UPAYA PENINGKATAN PENGUASAAN MATERI PELAJARAN BACA TULIS AL-QUR'AN (BTQ) MELALUI METODE DRILL PADA SISWA KELAS III SD NEGERI PANCA ARGA I MERTOYUDAN KAB. MAGELANG - Test Repository

  

UPAYA PENINGKATAN PENGUASAAN MATERI

PELAJARAN BACA TULIS AL-QUR'AN (BTQ) MELALUI

METODE DRILL PADA SISW A KELAS III S D NEGERI

PANCA ARGA I MERTOYUDAN KAB. MAGELANG

S K R I P S I

  

Oleh:

ANA MARIA ULFAH

  

N I M : I 140631I

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

  S A L A T I G A

  

2008

  

UPAYA PENINGKATAN PENGUASAAN MATERI

PELAJARAN BACA TULIS AL-QUR'AN (BTQ) MELALUI

METODE DRILL PADA SISWA KELAS III SD NEGERI

PANCA ARGA I MERTOYUDAN KAB. MAGELANG

S K R I P S I

  

(Diajukan untukjMemenu.fi ‘Tugas

cfan M ekngfapi Syarat Quna MemperoCef

(jetar Sarjana datam iCmu (Tar6iyaf

  Oleh:

  

AINA MARIA ULFAH

N I M : I 140631I

  

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

  S A L A T I G A

  

2008

  Moh. Khusen, M.Ag., M.A. Dosen STAIN Salatiga NOTA PEMBIMBING

  Lampiran : 1 (satu) eksemplar Hal : Naskah Skripsi

  Sdri. ANA MARIA ULFAH

  Kepada : Yth. Ketua STAIN Salatiga di_

  Salatiga Assalamu ’alaikum wr. wb.

  Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini kami kirimkan naskah skripsi Saudari: Nama : ANA MARIA ULFAH NIM : 11406311 Jurusan : Tarbiyah Program Studi : Pendidikan Agama Islam Judul : Upaya Peningkatan Penguasaan Materi Pelajaran Baca Tulis

  Al-Qur’an (BTQ) melalui Metode Drill pada Siswa Kelas III SD Negeri Panca Arga I Mertoyudan Kabupaten Magelang. Bersama ini kami mohon naskah skripsi Saudari tersebut di atas agar dapat segera dimunaqasyahkan. Demikian agar menjadi perhatian.

  Wassalamu'alaikum wr. wb.

  Judul : Upaya Peningkatan Penguasaan Materi Pelajaran Baca Tulis Al-Qur’an (BTQ) melalui Metode Drill pada Siswa Kelas III SD Negeri Panca Arga I Mertoyudan Magelang. Nama : Ana Maria Ulfa NIM : 11406311 Program Studi : Pendidikan Agama Islam (PAI) Salatiga, 23 Agustus 2008

Dewan Penguji

Ketua Sekretaris

  k e a s l i a n t u u s a n PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar karya saya sendiri.

  Sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya atau pendapat yang ditulis atau diterbitkan orang lain kecuali sebagai referensi atau kutipan dengan mengikuti tata penulisan karya ilmiah yang lazim.

  Apabila dikemudian hari ternyata terdapat karya atau pendapat orang lain di luar referensi atau kutipan yang penulis cantumkan, maka penulis sanggup mempertanggungjawabkan keaslian skripsi ini di hadapan sidang munaqasyah skripsi.

  Demikian pernyataan ini dibuat untuk dapat dimaklumi.

  Salatiga, Agustus 2008

  

ABSTRAK

ANA MARIA ULFAH (NIM : 11406311). Upaya Peningkatan Penguasaan

Materi Pelajaran Baca Tulis Al-Qur’an (BTQ) melalui Metode Drill pada Siswa

  

Kelas III SD Negeri Panca Arga I Mertoyuda.i Kabupaten Magelang. SKRIPSI.

Program Studi PAI Jurusan Tarbiyah. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri

Salatiga Tahun 2008.

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa p^Ja mata pelajaran BTQ sebelum penerapan metode Drill, penerapan metode Drill dalam pembelajaran BTQ, dan sejauhmana metode Drill dapat meningkatkan hasil belajar mata pelajaran BTQ oleh siswa kelas III SD Negeri Panca Arga I Mertoyudan Kabupaten Magelang.

  Desain penelitian ini adalah penelitian tindakan dengan subyek penelitian siswa kelas III SD Negeri Panca Arga I Mertoyudan Kabupaten Magelang sebanyak 20 orang.

  Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara melakukan observasi, tes tertulis individual pada akhir pembelajaran, dan melihat dokumentasi nilai mata pelajaran BTQ sebelum penerapan metode Drill. Data yang diperoleh dari dokumentasi nilai mata pelajaran BTQ sebelum penerapan metode Drill dan nilai rata-rata tes tertulis akhir pembelajaran tiap-tiap siklus dengan penerapan metode Drill dianalisis menggunakan kualitatif deskriptif.

  Hasil belajar yang meliputi tingkat pemahaman, keaktifan, perhatian, minat, kreatifitas serta ketertarikan siswa terhadap suatu mata pelajaran mengalam: peningkatan setiap siklusnya. Nilai rata-rata tes tertulis dari siklus I sampai siklus III juga mengalami peningkatan dibandingkan sebelum penerapan metode Drill. Nilai rata-rata tes tertulis sebelum penerapan metode Drill sebesar 64, nilai rata-rata siklus I sebesar 68, nilai rata-rata siklus II sebesar 70 dan nilai rata-rata siklus III sebesar 78.

  Berdasarkan analisis diperoleh kesimpulan bahwa ada perbedaan positif yang signifikan antara sebelum dan sesudah penerapan metode Drill dalam pembelajaran BTQ. Jadi hipotesis yang penulis ajukan “Penerapan metode Drill dapat meningkatkan penguasaan materi pelajaran BTQ siswa kelas III SD Negeri Panca Arga I Mertoyudan Kabupaten Magelang” terbukti kebenarannya. Hal ini terbukti hasil belajar siswa yaitu nilai rata-rata tes tertulis siswa meningkat.

