PELAKSANAAN GANTI RUGI ATAS TANAH NEGARA DALAM RANGKA PENGADAAN TANAH UNTUK NORMALISASI SUNGAI DI KOTA BANJARMASIN MELALUI MEDIASI.
ABSTRAK
PELAKSANAAN GANTI RUGI ATAS TANAH NEGARA DALAM
RANGKA PENGADAAN TANAH UNTUK NORMALISASI SUNGAI DI
KOTA BANJARMASIN MELALUI MEDIASI
Dania Tiara Agriani
110110090188
Berdasarkan hak menguasai Negara sebagaimana ditegaskan
dalam Pasal 33 UUD 1945 dan Pasal 2 UUPA, negara yang diwakili oleh
pemerintah dapat mengambil/ memperoleh/ melakukan kegiatan
pengadaan tanah. Kewenangan tersebut dilakukan harus dengan
memperhatikan prinsip peran tanah dalam kehidupan manusia,
penghargaan dan penghormatan terhadap hak-hak yang sah atas tanah.
Maka dalam setiap kegiatan pengadaan tanah kepada pemegang hak
atas tanah yang diambil tanahya bagi pelaksanaan kepentingan umum
harus diberi ganti kerugian. Namun pada prakteknya hak dan kepentingan
masyarakat pemegang hak atas tanah kurang mendapat perlindungan
hukum terutama dalam hal pemberian ganti kerugian. Tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui bagaimana bentuk penyelesaian ganti rugi atas
tanah Negara dalam pengadaan tanah untuk kepentingan umum dikaitkan
dengan UU No. 2 Tahun 2012 serta untuk mengetahui bentuk
penyelesaian pelaksanaan ganti rugi atas Tanah Negara yang dilakukan
oleh Pemerintah Kota Banjarmasin dalam pengadaan tanah untuk
normalisasi sungai.
Metode pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini bersifat
yuridis-normatif yaitu dengan mengkaji dan menguji data sekunder atau
bahan-bahan kepustakaan yang berhubungan dengan permasalahan
ganti rugi dalam pengadaan tanah. Spesifikasi penelitian ini adalah
deskriptif-analitis yaitu menggambarkan pelaksanaan ganti rugi atas tanah
Negara dalam pengadaan tanah untuk normalisasi sungai di Kota
Banjarmasin dikaitkan dengan teori hukum dan peraturan perundangundangan yang berlaku. Data yang terkumpul selanjutnya dianalisis
dengan menggunakan metode analisis yuridis-kualitatif.
Hasil
penelitian
menunjukkan
bahwa
terdapat
banyak
penyimpangan dalam sisi administratif pengadaan tanah bagi normalisasi
sungai di Kota Banjarmasin. Pelaksanaan ganti rugi terhadap tanah
Negara tidak memberikan rasa keadilan terhadap warga masyarakat
karena masih belum ditemukan kesepakatan antara pemerintah dengan
masyarakat penguasa tanah Negara dan jalan mediasi belum digunakan
dalam penyelesaian ganti rugi ini.
iv
PELAKSANAAN GANTI RUGI ATAS TANAH NEGARA DALAM
RANGKA PENGADAAN TANAH UNTUK NORMALISASI SUNGAI DI
KOTA BANJARMASIN MELALUI MEDIASI
Dania Tiara Agriani
110110090188
Berdasarkan hak menguasai Negara sebagaimana ditegaskan
dalam Pasal 33 UUD 1945 dan Pasal 2 UUPA, negara yang diwakili oleh
pemerintah dapat mengambil/ memperoleh/ melakukan kegiatan
pengadaan tanah. Kewenangan tersebut dilakukan harus dengan
memperhatikan prinsip peran tanah dalam kehidupan manusia,
penghargaan dan penghormatan terhadap hak-hak yang sah atas tanah.
Maka dalam setiap kegiatan pengadaan tanah kepada pemegang hak
atas tanah yang diambil tanahya bagi pelaksanaan kepentingan umum
harus diberi ganti kerugian. Namun pada prakteknya hak dan kepentingan
masyarakat pemegang hak atas tanah kurang mendapat perlindungan
hukum terutama dalam hal pemberian ganti kerugian. Tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui bagaimana bentuk penyelesaian ganti rugi atas
tanah Negara dalam pengadaan tanah untuk kepentingan umum dikaitkan
dengan UU No. 2 Tahun 2012 serta untuk mengetahui bentuk
penyelesaian pelaksanaan ganti rugi atas Tanah Negara yang dilakukan
oleh Pemerintah Kota Banjarmasin dalam pengadaan tanah untuk
normalisasi sungai.
Metode pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini bersifat
yuridis-normatif yaitu dengan mengkaji dan menguji data sekunder atau
bahan-bahan kepustakaan yang berhubungan dengan permasalahan
ganti rugi dalam pengadaan tanah. Spesifikasi penelitian ini adalah
deskriptif-analitis yaitu menggambarkan pelaksanaan ganti rugi atas tanah
Negara dalam pengadaan tanah untuk normalisasi sungai di Kota
Banjarmasin dikaitkan dengan teori hukum dan peraturan perundangundangan yang berlaku. Data yang terkumpul selanjutnya dianalisis
dengan menggunakan metode analisis yuridis-kualitatif.
Hasil
penelitian
menunjukkan
bahwa
terdapat
banyak
penyimpangan dalam sisi administratif pengadaan tanah bagi normalisasi
sungai di Kota Banjarmasin. Pelaksanaan ganti rugi terhadap tanah
Negara tidak memberikan rasa keadilan terhadap warga masyarakat
karena masih belum ditemukan kesepakatan antara pemerintah dengan
masyarakat penguasa tanah Negara dan jalan mediasi belum digunakan
dalam penyelesaian ganti rugi ini.
iv