NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM TRADISI PUNGGAHAN DAN KUPATAN PADA MASYARAKAT DUKUH KRANGKENG SARI DESA GROGOLAN KECAMATAN KARANGGEDE KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2014 SKRIPSI

  Perpustakaan

  IAIN Salatiga

  1IIIIIIIIIIHIII

  15TD1021217.01

NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM

TRADISI PUNGGAHAN DAN KUPATAN PADA

  

MASYARAKAT DUKUH KRANGKENG SARI

DESA GROGOLAN KECAMATAN KARANGGEDE

KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2014

SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam Oleh: YUSUF FAIZAL NIM: 11110120 JURUSAN T ARBI YAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN A G A M A ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2014

  

NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM

TRADISI PUNGGAHAN DAN KUPATAN PADA

MASYARAKAT DUKUH KRANGKENG SARI

DESA GROGOLAN KECAMATAN KARANGGEDE

KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2014

SKRIPSI

  Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam Oleh: YUSUF FAIZAL NIM: 11110120 JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2014

  I KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAM A ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

  Jl. Tentara Pelajar No. 02 Telp (0298) 323706, 323433 Fax. 323433 Salatiga 50721 Website: Drs.Juz’an, M.Hum.

  STAIN SALATIGA

  boSEN

PERSETUJUAN PEMBIMBING

  ^amp : 5 Eksemplar dal : Naskah Skripsi Saudara

  Kepada Yth.Ketua STAIN Salatiga Di Salatiga A ssalam u’alaikumWr. Wb.

  Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersam a ini, kami kirimkan naskah skripsi saudara: Nama : Y usuf Faizal NIM : 111 10 120

  Jurusan/Progdi : Tarbiyah/PAI Judul : Nilai-Nilai Pendidikan Islam Dalam Tradisi Punggahan dan

  Kupatan Pada masyarakat Dukuh Krangkeng Sari Desa Grogolan Kecamatan Karanggede Kabupaten Boyolali Dengan ini kami mohon skripsi saudara tersebut supaya segera dimunaqosyahkan.

  Demikian agar menjadi perhatian.

  W assalamu’alaikumWr. Wb.

  Salatiga, 26 Desember 2014 Pemjpimbing D I* an, M.Hum.

  NIP. 1961 4 198903 1 002 ii

  

SKRIPSI

NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM TRADISI PUNGGAHAN

DAN KUPATAN PADA MASYARAKAT DUKIJH KRANGKENG SARI

DESA GROGOLAN KECAMATAN KARANGGEDE KABUPATEN

BOYOLALI TAHUN 2014

  DISUSUN OLEH

  

Yusuf Faizal

111 10120

  Telah dipertahankan di depan panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Tarbiyah, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga, pada tanggal 24 Februari 2015 dan telah dinyatakan memenuhi syarat gima memperoleh gelar saijana SI

  Kependidikan Islam Ketua Penguji

  Susunan Panitia Penguji : Ilya Muhsin, S. HI., M.Si

  Sekretaris Penguji : Drs. Juz’an, M.Hum Penguji I : Dr. Muh. Saerozi, M.Ag.

  Penguji II : Mufiq, M. Phil.

  Salatiga, 24 Februari 2015 .Salatiga 199203 1 005 III

KEMENTERIAN AGAMA

  ;ntara Pelajar No. 02 Telp (0298) 323706, 323433 Fax. 323433 Salatiga 50721 :bsite:

  DEKLARASI

  Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, peneliti menyatakan bahwa skripsi ini tidak berisi materi yang pem ah ditulis oleh orang lain atau pemah diterbitkan. Demikian juga skripsi ini tidak berisi satupun pikiran-pikiran orang lain, kecuali informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan.

  Apabila dikemudian hari temyata terdapat materi atau pikiran-pikiran orang lain di luar referensi yang peneliti cantumkan maka peneliti sanggup mempertanggungjawabkan kembali keaslian skripsi ini dihadapan sidang munaqosah skripsi.

  Demikian deklarasi ini dibuat oleh penulis untuk dimaklumi.

  Salatiga, 26 Desember 2014 Penulis 111 10 120

  IV

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

  

Adapun orang yang bertaubat dan beriman, serta

mengerjakan amal yang saleh, semoga dia

termasuk orang-orang yang beruntung (al-Qashash:

67).

  

PERSEMBAHAN

Skripsi ini aku persembahkan untuk :

  1. Ibu dan bapakku yang selama ini telah mencurahkan kasih sayang kepadaku, dan memberikan dukungan, sehingga aku dapat menyelesaikan skripsi ini.

  2. K akakku, m bak arifah umma dan mas mujib yang selalu memberi motifasi untuk selalu optimis dalam menjalani hidup

  3. Adikku iin rahmawati hasyim, fa ja r hidayat dan korib afnan abdillah, semoga kalian menjadi anak y a n g sholeh dan sholehah, selalu berbakti kepada kedua orang tua dan meraih cita-cita yang kalian impikan

  

4. Keponakanku fitr i kusuma dewi, smoga kamu kelak menjadi anak yang

sholehah dan menjadi kebanggaan bagi kedua orang tuamu

5. Kakekku tercinta evang ngadini, semoga sehat selalu dan panjang umur

  

6. Bapak jo ko sutopo selaku orang tua saya di stain salatiga yang selalu

memberi motivasi agar selalu bersungguh-sungguh dalam menimba ilmu

7. Bapak ju s ’an ya n g selalu sabar dalam membimbing dan menasehati saya dalam membuat skripsi ini.

  

8. Tri wahyuni wulan ndari yang pernah singgah dalam hati, semoga dirimu

slalu bahagia dan dapat membahagiakan ibundamu

  

9. Bang toro, mas heri, bang lilik, bang nugh, ihsan, samsul, ndaru, serta

semua teman-temanku semua di dusun jampiroso yang tidak bisa saya

  

sebutkan satu persatu, terima kasih atas apa yang telah kalian berikan

kepada saya sewaktu K K N .

