PENERAPAN TERAPI BERMAIN MENGHIAS BOTOL UNTUK MENGURANGI KECEMASAN PADA ANAK USIA PRASEKOLAH DI RUANG MELATI RSUD dr. SOEDIRMAN KEBUMEN - Elib Repository

  i

PENERAPAN TERAPI BERMAIN MENGHIAS BOTOL UNTUK

MENGURANGI KECEMASAN PADA ANAK USIA

PRASEKOLAH DI RUANG MELATI

  

RSUD dr. SOEDIRMAN KEBUMEN

  Karya Tulis Ilmiah ini disusun sebagai salah satu persyaratan menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III Keperawatan

  

TUTUT WIJAYANTI

A01301829

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

STIKES MUHAMMADIYAH GOMBONG

  Program Studi DIII Keperawatan SekolahTinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong KTI Juli 2017 Tutut Wijayanti1), Nurlaila2)

  

ABSTRAK

PENERAPAN TERAPI BERMAIN MENGHIAS BOTOL UNTUK MENGURANGI

KECEMASAN PADA ANAK USIA

PRASEKOLAH DI RUANGMELATI

RSUD dr. SOEDIRMAN KEBUMEN

Latar Belakang. Perasaan cemas merupakan dampak dari hospitalisasi yang dialami oleh anak usia

prasekolah. Pada umumnya reaksi anak terhadap sakit adalah kecemasan karena perpisahan, rasa

kehilangan, perlukaan tubuh dan rasa nyeri. Sering kali persepsi anak terhadap hospitalisasi dianggap

sebagai hukuman, dan mereka merasa malu sehingga menimbulkan reaksi agresif, marah berontak.

Akhirnya mereka tidak kooperatif dengan perawat. Salah satu intervensi keperawatan untuk

mengurangi kecemasan pada anak hospitalisasi yaitu terapi bermain.

  

Tujuan. Menggambarkan asuhan keperawatan dengan pemberian terapi bermain menghias botol untuk

mengurangi kecemasan pada anak usia prasekolah di rumah sakit RSUD Dr.Soedirman Kebumen.

Metode. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Subyeknya

adalah pasien anak usia prasekolah yang di rawat di ruang melati RSUD dr. Soedirman Kebumen

dengan satu pasien. Mengukur kecemasan dengan menggunakan kuisioner yang di buat oleh peneliti

sebelumnya dari 30 pertanyaan dan di isi oleh peneliti dengan tanda centang untuk nomor 1-26 bila

jawaban ya nilai satu, tidak nilai nol sedangkan untuk nomor 27-30 sebaliknya.

  

Hasil. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh peneliti di dapatkan hasil sebelum dilakukan terapi

bermain di dapatkan skor 20 (66,6%) dengan hasil kecemasan sedang dan sesudah di lakukan terapi

bermain mendapatkan skor 8 (26,6%) dengan hasil kecemasan ringan.

  

Pembahasan. Terapi bermain dapat mengurangi kecemasan pada anak usia prasekolah yang

mengalami hospitalisasi.

Kesimpulan. Terapi bermain dapat membantu menurunkan kecemasan pada anak yang sedang

menjalani hospitalisasi di RSUD Dr. Soedirman Kebumen.

  Kata kunci. Terapibermain, kecemasan, anak prasekolah, hospitalisasi 1) Mahasiswa 2) Pembimbing

  Program of Nursing Department Muhammadiyah Health Science Institute of Gombong July, 2017 Tutut Wijayanti1), Nurlaila2)

  

ABSTRACT

THE APLICATION OF PLAYING THERAPY BY DECORATING BOTTLE TO REDUCE

THE ANXIETY OF PRESCHOOLERS IN JASMINE WARD OFDr. SOEDIRMAN

HOSPITAL OF KEBUMEN

  

Background: Anxiety is the impact of hospitalization happens to preschoolers. Children generally

have reaction on their sickness, such as anxiety being away from family, being lost, their wound, and

pain. Children often consider hospitalization as a punishment, and they feel embarrassed causing

aggressive and angry reactions. At last, they are not cooperative with nurses. Playing therapy is one of

the nursinginterventions to reduce their anxiety in the hospitalization.

