Pengembangan bahan ajar yang terintegrasi dengan pendidikan karakter untuk keterampilan membaca pada mata pelajaran bahasa Indonesia SD kelas IV semester gasal - USD Repository
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR YANG TERINTEGRASI DENGAN
PENDIDIKAN KARAKTER UNTUK KETERAMPILAN MEMBACA
PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SD KELAS IV
SEMESTER GASAL
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh :
Deny Adventy Sary
091134097
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR YANG TERINTEGRASI DENGAN
PENDIDIKAN KARAKTER UNTUK KETERAMPILAN MEMBACA
PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SD KELAS IV
SEMESTER GASAL
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh :
Deny Adventy Sary
091134097
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2013
.
PERSEMBAHAN
Skripsi ini dipersembahkan kepada: 1.Ayahanda Yohanes Sutarjo 2.
Ibunda Maria Magdalena Ngadiem
3. Keluarga besar Mukiyo Atmomartono, Petrus Kariyo Wiyono dan Wiryodinomo.
MOTTO
Pergunakanlah waktu yang ada,
karena hari-hari ini adalah jahat.
Orang yang bermalas-malasan dalam pekerjaannya,
sudah pasti akan menjadi saudara dari si perusak
“Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan
beban berat, Aku akan memberi kelegaan
kepadamu”
( Efesus 5 : 16)
( Amsal 18 : 9 )
(Matius 11 : 28
)
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 12 Juni 2013 Peneliti,
Deny Adventy Sary
PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswi Universitas Sanata Dharma: Nama : Deny Adventy Sary Nomor Mahasiswa : 091134097 Demi Pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah yang berjudul:
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR YANG TERINTEGRASI DENGAN
PENDIDIKAN KARAKTER UNTUK KETERAMPILAN MEMBACA
PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SD KELAS IV
SEMESTER GASALBeserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk apa saja mendistribusikan secara terbatas dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya penulis. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Yogyakarta, 12 Juni 2013 Yang menyatakan, Deny Adventy Sary
ABSTRAK
Sary, Deny Adventy. (2013). Pengembangan Bahan Ajar yang Terintegrasi
dengan Pendidikan Karakter untuk Keterampilan Membaca pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SD Kelas IV Semester Gasal. Skripsi.
Yogyakarta: Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma.
Kata kunci: metode penelitian pengembangan, bahan ajar, pendidikan karakter,
keterampilan membaca.Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan. Fokus dari penelitian ini untuk memenuhi kebutuhan ketersediaan bahan ajar yang terintegrasi dengan pendidikan karakter di SD, terutama dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia. Tujuan utama dari penelitian ini adalah menghasilkan produk berupa bahan ajar yang terintegrasi dengan pendidikan karakter untuk keterampilan membaca pada mata pelajaran Bahasa Indonesia SD kelas IV semester gasal.
Penelitian ini menggunakan prosedur pengembangan hasil modifikasi dari model pengembangan bahan ajar milik Jerrold E. Kemp dan metode penelitian R&D milik Borg and Gall. Prosedur penelitian ini terdiri dari 7 langkah yaitu, (1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk (prototipe), (4) validasi, (5) revisi desain, (6) uji coba desain, (7) revisi desain, hingga menghasilkan desain produk final berupa bahan ajar yang terintegrasi dengan pendidikan karakter untuk keterampilan membaca pada mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas IV SD semester gasal. Subyek yang digunakan dalam penelitian ini adalah 10 siswa kelas IVA SDN Adisucipto 1 tahun ajaran 2012/2013 dan dilaksanakan di semester genap pada bulan Mei 2013.
Hasil penelitian ini merupakan hasil validasi para pakar dan uji coba lapangan di SDN Adisucipto 1 Yogyakarta. Skor yang didapatkan dari pakar pembelajaran Bahasa Indonesia adalah 4,40, pakar pendidikan karakter adalah 4,00, guru Bahasa Indonesia adalah 4,03, dan uji coba lapangan pada 10 siswa kelas IVA adalah 4,51. Berdasarkan skor-skor tersebut diperoleh skor rata-rata 4,24 dan termasuk dalam kategori bahan ajar dengan kualitas “sangat baik”, ditinjau dari aspek 1) tujuan dan pendekatan, 2) desain dan pengorganisasian, 3) isi, 4) keterampilan berbahasa, 5) topik, dan 6) metodologi. Dengan demikian bahan ajar yang telah dikembangkan sudah layak digunakan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia untuk keterampilan membaca kelas IV semester gasal.
ABSTRACT
Sary, Deny Adventy. (2013). The Development of The Teaching Materials that
Integrated with Character of Education For Reading Skill The Subject of th Indonesian Language in 4 Class of Elementary School in Odd Semester .
Thesis. Yogyakarta: Elementary School Teacher Education Study Program, University of Sanata Dharma University Yogyakarta.
Keywords: method of development research, teaching materials, character of
education, reading skill.The kind of the research was the development of research. The focus was to completing the necessity of availability the teaching materials that integrated with character of education on Elementary School, especially the subject of Indonesian Language. The main purpose of the research was to producing a product such as the teaching materials that integrated with character of education
th
for reading skill the subject of Indonesian Language in 4 class of Elementary School in odd semester. ` This research used modification development procedure between the development of teaching materials edition by Jerrold E. Kemp and the method of research R&D by Borg and Gall. The procedure of the research consisted of 7 steps, they were: (1) potency and issue, (2) collecting data, (3) design product (prototipe), (4) validation, (5) design revision, (6) try out design, (7) design revision, so that it produced final product design such as the teaching materials
th
subject of Indonesian Language in 4 class of Elementary School in odd
th
semester. The subject of used in the research was 10 student in 4 A Elementary Adisucipto 1 School.
