UPAYA PENINGKATAN PENGUASAAN BACA TULIS AL-QURAN DENGAN METODE STRUKTUR ANALISA SINTESA (SAS) PADA SISWA KELAS III SD NEGERI MERTOYUDAN I KECAMATAN MERTOYUDAN KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2008 - Test Repository

  UPAYA PENINGKATAN PENGUASAAN BACA TU LIS A L -Q U R A N DENGAN M ETODE STRUKTUR ANALISA SIN T E SA (SA S) PADA SISW A KELAS III S D NEGERI MERTOYUDAN I KECAMATAN M ERTOYUDAN KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2 0 0 8 S K R I P S I

  Oleh:

ATI WIDHIARTI

  N I M : I 1406319

  SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI S A L A T I G A

  UPAYA PENINGKATAN PENGUASAAN BACA TULIS A L -Q U R A N DENGAN METODE STRUKTUR ANALISA SIN T E SA (S A S ) PA D A SISW A KELAS III S D NEGERI MERTOYUDAN I KECAMATAN MERTOYUDAN KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2 0 0 8 S K R I P S I (Diajukan untu^M em enuH iTugas dan MeCeng^api S ya ra t Quna MemperoCefi

  (}e(ar Sarjana daCam iCmu Tar6iyaH

  Oleh:

  ATI WIDHIARTI

  NIM: 11406319

  SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI S A L A T I G A 2008

NOTA PEMBIMBING

  Lampiran : 5 eksemplar Kepada Hal : Naskah Skripsi Yth. Ketua STAIN

  Saudari ATI WIDHIARTI di Salatiga

  Assalamu’alaikum Wr. Wb Setelah diadakan pengarahan, bimbingan, koreksi dan perbaikan seperlunya, maka skripsi saudari: Nama : ATI WIDHIARTI NIM : 11406319

  

Judul Upaya Peningkatan Penguasaan bata Tulis Alqur’an

dengan metode struktur analisa sintesa ( SAS ) Pada Siswa kelas III SD Negeri Martoyudan I kec. Mertoyudan Kab. Magelang Tahun 2008 Sudah dapat diajukan dalam sidang munaqasyah.

  Demikian Surat ini dibuat, harap menjudikan perhatian dan digunakan sebagaimana mestinya. Wassalamua’alaikum Wr. Wb

  Salat iga,"$9Agustus 2008 Pembimbing

  Moh Khusen, M.Ag. MA

  NIP. 150295148

  

PENGESAHAN SKRIPSI

  Judul : Upaya Peningkatan Penguasaan Baca Tulis Al-Qur’an

  dengan Metode Struktur Analisa Sintesa (SAS) Pada Siswa Kelas III SD Negeri Mertoyudan I Kecamatan Mertoyudan Kabupaten Magelang Tahun 2008 : ATI WIDHIARTI

  Nama NIM : 11406319 Program Studi : Pendidikan Agama Islam (PAI)

  Salatiga, 23 Agustus 2008 Dewan Penguji,

  Ketua, Sekretaris, >r. Imam Sutomo, M.Ag.

  M.Ag.

  NIP. 150216814 NIP. 150247014 Penguji I

  Penguji II Prof/D r. H. Fachrudin, MA.

  Syukur, M.Si.

  NIP. 150057781 NIP. 150268212

  

IV

DEPARTEMEN AGAMA RI

  

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

Jl. Tentara Pelajar no. 2 Telp. (0234) 3333706 Kode Pos 50721 Salatiga

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

  j l l j l l 4&1 f —U Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, peneliti menyatakan bahwa skripsi ini tidak berisi materi yang ditulis oleh orang lain atau pernah diterbitkan.

  Demikian juga skripsi ini tidak berisi satu pun pikiran-pikiran orang lain kecuali informasi yang terdapat dalam referensi yang dij idikan bahan rujukan.

  Apabila dikemudian hari ternyata terdap at materi atau pikiran-pikiran orang lain di luar referensi yang peneliti cantumkan maka peneliti sanggup mempertanggungjawabkan kembali dihadapan munaqosyah skripsi.

  Demikian pernyataan keaslian tulisan ini dibuat oleh peneliti untuk dijadikan bahan pertimbangan.

  Salatiga, 8 Agustus 2008

  

ABSTRAK

  UPAYA PENINGKATAN PENGUASAAN BACA TULIS AL-QUR*AN DENGAN METODE STRUKTUR ANALISA SINTESA (SAS) PADA SISWA KELAS III SD NEGERI MERTOYUDAN 1 KECAMATAN MERTOYUDAN KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2008

  Oleh Ati Widhiarti Untuk bisa mempelajari sesuatu dengan baik, kita perlu mendengar, melihat, mengajukan pertanyaan dan membahasnya dengan orang lain, siswa perlu mengerjakannya yaitu menggambarkan sesuatu dengan cara mereka sendiri, menunjukkan contohnya, mencoba mempraktekkan ketrampilan dan mengerjakan tugas yang menuntut pengetahuan yang mereka dapatkan.

  Penelitian ini berdasarkan permasalahn (a) Apakah metode SAS dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam membaca Al-Qur’an? (b) Bagaimana pengaruh metode SAS terhadap kemampuan membaca Al-Qur’an?

  Adapun tujuan dari penelitian ini adalah (a) Ingin mengetahui bagaimanakah peningkatan prestasi belajar membaca Al-Qur’an setelah diterapkan metode SAS (b) Ingin mengetahui pengaruh metode SAS dalam meningkatkan prestasi siswa dalam membaca Al-Qur’an.

  Sebagai subyek penelitian ini adalah siswa kelas III Sekolah Dasar Negeri Mertoyudan 1 yang berjumlah 33 siswa terdiri dari siswa laki-laki 17 siswa dan perempuan 16 siswa dan sebagai alat pengumpulan data adalah tes tertulis, observasi dan pengamatan.

  (action research

  Penelitian ini menggunakan tindakan ) sebanyak tiga siklus dan tiap siklus 2 kali pertemuan yang meliputi empat tahapan yaitu rancangan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi.