KATA PENGANTAR

  Dengan ucapan alhamdulillahirobbil’alamin, sebagai rasa syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan nikmat serta kecerahan pikiran sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi dengan judul

  “Upaya Peningkatan Penguasaan Materi Pelajaran Baca Tulis Al-Qur’an (BTQ) melalui Metode Drill pada Siswa Kelas III SD Negeri Panca Arga I Mertoyudan Kabupaten Magelang”

  Tak lupa sholawat serta salam selalu tercurahkan kepada Baginda Rosullulloh SAW sebagai penutup para nabi dan rosul dan sebagai petunjuk bagi seluruh umat manusia.

  Penyusunan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan Islam pada Program Studi Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga.

  Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini tidak luput dari kesalahan dan kekurangan, baik dari segi penulisan maupun dalam argumentasi. Oleh Karena itu kritik, saran dan masukan positif yang bersifat membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan sknpsi ini.

  Penulis yakin bahwa penyelesaian skripsi ini adalah berkat dari semua pihak yang turut membantu dalam penyusunan skripsi ini. Oleh karena itu, perkenankan penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada:

  1. Bapak Dr. Imam Sutomo, M.Ag, selaku Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga.

  2. Bapak Dr. H. Muh. Saerozi, M. Ag., selaku Ketua Bidang Akademik.

  3. Bapak Drs. Djoko Sutopo sebagai Kepala Program Studi Ekstensi

  4. Bapak Moh. Khusen, M.Ag.,M.A., selaku pembimbing yang telah banyak memberikan bimbingan dan pengarahan dengan penuh kesungguhan, ketelitian dan kesabaran dalam penyusunan karya tulis ini.

  5. Dewan guru SD Negeri Panca Arga I vang telah memberikan dukungan.

  Begitu pula kepada siswa kelas III SD Negeri Panca Arga I yang telah berpartisipasi aktif dalam penelitian ini.

  6. Bapak dan Ibu tersayang, kakak dan adik tercinta yang telah memberikan bantuan, bimbingan dan dorongan serta tak henti-hentinya mendoakanku dalam penyusunan skripsi ini.

  7. Suami tercinta yang selalu setia menemaniku untuk membantu dan memberikan motivasi serta inspirasinya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

  8. Teman-temanku yang telah memberikan bantuan dalam penyusunan skripsi ini yang tidak mungkin penulis sebutkan : atu per satu.

  Demikianlah kiranya, tiada lain harapan penulis semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua, dan tak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah mendukung dan membantu dalam penyusunan skripsi ini. Semoga Allah SWT senantiasa membalasnya dengan segala kebaikan dan memberi pahala, Amien.

  Salatiga, Agustus 2008 Penulis

  

DAFTAR 1S1

  Halaman

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  5. Penilaian/Pemeriksaan 40

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

   DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP PENULIS

  

DAFTAR TABEL

  Tabel 1 : Tabel 2.: Tabel 3 : Tabel 4 : Tabel 5 :

  Tabel 6 : Tabel 7 : Tabel 8 : Tabel 9 : Tabel 10 : Tabel 11 :

  Tabel 12 : Halaman

   Pelaksanaan Guru dalam Penggunaan Metode Drill pada Siklus L.

  53

  

   Pelaksanaan Guru dalam Penggunaan Metode Drill pada Siklus II

  57

  

  

  

  

  

  

  

DAFTAR SAMBAR

  Halaman Gambar 1. Proses Penelitian Tindakan

  9

  

DAFTAR LAMPIRAN

  Halaman

  

  

  

  

  

  

  

BABI

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

  Kemampuan membaca dan menulis Al-Qur’an merupakan indikator kualitas kehidupan beragama seorang muslim. Gerakan Baca Tulis Al-Qur’an merupakan langkah strategis dalam rangka meningkatkan kualitas umat Islam dalam beragama.

  Di lembaga pendidikan formal, kemampuan Baca Tulis Al-Qur’an (BTQ) perlu dikuasai anak didik sejak dini, sesuai dengan tingkat perkembangan intelektualnya. Namun kenyataannya banyak lembaga pendidikan formal yang

  out put-nya lemah di bidang agama Islam. Hal tersebut disebabkan oleh

  terbatasnya faktor pendukung, misalnya terlalu sedikitnya jam pelajaran Pendidikan Agama Islam, dan rendahnya kualitas guru agama.

  Guru hendaknya terampil dalam memilih metode sesuai dengan tujuan, materi, kemampuan siswa, kemampuan guru, keadaan waktu, serta peralatan yang memadai. Guru juga harus mampu mengkomunikasikan materi dan menyampaikan informasi dengan menggunakan berbagai cara, agar siswa dapat menyerap dan memahami apa yang disampaikan guru. Dengan kata lain guru harus memiliki kemampuan untuk mengajar secara bervariasi. Namun kenyataannya, guru dalam menyampaikan nateri monoton, hanya menggunakan metode ceramah dan metode pembelajaran /ang lain tidak digunakan. Selain itu guru juga belum memberikan latihan yang cukup, sehingga siswa cenderung bersifat pasif.

  Kondisi demikian penulis temukan ualam pembelajaran Baca Tulis Al- Qur’an di SD Negeri Panca Arga I Mertoyudan Kabupaten Magelang di mana pembelajaran yang selama ini beijalan belum mampu mencapai standar pendidikan yang diinginkan. Oleh karena itu perlu suatu metode yang dapat menggantikan metode ceramah tersebut, salah satunya dengan metode Drill.

  Metode ini dalam prakteknya dengan melakukan latihan secara berulang-ulang dan terus menerus. Dengan metode ini diharapkan dapat meningkatkan penguasaan siswa terhadap materi pelajaran Baca Tulis Al-Qur’an.

  Selain hal tersebut di atas, faktor keluarga siswa juga ikut berpengaruh terhadap pencapaian tujuan pendidikan agima Islam khususnya BTQ, karena keluarga merupakan lembaga yang pertarm dan utama.1 Keluarga yang agamis sangat besar dalam mempengaruhi anak untuk bisa membaca dan menulis Al- Qur’an. Keberadaan siswa di Sekolah Dasar Negeri Panca Arga I Kecamatan Mertoyudan Kabupaten Magelang sangat beragam, di mana sebagian besar siswa berasal dari keluarga yang kurang peduli terhadap pendidikan agama khususnya tentang Baca Tulis Al-Qur’an.

