PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA MELALUI METODE COOPERATIVE ROUND TABLE KELAS V SD NEGERI I UNTORO LAMPUNG TENGAH

(1)

(2)

ABSTRAK

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA MELALUI METODE

COOPERATIVE ROUND TABLE KELAS V

SD NEGERI I UNTORO

LAMPUNG TENGAH Oleh

DWI NOFIYANTI

Permasalahan yang ada di SD Negeri I Untoro yaitu 1) guru lebih banyak menggunakan metode ceramah dalam menyampaikan materi, 2) siswa kurang aktif dalam mencari sendiri materi pelajaran yang akan dipelajari serta sikap siswa terhadap soal-soal latihan cenderung mencontoh, serta 3) masih rendahnya hasil ulangan harian siswa kelas V pada semester II tahun pelajaran 2012/2013 dimana hanya 25,93 % yang mencapai nilai KKM. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar siswa.

Metode yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua siklus, dan tiap siklus dilakukan melalui 4 tahap yaitu: perencanaan, pelaksanaan tindakan, evaluasi, dan refleksi. Untuk analisis tingkat keberhasilan atau persentase ketuntasan belajar siswa pada setiap siklusnya berupa soal test tertulis pada setiap akhir siklus. Data kualitatif dianalisis dengan teknik deskriptif dengan tujuan mengetahui aktivitas siswa terhadap kegiatan pembelajaran serta kinerja guru selama pembelajaran berlangsung.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan metode Coorperative Round Table dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa, dilihat dari hasil observer yang semula skor aktivitas siswa 56 dengan kategori cukup pada siklus 1, meningkat menjadi 78 dengan kategori baik pada siklus 2. Begitu juga dengan prestasi belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan nilai siswa yang sebelumnya terendah 35 pada siklus 1 menjadi 60 pada siklus 2, dan hasil nilai rata-rata 57,40 pada siklus 1 meningkat menjadi 82 pada siklus 2, serta persentase siswa yang mencapai ketuntasan pada siklus I sebesar 40% menjadi 96% siswa. Dengan demikian maka metode Coorperative Round Table baik untuk digunakan sebagai metode pengajaran.


(3)

(4)

(5)

(6)

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL ... v

DAFTAR GAMBAR ... vi

DAFTAR LAMPIRAN ... vii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 4

C. Rumusan Masalah ... 4

D. Tujuan Penelitian ... 5

E. Manfaat Hasil Penelitian ... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Pustaka ... 7

1. Model Pembelajaran Cooperative Round Table ... 7

2. Pengertian Belajar ... 9

3. Aktivitas Belajar ... 10

4. Prestasi Belajar ... 11

5. Kinerja Guru ... 12

B. Kerangka Pikir ... 14

C. Hipotesis ... 14

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 15

B. Waktu dan Tempat Penelitian ... 16

C. Subjek Penelitian ... 17

D. Prosedur Penelitian ... 17


(7)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian ... 26 B. Pembahasan ... 38

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ... 42 B. Saran ... 42

DAFTAR PUSTAKA ... 45 LAMPIRAN


(8)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Manusia adalah makhluk individu sekaligus makhluk sosial. Pendidikan mengatur siswa untuk menjadi manusia seutuhnya. Mampu menjadi makhluk yang secara individu yang bertanggung jawab pada dirinya, keluarga dan bangsanya. Dengan memiliki pengetahuan, ketrampilan, moral, ketaqwaan dan memiliki komitmen kecintaan kepada bangsa dan negaranya.

Pendidikan merupakan masalah yang selalu menarik untuk dibahas, karena hanya dengan melalui pendidikan manusia dapat membentuk kepribadiannya. Pendidikan merupakan suatu proses untuk mengaktualisasikan semua potensi yang dibawa sejak lahir. Oleh karena itu sering dikatakan pendidikan sebagai persiapan hidup.

Pendidikan formal umumnya diwujudkan dengan kegiatan pembelajaran di kelas pada suatu kelas. Upaya peningkatan hasil belajar merupakan salah satu tugas guru dalam proses pembelajaran. Untuk mencapai tujuan tersebut seorang guru dituntut untuk dapat berperan aktif sebagai sumber belajar bagi siswa.


(9)

Supriyekti (2004:7) mengemukakan bahwa hasil belajar siswa sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor, di antaranya keterampilan guru dalam mengajar, mengelola tahapan pembelajaran, pemanfaatan metode, penggunaan media dan mengalokasikan tindakan mengajar demi terciptanya tujuan pembelajaran. Peran guru dalam pendidikan menjadi kunci keberhasilan dalam misi pendidikan dan pembelajaran di sekolah.

Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Th. 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2006 tentang Standar Nasional Pendidikan mengemukakan bahwa pendidikan dan pembelajaran di sekolah harus sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

Keberhasilan pembelajaran IPA pada semua jenjang pendidikan merupakan harapan semua pihak. Oleh karena itu guru dituntut untuk memiliki strategi dan metode pembelajaran yang tepat guna tercapainya proses pembelajaran.

Penggunakan metode ceramah pada kenyataan dan hasil yang diperoleh siswa masih jauh dari harapan, dari salah satu pengalaman penulis yang didapati dari pengajaran IPA, kemampuan siswa dalam menganalisis dan menyelesaikan soal masih rendah. Mereka umumnya menjalani kesulitan dalam menerapkan konsep-konsep yang telah dipelajari. Sikap siswa terhadap soal-soal latihan cenderung mencontoh, akibatnya jika diberi soal yang berbeda dengan contoh mereka tidak mampu menyelesaikan, dengan kata lain bahwa proses pembelajaran siswa kurang aktif.


(10)

Berdasarkan pengalaman dan pengamatan terhadap pembelajaran IPA pada semester II tahun pelajaran 2012/2013 khususnya di kelas V SDN I Untoro Lampung Tengah diperoleh gambaran bahwa selama ini guru banyak menggunakan metode ceramah dalam menyampaikan materi dan hanya mengerjakan tugas-tugas yang ada pada buku pegangan siswa, tanpa menggunakan metode pembelajaran lain yang dapat membantu siswa dalam menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan mata pelajaran tersebut. Guru juga kurang memberikan kesempatan pada siswa untuk lebih aktif dan berusaha menemukan sendiri jawaban atas permasalahan yang terdapat dalam pelajaran IPA.

Jika dilihat dari nilai ulangan harian mata pelajaran IPA siswa kelas V pada semester II tahun pelajaran 2012/2013 diperoleh nilai rata-rata siswa kelas yang memperoleh nilai 65 keatas baru mencapai 7 siswa dari 27 siswa atau baru mencapai 25,93%. Hasil belajar tersebut, masih rendah jika dibandingkan dengan kriteria ketuntasan minimal (KKM) belajar yang ditetapkan oleh pihak sekolah yaitu harus mencapai minimal 65.

Model pembelajaran Cooperative Round Table berfungsi sebagai sarana dalam proses pembelajaran IPA agar peserta didik dapat meningkatkan partisipasi dan aktivitas siswa untuk mencapai sendiri materi (informasi) pelajaran dari buku pelajaran atau siswa dapat mencari melalui internet yang nantinya diharapkan dapat meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar siswa.


(11)

Penggunaan model pembelajaran Cooperative Round Table di SDN I Untoro Lampung Tengah diharapkan dapat memberikan kesempatan belajar yang lebih luas dan suasana yang kondusif kepada siswa untuk memperoleh serta mengembangkan pengetahuan, sikap, nilai dan keterampilan sosial yang bermanfaat dengan menggunakan modal Cooperative round table, siswa bukan hanya belajar dan menerima apa yang disajikan oleh guru dalam pembelajaran, melainkan dapat belajar dari siswa lainnya serta mempunyai kesempatan untuk membelajarkan siswa yang lain

Berdasarkan hal tersebut di atas maka untuk meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA, penulis inging mengembangkan penggunaan model pembelajaran Coorperative Round Table dalam pelajaran IPA di kelas V SDN I Untoro Lampung Tengah.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat diidentifikasikan beberapa masalah antara lain :

1. Guru banyak menggunakan metode ceramah dalam menyampaikan materi dan hanya mengerjakan tugas-tugas yang ada pada buku pegangan siswa. 2. Siswa kurang aktif dalam mencari sendiri materi (informasi) pelajaran

yang akan dipelajari serta sikap siswa terhadap soal-soal latihan cenderung mencontoh, sehingga bila diberi soal yang berbeda dengan contoh mereka tidak mampu menyelesaikan


(12)

3. Masih rendahnya hasil ulangan harian siswa kelas V pada semester II tahun pelajaran 2012/2013 dimana hanya 25,93 % yang mencapai nilai KKM.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka penulis merumuskan masalah :

1. Apakah dengan model pembelajaran Cooperative Round Table dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas V SD Negeri I Untoro Lampung Tengah ?

2. Apakah dengan penggunaan model pembelajaran Cooperative Round Table dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri I Untoro Lampung Tengah ?

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka tujuan penelitian adalah untuk:

1. Meningkatkan aktivitas belajar dalam mata pelajaran IPA pada siswa kelas V SD Negeri I Untoro Lampung Tengah.

2. Meningkatkan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran IPA yang ditujukan dengan adanya peningkatan nilai siswa pada siswa kelas V SD Negeri I Untoro Lampung Tengah.


(13)

E. Manfaat Hasil Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi:

1. Siswa, aktivitas dan prestasi belajar siswa dapat meningkat khususnya pada kelas V SD Negeri I Untoro Lampung Tengah pada pelajaran IPA dengan penggunaan model pembelajaran Cooperative Round Table yang akan dapat melatih siswa untuk menumbuhkan kemampuan berfikir mandiri.

2. Guru, dapat lebih memahami akan manfaat digunakan metode pembelajaran sehingga diharapkan menjadi guru yang lebih kreatif dalam melakukan proses pembelajaran dan lebih jauh lagi diharapkan metode ini dapat diterapkan pada mata pelajaran lain.

3. Sekolah, dapat memberikan sumbangan yang berguna dalam upaya meningkatkan mutu pembelajaran di SD Negeri I Untoro Lampung Tengah

4. Peneliti, dapat menjadi masukan untuk melakukan penelitian lain menggunakan model Cooperative Round Table pada mata pelajaran serta kelas dan sekolah yang berbeda dengan menyempurnakan langkah-langkah pelaksanaan model Cooperative Round Table.


