PENGARUH PEMAKAIAN JILBAB TERHADAP AKHLAQ SISWI KELAS XI MAN TENGARAN TAHUN 2009\2010

PENGARUH PEMAKAIAN JILBAB TERHADAP AKHLAQ SISWI KELAS XI MAN TENGARAN TAHUN 2009\2010

  

S K R I P S I

  Diajukan Untuk Memenuhi Kewajiban dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Saijana Pendidikan Islam (S.Pdl)

  Dalam Ilmu Tarbiyah

  

Disusun O leh:

M. S AIFUL

NIM : 121 07 013

  

JURUSAN TARBIYAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)

SALATIGA

  

2 0 10

  

KEMENTRIAN AGAM A

SEKOLAH TINGGI AGAM A ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA Jl. Tentara Pelajar 02 Telp. (0298) 323706, 323433 Fax 323433 Salatiga 50721 Website :

  NOTA PEMBIMBING Lamp : 3 (Tiga) Ekslempar Hal : Pengajuan Naskah Skripsi

  Kepada Yth. Ketua STAIN Salatiga

  Di Tempat A ssalam ualaikum Wr. Wb.

  Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini kami kirimkan naskah skripsi saudara: Nama M. Saiful

  NIM 12107013

  Jurusan/Program Tarbiyah / Pendidikan Agama Islam Judul PENGARUH PEMAKAIAN JILBAB

  TERHADAP AKHLAQ SISWI KELAS XI MAN TENGARAN TAHUN 2009\2010

  Dengan ini kami mohon agar naskah skripsi tersebut di atas segera dimunaqosahkan. Demikian harap menjadi periksa.

  W assalamu’alaikum Wr. Wb.

  Salatiga, 16 Agustus 2010 Pembimb

  Siti Rukhayati, M.Ag NIP. 1977 0403 2003 1 2 2003 u

KEMENTRIAN AGAMA

  SEK O LAH T IN G G I A G A M A IS L A M N EG ER I (S T A IN ) S A L A T IG A JL Stadion 03 Telp. (0298) 323706, 323433 Salatiga 50721

  W eb site:

P E N G E S A H A N

  Skripsi Saudara : M. SAIFUL dengan Nomor Induk Mahasiswa : 121 07 013 yang berjudul : "PENGARUH PEMAKAIAN JILBAB TERHADAP

  

AKHLAQ SISWI KELAS XI MAN TENGARAN TAHUN 2009/2010". Telah

  dimunaqasahkan dalam sidang panitia ujian Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga pada hari: Selasa, 31 Agustus 2010, dan telah diterima sebagai bagian dari syarat-syarat untuk memperoleh gelar Sarjana dalam Ilmu Tarbiyah.

  31 Agustus 2010 __________ J Z L

  Salatiga,

  21 Ramadhan 1431 Panitia Ujian

  Ketua Sidang Sekretaris Sidang

  api Dr. Ra imattHarivadi. M.Pd NIP. H 670112 199203 1 005

  Penguji 11

  Dra. Siti Asdigoh. M.Si Peni Susapti. M.Si NIP. 19680812 199403 2 003 NIP. 19700403 200003 1 001

  Pembimbin:

  

Siti RuKhavati. M.A p

NIP. 1977 0403 20031 2 2003

  m

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

  Saya yang bertanda tangan di bawah in i: Nama : M. Saiful NIM : 121 07 013

  Jurusan : Tarbiyah : Pendidikan Agama Islam

  Program studi Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil kaiya saya sendiri, bukan jiplakan dan karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

  Salatiga, 16 Agustus 2010 Yang menyatakan,

  M. SAIFUL NIM.121 07 013

  

IV

  

MOTTO

''Tidak ada keberhasilan tanpa usaha, dalam setiap kesulitan selalu ada

kesempatan, perbuatan lebih baik dari perkataan, lebih baik mencoba dari pada

tidak sama sekali ”

v

  PERSEMBAHAN

  Skripsi yang sederhana ini Penulis persembahkan kepada:

  1. Ayah dan ibu tercinta yang telah memberikan do’a dan semangat serta perhatian baik berupa moril maupun materiil, semoga rahmat dan hidayahNya selalu tercurah kepada beliau. Amin

  2. Ibu Siti Rujkhayati M.Ag yang dengan sabar membimbingku dalam penulisan skripsi.

  3. Kakak ku Nur Wahid, Asmiati, adik-adikku Ifah, Fauzi, dan ponakanku yang lucu Faqih khoiri rahman.

  4. Semua teman-teman sepeijuangan angkatan tahun 2007 transfer Hidayat, Rifa’i, Ismail atas bantuan dan dukungannya.

  5. Semua teman-temanku MAPALA MITAPASA, SSC, dan Guru-guru MI Darul Ulum Gatak, yang telah memberiku semangat, dukungan dan selalu menghiburku disaat penat.

  6. Teman spesialku Dewi Agustina yang selalu memberikan semangat dan selalu setia menungguku.

  vi

KATA PENGANTAR

  Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufiq serta hidayahnya kepada kita semua. Sholawat serta salam semoga senantiasa dilimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membimbing manusia kejalan yang lurus dan diridhoi Allah SWT. Syukur Alhamdulillah, penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul : ’’PENGARUH PEMAKAIAN JILBAB TERHADAP AKHLAQ SISWI KELAS XI MAN TENGARAN TAHUN 2009\2010”. Skripsi ini merupakan salah satu syarat guna memperoleh gelar saijana PAI STAIN Salatiga. Saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu selesainya skripsi ini.

  Untuk terwujudnya penulisan skripsi ini sudah tentu penulis mandapat bantuan, bimbingan dan nasehat dari berbagai pihak. Untuk itu bersama ini penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1. Bapak Dr.Imam Sutomo, M.Ag selaku ketua STAIN Salatiga.

