ANALISIS PENGARUH PERSEPSI KARYAWAN TENTANG GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN Studi Kasus di CENTRO BILLIARD DAN LOUNGE Skripsi DiAjukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen

  

ANALISIS PENGARUH PERSEPSI KARYAWAN

TENTANG GAYA KEPEMIMPINAN

TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN

Studi Kasus di CENTRO BILLIARD DAN LOUNGE

Skripsi

  

DiAjukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

oleh:

  

Ag. Priyono

NIM: 012214140

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DARMA

YOGYAKARTA

  

ANALISIS PENGARUH PERSEPSI KARYAWAN

TENTANG GAYA KEPEMIMPINAN

TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN

Studi Kasus di CENTRO BILLIARD DAN LOUNGE

Skripsi

  

DiAjukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

oleh:

  

Ag. Priyono

NIM: 012214140

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DARMA

YOGYAKARTA

  31 Oktober 2007

  31 Oktober 2007

  31 Oktober 2007

  

Hasil Permenungan Dari Sekian Banyak

Orang Yang Memberikan Perhatian

“Hidup bukan untuk disesali tetapi

harus diisi, bukan untuk berdiam diri” “Hanya orang yang percaya saja yang dapat berjuang untuk hidup yang lebih baik” “Pikiran kita luas, tapi hanya beberapa yang bisa kita lakukan dan harus segera diputuskan” “Berkemaslah, dunia menanti anda”

  

PERSEMBAHAN

  Skripsi ini kupersembahkan untuk Bapa Putra dan Roh Kudus di Surga yang telah membuka pikiranku

  Orang Tuaku dan segenap keluargaku yang memberi semangat Istri yang setia mendampingiku dengan penuh Cinta

  Teman-temanku Diriku sendiri

  

ABSTRAK

ANALISIS PENGARUH PERSEPSI KARYAWAN

TENTANG GAYA KEPEMIMPINAN

TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN

(Studi Kasus pada CENTRO BILLIARD DAN LOUNGE Yogyakarta)

Ag. Priyono

  

Universitas Sanata Darma

Yogyakarta

2007

  Penelitian ini meneliti tentang analisis pengaruh persepsi karyawan tentang gaya kepemimpinan terhadap semangat kerja karyawan CENTRO BILLIARD DAN

  LOUNGE

  Yogyakarta. Tujuan dari penelitian ini untuk (1) mengetahui gaya kepemimpinan apa yang diterapkan perusahaan, (2) mengetahui apakah ada pengaruh gaya kepemimpinan terhadap semangat kerja karyawan CENTRO BILLIARD DAN LOUNGE.

  Subjek dalam penelitian adalah seluruh karyawan CENTRO BILLIARD DAN

  LOUNGE

  Yogyakarta. Objek penelitian adalah gaya kepemimpinan dan semangat kerja. Teknik analisis data dalam penelitian ini (1) analisis gaya kepemimpinan menurut University Lowa dan semangat kerja menurut Nitisemito. (2) guna mengetahui apakah ada pengaruh gaya kepemimpinan terhadap semangat kerja menggunakan uji regresi, dengan menggunakan analisis regresi sederhana dan Uji t.

  Berdasarkan hasil analisis menyatakan bahwa: (1) Gaya kepemimpinan yang digunakan perusahaan adalah gaya kepemimpinan laissez faire dan semangat kerja karyawan mempunyai semangat kerja sangat tinggi. (2) Sedangkan besar pengaruh diketahui bahwa: Gaya kepemimpinan tidak berpengaruh terhadap semangat kerja.

  

ABSTRACT

ANALYSIS ON THE EFFECTS OF THE WORKERS’ PERCEPTION

ON THE LEADERSHIP STYLE

TOWARD THEIR WORKING MOTIVATION

  

(Case Study at CENTRO BILLIARD AND LOUNGE Yogyakarta)

Ag. Priyono

Sanata Dharma University

Yogyakarta

  

2007

  The research was an analysis on the effect of the workers’ perception on the leadership style toward the working spirit of CENTRO BILLIARD AND LOUNGE workers, Yogyakarta. The research aimed to (1) find out the leadership style that the company had applied, and (2) find out if there was any effect of the leadership style toward the working spirit of CENTRO BILLIARD AND LOUNGE workers.

  The research subjects were the workers of CENTRO BILLIARD AND LOUNGE, Yogyakarta. The research objects were the leadership style and working spirit.

  Data analysis techniques that were chosen for the research were (1) the analysis of leadership style according to University Lowa and working spirit by Nitisemito. (2) In addition, the research employed regression testing in order to identify if there was any effect of the leadership style toward the workers’ working spirit, that was through simple regression analysis and t Test.

  It was found out from the research that 1) the leadership style that the company had applied was laissez faire, and the workers’ working spirit was very high. (2) Concerning the effect, it was found out that the leadership style did not significantly effect on the workers’ working spirit

KATA PENGANTAR

  Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Bapa di Sorga, yang telah mengutus Roh KudusNya untuk memberikan bantuan, sehingga penulisan skripsi ini dapat terselesaikan.

