30)

 tangan kanan diletakan diatas tangan kiri

Membaca surat pendek

 Qs. An-naas dan Qs. Al-Ikhlas

Ruku  perut agak menempel pada

paha.

 kedua tangan memegang

kedua lutut, dalam keadaan lurus dan siku agak dirapatkan dengan anggota badan lainnya, sehingga mengganjal kedua buah dadanya

Subhaana robbiyal

‘zhiimi wabihamdih Artinya : maha suci Tuhanku yang Maha Agung dan maha

I‟tidal  kedua siku dirapatkan dengan

kedua lambung.

 Kedua telapak tangan diangkat sejajar dengan bahu

sami‟allaahu liman hamidah

Duduk diantara

dua sujud 

Duduk di atas mata kaki kiri, sedangkan telapak kaki kanan ditegakan di atas perut jari-jari kanan.

Robighfirlii

warhamnii wajburni warfa’nii warzuqnii


(31)

kedua paha, dengan telapak tangan terbuka , jari-jari rapat, dan ujung jari-jari sejajar dengan lutut.

 Pandangan diarahkan ke tempat sujud.

wa’fu ‘annii.

Artinya : Ya Allah,

ampunilah dosaku, belas kasihanilah aku, cukupkanlah segala kekuranganku dan tinggikanah derajatku, berilah aku rizki, petunjuk, sehatkanlah akau dan ampunan kepadaku.

Attahiyat akhir  Telapak kaki kiri dikeuarkan ke sebelah kanan sehingga berada di bawah kaki kanan, dan pantat menempel ke bumi.  Telapak kaki kanan ditegakan

di atas perut jari-jari kaki kanan.

 Kedua tangan berada di atas kedua paha.

 Telapak tangan kiri terbuka, jari rapat, dan ujung jari-jari sejajar dengan lutut.

 tangan kanan menggenggam

kecuali telunjuk. Attahiyyatul lillaah wasssholawattuwattthoy yiba assalaamu‟alaika ayyuhannabiiyyu wa rohmatullaahi wa baraakaatuh. Assalamu‟alaina wa „alaa ibaadillaahis shalihiin

Salam  memalingkan muka kesebelah  Assalaamu‟alaikmu


(32)

Ket

Kriteria Penilaian

Gerakan Shalat Persentase

Skor Deskripsi Nilai Gerakan Shalat (%)

1 Gerakan shalat belum bisa 25 – 50 %

2 Gerakan shalat sudah bisa dan masih banyak kesalahan 51 – 70 % 3 Gerakan shalat sudah bisa dengan sedikit kesalahan 71 – 95 %

4 Gerakan shalat sudah benar 95 – 100 %

Bacaan Shalat

1 Bacaan shalat belum bisa 25 – 50 %

2 Bacaan sudah bisa/hafal tapi masih banyak kesalahan 51 – 70 % 3 Bacaan sudah bisa/hafal dengan sedikit kesalahan 71 – 95 %

4 Bacaan sudah bisa/hafal tanpa kesalahan 95 – 100 %

1. Teknik pengumpulan data

Pengumpulan data dapat dilakukan dengan mengumpulkan data yang dibutuhkan dalam penelitian. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Arikunto (2002 : 118)

“Hasil pencatatan peneliti, baik yang berupa fakta ataupun angka. Data adalah segala fakta dan angka yang dapat dijadikan bahan untuk menyusun suatu informasi; sedangkan informasi adalah hasil pengolahan data yang dipakai untuk suatu keperluan”

Teknik pengumpulan data yang dikumpulkan adalah dengan observasi, yaitu mencatat perilaku ketika perilaku itu terjadi, yaitu dengan tes kinerja dan tertulis dengan menggunakan pola desain ABA, Baseline (A), Intervensi (B) dan Baseline (A‟), yaitu berupa persentase subyek dalam mealakukan praktek shalat yang meliputi : niat, takbir, membaca al-fatihah, ruku, i‟tidal, Sujud, duduk di antara dua sujud, attahiyyat awal, attahiyat akhir dan terakhir salam.

