KONSEP PENDIDIKAN ISLAM PENDEKATAN MULTIDISIPLINER ABUDDIN NATA SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi kewajiban dan melengkapi syarat memperoleh gelar sarjana pendidikan (S.Pd.)

  

KONSEP PENDIDIKAN ISLAM

PENDEKATAN MULTIDISIPLINER

ABUDDIN NATA

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi kewajiban dan

melengkapi syarat memperoleh gelar sarjana

pendidikan (S.Pd.)

  

OLEH

BANI MAIDIANTO

NIM: 111 11 175

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2018

  .

  Puji syukur alhamdulillah, kami ucapkan ke hadirat Allah SWT. yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya. Sholawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada junjungan Nabi besar kita Nabi Muhammad SAW., sehingga penyusunan skripsi yang berjudul KONSEP PENDIDIKAN

  ISLAM PENDEKATAN MULTIDISIPLINER ABUDDIN NATA dapat terselesaikan.

  Dalam penyelesaian penelitian ini penulis banyak mendapatkan bantuan, bimbingan dan pengarahan dari berbagai pihak baik berupa materi maupun spiritual. Sehubungan dengan hal tersebut, penulis hanya bisa mengucapkan banyak terima kasih dan dengan diiringi doa semoga amal baik yang telah di berikan, mendapatkan balasan pahala dari sisi Allah SWT.

  Untuk itu penulis ucapkan banyak terima kasih kepada yang terhormat:

  1. Bapak Dr. H. Rahmat Haryadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga.

  2. Bapak Suwardi, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

  Ibu Siti Rukhayati, M.Ag selaku Ketua Program Studi Pendidikan Agama Islam.

  4. Bapak Imam Mas Arum,M.Pd.selaku dosen pembimbing skripsi 5.

  Ibu Dra.Urifatun Anis,M.Pd.I selaku dosen pembimbing akademik

  6. Dosen dan Sivitas Akademika FTIK IAIN Salatiga Karena keterbatasan penulis, penulis menyadari dalam penulisan penelitian ini masih banyak kekurangannyadan penulis berharap saran dan masukan dari para pembaca demi kebaikan penelitian ini.

  Semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya serta dapat menunjang pengembangan ilmu pengetahuan.

  Salatiga, 28 Maret 2018 Penulis.

  MOTTO  Waktu sering kali dianiaya dengan menuduhnya 'tak ada' padahal sebenarnya ia hadir, hanya saja kita tidak mau menemuinya. (Quraish Shihab)

  

 akan menjadi kopimu,

Aku yang rela mengendap sebagai kepedihanmu; yang sabar menghangatkan kesedihanmu.

  Biarkan harum tubuhku, menenangkan jiwamu. (Agus Noor) Agama tidak melarang sesuatu perbuatan kalau perbuatan itu tidak merusak jiwa. Agama tidak menyuruh, kalau suruhan tidak membawa selamat dan bahagia jiwa. (Buya Hamka)

  

Skripsi ini ku persembahkan kepada:

  Kedua orang tuaku Bapak Hari Pramono dan Ibu Shanti

  Yang menjadi pahlawan dan malaikatku

  Terima kasih untuk untaian do‟a yang selalu tercurahkan,

segala pengorbanan yang sungguh berbalas surga, serta

nasehat-nasehat yang mengantarkan pada Jannah- Nya…

  

Sungguh jasamu takkan pernah bisa ku balas….

  Adik-adikku Andi Kurnianto, Fikri Fatoni, dan Baiti Nur Ulya

  Yang telah memberiku semangat untuk terus melangkah….

  Teman-teman IAIN Salatiga, terutama kepada kelas

PAI E

  

Terima kasih telah menjadi alasan untukku selalu

tersenyum, banyak pelajaran berharga yang ku dapat dari

kalian, terima kasih untuk segala keceriaan dan

kebersamaannya selama ini, bertemu kalian adalah anugerah

terindah.

  

ABSTRAK

  Maidianto, Bani. 2018.Konsep Pendidikan Islam Dengan Pendekatan

  Multidisipliner Abuddin Nata . Skripsi, Salatiga: Program Studi

  Pendidikan Agama Islam. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Imam Mas Arum,M.Pd.

  

Kata kunci: Konsep Ilmu Pendidikan Islam Dengan Pendekatan

Multidisipliner Abuddin Nata

  Tujuan dari Penelitian ini bertujuan untuk, mengetahui bagaimana konsep ilmu pendidikan Islam dan bagaimana relevansi pendidikan Islam pendekatan multidisipliner AbuddinNata dengan ilmu pendidikan Islam kekinian.

  Jenis Penelitian ini merupakan jenis penelitian kepustakaan (Library Research). dan untuk pengumpulan data dilakukan dengan cara menelaah sumber primer yakni buku. Sumber data yang penulis gunakan pada penelitian ini adalah studi kepustakaan yakni pengumpulan data-data dengan cara mempelajari, mengutip teori-teori dan konsep-konsep dari sejumlah literatur, baik buku, artikel ataupun karya tulis lainnya yang relevan dengan topik penelitian.

  Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pendidikan Islam dengan pendekatan multidisipliner Abuddin Nata meliputi: Ilmu pendidikan pendekatan sejarah, adalah ilmu yang membahas peristiwa di masa lalu yang terdapat dalam peristiwa tersebut; Ilmu pendidikan Islam pendekatan filsafat, suatu bidang ilmu terapan, tempat bertemunya hasil-hasil berbagai asas dan ilmu pengetahuan; Ilmu pendidikan pendekatan psikologi ialah sebagai usaha memanfaatkan jasa psikologi Islam pada khususnya dan psikologi umum pada umumnya untuk perumusan konsep dan praktik pendidikan; Ilmu pendidikan Islam pendekatan sosiologis dapat diartikan sebagai sebuah studi yang memanfaatkan sosiologis untuk memecahkan berbagai masalah yang dihadapi; Ilmu pendidikan Islam pendekatan manajemen ialah sebuah konsep yang mencoba menerapkan fungsi- fungsi manajemen; Ilmu pendidikan Islam pendekatan Information Technology (IT) Sains dan teknologi yang saat ini amat besar pengaruhnya terhadap kehidupan manusia, terutama pendidikan, adalah teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Ilmu pendidikan Islam pendekatan kebudayaan ialah keseluruhan kompleks yang mencakup ilmu pengetahuan, kepercayaan, seni, hukum, moral, adat- anggota masyarakat; Ilmu pendidikan Islam pendekatan hukum sebagai sebuah konsep pendidikan dengan menggunakan fikih sebagai bahan pertimbangan dalam merumuskan berbagai aspek dan komponennya; Ilmu pendidikan Islam pendekatan penelitian kualitatif ialah yang didalamnya mencakup karakteristiknya, setelah itu dilanjutkan dengan syarat-syarat dan ketentuan yang harus dilakukan pada penelitian kualitatif tersebut; Ilmu pendidikan Islam pendekatan penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme.

  DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL.............................................................................i HALAMAN LOGO..............................................................................ii PERSETUJUAN PEMBIMBING.......................................................iii HALAMAN PENGESAHAN.............................................................iv PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN DAN KESEDIAAN PUBLIKASI................................................................. .......................v KATA PENGANTAR.........................................................................vi MOTTO.............................................................................................viii HALAMAN PERSEMBAHAN..........................................................ix ABSTRAK...........................................................................................x DAFTAR ISI......................................................................................xii

  BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah................................................15 B. Rumusan Masalah.........................................................19 C. Tujuan Penelitian..........................................................19 D. Manfaat Penelitian........................................................19

  MetodePenelitian..........................................................20 F. Penegasan Istilah..........................................................20 G.

  Sistematika Penulis......................................................21

  BAB II: KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Ilmu Pendidikan Islam...............................23 B. Pengertian Ilmu Pendidikan Islam Pendekatan Multidisipliner.............................................................36 BAB III: PAPARAN DATA A.Biografi Naskah...........................................................................38 Biografi Penulis...............................................................................64 BAB IV: PEMBAHASAN A. Konsep pendidikan....................................................68 B. Relevansi pendidikan................................................79 BAB V : PENUTUP A. Kesimpulan...............................................................86 B. Saran.........................................................................88 C. Penutup.....................................................................88 D. DAFTAR PUSTAKA...............................................89

  DAFTAR LAMPIRAN

  Daftar Riwayat Hidup....................................................................91 Pernyataan Publikasi Skripsi.........................................................92 Daftar SKK....................................................................................93 Lembar Konsultasi........................................................................95 Informasi Buku.............................................................................98

  muncul diakhir abad ke-20, yaitu pada saat umat Islam mulai memikirkan tentang perlunya meningkatkan dan pengembangan mutu pendidikan Islam dengan berbagai aspeknya, dalamrangka mengimbangi kemajuan pendidikan yang berada diluar Islam. Ilmu Pendidikan Islam, sebagai tawaran alternatif, muncul dalam waktu yang masih relatif pendek. Munculnya terminologi al-tarbiyah, al-

  

ta’dib,dan al-ta’lim yang menunjuk pada arti pendidikan Islam

  sebagai suatu sistem misalnya, baru terjadi pada awal abad ke-20 Munculnya terminologi ini sejalan dengan munculnya gerakan- gerakan pembaharuan Islam dinegeri-negeri Arab.

  Sebagai salah satu bidang studi Islam yang baru, Ilmu Pendidikan Islam masih terus mengalami perbaikan, peningkatan dan penyempurnaan menuju konstruksinya yang kokoh dan komprehensif bahwa saat ini Ilmu Pendidikan Islam sudah hadir ditengah-tengah masyarakat, namun keadaannya masih banyak mengandung kelemahan, baik dari segi cakupan pembahasannya analisis, maupun sistematikanya, walaupun secara praktis teori-teori pendidikan Islam tersebut sesungguhnya telah digunakan sejak zaman Rasulullah Saw.

  Kedua, awal tahun 2000-an, penelitian terhadap Ilmu Pendidikan Islam dengan berbagai aspeknyamulai dilakukan para ahli.

  Hasil penelitian para ahli tersebut kini sudah dapat dijumpai dan dinikmati oleh masyarakat akademik yang menekuni ilmu pendidikan Islam. Penelitian mereka terhadap Ilmu Pendidikan Islam antara lain berdasarkan Al-

Qur‟an dan Hadist, Sejarah, Filsafat, Psikologi, dan perkembangan masyarakat modern. Kajian Ilmu Pendidikan Islam

  dengan berbagai pendekatan tersebut selain menunjukkan demikian tingginya tingkat interpendensi Ilmu Pendidikan Islam dengan ilmu- ilmu lainnya, juga menunjukkan bahwa ilmu Pendidikan Islam,

  Sebagai new comer (pendatang baru) ini semakin mendapat perhatian cukup besar. Namun demikian, berbagai pendekatan dalam mengkaji Ilmu Pendidikan Islam ini masih dapat diperkaya dengan pendekatan lainnya, seperti pendekatan sosiologi, kebudayaan, politik, hukum, informasi, teknologi, dan manajemen. Bahan-bahan yang disebutkan terakhir ini sudah mulai tersedia dan dapat digali lebih lanjut. Atas dasar pemikiran tersebut, maka penelitian tentang Ilmu Pendidikan Islam dengan berbagai pendekatan tambahan tersebut perlu dilakukan. Buku yang ditulis ini antara lain hadir untuk melengkapi berbagai pendekatan yang sudah dilakukan itu.

