PENERAPAN TERAPI BERMAIN MENGHIAS BOTOL UNTUK MENGURANGI KECEMASAN PADA ANAK USIA PRASEKOLAH DI RUANG MELATI RSUD dr. SOEDIRMAN KEBUMEN - Elib Repository
i
PENERAPAN TERAPI BERMAIN MENGHIAS BOTOL UNTUK
MENGURANGI KECEMASAN PADA ANAK USIA
PRASEKOLAH DI RUANG MELATI
RSUD dr. SOEDIRMAN KEBUMEN
Karya Tulis Ilmiah ini disusun sebagai salah satu persyaratan menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III Keperawatan
TUTUT WIJAYANTI
A01301829
PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN
STIKES MUHAMMADIYAH GOMBONG
Program Studi DIII Keperawatan SekolahTinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong KTI Juli 2017 Tutut Wijayanti1), Nurlaila2)
ABSTRAK
PENERAPAN TERAPI BERMAIN MENGHIAS BOTOL UNTUK MENGURANGI
KECEMASAN PADA ANAK USIA
PRASEKOLAH DI RUANGMELATI
RSUD dr. SOEDIRMAN KEBUMEN
Latar Belakang. Perasaan cemas merupakan dampak dari hospitalisasi yang dialami oleh anak usia
prasekolah. Pada umumnya reaksi anak terhadap sakit adalah kecemasan karena perpisahan, rasa
kehilangan, perlukaan tubuh dan rasa nyeri. Sering kali persepsi anak terhadap hospitalisasi dianggap
sebagai hukuman, dan mereka merasa malu sehingga menimbulkan reaksi agresif, marah berontak.
Akhirnya mereka tidak kooperatif dengan perawat. Salah satu intervensi keperawatan untuk
mengurangi kecemasan pada anak hospitalisasi yaitu terapi bermain.
Tujuan. Menggambarkan asuhan keperawatan dengan pemberian terapi bermain menghias botol untuk
mengurangi kecemasan pada anak usia prasekolah di rumah sakit RSUD Dr.Soedirman Kebumen.Metode. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Subyeknya
adalah pasien anak usia prasekolah yang di rawat di ruang melati RSUD dr. Soedirman Kebumen
dengan satu pasien. Mengukur kecemasan dengan menggunakan kuisioner yang di buat oleh peneliti
sebelumnya dari 30 pertanyaan dan di isi oleh peneliti dengan tanda centang untuk nomor 1-26 bila
jawaban ya nilai satu, tidak nilai nol sedangkan untuk nomor 27-30 sebaliknya.
Hasil. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh peneliti di dapatkan hasil sebelum dilakukan terapi
bermain di dapatkan skor 20 (66,6%) dengan hasil kecemasan sedang dan sesudah di lakukan terapi
bermain mendapatkan skor 8 (26,6%) dengan hasil kecemasan ringan.
Pembahasan. Terapi bermain dapat mengurangi kecemasan pada anak usia prasekolah yang
mengalami hospitalisasi.Kesimpulan. Terapi bermain dapat membantu menurunkan kecemasan pada anak yang sedang
menjalani hospitalisasi di RSUD Dr. Soedirman Kebumen.Kata kunci. Terapibermain, kecemasan, anak prasekolah, hospitalisasi 1) Mahasiswa 2) Pembimbing
Program of Nursing Department Muhammadiyah Health Science Institute of Gombong July, 2017 Tutut Wijayanti1), Nurlaila2)
ABSTRACT
THE APLICATION OF PLAYING THERAPY BY DECORATING BOTTLE TO REDUCE
THE ANXIETY OF PRESCHOOLERS IN JASMINE WARD OFDr. SOEDIRMAN
HOSPITAL OF KEBUMEN
Background: Anxiety is the impact of hospitalization happens to preschoolers. Children generally
have reaction on their sickness, such as anxiety being away from family, being lost, their wound, and
pain. Children often consider hospitalization as a punishment, and they feel embarrassed causing
aggressive and angry reactions. At last, they are not cooperative with nurses. Playing therapy is one of
the nursinginterventions to reduce their anxiety in the hospitalization.
Objetive: Describing nursing care for preschoolers with playing therapy by decorating bottle to reduce
their anxiety in Dr Soedirman hospital of Kebumen.Method: Researchers used descriptif method with a cave study approach. The subject are patient of
preschool agrd children in care in the jasmine hospital dr. Soedirman Kebumen with or patient.
