PENERAPAN TINDAKAN TEPID WATER SPONGE UNTUK MENGURANGI DEMAM PADA ANAK DI RSUD Dr. SOEDIRMAN KEBUMEN - Elib Repository

PENERAPAN TINDAKAN TEPID WATER SPONGE
UNTUK MENGURANGI DEMAM PADA ANAK
DI RSUD Dr. SOEDIRMAN KEBUMEN

Karya tulis ilmiah ini disusun sebagai salah satu persyaratan
menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III Keperawatan

ANDRIANA SHINTA BELLA
A01401856

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH GOMBONG
PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN
TAHUN AKADEMIK
2016/2017

i

ii

iii


iv

Program Studi D III Keperawatan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong
KTI, Juli 2017
Andriana Shinta Bella1, Nurlaila2, M. Kep., Ns

ABSTRAK
PENERAPAN TINDAKAN TEPID WATER SPONGE
UNTUK MENGURANGI DEMAM PADA ANAK
DI RSUD Dr. SOEDIRMAN KEBUMEN
Latar belakang: Demam terjadi karena ketidakmampuan mekanisme kehilangan
panas untuk mengimbangi produksi panas yang berlebih. Jika demam tidak diatasi
kemungkinan dehidrasi, kekurangan oksigen, demam diatas 42ºC dan kejang
demam bahkan kematian. Salah satu penatalaksanaan demam yaitu dengan
penerapan tindakan tepid water sponge.
Tujuan penulisan: Menggambarkan penerapan tindakan tepid water sponge
untuk mengurangi demam pada anak di RSUD Dr. Soedirman Kebumen.
Metode: Menggunakan design kuantitatif jenis penelitian deskriptif analitik
dengan pendekatan studi kasus. Subyek studi kasus yaitu klien berusia 1 – 10

tahun yang dirawat di ruang anak RSUD Dr. Soedirman kebumen dengan suhu
tubuh ≥ 38oC. Analisis data dan penyajian data yang digunakan dalam studi kasus
ini yaitu teks yang bersifat naratif dan tabel distribusi frekuensi.
Hasil: Suhu tubuh klien sebelum dilakukan tindakan tepid water sponge 38,1oC.
Suhu tubuh segera setelah selesai dilakukan tindakan tepid water sponge 37,8oC,
suhu tubuh setelah 15 menit tindakan selesai 37,5oC, suhu tubuh setelah 30 menit
tindakan selesai 37,0oC.
Pembahasan: Tepid water sponge dapat mengurangi suhu tubuh klien yang
menderita demam. Pemberian seka dengan air hangat akan mempercepat
pelebaran pembuluh darah perifer yang akan memfasilitasi perpindahan panas dari
tubuh ke lingkungan sekitar dan dapat mempercepat penurunan suhu tubuh.
Kesimpulan: Penerapan tindakan tepid water sponge dapat mengurangi suhu tubuh
pada An. K dibuktikan dengan pengukuran suhu tubuh sebelum dilakukan penerapan
tindakan tepid water sponge dan setelah tindakan tepid water sponge dapat turun
1,1oC.
Kata kunci : demam, tepid water sponge
1. Mahasiswa
2. Dosen Pembimbing

v


D III Program of Nursing Department
Muhammadiyah Health Science Institute of Gombong
Scientific Paper, July 2017
Andriana Shinta Bella1, Nurlaila2, M. Kep., Ns

ABSTRACT
THE APPLICATION OF IMPLEMENTING TEPID WATER SPONGE
FOR REDUCING FEVER ON CHILDREN
IN Dr. SOEDIRMAN HOSPITAL OF KEBUMEN
Background: Fever commonly occurs due to the mechanism inability of losing
heat when attempting to balance out excessive heat overproduction. Failure to
cope with fever can lead to dehydration, lack of oxygen, fever with temperature
above 42oC, febrile convulsions, and even death. One of fever treatments is by
implementing tepid water sponge.
Objective: To describe the implementation of tepid water sponge to reduce fever
on children in dr. Soedirman hospital of Kebumen.
Method: This study is an analytical descriptive using quantitative design with
case study approach. The respondent is a 2 year-old child with 38.1oC being
treated in children ward of Dr. Soedirman hospital of Kebumen. The data analysis

and display in this case study are text in the form of narration and frequency
distribution table.
Result: Soon after having tepid water sponge treatment, the client’s body
temperature was decreasing from 38.1oC to be 37.8oC, and in the next first 15
minutes it was 37.5oC, and finally it became 37.0oC in the second 15 minutes
time.
Discussion: The implementation of tepid water sponge can reduce the body
temperature of a client having fever. Rubbing with warm water can accelerate the
broadening peripheral blood vessels to facilatate heat transfer from the body to the
surrounding and can acclerate the temperature decrease as well.
Conclusion: The application of implementing tepid water sponge can reduce
body temperature of the client shown by the measurement of his body temperature
before and after indicating the ability of tepid water sponge in reducing the
temperature by 1,1oC.
Keywords: Fever, tepid water sponge
1. Student
2. Lecturer

