PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG PELAYANAN PERPUSTAKAAN DAN BUDAYA MEMBACA TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI IPS MAN KOTABUMI LAMPUNG UTARA TAHUN PELAJARAN 2010/2011

(1)

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG PELAYANAN PERPUSTAKAAN DAN BUDAYA MEMBACA TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI

SISWA KELAS XI IPS MAN KOTABUMI LAMPUNG UTARA TAHUN

PELAJARAN 2010/2011 Oleh

NURAINI WIGATI

Hasil adalah perubahan tingkah laku atau proses dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak mengerti menjadi mengerti setelah mengikuti kegiatan belajar. Hasil belajar merupakan hasil yang dicapai siswa berupa tambahan pengetahuan baru, pengalaman, dan latihan yang diwujudkan dalam bentuk nilai dari guru kepada muridnya dalam jangka waktu tertentu. Berhasil atau tidaknya seseorang dalam belajar disebabkan beberapa faktor yang mempengaruhi pencapaian hasil belajar yaitu yang berasal dari dalam maupun dari luar dirinya.

Permasalahan dalam penelitian s pengaruh persepsi siswa tentang pelayanan perpustakaan dan budaya membaca terhadap hasil belajar siswa

penelitian ini adalah: (1) Untuk mengetahui pengaruh persepsi siswa tentang pelayanan perpustakaan terhadap hasil belajar ekonomi. (2) Untuk mengetahui pengaruh budaya membaca terhadap hasil belajar ekonomi. (3) Untuk mengetahui pengaruh persepsi siswa tentang pelayanan perpustakaan dan budaya membaca


(2)

semester ganjil MAN Kotabumi Lampung Utara sebanyak empat kelas dengan jumlah seluruh siswa 137 siswa. Teknik pengambilan sampel yaituproporsional random samplingdengan menggunakan rumusCochrandidapat sebanyak 102 siswa. Metode yang digunakan adalahdeskriftif verifikatifdengan menggunakanex post factodansurvey.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa, ada pengaruh yang signifikan persepsi siswa tentang pelayanan perpustakaan dan budaya membaca terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas XI IPS di MAN Kotabumi Lampung Utara Tahun Pelajaran 2010/2011, yang ditujukan denganregresi linier multiplediperoleh R2= 0,481 pada taraf signifikansi 0,05 atau pengaruhnya sebesar 48,10 %. Berdasarkan analisis data diperoleh Fhitung45,841 > Ftabel 3,088, ini berarti thitung> ttable.

Saran berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar siswa, hendaknya guru memperhatikan pelayanan perpustakaan dan menambah referensi buku-buku pelajaran agar siswa lebih senang berkunjung keperpustakaan. Budaya membaca yang teratur akan membantu siswa dalam

memahami materi pelajaran yang diajarakan. Hendaknya pihak sekolah memberikan pelayanan perpustakaan yang baik, meningkatkan cara mendidik, sarana dan

prasarana, kedisplinan, relasi yang baik antara guru dan siswa, sehingga dapat membantu meningkatkan hasil belajar siswa.


(3)

1. Nama : Nuraini Wigati 2. NPM : 0743031028

3. Program Studi : Pendidikan Ekonomi

4. Alamat : Jl. Abdul Muis Gg. Melati No. 8 A Asrama Safitri Gedung Meneng Bandar Lampung

Dengan ini menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebut dalam daftar pustaka.

Bandar Lampung. Februari 2012 Yang Membuat Pernyataan

Nuraini Wigati 0743031028


(4)

Penulis dilahirkan di Klaten Jawa Tengah, pada tanggal 05 Mei 1988. Penulis merupakan anak ketiga dari tiga bersaudara dari pasangan Bapak Muhyidin Widodo dan Ibu Suyanti.

Penulis menyelesaikan pendidikan dasar di SD Negeri 4 Kotabumi Lampung Utara pada tahun 2001. Pada tahun 2004, penulis menyelesaikan pendidikan menengah pertama di SMP Negeri 1 Kotabumi Lampung Utara dan

menyelesaikan pendidikan menengah atas di MA Negeri Kotabumi Lampung Utara pada tahun 2007. Pada tahun 2007, penulis diterima sebagai mahasiswa Pendidikan Ekonomi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

Penulis melaksanakan Program Kuliah Kerja Lapangan (KKL) dengan rute Lampung- Surabaya- Denpasar Bali- Djogjakarta pada tahun 2010 dan

melaksanakan Program Pengalaman Lapangan (PPL) di SMP Negeri 6 Bandar Lampung pada tahun 2011. Selama kuliah penulis pernah menjadi salah satu anggota Tim Pemantau Independen (TPI) dalam pelaksanan Ujian Nasional (UN) pada tahun 2009 dan 2010.


(5)

SISWA KELAS XI IPS MAN KOTABUMI LAMPUNG UTARA TAHUN

PELAJARAN 2010/2011 (Skripsi)

Oleh

NURAINI WIGATI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2012


(6)

SISWA KELAS XI IPS MAN KOTABUMI LAMPUNG UTARA TAHUN

PELAJARAN 2010/2011 (Skripsi)

Oleh

Nuraini Wigati

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Program Studi Pendidikan Ekonomi

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2012


(7)

BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI IPS MAN KOTABUMI LAMPUNG UTARA TAHUN PELAJARAN 2010/2011

Nama Mahasiswa :

Nuraini Wigati

Nomor Pokok Mahasiswa : 0743031028

Program Studi : Pendidikan Ekonomi

Jurusan : Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

MENYETUJUI

1. KOMISI PEMBIMBING

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. R. Gunawan S., S.Pd., S.E., M.M. Drs. Hi. Nurdin, M.Si NIP 19600808 198603 1 003 NIP 19600817 198603 1 003

2. MENGETAHUI,

Ketua Jurusan Ketua Program Studi

Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Pendidikan Ekonomi

Drs. Iskandar Syah, M.H. Drs. Hi. Nurdin, M.Si. NIP. 19571011 198703 1 001 NIP. 19600817 198603 1 003


(8)

1. Tim Penguji

Ketua :Dr. R Gunawan S, S,Pd., S.E., M.M ...

Penguji :Drs. I Komang Winatha, M.Si. ...

Sekretaris :Drs. Hi. Nurdin, M.Si ...

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. Hi. Bujang Rahman, M. Si. NIP. 19600315 198503 1 003


(9)

Terucap syukur yang mendalam kepada Allah SWT,

ku persembahkan skripsi ini sebagai tanda cinta, kasih sayang, dan baktiku kepada :

Bapak Muhyidin Widodo dan mamak Suyanti tercinta yang telah membesarkanku dengan penuh kesabaran. Terimakasih atas tangan

yang tak pernah berhenti menadah untuk mendo akanku, atas harapan dan kepercayaan yang tak pernah hilang untukku, atas senyuman yang menjadi penyemangatku dan atas jiwa untuk cinta,

kasih sayang, dan pengorbananmu untukku, anakmu.

Keluarga ku tersayang Mas Heri, Mas Tanto, Mbak Rina, Mbak Sri, terimaksih atas doa, kasih sayang dan dukungan yang telah kalian

berikan pada ku,,,

Ponakan-ponakan ku tersayang, Mas Lintang, Dek Arya, Dek Galih, dan Nduk Cherly, yang telah memberikan kecerian dengan kelucuan-kelucuan kalian, membuat bulek terhibur dan dapat

menghilangkan kepenataan...

Sahabat-sahabat ku terkasih dan tersayang Ukhti, Sugiarti, Supiyanti (ti4) terimakasih untuk semua yang telah kita lalui selama

ini, baik suka maupun duka yang telah kita lalui ...

Seseorang yang kelak menjadi pendamping ku nanti

Para pengajar dan pembimbing yang ku hormati.


(10)

I believe, I Can Be.

(Nuraini)

Jangan pernah berkata ya Alloh masalah ku ini begitu besar,

tapi katakana lah wahai masalah Alloh ku maha besar.

(Arifin Nugroho)

Tersenyum lah sejenak dalam kepenatan,

agar dapat memberikan ketenagan hati dan kesejukan jiwa.

(Wigati)


(11)

(12)

Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena berkat nikmat dan hidayah-Nya Pengaruh persepsi siswa tentang pelayanan

perpustakaan dan budaya membaca terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas XI IPS MAN Kotabumi Lampung Utara tahun pelajaran

diselesaikan dengan baik.

Dalam penyusunan skripsi ini penulis banyak sekali mendapat bantuan,

bimbingan, motivasi, doa dan saran dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Hi. Bujang Rahman, M. Si., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan yang telah memberikan kemudahan dalam

menyelesaikan skripsi.

2. Bapak Dr. M. Thoha B. S. Jaya, M. Si, selaku Pembantu Dekan 1 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung. 3. Bapak Drs. Arwin Ahmad, M.Si., selaku Pembantu Dekan II Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

4. Bapak Drs. Iskandarsyah, M. H., selaku Pembantu Dekan III Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas lampung yang telah memberikan kemudahan dalam menyelesaikan skripsi

5. Bapak Drs. Iskandarsyah, M. H., selaku ketua jurusan IPS Fakultas Keguruan dan Ilmu pendidikan Universitas Lampung.

6. Bapak Drs. Hi. Nurdin, M. Si., selaku ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi sekaligus Pembimbing Akademik dan Pembimbing II yang telah


(13)

7. Bapak Dr. Raden Gunawan Sudarmanto, S. Pd, S. E., M. M., selaku pembimbing I yang telah membantu, membimbing, memberikan saran dan mencurahkan waktunya dalam membimbing penulis dengan penuh

kesabaran.

8. Bapak Drs. I Komang Winatha, M. Si., selaku pembahas yang telah memberikan banyak arahan dan masukkan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi.

9. Bapak Drs. Totong Sunardi, M.M., selaku Kepala MAN Kotabumi Lampung Utara yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melaksanakan penelitian di sekolah tersebut.

10. Bapak dan Ibu dosen FKIP khususnya Program Studi Pendidikan Ekonomi terima kasih atas ilmu yang diberikan.

11. Sahabat-sahabat terbaik ku, Ukhti, Sugiarti, Supiyanti (ti4) terimakasih untuk semua kenagan indah yang telah kalian berikan pada ku. Semoga kecerian dan kesedihan yang telah kita lalui bersama, menjadi doa untuk kita semua.

12. A.P. Weleh-weleh makasih atas doa dan dukungannya, dan selalu sabar mendengarkan keluh kesah ku, selama pembuatan karya kecil ku ini. 13. Teman-teman angkatan 2007: Sri, Eva, Erna, Sulis, Ucha, Else, Rofiqoh,

Rohmila, Wahyu, Suliyah, Wuri, Silvia, Kadek, Enti, Desi, Mevi, Putu Ayu, Ade, Emi, Pujirahayu, Septi, Elya, Mulya, Dwi, Aline, Ari, Hendri, Hendri, Hanafi, Doni, Arius, Mujahidin terimakasih atas semuanya.


(14)

15. Keluarga kecil ku di Asrama Safitri, Heni Uni Vivi, Eka, Era, Mimi, Lia, Tantri, Nining. Terimakasih atas kebersamaan yang telah kalian bagi bersama ku.

16. enemani kemana pun aku

berada sehingga terselesaikan skripsi ku.

17. Sobat-sobat PPL Mas Agus, Mas Gustian, Rido, Yugo,Vina, Devi, Ozi, Risna, Kiki, Eka, Makasih atas pengalaman yang kalian berikan dalam waktu singkat, Siswa MAN Kotabumi Lampung Utara, atas penghargaan, dukungan dan doanya.

18. Semua pihak yang telah membantu penyelesaian studi ku.

Penulis berhadap semoga segala bantuan yang telah diberikan mendapat balasan dari Tuhan Yang Maha Esa. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua orang.

Bandar Lampung, Februari 2012 Penulis.


(15)

Bab I ini akan dibahas beberapa hal mengenai latar belakang masalah, identifikasi masalah dan pembatasan masalah. Hal lain yang perlu juga akan dibahas dalam bab ini yaitu rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian dan ruang lingkup penelitian. Adapun pembahasan secara lebih rinci dan jelas ditunjukkan pada bagian-bagian berikut ini.