The result of the research was the result of validation expert and field experiment in Elementary School Adisucipto 1 Yogyakarta. The score that got from the expert of Indonesian Language learning was 4,40, the expert of character education was 4,00, teacher of Indonesian Language was 4,03, and field
th
experiment on 10 students of 4 A class was 4,51. Based on that score was found average score 4,24 and included in teaching m aterials category with “very good” quality, it observed from aspect: 1) aim and approach, 2) design and organizing,
3) contain, 4) spoken skill, 5) topic, and 6) methodology. Thus the teaching materials has developed used properly in Indonesian Language learning process
th for reading skill 4 class in odd semester.
KATA PENGANTAR
Puji syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan berkat-Nya, sehingga skripsi yang berjudul
Pengembangan Bahan Ajar yang Terintegrasi dengan Pendidikan Karakter untuk
Keterampilan Membaca pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SD Kelas IV
Semester Gasal dapat peneliti selesaikan dengan baik. Skripsi ini disusun sebagai
salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Peneliti menyadari sepenuhnya bahwa tanpa bimbingan, bantuan, dan dukungan dari berbagai pihak maka skripsi ini tidak akan terwujud seperti adanya sekarang ini. Karena itu, dengan hati yang tulus, perkenankanlah peneliti mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bimbingan, bantuan, dan dukungan baik secara langsung maupun tidak langsung dalam proses penelitian dan penyusunan skripsi ini.
Ucapan terima kasih ini peneliti sampaikan kepada: 1. laku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.
2. laku Kaprodi PGSD.
3. Drs. Puji Purnomo, M.Si. selaku pembimbing I yang telah membimbing dan membantu peneliti dengan penuh kesabaran dan kebijaksanaan.
4. selaku pembimbing II yang telah membimbing dan membantu peneliti dengan penuh kesabaran dan
5. Drs. Daryono selaku Kepala SDN Adisucipto 1 Sleman, Yogyakarta yang telah memberikan ijin penelitian kepada peneliti untuk mengadakan penelitian di sekolah.
6. Devilianto, A.Ma. selaku walikelas kelas IV dan sekaligus sebagai guru Bahasa Indonesia kelas IV SDN Adisucipto 1 Yogyakarta yang telah memberikan banyak partisipasi dan bantuannya selama peneliti melakukan penelitian di sekolah.
7. Sri Indah Fitri U, S.Pd. selaku guru Bahasa Indonesia kelas IV SDN Adisucipto 1 Sleman, Yogyakarta yang telah memberikan partisipasinya dalam penelitian pengembangan ini.
8. selaku validator pendidikan karakter yang telah memberikan kontribusi dan bantuan dalam penelitian pengembangan ini.
9. Dr. Yuliana Setiyaningsih, M.Pd. selaku validator pembelajaran Bahasa Indonesia yang telah telah memberikan kontribusi dan bantuan dalam penelitian pengembangan ini.
10. Kelas IVA SDN Adisucipto 1 Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013 yang memberikan waktu kepada peneliti untuk bekerja sama selama penelitian berlangsung.
11. Kedua orangtua peneliti yaitu Yohanes Sutarjo dan Maria Magdalena Ngadiem yang telah memberikan dukungan materi maupun moril kepada peneliti.
12. Adik peneliti yaitu Agnes Dwi Purnama Sary yang telah memberikan semangat dalam menyelesaikan skripsi ini.
13. Teman-temanku satu perjuangan payung Bahasa Indonesia, Gorius Geor, Paula Pungky, Yohanna Prisca, Agnes Arinjani, Domi Araujo, Rischa Kristiana, Hesti Wulandari, Windy Arizona, Intan Reni Wulandari, dan Margareta Erna. Sebuah kebanggaan bisa berjuang sekuat tenaga bersama kalian.
14. Teman-teman PGSD 2009 kelas A yang selalu memberikan motivasi untuk terus berkembang. Selamanya kita tetap bersaudara.
15. Teman-teman kos anggrek, Beatrich Rani, Patrisia R. Pratiwi, Veronika Dara, Bernadet Dwi Atmi, dan Grace Kristiana yang selalu memberi dukungan dalam menyelesaikan penelitian ini.
