ANALISIS PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, AKTIVITAS, PROFITABILITAS DAN LEVERAGE TERHADAP RETURN SAHAM (Studi Empiris Pada Perusahaan Yang Listing di BEI)

(1)

ABSTRAK

ANALISIS PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, AKTIVITAS, PROFITABILITAS DAN LEVERAGE TERHADAP RETURN SAHAM

(Studi Empiris Pada Perusahaan Yang Listing di BEI)

Oleh:

M. MUHAYIN A SIDIK

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh antar rasio likuiditas,aktivitas, profitabilitas, dan leverage terhadap return saham. Dalam Penelitian ini sampel yang digunakan adalah seluruh perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari tahun 2008-2012. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 56 perusahaan. Sampel diambil dengan menggunakan metode purposive sampling. Model analisis yang digunakan adalah model analisis regresi linear berganda yang dilakukan dengan bantuan program computer SPSS version 19 for windows.

Berdasarkan hasil pengujian secara bersama-sama diperoleh hasil bahwa variabel independen yaitu current ratio (CR), total asset turnover (TATO), return on invesment (ROI) dan debt to equity ratio (DER) hampir berpengaruh (marginally significant) terhadap return saham dengan tingkat signifikansi 0,058a. Secara individual CR tidak berpengaruh terhadap return saham dengan tingkat

signifikansi 0,418, TATO tidak berpengaruh terhadap return saham dengan tingkat signifikansi 0,324, ROI tidak berpengaruh terhadap return saham dengan tingkat signifikansi 0, 328, serta DER berpengaruh terhadap return saham dengan tingkat signifikansi 0,047 dengan signifikansi alpha yang telah ditetapkan secara

keseluruhan yaitu sebesar 5%.

Kata Kunci : Current Ratio (CR), Total Asset Turnover (TATO), Return on Invesment (ROI), Debt to Equity Ratio (DER) dan Return.


(2)

ABSTRACT

ANALYSIS OF EFFECT OF LIQUIDITY RATIO, ACTIVITIES, PROFITABILITY AND LEVERAGE ON RETURN OF SHARES

(Empirical Study In Companies Listed On IDX)

by:

M. MUHAYIN A SIDIK

The purpose of this study was to determine whether there is an effect between liquidity ratios, activity, profitability, and leverage on stock returns.

In this study the sample used is all companies listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX) from 2008-2012. The sample used in this study as many as 56 companies. Samples were taken by using purposive sampling method. The analysis model is the model of multiple linear regression analyzes were performed with the aid of a computer program SPSS version 19 for Windows.

Based on test results jointly obtained results that the independent variable is the current ratio (CR), total asset turnover (TATO), return on investment as (ROI) and debt-to-equity ratio (DER) almost influential (marginally significant) on stock returns with 0,058a significance level. Individually CR has no effect on stock returns with a significance level of 0.418, TATO no effect on stock returns with a significance level of 0.324, ROI has no effect on stock returns with a significance level of 0, 328, and DER effect on stock returns with a significance level of 0.047 with a significance alpha which has been assigned as a whole in the amount of 5%.

Keywords: Current Ratio (CR), Total Asset Turnover (TATO), Return on Investment (ROI), Debt to Equity Ratio (DER) and Return.


(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Tanjung Karang pada tanggal 06 Agustus 1988, sebagai anak ke 7 dari 7 bersaudara pasangan Abah Adnan dan Emak Hafshoh.

Pendidikan formal penulis dimulai dari SD Negeri IV Sawah Brebes Bandar Lampung, yang diselesaikan pada tahun 2001. Kemudian dilanjutkan ke Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Negeri (SLTPN) 02 Rangkasbitung Banten

diselesaikan pada tahun 2004 dan Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Bandar Lampung, yang diselesaikan pada tahun 2007. Tahun 2007 penulis melanjutkan studi S1 Akuntansi Reguler di Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Lampung.

Penulis saat ini merupakan staf akademik di Magister Ilmu Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung mulai Maret tahun 2014 sampai dengan sekarang.


(8)

PERSEMBAHAN

Bismillahirrohmaanirrohiim.

Sebagai perwujudan rasa syukur kehadirat Allah Azza Wa Jalla, Karya kecil ini kupersembahkan kepada:

Kedua orang tuaku tercinta Abah. Hi. Adnan dan Emak Hj. Hafshoh Aa’ aa’ dan teteh-tetehku tercinta ( A’ Shohib, A’ Anshori, A’

Ashhabi, A’ Imam, Teh Asnaini, Teh Nunung, Mba Tari, Mba Evi, Teh Pupu)

Seluruh keponakanku tercinta (Mahmud, Pipit, Maulana, Alif, Sulthon, Amira, Farhan, Zidan, dan Rizki) semoga kalian semua bisa

berpendidikan lebih tinggi dari mamang. Aamiin.. Almamater tercinta

Seluruh Sahabat, Saudaraku semuanya….


(9)

MOTO

“ Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai kemampuannya. Baginya

(Pahala) kebajikan yang diusahakannya dan atas (Dosa) kejahatannya yang diperbuatnya”

(QS. Al Baqarah: 286)

“Success is not measured by wealth, success is an achievement that we want”

“Dream big, Change perspective, Be possible, Be your best self, Have faith, and Be grateful..”

(Merry Riana)

“Tetaplah bersyukur dengan apa yang telah terjadi, baik itu yang kamu kira buruk bagimu ataupun sebaliknya, sesungguhnya dibalik kejadian tersebut banyak sekali pelajaran yang dapat kita petik hikmahnya, yang perlu kita lakukan

adalah terus melakukan yang terbaik dan berdo’a setelahnya..” (M.Muhayin A Sidik)


(10)

SANWACANA

Assalamu’alaikum wr. wb.

Segala puji bagi Allah tiada Tuhan melainkan Ia semata, tiada sekutu bagi Nya, dan Dia kuasa atas segala sesuatu, Ia yang telah memberikan segala nikmat, rahmat, ide, kekuatan dan kesabaran yang diberikan kepada penulis sehingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Analisis Pengaruh Rasio Likuiditas, Aktivitas, Profitabilitas dan Leverage Terhadap Return Saham (Studi Empiris Pada Perusahaan Yang Terdaftar di BEI)”.

Penulis sangat menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna dan untuk itu kritik, saran maupun masukan sangat diharapkan untuk penyempurnaan tulisan ini. Proses pembelajaran yang dialami memberikan kesan dan makna mendalam bahwa ilmu dan pengetahuan yang dimiliki penulis masih sangat terbatas. Bimbingan, keteladanan dan bantuan dari berbagai pihak yang diperoleh penulis mempermudah proses pembelajaran tersebut. Untuk itu dengan segala kerendahan hati perkenankanlah penulis untuk mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Satria Bangsawan, S.E., M.Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung;

2. Bapak Dr. Einde Evana, S.E., M.Si., Akt., selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung yang tiada henti


(11)

memberikan dorongan, semangat dan juga bantuan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

3. Ibu Yuztitya Asmaranti, S.E., M.Si., selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung;

4. Bapak Yuliansyah, S.E., M.S.A., Ph.D., Akt., selaku Dosen Pembimbing I yang selalu bersedia untuk memberikan bimbingan dan saran serta

motivasi yang luar biasa dalam proses penyelesaian skripsi ini.

5. Bapak Pigo Nauli, S.E., M.Sc., selaku Dosen Pembimbing II yang telah sudi mengarahkan, memberikan saran dan juga motivasinya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

6. Bapak Kiagus Andi, S.E., M.Si., Akt., selaku Penguji Utama atas segala masukan dan saran yang diberikan.

7. Ibu Susi Sarumpaet, S.E., M.B.A., Ph.D., Akt., atas motivasi, dukungan dan arahan yang sungguh luar biasa dan tanpa bosan mengingatkan ananda sehingga ananda mampu menyelesaikan skripsi ini.

8. Ibu Liza alvia, S.E., M.Sc., yang telah sudi mengarahkan, memberikan saran dan juga motivasinya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

9. Bapak dan Ibu Dosen serta seluruh civitas akademi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

10.Kedua orang tuaku, Abah Hi. Adnan dan Emak Hj. Hafshoh. Kalianlah alasanku untuk tetap berjuang, terima kasih telah menjadi orang tua terbaik, atas pelajaran hidup, do’a, semangat bahkan tetesan air mata,


(12)

kelak tetesan itu berganti dengan tetesan air mata bahagia, Aamiin Ya Rabb.

11.Aa’ aa’ dan teteh-tetehku tercinta, A’ Shohib, Teh Anah (Anyi), A’ Awo,

A’ Ebi, Teh Nunung, Mba Tari, Mba Evi, Teh Pupu, A’ Imam, serta seluruh keponakanku, penyelesaian skripsi ini adalah semangat, do’a dan

dukungan kalian semua, semoga kita sekeluarga selalu dalam lindungan Allah S.W.T.

12.Seluruh keluarga besarku, terimakasih atas do’a dan dukungannya.

13.Abah Aceng Syatibi CH, S.E. Atas dukungan dan motivasi luar biasa, terima kasih Abah atas segalanya.

14.Untuk Wahyu Sri Sukarsih, S.Pd., terimakasih untuk motivasi dan

dukungannya, moga apa yang kita cita-citakan tercapai, Aamiin Ya Rabb. 15.Sahabat-sahabat terbaik di akuntansi Panca Wisesa, Aan Sapri B, Mubaroq

Dinata, A. Holian, Waskito Are, Sigit, Asep, Arifin, Junaidi, Aris, Imam Subrata, Anhar, Sarman, Alsby, Hendi, Al, Eka, Dian, Indah, Risa, Ade, Agung, Deru, dan rekan-rekan angkatan 07 yang tidak dapat disebutkan satu persatu, semoga kelak kita semua akan terwujud cita-citanya. Adik-adik akuntansi 2008, 2009, dan 2010 yang telah banyak membantu penyelesaian skripsi ini, Krisna, Ade Kurnia Safitri, Afri, Jenny, Marlina, Baskoro, Gerry, Felix, Ipul, dan adik adik yang tidak dapat disebutkan satu persatu,

terimakasih.

16.Sahabat-sahabat jauhku namun dekat dihati, Agung BR, Eko S, Candri, Sendi, Deri, Imas, Ny. Aas Agung, Naufal, Dinda, Khoerotunnisa L dan sahabat-sahabat di Rangkasbitung Banten.


(13)

17.Sahabat terbaikku Andri Kasrani S.Pd., terimakasih atas jasa-jasa yang diberikan, andilmu sangat besar dalam penyelesaian studi Strataku. Trisna, Trias, Bayu, Irvan, Wahyulia Ikhsana, Rully, Fajar Indah, Ismu, Mba Ayu Riani dan rekan-rekan MIA angkatan II, III, IV dan V atas dukungan dan do’anya.