  Dari hasil analisis didapatkan bahwa siswa mengalami peningkatan dari siklus I sampai siklus III yaitu siklus I ketuntasan klasikal 75 % nilai rata-rata 78,8, siklus II ketuntasan klasikal 90 % nilai rata-rata 81 dan pada sikkus III ketuntasan klasikal 96 % nilai rata-rata 89,7.

  Simpulan dari penelitian ini adalah metode Struktur Analisa Sintesa (SAS) dapat berpengaruh positif terhadap prestasi hasil membaca Al-Qur’an pada siswa kelas III Sekolah Dasar Negeri Mertoyudan 1 tahun 2007/2008.

  

MOTTO

  A rtinya:

  J ' ~ r - ^ 9 ' '< > s / n y n ? J, C / A . x S o j j I J l \\ f d x J Q A

  Orang yang terbaik dari kalian ialah orang yang mempelajari Al Qur’an dan mengajarkannya (HR. Bukhori).

  PERSEMBAHAN i

  Skripsi ini kupersembahkan kepada :

  1. Suami tercinta yang selalu menemaniku dalam suka dan duka.

  2. Anak-anakku tersayang yang menjadi penyemangat dalam setiap langkahku.

  3. Teman-teman sep erj uangan.

KATA PENGANTAR

  Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufiq, hidayah serta inayah-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

  Di dalam penyelesaian skripsi ini banyak pihak yang telah membantu dan memberikan dorongan kepada penulis, baik berupa bimbingan maupun kritik yang bersifat membangun yang mana semua itu sangat bermanfaat bagi penulis.

  Untuk itu tidak lupa penulis ucapkan terima kasih serta penghargaan yang setulus-tulusnya kepada semua pihak, terutama kepada :

  1. Bpk. Drs. Imam Sutomo, M.Ag. selaku Ketua STAIN yang telah berkenan memberi fasilitas dalam penelitian ini.

  2. Bpk. Drs. H. Sa’adi, M.Ag. selaku Ketua Jurusan Tarbiyah yang telah memberi semangat dan dorongan sehingga kami dapat menyelesaikan kuliah.

  3. Bpk. Moh Khusen, M.Ag, MM. selaku pembimbing yang dengan penuh kesabaran telah membimbing, sehingga terselesainya skripsi ini.

  4. Bapak Kepala Sekolah Mudji, BA. yang telah mengijinkan saya untuk mengadakan penelitian di SD Negeri Merto} udan 1.

  5. Bapak dan ibu guru SDN Mertoyudan 1 y an | telah membantu dalam penelitian.

  Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat berguna bagi semua pihak, khusunya bagi kalangan pendidik.

  Salatiga, 2008

  DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL......................................................................... ...I

HALAMAN KEASLIAN TULISAN...............................................

  ...11

HALAMAN NOTA PEMBIMBING.............................................. ..UI

HALAMAN PENGESAHAN.......................................................... ..iv

HALAMAN MOTTO.......................................................................

  ...v HALAMAN PERSEMBAHAN...................................................... ..vi HALAMAN ABSTRAKSI............................................................... ..vU HALAMAN KATA PENGANTAR................................................ vUl HALAMAN DAFTAR ISI...............................................................

  HALAMAN DAFTAR TABEL.......................................................

  ,.xl HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN.............................................

  .xtl

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah.........................................

  ...1 B. Rumusan Masalah....................................................

  ...3 C. Tujuan Penelitian..................................................... ...4 D. Hipotesis Tindakan................................................. ...4 E. Kegunaan Penelitian...............................................

  „ J F. Definisi Operasional................................................

  ...6 G. Metode Penelitian.................................................... .

  ...10 H. Sistematika Penulisan............................................. .

  ..12

  BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Teori Belajar............................................................ .

  ..14

  B. BTQ Dalam Kerangka Pendidikan Agama Islam ...18

  BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Deskrisi Pelaksanaan Siklus I.................................

  ...31 B. Deskrisi Pelaksanaan Siklus II............................... ....36 C. Deskrisi Pelaksanaan Siklus III..............................

  ...40

  BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

  

DAFTAR TAB £L

  

  1 B A B I

PENDAHULUAN

  A. L a ta r Belakang M asalah Mengenal Al-Qur’an sejak dini merupakan langkah pertama dan utama sebelum pembelajaran lainnya. Bagi setiap keluarga muslim menanamkan nilai- nilai Al-Qur’an dalam rumah tangga sudah menjadi komitmen universal. Sehingga terdapat waktu untuk mengajar Al-Qur’an baik dilakukan oleh orang tua sendiri maupun dikirim ke lembaga pengajian yang ada di sekitarnya.

  Di tengah-tengah perkembangan zaman yang dibarengi dengan pesatnya industrialisasi, basis-basis keagamaan yang menjadi tulang punggung budaya masyarakat mulai tergeser dan tergilas oleh lajunya modernisasi yang menempatkan pemenuhan kebutuhan fisik menjadi prioritas. Hal ini menyebabkan pembelajaran Al-Qur’an kepada anak semakin kurang mendapat perhatian orang tua.

  Pendidikan Agama di pendidikan umum terdapat ketidakseimbangan alokasi waktu yaitu dua jam pelajaran dalam satu minggu. Sedangkan materi pelajaran umum lebih banyak, yaitu enam j«m pelajaran setiap minggunya. Hal ini mengundang kemungkinan buta huruf Al-Qur’an pada siswa Sekolah Dasar.

  Dengan bergesernya nilai Al-Qur’an yang semakin memudar dalam keluarga dan efekifitas pendidikan agama di sekolah, maka penulis sebagai guru Agama Islam mengadakan Penelitian Tindakan Kelas yaitu Upaya Meningkatkan Kemampuan Membaca Al-Qur’an dengan Metode Struktur Analisa Sintesa

  2

  (SAS) pada Siswa Kelas III SD N Mertoyudan I Kecamatan Mertoyudan Kabupaten Magelang Tahun Pelajaran 2007/2008.

