Penggunaan Sistem Informasi Akuntansi Berbasis Teknologi Informasi dengan Model TAM pada Hotel di Kabupaten Gianyar.

(1)

PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DENGAN MODEL TAM PADA

HOTEL DI KABUPATEN GIANYAR

SKRIPSI

Oleh :

AMADEUS VINCENT REZIARIO NUGRAHA NIM : 1206305126

Skripsi ini ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan

memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana

Denpasar 2016


(2)

HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi ini telah diuji oleh tim penguji dan disetujui oleh Pembimbing, serta diuji pada tanggal 25 April 2016:

Tim Penguji: Tanda tangan

1. Ketua: Dr. Dodik Ariyanto SE., M.Si., Ak. ………..

2. Sekretaris: Gede Juliarsa, SE., MSi. ………..

3. Anggota: Dr. Drs. Bambang Suprasto H. M.Si., Ak. ………..

Mengetahui, Ketua Jurusan Akuntansi

Dr. I Dewa Nyoman Badera, SE., MSi. NIP. 19641225 199303 1 003

Pembimbing

Gede Juliarsa, SE., MSi. NIP. 19650702 199203 1 003


(3)

PERNYATAAN ORISINALITAS

Saya menyatakan dengan sebenarnya bahwa sepanjang pengetahuan saya, di dalam Naskah Skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar akademik di suatu Perguruan Tinggi, dan tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila ternyata di dalam naskah skripsi ini dapat dibuktikan terdapat unsur-unsur plagiasi, saya bersedia diproses sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Denpasar, 25 April 2016 Mahasiswa,

Amadeus Vincent Reziario Nugraha NIM. 1206305126


(4)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadapan Tuhan Yesus Kristus, karena atas berkat rahmat-Nya, skripsi yang berjudulPenggunan Sistem Informasi Akuntansi Berbasis Teknologi Informasi dengan Model TAM pada Hotel di Kabupaten Gianyar” dapat diselesaikan sesuai dengan yang direncanakan. Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan terima kasih kepada:

1. Dr. I Nyoman Mahaendra Yasa, SE., M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.

2. Prof. Dr. Ni Nyoman Kerti Yasa, SE., MSi. selaku Pembantu Dekan I Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.

3. Dr. I Dewa Nyoman Badera, SE., MSi., dan Dr. I Gst Ngr Agung Suaryana, SE., MSi., Ak, masing-masing selaku Ketua dan Sekretaris Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.

4. Dr. Dodik Ariyanto, SE.,MSi., Ak.Msi., selaku Pembimbing Akademik yang telah membimbing penulis selama perkuliahan.

5. Gede Juliarsa, SE., MSi. selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah berkenan meluangkan waktunya dan dengan sabar telah memberikan bimbingan dan masukan serta motivasi sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

6. Dr. Drs. Bambang Suprasto H. M.Si., Ak dan Dr. Dodik Ariyanto SE., M.Si., Ak. selaku dosen penguji dan pembahas, yang telah memberikan bimbingan dan banyak masukan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

7. Seluruh Dosen dan Staf Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana yang telah membantu penulis selama mengikuti perkuliahan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.

8. Keluarga tercinta Bapak, Ibu, adik, atas dukungan dan doanya yang tulus dan tiada hentinya selama menempuh studi di Fakutas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Udayana.

9. Keluarga kedua saya UKM Kesenian dan the tole group (Ka Ary, Ryan, Anggi, Denis, Karina, Eka, Jungsin), Atafuru (Bli Gung Olog, Lek, Keita, Wiwien), dan Kak Andika, dan juga lainnya yang tidak dapat saya sebutkan satu per satu. Atas bantuan, dukungan, inspirasi, dan motivasinya.

10. Teman-teman Akuntansi Reguler angkatan 2012 yang memberikan dukungan selama menempuh studi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana kepada penulis.


(5)

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan skripsi ini, masih banyak terdapat kesalahan dan kekurangan yang disebabkan karena keterbatasan kemampuan serta pengalaman penulis. Namun demikian skripsi ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi yang berkepentingan.

Denpasar, 25 April 2016


(6)

Judul :Penggunan Sistem Informasi Akuntansi Berbasis Teknologi Informasi dengan Model TAM pada Hotel di Kabupaten Gianyar

Nama :Amadeus Vincent Reziario Nugraha

NIM :1206305126

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan sistem informasi akuntansi berbasis teknologi informasi pada hotel di Kabupaten Gianyar. Model TAM (Technology Acceptance Model)digunakan sebagai variabel atau konstruk dalam penelitian ini.

Model TAM yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas 2 faktor yaitu persepsi kegunaan, persepsi kemudahan penggunaan, dengan tambahan variabel persepsi kenyamanan. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Gianyar. Penentuan sampel dilakukan dengan teknik judgemental (purposive). Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada karyawan akuntansi hotel pengguna sistem informasi akuntansi yang telah ditentukan dengan pengguna yang menggunakan sistem tersebut sebagai responden. Teknik analisis data menggunakan analisis SEM dan GSCA (Generalized Structure Component Analysis)sebagai alat analisisnya.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel persepsi kegunaan, persepsi kemudahan penggunaan dan variabel persepsi kenyamananan berpengaruh signifikan terhadap sikap pengguna. Sikap pengguna berpengaruh signifikan terhadap penerimaan teknologi informasi.

Kata kunci: Model TAM , Persepsi Kegunaan, Persepsi Kemudahan Penggunaan, Persepsi Kenyamanan, Sikap Pengguna, Penerimaan Teknologi Informasi, dan GSCA.


(7)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

PERNYATAAN ORISINALITAS... iii

KATA PENGANTAR ... iv

ABSTRAK ... ..vi

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... .ix

DAFTAR GAMBAR ... .xi

DAFTAR LAMPIRAN... xii

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah... 1

1.2. Rumusan Masalah... 6

1.3. Tujuan Penelitian ... 6

1.4. Kegunaan Penelitian ... 7

1.5. Sistematika Penulisan ... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1. Landasan Teori dan Konsep ... 10

2.1.1.Technology Acceptance Model (TAM)... 10

2.1.2. Pengertian Sistem Informasi ... 12

2.1.3. Sistem Informasi Akuntansi ... 15

2.1.4. Sistem Visual Hotel Program (VHP)... 16

2.2. Hipotesis Penelitian dan Kerangka Teoritis Pemikiran... 17

2.2.1 Rangkuman Penelitian Terdahulu ... 17

2.2.2 Pengaruh Persepsi Kegunaan terhadap Sikap Pengguna 19 2.2.3 Pengaruh Persepsi Kemudahan Penggunaan terhadap Sikap Pengguna ... 21

2.2.4 Pengaruh Persepsi Kenyamanan Penggunaan terhadap Sikap Pengguna ... 22

2.2.5 Pengaruh Sikap Pengguna terhadap Penerimaan Teknologi Informasi... 24

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian ... 25

3.2. Lokasi atau Ruang Lingkup Penelitian ... 26

3.3. Obyek Penelitian... 26

3.4. Identifikasi Variabel... 26

3.5. Definisi Operasional Penelitian ... 27

3.6. Jenis dan Sumber Data ... 31

3.6.1. Jenis Data ... 31

3.6.2. Sumber Data... 31

3.7. Populasi, Sampel dan Responden Penelitian... 32


(8)

3.7.2. Sampel Penelitian ... 32

3.8. Metode Pengumpulan Data ... 34

3.9. Teknik Analisis Data... 37

3.9.1. Generalized Structured Component Analysis (GSCA) 37 3.9.2. Evaluasi Model GSCA... 38

3.10 Uji Instrumen... 42

3.10.1. Uji Validitas ... 43

3.10.2. Uji Reabilitas... 43

3.11. Analisis Data... 44

3.12. Hipotesis Penelitian ... 50

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1. Data Penelitian... 51

4.1.1 Responden Penelitian... 51

4.1.2. Karakteristik Responden Penelitian... 52

4.2. Kelayakan Instrumen Penelitian ... 53

4.3. Pengembangan Diagram Jalur ... 57

4.4. Hasil Penelitian... 58

4.4.1. Evaluasi Model Pengukuran (Outer Model) ... 58

4.4 2. Evaluasi Model Struktural (Inner Model)... 62

4.4.3. Evaluasi Model FIT ... 64

4.5 Pembahasan Hasil Penelitian... 66

4.5.1. Pengaruh Persepsi Kegunaan terhadap Sikap Pengguna dalam Pemanfaatan SIA berbasis TI pada Hotel di Kabupaten Gianyar...67

