Pengaruh Profesionalisme Auditor Internal terhadap Prosedur Pemberian Kredit dalam Usaha Mencegah Terjadinya Kredit Macet.
vi Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT
The Influence Internal Audit Profession Standard Towards Credit Transfer Procedure in Effort Guard Consist Credit Stuck
This research owns target to find out whether internal audit rofession standard (Variable X) has positive influence towards credit transfer procedure in effort guard consist credit stuck. Variable X evaluated five dimensions, that are independence, professional proficiency, scope of work, performance of audit work, management of internal auditing department. While variable Y evaluated through four dimensions that are when credit application process, when credit analysis process, when credit drawing process, when credit applying feed back process. This research conducted at PT. Bank Mutiara branch Bandung street Ir. H. Juanda Number 28 Bandung, West Java.
Research methods used in this research is causal method, with using primary data and secondary data of data collection method. The research use qualitative data which are quantified by using ordinal scale. After data validity and reliability examined, valid and reliable data analyzed by using regression analysis.
From the research por the relation of both variables, with regression analysis, produced influence coefficient determination as 61,8% , meaning there are somewhat meaningful influence between internal audit rofession standard toward credit distribution procedure in effort guard consist credit stuck. Hereinafter, significant examination express that Ho is refused in spite of the calculation result indicate that the value t hit> t tabel (6,737>2,048).
Keywords : independence, professional proficiency, scope of work, when credit application process, when credit analysis process
(2)
vii Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK
Pengaruh Profesionalisme Auditor Internal terhadap Prosedur Pemberian Kredit dalam usaha Mencegah Terjadinya Kredit Macet
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah Profesionalisme Internal Auditor (Variabel X) berpengaruh positif terhadap Prosedur Pemberian Kredit dalam Usaha Mencegah Adanya Kredit Macet (Variabel Y). Variabel X ditinjau melalui lima dimensi yaitu Indepenensi, Kemampuan Profesional, Lingkup Pekerjaan, Pelaksanaan Kegiatan Pemeriksaan, Manajemen Bagian Internal Audit. Sedangkan variabel Y ditinjau melalui empat dimensi yaitu Pada saat proses permohonan kredit, Pada saat proses analisis kredit, Pada saat proses penarikan kredit, Pada saat proses umpan balik pelaksanaan kredit. Penelitian ini dilakukan pada PT. Bank Mutiara Tbk. Cabang Bandung Jalan Ir. H. Juanda Nomor 28 Bandung, Jawa Barat.
Metode Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kausal, dengan menggunakan data primer dan data sekunder sebagai metode pengumpulan data. Data yang digunakan untuk penelitian ini adalah data kuantitatif dengan menggunakan skala ordinal. Setelah dilakukan pengujian validitas dan reliabilitas, data yang valid dan reliabel tersebut kemudian diolah dan dianalisis dengan menggunakan analisis Regresi Sederhana.
Dari penelitian atas pengaruh dari kedua variabel dengan analisis Regresi Sederhana tersebut dihasilkan Koefisien determinasi sebesar 61,8%, yang berarti terdapat pengaruh positif yang cukup berarti antara Profesionalisme Internal Auditor terhadap Proses Pemberian Kredit dalam Usaha Mencegah Adanya Kredit Macet. Selanjutnya dari pengujian hipotesis yang dilakukan menyatakan bahwa Ho ditolak karena hasil perhitungan menunjukan bahwa nilai t hit> t tabel (6,737>2,048).
Kata-kata Kunci : Indepenensi, Kemampuan Profesional, Lingkup Pekerjaan, Pada saat proses permohonan kredit, Pada saat proses analisis kredit.