  Dari hasil pengamatan penulis data di sekolah menunjukkan bahwa nilai terendah 50 dan nilai tertinggi 75 dengan rata-rata kelas 68. Adanya kesenjangan antara harapan dan kenyataan ini adalah suatu masalah yang perlu dicari

  sebab-

  sebabnya dan kemudian bagaimana mengatasinya. Dalam hal ini penulis dapat mengidentifikasikan masalah-masalah tersebut antara lain adalah :

  1. Apakah dalam mengajar belum menggunakan metode yang benar ?

  2. Apakah media yang digunakan kurang memadai ?

  3. Apakah materi yang diberikan terlalu luas ?

  4. Apakah kurangnya waktu yang tersedia ? Dari masalah-masalah tersebut guna mengatasi kesenjangan antara harapan dan kenyataan, kreatifitas guru dalam menyampaikan pelajaran harus ditingkatkan sehingga dapat membangkitkan minat anak dan pada akhirnya hasil pembelajaran dapat ditingkatkan.

  Penggunaan metode perlu dipertimbangkan sebagai salah satu variasi dalam membangkitkan minat belajar anak, di antaranya adalah menggunakan metode Struktur Analisa Sintesa (SAS). Diharapkan dengan menggunakan metode tersebut siswa akan lebih mudah nemahami dan dapat membaca Al- Qur'an.

  3 Adapun permasalahan-permasalahan dalam Penelilian Tindakan Kelas ini

  ad alah :

  1. Apakah dengan metode Struktur Analisa Sintesa (SAS) minat belajar siswa dapat ditingkatkan?

  2. Apakah dengan metode Struktur Analis* Sintesa (SAS) siswa akan lebih menguasai baca Al-Qur'an?

  3. Apakah hasil belajar siswa dapat ditingkatkan? Penelitian ini berfokus pada upaya peningkatan kemampuan baca Al-

  Qur’an dengan metode Struktur Analisa Sintesa (SAS) siswa kelas III SD Negeri Mertoyudan I. Adapun pokok permasalahannya adalah:

  1. Bagaimana kemampuan siswa kelas III SD Negeri Mertoyudan I dalam membaca Al-Qur’an ?

  2. Apakah kegiatan belajar mengajar siswa kelas III SD Negeri Mertoyudan I dengan metode Struktur Analisa Sintesa (SAS) hasilnya dapat ditingkatkan ?

B. Rumusan Masalah

  Rumusan dalam penelitian ini adalah :

  1. Bagaimana kemampuan siswa Kelas III Sekolah Dasar Negeri Mertoyudan I dalam membaca Al-Qur’an ?

  2. Bagaimana penerapan metode Struktur Analisa Sintesa (SAS) dftlam pembelajaran Baca Tulis Al-Qur’an di kelas III Sekolah Dasar Negeri Mertoyudan I ?

  4

  3. Sejauh mana peningkatan penguasaan Baca Tulis Al-Qur’an di kelas III Sekolah Dasar Negeri Mertoyudan I ?

  C. Tujuan Penelitian Adapun yang menjadi tujuan peneliti m ini adalah:

  1. Untuk mengetahui gambaran yang obye, ctif tentang kemampuan siswa kelas III SD Negeri Mertoyudan I dalam membaca Al-Qur’an.

  2. Untuk meningkatkan kemampuan siswa kelas III SD Negeri Mertoyudan I dalam membaca Al-Qur’an.

  3. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas III SD Negeri Mertoyudan I Kecamatan Mertoyudan Kabupaten Magelang dalam membaca Al-Qur’an.

D. Hipotesis Tindakan

  Hipotesis dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul.1 Sedang menurut Prof. Dr. Winamo Surakhmad hipotesis adalah sebuah kesimpulan, akan tetapi kesimpulan itu belum akhir masih harus dibuktikan kebenarannya. Hipotesis adalah jawaban yang dianggap benar karena mungkin salah.1 2

  Jadi yang dimaksud hipotesis adalah jawaban yang bersifat sementara belum sampai pada titik akhir, masih memerlukan pembuktian untuk memperoleh kebenaran maka diperlukan penelitian.

  $

  Sesuai dengan judul yang penulis a,.ukan yang terdiri dari dua variabel yaitu metode struktur Analisa Sintesa (SAS) sebagai variabel bebas ( independen )

  {dependen),

  dan baca tulis Al-Qur’an sebagai variabel teiikat maka dapat penulis ajukan hipotesis tindakan sebagai berikut : Melalui Metode Struktur Analisa Sintesa Penguasaan Baca Tulis Al-Qur’an Siswa Kelas III SDN Mertoyudan i dapat ditingkatkan.

  E. Kegunaan Penelitian Kualitas bobot penyajian dan evaluasi yang kontinyu terhadap pelaksanaan pendidikan Al-Qur’an harus tetap diprioritaskan untuk mencapai hasil yang maksimal. Penelitian Tindakan Kelas ini akan mengungkapkan kemampuan siswa dalam membaca Al-Qur’an dan selanjutnya akan ditingkatkan dengan pembelajaran yang menggunakan metode Struktur Analisa Sintesa (SAS).

  1. Manfaat Teonti s Sebagai pelengkap referensi yang telah ada berkaitan dengan proses belajar mengajar.

  2. Manfaat Praktis

  a. Bagi Peneliti sebagai ajang praktik materi-materi maupun teori-teori yang selama ini diperoleh di bangku kuliah.

  b. Bagi sekplah dapat dijadikan acuan dalam meningkatkan kemampuan siswa dalam membaca Al Qur’an.

  6

  c. Bagi guru dan siswa sebagai bahan evaluasi yang telah dilakukan guna memperbaiki kekurangan yang ada dalam proses belajar mengajar sehingga hasilnya dapat ditingkatkan.

  d. Pembuat kebijaksanaan dalam menyusun kurikulum yang lebih fungsional bagi kehidupan anak.

