PENGARUH PROFITABILITAS DAN RASIO LEVERAGE KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM (Studi Pada Perusahaan Sektor Industri Food and Beverages Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia) Dani Sopian ABSTRAK - Artikel 4 (Dani Sopian)

Jurnal Sains Manajemen & Akuntansi

Volume VI No. 2/November/2014

PENGARUH PROFITABILITAS DAN RASIO LEVERAGE KEUANGAN
TERHADAP RETURN SAHAM
(Studi Pada Perusahaan Sektor Industri Food and Beverages Yang Terdaftar di
Bursa Efek Indonesia)
Dani Sopian

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh profitablitas
dan leverage keuangan terhadap return saham pada perusahaan sektor industri food
and beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Pada penelitian ini digunakan
analisis rasio keuangan, dimana rasio profitabilitas diwakili oleh Return on Assets
(ROA), dan Return on Equity (ROE) dan rasio leverage yang diwakili oleh Debt to
Total assets (DTA) terhadap return saham pada perusahaan sektor industri food and
beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan sektor industri food and
beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Sampel yang diambil berdasarkan
kriteria tertentu dengan menggunaka tehnik purposive sampling. Thenik analisis data

menggunakan regresi linier berganda yang dilanjutkan dengan uji normalitas. Uji
multikolieneritas, uji heteroskedestisitas, dan uji autokorelasi.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berasal dari
situs resmi www.idx.co.id yaitu data laporan keuangan perusahaan sektor industri food
and beverages yang terdaftar di BEI. Analisis pengolahan data penelitian menggunakan
Software Microsoft Office Excel 2007 dan SPSS 16.00 for windows.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara keseluruhan dari periode tahun 2007
sampai dengan 2009, Hasil regresi linear berganda menunjukan bahwa pada uji F
menunjukan bahwa secara bersama-sama variabel return on asses, return on equity dan
debt to total assets tidak mempengaruhi return saham. Hal ini didasarkan pada F hitung
sebesar 0,447 dengan tingkat signifikan 0,720 yang berarti memiliki signifikan lebih
besar dari 0,05.

Kata kunci : Return on Assets (ROA), Return on Equity (ROE), dan Debt to Total
Assets (DTA).

I. PENDAHULUAN
Pasar modal dalam aktivitasnya menjalankan fungsi ekonomi dan keuangan.
Dalam melakukan fungsi ekonominya, pasar


modal menyediakan fasilitas untuk

memindahkan dana dari pihak yang mempunyai kelebihan dana (lender) kepada pihak
yang memerlukan dana (borrower). Fungsi ini juga sebenarnya telah dilakukan oleh

34

Jurnal Sains Manajemen & Akuntansi

Volume VI No. 2/November/2014

intermediasi keuangan lainnya, seperti lembaga perbankan. Perbedaan mendasar pada
aktivitas di pasar modal adalah memperdagangkan dana dan lebih bersifat jangka
panjang dan juga dilakukan secara langsung tanpa perantara lembaga keuangan.
Pasar modal di indonesia sejak tahun 1997 mengalami perkembangan yang
cukup pesat. Hal ini dapat dilihat dari 56 emiten pada tahun 1989 menjadi 288 emiten
pada tahun 1999 ( Purba, 2000) dalam penelitian (Susilo, 2004:97). Dari peningkatan
tersebut tampak bahwa pasar modal dapat dijadikan sebagai alternatif penghimpunan
dana dan penyalur dana yang cukup menarik. Dalam pasar modal yang efisien hargaharga saham mencerminkan semua informasi yang relevan dan pasar akan bereaksi
apabila terdapat informasi baru. Salah satu bentuk informasi tersebut adalah informasi

akuntansi, khsusnya laporan keuangan perusahaan. Laporan keuangan ini merupakan
hasil dari proses akuntansi yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan informasi dalam
pengambilan keputusan perusahaan, aliran kas, dan informasi lainnya yang terkait
dengan keputusan investasi, (Minar Simanungkalit, 2009).
Menurut Munawir (2001:2), laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari
proses akuntansi yang digunakan untuk alat berkomunikasi dengan pihak-pihak yang
berkepentingan dengan data atau aktivitas perusahaan. Oleh sebab itu, laporan keuangan
perusahaan merupakan sumber informasi yang bersifat fundamental untuk dapat menilai
kinerja perusahaan yang baik. Meskipun analisis rasio keuangan digunakan oleh
investor sebagai alat pengukur konvensional, analisis rasio tersebut mempunyai
kelemahan utama, yaitu mengabaikan adanya biaya modal sehingga sulit untuk
mengetahui apakah suatu perusahaan telah berhasil menciptakan suatu nilai atau tidak.
Angka rasio bisa digunakan untuk mengukur kinerja perusahaan. Untuk dapat
mengukur kinerja perusahaan diperlukan alat pembanding dan rasio dalam industri
sebagai keseluruhan yang sejenis, dimana perusahaan menjadi anggotanya yang dapat
digunakan sebagai alat pembanding dari angka rasio profitabilitas perusahaan, salah
satu rasio yang biasa digunakan adalah Return on Asset (ROA) dan Rreturn on Equity
(ROE). Menurut Prastowo (2005: 91), Return on Asset (ROA) adalah salah satu bentuk
dari rasio profitabilitas yang mengukur kemampuan perusahaan dalam memanfaatkan
aktivanya untuk memperoleh laba. Namun, sebagian perusahaan yang go public belum

menghasilkan laba berdasarkan aktiva yang dimiliki yang sepadan untuk menutup
resiko dan biaya investasi yang ditanamkan pemilik modal. Return on Equity (ROE)