18.Rekan-rekan karyawan FEB Unila, Mba Tina, Mba Leni, Mba Hesti, Mba Ina, Mba Mayra, Mba Mimi, Mba Atun, Mba Sri, Mba Nur, Mba Tina Ete, Mba Diah, Mba Desma, Mba Santi, Mba Ena, Mba Tina Eliawati, Pak Sobari, Pak Sahidin, Abah Herwan, Pak Herdianto, Pak Fajar, Mas Leman, Mas Nanang, Bang Evi, Bang Nover, Pak Ikhman, Pak Parwoto, Jaya, Dwi, Yana, Yono, Edi, Yogi, Herdianto, Ma’ruf, Andi, Usman, Mas Tri, Rohman, Rodi, Mas Nashir, Kyay Ischak, Kyay Lukman, Kyay Akwan, Pak Kasim, Mas Legino, Sobri, Mas Sentri, Mas Adi, dan Bapak-Bapak Ibu-Ibu seluruh karyawan FEB Unila, terimakasih atas dukungannya.

Semoga Allah S.W.T memberikan Ridho dan RahmahNya kepada kita semua dan semoga karya kecil ini dapat bermanfaat. Aamiin.

Wassalamu’alaikum wr. wb.

Bandar Lampung, Desember 2014 Penulis,


(14)

i DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ... i

DAFTAR TABEL ... iii

DAFTAR GAMBAR ... iv

DAFTAR LAMPIRAN ... v

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

1.1.Latar Belakang ... 5

1.2. Rumusan Masalah ... 6

1.3. Tujuan Penelitian ... 6

1.4. Manfaat Penelitian ... 6

1.5.Batasan Masalah ... 7

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS.... 8

2.1.Investasi ... 8

2.2. LaporanKeuangan ... 10

2.2.1.Pengertian Laporan Keuangan ... 10

2.2.2.Informasi Laporan Keuangan ... 10

2.3. Analisis Laporan Keuangan ... 13

2.3.1. Pengertian Analisis Laporan keuangan ... 13

2.3.2. Tujuan Analisis Laporan Keuangan ... 14

2.3.3. Teknik Analisis Laporan Keuangan ... 16

2.3.4. Keterbatasan Analisis Laporan Keuangan ... 17

2.3.5. Teknik-teknik Analisis Laporan Keuangan ... 18

2.4. Rasio Keuangan ... 19

2.5. Return Saham... 24

2.5.1. Pengertian Return Saham ... 24

2.5.2. Pengaruh Rasio Likuiditas Terhadap Return Saham ... 25

2.5.3. Pengaruh Rasio Aktivitas Terhadap Return Sahan ... 26

2.5.4. Pengaruh Rasio Aktivitas Berpengaruh Terhadap reutrn Saham ... 27

2.5.5. Pengaruh Rasio Leverage Terhadap Return Saham ... 28

2.6. Kerangka Teori... 28


(15)

ii

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ... 30

3.1. Jenis dan Sumber Data... 30

3.2. Populasi dan sampel Penelitian ... 30

3.3. Identifikasi Variabel ... 33

3.4. Alat Analisis ... 33

3.5.Pengujian Hipotesis ... 39

3.5.1.Uji Regresi Berganda ... 39

3.5.2.Uji Kelayakan Model Regresi ... 40

3.3.3. Uji koefisien Determinasi... 41

3.5.4. Uji Parameter Individual ... 41

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 42

4.1. Deskriptif Objek Penelitian ... 42

4.2.Hasil Perhitungan... 43

4.2.1. Uji Statistik Deskriptif ... 43

4.3. Analisis Uji Asumsi Klasik ... 44

4.3.1. Uji Normalitas Data ... 44

4.3.2. Uji Multikolieneritas ... 47

4.3.3. Ui Heterokedatisitas... 48

4.3.4. Uji Autokorelasi... 49

4.4. Analisis Regresi Berganda ... 49

4.4.1.Pengujian Kelayakan Model Regresi ... 49

4.4.2. Pengujian Koefisien Determinasi ... 51

4.4.4. Pengujian signifikansi parameter individual (Uji Statistik t) ... 51

4.4.3.1. Pengujian Hipotesis Pertama... 53

4.4.3.2.Pengujian Hipotesis kedua ... 54

4.4.3.3.Pengujian Hipotesis Ketiga ... 55

4.4.3.4. Pengujian Hipotesis Keempat ... 56

4.4.Hubungan Variabel Independen Terhadap Variabel Devenden Secara Bersama-sama ... 57

BAB V. SIMPULAN DAN SARAN ... 58

5.1. Kesimpulan ... 58

5.2. Keterbatasan Penelitian ... 58

5.3. Saran ... 59 DAFTAR PUSTAKA


(16)

iii DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

Tabel 1 Kriteria Pemilihan Sampel……….. 31

Tabel 2 Sampel Perusahaan Yang Diteliti……… 31

Tabel 3 Klasifikasi Nilai D……….……….. 37

Tabel 4 Descriptive Statistics………... 43

Tabel 5 Pengujian Normalitas……….. 45

Tabel 6 Pengujian Multikolinearitas………. 47

Tabel 7 Uji Autokorelasi……….. 49

Tabel 8 Hasil Pengujian Kelayakan Model………. 50

Tabel 9 Hasil Analisis Koefisien Determinasi………. 51

Tabel 10 Hasil Uji Hipotesis……….. 52

Tabel 11 Hubungan Variabel Independen Terhadap Variabel Dependen Secara Bersama-Sama………….. 57


(17)

DAFTAR LAMPIRAN

No Lampiran Judul Lampiran

Lampiran I Data Deviden

Lampiran II Data Variabel Dependen (Return Saham) Lampiran III Data Variabel Independen


(18)

iv DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

Gambar 1 Kerangka Penelitian………... 29 Gambar 2 Histogram Devendent Variabel……… 45 Gambar 3 Normal P-P Regression Stndarized Residual… 46


(19)

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Dalam dunia usaha, keputusan melakukan investasi sangat penting untuk

mengembangkan usaha baik perorangan maupun perusahaan. Investasi yang baik dan tepat akan memberikan kontribusi besar bagi kemajuan usaha perorangan ataupun perusahaan. Oleh karena itu, kegiatan investasi merupakan kegiatan pengalokasian dana atau modal untuk suatu hal tertentu dengan tujuan memperoleh keuntungan di masa yang akan datang.

Sebelum melakukan investasi, banyak faktor yang dapat dijadikan sebagai dasar pemikiran dalam menentukan keputusan investasi. Faktor tersebut didasarkan pada informasi kelayakan agar dana yang dialokasikan dapat memberikan return yang maksimal kepadanya. Salah satu cara untuk memperoleh informasi

keputusan pendanaan adalah dengan malakukan analisis pada laporan keuangan. Menurut Harahap (2004), kegiatan analisis laporan keuangan merupakan salah satu media untuk mendapatkan informasi yang lebih banyak, lebih baik, akurat dan dijadikan sebagai bahan dalam proses pengambilan keputusan.

Laporan keuangan merupakan media yang paling penting untuk menilai prestasi dan kondisi ekonomis suatu perusahaan, laporan keuangan inilah yang menjadi bahan sarana informasi (screen) bagi analisis dalam proses pengambilan


(20)

2

hasil usaha perusahaan dalam suatu periode, dan arus dana (kas) perusahaan dalam periode tertentu (Harahap, 2004).

Ada beberapa teknik dalam menganalisa laporan keuangan, salah satunya adalah dengan menggunakan analisis rasio. Menurut Kasmir (2008) rasio keuangan merupakan kegiatan membandingkan angka-angka yang ada dalam laporan keuangan dengan cara membagi satu angka dengan angka lainnya. Perbandingan dapat dilakukan antara satu komponen dengan komponen dalam satu laporan keuangan atau antar komponen yang ada di antara laporan keuangan. Dengan analisis rasio keuangan, dapat diperoleh informasi dan memberikan penilaian terhadap kondisi keuangan suatu perusahaan dalam suatu periode tertentu.

Rasio keuangan merupakan alat analisis keuangan perusahaan untuk menilai kinerja suatu perusahaan berdasarkan perbandingan data keuangan yang terdapat pada pos laporan keuangan (neraca, laporan laba/rugi, laporan aliran kas). Rasio menggambarkan suatu hubungan atau perimbangan antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lainnya.

Analisis rasio dapat digunakan untuk memberi arahan bagi investor dan kreditor untuk membuat keputusan atau pertimbangan tentang pencapaian perusahaan dan prospek pada masa yang akan datang. Dan merupakan salah satu cara pemrosesan dan penginterpretasian informasi akuntansi, yang dapat menjelaskan hubungan tertentu antara angka yang satu dalam suatu pos dengan angka yang lain di pos yang lain dari suatu laporan keuangan. Pengukuran dan hubungan satu pos dengan pos lain dalam laporan keuangan yang tampak dalam rasio-rasio keuangan dapat memberikan kesimpulan yang berarti dalam penentuan tingkat kesehatan


(21)

3

keuangan suatu perusahaan. Serta, salah satu tujuan dan keunggulan dari rasio adalah dapat digunakan untuk membandingkan hubungan return dan resiko dari perusahaan dengan ukuran yang berbeda. Rasio juga dapat menunjukkan profil suatu perusahaan, karakteristik ekonomi, strategi bersaing dan keunikan karakteristik operasi, keuangan dan investasi.

Rasio antara pendapatan investasi selama beberapa periode dengan jumlah dana yang diinvestasikan merupakan tingkat keuntungan (return), dan umumnya semua investor mengharapkan return yang besar dengan tingkat resiko kerugian yang sekecil mungkin dan berusaha untuk memastikan return investasi yang optimal dengan memilih konsep investasi yang memadai dan tepat. Dengan konsep yang memadai dan tepat, akan mampu mengukur return yang diharapkan.

Return dalam hal ini dihitung berdasarkan selisih antara capital gain dan capital loss. Rata-rata return saham biasanya dapat dihitung dengan cara mengurangkan harga saham periode tertentu dengan harga saham periode sebelumnya dibagi dengan harga saham periode sebelumnya.

Dari keseluruhan metode analisis laporan keuangan yang telah dipaparkan di atas, mempunyai maksud dan tujuan yang tidak berbeda yaitu, untuk mendapatkan gambaran tentang kinerja suatu perusahaan yang akan digunakan oleh calon-calon investor untuk mengambil keputusan berinvestasi.

Tujuan penelitian-penelitian informasi keuangan dalam hubungannya dengan return dan harga saham di Bursa Efek Indonesia telah banyak dilakukan antara lain oleh Rosyadi (2002), beliau melakukan penelitian terhadap 25 sampel


(22)

4

perusahaan yang go public dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 1993-1994 dengan menggunakan empat rasio keuangan sebagai variabel independen. Rasio keuangannya adalah earning per share (EPS), return on assets (ROA), debt to equity rasio dan net profit margin. Hasil penelitian ini adalah bahwa secara simultan rasio keuangan tersebut mempunyai pengaruh positif terhadap perubahan harga saham.