16. Teman-teman dari Pekalongan yang selalu memberi semangat, dan dukungan dalam menyelesaikan penelitian ini.
17. Dan segenap pihak yang tidak dapat disebut satu persatu, terimakasih untuk bantuan dan doanya selama ini.
Penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari berbagai pihak untuk perbaikan menuju lebih sempurnanya skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat untuk dunia pendidikan saat ini. Terima kasih
Yogyakarta, 12 Juni 2013 Peneliti,
Deny Adventy Sary
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................. ii
CURRICULUM VITAE .................................................................................... 155
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Model Pengembangan Bahan Ajar Jerrol E. Kemp ....................... 24Gambar 3.1 Langkah-Langkah Pengembangan Bahan Ajar ............................. 34
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Konversi Data Kuantitatif Ke Data Kualitatif ................................... 39Tabel 3.2 Kriteria Skor Skala Lima .................................................................. 40Tabel 4.1 Kriteria Skor Skala Lima ................................................................... 51Tabel 4.2 Komentar Pakar Pembelajaran Bahasa Indonesia ............................. 52Tabel 4.3 Bentuk Revisi Bahan Ajar ................................................................. 53Tabel 4.4 Komentar Pakar Pendidikan Karakter ............................................... 54Tabel 4.5 Bentuk Revisi Bahan Ajar ................................................................. 54Tabel 4.6 Komentar Guru Bahasa Indonesia kelas IV ...................................... 56Tabel 4.7 Bentuk Revisi Bahan Ajar.................................................................. 56Tabel 4.8 Komentar 10 Siswa Kelas IV ............................................................ 61Tabel 4.9 Bentuk Revisi Bahan Ajar ................................................................. 61Tabel 4.10 Hasil Validasi Pakar dan Validasi ................................................... 64
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Rekapitulasi Hasil Wawancara Guru .............................................. 71 Lampiran 2 Silabus ........................................................................................... 74 Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ................................... 78 Lampiran 4 Lembar Kuesioner Validasi Pakar Bahasa Indonesia .................... 111 Lampiran 5 Lembar Kuesioner Validasi Pakar Pendidikan Karakter ............. 115 Lampiran 6 Lembar Kuesioner Validasi Guru Bahasa Indonesia 1 Kelas IV . 119 Lampiran 7 Lembar Kuesioner Validasi Guru Bahasa Indonesia 2 Kelas IV 123 Lampiran 8 Lembar Kuesioner Validasi Lapangan ........................................ 127 Lampiran 9 Rekapitulasi Hasil Validasi Pakar Bahasa Indonesia .................. 137 Lampiran 10 Rekapitulasi Hasil Validasi Pakar Pendidikan Karakter ........... 140 Lampiran 11 Rekapitulasi Hasil Validasi Guru Bahasa Indonesia 1 .............. 143 Lampiran 12 Rekapitulasi Hasil Validasi Guru Bahasa Indoensia 2 .............. 146 Lampiran 13 Rekapitulasi Hasil Validasi Lapangan ....................................... 149 Lampiran 14 Surat Ijin Penelitian ................................................................... 150 Lampiran 15 Surat Ijin Wawancara ................................................................ 151 Lampiran 16 Surat Keterangan Penelitian ...................................................... 152 Lampiran 17 Foto-foto Validasi Lapangan ..................................................... 153
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional seseorang. Bahasa juga merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua bidang. Bahasa dalam tingkatan manapun bukan sekedar pilihan kata, tetapi pilihan makna. Pilihan untuk menunjukkan kelas pergaulan dan menampilkan akhlak yang dimiliki. Keluhuran moral seseorang bisa dilihat dari bahasa yang digunakan. Apabila bahasa yang digunakan tidak menampilkan bahasa yang berperadaban, dan bermoral, maka diduga kuat menggambarkan kepribadian penggunanya (Pamungkas, 2012:30). Berdasarkan hal tersebut, bahasa dapat dikatakan membentuk karakter seseorang.
Pembentukan karakter ini sesuai dengan tujuan dari salah satu mata pelajaran di Sekolah Dasar (SD). Mata pelajaran yang dimaksudkan adalah Bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib diikuti oleh para siswa. Tujuan dari mata pelajaran Bahasa Indonesia adalah menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas wawasan, memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa (BSNP, 2006:10). Pengolahan budi pekerti dilakukan dengan menanamkan nilai-nilai dari budi pekerti itu sendiri. Nilai budi pekerti/nilai karakter yang diolah dan ditanamkan, diupayakan dapat menumbuhkan suatu karakter yang kuat dalam diri siswa.
Penanaman nilai karakter di SD, dapat dilakukan dengan mengembangkan salah satu keterampilan berbahasa yaitu keterampilan membaca. Pada tingkatan ini, siswa SD dibimbing untuk memperoleh keterampilan mengenal kata, memahami arti kata, memahami struktur dan arti kalimat, memahami paragraf, menemukan makna bacaan, dan berkomunikasi (Djiwatampu, 2008:15). Jika seseorang terampil dan suka membaca maka ia memiliki kesempatan untuk mengenal dan memahami dunianya dengan lebih cermat dan teliti (Suparti, 2002:2). Kebiasaan manusia bergaul dengan kebenaran, keindahan dan kebaikan yang terdapat dalam sebuah cerita, akan memberikan pengaruh pada tingkah laku sehari-hari, yang akan berdampak pada tingkah laku sederhana, berbudi luhur dan disiplin (Zulela, 2012:23). Oleh sebab itu, keterampilan membaca menjadi salah satu keterampilan yang perlu dikembangkan dalam upaya menanamkan nilai-nilai karakter dalam diri anak.
Dengan melihat uraian diatas, Bahasa Indonesia menjadi salah satu mata pelajaran yang diharapkan dapat mengembangkan karakter dalam diri siswa.