35

Jurnal Sains Manajemen & Akuntansi

Volume VI No. 2/November/2014

merupakan tingkat pengembalian atas ekuitas pemilik perusahaan. Penelitian ini
menggunakan proksi return on equity sebagai ukuran profitabilitas perusahaan.
Investor tidak hanya melihat kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba,
tetapi juga banyaknya penggunaan hutang oleh perusahaan dalam menjalankan
aktivitasnya. Penggunaan hutang yang besar dan semakin tinggi pada perusahaan akan
mempengaruhi terhadap tingkat keuntungan yang diperoleh oleh investor

karena

semakin besar penggunaan hutang maka akan semakin besar juga beban bunga yang
ditanggung, sehingga mengurangi tingkat keuntungan yang akan diperoleh perusahaan

dan akan berdampak pada return yang diperoleh investor. Tingkat penggunaan hutang
pada perusahaan disebut dengan istilah solvabilitas (leverage). Pada penelitian ini,
untuk mengukur tingkat leverage tersebut peneliti menggunakan rasio keuangan Debt to
Total Aset (DTA).
II REVIEW LITERATUR & PENGEMBANGAN HIPOTESIS
2.1 Profitabilitas
Profitabilitas suatu perusahaan menunjukkan perbandingan antara laba dengan
aktiva atau modal yang menghasilkan laba tersebut. Dengan kata lain profitabilitas
adalah kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu
(Riyanto, 2001: 35). Menurut Weston dan Brigham (1994: 475), perusahaan dengan
tingkat profitabilitas yang tinggi umumnya menggunakan hutang dalam jumlah yang
relatif sedikit karena dengan tingkat pengembalian investasi yang tinggi perusahaan
dapat melakukan permodalan dengan laba ditahan saja. Rasio propitabilitas merupakan
rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari
sumber dana yang dimiliki.
Menurut Ang (1997) rasio profitabilitas terdiri dari tujuh rasio dan dari ke tujuh
rasio profitabilitas tersebut ada 2 rasio yang berkaitan dengan efisiensi perusahaan
dalam menghasilkan laba, yaitu Return on Assets (ROA) dan Return on Equity (ROE).
2.1.1 Return on Assets (ROA)
Return on Assets (ROA) merupakan ukuran kemampuan perusahaan didalam

menghasilkan keuntungan (return) bagi perusahaan dengan memanfaatkan aktiva yang
dimilikinya. Semakin besar return on assets menunjukkan kinerja yang semakin baik
(Ang, 1997). Nilai return on assets yang semakin tinggi menunjukkan suatu perusahaan

36

Jurnal Sains Manajemen & Akuntansi

Volume VI No. 2/November/2014

semakin efisien dalam memanfaatkan aktivanya untuk memperoleh laba, sehingga nilai
perusahaan meningkat (Brigham, 2001). Jadi semakin tinggi nilai return on assets
menunjukkan kinerja keuangan perusahaan semakin baik.
2.1.2 Return on Equity (ROE)
Return on Equity (ROE) merupakan ukuran kemampuan perusahaan untuk
menghasilkan tingkat kembalian perusahaan atau efektivitas perusahaan di dalam
menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan ekuitas (shareholder’s equity) yang
dimiliki oleh perusahaan. Semakin tinggi nilai return on equity menunjukkan semakin
efisien perusahaan menggunakan modal sendiri untuk menghasilkan laba (Brigham,
2001).

2.2 Rasio Leverage
Rasio leverage menggambarkan sumber dana operasi yang digunakan oleh
perusahaan. Rasio leverage juga menunjukan risiko yang dihadapi perusahaan. Semakin
besar risiko yang dihadapi oleh perusahaan maka ketidakpastian untuk menghasilkan
laba di masa depan juga akan makin meningkat. Foster (1986:65-66) mengungkapkan
bahwa terdapat hubungan antara rasio leverage dengan return perusahaan. Artinya
hutang dapat digunakan untuk memprediksi keuntungan yang kemungkinan bisa
diperoleh bagi investor jika berinvestasi pada suatu perusahaan.
2.3 Return Saham
Menurut Tjiptowati (2008) Return Saham Merupakan tingkat keuntungan atau
pendapatan yang diperoleh dari investasi dalam instrumen investasi surat berharga
saham. Return yang telah terjadi dinamakan actual return. Sedangkan rata-rata return
yang diharapkan mampu dihasilkan oleh investor dimasa mendatang berdasarkan anlisis
adalah expected return. Selisih atau perbedaan antara actual return dan expected return
adalah abnormal return.
Abnormal Return merupakan selisih antara actual return dan expected return.
Penelitian untuk menghitung expected return didasarkan return pasar (market-adjusted
model), yakni menganggap bahwa penduga terbaik untuk mengestimasi return sekuritas
adalah return indeks pasar saat tersebut. Dengan model ini, maka tidak perlu
menggunakan periode estimasi untuk membentuk model estimasi, karena return

sekuritas yang diestimasi adalah sama dengan return indeks pasar.