  Ketiga, hingga saat ini masih terdapat kerancuan dalam melihat

  dasar pemikiran dan konsep yang mengarahkan pertumbuhan dan perkembangan Ilmu Pendidikan Islam, yaitu anatar konsep education dan konsep paedagogie. Dalam hubungan ini, Mochtar Buchori, misalnya, mengatakan: “saya berharap perbedaan antara kedua konsep diatas terlihat dengan jelas oleh saudara-saudara. Pengembangan Ilmu Pendidikan di Indonesia menurut konsep education akan menuju kepada suatu ilmu yang bersifat terbuka, luwes, dan menuntut redefinisi secara terus-menerus. Sedangkan pengembangan ilmu pendidikan menurut konsep paedagogi akan menuju kepada suatu ilmu yang bersifat terbatas (afgebakend, kata orang Belanda), konsentris, dan menuntut pendalaman serta penghalusan secara terus- menerus. ”Lebih lanjut, Mochtar Buchori mengatakan, bahwa krisis yang dialami oleh ilmu pendidikan di Indonesia dewasa ini ialah bahwa ia membiarkan dirinya terombang-ambing antara kedua akan adanya keharusan untuk menentukan arah itu. Hasil pengamatan Buchori tersebut memang dapat dibuktikan kebenarannya. Beberapa buku Ilmu Pendidikan Islam atau Ilmu Pendidikan pada umumnya,sering tidak jelas pilihannya, bahkan sering melenceng arahnya. Kajian Ilmu Pendidikan Islam sering terjebak pada kajian filsafat pendidikan Islam, walaupun antara keduanya memiliki hubungan yang erat. Keadaan ini mengharuskan adanya sebuah penegasan konseptual dalam rancang bangunan Ilmu Pendidikan Islam. Buku Ilmu Pendidikan Islam yang ditulis ini fokus perhatiannya pada perpaduan antara konsep education dan “konsep

  

paedagogie. Dengan menggunakan konsep education, buku ini akan

  mengkaji berbagai teori yang terdapat dalam berbagai disiplin yang berkaitan dengan pendidikan, oleh karenanya ia bersifat teoritis, terbuka, luwes, dan dapat didefinisikan secara terus-menerus. Dengan menggunakan konsep paedagogie, buku ini akan berupaya mengaplikasikan berbagai teori yang terdapat dalam konsep education tersebut dalam praktik pendidikan, yaitu usaha membimbing, mengarahkan, dan membina watak manusia. Dengan demikian, konsep education yang bersifat teoritis dan konsep paedagogie yang bersifat praktis akan dibahas secara integrated dalam buku ini.

  B. Rumusan Masalah

  1.Bagaimanakah konsep ilmu pendidikan Islam dengan pendekatan multidisipliner dalam perspektif Abuddin Nata?

  2.Bagaimanakah relevansi konsep ilmu pendidikan Islam dengan pendekatan multidisipliner dalam perspektif Abuddin Nata dengan realita pendidikan Islam kekinian?

  C.Tujuan

  1. Mengetahui konsep ilmu pendidikan Islam dengan pendekatan multidisipliner Abuddin Nata.

  2. Mengetahui relevansi konsep ilmu pendidikan Islam dengan pendekatan multidisipliner Abuddin Nata.

  D. Manfaat Penelitian

  Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat baik secara teoritis maupun secara praktis, yaitu

  1. Manfaat Teoritis yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah menambah wawasan kita mengenaiilmu pendidikan Islam dengan pendekatan multidisipliner

  2. Manfaat Praktis yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah dapat mendorong para pembaca untuk dapat merelevansikan ilmu pendidikan sehari-hari.

  E . Metode Penelitian

  Ada dua model metode penelitian yang akan penulis gunakan dalam menyelesaikan skripsi ini, yaitu:

  Skripsi ini menggunakan pendekatan metode Library Research, yaitu penelitian yang dilakukan diperpustakaan yang objek penelitiannya dicari melalui beragam informasi kepustakaan (buku, jurnal ilmiah) dan lain sebagainya.

  2. Sumber Data Sumber data yang penulis gunakan pada penelitian ini adalah studi kepustakaan yakni pengumpulan data-data dengan cara mempelajari, mengutip teori-teori dan konsep-konsep dari sejumlah literatur, baik buku, artikel ataupun karya tulis lainnya yang relevan dengan topik penelitian. judul penelitian di atas, maka penulis akan menjelaskan arti istilah-istilah tersebut sebagai berikut:

  1.Konsep Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian konsep adalah ide atau pengertian yang diabstrakkan dari peristiwa konkret.

  2. Ilmu Pendidikan Islam Ilmu Pendidikan Islam ialah ilmu pendidikan yang berdasarkan pada perspektif / pandangan Islam

  Untuk mengetahui secara keseluruhan isi atau materi-materi skripsi ini secara global, maka penulis perlu merumuskan skripsi ini ke dalam beberapa bab, yaitu:

  BAB I Pendahuluan, berisi antara lain; Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Metode Penelitian, Penegasan Istilah, dan Sistematika Penulisan. BAB II Kajian Pustaka, berisi antara lain; Pengertian Ilmu Pendidikan Islam, Pengertian Ilmu Pendidikan Islam dengan Pendekatan Multidisipliner. Naskah, Biografi Penulis.

  BAB IV Pembahasan, berisi antara lain; Konsep Pendidikan, Relevansi Pendidikan. BAB V Penutup, berisi antara lain; Kesimpulan, Saran- saran, Penutup.

  . kalau hanya diajarkan saja, tetapi harus dididik melalui proses pendidikan. Nabi telah mengajak orang untuk beriman dan beramal serta berakhlak baik sesuai ajaran Islam dengan berbagai metoda dan pendekatan. (Nata Abuddin, 2009)

  Istilah “Islamic Studies” atau studi Islam kini telah dipergunakan dalam jurnal-jurnal profesional, departemen akademik, dan lembaga-lembaga perguruan tinggi yang mencakup bidang pengkajian dan penelitian yang luas, yakni seluruh yang memiliki dimensi “Islam” dan keterkaitan dengannya. ( Al ab Rasyi Mohd Athiyah, 1970: 45) Kebutuhan manusia akan pendidikan merupakan suatu yang sangat mutlak dalam hidup ini, dan manusia tidak bisa dipisahkan dari kegiatan pendidikan, John Dewey (dalam Zakiyah Darajat, 1982:1) menyatakan bahwa pendidikan merupakan salah satu kebutuhan hidup manusia guna (Darajat Zakiah, 2011: 7) disiplin.(Makmur Haris Fathoni,dkk .2011:15) Penyataan Dewey tersebut mengisyaratkan bahwa sejatinya suatu komunitas kehidupan manusia, di dalamnya telah terjadi dan selalu memerlukan pendidikan, mulai dari model kehidupan masyarakat primitif sampai pada model kehidupan masyarakat modern. (Baidhawy Zakiyuddin 2011:3)

  Dalam bahasa indonesia kata agama identik (berpadan) dengan kata din (Arab dan Semit), religion (Inggris). Secara

  

bahas, kata agama berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti

  tidak pergi, tetap ditempat, diwarisi turun temurun. (Makbuloh Deden, 2011:1)