  Penyusunan skripsi ini bertujuan untuk melengkapi salah satu sarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  Dalam penyusunan skripsi ini telah melibatkan banyak pihak yang telah membantu penulis berupa tenaga, pikiran, waktu maupun dorongan moral. Maka dalam kesempatan ini penulis menyampaika terimakasih kepada:

  1. Segenap keluarga Besar Bapak Sumardi (orang tua) dan keluarga Ibu Sumarni (mertua) dan Istri serta anakku yang tercinta, yang selalu setia mendampingi, memotivasi, memberi material, tenaga pikiran guna mendukung penyelesaian gelar Sarjana.

  2. Drs. Alex Kahu Lantum., M.S., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, sekaligus Dosen pembimbing II sebelum penulis merubah judul penelitian.

  3. A. Yudi Yuniarto., S.E., M.B.A., selaku Wakil Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta , sekaligus Dosen pembimbing I sebelum dan sesudah penulis merubah judul. Atas bimbingan, pengarahan, dorongan dan

  4. Drs. Hendra Poerwanto,G., M.Si., selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, sekaligus dosen pembimbing II setelah penulis merubah judul. Atas bimbingan, pengarahan, dorongan dan koreksi sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

  5. Seluruh Dosen Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, yang telah memberikan pengetahuan kepada penulis.

  Semoga kebaikan dan ketulusan Bapak/Ibu/Rekan-rekan mendapat balasan yang berlimpah dari Tuhan Yang Maha Esa.

  Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan skripsi ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman penulis. Oleh karena itu kritik dan saran sangat penulis harapkan dari semua pihak.

  Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

  Penulis (Ag. Priyono)

  Penulis

DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL…………………………………………………… i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING……………………….. ii HALAMAN PENGESAHAN…………………………………………. iii HALAMAN PERMENUNGAN ………………………………………. iv ABSTRAK……………………………………………………………… vi ABSTRACT……………………………………………………………. vii KATA PENGANTAR…………………………………………………. viii PERNYATAAN KEASLIAN KARYA………………………………… x DAFTAR ISI……………………………………………………………. xi DAFTAR TABEL……………………………………………………… xiv DAFTAR GAMBAR…………………………………………………... xv DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………… xvi

  BAB I PENDAHULUAN………………………………………………

  1 A. Latar Belakang Masalah……………………………………

  1 B. Perumusan Masalah………………………………………..

  3 C. Pembatasan Masalah………………………………………..

  3 D. Tujuan Penelitian…………………………………………..

  3 BAB II LANDASAN TEORI…………………………………………..

  6 A. Kepemimpinan………………………………………………

  6 B. Semangat Kerja……………………………………………..

  15 C. Persepsi ……………………………………………………..

  19 D. Review Penelitian Terdahulu………………………………..

  22 E. Hipotesis…………………………………………………….

  24 A. Jenis Penelitian………………………………………………

  25 B. Tempat dan Waktu Penelitian………………………………..

  25 C. Variabel Penelitian…………………………………………… 25

  D. Subjek dan Objek Penelitian………………………………….. 26

  E. Data dan Sumber Data………………………………………… 27

  F. Populasi………….…………………………………………… 27

  G. Metode Pengumpulan Data…………………………………… 28

  H. Teknik Pengujian Kuesioner…………………………………. 29

  I. Teknik Analisis Data…………………………………………. 30 BAB IV PERUSAHAAN………………………………………………...

  38 A. Gambaran Umum…………………………………………….. 38

  B. Visi …………………………………………………………… 40

  C. Misi…………………………………………………………… 40

  F. Kegiatan Perusahaan…………………………………………. 42

  G. Struktur Organisasi…………………………………………… 43 H. Tugas dan Wewenang………………………………………..

  45 I. Status Karyawan……………………………………………

  46 J. Tata Tertip………………………………………………….

  48 BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN…………………………..

  49 B. Analisis Data………………………………………………..

  50 C. Pembahasan…………………………………………………

  59 BAB VI KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN…………

  60 A. Kesimpulan …………………………………………………

  60 B. Saran …………………………………………………………

  60 C. Keterbatasan Penelitian………………………………………

  61 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kategori Gaya Kepemimpinan…………………………… 32Tabel 3.2 Kategori Semangat Kerja………………………………… 34Tabel 5.1 Kuantifikasi Data Gaya Kepemimpinan…………………. 52Tabel 5.2 Kuantifikasi Data Semangat Kerja……………………….. 54Tabel 5.4 Hasil Perhitungan Koefisien Determinasi………………… 58

  DAFTAR GAMBAR Gambar

  3.1 Kurve Pengujian test

  t

  …………………….. 37

Gambar 4.1 Struktur Organisasi……………………………….

  44 Gambar

  5.1 Kurve Hasil Pengujian test

  t ……………….

  57 DAFTAR LAMPIRAN Pedoman Wawancara………………………………………………….. -1- Kuesioner ……………………………………………………………... -2- Table X (Gaya Kepemimpinan)………………………………………. -6- Table Y (Semangat Kerja)…………………………………………….. -7- Table Uji Validitas……………………………………………………... -9- Table uji statistik dengan program SPSS 12………………………….. -10-

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sumber Daya Manusia (SDM) di dalam perusahaan merupakan salah satu

  peranan yang sangat penting. Manusia sebagai alat yang digunakan untuk teknologi tidak akan ada dan tidak akan berjalan sebagai mana semestinya.