vi


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah S.W.T yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini dengan
judul “Penerapan Tindakan Tepid Water Sponge untuk Mengurangi Demam
pada Anak di RSUD Dr. Soedirman Kebumen”.
Tujuan dari penulisan karya tulis ilmiah adalah sebagai salah satu
persyaratan menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III Keperawatan.
Penyelesaian

penulisan

karya

tulis

ilmiah

ini


penulis

banyak

mendapatkan bantuan baik materil maupun moril dari berbagai pihak, untuk itu
penyusun mengucapkan terima kasih kepada :
1. Keluarga tercinta, bapak dan ibu tersayang, adikku tersayang yang telah
memberikan doa serta dukungan dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini.
2. Ibu Herniyatun, M. Kep. Sp. Mat selaku ketua STIKES Muhammadiyah
Gombong.
3. Ibu Nurlaila, S. Kep, Ns, M. Kep selaku ketua prodi D III Keperawatan
STIKES Muhammadiyah Gombong dan selaku pembimbing karya tulis ilmiah
yang telah memberikan bimbingan dan saran yang membangun untuk penulis.
4. Ibu Ning Iswati, M. Kep selaku penguji ujian yang telah memberi bimbingan
dan saran untuk penulis
5. Ibu Diah Astutiningrum, M. Kep selaku Pembimbing Akademik.
6. Seluruh dosen dan staf karyawan Prodi DIII Keperawatan yang telah
membantu kelancaran proses penulisan karya tulis ilmiah.
7. Fakhri Dzulfiqar yang selalu memberikan doa, samangat, dan motivasi.
8. Teman-teman seperjuangan kelas 3A Program Studi D III Keperawatan

STIKES Muhammadiyah Gombong yang senantiasa selalu memberikan
semangat satu sama lain dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini.

vii

Penulis menyadari bahwa di dalam menyelesaikan karya tulis ilmiah ini
masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran
yang membangun untuk kesempurnaan karya tulis ilmiah ini pada waktu yang
akan datang. Harapan penulis semoga karya tulis ilmiah ini dapat berguna dan
bermanfaat bagi penulis maupun bagi pembaca pada umumnya.
Gombong, 24 Juli 2017

Penulis

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................


i

HALAMAN ORISINALITAS .........................................................................

ii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..............................................

iii

HALAMAN PERSETUJUAN PENGUJI........................................................

iv

ABSTRAK .......................................................................................................

v

ABSTRACT .....................................................................................................


vi

KATA PENGANTAR .....................................................................................

vii

DAFTAR ISI ....................................................................................................

ix

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................

xii

DAFTAR TABEL ............................................................................................

xiii

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................


xiv

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..........................................................................................

1

B. Rumusan Masalah .....................................................................................

3

C. Tujuan .......................................................................................................

3

D. Manfaat .....................................................................................................

3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Asuhan Keperawatan pada Anak dengan Demam
1. Definisi Demam ...................................................................................

4

2. Penyebab Demam .................................................................................

4

3. Mekanisme Demam ..............................................................................

5

4. Tanda dan Gejala Demam ....................................................................

7

ix

5. Risiko Demam ......................................................................................

7

6. Diagnosa Keperawatan .........................................................................

8

7. Fokus Intervensi ...................................................................................

8

B. Tepid Water Sponge
1. Definisi Tepid Water Sponge ...............................................................

9

2. Tahapan Tepid Water Sponge ..............................................................

10

3. Manfaat Tepid Water Sponge ...............................................................

11

4. Efektifitas Tepid Water Sponge............................................................

12

C. Kerangka Konsep ......................................................................................

13

BAB III METODE STUDI KASUS
A. Jenis Studi Kasus ......................................................................................

14

B. Subyek Studi Kasus ..................................................................................

14

C. Fokus Studi Kasus.....................................................................................

14

D. Definisi Operasional .................................................................................

15

E. Instrumen Studi Kasus ..............................................................................

18

F. Metode Pengumpulan Data .......................................................................

18

G. Lokasi dan Waktu Studi Kasus .................................................................

19

H. Analisis Data dan Penyajian Data .............................................................

19

I. Etika Studi Kasus ......................................................................................

19

BAB IV HASIL STUDI KASUS DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Studi Kasus ......................................................................................

21

B. Pembahasan ...............................................................................................

24

C. Keterbatasan Studi Kasus .........................................................................

26

x

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ...............................................................................................

27

B. Saran .........................................................................................................

27

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................