A. Latar Belakang

Hampir semua orang dikenai pendidikan dan melaksanakan pendidikan. Sebab pendidikan tidak pernah terpisah dengan kehidupan manusia. Anak-anak

menerima pendidikan dari orang tuanya dan manakala anak ini sudah dewasa dan berkeluarga mereka juga akan mendidik anak-anaknya. Begitu juga di sekolah dan di perguruan tinggi, para siswa dan mahasiswa dididik oleh guru dan dosen. Penyelenggaraan pendidikan tidak dapat dilepaskan dari profesionalisasi pendidik. Sebab yang menjadi penyelenggara pendidikan adalah para pendidik juga, yang dimaksud dengan penyelenggara adalah mereka yang menduduki jabatan struktural, seperti kepala sekolah, guru, dan staf karyawan yang lainnya. Salah satu lembaga pendidikan formal adalah sekolah menengah atas atau SMA yang mempunyai tujuan untuk dapat menciptakan atau menyiapkan peserta didik yang mampu melanjutkan kejenjang yang lebih tinggi yaitu perguruan tinggi dan mampu bersaing untuk dapat masuk ke perguruan tinggi ternama. Salah satu


(16)

wujud yang dilakukan oleh pihak sekolah adalah mengikutsertakan siswa dalam proses belajar mengajar, maka pada akhir semester diadakan evaluasi untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa pada materi pelajaran yang telah dipelajari selama proses belajar mengajar. Dari hasil evaluasi tersebut, sehingga guru dapat memberikan penilaian terhadap hasil belajar yang telah dicapai oleh siswa selama proses kegiatan belajar mengajar. Salah satu sekolah menengah atas yang selalu berupaya meningkatkan hasil akademik, dan pembelajaran moral dan budi pekerti adalah MAN Kotabumi Lampung Utara. Sekolah yang telah berdiri sejak puluhan tahun yang lalu, yang selalu berupaya untuk menjadi sekolah terbaik dalam mencetak lulusan yang berwawasan, berkualitas, bermoral dan berakhlak mulia.

Sekolah yang selalu berupaya dan berhasil meluluskan semua siswanya pada setiap ujian nasional ini memang berusaha dan berkomitmen menjadi salah satu sekolah madrasah unggulan yang bukan hanya unggul dalam sisi pengetahuan intelektual saja, tapi juga berusaha mengajarkan dan membimbing para siswa nya agar memiliki moral dan berakhlak mulia. Salah satu bentuk yang diwujudkan oleh sekolah guna peningkatan mutu dan kualitas para siswa adalah menyediakan fasilitas yang dapat mendukung guna terciptanya proses kegiatan belajar mengajar yang efektif dan efesien. Mulai dari menyediakan sarana dan prasarana yang dapat mendukung proses kegiatan belajar mengajar, seperti ruang kelas yang memadai, laboraturim, perpustakaan, ruang UKS, ruang kegiatan ekstrakulikuler, ruang TU, ruang guru, mushola, lapangan voli yang memadai, dan juga lapangan parkir yang luas karena sebagian siswa telah membawa kendaraan bermotor. Ketersediaan dan kelengkapan sarana dan prasarana ini adalah dimaksudkan untuk menunjang dan menciptakan rasa nyaman terhadap siswa selama proses kegiatan belajar


(17)

kegiatan belajar mengajar. Bukan hanya sarana dan prasarana belajar saja yang diberikan pihak sekolah secara baik dan nyaman, tapi juga di dukung dengan lokasi sekolah yang beralamatkan di Jalan Perintis Candimas Kotabumi Lampung Utara ini memiliki lokasi yang strategis, karena dapat diakses dengan kendaraan umum, jauh dari pusat keramaian kota dan treletak di lingkungan sekolah yang asri dan nyaman.

Selain kelengkapan sarana dan prasaran belajar di sekolah dan lokasi sekolah yang strategis. Sekolah ini juga memiliki tenaga pengajar dan berbagai pelayanan. Tenaga pengajar di sini adalah seorang guru sebagai tenaga pengajar, dimana tenaga pengajar di sekolah ini tidak seluruhnya lulusan dari FKIP ada beberapa yang tidak dari lulusan FKIP. Dan juga kelengkapan fasilitas dan pelayanan yang diberikan oleh pihak sekolah, salah satunya pelayanan dalam bidang perpustakaan yang mana dalam hal ini perpustakaan merupakan faslitas yang juga tidak kalah pentingnya dari seorang pengajar, dimana di perpustakaan ini siswa dapat mencari dan menambah ilmu yang telah diberikan oleh guru.

Namun, pada kenyataannya ketersediaan belajar, pelayanan perpustakan dan tenaga mengajar yang kompeten tersebut. Ternyata tak pula lantas dapat membuat hasil belajar siswa MAN Kotabumi Lampung Utara dapat memberikan hasil yang memuaskan. Dan dalam kenyataannya masih banyak siswa yang memiliki nilai mata pelajaran di bawah standar yang akan dicapai khususnya pada mata pelajaran ekonomi, ternyata hal ini berbanding terbalik dengan kenyataan bahwa dimana adanya sarana belajar yang memadai, dan fasilitas pelayanan perpustakaan oleh pihak sekolah ternyata belum mampu membuat siswanya berhasil dalam mata pelajaran ekonomi.


(18)

Berdasarkan hasil penelitian pendahuluan yang telah dilaksanakan di MAN Kotabumi Lampung Utara dan keterangan guru bidang studi, diketahui hasil belajar siswa sebagai berikut

Tabel 1. Hasil Ujian Semester Mata Pelajaran Ekonomi Siswa XI IPS Semester Ganjil di MAN Kotabumi Lampung Utara Tahun Pelajaran 2010/2011

No Kelas Nilai Jumlah

siswa

00 69 70

1. XI IPS 1 30 5 35

2. XI IPS 2 23 10 33

3. XI IPS 3 21 14 35

4. XI IPS 4 26 8 34

Jumlah

Siswa 100 37 137

% 72,99 % 27,01 % 100 %

Sumber: Guru Mata Pelajaran Ekonomi MAN Kotabumi Lampung Utara

Berdasarkan Tabel 1 di atas, hasil belajar siswa masih bervariasi dari nilai yang tertinggi sampai nilai yang terendah. Dan secara umum nilai siswa dalam pelajaran ekonomi masih tergolong rendah, yaitu dari seluruh jumlah siswa

sebanyak 137 adalah 37 orang siswa atau 27,01% berarti sebanyak 100 orang siswa atau 72,99 artinya siswa tersebut memperoleh nilai yang tergolong rendah. Berdasarkan standar ketuntasan di MAN Kotabumi Lampung Utara bahwa siswa yang dianggap memiliki ketuntasan belajar apabila telah memperoleh nilai 70 ke atas, sehingga dapat disimpulkan 100 siswa atau 72,99% siswa belum tuntas belajar.

Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar ekonomi siswa kelas XI IPS MAN Kotabumi Lampung Utara tahun pelajaran 2010/2011 relatif rendah. Hal ini didukung oleh pendapat Djamarah, (2000: 18) apabila bahan pelajaran yang diajarkan kurang dari 65% dikuasai oleh siswa maka persentase keberhasilan siswa pada mata pelajaran tersebut tergolong rendah. Hal tersebut yang mendasari peneliti melakukan penelitian di MAN Kotabumi Lampung Utara.


(19)

Berdasarkan penelitian pendahulan yang telah dilakukan, ternyata proses kegiatan belajar di MAN Kotabumi kurang optimal, dan juga siswa kurang memanfaatkan fasilitas yang diberikan oleh pihak sekolah, salah satunya adalah kurang

memanfaatkan pelayanan yang telah diberikan oleh perpustakaan. Hal tersebut terlihat pada saat jam-jam kosong siswa memanfaatkan jam kosong tersebut tidak untuk ke perpustaakan, melainkan sebaliknya sembunyi-sembunyi untuk pergi kekantin dan keluar masuk ruangan, dikarenakan letak perpustakaan yang kurang strategis dan jauh dari pusat kegiatan siswa, sehingga membuat siswa malas untuk pergi ke perpustakaan, selain itu juga letak perpustakaan yang kurang kondusif, dimana lokasi perpustakaan dekat perlintasan kereta api. Budaya membaca atau kebiasaan siswa dalam membaca buku pelajaran pun masih terlihat rendah, hal tersebut terlihat pada saat di kelas siswa lebih asik bercerita dengan sesama teman, dibandingkan membaca kembali buku pelajaran dan materi pelajaran yang telah diberikan oleh guru.

Rendahnya hasil belajar ekonomi teresbut diduga karena adanya beberapa faktor. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar salah satunya diduga berasal dari kelengkapan pelayanan fasilitas yang diberikan oleh pihak sekolah, salah satunya yaitu pelayanan perpustakaan. Perpustakaan sekolah dapat bermanfaat apabila benar-benar memperlancar pencapaian tujuan proses belajar-mengajar di sekolah. Indikasi manfaat tersebut tidak hanya berupa tingginya hasil siswa, tetapi lebih jauh lagi, antara lain adalah siswa mampu mencari, menemukan, menyaring dan menilai informasi, agar siswa terbiasa belajar mandiri, siswa terlatih kearah yang lebih bertanggungjawab, siswa selalu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Membaca buku yang ada di perpustakaan adalah salah satu cara yang paling tepat bagi siswa untuk memperkaya ilmu pengetahuan dan teknologi,


(20)

karena buku yang dipinjam di perpustakaan dapat dibaca dimanapun dan

kapanpun tanpa memerlukan waktu khusus sehingga tidak menyita waktu untuk kegiatan lain.

Hasil adalah kegiatan yang telah dilakukan oleh siswa, dari kemampuan para peserta didik. Hasil belajar dinyatakan dalam bentuk skor atau angka yang diberikan oleh guru yang didasarkan atas pengamatan atau tes yang telah dilakukan. Penilaian hasil belajar didasarkan pada tiga ranah penelitian yaitu ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Hamalik (2008: 84) yang menyatakan hasil adalah perubahan tingkah laku yang diharapkan para murid setelah

dilakukan proses belajar mengajar.

Salah satu faktor yang diduga mempengaruhi hasil belajar siswa adalah pelayanan perpustakaan. Pelayanan perpustakaan adalah pelayanan yang melayani dan menyongsong pembaca, ingin mengetahui kebutuhan pengunjung dan melayani kebutuhan pengunjung.Tidak ada perpustakaan jika tidak ada pelayanan, karena itu perpustakaan identik dengan pelayanan. Agar tanggap terhadap kepentingan pembacanya, perpustakakan harus menyediakan bahan-bahan pustaka sewaktu-waktu diperlukan.

Perpustakan dalam memberikan pelayanannya perlu memperhatikan ketepatan dan kemanfaatan perpustakaan sebagai salah satu faktor yang mendukung hasil siswa. Dan berusaha memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya kepada siswa yang berkunjung agar para siswa merasa nyaman dan betah berada di dalam perpustakaan. Supriyadi, dalam Ibrahim (2009:


(21)

mengajar di lembaga pendidikan formal tingkat sekolah baik sekolah dasar maupun sekolah menengah, baik sekolah umum maupun sekolah lanjutan.

Selain itu faktor dari luar diri siswa pun yang diduga dapat mempengaruhi hasil belajar siswa adalah faktor budaya atau kebiasaan membaca pada diri siswa, yaitu budaya membaca. Budaya membaca adalah kegiatan yang paling banyak

dilakukan selama menuntut ilmu di sekolah atau di perguruan tinggi. Hampir setiap hari keharusan membaca buku itu dilakukan. Bahkan setiap ada kesempatan sebaiknya digunkan untuk membaca buku. Masalah membaca merupakan

kaharusan bagi setiap siswa, memang tidak diragukan lagi, tetapi persoalan cara membaca yang baik dan efisien merupakan masalah bagi para siswa. Cukup banyak siswa yang mengeluh akibat apa yang dibaca kurang memberikan hasil belajar yang memuaskan. Menurut Broto dalam Mulyono (2003: 200),

berpendapat bahwa membaca bukan hanya mengucapkan bahasa tulisan atau lambang bunyi bahasa, melainkan juga menanggapi dan memahami isi bahasa tulisan.

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka perlu dilakukan penelitian dengan judul yaitu Pengaruh persepsi siswa tentang pelayanan perpustakaan dan budaya membaca terhadap hasil belajar siswa kelas XI IPS MAN Kotabumi Lampung Utara Tahun Pelajaran 2010/2011 .

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka masalah dalam penelitain ini dapat diidentifikasikan beberapa permaslahan yang berpengaruh terhadap keberhasilan belajar siswa sebagai berikut


(22)

1. Rendahnya perhatian siswa ketika sedang mengikuti proses kegiatan belajar mengajar.

2. Sebagian besar guru MAN Kotabumi Lampung Utara masih lulusan S1. 3. Ada sebagian guru MAN Kotabumi Lampung Utara yang bukan dari

lulusan FKIP.