37

Jurnal Sains Manajemen & Akuntansi

Akuntansi

sering

disebut

Volume VI No. 2/November/2014

bahasa

bisnis

karena


fungsinya

yang

mengkomunikasikan informasi suatu badan usaha terutama informasi yang dapat
dikuantitatifkan dalam rangka kebutuhan pengambilan keputusan bagi para pemakai
informasi yang disajikan dalam bentuk laporan keuangan. Suatu laporan keuangan akan
bermanfaat jika laporan keuangan memberikan informasi yang relevan untuk memenuhi
kebutuhan kebutuhan para pemakai laporan keuangan tersebut dalam mengambil
keputusan. Informasi laporan keuangan tersebut akan memiliki kualitas yang relevan
jika informasi tersebut dapat mempengaruhi keputusan ekonomi sipemakai laporan
keuangan, seperti contoh nya investor.
Investasi yang dilakukan pada surat berharga oleh seorang investor diharapkan
mendapat keuntungan/return. Namun, mungkin saja potensi keuntungan tersebut bisa
berbalik menjadi sebuah kerugian yang tidak diduga sebelumnya. Dunia pasar modal
memang tidak terlepas dari dua sisi, yaitu risk dan return. Investasi dalam bentuk saham
mempunyai resiko tinggi karena harga saham sangat peka terhadap banyak faktor, baik
faktor eksternal maupun internal perusahaan. Disamping itu juga berlaku perinsip yaitu
“high risk-high return”. Hal ini menggambarkan semakin tinggi tingkat keuntungan
(return) yang diharapkan investor maka akan semakin tingi pula risiko yang harus

dihadapi. Melihat kondisi ini maka investor sangat perlu melakukan analisis untuk
menilai kinerja perusahaan dimana investor melakukan investasi.
Menurut Tandelili (2001:240), untuk menilai kinerja keuangan emiten, investor
dapat melakukan analisis terhadap laporan keuangan emiten, salah satu analisis yang
digunalkan adalah analisis rasio keuangan. Rasio keuangan yang digunakan dalam
penelitian ini adalah rasio Profitabilitas dan Rasio Leverage. Indikator ini sangat
penting diperhatikan untuk mengetahui sejauh mana investasi yang akan dilakukan
investor di suatu perusahaan mampu memberikan return yang sesuai dengan tingkat
yang disaratkan investor. Propitabilitas perusahaan adalah salah satu cara untuk menilai
secara tepat sejauh mana tingkat pengembalian yang akan di dapat dari aktivitas
investasi. Semakin tinggi rasio profitabilitas maka semakin besar pula kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan laba (Abdullah, 2005:54). Dengan kata lain semakin
tinggi rasio profitabilitas maka return saham yang diterima oleh investor akan semakin
besar. Dalam penelitian ini rasio profitabilitas diwakili oleh Return on Assets (ROA)
dan Return on Equity (ROE). Sebaliknya angka rasio leverage yang semakin besar

38

Jurnal Sains Manajemen & Akuntansi


Volume VI No. 2/November/2014

memungkin kan kinerja perusahaan yang tidak baik (Abdullah, 2005:51). Rasio
leverage dalam penelitian ini di ukur dengan menggunakan Debt to Total Assets (DTA).
Gambar 1.
Kerangka Pemikiran

Return on
Assets

Return on
Equity

Return Saham

Debt to
Total
Assets
Simultan

Parsial
2.4 Pengembangan Hipotesis
Berdasarkan uraian uraian di atas, maka dapat disusun hipotesis penelitian sebagai
berikut :
1. Return on Assets (ROA), Return on Equity (ROE) dan Debt to Total Assets
(DTA) berpengaruh secara simultan terhadap Return saham pada perusahaan
Sektor Industri Food and Beverages di Bursa Efek Indonesia.
2. Return on Assets (ROA), Return on Equity (ROE) dan Debt to Total Assets
(DTA) berpengaruh secara parsial terhadap Return saham pada perusahaan
Sektor Industri Food and Beverages di Bursa Efek Indonesia.
III. METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN
Berdasarkan tingkat penjelasan dan bidang penelitian maka jenis penelitian ini
adalah deskiptif dan Verifikatif. Menurut Sugiyono (2008 : 11) menjelaskan bahwa “
Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilkukan untuk mengetahui nilai variabel
mandiri, baik satu variabel atau lebih tanpa membuat perbandingan atau