  2. Ibu Dra. Siti Asdiqoh, M.Si selaku progdi PAI

  3. Ibu Siti Rukhayati, M.Ag selaku pembimbing yang dengan ikhlas, tekun dan sabar dalam membimbing penulis.

  4. Segenap dosen STAIN yang telah memberikan ilmu kepada penulis.

  5. Seluruh staf dan sifitas Akademik STAIN

  6. Kepada teman-teman yang telah memberi semangat dan bantuan atas penulisan skripsi ini.

  

vii Tidak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada para cendekiawan yang ilmunya telah penulis petik dalam penulisan skripsi ini. Penulis merasa bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Hal ini disebabkan karena keterbatasan dari penulis sendiri. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak apabila bersedia untuk memberikan sumbangsih berupa saran dan kritik demi perbaikan skripsi ini. Besar harapan saya skripsi ini bisa bermanfaat bagi pihak-pihak yang berhubungan khususnya bagi pembaca. Amin

  Salatiga, Agustus 2010 Penulis,

M.SAIFUL

  N IM : 121 07 013

  

Vlll

  ABSTRAK

  Saiful, M, 2010. Pengaruh Pemakaian Jilbab Terhadap Akhlaq Siswi Kelas

  XI MAN Tengaran Tahun 2009/2010. Skripsi. Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Agama Islam. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Siti Ruhayatu M.Ag.

  Kata Kunci: Pengaruh Pemakaian Jilbab Terhadap Akhlaq Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: Pengaruh pemakaian jilbab terhadap akkhlaq siswi kelas XI MAN Tengaran Tahun 2009/2010. Penelitian ini menggunakan metode angket, observasi,. Pertanyaan utama yang ingin melalui penelitian ini adalah. (l).Bagaimana pemakaian jilbab pada siswi kelas XI MAN Tengaran? (2). Bagaimana akhlaq siswi kelas XI MAN Tengaran? (3). Adakah pengaruh antara pemakaian jilbab terhadap akhlaq siswi kelas XI di MAN Tengaran. Subyek penelitian sebanyak 52 responden, menggunakan teknik populasi. Pengumpulan data menggunakan instrumen kuesioner untuk menjaring data x dan y.

  Setelah data berhasil di kumpulkan, kemudian data tersebut di hitung menggunakan rumus product moment, berdasarkan analisis dengan menggunakan product moment di temukan koefisiensi korelasi atau rxy sebesar 0.763, dimana r hitung sebesar 0.763> r tabel sebesar 0.297 (5%) dan 0.361 (1%). Oleh karena signifikansi r hitung > r tabel, maka hasil uji di nyatakan siknifikan artinya ada hubungan antara pengaruh pemakaian jilbab terhadap akhlaq siswi kelas XI MAN Tengaran.

  IX

  

DAFTAR ISI

  

  

  BAB I PENDAHULUAN

  

  

  

  

  

  

  

  BAB II KAJIAN PUSTAKA

  

  

  BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  XI

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

   DAFTAR PUSTAKA DAFTAR RIWAYAT HIDUP LAMPIRAN

  

XII

  

DAFTAR TABEL

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

   X111

  

BABI

PENDAHULUAN

A. Latar belakang masalah

  Gerakan emansipasi menggebrak terus menerus mendorong wanita m asa kini menuntut kesetaraan dengan pria dalam segala hal dan segala bidang dengan dalih untuk memajukan kesejahteraan wanita. Para wanita berpakaian selayaknya pria, mengenakan celana dan kaos. M ereka juga mengerjakan pekeijaan yang sepantasnya dikeijakan oleh pria. M ereka lebih memilih menjadi wanita karier dari pada menjadi ibu rumah tangga.

  Melalaikan tugas utama wanita sebagai seorang istri bagi suaminya dan ibu bagi anak-anaknya. Itu adalah tafsiran emansipasi yang salah kaprah.

  Hal ini juga mempengaruhi cara berpakaian. Para wanita pada masa sekarang ini. Wanita zaman sekarang lebih tertarik menggunakan pakaian seperti para artis yang mereka lihat ditelevisi. Supaya dibilang gaul, modis, gaya dan tidak ketinggalan jam an. Yang dulunya tidak pernah memakai baju pendek mendadak berpakaian serba mini dan terbuka, mengumbar aurat dan keindahan bentuk tubuhnya. Bahkan yang dulunya beijilbab, tanpa malu-malu lagi menanggalkan jilbab mereka dan menggantinya dengan baju ala artis. Virus ini juga menular kepada anak-anak sekolah.

  Dalam syariat Islam wanita diwajibkan mengenakan jilbab. Sebelum kita membahas lebih jauh tentang jilbab, hendaknya lebih dulu kita mengetahui apa jilbab itu? Secara umum jilbab dapat diartikan pakaian yang menutup aurat, sedangkan dalam kamus Arab Al M unjid jilbab berarti “ al

  2

  qomiishu awissaubul waasi” yaitu pakaian lebar atau luas. Kewajiban wanita untuk mengenakan jilbab, tertuang dalam surat Al Ahzab ayat 59.

  

(2*4 b ^ b j^ J ^ l f l i u j dfcjtfjj JJ y $ f ^

V*>vi) b^J** y ^ ^ b ljj h

b^J ^ b $ 5i

  (59

  Artinya : H ai nabi, katakanlah pada istri istrim u anak-anak perem puanm u

  

dan istri- istri orang mukmin, hendaknya ia m elibatkan pakaian (jilbab)nya

keseluruh tubuh m ereka ya n g dem ikian itu agar supaya w anita-w anita m uslim

lebih mudah untuk dikenal, dengan berbuat itu m ereka tidak diganggu (si

hidim g belang). A llah adalah malm pengam pun lagi maha

  penyayang. (Departemen Agama, 1971: 678) Saat remaja merupakan saat teijadinya emosi yang belum stabil dan sangat mudah terpengaruh, menurut zakiah darojat remaja adalah golongan masyarakat yang paling mudah terkena pengaruh dari luar, karena mereka sedang mengalami kegoncangan emosi akibat perubahan dan pertumbuhan yang mereka lalui (Daradjat, 1975 : 94). M asa ini mempengaruhi pola pikir dan tingkah laku, baik yang bernilai positif maupun negatif.