  

10. Anisa alfi nurjannah, muhammad agus wachid, adam bahmdin syah,

daryanto, aljin darodjat, wildan, serta semua kawan-kawanku semua mahasiswa-mahasiswi stain salatiga, yang tak dapat kusebutkan satu persatu, terima kasih karna kalian telah membuatku mengerti arti persahabatan

  

KATA PENGANTAR

f l X f j A *

j l l jJl 4&I

  Alhamdulillahirobbiralamin, syukur kepada Allah SWT. yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan nikmatnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi dengan judul “ Nilai-Nilai Pendidikan Islam

  

Dalam Tradisi Punggahan dan Kupatan Pada Masyarakat Dukuh

Rrangkeng Sari Desa Grogolan Kecamatan Karanggede Kabupaten Boyolali

Tahun 2014”

  Sholawat dan salam selalu tercurah kepada junjungan kita Rosulullah SAW. yang telah kita tunggu-tunggu syafaatnya pada hari kiamat nanti.

  Penyusunan skripsi ini dengan tujuan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana Pendidikan Agama Islam pada program studi Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga.

  Penyusunan skripsi ini dapat terselesaikan tidak lepas dari bantuan pihak- pihak yang bersangkutan. Oleh karena itu, perkenankanlah penulis untuk mengucapkan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada :

  1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi M. Pd. selaku Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga.

  2. Bapak Ketua Jurusan Tarbiyah yang telah memberi fasilitas dan kemudahan dalam tahap-tahap pengajuan permohonan penelitian, sehingga penelitian dapat penulis lakukan.

  3. Bapak Rasim in selaku Kepala Program Study PAI yang telah membantu memudahkan dalam semua pengurusan yang bersifak akademik maupun non akademik, sehingga penelitian ini dapat selesai.

  4. Ibu Asdiqoh selaku mantan Kepala Program Study PAI yang telah membimbing dan memberi persetujuan penulis untuk melakukan penelitian ini.

  5. Bapak Drs Juz'an M.Hum selaku pembimbing yang telah membimbing dan mengarahkan dalam penyusunan karya tubs ini dengan penuh ketelitian, kesababaran dan kesungguhan.

  6. Segenap pengajar dan staf karyawan Jurusan Tarbiyah STAIN Salatiga yang memberi ilm u dan membantu melancarkan dalam penyelesaian karya tubs ini.

  7. Bapak Sunarto selaku kepala D esa Grogolan yang telah memberikan ijin untuk melakukan penelitian di Dukuh Krangkeng Sari yang beliau pimpin dan telah menyediakan segala sesuatu yang penulis butuhkan guna menyelesaikan karya tubs ini.

  8. Ibu, Bapak, kakak-kakak tersayang yang telah memberikan semangat dan menyadiakan sarana dan prasarana dalam proses penulisan karya tubs ini, membimbing dan mendorong serta tak henti-hentinya berharap yang terbaik untuk saya dalam menuntut ilm u dalam setiap do’anya.

  9. Teman-teman yang telah memberikan semangat dan bantuannya dalam menyusun skripsi ini, yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

  Demikian ucapan terma kasih penulis untuk semuan pihak-pihak tersebut di atas yang telah ikut berperan dalam menyelesaikan penyusunan skripsi ini dan semoga selesainya penyusunan skripsi ini dapat bermanfaat untuk kita semua. Semoga Allah SWT, memberikan balasan atas kebaikan semua pihak-pihak yang telah memberi bantuannya dan memberikan pahala untuk mereka. Amin.

  Salatiga, 26 Desember 2014 Penulis

  Yusuf faizal

  

ABSTRAK

Yusuf Faizal (NIM : 11110120). Nilai-nilai Pendidikan Islam dalam Tradisi

Punggahan dan Kupatan pada Masyarakat Dukuh Krangkeng Sari Desa Grorolan Kecamatan Karanggede Kabupaten Boyolali Tahun 2014

  Penelitian ini membahas nilai-nilai pendidikan islam dalam tradisi punggahan dan kupatan pada masyarakat Dusun Krangkeng Sari Desa Grogolan Kecamatan Karanggede Kabupaten Boyolali. Fokus penelitian yang dikaji adalah:

  1. Bagaimana konsep punggahan di Dusun Krangkeng Sari Desa Grogolan Kecamatan Karanggede Kabupaten Boyolali 2. Bagaimana konsep kupatan di Dusun Krangkeng Sari Desa Grogolan Kecamatan Karanggede Kabupaten Boyolali 3. Adakah nilai-nilai pendidikan Islam dalam tradisi punggahan di Dusun Krangkeng Sari Desa Grogolan Kecamatan Karanggede Kabupaten Boyolali 4. Adakah nilai-nilai pendidikan Islam dalam tradisi kupatan di Dusun Krangkeng Sari Desa Grogolan Kecamatan Karanggede Kabupaten Boyolali.

  Penelitian ini adalah penelitian Kualitatif. Data yang berbentuk kata-kata diperoleh dari para informan, sedangkan data tambahan berupa dokumen. Analisa data dilakukan dengan cara menelaah data yang ada, lalu melakukan reduksi data, penyusunan satuan, kategorisasi, menarik kesimpulan dan tahap akhir dari analisa data ini mengadakan keabsahan data dengan menggunakan ketekunan pengamatan triangulasi.

  Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa tradisi punggahan dan kupatan di Dusun Krangkeng Sari merupakan salah satu bentuk budaya leluhur yang sampai sekarang masih tetap dilaksanakan oleh masyarakat Dusun Krangkeng Sari, pada hakikatnya pelaksanaan tradisi ini adalah semata-mata melestarikan budaya leluhur karena dalam pelaksanaan tradisi punggahan dan kupatan berdampak positif bagi kehidupan masyarakat. Nilai-nilai pendidikan

  Islam dalam tradisi punggahan dan kupatan adalah keyakinan bahwa Allah SWT adalah tempat satu-satunya meminta pertolongan, Allah adalah Dzat yang Maha Pengampun, menambah amal kebaikan melalui shadaqah, dan terciptanya ukuwah islamiyah dalam masyarakat

  

D A F T A R ISI

  

  

  BAB I PENDAHULUAN

  

  

  3. Lokasi Penelitian,

  

  

  

  

  

  B. Tradisi Punggahan dan Kupatan

  

  

  

  

  

  10

  

  

  BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Nilai-nilai Pendidikan Islam

  

  

  

  

  

  

  XII

  BAB III PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN

  

  

  

  

  

  

  1. Pemahaman Tradisi Punggahan di Dukuh

  2. Pemahaman Tradisi Kupatan di Dukuh

  BAB IV PEMBAHASAN A. Tradisi Punggahan di Dukuh Krangkeng Sari

Kecamatan Karanggede Kabupaten

  

C. Nilai-nilai Pendidikan Islam dalam Tradisi

Punggahan di Dukuh Krangkeng Sari Kecamatan Karanggede Kabupaten

  

  

  

  

  

  

  

D. Nilai-nilai Pendidikan Islam dalam Tradisi

Kupatan di Dukuh Krangkeng Sari Kecamatan Karanggede Kabupaten

  

  

  

  

  

  BAB V PENUTUP

  DAFTAR TABEL

  3.1 Data penduduk Desa Grogolan berdasarkan jenis kelamin

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN

  1. Daftar Pertanyaan

  2. Hasil Wawancara

  3. Dokumentasi

  4. Surat Keterangan Penelitian

  5. Daftar Riwayat Hidup

  6. Lembar Konsultasi

  7. Daftar Nilai SKK

  BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam agama Islam kata pendidikan mempunyai banyak makna. Kata “pendidikan” yang um um di gunakan sekarang ini dalam bahasa Arabnya adalah al-tarbiyah, dengan kata kerja rabba. Kata “pengajaran” dalam bahasa

  Araabnya adalah a l-ta ’lim dengan kata keijanya ‘allama. Pendidikan dan pengajaran dalam bahasa Arabnya adalah tarbiyah wa t a ’lim dan pendidikan Islam dalam bahasa arabnya adalah Tarbiyah islamiyah (Daradjat, 2011: 25).

  Pengertian pendidikan Islam sendiri adalah segala usaha untuk memelihara dan mengembangkan fitrah manusia serta sumber daya manusia yang ada padanya m enuju terbentuknya manusia seutuhnya (insan kamil) sesuai dengan norma Islam (Achmadi, 2005:28). Pendidikan Islam menyiapkan manusia untuk hidup, baik dalam keadaan aman maupun perang dan menyiapkan untuk menghadapi masyarakat dengan segala kebaikan dan kejahatanya, manis dan pahitnya (Saebani, 2009:14).

  Pendidikan itu tidak hanya tanggung jawab seorang guru, namun juga tanggung jawab semua lapisan masyarakat. Tanggung jawab pendidikan dalam agama Islam dilakukan oleh orang tua di dalam keluarga, para guru dalam lingkungan sekolah dan masyarakat (Daradjat, 2011: 35). Tanggung jawab orang tua sendiri dalam mendidik putra-putrinya adalah sangat besar dibandingkan lapisan masyarakat yang lainnya. Orang tua dituntut untuk semaksimal mungkin dalam mendidik, mengarahkan, serta memberi contoh yang baik bagi putra putrinya terutama dalam hal menanamkan nilai-nilai pendidikan Islam.

  Nilai-nilai pendidikan Islam yang ditanamkan orang tua tidak hanya mengarahkan putra-putriya untuk melaksanakan semua syariat Islam, contonya, menyuruh anak untuk mengerjakan shalat ketika telah masuk waktu shalat, mengajak anak untuk puasa di Bulan Ramadhan dll, namun juga bisa melalui tradisi-tradisi yang telah di tinggalkan para pendahulu.

  Suatu pewarisan serangkaian kebiasaan dan nilai-nilai yang diwariskan dari suatu generasi kepada generasi berikutnya.

  Begitu pula dengan masyarakat Jawa, masyarakat Jawa adalah masyarakat yang terkenal dengan prinsip hidup mereka yang kuat, diantara prinsip hidup masyakarakat Jawa yang kuat yakni dalam melestarikan tradisi- tradisi yang ditinggalkan para leluhur pendahulu mereka.

  Sebagian masyarakat Jawa dalam kehidupanya tidak bisa terlepas dari ritual selamatan. Kebanyakan Antropolog yang mempelajari masyarakat Jawa sependapat bahwa selamatan adalah jantungnya agama Jawa (Beatty, 2001:39). Selamatan adalah suatu upacara makan bersama makanan yang telah diberi doa sebelum di bagikan (Koentjaraningrat, 2004:347). Secara umum tujuan selamatan adalah untuk menciptakan keadaan sejahtera, aman dan terbebas dari gangguan makhluk yang nyata maupun halus suatu keadaan yang disebut slamet, kata slamet juga digunakan untuk orang yang meninggal ( dalam pengertian “diselamatkan” ), (Beatty, 2001:43). Upacar selamatan dapat digolongkan kedalam empat macam sesuai dengan peristiwa atau kejadian dalam kehidupan sehari-hari yaitu :

  1. Selamatan dalam lingkaran hidup seseorang, seperti hamil tujuh bulan, kelahiran, upacara potong rambut pertama, upacara untuk menyentuh tanah pertama kali, upacara menusuk telinga, sunat, kematian, serta saat- saat setelah kematian.