39

Jurnal Sains Manajemen & Akuntansi

Volume VI No. 2/November/2014

menghubungkan dengan variabel yang lain”. Penelitian deskriptif berfungsi untuk
menggambarkan karakteristik suatu populasi. Sedangkan Penelitian verifikatif
digunakan untuk meneliti ulang hasil penelitian sebelumnya dengan tujuan untuk
memverifikatif kebenaran hasil penelitian sebelumnya tersebut. Dalam hal ini metode
penelitian verifikatif tersebut berfungsi untuk menguji jawaban masalah atas hasil
penelitian yang kebenarannya bersifat sementara, dimana hubungan antara variabel
dalam penelitian ini dianalisa dengan menggunakan ukuran-ukuran statistika yang
relevan dengan data tersebut.
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2009:61). Sedangkan yang
dimaksud dengan populasi sasaran adalah objek penelitian yang akan digunakan untuk
menjadi sasaran penelitian. Populasi sasaran dalam penelitian ini adalah perusahaan
sektor industri food and beverages yang telah go public dan sahamnya terdaftar di Bursa
Efek Indonesia.
Sektor industri food and beverages dipilih sebagai populasi penelitian karena
kelompok industri tersebut memiliki jumlah terbesar perusahaan yang telah go public
dibandingkan dengan perusahaan dalam industri lain sehingga dapat terhindar dari
kekurangan data setelah dilakukan penyesuaian.
Penentuan kriteria sampel diperlukan untuk menghindari timbulnya kesalahan
dalam penentuan sampel penelitian, yang selanjutnya akan berpengaruh terhadap hasil
analisis. Adapun kriteria-kriteria yang dipilih dalam penentuan sampel adalah :
1. Perusahaan yang termasuk dalam kategori perusahaan sektor Industri food and
beverages terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
2. Perusahan terus listing di Bursa Efek Indonesia selama periode penelitian.
3. Perusahaan yang memiliki data lengkap tentang variable yang akan diteliti.
4. Perusahaan yang menghasilkan keuntungan selama periode penelitian.
5. Data laporan keuangan dalam satuan Rupiah.
Berdasrkan hasil seleksi sampel di atas, dari 20 populasi penelitian maka
diperoleh 15 sampel penelitian yang memenuhi kriteria tersebut di atas.

40

Jurnal Sains Manajemen & Akuntansi

Volume VI No. 2/November/2014

IV TEMUAN-TEMUAN
4.1. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif digunakan untuk menunjukkan jumlah data yang digunakan
dalam penelitian ini serta dapat menunjukkan nilai maksimum, nilai minimum, serta
nilai rata-rata serta standard deviasi dari masing-masing variabel.
Tabel 1
Descriptive Statistics
N
ROA
45
ROE
45
DTA
45
RS
45
Valid N (listwise) 45
Sumber : Data Primer

Minimum Maximum
.2202
1.3251
.2115
-.6292

Mean

34.2690 7.878104E0
323.5950 2.461664E1
.9343
.504269
1.4642
.187134

Std. Deviation
6.7928135
48.7906115
.1834314
.5114453

Setelah dilakukan pengolahan data, dapat dilihat bahwa terdapat perubahan
jumlah sampel. Tabel 3.6 menunjukkan bahwa jumlah data yang valid pada penelitan
ini adalah sebanyak 45 sampel. Dari 45 sampel data return on assets , nilai minimum
sebesar 0,2202 yang didapatkan oleh PT. Pioneerindo Gourmet International Tbk,
dengan nilai maksimum sebesar 34,2690 yang didapatkan oleh PT. Multi Bintang
Indonesia Tbk. Nilai rata-rata sebesar 7,8781 dengan Standar deviasi 6,7928 yang lebih
kecil dari mean menunjukkan sebaran variabel data yang kecil antara return on assets
terendah dan tertinggi.
4.2

Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik bertujuan untuk mengetahui apakah model regresi yang

diperoleh dapat menghasilkan estimator linier yang baik. Model analisis yang
digunakan dalam penelitian ini akan menghasilkan estimator yang tidak bias apabila
memenuhi asumsi klasik. Pengujian-pengujian yang dilakukan untuk memenuhi kriteria
asumsi klasik adalah sebagai berikut:
1. Uji Normalitas
Uji normalitas untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak.
Alat uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji normalitas
dengan Kolmogorov Smirnov untuk menguji ketepatan distribusi suatu variabel dan

41

Jurnal Sains Manajemen & Akuntansi

Volume VI No. 2/November/2014

uji keselarasan data. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan SPSS for
Window.
Tabel 2
Hasil Perhitungan Uji Normalitas dengan Kolmogorov Smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
ROA
N
Normal
Parametersa

Mean
Std. Deviation

Most Extreme
Differences

Absolute
Positive
Negative
Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed)

ROE

DTA

RS

45
45
45
45
7.878104 2.461664
.504269 .187134
E0
E1
6.7928135 4.879061
.1834314 .5114453
E0
1E1
.162
.357
.115
.149
.162
.357
.115
.149
-.135
-.317
-.077
-.096
1.090
2.397
.769
.996
.186
.000
.596
.274

a. Test distribution is Normal.

