PENGARUH INOVASI GREEN PRODUCT TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN AC ALOWA+ PANASONIC.

(1)

526/UN.40.7.D1/LT/2013

PENGARUH INOVASI GREEN PRODUCT TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN

(Survei pada Pembeli AC Alowa+ Panasonic di Komplek Pertokoan Elektronik Proyek Bekasi)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menempuh Ujian Sidang Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Manajemen Bisnis

Oleh :

MAY ROSIANA 0906850

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MANAJEMEN BISNIS FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2013


(2)

PENGARUH INOVASI GREEN PRODUCT TERHADAP

KEPUASAN KONSUMEN

(Survei pada Pembeli AC Alowa+ Panasonic di Komplek

Pertokoan Elektronik Proyek Bekasi)

Oleh : May Rosiana

0906850

Sebuah Skripsi yang Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Manajemen Bisnis

Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

©May Rosiana

Universitas Pendidikan Indonesia Oktober 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, Dengan dicetak ulang, difotocopi, atau cara lainnya tanpa izin dari


(3)

LEMBAR PENGESAHAN

PENGARUH INOVASI GREEN PRODUCT TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN

(Survei pada Pembeli AC Alowa+ Panasonic di Komplek Pertokoan Elektronik Proyek Bekasi)

Skripsi ini Disetujui dan Disahkan oleh:

Pembimbing

Dr. Hj. Ratih Hurriyati, MP NIP. 19680225 199301 2 001

Mengetahui, Dekan Fakultas

Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Universitas Pendidikan Indonesia

Dr. H. Edi Suryadi, M.Si. NIP. 19600412 198603 1 002

Ketua Program Studi Pendidikan Manajemen Bisnis

Dr. Lili Adi Wibowo, S.Sos., S.Pd., M.M NIP. 19690404 199903 1 001

Tanggung Jawab Yuridis Ada Pada Penulis

May Rosiana NIM. 0906850


(4)

ABSTRAK

May Rosiana, 0906850, Pengaruh Inovasi Green Product Terhadap Kepuasan

Konsumen AC Alowa+ Panasonic (Survei pada Pembeli AC Alowa+ Panasonic di Komplek Pertokoan Elektronik Proyek Bekasi), dibawah

bimbingan Dr. Hj. Ratih Hurriyati, MP.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia terus berkembang didukung oleh berbagai sektor industri, salah satunya industri elektronik. Industri elektronik merupakan industri yang potensi dengan banyaknya jenis produk elektronik yang ditawarkan, salah satunya adalah air conditioner (AC). Berbagai merek produk air conditioner (AC) mendorong adanya persaingan dalam memperebutkan konsumen. Salah satu merek yang beada dalam kategori AC adalah AC Panasonic. Tahun 2012 Panasonic yang merupakan salah satu merek air conditioner (AC) yang mengalami penurunan tingkat kepuasan konsumen dari tahun sebelumnya. Perkembangan teknologi mendorong Panasonic lebih kreatif dan ramah lingkungan sehingga dapat memberikan kepuasan bagi konsumen. Oleh karena itu, agar dapat bersaing dengan merek lain, maka Panasonic melakukan strategi pemasaran melalui inovasi green product AC Alowa+ sebagai salah satu upaya memberikan kepuasan bagi konsumen dan menjaga lingkungan.

Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis pengaruh inovasi green product terhadap kepuasan konsumen. Inovasi green product yang merupakan variabel bebas (X) yang terdiri dari dimensi energy based product, material-driven product, pollution-prevention product, dan packaging. Sedangkan variabel terikat (dependent variable) adalah kepuasaan konsumen (Y) yang terdiri dari dimensi kinerja, fitur, realibilitas, konformasi, daya tahan, serviceability, estetika, dan persepsi terhadap kualitas. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif verifikatif, dan metode yang digunakan adalah explanatory survey dengan teknik simple random sampling dengan jumlah sampel 70 responden.

Penelitian ini dilaksanakan dalam jangka waktu kurang dari satu tahun, maka metode penelitian yang digunakan adalah metode cross sectional method (pendekatan silang) dan teknik analisis data yang digunakan adalah regresi linear sederhana dengan alat bantu software komputer SPSS 20.0 dan microsoft excel. Hasil yang diperoleh menghasilkan gambaran inovasi green product terletak pada kategori sedang. Itu berarti inovasi green product dilaksanakan dengan cukup baik oleh PT Panasonic Gobel Indonesia selaku perusahaan yang memproduksi AC Alowa+ Panasonic. Inovasi green product memiliki pengaruh sebesar 42,5% terhadap kepuasan konsumen. Dari hasil penelitian terhadap pengujian hipotesis dapat diketahui bahwa inovasi green product memiliki pengaruh yang positif terhadap kepuasan konsumen.


(5)

ABSTRACT

May Rosiana, 0906850, The Effect Green Product Innovation on Customer Satisfaction AC Alowa+ Panasonic (Survey on the buyers AC Alowa+ Panasonic in Electronic Shopping Complex of Proyek Bekasi), under the guidance of Dr. Hj. Ruth Hurriyati, M.P.

Indonesia’s economic continues to grow supported by many industry sectors, one of them is electronic industry. Electronic industrial an industry that potential with many kinds of electronic products offered, one is air conditioner ( ac ). Various brands products air conditioner ( ac ) push the takeover compete for consumers. One of brand which included in the category of air conditioner is AC Panasonic.. In 2012 Panasonic is one brand air conditioner ( ac ) decreasing the level of customer satisfaction the last year. Technology development push panasonic more creative and environment-friendly that would give satisfaction for consumers. Hence, to compete with a brand other, then panasonic do marketing strategies through innovation green product AC Alowa+ as an effort to provides satisfaction for consumers and protecting the environment.

This research was conducted to analyze the effect of green product innovation to consumer satisfaction. Innovation of green product that is free of variables (X) which is composed of energy based product dimensions, material-driven product, pollution-prevention product, and packaging. While the dependent variable (Y) is a consumer satisfaction which consists of the dimensions of performance, features, reliability, conformation, durability, serviceability, and aesthetics, and perception of quality. This type of research used was descriptive verification, and the method used was explanatory survey with simple random sampling technique with a total sample of 70 respondents.

This research was conducted in a period of less than one year, the research method used is the cross sectional method (cross approach) and data analysis techniques used are simple linear regression with SPSS computer software tools 20.0 and microsoft excel. The results produce a virtual image lies in the brand community category. The results produce an overview of green product innovation lies in the medium category. That means the green product innovation carried out pretty well by PT Panasonic Gobel Indonesia as a company that produces AC Alowa+ Panasonic. Green product innovations have amounted to 42.5% of customer satisfaction. From the results of research on hypothesis testing can be aware that green's product innovation has a positive influence on the customer satisfaction.


(6)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... Error! Bookmark not defined.

ABSTRACT ... Error! Bookmark not defined.

KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not defined. UCAPAN TERIMA KASIH ... Error! Bookmark not defined. PERNYATAAN KEASLIAN ISI SKRIPSI ... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR ISI ... 1

DAFTAR TABEL ... 4

DAFTAR GAMBAR ... 6

DAFTAR LAMPIRAN ... 7 BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined.

1.1 Latar Belakang Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 1.2 Identifikasi Masalah ... Error! Bookmark not defined. 1.3 Rumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined. 1.4 Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 1.5 Kegunaan Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESISError! Bookmark no

2.1 Kajian Pustaka ... Error! Bookmark not defined. 2.1.1 Konsep Inovasi Green Product ... Error! Bookmark not defined.

2.1.1.1 Inovasi Green Product dalam Pemasaran HolistikError! Bookmark not d 2.1.1.2 Definisi Inovasi Green ProductError! Bookmark not defined.

2.1.1.3 Dimensi Inovasi Green ProductError! Bookmark not defined. 2.1.1.4 Tahapan Inovasi Green ProductError! Bookmark not defined. 2.1.2 Konsep Kepuasan Pelanggan ... Error! Bookmark not defined.

2.1.2.1 Definisi Kepuasan PelangganError! Bookmark not defined. 2.1.2.2 Dimensi Kepuasan PelangganError! Bookmark not defined.

2.1.2.3 Teknik Pengukuran Kepuasan PelangganError! Bookmark not defined. 2.1.2.4 Tantangan Memuaskan PelangganError! Bookmark not defined. 2.1.2.5 Prosedur Mengurangi Dampak Ketidakpuasaan

Pelanggan... Error! Bookmark not defined. 2.1.3 Pengaruh Inovasi Green Product terhadap Kepuasaan

Pelanggan ... Error! Bookmark not defined. 2.1.4 Orisinalitas Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 2.2 Kerangka Pemikiran... Error! Bookmark not defined. 2.3 Hipotesis ... Error! Bookmark not defined.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN ... Error! Bookmark not defined.

3.1 Objek Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.2 Metode Penelitian ... Error! Bookmark not defined.


(7)

3.2.1 Jenis Penelitian dan Metode yang DigunakanError! Bookmark not defined. 3.2.2 Operasionalisasi Variabel ... Error! Bookmark not defined.

3.2.3 Jenis dan Sumber Data ... Error! Bookmark not defined. 3.2.4 Populasi, Sampel dan Teknik SamplingError! Bookmark not defined.

3.2.4.1 Populasi ... Error! Bookmark not defined. 3.2.4.2 Sampel ... Error! Bookmark not defined. 3.2.4.3 Teknik Sampling ... Error! Bookmark not defined. 3.2.5 Teknik Pengumpulan Data ... Error! Bookmark not defined.

3.2.6 Hasil Pengujian Validitas dan ReliabilitasError! Bookmark not defined. 3.2.6.1 Hasil Pengujian Validitas . Error! Bookmark not defined.

3.2.6.2 Hasil Pengujian ReliabilitasError! Bookmark not defined.

3.2.7 Rancangan Analisis Data dan Pengujian HipotesisError! Bookmark not defined 3.2.7.1 Rancangan Analisis DeskriptifError! Bookmark not defined.

3.2.7.2 Rancangan Analisis Verfikatif Menggunakan Regresi Linear Sederhana ... Error! Bookmark not defined. 3.2.7.3 Rancangan Uji Hipotesis .. Error! Bookmark not defined.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANError! Bookmark not defined.

4.1 Profil Perusahaan ... Error! Bookmark not defined. 4.1.1 Sejarah Perusahaan ... Error! Bookmark not defined. 4.1.2 Visi, Misi dan Identitas PerusahaanError! Bookmark not defined. 4.1.3 Komitmen PT Panasonic Gobel Indonesia menjadi Perusahaan

Ramah Lingkungan ... Error! Bookmark not defined.

4.1.4 Produk yang Ditawarkan PT. Panasonic Gobel IndonesiaError! Bookmark not d 4.1.5 Produk AC Alowa+ Panasonic ... Error! Bookmark not defined.

4.2 Karakteristik dan Pengalaman RespondenError! Bookmark not defined.

4.2.1 Karakteristik Responden AC Alowa+ PanasonicError! Bookmark not defined. 4.2.1.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

dan Usia ... Error! Bookmark not defined. 4.2.1.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan dan

Pekerjaan ... Error! Bookmark not defined. 4.2.1.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan dan

Penghasilan ... Error! Bookmark not defined.

