Promosi Pangalengan Sebagai Objek Wisata Alam Terpadu.

(1)

DAFTAR ISI

Halaman Judul i

Lembar pengesahan ii

Pernyataan Orisinalitas dan Laporan iii

Lembar Publikasi Laporan Penelitian iv

Kata Pengantar vi

Daftar Isi viii

Daftar Gambar xii

Daftar Tabel xiii

Daftar Pustaka xiv

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah 1

1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup 4

1.2.1 Rumusan Masalah 4

1.2.2 Ruang Lingkup Masalah 4

1.3 Tujuan Perancangan 5

1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data 5


(2)

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Promosi 8

2.2 Komunikasi 10

2.3 Fotografi 11

2.4 Pariwisata 12

2.5 Jenis- Jenis Pariwisata 13

2.6 Karakteristik Wisatawan oleh setzer munavizt 16

2.6.1 Trip Descriptor 16

2.6.2 Tourist Descriptor 16 BAB III DATA DAN ANALISIS MASALAH 3.1 Data dan Fakta 19 3.1.1 Jenis- Jenis Wisata di Pangalengan 22 3.1.1.1 Situ Cileunca 22

3.1.1.2 Arung Jeram 23

3.1.1.3 Perkebunan Teh Malabar 25 3.1.1.4 Penginapan Malabar bergaya Arsitektur Belanda 26 3.1.1.5 Makanan khas Pangalengan yang berhubungan dengan susu 27


(3)

3.2 Dinas Budaya dan Pariwisata 28 3.3 kuesioner 29 3.4 Tinjauan Terhadap Karya Sejenis 34 3.4.1 Visit Jawa Tengah 2013 oleh Jateng Promo 34 3.4.2 Pengembangan Pariwisata Objek Wisata Pantai Sigandu

Kabupaten Batang oleh Dewi Kusuma Sari 35 3.4.3 Analisis terhadap Permasalahan berdasarkan Data dan Fakta 35

3.5 Data dan Analisis SWOT 36

3.5.1 Strength (Kekuatan) 36

3.5.2 Weakness (Kelemahan) 36

3.5.3 Opportunities (Kesempatan) 37

3.5.4 Threats (Ancaman) 37

3.6 Data dan Analisis STP 37

3.6.1 Segmentasi 37

3.6.2 Targeting 37

3.6.3 Positioning 38

BAB IV PEMECAHAN MASALAH

4.1 Konsep Komunikasi 39


(4)

4.2 Konsep Media 41

4.3 Hasil Karya 43

4.3.1 Logo 43

4.3.2 Tipografi 43

4.3.3 Poster 46

4.3.4 Brochure 51

4.3.5 Flyer 52

4.3.6 X-Banner 53

4.3.7 Spanduk 54

4.3.8 Website 54

4.3.9 Web Banner 55

4.4 Gimmick 56

4.4.1 Pembatas Buku 56

4.4.2 Post Card 57

4.4.3 Pin 58

4.4.4 T-Shirt 59

4.4.5 Mug 59


(5)

4.5 Bugdeting 60

4.6 Promotion Schedule 62

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan 63

5.2 Kata Penutup 63


(6)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Wajah Pangalengan Tempo Dulu 19

Gambar 3.1 Peternakan Sapi Pangalengan 21

Gambar 3.1.1.1 Situ Cileunca 22

Gambar 3.1.1.2 Rafting Sungai Panglayang 24

Gambar 3.1.1.3 Perkebunan Teh Malabar 25

Gambar 3.1.1.4 Wisma Malabar 26

Gambar 3.1.1.5 Permen Susu 27

Gambar 3.2 Logo DISBUDPAR 28

Gambar 3.4.1 Logo Visit Jateng 2013 34

Gambar 4.3.1 Logo Pangalengan 43

Gambar 4.3. 3Poster Pangalengan 1 46

Gambar 4.3.3 Poster Pangalengan 2 47

Gambar 4.3. 3Poster Pangalengan 3 48

Gambar 4.3.3 Poster Pangalengan 4 49

Gambar 4.3.3Poster Pangalengan 5 50

Gambar 4.3.4 Brochure tampak depan 51

Gambar 4.3.4 Brochure tampak depan. 51


(7)

