Studi Kasus pada Perusahaan Jasa GM Production SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi ss

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

EVALUASI KINERJA JA PERUSAHAAN DENGAN METODE E

BALAN BALANCED SCORECARD

Studi Kasus pad ada Perusahaan Jasa GM Production

SKRIPSI

  

Diajukan Unt ntuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperol eroleh Gelar Sarjana Ekonomi

Prog rogram Studi Akuntansi

ss

oleh :

Carol arolus Tyastika Anindianto

  

NIM : 072114058

PROGRA OGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKU AKULTAS EKONOMI

UNIVERSI ERSITAS SANATA DHARMA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

“ Berpikirlah Efisien maka Kesuksesan Akan Berada di

Belakangmu “

( film 3 Idiots )

  • ascendit sine labore descendit sine honore –

  “If we stop trying, that means we are no better than a coward”

( )

  

Bambang Pamungkas

  kupersembahkan untuk : Papa dan Mama Keluarga besar Al. Soelistyo Semua sahabat-sahabatku

  Terima kasih atas cinta, doa, dan dukungannya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI

  PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI Yang bertanda tangan di bawah ini, saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul : Evaluasi Kinerja Perusahaan dengan Metode Balanced Scorecard adalah hasil karya saya.

  Dengan ini saya menyatakan dengan segala sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.

  Apabila saya melakukan hal tersebut di atas, baik sengaja maupun tidak, dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil tulisan saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri, berarti gelar dan ijasah yang telah diberikan oleh universitas batal saya terima.

  Yogyakarta, 1 Februari 2012 Yang membuat pernyataan,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

ABSTRAK

EVALUASI KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE

BALANCED SCORECARD

Studi Kasus pada Perusahaan Jasa CV GM Production

Carolus Tyastika Anindianto

  

072114058

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

2012

  Tujuan penelitian ini adalah 1) mengevaluasi kinerja perusahaan dengan menggunakan metode balanced scorecard, 2) memberikan informasi tentang alternatif pengukuran kinerja perusahaan yang memperhatikan ukuran keuangan dan ukuran non keuangan..

  Jenis penelitian yang dilakukan adalah studi kasus pada CV GM

  

Production. Teknik pengumpulan data berupa wawancara, dokumentasi, observasi

  dan kuesioner yang ditujukan kepada manajer, karyawan, dan pelanggan. Teknik analisis data yang digunakan adalah rentabilitas modal sendiri, profit margin,

  operating ratio, dan multi attribute attitude metode.

  Hasil analisis data adalah sebagai berikut: 1) Perspektif keuangan perusahaan tidak baik karena ratio rentabilitas modal sendiri dan profit margin mengalami penurunan dan operating ratio mengalami peningkatan. 2) Perspektif non keuangan baik yang terdiri dari perspektif pelanggan ( sangat setuju: 40,1 ) , perspektif proses bisnis internal ( sangat setuju: 44,02 ) , perspektif proses pertumbuhan dan pembelajaran ( sangat setuju: 46,47 ) , kepuasan pelanggan ( sangat setuju: 53,4 ).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

ABSTRACT

AN EVALUATION OF COMPANY’S PERFORMANCE USING

BALANCED SCORECARD METHOD

  

A Case Study At Service Company CV GM Production

Carolus Tyastika Anindianto

072114058

Sanata Dharma University

  

Yogyakarta

2012

  The purposes of this research were 1) to evaluate company’s performance using Balanced Scorecard method, 2) to give information about alternative measurement of company’s performance considering financial measurement and non financial measurement.

  The type of the research was case study at service company CV GM

  

Production. The techniques of data collecting were interview, observation,

  documentation, and questionnaires given to the manager, employees, and customer. The techniques used in analyzing the data were owner’s equity rentability ratio, profit margin, operating ratio, and multi attribute attitude method.

  The results of the analysis were: 1) The financial perspective of the

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  margin decreased while as the operation ratio increased. 2) Non financial perspective was good that consisted of customer perspective ( strongly agree: 40,1 ), internal business process perspective ( strongly agree: 44,02 ) , the growth and the learning process perspective ( strongly agree: 46,47 ) , customers satisfaction ( strongly agree: 53,4 ).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Puji Syukur dan terima kasih kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala rahmat dan karuniaNya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul EVALUASI KINERJA PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD studi kasus pada perusahaan jasa CV GM production. Salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma.

  Penulis menyadari bahwa penelitian dan penulisan skripsi ini tidak akan terlaksana dengan baik tanpa ada bimbingan, dukungan, doa, dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada :

  1. Dr. Paulus Wiryono Priyotamtama, S.J. selaku rektor Universitas Sanata Dharma

  2. Drs. YP. Supardiyono, M.Si.,Akt. Selaku dekan

  3. Drs. Yusef Widya Karsana, M.Si., Akt, QIA selaku ketua prodi Akuntansi dan dosen pembimbing, terima kasih atas saran, waktu, dan kesabaran dalam membimbing saya.