4.2.2 Pengalaman Responden AC Alowa+ PanasonicError! Bookmark not defined. 4.2.2.1 Pengalaman Responden Berdasarkan Varian AC

Alowa+ Panasonic yang DikonsumsiError! Bookmark not defined. 4.2.2.2 Pengalaman Responden Berdasarkan Alasan Memilih

AC Alowa+ Panasonic... Error! Bookmark not defined.

4.3 Tanggapan Responden Terhadap Kinerja Inovasi Green ProductError! Bookmark not 4.3.1 Tanggapan Responden Terhadap Energy Based ProductError! Bookmark not de 4.3.2 Tanggapan Responden Terhadap Material-Driven ProductError! Bookmark not d


(8)

4.3.3 Tanggapan Responden Terhadap Pollution-Prevention ProductError! Bookmark 4.3.4 Tanggapan Responden Terhadap PackagingError! Bookmark not defined. 4.3.5 Rekapitulasi Gambaran Inovasi Green ProductError! Bookmark not defined. 4.4 Tanggapan Responden Terhadap Kepuasaan KonsumenError! Bookmark not defined.

4.4.1 Tanggapan Responden Terhadap KinerjaError! Bookmark not defined. 4.4.2 Tanggapan Responden Terhadap FiturError! Bookmark not defined. 4.4.3 Tanggapan Responden Terhadap RealibilitasError! Bookmark not defined. 4.4.4 Tanggapan Responden Terhadap KonformasiError! Bookmark not defined. 4.4.5 Tanggapan Responden Terhadap Daya TahanError! Bookmark not defined. 4.4.6 Tanggapan Responden Terhadap Service AbilityError! Bookmark not defined. 4.4.7 Tanggapan Responden Terhadap EstetikaError! Bookmark not defined.

4.4.8 Tanggapan Responden Persepsi Terhadap KualitasError! Bookmark not defined 4.4.9 Rekapitulasi Gambaran Kepuasan KonsumenError! Bookmark not defined. 4.5 Pengujian Hipotesis Pengaruh Inovasi Green Product Terhadap

Kepuasan Konsumen AC Alowa+ PanasonicError! Bookmark not defined. 4.5.1 Analisis Korelasi ... Error! Bookmark not defined. 4.5.2 Analisis Regresi Linier Sederhana Error! Bookmark not defined. 4.5.3 Koefisien Determinasi ... Error! Bookmark not defined. 4.5.4 Pengaruh Kinerja Inovasi Green Product Terhadap Kepuasan

Konsumen ... Error! Bookmark not defined. 4.6 Pembahasan ... Error! Bookmark not defined.

4.6.1 Pembahasan Inovasi Green ProductError! Bookmark not defined. 4.6.2 Pembahasan Kepuasan Konsumen Error! Bookmark not defined. 4.6.3 Pembahasan Inovasi Green Product Terhadap Kepuasan

Konsumen ... Error! Bookmark not defined. 4.7 Implikasi Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

4.7.1 Implikasi Hasil Temuan Bersifat TeoritisError! Bookmark not defined.

4.7.2 Implikasi Hasil Temuan Penelitian Bersifat EmpirisError! Bookmark not define 4.7.3 Implikasi Penelitian Terhadap Pengembangan Pendidikan

Manajemen Bisnis ... Error! Bookmark not defined.

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ... Error! Bookmark not defined.

5.1 Kesimpulan ... Error! Bookmark not defined. 5.2 Rekomendasi ... Error! Bookmark not defined.


(9)

DAFTAR TABEL

No.Tabel Judul Halaman

1.1 Pertumbuhan Ekonomi ASEAN, Cina, dan India 2002-2012... 2

1.2 Produk Domestik Regional Bruto Indonesia 2010-2012... 3

1.3 Penjualan Elektronik Nasional Semester I-2012... 4

1.4 Data Penjualan AC di Indonesia... 5

1.5 Perusahaan Produsen Air Conditioner (AC) di Indonesia... 6

1.6 Brand Share Air Conditioner (AC) di Indonesia 2011-2012... 7

1.7 Indonesia Best Brand Index AC di Indonesia 2010-2012... 9

1.8 Indonesian Customer Saticfation Award AC Indonesia 2010-2012... 10

1.9 Strategi Inovasi Green Product AC Alowa+ Panasonic... 13

2.1 Pengertian Inovasi Green Product Menurut Ahli... 25

2.2 Orisinalitas Penelitian... 46

3.1 Operasionalisasi Penelitian... 61

3.2 Jenis dan Sumber Data... 66

3.3 Data Penjualan AC Alowa+ Panasonic di Komplek Pertokoan Elekronik Proyek Bekasi... 67

3.4 Hasil Pengujian Validitas dan Realibitas Variabel X (Inovasi Green Product)... ... 74 3.5 Hasil Pengujian Validitas dan Realibitas Variabel Y (Kepuasan Konsumen)... 75

3.6 Hasil Pengujian Reliabilitas Instrumen Penelitian... 78

3.7 Skor Alternalitif Jawaban Pertanyaan Positif dan Negatif... 79

3.8 Kriteria Penafsiran Hasil Perhitungan Responden... 81

3.9 Pedoman untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi... 84

3.10 Pedoman untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Determinasi... 86

4.1 Produk-produk PT. Panasonic Gobel Indonesia ... 91

4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin dan Status Dikaitkan Dengan Usia... 94


(10)

4.4 Pekerjaan dan Penghasilan Dikaitkan dengan Lamanya Menjadi

Pengguna... 96

4.5 Pengalaman Responden Bedasarkan Varian Produk Yang Dikatkan Dengan Peruntukan PenggunaAC Alowa+ Panasonic……… 98

4.6 Pengalaman Responden Bedasarkan Alasan Memilih AC Alowa+ Panasonic……….. 99

4.7 Tanggapan Responden Terhadap Energy Based Product……... 101

4.8 Tanggapan Responden Terhadap Material-Driven Product……… 102

4.9 Tanggapan Responden Terhadap Pollution-Prevention Product………..………... 103

4.10 Tanggapan Responden Terhadap Packaging……… 104

4.11 Rekapitulasi Tanggapan Responden Terhadap Kinerja Inovasi Green Product………. 106

4.12 Tanggapan Responden Terhadap Kinerja………. 109

4.13 Tanggapan Responden Terhadap Fitur………. 110

4.14 Tanggapan Responden Terhadap Realibilitas………... 113

4.15 Tanggapan Responden Terhadap Konformasi……….. 113

4.16 Tanggapan Responden Terhadap Daya Tahan……….. 114

4.17 Tanggapan Responden Terhadap Service Ability………. 115

4.18 Tanggapan Responden Terhadap Estetika……… 117

4.19 Tanggapan Responden Terhadap Persepsi Terhadap Kualitas………. 118

4.20 Rekapitulasi Tanggapan Responden Terhadap Variabel Kepuasan Konsumen………. 119

4.21 Output Koefisien Korelasi……… 122

4.22 Model Summary………... 123

4.23 Descriptive Statistics……… 123

4.24 Output Anova………. 124

4.25 Output Koefisien Regresi………. 125

4.26 Hasil Rekapitulasi Variabel Inovasi Green Product ... 129


(11)

DAFTAR GAMBAR

No.

Gambar Judul Halaman

1.1 Top Brand Index AC Indonesia 2003-2012... 8

1.2 Data Keluhan Konsumen AC di Komplek Pertokoan Elektronik Proyek Bekasi... 11

2.1 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tindakan Pemasaran... 23

2.2 Kerangka Inovasi Green Product... 28

2.3 Konsep Kepuasan Pelanggan... 32

2.4 Kerangka Pemikiran Pengaruh Inovasi Green Product Terhadap Kepuasan Konsumen... 57

2.5 Paradigma Penelitian Pengaruh Inovasi Green Product Terhadap Kepuasan Konsumen... 58

3.1 Output Uji Nomalitas 82 4.1 Hasil Kontinum Kepuasaan Konsumen Dalam Inovasi Green Product... 121

4.2 Diagram Garis Linier Inovasi Green Product Terhadap Kepuasan Konsumen Pada Pembeli AC Alowa+ Panasonic Di Komplek Pertokoan Elektronik Proyek Bekasi... 126

4.3 Hasil Kontinum Inovasi Green Product ... 130

4.4 Hasil Kontinum Kepuasan Konsumen... 132


(12)

DAFTAR LAMPIRAN

No.

Lampiran Judul Lampiran

1 Curriculum Vitae 2 Kuisioner

3 Karakteristik dan Pengalaman Responden

4 Koding X

5 Koding Y

6 Uji Validitas X 7 Uji Validitas Y

8 Analisis Regresi Linier Sederhana 9 Tabel distribusi F

10 Tabel distribusiT 11 r Product Moment


(13)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Perkembangan dan kemajuan zaman yang terus meningkat dengan diiringi suatu era globalisasi mendorong manusia untuk giat bekerja guna meningkatkan kualitas hidupnya. Dampak dari globalisasi itu sendiri sudah memasuki hampir seluruh aspek kehidupan masyarakat di dunia termasuk dalam persaingan industri. Perkembangan dunia industri yang semakin pesat ternyata membawa permasalahan sosial dan lingkungan hidup. Manusia sebagai subjek dalam pemanfaatan sumber daya alam memiliki peran yang sangat penting untuk membentuk suatu masyarakat yang bersahabat dengan lingkungan dan dituntut memiliki kepedulian terhadap upaya pelestarian alam dan lingkungan serta menghormati eksistensi makhluk lain di bumi ini.

Dampak globalisasi ini juga berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi dunia cenderung melemah, walaupun begitu Bank Dunia (World Bank) memperkirakan ekonomi Indonesia pada tahun 2013 masih tetap positif, utamanya bila mampu mempertahankan pertumbuhan investasi. Berdasarkan laporan Triwulan Perkembangan Ekonomi Indonesia edisi bulan Desember 2012, Bank Dunia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 6,1% untuk tahun 2012, sedikit meningkat di tahun 2013 menjadi 6,3% (http://www.setneg.go.id akses 29/01/2013, 17.05).


(14)

lebih baik dibandingkan dengan negara-negara ASEAN seperti negara terdekatnya yaitu Malaysia sebesar 4,4%. Pertumbuhan ekonomi Singapura dan Thailand di tahun 2012 adalah sebesar 2,1% dan 5,6%. Berikut Tabel 1.1 menunjukkan pertumbuhan ekonomi di ASEAN, Cina dan India tahun 2002-2012.

TABEL 1.1

PERTUMBUHAN EKONOMI ASEAN, CINA, DAN INDIA 2002-2012

Sumber : http://www.setneg.go.id/ akses 29/01/2013, jam 17.00

Berdasarkan Tabel 1.1 menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2012 masih menempati urutan kedua terbaik di ASEAN setelah Myanmar. Myanmar menempati peringkat satu dalam pertumbuhan ekonomi ASEAN tahun 2012 sebesar 6,2. Ekonomi Indonesia tahun 2012 sebesar 6,1 jauh lebih tinggi dibandingan dengan India sebesar 4,9 , walaupun belum mampu bersaing dengan pertumbuhan ekonomi China sebesar 7,9%. Singapura merupakan negara di ASEAN yang memiliki pertumbuhan ekonomi terkecil sebesar 2,1%. Indonesia sebagai salah satu negara berkembang berusaha meningkatkan stabilitas perekonomiannya. Berikut Tabel 1.2 menunjukkan


(15)

Produk Domestik Regional Bruto Indonesia 2010-2012.