  Berdasarkan permasalahan tersebut di atas, maka peneliti L^maksud untuk melakukan Penelitian Tindakan Kelas dengan judul “Upaya Peningkatan Penguasaan Materi Pelajaran Baca Tulis Al-Qur’an (BTQ) melalui Metode Drill pada Siswa Kelas III SD Negeri Panca Arga I Mertoyudan Kabupaten Magelang”. 1

1 Ahmad D. Marimba, Pengantar Filsafat Pendidikan Islam (Bandung: Al-Ma’arif, 1989), him. 59.

B. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, dapat dirumuskan permasalahan penelitian sebagai berikut:

  1. Bagaimanakah penguasaan materi pelajaran BTQ siswa kelas III SD Negeri Panca Arga I Mertoyudan Kabupaten Magelang sebelum penerapan metode Drill?

  2. Bagaimanakah penerapan metode Drill dalam pelajaran BTQ bagi siswa kelas

  III SD Negeri Panca Arga I Mertoyudan Kabupaten Magelang?

  3. Sejauhmana peningkatan penguasaan materi BTQ siswa kelas III SD Negeri Panca Arga I Mertoyudan Kabupaten Magelang setelah penerapan metode Drill?

  C. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:

  1. Untuk mengetahui sejauhmana penguasaan materi pelajaran BTQ siswa kelas

  III SD Negeri Panca Arga I Mertoyudan Kabupaten Magelang sebelum penerapan metode Drill.

  2. Untuk mengetahui penerapan metode Drill dalam pelajaran BTQ bagi siswa kelas III SD Negeri Panca Arga I Mertoyudan Kabupaten Magelang.

  3. Untuk mengetahui sejauhmana tingkat penguasaan materi BTQ siswa kelas

  III SD Negeri Panca Arga I Mertoyudan Kabupaten Magelang setelah penerapan metode Drill.

  D. Hipotesis Tindakan

  Dalam penelitian ini, penerapan metode Drill dapat meningkatkan penguasaan materi pelajaran Baca Tulis Al-Qur’an siswa kelas III SD Negeri Panca Arga I Mertoyudan Kabupaten Magelang.

  E. Kegunaan Penelitian

  Kegunaan penelitian ini adalah:

  1. Bagi siswa agar dapat mencapai tujuan pembelajaran pada kualitas yang lebih baik

  2. Dapat membantu guru untuk memperbaiki metode pembelajaran yang sesuai dengan kondisi siswa

  3. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan informasi kepada guru mengenai metode pembelajaran yang menarik sehingga dapat meningkatkan kualitas pendidikan.

F. Operasional

  Untuk menghindari dari teijadinya salah pengertian dan memudahkan dalam memahami judul skripsi ini, maka penulis kemukakan beberapa penjelasan mengenai arti istilah sebagai berikut:

  1. Peningkatan Penguasaan Peningkatan berasal dari kata “tingkat” yang artinya lapis dari sesuatu yang bersusun atau berlenggek-lenggek, meningkat artinya selalu meningkat naik, bertambah.2 Sementara yang dimaksud dengan penguasaan adalah perbuatan (hal) menguasai/menguasakan3. Secara konkrit, maksud dari peningkatan penguasaan adalah suatu usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk meningkatkan atau merubah ke hal yang lebih baik dalam menguasai sesuatu.

  2. Materi Pelajaran BTQ Materi menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia adalah benda, zat, sesuatu yang jadi bahan (berfikir, berunding mengarah dan sebagainya).4

  Sedangkan pelajaran adalah barang apa yang dipelajari.5 Lilik Siiyanti mengatakan bahwa”materi pelajaran adalah bahan yang akan diajarkan pada anak.”6

  Untuk mengukur adanya peningkatan penguasaan materi pelajaran BTQ, ditentukan indikator antara lain: keaktifan siswa dalam menjawab soal, anak mempunyai rasa senang terhadap pelajaran, adanya dorongan atau motivasi yang tinggi, mempunyai kedisiplinan, perhatian anak hanya terpusat pada pelajaran, terciptanya situasi belajar yang kondusif, dan hasil belajar.

  3. Metode Drill Metode adalah cara atau teknik yang digunakan guru dalam menyampaikan pelajaran.7 Dalam penelitian ini penulis bermaksud untuk

  2 W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, cet. ke-5, 1985), him. 1078.

  3 Ibid, him. 529.

  4 Ibid, him. 638.

  5 Ib id , him. 724.

  6 Lilik Sriyanti, Psikologi Pendidikan (Salatiga: STAIN Salatiga Press, Cet. Ke-1, 2003), him.

  15.

  1 Ibid., him. 16. menggunakan metode Drill yaitu suatu metode dalam pengajaran dengan jalan melatih anak didik terhadap bahan pelajaran yang sudah diberikan. Dalam menyampaikan pelajaran dengan menggunakan latihan secara terus menerus sampai anak didik memiliki ketangkasan yang diharapkan. Metode Drill lebih menitikberatkan pada keterampilan siswa seperti kecakapan intelek, motorik atau gerak dan sebagainya.

G. Metode Penelitian

1. Rancangan Penelitian

  Penelitian ini menggunakan i lodel penelitian tindakan (action

  research). Suharsimi Arikunto menyatakan bahwa “dalam penelitian tindakan,

  peneliti melakukan sesuatu tindakan yang secara khusus diamati terus- menerus, dilihat plus-minusnysL, kemudian diadakan pengubahan terkontrol sampai pada upaya maksimal dalam bentuk tindakan yang paling tepat.”8

  9 Secara ringkas tujuan utama penelitian tindakan adalah untuk meningkatkan kualitas pelaksanaan praktik atau layanan pembelajaran.