4. Pelayanan perpustakaan di MAN Kotabumi Lampung Utara dirasakan kurang oleh siswa.

5. Siswa kurang optimal dalam memanfaatkan fasilitas yang diberikan oleh pihak sekolah.

6. Letak perpustakaan MAN Kotabumi Lampung Utara yang kurang strategis.

7. Lingkungan perpustakaan sekolah yang kurang kondusif. 8. Jumlah kunjungan siswa ke perpustakaan masih sedikit.

9. Pelayanan yang diberikan oleh perpustakaan tidak didukung dengan sarana yang memadai.

10. Siswa kurang memanfaatkan jam pelajaran kosong untuk membaca ulang buku pelajaran.

11. Masih rendahnya kebiasaan siswa dalam membaca buku pelajaran. 12. Terbatasnya buku pelajaran yang dimilki oleh siswa

13. Sebagian kecil siswa belum mencapai KKM.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah maka penelitian ini dibatasi pada persepsi siswa tentang pelayanan perpustakaan (X1), budaya membaca (X2), dan hasil belajar ekonomi (Y).


(23)

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan permasalahan tersebut maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah

1. Apakah ada pengaruh persepsi siswa tentang pelayanan perpustakaan terhadap hasil belajar ekonomi pada siswa XI IPS MAN Kotabumi Lampung Utara tahun pelajaran 2010/2011?

2. Apakah ada pengaruh budaya membaca terhadap hasil belajar ekonomi pada siswa XI IPS MAN Kotabumi Lampung Utara tahun pelajaran 2010/2011?

3. Apakah ada pengaruh persepsi siswa tentang pelayanan perpustakaan dan budaya membaca terhadap hasil belajar ekonomi pada siswa XI IPS MAN Kotabumi Lampung Utara tahun pelajaran 2010/2011?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah

1. Untuk mengetahui pengaruh persepsi siswa tentang pelayanan

perpustakaan terhadap hasil belajar ekonomi pada siswa kelas XI IPS MAN Kotabumi Lampung Utara tahun pelajaran 2010/2011.

2. Untuk mengetahui pengaruh budaya membaca terhadap hasil belajar ekonomi pada siswa kelas XI IPS MAN Kotabumi Lampung Utara tahun pelajaran 2010/2011.

3. Untuk mengetahui pengaruh persepsi siswa tentang pelayanan


(24)

siswa kelas XI IPS MAN Kotabumi Lampung Utara tahun pelajaran 2010/2011.

F. Kegunaan Penelitian

1. Secara teoritis, memberikan informasi bagi peneliti, dan untuk mengembangkan pengetahuan khususnya tentang pendidikan. 2. Secara praktis, penelitian ini digunakan bagi

a. Siswa sebagai salah satu cara untuk mengetahui presentase pengaruh pelayanan perpustakaan dan budaya membaca terhadap hasil belajar. b. Guru sebagai mediasi untuk memotivasi serta mendukung kegiatan

budaya membaca sebagai kegiatan belajar dan penunjang proses belajar mengajar yang terdapat di sekolah tersebut.

c. Bahan informasi dan referensi untuk perpustakaan, serta bagi para peneliti yang ada kaitannnya dengan penelitian ini.

G. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup dalam penelitian ini yaitu 1. Ruang lingkup subjek penelitian

Seluruh siswa kelas XI IPS MAN Kotabumi Lampung Utara tahun pelajaran 2010/2011.

2. Ruang lingkup objek penelitian

Persepsi siswa tentang pelayanan perpustakaan, budaya membaca,dengan hasil belajar siswa kelas XI IPS MAN Kotabumi Lampung Utara tahun pelajaran 2010/2011.


(25)

3. Ruang lingkup waktu penelitian Tahun pelajaran 2010/2011. 4. Ruang lingkup tempat penelitian

Ruang lingkup tempat penelitian ini adalah MAN Kotabumi Lampung Utara.


(26)

Bagian bab II terdiri atas tinjauan pustaka, hasil penelitian yang relevan kerangka pikir, dan hipotesis. Sebelum analisis kritis dan komparatif terhadap teori-teori dan hasil penelitian yang relevan dengan semua variabel yang diteliti, selanjutnya penelitian dapat melakukan kesimpulan sementara. Perpaduan sintesa antara variabel satu dengan variabel yang lain akan menghasilkan kerangka pikir yang selanjutnya dapat digunakan untuk merumuskan hipotesis.

A. Tinjauan Pustaka

Tinjauan pustaka ini, akan membahas teori-teori yang mendasari tentang hasil belajar, persepsi siswa terhadap pelayanan perpustakaan dan budaya membaca. Dan juga menjelaskan teori-teori yang mempengaruhi antara persepsi siswa tentang pelayanan perpustakaan terhadap hasil belajar dan budaya membaca terhadap pretasi belajar.

1. Hasil Belajar

Setiap siswa yang melakukan kegiatan belajar akan selalu ingin mendapatkan dan mengetahui hasil dan hasil belajarnya selama ini. Untuk dapat mengetahui hasil dari proses belajar tersebut, dapat dilakukan dengan cara menyelenggarakan


(27)

evaluasi kepada siswa. Sehingga guru dapat memberikan penilaian terhadap hasil belajar yang telah dilakukan oleh siswa.

Belajar merupakan tindakan dan prilaku siswa yang kompleks sebagai tindakan, maka belajar hanya dialami oleh siswa sendiri. Menurut Skinner dalam Mudjiono (2006: 9), berpendapat bahwa belajar adalah suatu prilaku, pada saat orang belajar maka responnya akan menjadi lebih baik. Sebaliknya, bila ia tidak belajar maka responnya menurun. Sedangkan menurut Gagne dalam Mudjiono (2006: 10), mengatakan bahwa belajar adalah kegiatan yang kompleks.

Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh pembelajar setelah mengalami aktivitas belajar (Tri Anni, 2002: 4). Hasil belajar juga merupakan kemampuan yang diperoleh siswa setelah melalui kegiatan belajar (Nashar, 2004: 77). Seseorang dapat dikatakan telah belajar sesuatu apabila dalam dirinya telah terjadi suatu perubahan, akan tetapi tidak semua perubahan terjadi. Jadi hasil belajar merupakan pencapaian tujuan belajar dan hasil belajar sebagai produk dari proses belajar, maka didapat hasil belajar.

Menurut Sudjana (2005: 3), mengemukakan pendapatnya mengenai hasil belajar yaitu merupakan perubahan tingkah laku siswa yang terjadi melalui proses belajar. Hal ini sesuai dengan pendapat Hamalik (2008: 84) yang menyatakan hasil adalah perubahan tingkah laku yang diharapkan para murid setelah dilakukan proses belajar mengajar.

Berdasarkan pendapat tersebut, hasil adalah perubahan tingkah laku atau proses dari tidak tahu menjadi tau, dari tidak mengerti menjadi mengerti setelah mengikuti kegiatan belajar. Hasil belajar merupakan hasil yang dicapai siswa


(28)

berupa tambahan pengetahuan baru, pengalaman, dan latihan yang diwujudkan dalam bentuk nilai dari guru kepada muridnya dalam jangka waktu tertentu.

Hasil belajar yang dicapai siswa melalui proses belajar-mengajar yang optimal cenderung menunjukkan hasil yang berciri sebagai berikut

a. Kepuasan dan kebanggan yang dapat menumbuhkan motivasi belajar instrinsik pada diri siswa.

b. Menambah keyakinan atau kemampuan dirinya.

c. Hasil belajar yang dicapainya bermakna bagi dirinya seperti akan tahan lama diingatnya, membentuk perilakunya, bermanfaat untuk

mempelajari aspek lain, dapat digunakan sebagai alat untuk memperoleh informasi dan pengetahuan lainnya, kemauan dan

kemampuan untuk belajar sendiri, dan mengembangkan kreativitasnya. d. Hasil belajar diperoleh siswa secara menyeluruh (komprehensif), yakni

mencakup ranah kognitif, pengetahuan, atau wawasan; ranah afektif atau sikap dan apresiasi; serta ranah psikomotoris, keterampilan atau perilaku.

e. Kemampuan siswa unutk mengontrol atau menilai dan mengendalikan dirinya terutama dalam menilai hasil yang dicapainya maupun menilai dan mengendalikan proses dan usaha belajarnya (Sudjana, 1990: 56).

Hasil belajar merupakan hasil dari proses belajar mengajar yang dipengaruhi oleh berbagai faktor. Berhasil atau tidaknya seseorang dalam belajar disebabkan beberapa faktor yang mempengaruhi pencapaian hasil belajar yaitu yang berasal dari dalam diri yang belajar dan ada pula yang dari luar dirinya. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar dapat dibedakan menjadi dua golongan, yaitu 1. faktor internal, meliputi cara belajar, kebiasaan belajar, aktivitas belajar,

motivasi belajar, sikap, minat kondisi psikis dan keadaan kultur. 2. faktor eksternal, meliputi

a. faktor keluarga seperti interaksi dengan orang tua, keadaan ekonomi, sarana belajar di rumah.

b. faktor sekolah seperti disiplin belajar, fasilitas belajar, metode mengajar, interaksi guru dan murid dan aktivitas guru.

c. faktor masyarakat seperti tempat tinggal, pergaulan, interaksi kepada masyarakat sekitar.

d. faktor lingkungan sekitar seperti keadaan sekitar tempat tinggal, keadaan lalu lintas dan iklim tempat tersebut (Dalyono, 2007: 55).


(29)

Secara umum pengertian persepsi adalah pandangan atau pengamatan seseorang terhadap objek tertentu. Ini berarti persepsi merupakan pandangan yang bersifat subjektif dari seseorang mengenai suatu objek tertentu baik yang bersifat positif maupun yang bersifat negatif. Dalam kamus besar bahasa Indonesia persepsi merupakan proses seseorang mengetahui beberapa hal melalui pancainderanya.

individu untuk mengamati atau mengenal perangsang sesuatu sehingga berkesan

67) persepsi adalah pandangan, pengamatan dan intreprestasi seseorang individu terhadap suatu kesan objek yang diinformasikan kepada dirinya dan lingkungan tempat ia berada sehingga dapat menentukan tindakannya.

Kemudian Slameto (2003: 102) menambahkan persepsi adalah proses yang menyangkut masuknya pesan atau informasi ke dalam otak manusia. Melalui persepsi manusia terus menerus mengadakan hubungan dengan lingkungannya. Hubungan ini dilakukan dengan indera penglihatan, pendengaran, peraba, perasa, dan penciuman.

Persepsi adalah proses yang menyangkut masukan pesan dan informasi kedalam otak manusia. Melalui persepsi manusia terus-menerus mengadakan interaksi dengan lingkungannya. Hubungan ini dilakukan melalui indranya, yaitu indra penglihatan, pendengar, peraba, perasa, dan pencium. Seperti pendapat Lerner

ang digunakan pada proses memahami dan mengintepretasikan informasi sensorik, atau kemampuan intelek untuk mencarikan makna data yang diterima oleh berbagai indra. Hal ini dipertegas oleh Wiji (2009: 52), mengemukakan pendapat


(30)

juga tentang persepsi, dimana persepsi adalah proses diterimanya rangsangan berupa objek, kualitas, hubungan antar gejala, maupun peristiwa sampai rangsangan itu disadari dan dimengerti.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, bahwa persepsi adalah sebagai suatu proses membuat penilaian atau membangun kesan mengenai berbagai macam hal yang terdapat di dalam lapangan pengindraan seseorang, seperti indra penglihatan, pendengaran, peraba, perasa, dan pencium. Sedangkan persepsi siswa adalah pandangan atau penilaian terhadap seseorang yang dapat membawa pengaruh tertentu terhadap sikap dan prilaku dalam berhubungan dengan seseorang yang dinilai oleh siswa tersebut.

Karena persepsi merupakan suatu keterampilan yang dipelajari maka proses pengajaran dapat memberikan dampak langsung terhadap kecakapan persepektual. Menurut Mulyono (2003: 151), ada dua bangunan pengertian tentang persepsi yang memiliki implikasi bagi pengajaran anak dalam belajar, yaitu konsep modalitas perseptual dan sistem perseptual muatan lebih.