(14)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Pustaka

1. Model Pembelajaran Cooperative Round Table

Cooperative round table adalah strategi yang digunakan untuk proses belajar dimana siswa akan lebih mudah menentukan secara komprehensif konsep-konsep yang sulit jika mereka mendiskusikan dengan siswa lainnya. Menurut pengertian definisi ini, belajar adalah suatu pendekatan yang mencakup kelompok kecil dari siswa yang bekerja sama sebagai suatu tim untuk memecahkan masalah, menyelesaikan suatu tugas, atau menyelesaikan suatu tujuan bersama (Asma, 2006:11).

Cooperative round table mengandung pengertian bekerja sama dengan mencapai tujuan bersama (Hamid Hasan dan Solihatin dan Raharja, 2008:4). Dalam kegiatan Cooperative round table siswa secara individu mencari hasil yang menguntungkan bagi seluruh anggota kelompoknya. Sehubungan dengan pengertian tersebut, Slavin menyatakan bahwa “Cooperative round table adalah suatu model pembelajaran dimana siswa belajar dan bekerja dalam suatu kelompok-kelompok kecil secara kooperatif yang anggotanya terdiri dari 4 sampai 6 orang.


(15)

Model pembelajaran Cooperative round table ini menekankan pada pemberian kesempatan belajar yang lebih luas dan suasana yang kondusif kepada siswa untuk memperoleh serta mengembangkan pengetahuan, sikap, nilai dan keterampilan sosial yang bermanfaat dengan menggunakan modal Cooperative round table, siswa bukan hanya belajar dan menerima apa yang disajikan oleh guru dalam pembelajaran, melainkan dapat belajar dari siswa lainnya serta mempunyai kesempatan untuk membelajarkan siswa yang lain (Solihatin dan Raharjo, 2008:2).

Davidson dan Kroll mendefinisikan belajar Cooperative round table adalah kegiatan yang berlangsung di lingkungan belajar siswa dalam kelompok kecil yang saling berbagi ide-ide dan bekerja secara kolaboratif untuk memecahkan masalah-masalah yang ada dalam tugas mereka (Asma, 2006:11).

Cooperative round table karena belajar modal Cooperative round table harus ada struktur dorongan dan tugas yang bersifat kooperatif. Sehingga memungkinkan terjadinya interaksi secara terbuka dan hubungan-hubungan yang bersifat interpendensi yang efektif di antara anggota kelompok (Slavin, dalam Solihatin dan Raharjo, 2008).

Model pembelajaran Cooperative round table bertumpu pada kerja kelompok kecil, dengan langkah-langkah yaitu siswa dikelompokkan dalam kelompok kecil yang heterogen dan dengan tingkat kemampuan yang berbeda. Dalam menyelesaikan tugas, anggota saling bekerja sama dan membantu untuk menyelesaikan tugas. Pada metode pembelajaran ini


(16)

siswa berdiskusi dalam kelompoknya mengenai suatu tema dan menyamakan persepsi, dimana tiap anggota kelompok menyumbangkan idenya sesuai dengan tema yang selanjutnya disusun suatu kesimpulan berdasarkan hasil kolaborasi ide dari tiap-tiap anggota kelompok. Belajar belum selesai jika salah satu teman belum menguasai bahan pembelajaran.

2. Pengertian Belajar

Belajar adalah suatu kegiatan yang dilakukan siswa, bukan semua yang dilakukan terhadap siswa. Menurut pandangan yang kontruktivistik, belajar merupakan proses aktif dalam diri pembelajar untuk mengkonstruksiarti (teks, dialog, pengalaman, fisik dan lain-lain).

Menurut Vygotsky dalam Depdiknas (2004) belajar adalah “seluruh proses yang melibatkan dua elemen penting. Pertama, belajar merupakan proses secara biologi sebagai dasar. Kedua, proses secara psikologi sebagai proses yang lebih tinggi dan esensinya berkait dengan lingkungan sosial”. Oleh karena itu, Vygotsky sangat menekankan pentingnya peran interaksi sosial bagi perkembangan belajar seseorang. Teori belajar Vygotsky memiliki empat prinsip umum :

a. Anak mengkontruksi pengetahuan; b. Belajar terjadi pada konteks sosial;

c. Belajar mempengaruhi perkembangan mental;

d. Bahasa memegang peranan penting dalam perkembangan mental anak.

Kamus Besar Indonesia, secara etimologi belajar memiliki arti “berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu”. Definisi ini memiliki pengertian bahwa belajar adalah sebuah kegiatan untuk mencapai


(17)

kepandaian atau ilmu. Di sini usaha untuk mencapai kepandaian atau ilmu merupakan usaha manusia untuk memenuhi kebutuhannya mendapatkan ilmu atau kepandaian yang belum dipunyai sebelumnya. Sehingga dengan belajar itu manusia menjadi tahu, memahami, mengerti, dapat melakanakan dan memiliki tentang sesuatu.

Menurut definisi tersebut, belajar memiliki pengertian memperoleh pengetahuan atau menguasai pengetahuan melalui pengalaman, mengingat, menguasai pengalaman dan mendapatkan informasi atau menemukan. Dengan demikian, belajar memiliki arti dasar adanya aktivitas atau kegiatan dan penguasaan tentang sesuatu.

3. Aktivitas Belajar

Aktivitas belajar adalah suatu rangkaian kegiatan yang dilakukan siswa dalam belajar di sekolah untuk mencapai suatu tujuan yang diharapkan dalam belajar. Aktivitas anak didik bukan hanya secara individual, tetapi juga dalam kelompok sosial. Proses belajar yang bermakna adalah proses belajar yang melibatan berbagai aktivitas para siswa (Bahri dan Zain, 2006).

Aktivitas belajar merupakan faktor yang sangat menentukan keberhasilan belajar mengajar siswa karena pada prinsipnya belajar adalah berbuat, “learning by doing” (Sardiman, 2001). Setiap orang yang belajar harus aktif, tanpa adanya aktivitas maka proses belajar tidak mungkin terjadi. Aktivitas merupakan bagian yang sangat penting dalam proses belajar mengajar. Sardiman (2001) mengemukakan bahwa: pada


(18)

prinsipnya belajar adalah berbuat, berbuat untuk mengubah tingkah laku. Jadi tidak ada kegiatan belajar kalau tidak ada aktivitas.

Menurut Piaget salah satu tokoh pendidikan menyatakan bahwa “perkembangan kognitif/pengetahuan sebagian besar bergantung kepada seberapa anak aktif memanipulasi dan aktif berinteraksi dengan lingkungannya”. Implikasi penting dari Piaget tersebut antara lain:

a. Memusatkan perhatian pada berpikir atau proses mental anak didik melalui pengalaman-pengalaman belajar;

b. Memperhatikan peranan dan inisatif siswa;

c. Memaklumi akan adanya perbedaan individual dalam hal kemajuan perkembangan intelektual.

Dari uraian tersebut penulis berpendapat bahwa aktivitas belajar adalah suatu rangkaian kegiatan yang dilakukan siswa dalam belajar di sekolah untuk mencapai suatu tujuan yang diharapkan dalam belajar. Aktivitas yang dilakukan oleh siswa, diharapkan siswa akan semakin memahami dan menguasai pelajaran yang disampaikan guru. Aktivitas siswa tidak hanya cukup mendengarkan dan mencatat seperti lazimnya terdapat di sekolah-sekolah pada umumnya.

4. Prestasi Belajar

Proses mengajar memiliki suatu tujuan yang ingin dicapai yang telah ditetapkan sebelumnya. Tujuan yang dimaksudkan adalah tujuan pendidikan. Untuk mencapai tujuan belajar atau prestasi belajar tidak akan dicapai siswa bila siswa tersebut tidak memperhatikan cara-cara dan faktor-faktor yang menunjang keberhasilan belajar tersebut.


(19)

Menurut Moliar dalam Baharudin dan Nur (2008) menyatakan prestasi belajar adalah “hasil yang dicapai, sedangkan belajar belajar dari kata dasar ajar yang berarti menuntut ilmu”. Menurut Ahmad dalam Bahri dan Zain (2006) menyatakan prestasi belajar adalah “hasil yang dicapai dalam suatu usaha, dalam hal ini usaha dalam kegiatan belajar”.

Prestasi belajar menurut Model Cooperative round table bukan semata-mata ditentukan oleh kemampuan individu secara utuh, prestasi belajar akan semakin baik apabila dilakukan secara bersama-sama dalam kelompok-kelompok belajar kecil yang tersetruktur dengan baik. Berdasarkan uraian di atas, maka prestasi belajar bukan saja sejumlah pengetahuan yang diperoleh siswa, melainkan juga adanya perubahan perilaku dan sikap siswa.

5. Kinerja Guru

Kinerja merupakan terjemahan dari kata performance (Job Performance), secara etimologis performance berasal dari kata to perform yang berarti menampilkan atau melaksanakan. Menurut Westra et al. dalam Saputra (2012), Performance diartikan sebagai hasil pekerjaan, atau pelaksanaan tugas pekerjaan. Menurut Mangkunegara dalam Saputra (2012), kinerja (prestasi kerja) adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa kinerja atau performance berarti kinerja merupakan suatu kemampuan kerja atau prestasi kerja yang diperlihatkan


(20)

oleh seorang guru untuk memperoleh hasil kerja yang optimal. Dengan demikian istilah kinerja mempunyai pengertian akan adanya suatu tindakan atau kegiatan yang ditampilkan oleh guru dalam melaksanakan aktivitas mengajar. Kinerja guru akan nampak pada situasi dan kondisi kelas yang diajarnya. Aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh guru dalam melaksanakan pekerjaannya menggambarkan bagaimana ia berusaha mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Kinerja guru mempunyai spesifikasi tertentu. Kinerja guru dapat dilihat dan diukur berdasarkan spesifikasi atau kriteria kompetensi yang harus dimiliki oleh setiap guru. Berkaitan dengan kinerja guru, wujud perilaku yang dimaksud adalah kegiatan guru dalam proses pembelajaran. Kinerja yang dimaksudkan diharapkan memiliki atau menghasilkan mutu yang baik dan tetap melihat jumlah yang akan diraihnya. Suatu pekerjaan harus dapat dilihat secara mutu terpenuhi maupun dari segi jumlah yang akan diraih dapat sesuai dengan yang direncanakan.