  Para ahli mengambil patokan usia remaja antara 13-21 tahun (Daradjat, 1996: 72). Usia tersebut merupakan usia yang penuh gejolak, terutama pada usia 16 tahun yaitu pada m asa SMA, seiring dengan perubahan zaman siswa

  SMA lah yang mudah mendapat pengaruh, terutama mode seperti jilbab bukanlah yang langka jik a banyak siswa yang mengenakan jilbab.

  3 Pada dasarnya motifasi seorang siswa memakai jilbab ada pada diri

  m ereka sendiri, atau karena faktor-faktor yang lain. Inilah yang munculnya banyaknya persepsi terhadap siswa berjilbab. Banyak sekolah yang bercirikan Islam mewajibkan siswanya untuk mengenakan jilbab, jadi tidak heran jika m ereka menggunakanya pada waktu sekolah saja.

  Jilbab adalah salah satu simbol Islam yang identik dengan citra akhlaq yang memikat, sehingga jilbab senantiasa harus menjaga nilai-nilai dalam kehidupan sehari-hari. Pada dasarnya kesalehan individu tercermin dari akhlak maupun tingkah laku sehari-hari, manakala tiap pribadi telah memiliki akhlaq.

  Niscaya akan memberikan warna pada lingkunganya dalam bentuk kesalehan jamaah. Akhlak m ulia merupakan bentuk amalan yang terpuji untuk dilakukan, mengingat Rasulullah SAW diutus Allah SWT ke dunia ini salah satunya untuk menyempurnakan akhlaq umatnya.

  Dengan berjilbab seorang muslimah memiliki tanggung jaw ab moral yang tinggi untuk senantiasa menjaga izzah (harga dirijnya. Jilbab merupakan salah satu simbol islam yang mulia, sehingga setiap muslimah harus dapat mempertahankan kesan positif tersebut melalui tampilan akhlaq yang memikat.

  Berdasarkan pemikiran di atas penulis terdorong untuk meneliti pengaruh pemakaian jilbab terhadap akhlaq siswi kelas X I MAN Tengaran dengan mengambil judul

  “PENGARUH PEMAKAIAN JILBAB

TERHADAP AKHLAQ SISWI KELAS XI MAN TENGARAN TAHUN

2009\2010” .

  4 B. Rumusan masalah

  Dalam penelitian ini akan penulis rumuskan sebagai pokok persoalan sebagai dasar pertanyaan yaitu :

  1. Bagaimana pemakaian jilbab pada siswi kelas XI M AN Tengaran? 2.

  Bagaimana akhlaq siswi kelas XI MAN Tengaran?

  3. Adakah pengaruh antara pemakaian jilbab terhadap akhlaq siswi kelas XI di MAN Tengaran.

  C. Tujuan Penelitian

  Berdasarkan beberapa pokok permasalahan di atas, Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai b e rik u t:

  1. Untuk mengetahui pemakaian jilbab pada siswi kelas XI M AN Tengaran.

  2. Untuk mengetahui akhlaq siswi kelas XI MAN Tengaran.

  3. Untuk mengetahui pengaruh pemakaian jilbab terhadap akhlaq siswi kelas

  XI MAN Tengaran.

  D. Manfaat Penelitian

  Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang lengkap dan memberikan manfaat secara teoritik dan praktik : L Teoritik

  Apabila ternyata ada hubungan antara pemakaian jilbab terhadap akhlaq, berarti siswi kelas X I M AN Tengaran dapat memperoleh pemahaman tentang pentingnya jilbab terhadap akhlaq yang tercermin dalam kehidupan sehari-hari.

  5

  2. Praktik

  a. Siswi MAN Tengaran Para siswi dapat mengetahui makna dari jilbab dan diharapkan dapat meningkatkan motivasi para siswi untuk mengenakan jilbab.

  b. Guru dan orang tua siswi Guru dan orang tua dapat mengontrol ketaatan beribadah para siswi baik di sekolah maupun di rumah, dan diharapkan dapat memotivasi anak-anak perempuan mereka untuk mengenakan jilbab dengan segala manfaatnya.

  E. Penegasan istilah

  1. Jilbab

  a. Pengertian jilbab Dalam kamus Arab Al M unjid jilbab berarti “a / Qomishu aw issaubul

  w aasi ” yang artinya pakaian yang lebar atau luas (M ansur M. H.,

  2003 : 1)

  b. Indikator pemakaian jilbab 1) Siswi mengetahui landasan disyariatkanya berjilbab.

  2) Siswi faham tentang tujuan dan manfaat berjilbab.

  3) Berangkat dari kesadaran diri sendiri/ dukungan orang lain untuk mematuhi syari’at.

  4) Karena tututan peraturan sekolah. 5) Karena diperintah orang tua.

  6) Karena mengikuti trend.

  6 7) Longgar tidak ketat.

  8) M enutup aurat(seluruh bagian tubuh kecuali muka dan telapak tangan).

  9) Tidak transparan atau tembus pandang.

  10) Tidak mencolok. 11) Tidak menyerupai pakaian laki-laki. 12) Selalu berjilbab. 13) Memakai dalam waktu tertentu.

  2. Akhlaq

  a. Pengertian akhlaq Akhlak adalah sebuah sistem yang lengkap yang terdiri dari karakteristik-karakteristik akal atau tingkah laku yang membuat seseorang menjadi istimewa (Abdul Halim, 1995 :26).

  b. indikator akhlaq 1) Jujur, adil, komit, amanah.