(3)
viii Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL... i
HALAMAN PENGEESAHAN... ... ii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI... iii
KATA PENGANTAR………... iv
ABSTRACT………... vi
ABSTRAK………... vii
DAFTAR ISI………... viii
DAFTAR GAMBAR... ... xi
DAFTAR TABEL... ... xii
DAFTAR LAMPIRAN... ... xiii
BAB I PENDAHULUAN………... 1
1.1. Latar Belakang ………. ... 1
1.2. Rumusan Masalah………... 6
1.3.Tujuan Penelitian………... 6
1.4. Manfaat Penelitian………... 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN PENGEMBANGANHIPOTESIS……... 8
2.1. Kajian Pustaka... 8
2.1.1. Pengendalian Internal... 8
2.1.1.1. Pengertian Pengendalian Internal... 8
2.1.1.2. Tujuan Pengendalian Intern... 10
2.1.1.3. Aspek Penegndalian Internal Kredit... 10
2.1.2. Audit Internal... 11
2.1.2.1. Pengertian Audit Internal... 11
(4)
ix Universitas Kristen Maranatha 2.1.2.3. Satuan Kerja Audit Internal (SKAI) Pelaksana
Fungsi Audit Intern Bank... 13
2.1.2.3.1. Tugas dan Peran Satuan Kerja Audit Internal (SKAI)... 14
2.1.2.3.2. Ruang Lingkup Satuan Kerja Audit Internal (SKAI)... 15
2.1.2.3.3. Profesionalisme Satuan Kerja Audit Internal (SKAI)... 15
2.1.3. Kredit... 19
2.1.3.1. Pengertian Kredit... 19
2.1.3.2. Tujuan Kredit... 20
2.1.3.3. Prinsip-Prinsip Pemberian Kredit... 20
2.1.3.4. Proses Pemberian Kredit... 23
2.1.3.5. Pengertian Kredit Macet... 30
2.2. Kerangka Pemikiran... 31
2.3. Pengembangan Hipotesis... 36
BAB III METODE PENELITIAN………... 41
3.1. Objek Penelitian………... 41
3.1.1. Sejarah Singkat PT. Bank Mutiara Tbk…………... 41
3.2. Populasi Sampel... 43
3.3. Operasional Variabel... 43
3.4. Jenis, Sumber dan Teknik Data... 47
3.4.1 Jenis Data dan Sumber Data………... 47
3.4.2 Teknik Pengumpulan data... 48
3.5 Metodologi Penelitian... 49
3.6 Teknik Analisis Data... 49
3.6.1 Uji Validitas... 49
3.6.2 Uji Reliabilitas... 50
3.6.3 Pengujian Hipotesis... 51
(5)
x Universitas Kristen Maranatha
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN……… 53
4.1. Hasil Penelitian... 53
4.1.1. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas... 53
4.1.1.1. Uji Validitas... 53
4.1.1.2. Uji Reliabilitas... 55
4.1.2. Analisis Statistik Deskriptif Data Responden... 56
4.1.2.1 Jenis Kelamin... 57
4.1.2.2. Lama Bekerja... 57
4.1.2.3. Usia... 58
4.1.2.4. Pendidikan... 59
4.1.3. Analisis Deskriptif Data Penelitian... 60
4.1.3.1. Profesionalisme Internal Auditor(X)………….. 61
4.1.3.2. Prosedur Pemberian kredit (Y)……….. 63
4.1.4. AnalisisProfesionalisme Internal Auditor (X) Terhadap Prosedur Pemberian Kredit (Y)……… 65
4.1.4.1. Analisis Koefisien Korelasi Product Moment.... 65
4.1.4.2. Analisis Persamaan Regresi Linier Sederhana... 66
4.1.4.3. Analisis Koefisien Determinasi... 67
4.1.4.4. Pengujian Hipotesis (Uji-t)... 68
4.2. Pembahasan... 69
4.2.1. Pengujian Pengaruh Profesionalisme Internal Auditor Terhadap Prosedur Pemberian kredit…... 69
4.2.2. Hasil Pengujian Hipotesis……….. 70
BAB V SIMPULAN DAN SARAN………... 71
5.1. Kesimpulan……….... 71
5.2. Saran……….. 71
DAFTAR PUSTAKA……….. 73
LAMPIRAN... 75
(6)
xi Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1 Model Kerangka Pemikiran………... 36
Gambar 2 Diagram Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin... 57
Gambar 3 Diagram Profil Responden Berdasarkan Lama Bekerja... 58
Gambar 4 Diagram Profil Responden Berdasarkan Usia... 59
(7)
xii Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel I Operasional Variabel Pelaksanaan Standar Profesi Internal
Audit (Variabel X)... 45
Tabel II Operasional Variabel Prosedur Pemberian Kredit (Variabel Y)... 46
Tabel III Rekapitulasi hasil uji validitas Profesionalisme Internal Auditor (X)... 53
Tabel IV Rekapitulasi hasil uji validitas Prosedur pemberian kredit (Y)………... 54
Tabel V Rekapitulasi hasil uji reliabilitas kuesioner penelitian……. 56
Tabel VI Jenis Kelamin... 57
Tabel VII Lama Bekerja... 57
Tabel VIII Usia………... 58
Tabel IX Pendidikan... 59
Tabel X Tanggapan Responden Tentang Profesionalisme Internal Auditor (X)... 61
Tabel XI Tanggapan Responden Tentang Prosedur Pemberian Kredit (Y)……….. 63
(8)
xiii Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran A Surat Keterangan Penelitian... 75 Lampiran B Kuesioner... 76 Lampiran C Struktur Organisasi PT. Bank Mutiara Tbk... 83