TABEL 1.2

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO INDONESIA 2010-2012

Sumber : http://www.setneg.go.id/ akses 29/01/2013, jam 17.00

Berdasarkan Tabel 1.2 menunjukkan bahwa pertumbuhan pada sektor industri mengalami laju pertumbuhan yang baik dimana pada triwulan ketiga 2012 mengalami kenaikan sebesar 3,99% dari triwulan kedua tahun 2012. Sektor industri juga mengalami kenaikan sebesar 6,36 pada triwulan ketiga tahun 2012 dibandingan dengan laju pertumbuhan pada triwulan ketiga tahun 2011. Peningkatan pertumbuhan tersebut diprediksi dapat meningkatkan kembali sektor-sektor bisnis dalam industri yang berpotensi, sehingga para produsen dalam semua industri dituntut untuk melakukan terobosan terhadap bisnis baru agar dapat mengungguli para pesaing dengan menghasilkan produk yang diinginkan dan dapat diterima oleh konsumen. Salah satu industri yang berpotensi adalah industri elektronik.


(16)

Federasi Gabungan Elektronik (Gabel) mencatat, penjualan elektronik nasional sepanjang semester I-2012 telah mencapai sebesar Rp 12,7 triliun, naik sebesar 20% dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu sebesar Rp 10,6 triliun. Omzet tersebut berasal dari penjualan enam produk elektronik, yaitu televisi (TV), disk player, audio, lemari es, pendingin ruangan (AC), dan mesin cuci. Berikut Tabel 1.3 menunjukan penjualan elektronik nasional semester I tahun 2012.

TABEL 1.3

PENJUALAN ELEKTRONIK NASIONAL SEMESTER I-2012

Produk Elektronik Penjualan Persentase

Televisi Rp 5,84 Triliun 45,8%

Lemari Es Rp 2,92 Triliun 22,9%

Air Conditioner (AC) Rp 1,48 Triliun 11,6% Disk Player, Audio dan

Mesin Cuci Rp 2,46 Triliun 19,3%

Sumber : http://www.kemenperin.go.id, akses 22/01/2013, 22.03

Berdasarkan Tabel 1.3 menunjukan bahwa televisi menjadi kontributor terbesar penjualan elektronik sepanjang enam bulan pertama tahun 2012. Produk elektronik ini terjual sebesar Rp 5,84 triliun atau 45,8% dari total omzet penjualan elektronik. Kontribusi terbesar kedua berasal dari produk lemari es yang memperoleh nilai penjualan sebesar Rp 2,92 triliun atau sekitar 22,9% dari total omzet. Posisi ketiga ditempati produk pendingin ruangan yang berhasil terjual sebesar Rp 1,48 triliun atau sekitar 11,6% dari total omzet. Sisanya sebesar Rp 2,46 Triliun atau sekitar 19,3% dari total omzet penjualan elektronik diperebutkan oleh tiga produk elektronik yaitu disk player, audio dan mesin cuci.


(17)

Air Conditioner merupakan salah satu produk elektronik yang potensial. Hal ini ditunjukan dengan terus meningkatnya penjualan Air Conditioner di Indonesia. Berikut Tabel 1.4 menunjukana data penjualan AC di Indonesia Tahun 2010 – 2012.

TABEL 1.4

DATA PENJUALAN AC DI INDONESIA

Tahun Jumlah Unit

2010 1,3 juta 2011 1,6 juta 2012 1,9 juta

Sumber : http://www.mix.co.id akses 01/02/2013, jam 21.14

Berdasarkan Tabel 1.4 bahwa pada tahun 2010 permintaan AC mencapai 1,3 juta produk dan terus meningkat menjadi 1,6 juta produk pada tahun 2011. Angka penjualan AC juga tumbuh positif dengan angka 1,9 juta unit hingga akhir tahun 2012. Hal ini sejalan dengan pertumbuhan rata-rata industri elektronik yang berkisar 25 persen. Walaupun pasar Air Conditioner (AC) di Indonesia sebenarnya penetrasinya masih kecil, tidak sampai 10 persen, hanya sekitar 6-7 persen. Permintaan AC juga diperkirakan akan terus meningkat seiring munculnya perumahan, apartemen dan gedung perkantoran baru di Indonesia.

Air Conditioner (AC) merupakan industri elektronik yang diperebutkan oleh banyak perusahaan. Hal ini memberikan banyak pilihan bagi konsumen untuk dapat memilih merek produk AC yang diinginkannya. Berikut tabel 1.5 menunjukan perusahan-perusahan produsen Air Conditioner (AC) di Indonesia.


(18)

TABEL 1.5

PERUSAHAAN PRODUSEN AIR CONDITIONER (AC) DI INDONESIA

Perusahaan Merek

PT. LG Electronics Indonesia LG

PT. Sharp Electronics Indonesia Sharp PT. Panasonic Gobel Indonesia Panasonic

PT. Topjaya Sarana Utama Toshiba

PT. Samsung Electronics Indonesia Samsung PT. Changhong Electric Indonesia Changhong PT. Sanyo Electronics Indonesia Sanyo

PT. TCL Indonesia TCL

PT. Akira Electronics Indonesia Akira PT. Daikin Airconditioning Indonesia Daikin PT. Mitsubishi Electric Automotive Indonesia Mitsubishi PT. Denpoo Mandiri Indonesia Denpoo Sumber : dikelola dari berbagai sumber

Perusahaan yang bergerak dalam industri Air Conditioner (AC) diperebutkan oleh banyak perusahaan besar yang saling bersaing. PT. LG Electronics Indonesia adalah produsen Air Conditioner (AC) LG. Merek AC Sharp diproduksi oleh PT. Sharp Electronics Indonesia, sedangkan PT. Panasonic Gobel Indonesia memproduksi Air Conditioner merek Panasonic. AC Toshiba dan Samsung diproduksi oleh PT. Topjaya Sarana Utama dan PT. Samsung Electronics Indonesia. PT. Sanyo Electronics Indonesia memproduksi AC dengan merek Sanyo. Berikut Tabel 1.6 menunjukan Brand Share Air Conditioner (AC) di Indonesia tahun 2011-2012.


(19)

TABEL 1.6

BRAND SHARE AIR CONDITIONER (AC) DI INDONESIA 2011-2012

MEREK BRAND SHARE

2011 2012

LG 27,8% 27,3%

SHARP 17,2% 16,1%

PANASONIC 14,7% 14,8%

SAMSUNG 8,0% 10,1%

TOSHIBA 6,4% 5,3%

CHANGHONG - 4,1%

SANYO 2,7% 2,1%

TCL 1,5% -

MITSUBISHI 1,3% -

Sumber : Modifikasi SWA 21/XXVII/3-12 Oktober 2011 dan SWA 24/XXVIII/8-21 November 2012

Tabel 1.6 menunjukan bahwa Panasonic menempati urutan ketiga dalam Brand Share Air Conditioner tahun 2012 sebesar 14,8% naik sebesar 0,1% dari tahun 2011. Brand Share AC Sharp dan Samsung sebesar 16,1% dan 10,1% pada tahun 2012. Sedangkan LG sebesar 27,3% pada tahun 2012 turun sebesar 0,5% dari tahun sebelumnya, walaupun demikian LG masih menjadi penguasa merek AC di Indonesia. Dengan banyaknya merek AC yang beredar saat ini, tentunya memberikan banyak pilihan bagi konsumen dalam memilih produk AC yang diinginkannya.

Dari hasil survei Top Brand yang dilakukan oleh Frontier Consulting Group khususnya dalam kategori AC, dapat dilihat bahwa merek yang masih bertahan dari tahun 2003 hingga 2012 masih sama yaitu LG dan Panasonic. Pada awalnya indeks TBI Panasonic berada pada peringkat pertama hingga 2007, kemudian pada tahun 2008 posisinya digantikan oleh LG hingga saat ini dengan


(20)

gap index TBI yang cukup besar. Untuk peringkat ketiganya berbeda-beda, dimana hingga tahun 2008 masih dipegang oleh Toshiba, namun pada tahun 2009 digantikan Sharp hingga tahun 2011. Pada tahun 2012 Sharp berhasil menggeser Panasonic menjadi peringkat kedua. Berikut Gambar 1.1 menunjukan Top Brand Index AC di Indonesia tahun 2003-2012.

Sumber : http://www.topbrand-award.com/ akses 22/01/2013, jam 22.10

GAMBAR 1.1

TOP BRAND INDEX AC INDONESIA 2003-2012

Berdasarkan Gambar 1.1 menunjukan bahwa Panasonic menempati peringkat pertama dari tahun 2003-2007, tetapi produk AC Panasonic mengalami penurunan yang sangat signifikan. Pada tahun 2008 merek LG menggantikan kedudukan panasonic sampai saat ini LG menjadi Top Brand. Sharp bahkan pada tahun 2012 berhasil mengungguli Panasonic menjadi peringkat dua dan


(21)

menempatkan Panasonic pada urutan ketiga Top Brand Index 2012, disusul dengan merek-merek lain seperti Samsung, Toshiba, Sanyo dan Changhong. Penurunan peringkat Top Brand Index 2012 yang dialami oleh Panasonic menunjukan bahwa adanya penurunan kekuatan merek Panasonic yang diindikasi dengan menurunnya Top of Mind, Last Usage, dan future intention dalam benak konsumen sehingga menimbulkan ketidakpercayaan konsumen pada produk AC Panasonic. Berikut Tabel 1.7 menunjukan Indonesia Best Brand Index (IBBI) AC di Indonesia tahun 2010-2012.

TABEL 1.7

INDONESIA BEST BRAND INDEX AC DI INDONESIA 2010-2012

MEREK BRAND VALUE PERINGKAT IBBI

2010 2011 2012 2010 2011 2012

LG 60,3 56,7 43,4 1 1 1

SHARP 40,5 37,7 35,7 3 3 2

PANASONIC 43,1 39,5 31,7 2 2 3

TOSHIBA 31,2 32,0 24,9 4 4 4

SAMSUNG 29,7 21,9 24,0 5 5 5

Sumber : Modifikasi dari SWA 20/XXVIII/20 SEPT-3 OKT 2012, SWA 15/XXVII/18-27 JULI 2011, dan SWA 15/XXVI/15-28 JULI 2010 Berdasarkan Tabel 1.7 menunjukan bahwa merek AC Panasonic mengalami penurunan pada Indonesia Best Brand Index 2012 dengan menempati peringkat 3 dengan brand value sebesar 31,7. Panasonic pada tahun 2011 dan 2010 berada pada urutan kedua Indonesia Best Brand Index dengan brand value sebesar 39,5 dan 43,1. Sedangkan AC Sharp menempati peringkat kedua pada IBBI 2012 dengan brand value sebesar 35,7. Peringkat 1 masih ditempati oleh AC LG dengan nilai value sebesar 43,4 pada IBB1 2012. Peringkat 4 dan 5 Indonesia Best Brand Index 2012 ditempati oleh AC merek Toshiba dan Samsung. Hal ini


(22)

menunjukan bahwa nilai merek dari AC Panasonic mengalami penurunan citra merek di mata konsumen. Berikut Tabel 1.8 menunjukan Indonesian Customer Saticfation Award AC di Indonesia tahun 2010-2012.