  4. Firma Sulistiyowati, S.E., M.Si., QIA terima kasih atas waktu dan masukannya.

  5. Seluruh dosen dan staff terimakasih atas ilmu dan bantuannya.

  6. Bapak Sutikno dan staff GM Production yang telah banyak membantu dari awal hingga selesainya penelitian

  7. Papa dan mama yang selalu mendoakan dan mendukung dalam menyelasaikan studi.

  8. Keluarga besar Al. Soelistyo terimakasih atas dukungan moril dan doa dalam menyelesaikan studi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  9. Keluarga besar Perkap INSADHA 2009-2010 terima kasih atas pengalaman dan dinamika yang tak terlupakan.

  10. Teman kost ambarukmo mas moko dan vega terima kasih atas segala pengalaman selama hampir 3 tahun ini.

  11. Penghuni kontrakan jalan wuluh 18 C agung, indra, tito, galih, tego, dastin, botak terimakasih sudah menyediakan tempat yang layak ketika jenuh melanda.

  12. Teman-teman akuntansi angakatan 2007 yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu

  13. Sahabat-sahabat saya, jiman, botak, endel, coki, bonggi, hagung, dea, dias vampir, ai, amel, mas byar, codot, dan masih banyak yang tidak dapat saya sebutkan satu-persatu terima kasih atas segala bentuk pengalaman, dukungan moril dan materiil selama ini.

  14. Teman-teman brevet IAI Solo terimakasih atas sharing ilmu dan pengalamannya.

  15. Kota Yogyakarta terima kasih atas segala kenangan pahit dan manis selama ini Penulis sangat menyadari bahwa masih terdapat banyak kelemahan dalam skripsi ini. Untuk itu penulis secara terbuka mengharapkan segala kritik dan saran yang membangun agar tulisan ini menjadi lebih baik dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.

  Yogyakarta, 1 Februari 2012 Carolus Tyastika Anindianto

  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL . ........................................................................ ........ i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................... ........ ii HALAMAN PENGESAHAN.............................................................. ........ iii HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN................................... ........ iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................... ........ v ABSTRAK ................. ........................................................................ ........ vi ABSTRACT ............... ........................................................................ ........ vii KATA PENGANTAR ........................................................................ ........ ix DAFTAR ISI .............. ........................................................................ ........ xi DAFTAR TABEL ...... ........................................................................ ........ xiv DAFTAR GAMBAR.. ........................................................................ ........ xvi

  BAB I PENDAHULUAN ....................................................... ........ 1 A. Latar Belakang Masalah.......................................... ........ 1 B. Rumusan Masalah................................................... ........ 5 C. Tujuan Penelitian .................................................... ........ 5 D. Manfaat Penelitian .................................................. ........ 5 E. Sistematika Penulisan ............................................. ........ 6 BAB II LANDASAN TEORI.................................................... ........ 8 A. Kinerja dan Penilaian Kinerja ................................. ........ 8

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  C. Balanced Scorecard................................................ ........ 10

  D. Perspektif dalam Balanced Scorecard ..................... ........ 17

  E. Keunggulan Balanced Scorecard ............................ ........ 27

  BAB III METODE PENELITIAN .............................................. ........ 32 A. Jenis Penelitian ....................................................... ........ 32 B. Tempat dan Waktu Penelitian ................................. ........ 32 C. Subjek dan Objek Penelitian ................................... ........ 32 D. Teknik Pengumpulan Data ...................................... ........ 33 E. Data yang Dikumpulkan ......................................... ........ 34 F. Teknik Analisis Data .............................................. ........ 34 BAB IV GAMBARAN UMUM.................................................. ........ 50 A. Sejarah Berdiri dan Perkembangan Perusahaan Jasa GM Production .............................................................. ........ 50 B. Lokasi Perusahaan Jasa GM Production ................. ........ 52 C. Visi dan Misi Perusahaan Jasa GM Production ....... ........ 52 D. Usaha dan Kegiatan Perusahaan Jasa GM Production ...... 53 E. Struktur Organisasi Perusahaan Jasa GM Production....... 53 F. Personalia Perusahaan Jasa GM Production............ ........ 60 BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN.................... ........ 64 A. Perspektif Keuangan ............................................... ........ 64 B. Perspektif non Keuangan ........................................ ........ 71 BAB VI PENUTUP ..................................................................... ........ 98 A. Kesimpulan ............................................................ ........ 98 B. Saran ...................................................................... ........ 100 C. Keterbatasan Penelitian........................................... ........ 101

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………….102 LAMPIRAN……………………………………………………………………103

  DAFTAR TABEL

  Tabel

  1 Laba Bersih, Modal Sendiri dan Rentabilitas Modal Sendiri GM Production Tahun 2008, 2009, 2010......................... …… 66