Ketersediaan bahan ajar menjadi salah satu unsur yang penting dalam proses belajar mengajar termasuk juga pembelajaran Bahasa Indonesia. Dalam pembelajaran Bahasa Indonesia, seorang guru harus mampu mencari materi yang tepat dalam menyusun, menyajikan kegiatan yang bersifat kreatif positif dengan materi yang telah ditentukan (Zulela, 2012:61). Penggunaan bahan ajar yang terintegrasi dengan pendidikan karakter dengan berbasis aktivitas akan lebih mempermudahkan tugas guru dalam mengembangkan karakter peserta didik. Bahan ajar berbasis aktivitas mempunyai pemahaman menghadapkan siswa pada sesuatu yang kongkrit, yang berarti memberi ruang bagi siswa untuk melakukan dan merasakan sendiri pengetahuan yang sedang dipelajari.
Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan guru kelas IVA pada tanggal 26 November 2012, pukul 09.00-10.00 WIB di SDN Adisucipto 1, diperoleh informasi bahwa pendidikan karakter yang didengung-dengungkan oleh pemerintah selama ini telah dilaksanakan dalam aktivitas pembelajaran Bahasa Indonesia, namun kurang maksimal. Hal ini terjadi karena bahan ajar yang benar- benar terintegrasi dengan pendidikan karakter sampai sekarang masih jarang ditemukan terutama pada mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk keterampilan membaca. Akibatnya, siswa kesulitan dalam mengembangkan dan menanamkan nilai-nilai karakter dengan bahan ajar yang ada. Kurangnya pengembangan karakter dalam bahan ajar dapat mempengaruhi kemampuan siswa dalam berperilaku, misalnya saja (1) saat membaca sebuah bacaan, siswa cenderung membaca dengan cepat tanpa mencermati isi bacaan sehingga pemahaman siswa terhadap bacaan sangat kurang, (2) siswa kurang disiplin pada saat mengikuti upacara bendera dan (3) kurangnya kerjasama antar siswa saat mengerjakan tugas dalam kelompok. Pengembangan bahan ajar dengan mengintegrasikan karakter didalamnya memang bukan pekerjaan yang mudah, dibutuhkan suatu pengalaman dan pengetahuan tentang pendidikan karakter itu sendiri. Guru kelas mengharapkan adanya bahan ajar yang benar-benar dapat mengembangkan karakter siswa sehingga guru dan siswa tidak merasa kesulitan dalam pengembangan dan penerapan nilai-nilai karakter.
Dengan melihat permasalahan tersebut, peneliti mencoba menawarkan dengan pendidikan karakter. Bahan ajar yang akan dikembangkan ini memuat aktivitas atau kegiatan belajar yang memperlihatkan aktivitas pengembangan karakter. Dengan begitu, bahan ajar Bahasa Indonesia yang akan dikembangkan ini diharapkan dapat meningkatkan keterampilan membaca siswa pada Kompetensi Dasar (KD)
“menemukan pikiran pokok teks agak panjang dengan cara membaca sekilas dan sekaligus dapat mengembangkan karakter siswa secara maksimal.
1.2 Rumusan Masalah 1.
Bagaimana prosedur pengembangan bahan ajar yang terintegrasi dengan pendidikan karakter untuk keterampilan membaca pada mata pelajaran Bahasa Indonesia SD kelas IV semester gasal? 2. Bagaimana hasil validasi kualitas produk bahan ajar terintegrasi dengan pendidikan karakter untuk keterampilan membaca pada mata pelajaran
Bahasa Indonesia SD kelas IV semester gasal?
1.3 Tujuan Penelitian 1.
Untuk memaparkan prosedur pengembangan bahan ajar yang terintegrasi dengan pendidikan karakter untuk untuk keterampilan membaca pada mata pelajaran Bahasa Indonesia SD kelas IV semester gasal.
2. Untuk mendeskripsikan hasil validasi kualitas produk bahan ajar yang terintegrasi dengan pendidikan karakter untuk keterampilan membaca pada mata pelajaran Bahasa Indonesia SD kelas IV semester gasal.
1.4 Manfaat Penelitian 1.
Bagi peneliti Dapat memperoleh pengalaman dalam mengembangkan bahan ajar
Bahasa Indonesia yang terintegrasi dengan pendidikan karakter untuk keterampilan membaca pada mata pelajaran Bahasa Indonesia SD kelas IV semester gasal dengan Research and Development (R&D).
2. Bagi siswa Dapat mengembangkan karakter dan dapat membantu siswa dalam memahami materi menemukan pikiran pokok teks agak panjang (150-200 kata) dengan cara membaca sekilas.
3. Bagi guru Dapat memberikan inspirasi bagi guru-guru SD untuk melakukan pengembangan bahan ajar yang terintegrasi dengan pendidikan karakter untuk keterampilan membaca pada mata pelajaran Bahasa Indonesia materi menemukan pikiran pokok teks agak panjang (150-200 kata) dengan cara membaca sekilas.
4. Bagi sekolah Dapat menambah bahan bacaan khususnya pengembangan bahan ajar yang terintegrasi dengan pendidikan karakter untuk keterampilan membaca pada mata pelajaran Bahasa Indonesia SD kelas IV semester gasal dengan materi menemukan pikiran pokok teks agak panjang (150- 200 kata) dengan cara membaca sekilas.
5. Bagi prodi PGSD
Dapat menjadi acuan untuk mengembangkan bahan ajar pada mata pelajaran lain.