Kriteria yang digunakan berdasarkan probabilitas:
a. Jika probability value > 0,05 maka H0 diterima.
b. Jika probability value < 0,05 maka H0 ditolak.
Berdasarkan hasil output SPSS Kolmogorov- Smirnov Test di atas, untuk
nilai probabilitas variabel return on assets sebesar 0,186 nilai probabilitas variabel
return on equity sebesar 0,000, nilai probabilitas variabel debt to total assets
sebesar 0,596, dan nilai probabilitas variabel return saham sebesar 0,274. Nilai
probabilitas variabel return on assets, debt to total assets dan return saham pada
penelitian ini lebih besar dari 0,05, berarti semua data penelitian ini berdistribusi
normal. Sedangkan return on equity pada penelityan ini lebih kecil dari 0,05, berarti
data return on equity dalam penelitian ini tidak berdistribusi normal.
2. Uji Multikolinearitas
Uji Multikolinieritas untuk menguji apakah terdapat interkorelasi yang
sempurna diantara beberapa variabel bebas yang digunakan dalam persamaan
regresi. Dalam penelitian ini hubungan antara variabel bebas ditunjukkan oleh
angka tolerance dan angka VIF, dimana apabila angka tolerance lebih dari 0,10 dan

42

Jurnal Sains Manajemen & Akuntansi

Volume VI No. 2/November/2014

VIF kurang dari 10 akan semakin rendah hubungan antara variabel. Berdasarkan
hasil perhitungan data dengan SPSS didapat hasil sebagai berikut
Tabel 3
Hasil Perhitungan Uji Multikolinearitas dengan Tolerance dan VIF
Coefficientsa
Collinearity Statistics
Model
1

Tolerance

VIF

(Constant)
ROA

.393

2.542

ROE

.312

3.201

.647

1.545

DTA

a. Dependent Variable: RS
Dari tabel diatas terlihat bahwa baik variabel nilai tolerance dan nilai VIF
menunjukkan tidak ada satu variabel independen yang memiliki nilai VIF lebih dari
10 dan nilai tolerance kurang dari 10%. Ini berarti tidak ada korelasi antar variabel
bebas yang nilainya lebih dari 95%. Hasil ini menandakan bahwa model regresi
yang dihasilkan tidak terjadi multikolinieritas dan baik untuk digunakan.
3. Uji Heteroskedastisitas
Penyimpangan asumsi klasik ini adalah adanya heteroskedastisitas dimana
variabel dalam model tidak sama. Model regresi dinyatakan memiliki gejala
heteroskedastisitas apabila sebaran titik pada Scatterplot menunjukkan pola atau
bentuk tertentu. Uji Heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apabila muncul
kesalahan dan residual dari model regresi yang dianalisis tidak memiliki varian
yang konstan dari suatu observasi. Berdasarkan hasil analisis dengan SPSS
didapatkan grafik scatter plot sebagai berikut:

43

Jurnal Sains Manajemen & Akuntansi

Volume VI No. 2/November/2014

Gambar 2
Perhitungan Uji Heteroskedastisitas dengan Scatter Plot

Dari grafik scater plot di atas terlihat bahwa titik-titik yang terdapat pada
grafik tersebut tidak membentuk pola tertentu yang berarti model regresi pada
penelitian ini tidak terjadi gejala heteroskedastisitas. Ini berarti data yang disajikan
pada penelitian ini layak dan baik untuk diteliti.
4. Uji Autokorelasi
Uji autokotelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam satu model regresi
linier ada kolerasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan
pengganggu pada periode sebelumnya (t-1). Untuk pengujian autokorelasi dapat
dideteksi dengan Durbin Watson test (DW). Berdasarkan hasil analisis dengan
SPSS didapatkan Durbin Watson test (DW) sebagai berikut:
Tabel 4
Hasil Perhitungan Uji Autokorelasi dengan Durbin Watson test (DW)
Model Summaryb

Model

R

1

.178a

R Square

Adjusted R
Square

.032

-.039

a. Predictors: (Constant), DTA, ROA, ROE

44

Std. Error of
the Estimate
.5213623

DurbinWatson
1.890

Jurnal Sains Manajemen & Akuntansi

Volume VI No. 2/November/2014

Model Summaryb
1
.178a
.032
b. Dependent Variable: RS

-.039

.5213623

1.890

Untuk mendignosis adanya autokorelasi dalam suatu model regresi dilakukan
pengujian terhadap nilai Uji Durbin Watson (Uji Dw), berdasarkan tabel
autokorelasi sebagai berikut:
Tabel 5
Uji Autokorelasi
DW
< 1,45
1,45 - 1,68
1,68 - 2,32
2,32 - 2,55
> 2,55

Kesimpulan
Ada Autokorelasi
Tanpa Kesimpulan
Tidak Ada Autokorelasi
Tanpa kesimpulan
Ada Autokorelasi