Measuring anxiety using a questionnaire made by the original researcher with a check mark for the
number 1-26 if the answer is yes in the value 1 and not in the value 0 while for the number 27-30 vice
versa.
Result: This result of research in the lakukan by researchers in getting the results before the play
therapy in get score 20 (66,6%) with the results of moderate anxiety and after doingplay therapy get a
score of 8 (26,6) with the results of mild anxiety.Diascssion: Playing therapy can decrease preschool children’s anxiety during their hospitalization.
Conclusion: Playing therapy can decrease the anxiety of preschoolers having hospitalization in Dr
Soedirman hospital Kebumen.Keywords: Playing therapy, anxiety, preschoolers, hospitalization.
1) Student 2) LLecturer
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i HALAMAN ORISINALITAS ......................................................................... ii HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. iii HALAMAN PERSETUJUAN PENGUJI........................................................ iv KATA PENGANTAR ..................................................................................... v ABSTRAK ....................................................................................................... vi ABSTRAC ....................................................................................................... vii DAFTAR ISI .................................................................................................... viii DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... ix
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang .......................................................................................... 1 B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 2 C. Tujuan ....................................................................................................... 2 D. Manfaat ..................................................................................................... 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka ....................................................................................... 4
1. Kecemasan ............................................................................................ 4
2.Terapi bermain ....................................................................................... 9
3. Menghias botol ..................................................................................... 14
B. Kerangka konsep ....................................................................................... 16
BAB III METODE STUDI KASUS A. Desain Studi Kasus ................................................................................... 17 B. Fokus Studi Kasus ..................................................................................... 17 C. Fokus Studi Kasus ..................................................................................... 18 D. Definisi Operasional ................................................................................. 18 E. Instrumen Studi Kasus .............................................................................. 20 F. Metode Pengumpulan Data ....................................................................... 21 G. Lokasi dan Waktu Studi Kasus ................................................................. 23 I. Etika Studi Kasus ...................................................................................... 23 BAB IV HASIL STUDI KASUS DAN PEMBAHASAN A. Hasil ......................................................................................................... 24 B. Pembahasan ............................................................................................... 25 C. Keterbatasan Studi Kasus ......................................................................... 27 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ............................................................................................... 28 B. Saran .......................................................................................................... 28 DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 30
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran Halaman
Lampiran 1. Jadwal Kegiatan Lampiran 2. Informed Consen Lampiran 3. Bukti proses bimbingan Lampiran 4. Kuisioner mengukur kecemasan Lampiran 5. SOP Lampiran 6. PPT Lampiran 7. DDST Lampiran 8. Asuhan Keperawatan Lampiran 9. Jurnal
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak merupakan bagian dari keluarga dan masyarakat. Anak yang sakit dapat
menimbulkan suatu stres bagi anak itu sendiri maupun keluarga. Hospitalisasi merupakan suatu proses karena suatu alasan yang berencana atau darurat, mengharuskan anak harus tinggal di rumah sakit, menjalani terapi dan perawatan sampai pemulangan kembali ke rumah. Rumah sakit (RS) merupakan salah satu penyedia layanan di sediakan oleh dokter, perawat dan tenaga ahli kesehatan lainya yang berfungsi memberikan pelayanan kesehatan lengkap terhadap masyarakat ( Setiawan, 2014 ).
Dampak dari hospitalisasi pada anak usia prasekolah dapat menyebabkan kecemasan pada anak. Adapun kecemasan pada anak khususnya pada anak usia prasekolah pada saat sakit / rawat inap, merupakan salah satu bentuk gangguan yaitu tidak terpenuhinya kebutuhan emosional. Hal ini perlu penanganan sedini mungkin, dampak dari keterlambatan penanganan kecemasan anak akan menolak perawat yang penuh dengan perhatian maka akan mempercepat proses penyembuhan ( Nursalam , 2009 ).
Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menurunkan kecemasan adalah perawatan dan pengobatan, kondisi saat ini perawat yang terapeutik dan sikap melalui kegiatan terapi bermain. Bermain memungkinkan anak mendapatkan pengalaman hidup yang nyata serta menemukan kekuatan dan kelemahanya sendiri karena bermain dapat di lakukan oleh anak yang sakit dan sehat ( Apriani,dkk 2013). Bermain merupakan media penting dalam proses berfikir, yang berperan dalam perkembangan kognitif merupakan pengalaman untukmemperkaya pemikiran anak
2
selain itu juga melalui bermain anak mendapat banyak manfaat yang dapat menunjang perkembangan anak ( Triharso, 2013).
Berdasarkan pengamatan dari penelit pada tanggal 15 April 2012 terhadap 10 pasien anak usia prasekolah yang menjalani perawatan, 1 anak koperatif pada petugas dan tidak mengalami kecemasan, 6 bereaksi dengan menangi, menolak perhatian dan ketakutan berlebihan, 3 anak tampak kehilangan minat terhadap aktifitas serta makan serta tidur berlebihan. Reaksi tersebut di mungkinkan karena adanya kecemasan anak sebagai dampak hospitalisasi. Setelah di lakukan terapi bermain bercerita, sejumlah 6 anak menunjukan perilaku tenang dan lebih koperatif terhadap petugas, meskipun tetap menangis saat di lakukan tindakan intensif ( Lili, 2012 ).
Berdasarkan uraian di atas masih banyak yang menunjukan rasa takut, menolak perhatian dan tidak koperatif,oleh karena itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang penerapan terapi bermain menghias botol untuk mengurangi kecemasan. Terdapat beberapa alasan mengapa peneliti memilih terapi bermain karena peneliti ingin meningkatkan kreatifitas anak, mengajarkan pemanfaatan barang bekas bias menjadi barang yang bermanfaat dan permainan ini bias mengurangi rasa bosan yang di rasakan anak, sehingga emosi negative pada diri dapat di minimalisirkan.
B.
Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang rumusan masalah tersebut dapat di buat rumusan masalah yaitu: Bagaimanakan asuhan keperawatan terapi bermain menghias botol dapat mengurangi kecemasan pada anak .
C.
Tujuan Penelitian 1.
Tujuan Umum
3
Menggambarkan asuhan keperawatan dengan pemberian terapi bermain menghias botol untuk mengurangi kecemasan pada anak usia prasekolah di rumah saki RSUD Dr.Soedirman Kebumen.
a) Mengetahui tingkat kecemasan anak usia prasekolah sebelum di berikan terapi bermain metode menghias botol.
b) Mengetahui tingkat kecemasan usia prasekolah anak sesudah di berikan terapi bermain metode menghias botol.
D.
Manfaat Penelitian Karya tulis ini, di harapkan memberikan manfaat bagi : 1)
Masyarakat Meingkatkan pengetahuan masyarakat dalam mengurangi kecemasan pada anak melalui terapi bermain.
2) Bag Pengembangan Ilmu Teknologi
Menambah keluasan ilmu dan teknologi terhadap bidang keperawatan dalam mengurangi kecemasan pada anak melalui terapi bermain. 3)
Penulis Memperoleh pengalaman dalam mengimplementasikan prosedur terapi bermain pada asuhan keperawatan pasien yang mengalami kecemasan. Apriani, dkk. (2013 ).JurnalKeperawatanSoedirman. Volume 8.PSIK STIK Jendral Ahmad YaniCimahi. Elfira.E. (2011). Pengaruh Terapi Bermain Dengan Tehnik Bercerita Terhadap
Kecemasan Akibat Hospitalisasi Pada Anak PraSekolah Di Ruang Perawatan Anak Di Rsup H. Adam Malik Medan . Skripsi.
Gloria M, dkk( 2015). Nursing Intervention Clasification( NIC). moco media. Gordon, dkk (2010).Child and parental survery about pre hospitalization informationpronvision. Child care, healhh and de velopment.
Hawari, dkk( 2008). Manaajeman stress, cemasdandeprsi. Jakarta :Balaipenerbit FKUI , Jakarta. Ikbal, F. (2014).Pengaruh Terapi Bermain Lilin Terhadap Penurunan Tingkat
Kecemasan Pada Anak Usia Prasekolah Yang Mengalami Hospitalisasi Di Rsud Dr. Soedarso Pontianak. Skripsi.
Lili, ( 2012). Penerapan Terapi Bermain Bercerita untuk Mengurangi Hospitalisasi.