  Dilihat dari ketenagakerjaan, dalam pencapaian kualitas sumber daya manusia maka program-program didalamnya mengacu pada perkembangan SDM yang berkualitas, sehingga hasil kerjanya juga mempunyai kualitas yang baik pula. Maju mundurnya kualitas SDM dalam perusahaan juga tidak lepas dari pengaruh gaya kepemimpinan yang dimiliki oleh manajer dalam memimpin karyawannya.

  Peran dan pengaruh para manajer perlu disadari seberapa besar, maka perlu pemilik perusahaan berpikir secara serius mengenai siapa orang yang tepat untuk ditempatkan menjadi manajer yang mempunyai nilai-nilai serta gaya kepemimpinan yang mampu memajukan SDM yang dimiliki perusahaan guna penentuan keputusan-keputusan yang akan dibuatnya. Apabila gaya kepemimpinan yang digunakan manajer tidak sesuai dengan situasi yang ada, maka dapat berpengaruh pada semangat kerja karyawan akan berkurang. Dan

  2 Karyawan akan bekerja secara optimal apabila ada semangat kerja yang kuat baik dari dalam diri maupun dari luar dirinya. Kepemimpinan yang tepat untuk karyawan diperusahaan tertentu dan dalam situasi yang berbeda tidak muncul begitu saja, namun ada faktor yang harus dipenuhi yaitu harus ada pemimpin, orang yang dipimpin dan situasi (T.H.Handono 1999: 303). Ketiga faktor tersebut jika saling berinteraksi akan mewujudkan sesuatu yang sangat

  Kegagalan seorang karyawan belum tentu disebabkan oleh ketidakmampuan seorang karyawan, mungkin juga karena ketidaksesuaian dengan gaya kepemimpinan yang diterapkan seorang manajer dimana karyawan bekerja. Hal itu mengakibatkan pada kualitas kerja karyawan. Hal semacam inilah yang sering menyebabkan semangat kerja karyawan menurun sehingga kerja mereka menjadi bermalasan-malasan. Bahkan mereka akan melakukan demonstrasi jika keinginan tidak dipenuhi. Sebaliknya, jika keinginan karyawan dipenuhi dengan perjanjian tertentu, maka semangat kerja karyawan tentu akan sangat optimal.

  Oleh karena pentingnya kepemimpinan, semangat, dan hasil yang diharapkan perusahaan, maka penulis mencoba berkonsentrasi pada penulisan skripsi dengan judul Analisis Pengaruh Persepsi Karyawan Tentang Gaya

  Kepemimpinan Manajer Terhadap Semangat Kerja Karyawan

  studi kasus pada

  B. Permasalahan

  Masalah yang akan diteliti oleh penulis adalah hal-hal yang berhubungan dengan gaya kepemimpinan dan semangat kerja, maka penulis merumuskan:

  1. Menurut persepsi karyawan, gaya kepemimpinan seperti apa yang diterapkan manajer CENTRO BILLIARD DAN LOUNGE?

  2. Bagaimana pengaruh antara persepsi karyawan dengan gaya kepemimpinan

  C. Batasan Masalah

  Penulis membatasi permasalahan ini pada:

  1. Gaya kepemimpinan manajer yang diteliti adalah manajer operasional CENTRO BILLIARD DAN LOUNGE. Dalam penelitian ini hanya dibatasi pada tiga gaya kepemimpinan, apakah termasuk dalam gaya kepemimpinan Otokratis, Demokratis, dan Laissez faire.

  2. Semangat kerja yang diteliti adalah semangat kerja semua karyawan di CENTRO BILLIARD DAN LOUNGE.

  D. Tujuan Penelitian

  Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah :

  1. Untuk mengetahui gaya kepemimpinan yang diterapkan manajer bagi

  3

  4

  2. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh antara gaya kepemimpinan terhadap semangat kerja karyawan.

E. Manfaat Penelitian

  Penulis berharap agar hasil dari penelitian ini dapat bermanfaat bagi tiga pihak : Hasil dan penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan pertimbangan atau masukan bagi perusahaan. Khususnya bagi manajer dalam membina hubungan antara karyawan dengan manajer.

  2. Bagi Universitas Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan refrensi tambahan untuk penelitian lebih lanjut dan sumbangan kepustakaan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  3. Bagi Penulis Dari hasil penelitian ini, penulis dapat menerapkan teori-teori yang diperoleh selama kuliah, terutama dalam hubungan pengambilan keputusan yang terbaik untuk mengembangkan sumber daya manusia.

  5 F. Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULAN Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, permasalahan, batasan, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II LANDASAN TEORI Bab ini berisi tentang teori-teori tentang pengertian dan macam-macam gaya sebagai dasar dan penuntun penulis dalam melakukan penelitian ini. BAB III METODE PENELITIAN Bab ini berisi tentang jenis penelitian, waktu dan tempat penelitian, variabel

  penelitian, subjek dan objek penelitian, data dan sumber data, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, pengujian kuesioner, dan teknik analisis data.

  BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Bab ini berisi tentang sejarah perusahaan, struktur organisasi, personalia dan pemasaran. BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Bab ini berisi tentang pembahasan dan permasalahan serta melakukan pengujian data dan alat analisisnya. BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran-saran yang berguna bagi perusahaan,

BAB II LANDASAN TEORI A. Kepemimpinan

  1. Pengertian Kepemimpinan Keberhasilan pengelolaan organisasi sangat ditentukan oleh kegiatan pemimpin perlu memperhatikan pentingnya teknik memimpin yang tepat untuk dapat memelihara prestasi dan kepuasan kerja serta memberikan dorongan (semangat kerja) kepada karyawan agar dapat menjalankan tugas dengan tujuan yang telah direncanakan.

  Seorang pemimpin mempunyai pengaruh besar terhadap suatu organisasi atau perusahaan supaya dapat berjalan sesuai yang diharapkan.

  Pemimpin menjadi tulang punggung perusahaan dan penentu roda perusahaan.

  Dibawah ini definisi kepemimpinan menurut tiga tokoh, antara lain:

  a. Menurut J.K. Herpill dan Coons A.E. (Sutarto, 1986:14) Kepemimpinan adalah perilaku individu apabila dia mengarahkan kegiatan-kegiatan kelompok untuk mencapai tujuan bersama.

  b. Menurut James M. Black (Sutarto,1986:15) Kepemimpinan adalah kemampuan yang sanggup menyakinkan orang

  7

  c. Menurut George A. Terry (Darma, 1989: 98) Kepemimpinan adalah aktivitas mempengaruhi orang lain untuk ikut dalam pencapaian tujuan yang telah direncanakan.

  2. Peranan Kepemimpinan Peranan kepemimpinan ditekankan pada deretan tugas-tugas apa yang perlu dilakukan oleh setiap pemimpin dalam hubungannya dengan bawahan atau dengan kata lain Functions Leadership. Dengan demikian penampilan dan peranan seorang pemimpin akan lebih khusus (more specialized) daripada peranan seorang manajer.

  Peranan tersebut sebagai berikut:

  a. Bersikap adil (arbitrating)

  b. Memberikan sugesti (suggesting)

  c. Mendukung tercapainya tujuan (supplying objectives)

  d. Katalisator (catalyzing)

  e. Menciptakan rasa aman (providing secrity)

  f. Sebagai wakil organisasi (respresenting)

  g. Sumber inspirasi (inspiring)

  h. Bersikap menghargai (Praising)

  8

  3. Macam-macam Gaya Kepemimpinan Menurut beberapa tokoh kepemimpinan, ada lima macam gaya kepemimpinan, yaitu : a. Gaya kepemimpinan situasional menurut Paul Hersey dan H. Blanchard

  (Sutarto, 1986: 122). Mereka membagi dalam 4 gaya kepemimpinan, yaitu: a) Tinggi tugas dan rendah hubungan

  b) Pemimpin memberi perintah khusus

  c) Pengawasan dilakukan secara ketat

  d) Pemimpin menerangkan kepada bawahan apa yang harus dikerjakan, bagaimana cara mengerjakan, kapan harus dilaksanakan dan bagaimana pekerjaan itu harus dilakukan. 2) Selling, pemimpin melakukan komunikasi dua arah dengan ciri-ciri:

  a) Tinggi tugas dan tinggi hubungan

  b) Pemimpin menerangkan keputusan

  c) Pemimpin memberikan kesempatan untuk penjelasan 3) Participing, gaya kepemimpinan ini dengan ciri-ciri:

  a) Tinggi hubungan dan rendah tugas

  b) Pemimpin dan bawahan saling memberi gagasan

  9 4) Delegating, gaya kepemimpinan ini dengan ciri –ciri:

  a) Rendah hubungan dan rendah tugas

  b) Pemimpin melimpahkan pembuatan keputusan

  c) Pelaksanaan tugas diberikan kepada bawahan

  b. Gaya kepemimpinan menurut Ronald Lippit dan Ralph K. White, studi 1) Otokratis (Athocratic)

  Gaya kepemimpinan otokratis adalah pimpinan bersikap sebagai penguasa dan yang dipimpin sebagai yang dikuasai, sehingga pimpinan memegang kekuasaan yang mutlak. Ciri kepemimpinan gaya otokrasi ini, antara lain :

  a) Keputusan dan wewenang terpusat pada pemimpin

  b) Kebijaksanaan selalu dibuat oleh pemimpin

  c) Komunikasi berlangsung satu arah dari pimpinan kepada bawahan

  d) Pengawasan terhadap sikap, tingkah laku, perbuatan atau kegiatan para bawahan dilakukan secara ketat e) Tidak ada kesempatan bagi bawahan untuk memberikan saran, pertimbangan atau pendapat.

  f) Lebih banyak kritik daripada pujian

  10 Penerapan gaya otokkratis dapat mendatangkan keuntungan dan kerugian. Keuntungannya adalah kecepatan serta ketegasan dalam pembuatan keputusan dalam bertindak sehingga produktivitas menjadi naik untuk sementara. Sedangkan kerugiannya adalah suasana kaku dan tegang sehingga berakibat ketidakpuasan para karyawan.

