Studi Deskriptif Mengenai Profile Holland pada Mahasiswa Psikologi di Universitas "X" Bandung.

(1)

ii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

The research was conducted to determine the description of Holland's profile on psychology student at the University "X" Bandung. The design of this study is a descriptive study to obtain the facts - facts about the profile and characteristics of interest owned by a psychology student who contracted courses Proposed Research at the University "X" Bandung. In this research, taken as a sample of 130 students with a record is still active as a student of Psychology at the University "X" Bandung. A measuring tool used in this study is a questionnaire from Holland, which is Vocational Preference Inventory. Measuring instrument consists of 216 questions divided into 3 parts, the 66 questions about activities that are selected based on a favorite subject, 66 questions about the competence selected in accordance with the appreciation of the ability of the subjects and 84 statements about work that can be selected in accordance with the wishes of the subject.

Based on the data processing is done, the obtained results that the students who signed the Psychology course at the University "X" Bandung has a profile of Holland : SAE (20.77%), SEA (12.31%), SAC (11.54% ), SEC (10%),

ASE (7.69%), SCE (5.38%), SEI (4.61%), ASC (3.07%), CSA (0.77%), REI

( 0.77%), SAI (1.54%), SIA (1.54%), SCA (1.54%), ESA (1.54%), ESC (2.31%),

ECS (0, 77%), EAS (0.77%), ASI (1.54%), AIS (0.77%), AES (3.07%), IAS

(1.54%), REC (0.77% ), SER (0.77%), SCI (0.77%), SIE (0.77%), SIC (0.77%),

SRC (0.77%), ESR (0.77%), and RSE (0.77%).

The conclusion of this study is that the students of Psychology at the University "X" Bandung has a varied interest profile. In addition, there are four dominant profiles that interest : SAE, SEA, SAC and SEC. Of the four profiles, the type that has consistency, congruence and identity is of type S. While type A and E are said to have differentiation.

The advice can be given is to help students of Psychology at the University "X" Bandung in the selection of occupations that fit the profile of interest after they finish their studies. Should the faculty to facilitate student of Psychology in order to develop an interest - their interest in accordance with the type of personality.


(2)

iii Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran mengenai profil Holland pada mahasiswa Psikologi di Universitas ”X” Bandung. Rancangan penelitian ini merupakan studi deskriptif untuk memperoleh fakta – fakta dan karakteristik mengenai profil minat yang dimiliki oleh mahasiswa Psikologi yang mengontrak mata kuliah Usulan Penelitian di Universitas ”X” Bandung. Dalam penelitian ini diambil 130 orang mahasiswa sebagai sampel dengan catatan

masih aktif sebagai mahasiswa Psikologi di Universitas ”X” Bandung. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner dari Holland, yaitu Vocational Preference Inventory. Alat ukur ini terdiri dari 216 pertanyaan yang terbagi menjadi 3 bagian, yaitu 66 pertanyaan mengenai aktivitas yang dipilih berdasarkan kesukaan subyek, 66 pertanyaan mengenai kompetensi yang dipilih sesuai dengan penghayatan kemampuan subyek dan 84 pernyataan mengenai pekerjaan yang dapat dipilih sesuai dengan keinginan subyek.

Berdasarkan pengolahan data yang dilakukan, diperoleh hasil bahwa

mahasiswa Psikologi di Universitas ”X” Bandung memiliki profil Holland, yaitu SAE (20,77%), SEA (12,31%), SAC (11,54%), SEC (10%), ASE (7,69%), SCE (5,38%), SEI (4,61%), ASC (3,07%), CSA (0,77%), REI (0,77%), SAI (1,54%), SIA (1,54%), SCA (1,54%), ESA (1,54%), ESC (2,31%), ECS (0,77%), EAS (0,77%), ASI (1,54%), AIS (0,77%), AES (3,07%), IAS (1,54%), REC (0,77%), SER (0,77%), SCI (0,77%), SIE (0,77%), SIC (0,77%), SRC (0,77%), ESR (0,77%), dan RSE (0,77%).

Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa mahasiswa Psikologi di

Universitas ”X” Bandung memiliki profil minat yang bervariasi. Selain itu, terdapat empat profil minat yang dominan pada, yaitu SAE, SEA, SAC dan SEC. Dari keempat profil tersebut, tipe yang memiliki konsistensi, kongruensi dan identitas adalah tipe S. Sedangkan tipe A dan E dikatakan memiliki diferensiasi.

Saran yang dapat diberikan adalah membantu mahasiswa Psikologi di

Universitas “X” Bandung dalam pemilihan bidang pekerjaan yang sesuai dengan profil minat setelah mereka menyelesaikan studinya. Hendaknya pihak fakultas dapat memfasilitasi mahasiswa Psikologi agar bisa mengembangkan minat – minat mereka sesuai dengan tipe kepribadian.


(3)

iv Universitas Kristen Maranatha DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN... i

ABSTRAK... .. ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR SKEMA ... ix

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang Masalah ... 1

1.2. Identifikasi Masalah ... 7

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian ... 8

1.3.1. Maksud Penelitian ... 8

1.3.2. Tujuan Penelitian ... 8

1.4. Kegunaan Penelitian... 8

1.4.1. Kegunaan Ilmiah ... 8

1.4.2. Kegunaan Praktis ... 8

1.5. Kerangka Pemikiran ... 9


(4)

v Universitas Kristen Maranatha

BAB II. TINJAUAN TEORI ... 16

2.1 Tinjauan Teori Kepribadian J.L. Holland ... 16

2.1.1. Definisi Kepribadian ... 16

2.1.2. Prinsip Dasar Teori Holland... 17

2.1.3. Empat Asumsi Dasar Holland ... 19

2.2 Tipe Kepribadian menurut J.L. Holland ... 23

2.3 Hubungan antar Tipe ... 29

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ... 31

3.1. Rancangan Penelitian ... 31

3.2. Variabel Penelitian ... 32

3.3. Definisi Operasional... 32

3.4. Alat Ukur ... 33

3.4.1. Jenis Alat Ukur ... 33

3.4.2. Prosedur Pengisian ... 34

3.4.3. Cara Skoring... 34

3.5. Data Penunjang ... 37

3.6. Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur ... 37

3.7. Populasi Sasaran... 37

3.8. Karakteristik Sampel ... 38


(5)

vi Universitas Kristen Maranatha

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN... 39

4.1. Gambaran Responden Berdasarkan Jenis Kelamin... 39

4.2. Gambaran Responden Berdasarkan Alasan Memilih Fakultas Psikologi . 39 4.3. Gambaran Responden Berdasarkan IPK ... 40

4.4. Gambaran Responden Berdasarkan Pendidikan ... 41

4.5. Gambaran Responden Berdasarkan Daerah Temapat Tinggal ... 41

4.6. Hasil Penelitian dan Pembahasan... 42

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 47

5.1. Kesimpulan ... 47

5.2. Saran ... 48

DAFTAR PUSTAKA DAFTAR RUJUKAN LAMPIRAN


(6)

vii Universitas Kristen Maranatha DAFTAR BAGAN

Bagan 1.1. Kerangka Pikir ... 14 Bagan 2.1. Perkembangan Tipe Keperibadian Holland ... 20 Bagan 3.1. Rancangan Penelitian ... 31


(7)

viii Universitas Kristen Maranatha DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Indikator Alat Ukur... 35

Tabel 4.1. GambaranResponden Berdasarkan Jenis Kelamin... 39

Tabel 4.2. Gambaran Responden Berdasarkan Alasan Memilih Fakultas Psikologi... 39

Tabel 4.3. GambaranResponden Berdasarkan IPK... 40

Tabel 4.4. GambaranResponden Berdasarkan Pendidikan... 41

Tabel 4.5. GambaranResponden Berdasarkan Daerah Tempat Tinggal... 41


(8)

ix Universitas Kristen Maranatha DAFTAR GAMBAR


(9)

(10)

Gambaran Umum Perguruan Tinggi

Menurut Undang – Undang Republik Indonesia No. 23 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional menyatakan bahwa Perguruan tinggi adalah satuan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan tinggi berbentuk akademi, politeknik, sekolah tinggi, institut dan universitas. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, ahlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Pendidikan profesional adalah pendidikan yang mengutamakan peningkatan kemampuan penerapan ilmu pengetahuan. Pendidikan akademik adalah pendidikan yang mengutamakan penguasaan dan perluasan wawasan ilmu pengetahuan.

Fakultas Psikologi Maranatha 1. Sejarah

Pada tanggal 9 April 1964, berdirilah Perkumpulan Intelegensia Kristen sebagai upaya pemikiran mengenai masa depan para mahasiswa Universitas Kristen Indonesia Immanuel. Upaya yang dilakukan antara lain dengan menghubungi Universitas Kristen Indonesia Jakarta dan Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. Ternyata, kedua universitas tersebut tidak dapat menampung mahasiswa Universitas Kristen Indonesia Immanuel tersebut.


(11)

Berangkat dari kenyataan tersebut, Perkumpulan Intelegensia Kristen Bandung mendirikan Yayasan Perguruan Tinggi Kristen Maranatha dengan Akte Notaris Kurniati tanggal 14 Juli 1965 no.61. Yayasan Perguruan Tinggi Kristen Maranatha didukung oleh Gereja Kristen Indonesia dan Gereja Kristen Pasundan.Sebagai tindak lanjut dari berdirinya Yayasan Perguruan Tinggi Kristen Maranatha, didirikanlah Universitas Kristen Maranatha pada tanggal 11 September 1965, yang terdiri dari Fakultas Kedokteran, Fakultas Psikologi, dan Fakultas Teknik Jurusan Sipil. Universitas Kristen Maranatha memperoleh status terdaftar di Direktur Jendral Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan Republik Indonesia dengan daftar 141/B-swt/P/66.

Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha didirikan antara lain berdasarkan pertimbangan: (1) praktis, yakni melengkapi syarat untuk menjadi universitas, serta (2) untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan tenaga ahli psikologi. Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha adalah Fakultas Psikologi Swasta pertama di Indonesia.