Gombong. Norton.dkk (2012).The health-careenvirontment through the eyes Of a chil-Does it soothe or provoke anxiety. Internatioaljurnal of nursing practice.
Notoatmojo.(2010). Metodologi Penelitian Kesehatan.Rineka Cipta: Jagarta. Nursalam (2009).Asuhan Keperawatan Bayi dan Anak, Jakarta :Salemba Pena, (2011). The experience of hospitalized children regarding their ineraction with nursing ptofesinonalsenfermagem original article.
Setiawan, dkk.( 2014). Keperwatan Anak & tumbuh kembang ( Pengkajian dan pengukuran) . Yogyakarta: NuhaMedik. Stuart, Gail W (2011). BukuSakuKeperawatanJiwa. Jakarta : EGC Suliswati, dkk (2009).KonsepDasarKeperawatanJiwa.Jakarta : EGC.
Supartini, Y. (2012). Konsep dasa rkeperawatan anak.Jakarta: EGC. Sujono R. (2009). Asuhan keperawatan pada anak.Yogyakarta.GrahaIlmu. T. Heater herdman, dkk( 2015).Diagnosakeperawatandefisidanklasifikasi 2015- 2017. egc.
Triharso, dkk. (2013). Permainan Kreatif dan Edukatif Untuk Anak Usia Dini.
Jakarta.Utami, dkk, (2010).Upaya Peningkatan Kreativitas Anak Melalui Alat Permainan Edukatif Dari Botol Plastik Bekas : UMS. WIDYA (2014).Dampak Hospitalisasi Terhadap Perkembangan Anak.Binawan Wong,dkk (2009).Buku Ajar KeperawatanPediatrik, Volume 2. Jakarta : EGC.
LAMPIRAN JADWAL KEGIATAN TERAPI BERMAIN NAMA : RUANG :
NO TANGGAL / JAM JENIS KEGIATZN
1
8 Juli 2017
09.00 Teraapi bermain menghias botol bentuk kotaak pensil
2
9 Juli 201117 O9.00
Terapi bermain menghias botol bentuk kuraaa-kura
LAMPIRAN
INFOM CONSENT
(Persetujuan Menjadi Partisipan)
Saya yang bertanda tangaan di bawah ini menyatakan bahwa saya telah mendapatkan penjelasan secara rinci dan telah mengerti mengenai penerapan yang akan di lakukan oleh Tutut Wijayanti dengan judul
”Penerapan Terapi Bermain
Menghias Botol Pada Anak Usia Prasekolah Di Ruang Melati RSUD dr.
Soedirman Kebumen’’
Saya memutuskan setuju untuk ikut berpartisipasi pada studi kasus ini secara sukarelaa tanpa paksaan. Bila selama studi kakus ini saya menginginkan mengundurkan diri, maka saya dapat mengundurkan diri sewaktu-waktu tanpa sanksi apapun.
Kebumen , 7 Juli 20117
Sakssi Yang Memberikan Persetujuan (……………………..………..) (………………………………..)
Peneliti (……………………..………..)
Identitas Responden 1. :
Nama responden 2. :