  Tabel

  2 Laba bersih, Penjualan bersih dan profit margin GM Production tahun 2008, 2009, 2010 .......................... ........ 68

  Tabel 3 Biaya Operasi, Penjualan bersih, Operating ratio GM Production tahun 2008, 2009, 2010 .......................... ........ 70

  Tabel 4 Responden berdasarkan Jenis Kelamin ............................. ........ 72 Tabel 5 Responden berdasarkan Usia ............................................ ........ 73 Tabel 6 Responden berdasarkan Lama Bekerja ............................. ........ 73 Tabel 7 Hasil kuesioner perspektif pelanggan ............................... ........ 74 Tabel 8 Hasil belief dan ideal rata-rata setiap atribut

  Serta bobot kepentingan ................................................... ........ 76 Tabel 9 Urutan kepentingan .......................................................... ........ 78 Tabel 10 Hasil kuesioner perspektif proses bisnis internal............... ........ 79 Tabel 11 Hasil belief dan ideal rata-rata setiap atribut

  Serta bobot kepentingan ................................................... ........ 81 Tabel 12 Urutan kepentingan .......................................................... ........ 83 Tabel 13 Responden berdasarkan Jenis Kelamin ............................. ........ 84 Tabel 14 Responden berdasarkan Usia ............................................ ........ 84

  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Tabel 16 Hasil kuesioner perspektif pertumbuhan dan pembelajaran........ 86 Tabel 17 Hasil belief dan ideal rata – rata setiap atribut

  Serta bobot kepentingan ................................................... ........ 88 Tabel 18 Urutan kepentingan .......................................................... ........ 89 Tabel 19 Responden berdasarkan Jenis Kelamin ............................. ........ 90 Tabel 20 Responden berdasarkan pekerjaan .................................... ........ 91 Tabel 21 Hasil kuesioner kepuasan pelanggan................................. ........ 91 Tabel 22 Hasil belief dan ideal rata – rata setiap atribut

  Serta bobot kepentingan ................................................... ........ 94 Tabel 23 Urutan kepentingan .......................................................... ........ 95 Tabel 24 Rangkuman hasil perhitungan keseluruhan ....................... ........ 96

  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR GAMBAR

  Gambar 1 Penerjemahan visi dan strategi kedalam 4 perspektif .......... ........ 13 Gambar 2 Generic value model........................................................... ........ 26 Gambar 3 Kerangka kerja perspektif pembelajaran dan pertumbuhan . ........ 28 Gambar 4 Keseimbangan sasaran – sasaran strategik yang diterapkan

  Dalam perencanaan strategik .............................................. ........ 31

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia bisnis belakangan ini mengalami perkembangan

  yang semakin kompetitif sehingga terjadi perubahan dalam persaingan, produksi, pemasaran, pengelolaan sumber daya manusia, dan penanganan transaksi antara perusahaan dengan pelanggan, dan perusahaan dengan perusahaan lain. Persaingan yang bersifat global ini akan menyebabkan perusahaan untuk berlomba-lomba menawarkan keunggulan masing-masing dengan kemampuan memuaskan dan memenuhi kebutuhan konsumen serta dapat menghasilkan produk yang bermutu. Kunci persaingan dalam pasar global adalah kualitas total yang mancakup penekanan-penekanan pada kualitas produk, kualitas biaya atau harga, kualitas pelayanan, kualitas penyerahan tepat waktu, kualitas estetika dan bentuk-bentuk kualitas lain yang terus berkembang guna memberikan kepuasan terus menerus kepada pelanggan agar tercipta pelanggan yang loyal (Hansen dan Mowen, 1999).

  Sehingga meningkatnya persaingan bisnis memacu manajemen untuk lebih memperhatikan sedikitnya dua hal penting yaitu "keunggulan" dan "nilai".

  Pengukuran kinerja merupakan suatu bagian yang sangat penting bagi perusahaan. Kinerja suatu perusahaan sebaiknya diukur secara berkala dan rutin dengan indikator-indikator tertentu yang telah disesuaikan dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  secara rutin maka dapat diketahui apakah perusahaan sudah menerapkan strategi perusahaan sehingga dapat tercapai tujuan perusahaan sesuai dengan visi dan misi perusahaan itu sendiri.

  Berdasarkan fakta di lapangan, banyak perusahaan yang hanya mengukur kinerja hanya berdasarkan tolok ukur keuangan saja. Hal tersebut semakin tidak sesuai apabila perusahaan ingin bersaing dan cepat dalam mengambil keputusan strategik secara tepat.