29

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar

Halaman

Gambar 2.1 Proses Terjadinya Demam .......................................................... 6
Gambar 2.2 Kerangka Konsep ........................................................................ 13

xii

DAFTAR TABEL

Tabel

Halaman

Tabel 4.1 Tabel Distribusi Frekuensi Suhu Tubuh setelah Tindakan Tepid Water
Sponge ............................................................................................ 23
Tabel 4.2 Tabel Observasi Pengukuran Suhu Tubuh An. K selama Dirawat di
Ruang Melati .................................................................................. 23

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1.

Asuhan Keperawatan An. K dengan Vomitus di Ruang Melati RSUD
Dr. Soedirman Kebumen

Lampiran 2.

Lembar Denver II

Lampiran 3.

Penjelasan untuk Mengikuti Penelitian (PSP)

Lampiran 4.

Informed Consent

Lampiran 5.

Jurnal Penelitian

Lampiran 6.

Lembar Konsultasi

Lampiran 7.

Prosedur Pengukuran Suhu Air

Lampiran 8.

Prosedur Pengukuran Suhu Tubuh

Lampiran 9.

Prosedur Tepid Water Sponge

Lampiran 10. Leaflet Tepid Water Sponge
Lampiran 11. Anti Plagiarisme

xiv

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Anak-anak merupakan suatu kelompok yang mudah sekali terserang
penyakit karena mereka masih memiliki daya tahan tubuh yang rendah.
Penyakit yang umumnya menyerang bayi dan balita antara lain demam, batuk,
pilek dan diare (Nanik dalam Septi, 2016). Demam terjadi karena
ketidakmampuan mekanisme kehilangan panas untuk mengimbangi produksi
panas yang berlebih sehingga terjadi peningkatan suhu tubuh. Demam tidak
berbahaya jika dibawah 39oC dan pengukuran tunggal tidak menggambarkan
demam. Selain adanya tanda klinis, penentuan demam juga berdasarkan pada
pembacaan suhu pada waktu yang berbeda dalam satu hari dan dibandingkan
dengan nilai normal individu tersebut (Potter dan Perry, 2009).
Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengemukakan jumlah kasus demam
di seluruh Dunia mencapai 18-34 juta. Anak merupakan yang paling rentan
terkena demam, di hampir semua daerah endemik, insidensi demam banyak
terjadi pada anak usia 5-19 tahun (Suriadi, 2010). Data kunjungan ke fasilitas
kesehatan pediatrik di Brazil terdapat sekitar 19% sampai 30% anak diperiksa
karena menderita demam (Alves & Almeida, 2008). Penelitian yang dilakukan
di Kuwait (Jalil, Jumah, & Al-Baghli, 2007) menunjukkan bahwa sebagian
besar anak 3 bulan sampai 36 bulan mengalami serangan demam rata-rata 6
kali per tahun. Apabila demam tidak segera diatasi maka dapat terjadi
komplikasi antara lain kemungkinan dehidrasi, kekurangan oksigen, demam
diatas 42ºC dan kejang demam bahkan kematian. Untuk itu agar tidak terjadi
komplikasi yang fatal demam harus segera ditangani dan dikelola dengan benar
(Sarasvati, 2010).
Profil kesehatan Indonesia tahun 2013, mengungkapkan bahwa pada
tahun 2013 jumlah penderita demam yang disebabkan oleh infeksi dilaporkan
sebanyak 112.511 kasus dengan jumlah kematian 871 orang. Hal ini terjadi
peningkatan jumlah kasus demam yang disebabkan oleh infeksi tahun 2013
1

2

dibandingkan dengan tahun 2012 dengan angka 90.245 kasus demam infeksi
pada anak di Indonesia (Sekretariat Jendral Kementerian Kesehatan RI, 2014).
Penatalaksanaan demam sangat bermanfaat untuk mengurangi rasa
ketidaknyamanan yang dirasakan pasien. Saat ini pengobatan demam
dilakukan