Gambar 4.3.5 Flyer belakang 52

Gambar 4.3.6 X-Banner 53

Gambar 4.3.7 Spanduk 54

Gambar 4.3.8 Website 54

Gambar 4.3.9 Web Banner 55

Gambar 4.4.1 Pembatas Buku depan 56

Gambar 4.4.1 Pembatas Buku belakang 56

Gambar 4.4.2 Post Card depan 57

Gambar 4.4.2 Post Card belakang 58

Gambar 4.4.3 Pin 58

Gambar 4.4.4 T- Shirt 59

Gambar 4.4.4 Mug 59


(8)

DAFTAR TABEL

Bagan 1.1 Skema Perancangan 7

Skema 3.3 Jenis Kelamin 30

Skema 3.3 Tempat Tinggal 30

Skema 3.3 Status Ekonomi 30

Skema 3.3 Daya Tarik ke Bandung 31

Skema 3.3 Tempat Wisata yang Ada di Bandung 31

Skema 3.3 Tempat Wisata yang Pernah Dikunjung i 31

Skema 3.3 Pengenalan Kawasan Pangalengan 32

Skema 3.3 Pengenalan Kawasan Pangalengan 32

Skema 3.3 Kawasan Pangalengan sebagai 33

Skema 3.3 Kelebihan Kawasan Pangalengan 33


(9)

Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Saat ini kota Bandung merupakan kota terbesar keempat di Indonesia setelah Jakarta, Surabaya dan Medan. Kota Bandung memiliki udara yang sangat sejuk dengan panorama pegunungan yang mengitari Kota Bandung yang membuat kota Bandung sangat degemari oleh semua wisatawan, karena terletak di ketinggian 750 meter di atas permukaan laut. Selain itu juga Bandung merupakan kota yang tidak boleh dilewatkan untuk kita kunjungi, karena banyak sekali tempat wisata yang berpotensi untuk menarik para wisatawan, baik wisatawan dalam negeri maupun luar negeri.

Dengan semakin banyaknya wisatawan yang berkunjung ke Bandung semakin banyak pula tempat wisata yang dibuat. Di daerah Bandung Selatan terdapat kawasan dataran tinggi yang bernama Pangalengan. Kawasan ini memiliki udara yang sejuk, pemandangan yang indah di sepanjang jalan, serta banyak pedagang yang berjualan aneka jajanan khas daerah tersebut, dan bebas dari polusi udara. Sekarang Pangalengan dikenal sebagai kawasan Ekowisata yang sedang di kembangkan oleh Pemerintah Kabupaten Bandung karena memiliki potensi wisata yang sangat besar dan belum terjamah untuk menjadi daerah tujuan wisata andalan melalui program sadar wisata.

Pangalengan mempunyai pemandangan yang khas yang dapat membuat para wisatawan merasa nyaman dan tidak pernah lupa untuk kembali mengunjungi di setiap liburan tiba. Tempat-tempat wisata yang terdapat di kawasan Pangalengan antara lain :


(10)

Universitas Kristen Maranatha a) Situ Cileunca

Tempat wisata ini berada di kawasan Pangalengan yang dapat kita lihat di sebelah jalan utama, membentang hamparan danau buatan yang sangat luas. Situ Cileunca merupakan sebuah danau yang berada di daerah dingin Pangalengan Bandung. Danau ini adalah danau buatan dengan luas mencapai 1.400 hektar dengan background perbukitan dan pegunungan yang indah. Selain difungsikan sebagai objek wisata, Situ Cileunca juga berfungsi sebagai pembangkit listrik tenaga air (PLTA).