  Pengukuran bedasarkan tolok ukur keuangan juga memiliki berbagai kelemahan antara lain ( Mulyadi, 2001) :

  1. Pemakaian kinerja keuangan sebagai satu-satunya penentu kinerja perusahaan bisa mendorong manajer untuk mengambil tindakan jangka pendek dengan mengorbankan kepentingan jangka panjang. Misalnya, untuk menaikkan profit atau ROI, seorang manajer bisa saja mengurangi komitmennya terhadap pengembangan atau pelatihan bagi karyawan, termasuk investasi-investasi dalam sistem dan teknologi untuk kepentingan perusahaan masa depan. Dalam jangka pendek kinerja keuangan meningkat, namun dalam jangka panjang akan menurun.

  2. Diabaikannya aspek pengukuran non-finansial dan intangible asset pada umumnya, baik dari sumber internal maupun eksternal akan memberikan suatu pandangan yang keliru bagi manajer mengenai perusahaan di masa sekarang terlebih lagi di masa datang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  3. Kinerja keuangan hanya bertumpu pada kinerja masa lalu dan kurang sepenuhnya mampu untuk menuntun perusahaan ke arah tujuan perusahaan. Untuk mengatasi kelemahan tersebut maka muncul suatu konsep kerangka kerja baru yang disebut balanced scorecard. Konsep balanced scorecard merupakan suatu konsep pengukuran kinerja yang menerapkan strategi perusahaan sehingga tercapainya keselarasan tujuan dan mendorong karyawan untuk bertindak yang terbaik bagi perusahaan. Pengukuran ini bertujuan untuk membuat perpaduan pengukuran strategi ditinjau dari aspek finansial maupun non- finansial. Hal tersebut sesuai dengan keempat perspektif yang ada dalam konsep balanced scorecard yaitu dengan tetap mempertahankan perspektif keuangan dan menambahkan perspektif pelanggan, perspektif bisnis internal, dan persperktif proses pertumbuhan dan pembalajaran. Dengan keempat perspektif tersebut balanced scorecard mendidik manajemen secara khusus dan organisasi secara umum untuk memandang tidak hanya dari perspektif keuangan saja namun juga dari ketiga perspektif lainnya agar dapat menghubungkan pengendalian operasional jangka pendek ke dalam visi dan strategi bisnis jangka panjang.

  Dinamika dunia bisnis entertainment di negara ini belakangan ini menunjukan perkembangan yang sangat baik. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan munculnya wirausaha yang menyediakan jasa event organizer baru yang semakin inovatif sehingga dapat bersaing dan berkembang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  perekonomian negara dan secara khusus membuka lapangan kerja selebar- lebarnya bagi masyarakat. Kota Yogyakarta juga tidak ketinggalan dengan perkembangan dunia bisnis ini, sebagai kota pelajar dimana tempat berkumpulnya perpaduan budaya yang tidak meninggalkan keaslian budaya kota ini sendiri dapat dijumpai banyaknya perusahaan jasa event organizer yang melayani segala persewaan dan perlengkapan suatu event. Sebagai salah satu contoh adalah perusahaan jasa GM Production yang bergerak di bidang bisnis event organizer yang cukup ternama di kota Yogyakarta. Ketatnya persaingan di dunia bisnis entertainment ini menuntut GM Production agar dapat menghasilkan produk dengan nilai lebih dari pesaingnya dimana produk yang dimiliki berkualitas tinggi dengan harga yang bersaing. GM Production juga harus memperhatikan kondisi lingkungan dengan berbagai faktor peluang dan tantangan yang berubah secara dinamis. Oleh karena itu, perlu ditetapkan rencana strategik yang disesuaikan dengan visi dan misi perusahaan serta tidak meninggalkan pengukuran kinerja secara berkala. Indikator dalam pengukuran kinerja ini harus mencakup 4 perspektif yang ada dalam balanced scorecard yaitu keuangan, pelanggan, bisnis internal dan proses pertumbuhan pembelajaran. Dengan konsep balanced scorecard diharapkan kinerja perusahaan dapat ditentukan lebih komprehensif, akurat, dan terukur karena kinerja suatu perusahaan tidak hanya diukur berdasarkan ukuran finansial melainkan perpaduan antara ukuran finansial dan non-finansial.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Dari latar belakang dan uraian di atas maka penelitian ini mengambil judul

  Evaluasi Kinerja Perusahaan dengan Metode Balanced Scorecard Studi Kasus pada Perusahaan Jasa GM Production”.

  B. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas maka masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah bagaimana kinerja perusahaan GM Production pada tahun 2008, 2009, dan 2010 apabila dievaluasi dengan menggunakan konsep balanced scorecard?