  2)

  Demokratis (Democratic) mempengaruhi orang lain agar bersedia bekerja sama untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Hal itu dilakukan dengan cara segala kegiatan yang akan diperlukan, ditentukan bersama-sama antara pimpinan dan bawahan. Ciri kepemimpinan gaya demokratis ini, antara lain: 1) Wewenang pimpinan tidak mutlak 2) Pimpinan bersedia melimpahkan wewenang kepada bawahan 3) Keputusan dibuat bersama antara pimpinan dan bawahan 4) Komunikasi berlangsung timbal balik yang terjadi antara pimpinan dan bawahan maupun antar sesama bawahan 5) Pengawasan terhadap sikap, tingkah laku, perbuatan atau kegiatan para bawahan dilakukan secara wajar 6) Banyak kesempatan bagi bawahan untuk menyampaikan saran,

  11 7) Pimpinan mendorong prestasi sempurna dari bawahan dalam batas kemampuan masing-masing 8) Pujian dan kritikan seimbang 9) Terdapat suasana saling percaya, saling menghormati, dan saling menghargai

  Penerapan kepemimpinan gaya demokrasi dapat mendatangkan memiliki serta terbina moral yang tinggi. Sedangkan kerugiannya adalah keputusan dan tindakan kadang lamban, rasa tanggung jawab kurang, keputusan terkadang bukan keputusan yang baik.

  3)

  Kebebasan (Laissez faire) Kepemimpinan gaya kebebasan adalah kemampuan mempengaruhi orang lain agar bersedia bekerja sama untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan dengan cara segala kegiatan dilakukan lebih banyak diserahkan kepada bawahan.

  Ciri kepemimpinan gaya kebebasan ini, antara lain:

  a) Pimpinan melimpahkan wewenang sepenuhnya kepada karyawan

  b) Keputusan lebih banyak dibuat oleh bawahan

  c) Pimpinan hanya berkomunikasi antara bawahan jika perlu saja

  d) Hampir tidak ada pengawasan terhadap sikap, tingkah laku dan

  12

  f) Peranan pimpinan sangat sedikit dalam kegiatan kelompok

  g) Keputusan pribadi lebih utama dalam kegiatan keputusan perorangan Penerapan kepemimpinan gaya kebebasan dapat mendatangkan keuntungan dan kerugian. Keuntungannya berupa para anggota atau bawahan akan dapat mengembangkan kemampuannya sendiri. menurut selera masing-masing.

  c. Gaya Kepemimpinan Kontingensi Berdasarkan Gaya kepemimpinan kontingensi menurut Fiedler

  (Darma, 1982: 112) terdapat 3 sifat situasi yang dapat mempengaruhi efektifitas gaya kepemimpinan ini, yaitu: 1) Hubungan Pemimpin dengan karyawan

  Hubungan dengan anggota ditunjukkan dengan adanya hubungan pribadi pemimpin dengan anggota kelompok sehingga fungsi pemimpin adalah mempermudah pencapaian tujuan secara kooperatif diantara para pengikutnya, dan pada saat yang sama menyediakan kesempatan bagi pertumbuhan dan perkembangan pribadi mereka.

  13 2) Struktur Tugas

  Struktur tugas ditunjukkan dengan adanya penerapan kader bawahan yang dipersiapkan melaksanakan pekerjaan (struktur tugas) yang berasal dari pimpinan. 3) Kuasa Posisi

  Kuasa posisi ditunjukkan dengan adanya dimilikinya kekuasaan bawahan (hubungan baik), memimpin posisi yang kuat (kuasa posisi), dan dapat mengarahkan pekerjaan yang ditetapkan pemimpin dengan baik (struktur tugas).

  d. Gaya Kepemimpinan Likert Gaya kepemimpinan Likert yang ditunjukkan oleh Likert, (Sutarto, 1989: 91-93).

  1) Exploritive-authoritive Pemimpin yang termasuk sangat otokratik, kepercayaan atasan terhadap bawahan sangat sedikit, dan manajer bersifat paternalistik dan suka mengeksploitasi bawahan. Cara memotivasi bawahan dengan memberikan ketakutan dan hukuman serta membatasi proses pengambilan keputusan.

  14 2) Benevolent-authoritive

  Pemimpin mempunyai sedikit kepercayaan yang terselubung, memotivasi bawahan dengan hadiah dan ketakutan berikut hukuman, memperbolehkan komunikasi ke atas, mendengar pendapat atau ide bawahan, dan memperbolehkan adanya delegasi wewenang dalam proses keputusan.

  Pimpinan membuat keputusan dan memberikan perintah setelah dikonsultasikan dengan bawahan, pemberian penghargaan lebih diutamakan penggunaanya daripada hukuman dalam memotivasi karyawan.