2. Perkembangan Kurikulum

Perkembangan kurikulum dari waktu ke waktu mengalami perubahan sesuai dengan kebutuhan pada saat ini. Kurikulum Fakultas Psikologi pada awalnya disesuaikan dengan kurikulum Fakultas Psikologi Universitas Indonesia sebagai Fakultas Pembina.Selanjutnya kurikulum fakultas berorientasi ke kurikulum Fakultas Psikologi Universitas Padjajaran sebagai Universitas Negeri


(12)

Pembina yang terdekat. Kurikulum Fakultas Psikologi secara bertahap mengalami perubahan di mulai dari sistem tingkat,yang terdiri dari :

1. Ujian persiapan 2. Ujian sarjana muda

3. Ujian sarjana muda Negara 4. Ujian sarjana lokal

5. Ujian Sarjana Negara

Pada tahun 1976 Ujian Negara macet karena adanya peraturan dari PTN yaitu: Dua kali ujian Negara tidak lulus di-DO, kemudian dibentuk Konsorsium psikologi dan DR. Sarlito dari Fakultas Psikologi Universitas Indonesia menjadi Sekretaris Eksekutif, masalah ini berlanjut terus sampai tahun 1984.

Fakultas Psikologi UNPAD membedakan antara ujian Fakultas dan ujian Negara. Ujian Fakultas PTN yang memakai cara konvensional dianggap sama denganUjian Negara, tetapi ujian Fakultas PTS yang memakai cara yang sama tidak dianggap sama dengan ujian Negara. Dikurun waktu antara tahun 1981-1988 FP-UKM bersama-sama dengan FP-UNISBA berjuang bersama untuk dapat dilaksanakannya Ujian Negara. Untuk pertama kalinya ujian Negara dapat dilaksanakan pada tahun 1988, sejak saat itu ujian diadakan tiap tahun pada bulan februari dan agustus dengan Fakultas Pembina adalah FP-UNPAD.

Berdasarkan hasil Kolokium ke XVIII di Surabaya, maka Kurikulum Fakultas mengalami beberapa perubahan dan kurikulum ini diberlakukan mulai tahun akademik 2008/2009 dan diberlakukan bagi mahasiswa angkatan 2007/2008 dan 2008/2009, dengan jumlah kredit yang harus ditempuh sampai sarjana


(13)

psikologi adalah 146 sks. Kurikulum hasil kolokiumm ini dinamakan KURIKULUM 2008 dan ada perbedaan dengan KURIKULUM 2002, diantaranya penambahan mata kuliah Bahasa Inggris dan ada perubahan penamaan mata kuliah, yaitu:

 Psikologi Perkembangan (Peng. Psikologi Perkembangan, Psikologi Remaja, Psikologi Dewasa & Usia Lanjut)

 Praktikum Fungsi-2 Psi. I&II menjadi Praktikum Eksperimen  Kode Etik (Pengantar Kode Etik dan Kode Etik)

 Psikodiagnostika I-VI (Peng. Psikodiagnostika, Observasi, Wawancara, Tes Inteligensi & NST, Inventori, Tes Bakat & Minat, Tes Ro, Grafis&HTP, TAT & CAT)

 Filsafat (Filsafat Manusia, Filsafat Ilmu dan Logika)  Konstruksi Tes (Praktikum Psikometri)

 Metodologi Penelitian (Met. Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif)\  Penyusunan Skala Psikologi (Konstruksi Alat Ukur)

 Pedologi & Deteksi Dini (Psikologi Klinis Anak)

 Pengantar ABA dalam Autis (Analisis Perilaku Terapan Bagi Anak Berkebutuhan Khusus

 Psikologi Belajar (Kapita Selekta Psikologi Belajar)

Program Pendidikan Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha ditempuh dalam waktu 8 -10 semester dengan jumlah kredit minimal 146 Sks. Materi meliputi Psikologi Perkembangan, Psikologi Industri & Organisasi,


(14)

Psikologi Umum & Eksperimen, Psikologi Sosial, Psikologi Pendidikan, Psikologi Klinis dan mata kuliah umum lainnya. Selain materi tersebut, fakultas menyediakan beberapa mata kuliah Sertifikasi dengan tujuan agar lulusan mempunyai keahlian dari salah satu mata kuliah sertifikasi tersebut dibawah ini, diantaranya yaitu :

 Assessment Center ; mahasiswa mampu memahami prinsip dasar assessment center dimulai dengan attention to detail, tajam dalam mengobservasi perilaku, terampil melakukan interview yang berbasis kompetensi, listening skill, communication skill, team work, inisiatif dan curiosity

 Penelitian Perilaku Pasar ; mahasiswa mampu memahami konsep pemasaran dan permasalahannya, mengintegrasikan kaidah teori psikologi dan kaidah penelitian dan pemecahana masalah, mampu melaporkan hasil survey secara perorangan dalam suatu forum ilmiah

 Bimbingan Konseling Pendidikan ; mahasiswa mampu memilih dan menggunakan teknik bimbingan dan konseling dalam berbagai kasus pendidikan, overview tentang prinsip, teori dan teknik bimbingan dan konseling

 Perancangan Modul Pelatihan ; mahasiswa mampu melakukan training need analysis, menyusun program pelatihan, menjadi trainer dan menyusun evaluasi program pelatihan

 Analisis Perilaku Terapan bagi Anak Berkebutuhan Khusus ; mahasiswa mampu memahami dan menerapkan teknik terapi analisis perilkau bagi anak berkebutuhan khusus


(15)

3. Visi dan Misi Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha VISI :

“ Menjadi lembaga pendidikan yang unggul dengan kekhasan kompetensi dalam bidang ilmu dan terapan psikologi terkini yang berlandaskan kasih dan keteladanan Yesus Kristus.”

MISI :

“Mengembangkan civitas akademika yang handal, menciptakan iklim akademik yang kondusif dan mengembangkan profesionalisme berdasarkan nilai-nilai Kristiani dalam mewujudkan kompetensinya.”


(16)

Hasil Analisa Silang Dengan Data Penunjang PROFIL * GENDER Crosstabulation

GENDER

Total PRIA WANITA

PROFIL SAE Count 1 26 27

% within

PROFIL 3,7% 96,3% 100,0% % of Total ,8% 20,0% 20,8%

SEA Count 2 14 16

% within

PROFIL 12,5% 87,5% 100,0% % of Total 1,5% 10,8% 12,3%

ASE Count 2 8 10

% within

PROFIL 20,0% 80,0% 100,0% % of Total 1,5% 6,2% 7,7%

AES Count 1 2 3

% within

PROFIL 33,3% 66,7% 100,0% % of Total ,8% 1,5% 2,3%

EAS Count 1 0 1

% within

PROFIL 100,0% ,0% 100,0% % of Total ,8% ,0% ,8%

ESA Count 0 2 2

% within

PROFIL ,0% 100,0% 100,0% % of Total ,0% 1,5% 1,5%

ASI Count 0 2 2

% within

PROFIL ,0% 100,0% 100,0% % of Total ,0% 1,5% 1,5%

AIS Count 0 1 1

% within

PROFIL ,0% 100,0% 100,0% % of Total ,0% ,8% ,8%

SAI Count 0 2 2

% within

PROFIL ,0% 100,0% 100,0% % of Total ,0% 1,5% 1,5%

SIA Count 1 2 3

% within

PROFIL 33,3% 66,7% 100,0% % of Total ,8% 1,5% 2,3%

IAS Count 0 2 2

% within

PROFIL ,0% 100,0% 100,0% % of Total ,0% 1,5% 1,5%

SEC Count 2 11 13


(17)

PROFIL

% of Total 1,5% 8,5% 10,0%

SCE Count 1 6 7

% within

PROFIL 14,3% 85,7% 100,0% % of Total ,8% 4,6% 5,4%

ESC Count 1 2 3

% within

PROFIL 33,3% 66,7% 100,0% % of Total ,8% 1,5% 2,3%

ECS Count 0 1 1

% within

PROFIL ,0% 100,0% 100,0% % of Total ,0% ,8% ,8%

SAC Count 0 15 15

% within

PROFIL ,0% 100,0% 100,0% % of Total ,0% 11,5% 11,5%

SCA Count 0 2 2

% within

PROFIL ,0% 100,0% 100,0% % of Total ,0% 1,5% 1,5%

ASC Count 0 4 4

% within

PROFIL ,0% 100,0% 100,0% % of Total ,0% 3,1% 3,1%

CSA Count 1 0 1

% within

PROFIL 100,0% ,0% 100,0% % of Total ,8% ,0% ,8%

SEI Count 1 5 6

% within

PROFIL 16,7% 83,3% 100,0% % of Total ,8% 3,8% 4,6%

SIE Count 0 1 1

% within

PROFIL ,0% 100,0% 100,0% % of Total ,0% ,8% ,8%

SIC Count 0 1 1

% within

PROFIL ,0% 100,0% 100,0% % of Total ,0% ,8% ,8%

SCI Count 0 1 1

% within

PROFIL ,0% 100,0% 100,0% % of Total ,0% ,8% ,8%

SER Count 1 0 1

% within

PROFIL 100,0% ,0% 100,0% % of Total ,8% ,0% ,8%

RSE Count 1 0 1


(18)

PROFIL

% of Total ,8% ,0% ,8%

ESR Count 1 0 1

% within

PROFIL 100,0% ,0% 100,0% % of Total ,8% ,0% ,8%

SRC Count 0 1 1

% within

PROFIL ,0% 100,0% 100,0% % of Total ,0% ,8% ,8%

RIE Count 1 0 1

% within

PROFIL 100,0% ,0% 100,0% % of Total ,8% ,0% ,8%

REC Count 1 0 1

% within

PROFIL 100,0% ,0% 100,0% % of Total ,8% ,0% ,8%

Total Count 19 111 130

% within

PROFIL 14,6% 85,4% 100,0% % of Total 14,6% 85,4% 100,0%

PROFIL * ALASAN Crosstabulation

ALASAN Total KOSONG MINAT/TERT ARIK/SUKA KARENA ORANG TUA KARENA KONDISI

PROFIL SAE Count 1 24 0 2 27

% within

PROFIL 3,7% 88,9% ,0% 7,4% 100,0% % of Total ,8% 18,5% ,0% 1,5% 20,8%

SEA Count 0 14 2 0 16

% within

PROFIL ,0% 87,5% 12,5% ,0% 100,0% % of Total ,0% 10,8% 1,5% ,0% 12,3%

ASE Count 0 9 1 0 10

% within

PROFIL ,0% 90,0% 10,0% ,0% 100,0% % of Total ,0% 6,9% ,8% ,0% 7,7%

AES Count 0 2 1 0 3

% within

PROFIL ,0% 66,7% 33,3% ,0% 100,0% % of Total ,0% 1,5% ,8% ,0% 2,3%

EAS Count 0 1 0 0 1

% within


(19)