  C. Tujuan Penelitian

  Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :

  1. Meningkatkan kinerja perusahaan apabila dievaluasi dengan menggunakan metode balanced scorecard

  2. Memberikan informasi tentang alternatif pengukuran kinerja perusahaan yang memperhatikan ukuran finansial dan ukuran non-finansial

  D. Manfaat Penelitian

  1. Bagi Perusahaan Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat membantu perusahaan mengetahui kinerja dari perusahaan tersebut apabila diukur dengan konsep

  balanced scorecard.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  2. Bagi Univeritas Sanata Dharma Hasil dari penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan pustaka bagi mahasiswa akuntansi dalam mengetahui pengukuran kinerja perusahaan dengan menggunakan konsep balanced scorecard.

  3. Bagi Penulis Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan penulis khususnya tentang pengukuran kinerja berdasarkan konsep balanced

  scorecard.

E. Sistematika Penulisan

  Bab I. Pendahuluan Bab ini menjelaskan latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitan, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. Penulis mencoba untuk memberikan gambaran mengenai kebutuhan evaluasi kinerja perusahaan dengan menggunakan perspektif-perspektif yang ada dalam Balanced Scorecard.

  Bab II. Landasan teori Dalam bab ini penulis menjelaskan mengenai kinerja dan penilaian kinerja, manfaat penilaian kinerja, balanced scorecard, perspektif dalam balanced scorecard, dan keunggulan balanced scorecard

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Bab III Metode Penelitian Pada bab ini penulis menjelaskan jenis penelitan, tempat, dan waktu penelitian, subjek dan objek penelitian, teknik pengumpulan data, data yang dikumpulkan, dan teknik analisis data.

  Bab IV. Gambaran Umum Pada bab ini penulis menjelaskan gambaran umum, struktur organisasi, dan ruang lingkup kegiatan GM Production sebagai obyek penelitian.

  Bab V. Analisis Data dan Pembahasan Pada bab ini, penulis mencoba untuk melakukan analisis data, baik data finansial maupun data nonfinansial, serta pembahasan terhadap kinerja perusahaan dengan menggunakan keempat perspektif dalam Balanced Scorecard, yaitu perspektif keuangan, pelanggan, proses bisnis internal, serta pertumbuhan dan pembelajaran.

  Bab VI. Penutup Bab ini berisi kesimpulan atas analisis data yang dilakukan di GM Production selain itu penulis juga memberikan saran mengenai kemungkinan pengukuran kinerja balanced scorecard sebagai alternatif untuk mengukur kinerja perusahaan secara lebih akurat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II LANDASAN TEORI A. Kinerja dan Penilaian Kinerja Kinerja adalah suatu tampilan keadaan secara utuh atas perusahaan

  selama periode waktu tertentu, merupakan hasil atau prestasi yang dipengaruhi oleh kegiatan operasional perusahaan dalam memanfaatkan sumber-sumber daya yang dimiliki (Helfert, 1996). Kinerja merupakan suatu istilah secara umum yang digunakan untuk sebagian atau seluruh tindakan atau aktivitas dari suatu organisasi pada suatu periode dengan referensi pada sejumlah standar seperti biaya-biaya masa lalu atau yang diproyeksikan, dengan dasar efisiensi, pertanggungjawaban atau akuntabilitas manajemen dan semacamnya.

  Tujuan utama dari penilaian kinerja adalah untuk memotivasi personal dalam mencapai sasaran organisasi dan dalam memenuhi standar perilaku yang telah ditetapkan sebelumnya, sehingga membuahkan tindakan dan hasil yang diinginkan oleh organisasi (Mulyadi dan Johny Setyawan, 1999).

  Penilaian kinerja dapat digunakan untuk menekan perilaku yang tidak semestinya dan untuk merangsang serta menegakkan perilaku yang semestinya diinginkan, melalui umpan balik hasil kinerja pada waktunya serta pemberian penghargaan, baik yang bersifat intrinsik maupun ekstrinsik.

  Dengan adanya penilaian kinerja, manajer puncak dapat memperoleh dasar yang obyektif untuk memberikan kompensasi sesuai dengan prestasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  perusahaan secara keseluruhan. Semua ini diharapkan dapat membentuk motivasi dan rangsangan pada masing-masing bagian untuk bekerja lebih efektif dan efisien. Adapun ukuran penilaian kinerja yang dapat digunakan untuk menilai kinerja secara kuantitatif (Mulyadi, 1997):

  1. Ukuran Kinerja Unggul.

  Adalah ukuran kinerja yang hanya menggunakan satu ukuran penilaian. Dengan digunakannya hanya satu ukuran kinerja, karyawan dan manajemen akan cenderung untuk memusatkan usahanya pada kriteria tersebut dan mengabaikan kriteria yang lainnya, yang mungkin sama pentingnya dalam menentukan sukses tidaknya perusahaan atau bagian tertentu.

  2. Ukuran Kinerja Beragam.

  Adalah ukuran kinerja yang menggunakan berbagai macam ukuran untuk menilai kinerja. Ukuran kinerja beragam merupakan cara untuk mengatasi kelemahan kriteria kinerja tunggal. Berbagai aspek kinerja manajer dicari ukuran kriterianya sehingga manajer diukur kinerjanya dengan berbagai kriteria.