dengan

beberapa

cara,

diantaranya

pemberian

antipiretik,

manajemen cairan, pemakaian pakaian yang tipis, dan tepid sponge dengan air
hangat. Telah dikenal dua macam cara kompres kulit, yaitu water tepid sponge
dan kompres hangat. Namun kompres hangat telah dikenal secara luas
penggunaannya di masyarakat dibandingkan water tepid sponge. Suprapti
(2008) menyatakan tepid sponge efektif dalam mengurangi suhu tubuh pada
anak dengan hipertermia dan juga membantu dalam mengurangi rasa sakit atau
ketidaknyamanan. Teknik water tepid sponge berpengaruh terhadap penurunan
suhu tubuh karena kompres blok langsung dilakukan di beberapa tempat yang
memiliki pembuluh darah besar, sehingga mengakibatkan peningkatan sirkulasi
serta peningkatan tekanan kapiler. Tekanan O2 dan CO2 dalam darah akan
meningkat dan pH dalam darah turun (Ali, 2011).
Penelitian Setiawati (2008) rata-rata penurunan suhu tubuh pada anak
hipertermia yang mendapatkan terapi antipiretik ditambah tepid sponge sebesar
0,53oC dalam waktu 30 menit. Sedangkan yang mendapat terapi tepid sponge
saja rata-rata penurunan suhu tubuhnya sebesar 0,97oC dalam waktu 60 menit.
Maling, dkk, (2012) menyatakan rata-rata suhu tubuh sebelum diberikan tepid
sponge sebesar 38,5oC dengan standar deviasi 0,4oC. Nilai rata-rata setelah
diberikan tepid sponge sebesar 37,1oC dengan standar devisiasi 0,5oC sehingga
diketahui ada penurunan nilai rata-rata suhu tubuh sebesar 1,4oC setelah
diberikan tepid sponge.
Perawat sebagai salah satu unit pemberi pelayanan kesehatan,
sangatlah berperan penting dalam memberikan asuhan keperawatan pada anak
dengan demam ketika di Rumah Sakit. Adanya keterbatasan sarana, prasarana
serta tenaga perawat di Rumah Sakit sehingga dalam penanganan anak demam
hanya dengan memberikan kompres dan antipiretik saja. Selain itu, banyak
orang tua yang hanya mengerti cara mengurangi demam dengan melakukan

3

kompres saja. Mencermati hal tersebut, penulis ingin melakukan penerapan
tindakan tepid water sponge untuk mengurangi demam pada anak di Rumah
Sakit.

B. Rumusan Masalah
Bagaimanakah penerapan tindakan tepid water sponge untuk mengurangi
demam pada anak di Rumah Sakit?

C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Menggambarkan penerapan tindakan tepid water sponge untuk mengurangi
demam pada anak di Rumah Sakit.
2. Tujuan Khusus
a. Menggambarkan suhu tubuh pada anak demam sebelum diberikan tepid
water sponge di Rumah Sakit.
b. Menggambarkan suhu tubuh pada anak demam setelah diberikan tepid
water sponge di Rumah Sakit.

D. Manfaat
1. Manfaat Penulisan untuk Masyarakat
Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang mengurangi demam pada
anak melalui penerapan tepid water sponge.
2. Manfaat Penulisan untuk Pengembangan Ilmu Teknologi Keperawatan
Menambah keluasan ilmu dan teknologi terapan pada bidang keperawatan
dalam mengurangi demam pada anak melalui penerapan tepid water sponge.
3. Manfaat Penulisan untuk Penulis
Memperoleh pengalaman dalam mengimplementasikan prosedur tepid
water sponge pada asuhan keperawatan pasien demam.

29

DAFTAR PUSTAKA

Ali Hamid, Mohammad. (2011). Keefektifan Kompres Tepid Sponge yang
Dilakukan Ibu dalam Menurunkan Demam pada Anak Randomized Control
Trial di Puskesmas Mumbulsari Kabupaten Jember. Tesis. Surakarta:
Universitas Sebelas Maret.
Alves, A. Almeida, R. (2008). Tepid Sponge Plus Dipyrone Versus Dipyrone
Alone for Reducing Body Temperatur In Febrile Children. Sau Paulo
Medical Journal., 26 (2), 107-111.
Ardiansyah, Muhammad. (2012). Medikal Bedah Untuk Mahasiwa. Yogyakarta:
DIVA Press.
Avner, J., R. (2009). Acute Fever. Pediatric in Review, 30(1), 5 – 13.
Creswell, J. (2007). Qualitative Inquiry and Research Design: Choosing Among
Five Approaches, 2nd ed. California: Sage Publication.
Dagoon, et al. (2007). RBS Technology, Livelihood Education and Life Skills
Series Home Economics Tekhnology IV. Philipina: Rex Book Store.
Davis, C. P. (2011). Fever in Adult. University of Texas Health Science Center at
San Antonio.
Efendi, Defi. (2012). Perbedaan Efektifitas Kompres Hangat Teknik Blok Aksila
dengan Kompres Hangat Tepid Sponge terhadap Penurunan Suhu pada
Anak dengan Demam di Ruang Anak RSD. Dr. Soebandi Jember dan Dr. H.
Koesnadi Bondowoso. Jember: Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas
Muhammadiyah Jember. The Indonesian Journal Of Health Science, Vol. 3,
No. 1.
El- Rahdi, A. Sahib, dkk. (2009). Clinical Manual of Fever in Children. Berlin:
Springer-Verlag.
Graneto, J. W. (2010). Pediatric Fever. Chicago College of Osteopathic Medicine
of Midwestern University.
Haryani, S & Syamsul, A. (2012). Pengaruh Kompres Tepid Sponge Hangat
terhadap Penurunan Suhu Tubuh pada Anak Umur 1 – 10 Tahun dengan
Hipertermia. Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan. Vol. 1. No 1.
Hidayati, R., dkk. (2014). Praktik Laboratorium Keperawatan Jilid 1. Jakarta:
Erlangga.
Huda Nurarif, Amin & Kusuma Hardi. (2015). Aplikasi Asuhan Keperawatan
Berdasarkan Diagnosa Medis & Nanda NIC-NOC. Yogyakarta:
Mediaction.
29