  2) Optimis, tegas, disiplin, inisiatif, serius, pengendalian diri. 3) Dorongan berprestasi, dinamika, tidak mudah menyerah, harga diri, keseriusan.

  4) Tenang, konsisten, pengendalian diri, lembut, santun, mampu menjaga rahasia.

  5) Pemaaf, empati, musyawarah, silaturahmi, lembut, penolong, berbakti pada orang tua, santun pada fakir miskin.

  7

  6) Bersih hati, ukhuwah, penolong, anti perpecahan, mampu bekeija sama, menutup aurat sesama, menjaga barang milik bersam a 7) Bersih jiw a, keijasama, dermawan, adil, keterlibatan emosional, selalu berkehendak baik.

  8) Pemurah, hemat, harga diri, itsar(mendahulukan orang lain) infaq ukhuwah.

  9) Lembut, luwes, pemaaf, ridha, ceria, menyenangkan orang lain.

F. Hipotesis Penelitian

  Hipotesis adalah jawaban sementara suatu masalah penelitian yang dirumuskan dalam pemyatan dalam yang dapat diuji dan menjelaskan perubahan. (Ibnu Hadjal, 1996 : 64)

  Adapun hipotesis yang penulis ajukan dalam penelitian ini adalah : Bahwa pemakaian jilbab berpengaruh positif terhadap akhlaq siswi.

G. Metode Penelitian

  1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan menggunakan pendekatan kuantitatif.

  2. lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di MAN Tengaran yang beralamatkan di Jl. Solo-Semarang Km. 10 Salatiga 50775 Telp/Fax : ( 0298 ) 610288.

  3. Sumber Data Populasi dan sampel

  8

  a) Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah siswi kelas XI M AN Tengaran jik a jum lah populasi lebih 100 maka kita bisa mengambil 10%-15% untuk dijadikan sebagai sample. (Suharsimi Arikunto, 1999 : 67) b ) Sampel adalah bagian kecil dari populasi yang akan diteliti.

  (Suharsimi Arikunto, 1999 ; 67) karena jum lah siswi kelas XI M AN Tengaran hanya 52 siswi m aka semua siswi di jadikan sampel.

  4. M etode Pengumpulan D ata L Quesioner

  Quesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang diketahui. Quesioner disini digunakan sebagai metode pokok dalam memperoleh informasi tentang pengaruh pemakaian jilbab terhadap akhlaq siswi kelas XI M AN Tengaran tahun 2009\2010. 2

  2. Dokumentasi Dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variable yang berupa catatan transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda, dan sebagainya. (Suharsini Arikunto, 2002 128). Dokumentasi dikumpulkan untuk mengambil data yang telah ada disekolah serta gambaran, keadaan, lokasi dan sarana-prasarana yang ada di MAN Tengaran.

  9

  5. Analisis Data Teknik analisis data dilakukan melalui analisis statistik produck moment, untuk mengetahui pengaruh antara pemakaian jilbab terhadap akhlaq siswi. Teknik analisis product m om ent

  Data yang diperoleh di lapangan, kemudian diolah kembali dengan menggunakan analisis statistik product moment dengan rumus sebagai b erik u t:

  (Suharsimi Arikunto, 199 5 :7 0 )

  K e teran g a n : rxy = Koefisien an tara variab el x dan y

  XY = Perkalian an ta ra x dan y

  X2 = V ariabel pen garuh

  Y2 =

  V ariabel terp en g aru h N ss

  Jum lah sam pel yang dimiliki

  I =

  Sigma (jum lah)

  10

  6. Pengecekan Keabsahan Data Untuk menguji keabsahan data yang diperoleh, penulis menggunakan cara perpanjangan kehadiran peneliti dilapangan, observasi yang diperdalam dan juga lain-lain sampai data dapat diuji kebenarannya.

H. Sistematika Penelitian

  Bab I PENDAHULUAN M emuat tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis penelitian, manfaat penelitian, definisi operasional, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

  Bab II LAND ASAN TEORI M emuat tentang pengertian jilbab, Jilbab yang sesuai dengan syariat islam, M anfaat beijilbab, Hukum mengenakan jilbab, Tipologi jilbab, pengertian akhlaqul karimah, akhlaq menurut ulama, sumber akhlaq, macam-macam akhlaq, hubungan

  akhlaq, dan hubungan akhlaq dengan jilbab.

  Bab III Laporan hasil penelitian M emuat tentang Gambaran umum M AN Tengaran, Sejarah singkat berdirinya M AN Tengaran, Letak Geografis, visi dan misi, fasilitas yang ada di MAN Tengaran, ekstra kuri kuler, strukur organisasi, keadaan guru, keadaan karyawan, keadaan siswa,

  11

  penyajian data, daftar nama responden, nilai angket jilbab dan akhlaqul karimah, frekuensi jaw aban jilbab, frekuensi jaw aban akhlaqul karimah.

  Bab IV ANALISIS DATA M em uat atas hasil penelitian yang menguraikan data hasil penelitian pada siswi MAN Tengaran tentang hal ini berkaitan langsung dengan masalah yang di teliti dengan menggunakan alat analitik yang telah di tentukan,

  Bab V PENUTUP Di dalam bab terakhir ini atau bagian akhir dari penyusunan skripsi ini, penulis menyajikan bagian-bagian dari penutup yaitu kesimpulan saran. Kemudian dalam bagian akhir akan di isi dengan daftar pustaka serta lampiran-lampiran yang dapat mendukung laporan penelitian ini.