  3. Ukuran Kinerja Gabungan.

  Dengan adanya kesadaran beberapa kriteria lebih penting bagi perusahaan secara keseluruhan dibandingkan dengan tujuan lain, maka perusahaan melakukan pembobotan terhadap ukuran kinerjanya. Misalnya manajer pemasaran diukur kinerjanya dengan menggunakan dua unsur, yaitu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  4. Dengan cara ini manajer pemasaran mengerti yang harus ditekankan agar tercapai sasaran yang dituju manajer puncak.

  B. Manfaat Penilaian Kinerja

  Menurut Lynch dan Cross (1993), manfaat sistem pengukuran kinerja yang baik adalah sebagai berikut:

  1. Menelusuri kinerja terhadap harapan pelanggan sehingga akan membawa perusahaan lebih dekat pada pelanggannya dan membuat seluruh orang dalam organisasi terlibat dalam upaya memberi kepuasan kepada pelanggan.

  2. Memotivasi pegawai untuk melakukan pelayanan sebagai bagian dari mata-rantai pelanggan dan pemasok internal.

  3. Mengidentifikasi berbagai pemborosan sekaligus mendorong upaya-upaya pengurangan terhadap pemborosan tersebut (deduction of waste).

  4. Membuat suatu tujuan strategis yang biasanya masih kabur menjadi lebih konkret sehingga mempercepat proses pembelajaran organisasi.

  5. Membangun konsensus untuk melakukan suatu perubahan dengan memberi “reward” atas perilaku yang diharapkan tersebut.

  C. Balanced Scorecard Balanced scorecard menurut Robert.S. Kaplan dan David.P. Norton

  (1997) merupakan suatu metode penilaian kinerja perusahaan dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  yaitu: perspektif keuangan, pelanggan, proses bisnis internal serta proses pebelajaran dan pertumbuhan. Dari keempat perspektif tersebut dapat dilihat bahwa balanced scorecard menekankan perspektif keuangan dan non keuangan.

  Kaplan dan Norton, menyatakan bahwa balanced scorecard terdiri dari kartu skor (scorecard) dan berimbang (balanced). Kartu skor adalah kartu yang digunakan untuk mencatat skor hasil kinerja seseorang. Kartu skor juga dapat digunakan untuk merencanakan skor yang hendak diwujudkan oleh personil di masa depan. Melalui kartu skor, skor yang akan diwujudkan personil di masa depan dibandingkan dengan hasil kinerja sesungguhnya.

  Hasil perbandingan ini digunakan untuk melakukan evaluasi atas kinerja personil yang bersangkutan. Kata berimbang dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa kinerja personil diukur secara berimbang dari dua aspek: keuangan dan non keuangan, jangka pendek dan jangka panjang, intern dan ekstern (Luis, 2007). Oleh sebab itu personil harus mempertimbangkan keseimbangan antara pencapaian kinerja keuangan dan non keuangan, antara kinerja jangka pendek dan jangka panjang, serta antara kinerja yang bersifat intern dan yang bersifat ekstern jika kartu skor personil digunakan untuk merencanakan skor yang hendak diwujudkan di masa depan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Perspektif Keuangan Tujuan,ukuran,sasaran,inisiatif

  Perspektif bisnis internal Perspektif pelanggan

  Visi dan strategi Tujuan,ukuran,sasaran,

  Tujuan,ukuran,sasaran, inisiatif inisiatif

  Perspektif proses pertumbuhan dan pembelajaran Tujuan,ukuran,sasaran,inisiatif

  Sumber: Kaplan dan Norton (1996) Gambar 1 : penerjemahan visi dan strategi ke dalam 4 prespektif

  Tujuan dan pengukuran dalam balanced scorecard bukan hanya penggabungan dari ukuran-ukuran keuangan dan non-keuangan saja melainkan merupakan suatu proses atas-bawah (top-down) berdasarkan visi dan strategi dari suatu unit usaha, visi dan strategi harus diterjemahkan dalam tujuan dan pengukuran yang lebih nyata (Mirza , 1997). Untuk menentukan ukuran kinerja, visi organisasi perlu dijabarkan dalam tujuan dan sasaran. Visi adalah gambaran kondisi yang akan diwujudkan oleh perusahaan di masa mendatang. Untuk mewujudkan kondisi yang digambarkan dalam visi,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  bagi perumusan strategi untuk mewujudkannya. Dalam proses perencanaan strategik, tujuan ini kemudian dijabarkan ke dalam sasaran strategik dengan ukuran pencapaiannya.