  F. Definisi Operasional Untuk menghindari kemungkinan terjadinya salah pengertian maka

  Penulis jelask an :

  1. Pengertian Upaya, Peningkatan dan Penguasaan Upaya adalah Usaha atau ihktiar untuk mencapai maksud tertentu. Upaya juga diartikan mencari jalan keluar untuk memecahkan suatu masalah.3 Peningkatan artinya adalah menaikkan derajat menjadi lebih tinggi dari sebelumnya.4 Sedang penguasaan berarti kesanggupan atau kecakapan seseorang untuk melaksanakan sesuatu.5 Dari pengertian tersebut di atas dapat diambil kesimpulan bahwa upaya peningkatan penguasaan adalah usaha untuk menjadi lebih baik atau lebih cakap dari pada sebelumnya.

  3 Purwodarminto, Kamus Umum Bhs. Indonesia, Balai Pustaka, 1966 him. 722.

  4 Suharsimi Arikunto, loc cit him. 67.

  5 Departemen Agama RI, A l Q ur’an dan Terjemahannya, Jakarta, 1978 him. 508.

  7

  2. Pengertian Al-Qur'an , , < ' > ° > " r■ *» * Menurut Subkhi S a le h : h * 's , ' > * > J y ^ 9 A rtinya:

  Al-Qur'an adalah firman Allah yang bersifat/berfungsi sebagai mu'jizat (sebagai bukti kebenaran atas kenabian Muhammad SAW) yang ditujukan kepada Nabi Muhammad, yang dinukilkan atau diriwayatkan secara mutawatir dan dipandang ibadah membacanya.6

  Sedang Prof. Dr. Hasbi Ash-Shidiqi mendefinisikan Al-Qur'an sebagai berikut: Al-qur'an adalah wahyu Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad

  SAW yang telah disampaikan kepada unatnya dengan jalan mutawatir yang dihukum kafir bagi yang mengingkarinya.7 Al-Qur’an adalah kitab suci yang diturunkan kepada Nabi

  Muhammad SAW sebagai salah satu Rahmat yang tiada taranya bagi alam semesta.

  Firman Allah dalam Surat Al-Anbiya’ ayat 107 Artinya : Dan tidak kami utus engkau (Muhammad) kecuali sebagai rahmat bagi alam semesta.8

6 Mastur Zuhdi, Pengantar Ulumul Q ur’an, Bina Ilmu Jakarta, 1987 him. 1.

  8 Di dalam Al-Qur’an terkumpul wahyu-wahyu lahir yang menjadi.

  Di dalam Al Qur’an terkumpul wahyu-wahyu lahir yang menjadi petunjuk dan pedoman bagi siapa saja yang mempercayainya.

  Firman Allah dalam Al*Qur’an Surat Al-Baqoroh ayat 2 Artinya : Kitab (Al Qur’an) itu tidak ada keraguan di dalamnya, petunjuk bagi orang yang taqwa.9

  Pengertian tersebut perlu penjabaran secara operasional untuk memudahkan pengukuran variabel. Jika diterapkan dalam konteks penelitian yang penulis ajukan yaitu “Kemampuan Membaca Al-Qur’an di Kalangan

  Siswa Sekolah Dasar Negeri Mertoyudan I”. Kemampuan membaca Al- Qur’an dalam hal ini adalah pengertian yang dikaitkan dengan tingkat kemampuan siswa SD. Penekanannya dalam membaca Al-Qur’an adalah kecakapan yang diperagakan oleh siswa dalam membaca Al-Qur’an dilihat dari tiga komponen yaitu:

  • Mahroj - Tajwid - Kelancaran Ketiga komponen disatukan sebagai alat ukur kesempurnaan membaca Al Qur’an. Adapun komponen lainnya, yaitu lagu dan adab tidak disajikan evaluasi, karena penelitian ini hanya mengukur tingkat ketrampilar. membaca yang selanjutnya akan ditingkatkan dengan menggunakan metode

  9 Masing-masing komposisi penelitian berisi indikator yang secara

  bertingkat menunjukkan kecakapan tingkat penguasaan tertentu baik mahroj, tajwid maupun kelancaran bacaan. Kriteria penguasaan dalam bidang tajwid tidak mencakup keseluruhannya namun dibatasi bagian pokok yang sangat mendasar.

  3. Metode Struktur Analisa Sintesa (S AS) Yaitu suatu metode mengajar yang dalam penyampaiannya kepada anak dimulai dari pengenalan kalimat secara keseluruhan, kemudian kalimat itu diuraikan menjadi kata dan kata diuraikan menjadi huruf (dianalisa). Setelah itu dibentuk kembali menjadi kalimat (disintesakan).10

  Untuk mengelola proses belajar mengajar seorang guru harus mampu mengorganisasikan kelas dan mt nggunakan metode secara tepat yaitu sesuai dengan sarana dan prasarana disesuaikan dengan perencanaan pengajaran dan pengevaluasian tujuan pengajaran. Dalam penggunaan metode mengajar guru akan menggunakan berbagai metode, tetapi dalam Penelitian Tindakan Kelas penulis akan berfokus pada metode Struktur Analisa Sintesa (SAS), sedang metode yang lain hanya sebagai metode pelengkap.

  10 G. Metode Penelitian

  1. Rancangan Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini pt nulis lakukan pada bulan April dan

  Mei tahun 2008. Minggu ke dua dan k 3 tiga persiapan menyusun konsep, jadwal, instrumen. Minggu ke empat dan ke lima pelaksanaan Siklus satu, sedengkan Siklus ke dua dan ke tiga pada bulan Mei tahun 2008. Awal bulan Juni menyusun konsep laporan.

  2. Subyek Penelitian Penelitian yang penulis lakukan ini adalah Penelitian Tindakan Kelas

  C lassroom A ction R esearch

  (PTK) yang istilah populernya (CAR) yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam Baca Tulis Al Qu’ran. Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian.11 Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya dijelaskan oleh

  Suharsimi Arikunto bahwa apabila populasi kurang dari 100 lebih baik diambil semua, sehingga penelitian itu disebut penelitian populasi.