1.5 Batasan Istilah 1.
Pendidikan karakter Pendidikan karakter merupakan pendidikan yang menekankan pada dua hal yaitu ilmu pengetahuan dan pengembangan karakter individu yang lebih fokus pada sikap, perilaku, dan cara berfikir individu.
2. Bahan ajar Bahan ajar adalah bagian dari buku ajar yang dikembangkan dari setiap Kompetensi Dasar (KD) yang terdiri dari unsur topik, SK, KD,
Indikator, tujuan pembelajaran, uraian materi, kegiatan belajar, refleksi, tindakan siswa, rangkuman materi, penilaian, tindak lanjut, daftar kata penting, dan daftar pustaka.
3. Keterampilan berbahasa Kemampuan seseorang dalam berbahasa, yang meliputi keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan keterampilan menulis.
4. Keterampilan membaca Suatu kemampuan membaca tulisan untuk mendapatkan pesan yang terkandung dalam sebuah tulisan.
1.6 Spesifikasi Produk yang Dikembangkan
Spesifikasi produk yang akan dikembangkan adalah:
1.6.1 Bahan ajar yang dikembangkan merupakan bahan ajar yang terintegrasi dengan pendidikan karakter untuk keterampilan membaca pada mata pelajaran Bahasa Indonesia SD kelas IV semester gasal.
1.6.2 Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) yang dikembangkan yaitu SK 3. Memahami teks agak panjang (150-200 kata), petunjuk pemakaian, makna kata dalam kamus/ensiklopedia dan KD 3.1 Menemukan pikiran pokok teks agak panjang (150-200 kata) dengan cara membaca sekilas.
1.6.3 Pendekatan pembelajaran yang digunakan dalam pengembangan bahan ajar ini adalah pendekatan kontekstual.
1.6.4 Bahan ajar yang dikembangkan, diintegrasikan dengan tiga nilai karakter, yaitu karakter disiplin, cermat dan kerjasama.
1.6.5 Indikator keberhasilan ditinjau dari aspek kognitif, afeksi dan psikomotor.
1.6.6 Struktur Bahan Ajar Bahan ajar yang dikembangkan, didesain untuk tiga kali pertemuan yaitu pertemuan pertama dengan alokasi waktu 2x35 menit, pertemuan kedua dengan alokasi waktu 3x35 menit dan pertemuan ketiga dengan alokasi waktu 2x35 menit. Urutan isi pada setiap pertemuan sama, yaitu (1) SK/KD, (2) motivasi, (3) apersepsi, (4) uraian materi, (5) kegiatan siswa, (6) pos tes, (7) refleksi, (8) tindakan siswa, dan (9) pekerjaan rumah.
Adapun bagian lain selain urutan isi dalam setiap pertemuan yaitu, (1) kata evaluasi untuk kompetensi dasar, (5) kunci jawaban, (6) format penilaian kognitif, afektif (karakter disiplin, cermat dan kerjasama), dan psikomotorik, (7) glosarium, (8) daftar pustaka, dan (9) biodata peneliti.
1.6.7 Bahan ajar yang dikembangakan disusun dengan serangkaian aktivitas yang melibatkan siswa dalam pembelajaran. Bahan ajar jenis ini, merupakan bahan ajar berbasis aktivitas.
1.6.8 Desain bahan ajar yang telah dikemas dalam bentuk buku, dinilai berdasarkan 6 (enam) spesifikasi bahan ajar yang baik yaitu (1) tujuan dan pendekatan, (2) desain dan pengorganisasian, (3) keterampilan berbahasa, (4) isi, (5) topik, dan (6) metodologi.
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 Kajian Teori
2.1.1 Pendidikan Karakter
2.1.1.1 Pengertian Pendidikan Karakter
Menurut Hornby dan Parnwell, karakter secara harafiah memiliki arti kualitas mental atau moral, kekuatan moral, nama, atau reputasi (Asmani, 2012: 28). Sedangkan Hermawan Kertajaya mengemukakan bahwa karakter merupakan “ciri khas” yang dimilki oleh suatu benda atau individu. Ciri khas tersebut adalah “asli” dan mengakar pada kepribadian benda atau individu tersebut dan merupakan “mesin” yang mendorong bagaimana seseorang dalam bertindak, bersikap, berujar dan merespon sesuatu (Asmani, 2012:28).
Dari dua pengertian karakter tersebut, dapat dipahami bahwa karakter merupakan suatu kekhasan atau keaslian yang telah mengakar dalam diri seseorang dan menjadi pendorong dan penggerak dalam melakukan suatu hal, serta dapat menjadi pembeda individu satu dengan individu lain. Semakin meningkatnya kemampuan untuk bisa membuat keputusan dan siap mempertanggungjawabkan tiap akibat dari keputusan yang dibuat, berarti semakin baik pula karakter yang dimiliki seseorang (Asmani, 2011:29).
Koesoema (2011:124) menyebutkan bahwa pendidikan karakter merupakan pola pendidikan yang lebih berkaitan dengan bagaimana menanamkan nilai-nilai tertentu dalam diri anak didik di sekolah. Selain itu Suyanto, berkata aspek pengetahuan (cognitive), perasaan (feeling), dan tindakan (action) (Asmani, 2012:31). Lain halnya dengan Yahya Khan (2010:1-2), beliau menjelaskan bahwa pendidikan karakter mengajarkan kebiasaan cara berfikir dan perilaku yang membantu individu untuk hidup dan bekerjasama sebagai keluarga, masyarakat, dan bangsa, serta membantu orang lain untuk membuat keputusan yang dapat dipertanggungjawabkan.