  1. Komunikasi dan Hubungan

  Balanced scorecard memperlihatkan kepada setiap karyawan apa yang

  dilakukan perusahaan untuk mencapai apa yang menjadi keinginan para pemegang saham dan konsumen karena oleh tujuan tersebut dibutuhkan kinerja karyawan yang baik. Untuk itu, balanced scorecard menunjukkan strategi yang menyeluruh yang terdiri dari tiga kegiatan yaitu:

  a. Communicating and education

  b. Setting goal

  c. Linking reward to performance measures

  2. Rencana Bisnis Rencana bisnis memungkinkan organisasi mengintegrasikan antara rencana bisnis dan rencana keuangan mereka. Hampir semua organisasi saat mengimplementasikan berbagai macam program yang mempunyai keunggulannya masing-masing saling bersaing antara satu dengan yang lainnya. Keadaan tersebut membuat manajer mengalami kesulitan untuk mengintegrasikan ide-ide yang muncul dan berbeda di setiap departemen.

  Akan tetapi dengan menggunakan balanced scorecard sebagai dasar untuk mengalokasikan sumber daya dan mengatur mana yang lebih penting untuk diprioritaskan, akan menggerakkan ke arah tujuan jangka panjang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  3. Umpan Balik dan Pembelajaran Proses ini akan memberikan strategic learning kepada perusahaan.

  Dengan balanced scorecard sebagai pusat sistem perusahaan, maka perusahaan dapat melakukan monitoring terhadap apa yang telah dihasilkan perusahaan dalam jangka pendek, dari tiga pespektif yang ada yaitu: konsumen, proses bisnis internal serta pembelajaran dan pertumbuhan untuk dijadikan sebagai umpan balik dalam mengevaluasi strategi.

  Sistem pengukuran kinerja harus dapat memotivasi para manajer dan karyawan untuk mengimplementasikan strategi unit bisnisnya. Perusahaan yang dapat menerjemahkan strateginya ke dalam sistem pengukuran akan memiliki kemampuan yang lebih baik dalam menjalankan strategi tersebut, sebab mereka telah mengkomunikasikan tujuan dan targetnya kepada para pegawai. Komunikasi ini akan memfokuskan mereka pada pemicu-pemicu kritis, memungkinkan mereka untuk mengarahkan investasi, inisiatif, dan tindakan-tindakan dengan menyempurnakan tujuan-tujuan strategis. Kaplan dan Norton menyatakan pentingnya penciptaan suatu scorecard yang mengkomunikasikan suatu strategi unit bisnis sebagai berikut: a. The scorecard describes the organization’s vision of the future to the entire organization. It creates shared understanding.

  b. The scorecard creates a holistic model of strategy that allows all

  employees to see how they contribute to organizational success. Without such linkage, individuals and departments can optimize their local

performance but not contribute to achieving strategic objectives .

  c. The scorecard focuses change efforts. If the right objectives and measures

  are identified, successful implementation will likely occur. If not,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Selanjutnya Kaplan dan Norton (1996) juga mengemukakan tiga prinsip yang memungkinkan balanced scorecard organisasi terhubung dengan strategi, yaitu:

a. Cause-and-Effect Relationships

  Prinsip ini sangat penting bagi balanced scorecard karena prinsip inilah yang membedakan balanced scorecard dengan konsep-konsep yang lain.

  Dengan prinsip ini, balanced scorecard mampu menjabarkan tujuan dan pengukuran masing-masing perspektif dengan baik dalam satu kesatuan yang padu. Menurut Kaplan dan Norton, sebuah strategi adalah seperangkat hipotesis dalam model hubungan cause and effect, yaitu suatu hubungan yang dapat diekspresikan melalui kaitan antara pernyataan if-

  then. Pengembangan balanced scorecard yang baik harus dapat

  menjelaskan rangkaian cerita dari seluruh Strategic Business Unit (SBU) dalam hubungan cause and effect. Melalui model hubungan cause and

  effect ini pula, suatu strategi dapat dianimasikan dan dikritisi bersama, baik

  sebelum, selama, dan sesudah dieksekusi. Pengujian terhadap sekumpulan

  scorecard dapat dilakukan dengan mudah karena tiap relasi dan hubungan kausalitas dapat diuji secara rinci.

  b. Performance Drivers Sebuah balanced scorecard yang baik harus memiliki bauran hasil (lagging indicators) yang memadai dan pemicu kinerja (leading indicators) yang digunakan oleh SBU. Outcomes (lagging indicators) mencerminkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  perusahaan, seperti profitability, market share, customer satisfaction,

  customer retention, and employee skills. Sedangkan performance drivers (leading indicators) mencerminkan keunikan strategi unit bisnis.