  BAB

  n

KAJIAN PUSTAKA

A. Jilbab

1. Pengertian

  Dalam kamus Arab al M unjid Jilbab berarti “Al-Q o m iishu

  

aw issaubul w aasi" yaitu: pakaian lebar atau luas (Mansur, 2003: 1 )

  Dalam kamus al-muhith di sebutkan bahwa Jilbab adalah: Pakaian lebar dan longgar untuk wanita serta dapat menutup pakaian dalam (tsaub) ketika hendak keluar rumah (Arina Qonita, 2001: 10)

  M enurut Al-M uqtadir (2007: xxxix) Jilbab adalah: Titel bagi sekumpulan hukum-hukum sosial yang berhubungan dengan posisi wanita dalam sistem Islam dan yang disyariatkan Allah SWT agar menjadi benteng kokoh yang m am pu melindungi kaum wanita menjadi pagar pelindung, yang mampu melindungi masyarakat dari fitnah, dan menjadi frame work yang mengatur fungsi wanita sebagai pelahir generasi, penbentuk umat masa depan, dan lebih lanjut sebagai penyumbang kemenangan dan kekokohan Islam di muka bumi (Abd al-Muqtadir, 2007: xxix).

  Dalam kehidupan sehari-hari, yaitu pada saat seorang wanita keluar rumah ataupun wanita di dalam rumah bersama pna yang bukan mahramnya maka Islam telah mewajibkan kepada wanita untuk berjilbab. Pakaian wanita yang di wajibkan tersebut adalah: ke Satu memakai khim ar

  13

  kerudung , ke dua jilb a b pakaian luar dan ke tiga tsaub pakaian dalam (Arina Qonita,2Q01: 1)

2. Jilbab yang sesuai dengan syariat Islam

  Dalam buku yang beijudul Wanita Beijilbab vs W anita Pesolek, karangan Al-M uqtadir halaman xxix-xxxi ada delapan syarat yang harus di penuhi agar pakaian bisa di sebut sebagai jilbab syar’i di antaranya:

  a. M enutup seluruh tubuh termasuk wajah dan kedua telapak tangan. Di dasarkan bagian bagian dalam hingga pergelangan tangan, adapun wajah adalah (bagian atas kening) yang di mulai tempat tumbuhnya ram but kepala hingga bawah dagu, dan dari pada firman Allah SWT: Hendaklah m ereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka (Qs. Al-ahzab(33); 59). Jilbab adalah pakaian yang menjulur (sampai menyentuh tanah)yang menutupi seluruh tubuh. Dua telapak tangan cuping telinga yang satu hingga cuping telinga yang lain (Nashiruddin Al-al Bani, 2009: 44)

  b. Terbuat dari bahan kain yang tebal tidak tipis menerawang, karena tujuan hijab adalah menutupi, sehingga jik a tidak menutupi m aka ia tidak bisa di sebut hijab.

  c. Tidak berfungsi sebagai perhiasan, by design atau over decorated dengan beragam warna menyolok yang membuat mata melirik. Di dalam kitab al-kabiri (hal 131) Al Imam Adz-Dzahabi menyatakan dan di antara perbuatan-perbuatan yang seorang wanita di laknat atasnya adalah, menampakkan perhiasan emas dan mutiara yang menempel di

  14

  bawah cadar, memakai parfum seperti misik, anbar dan segala berbau harum jik a keluar rumah mengenakan berbagai kain celup(berwama) kain sutera, atau memakai pakaian ketat namun panjang, semua ini merupakan bentuk tabarruj yang di benci oleh Allah SWT, dan pelakunyapun di benci di dunia dan di akhirat (Nashiruddin Al-al Bani,

  2009:131)

  d. Longgar, tidak ketat, tidak memperlihatkan lekuk-lekuk badan, tidak menonjolkan aurat, dan tidak memperlihatkan bagian-bagian tubuh yang memancing fitnah atau pesona seksual.

  e. Tidak di semprot parfum yang dapat membangkitkan gairah laki-laki.

  Hal ini di dasarkan pada sabda Nabi yang artinya: Sesungguhnya apabila seorang wanita memakai parfum, kemudian melintas di hadapan kaum agar mereka mencium aroma parfumnya, m aka ia adalah wanita pezina.

  f. Tidak menyerupai busana laki-laki.

  Maksudnya, wanita-wanita yang meniru laki-laki dalam berbusana dan bermode, sedangkan laki-laki yang bergaya wanita adalah m ereka yang cara berpakaian, gaya bicara, dan lainya meniru-niru kaum wanita.

  g. Bukan pakaian kebesaran. Hal ini di dasarkan pada sabda Rasulullah SAW: Barang siapa yang mengenakan busana kebesaran di dunia, maka Allah SWT akan mengenakan pakaian kehinaan di hari kiamat, kemudian ia akan menyalakan api di dalamnya. Adapun yang di maksud pakaian kebesaran adalah pakaian yang di maksudkan untuk

  15

  mencari ketenaran dan reputasi di tengah masyarakat, baik busana mahal yang dipakai untuk memamerkan kekayaan ataupun busana gembel yang di pakai untuk zuhud dan riya’.

  h. Tidak mirip dengan pakaian atau busana wanita kafir (Al-Muqtadir, 2007: xxix-xxxi)

3. Manfaat berjilbab a. Menjauhkan wanita dari laki-laki jahil.

  b. Membedakan wanita berakhlaq hina dengan wanita berakhlak mulia.

  c. Mencegah timbulnya fitnah birahi pada kaum laki-laki.

  d. M emelihara kesucian agama wanita yang bersangkutan (M .Thalib.1987:43)

4. Hukum mengenakan jilbab

  Sejak Islam mengenakan jilbab, sejak itu pula Islam mewajibkan jilbab bagi para perempuan. M enurut Al Hafidz Ibn Katsir, perintah tentang kewajiban berjilbab Dalam QS.Al-ahzab:59. Bukan hanya untuk istri-istri Nabi, anak-anak gadis nabi, tetapi juga wanita-wanita yang beriman., Demi kemuliaan mereka sendiri. Dengan mengulurkan jilbabnya, mereka berbeda dengan wanita-wanita jahiliyah dan budak- budak perempuan pada zaman Nabi (Al-Muqtadir,2007:5) Dalam QS.An-Nur ayat 31 di sebutkan:

  16

jl J j l j ! L ijI^ jL li

t i j ' p

  o ^ V s jL lIlT o ’j > J p i j j ^ J ^ i i r j i p T

  .0? - * - ’^ i -f ^ ^ ’, -* TT ' iif i^ " tf-f t, t •* •* ’> , x -:, .*.