  Wartono dkk berpendapat bahwa “penelitian tindakan kelas bertujuan untuk memperbaiki dan atau meningkatkan praktek pembelajaran secara berkesinambungan yang pada dasarnya “melekat” penunaian misi profesional kependidikan yang diemban oleh guru.”10

  8 Armai Arief, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam (Jakarta: Ciputat Press, Cet. Ke-1,2002), him. 154.

  9 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian (Yogyakarta: Rineka Cipta, Edisi V, cet. Ke-12, 2002), him. 2.

  10 Wartono dkk, M ateri Pelatihan Termtegrasi (Jakarta: Cet. Ke-1, 2004), him. 4.

  Fokus penelitian ini adalah terleiak pada tindakan-tindakan alternatif yang dibuat oleh peneliti, kemudian d uji cobakan dan dievaluasi apakah tindakan itu dapat memecahkan masalah /ang dihadapi oleh siswa.

  Secara terperinci tahapan-tahapan dalam rancangan penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut: a. Perencanaan

  Kegiatan ini meliputi: 1) Peneliti menetapkan alternatif peningkatan penguasaan siswa terhadap materi pelajaran Baca Tulis Al-Qur’an,

  2) Peneliti membuat siklus pelaksanaan tindakan, 3) Membuat lembar observasi, 4) Mendesain alat evaluasi.

  b. Pelaksanaan Tindakan Kegiatan yang dilaksanakan dalam tahap ini adalah melaksanakan kegiatan pembelajaran sebagaimana yang telah direncanakan.

  c. Observasi dan Interpretasi Dalam tahap ini dilaksanakan observasi terhadap pelaksanaan tindakan dengan menggunakan lembar observasi yang telah dipersiapkan.

  Selain observasi oleh peneliti sendiri, peneliti juga meminta rekan guru yang lain untuk mengobservasi selama peneliti terlibat dalam pembelajaran. Hal ini selain karena peneliti tidak memungkinkan melakukan sendiri juga untuk menjaga obyektivitas. d. Analisis dan Refleksi Data-data yang diperoleh melalui observasi dikumpulkan dan dianalisis dalam tahap ini. Berdasarkan hasil observasi tersebut, peneliti dapat merefleksi diri tentang kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan. Dengan demikian peneliti akan dapat mengetahui ketepatan metode pembelajaran yang digunakan.

  Berdasarkan hasil refleksi ini akan dapat diketahui kelebihan dan kekurangan metode yang digunakan oleh peneliti sehingga dapat digunakan untuk menentukan tindakan pada siklus berikutnya.

  Penelitian ini akan dilaksanakan tiga siklus sehingga pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini benar-benar bermanfaat dan dapat meningkatkan penguasaan siswa terhadap materi pelajaran.

2. Subyek Penelitian

  Suharsimi Arikunto menyebutkan bahwa yang dimaksud subyek penelitian adalah”suatu benda, hal, atau orang tempat data variabel penelitian melekat dan dipermasalahkan"11 Jadi subyek merupakan sesuatu yang posisinya sangat penting, karena pada pubyek itulah terdapat data tentang variabel yang diteliti dan diamati oleh peneliti.

  Subyek yang akan dikenai tindakan adalah siswa kelas III sejumlah 20 siswa dan guru mata pelajaran Baca Tulis Al-Qur’an SD Negeri Panca Arga I.

  Dasar pertimbangan pilihan subyek ini yakni perlunya penerapan tindakan 1

  1 11 Suharsimi Arikunto, Op.cit., him. 89. dalam penelitian terhadap pembelajaran Baca Tulis Al-Qur’an, khususnya pada siswa kelas III SD Negeri Panca Arga 1.

3. Langkah-langkah/Siklus Penelitian

  Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menunjuk pada proses pelaksanaan penelitian yang dikemukakan oleh Kemmis dan Taggart dalam Wartono dkk yang menggunakan siklus system spiral, yang masing- masing siklus terdiri dari rencana, tindakan, obssrvasi, dan refeksi.12 Penelitian model Kemmis dan Taggart, dapat dilihat dalam gambar berikut:

  

Gambar 1 Penelitian Tindakan Mo iel Kemmis & Me. Taggart 12 Wartono dkk, Op.cit., him. 7. Adapun langkah-langkah penelitian ini adalah:

  a. Pra Tindakan Sebelum melakukan rencana tindakan, terlebih dahulu peneliti melakukan beberapa langkah pra tindakan yang akan mendukung pelaksanaan tindakan agar dapat berjalan lancar dan sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Adapun langkah-langkah tersebut adalah sebagai berikut:

  1) Peneliti mewawancarai guru mr.ta pelajaran Baca Tulis Al-Qur’an kelas III untuk mengidentifikasi masalah yaitu penguasaan materi yang rendah, kemudian membuat kesepakatan untuk melakukan tindakan perbaikan.

  2) Memberikan informasi kepada guru mata pelajaran Baca Tulis Al- Qur’an kelas III mengenai cara melakukan tindakan.

  b. Siklus Pertama 1) Perencanaan

  Perencanaan tindakan dalam meningkatkan penguasaan materi adalah dengan menggunakan metode Drill. Sebelum tindakan ini dilaksanakan, langkah-langkah yang dilaksanakan adalah:

  a) Merencanakan pembelajaran yang akan diterapkan dalam proses belajar mengajar BTQ, dalam hal ini kegiatan yang akan dilakukan adalah penggunaaan metode Drill dalam pembelajaran.

  b) Menentukan pokok bahasan. Pokok bahasan yang akan diteliti adalah ’’Membaca dan Menulis Huruf Al-Qur’an”. c) Mengembangkan skenario pe nbelajaran.

  d) Menyusun Lembar Kerja Siswa.

  e) Menyiapkan sumber belajar (metode Drill).

  f) Mengembangkan format evaluasi.

  g) Mengembangkan format observasi pembelajaran 2) Tindakan dan observasi

  Pemberian tindakan ini berupa penggunaan metode Drill dalam proses pembelajaran Observasi atau monitoring di sini mempunyai dua fungsi, yaitu: pertama, untuk mengetahui kesesuaian pelaksanaan tindakan dengan rencana tindakan. Kedua, untuk mengetahui seberapa jauh pelaksanaan tindakan yang sedang berlangsung dapat menghasilkan perubahan sebagaimana diharapkan.