TABEL 1.8

INDONESIAN CUSTOMER SATICFATION AWARD AC INDONESIA

2010-2012

MEREK PERINGKAT ICSA

2010 2011 2012

LG 1 1 1

Sharp 2 2 2

Toshiba 3 7 3

Panasonic 5 3 4

Sanyo 4 6 5

Samsung 6 8 6

Changhong - - 7

Sumber : SWA 24/XXVIII/8-21 NOVEMBER 2012 dan SWA 21/XXVII/3-12 OKTOBER 2011

Berdasarkan Tabel 1.8 menunjukan bahwa AC Panasonic mengalami penurunan Indonesia Customer Saticfation Award 2012 yang berada pada peringkat 4. Pada tahun 2011 dan 2010 AC Panasonic berada pada peringkat 3 dan 5. Walaupun demikian ada pula merek air conditioner yang mengalami peningkatan peringkat kepuasaan konsumen yaitu Toshiba menempati peringkat 3 Indonesia Customer Saticfation Award 2012 yang pada tahun sebelumnya ada pada urutan ketujuh. Peringkat 1 dan 2 Indonesia Customer Saticfation Award 2012 ditempati oleh AC LG dan Sharp. Hal ini menunjukan bahwa AC Panasonic mengalami penurunan tingkat kepuasaan konsumen.

Penurunan kepuasan konsumen disebabkan oleh banyak keluhan konsumen. Berikut Gambar 2.2 menunjukan data keluhan konsumen terhadap


(23)

produk Air Conditioner (AC) Panasonic di Komplek Pertokoan Elektronik Proyek Bekasi.

Sumber : Pra-penelitian, 2013

GAMBAR 2.2

DATA KELUHAN KONSUMEN AC PANASONIC DI KOMPLEK PERTOKOAN ELEKTRONIK PROYEK BEKASI TAHUN 2012

Berdasarkan Gambar 2.2 menunjukan bahwa urutan pertama keluhan konsumen terbanyak adalah biaya listrik yang mahal ketika menggunakan AC Panasonic sebanyak 34 orang. Keluhan kedua terbanyak adalah banyaknya kegagalan produk dari produk AC Panasonic sebanyak 19 orang. Urutan terakhir dalam keluhan konsumen AC Panasonic adalah kurang baiknya staf layanan dalam mengatasi keluhan konsumen. Hal ini menunjukan bahwa AC Panasonic memiliki keluhan konsumen yang banyak. Konsumen paling banyak mengeluh tentang mahalnya biaya listrik pada saat menggunakan AC Panasonic. Keluhan konsumen yang banyak menunjukan bahwa adanya ketidakpuasaan konsumen

0 5 10 15 20 25 30

Listrik mahal kerusakan produk Staf layanan

Listrik mahal

kerusakan produk

Staf layanan

: 26

: 19


(24)

terhadap AC Panasonic.

Kotler dan Keller (2012:150), mengungkapkan bahwa satisfaction is a

person’s feeling of pleasure or disappointment that result from comparing a

product’s perceived performance (or outcome) to expectations. If the performance

falls short of expectations, the customers id disappointed. If it matches expectations, the customer is satisfied. If it exceeds them, the customer is delighted. Kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang timbul karena membandingkan kinerja yang dipersepsikan produk (atau hasil) terhadap ekspektasi mereka. Jika kinerja produk tersebut tidak memenuhi ekspektasi, pelanggan tersebut tidak puas dan kecewa. Jika kinerja produk sesuai dengan ekspektasi, pelanggan tersebut puas. Jika kinerja melebihi ekspektasi, pelanggan tersebut senang.

Ketidakpuasan konsumen terhadap suatu produk akan memunculkan sejumlah resiko seperti boikot atau protes dari lembaga konsumen, komplain pelanggan, intervensi pemerintah, reaksi pesaing dan masuknya produk substitusi baru ke pasar. Banyak hal yang akan dilakukan oleh konsumen bila tidak puas terhadap produk yang dibelinya. Konsumen dapat menceritakan ketidakpuasannya kepada orang lain, teman, atau keluarganya, bahkan mungkin ke lembaga perlindungan konsumen yang akan berdampak pada penurunan reputasi perusahaan. Selain itu konsumen yang tidak puas dapat juga beralih ke merek pesaing, hal ini tentu akan berdampak pada penurunan volume penjualan produk tersebut (Fandy dan Gregorius, 2012 : 55).


(25)

harus dicari solusinya. Tingkat kepuasan yang terus menurun dapat mempengaruhi tingkat penjualan produk AC Panasonic. Untuk menangani hal tersebut Panasonic secara resmi meluncurkan produk air conditioner (AC) tipe Alowa+ yang mengandalkan teknologi dan inovasi green product yang ramah lingkungan dan hemat energi.

Menurut Presiden Direktur Panasonic Gobel Indonesia Ichiro Suganuma, hadirnya produk inovasi green product Alowa+ didasari oleh komitmen terhadap inovasi dan pengembangan produk yang peduli terhadap kesehatan konsumen. Panasonic menyadari akan pentingnya produk yang ramah lingkungan sesuai dengan regulasi pemerintah mengenai lingkungan hidup yaitu peraturan yang didasarkan pada Undang-Undang Pengelolaan Lingkungan Hidup no 23 tahun 1997, serta Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 4 tahun 2001 tentang pengendalian kerusakan dan atau pencemaran lingkungan hidup dan juga regulasi mengenai penerapan ISO 14000 mengenai sistem manajemen lingkungan dan ISO 14020 mengenai eco-labeling mendorong perusahaan untuk memiliki sustainability plan dengan melaksanakan Green Marketing, dengan memproduksi produk yang ramah lingkungan atau Green Product yang tidak membahayakan dan lebih bertanggung jawab terhadap lingkungan. Maka dalam menghadapi persaingan, salah satu cara mendapatkan pelanggan adalah dengan menerapkan strategi pemasaran yang sesuai dengan perilaku konsumen saat ini sehingga dapat menjadi salah satu pilihan konsumen, yaitu dengan menciptakan Inovasi Green Product Alowa+.


(26)

tanggal 30 November 2013 meluncurkan produk terbarunya yaitu Inovasi Green Product AC Alowa+ Panasonic (http://www.mix.co.id diakses 01/02/2013, jam 21.14 WIB). Berikut Tabel 1.9 menunjukan strategi Inovasi Green Product AC Alowa+ Panasonic.

TABEL 1.9

STRATEGI INOVASI GREEN PRODUCT AC ALOWA+ PANASONIC

No. Strategi

Pemasaran Keterangan

1. Produk AC Alowa+ terdiri dalam 3 tipe berkapasitas 5.000 BTU (setengah PK), 7.000 BTU (¾ PK), dan 9.000 BTU (satu PK). AC Alowa+ memiliki empat teknologi unggulan yaitu :

a. Nanoe-G

Teknologi Nanoe-G berfungsi menon-aktifkan dan melumpuhkan 99 persen bakteri, virus, dan jamur di udara maupun yang menempel di ruangan. Cara kerjanya dengan melepaskan ion Nanoe-G ke udara untuk mengikat kuman, bakteri, serta virus yang ada di udara maupun permukaan dan kembali diserap oleh AC. Nanoe-G dapat berfungsi ketika AC dalam keadaan mati dan masa pakainya seumur hidup AC. b. Econavi

Teknologi Econavi mampu mendeteksi keberadaan manusia di dalam ruangan serta aktifitasnya melalui sensor infra merah. Jika tidak ada aktivitas di dalam ruangan, maka Econavi akan menaikkan suhu sebesar 0.3 derajat celsius. Sebaliknya, jika ada aktivitas di dalam ruangan naik, Econavi akan mengembalikan suhu ke posisi semula. Teknologi pendeteksi manusia baru kami yang punya dan AC ini bisa mengatur suhunya secara otomatis karena kebiasaan orang Indonesia jarang mematikan AC ketika meninggalkan rumah.

c. Eco Smart

Fitur Eco Smart akan menaikkan temperatur satu derajat celcius setiap dua jam secara otomatis ketika pemilik rumah tidur. Hal itu untuk mencegah pendinginan berlebih saat dini hari.

d. Kompressor Low Watt

Teknologi Kompressor Low Watt menggunakan kompressor khusus yang dapat bekerja dalam kondisi daya listrik yang minimum. Kompresor itu menggunakan Hi EER compressor dan Heat Exchanger (Evaporator dan Kondensor) yang berperforma tinggi sehingga dapat bekerja dengan daya 320 watt untuk PK sehingga lebih hemat listrik sebesar 30 persen.


(27)

2. Harga AC Alowa+ merupakan AC low watt yang dipasarkan mulai dari Rp 3,2 juta – Rp 4 juta. Dan menurut Heribertus, produk ini memiliki marketing campaign yang menyasar konsumen menengah modern SES C+.

3. Distribusi AC Alowa+ didistribusikan ke seluruh wilayah Indonesia

4. Promosi Bagi pembelian AC Alowa+ Panasonic akan mendapatkan diskon harga dari 10% sampai 15%.

Sumber : modifikasi dari www.mix.co.id akses 01/02/2013 jam 21.14, www.antaranews.com akses 20/02/2013 jam 23.18 dan www.panasonic.co.id akses 26/02/2013 jam 14.54.

Strategi inovasi green product AC Alowa+ Panasonic diharapkan dapat memberikan kepuasaan bagi konsumennya. Perubahan paradigma penilaian konsumen atas produk atau perusahaan kini telah bergeser. Konsumen akan merasa puas apabila performance lebih dari ekspektasi yang diharapkan, juga dipengaruhi oleh emosi atau perasaan dan nilai kewajaran.

Maraknya isu-isu lingkungan pun mempengaruhi emosi konsumen untuk mengkonsumsi produk yang memiliki nilai bukan hanya kinerjanya. Konsumen lebih puas jika produk yang dikonsumsi sesuai dengan harapan dan terlebih mempunyai nilai.

Rashad dan Igbazua (2011:637) mengatakan dalam dekade terakhir konsumen telah menjadi lebih tercerahkan tentang isu-isu lingkungan. Pemasaran hijau mengacu pada menjual produk atau jasa berdasarkan manfaat lingkungan. Ini muncul pada akhir 1980-an dan awal 1990-an. Pemasaran hijau berkembang pesat dan konsumen bersedia membayar banyak untuk produk hijau. Pemasaran hijau mempengaruhi semua bidang perekonomian kita, itu tidak hanya mengarah pada perlindungan lingkungan tetapi juga menciptakan pasar baru dan kesempatan kerja. Perusahaan yang penjaga lingkungan memiliki kesempatan untuk mendapatkan banyak pelanggan yang puas dan loyal.


(28)

Perusahaan yang mengkomunikasikan produk hijau mereka dalam proses kemasan, iklan atau manufaktur mereka, mendapatkan pelanggan yang puas. Karena dalam tren hijau, perusahaan yang gagal untuk go green akan gagal dalam industri mereka. Pelanggan ingin mengasosiasikan dirinya dengan perusahaan dan produk yang ramah lingkungan (Rashad dan Igbazua, 2011:639).