  Istilah agama digunakan dalam bahasa Indonesia. Dalam bahasa Inggris digunakan istilah religion. Dalam bahasa Arab digunakan istilah al-din (baca: addin). Berbeda dalam bahasa lain-lainnya. (Yasin A. Fatah. 2008:3)

  Manusia butuh terhadap agama, selain karena agama menyediakan berbagai faktor tersebut, juga karena keyakinan keagamaan menyebabkan pengaruh-pengaruh positif yang luar biasa dipandang dari kemampuannya. karya-karya ilmiah bahasa Arab, terdapat berbagai istilah yang digunakan oleh ulama dalam memberikan pengertian tentang “pendidikan Islam” dan sekaligus untuk diterapkan dalam konteks yang berbeda-beda.(Luthfiah Zeni, 2011: 4)

  Pengertian pendidikan Islam ialah “usaha yang ditekankan untuk mengembangkan fitrah keberagamaan (religiousitas) subyek didik agar lebih mampu memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran-ajara n Islam”.(Achmadi, 2005: 2)

  Di dalam ajaran Islam, baik Al-

Qur‟an, Al-Sunnah maupun pendapat para pakar pendidikan Islam tidak dijumpai pengertian

  kurikulum sebagaimana yang dikembangkan oleh para pakar pendidikan modern.(Nata Abuddin, 2012: 35) Diakui bahwa pada sistem madrasah lahir sebagai jawaban atas kebutuhan belajar atau pendidikan yang tumbuh di masyarakat, sehingga eksistensinya bergantung pada masyarakat sebagai pengelolanya.(Barizi Ahmad,2011: 45)

  Pengembangan Ilmu Pendidikan Islam dengan menggunakan konsep education academic, akan menuju kepada ilmu yang bersifat terbuka, luwes, dan menuntut redefenisi secara terus-menerus. Dengan menggunakan konsep education academic, berbagai disiplin ilmu yang sesuai dan terus berkembang, yaitu ilmu psikologi, filsafat, sejarah, sosiologi, kebudayaan, politik, manajemen, teknologi informasi (TI), hukum dan lainnya. Berdasarkan pada konsep education (Jamaludin,dkk , 2015 :21)

  

academic ini Ilmu Pendidikan Islam berkonsentrasi pada dataran

  teoritis dan idealis yang selanjutnya dapat digunakan sebagai dasar epistemologi bagi keperluan rancang bangun desain pendidikan. Desain dan rumusan konsep tentang visi, misi, tujuan, kurikulum, proses belajar mengajar, guru, murid, manajemen, sarana prasarana, pembiayaan, lingkungan, evaluasi, dan aspek pendidikan lainnya, akan mengambil manfaat dari Ilmu Pendidikan Islam yang berbasis education academic ini.

  Selanjutnya, Ilmu Pendidikan Islam menurut konsep

  

peadegogie hanya akan memperhatikan interaksi-interaksi yang

  terjadi antara seorang dewasa dengan anak-anak yang belum dewasa untuk mencapai kedewasaan, dengan menempatkan masalah perkembangan kesadaran nilai dan tata nilai sebagai pusat dan akhir dari segenap tindakan pendidikan. Sementara itu, tindakan pengajaran merupakan medium untuk membawa peserta didik kepada tata nilai tersebut. Dalam kaitan ini, maka kajian yang membahas masalah nilai dan tata nilai (filsafat) , perkembangan tata nilai dalam masyarakat (antrhopologie dan

  

sociologie ) , pertumbuhan kesadaran nilai dan tata nilai dari

  peserta didik (psikologi) , dan cara-cara mengkomunikasikan nilai dan tata nilai kepada peserta didik (sibernetika) yang menopang ditaktik dan metodik.(Arief Armai, 2002: 30)

  Motivasi adalah modal utama seseorang dapat melakukan aktivitas belajar, pada dasarnya motivasi dimiliki oleh masing- masing individu. (Jalal Abdul Fatah, 1977: 25)

  Dengan demikian, sesungguhnya antara Ilmu Pendidikan Islam yang berdasarkan konsep education academic dan

  

paedagogie dapat dipertemukan. Ilmu Pendidikan yang

  berdasarkan konsep education academic memberikan landasan epistemologis dan teoritis bagi rancang bangun pendidikan, sedangkan Ilmu Pendidikan dengan konsep paedagogie memberikan landasan bagi praktik pendidikan.(Achmadi, 1992: 32)

  Ajaran akhlak atau norma Islam yang bersumber pada agama tersebut memiliki hubungan yang erat dengan filsafat perenialis. sungguh pun bersifat ilmiah akademik, namun tidak sepenuhnya tunduk kepada budaya ilmu modern yang cenderung anti agama, atau menjauhkan ilmu pengetahuan dari campur tangan agama. Budaya ilmu pengetahuan modern (Barat) , misalnya memandang sifat, metode, struktur sains dan agama jauh berbeda, kalau tidak mau dikatakan kontradiktif. Agama mengasumsikan atau melihat suatu persoalan dari segi normatif (bagaimana seharusnya), sedangkan sains meneropongnya dari segi objektifnya (bagaimana adanya). Agama melihat problematika dan solusinya melalui petunjuk Tuhan, sedangkan sains melihat problematika melalui eksperimen dan rasio manusia semata-mata. Ajaran agama diyakini sebagai petunjuk Tuhan dan kebenarannya dinilai mutlak, sedangkan kebenaran sains bersifat relatif. Agama banyak berbicara tentang yamg ghaib, sementara sains hanya berbicara mengenai hal-hal yang empiris.(Aziz Safrudin,2015: 20)

  Kurikulum dalam pendidikan Islam dikenal dengan kata “Manhaj” yang berarti jalan yang terang yang dilalui oleh pendidik bersama anak didiknya untuk mengembangkan pengetahuan. menjadikan manusia-seluruh manusia, sebagai abdi atau hamba Allah Swt.

  Adapun pengertian pendidikan Islam ialah “usaha yang lebih khusus ditekankan untuk mengembangkan fitrah keberagaman subjek didik agar lebih mampu memahami ajaran Islam”.

  Islam menganjurkan dengan sangat supaya belajar, dan umat Islam ternyata menerima baik anjuran ini sehingga pendidikan berkembang pesat di langgar-langgar.