% of Total ,0% ,8% ,0% ,0% ,8%

ESA Count 0 1 0 1 2

% within

PROFIL ,0% 50,0% ,0% 50,0% 100,0% % of Total ,0% ,8% ,0% ,8% 1,5%

ASI Count 0 2 0 0 2

% within

PROFIL ,0% 100,0% ,0% ,0% 100,0% % of Total ,0% 1,5% ,0% ,0% 1,5%

AIS Count 0 0 1 0 1

% within

PROFIL ,0% ,0% 100,0% ,0% 100,0% % of Total ,0% ,0% ,8% ,0% ,8%

SAI Count 0 1 0 1 2

% within

PROFIL ,0% 50,0% ,0% 50,0% 100,0% % of Total ,0% ,8% ,0% ,8% 1,5%

SIA Count 0 2 0 1 3

% within

PROFIL ,0% 66,7% ,0% 33,3% 100,0% % of Total ,0% 1,5% ,0% ,8% 2,3%

IAS Count 0 0 0 2 2

% within

PROFIL ,0% ,0% ,0% 100,0% 100,0% % of Total ,0% ,0% ,0% 1,5% 1,5%

SEC Count 1 10 1 1 13

% within

PROFIL 7,7% 76,9% 7,7% 7,7% 100,0% % of Total ,8% 7,7% ,8% ,8% 10,0%

SCE Count 1 3 0 3 7

% within

PROFIL 14,3% 42,9% ,0% 42,9% 100,0% % of Total ,8% 2,3% ,0% 2,3% 5,4%

ESC Count 0 3 0 0 3

% within

PROFIL ,0% 100,0% ,0% ,0% 100,0% % of Total ,0% 2,3% ,0% ,0% 2,3%

ECS Count 0 1 0 0 1

% within

PROFIL ,0% 100,0% ,0% ,0% 100,0% % of Total ,0% ,8% ,0% ,0% ,8%

SAC Count 2 12 1 0 15

% within

PROFIL 13,3% 80,0% 6,7% ,0% 100,0% % of Total 1,5% 9,2% ,8% ,0% 11,5%

SCA Count 0 2 0 0 2

% within

PROFIL ,0% 100,0% ,0% ,0% 100,0% % of Total ,0% 1,5% ,0% ,0% 1,5%

ASC Count 0 3 0 1 4

% within


(20)

% of Total ,0% 2,3% ,0% ,8% 3,1%

CSA Count 0 0 0 1 1

% within

PROFIL ,0% ,0% ,0% 100,0% 100,0% % of Total ,0% ,0% ,0% ,8% ,8%

SEI Count 0 5 0 1 6

% within

PROFIL ,0% 83,3% ,0% 16,7% 100,0% % of Total ,0% 3,8% ,0% ,8% 4,6%

SIE Count 0 1 0 0 1

% within

PROFIL ,0% 100,0% ,0% ,0% 100,0% % of Total ,0% ,8% ,0% ,0% ,8%

SIC Count 1 0 0 0 1

% within

PROFIL 100,0% ,0% ,0% ,0% 100,0% % of Total ,8% ,0% ,0% ,0% ,8%

SCI Count 1 0 0 0 1

% within

PROFIL 100,0% ,0% ,0% ,0% 100,0% % of Total ,8% ,0% ,0% ,0% ,8%

SER Count 1 0 0 0 1

% within

PROFIL 100,0% ,0% ,0% ,0% 100,0% % of Total ,8% ,0% ,0% ,0% ,8%

RSE Count 0 1 0 0 1

% within

PROFIL ,0% 100,0% ,0% ,0% 100,0% % of Total ,0% ,8% ,0% ,0% ,8%

ESR Count 1 0 0 0 1

% within

PROFIL 100,0% ,0% ,0% ,0% 100,0% % of Total ,8% ,0% ,0% ,0% ,8%

SRC Count 0 1 0 0 1

% within

PROFIL ,0% 100,0% ,0% ,0% 100,0% % of Total ,0% ,8% ,0% ,0% ,8%

RIE Count 0 1 0 0 1

% within

PROFIL ,0% 100,0% ,0% ,0% 100,0% % of Total ,0% ,8% ,0% ,0% ,8%

REC Count 0 0 0 1 1

% within

PROFIL ,0% ,0% ,0% 100,0% 100,0% % of Total ,0% ,0% ,0% ,8% ,8%

Total Count 9 99 7 15 130

% within

PROFIL 6,9% 76,2% 5,4% 11,5% 100,0% % of Total 6,9% 76,2% 5,4% 11,5% 100,0%


(21)

PROFIL * IPK Crosstabulation IPK Total DENGAN PUJIAN SANGAT

MEMUASKAN MEMUASKAN

PROFIL SAE Count 3 18 6 27

% within

PROFIL 11,1% 66,7% 22,2% 100,0% % of Total 2,3% 13,8% 4,6% 20,8%

SEA Count 1 8 7 16

% within

PROFIL 6,3% 50,0% 43,8% 100,0% % of Total ,8% 6,2% 5,4% 12,3%

ASE Count 0 7 3 10

% within

PROFIL ,0% 70,0% 30,0% 100,0% % of Total ,0% 5,4% 2,3% 7,7%

AES Count 1 1 1 3

% within

PROFIL 33,3% 33,3% 33,3% 100,0% % of Total ,8% ,8% ,8% 2,3%

EAS Count 0 1 0 1

% within

PROFIL ,0% 100,0% ,0% 100,0% % of Total ,0% ,8% ,0% ,8%

ESA Count 0 1 1 2

% within

PROFIL ,0% 50,0% 50,0% 100,0% % of Total ,0% ,8% ,8% 1,5%

ASI Count 1 0 1 2

% within

PROFIL 50,0% ,0% 50,0% 100,0% % of Total ,8% ,0% ,8% 1,5%

AIS Count 0 1 0 1

% within

PROFIL ,0% 100,0% ,0% 100,0% % of Total ,0% ,8% ,0% ,8%

SAI Count 0 2 0 2

% within

PROFIL ,0% 100,0% ,0% 100,0% % of Total ,0% 1,5% ,0% 1,5%

SIA Count 0 3 0 3

% within

PROFIL ,0% 100,0% ,0% 100,0% % of Total ,0% 2,3% ,0% 2,3%

IAS Count 1 1 0 2

% within

PROFIL 50,0% 50,0% ,0% 100,0% % of Total ,8% ,8% ,0% 1,5%


(22)

% within

PROFIL 7,7% 53,8% 38,5% 100,0% % of Total ,8% 5,4% 3,8% 10,0%

SCE Count 2 4 1 7

% within

PROFIL 28,6% 57,1% 14,3% 100,0% % of Total 1,5% 3,1% ,8% 5,4%

ESC Count 0 1 2 3

% within

PROFIL ,0% 33,3% 66,7% 100,0% % of Total ,0% ,8% 1,5% 2,3%

ECS Count 1 0 0 1

% within

PROFIL 100,0% ,0% ,0% 100,0% % of Total ,8% ,0% ,0% ,8%

SAC Count 1 10 4 15

% within

PROFIL 6,7% 66,7% 26,7% 100,0% % of Total ,8% 7,7% 3,1% 11,5%

SCA Count 0 2 0 2

% within

PROFIL ,0% 100,0% ,0% 100,0% % of Total ,0% 1,5% ,0% 1,5%

ASC Count 2 2 0 4

% within

PROFIL 50,0% 50,0% ,0% 100,0% % of Total 1,5% 1,5% ,0% 3,1%

CSA Count 0 0 1 1

% within

PROFIL ,0% ,0% 100,0% 100,0% % of Total ,0% ,0% ,8% ,8%

SEI Count 2 3 1 6

% within

PROFIL 33,3% 50,0% 16,7% 100,0% % of Total 1,5% 2,3% ,8% 4,6%

SIE Count 0 1 0 1

% within

PROFIL ,0% 100,0% ,0% 100,0% % of Total ,0% ,8% ,0% ,8%

SIC Count 0 1 0 1

% within

PROFIL ,0% 100,0% ,0% 100,0% % of Total ,0% ,8% ,0% ,8%

SCI Count 0 1 0 1

% within

PROFIL ,0% 100,0% ,0% 100,0% % of Total ,0% ,8% ,0% ,8%

SER Count 0 0 1 1

% within

PROFIL ,0% ,0% 100,0% 100,0% % of Total ,0% ,0% ,8% ,8%


(23)

% within

PROFIL ,0% 100,0% ,0% 100,0% % of Total ,0% ,8% ,0% ,8%

ESR Count 0 1 0 1

% within

PROFIL ,0% 100,0% ,0% 100,0% % of Total ,0% ,8% ,0% ,8%

SRC Count 0 1 0 1

% within

PROFIL ,0% 100,0% ,0% 100,0% % of Total ,0% ,8% ,0% ,8%

RIE Count 0 0 1 1

% within

PROFIL ,0% ,0% 100,0% 100,0% % of Total ,0% ,0% ,8% ,8%

REC Count 0 0 1 1

% within

PROFIL ,0% ,0% 100,0% 100,0% % of Total ,0% ,0% ,8% ,8%

Total Count 16 78 36 130

% within

PROFIL 12,3% 60,0% 27,7% 100,0% % of Total 12,3% 60,0% 27,7% 100,0%

PROFIL * LAMA STUDI Crosstabulation

LAMA STUDI

Total CEPAT TEPAT TERLAMBAT

PROFIL SAE Count 1 8 18 27

% within

PROFIL 3,7% 29,6% 66,7% 100,0% % of Total ,8% 6,2% 13,8% 20,8%

SEA Count 0 6 10 16

% within

PROFIL ,0% 37,5% 62,5% 100,0% % of Total ,0% 4,6% 7,7% 12,3%

ASE Count 1 3 6 10

% within

PROFIL 10,0% 30,0% 60,0% 100,0% % of Total ,8% 2,3% 4,6% 7,7%

AES Count 0 3 0 3

% within

PROFIL ,0% 100,0% ,0% 100,0% % of Total ,0% 2,3% ,0% 2,3%

EAS Count 0 0 1 1

% within

PROFIL ,0% ,0% 100,0% 100,0% % of Total ,0% ,0% ,8% ,8%


(24)