Perusahaan dapat meningkatkan daya saing mereka dengan meningkatkan diferensiasi produk. Oleh karena itu, perusahaan menggabungkan ide-ide hijau dalam produk mereka tidak hanya dapat memenuhi kebutuhan lingkungan pelanggan, tetapi juga meningkatkan kepuasan pelanggan dan loyalitas pelanggan (Chang dan Fong, 2010 : 2841).

Produk yang sesuai harapan, akan membuat konsumen merasa puas dan tidak akan berpaling ke merek lain, karena setiap orang ingin maksimalisasi nilai dari inovasi sehingga akan meningkatkan loyalitas merek dan akan membantu dalam meningkatkan kepuasan pelanggan. Perusahaan harus menciptakan diferensiasi yang jelas dalam fitur produk baru. Ini adalah cara di mana seorang pemasar dapat membuat pelanggan bahagia dan puas dari konsekuensi menjual produk tersebut. Pengembangan dalam hal inovasi dapat menyebabkan bisnis menuju penciptaan usaha baru yang dapat lebih luas. Argumen ini menunjukkan bahwa kepuasan dan loyalitas merek dipengaruhi oleh komitmen dan kepercayaan dari pelanggan yang merupakan gambaran langsung dari kualitas layanan dan fitur. Penelitian ini menyiratkan bahwa loyalitas merek konsumen, kepuasan dan atau ketidakpuasan adalah kesimpulan dari pengalaman menggunakan produk (Munir dan Amna, 2012:423-424).


(29)

Berdasarkan hal tersebut, penulis merasa perlu untuk meneliti lebih lanjut mengenai Green Marketing yang dilaksanakan oleh Panasonic khususnya mengenai Inovasi Green Product dan pengaruhnya terhadap kepuasaan konsumen produk AC Alowa+ Panasonic.

Oleh karena itu, penulis bermaksud melakukan penelitian dengan judul :

Pengaruh Kinerja Inovasi Green Product Terhadap Kepuasan Konsumen

(Survei Terhadap Pembeli AC Alowa+ Panasonic di Komplek Pertokoan Elektronik Proyek Bekasi).

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan di atas yang berkaitan dengan fenomena pergeseran kekuatan ekonomi dunia yang secara langsung mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia khususnya pada sektor industri elektronik. Salah satu sektor industri elektronik yaitu industri Air Conditioner (AC). Saat ini perusahaan mulai sadar akan pentingnya menjaga lingkungan dengan cara menerapkan green marketing, salah satunya dengan menciptakan inovasi green product demi mendapatkan kepuasaan pelanggan.

Berdasarkan latar belakang tersebut maka masalah penelitian ini diidentifikasikan ke dalam tema sentral sebagai berikut.

Tingginya tingkat persaingan dalam industri elektronik khususnya

air conditioner (AC) tidak menjadikan konsumen merasa puas

dengan produk yang digunakan. Ketidakpuasan konsumen tercermin dari banyaknya keluhan konsumen. Ketidakpuasan konsumen dapat mengakibatkan konsumen menceritakan keburukan produk perusahaan kepada konsumen lain atau bahkan pindah ke produk pesaing. Oleh karena itu Panasonic meluncurkan inovasi green product Alowa+ Panasonic. Inovasi green product diciptakan untuk dapat menjaga kesehatan konsumen dan ramah lingkungan. Konsumen lebih tertarik pada produk yang dapat


(30)

memberikan dampak positif bagi kesehatan dan lingkungan. Melalui inovasi green product diharapkan dapat menimbulkan kepuasaan konsumen.

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, maka dapat dirumuskan beberapa masalah untuk diteliti sebagai berikut :

1. Bagaimana gambaran kinerja inovasi green product pada produk AC Alowa+ Panasonic.

2. Bagaimana gambaran kepuasaan konsumen pada produk AC Alowa+ Panasonic.

3. Seberapa besar pengaruh kinerja inovasi green product terhadap kepuasaan konsumen AC Alowa+ Panasonic.

1.4 Tujuan Penelitian

Penelitian ini dimaksudkan untuk mengungkap data dan informasi yang berhubungan dengan inovasi green product pengaruhnya terhadap kepuasaan konsumen pada produk AC Alowa+ Panasonic dengan tujuan untuk memperoleh temuan dan model mengenai:

1. Mengetahui gambaran kinerja inovasi green product AC Alowa+ Panasonic. 2. Mengetahui gambaran mengenai kepuasaan konsumen AC Alowa+

Panasonic.

3. Memperoleh temuan mengenai seberapa besar pengaruh kinerja inovasi green product terhadap kepuasaan konsumen AC Alowa+ Panasonic

1.5 Kegunaan Penelitian


(31)

maupun praktis sebagai berikut.

1. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan dalam aspek teoritis (keilmuan) yaitu bagi perkembangan ilmu manajemen, khususnya pada bidang pemasaran dan sebagai upaya menggali pendekatan-pendekatan pengaruh kinerja inovasi green product terhadap kepuasaan konsumen, sehingga diharapkan dari penelitian ini dapat memberikan sumbangan bagi para akademisi dalam mengembangkan teori pemasaran. 2. Penilitian ini diharapkan juga dapat memberikan sumbangan dalam aspek

praktis yaitu untuk memberikan sumbangan pemikiran bagi industri Air Conditioner khususnya produsen Panasonic dalam mengembangkan strategi pengaruh kinerja inovasi green product terhadap kepuasaan konsumen AC Alowa+ Panasonic.

3. Hasil penelitian ini diharapakan juga sebagai informasi atau acuan dan sekaligus untuk memberikan rangsangan dalam melakukan penelitian selanjutnya tentang pemasaran khususnya pengaruh kinerja inovasi green product terhadap kepuasaan konsumen mengingat banyak faktor-faktor lain yang belum terungkap.


(32)

BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Penelitian ini menganalisis mengenai pengaruh inovasi green product terhadap kepuasaan konsumen pada pembeli AC Alowa+ Panasonic di Komplek Pertokoan Elektronik Proyek Bekasi. Variabel bebas (independent variable) yang diteliti yaitu inovasi green product yang meliputi energy based product, material-driven product, pollution-prevention product, dan packaging

,

kemudian yang menjadi variabel terikat (dependent variable) yaitu kepuasan konsumen meliputi kinerja (performance), fitur (features), realibilitas, konformasi (conformance), daya tahan (durability), serviceability, estetika (aesthetics), dan persepsi terhadap kualitas.

Pada penelitian ini, objek yang dijadikan responden adalah pembeli AC Alowa+ Panasonic di Komplek Pertokoan Elektronik Proyek Bekasi. Oleh karena itu akan diteliti pengaruh inovasi green product terhadap kepuasan konsumen.

3.2 Metode Penelitian

3.2.1 Jenis Penelitian dan Metode yang Digunakan

Berdasarkan tingkat penjelasan dan bidang penelitian, maka jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dan verifikatif. Suharsimi Arikunto (2010:3) menjelaskan bahwa, “Penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk menyelidiki keadaan, kondisi atau hal yang diteliti, yang hasilnya dipaparkan dalam bentuk laporan penelitian. Penelitian deskriptif ini mempunyai


(33)

inovasi green product yang meliputi energy based product, material-driven product, pollution-prevention product, dan packaging terhadap kepuasan konsumen meliputi kinerja (performance), fitur (features), realibilitas, konformasi (conformance), daya tahan (durability), serviceability, estetika (aesthetics), dan persepsi terhadap kualitas.

Penelitian verifikatif adalah penelitian yang dasarnya ingin menguji kebenaran suatu hipotesis yang dilaksanakan melalui pengumpulan data dilapangan. Penelitian verifikatif bermaksud untuk menguji kebenaran dari suatu hipotesis yang dilaksanakan melalui pengumpulan data di lapangan. Jadi, penelitian verifikatif ini untuk menguji pengaruh inovasi green product yang meliputi energy based product, material-driven product, pollution-prevention product, dan packaging terhadap kepuasan konsumen meliputi kinerja (performance), fitur (features), realibilitas, konformasi (conformance), daya tahan (durability), serviceability, estetika (aesthetics), dan persepsi terhadap kualitas. Berdasarkan jenis penelitian di atas yaitu penelitian deskriptif dan verifikatif yang dilaksanakan melalui pengumpulan data di lapangan, maka metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah explanatory survey.

Selain itu, karena penelitian ini dilakukan pada kurun waktu kurang dari satu tahun, maka menurut Husain Umar (2008:45) metode penelitian yang digunakan adalah cross sectional method, yaitu metode penelitian dengan cara mempelajari objek dalam kurun waktu tertentu (tidak berkesinambungan dalam jangka waktu panjang) dalam penelitian yang menggunakan metode ini, informasi dari sebagian populasi dikumpulkan langsung di tempat kejadian secara empirik


(34)

dengan tujuan untuk mengetahui pendapat dari sebagian populasi terhadap objek yang sedang diteliti di lapangan.

3.2.2 Operasionalisasi Variabel

Asep Hermawan (2006:118) mendefinisikan bahwa operasionalisasi variabel adalah bagaimana caranya kita mengukur suatu variabel. Dalam suatu penelitian agar bisa dapat membedakan konsep teoritis dengan konsep analitis maka perlu adanya penjabaran konsep melalui operasionalisasi variabel. Variabel yang dikaji dalam penelitian ini meliputi inovasi green product (X) yang terdiri dari energy based product, material-driven product, pollution-prevention product, dan packaging terhadap kepuasaan konsumen meliputi kinerja (performance), fitur (features), realibilitas, konformasi (conformance), daya tahan (durability), serviceability, estetika (aesthetics), dan persepsi terhadap kualitas. Secara lebih rinci dapat terlihat pada Tabel 3.1 berikut:

TABEL 3.1

OPERASIONALISASI VARIABEL

Variabel/ Sub Variabel

Konsep Variabel/Sub Variabel

Indikator Ukuran Skala No

Item Inovasi green

product (X)

Inovasi green product merupakan inovasi produk yang ditandai dengan mempertimbangkan isu-isu lingkungan dan limbah bagi siklus kehidupan, penggunaan bahan yang didaur ulang dan yang kurang polusi, tidak berpolusi atau tidak beracun, pertimbangan untuk penggunaan energi, racun terhadap manusia, dampak ekologis dan masalah keberlanjutan pada setiap tahap dari siklus


(35)

penilaian dan perbaikan terus-menerus dalam siklus pengembangan produk. (Stanley Kam-Sing Wong, 2012)

Energy based product (X1)

Melakukan efisiensi energi dan juga menggunakan energi yang dapat terbaharui.

Efisiensi energi listrik

Tingkat efisiensi energi listrik yang digunakan oleh AC Alowa+ Panasonic

Interval 1

Material-driven product (X2)

Efisiensi penggunaan bahan baku, dan menggunakan bahan-bahan reuse recycle dan renewable. Efisiensi penggunaan bahan ramah lingkungan Tingkat penggunaan bahan yang ramah lingkungan dalam produk AC Alowa+ Panasonic

Interval 2

Pollution-prevention product (X3)

Mengurangi produksi limbah dan polusi, dan mencegah pencemaran atau polusi.