  3) Refleksi I Kegiatan refleksi dilakukan untuk memahami proses dan mengetahui sejauhmana pengaruh metode Drill dalam meningkatkan penguasaan siswa terhadap materi pelajaran BTQ serta kendala yang teijadi selama proses belajar mengajar berlangsung. Sebelum dilakukan refleksi, terlebih dahulu akan dilakukan evaluasi dengan memberikan tes lisan sebagai post test I untuk mengetahui sejauhmana pengaruh dan keberhasilan penggunaan metode Drill. Melakukan pertemuan untuk membahas hasil evaluasi tentang skenario, lembar kerja siswa dan lain-lain. Refleksi dari tindakan yang pertama ini akan digunakan untuk melakukan revisi pada siklus berikutnya, c. Siklus Kedua

  1) Rencana Siklus Kedua Rencana tindakan yang kedua dilakukan dengan mempertimbangkan hasil refleksi yang pertama. Rencana tindakan pada siklus yang kedua ini dilakukan dengan penggunaan metode Drill serta dengan menggunakan alat peraga berupa kartu huruf hijaiyah. Hal ini dilakukan agar suasana pembelajaran bisa lebih menarik. 2) Tindakan

  Tindakan pada siklus yang kedua dilakukan dengan penggunaan metode Drill serta dengan menggunakan alat peraga berupa kartu huruf hijaiyah untuk lebih meningkatkan penguasaan siswa terhadap materi pelajaran BTQ. Dengan penggunaan metode Drill yang didukung dengan alat peraga ini diharapkan pemahaman siswa tentang materi pelajaran akan lebih mendalam, menumbuhkan motivasi belajar sei^a hasil belajar lebih tinggi. 3) Observasi/Pengamatan

  Pengamatan dilakukan dengan menggunakan format observasi, serta menilai hasil tindakan dengan menggunakan format Lembar Kerja Siswa.

  4) Refleksi Kegiatan refleksi yang kedua ini dilakukan dengan memperhatikan hasil tindakan kedua yang telah direvisi. Sebelum dilakukan refleksi yang kedua, dilakukan evaluasi terlebih dahulu, yaitu dengan memberikan tes tertulis sebagai post test 2. Post test yang kedua ini berfungsi untuk mengetahui perbedaan tingkat penguasaan materi siswa setelah tindakan yang kedua, d. Siklus ketiga

  1) Rencana Siklus Ket’ga Rencana tindakan yang ketiga dilakukan dengan mempertimbangkan hasil refleksi yang kedua. Pada hasil refleksi yang kedua menunjukkan sudah ada perkembangan, namun belum maksimal atau sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Rencana tindakan pada siklus yang ketiga ini diharapkan dapat meningkatkan penguasaan siswa terhadap materi pelajaran BTQ. Rencana tindakan pada siklus ketiga ini dilakukan dengan penggunaan metode Drill dan menggunakan alat peraga berupi kartu huruf hijaiyah serta dengan permainan. Hal ini dilakukan untuk menumbuhkan minat siswa terhadap pelajaran BTQ serta bisa lebih menarik perhatian siswa.

  2) Tindakan Tindakan pada siklus yang ketiga dilakukan dengan penggunaan metode Drill dan penggunaan alat peraga berupa kartu huruf hijaiyah serta dalam penyampaiannya dengan permainan. Hal ini diharapkan dapat menarik perhatian siswa agar tertuju pada pelajaran BTQ saja serta dapat menumbuhkan minat dan motivasi belajar sehingga akan meningkatkan penguasaan siswa terhadap materi pelajaran BTQ sesuai dengan tujuan yang diinginkan. 3) Observasi/Pengamatan

  Pengamatan dilakukan selama tindakan ketiga dilaksanakan, dengan menggunakan format observasi dan tes.

  4) Refleksi Kegiatan refleksi yang ketiga ini dilakukan dengan memperhatikan hasil tindakan ketiga yang telah direvisi. Pemberian tindakan akan tetap dilanjutkan apabila belum ada perkembangan yang sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini dan dapat dihentikan apabila terbukti prestasi siswa mengalami peningkatan.

  Sebelum dilakukan refleksi yang ketiga, dilakukan evaluasi terlebih dahulu, yaitu dengan memberikan tes tertulis sebagai post test

  3. Post test yang ketiga ini berfungsi untuk mengetahui apakah ada peningkatan hasil belajar siswa setelah tindakan yang ketiga diberikan.

4. Instrumen Penelitian

  Menurut Suharsimi Arikunto bahwa instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data. Hal ini dimaksudkan agar pekeijaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis 13 Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Kartu huruf

  b. Soal tes

  c. Catatan lapangan yang dipakai untuk memperoleh data secara obyektif yang tidak dapat terekam melalui lembar observasi.

  d. Lembar observasi Observasi diartikan sebagai “pengamatan dan pencatatan dengan sistemik fenomena-fenomena yang diselidiki”.14 Dalam penelitian ini alat observasi yang digunakan adalah check list yaitu daftar variable yang akan dikumpulkan datanya.

5. Pengumpulan Data

  Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah: a. Dokumentasi

  Untuk melihat nilai mata pelajaran BTQ sebelum penerapan penelitian tindakan kelas, sehingga dapat membandingkan penguasaan materi siswa sebelum pelaksanaan tindakan dan setelah diberi tindakan,

  13 Suharsimi Arikunto, Op.cit., him. 136. ( v '

  14 Sutrisno Hadi, Metodologi Research, Jilid 2 (Yogyakarta: ANDI, Cet. Ke-26,Edisi I, 2001), him. 136. serta dapat mengelompokkan siswa menjadi tiga kelompok yaitu: tinggi, sedang dan rendah.

  b. Tes Melakukan uji tes dengan menggunakan lembar kerja siswa baik berupa tes awal maupun tes akhir.

  c. Pengamatan atau observasi Pada lembar observasi ini aspek yang akan diobservasi adalah aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung.

  d. Wawancara Wawancana dilaksanakan secara lisan dalam pertemuan tatap muka secara individual. Wawancara dilakukan dengan siswa pada saat observasi awal dan setelah pelaksanaan penelitian. Aspek yang diungkap adalah penggunaan metode Drill dalam pembelajaran.