(9)
BAB I Pendahuluan
____________________________________________________________________
Universitas Kristen Maranatha
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ketergantungan dunia usaha terhadap sektor perbankan tampaknya semakin tinggi. Usaha apapun, baik dalam bidang industri, perdagangan, jasa, konstruksi, pertambangan, pertanian, dan sebagainya amat tergantung pada pembiayaan dari bank. Berbagai proyek investasi dalam lingkup dan skala apapun sering menggunakan dana perbankan, yakni seperti kredit atau pinjaman (Atep Afia, 2011). Akan tetapi kasus kredit macet kerap terjadi di dunia perbankan Indonesia. Berdasarkan data yang didapat dari situs resmi Bank Indonesia, hingga Januari 2011, total kredit macet perbankan di Indonesia mencapai Rp 29,62 triliun. Naik tipis 1,1% dibandingkan Januari 2010 yang berjumlah Rp 29,27 triliun. Jumlah kredit macet perbankan ini hanya 1,6% dari total kredit bank hingga akhir Januari 2011. Nilainya saat itu mencapai Rp 1.746,05 triliun. Kredit macet bank ini masuk dalam kategori kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) perbankan. Hingga akhir Januari 2011 jumlahnya mencapai Rp 48,304 triliun (2,77%). Jumlah NPL ini naik dibandingkan Januari 2010 yang merambah Rp 48,83 triliun(3,47%). Pimpinan Bank Indonesia Banjarmasin, Khairil Anwar, melalui pesan singkatnya pada Senin (11/4) pagi menuliskan NPL di Kalsel hingga akhir Februari 2011 lalu mencapai 3,47 persen. Jika diuangkan menjadi Rp 598 M (www.banjarmasinpost.co.id, diakses tanggal 10 Oktober 2011).
(10)
BAB I Pendahuluan
_________________________________________________________________
Universitas Kristen Maranatha 2
Wilayah DKI Jakarta tercatat paling besar menyumbang angka kredit macet atau non performing loan (NPL). Biro Humas BI. Difi Ahmad Johansyah, Senin (17/1) mengatakan, data Bank Indonesia (BI) per November 2010, kredit macet sektor perindustrian memiliki porsi paling besar yaitu Rp 6,6 triilun. Disusul oleh sektor perdagangan, restoran dan hotel sebesar Rp 4,2 triilun. Posisi kedua ditempati oleh kawasan Jawa Timur dengan nominal kredit macet Rp 1,8 triilun untuk sektor perdagangan, restoran dan hotel. Adapun untuk sektor Industri relatif Iebih kecil Rp 1.5 triilun. DI urutan ketiga ada wilayah Jawa Barat, dengan kredit macet untuk sektor perdagangan, restoran dan hotel mencapai Rp 1,6 triliun dan Industri Rp 1 triilun (www.bataviaase.co.id, diakses tanggal 10 Oktober 2011).
Kredit macet merupakan salah satu problem yang selalu dihadapi lembaga pembiayaan. Setiap lembaga pembiayaan yang memberikan layanan kredit tak bisa menolak kemungkinan terjadinya masalah ini dan harus selalu siap menghadapi. Apalagi kredit macet dan permasalahannya terbilang kompleks dan merupakan suatu risiko dari sebuah usaha yang mendapatkan kredit (Anne Ahira, 2011).
Kredit macet adalah suatu keadaan dimana nasabah sudah tidak sanggup membayar sebagian atau seluruh kewajibannya kepada bank seperti yang telah diperjanjikan (Deddy, 2009). Hal ini terutama disebabkan oleh kegagalan pihak debitur memenuhi kewajibannya untuk membayar angsuran (cicilan) pokok kredit beserta bunga yang telah disepakati kedua belah pihak dalam perjanjian kredit (Lukman, 2001).
Maka dari itu salah satu untuk mencegah terjadinya kredit macet yang sering terjadi di perbankan adalah melakukan prosedur pemberian kredit yang baik. Sebelum debitur memperoleh kredit terlebih dahulu harus melalui tahapan-tahapan
(11)
BAB I Pendahuluan
_________________________________________________________________
Universitas Kristen Maranatha 3
penilaian mulai dari pengajuan proposal kredit dan dokumen-dokumen yang diperlukan, pemeriksaan keaslian dokumen, analisis kredit sampai dengan kredit dikucurkan. Tahapan-tahapan dalam memberikan kredit ini kita kenal proses pemberian kredit. Tujuan proses pemberian kredit adalah untuk memastikan kelayakan suatu kredit, diterima atau ditolak. Dalam menentukan kelayakan suatu kredit maka dalam setiap tahap selalu dilakukan penilaian yang mendalam. Apabila dalam penilaian mungkin ada kekurangan maka pihak bank dapat meminta kembali ke nasabah atau bahkan langsung ditolak (Khairul, 2011).