Kemudian pada tahun 2003, Sudarto dalam penelitiannya mengenai hubungan faktor fundamental dan teknikal terhadap harga saham, sampel yang mereka gunakan sebagai objek penelitiannya adalah perusahaan rokok, makanan dan minuman. Hasil dari penelitian tersebut adalah bahwa di dalam faktor

fundamental yaitu return on assets memiliki pengaruh yang positif dan signifikan serta yang paling berpengaruh terhadap harga saham. Maulana (2009) yang melakukan penelitian terhadap perusahaan manufaktur dengan menggunakan beberapa variabel bebas yaitu current ratio, acid test ratio, debt to equity, total asset turn over, ROI, inventory turn over dan ROA terhadap return saham (variabel terikat). Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah bahwa variabel-variabel bebas tersebut berpengaruh positif terhadap variabel-variabel terikat.

Penelitian ini merupakan replikasi penelitian yang dilakukan oleh Sukmanegara (2012) yang berjudul Analisis Pengaruh Rasio Likuiditas, Leverage, Aktivitas, dan Profitabilitas Terhadap Return Saham Pada Perusahaan yang Listing Di BEI. Penelitian tersebut dilakukan terhadap perusahaan-perusahaan yang listing di BEI dan perusahaan tersebut membagikan deviden secara berturut-turut dari tahun 2005-2009. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa berdasarkan hasil pengujian


(23)

5

bersama-sama diperoleh hasil bahwa variabel independen yaitu current ratio (CR), debt to ratio equity (DER), total asset turn over (TATO), return on

invesment (ROI) berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham. Secara individual CR berpengaruh positif terhadap return, DER tidak berpengaruh

terhadap return, TATO tidak berpengaruh terhadap return dan ROI berpengaruh positif terhadap return saham.

Perbedaan penelitian yang dilakukan peneliti dengan penelitian sebelumnya terletak pada periode penelitian yang dilakukan, peneliti sebelumnya melakukan penelitian pada rentang waktu 2005-2009, sedangkan penelitian ini dalam rentang waktu 2008-2012 dan memiliki jumlah sampel yang lebih banyak dari penelitian sebelumnya. Fokus pada penelitian ini adalah perusahaan yang membagikan deviden secara berturut-turut dalam rentang waktu 5 tahun.

Berdasarkan pada latar belakang tersebut dan menyadari perlunya analisis kinerja

keuangan suatu perusahaan maka penelitian ini mengambil judul yaitu: “Analisis Pengaruh Rasio Likuiditas, Aktivitas, Profitabilitas dan Leverage Terhadap Return Saham (Studi Empiris pada Perusahaan Yang Listing Di BEI)”.

1.2Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, maka masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: “Apakah terdapat pengaruh antara rasio likuiditas, leverage, aktivitas, dan profitabilitas terhadap return saham pada perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia antara periode 2008-2012?


(24)

6

1.3 Tujuan penelitian

Berdasar pada uraian dari latar belakang dan masalah, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh antar rasio likuiditas, aktivitas, profitabilitas, dan leverage terhadap return saham, sehingga hasilnya dapat dipergunakan oleh calon-calon investor sebagai rujukan dalam mengambil keputusan berinvestasi, tentunya dalam rangka memperoleh tingkat return saham yang diharapkan, dan tujuan dari penelitian ini juga adalah untuk mengetahui tentang kinerja perusahaan, apakah sebuah perusahaan memiliki kinerja yang baik atau yang akan dijadikan tempat melakukan investasi.

1.4 Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian ini, diharapkan dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak, diantaranya:

1. Bagi dunia pendidikan, diharapkan dapat memberikan sumbangan terutama sebagai bahan dalam penelitian selanjutnya mengenai analisis kinerja perusahaan.

2. Bagi praktisi, diharapkan sebagai rujukan untuk dijadikan pertimbangan dalam mengambil keputusan investasi pada perusahaan yang diinginkan oleh investor dan untuk manajemen sebagai masukan dan pertimbangan dalam merumuskan dan mengambil keputusan strategis yang berhubungan dengan keuangan khususnya dalam mngoptimalkan dana yang diinvestasikan oleh investor sehingga dapat memberikan return yang maksimal


(25)

7

1.5 Batasan Masalah

Untuk memfokuskan penelitian pada pokok permasalahan di atas, maka permasalahan dibatasi pada:

a. Objek penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang menyajikan laporan keuangan secara lengkap dari tahun 2008-2012, dan membagikan deviden secara berturut-turut selama periode tersebut.

b. Penelitian dilakukan dengan menggunakan data sekunder yaitu berupa laporan keuangan perusahaan, daftar harga saham.

c. Kinerja keuangan perusahaan dalam penelitian ini diukur dengan rasio likuiditas, leverage, aktivitas, dan profitabilitas.


(26)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Investasi

Investasi merupakan suatu kegiatan menempatkan sejumlah dana atau penanaman modal pada suatu unit bisnis untuk dikelola selama periode tertentu dengan harapan dapat memperoleh keuntungan dan atau peningkatan nilai investasi di masa yang akan datang. Kegiatan investasi tersebut dapat dilakukan oleh perorangan atau lembaga (baik itu untuk waktu jangka pendek ataupun jangka panjang). Orang atau pihak yang menanamkan dananya inilah yang disebut

sebagai investor. Menurut Sukirno (2000), investasi diartikan sebagai pengeluaran atau perbelanjaan penanam-penanam modal atau perusahaan untuk membeli barang-barang modal dan perlengkapan-perlengkapan produksi untuk menambah kemampuan memproduksi barang-barang dan jasa-jasa yang tersedia dalam perekonomian.

Investasi dapat digunakan oleh perusahaan untuk pertumbuhan kekayaannya melalui distribusi hasil investasi, untuk apresiasi nilai investasi atau untuk manfaat lain bagi perusahaan yang berinvestasi, seperti manfaat yang diperoleh melalui hubungan dagang (Simamora, 2002).

Investasi sendiri dapat ditempatkan pada financial assets dan investasi pada real assets. Investasi pada financial assets dilakukan di pasar uang atau dapat juga dilakukan di pasar modal, untuk di pasar uang misalnya berupa sertifikat deposito,


(27)

9

surat berharga pasar uang, comercial paper, dan lainya. Sedangkan di pasar modal misalnya berupa saham, obligasi, warrant, opsi dan lainya. Untuk investasi pada real assets dapat dilakukan dalam bentuk pembelian assets produktif, pembukaan pertambangan, pendirian pabrik, pembukaan perkebunan dan pendirian anak perusahaan baru dan lain sebagainya.

Keputusan untuk melakukan investasi financial assets pada perusahaan lain sangat kompleks. Motivasi perusahaan untuk membeli saham perusahaan lain bisa digunakan sebagai :

a) Investasi jangka pendek kelebihan kas perusahaan.

b) Investasi jangka panjang dalam persentase substansial saham perusahaan lain guna memastikan suatu kepentingan tertentu.

c) Investasi jangka panjang untuk ekspansi.

Perusahaan melaporkan investasi mereka dalam surat-surat berharga melalui berbagai cara. Menurut Simamora (2000), pada umumnya investasi-investasi tersebut diklasifikasikan sebagai aktiva lancar (curent assets) dan aktiva jangka panjang (noncurrent assets atau long term assets).

Invetasi dalam bentuk aktiva finansial yang di lakukan oleh investor (baik

perorangan maupun perusahaan) dapat di lakukan dengan dua cara, yaitu investasi langsung (direct investing) dan investasi tidak langsung (indirect investing). Investasi langsung diartikan sebagai suatu kepemilikan terhadap surat-surat berharga secara langsung dari suatu perusahaan yang telah go public. Investasi tidak langsung dilakukan dengan cara membeli saham dari perusahaan investasi yang memiliki portofolio aktiva keuangan perusahaan lain (Jogiyanto, 2003).


(28)

10

2.2 Laporan Keuangan

2.2.1 Pengertian Laporan keuangan

Laporan keuangan adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan dan aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan data atau aktivitas perusahaan tersebut (Munawir, 2004).

Laporan keuangan (financial statement) memberikan ikhtisar mengenai keadaan finansial suatu perusahaan, dimana neraca (balance sheet) mencerminkan nilai aktiva, utang dan modal sendiri pada suatu saat tertentu, dan laporan laba rugi (income statement) mencerminkan hasil-hasil yang dicapai selama suatu periode tertentu biasanya meliputi periode satu tahun (Riyanto, 2001). Analisis laporan keuangan pada hakikatnya bertujuan untuk memberikan dasar pertimbangan yang lebih layak dan sistematis dalam rangka memprediksi apa yang mungkin akan terjadi di masa datang, mengingat data yang disajikan oleh laporan keuangan menggambarkan apa yang telah terjadi. Selain itu,analisis laporan keuangan juga akan mampu mengurangi dan mempersempit berbagai ketidakpastian serta dapat memberikan dasar pertimbangan mengenai potensi keberhasilan perusahaan di masa datang.

2.2.2 Informasi Laporan Keuangan

Informasi yang terkandung di dalam laporan keuangan sangatlah penting bagi pihak-pihak yang memiliki kepentingan dari laporan keuangan tersebut, karena dapat digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan. Informasi yang ada


(29)

11

dalam laporan keuangan tersebut berhubungan dengan profitabilitas, risiko, aliran kas yang seluruhnya akan mempengaruhi harapan pihak-pihak yang

berkepentingan.

Pentingnya laporan keuangan sebagai informasi dalam pengukuran kinerja perusahaan, mensyaratkan agar laporan keuangan mencerminkan keadaan

perusahaan yang sebenarnya dalam suatu periode waktu tertentu, sehingga sebuah pengambilan keputusan yang berkaitan dengan perusahaan akan menjadi lebih tepat.

Informasi laporan keuangan memperlihatkan sejauh mana perkembangan kondisi perusahaan selama periode tertentu dan apa saja yang telah dicapainya. Selain itu, informasi laporan keuangan yang diterbitkan perusahan merupakan salah satu jenis informasi yang mudah didapatkan oleh investor yang akan melakukan analisis perusahaan, dibandingkan alternatif informasi lainnya.

