Perbaikan penampilan Tanaman Krisan (Chrysanthemum sp) Dengan Induksi Mutasi.

Perbaikan penampilan Tanaman Krisan (Chrysanthemum sp)
Dengan Induksi Mutasi

Oleh
Yusniwati, Dewi Hayati
Nomor Kontrak : 018/SPPP/PP/DP3M/IV/2005
ABSTRAK
Krisan (Chrysanthemum sp) merupakan salah satu tanaman hias yang memiliki nilai
ekonomis tinggi. Peningkatan konsumsi krisan baik sebagai komoditas ekspor maupun konsumsi
dalam negeri menuntut pengembangan tanaman krisan lebih baik dari yang sudah ada.
Aplikasi penelitian terhadap teknis budidaya untuk meningkatkan kualitas bunga krisan
di Indonesia sudah semakin baik dan berkembang. Perilisan varietas-varietas baru krisan
merupakan tugas pemulia tanaman. Varietas krisan yang dirilis adalah yang sesuai dengan
permintaan konsumen/pasar. Pemulian tanaman dengan teknik mutasi, baik menggunakan
mutagen fisik maupun mutagen kimia dapat meningkatkan variabilitas genetic, guna
mendapatkan varietas-varietas baru yang diminati oleh masyarakat. Berdasarkan permasalahan
diatas maka stelah dilakukan penelitian dengan tujuan : untuk mendapatkan penampilan tanaman
krisan yang baru, unik dan lebih baik dari varietas krisan yang sudah ada.
Percobaan dilakukan di Badan Tenaga Atom Nasional (BATAN), pasar Jumat, Jakarta
Selatan dan di laboratorium Genetika dan Pemuliaan Tanaman, Jurusan Budidaya Pertanian
Universitas Andalas Padang dari bulan April sampai November 2005. Rancangan yang

digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap dengan 4 perlakuan dan 5 ulangan. Adapun
perlakuaannya adalah dosis sinar gamma 0 Gy, 5 Gy. 10 Gy dan 15 Gy. Data hasil pengamatan
diolah secara statistik dengan uji lanjutan DNMRT pada taraf 5%.
Parameter yang diamati dalam percobaan ini meliputi : persentase bibit hidup, tinggi
bibit, jumlah cabang, dan jumlah daun. Parameter umur munculnya bunga, umur panen serta
diameter bunga tidak dapat dilaksanakan, karena sampai berakhirnya waktu penelitian ini bunga
belum ada yang muncul, tetapi pengamatan akan terus dilakukan. Pengamatan dilakukan secara
visual dan terukur pada tanaman induk pasca perlakuan iradiasi. Hasil percobaan menunjukkan
bahwa bibit krisan varietas Gold can Langen yang diberi iradiasi sinar gamma dengan dosis
sampai 15 Gy persentase bibit hidup 100 % sampai 16 MST. Dosis sinar gamma 5 Gy
mendorong terbentuknya cabang-cabang lateral. Dosis 10 Gy mulai menghambat pertumbuhan
bibit. Dengan dosis 15 Gy bibit tidak mengalami perkembangan lagi, walaupun bibitnya tidak
mati, tetapi tinggi bibit tidak mengalami pertambahan sejak dari awal perlakuan sampai 16 MST.
Secara visual, iradasi sinar gamma meningkatkan keragaman morfologi tanaman induk
krisan, dimana disini dihasilknanya cabang-cabang baru yang nantinya juga diharapkan dari
cabang-cabang basru tersebut akan keluar bunga yang juga mengalami perubahan dari induknya
karena telah mengalami mutasi, tetapi sampai akhir penelitian bunga belum hasilkan. Ini diduga
keadaan iklim untuk mendorong pembungaan tidak mendukung.