Peranan Anggaran Penjualan sebagai Alat Pengendalian dalam Rangka Meningkatkan Efektivitas Penjualan.

(1)

ABSTRACT

Sales are the main source income in the company. In selling activity, company needs controlling process as company successful depends on the profit that they got from sales income. A company has to do controlling and correction for sales activity so that it can be ran effectively based on company purpose.

Purpose of this research is to authenticate that sales budgeting as a tool of controlling being a benefit to increasing sales effectiveness.This research is doing in Mulyana Motor Dealer that is address in Jalan Raya Sukahati no.110 Bogor.

Method be done in this research is descriptive analysis with case study approach.This data collection is attained to observation, interview, and taking documentation in Mulyana Motor Dealer. Secondary data uses for this research is sales Budgeting and Sales Realization at 2006, 2007, and 2008. After receiving the data, it is processed using difference analysis. This research result indicates of sales grow every years. So that it can be cocluded that the sales Budgeting is a controlling Tool that contribute to Increasing Sales Effectiveness.


(2)

ABSTRAK

Penjualan merupakan sumber pendapatan yang utama bagi perusahaan. Dalam kegiatan penjualan, perusahaan memerlukan pengendalian karena keberhasilan suatu perusahaan bergantung pada laba yang diperoleh dari penjualan. Perusahaan harus melakukan pengendalian dan koreksi terhadap kegiatan penjualan agar berjalan efektif sesuai dengan tujuan perusahaan.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuktikan bahwa anggaran penjualan sebagai alat pengendalian berperan dalam rangka meningkatkan efektivitas penjualan. Penelitian ini dilakukan pada Dealer Mulyana Motor yang berlokasi di Jalan Raya Sukahati No. 110 Bogor.

Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi pada Dealer Mulyana Motor. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini adalah Anggaran Penjualan dan Realisasi Penjualan Tahun 2006, 2007, dan 2008. Setelah data diperoleh, pengolahan data menggunakan analisis selisih. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada kenaikan jumlah penjualan setiap tahunnya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Anggaran Penjualan sebagai Alat pengendalian berperan dalam rangka Meningkatkan Efektivitas Penjualan.


(3)

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN………. i

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI………. ii

KATA PENGANTAR………. iii

ABSTRACT………. vi

ABSTRAK………... vii

DAFTAR ISI……….. viii

DAFTAR GAMBAR………. xii

DAFTAR TABEL………..xiii

DAFTAR LAMPIRAN……….xiv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian……….. 1

1.2 Identifikasi Masalah………... 3

1.3 Tujuan Penelitian……… 4

1.4 Kegunaan Penelitian………... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Peranan………... 6

2.2 Anggaran……… 6


(4)

2.2.2 Tujuan Penganggaran……… 7

2.2.3 Proses Anggaran………... 8

2.2.4 Tahap-tahap Penyusunan Anggaran……… 10

2.2.5 Hal-hal yang harus Diperhatikan Dalam Penyusunan Anggaran……… 15

2.2.6 Karakteristik Anggaran………... 19

2.2.6.1 Karakteristik Prakiraan……… 20

2.2.7 Manfaat Anggaran………... 21

2.2.8 Jenis-jenis Anggaran………... 23

2.2.9 Keterbatasan Anggaran………... 27

2.3 Penjualan………... 28

2.3.1 Definisi Penjualan………... 28

2.3.2 Jenis-jenis Penjualan………... 28

2.3.3 Tahap-tahap Penjualan……… 29

2.3.4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kegiatan Penjualan……… 31

2.3.5 Cara Penjualan………. 34

2.4 Pengendalian………. 37

2.4.1 Definisi Pengendalian……….. 37

2.4.2 Jenis Pengendalian……….. 37

2.4.3 Proses Pengendalian……… 40

2.4.4 Ciri-ciri Sistem Pengendalian yang Efektif………. 42

2.4.5 Faktor Kontingensi Dalam Pengendalian……… 43


(5)

2.5.1 Pengertian Efektivitas……….. 45

2.5.2 Efektivitas Penjualan………... 45

2.5.3 Hubungan Pengendalian dengan Efektivitas Penjualan……….. 46

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian……… 47

3.2 Metode Penelitian……….. 47

3.2.1 Operasionalisasi Variabel………. 48

3.2.2 Sumber Data Penelitian……… 49

3.2.3 Teknik Pengumpulan Data………... 49

3.2.4 Pengolahan Data………... 50

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan………... 52

4.1.1 Sejarah Umum Perusahaan………... 52

4.1.2 Struktur Organisasi………... 52

4.1.3 Uraian Tugas……… 54

4.2 Pengendalian………. 56

4.3 Prosedur Penjualan……… 57

4.4 Penerapan Pengendalian Penjualan pada Dealer Mulyana Motor………. 58

4.5 Kesimpulan Pengujian………... 63

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan……… 65


(6)