  2. Selamatan yang bertalian dengan bersih desa, penggarapan tanah pertanian, dan setelah panen padi.

  3. Selamatan yang berhubungan dengan hari-hari serta bulan-bulan besar Islam.

  4. Selamatan pada saat tidak tertentu, berkenaan dengan kejadian-kejadian.

  Seperti membuat perjalanan jauh, menempati rumah kediaman baru, menolak bahaya (ngruwat), janji kalau sembuh dari sakit (kaul), dan lain- lain (Koentjaraningrat, 2004: 347).

  Dalam pelaksanaannya ritual selamatan biasanya dipimpin oleh seorang modin, yakni seseorang yang diberi amanat untuk menjadi pejabat Islam di Desa, atau orang tertentu yang dianggap mampu untuk memimpin acara selamatan yang ditunjuk oleh pihak yang membuat acara selamatan tersebut.

  Penyebaran agam a Islam di Indonesia khususnya di pulau Jaw a tidak bisa terlepas dari peran sembilan wali, masyarakat Jawa menyebut kesembilan wali ini dengan sebutan walisongo. Walisongo dikenal sebagai penyebar agama Islam di tanah Jawa pada abad ke 17, mereka tinggal di wilayah penting pantai utara pulau Jawa yaitu Surabaya-Gresik-Lamongan di Jaw a Timur, Demak-Kudus-Muria di Jawa Tengah, serta Cirebon di Jawa Barat (Wasino, 2007:16). Sebelum Islam, religi Animisme-Dinamisme merupakan akar budaya asli Indonesia terutama di Jawa, dikarenakan pengaruh budaya Hindu-Budha dalam kurun waktu yang lama sehingga di Jaw a mengalami proses jawanisasi. Ketika Islam datang, proses masuknya Islam sendiri berlangsung secara damai tanpa adanya kekerasan, sehingga agama Islam dapat diterima oleh masyarakat Jawa yang sebelumnya menganut agama Hindu dan Budha. Hal ini dikarenakan metode yang dipakai oleh para wali dalam berdakwah menggunakan metode yang sangat lentur, yakni dalam menggunakan unsur-unsur budaya lama (Hinduisme dan Budhisme), kemudian secara berangsur-ansur kedua budaya tersebut telah mengalami islamisasi (Wasino, 2007:40).

  Tradisi punggahan dan kupatan merupakan salah satu bentuk warisan budaya leluhur yang sampai sekarang m asih tetap dilaksanakan dan dilestarikan oleh masyarakat, termasuk masyarakat di Dukuh krangkeng sari,

  D esa Grogolan, Kecamatan Karanggede, Kabupaten Boyolali. Pada hakekatnya kedua tradisi tersebut merupakan kegiatan soial yang melibatkan seluruh masyarakat dalam usaha bersama untuk mendapatkan keselamatan, ketentraman bersama yang biasa dilakukan sebelum dan sesudah Bulan Ramadhan, yakni pada Bulan Ruwah dan Bulan Sawal.

  Namun demikian, perkembangan peradaban, pengetahuan serta perekonomian yang terjadi saat ini telah banyak mengikis sedikit demi sedikit tradisi bahkan kebudayaan yang dahulu berkembang dalam masyarakat. Bahkan karena ketidaktahuan tentang budayanya menganggap bahwa tradisi atau budaya tersebut sebagai bagian yang tidak perlu dilestarikan dengan berbagai macam alasan. Demikian halnya dengan pelaksanaan tradisi

  punggahan dan kupatan di Dukuh Krangkeng sari, Desa Grogolan,

  kecamatan karanggede, Kabupaten Boyolali yang akhir-akhir ini pelaksanaannya tidaklah mendapat banyak menyita perhatian warga, sehingga dalam melaksanakanya terkesan biasa-biasa saja. Bahkan para pemuda sendiri banyak yang tidak mengetahui makna peringatan tradisi punggahan dan

  kupatan tersebut

  Berkaitan dengan uraian tersebut diatas maka timbul suatu keinginan dari peneliti untuk mengadakan penelitian guna mengetahui maksud, tujuan dan nilai-nilai keislaman dari tradisi punggahan dan kupatan yang telah mentradisi di kalangan masyarakat di Dukuh Krangkeng Sari yang beragama Islam, oleh karena itu dalam penelitian ini, peneliti mengambil judul skripsi tentang“N ILA I-N ILA I PENDIDIKAN ISLAM D A LA M TR A D ISI

  PUNGGAHAN DAN KUPATAN (Studi kasus Masyarakatdi Dukuh

  krangkeng sari, Desa.Grogolan, Kec. Karanggede, Kab. Boyolali.)

B. Rumusan Masalah

  Penelitian dilakukan karena adanya suatu masalah yang membutuhkan pembahasan atau penyelesaian masalah dalam sebuah penelitian pembahasan atau penyelesaian masalah ini berarti fokus yang menjadi pusat pembahasan.

  5 Berdasarkan latar belakang yang telah peneliti kemukakan maka dapat dirumuskan sebagai berikut:

  1. Bagaimana konsep punggahan di Dusun Krangkeng Sari, Desa Grogolan, Kecamatan Karanggede, Kabupaten Boyolali ?

  2. Bagaimana konsep Kupatan di Dusun Krangkeng Sari, Desa Grogolan, Kecamatan Karanggede, Kabupaten Boyolali ?

  3. Adakah Nilai-nilai Pendidikan Islam dalam tradisi Punggahan di Dusun Krangkeng Sari, Desa Grogolan, Kecamatan Karanggede, Kabupaten Boyolali ?

  4. Adakah Nilai-nilai Pendidikan Islam dalam tradisi Kupatan di Dusun Krangkeng Sari, Desa Grogolan, Kecamatan Karanggede, Kabupaten

  Boyolali ?