Di tempat wisata pengunjung dapat melakukan berbagai kegiatan yang telah di sediakan, seperti berkeliling dengan perahu, tempat bermain anak- anak, camping, memetik strawberry, serta family outbond dan leadership dangan berlatar belakang pemandangan yang tidak pernah kita lupakan. Dengan harga yang terjangkau, dan para wisatawan dapat bermain sepuasnya tanpa dibatas waktu.

b) Arung Jeram

Selain itu juga wisata air yang terdapat di pangalengan adalah arung jeram yang terdapat di sepanjang aliran sungai panglayang yang menempuh jarak sekitar 7 km atau sekitar 2 jam, aliran sungai itu pun dialiri oleh bendungan yang terdapat dari Situ Cileunca dan dapat kita atur debit air yang akan kita pakai. Namun bermain Arung Jeram sangat di sarankan pada saat hujan karena akan sangat menantang dan sangat membutuhkan nyali yang sangat besar untuk mencobanya.

Biaya tiket Arung Jeram : sekitar Rp 175.000,00/ orang (termasuk paket makan, snack, cemilan ringan, biaya arung jeram, dan perlengkapan ) min untuk menggunakan wahana tersebut berkelompok sebanyak 7 orang di dalam satu perahu karet.

c) Perkebunan Teh Malabar

Dan yang sangat kita ingin datangi adalah perkebunan teh yang terdapat di lembah Gunung Malabar yang masih asri dan terjaga kelestarian alam nya, dan terdapat di sepanjang jalan menuju Situ Cileunca, dan di sana pun kita dapat berfoto-


(11)

Universitas Kristen Maranatha foto, dan menikmati kesejukan dan keindahan alam nya tanpa di pungut biaya serta perkebunan tersebut pun mempunyai pabrik teh yang menjadi maskot di jaman Belanda tersebut yang masih beroperasi hingga sekarang ini.

d) Penginapan Malabar bergaya arsitektur Belanda

Namun jangan kawatir untuk mencari penginapan yang sangat nyaman, di daerah Pegunungan Malabar terdapat penginapan yang menggunakan gaya arsitektur Belanda. Yang sangat di jaga untuk kita mengenang masa lampau yang mempunyai suatu kisah tersendiri serta Udaranya sangat dingin sehingga cocok ditumbuhi oleh tanaman yang memiliki karakter hidup di daerah yang bercuaca dingin seperti perkebunan teh, strawberry, dsb. Sehingga tak heran di Bandung, tepatnya di Malabar, ada perkebunan teh yang juga sering dijadikan sebagai area wisata. Selain itu juga kita dapat mengunjungi pabrik teh yang terdapat di Malabar yang sangat terkenal. Namun anda jangan khawatir untuk harga, karena sangat terjangkau dan tidak terlalu mahal sangat cocok untuk berlibur sanak saudara. Tak juh dari arena penginapan terdapat juga makan dan situs peninggalan Boscha yang sangat berjasa di Daerah tersebut dalam bidang pembangunan maupun struktur pemerintahan daerah tersebut.

e) Makanan Khas Pangalengan yang berhubungan dengan susu

Kehidupan susu di Bandung bermula di dataran tinggi Bandung Selatan. Daerah bernama Pangalengan sudah eksis bahkan sejak Bandung belum ada. Seorang Londo legendaris bernama Bosscha membuka lahan perkebunan teh di Pangalengan. Untuk kehidupan dan bisnisnya, Bosscha tentu membutuhkan perangkat lain, yakni penerangan dan yang tidak kalah pentingnya lagi adalah konsumsi gizinya sebagai orang Belanda. Asupan gizi yang dimaksud adalah susu. . Kalau pada jaman Bosscha hanya ada susu, kini susu Pangalengan bisa dinikmati dalam bentuk permen, tahu, dodol, hingga kerupuk susu. Dahulu, Pangalengan adalah salah satu dari tiga perusahaan pemerahan susu (Boerderij) yang terkemuka di Bandung. Begitu banyaknya hingga majalah ¨Mooi Indie¨ menyebut wilayah Pangalengan sebagai Friesland in Indie (Frisia adalah daerah penghasil susu di Belanda).