Proses pemberian kredit merupakan bagian dari pengendalian internal kredit yang mutlak dilaksanakan untuk menghindari terjadinya kredit macet dan penyelesaian kredit macet. Pengendalian internal kredit adalah usaha-usaha untuk menjaga agar kredit yang diberikan tetap lancar, produktif dan tidak macet. Lancar dan produktif artinya kredit itu dapat ditarik kembali beserta bunganya sesuai dengan perjanjian yang telah disetujui kedua belah pihak. Hal ini penting karena jika kredit macet berarti kerugian bagi bank bersangkutan (Malayu Hasibuan, 1996).
Pengendalian internal kredit ini dilakukan oleh seorang auditor internal. The Institute of Internal Auditor menyatakan bahwa auditor internal adalah suatu kegiatan independensi , yang memberikan jaminan keyakinan serta konsultasi yang dirancang untuk memberikan suatu nilai tambah serta meningkatkan kegiatan operasi organisasi. Internal audit membantu organisasi dalam usaha mencapai tujuannya. Dengan cara memberikan suatu pendekatan disiplin yang sistematis untuk untuk mengevaluasi dan meningkatkan keefektifan pengendalian, proses pengaturan serta pengelolaan organisasi.
(12)
BAB I Pendahuluan
_________________________________________________________________
Universitas Kristen Maranatha 4
fungsi audit internal itu sendiri adalah fungsi penilaian yang independent dalam suatu organisasi yang diperlukan untuk memeriksa, menilai, dan mengevaluasi pengendalian internal, termasuk pengendalian internal kredit investasi. Tujuan audit bagi suatu perusahaan tidak hanya sekedar untuk mengamati dan mengecek kegiatan secara fisik saja, tetapi juga untuk melaksanakan suatu fungsi yang sangat berguna dalam melakukan pengecekan secara periodik terhadap catatan-catatan dan untuk menetapkan kebenaran catatan tersebut, mengevaluasi pengendalian internal dan mengecek adanya ketaatan pada prosedur yang telah ditetapkan (Gemilang, 2009). Fungsi pelaksanaannya telah diatur oleh Bank Indonesia dalam Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank (SPFAIB) yang merupakan standar minimal yang harus dipatuhi semua bank umum di Indonesia. Dalam melakukan kegiatan yang independen, internal auditor yang bergabung dalam SKAI dituntut untuk menjadi profesional, bahkan harus menjadi acuan dalam pelaksanaan fungsi internal auditnya. Penilaian pengendalian internal merupakan salah satu ruang lingkup dari pekerjaan internal audit.
Profesionalisme harus menjadi acuan dalam pelaksanaan fungsi audit intern. Sifat profesional adalah kondisi-kondisi kesempurnaan teknik yang dimiliki seseorang melalui dengan pengetahuan yang dimilikinya disertai latihan dan belajar selama bertahun-tahun yang berguna untuk mengembangkan teknik tersebut dan keinginan untuk mencapai kesempurnaan dan keunggulan dibandingkan dengan rekan sejawatnya. Auditor intern harus memiliki sikap mental dan etika serta tanggung jawab profesi yang tinggi, sehingga kualitas hasil kerjanya dapat dipertanggungjawabkan dan dapat digunakan untuk membantu terwujudnya perkembangan lembaga yang wajar dan sehat. Auditor intern juga harus memiliki
(13)
BAB I Pendahuluan
_________________________________________________________________
Universitas Kristen Maranatha 5
sikap mental yang baik yang tercermin dari kejujuran, obyektivitas, ketekunan dan loyalitasnya kepada profesi. Auditor intern harus mampu mengemukakan pendapat secara jujur dan bijaksana, sesuai dengan hasil temuannya. Auditor intern harus selalu mempertahankan sikap obyektif, sehingga dapat mengemukakan temuan berdasarkan bukti-bukti atau fakta-fakta yang dapat dipertanggungjawabkan. Dengan demikian laporan atas hasil temuan harus lengkap dan didasarkan pada analisis yang obyektif (Cris Kuntadi,2011). Fungsi dari audit interal akan berhasil jika internal auditor memiliki profesionalisme dalam melaksanakan tugas pemeriksaannya yaitu menilai semua kegiatan bank guna membantu manajemen untuk mencapai tujuannya.