30

Irdawati. (2009). Kejang Demam dan Penatalaksanaannya. Vol 2. No.3. hal 143146.
Isnaeni, Memed. (2014). Efektifitas Penurunan Suhu Tubuh antara Kompres
Hangat dan Water Tepid Sponge pada Pasien Anak Usia 6 Bulan - 3 Tahun
dengan Demam di Puskesmas Kartasura Sukuharjo. Skripsi. Surakarta:
Universitas Muhammadiyah Surakarta Fakultas Ilmu Kesehatan.
Jalil, H.K.A.A, Jumah, N.A, dan Al-Baghli, A.A. (2007). Mother’s Knowladge,
Veras and Self-Management of Fever : a cross-sectional study from the
capital governorate in Kuwait. Kuwait Medical Jurnal, 39 (4, 349-354).
Jenson, H. B, & Baltimore, R. S. (2007). Infectius Disease: Fever without a focus.
In: Kliegman, R. M, Marcdante, K. J, Jenson, H. B, and Behrman, R. E
ed.Nelson Essentials of Pediatrics 5thed. New York: Elsivier.
Juliana, D. (2008). Uji Efek Antipiretik Infusa Daun Asam Jawa (Tramrindus
indica) pada Kelinci Putih Jantan Galur New Zealand. Surakarta: FF UMS.
Kaneshiro, N. K & Zieve, D. (2010). Fever. University of Wasington.
M. Bulechek, Gloria, et all. (2016). Nursing Interventions Classification (NIC)
Edisi Bahasa Indonesia. Alih bahasa Intansari Nurjannah & Roxsana Devi
Tumanggor. Indonesia: CV. Mocomedia
Malling, B., Haryani, S., & Arif, S. (2012). Pengaruh Kompres Tepid Sponge
Hangat terhadap Penurunan Suhu Tubuh pada Anak Umur 1-10 Tahun
dengan Hipertermia Di RSUD Tugurejo Semarang. Jurnal Penelitian
Kesehatan. Vol 7. No 2. Semarang.
Moorhead, Sue, et all. (2016). Nursing Outcomes Classification (NOC) Edisi
Bahasa Indonesia. Alih bahasa Intansari Nurjannah & Roxsana Devi
Tumanggor. Indonesia: CV. Mocomedia
NANDA Internasional. (2015). Diagnosis Keperawatan Definisi & Klasifikasi
2015-2017 Edisi 10. Alih bahasa: Budi Anna Keliat dkk. Jakarta: EGC.
Nelwan, R. H. (2009). Demam: Tipe dan Pendekatan. Dalam: Sudoyo, A. W,
Setiyohadi, B, Alvi, I, Simadibrata, M, dan Setiadi, ed. Buku Ajar Ilmu
Penyakit Dalam Jilid III. Edisi 5. Jakarta: Interna Publishing. 2767-2768.
Polit, D. F & Beck, C. T. (2008). Nursing research: generaring and assessing
evidence for nursing practice. 8 ed. Lippincott William and Wilkins.
Potter, P.A Perry A.G. (2009). fundamental of Nursing, Edisi 4.Volume 2. Ahli
Bahasa: Renata Komalasari. Jakarta: Salemba Medika.