4.5.2. Pengaruh Persepsi Kemudahan Penggunaan terhadap Sikap Pengguna dalam Pemanfaatan SIA berbasis TI pada Hotel di Kabupaten Gianyar...69

4.5.3. Pengaruh Persepsi Kenyamanan Penggunaan terhadap Sikap Pengguna dalam Pemanfaatan SIA berbasis TI pada Hotel di Kabupaten Gianyar... 72

4.5.4. Pengaruh Sikap Pengguna terhadap Penerimaan Teknologi Informasi dalam Pemanfaatan SIA berbasis TI pada Hotel di Kabupaten Gianyar...74

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan... 76

5.2. Saran... 77

DAFTAR RUJUKAN... 78


(9)

DAFTAR TABEL

No. Tabel Halaman

3.1 Indikator Berupa Pernyataan Kuesioner... 30

3.2 Daftar Karyawan Departemen Akuntasi Hotel yang Menggunakan Sistem Informasi Akuntansi VHP... 32

3.3 Daftar Karyawan Departemen Akuntasi Hotel yang Menggunakan Sistem Informasi Akuntansi VHP dengan KriteriaPurposive Sampling……….. 33 3.4 Klasifikasi Jumlah Sampel setelah Perhitungan (Rumus Slovin).. 34

3.5 Skor Alternatif Jawaban Item Kuesioner... 36

4.1 Perincian Pengiriman dan Pengembalian Kuesioner... 52

4.2 Karakteristik Responden... 52

4.3 NilaiCronbach’s Alphadan Korelasi Item-Total Dikoreksi Variabel Perceived of Usefullness... 54

4.4 NilaiCronbach’s Alphadan Korelasi Item-Total Dikoreksi Variabel Perceived Ease of Use... 55

4.5 NilaiCronbach’s Alphadan Korelasi Item-Total Dikoreksi Variabel Perceived of Enjoyment……….. 55

4.5 NilaiCronbach’sAlphadan Korelasi Item-Total Dikoreksi Variabel Attitude……….. 56

4.7 NilaiCronbach’s Alphadan Korelasi Item-Total Dikoreksi VariabelAcceptance of IT... 56

4.8 Hasil Outer Loading Variabel PU (Perceived of Usefullness)... ... 58

4.9 Hasil Outer Loading Variabel PEOU (Perceived of Ease of Use)... ... 59

4.10 Hasil Outer Loading Variabel PE (Perceived of Enjoyment) ... 60

4.11 HasilOuter LoadingVariabel ATT (Attitude)... 60

4.12 HasilOuter LoadingVariabel ACTI (Acceptance of IT) ... 61

4.13 HasilOutput InnerModel (Structural Model)... 62


(10)

4.15 HasilOutput R square(R2) ... 64 4.16 Hasil Output Model FIT ... 64 4.17 Persepsi Responden terhadap Indikator Perceived of

Enjoyment ... 68 4.18 Persepsi Responden terhadap IndikatorPerceived Ease

of use)... 70 4.19 Persepsi Responden terhadap Indikator Perceived of

Enjoyment ... 72 4.20 Persepsi Responden terhadap IndikatorAttitude... 74


(11)

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Halaman

2.1 VHP Flow Chart Diagram... 17

3.1 Kerangka Pemikiran... 25

3.2 Model Operasional... 45

3.3 Variabel Laten dengan Indikator Reflektif... 46

3.4 Variabel Laten dengan Indikator Formatif... 47

4.1 Diagram Jalur Model SEM-GSCA... 57


(12)

DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran Halaman

1 Kuesioner Penelitian... 82

2 Hasil Penelitian Terdahulu... 86

3 Tabulasi Data Persepsi kegunaan ... 88

4 Tabulasi Data Persepsi Kemudahan Pengggunaan ... 90

5 Tabulasi Data Persepsi Kenyamanan dan Sikap Pengguna ... 92

6 Tabulasi Data Penerimaan TI... 94

7 Persepsi Responden terhadap Indikator Variabel... 96

8 Hasil Output SPSS Uji Kelayakan Data Variabel Perceived Usefulness ... 96

9 Hasil Output SPSS Uji Kelayakan Data Variabel Perceived Ease of Use ... 97

10 Hasil Output SPSS Uji Kelayakan Data Variabel Perceived of Enjoyment ... 98

11 Hasil Output SPSS Uji Kelayakan Data Variabel Attitude ... 98

12 Hasil Output SPSS Uji Kelayakan Data Variabel Acceptance of IT ... 99


(13)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Bali yang dikenal sebagai pulau Dewata dan pulau dengan sejuta keindahan di dalamnya sangat terkenal sebagai tempat tujuan pariwisata oleh masyarakat baik lokal maupun mancanegara. Salah satu bidang jasa di Bali yang selalu berkembang dan selalu bertambah tiap tahunnya adalah industri perhotelan. Keberlanjutan hidup perusahaan di bidang perhotelan sangat bergantung pada kemampuannya untuk bersaing di pasar, apalagi dengan pola persaingan di Bali sendiri yang sangat ketat dikarenakan jumlah hotel yang semakin bertambah tiap tahunnya. Persaingan tersebut memerlukan suatu strategi dari manajemen untuk memanfaatkan semua kekuatan dan peluang yang ada, dan juga memperkecil presentase hambatan strategis dalam persaingan perebutan pasar. Upaya untuk memperkecil hambatan dan persaingan tersebut masing masing hotel memerlukan juga adanya campur tangan terknologi karena seiring berkembangnya industri di bidang perhotelan ini juga memicu adanya perkembangan dalam penggunaan teknologi. Penggunaan teknologi tersebut akan terkait dengan pengggunaan sistem informasi yang berbasis teknologi yang nantinya akan berpengaruh terhadap kecepatan dan ketepatan dalam pelaporan informasi. Penggunaan sistem informasi itu sendiri memberi banyak manfaat. Perkembangan teknologi informasi dalam sektor atau industri jasa perhotelan mempunyai pengaruh besar terhadap bisnis itu pula nantinya. Kita ketahui bersama bahwa sistem pengolahan data pada perusahaan di era informasi saat ini telah mengalami perubahan dari sistem


(14)

manual menjadi sistem pengolahan data secara elektronik, Karena keberadaan informasi ini merupakan hal yang sangat penting. Informasi dalam bidang perhotelan dapat dikatakan sebagai jantung dari perusahaan, yang merupakan asset yang sangat berharga bagi perusahaan. Secara spesifik informasi dalam bidang keuangan atau akuntansi sistem informasi ini sangat penting dan dibutuhkan oleh berbagai pihak baik internal maupun eksternal perusahaan. Pengolahan data berbasis data elektronik yang sering kita sebut sebagai sistem informasi berbasis komputer, merupakan suatu sistem pemrosesan data untuk menghasilkan informasi dengan menggunakan teknologi komputer. Pengolahan data dengan teknologi komputer ini seiring bertambahnya hotel di Bali terdapat juga sistem pengelola informasi keuangan yang selalu berkembang. Sistem informasi keuangan ini secara umum kita sebut sebagai Sistem Informasi Akuntansi.