Kinerja guru dapat dilihat saat dia melaksanakan interaksi belajar mengajar di kelas termasuk persiapannya baik dalam bentuk program semester maupun persiapan mengajar. Berkenaan dengan kepentingan penilaian terhadap kinerja guru. Georgia Departemen of Education telah mengembangkan teacher performance assessment instrument yang kemudian dimodifikasi oleh Depdiknas menjadi Alat Penilaian Kemampuan Guru (APKG). Alat penilaian kemampuan guru, meliputi: (1) rencana pembelajaran (teaching plans and materials); (2) prosedur pembelajaran (classroom procedure); dan (3) hubungan antar pribadi (interpersonal skill).


(21)

Menilai kinerja guru adalah suatu proses menentukan tingkat keberhasilan guru dalam melaksanakan tugas-tugas pokok mengajar dengan menggunakan patokan-patokan tertentu. Bagi para guru, penilaian kinerja berperan sebagai umpan balik tentang berbagai hal seperti kemampuan, kelebihan, kekurangan dan potensinya. Bagi sekolah hasil penilaian para guru sangat penting arti dan perannya dalam pengambilan keputusan (Handoko, 2004)

B. Kerangka Pikir

Berdasarkan uraian kajian pustaka di atas maka penulis mrumuskan kerangka pikir sebagaoi berikut:

Gambar 1. Kerangka Pikir

Penggunakan model pembelajaran Cooperative Round Table dengan pelaksanaan langkah-langkah secara tepat oleh guru, dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.

C. Hipotesis

Berdasarkan uraian di atas maka penulis mengajukan hipotesis yaitu: Apabila menggunakan model pembelajaran Cooperative Round Table dan dengan memperhatikan langkah-langkah secara tepat, maka dapat meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar siswa pada pembelajaran IPA di kelas V SD Negeri I Untoro Lampung Tengah.

Penggunaan model pembelajaran Cooperative

Round Table

Aktivitas Belajar Hasil Belajar Kinerja Guru


(22)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan suatu jenis tindakan yang dilakukan oleh guru untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelasnya.

PTK merupakan paparan gabungan definisi dari tiga kata “penelitian,

tindakan, dan kelas. Penelitian adalah kegiatan mencermati suatu objek, menggunakan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat bagi peneliti atau orang-orang yang berkepentingan dalam rangka peningkatan kualitas berbagai bidang. Tindakan adalah suatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu dalam pelaksanannya berbentuk rangkaian periode/siklus kegiatan. Sedangkan kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama dan tempat yang sama menerima pelajaran yang sama dari seorang guru yang sama. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan terjemaha dari Classroom Action Research yaitu suatu Action Research (penelitian tindakan) yang di lakukan di kelas.

Metode penelitian ini berupa penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Prosedur penelitian yang digunakan berbentuk siklus, dilakukan dalam 2 siklus dan setiap siklus terdiri atas empat kegiatan pokok yaitu: 1) perencanaan (plan), 2) pelaksanaan (action), 3) pengamatan (observation), dan 4) refleksi (reflection) (Kemmis dan McTaggart dalam Arikunto, 2010). Dalam PTK siklus selalu berulang, bila terdapat masalah


(23)

baru atau masalah lama yang belum tuntas dipecahkan, maka dilanjutkan ke siklus kedua dengan langkah yang sama seperti pada siklus pertama, seperti tersaji dalam gambar berikut:

Gambar 2. Siklus PTK

Sumber : Diadaptasi dari Kemmis dan McTaggart dalam Arikunto (2010) .

B. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2013 sampai dengan Desember 2013 dan mengambil lokasi penelitian di SD Negeri I Untoro Lampung Tengah dengan pertimbangan masih rendahnya tingkat ketuntasan siswa yang mencapai nilai 65 dengan persentase siswa yang tuntas belajar baru mencapai 65%.

Siklus 1

Siklus 2


(24)

C. Subjek Penelitian

Pada penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas V SD Negeri I Untoro Lampung Tengah yang terdiri dari laki-laki dan perempuan. Dengan materi yang menjadi objek penelitian Sistem di Bumi dan Alam Semesta. Dengan menggunakan model pembelajaran Cooperative Round Table.

D. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian tindakan yang dilaksanakan terdiri dari dua siklus. Tiap siklus dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang ingin dicapai. Untuk setiap siklus dapat dijabarkan sebagai berikut:

1. Siklus Pertama

Siklus pertama dilakukan melalui tahap-tahap.

a. Tahap Perencanaan

Secara rinci pelaksanaan siklus ini meliputi langkah-langkah : 1) Menetapkan materi pelajaran, meliputi standar kompetensi.

2) Menyusun silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). 3) Menyusun LKS dan soal tes formatif

4) Menetapkan cara pengamatan terhadap pelaksanaan kegiatan model Cooperative Round Table dengan mempersiapkan lembar kegiatan yang akan dipelajari siswa dalam kelompok-kelompok kooperatif 5) Menyusun panduan observasi untuk siswa dan guru

6) Menetapkan jenis data yang dikumpulkan yang sesuai dengan respon terhadap tindakan


(25)

b. Tahap Pelaksanaan

1) Pendahuluan

Guru melakukan apersepsi guna membangkitkan motivasi dan memfokuskan perhatian peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran serta menginformasikan hal yang penting untuk memotivasi rasa ingin tahu siswa tentang konsep-konsep yang akan mereka pelajari. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran, menjelaskan logistik yang dibutuhkan, mengajukan fenomena atau demonstrasi atau cerita untuk memunculkan masalah, memotivasi siswa untuk terlibat dalam pemecahan masalah yang dipilih.

Pada siklus ini materi pokok yang menjadi inti pembelajaran adalah hubungan antara sumber daya alam dengan lingkungan, teknologi, dan masyarakat yang dilaksanakan 1 kali pertemuan 2 jam pelajaran (70 menit). Pelaksanaan kegiatan pembelajaran diawali dengan guru membuka pelajaran dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk mengetahui penguasaan siswa terhadap konsep hubungan antara sumber daya alam dengan lingkungan, teknologi, dan masyarakat.

2) Inti

a) Membagi siswa dalam kelompok heterogen dengan jumlah 5 orang. b) Menyajikan materi dengan cara guru mengandung misteri yang

harus dipecahkan mengenai bagaimana hubungan antara sumber daya alam dengan lingkungan, teknologi, dan masyarakat

c) Membagikan LKS kepada setiap kelompok sebagai bahan yang akan dipecahkan oleh siswa siswa.


(26)

d) Guru bantuan anggota kelompok yang belum memahami materi dengan mengumpulkan informasi yang memancing siswa untuk memikirkan jawabannya dengan dibantu oleh anggota kelompok lain sampi dengan semua anggota kelompok memahami materi diskusi.

3) Penutup

Penutup merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengakhiri aktivitas pembelajaran dengan kegiatan membantu siswa menganalisis dan mengevaluasi proses pemikiran siswa dan ketrampilan mereka dalam memecahkan masalah, menyimpulkan materi pembelajaran dan melakukan evaluasi untuk mengumpulkan hasil dari pembelajaran atau apa yang telah siswa pelajari selama belajar dan bekerja dalam kelompok. Hasil evaluasi digunakan sebagai nilai perkembangan individu.

b. Observasi

Observasi terhadap pelaksanaan tindakan dengan menggunakan lembar observasi, yang bertujuan untuk mengumpulkan data selama proses pembelajaran dan prosedur berdasarkan masalah dan tujuan pembelajaran. c. Refleksi

1) Mengkaji proses pembelajaran yang dilakukan dan aktivitas siswa selama pembelajaran.

2) Mengkaji kelemahan-kelemahan yang terjadi pada pembelajaran siklus yang telah dilaksanakan.


(27)

3) Hasil pengkajian tersebut digunakan sebagai acuan untuk melaksanakan pembelajaran pada siklus selanjutnya.

2. Siklus Kedua

a. Perencanaan

Berdasarkan hasil refleksi pada siklus I, maka pada pembelajaran siklus II dilakukan perbaikan dari kekurangan yang ada pada siklus I. Tahap-tahap pelaksanaannya sama dengan siklus I, dengan melanjutkan materi yang sesuai dengan kompetensi dasar dan lanjutan dari indikatornya. Pelaksanaan siklus ini dimulai dengan membuat Rencana Perbaikan Pembelajaran dan menyiapkan bahan pembelajaran yang dibahas bersama observer dengan dasar perbaikan pada siklus kesatu.

1) Pendahuluan

Guru melakukan apersepsi guna membangkitkan motivasi dan memfokuskan perhatian peserta didik serta menginformasikan kembali hal-hal penting untuk memotivasi rasa ingin tahu siswa tentang konsep-konsep yang akan mereka pelajari tentang .

2) Inti

a) Membagi siswa dalam kelompok heterogen dengan jumlah 5 orang. b) Menyajikan materi dengan cara memerintahkan siswa mengerjakan

soal, memanggil siswa secara acak untuk menjawab atau menyelesaikan masalah agar siswa selalu siap mengerjakan tugas. c) Membagikan LKS kepada setiap kelompok sebagai bahan yang


(28)

d) Guru memberi bantuan dengan memperjelas perintah, mengulang konsep dan menjawab pertanyaan.

3) Penutup

Penutup merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengakhiri aktivitas pembelajaran dengan kegiatan menyimpulkan materi yang telah dipelajari dan melakukan evaluasi guna mengetahuai sejauh mana penguasaan materi yang telah siswa pelajari selama bekerja secara mandiri dan kelompok. Kemudian melakukan tes formatif secara individu guna mendapatkan nilai hasil belajar siswa dan refleksi, umpan balik, dan tindak lanjut. Hasil evaluasi digunakan sebagai nilai perkembangan individu dan hasil kerja kelompok sebagai nilai perkembangan kelompok.

b. Observasi

Observasi terhadap pelaksanaan tindakan dengan menggunakan lembar observasi, dan pengumpulan data untuk dilakukan analisis data dengan menggunakan format pengolahan data data.

c. Refleksi

Setelah dilakukan analisis data dan keberhasilan belajar siswa, peneliti membandingkan analisis data siklus kesatu dan analisis data siklus kedua dan kemudian mengambil kesimpulan.