Dengan melihat pengertian dari beberapa ahli dapat dipahami bahwa, pendidikan karakter merupakan pendidikan yang menekankan pada dua hal yaitu ilmu pengetahuan dan pengembangan karakter siswa yang lebih fokus pada sikap, perilaku, dan cara berfikir. Melalui pendidikan karakter, siswa dibentuk secara menyeluruh baik dari aspek kognitif, afeksi, maupun psikomotor. Dengan memperhatikan aspek tersebut diharapkan nilai karakter yang dikembangkan mampu tertanam dengan baik dalam diri siswa.
2.1.1.2 Tujuan Pendidikan Karakter
Pendidikan karakter pada tingkatan institusi mengarah pada pembentukan budaya sekolah, yaitu nilai-nilai yang melandasi perilaku, tradisi, kebiasaan keseharian, dan simbol-simbol yang dipraktikkan oleh semua warga sekolah, dan masyarakat sekitar sekolah. Budaya sekolah merupakan ciri khas, karakter atau watak, dan citra sekolah tersebut dimata masyarakat luas (Asmani, 2011:42).
Dalam buku Kesuma, dkk (2011:9) menjelaskan, pendidikan karakter dalam seting sekolah memiliki tujuan sebagai berikut: (1) menguatkan dan mengembangkan nilai-nilai kehidupan yang dianggap penting dan perlu sehingga yang dikembangkan, (2) mengoreksi perilaku peserta didik yang tidak berkesesuaian dengan nilai-nilai yang dikembangkan oleh sekolah, (3) membangun koneksi yang harmoni dengan keluarga dan masyarakat dalam memerankan tanggung jawab pendidikan karakter secara bersama.
2.1.1.3 Nilai-Nilai Pembentuk Karakter Nilai merupakan bahan pokok dalam pelaksanaan pendidikan karakter.
Dalam rangka lebih memperkuat pelaksanaan pendidikan karakter pada satuan pendidikan, maka Kemendiknas (2011) telah mengidentifikasi 25 nilai karakter, yang bersumber dari agama, Pancasila, budaya, dan tujuan Pendidikan Nasional, yaitu: (1) kereligiusan, (2) kejujuran, (3) kecerdasan, (4) tanggung jawab, (5) kebersihan dan kesehatan, (6) kedisiplinan, (7) tolong menolong, (8) berfikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif, (9) kesantunan, (10) ketangguhan, (11) kedemokratisan, (12) kemandirian, (13) keberanian mengambil resiko, (14) berorientasi pada tindakan, (15) berjiwa kepemimpinan, (16) kerja keras, (17) percaya diri, (18) keingintahuan, (19) cinta ilmu, (20) kesadaran akan hak dan kewajiban diri dan orang lain, (21) kepatuhan terhadap aturan-aturan sosial, (22) menghargai karya dan prestasi orang lain, (23) kepedulian terhadap lingkungan, (24) nasionalisme, dan (25) menghargai keberagaman.
Menurut Koesoema (2011:124), nilai-nilai yang ditanamkan dalam pendidikan karater dapat berupa nilai yang bersifat individual personal maupun yang lebih sosial. Nilai karakter yang termasuk dalam nilai bersifat individual
personal adalah tanggung jawab, kemurahan hati, penghargaan diri, kejujuran, terimakasih. Nilai karakter yang bersifat lebih sosial adalah tanggung jawab, kewarganegaraan, kerjasama, keadilan dan kesediaan mendengarkan. Furqon (2010:79-81) menyebutkan lebih lanjut dengan menuliskan nilai-nilai karakter kedalam banyak butir karakter, diantaranya adil, amanah, pengampunan, antisipatif, arif, baik sangka, kebajikan, keberanian, kebijaksanaan, cekatan, cerdas, cerdik, cermat, pendaya guna, demokratis, dermawan, dinamis, disiplin, efisien, empati, fair play, gigih, gotong royong, hemat, hormat, ikhlas, inisiatif, inovatif, dan kejujuran.
Melihat berbagai macam nilai karakter diatas, peneliti menentukan fokus pembahasan pada pengembangan nilai karakter yang bersifat individual personal dan nilai karakter yang lebih bersifat sosial. Karakter disiplin dan cerdas menjadi fokus pengembangan karakter individual personal. Karakter yang bersifat sosial, peneliti fokuskan pada pengembangan karakter kerjasama.
1. Disiplin
Disiplin berasal dari Bahasa Inggris discipline yang berarti
“training to act in accordance with rules ”, melatih seseorang untuk bertindak sesuai aturan
(Roswitha, 2009:5). Disiplin ini merupakan suatu kegiatan mendisiplinkan (melatih) seseorang untuk dapat bertindak sesuai dengan aturan yang berlaku sesuai dengan tempatnya. Pengertian ini senada dengan pengertian yang ada dalam buku Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa (2010:9), yang menjelaskan bahwa disiplin adalah tindakan yang menunjukan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan perintah.
Selain mengandung arti taat dan patuh terhadap peraturan, disiplin juga kontrol yang kuat terhadap waktu, tanggung jawab atas tugas yang diberikan dan kesungguhan terhadap bidang yang ditekuni (Elfindri, dkk., 2012:30).