(12)

Universitas Kristen Maranatha Harga yang ditawarkan :

 Susu coklat, vanila, strawberry @ Rp 2.500  Permen susu : Rp 15.000/ pack

 Dodol susu : Rp 20.000/ pack

Dengan banyaknya tempat wisata, nampaknya tempat wisata pangalengan dapat menjadi alternatif kawasan objek wisata yang dipilih oleh para wisatawan saat berlibur di kota Bandung.

Hasil riset yang penulis buat: Wisatawan yang berkunjung biasanya mendapat informasi dari kerabat, saudara, teman kerja yang tinggal di Bandung ( promosi mouth to mouth ) tetapi biasanya tidak mengetahui secara lengkap. Belum ada promosi yang ditujukan untuk menambah daya tarik wisatawan berkunjung. Oleh karena itu, promosi Pangalengan sebagai objek wisata alam terpadu sangat diperlukan sebagai peran memberitahukan sebuah kawasan yang kurang muncul..

Promosi Pangalengan sebagai Objek Wisata Alam Terpadu dipilih karena kelengkapan dan kelebihan dari kawasan tersebut belum dipromosikan dengan serius. Seharusnya promosi yang dilakukan lebih serius sehingga wisatawan lebih mengenal lagi kelebihan dan kelengkapan objek wisata yang ada di dalamnya.

1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, berikut ini akan dikemukakan identifikasi masalah dan rumusan masalah:

1.2.1 Rumusan Masalah

1. Bagaimana mempromosikan kawasan Pangalengan agar dapat dikenal masyarakat sebagai kawasan objek wisata alam yang terpadu?

1.2.2 Ruang Lingkup Masalah

Ruang lingkup masalah ditujukan kepada keluarga sebagai target sasaran utama karena Pangalengan merupakan kawasan objek wisata alam yang menyediakan wisata bermain bagi keluarga, wisata kuliner bernuansa asri dan alam. Dengan menggunakan teknik fotografi sebagai medianya diharapkan mampu


(13)

Universitas Kristen Maranatha menyampaikan kelebihan dari kawasan Pangalengan kepada masyarakat kota Bandung dan kota-kota besar lainnya .

1.3 Tujuan Perancangan

Berdasarkan pada pokok-pokok persoalan yang telah dirumuskan dalam pokok permasalahan, maka tujuan perancangan :

1. Menginformasikan tentang kawasan Pangalengan agar masyarakat dapat lebih mengetahui kelengkapan dan jenis objek wisata yang ada di kawasan Pangalengan.

1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

Dalam penyusunan karya ilmiah ini, penulis mendapatkan data dengan cara kualitatif, yaitu dengan cara :

a) Studi Literatur

Penulis mengumpulan data-data dan informasi dari media-media yang ada dengan membaca secara kritis bahan informasi tentang topik yang dibahas.

b) Wawancara

Pencarian data dengan mewawancarai berbagai narasumber untuk mendapatkan informasi berupa pendapat, pandangan, pengamatan narasumber.

c) Kuesioner

Pencarian data dengan menyebarkan kuesioner sebagai penguat validitas pernyataan. Berdasarkan metode pengumpulan data yang telah dijelaskan di atas, maka jenis data yang diperoleh adalah data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang dikumpulkan langsung oleh peneliti dari para responden. Data sekunder adalah data yang didapatkan dari sumber yang sudah tersedia ( sudah pernah ada sebelumnya, seperti data dari buku di perpustakaan dan sumber-sumber yang sudah tersedia lainnya


(14)

Universitas Kristen Maranatha 1.5 Skema Perancangan

Dalam penelitian ini, dilakukan tahap-tahap atau langkah-langkah yang terurut, sistematis, kronologis, dan berkesinambungan mulai awal penelitian sampai dengan akhir penelitian, yaitu dihasilkannya karya yang akan dikomunikasikan kepada target atau audience yang ditentukan. Berikut ini akan ditampilkan bagan skema/ alur proses pemetaan perancangan / dan pendesainan dalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut ini :


(15)

Universitas Kristen Maranatha Bagan 1.1 Skema Perancangan


(16)

Universitas Kristen Maranatha

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan, diperlukan adanya promosi yang melakukan pendekatan melalui media-media yang dekat dengan keluarga sehari-hari, agar proses promosi dapat berjalan lancar dan dapat langsung tertuju kepada keluarga.