  

Objetive: Describing nursing care for preschoolers with playing therapy by decorating bottle to reduce

their anxiety in Dr Soedirman hospital of Kebumen.

Method: Researchers used descriptif method with a cave study approach. The subject are patient of

preschool agrd children in care in the jasmine hospital dr. Soedirman Kebumen with or patient.

  

Measuring anxiety using a questionnaire made by the original researcher with a check mark for the

number 1-26 if the answer is yes in the value 1 and not in the value 0 while for the number 27-30 vice

versa.

  

Result: This result of research in the lakukan by researchers in getting the results before the play

therapy in get score 20 (66,6%) with the results of moderate anxiety and after doingplay therapy get a

score of 8 (26,6) with the results of mild anxiety.

  Diascssion: Playing therapy can decrease preschool children’s anxiety during their hospitalization.

Conclusion: Playing therapy can decrease the anxiety of preschoolers having hospitalization in Dr

Soedirman hospital Kebumen.

  Keywords: Playing therapy, anxiety, preschoolers, hospitalization.

  1) Student 2) LLecturer

  DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i HALAMAN ORISINALITAS ......................................................................... ii HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. iii HALAMAN PERSETUJUAN PENGUJI........................................................ iv KATA PENGANTAR ..................................................................................... v ABSTRAK ....................................................................................................... vi ABSTRAC ....................................................................................................... vii DAFTAR ISI .................................................................................................... viii DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... ix

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang .......................................................................................... 1 B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 2 C. Tujuan ....................................................................................................... 2 D. Manfaat ..................................................................................................... 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka ....................................................................................... 4

  1. Kecemasan ............................................................................................ 4

  2.Terapi bermain ....................................................................................... 9

  3. Menghias botol ..................................................................................... 14

  B. Kerangka konsep ....................................................................................... 16

  BAB III METODE STUDI KASUS A. Desain Studi Kasus ................................................................................... 17 B. Fokus Studi Kasus ..................................................................................... 17 C. Fokus Studi Kasus ..................................................................................... 18 D. Definisi Operasional ................................................................................. 18 E. Instrumen Studi Kasus .............................................................................. 20 F. Metode Pengumpulan Data ....................................................................... 21 G. Lokasi dan Waktu Studi Kasus ................................................................. 23 I. Etika Studi Kasus ...................................................................................... 23 BAB IV HASIL STUDI KASUS DAN PEMBAHASAN A. Hasil ......................................................................................................... 24 B. Pembahasan ............................................................................................... 25 C. Keterbatasan Studi Kasus ......................................................................... 27 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ............................................................................................... 28 B. Saran .......................................................................................................... 28 DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 30

  DAFTAR LAMPIRAN Lampiran Halaman

  Lampiran 1. Jadwal Kegiatan Lampiran 2. Informed Consen Lampiran 3. Bukti proses bimbingan Lampiran 4. Kuisioner mengukur kecemasan Lampiran 5. SOP Lampiran 6. PPT Lampiran 7. DDST Lampiran 8. Asuhan Keperawatan Lampiran 9. Jurnal

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak merupakan bagian dari keluarga dan masyarakat. Anak yang sakit dapat

  menimbulkan suatu stres bagi anak itu sendiri maupun keluarga. Hospitalisasi merupakan suatu proses karena suatu alasan yang berencana atau darurat, mengharuskan anak harus tinggal di rumah sakit, menjalani terapi dan perawatan sampai pemulangan kembali ke rumah. Rumah sakit (RS) merupakan salah satu penyedia layanan di sediakan oleh dokter, perawat dan tenaga ahli kesehatan lainya yang berfungsi memberikan pelayanan kesehatan lengkap terhadap masyarakat ( Setiawan, 2014 ).

  Dampak dari hospitalisasi pada anak usia prasekolah dapat menyebabkan kecemasan pada anak. Adapun kecemasan pada anak khususnya pada anak usia prasekolah pada saat sakit / rawat inap, merupakan salah satu bentuk gangguan yaitu tidak terpenuhinya kebutuhan emosional. Hal ini perlu penanganan sedini mungkin, dampak dari keterlambatan penanganan kecemasan anak akan menolak perawat yang penuh dengan perhatian maka akan mempercepat proses penyembuhan ( Nursalam , 2009 ).

  Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menurunkan kecemasan adalah perawatan dan pengobatan, kondisi saat ini perawat yang terapeutik dan sikap melalui kegiatan terapi bermain. Bermain memungkinkan anak mendapatkan pengalaman hidup yang nyata serta menemukan kekuatan dan kelemahanya sendiri karena bermain dapat di lakukan oleh anak yang sakit dan sehat ( Apriani,dkk 2013). Bermain merupakan media penting dalam proses berfikir, yang berperan dalam perkembangan kognitif merupakan pengalaman untukmemperkaya pemikiran anak

  2

  selain itu juga melalui bermain anak mendapat banyak manfaat yang dapat menunjang perkembangan anak ( Triharso, 2013).

  Berdasarkan pengamatan dari penelit pada tanggal 15 April 2012 terhadap 10 pasien anak usia prasekolah yang menjalani perawatan, 1 anak koperatif pada petugas dan tidak mengalami kecemasan, 6 bereaksi dengan menangi, menolak perhatian dan ketakutan berlebihan, 3 anak tampak kehilangan minat terhadap aktifitas serta makan serta tidur berlebihan. Reaksi tersebut di mungkinkan karena adanya kecemasan anak sebagai dampak hospitalisasi. Setelah di lakukan terapi bermain bercerita, sejumlah 6 anak menunjukan perilaku tenang dan lebih koperatif terhadap petugas, meskipun tetap menangis saat di lakukan tindakan intensif ( Lili, 2012 ).

  Berdasarkan uraian di atas masih banyak yang menunjukan rasa takut, menolak perhatian dan tidak koperatif,oleh karena itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang penerapan terapi bermain menghias botol untuk mengurangi kecemasan. Terdapat beberapa alasan mengapa peneliti memilih terapi bermain karena peneliti ingin meningkatkan kreatifitas anak, mengajarkan pemanfaatan barang bekas bias menjadi barang yang bermanfaat dan permainan ini bias mengurangi rasa bosan yang di rasakan anak, sehingga emosi negative pada diri dapat di minimalisirkan.

  B.

  Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang rumusan masalah tersebut dapat di buat rumusan masalah yaitu: Bagaimanakan asuhan keperawatan terapi bermain menghias botol dapat mengurangi kecemasan pada anak .

  C.

  Tujuan Penelitian 1.

  Tujuan Umum

  3

  Menggambarkan asuhan keperawatan dengan pemberian terapi bermain menghias botol untuk mengurangi kecemasan pada anak usia prasekolah di rumah saki RSUD Dr.Soedirman Kebumen.

  a) Mengetahui tingkat kecemasan anak usia prasekolah sebelum di berikan terapi bermain metode menghias botol.

  b) Mengetahui tingkat kecemasan usia prasekolah anak sesudah di berikan terapi bermain metode menghias botol.

  D.

  Manfaat Penelitian Karya tulis ini, di harapkan memberikan manfaat bagi : 1)

  Masyarakat Meingkatkan pengetahuan masyarakat dalam mengurangi kecemasan pada anak melalui terapi bermain.

  2) Bag Pengembangan Ilmu Teknologi

  Menambah keluasan ilmu dan teknologi terhadap bidang keperawatan dalam mengurangi kecemasan pada anak melalui terapi bermain. 3)

  Penulis Memperoleh pengalaman dalam mengimplementasikan prosedur terapi bermain pada asuhan keperawatan pasien yang mengalami kecemasan. Apriani, dkk. (2013 ).JurnalKeperawatanSoedirman. Volume 8.PSIK STIK Jendral Ahmad YaniCimahi. Elfira.E. (2011). Pengaruh Terapi Bermain Dengan Tehnik Bercerita Terhadap

  Kecemasan Akibat Hospitalisasi Pada Anak PraSekolah Di Ruang Perawatan Anak Di Rsup H. Adam Malik Medan . Skripsi.