Berdasarkan PSAK Nomor 1 Revisi 2009 Laporan keuangan dibagi menjadi lima yaitu :

1) Laporan Posisi Keuangan yaitu menyajikan aset, kewajiban, dan ekuitas suatu entitas pada suatu tanggal tertentu – akhir periode pelaporan. 2) Laporan laba rugi komprehensif yaitu sekurang- kurangnya mencakup

penyajian jumlah pos-pos berikut selama suatu periode: (a) pendapatan;

(b) biaya keuangan;

(c) bagian laba rugi dari entitas asosiasi dan joint ven- tures yang dicatat dengan menggunakan metode ekuitas


(30)

12

(d) beban pajak

(e) suatu jumlah tunggal yang mencakup total dari: laba rugi setelah pajak dari operasi yang dihentikan; dan keuntungan atau kerugian setelah pajak yang diakui dengan pengukuran nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual atau dari pelepasan aset atau kelompok yang dilepaskan dalam rangka operasi yang dihentikan, laba rugi, setiap komponen dari pendapatan komprehensif lain yang diklasifikasikan sesuai dengan sifat, selain jumlah dalam huruf, bagian pendapatan komprehensif lain dari entitas asosiasi dan joint ventures yang dicatat dengan menggunakan metode ekuitas, dan total laba rugi komprehensif. 3) Laporan arus kas yaitu Informasi arus kas memberikan dasar bagi

pengguna laporan keuangan untuk menilai kemampuan entitas dalam menghasilkan kas dan setara kas dan kebutuhan entitas dalam

menggunakan arus kas tersebut.

4) Laporan perubahan ekuitas menunjukkan:

(a) total laba rugi komprehensif selama suatu periode, yang menunjukkan secara terpisah total jumlah yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dan kepada kepentingan non-pengendali.

(b) untuk tiap komponen ekuitas, pengaruh penerapan retrospektif atau penyajian kembali secara retrospektif yang diakui sesuai dengan PSAK (c) untuk setiap komponen ekuitas, rekonsiliasi antara jumlah tercatat pada

awal dan akhir periode, secara terpisah mengungkapkan masing-masing perubahan yang timbul dari: (i) laba rugi; (ii) masing-masing-masing-masing pos pendapatan komprehensif lain; dan (iii) transaksi dengan pemilik


(31)

13

dalam kapasitasnya sebagai pemilik, yang menunjukkan secara terpisah kontribusi dari pemilik dan distribusi kepada pemilik dan perubahan hak kepemilikan pada entitas anak yang tidak menyebabkan hilang pengendalian.

5) Catatan atas laporan keuangan:

(a) menyajikan informasi tentang dasar penyusunan laporan keuangan dan kebijakan akuntansi tertentu yang digunakan;

(b) mengungkapkan informasi yang disyaratkan SAK yang tidak disajikan di bagian manapun dalam laporan keuangan; dan

(c) memberikan informasi yang tidak disajikan di bagian manapun dalam laporan keuangan, tetapi informasi tersebut relevan untuk memahami laporan keuangan.

2.3 Analisis Laporan Keuangan

2.3.1 Pengertian Analisis Laporan Keuangan

Menurut Harahap (2004), analisis laporan keuangan berarti menguraikan pos-pos laporan keuangan menjadi unit informasi yang lebih kecil dan melihat

hubungannya yang bersifat signifikan atau yang mempunyai makna antara satu dengan yang lain baik antara data kuantitatif maupun data non-kuantitatif dengan tujuan untuk mengetahui kondisi keuangan lebih dalam yang sangat penting dalam proses menghasilkan keputusan yang tepat.

Analis laporan keuangan pada hakikatnya bertujuan untuk memberikan dasar pertimbangan yang lebih layak dan sistematis dalam rangka memprediksi apa


(32)

14

yang mungkin akan terjadi di masa datang, mengingat data yang disajikan oleh laporan keuangan menggambarkan apa yang telah terjadi. Selain itu,analisa laporan keuangan juga akan mampu mengurangi dan mempersempit berbagai ketidakpastian serta dapat memberikan dasar pertimbangan mengenai potensi keberhasilan perusahaan di masa datang.

2.3.2 Tujuan Analisis Laporan Keuangan

Menurut Harahap (2004), analisis laporan keuangan yang dilakukan dimaksudkan untuk menambah informasi yang ada dalam suatu laporan keuangan. Secara lengkap kegunaan analisis laporan keuangan ini dapat dikemukakan sebagai berikut :

1. Dapat memberikan informasi yang lebih luas, lebih dalam daripada yang terdapat dari laporan keuangan biasa.

2. Dapat menggali informasi yang tidak tampak secara kasat mata (explicit) dari suatu laporan keuangan atau yang berada dibalik laporan keuangan (implicit). 3. Dapat mengetahui kesalahan yang terkandung dalam laporan keuangan. 4. Dapat membongkar hal-hal yang bersifat tidak konsisten dalam hubungannya

dengan suatu laporan keuangan baik dikaitkan dengan komponen intern laporan keuangan maupun kaitannya dengan informasi yang diperoleh dari luar perusahaan.

5. Mengetahui sifat-sifat hubungan yang akhirnya dapat melahirkan model-model dan teori-teori yang terdapat di lapangan seperti untuk prediksi, peningkatan (rating).


(33)

15

6. Dapat memberikan informasi yang diinginkan oleh para pengambilan keputusan. Dengan perkataan lain apa yang dimaksudkan dari suatu laporan keuangan merupakan tujuan analisis laporan keuangan juga, antara lain: a. Dapat menilai prestasi perusahaan.

b. Dapat memproyeksikan keuangan perusahaan.

c. Dapat menilai kondisi keuangan masa lalu dan masa sekarang dari aspek tertentu :

- Posisi keuangan (asset, kewajiban dan modal) - Hasil usaha perusahaan (hasil dan biaya) - Likuiditas

- Solvabilitas - Aktivitas

- Rentabilitas dan profitabilitas - Indikator pasar modal.

d. Menilai perkembangan dari waktu ke waktu.

e. Melihat komposisi struktur keuangan dan arus dana.

7. Dapat menentukan peringkat (rating) perusahaan menurut kriteria tertentu yang sudah dikenal dalam dunia bisnis.

8. Dapat membandingkan situasi perusahaan dengan perusahaan lain dengan periode sebelumnya atau dengan standar industri normal atau standar ideal. 9. Dapat memahami situasi dan kondisi keuangan yang dialami perusahaan, baik

posisi keuangan, hasil usaha, struktur keuangan dan sebagainya.

10. Bisa juga memprediksi potensi apa yang mungkin dialami perusahaan di masa yang akan datang.


(34)

16

2.3.3 Teknik Analisis Laporan Keuangan

Teknik-teknik analisis laporan keuangan ditujukan untuk memperlihatkan hubungan-hubungan dan perubahan-perubahan. Terdapat tiga teknik yang lazim dipakai :

A. Analisis Horisontal (Horisontal Analysis)

Analisis horisontal (Horisontal analysis), yang disebut juga analisis trend

(Trend Analysis), merupakan suatuteknik untuk mengevaluasi serangkaian data laporan keuangan selama periode tertentu. Analisis Horisontal melakukan penelitian dalam laporan-laporan keuangan komparatif. Dibutuhkan dua langkah dalam analisis horisontal, yaitu:

1) Menghitung jumlah rupiah perubahan dari periode dasar ke periode akhir

2) Membagi jumlah rupiah perubahan dengan jumlah periode dasar.

Dalam analisis horisontal, perubahan hasil kegiatan perusahaan dan posisi keuangan dalam jangka waktu tertentu dinyatakan dalam presentase ataupun jumlah (rupiah). Metode ini sering dipakai bersamaan dengan laporan laba rugi.

B. Analisis Vertikal (Vertical Analysis)

Analisis vertikal adalah apabila laporan keuangan yang dianalisa hanya meliputi satu periode atau satu saat saja, yaitu dengan memperbandingkan antara pos yang satu dengan pos lainnya dalam laporan keuangan tersebut, sehingga hanya akan diketahui keadaan keuangan atau hasil operasi pada saat itu saja.

C. Analisis Rasio (Ratio Analisis)

Rasio menggambarkan suatu hubungan atau perimbangan (mathematical


(35)

17

menggunakan alat analisa berupa rasio ini akan dapat menjelaskan atau memberi gambaran kepada penganalisa tentang baik atau buruknya keadaan atau posisi keuangan suatu perusahaan, terutama apabila angka rasio pembanding yang digunakan sebagai standar (Simamora, 2000).

2.3.4 Keterbatasan analisis laporan keuangan

Menurut Harahap (2004), keterbatasan analisis laporan keuangan harus memperhatikan keterbatasan laporan keuangan seperti :

1. Laporan keuangan dapat bersifat historis, yaitu merupakan laporan atas

kejadian yang telah lewat. Karenanya, laporan keuangan tidak dapat dianggap sebagai laporan mengenai keadaan saat ini, karenanya akuntansi tidak hanya satu-satunya sumber informasi dalam proses pengambilan keputusan ekonomi.

2. Laporan keuangan menggambarkan nilai harga pokok atau nilai pertukaran

pada saat terjadinya transaksi, bukan harga saat ini.

3. Laporan keuangan bersifat umum, dan bukan dimaksudkan untuk memenuhi

kebutuhan pihak tertentu. Informasi disajikan untuk dapat digunakan semua pihak. Sehingga terpaksa selalu memperhatikan semua pihak pemakai yang sebenarnya mempunyai perbedaan kepentingan.

4. Proses penyusunan laporan keuangan tidak luput dari penggunaan taksiran dan

berbagai pertimbangan dalam memilih alternatif dari berbagai pilihan yang ada yang sama-sama dibenarkan tetapi menimbulkan perbedaan angka, laba, maupun asset.


(36)

18

6. Laporan keuangan bersifat konservatif dalam menghadapi ketidakpastian, bila

terdapat beberapa kemungkinan kesimpulan yang tidak pasti mengenai penilaian suatu pos, maka lazimnya dipilih alternatif yang menghasilkan laba bersih atau nilai aktiva yang paling kecil.

7. Laporan keuangan disusun dengan menggunakan istilah-istilah teknis pemakai

laporan, juga diasumsikan memahami bahasa teknis akuntansi dan sifat dari informasi yang dilaporkan.

8. Akuntansi didominasi informasi kuantitatif, informasi yang bersifat kualitatif

dan fakta yang tidak dapat dikuantitatifikasikan umumnya diabaikan.

9. Perubahan dalam tenaga beli uang jelas ada, akan tetapi hal ini tidak tergambar

dalam laporan keuangan.

2.3.5 Teknik-teknik analisis laporan hasil keuangan

Menurut Harahap (2004), ada beberapa teknik analisis laporan keuangan yaitu sebagai berikut :

1. Perbandingan laporan keuangan, perubahan tahun ketahun.

2. Seri trend/angka indeks

3. Laporan keuangan common size (bentuk awam)

4. Analisis khusus

a. Ramalan kas

b. Analisis perubahan posisi keuangan

c. Laporan Variasi gross margin

d. Analisis break even


(37)

19

2.4 Rasio Keuangan

Rasio keuangan adalah merupakan alat analisis keuangan perusahaan untuk

menilai kinerja suatu perusahaan berdasarkan perbandingan data keuangan yang terdapat pada pos laporan keuangan.Rasio menggambarkan suatu hubungan antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah lain, dan dengan menggunakan alat analisis berupa rasio yang akan menjelaskan atau menggambarkan kepada analis baik atau buruknya keadaan posisi keuangan suatu perusahaan.