% within

PROFIL ,0% 50,0% 50,0% 100,0% % of Total ,0% ,8% ,8% 1,5%

ASI Count 0 1 1 2

% within

PROFIL ,0% 50,0% 50,0% 100,0% % of Total ,0% ,8% ,8% 1,5%

AIS Count 0 0 1 1

% within

PROFIL ,0% ,0% 100,0% 100,0% % of Total ,0% ,0% ,8% ,8%

SAI Count 0 0 2 2

% within

PROFIL ,0% ,0% 100,0% 100,0% % of Total ,0% ,0% 1,5% 1,5%

SIA Count 0 0 3 3

% within

PROFIL ,0% ,0% 100,0% 100,0% % of Total ,0% ,0% 2,3% 2,3%

IAS Count 0 1 1 2

% within

PROFIL ,0% 50,0% 50,0% 100,0% % of Total ,0% ,8% ,8% 1,5%

SEC Count 0 4 9 13

% within

PROFIL ,0% 30,8% 69,2% 100,0% % of Total ,0% 3,1% 6,9% 10,0%

SCE Count 0 3 4 7

% within

PROFIL ,0% 42,9% 57,1% 100,0% % of Total ,0% 2,3% 3,1% 5,4%

ESC Count 0 0 3 3

% within

PROFIL ,0% ,0% 100,0% 100,0% % of Total ,0% ,0% 2,3% 2,3%

ECS Count 0 0 1 1

% within

PROFIL ,0% ,0% 100,0% 100,0% % of Total ,0% ,0% ,8% ,8%

SAC Count 1 4 10 15

% within

PROFIL 6,7% 26,7% 66,7% 100,0% % of Total ,8% 3,1% 7,7% 11,5%

SCA Count 0 0 2 2

% within

PROFIL ,0% ,0% 100,0% 100,0% % of Total ,0% ,0% 1,5% 1,5%

ASC Count 0 2 2 4

% within

PROFIL ,0% 50,0% 50,0% 100,0% % of Total ,0% 1,5% 1,5% 3,1%


(25)

% within

PROFIL ,0% ,0% 100,0% 100,0% % of Total ,0% ,0% ,8% ,8%

SEI Count 0 1 5 6

% within

PROFIL ,0% 16,7% 83,3% 100,0% % of Total ,0% ,8% 3,8% 4,6%

SIE Count 0 1 0 1

% within

PROFIL ,0% 100,0% ,0% 100,0% % of Total ,0% ,8% ,0% ,8%

SIC Count 0 1 0 1

% within

PROFIL ,0% 100,0% ,0% 100,0% % of Total ,0% ,8% ,0% ,8%

SCI Count 0 1 0 1

% within

PROFIL ,0% 100,0% ,0% 100,0% % of Total ,0% ,8% ,0% ,8%

SER Count 0 1 0 1

% within

PROFIL ,0% 100,0% ,0% 100,0% % of Total ,0% ,8% ,0% ,8%

RSE Count 0 1 0 1

% within

PROFIL ,0% 100,0% ,0% 100,0% % of Total ,0% ,8% ,0% ,8%

ESR Count 0 1 0 1

% within

PROFIL ,0% 100,0% ,0% 100,0% % of Total ,0% ,8% ,0% ,8%

SRC Count 0 1 0 1

% within

PROFIL ,0% 100,0% ,0% 100,0% % of Total ,0% ,8% ,0% ,8%

RIE Count 0 0 1 1

% within

PROFIL ,0% ,0% 100,0% 100,0% % of Total ,0% ,0% ,8% ,8%

REC Count 0 0 1 1

% within

PROFIL ,0% ,0% 100,0% 100,0% % of Total ,0% ,0% ,8% ,8%

Total Count 3 44 83 130

% within

PROFIL 2,3% 33,8% 63,8% 100,0% % of Total 2,3% 33,8% 63,8% 100,0%


(26)

PROFIL * DAERAH Crosstabulation DAERAH Total BANDUNG LUAR BANDUNG

PROFIL SAE Count 13 14 27

% within

PROFIL 48,1% 51,9% 100,0% % of Total 10,0% 10,8% 20,8%

SEA Count 6 10 16

% within

PROFIL 37,5% 62,5% 100,0% % of Total 4,6% 7,7% 12,3%

ASE Count 4 6 10

% within

PROFIL 40,0% 60,0% 100,0% % of Total 3,1% 4,6% 7,7%

AES Count 1 2 3

% within

PROFIL 33,3% 66,7% 100,0% % of Total ,8% 1,5% 2,3%

EAS Count 0 1 1

% within

PROFIL ,0% 100,0% 100,0% % of Total ,0% ,8% ,8%

ESA Count 1 1 2

% within

PROFIL 50,0% 50,0% 100,0% % of Total ,8% ,8% 1,5%

ASI Count 1 1 2

% within

PROFIL 50,0% 50,0% 100,0% % of Total ,8% ,8% 1,5%

AIS Count 1 0 1

% within

PROFIL 100,0% ,0% 100,0% % of Total ,8% ,0% ,8%

SAI Count 1 1 2

% within

PROFIL 50,0% 50,0% 100,0% % of Total ,8% ,8% 1,5%

SIA Count 2 1 3

% within

PROFIL 66,7% 33,3% 100,0% % of Total 1,5% ,8% 2,3%

IAS Count 0 2 2

% within

PROFIL ,0% 100,0% 100,0% % of Total ,0% 1,5% 1,5%

SEC Count 3 10 13

% within


(27)

% of Total 2,3% 7,7% 10,0%

SCE Count 0 7 7

% within

PROFIL ,0% 100,0% 100,0% % of Total ,0% 5,4% 5,4%

ESC Count 1 2 3

% within

PROFIL 33,3% 66,7% 100,0% % of Total ,8% 1,5% 2,3%

ECS Count 0 1 1

% within

PROFIL ,0% 100,0% 100,0% % of Total ,0% ,8% ,8%

SAC Count 11 4 15

% within

PROFIL 73,3% 26,7% 100,0% % of Total 8,5% 3,1% 11,5%

SCA Count 1 1 2

% within

PROFIL 50,0% 50,0% 100,0% % of Total ,8% ,8% 1,5%

ASC Count 3 1 4

% within

PROFIL 75,0% 25,0% 100,0% % of Total 2,3% ,8% 3,1%

CSA Count 1 0 1

% within

PROFIL 100,0% ,0% 100,0% % of Total ,8% ,0% ,8%

SEI Count 1 5 6

% within

PROFIL 16,7% 83,3% 100,0% % of Total ,8% 3,8% 4,6%

SIE Count 0 1 1

% within

PROFIL ,0% 100,0% 100,0% % of Total ,0% ,8% ,8%

SIC Count 0 1 1

% within

PROFIL ,0% 100,0% 100,0% % of Total ,0% ,8% ,8%

SCI Count 1 0 1

% within

PROFIL 100,0% ,0% 100,0% % of Total ,8% ,0% ,8%

SER Count 1 0 1

% within

PROFIL 100,0% ,0% 100,0% % of Total ,8% ,0% ,8%

RSE Count 0 1 1

% within


(28)

% of Total ,0% ,8% ,8%

ESR Count 0 1 1

% within

PROFIL ,0% 100,0% 100,0% % of Total ,0% ,8% ,8%

SRC Count 1 0 1

% within

PROFIL 100,0% ,0% 100,0% % of Total ,8% ,0% ,8%

RIE Count 1 0 1

% within

PROFIL 100,0% ,0% 100,0% % of Total ,8% ,0% ,8%

REC Count 0 1 1

% within

PROFIL ,0% 100,0% 100,0% % of Total ,0% ,8% ,8%

Total Count 55 75 130

% within

PROFIL 42,3% 57,7% 100,0% % of Total 42,3% 57,7% 100,0%

Tabel Hasil Korelasi Spearman

IPK LAMA STUDI

Spearman's rho IPK Correlation

Coefficient 1,000 ,006 Sig. (1-tailed) . ,488

N 27 27

LAMA STUDI Correlation

Coefficient ,006 1,000 Sig. (1-tailed) ,488 .

N 27 27


(29)

VOCATIONAL PREFERENCE INVENTORY ( VPI TEST – HOLLAND )

Nama : (L/P)

Tempat & tanggal lahir :

Alamat :

No. Tlp :

Pendidikan :

Jumlah SKS yang sudah ditempuh :

IPK terakhir :


(30)

Instruksi :

Lingkarilah Y (ya) atau T (tidak) sesuai dengan kondisi dan penilaian diri anda pada setiap pernyataan dibawah ini. Jangan sampai ada pernyataan yang terlewat.

Pernyataan:

SAYA SUKA MELAKUKAN AKTIVITAS INI :

1. Memperbaiki alat – alat elektronik ( radio, amplifier,dsb ) Y T

2. Membaca buku – buku dan majalah sains Y T

3. Melukis atau membuat sketsa Y T

4. Menulis surat kepada teman / relasi Y T

5. Mempengaruhi orang lain melalui gagasan – gagasan Y T 6. Menjaga agar meja dan ruang kerja tetap bersih Y T

7. Mereparasi mobil Y T

8. Bekerja di laboratorium Y T

9. Menonton drama Y T

10. Mengikuti kegiatan keagamaan Y T

11. Menjual suatu produk Y T

12. Mengetik surat / makalah untuk kepentingan sendiri ataupun orang lain

Y T

13. Memperbaiki alat – alat mekanik (mesin bubut, mesin cuci, dsb) Y T 14. Bekerja di proyek yang berhubungan dengan bidang sains Y T 15. Mendesain bangunan atau perabot rumah (meubel) Y T

16. Menjadi anggota suatu organisasi sosial Y T

17. Mendiskusikan masalah politik Y T

18. Menjumlah, mengurangi, menggandakan atau membagi angka-angka dalam tugas bisnis atau pembukuan

Y T


(31)

20. Membangun suatu model roket / pesawat Y T 21. Bermain musik dalam suatu kelompok band atau orkes Y T 22. Menolong orang lain memecahkan masalah pribadinya Y T