Penelitian yang dilakukan Suzy Noviyanti (2008) berjudul skeptisme profesionalisme auditor dalam mendeteksi kecurangan mendapatkan hasil simpulan yaitu terdapat dukungan data yang signifikan secara statistik untuk hipotesis yang menyatakan bahwa auditor dengan tingkat kepercayaan berbasis identifikasi jika diberi penaksiran risiko kecurangan yang tinggi akan menunjukan skeptisme profesional yang lebih tinggi dalam mendeteksi kecurangan. Dan juga terdapat hasil dukungan data yang signifikan secara statistika untuk hipotesis yang mengatakan bahwa tipe kepribadian mempengaruhi sikap skeptisme profesional auditor.
Penelitian tentang kredit juga sudah dilakukan oleh Akromul (2003) berjudul pengelolaan kredit dengan pendekatan asset-based financing. Penelitian ini menyimpulkan penerapan kosep asset based financing sebagai instrumen pengendalian kredit masih direkomendasi oleh penulis dan berbagai kalangan pengamat perbankan sebagai instrumen terbaik dalam pengelolaan kredit bagi lembaga keuangan baik berupa bank maupun bukan bank, demi tercegahnya atau setidaknya demi terkuranginya potensi kredit macet yang dapat mengancam
(14)
BAB I Pendahuluan
_________________________________________________________________
Universitas Kristen Maranatha 6
kelangsungan operasi perusahaan pemberi kredit tersebut. Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian pengaruh profesionalisme auditor internal terhadap proses pemberian kredit untuk mencegah terjadinya kredit macet. Hasil dari penelitian tersebut dituangkan dalam skripsi yang berjudul ”Pengaruh Profesionalisme Auditor Internal terhadap Prosedur Pemberian Kredit dalam usaha Mencegah Terjadinya Kredit Macet”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka penulis merumuskan permasalahan yang akan menjadi topik pembahasan dalam penelitian ini adalah :
Apakah profesionalisme internal auditor berpengaruh positif terhadap prosedur pemberian kredit dalam usaha mencegah adanya kredit macet?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah :
Untuk menguji seberapa besar pengaruh positif profesionalisme internal auditor terhadap prosedur pemberian kredit dalam usaha mencegah adanya kredit macet
1.4 Manfaat Penelitian
Melalui penelitian yang dilakukan, penulis berharap agar hasilnya dapat bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan pada makalah ini, yaitu:
(15)
BAB I Pendahuluan
_________________________________________________________________
Universitas Kristen Maranatha 7
1. Bagi penulis
Memberikan ilmu pengetahuan dan wawasan bagi penulis mengenai internal audit dan cara penegndalian yang ditetapkan oleh suatu bank dalam memberikan pinjamannya.
2. Bagi pihak bank
Menjadi bahan masukan bagi bank untuk melakukan peningkatan pada profesionalisme auditor internal, sehingga kualitas internal auditor semakin baik terutama dalam rangka meningkatkan pengendalian intern atas pemberian pemberian pinjaman kepada nasabah. Jika pelaksanaanya efektif maka pada akhirnya dapat meningkatkan kinerja bank secara keseluruhan. 3. Bagi penulis dan masyarakat
Melaui dari penelitian ini, penulis berharap dapat memperluas pengetahuan dan juga wawasan informasi mengenai peran profesionalisme auditor internal sebagai masukan dan tambahan referensi bagi pihak yang teratrik pada bidang perbankan. Terutama profesionalisme auditor internal terhadap proses kredit suatu perbankan untuk mencegah terjadinya kredit macet serta emmeproleh gambaran yang lebih jelas dalam pelaksanaanya di lapangan. .
(16)
Universitas Kristen Maranatha
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 KesimpulanBerdasarkan penelitian yang telah dilakukan di PT.Bank Mutiara Tbk. Cabang Bandung dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
Berdasarkan hasil penelitian dan pengujian statistik dengan menggunakan analisis regresi sederhana, terhadap pengaruh antara profesionalisme internal auditor terhadap prosedur pemberian kredit. Koefisien yang diperoleh ialah koefisien yang berarti; dengan demikian internal auditor memiliki pengaruh yang signifikan terhadap efektivitas prosedur pemberian kredit.
5.2 Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, hasil penelitian dan kesimpulan telah dijabarkan sebelumnya, maka penulis memberikan beberapa saran sebagai berikut:
1. Saran untuk perusahaan
Pihak perusahaan sebaiknya lebih meningkatkan profesionalisme internal auditor dengan memegang prinsip-prinsip yang telah ada guna menciptakan profesionalisme dalam satuan pengawasan intern khususnya dengan pelatihan yang diselenggarakan perusahaan diharapkan para internal auditor pada PT. Bank Mutiara
(17)
Universitas Kristen Maranatha
72
Tbk. menjadi pribadi berkualitas guna mencapai tujuan perusahaan pada umunya dan efektivitas prosedur pemberian kredit khususnya.