Salah satu tujuan dan keunggulan dari rasio adalah dapat digunakan untuk

membandingkan hubungan return dan resiko dari perusahaan dengan ukuran yang berbeda. Rasio juga dapat menunjukkan profil suatu perusahaan, karakteristik ekonomi, startegi bersaing dan keunikan karakteristik operasi, keuangan dan investasi.

a. Keunggulan Analisis rasio

1. Rasio merupakan angka-angka atau ikhtisar statistik yang lebih mudah dibaca dan ditafsirkan.

2. Merupakan pengganti yang lebih sederhana dari informasi yang disajikan laporan keuangan yang sangat rinci dan rumit.

3. Mengetahui posisi perubahan di tengah industri lain.

4. Sangat bermanfaat untuk bahan dalam mengisi model-model pengambilan keputusan dan model prediksi.

5. Menstandarisir ukuran perusahaan.

6. Lebih mudah memperbandingkan perusahaan dengan perusahaan lain atau melihat perkembangan perusahaan secara periodik atau time series.


(38)

20

7. Lebih mudah melihat trend perusahaan serta melakukan prediksi dimasa yang akan datang.

b. Keterbatasan analisis rasio itu adalah:

1. Kesulitan dalam memilih rasio yang tepat yang dapat digunakan untuk kepentingan pemakai.

2. Keterbatasan yang dimiliki akuntansi atau laporan keuangan juga menjadi keterbatasan teknik seperti ini.

3. Jika data untuk menghitung rasio tidak tersedia, akan menimbulkan kesulitan menghitung rasio.

4. Sulit jika data yang tersedia tidak sinkron.

5. Dua perusahaan yang dibandingkan bisa saja teknik dan standar akuntansi yang dipakai tidak sama, sehingga bila dibandingkan bisa menimbulkan kesalahan.

c. Jenis jenis rasio

Ada empat kategori rasio yang umum digunakan unutk mengukur berbagai aspek

dari hubungan resiko dan return (White et al, 2002), yaitu sebagai berikut:

1. Analisis Likuiditas: mengukur kecukupan sumber kas perusahaan untuk

memenuhi kewajiban yang berkaitan dengan kas dalam jangka pendek. Terdapat tiga rasio membandingkan kas dengan utang lancar untuk

mengukur kewajiban perusahaan (cash obligations): current ratio, cash

ratio, cash flow from operations ratio.

2. Analisis Leverage (debt ratio): menelaah struktur modal perusahaan,


(39)

21

memenuhi kewajiban investasi dan utang jangka panjang. Debt ratio

ditunjukkan dengan perbandingan debt to total capital, debt to equity.

3. Analisis Aktivitas: aktivitas operasi perusahaan membutuhkan investasi,

baik untuk asset yang bersifat jangka pendek (inventory and account

receivable) maupun jangka panjang (property, plan, and equipment). Rasio aktivitas menggambarkan hubungan antara tingkat operasi

perusahaan (sales) dengan asset yang dibutuhkan untuk menunjang

kegiatan operasi perusahaan tersebut.Rasio aktivitas juga dapat

digunakan untuk memprediksi modal yang dibutuhkan perusahaan (baik untuk kegiatan operasi maupun jangka panjang). Misalnya untuk

meningkatkan penjualan akan membutuhkan tambahan asset. Rasio aktivitas memungkinkan para analis menduga kebutuhan ini serta menilai kemampuan perusahaan untuk mempertahankan tingkat pertumbuhannya.

Dua buah contoh rasio aktivitas: inventory turnover, total assets turn

over.

4. Analisis profitabilitas: Investor di pasar modal sangat memperhatikan

kemampuan perusahaan untuk menghasilkan, menunjang, dan

meningkatkan profit. Profitability dapat diukur dalam beberapa hal yang

berbeda, namun dalam dimensi yang saling terkait. Pertama, terdapat

hubungan antara profit dengan sales sehingga terjadi residual return bagi

perusahaan per rupiah penjualan. Pengukuran yang lainya adalah return

on investment(ROI) atau disebut juga return on asset(ROA), yang

berkaitan dengan profit dan investasi atau asset yang digunakan untuk


(40)

22

operating margin, profit margin, return on investment dapat berupa rasio return on asset, dan return on equity.

Dari rasio-rasio tersebut, yang berkaitan langsung dengan kepentingan analisis kinerja peruhaan dalam penelitian ini meliputi :

a) Current rasio : Aktiva Lancar Hutang Lancar

Rasio ini menunjukkan sejauh mana aktiva lancar menutupi kewajiban-kewajiban lancar. Semakin besar perbandingan aktiva lancar dengan utang lancar semakin tinggi kemampuan perusahaan menutupi kewajiban jangka pendeknya. Rasio ini dapat dibuat dalam bentuk persentase. Apabila rasio lancar ini 1:1 atau 100%, ini berarti bahwa aktiva lancar dapat menutupi semua hutang lancar. Rasio lancar yang lebih aman adalah jika berada di atas 1 atau di atas 100% artinya aktiva lancar harus jauh diatas jumlah hutang lancar. Menurut Kasmir (2008), standar ideal untuk rasio ini adalah 2 kali atau 2:1.

b) Debt equity rasio : Total Hutang X 100% Modal

Rasio ini menggambarkan hubungan antara hutang perusahaan terhadap modal maupun asset. Rasio ini dapat melihat seberapa jauh perusahaan dibiayai oleh hutang atau pihak luar dengan kemampuan perusahaan yang digambarkan oleh

modal (equity). Perusahaan yang baik mestinya memiliki komposisi modal yang

lebih besar dari hutang. Menurut Kasmir (2008), standar ideal untuk rasio ini adalah 90%.


(41)

23

c) Total asset turn over: Penjualan Total Asset

Rasio ini menunjukkan perputaran total aktiva diukur dari volume penjualan dengan kata lain seberapa jauh kemampuan semua aktiva menciptakan penjualan. Menurut Kasmir (2008), standar untuk rasio ini adalah 2 kali dalam satu tahun.

d) Return On Investment (ROI): Earning After Tax X 100 % Total Aktiva

Return on invesment (ROI) itu sendiri adalah salah satu bentuk dari rasio

profitabilitas yang dimaksudkan untuk dapat mengukur kemampuan perusahaan dengan keseluruhan dan yang ditanamkan dalam aktiva yang digunakan dalam operasinya perusahaan untuk menghasilkan keuntungan. Standar ideal untuk rasio ini menurut Kasmir (2008) adalah 30%.

d. Pengguna Analisis Rasio

Pada umumnya terdapat tiga kelompok yang paling berkepentingan dengan rasio keuangan (Syamsudin, 2001), yaitu:

1. Para pemegang saham dan calon pemegang saham

Pemegang saham menaruh perhatian utama pada tingkat keuntungan pada masa yang akan datang. selain itu mereka juga berkepentingan terhadap

tingkat liquiditas, aktivitas, dan leverage.

2. Para Kreditur

Kreditur berkepentingan terhadap kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka panjang maupun jangka pendek.


(42)

24

3. Manajemen Perusahaan

Manajemen perusahaan berkepentingan terhadap seluruh keadaan keuangan perusahaan, karena hal-hal tersebut yang akan dinilai oleh pemilik perusahaan maupun para kreditur.

2.5 Return Saham

2.5.1 Pengertian Return Saham

Return saham adalah tingkat keuntungan yang dinikmati oleh pemodal atas suatu investasi saham yang dilakukannya (Ang, 1997). Return merupakan hasil yang diperoleh dari investasi yang berupa return realisasi (realized return) dan return ekspektasi (expected return) (Hardiningsih, 2002).

Tanpa adanya tingkat keuntungan yang dinikmati dari suatu investasi, tentunya investor tidak akan melakukan investasi.

Menurut Ang (1997), setiap investasi baik jangka panjang maupun jangka pendek memiliki tujuan utama untuk mendapatkan keuntungan yang disebut return baik langsung maupun tidak langsung.

Return dari suatu investasi tergantung dari instrumen investasi yang dibelinya. Misalnya investasi dalam saham, saham tidak menjanjikan suatu return yang pasti bagi para pemodal, namun beberapa komponen return pada saham yang

memungkinkan pemodal meraih keuntungan adalah dividen, saham bonus, dan capital gain. Faktor yang mempengaruhi return suatu investasi meliputi faktor internal dan faktor eksternal perusahaan.


(43)

25

Faktor internal perusahaan meliputi kualitas dan reputasi manajemen, struktur hutang, tingkat laba yang dicapai, dan lain-lain. Sedangkan, faktor eksternal meliputi pengaruh kebijakan moneter dan fiskal, perkembangan sektor industri, faktor ekonomi, dan sebagainya.

Menurut Halim (2003), Return dibedakan menjadi dua yaitu:

1) Return yang telah terjadi (actual return) dihitung berdasarkan data historis. 2) Return yang diharapkan akan diperoleh investor di masa mendatang (expected

return).

Return yang digunakan dalam penelitian ini adalah return realisasi atau sering disebut dengan actual return. Return realisasi merupakan return yang telah terjadi yang dihitung berdasarkan data historis dan digunakan sebagai salah satu

pengukur kinerja perusahaan. Return realisasi ini juga berguna sebagai dasar penentuan return ekspektasi yang merupakan return yang diharapkan oleh investor di masa mendatang.

Komponen return meliputi ;

1. Capital Gain (loss) merupakan keuntungan (kerugian) bagi investor yang diperoleh dari kelebihan harga jual (harga beli) diatas harga beli (harga jual) yang keduanya terjadi dipasar sekunder.

2. Yield merupakan pendapatan atau aliran kas yang diterima investor secara periodik, misalnya berupa deviden atau bunga. Yield dinyatakan dalam persentase dari modal yang ditanamkan (Halim, 2003).


(44)

26

2.5.2 Pengaruh Rasio Likuiditas (CR) terhadap Return Saham

Rasio likuiditas dalam laporan ini diwakili oleh current ratio. Rasio ini

menunjukkan sejauh mana aktiva lancar menutupi kewajiban-kewajiban lancar. Semakin besar perbandingan aktiva lancar dengan utang lancar semakin tinggi kemampuan perusahaan menutupi kewajiban jangka pendeknya (Harahap, 2001).

Current ratio yang tinggimenunjukkan adanya uang kas yang berlebihan dibandingkan dengan tingkat kebutuhan. CR yang tinggi tersebut memang baik dari sudut pandang kreditur, namun dari sudut pandang pemegang saham kurang menguntungkan karena aktiva lancar tidak dipergunakan secara efektif.

Sebaliknya CR yang rendah relatif lebih riskan, tetapi menunjukkan bahwa manajemen telah mengoperasikan aktiva lancar secara efektif.

Berdasarkan pada hal tersebut, maka penulis merumuskan hipotesis sebagai berikut:

Ha1 : Rasio likuiditas berpengaruh terhadap return saham.