DAFTAR PUSTAKA……… 68 LAMPIRAN………... 70 DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS………. 72


(7)

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 4.1 Struktur Organisasi Dealer Mulyana Motor……… 53


(8)

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1. Anggaran Penjualan Dealer Mulyana Motor

Tahun 2006, 2007, dan 2008………60 Tabel 4.2. Realisasi Penjualan Dealer Mulyana Motor

Tahun 2006, 2007, dan 2008………60 Tabel 4.3. Selisih Anggaran Penjualan dengan Realisasi Dealer Mulyana Motor

Tahun 2006 ………..61 Tabel 4.4. Selisih Anggarab Penjualan dengan Realisasi Dealer Mulyana Motor

Tahun 2007………...62

Tabel 4.5. Selisih Anggaran Penjualan dengan Realisasi Dealer Mulyana Motor


(9)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Kwitansi Penjualan Dealer Mulyana Motor……….70


(10)

Bab 1 Pendahuluan 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Penelitian

Sejalan dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia, berkembang pula dunia usaha dewasa ini, terbukti dengan berdirinya perusahaan besar, perusahaan menengah dan perusahaan kecil. Pengaruh dari banyak berdirinya perusahaan ini adalah semakin kompleksnya masalah-masalah yang dihadapi oleh perusahaan dan semakin ketatnya persaingan yang dihadapinya. Untuk menghadapi kondisi seperti ini para pengusaha dituntut untuk lebih cermat lagi supaya dapat mempertahankan kelangsungan hidup usahanya. Peranan anggaran penjualan sangat penting dalam meningkatkan efektivitas penjualan perusahaan. Anggaran penjualan perlu direncanakan sehingga tidak menggangu kelancaran jalannya produktivitas perusahaan. Kegagalan m elaksanakan salah sat u kegiat an akan ber akibat t erhadap k egiat an y ang lain.

Karena demikian besarnya pengaruh dari masing-masing kegiatan dalam perusahaan terhadap pelaksanaan kegiatan yang lainnya, manajemen perusahaan tidak mempunyai pilihan lain kecuali berusaha sebaik-baiknya supaya pelaksanaan seluruh kegiatan dapat dilaksanakan dengan baik. Upaya yang tepat dalam hal ini adalah menyusun sistem perencanan dan pengendalian yang memadai dalam sebuah anggaran (budget). Anggaran ini merupakan alat bantu manajemen perusahaan untuk menyusun perencanaan dan pengendalian kegiatan, tidak saja bagi perusahaan besar namun juga bagi perusahaan menengah dan kecil.


(11)

Bab 1 Pendahuluan 2

Anggaran sangat penting untuk kegiatan-kegiatan perencanaan keuangan dari manajer penjualan. Manajer berharap dapat mencapai tujuan penjualan tertentu dan anggaran digunakan untuk mengarahkan setiap anggota organisasi dalam mencapai tujuan tersebut. Sebagai alat pengendalian, anggaran berfungsi untuk mengevaluasi dan mengendalikan fungsi penjualan secara efektif, perlu ditetapkan standar untuk kerja tertentu. Dalam anggaran penjualan terdapat pendapatan dan pengeluaran penjualan yang dapat dijadikan standar sehingga merupakan pembanding dan penunjuk evaluasi bagi unjuk kerja riil. Jika dijumpai adanya penyimpangan, maka tindakan koreksi dan supervisi dapat dilakukan (Swastha,2001:80).

Banyaknya perusahaan yang bergerak dalam bidang yang sama menyebabkan persaingan yang ketat. Oleh karena itu, perusahaan harus dapat melakukan upaya agar penjualannya dapat mengungguli para pesaing. Untuk menunjang penjualan yang diharapkan, perusahaan melaksanakan kegiatan pemasaran, keuangan, administrasi, dan bagian lainnya. Bilamana masing-masing bidang membuat dan menentukan kegiatannya sendiri dan terlepas dari kegiatan bidang lain, maka besar sekali kemungkinannya kegiatan-kegiatan ini bukannya saling membantu, melainkan dapat saling bertentangan. Untuk mencegah hal tersebut, maka perlu dilakukan pengendalian dalam perusahaan (Anthony dkk,2005:73).