  Karena penelitian ini merupakan penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang bertujuan untuk meningkatkan hasil pembelajaran maka subyek penelitian adalah merupakan penelitian populasi yaitu seluruh siswa kelas III Sekolah Dasar Negeri Mertoyudan I yang berjumlah 33 siswa, terdiri dari 17 siswa laki-laki dan 16 siswa perempuan. 11

11 Suharsimi Arikunto, loc c it, him. 130

  11

  3. Instrumen Penelitian Instrumen adalah alat pada waktu penelitian menggunakan suaiu metode.12 Agar penelitian ini berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan, maka instrumen yang digunakan dalam Penelitian Tindakan Kelas antara lain:

  Rencana Pembelajaran (RP), Buku, Alat peraga (sarana prasarana), Daftar nilai, dan Evaluasi.

  4. Pengumpulan Data Untuk mendapatkan data yang relevan dan valid Penulis menggunakan beberapa metode pengumpulan data. Hal ini dimaksudkan agar metode yang satu dengan yang lain dapat saling melengkapi. Adapun metode yang penulis gunakan adalah sebagai berikut: a. Metode Dokumentasi.

  Yaitu mencari data mengenai hal-hal yang merupakan catatan, transkrip, buku, surat kabar, notulen, agenda dan sebagainya.13 Metode ini Penulis gunakan untuk memperoleh data mengenai jumlah siswa, nilai siswa, dan keadaan sarana dan prasarana Sekolah Dasar Negeri Mertoyudan I.

  b. Metode Test Metode Test Diartikan sebagai serentetan pertanyaan-pertanyaan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur kemampuan siswa, intelegensi atau bakat yang dimiliki individu atau kelompok.14 Metode ini digunakan untuk mengukur kemampuan anak dalam memperoleh data mengenai kemampuan anak dalam membaca Al Qur’an.

  a Suharsimi Arikunto, loc cit * him. 149;

  12

  c. Metode interview Adalah dialog yang dilakukan oleh interviewer (pewawancara) untuk memperoleh informasi dari terwawancara.15 Metode ini penulis gunakan untuk memperoleh informasi tentang situasi umum Sekolah Dasar Negeri Mertoyudan I.

  4. Analisa Data Dalam menganalisa data penulis menggunakan tekhnik analisa kuantitatif yaitu analisa tanpa menggunakan perhitungan, tetapi lebih menekankan pada ulasan-ulasan dengan jalan menganalisa tabel yang didasarkan pada jawaban yang di peroleh dari responden dengan menggunakan tabulasi data. Berdasarkan rapat guru Sekolah Dasar negeri Mertoyudan I bahwa 65% merupakan ketentuan belajar rendah, 75% ketentuan belajr sedang, dan 85% ketentuan belajar tinggi.

H. Sistematika Penulisan

  Dalam penulisan skripsi ini penulis membagi menjadi 3 (tiga) bagian, dengan sistematika sebagai berikut:

  1 Bagian Muka

  Bagian ini meliputi halaman sampul, lembar loggo, halaman judul, lembar persetujuan, pernyataan keaslain tulisan, abstrak, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel,daftar gambar, daftar lampiran serta daftar lainnya.

  13

  l Bagian Isi Skripsi Dalam bagian ini terdiri dari lima bab dan beberapa sub bab, yaitu :

  BAB I PENDAHULUAN; Bab ini m eliputi: latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis penelitian, kegunaan penelitian, definisi operasional, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

  BAB II KAJIAN PUSTAKA; Dalam bab ini penulis sajikan mengenai teori belajar, faktor-faktor yang mempengaruhi belajar, tujuan belajar, BTQ dalam kerangka pendidikan agama islam, pengertian pendidikan agam islam, ruang lingkup dan pencapaian pembelajaran Al Qur’an.

  BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN; Bab ini membuat : diskripsi pelaksanaan siklus satu, diskripsi pelaksanaan siklus dua, diskripsi pelaksanaan siklus tiga.

  BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN; Dalam bab ini disajikan mengenai : diskripsi per siklus yang memuat data hasil pengamatan/wawancara refleksi keberhasilan dan kegagalan serta pembahasan tiap siklus.

  BAB V PENUTUP; Pada bab ini penulis sajikan mengenai kesimpulan dan saran.

  3. Bagian Akhir Pada bagian akhir dicantumkan daftar pustaka, daftar lampiran, dan daftar riwayat hidup.

  14 BAB n

KAJIAN PUSTAKA

A. Teori Belajar

1. Pengertian Belajar

  Belajar adalah proses untuk memerangi kebodohan dan keterbelakangan. Dengan belajar diharapkan membawa suatu perubahan pada individu yang belajar. Perubahan itu tidak hanya mengenai jumlah pengetahuan melainkan juga dalam bentuk kecakapan, sikap, penghargaan, minat, penyesuaian diri, pendeknya nengenai segala aspek kehidupan seseorang.1

  P roses B elajar M engajar D alam

  Menurut Slameto dalam bukunya

  Sistim K rid it Sem ester

  disebutkan bahwa belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungan.* 2 Sedangkan menurut Sukardi belajar adalah proses perubahan tingkah laku melalui pendidikan atau lebih khusus melalu2 prosedur latihan.3

  Belajar merupakan suatu perubahan yang teijadi melalui latihan atau pengalaman, oleh karena itu perubahan-perubahan yang disebabkan oleh pertumbuhan atau kematangan tidak dianggap sebagai hasil belajar, 'Nasution, Dikdatik Mengajar, Bina Aksara Jakarta, 1995 him.. 35.

  2Slameto, Proses Belajar Mengajar Dalam Kredit Semester, Bina Aksara Jakarta, 1991 him. 17.

  3Dewa Ketut Sukardi, Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah, Usaha Nasional Surabaya, 1990

  15

  seperti perubahan-perubahan yang terjadi pada diri seseorang bayi.4 Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungan.5

  Dari definisi yang dikemukakan oleh beberapa ahli tadi dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu kegiatan atau aktifitas untuk mendapatkan perubahan yang diperole i melalui pengalaman yang berupa pengetahuan, ketrampilan dan tingkah laku. Dari pengertian ini dapat dipahami bahwa belajar harus menghasilkan tingkah laku yang baru dan pengalaman-pengalaman itu harus mencakup, suatu aktifitas yang disengaja, perubahan tingkah laku, pengetahuan dai pengalaman baru.