Pangalengan merupakan kawasan objek wisata keluarga yang lengkap dibandingkan dengan kawasan lainnya. Ada wisata bermain keluarga yang menyediakan berbagai macam wahana permainan alam. Semua ini ada di kawasan wisata Pangalengan. Pecinta alam tentunya akan menyukai kawasan Pangalengan karena di sepanjang jalan menuju Pangalengan, banyak kebun teh dan dataran tinggi yang masih ari dan bersih.

Warna yang saya ambil di dalam promosi ini, adalah warna- warna cerah yang melambangkan Pangalengan, yang masih asri dan sangat kental akan sejarah, dan jaman Belanda. Oleh karena itu penulis mengambil konsep dengan tema retro, yang akan di padukan dengan fotografi, agar dapat memunculkan keindahan alam dan wisata alternatif.

Pangalengan juga memiliki wisata kuliner dengan berbagai kelebihan yang disediakan yaitu makanan yang bergaya Belanda, dan Sunda lesehan. Kedua wisata kuliner ini memiliki kelebihannya masing-masing dibandingkan wisata kulner lainnya, selain menyantap makanan dengan suasana alam.

5.2 Kata Penutup

Melalui mata kuliah Mayor Desain Komunikasi Visual 6 ini, penulis mendapatkan banyak pengalaman dan ilmu pengetahuan khususnya yang terkait dengan tema


(17)

Universitas Kristen Maranatha yang diambil. Dalam mata kuliah ini penulis belajar bagaimana membuat sebuah perancangan proyek promosi dari awal hingga akhir yaitu dari tahap perancangan hingga tahap pelaksanaan. Selain itu juga, penulis dituntut untuk menghadirkan detail perancangan yang lebih mendalam dibandingkan dengan mata kuliah Mayor Desain Komunikasi Visual sebelumnya. Perancangan karya tugas akhir ini merupakan suatu proses keseluruhan dari proses belajar yang didapatkan ketika menjalani perkuliahan. Penulis mengharapkan perancangan karya tugas akhir ini dapat menjadi bekal sebelum masuk ke dalam dunia kerja. Pembelajaran dan pengalaman harus seimbang karena kedua hal tersebut saling berhubungan satu dengan lainnya.

5.3 Saran Penulis

Secara keseluruhan penulis merasa puas terhadap apa yang telah dilakukan oleh tim koordinator dalam mewujudkan kegiatan pelaksanaan tugas akhir yang sistematis, nyaman, dan terkendali. Namun penulis mengharapkan lingkungan akademis DKV FSRD UK Maranatha menjadi semakin lebih baik di masa yang akan datang.

Penggunaan media fotografi dapat menjadi alternatif sebagai media penyampaian pesan yang lebih menarik walaupun saat tema yang ditawarkan kurang menarik. Banyak metode yang dapat digunakan seperti efek Black and White, Sephia dan juga berbagai efek lainnya yang dapat memberikan maksud yang ingin disampaikan dalam foto tersebut. Seperti dalam usaha perevitalisasian Pangalengan ini penggunaan efek old style sehingga dapat lebih memberikan kesan mendalam yang tidak dapat dilakukan oleh teknik lain. Pengaturan tagline sangat membantu juga dalam foto esai karena pemakaian kata yang tepat dapat memberikan makna yang tepat seperti yang diinginkan. Serta pemilihan foto adalah sesuatu yang penting dalam teknik fotografi esai ini. Kesulitan mendapatkan gambar yang tidak direkasaya mengajarkan kita untuk peka terhadapa sesuatu yang ada disekitar kita. Oleh sebab itu, saran untuk perancangan tugas akhir atau penelitian lebih lanjut adalah :


(18)

Universitas Kristen Maranatha Memperbaiki usaha revitalisasi ini dengan lebih baik sehingga proses revitalisasi promosi Pangalengan ini bisa lebih berkembang dan membuahkan hasil bagi Pangalengan itu sendiri.