  Pemikiran pendidikan Islam sampai kapanpun akan memiliki daya tarik tersendiri untuk selalu ditelaah dan menjadi sebuah kajian yang tidak membosankan.

  Selain itu, Ilmu Pendidikan Islam tidak memiliki karakter yang sekuler sebagaimana yang terdapat dalam budaya Barat.

  “kata” Islam yang berada dibelakang kata Ilmu “Pendidikan” selain menjadi sumber motivasi, inspirasi, sublimasi, dan integrasi bagi pengembangan Ilmu Pendidikan, juga sekaligus menjadi karakter dari Ilmu Pendidikan Islam itu sendiri. Islam yang menjadi karakter Ilmu Pendidikan ini memberikan prinsip tentang keharusan berserah diri dan mengikuti perintah serta aturan Tuhan akhirat, menyandingkan ilnu dan agama, memadukan akal, hati, dan perasaan, memperhatikan kepentingan individu dan sosial, serta saling tolong-menolong dalam kebaikan dan takwa, keterbukaan untuk menerima pendapat dari mana pun dengan cara selektif dan kritis, berorientasi masa depan dengan memanfaatkan hal-hal positif di masa lalu, menghargai menunjang tinggi nilai- nilai kemanusiaan, menjunjung tinggi kebenaran, memiliki komitmen untuk menegakkan kejujuran, kebaikan, dan keadilan, memperjuangkan tegaknya kedamaian dan keselamatan bagi umat manusia, berbaik sangka (huzn al-dzan) kepada setiap orang dan nilai-nilai moral Islami lainnya.

  Ilmu Pendidikan Islam yang berkarakter Islam itu adalah Ilmu Pendidikan yang sejalan dengan nilai-nilai luhur yang terdapat di dalam Al-

Qur‟an dan Sunnah. Karakter ajaran Islam yang selanjutnya menjadi karakter Ilmu Pendidikan Islam tersebut

  menjadi pembeda antara pendidikan yang berasal dari Barat dengan Ilmu Pendidikan Islam. Sebagian orang ada yang berkata, bahwa ilmu pendidikan itu netral dan tak ada hubungannya dengan agama, dengan alasan jika ada Ilmu Pendidikan Islam, maka ada Ilmu Pendidikan Kristen, Ilmu Pendidikan Hindu, Ilmu menggambarkan tentang ketidaktahuannya terhadap ajaran Islam. Islam bukanlah agama sekuler yang memisahkan urusan agama dan dunia. Dalam Islam, agama mendasari aktivitas dunia, dan aktivitas dunia dapat menopang pelaksanaan ajaran agama. Islam bukan hanya sekedar mengatur hubungan manusia dengan Tuhan sebagaimana yang terdapat pada agama lain, melainkan juga mengatur hubungan manusia dengan manusia dan manusia dengan dunia. Islam adalah agama yang ajaran-ajarannya diwahyukan Tuhan kepada manusia melalui Nabi Muhammad SAW. Sebagai rasul. Islam pada hakikatnya, membawa ajaran- ajaran yang bukan hanya mengatur satu segi, tetapi mengenai berbagai segi kehidupan manusia. Sumber ajaran-ajaran yang mengambil berbagai aspek itu ialah Al-

Qur‟an dan al- Sunnah

  Dengan karakternya yang demikian itu, maka Ilmu Pendidikan Islam tidak mendikotomi agama dan Ilmu. Dalam Islam agama menetapkan tujuan yang harus dicapai manusia, sedangkan ilmu membantu mempercepat sampainya pada tujuan tersebut. Seseorang yang ingin melaksanakan ajaran agama dalam bentuk menunaikan ibadah haji, misalnya, ia membutuhkan memandang bahwa manusia adalah makhluk, yang disamping memiliki keunggulan dan keistimewaan, juga memiliki keterbatasan. Fisik, akal, perasaan, dan potensi lainnya yang dimiliki manusia serba terbatas. Dengan demikian, ilmu pengetahuan atau sains juga terbatas. Untuk itulah agama datang melengkapinya, menolong dan menyempurnakan pengetahuan yang terbatas itu. Ilmu yang bersumber pada rasio memerlukan agama yang berasal dari Tuhan. Ilmu yang kebenarannya relatif harus tunduk kepada agama yang kebenarannya mutlak. Ilmu yang hanya berbicara hal-hal yang bersifat empiris perlu disempurnakan dengan agama yang berbicara tentang yang ghaib. Demikian seterusnya.

  Berdasarkan analisis diatas, tidak pada tempatnya untuk mengatakan bahwa di dalam Al- Qur‟an terdapat seluruh ilmu pengetahuan. Karena walaupun pernyataan tersebut secara lahiriah ingin mengagungkan Al-

  Qur‟an, tetapi sebaliknya pernyataan tersebut dapat menjatuhkan kedudukan Al- Qur‟an.

  Ilmu pengetahuan kebenarannya relatif, bisa salah dan suatu saat tidak diperlukan lagi. Jika di dalam Al- Qur‟an terdapat seluruh ilmu pengetahuan, boleh jadi akan ada ayat-ayat Al-

  Qur‟an yang boleh terjadi. Menghubungkan Islam (Al-

  Qur‟an) dengan ilmu pengetahuan, termasuk dengan Ilmu Pendidikan, bukan dengan melihat, misalnya adakah teori relativitas atau bahasan tentang angkasa luar; adakah ilmu komputer tercantum dalam Al-

  Qur‟an dan sebagainya; tetapi yang lebih diutamakan oleh Al- Qur‟an ilmu pengetahuan atau sebaliknya, serta adakah satu ayat Al-

  Qur‟an yang bertentangan dengan hasil penemuan ilmiah yang telah mapan? Dengan kata lain, Al- Qur‟an meletakkan ilmu pengetahuan pada sisi social psychology (psikologi sosial)-nya, dan bukan pada isi history of scientific progress (sejarah perkembangan ilmu pengetahuan)-nya.