  4) Partisipative group Leadership Pemimpin percaya terhadap bawahan sehingga setiap persoalan selalu ditawarkan kepada bawahan dan pemimpin berniat untuk menggunakan ide bawahan secara konstruktif. Pemimpin mendorong bawahan untuk ikut bertanggungjawab dalam pengambilan keputusan.

  e. Gaya Kepemimpinan Kontinum Tanenbaum dan Schmidt Menurut Tanenbaum dan Schmidt (Sutarto, 1986: 120). Model

  15 1) Kekuatan dalam diri pemimpin

  Kekuatan ini meliputi sistem nilai, kepercayaan terhadap bawahan, pengalaman, latar belakang, kehidupan pribadi, perasaan aman, dan tidak aman. 2) Kekuatan dalam diri bawahan

  Kekuatan ini meliputi kebutuhan dan kebebasan, kebutuhan akan dan pengalaman, serta harapan mereka mengenai keterlibatan dalam pengambilan keputusan. 3) Kekuatan dalam situasi

  Kekuatan ini meliputi suasana organisasi, kelompok kerja khusus, tekanan waktu, dan faktor lingkungan.

B. Semangat Kerja

  Setiap perusahaan akan selalu berusaha agar produktivitas karyawan dapat ditingkatkan. Salah satu hal yang mempengaruhi produktivitas itu adalah semangat kerja karyawan. Semangat kerja antara lain dipengaruhi oleh gaya kepemimpinan..

  1. Definisi Semangat Kerja Semangat kerja adalah melakukan pekerjaan secara giat sehingga

  16 1982: 160). Definisi semangat kerja sebagai suasana yang ditimbulkan oleh sikap para anggota organisasi (Kossen, 1983: 22).

  Dari definisi diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa semangat kerja adalah semangat kerja yang membantu dan mendukung dalam pencapaian tujuan. Suasana yang dimaksud adalah suasana dari dalam maupun dari luar diri orang tersebut dan juga suasana di dalam perusahaan.

  2. Tanda-tanda Menurunnya Semangat Kerja Tanda-tanda turunnya semangat kerja karyawan sangat penting diketahui perusahaan. Perusahaan dengan mengetahui secara pasti tanda-tanda tersebut, maka dapat segera diketahui penyebabnya. Dengan demikian pihak perusahaan dapat melakukan usaha-usaha atau kebijakan-kebijakan yang tepat guna mencegah atau memecahkan masalah yang dihadapai perusahaan.

  Menurut Kossen (Kossen, 1983: 230), tanda-tanda menurunnya semangat kerja itu, antara lain: a. Kemangkiran

  b. Kelambatan

  c. Pergantian karyawan yang tinggi

  d. Mogok dan sabotase

  e. Ketidakbanggan terhadap kerja

  17 Sedangkan menurut Nitisemito (Nitisemito, 1983: 161), tanda-tanda menurunnya semangat kerja itu, antara lain: a. Turunnya produktuvitas

  b. Tingkat absensi yang tinggi

  c. Labour turnover yang tinggi

  d. Tingkat kerusakan yang tinggi

  f. Tuntutan yang sering terjadi

  g. Pemogokan

  3. Indikator Semangat Kerja Menurut Moh As’ad (1982: 27) adanya semangat kerja dapat dilihat dari indikator-indikator sebagai berikut: a. Kedisiplinan kerja

  Kedisiplinan kerja adalah sikap tingkah laku dan perbuatan yang sesuai dengan peraturan perusahaan, baik tertulis maupun tidak tertulis.

  Kedisiplinan karyawan sangat penting bagi perusahaan karena dengan adanya disiplin, diharapkan pekerjaan akan dapat dilakukan seefektif dan seefisien mungkin.

  b. Ketelitian kerja

  18 ketelitian kerja diharapkan kerusakan terhadap peralatan, bahan yang diolah, serta barang yang dihasilkan akan dapat dikurangi. Bahkan kerusakkan dapat dihilangkan sehingga mutu produk sesuai dengan standar yang telah ditentukan.

  c. Kerajinan kerja Kerajinan adalah sikap yang selalu berusaha untuk giat bekerja. Hal ini waktu bekerja dengan baik, jarang absen, menyelesaikan pekerjaan tepat waktu, serta bekerja dengan bersungguh-sungguh.

  d. Kegairahan kerja Kegairahan adalah kesenangan yang mendalam terhadap pekerjaan yang dilakukan. Dengan adanya kegairahan bekerja diharapkan karyawan dapat meningkatkan produktivitasnya baik dari segi kualitas maupun kuantitas.

  4. Cara Meningkatkan Semangat Kerja Menurut Alex S. Nitisemito (1996: 101-108, 1982: 170) ada usaha- usaha yang dapat dilakukan perusahaan agar semangat kerja dapat selalu dijaga dan ditingkatkan. Usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk meningkatkan semangat kerja sebagai berikut:

  19

  c. Sesekali perlu menciptakan suasana yang santai

  d. Tempat karyawan pada posisi yang tepat

  e. Memberikan kesempatan karyawan untuk maju

  f. Karyawan sesekali diajak berunding

  g. Pemberian intensif yang terarah

  h. Fasilitas yang menyenangkan j. Harga diri perlu diperhatikan k. Perasaan yang aman menghadapi masa depan perlu diperhatikan

C. Persepsi

  1. Pengertian Persepsi Persepsi merupakan interaksi dengan sekitar yang dimulai dengan mengumpulkan informasi, menyeleksi, dan kemudian menginterpretasikan.