Pada akhir siklus akan dilakukan evaluasi secara keseluruhan atas pelaksanaan tindakan kelas yang telah dilakukan dengan melakukan analisa terhadap data yang terkumpul yang kemudian ditarik suatu


(29)

kesimpulan atas pelaksanaan tindakan yang telah dilakukan secara keseluruhan.

E. Instrumen Penelitian

Untuk mempermudah penelitian, peneliti menggunakan alat bantu pengumpul data. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini antara lian:

1. Untuk mengumpulkan data hasil belajar siswa digunakan lembar tes formatif untuk menilai hasil belajar siswa pada setiap siklus pembelajaran 2. Untuk mengumpulkan data mengenai aktivitas belajar siswa digunakan

lembar observasi aktivitas belajar dan untuk kinerja guru digunakan instrument penilaian kinerja guru (IPKG).

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan instrumen penelitian. Untuk memperoleh data hasil belajar, guru akan melakukan tes formatif dengan memberikan soal-soal tertulis sedangkan untuk mengamati aktivitas siswa serta kinerja guru dalam pembelajaran digunakan lembar observasi.

G. Analisa Data

1. Data Kualitatif

Analisa data kualitatif digunakan untuk menganalisis data yang menunjukkan dinamika proses yaitu tentang aktivitas belajar siswa dan kinerja guru selama pembelajaran berlangsung.


(30)

a. Nilai aktivitas belajar siswa

Nilai aktivitas belajar siswa diperoleh dengan rumus:

NS = x100

maksimal Skor

perolehan Skor

NS : Nilai Siswa

(Adaptasi dari Purwanto, 2008: 102)

Tabel 1. Penilaian Aktivitas Belajar Siswa

No Rentang Nilai Kategori

1 0 - 20 Sangat kurang

2 21 - 40 Kurang

3 41 - 60 Cukup

4 61 - 80 Baik

5 81 - 100 Sangat baik

(Dimodifikasi dari Poerwanti, 2008: 7.8)

b. Nilai Kinerja guru

Nilai kinerja guru diperoleh dengan rumus:

NS = x100

maksimal Skor

perolehan Skor

NS : Nilai guru

(Adaptasi dari Purwanto, 2008: 102)

Tabel 3. Penilaian Kinerja Guru

No Rentang Nilai Kategori

1 0 - 20 Sangat kurang

2 21 - 40 Kurang

3 41 - 60 Cukup

4 61 - 80 Baik

5 81 - 100 Sangat baik


(31)

Kedua hasil data tersebut dianalisis secara deskriptif dengan menampilkan hasil data yang digambarkan dalam tabel, dan dari analisis yang telah dideskripsikan kemudian dibuat refleksinya dan disimpulkan.

2. Data Kuantitatif

Anlisa kuantitatif digunakan untuk mengetahui kemajuan hasil belajar siswa terhadap penguasaanmateri yang telah dipelajari, yang diperoleh dari tes formatif. Hasil tes formatif nantinya akan dihitung menggunakan rumus: a. Nilai individu

x100 maksimal Skor perolehan Skor  N Keterangan: N : Nilai siswa

(Adaptasi dari Purwanto, 2008: 102) b. Nilai rata-rata

siswa jumlah siswa n keseluruha nilai jumlah  X

X : nilai rata-rata siswa

(Diadiopsi dari Muncarno, 2009: 15)

c. Nilai Klasikal

% 100 siswa seluruh jumlah tuntas yang siswa jumlah x P


(32)

Tabel 3. Kriteria Ketuntasan Siswa dalam persentase

No Tingkat ketuntasan (%) Kategori

1 < 20 Sangat rendah

2 20-39 Rendah

3 40-59 Sedang

4 60-79 Tinggi

5 80-100 Sangat tinggi

(Dimodifikasi dari Aqib, dkk, 2009: 41)

3. Indikator Keberhasilan

Indikator keberhasilan dalam penelitian tindakan kelas ini dilihat dari: a. Adanya peningkatan aktivitas belajar pada setiap siklusnya

b. Pada akhir penelitian ada kenaikan hasil belajar secara klasikal sebesar > 75% dari jumlah siswa telah tuntas belajar.


(33)

26

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Kesimpulan yang diperoleh dari kegiatan perbaikan pembelajaran ini adalah :

1. Penggunaan model Cooperative Round Table dalam pembelajaran IPA dapat meningkatkan aktivitas belajar. Hal ini terbukti dengan adanya peningkatan setiap siklusnya. Pada siklus I dengan nilai aktivitas siswa 56 (cukup) dan meningkat pada siklus II menjadi 78 (baik).

2. Penggunaan model Cooperative Round Table dalam pembelajaran IPA dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini terbukti dengan adanya peningkatan dari siklus I ke siklus II dengan modus nilai 60 meningkat menjadi 75, nilai rata-rata pada siklus I yaitu 57,402 menjadi 82 pada siklus II, dan peningkatan KKM siswa dimana pada siklus I terdapat 10 orang siswa (40%) yang tuntas menjadi 24 orang siswa (96%) yang mencapai kriteria ketuntusan minimal.


(34)

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian di atas, maka dapat disarankan:

1. Siswa, agar lebih meningkatkan motivasi belajar dengan menerapkan model pembelajaran model Cooperative Round Table tidak hanya di sekolah tapi dalam kegiatan belajar kelompok di rumah.

2. Guru, untuk dapat menggunakan model Cooperative Round Table dalam proses pembelajaran IPA dan diharapkan model ini juga dapat diterapkan oleh guru mata pelajaran lain.

3. Sekolah, diharapkan dapat memberikan dukungan berupa penyediaan sarana dan prasarana pendidikan yang menunjang para guru dalam menerapkan metode pembelajaran yang bervariasi seperti model Cooperative Round Table guna meningkatkan mutu pembelajaran di SD Negeri 1 Untoro.

4. Peneliti lain, diharapkan dapat menjadi masukan untuk melakukan penelitian lain menggunakan model Cooperative Round Table pada mata pelajaran serta di kelas dan sekolah yang berbeda dengan menyempurnakan langkah-langkah pelaksanaan model Cooperative Round Table agar didapatkan hasil yang lebih pada aktivitas dan hasil belajar siswa.


(35)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto. 2010, Prosedur Penelitian:Suatu Pendekatan Praktik. Edisai 3. Jakarta. Rineka Cipta.

Agib Zainab. 2006. Metode Pembelajaran. Bandung. Irama Wijaya.

Asma, Nur. 2006. Metode Pembelajaran Kooperative. Jakarta. Dirjen Dikti. Baharudin dan Nur, Esa. 2008. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta. Ar Ru

22 Media.

Bahri, Syaiful dan Zain, Aswan. 2006. Strategi Belajar dan Pembelajaran. Jakarta. Renika Cipta.

Depdiknas, 2004, Kurikulum Pendidikan Dasar, Jakarta.

Saputra. 2012. Pengembangan Kinerja Guru diakses dari http://uharsputra. wordpress.com/pendidikan/pengembangan-kinerja-guru/

Sardiman, A.M. 2001. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Raja Giafindo Persada, Jakarta.

Solihatin, Etin dan Raharjo. 2008. Cooperative Learning. Analisis Model Pembelajaran IPA. Jakarta. PT Bumi Aksara.

Suprayekti. 2004. Interaksi Belajar Mengajar. Jakarta. Direktorat Tenaga Kependidikan.

Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003. Tentang Sisdiknas. Jakarta. Bumi Aksara. Wahap Aziz, Abdul. 2008. Metode dan Model-Model Mengajar IPA. Bandung,

Alfabeta.

Wiri Atmaja, Rochiati. 2007. Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung. PT Remaja Rosdakarya.


(36)

(37)

(38)

(39)

Standar Kompetensi : Memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan penggunaan sumber daya alam Materi Pokok : Bumi dan Alam Semesta

Kompetensi Dasar Materi Pokok dan

Uraian Materi Pengalaman Belajar

Indikator Pencapaian Kompetensi Penilaian Alokasi Waktu Sumber/ Bahan/ Alat Jenis Tagihan Bentuk Instrumen Contoh Instrumen 7.1 Mendeskripsi kan proses pembentukan tanah karena pelapukan

Bumi dan Alam Semesta A. Proses

pembentukan tanah. (Hlm.171)

o Memahami apa itu pelapukan

o Mengetahui jenis pelapukan dan memahami prosesnya

- Pelapukan fisika

- Pelapukan kimia

- Pelapukan biologi

o Menyebutka jenis tanah

berdasarkan komposisi penyusunnya

- Tanah berpasir

- Tanah berhumus

- Tanah liat

- Tanah berkapur

o Menjelaskan proses pembentukan tanah karena pelapukan. Tugas Individu Uraian Objektif Sumber: Buku SAINS SD Kelas V Alat: - 7.2 Mengidentifik asi jenis-jenis tanah

Bumi dan Alam Semesta B. Proses

pembentukan tanah. (Hlm.171)

o Mengetahui jenis batuan berdasarkan cara pembentukkannya

- Batuan beku

- Batuan sedimen

- Batuan metamorf

o Mengidentifikasi komposisi dan jenis-jenis tanah, misalnya : berpasir, tanah liat, humus. Tugas Individu Uraian Objektif Sumber: Buku SAINS SD Kelas V Alat:


(40)

batuan beku dan mengetahui contohnya :

- Batu apung

- Batu obsidian

- Batu granit

- Batu basal

o Memahami pembentukan batuan sedimen dan mengetahui contohnya :

- Konglomerat

- Batu pasir Batuh serpih

- Batu gamping

- Breksi

o Memahami pembentukan batuan metamorf dan mengetahui contohnya :

- Batu pualam

- Batu sabak

7.3 Mendeskripsi kan struktur bumi

Bumi dan Alam Semesta A. Mengenal

Struktur Bumi.

o Memahami peta konsep bumi

o Mengetahui lapisan-lapisan pada bumi

- Lapisan Atmosfer

- Lapisan Kerak Bumi

- Lapisan Mantel Bumi

- Lapisan Inti Bumi Luar

- Lapisan Inti Bumi Dalam

o Menggambarkan secara sederhana lapisan-lapisan bumi (lapisan inti, lapisan luar dan kerak). *)

Tugas Individu

Uraian Objektif

Sumber: Buku SAINS SD Kelas V Alat:


(41)

lapisan atmosfer

o Mengetahui bahwa lapisan atmosfer tersusun dari lapisan

- Lapisan Troposfer

- Lapisan Stratosfer

- Lapisan Mesosfer

- Lapisan Termosfer

o Mengetahui unsur pembentukan

- Lapisan Mantel bumi terbentuk dari mineral silikat

- Lapisan Inti bumi luar terbentuk dari besi, nikel dan zat lain.