31

Purwanti Okti, Sri dan Maliya Arina. (2008). Kegawatdaruratan Kejang Demam
Pada Anak. Berita Ilmu Keperawatan Vol. 1. No. 1. Juni 2008, 97-100.
Riandita, Amarilla. (2012). Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang
Demam Dengan Pengelolaan Demam Pada Anak. Fakultas Kedokteran
Universitas Diponegoro.
Rosdahl, C., B., & Kowalski, M., T. 2008. Texboox of Basic Nursing Edisi 9.
Philadelphia: Wolters Kluwer Health – Lippincoth William & Wilkins.
Sarasvati, Yulian. (2010). Menjadi Dokter bagi Anak Anda. Kali Bayem,
Yogyakarta: Bahtera Buku.
Sekertariat Jendral Kementrian Kesehatan RI. (2014). Health Statistics. Jakarta:
Salemba Medika.
Septi, Hizah. (2016). Gambaran Pengetahuan Ibu dan Metode Penanganan
Demam pada Balita di Wilayah Puskesmas Pisangan Kota Tangerang
Selatan. Skripsi. Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.
Setiawati, Tia. (2009). Pengaruh Tepid Sponge terhadap Penurunan Suhu Tubuh
dan Kenyamanan pada Anak Usia Pra Sekolah dan Sekolah yang
Mengalami Demam di Ruang Perawatan Anak Rumah Sakit
Muhammadiyah Bandung. Tesis. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia.
Sodikin. (2012). Prinsip Perawatan Demam Pada Anak. Yogyakarta: Pustaka
Belajar.
Suriadi, R. Y. (2010). Buku Pegangan Praktis Klinik Asuhan Keperawatan pada
Anak (2nd Ed). Jakarta: CV Sagung Seto.
Suprapti. (2008). Perbedaan Pengaruh Kompres Hangat dengan Kompres Dingin
terhadap Penurunan Suhu Tubuh pada Pasien Anak Karena Infeksi di BP
RSUD Djojonegoro Temanggung. Jurnal Penelitian Ilmiah. Vol 2. No 1.
Sutedi, Dedi. (2009). Penelitian Pendidikan Bahasa Jepang. Bandung: Humaniora.
Syamsuddin, dkk. (2011). Metode Penelitian Pendidikan Bahasa. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.
Tamsuri, Anas. (2007). Tanda-Tanda Vital Suhu Tubuh. Jakarta: EGC.
Tjay, T. H dan Rhardja, K. (2007). Obat-Obat Penting Khasiat, Penggunaan, dan
Efek-Efek Sampingnya. Edisi ke VI. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
Walsh, A., M. (2008). Fever Management for Children. The Australian Journal of
Pharmacy, 89 (pp), 66-99.

32

Wardiyah, M., Setiawati, Setiawan., D. (2015). Perbandingan Efektifitas
Pemberian Kompres Hangat dan Tepid Sponge terhadap Penurunan Suhu
Tubuh Anak yang Mengalami Demam RSUD Dr. H. Abdul Moeloek
Provinsi Lampung. Jurnal Ilmu Keperawatan. Volume 4, No 1 Mei 2016.
Lampung.
Widjaja, M. C. (2007). Mencegah dan Mengatasi Demam pada Balita. Jakarta:
Buku Umum.

Lampiran 3
PENJELASAN UNTUK MENGIKUTI PENELITIAN
(PSP)

1.

Kami adalah Peneliti berasal dari institusi/ jurusan program studi D III
Keperawatan STIKES Muhammadiyah Gombong dengan ini meminta anda
untuk berpartisipasi dengan sukarela dalam penelitian studi kasus yang
berjudul Penerapan Tindakan Tepid Water Sponge untuk Mengurangi
Demam pada Anak di RSUD Dr. Soedirman Kebumen

2.

Tujuan dari penelitian studi kasus ini adalah sebagai berikut :
a. Menggambarkan

penerapan

tindakan

tepid

water

sponge

untuk

mengurangi demam pada anak di RSUD Soedirman Kebumen.,
b. Menggambarkan suhu tubuh pada anak demam sebelum diberikan tepid
water sponge di RSUD Soedirman Kebumen.,
c. Menggambarkan suhu tubuh pada anak demam setelah diberikan tepid
water sponge di RSUD Soedirman Kebumen.
Manfaat yang dapat diberikan berupa:
a. Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang mengurangi demam pada
anak melalui penerapan tepid water sponge,
b. Menambah keluasan ilmu dan teknologi terapan pada bidang keperawatan
dalam mengurangi demam pada anak melalui penerapan tepid water
sponge,
c. Memperoleh pengalaman dalam mengimplementasikan prosedur tepid
water sponge pada asuhan keperawatan klien demam.
Penelitian ini akan berlangsung selama 4 hari, dimulai pada tanggal 6 Juli
2017 – 9 Juli 2017.
3.

Prosedur pengambilan bahan data dengan cara observasi, pengukuran, dan
wawancara. Observasi yang akan dilakukan meliputi data rekam medis klien,
suhu klien. Pengukuran yang akan dilakukan meliputi pengukuran suhu tubuh
klien sebelum dilakukan tindakan tepid water sponge dan setelah dilakukan
tindakan tepid water sponge. Wawancara yang akan dilakukan adalah

wawancara terpimpin dengan menggunakan pedoman wawancara yang
berlangsung lebih kurang 15-20 menit.
Cara ini mungkin menyebabkan ketidaknyamanan tetapi anda tidak perlu
khawatir karena studi kasus ini untuk kepentingan pengembangan asuhan
atau pelayanan keperawatan.
4.

Keuntungan yang anda peroleh dalam keikutsertaan anda pada studi kasus ini
adalah anda turut terlibat aktif mengikuti perkembangan tindakan yang
diberikan.

5.

Nama dan jati diri anda beserta seluruh informasi yang saudara sampaikan
akan tetap dirahasiakan.