  ^ ^ J J ' ^ j c x f t y o ? o ^ ” l » ( A j A rtinya: “K atakanlah kepada wanita yang berim an: H endaklah

m ereka menahan pandangannya, dan m em elihara kehorm atanya, dan

janganlah menam-pakkan perhiasanya, kecuali ya n g (biasa) nam pak dari

padanya. Dan hendaklah m ereka m enutupkan kain kerudung ke dadanya,

dan janganlah menampakkan perhiasanya, kecuali kepada suam i mereka,

atau ayah mereka, atau ayah suam i mereka, atau putra-putra mereka,

atau putra-putra suam i mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka,

atau putra-putra saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara

perem puan mereka, atau w anita-w anita Islam , atau budak-budak ya n g

m ereka m iliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak m empunyai

keinginan (terhadap wanita) aurat wanita. D an janganlah m ereka

m em ukulkan kakinya agar di ketahui perhiasan y a n g m ereka

sem bunyikan. D an bertaubatlah kam u sekalian kepada A llah SWT, hai

orang-orang ya n g berim an supaya kam u beruntung”. (Qs. An-

N uur[24]:31).(D epartem en Agama, 1971:548)

  M enurut Syaikh Abu Bakar al Jaza’iri ayat ini menunjukkan hijab yang paling sempurna dan lebih kuat dari pada ayat sebelumnya, dengan alasan: Picuan fitnah karena mendengar suara gelang kaki perempuan yang memukul-mukul kakinya saat berjalan jauh lebih agistatif dan pada rangsangan fitnah memandang wajah perempuan dan mendengar ucapanya. Apabila ayat ini Allah SWT mengharamkan wanita memukul- mukul kakinya karena khawatir bila suaranya terdengar akan

  17

  menyebabkan fitrah bagi pendengarnya, maka pengharaman memandang wajah perempuan yang merupakan pusat ke elokanya lebih dan sangat di haramkan. (Al-Muqtadir,2007:5)

  Selain ke dua ayat ini, m asih ada ayat-ayat dari Al-Quran yang menjelaskan tentang hukum memakai jilbab yang lain, serta ada pula hadis yang menjadi penguatkan atas perintah tersebut. Salah satunya adalah hadis menurut Abu Dawud yang di riwayatkan oleh Aisyah ra:

  J * c

  • * Artinya:Sem oga A lla h SW T m engasihi kaum w anita m uhajirin generasi pertam a tatkala A llah SW T m enurunkan ayat (dan hendaklah m ereka m enutupkan kain kerudung kedadanya) m ereka langsung m erobek pakaian-pakaian buhm ya, lalu d i gunakan sebagai kerudung

  u h ^ j " & U ,U jV l U M

  (Al-Muqtadir, 2007: 8) 5

5. Tipologi jilbab

  Menurut M. Subhan Zamzami Jilbab adalah: secarik kain untuk menutupi kepala dan rambut perempuan. Jilbab menyuguhkan kepada kita, dua konteks yang berbeda dan saling bertentangan. Suatu waktu, mengenakan jilbab diperlukan usaha keras, sampai-sampai ada bentuk perlawanan.

  18

  a. Jilbab atas alasan teologis Jilbab atas alasan teologis, yaitu, kewajiban agama. M ereka yang mengenakan jilbab ini akan memahaminya sebagai kewajiban yang tidak bisa ditinggalkan. Bentuk jilbab pun sesuai dengan standar- standar syariat, tak hanya sebagai penutup rambut dan kepala, namun menurut sebagian dari mereka—hingga sampai ke dada. Jilbab yang lebar, bila perlu menutupi seluruh tubuh. Perempuan yang mengenakan jilbab seperti ini juga akan berhati-hati bergaul di ruang publik.

  b. Jilbab atas alasan psikologis Alasan psikologis. Perempuan yang berjilbab atas m otif ini, sudah tidak memandang lagi jilbab sebagai kewajiban agama, namun sebagai budaya dan kebiasaan yang bila ditinggalkan, akan membuat suasana hati tidak tenang. Kita bisa menemukan muslimah yang progresif dan liberal masih mengenakan jilbab, karena m o tif kenyamanan psikologis tersebut Bentuk jilbab yang dikenakan berbeda dengan model pertama, dan disesuaikan dengan konteks dan fungsinya Demikian juga dengan gaya hidup yang memakainya, jauh lebih terbuka, dan pergaulan mereka sangat luas, berbeda dari model pertama.

  c. Jilbab modis Jilbab modis, Jilbab sebagai produk dari fesyen. Saya memandang jilbab model ini sebagai jaw aban terhadap tantangan dunia model yang sangat akrab dengan perempuan, namun di sisi lain,

  19

  ada nilai-nilai agama yang berusaha dipertahankan dan sebagai merek dagang. Munculnya outlet-outlet dan acara-acara peragaan busana muslimah, mampu menghadirkan model jilbab dan busana muslimah yang telah melampaui persoalan agama, d. Jilbab politis

  Jilbab politis. Fenomena ini muncul dari kelompok-kelompok Islam yang menggunakan simbol-simbol agama sebagai dagangan politik. Dalam konteks ini, jilbab tidak lagi menjadi persoalan keimanan, kesalehan, dan kesadaran pribadi, namun akan dipaksakan ke ruang publik.