Dari hasil perhitungan program komputer SPSS didapat nilai Uji Dw = 1,890.
Nilai tersebut dapat dinyatakan berada di daerah tidak ada autokorelasi, sehingga
dapat disimpulkan bahwa pada persamaan regresi tersebut tidak terdapat
autokorelasi.
5. Analisis Regresi
Analisis regresi digunakan untuk mengatahui ada tidaknya pengaruh antara
variabel terikat. Berdasarkan perumusan masalah dan hipotesis yang telah
ditentukan di depan maka didapat hasil pengolahan data dengan program SPSS,
yang tampak pada tabel 3.8. berikut ini:

Tabel 6

45

Jurnal Sains Manajemen & Akuntansi

Volume VI No. 2/November/2014

Hasil Regresi Persamaan.
Coefficientsa
Unstandardized
Coefficients

Standardized
Coefficients

Model

B

Std. Error

1 (Constant)

.048

.315

ROA

.020

.018

ROE

-.003

DTA

.090

Beta

t

Sig.

.153

.879

.265

1.082

.286

.003

-.246

-.895

.376

.533

.032

.169

.867

a. Dependent Variable:
RS
Pada

tabel 3.8 menunukan bahwa persamaan regresi linear berganda yang

diperoleh dari hasil analisis yaitu:
Y = 0,048 + 0,20 ROA + -0,003 ROE + 0,090 DTA
Dimana :

Y

= Return Saham

ROA = Return on Assets
ROE

= Return on Equity

DTA = Debt to Total Assets
Dari persamaan regresi tersebut di atas mempunyai makna:
1.

Koefisien konstanta 0,048 dan bertanda positif, , nilai ini mengandung
pengertian bahwa apabila nilai variabel X1 ( return on Assets ), variabel X2

(

Return on Equity), X3 ( Debt to Total Assets ) sama dengan nol, maka tingkat
atau besarnya nilai variabel devenden Y ( Return Saham ) di lokasi tersebut akan
sebesar 4,8%.
2.

Koefisien regresi β1 sebesar 0,020 berarti bahwa, apabila nilai X1 (Return on
Assets) terjadi peningkatan sebesar 1 poin, sementara variabel independen
lainnya bersifat tetap, maka tingkat variabel Y (return saham) di perusahaan
obyek penelitian tersebut akan meningkat sebesar 2%.

3.

Koefisien regresi β2 sebesar -0,003, berarti bahwa, apabila nilai X2 (return on
equity) terjadi peningkatan sebesar 1 poin, sementara variabel independen

46

Jurnal Sains Manajemen & Akuntansi

Volume VI No. 2/November/2014

lainnya bersifat tetap, maka tingkat variabel Y (return saham) di perusahaan
obyek penelitian tersebut akan meningkat sebesar -0,3%.
4.

Koefisien regresi β3 sebesar 0,090 berarti bahwa, apabila nilai X3 (debt to total
assets) terjadi peningkatan sebesar 1 poin, sementara variabel independen
lainnya bersifat tetap, maka tingkat variabel Y (return saham) di perusahaan
obyek penelitian tersebut akan meningkat sebesar 9%.

5.1. Pengujian Signifikansi Simultan ( Uji F-test)
Pengujian secara simultan dilakukan dengan menggunakan uji F. Uji F dilakukan
untuk mengetahui pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Berikut
adalah hasil uji statistik:
ANOVAb
Sum of
Squares

Model
1

Regression

Df

Mean Square

.365

3

.122

Residual

11.145

41

.272

Total

11.509

44

F
.447

Sig.
.720a

a. Predictors: (Constant), DTA, ROA, ROE
b. Dependent Variable: RS

Dari tabel tersebut di atas dapat dilihat besarnya F hitung yaitu sebesar 0,447
dengan tingkat signifikasi 0,720, nilai signifikasi ini lebih besar dibandingkan dengan
taraf signifikansi yang ditetapkan dalam penelitian ini

yaitu 0,05, sehingga dapat

diartikan bahwa return on assets, return on equity dan debt to total assets secara
bersama-sama tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham.
V.PEMBAHASAN DAN KETERBATASAN
Menurut hasil secara simultan, menunjukkan bahwa secara barsama-sama
variabel Retun on Asset (ROA), Return on Equity (ROE) dan Debt to Total Assets
(DTA) tidak memiliki pengaruh terhadap Return Saham.
Hal ini mengandung arti bahwa Retun on Asset (ROA), Return on Equity (ROE)
dan Debt to Total Assets (DTA) tidak mempunyai pengaruh terhadap Retun Saham.
Penelitian konsisten dengan hasil studi yang dilakukan oleh Penelitian Saiful Anam