Pemanfaatan Sistem Informasi Akuntansi (SIA) yang berbasis Teknologi Informasi (TI) yang dilakukan oleh industri perhotelan dalam penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi secara cepat dan akurat. Adanya arus informasi yang dapat dilaporkan kepada manajemen secara cepat dan akurat diharapkan bahwa organisasi hotel tersebut dapat membuat keputusan melalalui informasi yang tersedia. Baik untuk membuat rencana jangka pendek misalnya penentuanrate untuk kamar hotel, dan juga seperti estimasi stok barang yang ada di gudang sampai dengan integrasi untuk seluruh pelaporan keuangannya maupun untuk melakukan perencanaan strategi untuk hotel dari semua informasi yang dapat diperoleh melalui sistem informasi akuntansi tersebut. Sehingga sebagai


(15)

tujuan akhirnya hotel tersebut diharapkan bisa bersaing diantara hotel-hotel yang lain secarafair.

Seperti yang dipaparkan oleh (Kang 1998) sistem teknologi informasi pada dasarnya akan membantu perusahaan untuk memperbaiki kinerja organisasi apabila perusahaan menggunakan sistem teknologi informasi secara aktual dalam langkah yang efisien. Penerapan teknologi baru dalam suatu organisasi akan berpengaruh pada keseluruhan organisasi, terutama terhadap sumber daya yang ada dalam hal ini adalah user atau penguna sistem tersebut. Pengguna sangat penting dan menjadi faktor penentu untuk diperhatikan dalam penerapan sistem baru, karena tingkat kesiapan pengguna untuk menerima sistem baru mempunyai pengaruh besar dalam menentukan sukses tidaknya pengembangan/penerapan sistem tersebut.

Model hubungan antara teknologi informasi dengan faktor lain menjadi obyek kajian atau penelitian yang berkembang pesat pada tahun 1990-an. Sejak diperkenalkannya model Technology Acceptance Model (TAM) oleh Davis, banyak sekali peneliti penelti yang mencoba menerapkan TAM ke penelitian-penelitian empiris baik untuk menguji teorinya maupun untuk menjelaskan fenomena yang akan diteliti (Jogiyanto 2007:167). TAM merupakan model penelitian yang paling luas digunakan untuk meneliti adopsi sistem teknologi informasi. TAM merupakan salah satu model yang popular dan banyak digunakan dalam berbagai penelitian mengenai proses adopsi teknologi informasi.

Technology Acceptance Model (TAM) menawarkan suatu penjelasan yang kuat dan sederhana untuk penerimaan teknologi dan perilaku para penggunanya


(16)

(Davis, 1989). Technology Acceptance Model (TAM) merupakan model yang dirancang untuk memprediksi penerimaan aplikasi komputer dan faktor-faktor yang berhubungan dengannya (Widyarini, 2005). Technology Acceptance Model dalam Davis (1993), didefinisikan sebagai salah satu model yang dibangun untuk menganalisis dan memahami faktor‐faktor yang mempengaruhi diterimanya penggunaan teknologi komputer. TAM bertujuan untuk menjelaskan dan memperkirakan penerimaan (acceptance) pengguna faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan terhadap suatu teknologi dalam suatu organisasi. TAM menjelaskan hubungan sebab akibat antara keyakinan dan perilaku, tujuan/keperluan, serta penggunaan aktual dari pengguna/user suatu sistem informasi.

Penggunaan teknologi informasi dan pemanfaatannya dalam pekerjaan masih menjadi perhatian penting dalam penelitian, walaupun terdapat kemajuan yang cukup berarti dalam kemampuan hardware, software dan termasuk juga sistem yang digunakan, masalah yang muncul dalam penggunaan suatu teknologi adalah pemanfaatan yang rendah terhadap sistem informasi yang ada. Keberhasilan suatu sistem dan penerapannya di sangat tergantung pada respon pengguna sistem tersebut apabila pengguna dapat menerima sitem tersebut dan dapat menggunakan dengan mudah, nyaman dan merasakan bahwa dengan menggunakan sistem akan memberi lebih banyak manfaat daripada tidak menggunakan sistem maka penerapan sistem tersebut dapat dikatakan berhasil dan diterima oleh pengguna.


(17)

Penelitian ini menggunakan modelTechnology Acceptance Model(TAM) sebagai acuan. Penulis mengadopsi penelitian dari Tangke (2004) yang menggunakan 4 konstruk utama, yaitu persepsi kegunaan SIA berbasis TI (perceived usefulness), persepsi pengguna terhadap kemudahan dalam menggunakan SIA berbasis TI (perceived ease of use), sikap pengguna terhadap penggunaan SIA berbasis TI (attitude toward using), dan penerimaan pengguna terhadap SIA berbasis TI (acceptance of TI). Variabel dari luar (external variables) seperti karakteristik pengguna (user characteristics) dan karakteristik sistem (system characteristic) tidak diteliti karena oleh penulis dalam penelitian kali ini diasumsikan oleh penuli karakteristik sistem tersebut dianggap tidak signifikan, sehingga dapat diabaikan meskipun mempunyai pengaruh secara tidak langsung terhadap penerimaan teknologi (Tangke, 2004). Variabel behavioral intention dan actual usage digantikan oleh variabel penerimaan teknologi (acceptance of IT).Karena pada dasarnya variabelbehavioral intentiondanactual usageadalah indikator untuk mengukuracceptance of IT(Gahtani, 1999).

Penelitian ini menambahkan variabel eksternal yang ada pada model Technology Acceptance Model (TAM) yang diadaptasi dari penelitian yang dilakukan oleh Gahtani (1999) yaitu perceived enjoyment untuk mengetahui apakah tingkat kenyamananuseratau pengguna menjadi salah satu faktor penentu bagi penerimaan teknologi. Fokus dalam penelitian ini adalah melihat hubungan antara pengguna (user) dengan sistem yang digunakan melalui variabel yang digunakan dalam penelitian.


(18)

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dipaparkan diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1) Apakah persepsi kegunaan (perceived usefulness) berpengaruh positif terhadap dengan sikap pengguna (attitude) dalam pemanfaatan sitem informasi akuntansi berbasis teknologi informasi pada departemen akuntasi hotel di Kabupaten Gianyar?

2) Apakah persepsi kemudahan penggunaan (perceived ease of use) berpengaruh positif terhadap sikap pengguna (attitude) dalam pemanfaatan sitem informasi akuntansi berbasis teknologi informasi pada departemen akuntasi hotel di Kabupaten Gianyar?

3) Apakah persepsi kenyamanan pengguna (perceived enjoyment) berpengaruh positif terhadap sikap pengguna (attitude) dalam pemanfaatan sitem informasi akuntansi berbasis teknologi informasi pada departemen akuntasi hotel di Kabupaten Gianyar?

4) Apakah sikap pengguna (attitude) berpengaruh positif terhadap penerimaan TI (acceptance of IT) dalam pemanfaatan sitem informasi akuntansi berbasis teknologi informasi pada departemen akuntasi hotel di Kabupaten Gianyar

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah masalah diatas, tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:


(19)

1) Untuk mengetahui pengaruh persepsi kegunaan (perceived usefulness (PU)) terhadap sikap pengguna (attitude(ATT)) dalam pemanfaatan sitem informasi akuntansi berbasis teknologi informasi pada departemen akuntasi hotel di Kabupaten Gianyar.

2) Untuk mengetahui pengaruh persepsi kemudahan pengunaan (perceived ease of use (PEOU)) terhadap sikap pengguna (attitude (ATT)) dalam pemanfaatan sitem informasi akuntansi berbasis teknologi informasi pada departemen akuntasi hotel di Kabupaten Gianyar.

3) Untuk mengetahui pengaruh persepsi kenyamanan pengguna (perceived enjoyment (PE)) terhadap sikap pengguna (attitude (ATT)) dalam pemanfaatan sitem informasi akuntansi berbasis teknologi informasi pada departemen akuntasi hotel di Kabupaten Gianyar.

4) Untuk mengetahui pengaruh sikap pengguna (attitude (ATT)) terhadap penerimaan TI (acceptance of IT) dalam pemanfaatan sitem informasi akuntansi berbasis teknologi informasi pada departemen akuntasi hotel di Kabupaten Gianyar.