  Gloria M, dkk( 2015). Nursing Intervention Clasification( NIC). moco media. Gordon, dkk (2010).Child and parental survery about pre hospitalization informationpronvision. Child care, healhh and de velopment.

  Hawari, dkk( 2008). Manaajeman stress, cemasdandeprsi. Jakarta :Balaipenerbit FKUI , Jakarta. Ikbal, F. (2014).Pengaruh Terapi Bermain Lilin Terhadap Penurunan Tingkat

  Kecemasan Pada Anak Usia Prasekolah Yang Mengalami Hospitalisasi Di Rsud Dr. Soedarso Pontianak. Skripsi.

  Lili, ( 2012). Penerapan Terapi Bermain Bercerita untuk Mengurangi Hospitalisasi.

  Gombong. Norton.dkk (2012).The health-careenvirontment through the eyes Of a chil-Does it soothe or provoke anxiety. Internatioaljurnal of nursing practice.

  Notoatmojo.(2010). Metodologi Penelitian Kesehatan.Rineka Cipta: Jagarta. Nursalam (2009).Asuhan Keperawatan Bayi dan Anak, Jakarta :Salemba Pena, (2011). The experience of hospitalized children regarding their ineraction with nursing ptofesinonalsenfermagem original article.

  Setiawan, dkk.( 2014). Keperwatan Anak & tumbuh kembang ( Pengkajian dan pengukuran) . Yogyakarta: NuhaMedik. Stuart, Gail W (2011). BukuSakuKeperawatanJiwa. Jakarta : EGC Suliswati, dkk (2009).KonsepDasarKeperawatanJiwa.Jakarta : EGC.

  Supartini, Y. (2012). Konsep dasa rkeperawatan anak.Jakarta: EGC. Sujono R. (2009). Asuhan keperawatan pada anak.Yogyakarta.GrahaIlmu. T. Heater herdman, dkk( 2015).Diagnosakeperawatandefisidanklasifikasi 2015- 2017. egc.

  Triharso, dkk. (2013). Permainan Kreatif dan Edukatif Untuk Anak Usia Dini.

  Jakarta.Utami, dkk, (2010).Upaya Peningkatan Kreativitas Anak Melalui Alat Permainan Edukatif Dari Botol Plastik Bekas : UMS. WIDYA (2014).Dampak Hospitalisasi Terhadap Perkembangan Anak.Binawan Wong,dkk (2009).Buku Ajar KeperawatanPediatrik, Volume 2. Jakarta : EGC.

  LAMPIRAN JADWAL KEGIATAN TERAPI BERMAIN NAMA : RUANG :

  NO TANGGAL / JAM JENIS KEGIATZN

  1

  8 Juli 2017

  09.00 Teraapi bermain menghias botol bentuk kotaak pensil

  2

  9 Juli 201117 O9.00

  Terapi bermain menghias botol bentuk kuraaa-kura

  

LAMPIRAN

  

INFOM CONSENT

(Persetujuan Menjadi Partisipan)

  Saya yang bertanda tangaan di bawah ini menyatakan bahwa saya telah mendapatkan penjelasan secara rinci dan telah mengerti mengenai penerapan yang akan di lakukan oleh Tutut Wijayanti dengan judul

  ”Penerapan Terapi Bermain

Menghias Botol Pada Anak Usia Prasekolah Di Ruang Melati RSUD dr.

Soedirman Kebumen’’

  Saya memutuskan setuju untuk ikut berpartisipasi pada studi kasus ini secara sukarelaa tanpa paksaan. Bila selama studi kakus ini saya menginginkan mengundurkan diri, maka saya dapat mengundurkan diri sewaktu-waktu tanpa sanksi apapun.

  Kebumen , 7 Juli 20117

  Sakssi Yang Memberikan Persetujuan (……………………..………..) (………………………………..)

  Peneliti (……………………..………..)