C. Tujuan Penelitian

  Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ilmiah yang dilaksanakan dalam rangka penulisan skripsi ini, yaitu :

  1. Untuk mengetahui konsep punggahan di Dukuh Krangkeng Sari, Desa Grogolan, Kecamatan Karanggede, Kabupaten Boyolali.

  2. Untuk mengetahui konsep kupatan di Dukuh Krangkeng Sari, Desa Grogolan, Kecamatan Karanggede, Kabupaten Boyolali.

  3. Untuk mengetahui adakah Nilai-nilai Pendidikan Islam dalam tradisi

  Punggahan di Dukuh Krangkeng Sari, Desa Grogolan, Kecamatan

  Karanggede, Kabupaten Boyolali

  6

  4. Untuk mengetahui adakah Nilai-nilai Pendidikan Islam dalam tradisi

  Kupatan

  di Dukuh Krangkeng Sari, Desa Grogolan, Kecamatan Karanggede, Kabupaten Boyolali.

D. Manfaat Hasil Penelitian

  Dari Penelitian ini diharapkan sebagai penjelas dan memberikan manfaat yang baik, bagi siapa saja yang memahami kegiatan punggahan dan

  kupatan ini dan tentunya bagi peneliti sendiri dan masyarakat. Dari

  penjelasan tersebut diharapkan bisa menjadi pengetahuan tentang kegiatan

  punggahan dan kupatan untuk siapa saja yang mau melaksanakan serta dapat memberi manfaat secara teoritis maupun secara praktisnya.

  1. Manfaat Teoritis Lembaga dalam hal ini STAIN Salatiga, apabila hasil penelitian ini sesuai dengan manfaatnya dan merupakan sebagai salah satu sumbangan terhadap perkembangan pengetahuan khususnya di bidang sosial keagamaan.

  2. Manfaat Praktis Penelitian dapat mengetahui manfaat yang terkandung dalam kegiatan

  punggahan dan kupatan secara sosial kemasyarakatan ataupun secara

  spiritual bagi warga masyarakat Dukuh krangkeng sari, Desa Grogolan, Kecamatan Karanggede, Kabupaten Boyolali.

E. Definisi Operasional

  Untuk menghindari adanya salah pengertian dalam menafsirkan kata- kata istilah yang digunakan penulis, maka penulis mendifinisikan istilah- istilah sebagai b erik u t:

  1. Nilai Pendidikan Islam M enurut Milton Rokeach James Bank yang dikutip oleh Thoha

  (1996: 60) Nilai adalah suatu sistem kepercayaan yang berada dalam ruang lingkup sisitem dalam seseorang bertindak atau menghindari suatu tindakan, atau mengenai suatu yang pantas atau tidak pantas dikeijakan. Sedangkan Pepper mendifinisikan nilai sebagai segala sesuatu tentang yang baik atau yang buruk (Sulaiman, 1995:19)

  Pendidikan Islam adalah segala usaha untuk memelihara dan mengembangkan fitrah manusia serta sumber daya manusia yang ada pandangan menuju terbentuknya manusia seutuhnya (insan kamil) sesuai norma Islam (Achmadi, 2005:28).

  2. Tradisi Punggahan Menurut Kamus besar Bahasa Indonesia “Tradisi” berarti segala sesuatu seperti adat, kebiasaan, ajaran dan sebagainya yang turun temurun dari nenek moyang.

  Kata punggahan dalam bahasa Jawa berasal dari kata munggah, yang berarti munggah ketempat yang tinggi.

  (aktomisriadi.blogspot.com/2012/01/sosiologi islam.html, diakses pada tanggal

  6 September 2014 pukul 10:25 WIB). Punggahan

  8 diselenggarakan pada akhir bulan Ruwah, yang berfungsi untuk mengantarkan arwah munggah (naik kembali ke asalnya) pada esok hari (Moertjipto, 1995: 23) 3. Tradisi Kupatan.

  Menurut Kamus besar Bahasa Indonesia “Tradisi” berarti segala sesuatu seperti adat, kebiasaan, ajaran dan sebagainya yang turun temurun dari nenek moyang.

  Dalam bahasa Jawa ketupat memiliki arti telu ( tiga ) dan empat. Hal ini mengarah pada aturan agama / rukun Islam ketiga dan keempat, yaitu puasa dan zakat yang dilakukan umat Islam dibulan ramadhan (Boyolali.com/lebaran ketupat). Upacara selamatan kupat (kupat luwar) yang diselenggarakan pada tanggal 1 Syawal yang berfungsi untuk

  ngluwari dosa atau kesalahan (Moetjipto, 1995: 24).

F. Metode Penelitian

  1. Jenis Penelitian dan Pendekatan Penelitian ini adalah penelitian kualitatif karena menggunakan prosedur penelitian yang menggunakan data deskriptif yang berupa ucapan/tulisan dari orang- orang dan prilaku yang dapat diamati. M enurut Moleong (2009: 6) penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya prilaku, motifasi, tindakan, dll.., secara holistik, dan dengan cara deskriptif dengan bentuk kata- kata dan bahasa

  9 pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah.

  Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan deskriptif kualitatif.

  2. Kehadiran Peneliti Dalam penelitian ini, peneliti bertindak sebagai pengumpul data dan sebagai instrument aktif dalam upaya mengumpulkan data-data di lapangan, sedangkan instrument pengumpulan data yang lain selain manusia adalah berbagai bentuk alat-alat bantu berupa dokumen- dokumen lainnya yang dapat digunakan untuk menunjang keabsahan hasil penelitian, namun berfungsi sebagai instrumen pendukung. Oleh karena itu, kehadiran peneliti secara langsung di lapangan sebagai tolak ukur keberhasilan untuk memahami kasus yang diteliti, sehingga keterlibatan peneliti secara langsung dan aktif dengan informan atau sumber data lainnya disini m utlak dilakukan.

  3. Lokasi dan W aktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Dusun Krangkeng Sari, Desa

  Grogolan, Kecamatan Karanggede, Kabupaten Boyolali pada Bulan Mei -N opem ber Tahun 2014.