1.4 Kegunaan Penelitian

Penelitian mengenai penggunaan sistem informasi akuntansi berbasis teknologi informasi dengan model TAM pada hotel di Kabupaten Gianyar. Memiliki beberapa kegunaan diantaranya:


(20)

1) Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan sesuai dengan teori yang dipaparkan oleh Davis (1993) tentang model Technology Acceptance Model (TAM). Sehingga dapat memberikan gambaran menyeluruh tentang keterkaitan variabel perceived usefulness, perceived ease of use, dan perceived of enjoyment terhadapattitude toward usingdanAccepteance of IT .

2) Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi dasar pembuatan kebijakan bagi manajemen perhotelan mengenai perilaku individu dalam memanfaatkan SIA untuk meningkatkan kinerja individu dan organisasi. Dan diharapkan pada akhirnya penelitian ini dapat memberikan kontribusi bagi pengembang SIA untuk memperhatikan faktor-faktor yang dapat menpengaruhi penggunaan SIA sehingga SIA yang dikembangkan akan memberikan manfaat bagi perusahaan.

1.5 Sistematika Penulisan

Pembahasan skripsi disusun berdasarkan urutan beberapa bab secara sistematis sehingga antara bab yang lainnya mempunyai hubungan yang erat. Adapun sistematika penulisan penelitian ini adalah sebagai berikut:

Bab I Pendahuluan

Dalam bab ini menguraikan pendahuluan yang mengemukakan latar belakang masalah, tujuan, dan penggunaan penelitian serta menguraikan sistematika penulisan.


(21)

Dalam bab ini menguraikan berbagai landasan teori yang ada hubungannya dengan pokok permasalahan yaitu mengenai model TAM yang digunakan peneliti sebagai dasar dari penelitian ini, serta hasil dari penelitian sebelumnya dan hipotesis awal dari peneliti. Bab III Metode Penelitian

Pada bab ini disajikan mengenai metodologi penelitian yang meliputi desain penelitian, lokasi atau ruang lingkup penelitian, variabel penelitian, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data, serta teknik-teknik analisis data yang akan digunakan dalam penelitian. Bab IV Pembahasan Hasil Penelitian

Pada bab ini dikemukakan tentang gambaran umum daerah penelitian dan pembahasan hasil penelitian mengenai teknik analisis outer model, inner model,dan FIT model. Dan juga dipaparkan pembahasan mengenai hubungan antar masing masing konsrtruk sesuai hipotesis. Bab V Simpulan dan Saran

Pada bab ini dikemukakan simpulan yang diperoleh dari hasil penulisan yang telah dibahas dalam bab sebelumnya. Pada bab ini juga dikemukakan saran-saran yang diharapkan dapat digunakan oleh pihak yang berkepentingan.


(22)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS

2.1 Landasan Teori dan Konsep

2.1.1 Technology Acceptance Model (TAM)

TAM diperkenalkan pertama kali oleh Davis pada tahun 1986 merupakan adopsi dari Theory of Reasoned Action (TRA) yang dibuat khusus untuk pemodelan penerimaan pengguna terhadap sistem informasi. Menurut Davis et al. (1989), tujuan utama TAM adalah untuk memberikan dasar untuk penelusuran pengaruh faktor eksternal terhadap kepercayaan, sikap, dan tujuan pengguna. TAM menganggap bahwa 2 keyakinan individual, yaitu persepsi manfaat (perceived usefulness, disingkat PU) dan persepsi kemudahan penggunaan (perceived easy of use, disingkat PEOU), adalah pengaruh utama untuk perilaku penerimaan komputer.

Kang (1998) menambahkan, TAM merupakan perbaikan dari model TRA (Theory of Reasoned Action), TAM mengadopsi komponen tetap dari model TRA umumnya dan menerapkannya komponen-komponen tersebut sebagai domain khusus dari teknologi komputer dan yang lainnya untuk teknologi informasi. Namun yang membedakan keduanya (TRA dan TAM) adalah penempatan faktor-faktor sikap dari TRA, dimana TAM memperkenalkan dua variabel kunci, yaitu perceived ease of use dan perceived usefulness, yang memiliki relevancy pusat untuk memprediksikan sikap penerimaan pengguna terhadap teknologi komputer.


(23)

(attitude), intensitas (intention), dan hubungan perilaku pengguna (user behavior relationship). Tujuan model ini untuk menjelaskan faktor-faktor utama dari perilaku pengguna TI terhadap penerimaan penggunaan TI itu sendiri. Model TAM menempatkan faktor sikap dari tiap-tiap perilaku pengguna dengan dua variabel yaitu kemanfaatan (usefulness) dan kemudahan penggunaan (ease of use). Secara empiris model ini telah terbukti memberikan gambaran tentang aspek perilaku pengguna komputer, dimana banyak pengguna komputer dapat dengan mudah menerima teknologi informasi karena sesuai dengan apa yang diinginkannya (Iqbaria et al., 1997).

Pavlou (2002) menjelaskan bahwa sebenarnya, faktor yang mempengaruhi orang untuk menggunakan teknologi adalah motivasi ekstrinsik dan motivasi intrinsik. Motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang ditimbulkan karena persepsi bahwa teknologi merupakan instrumen untuk meningkatkan value yang berbeda pada outcomes yang diperoleh dari aktivitas spesifik. Motivasi intrinsik tumbuh ketika kebutuhan utama dari sebuah aktivitas itu ada. Dalam penelitian ini motivasi intrinsik diperoleh dari perceived ease of use, sedangkan motivasi ekstrinsik diperoleh dari perceived usefullness. Motivasi ekstrinsik dan intriksi juga dapat disebabkan karena faktor kepercayaan dan resiko, khususnya untuk transaksi yang bersifat pribadi dan membutuhkan keamanan dalam penggunaan teknologi informasi tersebut.

TAM adalah teori mengenai sistem informasi yang membuat model tentang bagaimana pengguna mau menerima dan menggunakan teknologi. Menurut Morris dan Dillon (1997), TAM adalah sebuah model untuk


(24)

memprediksikan bukan mendeskripsikan, yang digunakan untuk memprediksikan penerimaan dari sistem oleh user. Model ini mengusulkan bahwa ketika pengguna ditawarkan untuk menggunakan suatu sistem yang baru, sejumlah faktor mempengaruhi keputusan mereka tentang bagaimana dan kapan akan menggunakan sistem tersebut, khususnya dalam hal usefulness (pengguna yakin bahwa dengan menggunakan sistem ini akan meningkatkan kinerjanya), ease of use (di mana pengguna yakin bahwa menggunakan sistem ini akan membebaskannya dari kesulitan, dalam artian bahwa sistem ini mudah dalam penggunaannya).

2.1.2. Pengertian Sistem Informasi

Menurut Jogiyanto (2005:1), sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu. Informasi merupakan hal yang fundamental dalam suatu organisasi khususnya dalam pengambilan keputusan. Kegunaan informasi adalah untuk mengurangi adanya ketidakpastian di dalam pengambilan keputuasan tentang suatu keadaan. Informasi dalam hubungannya dengan pengambilan keputusan diperoleh dari sistem informasi atau disebut juga denganinformation processing system.

Sejalan dengan pengertian sistem oleh Jogiyanto, sistem informasi (selanjutnya disebut dengan SI) didefinisikan sebagai kombinasi teratur dari kumpulan individu, hardware, software, jaringan komunikasi, dan sumber daya data yang mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi (O’Brien, 2006: 5). Setiap organisasi harus menyesuaikan SI dengan


(25)

kebutuhan penggunanya. Tujuan penggunaan SI yang spesifik dapat berbeda-beda dari satu perusahaan dengan perusahaan lainnya. Namun utamanya terdapat tiga tujuan yang umum bagi semua sistem (Hall, 2009: 21), yaitu:

1) Untuk mendukung fungsi penyediaan (stewardship) manajemen. SI menyediakan informasi mengenai penggunaan sumber daya kepada pengguna eksternal melalui laporan keuangan ataupun laporan lainnya yang diinginkan. SI juga menyediakan infomasi bagi para pengguna internal seperti pihak manajemen, melalui berbagai laporan pertanggungjawaban.