6.

Jika saudara membutuhkan informasi sehubungan dengan studi kasus ini,
silahkan menghubungi peneliti.

Peneliti

Andriana Shinta Bella

Lampiran 7
PENERAPAN TINDAKAN TEPID WATER SPONGE
UNTUK MENGURANGI DEMAM PADA ANAK
DI RSUD Dr. SOEDIRMAN
PROSEDUR PENGUKURAN SUHU AIR

A. Alat dan Bahan :
1. Thermometer air raksa suhu air,
2. Baskom,
3. Kertas dan alat tulis,
4. Air panas yang digunakan untuk tindakan Tepid Water Sponge.
B. Prosedur Kerja :
1. Menyiapkan alat dan bahan meliputi Thermometer air raksa suhu air,
baskom, kertas dan alat tulis, dan air panas yang digunakan untuk tindakan
Tepid Water Sponge,
2. Memasukan air panas yang digunakan untuk tindakan Tepid Water Sponge
ke dalam baskom,
3. Memasukan Thermometer air raksa suhu air kedalam air panas yang
digunakan untuk tindakan Tepid Water Sponge dalam baskom dan biarkan
sampai suhu air pengukuran konstan/ tidak berubah-ubah lagi,
4. Membaca skala suhu yang tertera pada Thermometer jangan sampai
menyentuh bagian Thermometer pada saat pembacaan karena dapat
menyebabkan perubahan suhu air,
5. Catat hasil pengukuran suhu air tersebut.

Lampiran 8
PENERAPAN TINDAKAN TEPID WATER SPONGE
UNTUK MENGURANGI DEMAM PADA ANAK
DI RSUD Dr. SOEDIRMAN KEBUMEN
PROSEDUR PENGUKURAN SUHU TUBUH

A. Alat dan Bahan :
1. Thermometer air raksa suhu tubuh bersih dan tempatnya,
2. Alat tulis,
3. Tissue pada tempatnya,
4. Bengkok/ tempat sampah,
5. Tiga gelas: larutan sabun, desinfektan, dan air bersih.
B. Prosedur Kerja :
1. Tahap persiapan
a. Melakukan verifikasi data sebelumnya bila ada,
b. Menyiapkan alat dan bahan meliputi thermometer air raksa suhu tubuh
bersih dan tempatnya, alat tulis, dan tissue pada tempatnya, bengkok/
tempat sampah, tiga gelas: larutan sabun, desinfektan, air bersih,
c. Mencuci tangan,
d. Membawa alat di dekat klien.
2. Tahap orientasi
a. Memberi salam dan menyapa nama klien,
b. Menjelaskan tujuan dan prosedur pengukuran suhu tubuh kepada klien
dan keluarga,
c. Menanyakan kesediaan dan kesiapan klien.
3. Tahap kerja
a. Membaca tasmiyah,
b. Membebaskan aksila klien pada lengan yang jauh,
c. Memeriksa thermometer air raksa, pastikan pada skala di bawah 35oC,
bila belum turunkan dengan cara mengibaskan thermometer air raksa,

d. Memasang reservoir thermometer air raksa dengan tepat pada tengah
aksila,
e. Menyilangkan tangan di depan dada, memegang bahu,
f. Mengangkat thermometer air raksa setelah 10 menit,
g. Mengusap thermometer air raksa dengan tissue kering kearah reservoir,
h. Membaca hasil pengukuran dan mencatat hasil,
i. Membersihkan thermometer air raksa: mencelupkan ke dalam air sabun
kemudian usap ke arah reservoir, mencelupkan ke dalam larutan
desinfektan selanjutnya dibersihkan dengan air bersih dan usap dari arah
reservoir,
j. Menurunkan air raksa dengan cara mengibaskan,
k. Mengembalikan thermometer air raksa pada tempatnya.
4. Tahap terminasi
a. Melakukan evaluasi tindakan,
b. Membaca tahmid dan berpamitan dengan klien,
c. Mencuci tangan,
d. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan.

Lampiran 9
PENERAPAN TINDAKAN TEPID WATER SPONGE
UNTUK MENGURANGI DEMAM PADA ANAK
DI RUMAH SAKIT
PROSEDUR TEPID WATER SPONGE