2.5.3 Pengaruh Rasio Aktivitas (TATO) terhadap Return Saham

Rasio aktivitas dalam laporan ini diwakili oleh total asset turn over. Rasio ini menunjukkan sejauh mana kemampuan aktiva menciptakan penjualan. Rasio aktivitas juga dapat digunakan untuk memprediksi modal yang dibutuhkan

perusahaan (baik untuk kegiatan operasi maupun jangka panjang). Misalnya untuk meningkatkan penjualan akan membutuhkan tambahan asset.


(45)

27

Rasio aktivitas memungkinkan para analisis menduga kebutuhan ini serta menilai kemampuan perusahaan untuk mendapatkan asset yang dibutuhkan untuk

mempertahankan tingkat pertumbuhannya.

Berdasarkan pada hal tersebut, maka penulis merumuskan hipotesis sebagai berikut :

Ha2 : Rasio aktivitas berpengaruh terhadap return saham.

2.5.4 Pengaruh Rasio Profitabilitas (ROI) terhadap Return Saham

Profitabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilakan laba selama periode tertentu. Return on Investment (ROI) merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan (tingkat pengembalian), yang akan digunakan untuk menutupi investasi yang dikeluarkan (Sutrisno, 2000). ROI umumnya digunakan investor sebagai pedoman dalam membuat keputusan investasi. ROI yang semakin meningkat menunjukkan kinerja keuangan yang semakin baik dan para investor akan memperoleh keuntungan dari deviden yang diterima. Dengan semakin meningkatnya deviden yang akan diterima oleh para pemegang saham, maka dapat menjadi daya tarik bagi investor maupun calon investor untuk menanamkan dananya ke dalam perusahaan tersebut. Dengan semakin besar daya tarik tersebut, maka semakin banyak investor yang menginginkan saham perusahaan dan akan berdampak pada kenaikan harga saham. Dengan demikian ROI berhubungan positif dengan return saham.

Berdasarkan hal tersebut, penulis merumuskan hipotesis sebagai berikut : Ha3 : Rasio profitabilitas berpengaruh terhadap return saham


(46)

28

2.5.5 Pengaruh Rasio Leverage (DER) terhadap Return Saham

Debt to Equity Ratio merupakan rasio yang digunakan untuk melihat struktur keuangan perusahaan dengan mengaitkan jumlah kewajiban dengan jumlah ekuitas pemilik (Simamora, 2000). Semakin kecil rasio ini berarti semakin kecil jumlah modal pinjaman yang digunakan untuk membiayai aktiva perusahaan. Rasio yang tinggi dapat mengindikasikan bahwa klaim pihak lain relatif lebih besar ketimbang asset yang tersedia untuk menutupinya, meningkatkan resiko bahwa klaim kreditor kemungkinan tidak akan tertutup secara penuh bilamana terjadi likuidasi. Jika DER semakin meningkat, maka menunjukkan kinerja perusahaan yang semakin memburuk, sehingga akan berdampak pada menurunnya harga saham di pasar modal.

Kreditor jangka panjang lebih menyukai rasio DER yang kecil, karena menunjukkan bahwa semakin besar jumlah aktiva yang didanai oleh pemilik perusahaan, dan semakin besar penyangga resiko kreditor yang secara tidak langsung akan meningkatkan return bagi pemilik modal (Prastowo, 2002). Berdasarkan pada hal tersebut, maka penulis merumuskan hipotesis sebagai berikut :

Ha4 : Rasio leverage berpengaruh terhadap return saham.

2.6 Kerangka Teoritis

Berdasarkan penjabaran di atas, peneliti menggambarkan model pengaruh antara current ratio, debt to equity ratio, total asset turn over, dan return on investment


(47)

29

terhadap return saham pada perusahaan yang listing di BEI adalah sebagai berikut:

Gambar 1 Kerangka penelitian CR

DER

TATO ROI


(48)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis dan Sumber Data

Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang di peroleh dari Indonesian Capital Market Directory. Terdiri atas perusahaan yang membagikan deviden 2008 – 2012, yaitu data dari perusahaan go public yang melakukan pengungkapan sosial dalam annual report-nya dan mempublikasikan pada website resmi BEI. Dan sumber data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari Laporan Keuangan yang telah diaudit dan dipublikasikan melalui situs resmi Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id).

3.2 Populasi dan Sample Penelitian

Populasi dalam penelitian ini yaitu perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Selanjutnya penentuan sampel menggunakan metode Purposive sampling yang merupakan teknik pengambilan sampel secara tidak acak dengan pertimbangan tertentu sesuai dengan tujuan penelitian. Kriteria pemilihan sampel pada penelitian ini adalah sebagai berikut:


(49)

31

Tabel 1

Kriteria Pemilihan Sampel

No Penjelasan Jumlah

1 Sampel yang dipilih adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2008-2012.

398

2 Perusahaan yang delisting dari Bursa Efek Indonesia dari tahun 2008 - 2012 .

20

3 Perusahaan yang tidak membagi dividen tunai secara berturut-turut dari tahun 2008-2012

322

Berdasarkan penjelasan diatas maka diperoleh sampel sebanyak 56 perusahaan yang membagikan deviden tunai secara berturut-turut dari tahun 2008-2012 yaitu sebagai berikut:

Tabel 2

Sampel Perusahaan yang Diteliti

1 Ace Hardware Indonesia Tbk, Pt ACES

2 Adhi Karya (Persero) Tbk, Pt ADHI

3 Akr Corporindo Tbk, Pt AKRA

4 Aneka Tambang Tbk, Pt ANTM

5 Arwana Citramulia Tbk, Pt ARNA

6 Astra Agro Lestari Tbk, Pt AALI

7 Astra Graphia Tbk, Pt ASGR


(50)

32

9 Berlina Tbk, Pt BRNA

10 Darya-Varia Laboratoria Tbk, Pt DVLA 11 Ekadharma International Tbk, Pt EKAD 12 Enseval Putera Megatrading Tbk, Pt EPMT

13 Fks Multi Agro Tbk, Pt FISH

14 Fortune Indonesia Tbk, Pt FORU

15 Goodyear Indonesia Tbk, Pt GDYR

16 Gowa Makassar Tourism Development Tbk, Pt GMTD 17 Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk, Pt HMSP

18 Indo Kordsa Tbk, Pt BRAM

19 Indofood Sukses Makmur Tbk, Pt INDF

20 Indosat Tbk, Pt ISAT

21 Jasa Marga ( Persero) Tbk, Pt JSMR

22 Jasuindo Tiga Perkasa Tbk , Pt JTPE 23 Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk, Pt JKON

24 Jaya Real Property Tbk, Pt JRPT

25 Kalbe Farma Tbk, Pt KLBF

26 Lautan Luas Tbk, Pt LTLS

27 Lion Metal Works Tbk, Pt LION

28 Lionmesh Prima Tbk, Pt LMSH

29 Mandom Indonesia Tbk, Pt TCID

30 Mayora Indah Tbk, Pt MYOR

31 Media Nusantara Citra Tbk, Pt MNCN

32 Merck Tbk, Pt MERK

33 Metrodata Electronics Tbk, Pt MTDL

34 Multi Bintang Indonesia Tbk, Pt MLBI

35 Multi Indocitra Tbk, Pt MICE


(51)

33

37 Panorama Sentrawisata Tbk, Pt PANR

38 Pembangunan Jaya Ancol Tbk, Pt PJAA 39 Radiant Utama Interinsco Tbk, Pt RUIS 40 Ramayana Lestari Sentosa Tbk, Pt RALS

41 Selamat Sempurna Tbk, Pt SMSM

42 Sepatu Bata Tbk, Pt BATA

43 Sumi Indo Kabel Tbk, Pt IKBI

44 Summarecon Agung Tbk, Pt SMRA

45 Surya Citra Media Tbk, Pt SCMA

46 Surya Toto Indonesia Tbk, Pt TOTO

47 Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Pt, Tbk PTBA 48 Telekomunikasi Indonesia Tbk, Pt TLKM

49 Tigaraksa Satria Tbk , Pt TGKA

50 Timah (Persero) Tbk, Pt TINS

51 Total Bangun Persada Tbk, Pt TOTL

52 Trias Sentosa Tbk, Pt TRST

53 Tunas Ridean Tbk, Pt TURI

54 Unilever Indonesia Tbk, Pt UNVR

55 United Tractor Tbk, Pt UNTR

56 Wijaya Karya (Persero) Tbk, Pt WIKA Sumber: Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2008-2012

3.3 Identifikasi Variabel

Variabel-variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah : a. Variabel Terikat (Dependen)

Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2005).


(52)

34

Yang digunakan sebagai variabel terikat yaitu: tingkat return harga saham per periode, yang kemudian dinyatakan dengan notasi Y.

b. Variabel Bebas (Independen)

Variabel bebas atau variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi perubahannya atau timbulnya variabel terikat (Sugiyono, 2005).

Variabel independen dalam penulisan ini adalah kinerja keuangan dengan proksi (Weston & Brigham, 1981) :

Aktiva Lancar

Current ratio =

Hutang Lancar

Rasio ini menunjukkan sejauh mana aktiva lancar menutupi kewajiban-kewajiban lancar. Semakin besar perbandingan aktiva lancar dengan utang lancar semakin tinggi kemampuan perusahaan menutupi kewajiban jangka pendeknya.

Total Hutang

Debt to equity ratio= X 100% Modal

Rasio ini menggambarkan hubungan antara utang perusahaan terhadap modal maupun asset. Rasio ini dapat melihat seberapa jauh perusahaan dibiayai oleh hutang atau pihak luar dengan kemampuan perusahaan yang digambarkan oleh modal (equity). Perusahaan yang baik mestinya memiliki komposisi modal yang lebih besar dari hutang.


(53)

35

Penjualan

Total asset turn over =

Total Asset

Rasio ini menunjukkan perputaran total aktiva diukur dari volume penjualan dengan kata lain seberapa jauh kemampuan semua aktiva menciptakan penjualan. Semakin tinggi rasio ini semakin baik.

Earning After Tax

Return on investment (ROI) = X 100%

Total Aktiva

Return on investment (ROI) itu sendiri adalah salah satu bentuk dari rasio profitabilitas yang dimaksudkan untuk dapat mengukur kemampuan perusahaan dengan keseluruhan dana yang ditanamkan dalam aktiva yang digunakan dalam operasinya perusahaan untuk menghasilkan keuntungan.