Seperti juga perencanaan, pengendalian dilaksanakan terus menerus. Proses pengendalian harus terus menerus dioperasikan di suatu perusahaan. Proses pengendalian didefinisikan sebagai proses mengukur dan mengevaluasi kinerja aktual dari setiap bagian organisasi suatu perusahaan serta membandingaknnya dengan tujuan dan standar yang telah ditetapkan, kemudian melaksanakan tindakan


(12)

Bab 1 Pendahuluan 3

perbaikan apabila diperlukan. Hal ini dilakukan untuk menjamin bahwa perusahaan dapat mencapai sasaran, tujuan, kebijakan, dan standar yang telah ditetapkan secara efisien. Proses perencanaan menetapkan sasaran, tujuan, kebijakan, dan standar yang berlaku di suatu perusahaan (Welsch dkk,2000:13).

Pengendalian biaya penjualan dapat dilakukan melalui penyusunan suatu anggaran. Anggaran merupakan rencana tertulis yang dinyatakan secara kuantitatif kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan dalam jangka waktu tertentu.

Dalam penelitian ini, peneliti memilih Dealer Mulyana Motor merupakan Dealer Penjualan dalam bidang otomotif. Peneliti tertarik untuk meneliti di Dealer Mulyana Motor karena dealer tersebut memiliki peningkatan penjualan yang cukup tinggi setiap tahunnya. Selain itu, dealer tersebut memiliki kelebihan lain, yaitu jika ada fluktuasi kenaikan harga bahan baku dasar, tidak mempangaruhi cash flow karena Dealer Mulyana Motor, tidak seperti perusahaan manufaktur. Di samping kelebihan yang dimilikinya, dealer tersebut memiliki beberapa kelemahan, diantaranya terdapat perangkapan tugas bagian pemasaran dan bagian gudang, serta kurangnya promosi yang seharusnya dilakukan oleh dealer yang cukup besar tersebut

Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, penulis tertarik mengadakan penelitian mengenai anggaran penjualan sebagai alat pengendalian dengan judul:

”PERANAN ANGGARAN PENJUALAN SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN DALAM RANGKA MENINGKATKAN EFEKTIVITAS PENJUALAN”

1.2 Identifikasi Masalah


(13)

Bab 1 Pendahuluan 4

1. Bagaimana peran anggaran penjualan sebagai alat pengendalian pada Dealer Mulyana Motor?

2. Seberapa besar anggaran penjualan berperan dalam meningkatkan efektivitas penjualan pada Dealer Mulyana Motor?

1.3 Tujuan Penelitian

Sesuai dengan pokok permasalahan yang diungkapkan di atas, tujuan dari penelitian ini adalah sebagai sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui pelaksanaan anggaran penjualan sebagai alat pengendalian pada Dealer Mulyana Motor,

2. Untuk mengetahui seberapa besar anggaran penjualan berperan dalam meningkatkan efektivitas penjualan Dealer Mulyana Motor.

1.4 Kegunaan Penelitian

Melalui penelitian yang dilakukan pada Dealer Mulyana Motor, diharapkan penulis dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak sebagai berikut:

1. Bagi Dealer yang menjadi obyek penelitian.

Pembahasan dalam skripsi ini diharapkan dapat menjadi bahan pemikiran sehingga Dealer dapat mengetahui kelemahan-kelemahan yang terjadi di dealernya, serta masukan yang bermanfaat untuk mengembangkan dealer dan memperbaiki kekurangan yang ada, khususnya dalam usaha meningkatkan efektivitas penjualan.


(14)

Bab 1 Pendahuluan 5

2. Bagi penulis.

Penelitian ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan penulis mengenai peranan anggaran penjualan yang sesungguhnya terjadi di dealer atau perusahaan, sehingga penulis dapat membandingkan konsep serta teori yang diperoleh di bangku kuliah dengan praktik yang terjadi di dealer atau perusahaan.

3. Sebagai pemenuhan salah satu syarat akademis dalam menempuh ujian sarjana Strata 1 (S-1) pada Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Kristen Maranatha.

4. Bagi pihak lain

Pembahasan ini dapat membantu menjadi sumber informasi bagi pihak yang ingin mengendalikan perusahaannya untuk meningkatan penjualan.