6. Analisis Data

  Teknik analisis data merupakan unsur yang sangat penting dalam setiap kali melakukan penelitian. Semua data yang telah terkumpul tidak akan berarti kalau tidak dianalisis. Hasil dari analisis memberikan gambaran, arah serta tujuan dan maksud penelitian.

  Penelitian ini menggunakan analisis kualitatif, yaitu dengan analisis deskriptif. Analisis deskriptif adalah model analisis dengan cara membandingkan rata-rata prosentasenya, kemudian kenaikan rata-rata pada setiap siklus. Di sini yang dianalisis yaitu tentang hasil ulangan pada tiap siklus. Dari hasil ulangan tersebut, dipat ditafsirkan tentang ketuntasan belajar siswa. Dalam penelitian ini untuk ketuntasan belajar siswa individu 2 maupun klasikal digunakan pedoman ketuntasan siswa, sebagai berikut:

  . Ketuntasan Perorangan

  Seorang siswa dikatakan berhasil (mencapai ketuntasan) belajar bila telah mencapai taraf penguasaan minimal 70% atau dengan nilai 70.

  b. Ketuntasan Klasikal Suatu kelas dikatakan telah berhasil (mencapai ketuntasan belajar) jika paling sedikit 85% data jumlah siswa dalam kelas tersebut telah mencapai ketuntasan perorangan.

  Analisis deskriptif kualitatif adalah model analisis dengan cara memberikan data yang berupa informasi dalam bentuk kalimat yang memberi gambaran ekspresi siswa tentang tingkat pemahaman terhadap suatu mata pelajaran (kognitif), pandangan atau sikap siswa terhadap metode belajar yang baru (afektif), aktivitas siswa pada saat mengikuti pelajaran, perhatian, antusias dalam belajar, kepercayaan diri, motivasi belajar dan sejenisnya.

H. Sistematika Penulisan

  Rangkaian laporan penelitian disusun dengan sistematika sebagai berikut:

  Bab I Pendahuluan, pada bab ini menguraikan tentang: Lata: Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Hipotesis Tindakan, Kegunaan Penelitian, Definisi Istilah/Operasional, Metode Penelitian dan Sistematika Penulisan. Bab II Kajian Pustaka, bab ini berisi tentang: Konsep Belajar, Pelajaran BTQ dan Metode Drill. Bab III Pelaksanaan Penelitian, pada bab ini berisi tentang: Deskripsi Pelaksanaan Siklus 1 (Rencana, Pelaksanaan, Pengamatan/Pengumpulan Data, dari Refleksi), Deskripsi Pelaksanaan Siklus II dan Deskripsi Pelaksanaan Siklus III. Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, bab ini menguraikan tentang: Deskripsi per-siklus (data hasil pengamatan/wawancara, refleksi keberhasilan dan kegagalan) dan Pembahasan tiap siklus.

  Bab V Penutup, bab ini merupakan bagian akhir penulisan yang tercakup di dalamnya adalah Kesimpulan dan Saran. i

  i

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Konsep Belajar

  1. Pengertian Belajar menurut Hilgard dan Bower, sebagaimana yang dikutip oleh

  Ngalim Purwanto mengemukakan bahwa:

  “Belajar berhubungan dengan perubahan tingkah laku seseorang terhadap sesuatu situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalamannya yang berulang-ulang dalam situasi itu, di mana perubahan tingkah laku itu tidak dapat dijelaskan atas dasar kecenderungan respon pembawa atangan, atau keadaan- keadaan sesaat se se o ra n g

  1 Oleh karena itu tidak semua perubahan yang terjadi pada individu sebagai hasil dari perbuatan belajar. Perubahan yang bukan karena belajar bisa merupakan hasil perkembangan, pertumbuhan dan kematangan serta keadaan sesaat seseorang. Perubahan karena proses tersebut bisa berupa pertambahan tinggi dan berat badan, munculnya gigi pada anak-anak, perubahan suara pada remaja, munculnya tanda primer dan sekunder sebagai ciri masuknya masa pubertas, serta kelelahan, pengaruh obat dan sebagainya.

  Menurut teori Koneksionisme yang dikemukakan oleh E.L. Thorndike mengatakan bahwa adanya latihan akan memperkuat hubungan stimulus dengan respon, artinya semakin banyak latihan tersebut harus disertai keadaan yang memuaskan sehingga akan meningkatkan belajar. 1

1 Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan (Jakarta: PT Remaja Rosdakarya, 1990), him. 84.

  Di dalam hukum latihan ini terdapat dua ketentuan yaitu:

  a. Bila hubungan atau koneksi yang sudah terjadi dalam proses belajar terus dilatih, maka koneksi itu akan bertambah kuat b. Bila hubungan atau koneksi yang terjadi dalam belajar jarang atau tidak pernah dilatih atau digunakan, maka koneksi itu bertambah lemah, bahkan putus.2

  Belajar yang paling baik adalah melalui pengalaman langsung yaitu siswa belajar mengalami sendiri dan dalam mengalami itu menggunakan seluruh panca inderanya. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Cronbach yang dikutip oleh Sumadi Suryabrata menyatakan “Learning is shown by change in

  behavior as a result o f experience

  ”.3 Masnur Muslich, mengutip pendapat Arifin, mendefinisikan bahwa

  “mengajar sebagai suatu rangkaian kegiatan penyampaian bahan pelajaran kepada murid agar dapat menerima, menanggapi, menguasai dan mengembangkan bahan pelajaran tersebut”.4

  Mengajar menurut Tyson dan Caroll sebagaimana yang dikutip oleh Masnur Muslich adalah “a way working with students, A process of

  interaction, the teacher does something to student, the students do something

  2 Max Darsono dkk, Belajar dan Pembelajaran (Semarang: CV. IKIP Semarang Press, 2000), him. 7.

  3 Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan (Jakarta: CV. Rajawali, Cet. Ke I, 1984), him. 251.