Kesejukan udara

Tingkat kesejukan udara yang

dihasilkan oleh AC Alowa+ Panasonic

Interval 3

Kesehatan keluarga

Tingkat kesehatan keluarga setelah menggunakan produk AC Alowa+ Panasonic

Interval 4

Packaging (X4)

Menggunakan kemasan ramah lingkungan, berbahan dasar material daur ulang dan kemasan dapat di daur ulang.

Penggunaan kemasan Tingkat penggunaan kemasan yang berbahan dasar ramah lingkungan

Interval 5

Desain kemasan Tingkat desain kemasan sesuai ukuran dan meminimalkan bentuk kemasan

Interval 6

Kepuasan Konsumen (Y)

Kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang timbul karena membandingkan kinerja yang dipersepsikan produk (atau hasil) terhadap ekspektasi mereka. Jika kinerja produk tersebut tidak memenuhi ekspektasi, pelanggan tersebut tidak puas dan kecewa. Jika kinerja produk sesuai dengan ekspektasi, pelanggan tersebut puas. Jika kinerja melebihi ekspektasi, pelanggan tersebut senang Kotler dan Keller (2012:150).


(36)

Kinerja (performance)

Karakter operasi dasar dari suatu produk Kemampuan AC Tingkat kemampuan AC Alowa+ Panasonic dalam bekerja dengan baik

Interval 7

Kecepatan pendinginan

Tingkat kecepatan pendingan ruangan yang dilakukan oleh AC Alowa+

Panasonic

Interval 8

Fitur (features)

Karakteristik pelengkap khusus yang dapat menambah pengalaman pemakaian produk Kemampuan teknologi Nano-G Kemampuan teknologi Nanoe-G berfungsi menon-aktifkan dan melumpuhkan bakteri, virus, dan jamur di udara maupun yang menempel di ruangan.

Interval 9

Kemampuan teknologi Econavi Kemampuan teknologi Econavi dalam menaik turunkan suhu ruangan sesuai mendeteksi keberadaan manusia di dalam ruangan dan aktifitasnya melalui sensor infra merah.

Interval 10

Kemampuan teknologi Eco Smart

Kemampuan

teknologi Eco Smart akan menaikkan temperatur satu derajat celcius setiap dua jam secara otomatis ketika pemilik rumah tidur untuk mencegah pendinginan berlebih saat dini hari.


(37)

Kemampuan teknologi Kompressor Low Watt Kemampuan teknologi Kompressor Low Watt menggunakan kompressor khusus yang dapat bekerja dalam kondisi daya listrik yang

minimum.

Interval 12

Realibilitas Probabilitas terjadinya kegagalan atau kerusakan produk dalam periode waktu tertentu. Semakin kecil kemungkinan terjadinya kerusakan, semakin andal produk bersangkutan.

Penilaian kerusakan produk

Tingkat kerusakan dari produk AC Alowa+ Panasonic

Interval 13

Konformasi Tingkat kesesuaian produk dengan standar yang telah ditetapkan. Penilaian kesesuaian produk dengan promosi Kesesuaian produk dengan promosi yang disampaikan oleh perusahaan

Interval 14

Daya tahan (durability)

Jumlah pemakaian produk

sebelum produk

bersangkutan harus diganti. Semakin besar frekuensi pemakaian normal yang dimungkinkan, semakin besar pula daya tahan produk. Frekuensi pemakaian AC Tingkat frekuensi pemakaian AC Alowa+ Panasonic

Interval 15

Serviceability Kecepatan dan kemudahan untuk direparasi, serta kompetensi dan keramahtamahan staf layanan. Kecepatan produk direparasi Kecepatan produk untuk direparasi

Interval 16

Kemudahan produk direparasi

Kemudahan produk untuk direparasi

Interval 17

Layanan staf perusahaan

Keramahtamahan staf layanan perusahaan

Interval 18

Kompetensi staf perusahaan Kompetensi staf layanan dalam reparasi produk


(38)

Estetika (aesthetics)

Menyangkut penampilan produk yang dapat dinilai dengan panca indera (rasa, aroma, suara dan seterusnya).

Penampilan produk

Tingkat penampilan produk

Interval 20

Kebisingan mesin AC

Tingkat kebisingan dari mesin AC Alowa+ Panasonic

Interval 21

Persepsi terhadap kualitas

Kualitas yang dinilai berdasarkan reputasi penjual

Reputasi perusahaan

Tanggapan

konsumen terhadap reputasi perusahaan

Interval 22

Sumber : Hasil Pengolahan Data 2013

3.2.3 Jenis dan Sumber Data

Jenis data merupakan informasi tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan variabel yang diteliti. Oleh karena itu harus diproses terlebih dahulu untuk memperoleh informasi yang diperlukan bagi suatu penelitian. Menurut Maholtra (2009:120), sumber data dibagi menjadi dua, yaitu :

1. Data primer

Data primer yaitu data yang dibuat oleh peneliti untuk maksud khusus menyelesaikan permasalahan yang sedang ditanganinya. Dalam penelitian ini yang menjadi sumber data primer adalah kuisioner yang disebarkan kepada sejumlah responden, sesuai dengan target sasaran dan dianggap mewakili seluruh populasi data penelitian.

2. Data sekunder

Data sekunder yaitu data yang telah dikumpulkan untuk maksud selain untuk menyelesaikan masalah yang sedang dihadapai, data ini dapat ditemukan dengan cepat dan tidak mahal. Dalam penelitian ini yang menjadi sumber data sekunder yaitu literature, artikel, jurnal serta situs di internet yang berkenaan dengan penelitian.


(39)

Tabel 3.2 dibawah ini menunjukan jenis dan sumber data yang telah peneliti dapatkan.

TABEL 3.2

JENIS DAN SUMBER DATA

No. Data Jenis Data Sumber Data

1. Pertumbuhan Ekonomi ASEAN, Cina dan India Tahun 2002-2012

Sekunder http://www.setkab.go.id/ akses 29/01/2013, 17.00

2. Produk Domestik Regional Bruto Indonesia 2010-2012

Sekunder http://www.setkab.go.id/ akses 29/01/2013, 17.00

3. Perusahaan Produsen Air Conditioner (AC) Di Indonesia

Sekunder Dikelola dari berbagai sumber dari internet

4. Brand share Air Conditioner (AC) Di Indonesia

Sekunder Modifikasi Majalah SWA

24/XXVIII/8-21 November 2012 5. Top Brand Index AC Indonesia

Tahun 2010-2012

Sekunder http://www.topbrand-award.com/ akses 22/01/2013, jam 16.02 6. Indonesi Best Brand Index AC

Di Indonesia 2010-2012

Sekunder SWA 20/XXVIII/20 Sept - 3 Okt 2012, SWA 15/XXVII/18-27 Juli 2011, SWA 15/XXVI/15-28 JULI 2010

7. Indonesian Customer

Satisfaction Award (ICSA) AC Indonesia 2010-2012

Sekunder SWA 24/XXVIII/8-21 November 2012 dan SWA 21/XXVII/3-12 Oktober 2012

8. Strategi Inovasi Green Product AC Alowa+ Panasonic

Sekunder Dikelola dari berbagai sumber dari internet

9. Pengolahan data hasil validitas dan realibitas

Primer Hasil Pengolahan Data 2013 9. Tanggapan Responden Terhadap

Inovasi Green Product

Primer Hasil Pengolahan Data 2013 10. Tanggapan Responden Terhadap

Kepuasan Konsumen

Primer Hasil Pengolahan Data 2013

Sumber: diolah dari berbagai data

3.2.4 Populasi, Sampel dan Teknik Sampling 3.2.4.1 Populasi

Populasi merupakan sekelompok objek yang dapat dijadikan sumber penelitian. Menurut Sugiyono (2010:115), “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan”.


(40)

Berdasarkan pengertian populasi tersebut maka yang menjadi populasi sasaran pada penelitian ini adalah pembeli AC Alowa+ Panasonic di Komplek Pertokoan Elektronik Proyek Bekasi. Jumlah pembeli AC Alowa+ Panasonic di Komplek Pertokoan Elektronik Proyek Bekasi pada bulan Desember 2012 sampai Agustus 2013 adalah 231 orang. Berikut Tabel 3.3 menunjukan data penjualan AC Alowa+ Panasonic di Komplek Pertokoan Elektronik Proyek Bekasi.

TABEL 3.3

DATA PENJUALAN AC ALOWA+ PANASONIC DI KOMPLEK PERTOKOAN ELEKTRONIK PROYEK BEKASI

Nama Toko Data Penjualan Jumlah

Unit Desember Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus

City Audio Elektronik

2 3 4 5 2 3 2 5 4 30

Inti Elektronik 3 3 2 4 6 3 4 2 5 32

Sinar Jaya Elektronik

1 2 3 3 5 4 4 3 3 28

New Sahabat Elektronik

2 4 5 2 4 6 3 6 5 37

Victory Elektronik

4 5 2 3 7 5 6 6 5 43

Cakrawala Elektronik

3 2 4 6 4 5 3 4 4 35

Sinar Mulia Elektronik

1 2 2 3 5 4 3 4 2 26

Total 231

Sumber : Laporan Penjualan AC Alowa+ Panasonic di Komplek Pertokoan Elektronik Proyek Bekasi

3.2.4.2 Sampel

Menurut Suharsimi Arikunto (2010:131) “Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti”. Agar memperoleh sampel yang representatif dari populasi, maka setiap subjek dalam populasi diupayakan untuk memiliki peluang yang sama untuk menjadi sampel. Dalam penelitian ini tidak mungkin semua populasi dapat penulis teliti, hal ini disebabkan beberapa faktor, diantaranya:


(41)

1. Keterbatasan biaya 2. Keterbatasan tenaga

3. Keterbatasan waktu yang tersedia.

Maka dari itulah peneliti diperkenankan mengambil sebagian dari objek populasi yang ditentukan, dengan catatan bagian yang diambil tersebut mewakili yang lain yang tidak diteliti. Menurut Sugiyono (2010:116):

Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga, dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel itu kesimpulannya akan diberlakukan untuk populasi, untuk itu sampel dari populasi harus benar-benar representatif.

Agar memperoleh sampel yang representatif dari populasi, maka setiap subjek dalam populasi diupayakan untuk memiliki peluang yang sama untuk menjadi sampel. Adapun rumus yang digunakan untuk mengukur sampel, digunakan rumus Slovin (Husein Umar, 2008:141), yakni ukuran sampel yang merupakan perbandingan dari ukuran populasi dengan presentasi kelongaran ketidaktelitian, karena dalam pengambilan sampel dapat ditolerir atau diinginkan. Dalam pengambilan sampel ini digunakan taraf kesalahan sebesar 10%. Adapun rumus yang digunakan yaitu sebagai berikut:

Dimana :

n = Ukuran Sampel N = Ukuran populasi

e = Kelonggaran ketidaktelitian karen kesalahan sampel yang dapat ditolerir Dalam mendapatkan populasi (N), maka dilakukan perhitungan dengan menggunakan rata-rata. Berdasarkan rumus Slovin, maka ukuran sampel adalah sebagai berikut :

2 1 Ne

N n

 


(42)

n = 70 orang

Jadi, jumlah sampel minimal yang diteliti adalah sebanyak 70 orang

3.2.4.3 Teknik Sampling

Teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian, sehingga dapat memperoleh nilai karakteristik perkiraan (estimate value). Sugiyono (2009:73) mengemukakan bahwa teknik sampling merupakan terknik pengambilan sampel. Menurut Suharsimi Arikunto (2010:111) teknik pengambilan sampel harus dilakukan sedemikian rupa sehingga diperoleh sampel (contoh) yang benar-benar dapat berfungsi sebagai contoh atau menggambarkan keadaan populasi sebenarnya.

