PENGALIHAN BENTUK UANG KEMBALIAN KONSUMEN KE DALAM BENTUK SUMBANGAN OLEH PELAKU USAHA BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN DAN KETENTUAN YANG TERKAIT.
ABSTRAK
PENGALIHAN BENTUK UANG KEMBALIAN KONSUMEN KE DALAM
BENTUK SUMBANGAN OLEH PELAKU USAHA BERDASARKAN UNDANGUNDANG NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN
DAN KETENTUAN YANG TERKAIT
Nadhila Mazaya
110110090145
Berdasarkan hak-hak konsumen sebagaimana ditegaskan dalam
alinea keempat Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 dan Pasal 4
UUPK, konsumen berhak menerima uang kembalian secara utuh dan
mendapatkan pelayanan secara jujur dan benar. Pada prakteknya, banyak
pelaku usaha yang mengalihkan uang kembalian konsumen ke dalam
bentuk sumbangan tanpa sepengetahuan konsumen yang bersangkutan.
Praktik tersebut dapat merugikan konsumen karena beberapa hak
konsumen yang tertuang di dalam UUPK tidak terpenuhi secara utuh.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana bentuk
pengaturan tentang pengalihan bentuk uang kembalian konsumen ke
dalam bentuk sumbangan oleh pelaku usaha di dalam Undang-Undang
Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen serta untuk
mengetahui bagaimanakah praktik pengalihan uang kembalian menjadi
bentuk sumbangan oleh pelaku usaha ditinjau dari dengan UndangUndang Nomor 9 Tahun 1961 tentang Pengumpulan Uang atau Barang
dan ketentuan yang terkait.
Metode pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini bersifat
yuridis-normatif yaitu dengan mengkaji dan menguji data sekunder atau
bahan-bahan kepustakaan yang berhubungan dengan permasalahan hak
uang kembalian atas konsumen yang dialihkan ke dalam bentuk
sumbangan oleh pelaku usaha.Spesifikasi penelitian ini adalah deskriptifanalitis yaitu menggambarkan pelaksanaan program donasi yang diambil
dari uang konsumen yang diselenggarakan oleh pelaku usaha.Data yang
terkumpul selanjutnya dianalisis dengan menggunakan metode analisis
yuridis-kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa hak atas uang kembalian
merupakan hak konsumen berupa pengembalian dalam bentuk uang atas
pembayaran dengan nilai melebihi barang dan/atau jasa yang ditawarkan
oleh pelaku. Pengalihan bentuk uang kembalian konsumen ke dalam
bentuk sumbangan yang dilakukan oleh pelaku usaha diperbolehkan
mengacu pada penjelasan umum Undang-undang Nomor 9 Tahun 1961
tentang Pengumpulan Uang atau Barang (UUPUB). Namun, pengumpulan
sumbangan tersebut tetap harus didasarkan atas asas keikhlasan,
kesukarelaan, serta tanpa paksaan sesuai dengan yang tercantum pada
Pasal 5 UUPUB.
iv
PENGALIHAN BENTUK UANG KEMBALIAN KONSUMEN KE DALAM
BENTUK SUMBANGAN OLEH PELAKU USAHA BERDASARKAN UNDANGUNDANG NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN
DAN KETENTUAN YANG TERKAIT
Nadhila Mazaya
110110090145
Berdasarkan hak-hak konsumen sebagaimana ditegaskan dalam
alinea keempat Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 dan Pasal 4
UUPK, konsumen berhak menerima uang kembalian secara utuh dan
mendapatkan pelayanan secara jujur dan benar. Pada prakteknya, banyak
pelaku usaha yang mengalihkan uang kembalian konsumen ke dalam
bentuk sumbangan tanpa sepengetahuan konsumen yang bersangkutan.
Praktik tersebut dapat merugikan konsumen karena beberapa hak
konsumen yang tertuang di dalam UUPK tidak terpenuhi secara utuh.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana bentuk
pengaturan tentang pengalihan bentuk uang kembalian konsumen ke
dalam bentuk sumbangan oleh pelaku usaha di dalam Undang-Undang
Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen serta untuk
mengetahui bagaimanakah praktik pengalihan uang kembalian menjadi
bentuk sumbangan oleh pelaku usaha ditinjau dari dengan UndangUndang Nomor 9 Tahun 1961 tentang Pengumpulan Uang atau Barang
dan ketentuan yang terkait.
Metode pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini bersifat
yuridis-normatif yaitu dengan mengkaji dan menguji data sekunder atau
bahan-bahan kepustakaan yang berhubungan dengan permasalahan hak
uang kembalian atas konsumen yang dialihkan ke dalam bentuk
sumbangan oleh pelaku usaha.Spesifikasi penelitian ini adalah deskriptifanalitis yaitu menggambarkan pelaksanaan program donasi yang diambil
dari uang konsumen yang diselenggarakan oleh pelaku usaha.Data yang
terkumpul selanjutnya dianalisis dengan menggunakan metode analisis
yuridis-kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa hak atas uang kembalian
merupakan hak konsumen berupa pengembalian dalam bentuk uang atas
pembayaran dengan nilai melebihi barang dan/atau jasa yang ditawarkan
oleh pelaku. Pengalihan bentuk uang kembalian konsumen ke dalam
bentuk sumbangan yang dilakukan oleh pelaku usaha diperbolehkan
mengacu pada penjelasan umum Undang-undang Nomor 9 Tahun 1961
tentang Pengumpulan Uang atau Barang (UUPUB). Namun, pengumpulan
sumbangan tersebut tetap harus didasarkan atas asas keikhlasan,
kesukarelaan, serta tanpa paksaan sesuai dengan yang tercantum pada
Pasal 5 UUPUB.
iv