BAB I PENDAHULUAN - PENGARUH KETELADANAN GURU TERHADAP PENGAMALAN AKHLAQUL KARIMAH PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SUMBANG KABUPATEN BANYUMAS - repository perpustakaan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proses pendidikan di desain sedemikian rupa untuk memudahkan

  siswa memahami pelajaran. Hampir semua dari faktor pendidikan operasionalnya dilaksanakan oleh guru. Sebagai elemen penting dalam lingkup pendidikan, keberhasilan pendidikan tergantung ditangan guru. Di tangan guru, kurikulum akan hidup dan bermakna sehingga menjadi “makanan” yang mendatangkan selera untuk disantap oleh siswa. Maka dari itu peran guru harus lebih dimantapkan dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan, khususnya pada pembentukan pribadi siswa.

  Dalam upaya pembinaan religiusitas perilaku siswa di sekolah, seorang guru dituntut untuk mampu menjadi teladan bagi siswanya, utamanya dalam kehidupan sehari-hari. Cara tersebut berangkat dari suatu asumsi bahwa manusia terutama anak-anak dan remaja suka meniru-niru, baik yang baik maupun yang buruk.

  Suri tauladan dapat menjadi alat peraga langsung bagi siswa. Bila guru yang memberi contoh aplikasi nilai-nilai luhur agama, maka siswa akan mempercayainya, karena yang mencontohkannya adalah orang kedua yang dipercayainya sesudah orang tuanya. Islam tidak menyajikan keteladanan hanya sekedar dikagumi, tetapi untuk diinternalisasikan, kemudian diterapkan dalam pribadi masing-masing untuk kehidupan sosial-masyarakat. Sehingga diharapkan setiap siswa mampu melayani nilai - nilai luhur agama sesuai dengan kemampuan masing - masing.

  Dalam pandangan islam, guru merupakan hal yang sangat utama untuk membentuk siswa berakhlaqul karimah. Pendidikan dalam islam berusaha menumbuhkembangkan potensi siswa agar dalam sikap hidup, tindakan dan pendekatannya terhadap ilmu pengetahuan diwarnai oleh nilai etik religius. Dan sejalan dengan Firman Allah SWT yang berbunyi :

               

  

  “Sesungguhnya Telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik

  

bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan)

hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah ”. ( Q.S. Al – Ahzab (33) : 21 )

  Upaya guru mendidik siswa agar menjadi manusia berakhlaqul

  

karimah , adalah tidak lepas dari kepribadian yang dimiliki oleh guru yaitu sifat

  teladan seorang guru untuk dapat menjadi panutan dan contoh bagi siswa dalam berbagai aspek perilaku. Hal ini telah sering ditekankan dalam Islam, dan Rasulullah SAW menjadi contoh teladan ( Uswatun Hasanah ) pertama.

  Salah satu proses asumsi yang melandasi keberhasilan guru dan pendidikan guru adalah penelitian berfokus pada sifat-sifat kepribadian guru. Kepribadian guru yang dapat menjadi suri tauladanlah yang menjamin keberhasilannya mendidik siswa.

  Dalam penelitian ini, penulis memfokuskan penelitian terhadap siswa SMP berbasic negeri ( non madrasah ), siswa yang beragama islam juga patut kita perhatikan dalam hal akhlak dan asupan nilai-nilai keislaman. Apalagi materi Pendidikan Agama Islam yang diajarakan oleh guru agama di tingkat SMP rata-rata hanya 2 x 45 menit dalam 1 minggunya, waktu yang sebentar dan rentang waktu untuk mengulang pelajaran kembali terlalu lama sehingga materi yang sudah dipelajari siswa mudah lupa apalagi siswa belum tentu mengamalkan ilmu yang sudah ia didapat.

  Inilah masalah yang dijadikan tugas guru agar siswa tidak merasa haus akan amalan ilmu agama sehingga perlu kesadaran guru dalam mengamalkan

  

akhlaqul karimah kepada siswanya maka anak mendapat asupan moral

  keagamaan, Namun bukan hanya dilakukan oleh guru agama saja tetapi juga implementasi keteladanan berakhlaqul karimah dilakukan oleh semua guru disekolah tersebut. Karena dalam kompetensi moral akademik, seorang guru bukan hanya orang yang bertugas untuk mentransfer ilmu (Transfer

  

Knowledge ) tetapi juga orang yang bertugas untuk mentransfer nilai (Transfer

of Value ). Guru tidak hanya mengisi otak siswa ( Kognitif ) tetapi juga

  bertugas untuk mengisi mental mereka dengan nilai-nilai baik dan luhur mengisi akhlak budi pekertinya.