47

Jurnal Sains Manajemen & Akuntansi

Volume VI No. 2/November/2014

(2002) hasil penelitiannya menunjukkan bahwa variabel return on equity dan debt to
total assets tidak berpengaruh terhadap return saham. Dan penelitian Sunarto (2001)
dalam penelitiannya berdasar hasil pengujian terhadap data periode 1999 untuk return
on assets, return on equity, dan debt to total assets serta data periode 1999/2000 untuk
perhitungan return saham menunjukkan bahwa ketiga variabel independen (ROA, ROE,
dan DTA) secara bersama-sama tidak signifikan berpengaruh terhadap return saham
periode 1999/2000. Sedangkan secara varsial return on equity dan debt to total assets
berpengaruh tidak signifikan terhadap retur saham.
Hasil penelitian bertentangan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Minar
Simanungkalit (2009) hasil penelitianya menyatakan bahwa variabel Return on Aset
(ROA), Return on Equity (ROE), dan Deb to Total Aset (DTA) bersama-sama
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap return saham. Sunarto (2001)
menyatakan bahwa rasio profitabilitas (ROA dan ROE) dan Leverage (DTA) signifikan
mempengaruhi return saham di BEJ untuk periode 1998/1999 dan 1999/2000. Variabel
Return on Aset (ROA) dan Return on Eqquity (ROE) secara parsial berpengaruh
signifikan terhadap return saham.
Perbedaan hasil penelitian ini terjadi karena sampel yang digunakan oleh peneliti
dalam penelitian ini tidak random dan hanya mendasarkan pada perusahaan sektor
industry food ang beverage selama periode 2007 sampai dengan 2009.
Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa semua hipotesis dalam penelitian
ini yang diajukan tidak berhasil didukung oleh data.
Sementara peneliti yang sebelumnya yang tidak konsisten dengan penelitian ini
dilihat dari sampel yang digunakan lebih banyak dan jangka waktunya lebih dari 3
tahun. Seperti penelitian yang dilakukan oleh Minar Simanungkalit (2009) dalam
penelitiannya sampel yang digunakan adalah 16 perusahaan makanan dan minman yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2004sampai dengan 2007. Dan
penelitian yang dilakukan oleh Sunarto (2001) dalam penelitiannya sampel yang
digunakan sebanyak 92 perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia namun jangka
waktu1998-2000.
Profitabilitas tidak mempengaruhi return saham, hubungan tersebut tidak sesuia
dengan hipotesis dan teory yang dikemukakan oleh Brigham yaitu semakin tinggi rasio
profitabilitas yang diwakili oleh return on assets, maka semakin besar kemampuan

48

Jurnal Sains Manajemen & Akuntansi

Volume VI No. 2/November/2014

perusahaan untuk menghasilkan laba. Namun dalam kenyataannya bila laba yang
diperoleh perusahaan besar belum tentu return saham yang akan diterima oleh investor
juga semakin besar. Karena masih banyak faktor lain yang mempengaruhinya. Rasio
profitabilitas yang diwakili oleh return on equity mempunyai hubungan yang searah
dengan return saham. Semakin tinggi return on equity maka kinerja perusahaan semakin
baik, suatu angka return on equity yang bagus akan membawa keberhasilan bagi
perusahaan, yang mengakibatkan tingginya harga saham dan membuat perusahaan dapat
dengan mudah menarik dana baru (Walsh, 2004;56). Penggunaan hutang yang besar
dalam perusahaan mengakibatkan beban bunga yang semakin besar yang tentunya akan
berdampak pada tingkat keuntungan yang didapat oleh investor. Kondisi ini
menggambarkan apabila nilai return on equity yang makin mengindikasikan bahwa
perusahaan makin banyak menggunakan hutang sehingga membawa dampak negatif
bagi investor, dimana apabila return on equity makin tinggi nilai return saham yang
dimiliki perusahaan makin kecil.
Menurut Brigham dalam teorinya menyatakan semakin tinggi rasio leverage yang
diwakili oleh debt to total assets maka smakin besar laba perusahaan. Hal ini disebabkan
karena perusahaan memiliki modal kerja yamg besar dan disertai dengan kemampuan
perusahaan untuk mengelola modal kerja yang besar tersebut dengan efektif, sehingga
menghasilkan laba yang besar. Apabila laba perusahaan besar maka return saham yang
akan diterima oleh investor juga semakin besar.
Telah melakukan analisis data dan interpretasi hasil, penelitian ini memiliki
beberapa keterbatasan antara lain :
a. Penelitian ini hanya terbatas untuk sampel perusahaan Pada Perusahaan Sektor
Industri Food and Beverages sehingga kurang mewakili seluruh emiten yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).
b. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel Return on Assets (ROA),
Return on Equity (ROE), dan Debt to Total Assers (DTA) tidak mempengaruhi
return saham secara bersama-sama .
c. Pada penelitian ini, dalam menghitung return saham hanya didasarkan pada
ideks harga saham gabungan (IHSG) bulanan.