23. Mengelola bisnis pribadi / wiraswasta Y T

24. Mengoperasikan mesin pada suatu kegiatan usaha produksi / bisnis

Y T

25. Mengemudikan truk atau traktor Y T

26. Bekerja dengan peralatan / instrumentasi reaksi kimiawi Y T

27. Berlatih memainkan instrumen musik Y T

28. Mengasuh atau merawat anak Y T

29. Mengikuti / menghadiri konferensi Y T

30. Mengarsipkan data bukti pengeluaran / keuangan Y T 31. Menggunakan alat-alat mekanik sebagai alat bantu kerja Y T

32. Membaca artikel ilmiah Y T

33. Menonton resital, konser atau pagelaran musik Y T

34. Pergi ke pesta Y T

35. Memberi ceramah Y T

36. Mengikuti kursus mengetik Y T

37. Bekerja menggunakan alat pembangkit tenaga atau alat penggerak energi

Y T

38. Memecahkan persoalan matematika atau permainan catur Y T

39. Membaca buku fiksi populer Y T

40. Berdansa Y T

41. Menjadi pengelola / pengurus organisasi Y T

42. Mengikuti kursus dagang Y T

43. Mengikuti kursus perbengkelan Y T

44. Mengikuti kursus bidang fisika / ilmu pengetahuan alam Y T

45. Memotret atau mencetak foto Y T

46. Membaca buku-buku bidang psikologi Y T


(32)

48. Mengikuti kursus tata buku Y T

49. Mengikuti kursus menggambar mekanik Y T

50. Mengikuti kursus bidang kimia Y T

51. Membaca artikel drama Y T

52. Mengikuti pertemuan / rapat / konferensi Y T

53. Bertemu orang – orang penting Y T

54. Mengikuti kursus matematika untuk bidang komersial (bisnis) Y T

55. Mengikuti kursus pertukangan Y T

56. Mengikuti kursus geometri / ilmu ukur Y T

57. Membaca atau menulis sajak Y T

58. Menonton pertandingan olah raga Y T

59. Memimpin suatu kelompok untuk mencapai suatu tujuan bersama

Y T

60. Mengarsipkan surat-surat / laporan / catatan Y T

61. Mengikuti kursus otomotif Y T

62. Mengikuti kursus biologi Y T

63. Mengikuti kursus seni lukis Y T

64. Mencari teman atau relasi baru Y T

65. Berpartisipasi dalam suatu kampanye politik Y T

66. Menulis surat bisnis / perdagangan Y T

SAYA DAPAT MELAKUKAN AKTIVITAS INI DENGAN BAIK : 67. Saya dapat menggunakan peralatan tukang kayu seperti gergaji

atau mesin bubut

Y T

68. Saya mengerti bagaimana mekanisme kerja alat penyedot debu Y T 69. Saya dapat memainkan salah satu alat musik Y T 70. Saya memiliki kemampuan menjelaskan suatu bahasan pada

orang lain

Y T

71. Saya pernah terpilih sebagai pengurus OSIS di sekolah Y T 72. Saya dapat mengetik dengan kecepatan lebih kurang 40 kata per Y T


(33)

menit

73. Saya tahu bagaimana menggunakan voltmeter (pengukur tegangan listrik)

Y T

74. Saya dapat menyebutkan tiga jenis makanan berprotein Y T 75. Saya dapat berperan serta dalam duet atau koor musik Y T 76. Saya pernah berperan serta pada suatu aktivitas atau gerakan

mencari dana

Y T

77. Saya mampu mengkoordinasikan tugas – tugas orang lain Y T

78. Saya mampu menjalankan mesin hitung Y T

79. Saya mampu mengatur karburator Y T

80. Saya mengerti bila ada kemacetan kerja elemen radioaktif Y T 81. Saya dapat berperan sebagai solois dalam pementasan musik Y T

82. Saya dapat bekerja sama dengan baik Y T

83. Saya punya kegairahan kerja serta antusiasme yang istimewa Y T 84. Saya dapat menulis steno / teknik menulis cepat Y T 85. Saya mampu menggunakan peralatan tukang logam, seperti

gurinda atau mesin press

Y T

86. Saya dapat menggunakan tabel logaritma Y T

87. Saya dapat bermain sandiwara Y T

88. Saya terampil menjamu dan bergaul dengan orang yang lebih tua Y T 89. Saya dapat membujuk orang lain untuk mengerjakan sesuatu hal

sesuai dengan keinginan saya

Y T

90. Saya mampu mengarsipkan surat – surat atau dokumen Y T 91. Saya bisa mempolitur meubel atau perabotan dari kayu Y T 92. Saya dapat menggunakan penggaris khusus untuk menggandakan

atau membagi bilangan

Y T

93. Saya mampu menafsirkan bacaan sastra Y T

94. Saya mampu menjadi tuan rumah yang baik bagi tamu saya Y T 95. Saya seorang penjual (penjaja) yang terampil Y T 96. Saya pernah bekerja sebagai pegawai kantor Y T


(34)

97. Saya dapat membaca diagram arus listrik mekanisme kerja suatu alat

Y T

98. Saya bisa menggunakan mikroskop Y T

99. Saya dapat menarikan tari balet atau tari modern Y T 100. Saya mampu dengan mudah mengajar anak – anak Y T 101. Saya pernah bertindak selaku juru bicara suatu kelompok untuk

mengemukakan saran – saran atau keluhan kepada pemegang kuasa

Y T

102. Saya mampu menjalankan mesin pembukuan Y T

103. Saya mampu mereparasi benda elektronik yang sederhana Y T 104. Saya dapat mengenali tiga gugusan / konstelasi bintang Y T 105. Saya dapat membuat sketsa wajah manusia dengan tepat Y T 106. Saya memiliki kemampuan merencanakan suatu permainan

dalam perayaan / pesta

Y T

107. Saya pernah memenangkan perhargaan atas kepemimpinan saya atau karena kinerja saya dalam berwirausaha

Y T

108. Saya mampu menyelesaikan tugas – tugas administrasi dalam waktu yang amat singkat

Y T

109. Saya mampu memperbaiki perabot rumah (meubel) Y T 110. Saya dapat menjelaskan fungsi dari butir darah putih Y T

111. Saya dapat melukis atau membuat patung Y T

112. Saya dapat membantu orang yang sedang dilanda perasaan kecewa atau sedang mengalami masalah pribadi

Y T

113. Saya pernah mengelola suatu klub / kelompok / gang Y T

114. Saya mampu menggunakan mesin hitung Y T

115. Saya dapat membuat gambar mekanik Y T

116. Saya dapat menafsirkan rumus kimia yang sederhana Y T

117. Saya dapat membuat sajak Y T

118. Saya pernah bekerja sebagai tenaga sukarela yang diperbantukan di rumah sakit, klinik, puskesmas atau rumah pribadi


(35)

119. Saya telah membentuk kelompok bisnis swasta Y T 120. Saya mampu menggunakan suatu peralatan sederhana untuk

program pengolah data, seperti misalnya “keypunch” pada komputer

Y T

121. Saya dapat mengerjakan perbaikan ringan pada televisi Y T 122. Saya mengerti mengapa satelit buatan manusia tidak jatuh ke

bumi

Y T

123. Saya dapat membuat pola baju, poster atau desain meubel Y T 124. Saya mampu merencanakan perayaan sosial di sekolah atau di

kegiatan bazaar

Y T

125. Saya tahu bagaimana dan mampu menjadi pemimpin yang sukses

Y T

126. Saya dapat menyusun pembukuan Y T

127. Saya dapat mereparasi kerusakan saluran air Y T 128. Saya pernah ikut serta dalam suatu kontes ilmu pengetahuan Y T 129. Saya mampu menulis sajak dan mengarang cerita Y T 130. Saya mampu menilai dengan tepat kepribadian orang lain Y T

131. Saya ahli debat yang piawai (jempolan) Y T

132. Saya mampu mencatat dengan teliti setiap transaksi pembelian atau penjualan

Y T

SAYA INGIN MENJADI :

133. Ahli mesin pesawat udara Y T

134. Ahli meteorologi Y T

135. Penyair Y T

136. Misi keagamaan atau misi asing (misionaris) Y T

137. Spekulator Y T

138. Pemegang buku Y T


(36)

140. Ahli biologi Y T 141. Konduktor /pimpinan musik orkes simfoni Y T

142. Guru sekolah Y T

143. Belanja barang untuk keperluan organisasi Y T

144. Ahli kendali mutu dibidang manajemen Y T

145. Operator stasiun tenaga listrik Y T

146. Ahli astronomi Y T

147. Musikus Y T

148. Ahli penanggulangan anak nakal Y T

149. Penjual saham Y T

150. Perancang anggaran Y T

151. Tukang ledeng / air Y T

152. Insinyur perancang mesin pesawat Y T

153. Penulis / pengarang Y T

154. Ahli terapi bicara Y T

155. Wiraniaga pabrik Y T

156. Pengelola badan pengatur lalu lintas Y T

157. Operator mesin energi Y T

158. Ahli antropologi Y T

159. Artis komersial Y T

160. Konselor perkawinan Y T

161. Produser televisi Y T

162. Ahli statistik Y T

163. Surveyor (penjelajah lapangan untuk tugas teknik) Y T

164. Ahli ilmu hewan (zoologi) Y T

165. Penulis “freelanceY T

166. Guru sekolah olah raga Y T

167. Manajer hotel Y T

168. Ahli steno di pengadilan Y T


(37)

170. Ahli kimia Y T

171. Aransir musik Y T

172. Pengelola arena bermain Y T

173. Eksekutif bisnis Y T

174. Karyawan bank Y T

175. Operator radio Y T

176. Peneliti mandiri di bidang ilmu pengetahuan Y T

177. Penjaja benda seni Y T

178. Psikolog klinis / penasehat Y T

179. Karyawan restoran Y T

180. Ahli pajak Y T

181. Penjaga pompa bensin Y T

182. Penulis artikel ilmu pengetahuan Y T

183. Pelatih drama Y T

184. Guru sekolah ilmu sosial Y T

185. Pengarah / pemandu acara (MC) Y T

186. Penilik harta / inventarisasi Y T

187. Ahli perawat pepohonan Y T

188. Penyunting (editor) jurnal ilmu pengetahuan Y T

189. Penyaji konser Y T

190. Direktur agen / biro sosial Y T

191. Wiraniaga jasa perjalanan Y T

192. Operator alat – alat perkantoran Y T

193. Perancang alat Y T

194. Ahli geologi Y T

195. Komposer Y T

196. Wakil / pembantu kepala sekolah Y T

197. Wiraniaga real estate (pemukiman) Y T

198. Analisis keuangan Y T


(38)

200. Ahli tanaman Y T

201. Sutradara Y T

202. Konselor pribadi Y T

203. Konsultan bisnis / relasi industri Y T

204. Peramal Y T

205. Pembuat foto Y T

206. Pekerja dibidang penelitian ilmu pengetahuan Y T

207. Penulis drama Y T

208. Paramedik / perawat di klinik rumah sakit Y T

209. Promotor olah raga Y T

210. Upas / klerk pembayar gaji Y T

211. Ahli listrik Y T

212. Ahli fisika Y T

213. Kartunis Y T

214. Konselor pekerjaan / karir Y T

215. Manajer kampanye politik Y T


(39)

1 Universitas Kristen Maranatha BAB I

PENDAHULUAN

I.1. LATAR BELAKANG MASALAH

Dewasa ini perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terjadi begitu cepat. Hal ini menuntut manusia untuk terlibat didalamnya. Maka daripada itu, diharapkan seseorang mampu untuk bersaing di dunia yang serba canggih ini. Untuk dapat bersaing, seseorang perlu memperkaya pengetahuan dan kemampuan dirinya, salah satunya melalui pendidikan.