- Lapisan inti bumi terbentuk dari besi dan nikel padat.

7.4 Mendeskripsi kan proses daur air dan kegiatan manusia yang dapat mempengaruh inya

Bumi dan Alam Semesta B. Daur Air.

(Hlm.178)

o Memahami peta konsep tentang air

o Menyebutkan kegunaan air

- Minuman

- Pembersih

- Sarana olahraga

o Memahami daur air o Mengambar skema daur air

o Menjelaskan pentingnya air.

o Menggambarkan proses daur air dengan menggunakan diagram atau gambar. Tugas Individu Uraian Objektif Sumber: Buku SAINS SD Kelas V Alat:


(42)

7.5 Mendeskripsi kan perlunya penghematan air

Bumi dan Alam Semesta C. Daur Air.

(Hlm.178)

o Memahami peta konsep tentang air

o Memahami kegiatan manusia

terhadap daur air

o Menyebutkan kerusakan akibat kegiatan manusia

- hujan asam

- air limbah

o Memahami bahwa air tidak akan habis karena adanya daur air

o Memahami bahwa persediaan air bersih semakin

berkurang.

o Menyebutkan cara menghemat air. o Mengidentifikasi kegiatan manusia yang dapat mempengaruhi daur air. o Melakukan pembiasaan cara menghemat air. Uraian Objektif Sumber: Buku SAINS SD Kelas V Alat: 7.6 Mengidentifik asi peristiwa alam yang terjadi di Indonesia dan dampaknya bagi makhluk hidup dan lingkungan

Bumi dan Alam Semesta

C. Peristiwa Alam di Indonesia (Hlm. 182) D. Sumber daya

Alam yang

o Memahami bahwa peritiwa alam ada yang dapat di cegah dan ada yang tidak dapat dicegah

o Membuat suatu laporan berdasarkan hasil pengamatan atau pengalaman pribadi atau laporan surat kabar/media lainnya tentang peristiwa alam misalnya banjir, Uraian Objektif Tugas 7.1 Hlm.185 Sumber: Buku SAINS SD Kelas V Alat:


(43)

diperbaharui dan yang dapat diperbaharui. (Hlm.185)

o Menyebutkan aktivitas alam

- Gempa bumi

- Tsunami

- Gunung meletus

- Banjir

- Tanah longsor

- Topan badai

o Menyebutkan cara mencegah

banjir dan menghemat sumber daya alam

o Menyebutkan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui dan yang dapat diperbarui

meletus.

o Menjelaskan dampak dari peristiwa alam terhadap kehidupan manusia, hewan dan lingkungan. 7.7 Mengidentifik asi beberapa kegiatan manusia yang dapat mengubah permukaan bumi (pertanian, perkotaan, dsb)

Bumi dan Alam Semesta E. Cara menggunakan sumber daya alam. (Hlm.189)

o Memahami cara

menggunakan sumber daya alam

- Tumbuhan dan hewan dipelihara dan dikembangbiakan

- Waduk untuk pengairan dan tambak untuk perikanan

- Bahan tambang dibuat tempat penambangan o Mengidentifikasi kegiatan manusia yang dapat mempengaruhi permukaan bumi. Sumber: Buku SAINS SD Kelas V Alat:


(44)

dilakukan manusia untuk menjaga kelestarian sumber daya alam.

- Menghemat penggunaan air dan listrik

- Membuang sampah pada tempat sampah

- Menanami lingkungan dengan tumbuhan

Karakter siswa yang diharapkan : Disiplin ( Discipline ), Rasa hormat dan perhatian ( respect ), Tekun ( diligence ) , Tanggung jawab ( responsibility ) Dan Ketelitian ( carefulness)


(45)

Sekolah : SD Negeri 1 Untoro

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA )

Kelas/Semester : V/ 2

Waktu : 4 x 35 menit (2 X pertemuan)

Metode : Cooperative Round Table A. Standar Kompetensi :

7. Memahami hubungan antara sumber daya alam dengan lingkungan, teknologi, dan masyarakat. Memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan penggunaan sumber daya alam

B. Kompetensi Dasar

Mendeskripsikan proses daur air dan kegiatan manusia yang dapat mempengaruhinya

C. Tujuan Pembelajaran:

Peserta didik dapat :

1. Menjelaskan peristiwa-peristiwa perubahan wujud zat pada proses daur air di alam melalui pengamatan gambar siklus air

2. Menjelaskan tahapan perubahan wujud air pada proses daur air 3. Mendeskripsikan pengertian daur air berdasarkan hasil percobaan. 4. Mengembangkan keterampilan proses mengamati, memprediksi,

mengorganisasikan data. menginterpretasikan data. dan menyimpulkan 5. Merangkai alat percobaan pemanasan air

6. Mengembangkan sikap ilmiah

 Hati-hati dalam melakukan percobaan  Teliti dalam mengamati

 Objektif dalam melakukan pengamatan

D. Materi Pembelajaran

Peristiwa perubahan wujud zat pada proses daur air

Pada proses daur air terjadi beberapa perubahan wujud air, yaitu peristiwa berubahnya air dari wujud cair menjadi gas (menguap), wujud gas menjadi cair (mengembun); wujud cair menjadi padat (membeku).


(46)

a. Menyebutkan tiga wujud air

b. Menyebutkan penyebab terjadinya perubahan wujud air c. Menjelaskan proses daur air di alam

2. Proses

a. Dengan melakukan pengamatan siswa dapat menjelaskan terjadinya perubahan wujud padat, cair, menguap dan pengembunan.

b. Dengan pengalaman pengamatan siswa dapat menjelaskan peristiwa daur air di alam.

3. Psikomotor

a. Siswa dapat dengan berhati-hati dan teliti dalam menggunakan alat-alat untuk melakukan pengamatan.

b. Dapat menjelaskan pengaruh suhu terhadap permukaan wujud benda. 4. Afektif

a. Dapat melakukan kerja berkelompok dengan baik dan saling menghargai

b. Tidak bersikap egois

c. Dapat membuat kesimpulan dari hasil pengamatan.

F. Model, Pendekatan dan Metode Pembelajaran

1. Model Pembelajaran : Student Team Achievment Divison 2. Pendekatan : Ketrampilan Proses

3. Metode : Kerja Kelompok

G. Rincian Kegiatan Pembelajaran Siswa 1. Pertemuan Pertama

No. Kegiatan Pembelajaran Pengorganisasian Pesera didik Waktu A Kegiatan Awal

Motivasi

Tanya jawab perubahan wujud benda, misalnya:


(47)

jawaban peserta didik).

 Saat ibu memasak air apa yang terjadi saat air mendidih? Apersepsi

 Tanya jawab mengenai konsep prasyarat, misalnya:

Anak-anak siapa yang masih ingat, zat dibedakan ke dalam berapa wujud? Wujud zat apa saja?

Sebutkan salah satu peristiwa perubahan wujud!

 Penyampaian tujuan pelajaran dan pengkondisian peserta didik

Kegiatan Inti

1. Guru memperlihatkan gambar tentang perubahan wujud benda.

 Apa yang terjadi jika air dipanaskan?

2. Guru memperlihatkan gambar tentang perubahan wujud benda. Kemudian diajukan pertanyaan sebagai berikut.  Apa yang terjadi jika es ini

dibiarkan?

 Mengapa demikian?

3. Guru membagikan LKS, dan menugaskan peserta didik untuk membacanya. Kemudian meminta salah seorang peserta didik menjelaskan prosedur kerja yang ada pada LKS.

Kelompok 50’

C Kegiatan akhir

1. Resume: guru membimbing pembuatan resume hasil kegiatan 2. Tindak lanjut: Tugas peserta didik

mencari informasi tentang

“perubahan apa saja yang terjadi pada daur air


(48)

A Kegiatan Awal

Motivasi

Tanya jawab peristiwa alam, misalnya:  Anak-anak bagaimana keadaan cuaca

hari ini? Coba lihat ke luar!

(Pertanyaan berikutnya bergantung pada jawaban peserta didik).

 Saat akan turun hujan, bagaimana keadaan langit?

Apersepsi

 Tanya jawab mengenai konsep prasyarat, misalnya:

Anak-anak siapa yang masih ingat, zat dibedakan ke dalam berapa wujud? Wujud zat apa saja?

Sebutkan salah satu peristiwa perubahan wujud!

 Penyampaian tujuan pelajaran dan pengkondisian peserta didik

Klasikal 10’

Kegiatan Inti

4. Guru memperlihatkan gelas kimia berisi air. Diajukan pertanyaan sebagai berikut (jawaban peserta didik ditulis pada buku catatan masing-masing).

 Apa yang terjadi jika air dipanaskan?

 Apa yang akan terjadi jika air dalam gelas kimia ini tens menerus

dipanaskan?

 Jika demikian, ke manakah air dalam gelas itu?

5. Guru memperlihatkan potongan es pada cawan. Kemudian diajukan pertanyaan sebagai berikut.

 Apa yang terjadi jika es ini dibiarkan?

 Mengapa demikian?

 Amati permukaan luar cawan! Apa yang kamu lihat? Mengapa demikian?

 Jika uap air di sekeliling cawan ini


(49)

membacanya. Kemudian meminta salah seorang peserta didik menjelaskan prosedur kerja yang ada pada LKS.