  4. Sumber Data.

  Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian adalah data kualitatif yaitu data yang tidak berbentuk bilangan, seperti jenis kelamin, agama atau wama (hasan, 2006:20). Data kualitatif yang dimaksud dalam penelitian ini adalah dokumen yang berisi nilai-nilai pendidikan islam, tradisi punggahan dan tradisi kupatan. Oleh karena itu, data yang diperlukan adalah data sekunder dan data primer. Data sekunder yaitu data yang bersumber dari pihak kedua, baik berupa catatan, laporan, atau lainnya. Dalam penelitian ini, data sekunder yang dimaksud adalah dokumen dan observasi. Data primer yaitu data yang bersumber dari pihak pertama, yakni hasil wawancara.

  5. Prosedur Pengumpulan Data Keberhasilan suatu penelitian terutama penelitian kualitatif, tergantung beberapa faktor. Paling tidak ditentukan oleh kejelasan tujuan dan permasalahan penelitian, ketepatan pemilihan pendekatan/ metodologi, ketelitian dan kelengkapan data/ informasi itu sendiri. Dalam penelitian ini dipergunakan beberapa teknik pengumpulan data yakni metode observasi, metode wawancara dan metode dokumentasi.

  a. Metode Observasi Menurut Emzir (2011 :37), Observasi atau pengamatan dapat didefinisikan sebagai perhatian yang terfokus pada kejadian, gejala atau sesuatu. Dengan melakukan pengamatan terhadap gejala yang akan diteliti kemudian dijadikan bahan untuk mengumpulkan data awal, serta mengumpulkan data yang lebih mendalam. Metode observasi ini digunakan untuk mengamati secara langsung terhadap proses/ atau tahapan dalam pelaksanaan tradisi punggahan dan

  kupatan di Dusun krangkeng sari, Kelurahan Grogolan, Kecamatan

  Karanggede, Kabupaten Boyolali pada Bulan Mei dan Juli Tahun 2014.

  b. Metode Wawancara Wawancara identik dengan pengumpulan data dengan bertanya langsung, lisan maupun tertulis kepada narasumber. Menurut Hasan (Emzir, 2011:50) wawancara adalah interaksi bahasa yang berlangsung antara dua orang dalam situasi saling berhadapan salah seorang, yaitu yang melakukan wawancara meminta informasi atau ungkapan kepada orang yang diteliti yang berputar disekitar pendapat dan keyakinannya. Ciri utamanya adalah kontak langsung dengan tatap muka antara penulis dengan sumber informasi. Metode wawancara digunakan untuk menggali informasi tentang bentuk tradisi punggahan dan kupatan di Dusun Krangkeng Sari, Kelurahan Grogolan, Kecamatan Karanggede, Kabupaten Boyolali.

  c. Metode Dokumentasi Dokumentasi adalah pengumpulan data berdasarkan catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, agenda dan buku-buku.

  (Arikunto, 1993: 236). Metode ini digunakan untuk mengumpulkan data yang diperoleh penulis dalam hal ini adalah berupa dokumen dan buku-buku serta kumpulan dari beberapa pengamatan langsung di lokasi penelitian yakni berupa foto- foto pelaksanan tradisi

  punggahan dan kupatan.

  12

  6. Analisis Data Menurut Bogdan dan biklen Analisis data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data , mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensistensiskanya mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang pentingyang dapat dipelajari dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain ( Moleong, 2009:248).

  Kegiatan analisis data selama pengumpulan data dapat dimulai setelah peneliti memahami fenomena sosial yang sedang diteliti dan setelah menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber yaitu dari hasil wawancara, observasi, dokumen pribadi maupun resmi, gambar, foto dll. Tentu tidak semua data dapat dipindah dalam laporan penelitian, melainkan dianalisis dengan menggunakan analisis tertentu.

  Menurut Moleong (2009, 247-257) menjelaskan langkah-langkah analisis data kualitatif sebagai berikut: a. Reduksi data

  Pada tahap ini, peneliti melakukan abstraksi yakni usaha membuat rangkuman data dari data penelitian yang tersedia dari berbagai sumber yaitu wawancara, pengamatan lapangan, dan dokumen sehingga dapat ditemukan hal-hal pokok penting dari fokus penelitian.

  13 b. Penyusunan satuan Pada tahap ini dilakukan penyusiman hal-hal pokok yang ditemukan kemudian menggolongkanya kedalam pola, unit, tema atau kategori, sehingga tema utama dapat diketahui dengan mudah kemudian diberi m akna sesuai materi penelitian.

  c. Kategori sasi Pada tahap ini dilakukan pengkategorian dari tema utama yang telah ditemukan termasuk melakukan koding, dengan cara mengelompokkan tema- tema utama berdasarkan keterkaitan antara satu tema dengan tem a yang lain.

  7. Pengecekan Keabsahan Data Keabsahan data dalam penelitian ini ditentukan dalam menggunakan Kriteria kreadibilitas. Hal ini dimaksudkan untuk membuktikan bahwa apa yang berhasil dikumpilkan sesuai dengan kenyataan yang ada dalam latar belakang penelitian. Menurut Moleong (2009 :327) mengatakan, pemeriksaan keabsahan data yaitu:

  a. Perpanjangan keikutsertaan Sebagaimana di jelaskan sebelumnya, peneliti dalam penelitian kualitatif adalah instrumen itu sendiri, keikutsertaan peneliti sangat menentuan dalam pengumpulan data. Perpanjangan keikutsertaan peneliti akan memungkinkan peningkatan derajat kepercayaan data yang dikumpulkan. b. Ketekunan pengamatan Ketekunan pengamatan bertujuan untuk menemukan ciri-ciri dan unsur-unsur dalam situasi yang sangat relevan dengan persoalan atau isu yang sedang dicari kemudian memusatkan diri pada isu yang di cari tersebut.