Pendidikan didefinisikan sebagai suatu usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memperoleh kemampuan secara spiritualitas, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, karakter, serta keterampilan yang diperlukan agar dapat berguna bagi dirinya dan masyarakat. Pendidikan meliputi pengajaran keahlian khusus dan juga sesuatu yang tidak dapat dilihat tetapi lebih mendalam yaitu pemberian pengetahuan dan kebijaksanaan. Pendidikan dapat diperoleh melalui pendidikan formal, pendidikan non formal dan pendidikan informal (Undang – Undang no 23 tahun 2003).

Salah satu jenjang pendidikan formal adalah perguruan tinggi. Menurut Sri Utami Munandar (1999) pendidikan tinggi sebagai proses pembelajaran mempunyai peran yang amat menentukan bagi perkembangan keahlian dan perwujudan diri individu sebagai manusia seutuhnya yang siap terjun ke


(40)

2

Universitas Kristen Maranatha masyarakat. Atas dasar itulah, setiap individu diharapkan dapat memperoleh pendidikan sampai ke pendidikan tinggi, yaitu perguruan tinggi, sebelum individu terjun ke tengah masyarakat.

Universitas adalah pendidikan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan akademis atau vokasi yang meliputi ilmu pengetahuan, teknologi dan atau seni; dan jika memenuhi syarat dapat mengadakan pendidikan profesi (UU no 23 tahun 2003). Demikian halnya dengan Universitas “ X” sebagai salah satu

penyelenggara pendidikan tinggi. Universitas “X” sebagai perguruan tinggi yang

menyelenggarakan pendidikan akademis yang meliputi ilmu pengetahuan, teknologi dan juga seni. Dari sekian banyak bidang ilmu yang ada, salah satu

bidang ilmu pengetahuan yang diselenggarakan oleh Universitas “X” adalah

Fakultas Psikologi. Fakultas Psikologi Universitas “X” didirikan pada tahun 1965 dengan visi, yaitu :

“ menjadi lembaga pendidikan yang unggul dengan kekhasan kompetensi dalam bidang ilmu dan terapan psikologi terkini yang berlandaskan kasih dan keteladanan Yesus Kristus.“

Untuk menyelesaikan program strata 1 dan mendapat gelar Sarjana Psikologi (S. Psi), seorang mahasiswa harus menyelesaikan beban studi minimal 146 SKS termasuk didalamnya penulisan skripsi yang kesemuanya dapat

diselesaikan dalam jangka waktu 4 tahun atau 8 semester

(http://maranatha.edu/). Dalam pengertian umum, berdasarkan Surat Keputusan DEPDIKNAS, sarjana adalah gelar akademik yang diberikan kepada seseorang peserta didik di perguruan tinggi yang lulus dari program strata 1 dalam kurun waktu 4 – 6 tahun.


(41)

3

Universitas Kristen Maranatha Salah satu hal yang penting dilakukan sebelum memasuki dunia pendidikan di perguruan tinggi adalah memilih fakultas yang diinginkan. Masalahnya sekarang, seringkali mahasiswa itu sendiri bingung mau memilih fakultas apa, merasa ragu bahkan sama sekali tidak mempunyai pilihan dalam menentukan fakultas. Contohnya fenomena yang terjadi dalam proses pemilihan fakultas bagi setiap mahasiswa baru di Universitas Muhammadiyah Malang, yaitu hanya beberapa mahasiswa memilih jurusan berdasarkan minatnya dan sisanya berdasarkan hal lain, misalnya keinginan orangtuanya. Selain itu, hasil survey Team Bimbingan dan Konseling pada tahun 1997 menunjukan bahwa 12,56%

saja mahasiswa yang memilih fakultas berdasarkan minatnya

(http://www.digilib.itb.ac.id/; september 2009).

Untuk itu, dalam menentukan pemilihan jurusan studi, hendaknya benar – benar dipikirkan dan diperhitungkan sesuai dengan minat. Memilih secara tergesa

– gesa tanpa perhitungan segala aspek akan berakibat fatal. Adapun dampak dari salah pemilihan fakultas bisa saja mulai dari kesadaran yang terlambat bahwa jurusan yang diambil tidak sesuai dengan keinginannya sampai pada drop out / DO atau dikeluarkannya seorang mahasiswa karena dinyatakan tidak mampu mengikuti pendidikan yang semestinya. Tidak hanya itu saja, bahkan juga yang berakibat pada mahasiswa itu akan lama menyelesaikan studinya.

Selain dampak yang telah disebutkan diatas, ada juga dampak psikologis yang akan dialami oleh mahasiswa seandainya mereka memilih jurusan yang tidak sesuai dengan minatnya. Mempelajari sesuatu yang tidak sesuai dengan minat, bakat dan kemampuan, merupakan hal yang sangat tidak menyenangkan, apalagi


(42)

4

Universitas Kristen Maranatha kalau itu bukan merupakan kemauan atau pilihan individu itu sendiri, tapi desakan dari pihak luar, seperti orang tua. Peserta didik yang belajar karena terpaksa, tentunya dalam proses belajar akan merasa sulit. Materi yang diterima otak akan sulit diproses karena sudah ada blocking emosi. Rasa kesal, marah sebal, sedih, itu semua sudah memblokir efektivitas kerja otak dan akhirnya akan menghambat motivasi (http://www.untukku.com/; november 2009).

Bila mahasiswa memilih jurusan sesuai dengan trend atau ikut – ikutan teman, padahal tidak sesuai dengan minat diri juga akan mempunyai dampak. Dampak psikologisnya yaitu menurunnya daya tahan terhadap tekanan, konsentrasi dan menurunnya daya juang. Apalagi kalau materi kuliah yang tiap semesternya akan bertambah tingkat kesulitannya, masalah pun akan semakin bertambah. Hal ini bisa menyebabkan kuliah akan berhenti ditengah jalan (http://www.untukku.com/).

Bila mahasiswa memilih jurusan studi yang sesuai dengan minat dan kemampuan mereka, maka mereka akan mampu bertahan dalam menghadapi kesulitan – kesulitan selama kuliah. Hal ini akan mempengaruhi motivasi belajar mereka. Pada akhirnya mereka memeroleh keuntungan salah satunya adalah selesai studi tepat waktunya.

Berdasarkan wawancara terhadap 5 orang mahasiswa angkatan 2001, pada awalnya mereka memilih Fakultas Psikologi dengan alasan karena mereka tidak diterima di fakultas lain yang mereka minati. Mereka berpikir tidak ada salahnya untuk mencoba Fakultas Psikologi daripada mereka tidak mengeyam pendidikan di perguruan tinggi sama sekali. Ada juga dua orang mahasiswa yang mengatakan


(43)

5

Universitas Kristen Maranatha mereka mencoba Fakultas Psikologi karena ikut – ikutan teman. Selain dengan alasan tersebut, seorang mahasiswa ada yang mengatakan kalau ia mendapat paksaan dari pihak luar, misalnya keluarga, dan tanpa diduga pun mereka berhasil lolos dalam Ujian Saringan Masuk (USM).

Dengan diterimanya mereka di Fakultas Psikologi, berarti mereka lulus dalam seleksi melalui USM. Dalam USM, adapun materi yang diujikan meliputi Tes Potensi Akademik, Tes Bahasa Inggris, Tes Bahasa Indonesia (http://maranatha.edu/). Dengan berhasil lolos dalam USM dan dinyatakan diterima di di Fakultas Psikologi ini, calon mahasiswa diharapkan mampu untuk mengikuti pendidikan akademis di Fakultas Psikologi Universitas “X” ini. Namun pada kenyataannya hal tersebut tidaklah sepenuhnya benar. Menurut Rostina yang juga Wakil Ketua Himpunan Psikolog (Himpsi) Wilayah, semua pihak yang terkait perlu mengusahakan agar terjadi keselarasan antara potensi – bakat – minat dengan jurusan yang akan dipilih, baik mulai dari bangku SMU sampai di perguruan tinggi, dan cita-cita di masa depan.

Data yang diperoleh dari bagian Tata Usaha Fakultas Psikologi tentang mahasiswa/i dari angkatan tahun 1999 sampai dengan tahun 2002 yang diterima dan lulus dalam tahun akademik 2003 sampai dengan tahun akademik 2008 adalah sebagai berikut : pada tahun 1999 jumlah mahasiswa yang diterima sebanyak 114 orang, tahun 2000 sebanyak 135 orang, tahun 2001 sebanyak 143, dan tahun 2002 sebanyak 202 orang.

Sedangkan jumlah mahasiswa yang lulus tepat pada waktunya tiap tahun tidaklah sebanding. Pada tahun akademik 2003 jumlah mahasiswa yang lulus


(44)

6

Universitas Kristen Maranatha sebanyak 3 orang, tahun 2004 sebanyak 7 orang, tahun 2001 sebanyak 48 orang, dan tahun 2002 sebanyak 51 orang. Dari data ini, dapat dilihat jumlah mahasiswa yang lulus tepat waktu sangatlah sedikit, tidak mencapai 50% dari jumlah mahasiswa yang diterima. Dari data diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa jumlah mahasiswa yang diterima dengan jumlah mahasiswa yang lulus tidak seimbang. Selain itu juga menunjukkan bahwa jumlah mahasiswa yang belum menyelesaikan studinya dengan tepat waktu cukup banyak.