7. Setelah yakin peserta didik memahami prosedur kerja. Guru menugaskan peserta didik melakukan kegiatan sesuai dengan prosedur dalam LKS. 8. Kelompok peserta didik melakukan

percobaan: mengamati mendiskusikan jawaban pertanyaan, dan membuat laporan (guru berkeliling memberi bimbingan)

9. Secara bergiliran, perwakilan kelompok mempresentasikan hasil percobaan dan hasil diskusi kelompok 10. Guru menayangkan carta daur air dan

membimbing diskusi kelas. Guru menunjuk salah satu tahapan daur air pada carta (misal penguapan)

 Peristiwa apakah ini?

 Jika dihubungkan dengan kegiatan pada percobaan tadi, tahapan percobaan mana yang sama dengan peristiwa tersebut?

11.Selanjutnya hal yang sama dilakukan guru untuk menganalogikan setiap tahapan peristiwa sesuai gambar. 12.Peserta didik membaca komik

"Perjalanan Si Tetes Air" dan berdiskusi menjawab pertanyaan yang ada di bagian akhir komik.

13. Presentasi hasil diskusi kelompok

C Kegiatan akhir

1. Resume: guru membimbing pembuatan resume hasil kegiatan 2. Tindak lanjut: Tugas peserta didik

mencari informasi tentang

“Kegiatan manusia yang

mempengaruhi daur air


(50)

b. Pembakar spiritus : 1 buah

c. Cawan : 1 buah

d. Kaki tiga dan kasa : 1 buah e. Statif dan klem : 1 set

f. Cincin Besi : 1 buah

2. Bahan:  Air  Spiritus

 Potongan es batu  Korek api

3. Sumber Belajar  Buku IPA kelas V  LKS Gambar siklus air

I. Penilaian

1) Teknik penilaian : tertulis 2) Bentuk soal : esai

J. Indikator Soal

Siswa dapat:

1. Menjelaskan proses-proses perubahan wujud air dalam percobaan. 2. Menjelaskan tahapan perubahan wujud pada air dalam proses daur air


(51)

Jawablah pertanyaan berikut berdasarkan gambar di atas!

…………...menguapkan ………….. dari danau dan laut. Ketika terjadi pendinginan,

uap air mengkondensasi menjadi titik- titik air dalam bentuk … . Titik - titik air berkumpul dan jatuh dalam bentuk ………..…. Aliran air akhirnya berkumpul di ……….

2. Jelaskan tahapan perubahan wujud air pada proses daur air?

……… ……… ……… ………

3. Jelaskan, apakah yang dimaksud dengan siklus/daur air?

……… ……… ……….. ………


(52)

1. Matahari menguapkan air dari danau dan laut. Ketika terjadi pendinginan, uap air mengkondensasi menjadi titik- titik air dalam bentuk gas . Titik - titik air berkumpul dan jatuh dalam bentuk cair. Aliran air akhirnya berkumpul di danau dan laur.

2. Tahapan perubahan wujud air pada proses daur air. - Air di danau dan di laut menguap.

- Uap berkumpul menjadi awan - Awan mengembun menjadi air hujan

- Air berkumpul kembali di danau dan di laut.

3. Siklus/daur air adalah proses perputran air di bumi dari wujud cair sampai kembali ke wujud cair


(53)

(54)

(55)

(56)

Berilah skor pada butir-butir pelaksanaan pembelajaran dengan cara melingkari angka pada kolom skor (1, 2, 3, 4, 5) s esuai dengan kriteria sebagai berikut: 1 = Sangat Tidak Baik

2 = Tidak Baik 3 = Kurang Baik 4 = Baik

5 = Sangat Baik

No Indikator/Aspek yang Diamati Skor

I PRA PEMBELAJARAN

1 Kesiapan mengikuti pelajaran 1 2 3 4 5 2 Mampu menjawab pertanyaan apersepsi 1 2 3 4 5

II KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN

3 Siswa merasa tertarik pada materi yang disajikan

dengan media pembelajaran 1 2 3 4 5

4 Memperhatikan penjelasan guru tentang materi

pembelajaran 1 2 3 4 5

5 Menunjukkan interaksi positif dengan media

pembelajaran yang dibagikan guru 1 2 3 4 5 6 Menunjukkan interaksi antara siswa dengan siswa lain

dan guru 1 2 3 4 5

7 Mengajukan pendapat atau pertanyaan saat diberikan

kesempatan oleh guru 1 2 3 4 5

8 Menanggapi pertanyaan yang diajukan oleh guru 1 2 3 4 5

III PENUTUP

9 Aktif memberikan kesimpulan 1 2 3 4 5 10 Menerima tugas rumah dengan senang hati 1 2 3 4 5


(57)

No Aspek yang diamati Indikator Sub lndikator Nilai

I Pra Pembelajaran

Mengelola ruang dan dan fasilitas belajar

'

1. Menata fasilitas dan sumber belajar

a. Tata ruang sesuai dengan kebutuhan pembelajaran b. Fasilitas yang diperlukan

tersedia

c. Sumber belajar yang diperlukan tersedia d. Fasilitas dan sumber

belajar mudah dimanfaatkan 2. Melaksanakan

tugas rutin kelas

a. Ketersediaan alat tulis (kapur, spidol) dan pengghapus b. b. Kehadiran siswa

c. Kebersihan serta kerapian perabot kelas dan pakaian siswa d. Kesiapan siswa

mengikuti pelajaran

II Kegiatan Awal Memulai

pembelajaran

Melakukan apersepsi

a. Menarik perhatian siswa b. Memotivasi siswa c. Mengaitkan materi

pelajaran dengan pengalaman siswa d. Menggambarkan garis

besar materi dan kegiatan sebagai pijakan pembelajaran

III Kegiatan Inti Pembelajaran A. Menggunakan strategi pembelajaran 1. Melaksanakan pembelajaran dengan pendekatan inkuiri

a. Menghadapkan siswa pada suatu masalah

b. Memberi penjelasan singkat dan

menyeluruh tentang konten dan prosedur kerja

c. Mengorganisasi fasilitas dan kelompok d. Mengamati,

e. mengarahkan, memberi fasilitas dan bimbingan


(58)

c. Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan media d. Melibatkan siswa dalam

menggunakan media

3.Mengelola waktu pembelajaran secara efisien

a. Pembelajaran dimulai tepat waktu

b. Pembelajaran dilaksanakan sampai habis waktu yang telah

dialokasikan c. Tidak terjadi

penundaan selama pembelajaran d. Tidak terjadi

penyimpangan yang B. Mengelola interaksi kelas ' 1. Menangani pertanyaan dan respon siswa

a. Menggunakan kalimat yang menambah siswa untuk berani bertanya atau mengajukan pendapat

b. Tidak mengabaikan siswa yang ingin

mengajukan pendapat c. Menanggapi

kontribusi siswa secara positif

d. Menampung respon dan memberikan balikan 2. Menggunakan

ekspresi lisan, tulisan, isyarat, dan gerakan badan

a. Suara jelas dan lancar b. Isi pembicaraan

dapat dimengerti siswa

c. Materi yang tertulis di papan tulis dan lembar kerja dapat dibaca dengan jelas d. Isyarat dan gerakan 3. Memicu dan

memelihara keterlibatan siswa

a. Membantu siswa mengingat kembali pengalaman atau pengetahuan yang sudah diperolehnya b. Mendorong siswa yang

pasif untuk berpartisipasi c. Mengajukan

pertanyaanpertanyaan yang bersifat terbuka yang mampu menggali reaksi siswa


(59)

siswa terhadap belajar

siswa siswa yang berperilaku kurang sopan

c. Menggunakan kata-kata sopan dalam menegur siswa

d. Menghargai setiap perbedaan pendapat, baik antarsiswa maupun antara guru dengan siswa

2. Membantu siswa menumbuhkan kepercayaan diri

a. Mendorong siswa agar berani mengemukakan pendapatnya sendiri b. Memberi kesempatan kepada siswa untuk memberi alasan tentang pendapatnya

c. Memberi kesempatan kepada siswa untuk

memimpin

d. Memberi pujian kepada siswa yang berhasil dan memberi semangat

D.

Mendemonstrasikan keterampilan khusus dalam mata pelajaran tertentu

IPA

1. Meningkatkan keterlibatan siswa melalui

pengalaman belajar dengan berbagai kegiatan

a. Mengajak siswa melakukan percobaan/pengamatan secara

perorangan/kelompok b. Membimbing siswa

menginformasikan hasil pengamatannya c. Mendorong siswa

memberikan contoh lain dalam kehidupannya d. Menyimpulkan konsep e. IPA berdasarkan hasil 2. Membimbing siswa

menemukan konsep IPA melalui pengalaman langsung terhadap objek yang dipelajari

a. Memberikan kebebasan pada siswa untuk dapat menemukan konsep IPA b. Siswa dapat membuat

kesimpulan sendiri dengan bimbingan guru

c. Pembelajaran berlangsung dengan kegiatan

d. penemuan yang dilakukan siswa

e. Pembelajaran berpusat pada siswa


(60)

sehari- hari sesuai dengan kehidupan sehari-hari

c. Siswa dapat memberikan contoh lain dalam kehidupannya

d. Memberikan soal-soal pemecahan masalah yang terjadi dalam kehidupan 4. Menampilkan

penguasaan IPA

a. Menyampaikan materi sesuai dengan indikator b. Menggunakan berbagai

sumber buku dalam mengajar

c. Menanggapi dan menjawab pertanyaan siswa dengan baik d. Materi yang diajarkan E. Penilaian

Melaksanakan penilaian proses dan hasil belajar

a. Memperoleh balikan dari siswa pada waktu pembelajaran dilaksanakan

b. Memberi tugas sesuai dengan tujuan pembelajaran

c. Menilai aktivitas siswa melalui lembar observasi yang tersedia memberikan H Kegiatan Akhir

Menutup pelajaran a. Membuat kesimpulan dan kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan b. Melaksanakan tindak

lanjut

c. Memberikan nasehat d. Mengucapkan salam Jumlah skor

Nilai

Nilai rata-rata Kategori

(Sumber: Adaptasi Andayani dkk, 2009:73) Keterangan:

a. Skor 4, jika semua sub indikator terpenuhi b. Skor 3, jika tiga sub indikator terpenuhi c. Skor 2, jika dua sub indikator terpenuhi d. Skor 1, jika satu sub indikator terpenuhi


(61)

Sekolah : SD Negeri 1 Untoro

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA )

Kelas/Semester : V/ 2

Waktu : 4 x 35 menit (2 X pertemuan)

Metode : Cooperative Round Table

A. Standar Kompetensi :

7. Memahami hubungan antara sumber daya alam dengan lingkungan, teknologi, dan masyarakat. Memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan penggunaan sumber daya alam

B. Kompetensi Dasar

Mendeskripsikan proses daur air dan kegiatan manusia yang dapat mempengaruhinya

C. Tujuan Pembelajaran:

Peserta didik dapat :

1. Menjelaskan peristiwa-peristiwa perubahan wujud zat pada proses daur air di alam melalui pengamatan gambar siklus air

2. Menjelaskan tahapan perubahan wujud air pada proses daur air 3. Mendeskripsikan pengertian daur air berdasarkan hasil percobaan. 4. Mengembangkan keterampilan proses mengamati, memprediksi,

mengorganisasikan data. menginterpretasikan data. dan menyimpulkan

D. Materi Pembelajaran

Peristiwa pada proses daur air

Pada proses daur air terjadi beberapa perubahan wujud air, yaitu peristiwa berubahnya air dari wujud cair menjadi gas (menguap), wujud gas menjadi cair (mengembun); wujud cair menjadi padat (membeku).