2. Saran bagi penelitian selanjutnya
Penelitian ini hanya dilakukan di PT.Bank Mutiara Tbk. Cabang bandung akan lebih baik jika penelitian dilakukan di PT.Bank Mutiara Tbk. dengan sebaran wilayah yang lebih luas lagi, misalnya untuk regional pulau jawa, sehingga hasil yang diperoleh dapat digeneralisasi untuk PT.Bank Mutaiara Tbk. secara keseluruhan.
Peneliti sebaiknya menggunakan lebih banyak sampel penelitian untuk diharapkan mendapatkan kesimpulan yang dapat diambil lebih akurat dan terhindar dari bias akibat tidak terwakilinya karakter populasi.
(18)
73 Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR PUSTAKA
Afia, Atep (2011). Dunia Usaha dan Peran Perbankan. PantonaNews.com, 19 Juni 2011 diakses dari pada tanggal 10 Oktober 2011.
Ahira, Anne (2011), UKM , Kredit Macet dan Permasalahnnya. Diakses dari http://www.anneahira.com/kredit-macet-dan-permasalahannya.htm pada tanggal 10 Oktober 2011.
Eka, D. (2011). Total Kredit Macet Capai Rp29,62 Triliun. Banjarmasinpost.co.id, 11 April 2011 diakses dari pada tanggal 10 Oktober 2011.
Edward, Deddy (2009), Cara Mendeteksi Gejala & Penyebab Kredit Bermasalah. 1 September 2009 diakses dari
http://usaha-umkm.blog.com/2009/09/01/cara-mendeteksi-gejala-penyebab-kredit-bermasalah/ pada tanggal 10 Oktober 2011. Hasibuan, Malayu (1996). Pengertian dan Tujuan Pengendalian Kredit Bank. Diakses dari http://id.shvoong.com/business-management/2145638-pengertian-dan-tujuan-pengendalian-kredit/#ixzz1aS6TukDB pada tanggal 10 Oktober 2011. Ibad, Akromul (2003). Pengelolaan Kredit Dengan Pendekatan Asset-based Financing. Jurnal Ekonomi Perusahaan, 10 (2) Juni.
Ikatan Akuntan Indonesia (2001). Standar Profesional Akuntan Publik. Salemba Empat, Jakarta.
Ikhsan, Arfan (2007). Profesionalisme Auditor Pada Kantor Akuntan Publik Dilihat Dari Perbedaan Gender, Kantor Akuntan Publik Dan Hirarki Jabatannya. Jurnal Bisnis dan Akuntansi, 9 (3) Desember.
Indriantoro, N. (2002). Metodologi Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi & Manajemen. BPFE, Yogyakarta.
Ito (2011). Kredit Macet Terbesar Ada di Jakarta. www.bataviaase.co.id, 18 Jan 2011 diakses dari http://bataviase.co.id/node/536056 pada tanggal 10 Oktober 2011. Jogiyanto (2007). Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan Pengalaman-Pengalaman. BPFE, Yogyakarta.
Kasmir (2002). Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. PT.Raja Grafindo Persada, Jakarta.
(19)
74 Universitas Kristen Maranatha Lukman (2001). Pengertian Kredit Bermasalah. Diakses dari
http://id.shvoong.com/business-management/investing/2195291-pengertian-kredit-bermasalah/#ixzz1aS5tYLn0 pada tanggal 10 Oktober 2011.
Maddy, Khairul (2010). Prosedur Pemberian Kredit. 4 April 2010 diakses dari http://ammarawirausaha.blogspot.com/2010/04/prosedur-pemberian-kredit.html pada tanggal 10 Oktober 2011.
Mulyadi ( 2002). Auditing. Edisi keenam, Salemba Empat, Jakarta.
Noviyanti, Suzy (2008). Skeptisme Profesional Auditor Dalam Mendeteksi Kecurangan. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia, 5 (1) Juni.
Pasaribu, Hiras (1999). Pengaruh Profesionalisme Satuan Pengawasan Intern Dan Pelaporan Hasil Pemeriksaan Terhadap Keefektifan Pengendalian Pelaksanaan Anggaran. Jurnal Akuntansi dan Manajemen. 5 (1) Juni.
Peraturan Bank Indonesia No. 1/6/PBI/99 tentang Tugas dan Tanggungjawab Satuan kerja Audit Internal (SKAI).