2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar

  Belajar sebagai proses atau aktifitas disyaratkan banyak sekali hal- hal yang mempengaruhi antara lain: a. Faktor Intern

  P sikologi

  Menurut Sumadi Surya Brata dalam bukunya

  P endidikan

  , yang termasuk faktor intern yaitu: 1) Faktor Psikologis

  Yang dimaksud faktor psikologis yaitu keadaan psikis manusia, psikis yang sehat menguntungkan proses belajar, sebaliknya psikis yang terganggu akan merugikan belajar. Yang termasuk dalam “^Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, PT. Remaja Rosda Karya, 1990 him. 85.

  16

  faktor ini antara lain kecerdasan, minat, motivasi, perhatian, berfi^r ingatan, dan bakat.6 2) Faktor Fisiologis

  Yang termasuk faktor fisiologis adalah keadaan jasmani manusia yang terdiri dari dua bagian : a) Kondisi Jasmani pada Umumnya

  Kondisi jasmani pada umumnya yang dioptimalkan akan lain hasilnya dengan kondisi yang lemah dan lelah. Sehubungan dengan kondisi jasmani ini perlu mendapat perhatian yang serius agar anak mampu belajar dengan baik.

  b) Keadaan Fungsi Jasmani Tertentu Menurut Totok Santosa dalam bukunya

  Layanan B im bingan B elajar d i Sekolah M enengah

  : "Apabila penglihatan dan pendengaran terganggu maka hal itu akan dapat menghambat subyek belajar”.7

  b. Faktor Ekstern Yang dimaksud dengan faktor ekstern yaitu faktor dari luar siswa yang mempengaruhi hasil belajar. Faktor itu antara lain ialah:

  1) Faktor Sosial Faktor sosial yaitu faktor manusia atau sesama manusia yang ada atau kehadiran orang lain di saat seseorang sedang belajar yang sering mengganggu aktifitas belajar.

  6Sumadi Surya Brata, Psikologi Pendidikan, CV. Rajawali Jakarta, 1987 him. 14.

  17

  2) Faktor non Sosial Yang termasuk faktor ini adalah faktor lingkungan belajar Lmk dalam bentuk alam seperti cuaca, flora, fauna dan jenis mata pencaharian

  o penduduk, perumahan rakyat dan alat tulis.

  Dengan demikian keluarga, terutama orang tua mempunyai peran dalam menciptakan kondisi belajar anak. Agar kondisi dapat stabil dan teijaga baik dibutuhkan kesiapan dari orang tua dan anak dalam menciptakan suasana hubungan yang harmonis.

3. Tujuan Belajar

  Secara umum belajar dapat diartikan sebagai proses transfer yang ditandai adanya perubahan pengetahuan, tingkah laku dan kemampuan yang relatif tetap, sebagai hasil dari latihan dan pengalaman.9 Belajar juga diartikan

  (M astery Learning)

  pembentukan penguasaan maksudnya ialah bahwa terbentuknya sikap nilai dalan diri anak. Perolehan pengetahuan serta ketrampilan merupakan produk dari proses belajar.10

  Dari pengertian tersebut di atas dapat diambil tiga pemahaman u m u m : Belajar ditandai oleh adanya perubahan pengetahuan, sikap, tingkah laku, dan ketrampilan yang relatif tetap dalam diri seseorang sesuai dengan harapan.

  9Ibid him. 19

  

9Abdul Mukti, Proses Belajar Mengajar PAI, Fak. Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang, 1992

hlm.92.

  

10Masrasudin Siregar, Pengelolaan Pengajaran, Fak. Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang, 1992

  18 Belajar merupakan proses aktif konstruktif yang teijadi melalui P erseption

  mental proses yaitu serangkaian proses kognitif seperti persepsi ( ),

  A ttention (M em ory), (T hinking R easoning),

  perhatian ( ), mengingat berfikir

  (Problem S o lvin g ).1

   11

  memecahkan masalah Belajar merupakan proses yang dilakukan dengan kesadaran

  (C onciousness),

  dengan kesadaran tersebut seorang akan aktif memberikan perhatian , mengingat, berfikir, menafsirkan, mengelompokkan, mengkaitkan, mengkonfrontasikan informasi yang diterima berdasarkan apa yang ingin dicapai dan apa yang telah diketahui.

  Dari uraian di atas bahwa belajar t’dak hanya sekedar mengumpulkan ilmu tetapi belajar mempunyai tujuan yang lebih luas yaitu teijadinya perubahan tingkah laku yang meliputi pengetahuan, ketrampilan

  10 dan sikap.

B. BTQ Dalam Kerangka Pendidikan Agama Islam

1. Pengertian Pendidikan Agama Islam

  Sebelum penulis menjelaskan tentang Baca Tulis Al-Qur’an (BTQ) akan penulis kemukakan terlebih dahulu tentang Pendidikan Agama Islam.

  Dalam Undang-Undang nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan

  19 Nasional Bab I ayat 1 disebutkan "Pendidikan adalah usaha sadar untuk

  menyiapkan peserta didik melalui bimbingan, pengajaran dan latihan bagi peranannya dimasa datang".13 Sedangkan Ahmad D. Marimba dalam bukunya

  P engantar P endidikan Islam

  menyebutkan bahwa "Pendidikan adalah bimbingan atau pimpinan secara sadar oleh si pendidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani si terdidik menuju terbentuknya kepribadian yang utama".14 Selain itu menurut S.A. Brunata "Pendidikan adalah usaha sengaja diadakan, baik langsung maupun secara tidak langsung untuk membantu anak dalam perkembangannya mencapai kedewasaan”.15

  Dari beberapa definisi yang disampaikan oleh para ahli tersebut penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa pendidikan adalah aktifitas dan usaha manusia dewasa atau memimpin dengan sadar terhadap potensi-potensi dan rohani terdidik untuk mempersiapkan kehidupan yang lebih dewasa.