  Selanjutnya perlu ditambahkan, bahwa sekalipun terdapat kata Islam dalam Ilmu Pendidikan Islam, namun Ilmu Pendidikan Islam bukanlah Al- Qur‟an atau setara dengan Al-Qur‟an. Bagaimanapun hebatnya, Ilmu Pendidikan Islam sebagai sebuah hasil ijtihad yang tidak luput dari kesalahan. Namun demikian, ilmu Pendidikan Islam bukan pula ilmu yang liberal atau bebas nilai. Ilmu Pendidikan Islam adalah hasil ijtihad yang dibimbing oleh ajaran Islam yang bersumber pada Al- Qur‟an dan al-Sunnah. ajaran Al- Qur‟an sebagaimana tersebut diatas yang menjadi prinsip pengembangan ilmu pendidikan Islam tersebut, dan sekaligus menjadi karakternya.

  Dengan demikian, ilmu pendidikan Islam adalah ilmu yang dihasilkan melalui ijtihad yang terbimbing oleh nilai-nilai ajaran Al-

  Qur‟an dan al-Sunnah, dan bukan ilmu pendidikan Barat yang didasarkan pada hasil ijtihad manusia semat-mata.

  Berdasarkan uraian tersebut diatas, dapat diperoleh pengertian bahwa Ilmu Pendidikan Islam adalah ilmu yang membahas berbagai teori konsep, dan desain tentang berbagai aspek atau komponen pendidikan: visi, misi, tujuan, kurikulum, proses belajar mengajar dan sebagainya yang didasarkan pada nilai-nilai ajaran Islam sebagaimana terdapat didalam Al-

  Qur‟an dan al- Sunnah. Kata Islam yang berada dibelakang kata “Ilmu

Pendidikan”, selain berfungsi sebagai sumber inspirasi, motivasi, dan tujuan, juga menjadi karakter Ilmu Pendidikan Islam, yang

  selanjutnya membedakan dirinya dengan Ilmu Pendidikan yang berasal dari Barat. Dengan karakternya yang demikian itu, Ilmu Pendidikan Islam, bukan ilmu yang bersifat eksklusif dan statis, melainkan ilmu yang terbuka, menerima berbagai pengaruh dari tersebut tetap sejalan dengan prinsip-prinsip ajaran Islam.

  Berdasarkan uraian dan analisis sebagaimana tersebut diatas dapat dikemukakan kesimpulan Ilmu pendidikan Islam sebagai berikut.

  Pertama, Ilmu pendidikan Islam sebagai sebuah sistem

  atau bangunan, memerlukan dasar, asas, dan prinsip-prinsip bagi tegaknya sistem dan bangunan tersebut.

  Kedua, sebagai sebuah ilmu baru, Ilmu pendidikan Islam

  memiliki keterkaitan dengan bidang-bidang ilmu lainnya, yakni psikologi, sejarah, filsafat, sosiologi, budaya, hukum, ilmu pengetahuan dan teknologi, manajemen, politik, dan ilmu-ilmu sosial lainnya. Berbagai disiplin ilmu ini sekaligus menjadi dasar bagi tegaknya Ilmu Pendidikan Islam tersebut.

  Ketiga, kata Islam, sebagaimana yang terdapat kata Ilmu

  Pendidikan Islam, disamping menjadi karakter yang membedakan Ilmu Pendidikan Islam dengan Ilmu Pendidikan lainnya, juga sekaligus menjadi dasar, asas, dan prinsip-prinsip Ilmu tersebut.

  Pendapat mengenai dasar dan asas pendidikan Islam tersebut terlihat sudah demikian lengkap, namun belum sempurna, karena belum memasukkann dasar atau asas Islam.

B. Pengertian Pendidikan Islam dengan Pendekatan Multidisipliner

  Adapun pengertian pendidikan Islam ialah menjadikan manusia sebagai abdi atau hamba Allah, untuk mengembangkan fitrah keberagamaan agar lebih mampu memahami ajaran Islam.

  Ilmu pendidikan Islam tidak memiliki karakter yang sekuler sebagaimana yang terdapat dalam budaya Barat “kata” Islam yang berada dibelakang kata “ilmu pendidikan” selain menjadi sumber motivasi, inspirasi, sublimasi, dan integrasi bagi pengembangan ilmu pendidikan.

  Pendidikan Islam multidisipliner ,mencakup beberapa aspek ilmu pendidikan yaitu, pendidikan Islam pendekatan sejarah ilmu yang membahas berbagai peristiwa atau kejadian dimasa lalu dengan memperhatikan dari segi waktu, tempat, pelaku, latar belakang dan hikmah yang terdapat dalam peristiwa tersebut.

  Selanjutnya, Pendidikan Islam pendekatan Psikologi, pendekatan yang bersifat menyeluruh yang mencakup aspek perkembangan fisik dan gerakan motorik, sosial, intelektual, moral, emosional, religi, dan sebagainya ilmu pendidikan ini adalah pendekatan multidisiplin, yaitu sebuah pendekatan yang berusaha membangun konsep ilmu pendidikan Islam dengan menggunakan berbagai disiplin ilmu agama Islam (normatif perenialis), sejarah, filsafat, psikologi, sosiologi, manajemen, ilmu pengetahuan, dan teknologi khususnya Teknologi Informasi (TI), kebudayaan, etika, politik, dan hukum.

  

Melalui berbagai pendekatan tersebut diatas, diketahui

  dengan jelas bahwa Ilmu Pendidikan Islam memiliki tujuan yang mendasar dan strategis. Dikatakan mendasar, karena melalui Ilmu Pendidikan Islam dapat ditemukan teori, konsep, dan prinsip-prinsip yang dapat digunakan dalam merumuskan berbagai komponen pendidikan: visi, misi, tujuan, kurikulum, proses belajar-mengajar dan seterusnya. Dan dikatakan strategis, karena dengan Ilmu Pendidikan Islam, proses pendidikan akan berjalan secara sistematis dan efektif dalam rangka menghasilkan lulusan pendidikan yang bermutu dalam segala aspeknya: pengetahuan, wawasan, keterampilan, mental spiritual, akhlak, dan kepribadiannya. Keterbelakangan pendidikan Islam yang umumnya terjadi saat ini, antara lain karena kegiatan pendidikan yang umumnya berlangsung di masyarakat masih dilaksanakan secara konvensional, bermodalkan niat dan semangat.