  c. Triangulasi Tringulasi adalah teknik pemeriksan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatun yang lain diluar data untuk keperluan pengecekan atau sebagai data pembanding. Dengan kata lain, bahwa dengan triangulasi, peneliti dapat me-recheck temuanya dengan jalan membandingkan dengan berbagai sumber, metode atau teori. Untuk itu peneliti dapat melakukannya dengan cara:

  1) Mengajukan berbagai macam variasi pertanyaan 2) Mengeceknya dengan berbagai sumber data

  3) Memanfatkan berbagai metode agar pengecekan kepercayaan dapat dilakukan.

  d. Pengecekan sejawat Teknik ini dilakukan dengan cara menyampaikan hasil sementara atau hasil akhir penelitian kepada rekan-rekan sejawat.

  e. Kecukupan referensial

  f. Kajian kasus negatif Teknik analisis kasus negatif dilakukan dengan jalan mengumpulkan contoh kasus yang tidak sesuai dengan pola dan

  15

  /

  informasi yang telah dikumpulkan dan digunakan sebagai bahan pembanding.

  g. Pengecekan anggota Pengecekan dengan anggota yang terlibat dalam proses pengumpulan data sangat penting dalam pemeriksaan derajat kepercayaan. Dalam hal ini pengecekan yang dilakukan dengan anggota yang terlibat dalam pengumpulan data meliputi data, Kategori analitis, penafsiran dan kesimpulan.

  8. Tahap-tahap penelitian Tahap- tahap penelitian yang digunakan oleh peneliti sebagai berikut:

  a. Tahap pra lapangan 1) Mengajukan judul penelitian

  2) Menyusun proposal penelitian

  b. Konsultasi penelitian kepada pembimbing

  c. Tahap pekeijaan lapangan, yang meliputi: 1) Persiapan diri untuk memasuki lapangan penelitian

  2) Pengumpulan data atau informasi yang terkait dengan fokus penelitian 3) Pencatatan data yang telah dikumpulkan

  d. Tahap analisis data , meliputi kegiatan: 1) Penemuan hal- hal yang penting dari data penelitian

  2) Pengecekan keabsahan data

  16 e. Tahap penulisan laporan penelitian 1) Penulisan hasil penelitian

  2) Konsultasi hasil penelitian kepada pembimbing 3) Perbaikan hasil konsultasi 4) Pengurusan kelengkapan persyaratan ujian 5) Ujian munaqosah skripsi

G. Sitematika Penulisan Skripsi

  Sistematika dalam penulisan dpakai sebagai aturan yang saling terkai dan saling melengkapi, adapun sitematika penulisan sebagai berikut:

  BAB I : Pendahuluan, Terdiri dari Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Kegunaan Penelitian, Definisi oprasional, Metode Penelitian meliputi Metode Pemilihan Subyek, M etode Pengumpulan Data, Metode Analisa Data serta Sistematika Penulisan BAB I I : Kajian Pustaka A. Tinjauan tentang Nilai Pendidikan Islam meliputi Definisi Nilai dan Pendidikan Islam B. Tinjauan tentang Tadisi Punggahan dan Kupatan BAB III Hasil Penelitian, berisi ganbaran umum Desa Krangkeng Sari, Keadaan Sosial Masyarakat, serta Tradisi Kupatan dan Punggahan di Desa Krangkeng Sari BAB IV Analisis Data, meliputi analisis tentang Nilai Pendidikan Islam dalam Tradisi Punggahan dan Kupatan serta Pembahasan BAB V Penutup Dalam hal ini akan disampaikan tentang kesimpulan dan saran Diakhiri dengan daftar pustaka, serta lampiran- lampiran yang dapat mendukung penelitian ini.

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Nilai-nilai Pendidikan Islam

1. Pengertian Nilai

  Menurut Milton Rokeach James Bank Nilai adalah suatu sistem kepercayaan yang berada dalam ruang lingkup sisitem dalam seseorang bertindak atau menghindari suatu tindakan, atau mengenai suatu yang pantas atau tidak pantas dikerjakan.(Thoha, 1996: 60)

  Sedangkan Pepper mendifinisikan nilai sebagai segala sesuatu tentang yang baik atau yang buruk (Sulaiman, 1995:19).

  Jadi pengertian nilai adalah suatu keyakinan yang menjadikan seseorang melakukan atau menghindari sesuatu yang baik dan yang buruk.

2. Ciri-Ciri Nilai

  Ciri-ciri nilai menurut Bambang Daroeso (1986:20) adalah sebagai berikut: 1) Nilai itu suatu realitas abstrak dan dalam kehidpan manusia. Nilai yang bersifat abstrak tidak dapat di indra, yang bisa diamati hanyalah objeknya. Misalnya, orang yang memiliki kejujuran. Kejujuran adalah nilai, tetapimkita tidak bisa mengindra kejujuran itu.

  19

  2) Nilai memiliki sifat normatif, artinya nilai mengandung harapan dan suatu keharusan sehingga nilai memiliki sifat ideal ( das sollen). 3) Nilai berfungsi sebagai daya dorong / motivator dan manusia adakah pendudukung nilai. Manusia dalam tindakan dan tingkah laku peruatanya digerakkan oleh nilai yang diyakininya. Misalnya, nilai ketaqwaan. Adanya nilai ini menjadikan semua orang terdorong untuk bisa mencapai derajat ketaqwaan.