Menurut Maholtra (2009:375) “Sebuah teknik sampling dapat diklasifikasikan sebagai non probabilitas dan probabilitas”. Sampel probability merupakan sampel dimana setiap elemen atau anggota populasi memiliki peluang yang sama untuk terpilih sebagai sampel sedangkan sampel non probability kebalikan dari probability dimana setiap elemen atau populasi tidak memiliki peluang yang sama dan pemilihan sampel bersifat objektif.

Sampel probability memiliki empat jenis teknik penarikan yaitu Simple ,

69,7885 = 70

n 3,31

231

n

231.(0,1)2 1

231

 


(43)

Random Sampling, Sistematic Sampling, Stratification Sampling, dan Cluster Sampling. Sedangkan sampel non probability memiliki tiga jenis teknik penarikan yaitu Convinience Sampling, Purposive Sampling, dan Snowball Sampling.

Setelah memperoleh data dari responden yang merupakan populasi penelitian, penulis mengambil sampel berdasarkan teknik simple random sampling. Menurut Suharsimi Arikunto (2009:134) teknik ini digunakan apabila populasi yang diteliti dianggap homogeny. Peneliti memberi hak yang sama kepada setiap subjek untuk memperoleh kesempatan (chance) dipilih menjadi sampel. Oleh karena itu hak setiap subjek sama, maka peneliti terlepas dari perasaan ingin mengistimewakan satu atau beberapa subjek untuk dijadikan sampel.

3.2.5 Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang lengkap dalam penelitian ini penulis menggunakan beberapa teknik penelitian seperti berikut :

1. Observasi

Di dalam pengertian psikologik, observasi atau yang disebut pula dengan pengamatan yaitu kegiatan pemuatan perhatian terhadap sesuatu objek dengan menggunakan seluruh alat indera. Pada penelitian ini, teknik observasi yang dilakukan adalah teknik observasi partisipatif dimana pengamat terlibat langsung pada kegiatan. Pengamatan dan peninjauan langsung terhadap objek yang sedang diteliti yaitu pada konsumen AC Alowa+ Panasonic di Komplek Pertokoan Elektronik Proyek Bekasi.


(44)

Dengan teknik ini penulis akan mengadakan penelitian cara melakukan wawancara tentang pengalamannya menggunakan AC Alowa+ Panasonic. 3. Studi Literatur

Dengan teknik ini penulis berusaha untuk mencari informasi serta data baik berupa teori-teori, pengertian-pengertian dan uraian-uraian yang dikemukakan oleh para ahli sebagai landasan teoritis khususnya mengenai masalah dan variabel yang diteliti. Studi literatur penelitian ini didapatkan dari berbagai sumber yaitu:

1) Perpustakaan, yaitu Perpustakaan UPI, UNJ, Universitas Widyatama dan UNPAR

2) Skripsi

2) Jurnal Ekonomi dan Bisnis 3) Media Cetak (Majalah) 4) Media Elektronik (Internet). 4. Kuesioner (angket)

Angket adalah alat pengumpul data yang berisi sejumlah pernyataan tertulis untuk dijawab oleh responden. Hal ini sejalan dengan pendapat yang diutarakan oleh Suharsimi Arikunto (2010:151) yang menyatakan bahwa ”Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui.”

Kuesioner berisi pertanyaan dan pernyataan mengenai karakteristik responden, pengalaman responden menggunakan AC Alowa+ Panasonic.

Langkah-langkah penyusunan kuesioner adalah sebagai berikut: a. Menyusun kisi-kisi angket atau daftar pertanyaan.

b. Merumuskan item-item pertanyaan dan alternatif jawabannya. Jenis instrumen yang digunakan dalam angket merupakan instrumen yang


(45)

bersifat tertutup, yaitu seperangkat daftar pertanyaan tertulis dan disertai dengan alternatif jawaban yang disediakan, sehingga responden hanya memilih jawaban yang tersedia.

c. Menetapkan pemberian skor untuk setiap item pertanyaan. Pada penelitian ini setiap pendapat responden atas pertanyaan diberi nilai dengan skala interval.

3.2.6 Hasil Pengujian Validitas dan Reliabilitas 3.2.6.1 Hasil Pengujian Validitas

Menurut Sugiyono (2010:172), “Instrument yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur”. Suharsimi Arikunto (2010:168) mengemukakan bahwa:

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas yang tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berati memiliki validitas yang rendah.

Adapun rumus yang dapat digunakan adalah rumus korelasi product moment yang dikemukakan oleh Pearson sebagai berikut:

(Sugiyono, 2010:248) Keterangan :

r = Koefisien validitas item yang dicari X = Skor yang diperoleh subjek seluruh item Y = Skor total

= Jumlah skor dalam distribusi X = Jumlah skor dalam distribusi Y

= Jumlah kuadrat dalam skor distribusi X = Jumlah kuadrat dalam skor distribusi Y n = Banyaknya responden

Keputusan pengujian validitas responden menggunakan taraf signifikansi

 

  )} ( ( }{ ) ( ) ( { ) )( ( ) ( 2 2 2 2 Y Y n X X n Y X XY n rxy

X

Y

X2

2


(46)

sebagai berikut:

1. Item pertanyaan-pertanyaan responden penelitian dikatakan valid jika rhitung lebih besar dari rtabel atau rhitung > rtabel.

2. Item pertanyaan-pertanyaan responden penelitian dikatakan tidak valid jika rhitung lebih kecil atau sama dengan rtabel atau rhitung≤ rtabel.

Teknik perhitungan yang digunakan untuk menganalisa validitas tes ini adalah teknik korelasional biasa, yakni korelasi antara skor-skor tes yang divalidasikan dengan skor-skor tes tolak ukurnya dari peserta yang sama. Selanjutnya perlu diuji apakah koefisien validitas tersebut signifikan pada taraf kesalahan tertentu, artinya adanya koefisien validitas tersebut bukan karena faktor kebetulan, diuji dengan rumus statistik t sebagai berikut :

2 1

2 r n r t

 

 (Sugiyono 2010:250)

Keputusan pengujian validitas menggunakan taraf signifikansi dengan kriteria sebagai berikut:

1. Nilai t dibandingkan dengan harga ttabel dengan dk = n-2 dan taraf signifikasi

α = 0,05.

2. Jika thitung > ttabel maka soal tersebut valid.

3. Jika thitung < ttabel maka soal tersebut tidak valid.

Pengujian validitas diperlukan untuk mengetahui apakah instrumen yang digunakan untuk mencari data primer dalam sebuah penelitian dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya terukur. Dari penelitian ini yang akan diuji adalah validitas dari instrumen inovasi green product sebagai variabel X dan kepuasan konsumen sebagai variabel Y.


(47)

berdasarkan hasil perhitungan validitas item instrumen yang dilakukan dengan bantuan program SPSS 20.0 for windows, menunjukkan bahwa item-item pertanyaan dalam kuesioner valid karena skor rhitung lebih besar jika dibandingkan

dengan rtabel yang bernilai 0,374. Jumlah pertanyaan untuk Variabel X adalah 6

dengan item yang valid sebanyak 6 item. Untuk lebih rincinya dapat dilihat pada Tabel 3.4 berikut.

TABEL 3.4

HASIL PENGUJIAN VALIDITAS DAN RELIABILITAS VARIABEL X (INOVASI GREEN PRODUCT)

No. Pernyataan rhitung rtabel Ket.

Energy Based Product

1. Efisiensi energi listrik yang digunakan oleh AC Alowa+ Panasonic 0,814 0,374 Valid

Material-Driven Product

2. Efisiensi penggunaan bahan yang ramah lingkungan dalam produk

AC Alowa+ Panasonic 0,602 0,374 Valid

Pollution-Prevention Product

3. Kesejukan udara yang dihasilkan oleh AC Alowa+ Panasonic 0,743 0,374 Valid 4. Kesehatan keluarga setelah menggunakan produk AC Alowa+

Panasonic 0,593 0,374 Valid

Packaging

5. Penggunaan kemasan yang berbahan dasar ramah lingkungan 0,630 0,374 Valid 6. Desain kemasan sesuai ukuran dan meminimalkan bentuk kemasan 0,458 0,374 Valid

Sumber: Hasil Pengolahan Data 2013

Berdasarkan Tabel 3.4 pada instrumen variabel inovasi green product dapat diketahui bahwa nilai tertinggi terdapat pada dimensi energy based product dengan item pernyataan tingkat efisiensi energi listrik yang digunakan oleh AC Alowa+ Panasonic yang bernilai 0,814 sedangkan nilai terendah terdapat pada dimensi packaging untuk pernyataan desain kemasan sesuai ukuran dan meminimalkan bentuk kemasan yang digunakan oleh produk AC Alowa+ Panasonic bernilai 0,458. Tabel 3.4 menunjukan bahwa semua item valid, sehinggan semua item dapat dipergunakan untuk penelitian lebih lanjut.


(48)

Hasil uji coba instrumen penelitian untuk variabel kepuasan konsumen berdasarkan hasil perhitungan validitas item instrumen yang dilakukan dengan bantuan program SPSS 20.0 for windows menunjukkan bahwa item-item pertanyaan dalam kuesioner valid karena skor rhitung lebih besar jika dibandingkan

dengan rtabel yang bernilai 0,374. Untuk lebih rincinya dapat dilihat pada Tabel 3.5

berikut.

TABEL 3.5

HASIL PENGUJIAN VALIDITAS DAN RELIABILITAS VARIABEL Y (KEPUASAN KONSUMEN)

No. Pernyataan rhitung rtabel Ket.

Kinerja

7. Kemampuan AC Alowa+ Panasonic dalam bekerja dengan baik 0,856 0,374 Valid 8. Kecepatan pendingan ruangan yang dilakukan oleh AC Alowa+

Panasonic 0,828 0,374 Valid

Fitur

9. Kemampuan menon-aktifkan dan melumpuhkan bakteri, virus, dan

jamur di udara maupun yang menempel di ruangan 0,692 0,374 Valid 10. Kemampuan menaikturunkan suhu ruangan sesuai keberadaan

manusia di dalam ruangan 0,775 0,374 Valid 11. Kemampuan menaikkan temperatur secara otomatis ketika pemilik

rumah tidur 0,742 0,374 Valid

12. Kemampuan bekerja dalam kondisi daya listrik yang minimum 0,524 0,374 Valid

Realibilitas

13. Kerusakan dari produk AC Alowa+ Panasonic 0,761 0,374 Valid

Konformasi

14.