2) Untuk mendukung pengambilan keputusan manajemen. SI akan menyediakan informasi yang diperlukan oleh pihak manajemen, yang diperlukan olehnya untuk melaksanakan tanggung jawab pengambilan keputusan tersebut.

3) Mendukung kegiatan operasional perusahaan. SI dapat menyediakan informasi bagi setiap personel dalam perusahaan untuk membantu mereka dalam menyelesaikan pekerjaan hariannya secara efisien dan efektif. Menurut Hall (2009:19), informasi yang dihasilkan oleh SI dapat digunakan dalam pengambilan keputusan apabila informasi tersebut berkualitas dan berguna, di mana hal tersebut berarti informasi tersebut harus memenuhi empat kriteria, yaitu:

1) Relevan (relevance)

Informasi harus memberikan manfaat bagi penggunanya, serta dapat mendukung keputusan yang dibuat oleh penggunanya. Relevansi informasi


(26)

untuk tiap-tiap individu satu dengan yang lainnya berbeda. Misalnya informasi mengenai penyebab kerusakan mesin produksi kepada akuntan perusahaan adalah kurang relevan dan akan lebih relevan bila ditujukan kepada tekniksi perusahaan.

2) Akurasi (accuracy)

Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan, dan harus jelas mencerminkan maksudnya. Ketidakakuratan dapat terjadi karena sumber informasi (data) mengalami gangguan atau kesengajaan sehingga merusak atau merubah data-data asli tersebut. 3) Tepat waktu (timeliness)

Informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan harus tidak melebihi periode waktu dari tindakan yang didukungnya (usang). Informasi yang usang akan berakibat negatif apabila tetap digunakan sebagai dasar pengabilan keputusan, karena tidak sesuai dengan kondisi yang berlangsung. Oleh karena itu, informasi perlu diolah dan dikirimkan secara cepat kepada pengguna, sehingga memerlukan teknologi-teknologi baru dan mutakhir untuk memenuhi harapan tersebut.

4) Lengkap (completeness)

Semua bagian informasi yang penting bagi pengguna harus tersedia. Sebagai contoh, sebuah laporan harus menyajikan semua perhitungan yang diperlukan dan menyajikannya dengan jelas sehingga tidak ambigu.


(27)

5) Ringkas

Informasi yang dikumpulkan harus sesuai dengan kebutuhan pengguna. Para manajer di tingkat yang lebih rendah cenderung lebih memerlukan informasi yang sangat rinci. Ketika informasi mengalir melalui perusahaan sampai ke manajemen puncak, maka informasi akan semakin ringkas. Kesimpulan yang dapat diambil dari uraian diatas adalah bahwa SI merupakan sarana penyedia informasi yang berkualitas dan berguna bagi para pengambil keputusan dalam perusahaan, dan menyajikan informasi yang menambah pengetahuan penggunanya sehingga dapat mengurangi ketidakpastian bagi para pengguna informasi.

2.1.3 Sistem Informasi Akuntansi

Bodnar dan Hopwood (1995) mendefinisikan sistem dalam lingkup SI sebagai sumber daya yang bekerja sama untuk memenuhi tujuan tertentu. Pada dasarnya setiap organisasi membutuhkan sistem dalam mengelola informasi yang ada di dalam perusahaannya khususnya dalam masalah keuangan diperlukan sebuah program yang dapat mengelola dan mengatur seluruh kegiatan pengelolaan informasi keuangan tersebut. Menurut George Bodnar dan Hopwood (2006:3) Informasi sendiri pada hakekatnya merupakan data yang diorganisasi yang dapat mendukung ketepatan pengambilan keputusan sedangkan sistem merupakan sekumpulan sumber daya yang saling terkait untuk mencapai suatu tujuan. Dijelaskan lagi oleh George H. Bodnar (2006:3) Sistem Informasi Akuntansi (SIA) merupakan kumpulan sumberdaya, seperti manusia dan peralatan, yang


(28)

dirancang untuk mengubah data keuangan dan data lainnya ke dalam informasi. Informasi tersebut dikomunikasikan kepada para pembuat keputusan.

2.1.4 SistemVisual Hotel Program(VHP)

VHP (Visual Hotel Program) adalah sebuah software bisnis yang terintegrasi dan modular untuk semua kebutuhan industri hotel. Lebih lebih dari dua puluh tahun pengalaman spesialis telah berubah menjadi solusi ini perangkat lunak profesional. Menggunakan VHP, operator hotel mampu memberikan layanan pelanggan yang lebih baik dengan mencapai peningkatan efisiensi manajemen operasi hotel mereka sehari-hari.

Hal ini didasarkan pada 4GL RDBMS dan jaminan kinerja tinggi serta stabilitas tertinggi. User interface grafis sepenuhnya di bawah MS-Windows menawarkan lingkungan operasi yang nyaman dan halus. Jadi, sangat mudah bagi pengguna VHP untuk belajar dan mengoperasikan sistem aplikasi dalam waktu singkat.

Sebuah integrasi lengkap dengan MS-Office menjamin Mudah dan cepat mengikuti alur kerja. Selain itu, VHP tersedia dan beroperasi dalam berbagai bahasa, termasuk Cina dan Rusia. Program ini dapat dioperasikan oleh mouse, tombol fungsi atau keyboard juga. Setiap bidang terkait dengan bantuan tombol dan masukan membantu memberikan bimbingan pengguna permanen.

VHP adalah sistem manajemen perhotelan yang sangat aman. Beberapa tingkat keamanan diaktifkan oleh pengguna didefinisikan akses hak istimewa.

VHP mengintegrasikan modul Front Office, food and beverage, Point of Sales, Banquet & Konferensi Manajemen, Manajemen Klub, Back Office,


(29)

Akuntansi, Aktiva Tetap dan Sistem Reservasi online menjadi All In One solusi dengan Single Entry Filsafat. Entri transaksi di Front Office, Point of Sales dan modul Persediaan otomatis memproses dan memperbarui General Ledger benar.

Gambar 2.1 VHPBack office OperationDiagram

Sumber PT. Supranusa Sindata 2.2 Hipotesis Penelitian dan Kerangka Teoritis Pemikiran.

Uma (2007:135) mendefinisikan hipotesis sebagai suatu hubungan yang diperkirakan secara logis diantara dua atau lebih variabel yang diungkapkan dalam bentuk pernyataan yang dapat diuji. Berdasarkan pokok permasalahan yang diuraikan, tujuan penelitian dan kajian-kajian teori yang relevan, maka diajukan hipotesis penelitian sebagai berikut.

2.2.1 Rangkuman Penelitian Terdahulu

Mengetahui hasil pemakai akhir terhadap penerapan TI sangat perlu dalam suatu perusahaan yang akhinya memicu dilakukannya berbagai penelitian, antara lain: penerimaan TI dalam profesi medis (Succi and Walter, 1999) dan penerimaan terhadap surat elektronik atau e-mail (Hubona and Jones, 2002). Melalui penelitian-penelitian di atas, dapat diketahui faktor-faktor penentu


(30)

penerimaan pemakai terhadap penerapan TI sehingga organisasi dapat mengevaluasi dan menentukan langkah selanjutnya.

Melalui hasil dari penelitian-penelitian tentang tingkat penerimaan terhadap TI yang telah dilakukan oleh peneliti-peneliti sebelumnya, ditemukan suatu model yang mencerminkan tingkat penerimaan terhadap teknologi yaitu Technology Acceptance Model (TAM). Tujuan utama TAM adalah memberikan penjelasan tentang penerimaan komputer secara umum, memberikan penjelasan tentang perilaku/sikap pemakai dalam suatu populasi (Davis F.D, 1989). Penggunaan TAM pada penelitian tentang penerimaan penerapan teknologi sudah dilakukan oleh peneliti-peneliti lain di negara yang berbeda dan penerapan teknologi yang berbeda pula sehingga diharapkan dapat menguji TAM itu sendiri.