E. Indikator

1. Product

a. Menyebutkan urutan dari siklus air


(62)

b. Dengan pengalaman pengamatan siswa dapat menjelaskan peristiwa daur air di alam.

3. Psikomotor

a. Siswa dapat dengan berhati-hati dan teliti dalam menggunakan alat-alat untuk melakukan pengamatan.

b. Dapat menjelaskan urutan dari perubahan air dalam siklus air. 4. Afektif

a. Dapat melakukan kerja berkelompok dengan baik dan saling menghargai

b. Tidak bersikap egois

c. Dapat membuat kesimpulan dari hasil pengamatan.

F. Model, Pendekatan dan Metode Pembelajaran

1. Model Pembelajaran : Student Team Achievment Divison 2. Pendekatan : Ketrampilan Proses

3. Metode : Kerja Kelompok

G. Rincian Kegiatan Pembelajaran Siswa 1. Pertemuan Pertama

No. Kegiatan Pembelajaran Pengorganisasian Pesera didik Waktu A Kegiatan Awal

Motivasi

Tanya jawab peristiwa alam, misalnya:  Anak-anak Apakah yang

menyebabkan terjadinya hujan!

(Pertanyaan berikutnya bergantung pada jawaban peserta didik).

Apersepsi

 Tanya jawab mengenai konsep prasyarat, misalnya:


(63)

Kegiatan Inti

1. Guru memperlihatkan gambar siklus air. Diajukan pertanyaan (jawaban peserta didik ditulis pada buku catatan masing-masing).

2. Guru membagikan lembar kegiatan siswa, dan menugaskan peserta didik untuk membacanya. Kemudian meminta salah seorang peserta didik menjelaskan prosedur kerja yang ada pada LKS.

3. Setelah yakin peserta didik memahami prosedur kerja. Guru menugaskan peserta didik melakukan kegiatan sesuai dengan prosedur dalam LKS. 4. Kelompok peserta didik melakukan

percobaan: mengamati mendiskusikan jawaban pertanyaan, dan membuat laporan (guru berkeliling memberi bimbingan)

5. Secara bergiliran, perwakilan kelompok mempresentasikan hasil percobaan dan hasil diskusi kelompok 6. Guru menayangkan carta daur air dan

membimbing diskusi kelas. Guru menunjuk salah satu tahapan daur air pada carta (misal penguapan)

 Peristiwa apakah ini?

 Jika dihubungkan dengan kegiatan pada percobaan tadi, tahapan percobaan mana yang sama dengan peristiwa tersebut?

7. Selanjutnya hal yang sama dilakukan guru untuk menganalogikan setiap tahapan peristiwa sesuai gambar.

8. Presentasi hasil diskusi kelompok

Kelompok 50’

C Kegiatan akhir

1. Resume: guru membimbing pembuatan resume hasil kegiatan 2. Tindak lanjut: Tugas peserta didik

mencari informasi tentang “Siklus daur air


(64)

A Kegiatan Awal

Motivasi

Tanya jawab peristiwa alam, misalnya:  Anak-anak Apakah yang

menyebabkan terjadinya banjir!

(Pertanyaan berikutnya bergantung pada jawaban peserta didik).

Apersepsi

 Tanya jawab mengenai konsep prasyarat, misalnya:

Anak-anak apakah kegiatan manusia yang dapat menyebabkan bencana alam!

 Penyampaian tujuan pelajaran dan pengkondisian peserta didik

Klasikal 10

Kegiatan Inti

1. Guru memperlihatkan gambar peristiwa bencana alam seperti banjir. Diajukan pertanyaan (jawaban peserta didik ditulis pada buku catatan masing-masing).

2. Guru membagikan LKS, dan menugaskan peserta didik untuk membacanya. Kemudian meminta salah seorang peserta didik menjelaskan prosedur kerja yang ada pada LKS.

3. Setelah yakin peserta didik memahami prosedur kerja. Guru menugaskan peserta didik melakukan kegiatan sesuai dengan prosedur dalam LKS. 4. Kelompok peserta didik mengamati

mendiskusikan jawaban pertanyaan, dan membuat laporan (guru berkeliling memberi bimbingan)

5. Secara bergiliran, perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompok

6. Guru menayangkan carta daur air dan membimbing diskusi kelas. Guru menunjuk salah satu tahapan daur air pada carta.

7. Selanjutnya hal yang sama dilakukan


(65)

C

1. Resume: guru membimbing pembuatan resume hasil kegiatan 2. Tindak lanjut: Tugas peserta didik

mencari informasi tentang

“Kegiatan manusia yang

mempengaruhi daur air

Klasikal 10

H. Alat/bahan/Sumber

1. Alat /Bahan: Gambar siklus Daur Air 2. Sumber Belajar

 Buku IPA kelas V

 LKS Gambar siklus air dan gambar-gambar peristiwa alam seperti banjir

I. Penilaian

1) Teknik penilaian : tertulis 2) Bentuk soal : esai

J. Indikator Soal

Siswa dapat:

1. Menjelaskan tindakan manusia yang dapat menyebabkan bencana alam seperti banjir.

2. Menjelaskan perubahan-perubahan di alam dan hubungannya dengan penggunaan sumber daya alam

3. Menjelaskan beberapa kegiatan manusia yang dapat mempengaruhi sumber daya alam.


(66)

Pada kegiatan ini kamu akan menyelidiki beberapa perubahan sifat pada benda. Kalian sudah mengetahui peristiwa perubahan wujud benda dari padat ke cair, cair ke uap, atau cair menjadi padat dan padat menjadi gas Untuk mengingat kembali peristiwa-peristiwa itu. Jawablah pertanyaan di bawah ini:

Jelaskan peristiwa yang terjadi pada gambar-gambar di bawah ini! Peristiwa yang terjadi

... ...

Peristiwa yang terjadi

... ...

Peristiwa yang terjadi

... ...

Alat dan bahan :

1. Potongan lilin 2. Air

3. Kapur barus 4. Mentega

5. Pembakar spriritus 6. Cawan penguap

Langkah kegiatan

Lakukan percobaan sesuai gambar berikut. Amati keadaan benda sebelum, selama perubahan, dan sesudah perubahan. Catat dalam kolom pengamatan!


(67)

... Keadaan mentega ketika dipanaskan ... ... Keadaan mentega setelah didinginkan kembali

... ... Panaskan kapur barus dalam

cawan!Tutup cawan dengan kaca arloji dan letakkan sepotong es batu pada kaca arloji.

Keadaan kapur barus sebelum dipanaskan ...

...

Keadaan kapur barus selama pemanasan ... ... ... Pada bagian bawah kaca arloji terbentuk ...

Panaskan Gelas kimia berisi air, tutup gelas kimia dengan kaca arloji, amati!

Keadaan air sebelum dipanaskan ... Keadaan air ketika dipanaskan

... Keadaan air ketika dipanaskan ... ... Pada kaca arloji terbentuk ... ...


(68)

... b. Sifat fisik apakah yang membedakan lilin, kapur barus, dan air sebelum

dan sesudah dipanaskan?

... c. Proses apakah yang terjadi pada perubahan air menjadi uap air?

... d. Proses apakah yang terjadi pada perubahan lilin padat menjadi lilin cair?

... e. Proses apakah yang terjadi pada perubahan kapur barus padat menjadi uap

kapur barus?

... Kesimpulan :

……… ……… ……… ……… ……… ……… ……… ……… ……… ……… ………


(69)

sama karena terjadi peningkatan suhu

2. Sifat fisik apakah yang membedakan lilin, kapur barus, dan air sebelum dan sesudah dipanaskan yaitu padat menjadi cair, padat menjadi gas, cair menjadi gas.

3. Proses yang terjadi pada perubahan air menjadi uap air adalah penguapan akibat dari peningkatan suhu

4. Proses yang terjadi pada perubahan lilin padat menjadi lilin cair adalah benda padat yang mencair akibat dipanaskan

5. Proses yang terjadi pada perubahan kapur barus padat menjadi uap kapur barus adalah penguapatan

Kesimpulan :

Benda dapat mengalami perubahan wujud apabila diberikan panas atau adanya peningkatan suhu.