(15)

Bab V Kesimpulan Dan Saran    65

 

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan pada hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan penulis pada Dealer Mulyana Motor mengenai Peranan Anggaran Penjualan Sebagai Alat Pengendalian Dalam Rangka Meningkatkan Efektivitas Penjualan, penulis dapat menarik kesimpulan bahwa:

1. Anggaran penjualan sebagai alat pengendalian yang dilaksanakan pada Dealer Mulyana Motor telah memadai, hal ini dapat dilihat dari:

a. Penyusunan anggaran penjualan oleh Dealer Mulyana Motor sebagai tolak ukur penjualan. Adapun prosedur penyusunan anggaran dalam Dealer sebagai berikut:

• Semua pihak bersangkutan diberi kesempatan untuk ikut serta dalam penyusunan anggaran.

• Terdapat komunikasi yang baik antara pimpinan dengan bawahan dalam proses penyusunan anggaran.

• Setiap usulan yang disetujui dibuatkan anggarannya oleh pihak yang berwenang dan bertanggung jawab untuk memenuhinya.

• Anggaran perusahaan mempersiapkan analisis singkat keberhasilan anggaran untuk dilakukan perbaikan dan perencanaan baru.


(16)

Bab V Kesimpulan Dan Saran    66

 

• Hasil pelaporan prestasi anggaran diinformasikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan.

b. Membandingkan tolak ukur dan pelaksanaan penjualan yang sesungguhnya. Melalui penelitian yang dilakukan oleh penulis, diketahui bahwa Dealer mengalami peningkatan penjualan karena penerapan pengendalian penjualan yang baik dari tahun ke tahun sehingga tujuan dealer dapat tercapai. Selain itu, dealer menjadikan kepuasan konsumen sebagai salah satu kriteria pengukuran hasil penjualan.

c. Mencari sebab- sebab terjadinya penyimpangan

Penyimpangan yang terjadi pada Dealer Mulyana Motor akibat persaingan yang ketat dengan dealer yang sejenis dan kurangnya promosi. Selain itu, adanya perangkapan tugas bagian gudang dan bagian pemasaran dalam dealer yang dapat mengakibatkan kurang efektifnya kinerja karyawan.

d. Mengambil tindakan koreksi

Untuk mengatasi penyimpangan yang terjadi, Dealer perlu melakukan perbaikan dalam kegiatan penjualannya dengan mempromosikan produk yang dijualnya, baik melalui iklan, brosur atau media promosi lainnya. Sebaiknya terdapat pembagian tugas yang jelas dalam Dealer untuk membantu tercapainya pengendalian.

2. Pelaksanaan anggaran penjualan yang dilakukan Dealer Mulyana Motor dapat meningkatkan efektivitas penjualan yang dapat dilihat dari:


(17)

Bab V Kesimpulan Dan Saran    67

 

b. Realisasi penjualan lebih besar daripada anggarannya.

3. Anggaran penjualan sebagai alat pengendalian pada Dealer Mulyana Motor sampai sejauh ini sangat berperan dalam rangka meningkatkan efektivitas penjualan, hal ini terlihat dari persentase selisih anggaran penjualan dengan realisasi yang cukup besar.

5.2 Saran

Setelah melakukan penelitian, penulis mencoba memberikan saran perbaikan yang diharapkan dapat bermanfaat bagi Dealer Mulyana Motor dimasa mendatang, antara lain:

1. Dealer perlu melakukan kegiatan promosi agar penjualan meningkat.

2. Adanya pembagian tugas yang lebih jelas dalam dealer agar tidak terjadi perangkapan tugas.


(18)

DAFTAR PUSTAKA

Anthony, Robert N, dan Govindarajan, Vijay. 2005. “Management Controll System”. Yang Diterjemahkan oleh Drs. F. X. Kurniawan Tjakrawala dalam Sistem

Pengendalian Manajemen. Edisi 1. Jakarta: Salemba Empat.

Arens, Alvin, dan Loebbecke, James K. 2000. “Auditing”. Yang Diterjemahkan oleh Amir Abadi Jusuf dalam Audit. Edisi 2. Jakarta: Salemba Empat.

Arief Suadi, Ph. D. 2001. Sistem Pengendalian Manajemen. Yogyakarta: BPFE. Basu Swastha. 2001. Manajemen Penjualan. Edisi Ketiga. Yogyakarta” BPFE. Edy Sukarno. 2000. Sistem Pengendalian Manajemen. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Jogiyanto H. M. 2004. Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan Pengalaman- pengalaman. Yogyakarta: BPFE.