  Adapun yang dimaksud dengan Pendidikan Agama Islam seperti yang dikemukakan oleh Ahmadi dalam bukunya Ilm u P endidikan Islam ialah "Segala usaha untuk mengembangkan fitrah manusia dan sumber daya insani menuju terbentuknya insani kamil sesuai dengan norma Islam”.16 Lebih luas lagi dijelaskan bahwa Pendidikan A gana Islam adalah pendidikan melalui ajaran-ajaran agama hlam , yaitu b e n p a bimbingan dan asuhan terhadap anak-anak agar nantinya setelah selesai dapat memahami, menghayati, dan mengamalkan ajaran-ajaran Islam demi keselamatan hidup di dunia sampai

  

l3Dep. Pendidikan dan Kebudayaan, Himpunan Peraturan tentang Pendidikan, Jakarta, 1993 him. 6.

  14AD. Marimba, Pengantar Penidikan. Agama Islam, Al Ma’arif Bandung, 1989 him. 9.

  15Zahara Idris, Dasar-dasar Kependidikan, Aksara Ri*ya Padang, 1981 him. 9.

  20

  akhirat.17 8 Menurut A rifL dalam bukunya

  H ubungan Tim bal B a lik P endidikan Islam dan Lingkungan K eluarga , menjelaskan bahwa Pendidikan Agama

  Islam adalah usaha sadar orang dewasa untuk membimbing kemampuan 1 fi dasar anak, baik dalam bentuk formal maupun non formal.

  Dari pengertian yang telah disampaikan oleh para ahli tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa dalam proses Pendidikan Agama Islam terdapat usaha mempengaruhi jiw a anak didik melalui proses setingkat demi setingkat menuju tujuan yang ditetap] :an yaitu menanamkan taqwa dan akhlaq mulia serta menegakkan kebena an sehingga terbentuk pribadi yang berbudi luhur sesuai dengan ajaran Islam.

  Pendidikan Agama Islam memfokuskan perbuatan tingkah la k u manusia yang konotasinya pada pendidikan etika dan estetika. Di samping itu pendidikan tersebut menekankan aspek produktifitas dan kieatifitas manusia dalam peran profesinya dalam kehidupan di masyarakat dan alam semesta.

  Beberapa pengertian di atas memberikan pemahaman bahwa pendidikan Islam itu merupakan proses bagi perkembangan kehidupan keagamaan anak didik, sehingga akan tercapai atau terwujudnya suatu perilaku yang ideal, baik anak didik itu sendiri maupun bagi masyarakat sekitar dan alam semesta.

  17Departemen Agama RI, Pedoman Guru Pendidikan Agama Islam, Jakarta, 1982 him. 14.

  I8HM. Arifin, Hubungan Timbal Balik Pendidikan Islam dan Lingkungan Keluarga, Bulan

  21

2. Dasar dan Tujuan Pendidikan Agama Islam

  a. Dasar Pendidikan Agama Islam Yang dimaksud dengan Dasar Pendidikan Agama Islam di sini adalah pandangan yang mendasari seluruh aktifitas pendidikan baik dalam rangka penyusunan teori, perencanaan maupun pelaksanaan pendidikan.

  Dasar-dasar Pendidikan Agama Islam yang berasal dari peraturan undang-undang yang secara langsung maupun tidak langsung dapat dijadikan pegangan dalam pendidikan agama diantaranya adalah:

  a) Dasar Ideal dan Konstitusional Yaitu disebutkan dalam Undang-Undang No. 2 Th 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab II Pasal 12 : “Pendidikan

  Nasional Berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945”,

  b) Dasar Operasional Yaitu dasar yang secara langsung mengatur pelaksanaan pendidikan secara nasional dalam hal ini adalah Undang-Undang No.

  2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

  Di samping dasar tersebut di atas juga disebutkan dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 29 tahun 1990 tentang Pendidikan Menengah pada Bab VII Pasal 15 ayat 2, disebutkan "Isi kurikulum pendidikan wajib memuat bahan kajian mata pelajaran Pendidikan Pancasila, Pendidikan Agama dan

  22

  ayat 1 bahwa siswa mempunyai hak mendapat perlakuan yang sesuai dengan bakat minat dan kemampuan serta berhak memperoleh pendidikan agama yang dianutnya.19

  c) Dasar Religius Yang dimaksud di sini adalah dasar-dasar yang tersusun berdasar ajaran-ajaran agama yang tertera dalam Al-Qur'an dan Hadits

  Nabi Muhammad SAW. Menurut ajaran Islam melaksanakan pendidikan agama adalah perintah Allah dan merupakan ibadah.

  Adapun ayat yang memerintahkan tentang hal ini banyak sekali antara la in : QS. Al-Taubah 122.

  A rtinya: Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan perang); Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya.20

  Dalam Q.S A nN ahl ayat 125: l9Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah, 1993 him. 4.

  23 A rtinya: Serulah (manusia) kepida jalan Tuhan-mu dengan

  hikmah dan pelajaran yang b a ik ..... 21 Hadist Nabi Muhammad SAW :

  /

0 y / ' , ? * s

/ y ^ / « ' 9 S ' ' j

  JS j

  3 ^Sl 4-lila

  b. Tujuan Pendidikan Agama Islam Tujuan Pendidikan Agama Islam adalah meningkatkan keimanan, pemahaman, penghayatan dan pengamalan siswa tentang Islam, sehingga menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT, serta berakhlaq mulia dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.22 Tujuan tersebut merupakan penjabaran dari bunyi Undang- Undang Nomor 2 Tahun 1989 Pasal 4 yaitu: "... mengembangkan manusia seutuhnya yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti yang luhur”.23 Sedang menurut Zuhairini tujuan pendidikan Islam adalah membimbing agar manusia menjadi seorang muslim sejati beriman teguh, beramal shalih dan berakhlaq serta berguna bagi masyarakat, agama dan negara.24

  Sesuai dengan pedoman bahan ajar can materi Pendidikan Agama Islam yang diterbitkan oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Derektorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah Tahun 1991, bahwa untuk memberi arah yang jelas pada Pendidikan Agama Islam maka disebut Tema Sentral Pendidikan Agama Islam di sekolah dasar.