  Saya pribadi, bisa menghormati apabila ada muslimah yang ingin mengenakan jilbab sebagai bentuk keyakinan pribadi, tanpa harus memakai standar pribadi tersebut terhadap orang lain, misalnya, yang memakai jibab lebih soleh dan terhormat dari yang tidak memakai. Jilbab sebagai keyakinan pribadi tak perlu dimusuhi. Bila orang yang berjilbab lebih bagus akhlaqnya dan bisa menjaga perkataan dan perbuatanya.

  Namun yang pasti dan perlu disadari adalah, ia tetaplah sebagai pakaian individu, yang tidak bisa dijadikan sebagai pakaian publik.

  Jilbab sebagai produk budaya, akan senantiasa berubah nilainya jika yang memakai jilbab tidak bisa menjaga perkataan, perbuatan dan tingkahlakunya. Karena banyak anggapan orang yang beijilbab pasti sudah bagus akhlaqnya, tapi tak semua itu benar, karena orang zaman

  2 0

  sekarang mengenakan jilbab hanya karena tuntutan sekolah atau kerja saja, bukan karena kesadaran diri sendiri atau mengikuti syari’at yang ada.( archive.eom/ikbal_alamien@yahoo_groups.com/msg 02615 html, hlm.12-13).

B. Akhlaqul karimah

1. Pengertian

  Secara etimologis Akhlak adalah bentuk jam ak dari khuluk, yang berarti budi pekerti, perangai, tingkah laku atau tabiat (dalam bahasa arab) (Hyas,2007:l)

  Akhlak adalah intuisi yang bersemayam di hati tempat munculnya tindakan-tindakan sukarela, tindakan yang benar atau salah. Jika di bina dengan baik maka perbuatan baiklah yang muncul, itulah yang disebut akhlak yang terpuji misalnya: akhlak lemah lembut, dermawan, sabar, adil. Sedangkan jika di bina dengan salah akhlak yang muncul adalah akhlak yang buruk separti: berhianat, berbohong, kasar, dengki dan sebagainya. Islam menyerukan umat muslim untuk berakhlak yang baik karena Islam memuji akhlak yang baik (M in Hajul Muslim, 2007: 217- 218)

  Dalam Surat Al-Fushilat ayat 34 Allah SWT berfirman;

  2 1 A rtinya: "Tolaklah ( kejahatan itu) dngan cara ya n g lebih baik maka tiba- tiba orang ya n g antaram u dan antara dia ada perm usuhan seolah- olah telah m enjadi tem an ya n g serta”. (Departemen

  Agama, 1971:778)

2. Akhlak Menurut Para Ulama

  a. Imam Alghozali Menurut Imam Alghozali Akhlak adalah Sifat yang tertanam dalam jiw a yang menimbulkan poerbuatan-perbuatan dengan gampang dan mudah, tanpa membutuhkan pemikiran dan pertimbangan (Ilyas,2007:2)

  b. Ibrahim Ani s Menurut Ibrahim Anis Akhlak adalah Sifat yang tertanam dalam jiwa, yang dengannya lahirlah macam-macam perbuatan, baik atau buruk tanpa membutuhkan pemikiran dan pertimbangan. (Ilyas, 2007:2)

  c. Abdul Karim Zaidan Menurut Abdul Karim Zaidan Akhlak adalah nilai-nilai dan sifat-sifat yang tertanam dalam jiw a, yang dengan sorotan dan timbanganya seorang dapat menilai peibuatanya, baik atau buruk, untuk kemudian memilih melakukan atau meninggalkannya (Ilyas, 2007:2)

  2 2

  3. S u m b er A khlak Yang dimaksud sumber Akhlak adalah yang menjadi ukuran baik- buruk atau mulia dan tercela, sebagaimana sumber dari seluruh agama islam sumber akhlaknya adalah A l-Quran dan as-sunnah. Ukuran yang pasti objektif dan universal untuk menentukan baik dan buruk hanyalah Al-Quran dan Sunnah.

  4. M acam -M acam A khlak

  a. Akhlakul Karimah Akhlakul karimah mencakup tiga hal yaitu : Akhlakul karimah kepada Allah SWT, kepada sesama manusia, dan kepada makhluk lain.

  Ketiga cakupan akhlak tersebut masing masing perlu kita pelajari dan kita amalkan dalam kehidupan sehari hari(Abdul Halim,2000:43) 1) Akhlaqul Karimah Kepada Allah SWT

  Yang dimaksut berakhlakul karimah pada Allah SWT adalah penghambaan diri sepenuhnya pada Allah SWT yang dapat tercermin dalam bentuk perbuatan (Abdul Halim,2000:45-88) misalnya: a) Membenarkan segala firmaanya, seperti yang tertera dalam ayat berikut:

  A rtinya: kitab (Al-Q ur ’an) ini sam a sekali tidak ada keraguan di dalamnya.(Qs.Al-Baqarah:2)(Depa.rtemQi\ Agama,1971:8)

  23 b) M enaati segala perintahnya dan menjauhi laranganya.

  c) Selalu mengingat Allah SWT, seperti yang tertera dalam QS.Al-Ahzab 41:

  j \

  4 2»T 1 oyfr t f e orang-orang ya n g berim an ingatlah A llah SW T dengan ingat yang sebanyak-banyaknya.

  (Departemen Agama, 1971:674) 2) Akhlaqul Karimah Pada Sesama M anusia

  Akhlaqul karimah terhadap sesama manusia adalah wujud keluhuran budi dalam menempatkan diri sendiri dengan orang lain, pada posisi yang tepat, beberapa contohnya adalah sebagai berikut: a) Menghormati Para Nabi Dan Rosul.