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah return saham dengan proksi :

Pt-Pt-1+Dt

Return total=

Pt-1

Keterangan : Pt = harga saham

Pt-1 = harga saham periode sebelumnya

Dt = deviden

3.4. Alat Analisis

Dalam penelitian ini, peneliti akan menguji seberapa besar pengaruh antara Rasio likuiditas (current ratio), rasio leverage (debt to equity), rasio aktivitas (total aset


(54)

36

turn over), dan rasio profitabilitas (return on investment) terhadap return saham. Dalam penelitian ini sebelum menguji hipotesis dengan menggunakan analisis regresi, terlebih dahulu dilakukan uji asumsi klasik. Uji asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini meliputi:

1. Uji Normalitas Data

Uji normalitas ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Dalam uji normalitas ini ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik. Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Metode yang handal untuk melihat normalitas residual adalah dengan probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal, dan ploting data residual akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data residual normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya (Ghozali, 2006).

2. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah terjadi korelasi (hubungan) diantara anggota-anggota sampel penelitian yang diurutkan berdasarkan waktu. Menurut Santoso (2000), autokorelasi adalah kondisi dimana kesalahan

pengganggu saling berkolerasi. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Untuk mengetahui apakah terjadi autokorelasi dalam suatu model regresi, digunakan uji Durbin Watson ( Uji DW ) dengan ketentuan:


(55)

37

Untuk melakukan pengujian ada tidaknya masalah autokorelasi, peneliti akan melakukan uji Durbin – Watson dengan syarat dU <DW < 4 – dU (Ghozali, 2011).

Tabel 3

Klasifikasi Nilai d ( Uji Autokorelasi )

Nilai d Keterangan

0<d< dL dL <d< dU 4- dL <d<4 4- dL d<4- dL dU<d<4- dU

Ada Autokorelasi Tanpa Kesimpulan Tidak ada autokorelasi Ada autokorelasi Tanpa kesimpulan

Sumber : Durbin Watson (d Test): Gozali, 2011

3. Uji Multikolienaritas

Multikolinearitas adalah adanya hubungan yang kuat antar vaiabel independen dalam persamaan regresi. Adanya multikolineritas akan mengakibatkan ke tidaktepatan estimasi, sehingga mengarahkan kesimpulan yang menerima hipotesis nol. Hal ini menyebabkan koefisien dan standar deviasi sangat sensitif terhadap perubahan harga (Gujarati, 1995).

Akibat dari terjadinya multikolinearitas adalah : 1. Koefisien regresi tidak dapat ditaksir.


(56)

38

3. Koefisien regresi setiap variabel bebas secara sistematis tidak signifikan sehingga tidak diketahui variabael independen yang mempengaruhi variabel dependen.

4. Tanda koefisien regresi akan berlawanan dengan yang diramalkan secara teoritis.

5. Jika salah satu variabel bebas dihilangkan dari model regresi yang ditaksir, ini dapat menyebabkan koefisien regresi variabel bebas yang masih ada mempunyai koefisien regresi yang signifikan secara statistik.

Menurut Gujarati (1995), untuk menguji ada tidaknya gejala multikolinearitas digunakan Tolerance Value atau Variance Inflation Factor (VIF). Jika nilai VIF dibawah 10 maka tidak terjadi multikolinearitas dan sebaliknya, jika nilai VIF diatas 10 maka terdapat gejala multikolinearitas.

4. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut

heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2007).

Untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antar SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi,dan sumbu X adalah residual (Y prediksi – Y sesungguhnya) yang telah di-studentized. Dasar analisisnya adalah:


(57)

39

1) Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit) akan

mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.

2) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik penyebaran di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka terjadi homoskedastisitas.

3.5 Pengujian Hipotesis 3.5.1 Uji Regresi Berganda

Setelah asumsi uji klasik, maka tahap selanjutnya adalah pengujian hipotesis dengan menggunakan analisis regresi. Uji model Regresi dilakukan dengan menggunakan uji statistik F, uji ini dilakukan untuk menguji secara bersama-sama antara current ratio, debt to equity ratio, total asset turn over dan return on invetsment terhadap return dimana hasil signifikansi dari F hitung harus di bawah tingkat signifikansi alpha yang telah ditetapkan yakni sebesar 5%. Jika signifikasi dari F hitung lebih besar dari 0,05; maka model tidak dapat digunakan untuk memprediksi return.

Y = a+b

1

X

1

+b

2

X

2

+b

3

X

3

+b

4

X

4

+e

Keterangan :

Y = Return saham a = konstanta b1X1 = current ratio b2X2 = debt to equity ratio b3X3 = total asset turn over b4X4 = return on investment


(58)

40

Kriteria pengujiannya adalah seperti berikut ini:

1. H0 diterima dan Ha ditolak yaitu apabila ρ value > 0.05 atau bila nilai

signifikansi lebih dari nilai alpha 0,05 berarti model regresi dalam penelitian ini tidak layak (fit) untuk digunakan dalam penelitian.

2. H0 ditolak dan Ha diterima yaitu apabila ρ value ˂ 0.05 atau bila nilai signifikansi kurang dari nilai alpha 0,05 berarti model regresi dalam penelitian ini layak (fit) untuk digunakan dalam penelitian.

Uji hipotesis dilakukan dengan melakukan uji bersama-sama. Uji bersama-sama variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y).

Hipotesis alternatif (Ha) yang akan diuji yaitu:

a. Ha1 : Rasio likuiditas berpengaruh terhadap return saham.

b. Ha2 : Rasio leverage berpengaruh terhadap terhadap return saham c. Ha3 : Rasio aktivitas berpengaruh terhadap return saham

d. Ha4 : Rasio profitabilitas berpengaruh terhadap return saham

e. Ha5 : Rasio likuiditas, rasio leverage, rasio aktivitas, rasio profitabilitas berpengaruh terhadap return saham.

3.5.2 Pengujian Kelayakan Model Regresi (Uji Statistik F)

Uji signifikansi simultan atau sering kali disebut uji F bertujuan untuk melihat pengaruh variabel-variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikat. Pengujian ini dilakukan dengan melihat nilai probabilitas signifikansi (Sig.) F yang dibandingkan dengan batas signifikansi yang ditetapkan yaitu sebesar 0.05. Jika nilai probabilitas signifikansi < 0.05 maka secara simultan terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Jika nilai


(59)

41

probabilitas signifikansi > 0.05 maka secara simultan tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel bebas terhadap variabel terikat.

3.5.3 Pengujian Koefisien Determinasi (R2)

Pengujian ini untuk mengetahui seberapa jauh kemampuan model dalam

menerangkan variasi variabel independen. Tingkat ketepatan regresi dinyatakan dalam koefisien determinasi majemuk (R2) yang nilainya antara 0 sampai dengan 1. Nilai yang mendekati 1 berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel independen.

3.5.4 Pengujian Parameter Individual (Uji Statistik t)

Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel bebas secara individual mempengaruhi variabel terikat dengan asumsi variabel independen lainnya konstan. Kriteria pengujiannya adalah seperti berikut ini:

1. H0 diterima dan Ha ditolak yaitu apabila ρ value < 0.05 atau bila nilai signifikansi lebih dari nilai alpha 0,05 berarti variabel independen secara individual tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.

2. H0 ditolak dan Ha diterima yaitu apabila ρ value > 0.05 atau bila nilai signifikansi kurang dari nilai alpha 0,05 berarti variabel independen secara individual berpengaruh terhadap variabel dependen.


(60)

58

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1Simpulan

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, peneliti menyimpulkan beberapa hal yaitu:

1. Secara individual CR tidak berpengaruh terhadap return saham dengan tingkat signifikansi 0,418, TATO tidak berpengaruh terhadap return saham dengan tingkat signifikansi 0,324, ROI tidak berpengaruh terhadap return saham dengan tingkat signifikansi 0, 328, serta DER berpengaruh terhadap return saham dengan tingkat signifikansi 0,047 dengan signifikansi alpha yang telah ditetapkan secara keseluruhan yaitu sebesar 5%.

2. Hasil pengujian secara bersama-sama memperoleh hasil bahwa variabel independen yaitu current ratio (CR), total asset turn over (TATO), return on investment (ROI), dan debt to equity ratio (DER) hampir berpengaruh (marginally significant) terhadap return saham dengan tingkat signifikansi 0,058a dengan tingkat signifikansi alpha yang telah ditetapkan sebesar 5%.

5.2 Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini mempunyai keterbatasan-keterbatasan yang dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi peneliti berikutnya agar mendapatkan hasil yang lebih baik lagi. Adapun keterbatasan-keterbatasan itu antara lain:


(61)

59

1. Penelitian ini dalam memenuhi uji asumsi klasik banyak sekali

menghapus data yang ekstrim dan yang bernilai minus, dengan demikian kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian ini tentunya belum

memungkinkan untuk dijadikan kesimpulan yang berlaku umum.

2. Dalam menjawab permasalahan mengenai pengaruh rasio-rasio keuangan terhadap return saham, bukan tidak mungkin bahwa sebenarnya banyak faktor-faktor lain yang mempengaruhi return saham. Hal ini dapat dilihat dari kemampuan keempat faktor tersebut hanya mampu mempengaruhi sebesar 3,9% saja terhadap return.

5.3 Saran

1. Penelitian mendatang disarankan untuk mereplikasi penelitian ini dengan menambah jumlah sampel dan periode yang berbeda dan rentang waktu yang lebih lama.

2. Pada penelitian di masa mendatang dimungkinkan dikembangkan indikator-indikator lain secara detail dalam mengukur variabel-variabel penelitian.


(62)

DAFTAR PUSTAKA

Ang, Robert.1997. Buku Pintar: Pasar Modal Indonesia. Jakarta: Media Soft Indonesia.

Gitosudarmo, Indriyo. 2002. Manajemen Keuangan Edisi 4. Yogyakarta: BPFE.

Halim, Abdul. 1997. Manajemen Keuangan. Yogyakarta: BPFE.

Harahap, Sofyan syarif.2004. Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Jogiyanto. 2003. Teori Portofolio dan Analisis Investasi Edisi 3. Yogyakarta: BPFE.

Maulana, Ahmad. 2009. Skripsi: “Analisis Pengaruh Rasio Likuiditas, Leverage, Aktivitas dan Profitabilitas terhadap Return saham pada Perusahaan Manufaktur yang Listing di Bursa Efek Indonesia”. Bandar Lampung: Darmajaya.

Munawir, S. 2004. Analisis Laporan Keuangan edisi keempat. Yogyakarta: Liberty.

Prastowo, Dwi. 2002. Analisis Laporan Keuangan Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta: YKPN.

Riyanto, Bambang. 1996. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan Edisi 4. Yogyakarta: BPFE.


(63)

Simamora, Henry. 2000. Akuntansi Basis Pengambilan Keputusan Bisnis Jilid II. Jakarta: Salemba Empat.

Sutrisno. 2000. Manajemen Keuangan: Teori, Konsep, dan Aplikasi, Ekonisia. Yogyakarta: Andi Yogyakarta.

Sugiyono, Arief. 2009. Manajemen Keuangan untuk Praktisi Keuangan. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia.

Sugiyono.2005. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV. Alphabet.