Semua data yang telah dikumpulkan dan dicatat pada tabel yang telah tersedia lalu diolah dengan mencari rata-rata dari setiap sesinya dan digambarkan dalam bentuk grafik.


(33)

F. Teknik Pengolahan Data

Untuk mengolah dan menganalisis data yang sudah dihimpun melalui penelitian SSR ini menggunakan statistik deskriptif dengan tujuan memperoleh gambaran secara jelas tentang hasil intervensi dalam jangka waktu tertentu, dengan menggunakan grafik untuk memperjelas gambaran dari pelaksanaan eksperimen sebelum diberikan perlakuan maupun setelah diberikan perlakuan.

Hasil dari proses pengumpulan data dihasilkan dari pengamatan selama tiga sesi untuk menskor pengukuran baseline (A). Sedangkan untuk mengukur enam sesi untuk mengukur treatment dan untuk mengukur skor baseline (A‟) dilakukan tiga sesi, dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1. Melakukan penilaian pada baseline (A) pada setiap sesinya, selama tiga

kali pertemuan.

2. Melakukan penilaian pada intervensi (B) selama enam kali pertemuan yang setiap harinya satu sesi.

3. Melakukan penilaian pada baseline (A‟) selama tiga kali pertemuan. 4. Membuat tabel penilaian untuk skor yang telah diperoleh pada baseline,

treatment, dan baseline (A‟).

5. Menjumlahkan semua skor yang diperoleh pada baseline, intervensi, dan baseline 2 (A‟).

6. Membandingkan hasil skor baseline sebelum mendapat perlakuan dan setelah mendapatkan perlakuan.

7. Menganalisis dan mengolah data hasil penelitian dalam bentuk grafik untuk melihat sejauh mana perubahan yang terjadi.


(34)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil temuan penelitian dan pembahasan bab yang telah dianalisis, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa penggunaan rekayasa aplikasi program media power point yang peneliti uji cobakan terhadap siswa kelas VIII SMPLB di SLB Muhammadiyah Ciparay dalam proses pembelajaran praktek shalat ternyata cukup memberikan dampak yang postif, terbukti dengan adanya perbaikan/peningkatan kemampuan praktek shalat siswa sesuadah diberikan intervensi , dibandingkan saat awal, yaitu siswa bisa melakukan gerakan shalat dengan benar disertai dengan bacaan shalatnya.

Rekayasa program media power point terbukti dapat menarik minat dan perhatian siswa pada pembelajaran praktek shalat anak tunarungu karena merupakan salah satu media yang dapat membantu pada pembelajaran praktek shalat anak tunarungu dalam meningkatkan kemampuan shalat anak tunarungu.

.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian diatas, maka peneliti memberikan implikasi sebagai berikut :

1. Bagi Pendidik/Pihak Guru

Aplikasi rekayasa program media power point merupakan salah satu media yang dapat diberikan kepada siswa tunarungu dalam meningkatkan kemampuan praktek shalat yang dapat memberikan pengaruh yang positif. Diharapkan bagi para pendidik agar menerapkan rekayas program media power point lebih kreatif dan inovatif dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam khususnya dalam praktek shalat, maupun pada pembelajaran-pembelajaran yang lain untuk lebih meningkatkan kemampuan siswa sesuai dengan kemampuannya.


(35)

2. Lembaga Terkait

Diharapkan dapat memberikan dukungan dan bimbingan dari pihak-pihak terkait dan berkompeten agar dapat memfasilitasi program pengembangan dalam meningkatkan kemampuan praktek shalat yang dimiliki oleh anak tunarungu. Pengembangan peningkatan kemampuan praktek shalat tersebut, dengan cara mencoba menerapkan aflikasi rekayasa program media power point terhadap anak tunarungu.

3. Bagi Penelitian Selanjutnya

Bagi peneliti yang berkenan untuk mengangkat kembali permasalahan yang sama dengan instrumen yang lebih banyak dan lebih bervariatif lagi, sehingga dapat memberikan gambaran yang lebih baik dan dapat menemukan penemuan baru yang dapat melengkapi kekurangan-kekurangan dalam penelitian yang telah dilakukan oleh penulis.


(36)

(37)

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, M. (2003). Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto. (2002), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta, Rineka Cipta.

