PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP ORANG YANG TIDAK MEMILIKI KEWARGANEGARAAN (STATELESS PERSON) YANG MENIKAH DENGAN WARGA NEGARA INDONESIA DI INDONESIA DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 TENTANG.
PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP ORANG YANG TIDAK MEMILIKI
KEWARGANEGARAAN (STATELESS PERSON) YANG MENIKAH DENGAN
WARGA NEGARA INDONESIA DI INDONESIA DITINJAU DARI UNDANGUNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 TENTANG PERKAWINAN
DIHUBUNGKAN DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 37 TAHUN 1999
TENTANG HUBUNGAN LUAR NEGERI
Deyra Anandra Gunawan
110110110088
ABSTRAK
Indonesia merupakan negara pihak ketiga atau negara transit yang
menerima banyak pengungsi atau pun pencari suaka yang datang secara ilegal
ke negara Indonesia dan banyak diantaranya merupakan orang yang tidak
memiliki kewarganegaraan (stateless person). Para pengungsi atau pencari
suaka yang datang ke Indonesia ditempatkan pada tempat-tempat pengungsian
sehingga memungkinkan terjadinya interaksi dengan penduduk asli sekitar yang
merupakan warga negara Indonesia. Salah satu interaksi tersebut yaitu
perkawinan yang merupakan suatu peristiwa hukum. Mengenai status hukum
dan perlindungan hukum terhadap perkawinan yang dilakukan orang yang tidak
memiliki kewarganegaraan (stateless person) dengan warga negara Indonesia
di Indonesia sampai saat ini Indonesia belum memiliki pengaturan khusus yang
mengatur hal mengenai perkawinan tersebut.
Metode penelitian yang digunakan adalah melalui pendekatan yuridis
normatif dengan spesifikasi penelitian deskriptif analitis. Penelitian ini dilakukan
dengan dua tahap yaitu penelitian kepustakaan dengan cara meneliti data
sekunder berupa peraturan perundang-undangan, literatur, serta bahan lain
yang berkaitan dengan materi penelitian, dan penelitian lapangan sebagai
pendukung data sekunder melalui wawancara yang selanjutnya data dianalisis
berdasarkan analisis kualitatif dan hasilnya dipaparkan secara deskriptif.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa bila melihat
mengenai status hukum perkawinan yang dilakukan orang yang tidak memiliki
kewarganegaraan (stateless person) dengan warga negara Indonesia di
Indonesia masih menimbulkan pro kontra. Bila melihat dari Undang-Undang
Perkawinan maka perkawinan tersebut tidak dapat dilakukan dan tidak akan
memperoleh perlindungan hukum terhadap akibat hukum yang mungkin timbul
dari perkawinan tersebut. Bila melihat dari Undang-Undang Hubungan Luar
Negeri dikaitkan dengan hukum kebiasaan internasional maka perkawinan
tersebut dapat dilakukan dan memperoleh perlindungan hukum dari akibat
hukum yang mungkin timbul dari perkawinan tersebut sama seperti perkawinan
yang sah lainnya di Indonesia.
iv
LEGAL PROTECTIONS TOWARDS STATELESS PERSON WHO MARRIED
WITH INDONESIAN NATIONALITY IN INDONESIA BASED ON MARRIAGE
LAW ASSOCIATED WITH FORGEIN RELATIONS LAW
Deyra Anandra Gunawan
110110110088
ABSTRACT
Indonesia is a third party or transit state who recevies many refugees and
asylum seekers who coming illegaly to Indonesia and many of them is stateless
person. Refugees and asylum seekers who come to Indonesia placed at camps
is allow the interaction with navite people around camps which is Indonesian
nationality. One of the interaction is marriage which is an event law. On the legal
status and legal protection of marriage by stateless person with Indonesian
nationality in Indonesia until now Indonesia has not have any specifically law
about that marriage.
The method used is through normative juridical approach to the
specification of descriptive analytical research. This research was done in two
stages, the research literature by examining secondary data in the form of
legislation, literature, and other materials related to research materials, and field
research as supporting secondary data through interviews, by which the data is
analyzed based on qualitative analysis and the result is presented descriptively.