(19)

DAFTAR PUSTAKA

Referensi Buku

- Adityawan, Arief & Tim Litbang Concept. 2010. Tinjauan Desain Grafis. Jakarta: PT. Concept Media.

- Alma, Buchari. 2002. Manajement Pemasaran Jasa. Bandung: Alfabeta

- Notoatmodjo, Soekidjo. 2007. Promosi Kesehatan & Ilmu Perilaku. Jakarta: Puspa Swara.

- Darmapawira, Sulasmi W.A. 2002. Warna Teori dan Kreatifitas Penggunaannya. Bandung: Penerbit ITB.

- Rakhmat, Jalaluddin. M.Sc. 1991. Psikologi Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakaya.

Refrensi Internet

- http://omdien.wordpress.com/2007/11/26/johan-gerrit-van-ham-perintis-peternakan-sapi-perah-pangalengan/

- http://bandung.panduanwisata.com/agrowisata-di-pangalengan/

- http://wisata.kompasiana.com/jalan-jalan/2011/06/05/menapak-jejak-bosscha-di-negeri-sejuta-kabut/

- http://wisataseru.com/2010/04/oleh-oleh-khas-pangalengan-serba-susu-permen-susu-dodol-susu-hingga-krupuk-susu/

- http://www.mahanagari.com/index.php?option=com_content&view=article&id= 47:susu-dari-pangalengan&catid=1:cerita-bandung&Itemid=91

- http://eprints.undip.ac.id/28512/1/Full_Text.pdf - http://www.jatengpromo.com/berita.php?id=112

- http://id-id.facebook.com/notes/udayana-united-tourism/jenis-jenis-pariwisata/122377707778437?ref=nf


(1)

Universitas Kristen Maranatha 1.5 Skema Perancangan

Dalam penelitian ini, dilakukan tahap-tahap atau langkah-langkah yang terurut, sistematis, kronologis, dan berkesinambungan mulai awal penelitian sampai dengan akhir penelitian, yaitu dihasilkannya karya yang akan dikomunikasikan kepada target atau audience yang ditentukan. Berikut ini akan ditampilkan bagan skema/ alur proses pemetaan perancangan / dan pendesainan dalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut ini :


(2)

Universitas Kristen Maranatha


(3)

Universitas Kristen Maranatha

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan, diperlukan adanya promosi yang melakukan pendekatan melalui media-media yang dekat dengan keluarga sehari-hari, agar proses promosi dapat berjalan lancar dan dapat langsung tertuju kepada keluarga.

Pangalengan merupakan kawasan objek wisata keluarga yang lengkap dibandingkan dengan kawasan lainnya. Ada wisata bermain keluarga yang menyediakan berbagai macam wahana permainan alam. Semua ini ada di kawasan wisata Pangalengan. Pecinta alam tentunya akan menyukai kawasan Pangalengan karena di sepanjang jalan menuju Pangalengan, banyak kebun teh dan dataran tinggi yang masih ari dan bersih.

Warna yang saya ambil di dalam promosi ini, adalah warna- warna cerah yang melambangkan Pangalengan, yang masih asri dan sangat kental akan sejarah, dan jaman Belanda. Oleh karena itu penulis mengambil konsep dengan tema retro, yang akan di padukan dengan fotografi, agar dapat memunculkan keindahan alam dan wisata alternatif.

Pangalengan juga memiliki wisata kuliner dengan berbagai kelebihan yang disediakan yaitu makanan yang bergaya Belanda, dan Sunda lesehan. Kedua wisata kuliner ini memiliki kelebihannya masing-masing dibandingkan wisata kulner lainnya, selain menyantap makanan dengan suasana alam.