Arsyad, A ( 2006). Media Pembelajaran . Jakarta : PT. Raja Grapindo Persada. Dengan Subjek Tunggal Universitas of Tsukuba, Bandung, UPI Press. Peramana (2004). Microsoft Office Power Point 2003. Jakarta : PT. Elek Media.

http://pamongsakaba.wordpress.com/2009/09/29/pemanfaatan-microsoft-power-point-untuk-media-pembelajaran/ (Diakses Desember 2013)

Rochyadi, E., dan Alimin, Z. (2003). Pengembangan Program Pembelajaran

Individual. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Sadiman, A. et al. (2007), Media Pendidikan, Jakarta: Rajawali

Sadjaah, E. (2005). Layanan dan Latihan Artikulasi Anak Tunarungu. Bandung: San Grafika

http://gudangmakalah.blogspot.com/2012/02/skripsi-implementasi-penggunaan-media.html (Diakses tanggal 19 November 2013)

Santrock, J (2007), Perkembangan Anak, Jakarta: Erlangga

Sunanto, S, Koji Takeuchi dan Hideo Nakata. (2006), Pengantar Penelitian Dengan Subjek Tunggal Universitas of Tsukuba, Bandung, UPI Press. Somantri, T. S. (2005). Psikologi Anak Luar Biasa. Bandung: Refika Aditama Susetyo, B. (2011), Menyusun Tes Hasil Belajar. Bandung : Cakra

Tim Direktorat Jenderal Kelembagaan Agama Islam/Direktorat Pendidikan Kelembagaan dan Pondok Pesantren. (2004). Madrasah Diniyah Awaliyah

Mata Pelajaran Fiqih/Ibadah Kelas I. Jakarta: Direktorat Jenderal

Kelembagaan Agama Islam Tahun anggaran 2004

http://pustaka.abatasa.com/pustaka/detail/fiqih/sholat/856/keutamaan-sholat-dan-syarat-rukunnya.html (Diakses , Desember 2013)


(1)

Ket

Kriteria Penilaian

Gerakan Shalat Persentase

Skor Deskripsi Nilai Gerakan Shalat (%)

1 Gerakan shalat belum bisa 25 – 50 %

2 Gerakan shalat sudah bisa dan masih banyak kesalahan 51 – 70 % 3 Gerakan shalat sudah bisa dengan sedikit kesalahan 71 – 95 %

4 Gerakan shalat sudah benar 95 – 100 %

Bacaan Shalat

1 Bacaan shalat belum bisa 25 – 50 %

2 Bacaan sudah bisa/hafal tapi masih banyak kesalahan 51 – 70 % 3 Bacaan sudah bisa/hafal dengan sedikit kesalahan 71 – 95 % 4 Bacaan sudah bisa/hafal tanpa kesalahan 95 – 100 %

1. Teknik pengumpulan data

Pengumpulan data dapat dilakukan dengan mengumpulkan data yang dibutuhkan dalam penelitian. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Arikunto (2002 : 118)

“Hasil pencatatan peneliti, baik yang berupa fakta ataupun angka. Data adalah segala fakta dan angka yang dapat dijadikan bahan untuk menyusun suatu informasi; sedangkan informasi adalah hasil pengolahan data yang dipakai untuk suatu keperluan”

Teknik pengumpulan data yang dikumpulkan adalah dengan observasi, yaitu mencatat perilaku ketika perilaku itu terjadi, yaitu dengan tes kinerja dan tertulis dengan menggunakan pola desain ABA, Baseline (A), Intervensi (B) dan Baseline (A‟), yaitu berupa persentase subyek dalam mealakukan praktek shalat yang meliputi : niat, takbir, membaca al-fatihah, ruku, i‟tidal, Sujud, duduk di antara dua sujud, attahiyyat awal, attahiyat akhir dan terakhir salam.

Semua data yang telah dikumpulkan dan dicatat pada tabel yang telah tersedia lalu diolah dengan mencari rata-rata dari setiap sesinya dan digambarkan dalam bentuk grafik.