Kesesuaian produk dengan promosi yang disampaikan oleh

perusahaan 0,795 0,374 Valid

Daya Tahan

15. Frekuensi pemakaian AC Alowa+ Panasonic 0,516 0,374 Valid

Serviceability

16. Kecepatan produk untuk direparasi 0,881 0,374 Valid 17. Kemudahan produk untuk direparasi 0,859 0,374 Valid 18. Keramahtamahan staf layanan perusahaan 0,754 0,374 Valid 19. Kompetensi staf layanan dalam reparasi produk 0,627 0,374 Valid

Estetika

20. Penampilan produk 0,593 0,374 Valid


(49)

No. Pernyataan rhitung rtabel Ket.

Persepsi Terhadap Kualitas

22. Tanggapan anda terhadap reputasi perusahaan Panasonic 0,815 0,374 Valid Sumber: Hasil Pengolahan Data 2013

Berdasarkan Tabel 3.4 pada instrumen variabel kepuasan konsumen dapat diketahui bahwa nilai tertinggi terdapat pada dimensi kinerja yaitu pada item Kebisingan dari mesin AC Alowa+ Panasonic yang bernilai 0.914 sedangkan nilai terendah terdapat pada item frekuensi pemakaian AC Alowa+ Panasonic sebesar 0,516. Berdasarkan Tabel 3.4 menunjukan bahwa semua item bernilai valid, maka semua item akan dilakukan penelitian.

3.2.6.2 Hasil Pengujian Reliabilitas

Uji realibilitas dilakukan untuk mendapatkan tingkat ketepatan alat pengumpulan data yang digunakan. Realibitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data, karena instrumen tersebut sudah baik. Instrument yang sudah dipercaya, yang realibel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga.

Menurut Suharsimi Arikunto (2010:178) “Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk dapat digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Reliabilitas menunjuk pada tingkat keterandalan sesuatu”. Sedangkan menurut Sugiyono (2010:172) “Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama”.


(1)

May Rosiana, 2013

PENGARUH INOVASI GREEN PRODUCT TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN AC ALOWA+ PANASONIC Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kepuasan konsumen tertinggi terdapat pada dimensi persepsi terhadap kualitas dengan item pernyataan adalah tanggapan konsumen terhadap reputasi perusahaan Panasonic. Hal ini menunjukan bahwa perusahaan Panasonic memiliki reputasi yang baik dimata konsumennya sehingga konsumen dapat menerima dengan baik AC Alowa+ Panasonic

3. Kinerja inovasi green product memiliki pengaruh positif terhadap kepuasan konsumen dengan tingkat korelasi yang kuat. Hal ini menunjukan bahwa semakin tinggi kinerja inovasi green product maka semakin tinggi pula kepuasan konsumen.

5.2 Rekomendasi

Berdasarkan hasil penelitian, maka penulis merekomendasikan beberapa hal mengenai pelaksanaan kinerja inovasi green product terhadap kepuasan konsumen yaitu:

1. Pelaksanaan kinerja inovasi green product yang diterapkan pada produk AC Alowa+ Panasonic telah mampu dikembangkan dengan baik, namun masih ada beberapa penilaian konsumen yang dinilai kurang yaitu pada item pertanyaan penggunaan kemasan yang berbahan dasar ramah lingkungan. Kemasan AC Alowa+ Panasonic harus dikelola dengan baik menggunakan kemasan yang ramah lingkungan.

2. Persepsi responden terhadap kepuasan konsumen sudah baik, namun masih ada beberapa yang perlu dilakukan perbaikan yaitu pada item pertanyaaan kebisingan dari mesin AC Alowa+ Panasonic. PT Panasonic Gobel Indonesia harus dapat memperbaiki kebisingan dari mesin AC


(2)

143

Alowa+ Panasonic agar konsumen menjadi puas atas kinerja AC Alowa+ Panasonic.

3. Kinerja inovasi green product memiliki pengaruh positif terhadap kepuasan konsumen dengan tingkat korelasi yang kuat, maka penulis menyarankan agar perusahaan tetap menjaga dan memaksimalkan pengelolaan produk melalui inovasi green product.


(3)

May Rosiana, 2013

PENGARUH INOVASI GREEN PRODUCT TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN AC ALOWA+ PANASONIC Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Albert Kurniawan. 2010. Belajar Mudah SPSS Untuk Pemula. Yogyakarta : Mediakom.

Asep Hermawan. 2006. Penelitian Bisnis Paradigma Kuantitatif. Jakarta : PT. Gramedia Widia Sarana Indonesia.

Chang, Nai-Jen., and Fong. 2010. Green product quality, green corporate image, green customer satisfaction, and green customer loyalty. African Journal of Business Management Vol. 4(13), pp. 2836-2844, 4 October, 2010. Available online at http://www.academicjournals.org/AJBM. ISSN 1993-8233 ©2010 Academic Journals

Conding, Juriah., and Habidin. 2012. The Structural Analysis of Green Innovation (GI) and Green Performance (GP) in Malaysian Automotive Industry. Research Journal of Finance and Accounting.ISSN 2222-1697 (Paper) ISSN 2222-2847 (Online) Vol 3, No 6, 2012.

Dahlstrom, Roberts. 2011. Green Marketing Management. South-Western CENGAGE Learning. Mason USA.

Durif, Fabien,. et al. 2010. In Search of a Greenproduct Definition. Fajar Laksana. 2008. Manajemen Pemasaran. Yogyakarta : Graha Ilmu. Fandy Tjiptono. 2012. Pemasaran Strategik. Yogyakarta : ANDI.

. 2011. Service, Quality, & Satisfaction. Yogyakarta : ANDI. . 2008. Strategi Pemasaran. Yogyakarta : ANDI.

Gosh, Moloy. 2010. Green Marketing-A Changing concept in changing time. © BMIMR Management Edge, Vol.4 No.1 p 82-92.

Hashem, Tareq. 2011, The Influence of Applying Green Marketing Mix by Chemical Industries Companies in Three Arab States in West Asia on

Consumer’s Mental Image. International Journal of Business and Social

Science. P. 27.

Hussain, Munir,. and Amna. 2012. Impact of innovation in FMCG products on customer loyalty and satisfaction: A case study of Confectionary Producer


(4)

145

JOURNAL OF CONTEMPORARY RESEARCH IN BUSINESS COPY RIGHT © 2012 Institute of Interdisciplinary Business Research.

Kam-Sing Wong, Stanley. 2012. The influence of green product competitiveness on the success of green product innovation. Empirical evidence from the Chinese electrical and electronics industry. The current issue and full text archive of this journal is available at www.emeraldinsight.com.

Kotler, Phillip,. and Amstrong. 2012. Principles of Marketing. Pearson Global Edition.

Kotler, Phillip., and Keller. 2012. Marketing Management. 14e Global Edition, Pearson.

Maria, Rosa Dangelico. 2010. Mainstreaming Green Product Innovation: Why and How Companies Integrate Environmental Sustainability. Journal of Business Ethics. P471-486.

Melinda Cahyono. 2008. Pengaruh Kualitas Layanan Terhadap Kepuasaan Pelanggan Brown Salon di Tunjungan Plaza Surabaya. Surabaya : Universitas Kristen Petra.

Mohammad Ali. 1985. Penelitian Pendidikan Prosedur dan Strategi. Bandung: Angkasa.

Naresh, K. Malholtra. 2010. Marketing Research an Applied Orientation, Sixt Edition. Pearson.

Nirwana SK Sitepu. 1994. Analisis Jalur ( Path Analysis). Jurusan Statistika FPMIPA Bandung : Universitas Padjadjaran.

Rakhsha, Ramin,. and Majidazar. 2011. Evaluation of Effectiveness of Green Marketing Mix on Consumer Satisfaction and Loyalty. Middle East Journal of Scientific Research. P. 755-763.

Rashad, Igbazua. 2011. The impact of Green Marketing on Customer satisfaction and Environmental safety. International Conference on Computer Communication and Management. IACSIT Press, Singapore. Proc .of CSIT vol.5.

Riduwan,. dan Sunarto. 2012. Pengantar Statistika. Bandung : Alfabeta.

Shrikanth,. and Raju. 2012. Contemporary Green Marketing Brief Refference to Indian Scenario. Int. Journal of Social Science and Interdisciplinary Research. P.26-36.


(5)

May Rosiana, 2013

PENGARUH INOVASI GREEN PRODUCT TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN AC ALOWA+ PANASONIC Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Subhani,. et al. 2012. The Crux of Green Marketing: An Empirical Effusive Study. EuroJournals Publishing. P426-435.

Sudjana. 2000. Metode Statistik. Bandung : Tarsito.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta. . 2010. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.

Suharsimi Arikunto. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Yogyakarta: Bina Aksara.

Sukarno. 2012. Pengaruh Program Customer Service Terhadap Kepuasan Pelanggan Indosat. Bandung : UPI.

Trifeni Rahmaputri. 2012. Pengaruh Inovasi Green Product Terhadap Keputusan Pembelian The Body Shop. Bandung : UPI.

Uma Sekaran. 2009. Metodologi Penelitian Bisnis. Edisi Empat. Jakarta: Salemba Empat.

Umar Husein. 2008. Metode Riset Bisnis. Bandung: CV Alfabeta.

Majalah :

Indonesia Best Brand Index 2010 : Majalah SWA 15/XXVI/15-28 JULI 2010 Indonesia Best Brand Index 2011 : Majalah SWA 15/XXVII/18-27 JULI 2011 Indonesia Best Brand Index 2012 : Majalah SWA 20/XXVIII/20 SEPT - 3 OKT

2012

Indonesian Customer Satisfaction Award 2011 : Majalah SWA 21/XXVII/3-12 OKTOBER 2011

Indonesian Customer Satisfaction Award 2012 : Majalah SWA 24/XXVIII/8-21 NOVEMBER 2012

Website :

Abidin, Fahmi. 2012. AC Panasonic Alowa+ Menyasar Target Konsumen Kelas Menengah. [Online]. Tersedia : http://www.mix.co.id. [01 Februari 2013, jam 21.14]

Chairil, dkk. 2013. Prospek Perekonomian Indonesia Tahun 2013. [Online]. Tersedia : http://www.setneg.go.id. [29 Januari 2013, jam 17.00]


(6)

147

Daily. 2012. Penjualan Elektronik Tembus Rp 12 T. [Online]. Tersedia : http://www.kemenperin.go.id. [22 Januari 2013, jam 22.03]

Dewi Arta. 2009. GIF Suarakan Go Green di Green Festival 2009. [Online]. Tersedia : http://lifestyle.okezone.com. [27 November 2013, jam 08.45] Suryanto. 2012. Panasonic Luncurkan AC Hemat Listrik dan Pembasmi Kuman.

[Online]. Tersedia : http://www.antaranews.com. [20 Februari 2013, jam 23.18]

. 2012. AC Low Watt Canggih. [Online]. Tersedia : http://www.panasonic.co.id. [26 Februari 2013, jam 14.54]

. 2012. Kebijakan Perusahaan dalam Membangun Masyarakat yang Sejahtera. [Online]. Tersedia : http://www.panasonic.co.id. [27 November 2013, jam 11.18]

Renate, Sylvia. 2012. Langkah LG Menaklukan Pasar Pendingin Udara. [Online]. Tersedia : http://www.topbrand-award.com. [22 Januari 2013, jam 22.10]