5.2 Kata Penutup

Melalui mata kuliah Mayor Desain Komunikasi Visual 6 ini, penulis mendapatkan banyak pengalaman dan ilmu pengetahuan khususnya yang terkait dengan tema


(4)

Universitas Kristen Maranatha yang diambil. Dalam mata kuliah ini penulis belajar bagaimana membuat sebuah perancangan proyek promosi dari awal hingga akhir yaitu dari tahap perancangan hingga tahap pelaksanaan. Selain itu juga, penulis dituntut untuk menghadirkan detail perancangan yang lebih mendalam dibandingkan dengan mata kuliah Mayor Desain Komunikasi Visual sebelumnya. Perancangan karya tugas akhir ini merupakan suatu proses keseluruhan dari proses belajar yang didapatkan ketika menjalani perkuliahan. Penulis mengharapkan perancangan karya tugas akhir ini dapat menjadi bekal sebelum masuk ke dalam dunia kerja. Pembelajaran dan pengalaman harus seimbang karena kedua hal tersebut saling berhubungan satu dengan lainnya.

5.3 Saran Penulis

Secara keseluruhan penulis merasa puas terhadap apa yang telah dilakukan oleh tim koordinator dalam mewujudkan kegiatan pelaksanaan tugas akhir yang sistematis, nyaman, dan terkendali. Namun penulis mengharapkan lingkungan akademis DKV FSRD UK Maranatha menjadi semakin lebih baik di masa yang akan datang.

Penggunaan media fotografi dapat menjadi alternatif sebagai media penyampaian pesan yang lebih menarik walaupun saat tema yang ditawarkan kurang menarik. Banyak metode yang dapat digunakan seperti efek Black and White, Sephia dan juga berbagai efek lainnya yang dapat memberikan maksud yang ingin disampaikan dalam foto tersebut. Seperti dalam usaha perevitalisasian Pangalengan ini penggunaan efek old style sehingga dapat lebih memberikan kesan mendalam yang tidak dapat dilakukan oleh teknik lain. Pengaturan tagline sangat membantu juga dalam foto esai karena pemakaian kata yang tepat dapat memberikan makna yang tepat seperti yang diinginkan. Serta pemilihan foto adalah sesuatu yang penting dalam teknik fotografi esai ini. Kesulitan mendapatkan gambar yang tidak direkasaya mengajarkan kita untuk peka terhadapa sesuatu yang ada disekitar kita. Oleh sebab itu, saran untuk perancangan tugas akhir atau penelitian lebih lanjut adalah :


(5)

Universitas Kristen Maranatha Memperbaiki usaha revitalisasi ini dengan lebih baik sehingga proses revitalisasi promosi Pangalengan ini bisa lebih berkembang dan membuahkan hasil bagi Pangalengan itu sendiri.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Referensi Buku

- Adityawan, Arief & Tim Litbang Concept. 2010. Tinjauan Desain Grafis. Jakarta: PT. Concept Media.

- Alma, Buchari. 2002. Manajement Pemasaran Jasa. Bandung: Alfabeta

- Notoatmodjo, Soekidjo. 2007. Promosi Kesehatan & Ilmu Perilaku. Jakarta: Puspa Swara.

- Darmapawira, Sulasmi W.A. 2002. Warna Teori dan Kreatifitas Penggunaannya. Bandung: Penerbit ITB.

- Rakhmat, Jalaluddin. M.Sc. 1991. Psikologi Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakaya. Refrensi Internet - http://omdien.wordpress.com/2007/11/26/johan-gerrit-van-ham-perintis-peternakan-sapi-perah-pangalengan/ - http://bandung.panduanwisata.com/agrowisata-di-pangalengan/ - http://wisata.kompasiana.com/jalan-jalan/2011/06/05/menapak-jejak-bosscha-di-negeri-sejuta-kabut/ - http://wisataseru.com/2010/04/oleh-oleh-khas-pangalengan-serba-susu-permen-susu-dodol-susu-hingga-krupuk-susu/ - http://www.mahanagari.com/index.php?option=com_content&view=article&id= 47:susu-dari-pangalengan&catid=1:cerita-bandung&Itemid=91 - http://eprints.undip.ac.id/28512/1/Full_Text.pdf - http://www.jatengpromo.com/berita.php?id=112 - http://id-id.facebook.com/notes/udayana-united-tourism/jenis-jenis-pariwisata/122377707778437?ref=nf