(2)

F. Teknik Pengolahan Data

Untuk mengolah dan menganalisis data yang sudah dihimpun melalui penelitian SSR ini menggunakan statistik deskriptif dengan tujuan memperoleh gambaran secara jelas tentang hasil intervensi dalam jangka waktu tertentu, dengan menggunakan grafik untuk memperjelas gambaran dari pelaksanaan eksperimen sebelum diberikan perlakuan maupun setelah diberikan perlakuan.

Hasil dari proses pengumpulan data dihasilkan dari pengamatan selama tiga sesi untuk menskor pengukuran baseline (A). Sedangkan untuk mengukur enam sesi untuk mengukur treatment dan untuk mengukur skor baseline (A‟) dilakukan tiga sesi, dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1. Melakukan penilaian pada baseline (A) pada setiap sesinya, selama tiga

kali pertemuan.

2. Melakukan penilaian pada intervensi (B) selama enam kali pertemuan yang setiap harinya satu sesi.

3. Melakukan penilaian pada baseline (A‟) selama tiga kali pertemuan. 4. Membuat tabel penilaian untuk skor yang telah diperoleh pada baseline,

treatment, dan baseline (A‟).

5. Menjumlahkan semua skor yang diperoleh pada baseline, intervensi, dan baseline 2 (A‟).

6. Membandingkan hasil skor baseline sebelum mendapat perlakuan dan setelah mendapatkan perlakuan.

7. Menganalisis dan mengolah data hasil penelitian dalam bentuk grafik untuk melihat sejauh mana perubahan yang terjadi.


(3)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil temuan penelitian dan pembahasan bab yang telah dianalisis, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa penggunaan rekayasa aplikasi program media power point yang peneliti uji cobakan terhadap siswa kelas VIII SMPLB di SLB Muhammadiyah Ciparay dalam proses pembelajaran praktek shalat ternyata cukup memberikan dampak yang postif, terbukti dengan adanya perbaikan/peningkatan kemampuan praktek shalat siswa sesuadah diberikan intervensi , dibandingkan saat awal, yaitu siswa bisa melakukan gerakan shalat dengan benar disertai dengan bacaan shalatnya.

Rekayasa program media power point terbukti dapat menarik minat dan perhatian siswa pada pembelajaran praktek shalat anak tunarungu karena merupakan salah satu media yang dapat membantu pada pembelajaran praktek shalat anak tunarungu dalam meningkatkan kemampuan shalat anak tunarungu.

.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian diatas, maka peneliti memberikan implikasi sebagai berikut :

1. Bagi Pendidik/Pihak Guru

Aplikasi rekayasa program media power point merupakan salah satu media yang dapat diberikan kepada siswa tunarungu dalam meningkatkan kemampuan praktek shalat yang dapat memberikan pengaruh yang positif. Diharapkan bagi para pendidik agar menerapkan rekayas program media power point lebih kreatif dan inovatif dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam khususnya dalam praktek shalat, maupun pada pembelajaran-pembelajaran yang lain untuk lebih meningkatkan kemampuan siswa sesuai dengan kemampuannya.


(4)

2. Lembaga Terkait

Diharapkan dapat memberikan dukungan dan bimbingan dari pihak-pihak terkait dan berkompeten agar dapat memfasilitasi program pengembangan dalam meningkatkan kemampuan praktek shalat yang dimiliki oleh anak tunarungu. Pengembangan peningkatan kemampuan praktek shalat tersebut, dengan cara mencoba menerapkan aflikasi rekayasa program media power point terhadap anak tunarungu.

3. Bagi Penelitian Selanjutnya

Bagi peneliti yang berkenan untuk mengangkat kembali permasalahan yang sama dengan instrumen yang lebih banyak dan lebih bervariatif lagi, sehingga dapat memberikan gambaran yang lebih baik dan dapat menemukan penemuan baru yang dapat melengkapi kekurangan-kekurangan dalam penelitian yang telah dilakukan oleh penulis.


(5)

(6)

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, M. (2003). Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto. (2002), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta, Rineka Cipta.