3. Macam-Macam Nilai

  Nilai dapat dilihat dari beberapa sudut pandang, diantaranya: 1) Dilihat dari segi kebutuhan hidup manusia, nilai menurut Abraham

  Maslaw dapat dikelompokkan menjadi:

  a. Nilai biologis

  b. Nilai keamanan

  c. Nilai cinta kasih

  d. N ilai harga diri

  e. Nilai jati diri Kelima nilai tersebut berkembang sesuai kebutuhan yakni akan tuntutan fisik biologis, keamanan, cinta kasih, harga diri dan yang terahkir kebutuhan jati diri (Thoha, 1996: 63)

  2) Dilihat dari kemampuan jiw a manusia untuk menangkap dan mengembangkan nilai menurut Noeng M uhadjir dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu:

  20 a. Nilai yang statik, misalnya kognisi, emosi, psikomotor.

  b. Nilai yang bersifat dinamis, seperti motifasi berprestasi, motivasi berafiliasi, motifasi berkuasa.Thoha (1996 :63) 3) Dilihat dari sumbemya

  Menurut Muhaimin (1993: 111), sumber nilai yang berlaku dalam kehidupan manusia di golongkan menjadi dua macam yaitu: a. Nilai ilahi

  Nilai yang dititahkan tuhan melalui para rasul-Nya, yang berbentuk taqwa, iman, adil yang diabadikan dalam wahyu ilahi. Religi ( agama ) merupakan sumber yang pertama dan utama bagi para penganutnya, dari agam a inilah manusia menyebarkan nilai-nilai untuk diaktualisasikan dalam kehidupan sehari-hari.

  b. Nilai insani Nilai insani yaitu nilai yang tumbuh atas kesepakatan manusia, serta hidup dan berkembang dalam kehidupan manusia. Nilai insani ini bersifat dinamis, sedangkan keberlakuan dan kebenaranya bersifat relatif (nisbi) yang dibatasi oleh ruang dan w aktu. 4) Dilihat dari sifatnya

  Menurut Thoha (1996: 64), dilihat dari sifatnya nilai dapat di golongkan menjadi tiga, yaitu: b. Nilai material Nilai material yaitu nilai yang berwujud dalam kenyataan pengalaman, rohani dan jasmani. Nilai ini dibagi menjadi dua macam yaitu : 1. Nilai rohani, nilai rohani ini terdiri atas nilai logika, nilai estetika, nilai etika, dan nilai religi. 2. Nilai jasmani atau panca indra, nilai ini terdiri atas nilai hidup, nilai nikmat dan nilai agama. (Muhaimin, 1993: 116)

4. Pengertian Pendidikam Islam

  Pendidikan Islam adalah segala usaha untuk memelihara dan mengembangkan fitrah manusia serta sumber daya manusia yang ada pandangan menuju terbentuknya manusia seutuhnya (insan kamil) sesuai norma Islam (Achmadi, 2005:28).

  Manusia telah menjadi manusia seutuhnya ( insan kamil) apabila dalam pribadinya telah menyakini dengan sepenuh hati tentang keesaan Allah, menjalankan segala perintahnya, menjauhi segala larangannya serta mampu berbuat baik terhadap sesama manusia serta alam sekitar.

  Menurut Djumransah(2007: 19-20) pengertian pendidikan Islam adalah: a. Pendidikan Islam adalah usaha bimbingan ditujukan untuk mencapai keseimbangan pertumbuhan jasmani dan rohani menurut ajaran Islam.

  b. Pendidikan Islam adalah suatu usaha untuk mengarahkan dan mengubah tingkah laku individu untuk mencapai pertumbuhan

  23 kepribadian yang sesuai dengan ajaran Islam dalam proses pendidika dalam proses latihan-latihan, akal pikiran (kecerdasan), kejiwaan, keyakinan, kemauan, dan perasaan serta pancaindera dalam selumh aspek kehidupan manusia c. Bimbingan secara sadar dan terns menerus yang sesuai dengan kemampuan dasar (fitrah) dan kemampuan ajarannya (pengaruh dari luar), bak secara individual maupun kelompok sehingga manusia mampu memahami, dan mengamalkan ajaran islam secara utuh dan benar. Ajaran Islam secara utuh meliputi: aqidah (keimanan), syariah (ibadah, muamalah), dan akhlak (budi pekerti).

  Disamping itu untuk mempermudah dalam memahami pendidikan Islam, m aka akan lebih baik kita memahami makna Islam itu sendiri, sebagai agam a yang memberi wama pada sebuah peradaban manusia, yang m ana salah satu buah dari peradabannya adalah pendidikan.

  Kata ‘Islam’ yang bersumber dari A l-Q ur’an memiliki banyak pengertian, di antaranya: 1) “Silmi” artinya damai (perdamaian)

  2) “Salaamun” artinya selamat (keselamatan) 3) “Taslim” artinya serah (penyerahan) diri kepada Allah

  4) “Sullam” artinya tanggan/jenjang, yakni naik untuk mencapai kemuliaan dunia akhirat (Muhyidin, 1981: 5)

  24 Islam juga dapat diartikan sebagai undang-undang tuhan yang menuntun orang-orang yang berakal dengan ikhtiar mereka yang terpuji kearah perbaikan ta ra f hidup mereka di dunia dan di akhirat (Muhyidin,

  1981: 7) Dengan demikian, pengertian pendidikan Islam seagaimana dirumuskan berdasarkan pengertian Islam di atas adalah suatu usaha untuk mengarahkan dan mengubah tingkah laku individu untuk mencapai pertumbuhan kepribadian yang sesuai dengan ajaran Islam, sehingga akan bahagia baik di dunia dan juga di akhirat kelak.

5. Landasan Pendidikan Islam

  Setiap usaha, kegiatan dan tindakan untuk mencapai suatu tujuan tentunya harus mempuyai landasan atau tempat berpijak yang baik dan kuat. Demikian pula pendidikan Islam sebagai usaha untuk membentuk manusia menjadi manusia seutuhnya (insan kamil), haruslah mempunyai sebuah landasan yang digunakan dalam melaksanakan setiap kegiatan.

  Menurut Daradjat (2011: 19-24), landasan pendidikan Islam adalah bersumber pada Al-Qur’an, As -sunnah dan Ijtihad.

  a. Al-Qur’an Al-Qur’an ialah firman Allah berupa vvahyu yang disampaikan oleh Malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad SAW.