Bagi mereka yang belum kunjung menyelesaikan studi S1–nya sampai batas yang wajar yaitu 4 – 6 tahun, ini menandakan adanya kesulitan atau hambatan seperti : tidak dapat menyesuaikan diri di perguruan tinggi, malas belajar. Selain hal tersebut, bisa juga dipengaruhi oleh minat tidaknya mahasiswa itu terhadap Fakultas Psikologi yang dipilihnya (Audie; Skripsi UKM, 2007).

Mahasiswa yang masuk Fakultas Psikologi karena tidak berminat, bisa jadi mampu menyelesaikan studi akademiknya relatif lebih cepat. Dari wawancara terhadap 2 orang mahasiswa Fakultas Psikologi angkatan 2001 dengan inisial E dan M, diketahui bahwa M pada awalnya masuk ke Fakultas Psikologi didasari keinginannya atau berminat untuk mempelajari karakter manusia secara lebih mendalam. namun pada kenyataannya, sampai saat penelitian ini dibuat, M masih saja belum menyelesaikan studinya. Berbeda halnya dengan E yang pada awalnya kuliah di Fakultas Psikologi hanya karena daripada tidak kuliah atau tidak berminat masuk Fakultas Psikologi, namun kenyataannya dapat menyelesaikan studinya tepat pada waktunya.


(45)

7

Universitas Kristen Maranatha Jika dikaitkan dengan bidang akademik, teori kepribadian dari Holland akan dapat membantu untuk menjelaskan fenomena yang telah terjadi. Holland mengatakan bahwa minat adalah kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu (London, H.H dalam Principles and Techniques Of Vocational Guidance, 1973). Berdasarkan tipe kepribadian seseorang, minat dapat dibagi ke dalam 6 tipe, yaitu : Realistic, Investigative, Artistic, Social, Enterprising dan Conventional (John L. Holland, 1976).

Tipe kepribadian tersebut nantinya yang akan menentukan pola kepribadian seseorang atau yang dikatakan oleh Holland sebagai profile. Profil kepribadian mungkin terdiri dari dua sampai tiga tipe kepribadian. Profil kepribadian seseorang juga dapat diperoleh secara langsung dengan mencatat tiga kode tipe kepribadian yang memiliki nilai tertinggi. Ketiga kode tipe tersebut juga merupakan cerminan dari tipe minat seseorang.

Berdasarkan paparan diatas, peneliti tertarik untuk mengetahui profile Holland mahasiswa Fakultas Psikologi di Universitas “X” Bandung. Apakah mahasiswa tersebut termasuk dalam tipe Realistic, Investigative, Artistic, Social, Enterprising atau Conventional.

I.2. IDENTIFIKASI MASALAH

Berdasarkan pemaparan diatas, peneliti ingin mengetahui bagaimanakah gambaran yang jelas dan terinci mengenai profil Holland mahasiswa Fakultas Psikologi di Universitas “X” Bandung.


(46)

8

Universitas Kristen Maranatha I.3. MAKSUD DAN TUJUAN PENELITIAN

I.3.1. MAKSUD PENELITIAN

Maksud dari diadakannya penelitian ini adalah untuk memberikan laporan mengenai profil Holland mahasiswa Fakultas Psikologi di Universitas “X” Bandung. Apakah termasuk tipe Realistic, Investigative, Artistic, Social, Enterprising atau Conventional.

I.3.2. TUJUAN PENELITIAN

Adapun tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran yang jelas dan rinci mengenai profil Holland mahasiswa Fakultas Psikologi di Universitas “X” Bandung.

I.4. KEGUNAAN PENELITIAN I.4.1. KEGUNAAN ILMIAH

Secara ilmiah penelitian ini berguna untuk memberikan sumbangsih informasi dan hasil terapan ilmu psikologi di bidang psikologi pendidikan terapan khususnya dalam konseling pendidikan. Penelitian ini juga berguna bagi siapapun yang akan melakukan penelitian lebih lanjut mengenai minat dalam studi mahasiswa.

I.4.2. KEGUNAAN PRAKTIS


(47)

9

Universitas Kristen Maranatha 1. Memberikan informasi kepada mahasiswa Fakultas Psikologi di Universitas

“X” Bandung mengenai bidang minat mereka.

2. Untuk pengarahan ke dunia kerja setelah mereka menyelesaikan studi akademiknya.

3. Memberikan informasi kepada calon mahasiswa untuk mempertimbangkan

studi yang akan dipilih yang didasari oleh minat.

4. Kepada guru BP, konselor / psikolog pendidikan, dosen wali, bagian pengembangan mahasiswa agar bisa melakukan konseling yang tepat dan terarah berkaitan dengan masalah minat dan studi akademik.

I.5. KERANGKA PIKIR

Agar siap terjun ke masyarakat, seorang individu harus menerima pendidikan sejak kecil. Pendidikan bisa diperoleh melalui jalur formal, informal dan non formal. Untuk itu sejak kecil individu harus mengeyam pendidikan mulai dari pendidikan pra sekolah, pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan umum. Semakin tinggi tingkat pendidikan yang berhasil dicapai oleh seorang individu, berarti semakin individu tersebut berguna, baik bagi dirinya maupun masyarakat.

Untuk bisa semakin berguna di masyarakat, seorang individu harus menyelesaikan pendidikan setinggi mungkin setidaknya berhasil meraih gelar kesarjanaannya dari program studi strata 1. untuk dapat memperoleh gelar sarjana strata 1, seorang peserta didik diharapkan dapat menyelesaikan studinya dalam kurun waktu 4 – 6 tahun. Seorang mahasiswa sebagai peserta didik di perguruan


(48)

10

Universitas Kristen Maranatha tinggi diharapkan mampu memperoleh gelar kesarjanaannya dalam waktu tidak lebih dari itu atau tepat waktu. Idealnya, mahasiswa akan menyelesaikan studi dalam waktu 4 – 6 tahun.

Untuk masuk ke salah satu fakultas, calon peserta didik atau mahasiswa harus memilih berdasarkan minatnya. Bila mahasiswa berminat untuk belajar maka mahasiswa itu akan mempunyai motivasi yang lebih kuat (Gilmer, Van Haller B, 1987). Hal ini berarti bahwa minat dapat menjadi suatu daya dorong bagi mahasiswa dalam menjalankan studi di perguruan tinggi. Jadi idealnya minat seseorang memilih fakultas di perguruan tinggi sesuai minatnya akan lebih mudah baginya untuk mencapai prestasi yang baik dan kecepatan studi yang tinggi.

Tetapi tentunya tidak seluruhnya yang memilih fakultas berdasarkan minatnya akan mencapai prestasi yang baik dan cepat lulus. Demikian juga yang memilih fakultas yang tidak sesuai dengan minatnya belum tentu akan buruk prestasi akademiknya atau menjadi lama dalam menyelesaikan studi akademiknya. Dilihat berdasarkan Surat Keputusan DEPDIKNAS batas wajar keterlambatan studi hingga 6 tahun, berarti apabila melebihi dari 6 tahun dianggap sudah diluar batas kewajaran.

Menurut Holland (1976) tingkah laku adalah merupakan hasil dari interaksi individu itu dengan lingkungannya, yang pada akhirnya akan mempengaruhi pembentukan minat seseorang. Setiap individu akan dipengaruhi oleh 2 kekuatan, yaitu Cultural Force atau kekuatan budaya (lingkungan) dan Personal Force atau kekuatan individu (dalam diri). Cultural Force ini terdiri dari hereditas (genetik), ortu, dan teman sebaya. Sedangkan Personal Force terdiri atas


(49)

11

Universitas Kristen Maranatha kelas sosial, lingkungan fisik dan budaya dalam keluarga. Kedua kekuatan ini akan saling berinteraksi dalam membentuk kepribadian dari individu.

Potensi fisiologis dan psikologis tertentu yang diperoleh melalui faktor genetik hanya dorongan kecil kearah keterampilan tertentu. Pengaruh orang tua seperti pola asuh juga akan membentuk kepribadian individu ke arah suatu kepribadian tertentu. Sedangkan pengaruh pergaulan individu dengan rekan sebayanya juga ikut mempengaruhi perkembangan kepribadiannya. Aspek – aspek ini akan berinteraksi dengan personal force, dimana kelas sosial, lingkungan fisik dan budaya dalam keluarga yang sudah di internalisasi ke dalam diri individu yang bersangkutan akan mempengaruhi perkembangan kepribadiannya.

Interaksi kekhasan genetik atau potensi dari individu dengan pengalaman pertamanya dengan lingkungan akan mengarahkan individu untuk lebih menyukai beberapa bentuk aktivitas tertentu dan enggan terhadap aktivitas lainnya. Jika individu memperoleh kepuasan dalam dirinya dan juga penghargaan dari orang lain, maka ia akan cenderung mengulangi aktivitas tersebut. Proses pengulangan dari pemilihan aktivitas tertentu yang dilakukan secara berulang yang akhirnya akan merubah akrtivitas ke dalam bentuk yang lebih tegas, yaitu dalam minat – minat tertentu.

Selanjutnya minat – minat akan berinteraksi dengan lingkungan. Lingkungan adalah situasi atau suasana yang diciptakan oleh orang – orang yang mendominasi lingkungan ini. Lingkungan ini akan memberikan dorongan dan kesempatan untuk mengekspresikan bentuk tingkah laku tertentu. Secara nyata


(50)

12

Universitas Kristen Maranatha lingkungan ini diantaranya ditemui dalam bentuk keluarga, lingkungan kerja, dan lingkungan sekolah, termasuk didalamnya lingkungan perguruan tinggi.

Proses interaksi terus menerus antara minat individu dengan pengalaman lingkungannya akan lebih mengarahkan individu terhadap minat – minat tertentu dan keengganan terhadap minat yang lain. Kepuasan dari penghargaan yang diperoleh individu serta rewards dari orang lain akan mendorong diulangnya proses pencarian dan pemenuhan minat – minat tersebut. Proses pengulangan ini akan menyebabkan diperolehnya kemmapuan khusus yang sejalan dengan minatnya.