Berdasarkan model TAM dapat diketahui aspek keperilakuan pemakai yang juga turut mempengaruhi persepsi dan sikap dalam menerima penggunaan sistem core banking dengan variabel kemanfaatan (usefulness) dan kemudahan penggunaan (ease of use).

Penelitian tentang penerimaan penggunaan teknologi informasi, mikro komputer dan personal computer dengan Model TAM telah banyak dilakukan oleh para peneliti pada berbagai jenis dan karakteristik organisasi. Beberapa diantaranya yang berkaitan langsung dengan penelitian ini yang menggunakan model TAM dengan model penelitian yang beragam. Penelitian lainnya yang menggunakan model TAM dapat dilihat pada lampiran 2.


(31)

2.2.2 Pengaruh Persepsi Kegunaan terhadap Sikap Pengguna

Perceived usefulness (kebermanfaatan persepsian) didefinisikan sebagai sejauh mana seseorang meyakini bahwa penggunaan sistem informasi tertentu akan meningkatkan kinerjanya. Dari definisi tersebut diketahui bahwa kegunaan persepsian merupakan suatu kepercayaan tentang proses pengambilan keputusan. Jika seseorang merasa percaya bahwa sistem berguna maka dia akan menggunakannya. Sebaliknya jika seseorang merasa percaya bahwa sistem informasi kurang berguna maka dia tidak akan menggunakannya. Konsep ini juga menggambarkan manfaat sistem bagi pemakainya yang berkaitan dengan productivity(produktivitas),job performanceataueffectiveness(kinerja tugas atau efektivitas), importance to job (pentingnya bagi tugas), dan overall usefulness (kebermanfaatan secara keseluruhan) (Davis, 1989).

Penelitian sebelumnya menunjukan bahwa konstruk persepsi kegunaan mempengaruhi positif dan signifikan terhadap penggunaan sistem informasi Davis dalam penelitianya terhadap 107 responden persepsi kegunaan menunjukkan pengaruh positif signifikan terhadap sikap pengguna (Davis, 1989). Begitu juga sependapat dengan Davis penelitian yang dilakukan oleh (Adam, Ryan et al., 1992) juga mendapatkan hasil yang serupa dari 118 responden yang dia teliti dalam penelitiannya ia menemukan bahwa persepsi kegunaan berpengaruh positif dan signifikan pada sikap pengguna.

Szajna (1994) juga menguji secara empiris model TAM revisian Davis (1989) dengan menggunakan mahasiswa sebagai responden. Teknologi yang diuji penerimaannya oleh pengguna adalah e-mail. Metode yang digunakan adalah


(32)

eksperimen dengan instrumen yang sama seperti yang digunakan oleh Davis et al. (1989). Sampel terdiri dari mahasiswa yang 96%-nya tidak memiliki pengalaman dalam menggunakan e-mail. Demonstrasi penggunaan e-mail dilakukan selama satu jam dan selama itu mahasiswa diharuskan mengisi kuesioner yang terdiri dari 12 item untuk kegunaan persepsian dan kemudahan penggunaan persepsian.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa intensi mahasiswa dalam menggunakan e-mail lebih banyak selama lima belas minggu akhir dibandingkan pada minggu awal diterapkannya e-mail. Dengan kata lain, dalam waktu lima belas minggu eksperimen, terdapat progress naik penggunaan e-mail oleh responden. Pada tahap pre-implementation ternyata kegunaan persepsian berdampak postif dan signifikan terhadapintentions to use. Selain itu, pada tahap ini juga ditemukan hasil bahwa kemudahan penggunaan persepsian tidak berdampak pada kegunaan persepsian. Pada tahap post-implementations, kegunaan persepsian berdampak positif dan signifikan terhadap niat untuk menggunakan. Penelitian sebelumnya menunjukan bahwa kegunaan persepsian merupakan konstruk yang paling banyak menunjukkan hubungan positif signifikan dan penting yang mempengaruhi sikap, minat dan perilaku dalam penggunaan teknologi dibanding konstruk yang lain. Kesimpulan dari beberapa penelitian sebelumnya menunjukkan semakin besar kegunaan atau manfaat yang diberikan oleh sistem kepada pengguna akan berpengaruh juga terhadap sikap pengguna terhadap sistem tersebut , maka Hipotesis 1 (H1) dituliskan sebagai berikut:


(33)

H1: Persepsi kegunaan (perceived usefulness (PU)) berpengaruh positif terhadap sikap pengguna (attitude (ATT)) dalam pemanfaatan sitem informasi akuntansi berbasis teknologi informasi pada departemen akuntasi hotel di Kabupaten Gianyar.

2.2.3 Pengaruh Persepsi Kemudahan Penggunaan terhadap Sikap Pengguna

Konsep perceived ease of use menunjukan tingkat dimana seseorang menyakini bahwa penggunaan sistem informasi adalah mudah dan tidak memerlukan usaha keras dari pemakainya untuk bisa menggunakannya. Konsep ini mencakup kejelasan tujuan penggunaan sistem informasi dan kemudahan penggunaan sistem untuk tujuan sesuai dengan keinginan pemakai Davis et al., (1989). Konsep ini memberikan pengertian bahwa apabila sistem informasi mudah digunakan, maka user akan cenderung untuk menggunakan sistem informasi tersebut. Oleh karena itu, dalam mengembangkan suatu sistem informasi perlu dipertimbangkan faktor perceived usefulness dan perceived ease of usedari pemakai terhadap sistem informasi.

Kemudahan penggunaan persepsian merupakan salah satu faktor dalam model TAM yang telah diuji dalam penelitian Davis et al. (1989). Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa faktor ini terbukti dapat menjelaskan alasan seseorang dalam menggunakan sistem informasi dan memperlihatkan bahwa persepsi kemudahan penggunaan berpengaruh positf dan signifikan terhadap sikap pengguna. Igbaria pada tahun 1994 juga melakukan penelitian serupa dengan responden 77 perusahaan di Amerika Utara hasil penelitian menunjukkan bahwa


(34)

variabel kemudahan penggunaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap sikap penggunaan. Szajna (1994) juga menemukan bahwa variabel persepsi kemudahan penggunaan ini berpengaruh positif dan signifikan dalam penelitiannya. Begitu juga dengan Natalia Tangke pada tahun 2004 penemuan hasil yang konsisten juga ditemukan. Dan diperkuat lagi pada tahun 2010 oleh Rini Handayani dalam penelitiannya ditemukan hasil yang sama bahwa persepsi kemudahan penggunaan ini berpengaruh positif dan signifikan. Jika suatu kemudahan telah dirasakan oleh pengguna dalam pemakaian suatu sistem semakin sering pula sistem tersebut digunakan oleh pengguna sehingga kemudahan penggunaan tersebut akan berpengaruh pada sikap pengguna itu sendiri, maka Hipotesis 2 (H2) dituliskan sebagai berikut:

H2: Persepsi kemudahan pengggunaan (perceived ease of use (PEOU)) berpengaruh positif terhadap sikap pengguna (attitude(ATT)) dalam pemanfaatan sitem informasi akuntansi berbasis teknologi informasi pada departemen akuntasi hotel di Kabupaten Gianyar.

2.2.4 Pengaruh Persepsi Kenyamanan Penggunaan terhadap Sikap Pengguna

Dalam penelitian ini, model penelitian di adopsi dari Tangke (2004) yang dikembangkan dari penelitian yang dilakukan oleh Davis et al. (1989) Yang menggunakan external variables, perceived usefulness (PU) dan perceived ease of use (PEOU) sebagai dasar teori hubungan sebab akibat dari dua faktor yang membangun sikap (attitude) serta dengan menambahkan variabel perceived enjoyment yang diadopsi dari penelitian Al-Gahtani (1999) yaitu variabel yang


(35)

memprediksikan tingkat kenyamanan yang dirasakan oleh user selama menggunakan sistem teknologi informasi dalam bekerja. Dalam penelitian Al-Gahtani variabel yang diteliti hanya dibatasi pada 5 variabel yaitu persepsi pengguna terhadap kemudahan dalam menggunakan sistem teknologi informasi (perceived ease of use), persepsi pengguna terhadap kegunaan sistem teknologi informasi (perceived usefulness), persepsi pengguna terhadap kenyamanan menggunakan sistem teknologi informasi (perceived enjoyment), sikap pengguna terhadap penggunaan sistem teknologi informasi (attitude toward using) dan penerimaan pengguna terhadap sistem teknologi informasi (acceptance of IT).