Sawyer et al. (2005). Sawyers’s Internal Auditing. Buku 1 s.d 3, edisi ke lima. Salemba Empat. Jakarta, Indonesia.
Sugiyono (2004). Metode Penelitian Bisnis. Cetakan Keenam, CV. Alfabeta, Bandung.
Tawaf, Tjukria (2000). Audit Intern Bank. Salemba Empat, Jakarta
The Institue of Internal Auditors (IIA’s Board of Directors), 1999. Standars for the
Professional Practice of Internal Auditing. Jakarta.
Tri, Gemilang (2009). Peranan Audit Internal Di Dalam Menunjang Efektifitas Pengendalian Internal Pada Produk Bank Kredit Investasi. 14 November 2009 diakses dari http://gemilangtrimeidhasari.wordpress.com/2009/11/14/peranan-audit- internal-di-dalam-menunjang-efektifitas-pengendalian-internal-pada-produk-bank-kredit-investasi-3/ pada tanggal 10 Oktober 2011.
(1)
BAB I Pendahuluan
_________________________________________________________________ 6
kelangsungan operasi perusahaan pemberi kredit tersebut. Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian pengaruh profesionalisme auditor internal terhadap proses pemberian kredit untuk mencegah terjadinya kredit macet. Hasil dari penelitian tersebut dituangkan dalam skripsi yang berjudul ”Pengaruh Profesionalisme Auditor Internal terhadap Prosedur Pemberian Kredit dalam usaha Mencegah Terjadinya Kredit Macet”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka penulis merumuskan permasalahan yang akan menjadi topik pembahasan dalam penelitian ini adalah :
Apakah profesionalisme internal auditor berpengaruh positif terhadap prosedur pemberian kredit dalam usaha mencegah adanya kredit macet?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah :
Untuk menguji seberapa besar pengaruh positif profesionalisme internal auditor terhadap prosedur pemberian kredit dalam usaha mencegah adanya kredit macet
(2)
BAB I Pendahuluan
_________________________________________________________________
Universitas Kristen Maranatha 7
1. Bagi penulis
Memberikan ilmu pengetahuan dan wawasan bagi penulis mengenai internal audit dan cara penegndalian yang ditetapkan oleh suatu bank dalam memberikan pinjamannya.
2. Bagi pihak bank
Menjadi bahan masukan bagi bank untuk melakukan peningkatan pada profesionalisme auditor internal, sehingga kualitas internal auditor semakin baik terutama dalam rangka meningkatkan pengendalian intern atas pemberian pemberian pinjaman kepada nasabah. Jika pelaksanaanya efektif maka pada akhirnya dapat meningkatkan kinerja bank secara keseluruhan. 3. Bagi penulis dan masyarakat
Melaui dari penelitian ini, penulis berharap dapat memperluas pengetahuan dan juga wawasan informasi mengenai peran profesionalisme auditor internal sebagai masukan dan tambahan referensi bagi pihak yang teratrik pada bidang perbankan. Terutama profesionalisme auditor internal terhadap proses kredit suatu perbankan untuk mencegah terjadinya kredit macet serta emmeproleh gambaran yang lebih jelas dalam pelaksanaanya di lapangan. .
(3)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di PT.Bank Mutiara Tbk. Cabang Bandung dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
Berdasarkan hasil penelitian dan pengujian statistik dengan menggunakan analisis regresi sederhana, terhadap pengaruh antara profesionalisme internal auditor terhadap prosedur pemberian kredit. Koefisien yang diperoleh ialah koefisien yang berarti; dengan demikian internal auditor memiliki pengaruh yang signifikan terhadap efektivitas prosedur pemberian kredit.
5.2 Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, hasil penelitian dan kesimpulan telah dijabarkan sebelumnya, maka penulis memberikan beberapa saran sebagai berikut:
1. Saran untuk perusahaan
(4)
Universitas Kristen Maranatha 72
Tbk. menjadi pribadi berkualitas guna mencapai tujuan perusahaan pada umunya dan efektivitas prosedur pemberian kredit khususnya.
2. Saran bagi penelitian selanjutnya
Penelitian ini hanya dilakukan di PT.Bank Mutiara Tbk. Cabang bandung akan lebih baik jika penelitian dilakukan di PT.Bank Mutiara Tbk. dengan sebaran wilayah yang lebih luas lagi, misalnya untuk regional pulau jawa, sehingga hasil yang diperoleh dapat digeneralisasi untuk PT.Bank Mutaiara Tbk. secara keseluruhan.