  Identitas Responden 1. :

  Nama responden 2. :

  Alamat B. Tingkat Kecemasan Usia Prasekolah

  PRE PRE POST POST NO RESPON TERHADAP KECEMASAN TES TES TES TES YA TDK YA TDK

  Dampak perpisahan/ sepetation

  1 Anak menangi/ merengek saat di tinggal oleh orang tua atau orang biasa menunggui di rumah sakit.

  2 Anak rewel minta pulang

  3 Menolak perhatian dari petugas atau dari orang yang tidak di kenal.

  Kehilangan control dan tingkat koperatif

  4 Saat di lakukan pemeriksaan dokter dan tindakan keperawatan reaksi anak

  5 Menolak,

  6 Menepiskan tangan

  7 Memalingkan muka/ menbekakangi

  8 Meghindar dengan menarik tangan/ kaki

  9 Memalingkan muka/ membelalangi pemeriksa

  10 Melawan dengan kata-kata,missal tidak mau, suster, dokter nakal, pergi!

  11 Melawan dengan tindakan fisik: mengiggit/ mendorong

  Pembahasan aktifitas

  12 Anak tampak takut menggerakan tangan dan kaki yang terpasang infuse

  13 Tampak bosan dan selalu ingin keluar kamar

  14 Selalu memerlukan bantuan orang tua dalam melakukan aktifitas ringan di tempat tidur

  Ketakutan terhadap perlakuan nyri

  15 Anak menolak setiap kali di lakukan tindakan invasi ( pebgambilan sampel darah, pemasangan jarum infuse, ganti balut)

  16 Anak berusaha mencabut selang ifuse/ selang O2 yang terpasang di tubuhnya

  Respon fisiologis terhadap kecemasan

  17 Keluar keringat dingin

  18 Berdebar-debar, frekuensi nafas meningkat

  19 Kaki dan tangan bergetar

  20 Mimik/ ekspresi muka: alis terangkat

  21 Mulut terkatup rapat

  Perubahan pola makan, tidur dan eliminasi

  22 Tidak menunjukan minat terhadap makan : menolak makan/ tidak menghabiskan makanan

  23 Sering bergerak dan berubah posisi saat tidur

  24 Mengompol

  Respon psikologis terhadap kecemasan

  25 Tidak menunjukan minat terhadap aktifitas: banyaaak diaam dan tidur di siang hari

  26 Tampak melamun dan pandangan mata nanar, sering menangis ,rewel, merengek tanpa sebab yang jelas

  27 Tidak mau menjawab atau memperhatikan kontak mata saat di ajak bicara perawat

  Kemunduran kemampuan kognitif( kognitif, motorik, verbal)

  28 Mampu menghitung jumlah jari atau mainan 1-10 Mampu melakukan aktifitas sebelumnya sudah di kuasai dengan bail, missal: duduk, makan , minum.

  29 Mampu menyebutkan nama dan angota keluarga

  30 Mampu mengungkapkan keinginan secara spesifik, missal: harus lapar ingin Keterangan:

Cheklis obsevasi respon respon kecemasan dari 30 item jawaban “ya” bernilai 1 dan“tidak”bernilai 0. Skor total pada semua item pertanyaan jawaban adalah 0-30

  Kategori kecemasan: 0 - 10: ringan 11-20: sedaang 21-30: berat

  PENGERTIAN Terapi bermain dengan cara menghias botol TUJUAN 1.

  Mencuci tangan 2. Menjaga privasi pasien 3. Mengatur posisi pasien senyaman mungkin 4. Mendekatkan peralatan yang akan di gunakan 5. Menjelaskan alat-alat yang di gunakan 6. Menjelaskan susunan alat permainan yang di buat 7. Mempraktekan cara membuat mainan.

  d.

  Lalu siapkan alas dengan menggunakan potongan kardus dan lalu bungkus kain flanel.

  c.

  Kemudian bungkus dengan kain flanel yang sudah disiapkan sampai botol tertutup kain flanel semua.

  b.

  Botol-botol yang sudah di siapkan di gunting ujungnya dan di ratakan sampai rapih.

  a.

  4. Berikan informasi umum kepada penderita dan keuarga tentang tindakan , tujuan tindakan yang akan di lakukan. Tahap Kerja 1.