Hasil dari penelitian AL-Gahtani dan King (1999) menunjukkan bahwa variabel perceived enjoyment memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap pemanfaatan teknologi informasi melalui variabel intervening sikap (attitude)dan perhatian perilaku (behavior intention). Diperkuat oleh penelitian dari Norazah Mohd Suki dan Norbayah Mohd Suki (2011) yang melakukan penelitian pada 100 responden pengguna 3GMobile Servicespada hasil penelitian mereka ditunjukkan bahwa persepsi kenyamanan memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap sikap (attitude). Semakin besar tingkat kenyamanan pengguna dalam menggunakan suatu sistem akan berpengaruh juga terhadap sikap pengguna itu sendiri. Sehingga hubungan antaraperceived enjoymentdenganattitudedituliskan pada Hipotesis 3 (H3) sebagai berikut:

H3: Persepsi kenyamanan pengguna (perceived enjoyment (PE)) berpengaruh positif terhadap sikap pengguna (attitude (ATT)) dalam pemanfaatan sitem


(36)

informasi akuntansi berbasis teknologi informasi pada departemen akuntasi hotel di Kabupaten Gianyar.

2.2.5 Pengaruh Sikap Pengguna terhadap Penerimaan Teknologi Informasi Penelitian AL-Gahtani dan King (1999) mengindentifikasi variabel sikap (attitude)sebagai variabel intervening dan variabel tersebut memberikan pengaruh positif signifikan terhadap penerimaan teknologi. Rini Handayani pada penelitiannya terhada 83 Responden mail survey perusahaan juga menemukan adanya pengaruh positif signifikan antara variabel sikap pengguna dan penerimaan teknologi. Norazah Mohd Suki dan Norbayah Mohd Suki juga menemukan hasil yang sama dengan penemuan Rini dan Gahtani. Walaupun dari 3 peneliti yang sudah dijelaskan penulis menemukan bahwa sikap berpengaruh positif pada penerimaan teknologi penelitian. Natalia Tangke (2004) dalam penelitiannya terhadap 47 Auditor BPK ditemukan bahwa variabel sikap pengguna tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel penerimaan teknologi. Sikap atau keinginan pengguna dalam menggunakan suatu sistem akan berpengaruh terhadap penerimaan pengguna tersebut pada sistem yang digunakan. Karena apabila pengguna dapat menerima sistem yang digunakan, secara kontinu sistem tersebut akan dipakai oleh pengguna. Sehingga hipotesis terakhir dalam penelitian ini ditunjukkan sebagai berikut:

H4: Sikap pengguna (attitude(ATT)) berpengaruh positif terhadap penerimaan TI (acceptance of IT(ACTI)) dalam pemanfaatan sitem informasi akuntansi berbasis teknologi informasi pada departemen akuntasi hotel di Kabupaten Gianyar.


(1)

2.2.2 Pengaruh Persepsi Kegunaan terhadap Sikap Pengguna

Perceived usefulness (kebermanfaatan persepsian) didefinisikan sebagai sejauh mana seseorang meyakini bahwa penggunaan sistem informasi tertentu akan meningkatkan kinerjanya. Dari definisi tersebut diketahui bahwa kegunaan persepsian merupakan suatu kepercayaan tentang proses pengambilan keputusan. Jika seseorang merasa percaya bahwa sistem berguna maka dia akan menggunakannya. Sebaliknya jika seseorang merasa percaya bahwa sistem informasi kurang berguna maka dia tidak akan menggunakannya. Konsep ini juga menggambarkan manfaat sistem bagi pemakainya yang berkaitan dengan productivity(produktivitas),job performanceataueffectiveness(kinerja tugas atau efektivitas), importance to job (pentingnya bagi tugas), dan overall usefulness (kebermanfaatan secara keseluruhan) (Davis, 1989).

Penelitian sebelumnya menunjukan bahwa konstruk persepsi kegunaan mempengaruhi positif dan signifikan terhadap penggunaan sistem informasi Davis dalam penelitianya terhadap 107 responden persepsi kegunaan menunjukkan pengaruh positif signifikan terhadap sikap pengguna (Davis, 1989). Begitu juga sependapat dengan Davis penelitian yang dilakukan oleh (Adam, Ryan et al., 1992) juga mendapatkan hasil yang serupa dari 118 responden yang dia teliti dalam penelitiannya ia menemukan bahwa persepsi kegunaan berpengaruh positif dan signifikan pada sikap pengguna.

Szajna (1994) juga menguji secara empiris model TAM revisian Davis (1989) dengan menggunakan mahasiswa sebagai responden. Teknologi yang diuji


(2)

eksperimen dengan instrumen yang sama seperti yang digunakan oleh Davis et al. (1989). Sampel terdiri dari mahasiswa yang 96%-nya tidak memiliki pengalaman dalam menggunakan e-mail. Demonstrasi penggunaan e-mail dilakukan selama satu jam dan selama itu mahasiswa diharuskan mengisi kuesioner yang terdiri dari 12 item untuk kegunaan persepsian dan kemudahan penggunaan persepsian.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa intensi mahasiswa dalam menggunakan e-mail lebih banyak selama lima belas minggu akhir dibandingkan pada minggu awal diterapkannya e-mail. Dengan kata lain, dalam waktu lima belas minggu eksperimen, terdapat progress naik penggunaan e-mail oleh responden. Pada tahap pre-implementation ternyata kegunaan persepsian berdampak postif dan signifikan terhadapintentions to use. Selain itu, pada tahap ini juga ditemukan hasil bahwa kemudahan penggunaan persepsian tidak berdampak pada kegunaan persepsian. Pada tahap post-implementations, kegunaan persepsian berdampak positif dan signifikan terhadap niat untuk menggunakan. Penelitian sebelumnya menunjukan bahwa kegunaan persepsian merupakan konstruk yang paling banyak menunjukkan hubungan positif signifikan dan penting yang mempengaruhi sikap, minat dan perilaku dalam penggunaan teknologi dibanding konstruk yang lain. Kesimpulan dari beberapa penelitian sebelumnya menunjukkan semakin besar kegunaan atau manfaat yang diberikan oleh sistem kepada pengguna akan berpengaruh juga terhadap sikap pengguna terhadap sistem tersebut , maka Hipotesis 1 (H1) dituliskan sebagai


(3)

H1: Persepsi kegunaan (perceived usefulness (PU)) berpengaruh positif terhadap

sikap pengguna (attitude (ATT)) dalam pemanfaatan sitem informasi akuntansi berbasis teknologi informasi pada departemen akuntasi hotel di Kabupaten Gianyar.

2.2.3 Pengaruh Persepsi Kemudahan Penggunaan terhadap Sikap Pengguna

Konsep perceived ease of use menunjukan tingkat dimana seseorang menyakini bahwa penggunaan sistem informasi adalah mudah dan tidak memerlukan usaha keras dari pemakainya untuk bisa menggunakannya. Konsep ini mencakup kejelasan tujuan penggunaan sistem informasi dan kemudahan penggunaan sistem untuk tujuan sesuai dengan keinginan pemakai Davis et al., (1989). Konsep ini memberikan pengertian bahwa apabila sistem informasi mudah digunakan, maka user akan cenderung untuk menggunakan sistem informasi tersebut. Oleh karena itu, dalam mengembangkan suatu sistem informasi perlu dipertimbangkan faktor perceived usefulness dan perceived ease of usedari pemakai terhadap sistem informasi.