(70)

(71)

(72)

(73)

(74)

Berilah skor pada butir-butir pelaksanaan pembelajaran dengan cara melingkari angka pada kolom skor (1, 2, 3, 4, 5) sesuai dengan kriteria sebagai berikut: 1 = Sangat Tidak Baik

2 = Tidak Baik 3 = Kurang Baik 4 = Baik

5 = Sangat Baik

No Indikator/Aspek yang Diamati Skor

I PRA PEMBELAJARAN

1 Kesiapan mengikuti pelajaran 1 2 3 4 5 2 Mampu menjawab pertanyaan apersepsi 1 2 3 4 5

II KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN

3 Siswa merasa tertarik pada materi yang disajikan

dengan media pembelajaran 1 2 3 4 5

4 Memperhatikan penjelasan guru tentang materi

pembelajaran 1 2 3 4 5

5 Menunjukkan interaksi positif dengan media

pembelajaran yang dibagikan guru 1 2 3 4 5 6 Menunjukkan interaksi antara siswa dengan siswa lain

dan guru 1 2 3 4 5

7 Mengajukan pendapat atau pertanyaan saat diberikan

kesempatan oleh guru 1 2 3 4 5

8 Menanggapi pertanyaan yang diajukan oleh guru 1 2 3 4 5

III PENUTUP

9 Aktif memberikan kesimpulan 1 2 3 4 5 10 Menerima tugas rumah dengan senang hati 1 2 3 4 5


(75)

No Aspek yang diamati Indikator Sub lndikator Nilai

I Pra Pembelajaran

Mengelola ruang dan dan fasilitas belajar

'

1. Menata fasilitas dan sumber belajar

a. Tata ruang sesuai dengan kebutuhan pembelajaran b. Fasilitas yang diperlukan

tersedia

c. Sumber belajar yang diperlukan tersedia

d. Fasilitas dan sumber belajar mudah dimanfaatkan

2. Melaksanakan tugas rutin kelas

a. Ketersediaan alat tulis (kapur, spidol) dan pengghapus b. Kehadiran siswa

c. Kebersihan serta kerapian perabot kelas dan pakaian siswa

d. Kesiapan siswa mengikuti pelajaran

II Kegiatan Awal Memulai

pembelajaran

Melakukan apersepsi

a. Menarik perhatian siswa b. Memotivasi siswa c. Mengaitkan materi

pelajaran dengan pengalaman siswa d. Menggambarkan garis

besar materi dan kegiatan sebagai pijakan

pembelajaran

III Kegiatan Inti Pembelajaran A. Menggunakan strategi pembelajaran 2. Melaksanakan pembelajaran dengan pendekatan inkuiri

a. Menghadapkan siswa pada suatu masalah b. Memberi penjelasan

singkat dan menyeluruh tentang konten dan prosedur kerja

c. Mengorganisasi fasilitas dan kelompok

d. Mengamati,

e. mengarahkan, memberi fasilitas dan bimbingan


(76)

c. Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan media d. Melibatkan siswa dalam

menggunakan media

3.Mengelola waktu pembelajaran secara efisien

a. Pembelajaran dimulai tepat waktu

b. Pembelajaran dilaksanakan sampai habis waktu yang telah dialokasikan c. Tidak terjadi penundaan

selama pembelajaran d. Tidak terjadi

penyimpangan yang tidak diperlukan selama pembelajaran B. Mengelola interaksi kelas ' 4. Menangani pertanyaan dan respon siswa

a. Menggunakan kalimat yang menambah siswa untuk berani bertanya atau

mengajukan pendapat b. Tidak mengabaikan siswa

yang ingin mengajukan pendapat

c. Menanggapi kontribusi siswa secara positif d. Menampung respon dan

memberikan balikan bagi siswa

5. Menggunakan

ekspresi lisan, tulisan, isyarat, dan gerakan badan

a. Suara jelas dan lancar b. Isi pembicaraan dapat

dimengerti siswa c. Materi yang tertulis di

papan tulis dan lembar kerja dapat dibaca dengan jelas d. Isyarat dan gerakan

badan tepat 6. Memicu dan

memelihara keterlibatan siswa

a. Membantu siswa mengingat kembali pengalaman atau

pengetahuan yang sudah diperolehnya

b. Mendorong siswa yang pasif untuk berpartisipasi c. Mengajukan

pertanyaan-pertanyaan yang bersifat terbuka yang mampu menggali reaksi siswa d. Merespon secara positif


(77)

siswa terhadap belajar

siswa yang berperilaku kurang sopan

c. Menggunakan kata-kata sopan dalam menegur siswa

d. Menghargai setiap perbedaan pendapat, baik antarsiswa maupun antara guru dengan siswa 2. Membantu siswa

menumbuhkan kepercayaan diri

a. Mendorong siswa agar berani mengemukakan pendapatnya sendiri b. Memberi kesempatan kepada siswa untuk memberi alasan tentang pendapatnya

c. Memberi kesempatan kepada siswa untuk

memimpin

d. Memberi pujian kepada siswa yang berhasil dan memberi semangat e. kepada siswa yang bclum

berhasil D.

Mendemonstrasikan keterampilan khusus dalam mata pelajaran tertentu

IPA

1. Meningkatkan keterlibatan siswa melalui

pengalaman belajar dengan berbagai kegiatan

a. Mengajak siswa melakukan percobaan/pengamatan secara perorangan/kelompok b. Membimbing siswa

menginformasikan hasil pengamatannya c. Mendorong siswa

memberikan contoh lain dalam kehidupannya d. Menyimpulkan konsep e. IPA berdasarkan hasil

percobaan/ pengamatannya 2. Membimbing siswa

menemukan konsep IPA melalui pengalaman langsung terhadap objek yang dipelajari

a. Memberikan kebebasan pada siswa untuk dapat menemukan konsep IPA b. Siswa dapat membuat

kesimpulan sendiri dengan bimbingan guru

c. Pembelajaran berlangsung dengan kegiatan

d. penemuan yang dilakukan siswa

e. Pembelajaran berpusat pada siswa


(78)

sehari- hari sesuai dengan kehidupan sehari-hari

c. Siswa dapat memberikan contoh lain dalam kehidupannya

d. Memberikan soal-soal pemecahan masalah yang terjadi dalam kehidupan 4. Menampilkan

penguasaan IPA

a. Menyampaikan materi sesuai dengan indikator b. Menggunakan berbagai

sumber buku dalam mengajar

c. Menanggapi dan menjawab pertanyaan siswa dengan baik

d. Materi yang diajarkan E. Penilaian

Melaksanakan penilaian proses dan hasil belajar

a. Memperoleh balikan dari siswa pada waktu

pembelajaran dilaksanakan b. Memberi tugas sesuai

dengan tujuan pembelajaran

c. Menilai aktivitas siswa melalui lembar observasi yang tersedia memberikan tes akhir

H Kegiatan Akhir

Menutup pelajaran a. Membuat kesimpulan dan kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan b. Melaksanakan tindak lanjut c. Memberikan nasehat d. Mengucapkan salam Jumlah skor

Nilai

Nilai rata-rata Kategori

(Sumber: Adaptasi Andayani dkk, 2009:73) Keterangan:

a. Skor 4, jika semua sub indikator terpenuhi b. Skor 3, jika tiga sub indikator terpenuhi c. Skor 2, jika dua sub indikator terpenuhi d. Skor 1, jika satu sub indikator terpenuhi


(79)

Siklus 1 Siklus 2

1 Andre Wiliantara 50 75

2 Dwi Susanto 40 65

3 Elsya Yesita Rahmawati 65 85

4 Febby Ria Anjani 75 75

5 I Gusti Agung KP 45 90

6 M. Baderur Anam 65 100

7 Riki Rispayanda 60 95

8 Aditiya 55 75

9 Dafid Nurohman 35 75

10 Tia Ariani 40 95

11 Mualif Muhammad F. 60 75

12 Ferdi Danu Saputra 50 95

13 Mifta Agustina 65 80

14 Widia Ratna Metasari 80 100

15 Andika Yoga P. 50 70

16 Arvi Yashinta 75 100

17 Anwar Zaini 65 85

18 Lailatul Mahfudhoh 65 90

19 Mei Dita A. 55 90

20 Oktavia Savitri 60 80

21 Prayoga Aditama 55 75

22 Putri Marsela 45 75

23 Wanda Agustina 65 80

24 Yusril Ababil 50 60

25 Ristiana Putri 65 65

1435 2050 60 75 35 60 80 100 57.40 82.00 Modus Nilai Terendah Nilai Tertinggi Rata-rata

No Nama Nilai


(80)

Guru sedang memberikan penjelasan tentang materi pembelajaran

Siswa sedang mengerjakan lembar kerja siswa

Guru sedang menjelaskan materi tentang perubahan wujud zat


(81)

Siswa sedang mempelajari tentang materi pembelajaran

Siswa sedang mengerjakan lembar kerja siswa

Guru sedang mengawasi siswa dalam melakukan cooperative round table

Guru sedang mengawasi siswa mengerjakan LKS


(82)

(83)

(84)

(85)

(86)

(87)

(88)

(89)

(90)

(91)

(92)

(93)

(94)

(95)

(96)

(97)

(98)

(99)

(100)

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 5 TALANG TELUK BETUNG SELATAN BANDAR LAMPUNG

1 16 17

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR IPA MELALUI METODE DISCOVERY PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 KEBAGUSAN GEDONGTATAAN PESAWARAN

0 6 54

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 PANDANSARI SELATAN SUKOHARJO KABUPATEN PRINGSEWU

0 8 47

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI PEMBELAJARAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE STAD PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 CAMPANG RAYA BANDAR LAMPUNG

0 11 49

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN IPA MELALUI METODE JIGSAW PADA SISWA KELAS V SD N 1 WAY KANDIS KECAMATAN TANJUNG SENANG BANDAR LAMPUNG

0 3 34

UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI GEDUNG AGUNG KECAMATAN JATI AGUNG LAMPUNG SELATAN

0 5 44

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI 2 KEDONDONG

0 5 44

UPAYA PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA MELALUI METODE COOPERATIVE SCRIPT PADA MATA PELAJARAN IPA UPAYA PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA MELALUI METODE COOPERATIVE SCRIPT PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS IV SD NEGERI NGEMBAT PADAS I GEMOLONG TAHUN AJAR

0 1 15

PENDAHULUAN UPAYA PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA MELALUI METODE COOPERATIVE SCRIPT PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS IV SD NEGERI NGEMBAT PADAS I GEMOLONG TAHUN AJARAN 2010/2011.

0 1 7

Peningkatan prestasi belajar IPA melalui metode Inkuiri Terbimbing pada siswa kelas V SD Negeri Sarikarya tahun pelajaran 2014/2015.

0 1 508