BAB III PAPARAN DATA A. Biografi Naskah Pendidikan Islam pendekatan Normatif Perenialis dinyatakan

  bahwa ajaran yang bersifat normatif yang bersumber dari ajaran agama-agama di dunia, termasuk agama Islam, merupakan ajaran yang dapat menyelamatkan umat manusia dari keterpurukan hidup dan kesesatan sebagaimana yang dialamai oleh masyarakat modern saat ini.

  Pendidikan Islam pendekatan Sejarah, melalui pendekatan sejarah ditemukan informasi tentang pendidikan sebagai berikut.

  Pertama, bahwa sejak kedatangan Islam, umat Islam tergerak hati, pikiran, dan perasaannya untuk memberikan perhatiaannya yang besar terhadap penyelenggaraan pendidikan.

  Kedua, model lembaga pendidikan Islam yang diadakan oleh umat Islam adalah model lembaga pendidikan informasi non- formal dan formal.

  Ketiga, sebagai sebuah ilmu baru, Ilmu pendidikan Islam memiliki keterkaitan dengan bidang-bidang ilmu lainnya. hikmah, dan keutamaan dengan cara berpikir secara sistematik, radikal, universal, logis, dan spekulatif.

  Pendidikan Islam pendekatan Psikologi, pendekatan yang bersifat menyeluruh yang mencakup aspek perkembangan fisik dan gerakan motorik, sosial, intelektual, moral, emosional,religi, dan sebagainya.

  Pendidikan dengan pendekatan Sosiologis dapat diartikan sebagai studi yang memanfaatkan sosiologi untuk menjelaskan konsep pendidikan dan memecahkan berbagai problema yang dihadapi. Melalui pendekatan ini, interaksi antara pendidikan dan masalah sosial dikaji secara saksama. Pendidikan, menurut pendekatan sosiologis ini, dipandang sebagai salah satu kontruksi sosial, atau diciptakan oleh interaksi sosial. Para sosiolog pendidikan mengkaji praktik-praktik pendidikan untuk membuktikan hubungannya dengan kelembagaan, tujuan, kurikulum, proses belajar-mengajar, dan berbagai komponen pendidikan lainnya.

  Pendekatan sosiologi, dalam praktiknya, bukan saja digunakan dalam memahami masalah-masalah pendidikan, melainkan juga dalam memahami berbagai bidang lainnya, sosiologi hukum dan sosiologi agama.

  Pendidikan Islam pendekatan Manajemen diartikan sebagai sebuah konsep yang menerapkan fungsi-fungsi manajemen seperti perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan, penilaian, perbaikan dalam kegiatan pendidikan.

  Pendidikan Islam pendekatan Information Technology (IT), dapat diartikan pengetahuan yang telah memenuhi syarat dan rukun ilmiah, yakni selain memiliki kejelasan tujuan, objek dan metodologinya, juga terdapat tokoh yang mengembangkannya serta dibutuhkan oleh masyarakat.

  Pendidikan Islam pendekatan Kebudayaan dapat diartikan sebagai bagian dari persoalan yang harus diketahui dan diantisipasi serta dijadikan salah satu bahan pertimbangan oleh para pengambil kebijakan.

  Pendidikan Islam pendekatan Politik,secara harfiah, politik diartikan sebagai usaha atau rekayasa yang diatur sedemikian rupa dalam rangka mencapai tujuan. Dengan pengertian ini, politik yang dalam bahasa Arabnya dikenal dengan istilah al-siyasah berlaku pada semua aspek kehidupan, yang berhubungan dengan proses belajar-mengajar. dan lain sebagainya.

  Pendidikan Islam pendekatan Hukum dapat diartikan peraturan yang dibuat oleh sesuatu kekuasaan atau adat yang dianggap berlaku oleh dan untuk orang banyak. Sebagaimana telah disebutkan diatas, perkembangan masyarakat amat mempengaruhi konsep pendidikan. Kuatnya pengaruh perkembangan masyarakat terhadap visi, misi, tujuan, kurikulum, proses belajar mengajar, manajemen, saran prasarana, biaya dan aspek pendidikan lainnya dapat dikemukakan sebagai berikut.

  1. Ilmu Pendidikan Islam dengan Ajaran Normatif Perenialis dalam Pendidikan Islam (hlm. 47- 49) Melalui pendekatan pereniali, yakni kembali kepada Al-

  Qur‟an dan As-Sunnah dijumpai sejumlah istilah yang mengacu kepada hakikat pendidikan. Istilah-istilah tersebut antara lain: pertama, kata al-

  ta’lim yang berasal dari kata „allamayu’allimu yang

  berarti memberikan pemahaman dan wawasan melalui berbagai ilmu pengetahuan dan informasi dalam rangka mengubah pola pikir (mindset) manusia. Kajian Ilmu Pendidikan Islam dengan pendekatan normatif perenialis secara lebih sempurna menggunakan pendekatan tematik. Ilmu Pendidikan Islam Pendekatan Sejarah (hlm. 85-87) Melalui pendekatan sejarah ditemukan informasi tentang pendidikan Islam sebagai berikut.

  Sejumlah lembaga pendidikan Islam yang pernah memainkan peranan dan sumbangan bagi pengembangan ajaran Islam dan pemberdayaan umat. Sejumlah lembaga pendidikan tersebut antara lain Rumah, seperti (1) Rumah al-arqam (dar al-

  

arqam) dan rumah para ulama (bait al-ulama); (2) suffah, yaitu

  tempat belajar yang menggunakan bagian dari ruangan masjid di Madinah.Bahwa sejak kedatangan Islam umat Islam tergerak hati, pikiran, dan perasaannya untuk memberikan perhatiannya yang besar terhadap penyelenggaraan pendidikan.

  Sifat dan Objek Kajian Filsafat serta Hubungan dengan Ilmu Pendidikan (hlm. 106-123) 1)

Sifat dan Karakternya

  Filsafat adalah upaya mencari keridhaan, hikmah, dan keutamaan dengan cara berpikir secara sistematik, radikal, universal, logis, dan spekulatif. Seorang filosof adalah orang yang mencintai, menyukai, dan mendambakan lahirnya kebenaran, kebaikan, dan diperlukan untuk memecahkan berbagai masalah pendidikan.

  2) Objek Kajian Filsafat

  a) Metafisika, Seperti ilmu pengetahuan yang lain, metafisika merupakan kegiatan abstraksi manusia.