  4 Masnur Muslich, KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual (Jakarta: Bumi Aksara, Cet. ke-2, Edisi pertama, 2007), him. 198.

  in return '\ 5 Antara siswa dan guru sama-sama aktif melakukan kegiatan sehingga terjadi hubungan yang timbal balik.

  Pada dasarnya prinsip belajar lebih dititikberatkan pada aktivitas peserta didik yang menjadi dasar proses pembelajaran. Sedangkan mengajar merupakan kegiatan yang lebih dominan dialami oleh guru. Namun kedua- duanya saling berkaitan dengan tujuan akhir yang sama yaitu untuk mencapai perubahan yang optimal pada diri siswa.

  2. Ciri-Ciri Belajar Ciri-ciri belajar adalah sifat atau keadaan yang khas dimiliki perbuatan belajar. Adapun ciri-ciri belajar yang perlu dikemukakan adalah sebagai berikut: a. Belajar dilakukan dengan sadar dan i lempunyai tujuan.

  b. Belajar merupakan pengalaman send ri, tidak dapat diwakilkan pada orang lain. Jadi belajar bersifat individual.

  c. Belajar merupakan proses interaksi antara individu dan lingkungan.

  d. Belajar mengakibatkan terjadinya pembahan pada diri orang yang belajar.

  Perubahan tersebut bersifat integral, artinya perubahan dalam aspek kognitif, afektif dan psikomotor yang terpisahkan satu dengan yang lain.6

  3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar Dalam pembelajaran banyak faktor yang mempengaruhinya, baik faktor internal yang datang dari individu maupun faktor eksternal yang datang

5 Ibid 6 Max Darsono dkk, op.cit., him. 30-31.

  dari lingkungan indivdu. Faktor internal yang mempengaruhi hasil belajar terdiri dari dua aspek, yaitu fisiologis i yang bersifat jasmaniah) dan aspek psikologis. Faktor-faktor psikis memilil i peran yang sangat menentukan di dalam belajar.

  Lilik Sriyanti mengklasifikasikan faktor-faktor yang mempengaru,ri belajar sebagai berikut: a. Faktor Intern

  Faktor yang berasal dari anak itu sendiri, yang meliputi: 1) Faktor Psikologis

  a) Tingkat intelegensi Intelegensi adalah kecakapan yang terdiri dari tiga jenis yaitu kecakapan untuk menghadapi dan menyesuaikan ke dalam situasi yang baru dengan cepat dan efektif, mengetahui/ menggunakan konsep-konsep yang abstrak secara efektif, mengetahui relasi dan mempelajarinya dengan cepat. Intelegensi besar pengaruhnya terhadap kemajuan belajar, tinggi rendahnya intelegensi siswa akan mempengaruhi hasil belajar.

  b) Minat Minat merupakan kecenderungan untuk memperhatikan dan berbuat sesuatu, minat siswa terhadap pelajaran akan banyak pengaruhnya terhadap keberhasilan belajarnya. c) Bakat Bakat merupakan kemampuan potensial pada anak, yang akan menjadi aktual jika sudah melalui proses belajar/ latihan.

  Dengan adanya bakat membuat anak hanya memerlukan waktu sedikit dalam menyelesaikan sesuatu.

  d) Motivasi Motivasi merupakan dorongan yang mendasari dan mempengaruhi dalam setiap usaha dan kegiatan seseorang. Hal ini akan memperbesar kegiatan dan usahanya dalam belajar yang pada akhirnya akan memungkinkan pencapaian prestasi belajar yang tinggi.

  e) Kematangan Kematangan merupakan kondisi siap baik jasmani maupun rohani untuk melakukan aktivitas belajar. Tanpa adanya kematangan akan menyulitkan proses belajar. Kematangan tiap anak untuk melakukan aktivitas belajar tidaklah sama, disamping faktor umur juga karena faktor pembawaan.

  f) Konsentrasi dan perhatian Hanya dengan perhatian dan konsentrasi anak dapat memahami dan menyerap pelajaran. Anak dengan kemampuan konsentrasi tinggi dan perhatian yang terfokus terhadap belajar akan lebih mudah meraih sukses, daripada anak yang kurang mempunyai daya konsentrasi dan kekuatan perhatian. g) Kepribadian Kepribadian seseorang seperti ketekunan, daya saing, ketabahan, atau kondisi pribadi yang mudah putus asa, takut gagal, cemas, rendah diri, besar pengaruhnya terhadap keberhasilan belajar.

  2) Faktor Fisik Faktor fisik yang berpengaruh terhadap keberhasilan belajar diantaranya adalah: a) Kesehatan, penyakit kronis

  b) Cacat fisik

  c) Gangguan panca indera

  d) Kelelahan Keadaan tubuh yang sehat merupakan kondisi yang memungkinkan seorang anak untuk dapat belajar, dan sangat besar pengaruhnya terhadap keberhasilan belajar karena belajar tidak hanya melibatkan aspek pikir dan aspek psikologis lainnya, namun yang tak kalah penting adalah adanya keterlibatan aspek fisik.

  b. Faktor Ekstern Merupakan faktor yang berakal dari luar diri anak, yang termasuk faktor ekstern adalah:

  1) Keadaan keluarga Keadaan keluarga yang turut berpengaruh terhadap keberhasilan belajar antara lain kondisi ekonomi, status anak dalam keluarga, pendidikan orang tua, hubungan antar anggota keluarga dan sebagainya.

  2) Faktor sekolah Banyak faktor dari sekolah yang berperan mempengaruhi keberhasilan belajar, diantaranya adalah kualitas guru, pengajar, hubungan antar anggota sekolah, Kurikulum yang dipakai, kedisiplinan yang ditegakkan di sekolah, koidisi gedung dan fasilitas sekolah, suasana lingkungan sekolah dan si bagainya.