Menurut Hendrajaya (2012:34), disiplin juga dapat diartikan sebagai kemampuan untuk dapat mengikuti langkah-langkah pembelajaran secara tertib atau profesional.
Dengan melihat penjelasan mengenai pengertian kata disiplin, peneliti menyusun beberapa indikator disiplin, yang diharapkan dapat mengukur tingkat disiplin siswa di lingkungan sekolah. Indikator tersebut adalah ketepatan waktu dalam penyelesaian tugas, pelaksanaan tugas yang sesuai dengan perintah, dan kesesuaian penyelesaian tugas dengan langkah-langkah yang telah ditentukan.
2. Kerjasama
Menurut Yusuf (2009:67), kerjasama yaitu sikap mau bekerja dengan kelompok. Tillman (2004:158) lebih dalam lagi menjelaskan kerjasama dijelaskan kedalam tiga butir refleksi kerjasama yaitu pertama, kerjasama tercipta bila orang bekerja bersama-sama untuk mencapai tujuan yang sama.
Kedua , agar bisa bekerja sama semua orang perlu menyadari pentingnya
semua orang untuk ikut serta dalam menjaga sikap yang positif, sikap positif disini adalah sikap mau menghargai dan sikap tanggap terhadap upaya penyelesaian tugas. Ketiga, bekerjasama membutuhkan kerelaan, kerelaan untuk melepas ide atau mengungkapkan pendapat dan kerelaan untuk mengikuti orang lain yang mengandung arti mau menerima pendapat atau masukan dari orang lain/anggota.
David W. Johnson (2012:8-10) mengungkapkan adanya 5 komponen pokok dari kerjasama, yaitu: a.
Interdependensi Positif Setiap anggota kelompok memandang bahwa mereka terhubung antara satu sama lain, sehingga seseorang tidak akan bisa berhasil jika semua orang berhasil. Siswa harus menyadari bahwa usaha dari setiap anggota akan bermanfaat bukan hanya bagi individu yang bersangkutan, tetapi juga bagi semua anggota kelompok.
b.
Interaksi yang mendorong Siswa saling membantu, mendukung, menyemangati dan menghargai usaha satu sama lain untuk belajar.
c.
Tanggung jawab individual Siswa belajar bersama-sama supaya selanjutnya mereka dapat menunjukkan performa yang lebih baik sebagai individu. Tanggung jawab individual memastikan bahwa semua anggota kelompok tahu siapa saja yang membutuhkan bantuan, dukungan dan dorongan yang lebih besar untuk menyelesaikan tugas dan menyadari bahwa mereka tidak bisa hanya “mencontek” hasil kerja siswa lain begitu saja.
d.
Keterampilan interpersonal dan kelompok kecil Siswa dituntut untuk mempelajari pelajaran atau tugas akademik dan juga keterampilan interpersonal dan kelompok kecil yang dibutuhkan agar dapat berfungsi sebagai sebuah tim. Keterampilan yang dimaksudkan seperti kepemimpinan, pengambilan keputusan, membangun kepercayaan, omunikasi dan manajemen konflik harus diajarkan dengan sama bertujuannya dan sama tepatnya dengan keterampilan akademis.
e.
Pemrosesan kelompok
A
nggota kelompok berdiskusi mengenai seberapa baik mereka telah mencapai tujuan masing-masing dan seberapa baik mereka telah memelihara hubungan yang mereka telah memelihara hubungan yang efektif. Kelompok perlu menggambarkan tindakan anggota manakah yang telah sangat membantu dan tidak membantu dan membuat keputusan tentang sikap mana sajakah yang perlu dilanjutkan atau diubah.
Dengan melihat penjelasan mengenai pengertian dari kerjasama seperti di atas, peneliti menyusun beberapa indikator kerjasama yang diharapkan dapat mengukur tingkat kerjasama siswa di lingkungan sekolah. Indikator tersebut adalah interdependensi positif, interaksi yang mendorong, tanggung jawab individual, keterampilan interpersonal dan kelompok kecil, dan pemrosesan kelompok.
3. Cermat
Karakter ketiga yang akan dikembangkan adalah nilai cermat. Nilai cermat ini merupakan turunan dari pengertian cerdas. Muchlas (2011:51) menjelaskan, cerdas yaitu berfikir secara cermat dan tepat, bertindak dengan penuh perhitungan, rasa ingin tahu yang tinggi, berkomunikasi efektif dan empatik, bergaul secara santun, menjunjung kebenaran dan kebajikan. Melihat penjelasan tersebut peneliti berfokus untuk mengembangkan karakter cermat.
Pada KBBI, kata cermat merupakan kata dasar dari kecermatan dan memiliki arti teliti dan hati-hati. Menurut Furqon (2010:81), cermat memiliki arti jeli, tepat, teliti, berhati-hati dalam menjalankan tugas, dan penuh minat. Berdasarkan pengertian tersebut peneliti berupaya menyusun beberapa indikator kecermatan guna menilai karakter yang bersifat individual personal.
Indikator kecermatan yang dimaksud adalah ketepatan dalam menentukan pikiran pokok, dan tingkat perhatian saat membaca cerita.