Sukirno, Sadono. 2000. Makro EkonomiModern perkembangan pemikiran klasik hingga Keynesian baru. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Sudarto, Hindrata Gunawan dan Muhammad Havid.2003. Faktor-faktor Fundamental dan Teknikal serta Hubungannya dengan Harga Saham pada Perusahaan Rokok, Makanan, dan Minuman di BEJ. Jurnal Ekonomi, Bisnis, dan Akuntansi,Vol. 5, No. 2, September; 197-210.

Kasmir, (2008). Analisis Laporan Keuangan, Jakarta:Rajawali Pers.

Rosyadi, Imron, 2002. Keterkaitan Kinerja Keuangan Dengan Harga Saham (Studi Pada 25

Emiten 4 Rasio Keuangan di BEJ).Jurnal Akuntansi & Keuangan, Vol, 1, No. 1, April, 24-48.

White, Sondhi dan Fried. 2000. The Analysis and Use of Financial Statements 3rd Edition. New York: Wiley.

Widioadmodjo, Sawidji. 1996. Cara Sehat Investasi di Pasar Modal. Jakarta: PT. Jurnalindo Aksara Grafika.


(1)

Kriteria pengujiannya adalah seperti berikut ini:

1. H0 diterima dan Ha ditolak yaitu apabila ρ value > 0.05 atau bila nilai

signifikansi lebih dari nilai alpha 0,05 berarti model regresi dalam penelitian ini tidak layak (fit) untuk digunakan dalam penelitian.

2. H0 ditolak dan Ha diterima yaitu apabila ρ value ˂ 0.05 atau bila nilai signifikansi kurang dari nilai alpha 0,05 berarti model regresi dalam penelitian ini layak (fit) untuk digunakan dalam penelitian.

Uji hipotesis dilakukan dengan melakukan uji bersama-sama. Uji bersama-sama variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y).

Hipotesis alternatif (Ha) yang akan diuji yaitu:

a. Ha1 : Rasio likuiditas berpengaruh terhadap return saham.

b. Ha2 : Rasio leverage berpengaruh terhadap terhadap return saham c. Ha3 : Rasio aktivitas berpengaruh terhadap return saham

d. Ha4 : Rasio profitabilitas berpengaruh terhadap return saham

e. Ha5 : Rasio likuiditas, rasio leverage, rasio aktivitas, rasio profitabilitas berpengaruh terhadap return saham.

3.5.2 Pengujian Kelayakan Model Regresi (Uji Statistik F)

Uji signifikansi simultan atau sering kali disebut uji F bertujuan untuk melihat pengaruh variabel-variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikat. Pengujian ini dilakukan dengan melihat nilai probabilitas signifikansi (Sig.) F yang dibandingkan dengan batas signifikansi yang ditetapkan yaitu sebesar 0.05. Jika nilai probabilitas signifikansi < 0.05 maka secara simultan terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Jika nilai


(2)

41

probabilitas signifikansi > 0.05 maka secara simultan tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel bebas terhadap variabel terikat.

3.5.3 Pengujian Koefisien Determinasi (R2)

Pengujian ini untuk mengetahui seberapa jauh kemampuan model dalam

menerangkan variasi variabel independen. Tingkat ketepatan regresi dinyatakan dalam koefisien determinasi majemuk (R2) yang nilainya antara 0 sampai dengan 1. Nilai yang mendekati 1 berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel independen.

3.5.4 Pengujian Parameter Individual (Uji Statistik t)

Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel bebas secara individual mempengaruhi variabel terikat dengan asumsi variabel independen lainnya konstan. Kriteria pengujiannya adalah seperti berikut ini:

1. H0 diterima dan Ha ditolak yaitu apabila ρ value < 0.05 atau bila nilai signifikansi lebih dari nilai alpha 0,05 berarti variabel independen secara individual tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.

2. H0 ditolak dan Ha diterima yaitu apabila ρ value > 0.05 atau bila nilai signifikansi kurang dari nilai alpha 0,05 berarti variabel independen secara individual berpengaruh terhadap variabel dependen.


(3)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1Simpulan

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, peneliti menyimpulkan beberapa hal yaitu:

1. Secara individual CR tidak berpengaruh terhadap return saham dengan tingkat signifikansi 0,418, TATO tidak berpengaruh terhadap return saham dengan tingkat signifikansi 0,324, ROI tidak berpengaruh terhadap return saham dengan tingkat signifikansi 0, 328, serta DER berpengaruh terhadap return saham dengan tingkat signifikansi 0,047 dengan signifikansi alpha yang telah ditetapkan secara keseluruhan yaitu sebesar 5%.

2. Hasil pengujian secara bersama-sama memperoleh hasil bahwa variabel independen yaitu current ratio (CR), total asset turn over (TATO), return on investment (ROI), dan debt to equity ratio (DER) hampir berpengaruh (marginally significant) terhadap return saham dengan tingkat signifikansi 0,058a dengan tingkat signifikansi alpha yang telah ditetapkan sebesar 5%.

5.2 Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini mempunyai keterbatasan-keterbatasan yang dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi peneliti berikutnya agar mendapatkan hasil yang lebih baik lagi. Adapun keterbatasan-keterbatasan itu antara lain:


(4)

59

1. Penelitian ini dalam memenuhi uji asumsi klasik banyak sekali

menghapus data yang ekstrim dan yang bernilai minus, dengan demikian kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian ini tentunya belum

memungkinkan untuk dijadikan kesimpulan yang berlaku umum.

2. Dalam menjawab permasalahan mengenai pengaruh rasio-rasio keuangan terhadap return saham, bukan tidak mungkin bahwa sebenarnya banyak faktor-faktor lain yang mempengaruhi return saham. Hal ini dapat dilihat dari kemampuan keempat faktor tersebut hanya mampu mempengaruhi sebesar 3,9% saja terhadap return.

5.3 Saran

1. Penelitian mendatang disarankan untuk mereplikasi penelitian ini dengan menambah jumlah sampel dan periode yang berbeda dan rentang waktu yang lebih lama.

2. Pada penelitian di masa mendatang dimungkinkan dikembangkan indikator-indikator lain secara detail dalam mengukur variabel-variabel penelitian.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Ang, Robert.1997. Buku Pintar: Pasar Modal Indonesia. Jakarta: Media Soft Indonesia.

Gitosudarmo, Indriyo. 2002. Manajemen Keuangan Edisi 4. Yogyakarta: BPFE.

Halim, Abdul. 1997. Manajemen Keuangan. Yogyakarta: BPFE.

Harahap, Sofyan syarif.2004. Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Jogiyanto. 2003. Teori Portofolio dan Analisis Investasi Edisi 3. Yogyakarta: BPFE.

Maulana, Ahmad. 2009. Skripsi: “Analisis Pengaruh Rasio Likuiditas, Leverage, Aktivitas dan Profitabilitas terhadap Return saham pada Perusahaan Manufaktur yang Listing di Bursa Efek Indonesia”. Bandar Lampung: Darmajaya.

Munawir, S. 2004. Analisis Laporan Keuangan edisi keempat. Yogyakarta: Liberty.

Prastowo, Dwi. 2002. Analisis Laporan Keuangan Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta: YKPN.

Riyanto, Bambang. 1996. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan Edisi 4. Yogyakarta: BPFE.


(6)

Simamora, Henry. 2000. Akuntansi Basis Pengambilan Keputusan Bisnis Jilid II. Jakarta: Salemba Empat.

Sutrisno. 2000. Manajemen Keuangan: Teori, Konsep, dan Aplikasi, Ekonisia. Yogyakarta: Andi Yogyakarta.

Sugiyono, Arief. 2009. Manajemen Keuangan untuk Praktisi Keuangan. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia.

Sugiyono.2005. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV. Alphabet.

Sukirno, Sadono. 2000. Makro EkonomiModern perkembangan pemikiran klasik hingga Keynesian baru. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Sudarto, Hindrata Gunawan dan Muhammad Havid.2003. Faktor-faktor Fundamental dan Teknikal serta Hubungannya dengan Harga Saham pada Perusahaan Rokok, Makanan, dan Minuman di BEJ. Jurnal Ekonomi, Bisnis, dan Akuntansi,Vol. 5, No. 2, September; 197-210.

Kasmir, (2008). Analisis Laporan Keuangan, Jakarta:Rajawali Pers.

Rosyadi, Imron, 2002. Keterkaitan Kinerja Keuangan Dengan Harga Saham (Studi Pada 25

Emiten 4 Rasio Keuangan di BEJ).Jurnal Akuntansi & Keuangan, Vol, 1, No. 1, April, 24-48.

White, Sondhi dan Fried. 2000. The Analysis and Use of Financial Statements 3rd Edition. New York: Wiley.

Widioadmodjo, Sawidji. 1996. Cara Sehat Investasi di Pasar Modal. Jakarta: PT. Jurnalindo Aksara Grafika.


Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Rasio Likuiditas, Leverage, Aktivitas, Dan Profitabilitas Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efeek Indoonesia

6 98 93

ANALISIS PENGARUH RASIO PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, LEVERAGE, DAN AKTIVITAS TERHADAP RETURN SAHAM (Studi Empiris pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang Listed di BEI)

0 14 7

Analisis variabel makro ekonomi dan rasio keuangan terhadap return saham pada perusahaan LQ 45 di BEI

0 7 125

ANALISIS PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, PROFITABILITAS, DAN RASIO PASAR TERHADAP RETURN SAHAM Analisis Pengaruh Rasio Likuiditas, Profitabilitas, dan Rasio Pasar Terhadap Return Saham (Studi Empiris pada Perusahaan Food and Beverages yang Terdaftar Di BEI Pe

1 5 15

ANALISIS PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, LEVERAGE, AKTIVITAS, PROFITABILITAS, DAN RASIO PASAR TERHADAP RETURN SAHAM ANALISIS PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, LEVERAGE, AKTIVITAS, PROFITABILITAS, DAN RASIO PASAR TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN GO-PUBLIC DI IND

0 1 14

ANALISIS PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, LEVERAGE, AKTIVITAS DAN PROFITABILITAS TERHADAP RETURN SAHAM (Study Empiris Pada Perusahaan Makanan dan Minuman di BEI).

0 1 9

Pengaruh Rasio Likuiditas, Profitabilitas, Aktivitas, dan Leverage terhadap Return Saham pada Perusahaan Batubara di Bursa Efek Indonesia (BEI).

0 0 22

Analisis Pengaruh Rasio Likuiditas, Hutang, Aktivitas dan Profitabilitas terhadap Return Saham (Studi kasus Perusahaan Farmasi yang Listing di BEI Tahun 2005-2008).

0 0 6

Analisis pengaruh rasio likuiditas, aktivitas, leverage dan profitabilitas terhadap return saham - USD Repository

1 1 108

Analisis pengaruh rasio likuiditas, leverage, dan profitabilitas terhadap return saham - USD Repository

1 10 111