Beberapa prinsip dasar tentang persepsi yang perlu diketahui oleh seseorang guru agar ia dapat memahami siswanya secara baik dan dengan demikian menjadi komunikator yang efektif, yaitu

1. Persepsi itu relatife bukannya absolute 2. Persepsi itu selektif

3. Persepsi itu mempunyai tatanan

4. Persepsi dipengaruhi oleh harapan dan kesiapan

5. Persepsi seseorang atau kelompok dapat jauh berbeda dengan persepsi orang atau kelompok lain sekalipun situasinya sama Slameto (2003: 103-105).

Kata perpustakaan berasal dari kata pustaka, yang berarti kitab, buku-buku, dan kitab primbon. Kemudian kata pustaka mendapat awalan per dan akhiran an,


(31)

sehingga menjadi perpustakaan. Sehingga menggandung arti, kumpulan buku-buku bacaan, dan buku-buku-buku-buku kesusastraan (kamus besar bahasa indonesia). Menurut Sulistyo dalam Suwarno (2009: 9) berpendapat, bahwa perpustakaan adalah sebuah ruangan, bagian sebuah gedung, ataupun gedung itu sendiri yang digunakan untuk menyimpan buku dan terbitan lainnya yang biasa disimpan menurut tata susunan tertentu untuk digunakan pembaca, bukan untuk dijual. Diperkuat lagi oleh pendapat Supriyadi, dalam Ibrahim (2009:

sekolah adalah perpustakaan yang diselenggarakan di sekolah guna menunjang program belajar mengajar di lembaga pendidikan formal tingkat sekolah baik sekolah dasar maupun sekolah menengah, baik sekolah umum maupun sekolah lanjutan.

Perpustakaan bukanlah merupakan hal yang baru dikalangan masyarakat, dimana-mana telah diselenggarakan perpustakaan, seperti di sekolah-sekolah baik sekolah umum maupun sekolah kejuruan. Baik sekolah dasar maupun sekolah menengah. Pelayanan perpustakan merupakan bagian yang terpenting dalam pendidikan, yang berarti bahwa kebutuhan pembaca harus dipenuhi oleh perpustakan. Indikasi manfaat pelayanan perpustakaan tersebut tidak hanya berupa tingginya hasil siswa, tetapi lebih jauh lagi, antara lain adalah siswa mampu mencari, menemukan menyaring dan menilai informasi.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, maka pelayanan pepustakaan itu berarti pelayanan yang melayani dan menyongsong pembaca, ingin mengetahui kebutuhan pengunjung dan melayani kebutuhan pengunjung.Tidak ada


(32)

pelayanan. Agar tanggap terhadap kepentingan pembacanya, perpustakaan harus menyediakan bahan-bahan pustaka sewaktu-waktu diperlukan.

Persepsi siswa sangat mempengaruhi dan menentukan arah tingkah laku siswa, apabila persepsi siswa tentang pelayanan perpustakaan sekolah itu baik dan memuaskan, maka siswa akan menunjukan respon atau tindakan yang baik juga dengan cara membaca koleksi buku-buku yang ada di perpustakaan dan

memanfaatkan pelayanan yang diberikan oleh perpustakaan dengan sebaik-baiknya. Sehingga budaya membaca siswa dapat ditanamkan dan dengan demikian siswa akan lebih mudah untuk meraih hasil yang tinggi. Begitu juga sebaliknya, apabila persepsi siswa tentang pelayanan perpustakaan kurang baik, maka siswa tidak akan menunjukkan kegiatan yang berhubungan dengan pelayanan perpustakaan.

Tujuan dan fungsi layanan perpustakaan sekolah adalah menyajikan informasi guna kepentingan pelaksanaan proses belajar mengajar dan rekreasi bagi siswa, dengan menggunakan bahan pustaka yang ada di perpustakaan tersebut. Kegiatan layanan di perpustakaan sekolah meliputi, peminjaman buku-buku, melayani kebutuhan pelajar dalam kelas, menyediakan sumber informasi bagi murid dan guru serta tenaga administrasi sekolah, membimbing siswa untuk mahir dalam mencari informasi secara mandiri.

Lasa Hs Seorang kolomnis perpustakaan dan pustakawan Universitas Gajah Mada Yogyakarta, membagi lima fungsi perpustakaan sekolah sebagai berikut

1. Menunjang proses pendidikan

2. Mengembangkan minat dan bakat siswa 3. Mengembangkan minat baca guru dan siswa


(33)

4. Menjadi sumber informasi

5. Memperoleh bahan rekreasi kultural

Pelayanan perpustakaan merupakan kegiatan pemberian pelayanan kepada pengunjung perpustakaan sekolah dalam menggunakan buku-buku dan bahan pustaka lainnya. Pelayanan kepada pengunjung tersebut dapat diselenggarakan dengan baiknya apabila pelayanan teknisnya dikerjakan dengan sebaik-baiknya pula. Misalnya semua buku-buku dicatat dalam buku induk,

diklasifikasikan menurut sistem klasifikasi tertentu, setiap buku dibuatkan kartu katalog dan label buku, setiap buku dilengkapi dengan kartu buku, slip tanggal dan sebagainya.

Perpustakaan perlu menentukan sistem pelayanan yang jelas, agar pengunjung dapat memanfaatkan koleksi buku yang ada di perpustakaan dengan baik. Ada dua sistem pelayanan perpustakaan yaitu

a. Pelayanan Sirkulasi

Pelayanan sirkulasi adalah kegiatan melayani peminjaman dan pengembalian buku-buku perpustakaan sekolah adalah

1. Peminjaman buku, ada dua sistem peminjaman buku yaitu a. Sistem terbuka

b. Sistem tertutup 2. Pengambilan buku

3. Statistik pengunjung/peminjaman b. Pelayanan Referensi

Pelayanan referensi adalah kegiatan yang melayani pemberian informasi dan bimbingan belajar. Tugas pelayanan informasi akan bisa terselenggara dengan sebaik-baiknya tergantung pada dua faktor, yaitu koleksi dan faktor kemampuan petugas (Ibrahim, 2009: 125-135).


(34)

Selain pelayanan, perpustakaan pun memiliki fungsi dan perannnya terhadap pengguna perpustakaan yaitu sebagai berikut

1. Perpustakaan sebagai suatu unit kerja

2. Perpustakaan sebagai tempat pengumpul, penyimpan, dan pemeliharan berbagai koleksi bahan pustaka

3. Bahan pustaka itu dikelola dan diatur secara sistematis dengan cara tertentu

4. Bahan pustaka digunakan oleh pustakawan secara berkelanjutan 5. Perpustakaan sebagai sumber informasi.

3. Budaya Membaca

Kata kebudayaan berasal dari bahasa sanskertabuddhayah,ialah bentuk jamak daribuddhiyang berarti budi atau akal. Sehingga kebudayaan ini dapat diartikan hal-hal yang bersangkutan dengan budi dan akal. Menurut Koentjaraningrat (2002: 9) mengemukakan pendapatnya, sebagai perkembangan majemuk dari budi dan akal, yang berarti akal dari budi. Sehingga beliau membedakan antara budaya dan kebudayaan. Budaya adalah keseluruhan gagasan dan karya manusia, yang harus dibiasakan dengan belajar, beserta keseluruhan dari hasil budi dan karyanya tersebut.

Hal ini dipertegas oleh pendapat Sutarno (2006: 27), menyatakan bahwa budaya adalah pikiran atau akal budi yang tercermin di dalam pola pikir sikap, ucapan dan tindakan seseorang di dalam hidupnya. Budaya diawali dari sesuatu yang sering atau biasa dilakukan sehingga akhirnya menjadi suatu kebiasaan atau budaya. Menurut Taylor dalam Efendi (2008: 27) menyatakan bahwa budaya adalah suatu keseluruhan kompleks yang meliputi pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral,


(35)

keilmuan, hukum, adat istiadat, dan kemampuan yang lain serta kebiasaan yang didapat oleh manusia sebagai anggota masyarakat.

Berdasarkan pendapat di atas, bahwa budaya adalah menyangkut keseluruhan aspek kehidupan manusia baik material maupun non-material. Sebagian para ahli yang menggartikan budaya seperti ini kemungkinan besar sangat dipengaruhi oleh pandanganevolusionisme,yaitu suatu teori yang menyatakan bahwa budaya itu akan berkembang dari tahapan yang sederhana menuju tahapan yang lebih kompleks.

Membaca besar pengaruhnya terhadap hasil dan hasil belajar. Hampir sebagaian besar kegiatan belajar adalah membaca. Agar dapat belajar dengan baik maka perlu membaca dengan baik pula karena membaca adalah alat belajar. Menurut Broto dalam Mulyono (2003: 200), berpendapat bahwa membaca bukan hanya mengucapkan bahasa tulisan atau lambang bunyi bahasa, melainkan juga

menanggapi dan memahami isi bahasa tulisan. Dengan demikian, membaca pada hakikatnya merupakan suatu bentuk komunikasi tulis. Serupa dengan pendapat Soedarno dalam Mulyono (2003: 200), mengemukakan bahwa membaca merupakan aktivitas kompleks yang memerlukan sejumlah besar tindakan terpisah-pisah, mencakup penggunaan pengertian, khayalan, pengamatan dan ingatan. Manusia tidak mungkin dapat membaca tanpa menggerakkan mata dan menggunakan pikiran. Kemudian dipertegas oleh pendapat Bond dalam Mulyono (2003: 200), bahwa membaca merupakan pengenalan simbol-simbol bahasa tulisan yang merupakan stimulus yang membantu proses mengingat tentang apa yang dibaca, untuk membangun suatu pengertian melalui pengalaman yang telah dimiliki.


(36)

Berdasarkan pendapat para ahli tersebut, maka membaca merupakan aktivitas kompleks yang mencakup fisik dan mental. Aktivitas fisik yang terkait dengan membaca adalah gerak mata dan ketajaman penglihatan. Sedangkan aktivitas mental mencakup ingatan dan mental. Orang dapat membaca dengan baik jika mampu melihat huruf-huruf dengan jelas, mampu menggerakkan mata dengan lincah, mengingat simbol-simbol bahasa dengan tepat, dan memilki penalaran yang cukup untuk memahami bacaan.

Berdasarkan uraian di atas, maka budaya membaca adalah suatu sikap dan tindakan atau perbuatan untuk membaca yang dilakukan secara teratur dan

berkelanjutan. Siswa yang memilki budaya membaca adalah bahwa siswa tersebut telah terbiasa dan berproses dalam waktu yang lama di dalam hidupnya dan selalu menggunakan sebagian waktunya untuk membaca.

Berseminya budaya membaca adalah kebiasaan membaca, sedangkan kebiasaan membaca terpelihara dengan tersedianya bahan bacaan yang baik, menarik, memadai, baik jenis, jumlah, maupun mutunya. Kebiasaan membaca adalah ketrampilan yang diperoleh setelah seseorang dilahirkan, bukan ketrampilan bawaan. Oleh karena itu kebiasaan membaca dapat dipupuk, dibina dan dikembangkan. Membaca pada umumnya adalah untuk memperoleh manfaat langsung. Untuk tujuan akademik membaca adalah untuk memenuhi tuntutan kurikulum sekolah atau perguruan tinggi. Buku sebagai media transformasi dan penyebarluasan ilmu dapat menembus batas-batas geografis suatu negara, sehingga ilmu pengetahuan dapat dikomunikasikan dan digunakan dengan cepat di berbagai belahan dunia. Semakin banyak membaca buku, semakin bertambah wawasan kita terhadap permasalahan di dunia. Karena itulah buku disebut sebagai jendela dunia.


(37)

Menurut The Liang Gie dalam Slameto(2003: 84), mengatakan kebiasaan-kebiasaan membaca yang baik adalah, memperhatikan kesehatan membaca, ada jadwal, membuat tanda-tanda atau catatan-catatan, memanfaatkan perpustakaan, membaca sungguh-sungguh semua buku-buku yang perlu untuk setiap mata pelajaran sampai menguasai isinya, dan membaca dengan konsentrasi penuh.s

4. Pengaruh Persepsi Siswa tentang Pelayanan Perpustakaan dan Budaya Membaca terhadap Hasil Belajar

Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil

mempengaruhi hasil belajar adalah kecerdasan, bakat, minat dan perhatian, motif, cara belajar, sekolah, lingkungan keluarga. Selain itu masih terdapat faktor penghambat hasil belajar yaitu faktor dari dalam dan faktor dari luar diri siswa. Faktor dari dalam yaitu kesehatan, kecerdasan, perhatian, minat dan bakat. Sedangkan faktor dari luar diri siswa yaitu keluarga, sekolah, disiplin yang diterapkan di sekolah, masyarakat, lingkungan tetangga, dan aktivitas organisasi

Hasil belajar merupakan hasil dari proses belajar mengajar yang dipengaruhi oleh berbagai faktor. Berhasil atau tidaknya seseorang dalam belajar disebabkan beberapa faktor yang mempengaruhi pencapaian hasil belajar yaitu yang berasal dari dalam diri yang belajar dan ada pula yang dari luar dirinya. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar dapat dibedakan menjadi dua golongan, yaitu

1. faktor internal, meliputi cara belajar, kebiasaan belajar, aktivitas belajar, motivasi belajar, sikap, minat kondisi psikis dan keadaan kultur.