2.1.2 Hakikat Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD
2.1.2.1 Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD
Bahasa Indonesia adalah bahasa nasional untuk Bangsa Indonesia. Dengan Bahasa Indonesia setiap warganya dapat saling berkomunikasi untuk menyampaikan informasi maupun menerima informasi. Pembelajaran Bahasa Indonesia yang dilaksanakan di SD mengarah pada peningkatan kemampuan peserta didik untuk dapat berkomunikasi dengan baik dan benar, baik lisan maupun tulisan, serta menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia (Depdiknas, 2006:231). Oleh karena itu, dapat dipahami bahwa Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang dapat melatih siswa untuk berkomunikasi dengan baik dan benar, baik lisan maupun tulisan.
Disamping itu, dengan adanya pembelajaran Bahasa Indonesia diharapkan dapat menumbuhkan apresiasi siswa terhadap karya Sastra Indonesia.
Apa yang menjadi arahan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia dipertegas dengan ditetapkannya Standar Kompetensi Bahasa Indonesia SD. minimal peserta didik yang menggambarkan penguasaan keterampilan berbahasa, dan sikap positif terhadap Bahasa dan Sastra Indonesia (Depdiknas, 2006:317).
Atas dasar Standar Kompetensi tersebut, Zulela (2012:5) menyatakan bahwa tujuan yang diharapkan dapat dicapai dalam pembelajaran Bahasa Indonesia adalah agar peserta didik dapat: (1) berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku, baik secara lisan maupun tulisan, (2) menghargai dan bangga menggunakan Bahasa Indonesia, (3) memahami Bahasa Indonesia dan dapat menggunakannya dengan tepat dan efektif dalam berbagai tujuan, (4) meningkatkan kemampuan intelektual serta kematangan emosional dan sosial, (5) menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas wawasan, menghaluskan budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa, (6) menghargai dan membanggakan Sastra Indonesia sebagai khasanah budaya dan intelektual manusia Indonesia.
Dengan melihat hal ini dapat dipahami bahwa, pembelajaran Bahasa Indonesia di SD merupakan sebuah sarana untuk dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam hal berbahasa. Melalui bahasa siswa dapat melatih cara berbahasa atau berkomunikasi dengan baik dan benar, selain itu secara tidak langsung siswa dapat pula dilatih untuk mengembangkan dan menanamkan nilai karakter hingga memiliki budi pekerti yang halus.
2.1.2.2 Keterampilan Membaca yang Terintegrasi dengan Pendidikan Karakter
Berdasarkan Kurikulum Tingkat Kesatuan Pendidikan (KTSP), berbahasa. Keempat aspek keterampilan yang dimaksudkan yaitu keterampilan mendengarkan, membaca, berbicara dan menulis. Membaca merupakan kemampuan ketiga setelah belajar mendengarkan bahasa dan berbicara (Tarigan, 2008: 2).
Keterampilan membaca menjadi salah satu kemampuan dasar yang harus dikuasai oleh siswa atau yang sering disebut sebagai kemampuan prasyarat siswa di SD. Membaca menjadi salah satu kemampuan prasyarat karena sebagian besar informasi dan pengetahuan yang mereka peroleh di lingkungan terutama di sekolah berasal dari buku bacaan/buku pegangan yang tak lepas dari unsur kebahasaan. Dengan dikuasainya keterampilan ini diharapkan siswa mampu mengikuti pembelajaran dengan baik terutama dalam pembelajaran Bahasa Indonesia. Selain itu, diharapkan pula siswa dapat memperoleh informasi dan pengetahuan baru yang penting bagi dirinya.
Finocchiaro dan Bonomo (Alek&Achmad, 2010:75) mengungkapkan, membaca merupakan kegiatan memetik serta memahami arti atau makna yang terkandung dalam bahan tertulis. Lebih jauh lagi, Anderson (Tarigan, 2008:7) menjelaskan, membaca adalah proses decoding, yang mengandung arti suatu kegiatan untuk memecahkan lambang-lambang verbal atau dapat diartikan pula sebagai proses menghubungkan kata-kata tulis dengan bahasa lisan yang mencakup pengubahan tulisan/cetakan menjadi bunyi yang bermakna. Selain itu Nurhadi (2008:29) menjelaskan, membaca merupakan proses yang melibatkan aktivitas fisik dan mental. Salah satu aktivitas fisik dalam membaca adalah saat menggerakan mata sepanjang baris-baris tulisan dalam sebuah teks bacaan.
Berdasarkan beberapa definisi dari para ahli dapat dipahami bahwa, membaca adalah proses mengubah bahasa tulis menjadi bahasa lisan guna memahami arti dan menemukan makna dengan tepat dari kata demi kata yang terkandung dalam tulisan. Dengan menguasai keterampilan membaca, diharapkan siswa dapat memahami isi dari setiap tulisan yang telah dibaca. Menurut Zulela (2012:44), membaca bacaan/sebuah cerita merupakan salah satu cara pemenuhan kebutuhan batiniah yang berpengaruh pada pembentukan kepribadian. Lebih jauh lagi Zulela (2012:23) menuliskan, kebiasaan manusia bergaul dengan kebenaran, keindahan dan kebaikan yang terdapat dalam sebuah cerita, akan memberikan pengaruh pada tingkah laku sehari-hari, yang akan berdampak pada tingkah laku sederhana, berbudi luhur dan disiplin.