Based on the result of research it can be concluded that about legal
status of marriage by stateless person with Indonesian nationalitystill triggered
pros and cons. If we viewed from Marriage Law that marriage can not be done
and it will not obtain any legal protection of legal consequences that may arise
from that marriage. But if we viewed from Forgein Relation Law associated with
international customary law that marriage can be done and it will obtain any
legal procteion of legal consequences that may arise from that marriage which
is same like other legal marriage in Indonesia.
v
KEWARGANEGARAAN (STATELESS PERSON) YANG MENIKAH DENGAN
WARGA NEGARA INDONESIA DI INDONESIA DITINJAU DARI UNDANGUNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 TENTANG PERKAWINAN
DIHUBUNGKAN DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 37 TAHUN 1999
TENTANG HUBUNGAN LUAR NEGERI
Deyra Anandra Gunawan
110110110088
ABSTRAK
Indonesia merupakan negara pihak ketiga atau negara transit yang
menerima banyak pengungsi atau pun pencari suaka yang datang secara ilegal
ke negara Indonesia dan banyak diantaranya merupakan orang yang tidak
memiliki kewarganegaraan (stateless person). Para pengungsi atau pencari
suaka yang datang ke Indonesia ditempatkan pada tempat-tempat pengungsian
sehingga memungkinkan terjadinya interaksi dengan penduduk asli sekitar yang
merupakan warga negara Indonesia. Salah satu interaksi tersebut yaitu
perkawinan yang merupakan suatu peristiwa hukum. Mengenai status hukum
dan perlindungan hukum terhadap perkawinan yang dilakukan orang yang tidak
memiliki kewarganegaraan (stateless person) dengan warga negara Indonesia
di Indonesia sampai saat ini Indonesia belum memiliki pengaturan khusus yang
mengatur hal mengenai perkawinan tersebut.
Metode penelitian yang digunakan adalah melalui pendekatan yuridis
normatif dengan spesifikasi penelitian deskriptif analitis. Penelitian ini dilakukan
dengan dua tahap yaitu penelitian kepustakaan dengan cara meneliti data
sekunder berupa peraturan perundang-undangan, literatur, serta bahan lain
yang berkaitan dengan materi penelitian, dan penelitian lapangan sebagai
pendukung data sekunder melalui wawancara yang selanjutnya data dianalisis
berdasarkan analisis kualitatif dan hasilnya dipaparkan secara deskriptif.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa bila melihat
mengenai status hukum perkawinan yang dilakukan orang yang tidak memiliki
kewarganegaraan (stateless person) dengan warga negara Indonesia di
Indonesia masih menimbulkan pro kontra. Bila melihat dari Undang-Undang
Perkawinan maka perkawinan tersebut tidak dapat dilakukan dan tidak akan
memperoleh perlindungan hukum terhadap akibat hukum yang mungkin timbul
dari perkawinan tersebut. Bila melihat dari Undang-Undang Hubungan Luar
Negeri dikaitkan dengan hukum kebiasaan internasional maka perkawinan
tersebut dapat dilakukan dan memperoleh perlindungan hukum dari akibat
hukum yang mungkin timbul dari perkawinan tersebut sama seperti perkawinan
yang sah lainnya di Indonesia.
iv
LEGAL PROTECTIONS TOWARDS STATELESS PERSON WHO MARRIED
WITH INDONESIAN NATIONALITY IN INDONESIA BASED ON MARRIAGE
LAW ASSOCIATED WITH FORGEIN RELATIONS LAW
Deyra Anandra Gunawan
110110110088
ABSTRACT
Indonesia is a third party or transit state who recevies many refugees and
asylum seekers who coming illegaly to Indonesia and many of them is stateless
person. Refugees and asylum seekers who come to Indonesia placed at camps
is allow the interaction with navite people around camps which is Indonesian
nationality. One of the interaction is marriage which is an event law. On the legal
status and legal protection of marriage by stateless person with Indonesian
nationality in Indonesia until now Indonesia has not have any specifically law
about that marriage.
The method used is through normative juridical approach to the
specification of descriptive analytical research. This research was done in two
stages, the research literature by examining secondary data in the form of
legislation, literature, and other materials related to research materials, and field
research as supporting secondary data through interviews, by which the data is
analyzed based on qualitative analysis and the result is presented descriptively.
Based on the result of research it can be concluded that about legal
status of marriage by stateless person with Indonesian nationalitystill triggered
pros and cons. If we viewed from Marriage Law that marriage can not be done
and it will not obtain any legal protection of legal consequences that may arise
from that marriage. But if we viewed from Forgein Relation Law associated with
international customary law that marriage can be done and it will obtain any
legal procteion of legal consequences that may arise from that marriage which
is same like other legal marriage in Indonesia.
v