2. faktor eksternal, meliputi

a. faktor keluarga seperti interaksi dengan orang tua, keadaan ekonomi, sarana belajar di rumah.

b. faktor sekolah seperti disiplin belajar, fasilitas belajar, metode mengajar, interaksi guru dan murid dan aktivitas guru.


(38)

c. faktor masyarakat seperti tempat tinggal, pergaulan, interaksi kepada masyarakat sekitar.

d. faktor lingkungan sekitar seperti keadaan sekitar tempat tinggal, keadaan lalu lintas dan iklim tempat tersebut (Dalyono, 2007: 55). a. Pengaruh Persepsi Siswa tentang Pelayanan Perpustakan terhadap Hasil

Belajar

Persepsi siswa sangat mempengaruhi dan menentukan arah tingkah laku siswa, apabila persepsi siswa tentang pelayanan perpustakaan sekolah itu baik dan memuaskan, maka siswa akan menunjukan respon atau tindakan yang baik juga dengan cara membaca koleksi buku-buku yang ada di perpustakaan dan

memanfaatkan pelayanan yang diberikan dengan perpustakaan dengan sebaik-baiknya. Menurut Supriyadi, dalam Ibrahim

adalah perpustakaan yang diselenggarakan di sekolah guna menunjang program belajar mengajar di lembaga pendidikan formal tingkat sekolah baik sekolah dasar

b. Pengaruh Budaya Membaca terhadap Hasil Belajar

Membaca besar pengaruhnya terhadap hasil dan hasil belajar. Hampir sebagaian besar kegiatan belajar adalah membaca. Agar dapat belajar dengan baik maka perlu membaca dengan baik pula karena membaca adalah alat belajar. Menurut Bond dalam Mulyono (2003: 200), bahwa membaca merupakan pengenalan simbol-simbol bahasa tulisan yang merupakan stimulus yang membantu proses mengingat tentang apa yang dibaca, untuk membangun suatu pengertian melalui pengalaman yang telah dimiliki. Budaya membaca adalah suatu sikap dan tindakan atau perbuatan untuk membaca yang dilakukan secara teratur dan


(39)

telah terbiasa dan berproses dalam waktu yang lama di dalam hidupnya dan selalu menggunakan sebagaian waktunya untuk membaca.

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Namun pada bagian ini diungkapkan beberapa hasil penelitian yang ada kaitannya dengan pokok masalah ini, baik sebagai latar belakang atau sebagai bahan

pembahasan lebih lanjut.

1. Berna Lisa (2004) yang berjudul

koleksi pustaka, dan pelayanan perpustakaan dengan pemanfaatan perpustakaan sekolah di SMA 9 Bandar Lampung Tahun pelajaran 2003/2004 . Dalam penelitian ini mengemukaan bahwa ada hubungan antara motivasi belajar siswa, koleksi pustaka, dan pelayanan perpustakaan dengan pemanfaatan perpustakaan, ditunjukkan dengan R sebesar 0,9835 dan hipotesis keempat diterima. Selain persamaan salah satu variabelnya, yaitu pelayanan perpustakaan, teknik pengambilan sampel yaitu

menggunakan alokasi proporsional dan persamaan lain dalam penelitian ini dengan penelitian yang akan penulis lakukan terletak pada pendekatan penelitian yaitu pendekatan deskriptif. Sedangkan perbedaannya terletak pada beberapa variabel yang berbeda yaitu motivasi belajar siswa, koleksi pustaka dan pemanfaatan perpustakaan. Dan juga dalam Penentuan besarnya sampel mengunakan rumus T. Yamane. Sementara penelitian yang akan penulis lakukan mengunakan rumuscochrandengan teknik probability samplingdengan menggunakanproporsional random sampling.


(40)

2. intelligence quotient,iklim sekolah, dan budaya membaca terhadap hasil belajar ekonomi pada siswa kelas XI IPS SMA YP UNILA Bandar Lampung Tahun Pelajaran

intelligence quotient,iklim sekolah, dan budaya membaca terhadap hasil belajar, dengan r sebesar 0, 775. Selain persamaan dua variabelnya, yaitu budaya membaca dan hasil belajar persamaan lain dalam penelitian ini dengan penelitian yang akan penulis lakukan terletak pada metode penelitian yaitu dengan pendekatansurvey danex post facto.Sedangkan perbedaannya juga terletak dari beberapa variabel yang berbeda dengan yang akan penulis teliti yaituintelligence quotientdan iklim sekolah. Dan juga dalam penentuan besarnya sampel dan teknik pengambilannya yaitu menggunakan rumus T. Yamane. Sementara penelitian yang akan penulis lakukan mengunakan rumuscochrandengan teknikprobability sampling dengan menggunakanproporsional random sampling.

3. Heni Safitri (2009) yang berjudul pengaruh motivasi berprestasi dan budaya membaca terhadap peningkatan prestasi belajar IPS terpadu pada siswa kelas VIII SMP Negeri 19 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2008/2009 . Dalam penelitian ini mengemukakan ada pengaruh motivasi berprestasi dan budaya membaca terhadap peningkatan prestasi belajar, dengan R sebesar 0,453. Selain persamaan salah satu variabelnya, yaitu budaya membaca, persamaan lain dalam penelitian ini dengan penelitian yang akan penulis lakukan terletak pada pendekatan penelitian yaitu pendekatanex post factodansurvey.Sedangkan perbedaannya juga terletak pada salah satu variabel yaitu motivasi berprestasi. Dan juga


(41)

penentuan besarnya sampel dan teknik pengambilannya yaitu

menggunakan rumus T. Yamane. Sementara penelitian yang akan penulis lakukan mengunakan rumuscochrandengan teknikprobability sampling dengan menggunakanproporsional random sampling.

4. Silvia Anggraeni (2009) yang berjudul hubungan antara motivasi berprestasi dan budaya membaca dengan prestasi belajar ekonomi siswa kelas XI IPS Negeri 1 Kalirejo Tahun pelajaran 2008/2009 . Dalam penelitian ini mengemukakan hubungan antara motivasi berprestasi dan budaya membaca dengan prestasi belajar, dengan R sebesar 0,453. Selain persamaan salah satu variabelnya, yaitu budaya membaca, persamaan lain dalam penelitian ini, dengan penelitian yang akan penulis lakukan terletak pada pendekatan penelitian yaitu pendekatanex post factodansurvey. Sedangkan perbedaannya terletak pada salah satu variabel yaitu motivasi berprestasi. Dan juga penentuan besarnya sampel dan teknik

pengambilannya yaitu menggunakan rumus T. Yamane. Sementara penelitian yang akan penulis lakukan mengunakan rumuscochrandengan teknikprobability samplingdengan menggunakanproporsional random sampling.

5. Sumiati (2006) yang berjudul hubungan persepsi siswa tentang koleksi bahan pustaka yang ada di perpustakaan sekolah, minat baca ekonomi dan pemanfaatan fasilitas belajar dengan prestasi belajar ekonomi pada siswa kelas VIII SMP Tunas Harapan Bandar Lampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2005/2006 . Dalam penelitian ini mengemukakan hubungan persepsi siswa tentang koleksi bahan pustaka yang ada di perpustakaan sekolah, minat baca ekonomi dan pemanfaatan fasilitas belajar dengan


(42)

prestasi belajar, dengan R sebesar 0,237. Selain persamaan salah satu variabelnya, yaitu persepsi siswa, persamaan lain dalam penelitian ini dengan penelitian yang akan penulis lakukan terletak pada metode penelitian yaitu dengan pendekatansurvey danex psot facto.Sedangkan perbedaannya terletak dari beberapa variabel yaitu minat baca dan pemanfaatan fasilitas belajar. Dan juga pada penentuan besarnya sampel dan teknik pengambilannya yaitu menggunakan sampel jenuh. Sementara penelitian yang akan penulis lakukan mengunakan rumuscochrandengan teknikprobability samplingdengan menggunakanproporsional random sampling.

C. Kerangka Pikir

Hasil belajar merupakan pencerminan dari hasil belajar siswa selama berada di sekolah. Hasil tersebut dapat diketahui apakah selama proses belajar mengajar siswa berhasil memahami apa yang disampaikan dan diinginkan oleh guru dan sesuai dengan tujuan yang ditetapkan oleh kurikulum sekolah. Hasil belajar yang dicapai oleh siswa beranekaragam ada yang berhasil tinggi, sedang, dan rendah. Setiap siswa yang melakukan kegiatan belajar secara aktif mempunyai

kesempatan untuk memperoleh hasil yang baik.

Keberhasilan siswa dalam belajar ditentukan banyak faktor, diantaranya fasilitas, sarana dan prasarana sekolah, salah satunya adalah perpustakan melalui pelayanan yang diberikan oleh pihak sekolah. Pelayanan perpustakan merupakan bagian yang terpenting dalam pendidikan, yang berarti bahwa kebutuhan pembaca harus dipenuhi oleh perpustakan. Indikasi manfaat pelayanan perpustakaan tersebut


(43)

tidak hanya berupa tingginya hasil siswa, tetapi lebih jauh lagi, antara lain adalah siswa mampu mencari, menemukan, menyaring dan menilai informasi.

Faktor lain yang ikut berpengaruh terhadap hasil belajar adalah budaya membaca. Rendahnya budaya membaca siswa disebabkan oleh banyak faktor, baik yang bersumber dari dalam diri siswa maupun faktor yang berasal dari luar diri siswa. Beberapa faktor yang erat kaitannya dengan budaya membaca adalah persepsi siswa terhadap pelayanan perpustakan sekolah dan motivasi untuk membaca. Dengan demikian, kerangka pikir penelitian ini digambarkan di dalam bagan sebagai berikut

Gambar 1. Gambar di atas menunjukkan pengaruh pelayanan perpustakaan (X1), budaya membaca (X2) terhadap hasil belajar (Y)

D. Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara dan perlu dibuktikan kebenarannya dengan menggunakan data atau fakta di lapangan. Hipotesis dalam penelitian ini adalah

Persepsi siswa tentang Pelayanan perpustakaan (X1)

Budaya membaca (X2)

Hasil belajar (Y) r1

r2


(44)

1. Ada pengaruh persepsi siswa tentang pelayanan perpustakan terhadap hasil belajar ekonomi pada siswa XI IPS MAN Kotabumi Lampung Utara tahun pelajaran 2010/2011.

2. Ada pengaruh budaya membaca terhadap hasil belajar ekonomi pada siswa XI IPS MAN Kotabumi Lampung Utara tahun pelajaran 2010/2011. 3. Ada pengaruh persepsi siswa tentang pelayanan perpustakaan dan budaya

membaca terhadap hasil belajar ekonomi pada siswa XI IPS MAN Kotabumi Lampung Utara tahun pelajaran 2010/2011.


(45)

III. METODE PENELITIAN

Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Pada bagian ini menerapkan tentang pendekatan penelitian, populasi dan sampel, variable penelitian, definisi

penelitian, teknik pengumpulan data, uji persyaratan instrument, teknik analisis data, uji keberartian dan kelinieran serta analisis hipotesis

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian menggunakan metodedeskriptif verifikatif dengan pendekatanex post factodansurvey, karena penelitian ini bermaksud menggambarkan keadaan yang sebenarnya mengenai persepsi siswa tentang pelayanan perpustakaan dan budaya membaca terhadap hasil belajar. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif pada umumnya dilakukan pada populasi dan sampel tertentu yangrepresentative. Pengumpulan data menggunakan

instrument penelitian, analisis data bersifat kuantitatif atau statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

Penelitianex post factomerupakan penelitian yang dilakukan untuk meneliti peristiwa yang telah terjadi dan kemudian menurut kebelakang untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat menimbulkan kejadian tersebut (Sugiyono, 2008: 7). Sedangkan pendekatansurveymenurut Faisal (2003: 23) dalam Basrowi dan


(46)

Akhmad Kasinu (2007: 136)surveymerupakan tipe pendekatan dalam penelitian yang ditunjukkan pada sejumlah besar individu atau kelompok.

B. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiono, 2010: 117). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS MAN Kotabumi Lampung Utara tahun pelajaran 2010/2011, yang terdiri dari empat kelas dengan jumlah seluruhnya 137 siswa. Untuk perinciannya dapat dilihat pada Tabel 2 sebagai berikut

Tabel 2. Data Jumlah Siswa Kelas XI IPS MAN Kotabumi Lampung Utara Tahun pelajaran 2010/2011

No Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah

1 XI IPS 1 19 16 35

2 XI IPS 2 14 19 33

3 XI IPS 3 19 16 35

4 XI IPS 4 18 16 34

Jumlah 70 67 137

Sumber: TU MAN Kotabumi Lampung Utara Tahun Pelajaran 2010/2011


(47)

Menurut Basrowi (2007: 260) sampel adalah sebagian populasi yang dipilih dengan teknik tertentu untuk mewakili populasi. Sedangkan menurut Sugiyono (2010: 118) mengemukakan bahwa pengertian sampel adalah sebagai berikut

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi probability samplingdengan menggunakanproporsional random sampling. Teknik ini merupakan teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel (Sugiono, 2010: 120).

Dalam hal ini dalam menghitung jumlah sampel diperoleh dengan menggunakan rumusCochranyang didasarkan pada jenis kelamin.

. . 2

1 + 1 ( . . 1)

Keterangan

n = Jumlah sampel minimal N = Ukuran populasi

T = Tingkat kepercayaan (digunakan 0,95 sehingga nilai t = 1,96) d = Taraf kekeliruan (digunakan 0,05)

p = Proporsi dari karakteristik tertentu (golongan) q = 1 p

1 = Bilangan konstan (http://blog.unila.ac.id/radengunawans).


(48)

p = = 0,5109; (Proporsi untuk siswa laki-laki)

q = 1 0,51009 = 0,4891; (Proporsi untuk siswa perempuan)

. . = 1,96 x 0,5109x 0,4891 = 0,9599

=0,05 = 0,0025

=

0,9599 0,0025

1 +137 (1 0,95990,0025 1)

= 383,96 1 + 2,757312=

383,96

3,757312 = 102,1900 102

Jadi besarnya sampel dalam penelitian adalah ini 102 siswa.

Jadi besarnya sampel yang akan dijadikan objek penelitian sebanyak 102 orang. Untuk menentukan besarnya sampel pada setiap kelas dilakukan dengan alokasi proporsional agar sampel yang diambil lebih proporsional (Nazir, 2000: 82), hal ini dilakukan dengan cara

Jumlah sampel tiap kelas = X Jumlah siswa tiap kelas

Tabel 3. perhitungan proporsi sampel setiap kelas

Kelas Perhitungan Sampel


(49)

XI IPS 2 n= 102/137X33= 24, 552 25 XI IPS 3 n= 102/137X35= 26, 04 26 XI IPS 4 n= 102/137X34= 25, 16 25

Jumlah 102

Siswa yang dijadikan sampel berjumlah 102 orang siswa. Setelah jumlah sampel tiap kelas diketahui, dilakukan pengundian untuk menentukan sampel. Hal ini dilakukan agar setiap anggota populasi memiliki peluang yang sama untuk dapat dijadika sampel.

3. Variabel Penelitian

Menurut Kerlinger (1990: 49) bahwa variabel adalah simbol atau lambang yang padanya kita lekatkan bilangan atau nilai, selanjutnya menurut Sugiono (2010: 60)

sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi

ini terdiri dari dua variabel bebas dan satu variabel terikat.

1. Variabel Bebas

Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat. Dalam penelitian ini yang merupakan variabel bebas adalah pelayanan perpustakaan (X1) dan budaya membaca (X2).


(50)

Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini variabel terikat adalah hasil belajar ekonomi (Y).

4. Definisi Konseptual dan Devinisi Operasional Variabel

Definisi operasional adalah definisi yang diberikan kepada suatu variabel dan konstrak dengan cara melihat pada dimensi tingkah laku atau properti yang ditunjukkan oleh konsep dan mengkategorikan hal tersebut menjadi elemen yang dapat diamati dan diukur (Basrowi dan Akhmad Kasin, 2007: 179).

Definisi operasional dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel bebas dan satu variabel terikat.

1. Hasil Belajar

a. Definisi konseptual

Menurut Hamalik (2008: 84) Hasil adalah perubahan tingkah laku yang diharapkan para murid setelah dilakukan proses belajar mengajar.

b. Definisi operasional

Hasil belajar merupakan hasil dari proses belajar mengajar yang dipengaruhi oleh berbagai faktor. Berhasil atau tidaknya seseorang dalam belajar

disebabkan beberapa faktor yang mempengaruhi pencapaian hasil belajar yaitu yang berasal dari dalam diri yang belajar dan ada pula yang dari luar dirinya.

2. Pelayanan Perpustakaan a. Definisi konseptual


(51)

Menurut Supriyadi dalam Ibrahim (2009: 4) Pelayanan perpustakaan adalah sarana yang diberikan oleh perpustakaan yang diselenggarakan di sekolah guna menunjang program belajar mengajar di lembaga pendidikan formal tingkat sekolah baik sekolah dasar maupun sekolah menengah, baik sekolah umum maupun sekolah lanjutan.

b. Definisi operasional

Pelayanan perpustakaan merupakan kegiatan pemberian pelayanan kepada pengunjung perpustakaan sekolah dalam menggunakan buku-buku dan bahan pustaka lainnya. Pelayanan kepada pengunjung tersebut dapat

diselenggarakan dengan sebaik-baiknya apabila pelayanan teknisnya dikerjakan dengan sebaik-baiknya pula.

3. Budaya Membaca a. Definisi konseptual

Menurut Bond dalam Mulyono (2003: 200) Membaca merupakan pengenalan simbol-simbol bahasa tulisan yang merupakan stimulus yang membantu proses mengingat tentang apa yang dibaca, untuk membangun suatu pengertian melalui pengalaman yang telah dimiliki.

b. Definisi operasional

membaca merupakan aktivitas kompleks yang mencakup fisik dan mental. Aktivitas fisik yang terkait dengan membaca adalah gerak mata dan ketajaman penglihatan. Sedangkan aktivitas mental mencakup ingatan dan mental.

Tabel 4. Indikator Masing-masing Variabel dan Sub Indikatornya


(52)

Pengukuran 1 Pelayanan perpustakaan (X1) 1. Keramahan petugas 2. Kedisplinan petugas 3. Keterampilan kecepatan pelayanan

4. Penataan buku dan kartu

1. Sikap saat melayani pengunjung

2. Menghargai pengunjung

1. Adanya sikap displin yang baik

2. Ketaatan terhadap peraturan yang ada 1. Cepat dan gesit

dalam memberikan layanan

2. Adanya kecepatan dan keterampilan dalam memberikan pelayanan

1. Penataan buku yang teratur

2. memberikan fasilitas katalok buku Interval 2 Budaya membaca (X2) 1. Frekuensi kehadiran siswa keperpustakaan

2. Kesadaran dan usaha yang dilakukan siswa untuk membaca

3. Jenis-jenis buku yang dibaca oleh siswa 4. Keterampilan

dan keinginan

1. Tingkat kehadiran siswa ke

perpustakaan 2. Memanfaatkan

perpustakaan 1. Tingkat kesadaran

siswa untuk membaca

2. Kebutuhan membaca 3. Kebiasaan membaca 1. Frekuensi membaca

siswa

2. kebiasaan membaca 1. Banyaknya buku

yang di baca siswa 2. Jenis buku yang

dibaca siswa 3. Keterampilan

membaca

Interval

3 Hasil belajar (Y)

Hasil ujian akhir semester genap mata pelajaran akuntansi

Tingkat atau besarnya nilai yang diperoleh dari hasil ujian akhir semester genap dalam mata

pelajaran ekonomi


(53)

5. Teknik Pengumpulan Data 1. Obsevasi

Observasi dilakukan untuk mendapatkan data tentang keadaan sekolah, kegiatan belajar mengajar dan gejala-gejala atau fenomena yang terjadi pada subjek penelitian. Observasi dilakukan untuk mengetahui keadaan sekolah dan lingkungan belajar di MAN Kotabumi Lampung Utara.

2. Dokumentasi

Dokumentasi digunakan untuk mendapatkan data yang bersifat skunder atau data yang sudah tersedia tentang data mengenai keadaan sekolah, keadaan siswa, saranan dan prasarana, keadaan umum mengenai sejarah berdirinya MAN Kotabumi Lampung Utara. Di samping itu adalah untuk memperoleh data tentang nilai ekonomi siswa kelas XI IPS MAN

Kotabumi Lampung Utara tahun pelajaran 2010/2011.

3. Angket

Angket atau kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab (Sugiono, 2010: 199). Dalam penelitian ini digunakan angket atau kuesioner sebagai alat pengumpulan data untuk mendapatkan data tentang pelayanan perpustakaan dan budaya membaca pada siswa kelas XI IPS MAN Kotabumi Lampung Utara.


(54)

Untuk mendapatkan data yang lengkap, maka alat instrumen harus memenuhi persyaratan yang baik. Instrumen yang baik dalam suatu penelitian harus memenuhi dua persyaratan yaitu valid dan reliabel.

1. Uji Validitas angket

Uji validitas dilakukan untuk mengetahui apakah alat ukur yang telah disusun dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur secara tepat. Validitas suatu instrumen akan menggambarkan tingkat kemampuan alat ukur yang digunakan untuk mengungkapkan sesuatu yang menjadi sasaran pokok pengukuran (Sudarmanto, 2005: 77).

Untuk menguji tingkat validitas instrumen penelitian atau alat pengukur data dapat digunakan teknik korelasiproduct momentdaripearsondengan angka kasar yang rumusannya dapat dinyatakan sebagai berikut

2 2 2 2 Y N X -X N X -XY N r Y Y xy Keterangan:

rxy : Koefisien validitas item yang dicari

X : Skor responden untuk tiap item

Y : Total skor tiap responden dari seluruh item

: Jumlah kuadrat masing-masing skor X : Jumlah kuadrat masing-masing skor Y N : Jumlah sampel (Sudarmanto, 2005: 79).

Dengan kriteria pengujian apabila rhitung> rtabel dengan 0,05 maka alat ukur tersebut dinyatakan valid dan sebaliknya apabila rhitung< rtabelmaka alat ukur tersebut adalah tidak valid.


(55)

Menurut Sudarmanto (2005: 80-86) sesuai dengan rumus uji validitas di atas, maka terlebih dahulu harus mencari jumlah skor seluruh item pertanyaan untuk tiap-tiap responden dan dapat dihitung menggunakan SPSS dengan cara sebagai berikut

1. Pilih dan klik menutransform, pilih dan klikcomputedalam SPSS data editor, sehingga muncul kotak dialogcompute.

2. Pilih SUM (numexpr, numexpr,..) dalam kotakfunctionsdan klik panah ke atas yang berada di atas kotak functions tersebut sehingga fungsi tersebut berada di kotak numeric expression.

3. Masukkan semua variabel ke dalam fungsi yang berada di dalam kotak numeric expressionsatu per satu dengan memberi tanda koma di antara variabel tersebut.

4. Dalam kotaktarget variable, ketikkan X1 yang akan diisi oleh jumlah skor tiap responden untuk seluruh pertanyaan angket variabel X1. 5. Dengan mengikuti cara di atas, jumlah skor tiap responden untuk

variabel X1 akan ditampilkan pada kolom X1 di bagian paling kanan. Nilai-nilai yang terdapat pada variabel X1 tidak diinput satu per satu untuk setiap responden, cukup dilakukan dengan menjumlahkan seluruh skor item pertanyaan.

6. Berdasarkan input data dan penghitungan jumlah skor tiap responden tersebut, selanjutnya dapat dihitung tingkat validitasnya dengan menggunakan statistik korelasiproduct momentdaripearson.

Tahap-tahap di atas baru merupakan persiapan awal untuk untuk menghitung besarnya korelasi, yaitu membuat variabel baru yang digunakan untuk mencatat jumlah skor tiap responden untuk seluruh item pertanyaan. Adapun langkah


(56)

selanjutnya untuk menghitung besarnya koefisien korelasi antara skor item pertanyaan dan jumlah skor seluruh item pertanyaan yaitu

1. Berdasarkan pada menu utama, pilih dan klik menuanalizekemudian pilih dan klik pada bagiancorrelate,pilih dan klikbivariatesehingga akan muncul kotak dialog yang harus diisi.