Pada saat yang bersamaan dengan proses interaksi tersebut, perbedaan individu sejalan dengan usia akan disertai dengan perwujudan nilai – nilai yang berhubungan. Interaksi yang terus menerus antara kemampuan tertentu dari individu dengan lingkungan akan menghasilkan watak yang khusus atau tipe kepribadian yang cenderung menampakkan tingkah laku yang khas, serta mengembangkan sifat kepribadian yang khas, sikap – sikap dan tingkah laku yang pada akhirnya membentuk perbendaharaan atau koleksi keahlian – keahlian dan mekanisme – mekanisme penanggulangan – penanggulangan masalah yang khas dari seorang individu.

Dilihat dari tinjauan teori Holland (1992), terdapat 6 tipe kepribadian, yaitu : Realistic, Investigative, Artistic, Social, Enterprising, dan Conventional.

Tipe Realistic akan membawa individu lebih memilih bidang kegiatan

memanipulasi obyek dengan cara yang teratur dan sistematis. Tipe investigative akan mengantarkan individu memilih kegiatan penyelidikan yang observasional,


(51)

13

Universitas Kristen Maranatha simbolis, sistematis dan kreatif atas fenomena fisik, biologis dan cultural dalam usahanya untuk mengerti dan mengendalikan fenomena tersebut. Tipe Artistic akan membawa individu untuk menyenangi aktivitas yang bebas, tidak sistematis, ambigus dalam usahanya memanipulasi material fisik, verbal dan humanistik untuk tujuan menciptakan bentuk – bentuk / produk – produk seni.

Tipe Social akan mengantarkan individu untuk menyenangi aktivitas yang memanipulasi orang lain melalui penjelasan, pelatihan, pengembangan, perawatan atau penerangan. Tipe Enterprising akan membawa individu untuk menyenangi aktivitas memanipulasi orang lain dalam usahanya mencapai suatu tujuan organisasi atau keuntungan ekonomis. Yang terakhir adalah tipe Conventional yang akan mengantarkan individu untuk menyenangi aktivitas yang teratur dan sistematik, seperti mengarsipkan data, mengolah data, reproduksi material, menjalankan mesin pemroses data dan pelaksanaan bisnis.

Tipe kepribadian tersebut nantinya yang akan menentukan pola kepribadian seseorang atau yang dikatakan oleh Holland sebagai profile. Profil kepribadian mungkin terdiri dari dua sampai 6 tipe kepribadian. Profil kepribadian seseorang juga dapat diperoleh secara langsung dengan mencatat tiga kode tipe kepribadian yang memiliki nilai tertinggi. Ketiga kode tipe tersebut juga merupakan cerminan dari tipe minat seseorang.

Oleh karena itu berdasarkan pemaparan diatas, peneliti ingin mengetahui gambaran minat mahasiswa Fakultas Psikologi di Universitas “X” Bandung. Untuk memperjelas kerangka pemikiran diatas, maka dibuat bagan sebagai berikut:


(52)

14

Universitas Kristen Maranatha Skema 1.1 Kerangka Pikir


(53)

15

Universitas Kristen Maranatha I.6. ASUMSI

Berdasarkan kerangka pikir yang dibuat, maka dapat ditarik asumsi sebagai berikut :

1. Setiap mahasiswa Psikologi di Universitas “X” Bandung memiliki profil minat tertentu sesuai dengan tipe kepribadiannya masing-masing.

2. Setiap mahasiswa Psikologi di Universitas “X” Bandung diharapkan dapat memilih bidang studi sesuai dengan profil minatnya


(54)

47 Universitas Kristen Maranatha BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Dalam bab ini, akan dikemukakan kesimpulan yang diambil berdasarkan hasil penelitian dan juga saran yang berguna bagi pihak-pihak yang berkepentingan.

5.1Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Mahasiswa Psikologi di Universitas “X” Bandung memiliki profil Holland yang bervariasi, yaitu : SAE, SEA, SAC, SEC, ASE, SCE,

SEI, ASC, CSA, REI, SAI, SIA, SCA, ESA, ESC, ECS, EAS, ASI,

AIS, AES, IAS, REC, SER, SCI, SIE, SIC, SRC, ESR, dan RSE. 2. Mahasiswa Psikologi di Universitas “X” Bandung memiliki profil

Holland yang paling banyak sampai urutan kelima yaitu SAE sebesar 20,77%; SEA sebesar 12,31%; SAC sebesar11,54%. Setelah itu profil Holland SEC sebesar 10% dan ASE sebesar 7,69%.

3. Mahasiswa Psikologi di Universitas “X” Bandung memiliki profil Holland SAE yang paling banyak adalah angkatan 2006 sebesar 59,26% dibandingkan dengan angkatan lainnya.

4. Mahasiswa Psikologi di Universitas “X” Bandung yang memiliki predikat IPK dengan pujian dan berminat dalam studi Psikologi, tidak terkait dengan kecepatan mahasiswa tersebut dalam menempuh studi psikologi.


(55)

48

Universitas Kristen Maranatha

5.2Saran

Dari hasil penelitian ini, diajukan beberapa saran yang diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak – pihak yang berkepentingan, antara lain :

1. Evaluasi bagi mahasiswa Psikologi di Universitas “X” Bandung agar mereka mengetahui bidang minat mereka yang sesuai dengan tipe kepribadian.

2. Evaluasi bagi mahasiswa Psikologi di Universitas “X” Bandung dalam pemilihan bidang pekerjaan setelah mereka menyelesaikan studinya.

3. Memfasilitasi mahasiswa Psikologi agar mereka bisa mengembangkan

minat – minat mereka sesuai dengan tipe kepribadian.

4. Untuk peneliti lain yang tertarik membuat penelitian yang serupa dengan penelitian ini, disarankan untuk membuat data penunjang dengan melibatkan seluruh aspek yang mempengaruhi minat dari teori Holland untuk memperkaya data agar didapatkan hasil yang lebih menggambarkan profil minat yang merupakan tipe kepribadian.


(56)

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA

Holland, John L. 1985. Making Vocational Choice: A Theory of Vocational

Personalities and Work Eenvironments. Prentice-Hall, Inc. Enslewood

Cliff, New Jersey.

Kountur, Rony. 2009. Metode Penelitian untuk Penulisan Skripsi dan Tesis.

PPM. Jakarta.


(57)

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR RUJUKAN

 Buku Ketentuan Akademik Universitas Kristen Maranatha

 Buku Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003

 http://digilib.itb.ac.id/; september 2009

 http://noc.maranatha.edu/; september 2010

 http://psikologi-maranatha.com/; januari 2011


(1)

Universitas Kristen Maranatha Skema 1.1 Kerangka Pikir


(2)

15

Universitas Kristen Maranatha I.6. ASUMSI

Berdasarkan kerangka pikir yang dibuat, maka dapat ditarik asumsi sebagai berikut :

1. Setiap mahasiswa Psikologi di Universitas “X” Bandung memiliki profil minat tertentu sesuai dengan tipe kepribadiannya masing-masing.

2. Setiap mahasiswa Psikologi di Universitas “X” Bandung diharapkan dapat memilih bidang studi sesuai dengan profil minatnya


(3)

47 Universitas Kristen Maranatha Dalam bab ini, akan dikemukakan kesimpulan yang diambil berdasarkan hasil penelitian dan juga saran yang berguna bagi pihak-pihak yang berkepentingan.

5.1Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Mahasiswa Psikologi di Universitas “X” Bandung memiliki profil Holland yang bervariasi, yaitu : SAE, SEA, SAC, SEC, ASE, SCE, SEI, ASC, CSA, REI, SAI, SIA, SCA, ESA, ESC, ECS, EAS, ASI, AIS, AES, IAS, REC, SER, SCI, SIE, SIC, SRC, ESR, dan RSE. 2. Mahasiswa Psikologi di Universitas “X” Bandung memiliki profil

Holland yang paling banyak sampai urutan kelima yaitu SAE sebesar 20,77%; SEA sebesar 12,31%; SAC sebesar 11,54%. Setelah itu profil Holland SEC sebesar 10% dan ASE sebesar 7,69%.

3. Mahasiswa Psikologi di Universitas “X” Bandung memiliki profil Holland SAE yang paling banyak adalah angkatan 2006 sebesar 59,26% dibandingkan dengan angkatan lainnya.

4. Mahasiswa Psikologi di Universitas “X” Bandung yang memiliki predikat IPK dengan pujian dan berminat dalam studi Psikologi, tidak terkait dengan kecepatan mahasiswa tersebut dalam menempuh studi psikologi.


(4)

48

Universitas Kristen Maranatha 5.2Saran

Dari hasil penelitian ini, diajukan beberapa saran yang diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak – pihak yang berkepentingan, antara lain :

1. Evaluasi bagi mahasiswa Psikologi di Universitas “X” Bandung agar mereka mengetahui bidang minat mereka yang sesuai dengan tipe kepribadian.

2. Evaluasi bagi mahasiswa Psikologi di Universitas “X” Bandung dalam pemilihan bidang pekerjaan setelah mereka menyelesaikan studinya. 3. Memfasilitasi mahasiswa Psikologi agar mereka bisa mengembangkan

minat – minat mereka sesuai dengan tipe kepribadian.

4. Untuk peneliti lain yang tertarik membuat penelitian yang serupa dengan penelitian ini, disarankan untuk membuat data penunjang dengan melibatkan seluruh aspek yang mempengaruhi minat dari teori Holland untuk memperkaya data agar didapatkan hasil yang lebih menggambarkan profil minat yang merupakan tipe kepribadian.


(5)

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA

Holland, John L. 1985. Making Vocational Choice: A Theory of Vocational Personalities and Work Eenvironments. Prentice-Hall, Inc. Enslewood Cliff, New Jersey.

Kountur, Rony. 2009. Metode Penelitian untuk Penulisan Skripsi dan Tesis. PPM. Jakarta.


(6)

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR RUJUKAN

 Buku Ketentuan Akademik Universitas Kristen Maranatha

 Buku Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003

 http://digilib.itb.ac.id/; september 2009  http://noc.maranatha.edu/; september 2010  http://psikologi-maranatha.com/; januari 2011

 http://untukku.com/; november 2009