  Mengurangi kecemasan 2. Mengoptimalkan tingkat perkembangan anak

  Memberikan salam dan sapa nama pasien 2. Sapa penderita atau keluarga dengan ramah dan perkenalkan diri anda, seta tanyakan keadaanya.

  Tahap Orientasi 1.

  Mencuci tangan 2. Menyiapkan alat

  PROSEDUR PELAKSANAAN Tahap Prainteraksi 1.

  Hand scrap 2. Botol plastik 3. Lem 4. Potongan kardus 5. Gunting 6. Kain flanel 7. Hiasan, dll

  PERALATAN 1.

  Pasien yang mengalami kecemasan PETUGAS Perawat

  KEBIJAKAN 1.

  Tempelkan botol yang sudah di bungkus dengan kain flanel di atas kardus yang sudah di bungkus kain flanel.

  e.

  Lalu hias botol yang sudah di tempel dikardus dengan berbagai macam hiasan sesuai dengan hiasan yang sudah di sediakan seperti huruf yang di susun menjadi nama anak.

  8. Menyuruh pasien untuk membuat mainan sendiri yang sudah di ajarkan

  Tahap Terminasi 1. melakukan evaluasi tindakan menjelaskan kepada pasien dan keluarga bahwa terapi bermain telah selesai dan menanyakan kepada pasien mengenai terapi bermain apakah menyenangkan atau tidak 2. Berpamitan dengan pasien dan keluarga.

  3. Merapihkan alat.

  4. Mencuci tangan.

  5. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan.

  6. Mengucapkan salam.

Dokumen yang terkait

PENGARUH TERAPI BERMAIN PLASTISIN TERHADAP PENURUNAN KECEMASAN AKIBAT HOSPITALISASI PADA ANAK USIA PRASEKOLAH (3-6 TAHUN) - STIKES Insan Cendekia Medika Repository

0 0 7

PENGARUH TERAPI BERMAIN MEWARNAI GAMBAR TERHADAP TINGKAT KECEMASAN ANAK USIA PRASEKOLAH YANG DIHOSPITALISASI DI RSKIA PKU MUHAMMADIYAH KOTAGEDE YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - PENGARUH TERAPI BERMAIN MEWARNAI GAMBAR TERHADAP TINGKAT KECEMASAN ANAK USIA PRAS

0 7 11

HUBUNGAN USIA DENGAN KEPATUHAN DIET PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK DI RUANG HEMODIALISA RSUD dr. SOEDIRMAN KEBUMEN - Elib Repository

0 0 43

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAKSANAAN TERAPI BERMAIN DI RUANG ANAK RSUD DR. SOEDIRMAN KEBUMEN DAN RS PKU MUHAMMADIYAH GOMBONG - Elib Repository

0 1 85

HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL PERAWAT DENGAN MEKANISME KOPING KELUARGA PASIEN THALASSEMIA DI BANGSAL MELATI RSUD DR. SOEDIRMAN KEBUMEN - Elib Repository

0 0 45

HUBUNGAN MANAJEMEN STRES DENGAN TINGKAT STRES PADA KELUARGA PASIEN TALASEMIA DI RUANG MELATI RSUD DR. SOEDIRMAN KEBUMEN - Elib Repository

0 3 44

HUBUNGAN ANTARA KEPATUHAN MENJALANI TERAPI HEMODIALISA DENGAN KUALITAS HIDUP PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK DI RUANG HEMODIALISA RSUD DR. SOEDIRMAN KEBUMEN - Elib Repository

0 0 44

PENERAPAN KOMBINASI TERAPI RELAKSASI NAFAS DALAM DAN TERAPI MUSIK PADA KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI BPH DI RUANG TERATAI RSUD DR.SOEDIRMAN KEBUMEN - Elib Repository

0 0 105

ANALISIS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI PADA KLIEN PERSALINAN NORMAL KALA I FASE AKTIF DI RUANG VK RSUD dr. SOEDIRMAN KEBUMEN - Elib Repository

0 1 45

ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGENASI PADA Ny.W DI RUANG TERATE RSUD Dr. SOEDIRMAN KEBUMEN - Elib Repository

0 0 44