Peneliti sebaiknya menggunakan lebih banyak sampel penelitian untuk diharapkan mendapatkan kesimpulan yang dapat diambil lebih akurat dan terhindar dari bias akibat tidak terwakilinya karakter populasi.
(5)
DAFTAR PUSTAKA
Afia, Atep (2011). Dunia Usaha dan Peran Perbankan. PantonaNews.com, 19 Juni 2011 diakses dari pada tanggal 10 Oktober 2011.
Ahira, Anne (2011), UKM , Kredit Macet dan Permasalahnnya. Diakses dari http://www.anneahira.com/kredit-macet-dan-permasalahannya.htm pada tanggal 10 Oktober 2011.
Eka, D. (2011). Total Kredit Macet Capai Rp29,62 Triliun. Banjarmasinpost.co.id, 11 April 2011 diakses dari pada tanggal 10 Oktober 2011.
Edward, Deddy (2009), Cara Mendeteksi Gejala & Penyebab Kredit Bermasalah. 1 September 2009 diakses dari
http://usaha-umkm.blog.com/2009/09/01/cara-mendeteksi-gejala-penyebab-kredit-bermasalah/ pada tanggal 10 Oktober 2011. Hasibuan, Malayu (1996). Pengertian dan Tujuan Pengendalian Kredit Bank. Diakses dari http://id.shvoong.com/business-management/2145638-pengertian-dan-tujuan-pengendalian-kredit/#ixzz1aS6TukDB pada tanggal 10 Oktober 2011. Ibad, Akromul (2003). Pengelolaan Kredit Dengan Pendekatan Asset-based Financing. Jurnal Ekonomi Perusahaan, 10 (2) Juni.
Ikatan Akuntan Indonesia (2001). Standar Profesional Akuntan Publik. Salemba Empat, Jakarta.
Ikhsan, Arfan (2007). Profesionalisme Auditor Pada Kantor Akuntan Publik Dilihat Dari Perbedaan Gender, Kantor Akuntan Publik Dan Hirarki Jabatannya. Jurnal Bisnis dan Akuntansi, 9 (3) Desember.
Indriantoro, N. (2002). Metodologi Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi & Manajemen. BPFE, Yogyakarta.
Ito (2011). Kredit Macet Terbesar Ada di Jakarta. www.bataviaase.co.id, 18 Jan 2011 diakses dari http://bataviase.co.id/node/536056 pada tanggal 10 Oktober 2011.
(6)
74 Universitas Kristen Maranatha Lukman (2001). Pengertian Kredit Bermasalah. Diakses dari
http://id.shvoong.com/business-management/investing/2195291-pengertian-kredit-bermasalah/#ixzz1aS5tYLn0 pada tanggal 10 Oktober 2011.
Maddy, Khairul (2010). Prosedur Pemberian Kredit. 4 April 2010 diakses dari http://ammarawirausaha.blogspot.com/2010/04/prosedur-pemberian-kredit.html pada tanggal 10 Oktober 2011.
Mulyadi ( 2002). Auditing. Edisi keenam, Salemba Empat, Jakarta.
Noviyanti, Suzy (2008). Skeptisme Profesional Auditor Dalam Mendeteksi Kecurangan. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia, 5 (1) Juni.
Pasaribu, Hiras (1999). Pengaruh Profesionalisme Satuan Pengawasan Intern Dan Pelaporan Hasil Pemeriksaan Terhadap Keefektifan Pengendalian Pelaksanaan Anggaran. Jurnal Akuntansi dan Manajemen. 5 (1) Juni.
Peraturan Bank Indonesia No. 1/6/PBI/99 tentang Tugas dan Tanggungjawab Satuan kerja Audit Internal (SKAI).
Sawyer et al. (2005). Sawyers’s Internal Auditing. Buku 1 s.d 3, edisi ke lima. Salemba Empat. Jakarta, Indonesia.
Sugiyono (2004). Metode Penelitian Bisnis. Cetakan Keenam, CV. Alfabeta, Bandung.
Tawaf, Tjukria (2000). Audit Intern Bank. Salemba Empat, Jakarta
The Institue of Internal Auditors (IIA’s Board of Directors), 1999. Standars for the Professional Practice of Internal Auditing. Jakarta.
Tri, Gemilang (2009). Peranan Audit Internal Di Dalam Menunjang Efektifitas Pengendalian Internal Pada Produk Bank Kredit Investasi. 14 November 2009 diakses dari http://gemilangtrimeidhasari.wordpress.com/2009/11/14/peranan-audit- internal-di-dalam-menunjang-efektifitas-pengendalian-internal-pada-produk-bank-kredit-investasi-3/ pada tanggal 10 Oktober 2011.