  Seperti Firman Allah SWT: , i*

  0 & & + * j ’ J * - * ’ U *? jr* ^ *3 r e l v S J l j

  © i b % # A rtinya: “dan tidaklah kam i(allah)m engutus p a ra rosul untuk m emberikan berita gem bira dan m em beri peringatan(Q S.al- an ’a7n;4S)(Departemen Agama, 1971:194)

  b) Menghormati Para Ulama Seperti Firman Allah SWT:

  _ » *

  ’f $ ,t z*.

  • lO J'JiS ' j

  <Uil ^ j l I j u L iT a j l l f ^ aJdi U -ji

  24 Artinya:

  “Dan dem ikian (pula) di antara m anusia binatang-

  binatang m elata dan binatang-binatang ternak ada ya n g berm acam -m acam warnanya (dan jenisnya). Sesungguhnya yang p a lin g takut pada A llah SW T diantara ham ba-ham banya hanyalah para ulam a Sesungguhnya A llah m aha perkasa lagei maha pengam pun ” (Departemen Agama, 1971:700)

  c) Beibakti Pada Orang Tua Ini adalah salah satu pokok dari akhlaqul karimah terhadap sesama manusia yang harus di tegaskan seperti firman

  Allah SWT QS. An N isa’ 36:

  A rtinya: “Sem bahlah A llah dan janganlah kam u m em persekutukan-Nya dengan sesuatitpuru D an berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-herabat, anak-anak yatim , orang-orang m iskin, tetangga ya n g dekat, dan tetangga ya n g ja u h , tem an sejaw at ibnu sabil, dan ham ba sahayamu.

  Sesungguhnya A llah tidak m enyukai orang-orang ya n g som bong dan m em bangga-banggakan diri. ’’(Departemen

  Agama, 1971:124) Bunyi kalimat ini sama persis dalam empat ayat dan semuanya di awali dengan kalimat perintah. Itu menandakan

  • - 25

  pentingnya kita berbakti pada orang tua (Abdul Halim ,2000:102-103)

5. Hubungan Akhlaq

  Hubungan akhlaq menurut sifatnya di bagi menjadi dua yaitu akhlaq hubungan vertical dan akhlak hubungan horizontal, a. Akhlaq hubungan vertikal

  Yang di maksud akhlaq hubungan vertical adalah hubungan akhlaq antara yang tinggi dan yang rendah atau atas dengan bawah.

  Atas dan bawah ini bukan pemahaman secara nyata atau hakiki, akan tetapi lebih pada lebih pada makna majazi (M. Alaika Salamullah, 2008: 3) Beberapa contoh akhlaq hubungan vertikal yaitu: 1) Akhlak kepada Allah SWT.

  a) Beribadah pada Allah SWT.

  b) Cinta pada Allah SWT.

  c) Mengesakan Allah SWT.

  d) Bersyukur pada Allah SWT.

  e) Takut pada Allah SWT. 2) Akhlaq pada Nabi Muhammad SAW seperti: a) Mengimani dan menjalankan ajaran Rasul allah SAW.

  b) Mencintai Rasulullah SAW.

  c) Mencintai Rasulallah SAW.

  d) Meneladani akhlaq Rasulullah SAW.

  26 e) Mengikuti sunah Rasulullah SAW dan menjauhibid’ah.

  3) Akhlaq kepada orang tua seperti:

  a) Mencukupi kebutuhan orang tua

  b) Melayani orang tua jik a di perlukan

  c) Memenuhi panggilan orang tua

  d) Patuh menjalankan perintah orang tua

  e) Berbicara sopan danlemah lembut pada orang tua

  f) Menghormati orang tua

  g) Berbaktipada orang tua yang sudah meninggal Ketiga akhlaq di atas adalah yang paling utama. Selain ketiga akhlaq akhlaq di atas ada lagi beberapa hubungan akhlaq vertikal lainya yaitu:

  a) Akhlaq antara orang tua dan anak

  b) Akhlaq antara guru dan murid

  c) Akhlaq antara ulama dan umat

  d) Akhlaq antara pemimpin dan umat

  e) Akhlaq antara majikan dan pekerja

  f) Akhlaq pada yang lebih tua dan lebih muda dan g) Akhlaq kepada kaum yang terpinggirkan.

  Islam menyajikan tuntunan yang elok mengenai cara berinteraksi atau hubungan dengan yang berada di atas dan di bawah (vertikal) semuanya adalah makhluq Allah SWT yang harus di

  27

  perlakukan secara manusiawi sehingga tercipta pola hubungan yang selaras harmonis dan seimbang antara keduanya(atas dan bawah), b. Akhlak hubungan horisontal

  Kebalikan dari vertikal, akhlaq hubungan horisontal adalah hubungan akhlaq dengan sesama atau hubungan yang setara. Beberapa contoh akhlaq hubungan horisontal yaitu:

  1) Akhlaq terhadap diri sendiri 2) Akhlaq terhadap binatang 3) Akhlaq terhadap alam 4) Akhlaq terhadap kerabat

  5) Akhlaq terhadap tetangga 6) Akhlaq terhadap fakir miskin 7) Akhlaq terhadap teman 8) Akhlaq terhadap anak yatim 9) Akhlaq terhadap orang cacat.

  Islam mengatur segala macam aspek kehidupan manusia dengan makhluk lainya, dan manusia wajib menaati segala ketentuan yang telah di gariskan oleh Allah SWT dan RasulNya agar tercipta hubungan yang harmonis. Hubungan akhlaq ini memiliki aturan atau ketentuan yang telah diatur dalam al-qur’an yaitu dalam ayat berikut:

  28 l '

  o & '

  • * * . ' ' ' V. ' , a , f o , o . * o

  i k air ju» « % j , w > \ 'js s \

    • - o * : *

   Artinya: H ai orang-orang ya n g berim an! M asuklah kedalam islam secara keseluruhan dan ja nganlah kam u ikuti langkah- langkah setan sungguh ia m usuh ya n g nyata bagimu(Qs. A l- Baqarah(208): 2008)(Pepartcm en Agam a,1971:50)