Kemudahan penggunaan persepsian merupakan salah satu faktor dalam model TAM yang telah diuji dalam penelitian Davis et al. (1989). Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa faktor ini terbukti dapat menjelaskan alasan seseorang dalam menggunakan sistem informasi dan memperlihatkan bahwa persepsi kemudahan penggunaan berpengaruh positf dan signifikan terhadap sikap pengguna. Igbaria pada tahun 1994 juga melakukan penelitian serupa dengan


(4)

variabel kemudahan penggunaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap sikap penggunaan. Szajna (1994) juga menemukan bahwa variabel persepsi kemudahan penggunaan ini berpengaruh positif dan signifikan dalam penelitiannya. Begitu juga dengan Natalia Tangke pada tahun 2004 penemuan hasil yang konsisten juga ditemukan. Dan diperkuat lagi pada tahun 2010 oleh Rini Handayani dalam penelitiannya ditemukan hasil yang sama bahwa persepsi kemudahan penggunaan ini berpengaruh positif dan signifikan. Jika suatu kemudahan telah dirasakan oleh pengguna dalam pemakaian suatu sistem semakin sering pula sistem tersebut digunakan oleh pengguna sehingga kemudahan penggunaan tersebut akan berpengaruh pada sikap pengguna itu sendiri, maka Hipotesis 2 (H2) dituliskan sebagai berikut:

H2: Persepsi kemudahan pengggunaan (perceived ease of use (PEOU))

berpengaruh positif terhadap sikap pengguna (attitude(ATT)) dalam pemanfaatan sitem informasi akuntansi berbasis teknologi informasi pada departemen akuntasi hotel di Kabupaten Gianyar.

2.2.4 Pengaruh Persepsi Kenyamanan Penggunaan terhadap Sikap Pengguna

Dalam penelitian ini, model penelitian di adopsi dari Tangke (2004) yang dikembangkan dari penelitian yang dilakukan oleh Davis et al. (1989) Yang menggunakan external variables, perceived usefulness (PU) dan perceived ease of use (PEOU) sebagai dasar teori hubungan sebab akibat dari dua faktor yang membangun sikap (attitude) serta dengan menambahkan variabel perceived enjoyment yang diadopsi dari penelitian Al-Gahtani (1999) yaitu variabel yang


(5)

memprediksikan tingkat kenyamanan yang dirasakan oleh user selama menggunakan sistem teknologi informasi dalam bekerja. Dalam penelitian Al-Gahtani variabel yang diteliti hanya dibatasi pada 5 variabel yaitu persepsi pengguna terhadap kemudahan dalam menggunakan sistem teknologi informasi (perceived ease of use), persepsi pengguna terhadap kegunaan sistem teknologi informasi (perceived usefulness), persepsi pengguna terhadap kenyamanan menggunakan sistem teknologi informasi (perceived enjoyment), sikap pengguna terhadap penggunaan sistem teknologi informasi (attitude toward using) dan penerimaan pengguna terhadap sistem teknologi informasi (acceptance of IT).

Hasil dari penelitian AL-Gahtani dan King (1999) menunjukkan bahwa variabel perceived enjoyment memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap pemanfaatan teknologi informasi melalui variabel intervening sikap (attitude)dan perhatian perilaku (behavior intention). Diperkuat oleh penelitian dari Norazah Mohd Suki dan Norbayah Mohd Suki (2011) yang melakukan penelitian pada 100 responden pengguna 3GMobile Servicespada hasil penelitian mereka ditunjukkan bahwa persepsi kenyamanan memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap sikap (attitude). Semakin besar tingkat kenyamanan pengguna dalam menggunakan suatu sistem akan berpengaruh juga terhadap sikap pengguna itu sendiri. Sehingga hubungan antaraperceived enjoymentdenganattitudedituliskan pada Hipotesis 3 (H3) sebagai berikut:

H3: Persepsi kenyamanan pengguna (perceived enjoyment (PE)) berpengaruh


(6)

informasi akuntansi berbasis teknologi informasi pada departemen akuntasi hotel di Kabupaten Gianyar.

2.2.5 Pengaruh Sikap Pengguna terhadap Penerimaan Teknologi Informasi Penelitian AL-Gahtani dan King (1999) mengindentifikasi variabel sikap (attitude)sebagai variabel intervening dan variabel tersebut memberikan pengaruh positif signifikan terhadap penerimaan teknologi. Rini Handayani pada penelitiannya terhada 83 Responden mail survey perusahaan juga menemukan adanya pengaruh positif signifikan antara variabel sikap pengguna dan penerimaan teknologi. Norazah Mohd Suki dan Norbayah Mohd Suki juga menemukan hasil yang sama dengan penemuan Rini dan Gahtani. Walaupun dari 3 peneliti yang sudah dijelaskan penulis menemukan bahwa sikap berpengaruh positif pada penerimaan teknologi penelitian. Natalia Tangke (2004) dalam penelitiannya terhadap 47 Auditor BPK ditemukan bahwa variabel sikap pengguna tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel penerimaan teknologi. Sikap atau keinginan pengguna dalam menggunakan suatu sistem akan berpengaruh terhadap penerimaan pengguna tersebut pada sistem yang digunakan. Karena apabila pengguna dapat menerima sistem yang digunakan, secara kontinu sistem tersebut akan dipakai oleh pengguna. Sehingga hipotesis terakhir dalam penelitian ini ditunjukkan sebagai berikut:

H4: Sikap pengguna (attitude(ATT)) berpengaruh positif terhadap penerimaan TI

(acceptance of IT(ACTI)) dalam pemanfaatan sitem informasi akuntansi berbasis teknologi informasi pada departemen akuntasi hotel di Kabupaten Gianyar.


Dokumen yang terkait

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI, EFEKTIVITAS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DAN KEPERCAYAAN ATAS Pengaruh Penggunaan Tekonologi Informasi, Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi dan Kepercayaan Atas Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Kinerja Karyawa

1 11 18

PENGARUH TEKNOLOGI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI, KEPERCAYAAN TEKNOLOGI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI, Pengaruh Teknologi Sistem Informasi Akuntansi, Kepercayaan Teknologi Sistem Informasi Akuntansi,dan Kepuasan Pengguna terhadap Kinerja IndividuaL(Studi pada

0 0 13

PENGARUH TEKNOLOGI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI, KEPERCAYAAN TEKNOLOGI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI, DAN KEPUASAN PENGGUNA Pengaruh Teknologi Sistem Informasi Akuntansi, Kepercayaan Teknologi Sistem Informasi Akuntansi,dan Kepuasan Pengguna terhadap Kinerja

0 0 12

Penggunaan Sistem Informasi Akuntansi Berbasis Teknologi Informasi dengan Model TAM pada Hotel di Kabupaten Gianyar.

1 1 36

Analisis Penerimaan Teknologi Informasi Balai Desa Di Kabupaten Kudus dengan Menggunakan Technology Acceptance Model (TAM)

0 0 15

ANALISA PENERIMAAN DAN PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI E-VOTE MENGGUNAKAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM)

0 0 7

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI AKUNTANSI, EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI, DAN KESESUAIAN TUGAS TERHADAP KINERJA INDIVIDUAL PADA HOTEL DI TEGAL - Unika Repository

0 0 17

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI AKUNTANSI, EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI, DAN KESESUAIAN TUGAS TERHADAP KINERJA INDIVIDUAL PADA HOTEL DI TEGAL - Unika Repository

0 0 23

Skripsi PENGARUH EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI, PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI AKUNTANSI, DAN KESESUAIAN TUGAS TERHADAP KINERJA INDIVIDUAL PADA HOTEL DI SEMARANG

0 0 16

PENGARUH EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI, PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI AKUNTANSI, DAN KESESUAIAN TUGAS TERHADAP KINERJA INDIVIDUAL PADA HOTEL DI SEMARANG - Unika Repository

0 1 26