  3) Lingkungan masyarakat Anak sebagai makhluk sosial tidak akan lepas dari interaksi dengan orang lain beserta lingkungan. Lingkungan yang turut mempengaruhi belajar antara lain, teman pergaulannya, adat atau kebiasaan masyarakatnya, kondisi alam tempat tinggalnya serta tata tertib yang berlaku di masyarakat.7

  4. Ruang Lingkup Belajar Proses belajar mengajar merupakan suatu sistem artinya tiap komponen saling kait mengkait, teijadi hubungan interaktif yang saling mempengaruhi. Komponen dalam proses belajar mengajar tersebut adalah:

7 Lilik Sriyanti, Psikologi Pendidikan Suatu pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar (Salatiga: STAIN Salatiga Press, Cet. Ke-I, 2003), him. 7-13.

  a. Guru Guru disebut juga pengajar, pendidik atau ustad yang bertugas

  tr a n s fe r o f k n o w le d g e

  sebagai yaitu guru dituntut untuk menguasai materi

  tr a n s fe r o f v a lu e

  pelajaran sesuai dengan bidangnya, dan sebagai artinya guru dituntut untuk mampu menjadi teladan atau figur, mampu menuntun dan membimbing sikap dan tingkah laku siswa.8

  Armai Arief berpendapat bahwa pendidik adalah orang dewasa yang bertanggung jawab memberi bimbingan atau bantuan kepada anak didik dalam perkembangan jasmani dan rohaninya agar mencapai kedewasaannya, mampu melaksanakan tugasnya sebagai makhluk Allah, khalifah di muka bumi, sebagai makhluk sosial dan sebagai individu yang sanggup berdiri sendiri. Tugas seorang pendidik sebagaimana yang dikemukakan oleh Armai Arief adalah sebagai berikut:

  1) Membimbing, mencari pengenalan terhadap kebutuhan dan kesanggupan pelajar.

  2) Menciptakan situasi pendidikan yaitu kondusif, di mana seluruh tindakan pendidikan dapat berlangsung dengan baik sehingga mencapai hasil yang memuaskan. 3) Memiliki pengetahuan agama dan pengetahuan yang diperlukan untuk diamalkan dan diyakininya.9

  Guru memegang peranan yang sangat penting dalam proses pembelajaran. Pertanggungjawaban hasil pembelajaran terletak di tangan

  8 Ibid., him. 14.

  9 Armai Arief, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam (Jakarta: Ciputat Pres, cet. ke-1,2002), him. 72-73. guru. Sebagai seorang pendidik, guru harus mampu menyiapkan lingkungan belajar yang merangsang dan menantang siswa dalam belajar.

  Dalam usahanya menciptakan lingkungan belajar yang merangsang dan menantang siswa belajar tersebut, guru dituntut untuk mampu mengelola pembelajaran. Maka dari itu dalam melaksanakan proses belajar mengajar guru perlu menggunakan metode yang bermacam-macam, mempunyai kemampuan menerapkan strategi, serta bisa memahami kondisi kejiwaan dan perkembangan anak. Guru hendaknya mampu mengkomunikasikan materi dan menyampaikan informasi dengan menggunakan berbagai cara, agar siswa dapat menyerap dan memahami apa yang disampaikan guru.

  Salah satu keterampilan yang harus dimilki guru dalam mengajar adalah kemampuan untuk mengajar secara bervariasi, sehingga siswa dengan karakter yang berbeda-beda dapat mengikuti pelajaran dengan sebaik- baiknya.

  b. Siswa Siswa adalah “seseorang atau sekelompok orang yang bertindak sebagai pelaku, pencari, penerima dan penyimpan isi pelajaran yang dibutuhkannya untuk mencapai tujuan”.10 Lilik Sriyanti berpendapat bahwa siswa merupakan subjek didik atau sentral aktivitas pendidikan yang pupil

  center atau children center, karena proses pengajaran yang berlangsung

  harus mampu memenuhi kebutuhan siswa, selaras dengan perkembangannya serta memperhatikan perbedaan karakteristik masing-

Dokumen yang terkait

IMPLEMENTASI ACHIEVEMENT GROUPING DALAM PEMBELAJARAN BACA TULIS AL-QUR'AN PADA SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH 1 JOMBANG

28 137 23

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SAINS MELALUI METODE PENEMUAN PADA SISWA KELAS III SD NEGERI 2 KURUNGAN NYAWA KECAMATAN GEDONGTATAAN KABUPATEN PESAWARAN

0 7 46

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA MELALUI METODE COOPERATIVE ROUND TABLE KELAS V SD NEGERI I UNTORO LAMPUNG TENGAH

1 8 108

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN PENJASKES MELALUI METODE PEMBELAJARAN DRILL PADA SISWA KELAS III SDN 27 PASAMAN Zulhasmi SDN 27 PASAMAN Email: zulhasmi27gmail.com

0 0 12

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENJASKES MELALUI METODE DRILL DI KELAS XII IPA.3 SMAN 1 KINALI

0 0 10

PENINGKATAN PENGUASAAN MATERI MEMBACA DAN MEMBUAT KALIMAT MELALUI MEDIA GAMBAR DUA DIMENSITEMA KEGIATANKU PADA SISWA KELAS 1 SD NEGERI BANJARAN

0 0 10

UPAYA MENINGKATAN PRESTASI MATEMATIKA MELALUI MEDIA GARIS BILANGAN PADA SISWA KELAS III SD NEGERI LEREP 04 UNGARAN BARAT TAHUN PELAJARAN 2015/2016.

0 0 6

UPAYA PENINGKATAN PENGUASAAN BACA TULIS AL-QURAN DENGAN METODE STRUKTUR ANALISA SINTESA (SAS) PADA SISWA KELAS III SD NEGERI MERTOYUDAN I KECAMATAN MERTOYUDAN KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2008 - Test Repository

0 0 102

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMBELAJARAN BACA TULIS AL QUR'AN DENGAN METODE DEMONSTRASI SISWA KELAS V MIN MILANGEN SALAMAN TAHUN PELAJARAN 2007/2008 - Test Repository

0 0 86

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TENTANG TATA CARA WUDHU MELALUI PERMAINAN KARTU KUARTET SISWA KELAS I SD NEGERI KEMIRIREJO 1 MAGELANG - Test Repository

0 4 102