2. Pada kotakvariablesisikan dengan nama semua variabel yang akan diuji tingkat validitasnya.

3. Pengisian untuk kotak dialog yang lainnya yaitu

a. Pada bagiancorrelation coefficientspilih dan aktifkan pada kotak pearson dengan cara menklik pada kotak kecil di depannya.

b. Pada kotaktest of significancedapat dipilih salah satu yaitu uji dua sisi (two-tailed) atau uji satu sisi (one-tailed).

c. Pada bagianflac significant orrelationsaktifkan dengan cara menklik pada kotak kecil di depannya.

d. Apabila diperlukan untuk melakukan besaran statistik yang lainnya, maka dapat dipilih dan diklik pada bagianoptions. 4. Langkah terakhir lalu pilih dan klik ok, sehingga akan muncul

tampilan di dalam output SPSSviewer.

Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil uji coba angket pada variabel X1, X2, dan Y kepada 20 orang responden, kemudian dihitung menggunakan perangkat lunak SPSS. Hasil perhitungan kemudian dicocokkan dengan rproduct moment dengan = 0,05 adalah 0,444 maka diketahui hasil perhitungan sebagai berikut.

Tabel 5. Hasil Perhitungan Uji Coba Validitas Variabel X1

No. Item r hitung r tabel Keterangan

1 0,473 0,444 Valid


(57)

3 0,535 0,444 Valid

4 0,547 0,444 Valid

5 0,450 0,444 Valid

6 0,480 0,444 Valid

7 0,578 0,444 Valid

8 0,542 0,444 Valiid

9 0,558 0,444 Valid

10 0,557 0,444 Valid

11 0,641 0,444 Valid

12 0,640 0,444 Valid

13 0,592 0,444 Valid

14 0,476 0,444 Valid

15 0,085 0,444 Tidak valid

16 0,144 0,444 Tidak Valid

17 0,449 0,444 Valid

Sumber : Hasil Pengolahan Data Tahun 2011

Kriteria yang digunakan adalah jika rhitung> rtabel, maka soal tersebut valid dan sebaliknya. Berdasarkan kriteria tersebut, maka dari 17 soal tersebut dinyatakan 2 tidak valid dan soal tersebut didrop. Dengan demikian angket yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 15 soal.

Tabel 6. Hasil Perhitungan Uji Coba Validitas Variabel X2

No. Item r hitung r tabel Keterangan

1 0,873 0,444 Valid

2 0,704 0,444 Valid

3 0,550 0,444 Valid

4 0,622 0,444 Valid

5 0,654 0,444 Valid

6 0,650 0,444 Valid

7 0,591 0,444 Valid

8 0,503 0,444 Vaiid

9 0,769 0,444 Valid

10 0,737 0,444 Valid

11 0,749 0,444 Valid


(58)

13 0,692 0,444 Valid

14 0,827 0,444 Valid

15 0,809 0,444 Valid

16 0,670 0,444 Valid

17 0,488 0,444 Valid

Sumber : Hasil Pengolahan Data Tahun 2011

Kriteria yang digunakan adalah jika rhitung> rtabel, maka soal tersebut valid dan sebaliknya. Berdasarkan kriteria tersebut, maka dari 17 soal tersebut

dinyatakan valid. Dengan demikian angket yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 17 soal.

2. Uji Reliabilitas angket

Reliabilitas instrumen menggambarkan pada kemantapan dan keajegan alat ukur yang digunakan. Suatu alat ukur atau instrumen dikatakan memiliki reliabilitas yang baik apabila alat ukur atau inetrumen tersebut selalu memberikan hasil yang sama meskipun digunakan berkali-kali baik oleh peneliti yang sama maupun yang berbeda (Sudarmanto, 2005: 89).

Reliabilitas digunakan untuk menunjukkan sejauh mana alat ukur dapat dipercaya atau diandalkan. Dalam penelitian ini uji reliabilitas menggunakan rumusalpha, yaitu

r

( )

1

Keterangan

r11 = reliabilitas instrumen

n = jumlah skor varians tiap-tiap item 2t = jumlah varians butir

2 = varians total (Arikunto, 2007:171)


(59)

Kemudian hasilnya dibandingkan dengan kriteria korelasi yang besarnya 1. antara 0,800 sampai dengan 1,000 = sangat baik

2. antara 0,600 sampai dengan 0,799 = tinggi 3. antara 0,400 sampai dengan 0,599 = cukup 4. antara 0,200 sampai dengan 0,399 = rendah 5. antara 0.000 sampai dengan 1,99 = sangat rendah

Kriteria pengujian apabila rtabel> rhitungdengan taraf signifikan 0,05 maka alat ukur tersebut reliabel, tetapi sebaliknya apabila rtabel> rhitungmaka alat ukur tersebut tidak reliabel.

Menurut Sudarmanto (2005: 90-97) sesuai dengan rumus Alpha di atas, maka dalam menghitung reliabilitasnya terlebih dahulu angket tersebut dibelah menjadi dua bagian. Pembelahan ini didasarkan pada nomor ganjil dan genap, sehingga diperlukan jumlah skor belahan pertama (ganjil) dan jumlah skor belahan kedua (genap). Penghitungan masing-masing skor tersebut dapat dilakukan menggunakan SPSS dengan cara sebagai berikut

a. Menghitung jumlah skor belahan pertama (Ganjil).

Tahapan untuk memunculkan variabel belahan pertama dan menghitung jumlah skornya dapat dilakukan sebagai berikut

1. Pilih dan klik menutransform, kemudian pilih dan klikcomputedalam SPSSdata editor, sehingga muncul kotak dialogcompute variable. 2. Pilih SUM (numexpr, numexpr,..) dalam kotakfunctionsdan klik

panah ke atas yang berada di atas kotakfunctionstersebut sehingga fungsi SUM tersebut berada di kotaknumeric expression.


(60)

3. Masukkan semua variabel bernomor ganjil ke dalam fungsi yang berada di dalam kotaknumeric expressiondengan memberi tanda koma di antara variabel-variabel tersebut.

4. Dalam kotaktarget variable, digunakan untuk mencantumkan jumlah skor seluruh pertanyaan yang bernomor ganjil pada angket variabel X1. Apa yang tertulis di dalam kotaktarget variableakan

dimunculkan sebagai variabel baru dan akan dituliskan di sebelah kanan kolom X1 dalam SPSS dataviewer, lalu klik ok.

b. Menghitung jumlah skor belahan kedua (Genap).

Tahapan untuk memunculkan variabel belahan pertama dan menghitung jumlah skornya dapat dilakukan sebagai berikut

1. Pilih dan klik menutransform,kemudian pilih dan klikcomputedalam SPSSdata editor, sehingga muncul kotak dialogcompute variable. 2. Pilih SUM (numexpr, numexpr,..) dalam kotakfunctionsdan klik

panah ke atas yang berada di atas kotakfunctionstersebut sehingga fungsi SUM tersebut berada di kotaknumeric expression.

3. Masukkan semua variabel bernomor genap ke dalam fungsi yang berada di dalam kotaknumeric expressiondengan memberi tanda koma di antara variabel-variabel tersebut.

4. Dalam kotaktarget variable, digunakan untuk mencantumkan jumlah skor seluruh pertanyaan yang bernomor genap pada angket variabel X1. Apa yang tertulis di dalam kotak target variable akan dimunculkan sebagai variabel baru dan akan dituliskan di sebelah kanan kolom X1 dalam SPSS dataviewer, lalu klik ok.


(61)

c. Menghitung koefisien Alpha.

Untuk menghitung harga koefisien Alpha dilakukan dengan cara sebagai berikut

1. Pilih dan klik menuanalyze,pilihscale,kemudian pilih dan klik reliability analisyssehingga muncul kotak dialogreliability analisys. 2. Blok seluruh variabel di kotak sebelah kiri, kemudian klik tanda panah

ke kanan sehingga variabel seluruh variabel tersebut pindah ke kotak items.

3. Dalam kotak statistics, terdapat banyak pilihan yang dapat dilakukan dan diaktifkan sesuai kebutuhan. Terdapat beberapa pilihan yaitu descriptives for, inter-item, summaries, danANOVA table. Selanjutnya klik pada kotakcontinue.

4. Maka akan muncul kotak dialog model yang terdapat lima model yang dapat dipilih yaituAlpha, Split-Half, Guttman, Parallel, dan Strict Parallel.Karena penulis akan menguji reliabilitas angket

menggunakanAlpha,maka pilih dan klikAlphalalu klik ok untuk menampilkanoutputdari hasil analisis tersebut.

Berdasarkan hasil perhitungan dengan bantuan SPSS, tingkat reliabel masing-masing variabel setelah diuji coba sebagai berikut.

1. Persepsi Siswa Tentang Pelayanan Perpustakaan

Berdasarkan perhitungan dengan SPSS, diperoleh hasil rhitung> rtabel, yaitu 0,684 > 0,444. Hal ini berarti, alat instrumen yang digunakan adalah reliabel. Jika dilihat pada kriteria penafsiran mengenai indeks korelasinya r = 0,684, maka memiliki tingkat reliabilitas tinggi.


(62)

2. Budaya Membaca

Berdasarkan perhitungan dengan SPSS, diperoleh hasil rhitung> rtabel, yaitu 0,917 > 0,444. Hal ini berarti, alat instrumen yang digunakan adalah reliabel. Jika dilihat pada kriteria penafsiran mengenai indeks korelasinya r = 0,917, maka memiliki tingkat reliabilitas sangat tinggi.

7. Persyaratan Pengujian Analisis Data

Untuk menguji analisis data menggunakan uji statistik parametrik apabila syaratnya terpenuhi yaitu uji normalitas dan uji homogenitas

1. Uji Normalitas

Menurut Sudarmanto (2005: 104-123), untuk menggunakan alat analisis

parametrik diperlukan dua persyaratan yaitu uji normalitas dan uji homogenitas. Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah instrumen yang digunakan sebagai alat pengumpulan data berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah UjiLilliefors. dengan rumus sebagai berikut

Keterangan

X = Rata-rata

S = Simpangan Baku X1 = Nilai siswa

Rumusan hipotesis yaitu

H0: sampel berdistribusi normal

S

X

X


(63)

Hi: sampel tidak berdistribusi normal

Langkah - langkahnya sebagai berikut

i. Pengamatan X1, X2 ndijadikan angka baku Z1,Z2 nyang dicari dengan rumus:

ii. Menghitung peluang F (zi) = P (z<zi)

iii. Menghitung S (zi) adalah S (zi) =Banyaknya z1, z2 n i

N

iv. Menghitung selisih F (zi) S (zi) kemudian ditentukan harga mutlak v. Ambil harga yang besar di antara harga-harga mutlak sebagai L.

Kriteria pengujian

Terima H0jika L0< Ltabeltolak H0untuk harga lainnya

2. Uji Homogenitas

Pengujian homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah data sampel yang diambil dari populasi itu bervarians homogen atau tidak. Pengujian homogenitas dilakukan dengan membandingkan nilai Significancy, dengan ketentuan jika nilai Sig > alpha (0,05) maka data bersifat homogeny. Uji homogenitas yang dilakukan dalam penelitian ini adalahLeneve Statisticdengan modelAnova. Hipotesis untuk uji homogenitas adalah sebagai berikut:

H0= data penelitian adalah homogen H1= data penelitian adalah tidak homogeny

Dengan kriteria pengujian sebagai berikut

S

X

X


(64)

Jika nilai probabilitas atau nilai signifikansi > 0,05 maka H0diterima dan sebaliknya.