  Pengertian kita akan lingkungan atau dunia sekitar kita bukan sekedar hasil penginderaan. Ada unsur interpretasi terhadap rangsangan-rangsangan yang diterima. Interpretasi ini menyebabkan kita menjadi subjek dari pengalaman kita sendiri. Rangsangan-rangsangan inilah yang menyebabkan kita punya suatu pengertian terhadap lingkungan.

  Persepsi adalah proses diterimanya rangsangan (objek, kualitas, dan

  20 Kunci untuk memahami persepsi terletak pada pengenalan bahwa persepsi itu merupakan suatu penafsiran yang unik terhadap situasi, keadaan atau objek tertentu. Persepsi dapat juga dikatakan sebagai proses pembelian terhadap lingkungan oleh seorang individu.

  Dengan semua yang dipaparkan diatas, tidak berarti persepsi antara seorang dengan yang lain tidak sama. Apabila faktor-faktor yang dilakukan pengkondisian yang kuat terhadap suatu objek, kualitas hubungan antar gejala, kondisi maupun peristiwa. Pembentukan persepsi (lrwanto, 1996: 96) dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu :

  a. Perhatian yang selektif Dalam kehidupan manusia setiap saat akan menerima banyak sekali rangsangan dari lingkunganya meskipun mereka tidak harus menanggapi semua rangsangan yang diterima. Untuk itu individu memusatkan perhatiannya pada rangsangan-rangsangan tertentu saja.

  b. Ciri-ciri rangsangan Rangsangan yang bergerak diantara rangsang yang diam akan lebih menarik perhatian.

  c. Nilai-nilai dan kebutuhan individu Seorang seniman tertentu punya pola dan cita rasa yang berbeda dalam

  21

  d. Pengalaman terdahulu Pengalaman-pengalaman terdahulu sangat mempengaruhi seseorang dalam mempersepsikan dunianya.

  2. Variabel-variabel yang membentuk persepsi terdiri dari:

  a. Perhatian (attention) informasi.

  b. Stimuli ambiquity Ketidakpastian tentang yang diamati dan tidak adanya makna dan informasi yang diterima.

  c. Penyimpangan pengamatan (perceptual bias) Distorsi dan informasi yang diterima.

  d. Penelusuran nyata (over search) Untuk penelusuran informasi, secara aktif. Aktivitas-aktivitas ini meliputi kecepatan dan keluasan dalam menimbulkan kembali informasi yang ada pada memori dan pengalaman mengenai masalah.

  22 D. Review Penelitian Terdahulu Kris Diyanto, Yustinus. 2003

  Penelitian yang dilakukan oleh Kris Diyanto dengan judul Hubungan

  Persepsi Karyawan Tentang Gaya Kepemimpinan Dan Semangat Kerja,

  studi kasus di Mondarian Jln. Manahan no. 3 / 13 kelurahan junggrangan, Kecamatan Klaten. Penelitian ini meneliti tentang gaya kepemimpinan apa yang diterapkan karyawan tentang gaya kepemimpinan dengan semangat kerja pada PT.

  Mondrian. Untuk mendapatkan data-data yang diperlukan, saudara Kris Diyanto menggunakan teknik pengumpulan data kuesioner, wawancara, dan dokumentasi.

  Kuesioner yang digunakan berupa angket tentang gaya kepemimpinan dan semangat kerja yang diberikan kepada 60 orang sebagai sampel. Subjek penelitiannya adalah karyawan, sedangkan teknik analisis data menggunakan interval kelas dan korelasi Spearman.

  Berdasarkan hasil analisis, Kris Diyanto menyimpulkan bahwa adanya hubungan antara gaya kepemimpinan dengan semangat kerja. Hubungan yang ditimbulkan adalah hubungan yang lemah dan negatif antara gaya kepemimpinan dengan semangat kerja.

  23 Mariana, 2003 Penelitian yang dilakukan oleh Mariana dengan judul Analisis Hubungan

  

Gaya Kepemimpinan Manajer Dengan Semangat, Motivasi, Dan Prestasi

Karyawan,

  studi kasus PT. Sun Putra Pratama Corporation, Palembang. Penelitian ini meneliti tentang (1) adakah gaya kepemimpinan yang berorientasi pada Prestasi, gaya kepemimpinan adirektif, gaya kepemimpinan partisipatif, dan Corporation, (2) adakah hubungan gaya kepemimpinan dengan semangat kerja PT Sun Putra Pratama Corporation, (3) adakah hubungan gaya kepemimpinan dengan motivasi kerja karyawan di PT Sun Putra Pratama Corporation, (4) adakah hubungan gaya kepemimpinan dengan prestasi kerja di PT Sun Putra Pratama Corporation. Untuk mendapatkan data-data yang diperlukan, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner, wawancara, dan dokumentasi. Angket diberikan kepada 30 orang sebagai sampel. Teknik analis data dengan menggunakan analisis korelasi Rang Spearman.

  Berdasarkan hasil analisis, Mariana menyimpulkan bahwa hubungan antara gaya kepemimpinan dengan semangat, motivasi, prestasi kerja adalah hubungan yang positif.