  Terlebih lagi siswa SMP saat kelas VIII berada pada masa pubertas. Dimana masa pertumbuhan mengalami perubahan-perubahan besar terhadap fisik dan psikisnya, masa gelisah yang penuh pertentangan lahir dan batin, masa cita-cita yang beraneka coraknya, masa romantik, masa kematangan seksual, pembentukan kepribadian, dan mencari pandangan serta tujuan hidupnya. Sebab baik buruknya siswa berawal dari apa yang diterima dan meniru tingkah laku yang dilakukan seorang guru akan dibawa sebagai pribadi siswa nanti.

  Dari fenomena yang ada, krisis figur teladan menjadi masalah paling pelik dalam pendidikan, materi atau kurikulum akhlak ibarat jazad, sedangkan keteladanan adalah rohnya. Materi memang penting, tetapi dalam urusan akhlak, teladan jauh lebih penting. Karena tanpa keteladanan, materi tidak akan banyak berguna. Hal yang tertanam pada jiwa objek siswa hanyalah pengetahuan, bukan keinginan untuk melakukan. Adanya keselarasan antara pelajaran agama Islam dan aplikasi keteladanan guru diberikan kepada siswa untuk dapat menghantarkannya mempunyai sikap akhlaqul karimah sehingga mampu membedakan benar dan salah, memilih sesuatu yang bermanfaat atau jika sebaliknya merugikan.

  Kenyataanya hampir di semua tingkat sekolah khususnya tingkat SMP mempunyai prestasi dalam hal segi akademik dan non akademik namun itu semua belum cukup bila dikatakan anak sudah dikatakan baik, saat anak usia SMP muncul perasaan suka dengan tantangan dan sedang mencari arah jadi dirinya sehingga tidak dipungkiri berbagai masalah dapat menghampiri. Hal- hal baru ini yang berupa kemajuan teknologi, memberikan pengaruh negatif bagi siswa. Seperti tontonan - tontonan yang menggugah moral siswa menjadi malas, membantah guru, dan bahkan tidak jarang kita dapatkan siswa yang senang menyakiti teman, saudara atau orang lain. Terlebih lagi jika siswa tinggal dalam lingkungan yang tidak mengedepankan agama sebagai landasan utama dalam hidup bermasyarakat.

  Dalam hal ini, tempat penulis teliti yaitu SMP Negeri 1 Sumbang yang berstandar nasional, berprestasi nasional dan disiplin serta islami, juga suatu saat nanti sifat tercela akan datang dan berpengaruh pada siswa. Pengaruh- pengaruh yang tercela dapat diatasi dengan adanya guru sebagai pengontrol, pembimbing dan pendidik bagi siswa. Pendidikan yang diberikan guru bukan hanya menyangkut materi atau pengetahuan saja. Tapi juga tingkah laku, amalan akhlak serta kepribadian. Karena sekolah merupakan rumah kedua bagi siswa dan sebagian besar dari waktu dihabiskan di sekolah bersama teman-teman serta guru. Pendidikan memberikan pengetahuan yang belum diketahui siswa, meluruskan atau memperbaiki kesalahan siswa serta membimbing pengetahuan yang dimiliki siswa agar menjadi lebih cerdas lagi. Karena sesungguhnya salah satu metode yang paling membekas dalam diri seorang adalah keteladanan yang diberikan oleh guru terhadap siswa.

  Kepala sekolah hendaknya dapat selalu menekankan kepada setiap guru, harusnya mereka bisa menjadi contoh, tidak hanya bagi keluarganya saja, tetapi juga bagi masyarakat dan khususnya kepada para siswanya. Sikap guru harus dapat menjadi ukuran bagi sikap siswa. Artinya, guru selalu menjadi barometer sikap siswa. Kalau gurunya tidak baik sikapnya, biasanya siswanya lebih parah lagi. Guru hendaknya dapat menunjukkan sikap yang sopan, ucapan yang menyejukkan dan mempunyai pribadi yang menyenangkan semua siswanya, sehingga siswa tidak menganggap guru sebagai pengawas yang menakutkan, tetapi dapat menjadi teman, ayah dan kakak bagi siswa-siswanya.

  Dari berbagai uraian diatas, maka penulis tertarik akan pentingnya masalah tersebut, maka peneliti mengangkat judul “ Pengaruh Keteladanan Guru Terhadap Pengamalan Akhlaqul Karimah Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Sumbang Kabupaten Banyumas”.