  Metafisika, sebagai sebuah cabang ilmu, menunjukkan dan menggaris bawahi bahwa manusia adalah makhluk rasional. Hanya makhluk rasional yang mampu melaksanakan abtraksi.

  b) Etika

  Etika adalah studi mengenai tingkah laku yang dianggap sebagai ilmu pengetahuan yang nilainya tinggi. Menurut Socrates, etika sebagai pengetahuan tentang baik, buruk, jahat, dan mengenai kebijakan hidup.

  c)

Estetika

  Estetika adalah studi tentang bentuk dan keindahan atau kecantikan, yang sesungguhnya merupakan filsafat mengenai kesenian. Estetika merupakan salah satu objek formal filsafat. Logika Logika adalah studi mengenai metode-metode ideal mengenai berpikir (thinking) dan meneliti (research) dalam melakukan observasi, intropeksi, deduksi, induksi, hipotesis, dan analisis eksperimental dan lain- lain yang merupakan bentuk-bentuk aktivitas manusia melalui upaya logika agar dapat dipahami.

  e) Politik

  Politik adalah studi tentang organisasi sosial yang utama dan bukan sebagaimana yang diperkirakan orang, tetapi juga sebagai seni dan pengetahuan dalam melaksanakan pekerjaan kantor.

  f) Manusia Manusia merupakan salah satu objek kajian yang tidak hanya terdapat dalam filsafat, melainkan dalam seluruh bidang disiplin ilmu. Masing-masing disiplin ilmu mendefinisikan manusia sesuai dengan persepsi dan kepentingannya masing-masing. Informasi yang diberikan filsafat dan Al-

  Qur‟an serta para ahli lainnya tentang manusia sangat penting dalam penyusunan konsep pendidikan.

Alam

  Alam merupakan salah satu objek kajian filsafat yang paling awal. Menurut Thales, alam ini berasal dari air; menurut Anaximenes, alam berasal dari debu; menurut Anaximandros, alam ini berasal dari uap;menurut Phitagoras, alam ini berasal dari atom dan menurut Zeno, alam ini berasal dari sesuatu yang tidak tetap atau pantai rei. Konsepsi filosofis mengenai alam semesta menjawab semua masalah yang menjadi sandaran ideologi.

  h)

Ilmu Pengetahuan

  Ilmu Pengetahuan merupakan objek kajian filsafat sesudah kajian terhadap alam, memiliki hubungan yang erat dengan alam. Kajian filsafat tentang ilmu pengetahuan biasanya dibagi menjadi tiga bagian, yaitu; ontologi, epistemologi, dan aksiologi. Ontologi berkaitan dengan objek kajian ilmu pengetahuan, yaitu berupa alam jagat raya. Selanjutnya epistemologi adalah pengetahuan yang berusaha menjawab pertanyaan-pertanyaan seperti apakah pengetahuan. Aksiologi pendidikan yang mengintegrasi semua nilai.

Ilmu Pendidikan Islam Pendekatan Psikologi (hlm. 167)

  Ilmu pendidikan Islam dengan pendekatan ini memiliki teori yang berbeda dengan psikologi belajar. Dari segi metode, psikologi perkembangan berupaya membantu menjelaskan tentang perkembangan individu yang diperoleh melalui studi yang bersifat longitudinal, cross sectional, psikoanalitik, sosiologik atau studi kasus. Studi longitudinal menghimpun informasi tentang perkembangan individu melalui pengamatan dan pengkajian perkembangan sepanjang masa, dari mulai lahir sampai dengan dewasa.

  Pendidikan pendekatan sosiologi dapat diartiakan sebagai sebuah studi yang memanfaatkan sosiologi untuk menjelaskan konsep pendidikan dan memecahkan berbagai problema yang dihadapinya. Melalui pendekatan ini, interaksi antara pendidikan dan masalah sosial yang dikaji secara seksama. Perkembangan masyarakat sangat mempengaruhi konsep pendidikan. Kuatnya pengaruh perkembangan masyarakat terhadap visi, misi, tujuan, kurikulum, proses belajar mengajar, manajemen, sarana prasarana, biaya, dan aspek pendidikan lainnya dapat dikemukakan sebagai berikut.

  Rencana Strategis Pendidikan Nasional 2005-2009, adalah terwujudnya sistem pendidikan sebagai pranata sosial yang kuat dan berwibawa untuk memberdayakan semua warga negara Indonesia berkembang menjadi manusia yang berkualitas.

  b.. Misi pendidikan nasional sebagaiamana dimuat dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan menyatakan sebagai berikut: mengupayakan perluasan dan pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan yang bermutu bagi seluruh rakyat Indonesia.

Dokumen yang terkait

ditulis dan diajakan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar sarjana sains mataematika

0 26 19

RANCANG BANGUN SISTEM PENDETEKSI BANJIR PADA DAERAH ALIRAN SUNGAI DENGAN MENGGUNAKAN SCADA (Supervisory Control And Data Acquisition) BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 SKRIPSI Diajukan untuk melengkapi tugas akhir dan memenuhi syarat mencapai gelar sarjana

0 1 16

Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan Magister Kedokteran Klinik

0 2 16

Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Magister bidang Obstetri dan Ginekologi

0 1 14

Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Magister bidang Obstetri dan Ginekologi

0 0 23

SKRIPSI Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat-syarat guna memperoleh gelar Sarjana Komputer

0 0 93

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar SARJANA PENDIDIKAN

0 1 14

REKONSTRUKSI SISTEM PENDIDIKAN PESANTREN (Telaah Terhadap Pemikiran Nurcholish Madjid) SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi syarat Guna memperoleh gelar sarjana dalam ilmu-ilmu Tarbiah

0 0 95

DAMPAK PENDIDIKAN DINIYAH TERHADAP PERILAKU AGAMA ANAK D ID E SA SIDOMUKTI KECAMATAN BANDUNGAN KABUPATEN SEMARANG JAWATENGAH SKRIPSI Disusun untuk memenuhi kewajiban dan melengkapi syarat guna memperoleh gelar sarjana dalam ihnu tarbiyah

0 0 72

MODERNISASI PENDIDIKAN ISLAM PERSPEKTIF FAZLUR RAHMAN SKRIPSI Diajukan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

0 0 89