A. Alat dan Bahan :
1. Thermometer air raksa suhu tubuh,
2. Baskom untuk tempat air hangat 1 buah,
3. Lap mandi/ wash lap 6 buah,
4. Selimut mandi 1 buah,
5. Handuk mandi 1 buah,
6. Perlak besar 1 buah.
B. Prosedur Kerja :
1. Tahap persiapan
a. Melaksanakan verifikasi data dan program sebelumnya bila ada,
b. Menyiapkan alat dan bahan meliputi thermometer air raksa suhu tubuh,
baskom untuk tempat air hangat (35oC), lap mandi/ wash lap 6 buah,
selimut mandi 1 buah, handuk mandi 1 buah, dan perlak besar 1 buah,
c. Mencuci tangan,
d. Membawa alat di dekat klien.
2. Tahap orientasi
a. Memberi salam dan menyapa nama klien,
b. Menjelaskan tujuan dan prosedur tepid water sponge kepada klien dan
keluarga,
c. Menanyakan kesediaan dan kesiapan klien.
3. Tahap kerja
a. Membaca tasmiyah,
b. Memasang sampiran atau menjaga privacy,

c. Memberi kesempatan klien untuk buang air sebelum dilakukan tindakan
tepid water sponge,
d. Memakai sarung tangan,
e. Ukur suhu tubuh klien dan catat. Catat jenis dan waktu pemberian
antipiretik pada klien,
f. Buka seluruh pakaian klien dan alasi klien dengan perlak,
g. Tutup tubuh klien dengan handuk mandi. Kemudian basahkan wash lap
atau lap mandi. Letakkan lap mandi di dahi, aksila, dan lipatan paha. Lap
ekstermitas, punggung, bokong, dan seluruh tubuh klien. Melap tubuh
klien dilakukan selama 15-20 menit dan arah mengelap tubuh klien
menuju arah jantung,
h. Pertahankan suhu air 35oC,
i. Apabila wash lap mulai mengering maka rendam kembali dengan air
hangat lalu ulangi tindakan seperti di atas,
j. Hentikan prosedur jika klien kedinginan atau menggigil atau segera
setelah suhu tubuh klien mendekati normal. Selimuti klien dengan
selimut mandi dan keringkan. Pakaikan klien baju yang tipis dan mudah
menyerap keringat,
k. Catat suhu tubuh klien sebelum dan sesudah tindakan tepid water sponge
kemudian lakukan pengukuran kembali suhu tubuh klien 15 menit dan 30
menit sesudah dilakukan tindakan tepid water sponge,
l. Merapikan alat-alat dan buang sampah sisa tindakan,
m. Melepas sarung tangan,
n. Merapikan klien.
4. Tahap terminasi
a. Melakukan evaluasi tindakan,
b. Membaca tahmid dan berpamitan dengan klien,
c. Mencuci tangan,
d. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan.

Dokumen yang terkait

PENERAPAN KOMPRES TEPID SPONGE WATER PADA ANAK DENGAN DEMAM THYPOID DI RSUD dr. GOETHENG TAROENADIBRATA PURBALINGGA - repository perpustakaan

1 0 17

GAMBARAN KONSEP DIRI PADA PASIEN YANG MENJALANI HEMODIALISA DI RSUD Dr. SOEDIRMAN KEBUMEN - Elib Repository

0 0 43

HUBUNGAN PENYAJIAN SUSU FORMULA TERHADAP KEJADIAN DIARE PADA BAYI DI RSUD Dr. SOEDIRMAN KEBUMEN - Elib Repository

0 0 43

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN PENERAPAN TRIAGE OLEH PERAWAT DI INSTALASI GAWAT DARURAT RSUD Dr. SOEDIRMAN KEBUMEN - Elib Repository

1 2 44

PENERAPAN TERAPI BERMAIN MENGHIAS BOTOL UNTUK MENGURANGI KECEMASAN PADA ANAK USIA PRASEKOLAH DI RUANG MELATI RSUD dr. SOEDIRMAN KEBUMEN - Elib Repository

0 3 41

PENERAPAN FISIOTERAPI DADA (CLAPPING) UNTUK MENGELUARKAN DAHAK PADA ANAK DENGAN INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT (ISPA) DI RUANG MELATI RSUD Dr. SOEDIRMAN KEBUMEN - Elib Repository

1 3 33

ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN YANG MENGALAMI KEJANG DEMAM DENGAN HIPERTERMI DI RSUD Dr. SOEDIRMAN KEBUMEN - Elib Repository

0 1 112

PENERAPAN TERAPI BERMAIN DENGAN MENGGAMBAR DAN MEWARNAI GAMBAR UNTUK MENURUNKAN TINGKAT KECEMASAN ANAK PRA-SEKOLAH DI RUANG MELATI RSUD Dr. SOEDIRMAN KEBUMEN - Elib Repository

0 2 82

PENERAPAN METODE KANGURU UNTUK MENCEGAH HIPOTERMIA PADA BAYI DENGAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RUANG PERISTI RSUD Dr. SOEDIRMAN KEBUMEN - Elib Repository

1 7 115

ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN PENERAPAN MOBILISASI DINI PADA PASIEN STROKE UNTUK MENGURANGI RESIKO DEKUBITUS DI RUANG DAHLIA RSUD DR. SOEDIRMAN KEBUMEN - Elib Repository

0 1 45