3. Uji Kelinieran

Uji kelinieran dilakukan terlebih dahulu sebelum melakukan pengujian hipotesis. Untuk regresi linier yang didapat dari data X dan Y, apakah sudah mempunyai pola regresi yang berbentuk linier atau tidak, serta koefisien arahnya berarti atau tidak, dilakukan uji linieritas regresi.

a. Linier sederhana

Uji linier sederhana terlebih dahulu dilakukan dengan menghitung kuadrat-kuadrat (JK), untuk berbagai cocok dengan keadaan keadaan atau tidak, pengujian ini dilakukan dengan rumus yaitu

JK (a) =

JK (b/a) = ( )

JK S = JK (T) JK (a) JK (b/a) JK (G) = ( )

JK (TC) = JK (S) - JK (G)

Setiap sumber varians memiliki dk yang besar n untuk total, 1 untuk reg (a), 1 untuk reg (b/a), n-2 untuk tuna cocok dan (n-k) untuk galat. Dengan adanya dk dan JK untuk tia-tiap sumber varian dapat menentukan rata-rata jumlah kuadrat-kuadrat ( RJK ) yaitu


(65)

JK (T) = ( )

RJK (T) = ( ) RJK (T) = ( )

RJK (T) = ( ) RJK (T) = ( )

RJK (T) = ( )

Setelah diperoleh perhitungan dari rumus di atas, kemudian disusun dalam tabel ANAVA berikut ini

Tabel 7. Daftar analisis varians (ANAVA) Sumber

varian

K JK RJK F Hitung

Total N

Regresi 1 JK (a) JK(a) Regresi

(b/a) residu

1 N 2

JK (b/a) reg = JK (b/a) sisa = ( )

(i)

Tuna cocok K 2 JK (TC) = ( ) (ii)

Galat n k JK (G) = ( )

Hipotesis yang di uji dari daftar anava meliputi dua macam hipotesis yaitu Ho = koefisien arah regresi tidak berarti

H1 = koefisien arah regresi berarti

Hipotesis di uji dengan statistik F, yaitu tolak hipotesis jika F hitung > F tabel dengan taraf nyata 0,05 dengan dk pembilangan dan dk penyebut (n 2), berarti koefisien arah berati, dan sebaliknya. Sedangkan jika F hitung < F tabel berarti bentuk persamaan regresi adalah linier.


(66)

Uji asumsi tentang multikolinieritas dimaksudkan untuk membuktikan atau menguji ada tidaknya hubungan yang linier antara variabel bebas (independen) yang satu dengan variabel bebas (independen) lainnya.

Metode untuk uji multikolinieritas yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasiproduct momentsebagai berikut

rxy =

2 2

2 2

Y Y

N X X

N

Y X XY

N

(Arikonto, 2005: 75)

Rumusan hipotesis yaitu

H0: tidak terdapat hubungan antar variabel independen H1: terdapat hubungan antar variabel independen

Kriteria hipotesis yaitu

Apabila rhitung< rtabeldengan dk=n danalpha0,05= maka H0ditolak sebaliknya jika rhitung> rtabelmaka H0diterima.

5. Uji Autokorelasi

Pengujian autokorelasi dimaksudkan untuk mengetahui apakah terjadi korelasi di antara data pengamatan atau tidak. Adanya Autokorelasi dapat mengakibatkan penaksir mempunyai varians tidak minimum dan uji t tidak dapat digunakan, karena akan memberikan kesimpulan yang salah. Ada atau tidaknya autokorelasi dapat dideteksi dengan menggunakan ujiDurbin-Watson. Ukuran yang

digunakan untuk menyatakan ada atau tidaknya autokorelasi, yaitu apabila nilai statistikDurbin-Watsonmendekati angka 2, maka dapat dinyatakan bahwa data pengamatan tidak memiliki autokorelasi (Sudarmanto, 2005: 143).


(67)

Metode untuk uji autokorelasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah statistik d Durbin- Waston.

Tahap-tahap pengujian dengan ujiDurbin- Wastonadalah sebagai bersikut 1. Carilah nilai-nilai residu dengan OLS dari persamaan yang akan diuji dan

hitung statistikddengan menggunakan persamaan

d= ( )2/

2. Menentukan ukuran sampel dan jumlah variabel independen kemudian lihat Tabel StatistikDurbin-Wastonuntuk mendapatkan nilai-nilai kritis dyaitu nilai Durbin-WastonUpper, dudan nilaiDurbin-Waston, dl 3. Dengan menggunakan terlebih dahulu Hipotesis Nol bahwa tidak ada autokorelasi positif dan Hipotesis Alternatif

Ho < 0 (tidak ada autokorelasi positif) Ha

Mengambil keputusan yang tepat Jikad < dL, tolak Ho

Jikad > ,dU tidak menolak Ho JikadL < d < dUtidak tersimpulkan

Dalam keadaan tertentu, terutama untuk menguji persamaan beda pertama, ujid dua sisi akan lebih tepat. Langkah-langkah 1 dan 2 persis sama di atas sedangkan langkah 3 adalah menyusun hipotesis nol bahwa tidak ada autokorelasi

Ho Ho


(1)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Hasil Ujian Semester Mata Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas XI IPS Semester Ganjil di MAN Kotabumi Lampung Utara Tahun Pelajaran 2010/2011 .... ... ... 4

Tabel 2. Data Jumlah Siswa Kelas XI IPS MAN Kotabumi Lampung Utara Tahun Pelajaran 2010/2011 ... ... 32

Tabel 3. Perhitungan Proporsi Sampel Setiap Kelas ... ... 35

Tabel 4. Indikator Masing-masing Variabel dan Sub Indikator ... ... 38

Tabel 5. Hasil Perhitungan Uji Coba Validitas Variabel X1 ... ... 43

Tabel 6. Hasil Perhitungan Uji Coba Validitas Variabel X2 ... ... 44

Tabel 7. Daftar Analisis Varian ... ... 52

Tabel 8. Sarana dan Prasarana Sekolah ... ... 62

Tabel 9. Distribusi Frekuensi Persepsi Siswa Pelayanan Perpustakaan (X1) Di MAN Kotabumi Lampung Utara Tahun Pelajaran 2010/2011 .... ... 65

Tabel 10. Kategori Persepsi Siswa tentang pelayanan perpustakaan

Siswa Kelas XI IPS MAN Kotabumi Lampung Utara ... 66 Tabel 11. Distribusi Frekuensi Budaya Membaca (X2) MAN Kotabumi Lampung

Utara Tahun Pelajaran 2010/2011 ... 67

Tabel 12. Kategori Budaya Membaca Siswa Kelas XI IPS MAN Kotabumi Lampung Utara Tahun Pelajaran 2010/2011 ...

68

Tabel 13. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Siswa (Y) MAN Kotabumi Lampung Utara Tahun Pelajaran 2010/2011 ...

69

Tabel 14. Kategori Hasil Belajar Siswa Kelas XI IPS MAN Kotabumi Lampung Utara Tahun Pelajaran 2010/2011 ...


(2)

Tabel 15. Hasil Pengujian Normalitas Persepsi Siswa Pelayanan Perpustakaan 71

Tabel 16. Hasil Pengujian Normalitas Budaya Membaca ... 72

Tabel 17. Hasil Pengujian Normalitas Hasil Belajar ... 73

Tabel 18. Hasil Pengujian Homogenitas ... 74

Tabel 19. Hasil Uji kelinieran X1 ...

75

Tabel 20. Hasil Uji kelinieran X2 ...

76

Tabel 21. Hasil Uji Multikolinearitas ... ... 77

Tabel 22. Hasil Uji Autokorelasi ... 78

Tabel 23. Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 80

Tabel 24. Kesimpulan Hasil Uji Heterokedastisitas ... 80

Tabel 25. Hasil Uji Hipotesis Pertama ... ... 82

Tabel 26. Hasil Uji Hipotesis Kedua ... 83

Tabel 27. Hasil Uji Hipotesis Ketiga ... 84


(3)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ABSTRAK

HALAMAN PERSETUJUAN HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERSEMBAHAN HALAMAN MOTTO

SANWACANA DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR I. PENDAHULUAN

Halaman

A. Latar Belakang.. ... ... 1

B. Identifikasi Masalah ... ... 8

C. Pembatasan Masalah ... ... 9

D. Perumusan Masalah... 9

E. Tujuan Penelitian ... ... 10

F. Kegunaan Penelitian... ... 10

G. Ruang Lingkup Penelitian ... ... 11

II. WUJUD PEMBAHASAN

A. Tinjauan Pustaka ... ... 12

1. Hasil Belajar... ... 12

2. Persepsi Siswa Tentang Pelayanan Perpustakaan ... 15

3. Budaya Membaca ... 20

4. Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Pelayanan Perpustakaan Dan


(4)

... 23

a. Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Pelayanan Perpustakaan Terhadap

24 b. Pe 25

25 29 E. HIp 30

III. METODELOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian... ... 31

1. Jenis Penelitian ... ... 31

B. Populasi Dan Sampel... ... 32

1. Populasi... ... 34 2. Sampel... ...

... 34

C. Variabel penelitian ... ... 35

D. Definisi operasional... ... 36

E. Teknik Pengumpulan Data ... ... 39

1. Observasi... ... 39

2. Dokumentasi ... ... 39

3. Angket ... ... 39

F. Uji Persyaratan Instrumen ... ... 40

1. Uji Validitas Angket ... ... 40

2. Uji Reliabilitas ... ... 44

G. Teknik Analisa Data ... ... 48

1. Uji Normalitas ... 49


(5)

2. Uji Homogenitas ... ... 50

3. Uji kelinearan ... ... 50

H. Kelinieran Regresi ... ... 52

1. Uji Multikolonieritas ... ... 52

2. Uji Autokorelasi ... ... 53

3. Uji Heteroskedastisitas ... ... 55

I. Uji Hipotesis .... ... 57

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... ... 60

1. Sejarah Berdirinya Sekolah ... ... 60

2. Profil Sekolah ... ... 61

3. Situasi Pengelolaan Sekolah ... ... 62

4. Sarana dan Prasarana Sekolah ... ... 62

5. Visi dan Misi Sekolah ... ... 63

B. Deskripsi Data ... ... 63

1. Data Persepsi Siswa Tentang Pelayanan Perpustakaan (X1) ... ... 64

2. Data Budaya Membaca (X2) ... ... 66

3. Data Hasil Belajar Ekonomi (Y) ... ... 68

C. Uji Persyaratan Analisis Data ... ... 70

1. Pengujian Validitas ... ... 70

2. Pengujian Reliabilitas ... ... 71

3. Uji Normalitas Data ... ... 72

4. Uji Homogenitas ... ... 74


(6)

D. Uji Asumsi Klasik Untuk Regresi Ganda ... ... 75

1. Uji Linieritas Garis Regresi ... ... 75

2. Uji Multikolonieritas ... ... 76

3. Uji Autokorelasi ... ... 78

4. Uji Heterokedastisitas ... ... 79

E. Pengujian Hipotesis ... ... 81

1. Regresi Linier Sederhana ... ... 81

2. Regresi Linier Multiple ... ... 84

F. Pembahasan .... ... ... 87

1. Pengaruh persepsi Siswa tentang Pelayanan Perpustakaan terhadap Hasil Belajar Ekonomi Siswa ... ... 87

2. Pengaruh Budaya Membaca terhadap Hasil Belajar Ekonomi Siswa ... 89

3. Pengaruh Persepsi Siswa tentang Pelayanan Perpustakaan dan Budaya Membaca terhadap Hasil Belajar Ekonomi ... ... 91

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan .... ... ... 96

B. Saran ... ... ... 97

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


Dokumen yang terkait

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG METODE MENGAJAR GURU DAN KOMPETENSI PADAGOGIK GURU TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS X SMA NEGERI 12 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2010/2011

0 9 110

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG METODE MENGAJAR GURU DAN KOMPETENSI PADAGOGIK GURU TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS X SMA NEGERI 12 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2010/2011

1 8 78

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG PELAYANAN PERPUSTAKAAN DAN BUDAYA MEMBACA TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI IPS MAN KOTABUMI LAMPUNG UTARA TAHUN PELAJARAN 2010/2011

0 8 82

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KETERAMPILAN MENGAJAR GURU DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 1 TERBANGGI BESAR TAHUN PELAJARAN 2010/2011

0 39 86

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR, LINGKUNGAN BELAJAR DAN PERSEPSI SISWA TENTANG MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI SMAN 4 KOTABUMI LAMPUNG UTARA

2 18 85

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KOLEKSI BAHAN BACAAN, MINAT BACA DAN PELAYANAN PERPUSTAKAAN TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 25 BANDAR LAMPUNG SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 9 82

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KOLEKSI BAHAN BACAAN, MINAT BACA DAN PELAYANAN PERPUSTAKAAN TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 25 BANDAR LAMPUNG SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 10 80

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KEMAMPUAN MENGAJAR GURU DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI IPS SEMESTER GANJIL SMA NEGERI 1 SRAGI LAMPUNG SELATAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 7 86

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI GURU, MOTIVASI BELAJAR DAN CARA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI KELAS XI IPS SMA NEGERI 5 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

0 8 76

PENGARUH PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH, BUDAYA MEMBACA, DAN PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI GURU TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 TRIMURJO TAHUN PELAJARAN 2014/2015

0 7 94