Alamat B. Tingkat Kecemasan Usia Prasekolah
PRE PRE POST POST NO RESPON TERHADAP KECEMASAN TES TES TES TES YA TDK YA TDK
Dampak perpisahan/ sepetation
1 Anak menangi/ merengek saat di tinggal oleh orang tua atau orang biasa menunggui di rumah sakit.
2 Anak rewel minta pulang
3 Menolak perhatian dari petugas atau dari orang yang tidak di kenal.
Kehilangan control dan tingkat koperatif
4 Saat di lakukan pemeriksaan dokter dan tindakan keperawatan reaksi anak
5 Menolak,
6 Menepiskan tangan
7 Memalingkan muka/ menbekakangi
8 Meghindar dengan menarik tangan/ kaki
9 Memalingkan muka/ membelalangi pemeriksa
10 Melawan dengan kata-kata,missal tidak mau, suster, dokter nakal, pergi!
11 Melawan dengan tindakan fisik: mengiggit/ mendorong
Pembahasan aktifitas
12 Anak tampak takut menggerakan tangan dan kaki yang terpasang infuse
13 Tampak bosan dan selalu ingin keluar kamar
14 Selalu memerlukan bantuan orang tua dalam melakukan aktifitas ringan di tempat tidur
Ketakutan terhadap perlakuan nyri
15 Anak menolak setiap kali di lakukan tindakan invasi ( pebgambilan sampel darah, pemasangan jarum infuse, ganti balut)
16 Anak berusaha mencabut selang ifuse/ selang O2 yang terpasang di tubuhnya
Respon fisiologis terhadap kecemasan
17 Keluar keringat dingin
18 Berdebar-debar, frekuensi nafas meningkat
19 Kaki dan tangan bergetar
20 Mimik/ ekspresi muka: alis terangkat
21 Mulut terkatup rapat
Perubahan pola makan, tidur dan eliminasi
22 Tidak menunjukan minat terhadap makan : menolak makan/ tidak menghabiskan makanan
23 Sering bergerak dan berubah posisi saat tidur
24 Mengompol
Respon psikologis terhadap kecemasan
25 Tidak menunjukan minat terhadap aktifitas: banyaaak diaam dan tidur di siang hari
26 Tampak melamun dan pandangan mata nanar, sering menangis ,rewel, merengek tanpa sebab yang jelas
27 Tidak mau menjawab atau memperhatikan kontak mata saat di ajak bicara perawat
Kemunduran kemampuan kognitif( kognitif, motorik, verbal)
28 Mampu menghitung jumlah jari atau mainan 1-10 Mampu melakukan aktifitas sebelumnya sudah di kuasai dengan bail, missal: duduk, makan , minum.
29 Mampu menyebutkan nama dan angota keluarga
30 Mampu mengungkapkan keinginan secara spesifik, missal: harus lapar ingin Keterangan:
Cheklis obsevasi respon respon kecemasan dari 30 item jawaban “ya” bernilai 1 dan“tidak”bernilai 0. Skor total pada semua item pertanyaan jawaban adalah 0-30
Kategori kecemasan: 0 - 10: ringan 11-20: sedaang 21-30: berat
PENGERTIAN Terapi bermain dengan cara menghias botol TUJUAN 1.
Mencuci tangan 2. Menjaga privasi pasien 3. Mengatur posisi pasien senyaman mungkin 4. Mendekatkan peralatan yang akan di gunakan 5. Menjelaskan alat-alat yang di gunakan 6. Menjelaskan susunan alat permainan yang di buat 7. Mempraktekan cara membuat mainan.
d.
Lalu siapkan alas dengan menggunakan potongan kardus dan lalu bungkus kain flanel.
c.
Kemudian bungkus dengan kain flanel yang sudah disiapkan sampai botol tertutup kain flanel semua.
b.
Botol-botol yang sudah di siapkan di gunting ujungnya dan di ratakan sampai rapih.
a.
4. Berikan informasi umum kepada penderita dan keuarga tentang tindakan , tujuan tindakan yang akan di lakukan. Tahap Kerja 1.
Mengurangi kecemasan 2. Mengoptimalkan tingkat perkembangan anak
Memberikan salam dan sapa nama pasien 2. Sapa penderita atau keluarga dengan ramah dan perkenalkan diri anda, seta tanyakan keadaanya.
Tahap Orientasi 1.
Mencuci tangan 2. Menyiapkan alat
PROSEDUR PELAKSANAAN Tahap Prainteraksi 1.
Hand scrap 2. Botol plastik 3. Lem 4. Potongan kardus 5. Gunting 6. Kain flanel 7. Hiasan, dll
PERALATAN 1.
Pasien yang mengalami kecemasan PETUGAS Perawat
KEBIJAKAN 1.
Tempelkan botol yang sudah di bungkus dengan kain flanel di atas kardus yang sudah di bungkus kain flanel.
e.
Lalu hias botol yang sudah di tempel dikardus dengan berbagai macam hiasan sesuai dengan hiasan yang sudah di sediakan seperti huruf yang di susun menjadi nama anak.
8. Menyuruh pasien untuk membuat mainan sendiri yang sudah di ajarkan
Tahap Terminasi 1. melakukan evaluasi tindakan menjelaskan kepada pasien dan keluarga bahwa terapi bermain telah selesai dan menanyakan kepada pasien mengenai terapi bermain apakah menyenangkan atau tidak 2. Berpamitan dengan pasien dan keluarga.
3. Merapihkan alat.
4. Mencuci tangan.
5. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan.
6. Mengucapkan salam.