  2’Ahmad Jazuli, Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam, Usaha Nasional, 1983 him. 3.

  22Ibid him. 1.

  24 Adapun tema sentral tersebut adalah siswa mampu beribadah dengan baik

  dan tertib, siswa mampu membaca Al-Qur'an, dan siswa membiasakan akhlaq mulia.25

3. Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam

  a. Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam Ruang lingkup dalam Pendidikan Agama Islam secara garis besar adalah untuk mewujudkan keserasian, keselarasan, dan keseimbangan antara :

  {Hablum m inallch)

  1) Hubungan manusia dengan Allah SWT 2) Hubungan manusia dengan dirinya sendiri

  3) Hubungan manusia dengan sesama manusia (H ablum m inannas ) 4) Hubungan manusia dengan makhluk lain/lingkungannya

  Adapun materi pembelajaran pendidikan Agama Islam meliputi keimanan, ibadah, Al-Qur'an, akhlaq, syari'ah, mu'amalah dan tarikh.

  b. Tolok Ukur Keberhasilan Pendidikan Agama Islam Sebagai tolok ukur keberhasilan Pendidikan Agama Islam seperti yang telah dirumuskan oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Tahun

  1991, sebagai berikut: 1) Siswa memiliki pengetahuan fun gsional (dasar) tentang agamanya.

  a) Siswa memiliki pengetahuan dasar tentang rukun iman secara maksimal b) Siswa memiliki pengetahuan dasar tentang Iman kepada Allah

  c) Siswa memiliki pengetahuan dasar tentang Sepuluh Malaikat

  25Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Bahan Dasar Latihan Peningkatan Wawasan

  25

  d) Siswa memiliki pengetahuan dasar tentang Rosul Allah

  e) Siswa memiliki pengetahuan dasar tentang Hari Akhir

  f) Siswa memiliki pengetahuan dasar tentang Rukun Islam

  g) Siswa memiliki pengetahuan dasar tentang cara membaca Al- Qur'an

  h) Siswa memiliki pengetahuan dasar tentang akhlak 2) Siswa menyakini kebenaran ajaran agamanya dan menghormati orang lain a) Siswa beriman secara benar

  b) Siswa beribadah dengan baik dan benar

  c) Siswa berakhlaq mulia

  d) Siswa beramal soleh

  e) Siswa menjadi warga negara yang baik 3) Siswa gairah beribadah.

  a) Siswa melaksanakan shalat * vajib

  b) Siswa melaksanakan shalat beijama'ah

  c) Siswa melaksanakan puasa Romaihon

  4) Siswa berbudi pekerti luhur

  a) Siswa suka bertutur kata yang baik

  b) Siswa berbakti kepada Ibu/Bapak

  c)

  Siswa menghormati identitas kebangsaan dan Negara Republik Indonesia26 26Ibid hlm.2.

  26 Bendera -

  Lambang Negara Lagu Kebangsaan - Bahasa Indonesia -

4. Ruang Lingkup dan Pencapaian Pemb< lajaran AI-Qur'an

  a. Ruang Lingkup Materi Pembelajaran Al-Qur'an Pembelajaran Al-Qur'an tingkat dasar berbeda dengan pembelajaran di tingkat menengah. Pada tingkat dasar pembelajaran Al-

  Qur'an terdiri dari dua tingkatan yai u: 1. Menghafal surat-surat pendek dan 2. Membaca dan menyalin. Untuk selanjutnya baiklah disini penulis sampaikan secara rinci materi tersebut:

  1) Mengenal huruf dan tanda baca 2) Membaca kalimat 3) Membaca Al-Qur'an dengan tajwid 4) Menyalin huruf, ayai dan surat Al-Qur'an 5) Menghafal dengan teks dan tanpa teks

Dokumen yang terkait

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (PKN) DENGAN METODE SOSIODRAMA PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI I TRIMULYO KECAMATAN TANJUNG BINTANG KABUPATEN LAMPUNG SELATAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 12 81

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SAINS MELALUI METODE PENEMUAN PADA SISWA KELAS III SD NEGERI 2 KURUNGAN NYAWA KECAMATAN GEDONGTATAAN KABUPATEN PESAWARAN

0 6 47

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SAINS MELALUI METODE PENEMUAN PADA SISWA KELAS III SD NEGERI 2 KURUNGAN NYAWA KECAMATAN GEDONGTATAAN KABUPATEN PESAWARAN

0 7 46

UPAYA PENINGKATAN PEMBELAJARAN LOMPAT JAUH DENGAN MENGGUNAKAN RINTANGAN KARDUS KELAS V SD NEGERI 1 JATI AGUNG KECAMATAN AMBARAWA KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN 2011

0 10 44

PENERAPAN METODE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) UNTUK MENINGKATKAN MINAT BACA TULIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS I SD NEGERI 1 TANJUNG REJO KECAMATAN NEGERIKATON KABUPATEN PESAWARAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 12 56

UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI GEDUNG AGUNG KECAMATAN JATI AGUNG LAMPUNG SELATAN

0 5 44

UPAYA PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEMATIK TERPADU DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 4 LABUHAN RATU BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

0 5 42

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA BANGUN DATAR DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI BAGI SISWA KELAS IV SD NEGERI I TRIMULYO KECAMATAN TANJUNG BINTANG KABUPATEN LAMPUNG SELATAN TAHUN AJARAN 2014/2015

0 5 49

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH TERHADAP MATA PELAJARAN IPA KELAS V DI SD N KALINEGORO 5 KECAMATAN MERTOYUDAN KABUPATEN MAGELANG TAHUN AJARAN 20142015 Skripsi Untuk memenuhi sebagian persyaratan penulisan skripsi

0 0 15

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHAFAL BACAAN SHOLAT MELALUI METODE PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA DENGAN MEMANFAATKAN ALAT PERAGA GAMBAR SHOLAT BAGI SISWA KELAS III SD NEGERI KALISIDI 01 KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2008

0 0 117