Kotler, Philip. 2000. “Marketing Management”. Yang Diterjemahkan oleh Ronny A. Rusli, S.E., AK., dan Drs. Benyamin Molan dalam buku Manajemen Pemasaran. Jakarta: PT. Prenhallindo.

Nafarin,M. 2004. Penganggaran Perusahaan. Edisi Revisi. Jakarta: Salemba Empat. Indrianto,Nur dan Supomo, Bambang. 2002. Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan Manajemen. Edisi 1. Yogyakarta: BPFE.

Robbins, Stephen P, dan Coulter, Mary. 2005. “Management”. Yang Diterjemahkan oleh Drs. T. Hermaya dalam buku Manajemen. Jakarta: PT. Prenhallindo. Shim, Jae. K, dan Siegel, Joel G. 2001. “Budgeting: Basics and Beyond”. Yang

Diterjemahkan oleh Juliu Maryadi, S. E., dan Neneng Natalina, S.E., dalam buku Anggaran: Pedoman Lengkap Langkah-langkah Penganggaran. Yogyakarta: Erlangga.

Soerjono Soekanto. 2002. Sosiologi Suatu Pengantar. Edisi 4. Jakarta:PT. Raja Grafindo Persada.


(19)

Welsch, Glenn. A, Hilton, Ronald. W, dan Gordon , Paul N. 2000. “Budgeting Planning and Profit Control”. Yang Diterjemahkan oleh Purwatiningsih dan Maudy Warouw dalam Anggaran: Perencanaan dan Pengendalian Laba. Edisi 1. Jakarta: Salemba Empat.

Wilson, James D, dan Campbell, John B. 1998. “Controllership: The Work of The Managerial Accountant”. Yang Diterjemahkan oleh Tjinjin Fenix Tjendera dalam Controllership: Tugas Akuntan Manajemen. Edisi 3. Jakarta: Erlangga.


(1)

2. Bagi penulis.

Penelitian ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan penulis mengenai peranan anggaran penjualan yang sesungguhnya terjadi di dealer atau perusahaan, sehingga penulis dapat membandingkan konsep serta teori yang diperoleh di bangku kuliah dengan praktik yang terjadi di dealer atau perusahaan.

3. Sebagai pemenuhan salah satu syarat akademis dalam menempuh ujian sarjana Strata 1 (S-1) pada Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Kristen Maranatha.

4. Bagi pihak lain

Pembahasan ini dapat membantu menjadi sumber informasi bagi pihak yang ingin mengendalikan perusahaannya untuk meningkatan penjualan.


(2)

Bab V Kesimpulan Dan Saran    65  

Universitas Kristen Maranatha 

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan pada hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan penulis pada Dealer Mulyana Motor mengenai Peranan Anggaran Penjualan Sebagai Alat Pengendalian Dalam Rangka Meningkatkan Efektivitas Penjualan, penulis dapat menarik kesimpulan bahwa:

1. Anggaran penjualan sebagai alat pengendalian yang dilaksanakan pada Dealer Mulyana Motor telah memadai, hal ini dapat dilihat dari:

a. Penyusunan anggaran penjualan oleh Dealer Mulyana Motor sebagai tolak ukur penjualan. Adapun prosedur penyusunan anggaran dalam Dealer sebagai berikut:

• Semua pihak bersangkutan diberi kesempatan untuk ikut serta dalam penyusunan anggaran.

• Terdapat komunikasi yang baik antara pimpinan dengan bawahan dalam proses penyusunan anggaran.

• Setiap usulan yang disetujui dibuatkan anggarannya oleh pihak yang berwenang dan bertanggung jawab untuk memenuhinya.

• Anggaran perusahaan mempersiapkan analisis singkat keberhasilan anggaran untuk dilakukan perbaikan dan perencanaan baru.


(3)

• Hasil pelaporan prestasi anggaran diinformasikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan.

b. Membandingkan tolak ukur dan pelaksanaan penjualan yang sesungguhnya. Melalui penelitian yang dilakukan oleh penulis, diketahui bahwa Dealer mengalami peningkatan penjualan karena penerapan pengendalian penjualan yang baik dari tahun ke tahun sehingga tujuan dealer dapat tercapai. Selain itu, dealer menjadikan kepuasan konsumen sebagai salah satu kriteria pengukuran hasil penjualan.

c. Mencari sebab- sebab terjadinya penyimpangan

Penyimpangan yang terjadi pada Dealer Mulyana Motor akibat persaingan yang ketat dengan dealer yang sejenis dan kurangnya promosi. Selain itu, adanya perangkapan tugas bagian gudang dan bagian pemasaran dalam dealer yang dapat mengakibatkan kurang efektifnya kinerja karyawan.

d. Mengambil tindakan koreksi

Untuk mengatasi penyimpangan yang terjadi, Dealer perlu melakukan perbaikan dalam kegiatan penjualannya dengan mempromosikan produk yang dijualnya, baik melalui iklan, brosur atau media promosi lainnya. Sebaiknya terdapat pembagian tugas yang jelas dalam Dealer untuk membantu tercapainya pengendalian.