  24 Veronica Widiyanti P, 2000 Penelitian yang dilakukan Veronica Widiyanti P dengan judul Analisis

  Gaya Kepemimpinan dan Semangat Kerja

  studi kasus. Penelitian ini meneliti tentang (1) gaya kepemimpinan apa yang diterapkan manajer menurut persepsi manajer/kabag departemen pemasaran, (2) gaya kepemimpinan apa yang diterapkan manajer menurut persepsi manajer/kabag departemen administrasi, (3) gaya kepemimpinan apa yang diterapkan manajer menurut persepsi manajer/kabag departemen redaksi, gaya kepemimpinan apa yang diterapkan manajer menurut persepsi karyawan departemen pemasaran, (4) gaya kepemimpinan apa yang diterapkan manajer menurut persepsi karyawan departemen administrasi, (5) gaya kepemimpinan apa yang diterapkan manajer menurut persepsi karyawan departemen redaksi, (6) apakah ada perbedaan persepsi pada tiap-tiap departemen, (7) bagaimana semangat kerja di masing- masing departemen. Teknik analisis menggunakan interval kelas dengan rumus

  Storges.

  Berdasarkan hasil analisis, terutama masalah yang berhubungan dengan bagaimana semangat kerja di masing-masing departemen. Veronica menggunakan analisis skor menurut Likert, maka dari hasil kesimpulan didapat bahwa skor rata- rata yang dimiliki karyawan di tiap-tiap depertemen termasuk kategori tinggi. Departemen pemasaran sebesar 54,66, departemen administrasi sebesar 56, dan departemen redaksi sebesar 55,15.

E. Hipotesis

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam

  menyimpulkan data ( Arikunto,1991: 115). Metode penelitian yang digunakan obyek tertentu dan kesimpulan yang ditarik dari hasil penelitian yang berlaku bagi obyek yang diteliti dalam kurun waktu tertentu.

  B. Tempat dan Waktu Penelitian

  Tempat : CENTRO BILLIARD DAN LOUNGE Jl. Ring Road Utara no 915 Mancasan Kidul Depok, Sleman Yogyakarta

  Waktu : Bulan Oktober-November 2006

  C. Variabel Penelitian

  1. Variabel bebas: Gaya kepemimpinan Gaya kepemimpinan adalah cara seorang pemimpin dalam mempengaruhi bawahannya agar bawahannya membantu pencapaian tujuan.

  26 lowa. Kepemimpinan University Lowa dibagi menjadi tiga macam gaya kepemimpinan, yaitu autocratic, democratic, dan laissez faire.

  Indikator-indikator aspek gaya kepemimpinan tersebut sebagai berikut:

  a. Aspek pengambilan keputusan

  b. Aspek perlakuan manajer terhadap karyawan

  c. Cara pemimpin menghadapi masalah dalam perusahaan

  2. Variabel terikat: Semangat kerja Semangat kerja karyawan adalah sikap kejiwaan dan perasaan yang menimbulkan kesediaan untuk melaksanakan pekerjaan secara giat demi tercapainya tujuan bersama. Indikator-indikator aspek semangat kerja sebagai berikut:

  a. Kedisiplinan kerja

  b. Kerajinan kerja

  c. Ketelitian kerja

  d. Kegairahan kerja

D. Subyek dan Obyek Penelitian

  1. Subyek penelitian adalah sumber tempat kita memperoleh keterangan penelitian (Amirin, 1983: 92). Dalam penelitian ini yang menjadi subyek

  27 E. Data dan Sumber Data Data yang akan dikumpulkan oleh penulis adalah sebagai berikut:

  a. Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari sumber data (Amirin, 1986: 132). Data primer penelitian ini adalah karyawan yang dijadikan responden untuk mengetahui pengaruh gaya kepemimpinan b. Data Sekunder

  Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui buku-buku penunjang literatur yang berhubungan dengan masalah yang diteliti (Amirin, 1986: 132).

F. Populasi dan Sampel

  Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut:

  1. Populasi Merupakan keseluruhan unsur-unsur yang memiliki satu atau beberapa ciri yang sama (Dajan, 1984: 110). Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan yang bekerja di CENTRO BILLIARD DAN LOUNGE. Yang berjumlah 30 orang yang sekaligus juga sebagai responden

  2. Sampel Penelitian ini mengambil semua objek dalam populasi. Jadi penelitian ini

  28 G. Metode Pengumpulan Data Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

  1. Metode kuesioner Menurut Chadwick/ BAHR/ Albercht, kuisioner adalah responden mengisi daftar wawancara yang dilakukan sendiri dan kemudian mengembalikannya pada peneliti.

  Metode observasi adalah metode dengan mengadakan pengamatan secara langsung pada obyek yang diteliti (Marzuki, 1981: 65) dan mencatat faktor- faktor yang ada dalam perusahaan yang menyangkut hubungan antara pemimpin dan karyawan.

  3. Metode Wawancara Menurut Arsyad dan Suratno (1993: 92), wawancara adalah pengumpulan data atau informasi dengan cara bertanya langsung kepada responden.

  Wawancara akan dilakukan kepada manajer perusahaan guna memperoleh data tentang sejarah dan kondisi perusahaan.