49

Jurnal Sains Manajemen & Akuntansi

Volume VI No. 2/November/2014

REFERENSI
Abdullah, M Faisal, 2005, “Dasar-dasar manajemen Keuangan”. Cetakan Kelima.
Malang: Universitas Muhamadiyah Malang.
Anam, Saiful, 2003, “Pengaruh Rasio Profitabilitas dan Leverage Terhadap Return
Saham Perusahaan (Studi Kasus Industri Manufaktur di BEJ)”, Tesis
Ang, Robbert, 1997. “Buku Pintar: Pasar Modal Indonesia”. Mediasoft Indonesia.
Anoraga Pandji, 2006. “Pengantar Pasar Modal”. Cetakan Kelima. Jakarta: PT Rineka
Cipta.
Brigham Dan John M Wachomicz, Jr.2005.” prinsip-prinsip manajemen K euangan”.
Jakarta:Erlangga.
Brigham, Eugene. Dan Joel F. Houston. 2001. “Manajemen Keuangan”. Jakarta:
Erlangga.
Home, Van James C. Dan John M. Wachomicz, Jr.2005. “Prinsip-prinsip Manajemen
Keuangan”. Jakarta:Erlangga.
Moh Nasir, 1988. “Metode penelitian”. Jakarta : Ghalia Indonesia
Munawir, S, Drs., Akuntan. 2004. “Analisa Laporan Keuangan”. Yogyakarta : Liberty
Purba, Parentahen. 2002. “Analisis dan Perencanaan Keuangan”. Edisi Pertama. Mean:
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatra Utara.
Riyanto, Bambang. 1995. “Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan”. Edisi Keempat.
Cetakan Pertama. BPFE. Yogyakarta.
Simanungkalit, Minar 2009. “ Pengaruh Profitabilitas da Leverage Keuangan terhadap
Return Saham”. Skripsi. Undip, Semarang.
Sugiyono, Prof. DR. 2009. “Statistika Untuk Penelitian Alfabeta”. Bandung
Sunarto, 2001. ’Pengaruh Rasio Profitabilitas dan Leverage Terhadap Return Saham
Perusahaan Mnufaktur di BEJ”. Jurnal Bisnis dan Ekonomi.
Sundjaja, Ridwan., & Barlian, Ingn. 200. Manajemen Keuangan Satu dan Dua. Klaten:
PT. Intan Sejati.
Sugiyono, Prof. Dr. 2009. “Metode Penelitian Administrasi Dilengkapi Dengan Metode
R&D”. Bandung : CV. Alfabeta.
Susilo, Dwi,dkk. “Dampak Publikasi Laporan Keuangan Terhadap Perilaku Return
Saham Di Bursa Efek Jakarta”. SMART: Vol 2 No.2 Mei 2004.

50

Jurnal Sains Manajemen & Akuntansi

Volume VI No. 2/November/2014

Tandelilin, 2001.” Analisis Investasi dan Manajemen Portfolio”, Edisi 1.yogyakarta.
BPFE.
Utomo, welly. 2007. “Analisis Pengaruh Beta Dan Varian Return Saham Terhadap
Return Saham” Program Studi Magister Manajemen Unversitas Diponegoro
Semarang
Walsh, Ciaran. 2004. Key Managemen Ratios: “Rasi-rasio Manajemen Penting. Edisi
ketiga”. Jakarta : Erlangga.

51

Dokumen yang terkait

ANALISIS PENGARUH TINGKAT PROFITABILITAS DAN HARGA SAHAM TERHADAP VOLUME PENJUALAN SAHAM (Studi Empiris Pada Perusahaan Sektor Makanan dan Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia)

0 25 19

PENGARUH PROFITABILITAS, UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE KEUANGAN DAN NILAI SAHAM TERHADAP PERATAAN LABA (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Bursa Efek Indonesia)

11 163 20

PENGARUH DEVIDEND PAYOUT RATIO, RETURN ON INVESTMENT, LEVERAGE DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP HARGA SAHAM (Studi Pada Perusahaan Makanan dan Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia)

1 5 20

PENGARUH HUTANG TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN (Studi Pada Perusahaan Food and Beverages yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia)

5 53 17

DAMPAK SUKU BUNGA, KURS, DAN PDB TERHADAP HARGA SAHAM (Studi Pada Perusahaan Food and Beverages Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2013)

0 5 22

ANALISIS PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, AKTIVITAS, PROFITABILITAS DAN LEVERAGE TERHADAP RETURN SAHAM (Studi Empiris Pada Perusahaan Yang Listing di BEI)

0 10 63

PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, LEVERAGE, AKTIVITAS DAN PROFITABILITAS TERHADAP RETURN SAHAM Studi pada Perusahaan LQ 45 di Bursa Efek Indonesia)

2 29 73

PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, RASIO SOLVABILITAS, DAN PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM (Studi Pada Perusahaan Food and Beverages Di Bursa Efek indonesia)

0 2 55

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITY, DAN DEBT EQUITY RATIO TERHADAP KETEPATAN WAKTU PELAPORAN KEUANGAN (Studi Pada Perusahaan Sektor Industri Food And Beverages Dan Sektor Industri Tekstile Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia)

0 0 10

PENGARUH PROFITABILITAS DAN RASIO LEVERAGE KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM (Studi Pada Perusahaan Sektor Industri Food and Beverages Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia) Dani Sopian ABSTRAK - Artikel 4 (Dani Sopian)

0 0 18