2. Pelaksanaan anggaran penjualan yang dilakukan Dealer Mulyana Motor dapat meningkatkan efektivitas penjualan yang dapat dilihat dari:


(4)

Bab V Kesimpulan Dan Saran    67  

Universitas Kristen Maranatha  b. Realisasi penjualan lebih besar daripada anggarannya.

3. Anggaran penjualan sebagai alat pengendalian pada Dealer Mulyana Motor sampai sejauh ini sangat berperan dalam rangka meningkatkan efektivitas penjualan, hal ini terlihat dari persentase selisih anggaran penjualan dengan realisasi yang cukup besar.

5.2 Saran

Setelah melakukan penelitian, penulis mencoba memberikan saran perbaikan yang diharapkan dapat bermanfaat bagi Dealer Mulyana Motor dimasa mendatang, antara lain:

1. Dealer perlu melakukan kegiatan promosi agar penjualan meningkat.

2. Adanya pembagian tugas yang lebih jelas dalam dealer agar tidak terjadi perangkapan tugas.


(5)

Anthony, Robert N, dan Govindarajan, Vijay. 2005. “Management Controll System”. Yang Diterjemahkan oleh Drs. F. X. Kurniawan Tjakrawala dalam Sistem

Pengendalian Manajemen. Edisi 1. Jakarta: Salemba Empat.

Arens, Alvin, dan Loebbecke, James K. 2000. “Auditing”. Yang Diterjemahkan oleh Amir Abadi Jusuf dalam Audit. Edisi 2. Jakarta: Salemba Empat.

Arief Suadi, Ph. D. 2001. Sistem Pengendalian Manajemen. Yogyakarta: BPFE. Basu Swastha. 2001. Manajemen Penjualan. Edisi Ketiga. Yogyakarta” BPFE. Edy Sukarno. 2000. Sistem Pengendalian Manajemen. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Jogiyanto H. M. 2004. Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan Pengalaman- pengalaman. Yogyakarta: BPFE.

Kotler, Philip. 2000. “Marketing Management”. Yang Diterjemahkan oleh Ronny A. Rusli, S.E., AK., dan Drs. Benyamin Molan dalam buku Manajemen Pemasaran. Jakarta: PT. Prenhallindo.

Nafarin,M. 2004. Penganggaran Perusahaan. Edisi Revisi. Jakarta: Salemba Empat. Indrianto,Nur dan Supomo, Bambang. 2002. Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan Manajemen. Edisi 1. Yogyakarta: BPFE.

Robbins, Stephen P, dan Coulter, Mary. 2005. “Management”. Yang Diterjemahkan oleh Drs. T. Hermaya dalam buku Manajemen. Jakarta: PT. Prenhallindo. Shim, Jae. K, dan Siegel, Joel G. 2001. “Budgeting: Basics and Beyond”. Yang

Diterjemahkan oleh Juliu Maryadi, S. E., dan Neneng Natalina, S.E., dalam buku Anggaran: Pedoman Lengkap Langkah-langkah Penganggaran. Yogyakarta: Erlangga.

Soerjono Soekanto. 2002. Sosiologi Suatu Pengantar. Edisi 4. Jakarta:PT. Raja Grafindo Persada.


(6)

69 Universitas Kristen Maranatha   

Welsch, Glenn. A, Hilton, Ronald. W, dan Gordon , Paul N. 2000. “Budgeting Planning and Profit Control”. Yang Diterjemahkan oleh Purwatiningsih dan Maudy Warouw dalam Anggaran: Perencanaan dan Pengendalian Laba. Edisi 1. Jakarta: Salemba Empat.

Wilson, James D, dan Campbell, John B. 1998. “Controllership: The Work of The Managerial Accountant”. Yang Diterjemahkan oleh Tjinjin Fenix Tjendera dalam Controllership: Tugas Akuntan Manajemen. Edisi 3. Jakarta: Erlangga.