  B. Perumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang masalah yang peneliti kemukakan tersebut diatas, maka dapat dirumuskan permasalahan yang akan dijawab yaitu: Adakah Pengaruh Keteladanan Guru Terhadap Pengamalan Akhlaqul Karimah Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Sumbang Kabupaten Banyumas ?.

  C. Tujuan Penelitian

  Dalam suatu penelitian pasti ada tujuan yang akan dicapai. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tentang ada tidaknya Pengaruh Keteladanan Guru Terhadap Pengamalan Akhlaqul Karimah Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Sumbang Kabupaten Banyumas.

  D. Manfaat Penelitian

  1. Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan khazanah keilmuwan, wawasan baru, pengetahuan dan pemahaman yang benar tentang menjadi guru profesional yang tidak cukup hanya dengan penguasaan materi saja, baik melalui teori dan prakteknya, tetapi juga melalui pembinaan, menteladani sehingga membentuk akhlak siswa yang berakhlaqul karimah.

  2. Praktis

  a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan guru dalam memberikan contoh keteladanan akhlak yang islami disekolah walaupun bukan berbasic madrasah.

  b. Untuk sekolah dalam upaya pembinaan religiusitas perilaku siswa di sekolah, seorang guru dituntut untuk mampu menjadi teladan bagi siswanya, utamanya dalam kehidupan sehari-hari.

  c. Bagi para guru dapat dijadikan rujukan atau sumber yang bermanfaat untuk memberikan motivasi keteladanan terhadap kepribadian akhlaqul

  karimah pada siswa.p

E. Hipotesis

  Menurut Arikunto ( 2010 : 110 ) menyebutkan pengertian hipotesis sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian sampai terbuktinya kebenaran melalui data yang terkumpul.

  Dalam penelitian ini, hipotesis dirumuskan sebagai berikut : Ha = Keteladanan guru mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pengamalan akhlaqul karimah pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1

  Sumbang. Ho = Keteladanan guru tidak mempunyai pengaruh yang siginfikan terhadap pengamalan akhlaqul karimah pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1

  Sumbang. Dengan konsekuensi bila Ha diterima maka Ho ditolak dan sebaliknya bila Ha ditolak maka Ho diterima.

Dokumen yang terkait

PENGARUH PEMBERIAN PENGUATAN OLEH GURU TERHADAP HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 JATI AGUNG KABUPATEN LAMPUNG SELATAN TP 2012/2013

0 8 56

1 PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA MENGAJAR GURU IPS KELAS VIII DI SMP NEGERI 09 PONTIANAK

0 1 10

PENGARUH KARAKTER SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 BURAU KABUPATEN LUWU TIMUR

0 1 141

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PENALARAN ADAPTIF MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 BANYUMAS PRINGSEWU - Raden Intan Repository

0 1 108

PENGARUH PEER GROUP SUPPORT TERHADAP PERILAKU PEMILIHAN JAJANAN SEHAT PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 KOTAYASA KECAMATAN SUMBANG KABUPATEN BANYUMAS

0 2 16

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Peer Group Support - PENGARUH PEER GROUP SUPPORT TERHADAP PERILAKU PEMILIHAN JAJANAN SEHAT PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 KOTAYASA KECAMATAN SUMBANG KABUPATEN BANYUMAS - repository perpustakaan

0 1 22

ANALISIS PERILAKU PETANI TERHADAP RISIKO USAHATANI JAGUNG DI DESA KARANGGINTUNG KECAMATAN SUMBANG KABUPATEN BANYUMAS - repository perpustakaan

0 2 19

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah - PENGARUH ANTARA KEMAMPUAN GURU DALAM PENGELOLAAN KELAS DAN PENGAJARAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR PPKn SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 SARONGGI - Repositori STKIP PGRI Sumenep

0 0 11

PENGARUH PENYULUHAN MENGGOSOK GIGI TERHADAP PENGHAMBATAN PEMBENTUKAN PLAK GIGI PADA SISWA KELAS I-III SEKOLAH DASAR NEGERI II SOMAGEDE KECAMATAN SOMAGEDEKABUP ATEN BANYUMAS - repository perpustakaan

0 0 17

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - HUBUNGAN KONDISI LINGKUNGAN RUMAH TERHADAP KEJADIAN ISPA PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS I WANGON KABUPATEN BANYUMAS - repository perpustakaan

0 0 9