Arsyad, A ( 2006). Media Pembelajaran . Jakarta : PT. Raja Grapindo Persada. Dengan Subjek Tunggal Universitas of Tsukuba, Bandung, UPI Press. Peramana (2004). Microsoft Office Power Point 2003. Jakarta : PT. Elek Media.

http://pamongsakaba.wordpress.com/2009/09/29/pemanfaatan-microsoft-power-point-untuk-media-pembelajaran/ (Diakses Desember 2013)

Rochyadi, E., dan Alimin, Z. (2003). Pengembangan Program Pembelajaran Individual. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Sadiman, A. et al. (2007), Media Pendidikan, Jakarta: Rajawali

Sadjaah, E. (2005). Layanan dan Latihan Artikulasi Anak Tunarungu. Bandung: San Grafika

http://gudangmakalah.blogspot.com/2012/02/skripsi-implementasi-penggunaan-media.html (Diakses tanggal 19 November 2013)

Santrock, J (2007), Perkembangan Anak, Jakarta: Erlangga

Sunanto, S, Koji Takeuchi dan Hideo Nakata. (2006), Pengantar Penelitian Dengan Subjek Tunggal Universitas of Tsukuba, Bandung, UPI Press. Somantri, T. S. (2005). Psikologi Anak Luar Biasa. Bandung: Refika Aditama Susetyo, B. (2011), Menyusun Tes Hasil Belajar. Bandung : Cakra

Tim Direktorat Jenderal Kelembagaan Agama Islam/Direktorat Pendidikan Kelembagaan dan Pondok Pesantren. (2004). Madrasah Diniyah Awaliyah Mata Pelajaran Fiqih/Ibadah Kelas I. Jakarta: Direktorat Jenderal Kelembagaan Agama Islam Tahun anggaran 2004

http://pustaka.abatasa.com/pustaka/detail/fiqih/sholat/856/keutamaan-sholat-dan-syarat-rukunnya.html (Diakses , Desember 2013)


Dokumen yang terkait

PENGGUNAAN MEDIA FILM BERTEKS DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBAHASA RESEPTIF ANAK TUNARUNGU KELAS IX SMPLB-B SUKAPURA BANDUNG.

0 0 23

PENGGUNAAN APLIKASI POWER POINT UNTUK MENINGKATKAN KOSA KATA PADA SISWA TUNARUNGU KELAS 4 SDLB DI SLB ANGKASA SULAIMAN KABUPATEN BANDUNG.

0 1 16

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN GERAKAN SHALAT BAGI ANAK TUNARUNGU KELAS III DI SLB ABCD MUHAMMADIYAH CIPARAY KABUPATEN BANDUNG.

0 0 128

PENGARUH APLIKASI REKAYASA PROGRAM MEDIA POWER POINT UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PRAKTEK SHALAT PADA ANAK TUNARUNGU KELAS VIII SMPLB MUHAMMADIYAH CIPARAY KABUPATEN BANDUNG.

0 1 100

PERBANDINGAN MEDIA APLIKASI KOMPUTER MICROSOFT POWER POINT DAN WINDOWS MOVIE MAKER DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGINGAT NAMA-NAMA BULAN PADA ANAK TUNARUNGU.

0 0 47

PENGGUNAAN MEDIA CLAY UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL BANGUN DATAR PADA ANAK TUNARUNGU KELAS I DI SLB AZ-ZAKIYAH BANDUNG.

0 2 37

PENGARUH KECEPATAN RUNNING TEXT TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN PADA ANAK TUNARUNGU:Penelitian Single Subject Pada Anak Tunarungu Kelas VIII SMPLB B Prima Bhakti Mulia Cimahi.

0 4 33

penggunaan program presentasi power point melalui media proyektor lcd untuk meningkatkan kemampuan penguasaan materi microsoft excel

0 0 1

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN GERAKAN SHALAT BAGI ANAK TUNARUNGU KELAS III DI SLB ABCD MUHAMMADIYAH CIPARAY KABUPATEN BANDUNG - repository UPI S PLB 1004929 Title

0 0 3

PENGGUNAAN APLIKASI POWER POINT UNTUK MENINGKATKAN KOSA KATA PADA SISWA TUNARUNGU KELAS 4 SDLB DI SLB ANGKASA SULAIMAN KABUPATEN BANDUNG - repository UPI S PLB 1004952 Title

0 0 3