  Identifikasi performance drivers membantu mengatasi kelemahan dari

  outcome measures . Pemahaman mengenai pertumbuhan segmen pasar (outcome measures ) akan lebih bermanfaat jika diketahui faktor-faktor

  yang menyebabkan pergerakannya.

  c. Linkage to Financials Adanya kritik terhadap pengukuran kinerja berbasis laporan keuangan tidak lantas menghasilkan rekomendasi untuk membuang tolak ukur keuangan. Keberhasilan perusahaan dalam pencapaian berbagai tujuan seperti kualitas, kepuasan pelanggan, inovasi dan pemberdayaan karyawan tidak akan memberikan perbaikan terhadap perusahaan apabila hal tersebut hanya dianggap sebagai tujuan akhir. Semua pengukuran yang berkaitan dengan pencapaian tujuan perusahaan harus dikaitkan dengan tujuan keuangan sebagai tujuan akhir. Hal ini seperti dikatakan Kaplan dan Norton: “Ultimately, causal paths from all the measures on a scorecard

  should be linked to financial objectives.” Dengan demikian, tolak ukur

  keuangan dapat digunakan untuk menguji hasil dari performance driver, dalam hal, sejauh mana efektivitasnya dalam memberikan hasil.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

D. Perspektif dalam Balance Scorecard

  Balanced Scorecard menerjemahkan misi dan strategi kedalam

  berbagai tujuan dan ukuran, yang tersusun kedalam empat perspektif yang meliputi, keuangan, pelanggan, proses bisnis internal, serta pembelajaran dan pertumbuhan (Kaplan dan Norton, 1996). Empat persfektif scorecard memberi keseimbangan antara tujuan jangka pendek dan jangka panjang, antara hasil yang diinginkan dengan faktor pendorong tercapainya hasil tersebut, dan antara ukuran obyektif yang keras dengan ukuran subjektif yang lebih lunak.

  1. Perspektif Keuangan

  Balanced scorecard tetap menggunakan perspektif keuangan karena

  ukuran keuangan sangat penting bagi perusahaan. Ukuran keuangan memberikan petunjuk apakah strategi perusahaan, implementasi dan pelaksanaannya memberikan kontribusi atau tidak kepada peningkatan laba perusahaan. Pada saat perusahaan melakukan pengukuran secara finansial, maka hal pertama yang dilakukan adalah mendeteksi kebenaran industri yang dimilikinya, apakah dalam tahap perkembangan growth,

  sustain, atau harvest (Kaplan dan Norton , 1996) ketiga tahapan tersebut mempunyai konsekuensi yang berbeda terhadap ukuran penelitian.

  a. Growth (Berkembang) Berkembang merupakan tahap pertama dan tahap awal dari siklus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  pertumbuhan yang sama sekali atau paling tidak memiliki potensi untuk berkembang. Untuk menciptakan potensi ini, kemungkinan seorang manajer harus terikat komitmen untuk mengembangkan suatu produk atau jasa baru, membangun dan mengembangkan fasilitas produksi, menambah kemampuan operasi, mengembangkan sistem, infrastruktur, dan jaringan distribusi yang akan mendukung hubungan global, serta mengasuh dan mengembangkan hubungan dengan pelanggan. Perusahaan dalam tahap pertumbuhan mungkin secara aktual beroperasi dengan cash flow negatif dan tingkat pengembalian atas modal yang rendah. Investasi yang ditanam untuk kepentingan masa depan sangat memungkinkan memakai biaya yang lebih besar dibandingkan dengan jumlah dana yang mampu dihasilkan dari basis operasi yang ada sekarang, dengan produk dan jasa dan konsumen yang masih terbatas. Sasaran keuangan untuk growth stage menekankan pada pertumbuhan penjualan di dalam pasar baru dari konsumen baru dan atau dari produk dan jasa baru.

  b. Sustain Stage (Bertahan).

  Bertahan merupakan tahap kedua yaitu suatu tahap dimana perusahaan masih melakukan investasi dan reinvestasi dengan mempersyaratkan tingkat pengembalian yang terbaik. Dalam tahap ini perusahaan berusaha mempertahankan pangsa pasar yang ada dan mengembankannya apabila mungkin. Investasi yang dilakukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  mengembangkan kapasitas dan meningkatkan perbaikan operasional secara konsisten. Pada tahap ini perusahaan tidak lagi bertumpu pada strategi-strategi jangka panjang. Sasaran keuangan tahap ini lebih diarahkan pada besarnya tingkat pengembalian atas investasi yang dilakukan.

  c. Harvest (Panen).

  Tahap ini merupakan tahap kematangan (mature), suatu tahap dimana perusahaan melakukan panen (harvest) terhadap investasi mereka.

  Perusahaan tidak lagi melakukan investasi lebih jauh kecuali hanya untuk memelihara dan perbaikan fasilitas, tidak untuk melakukan ekspansi atau membangun suatu kemampuan baru. Tujuan utama dalam tahap ini adalah memaksimumkan arus kas yang masuk ke perusahaan. Sasaran keuangan untuk harvest adalah cash flow maksimum yang mampu dikembalikan dari investasi dimasa lalu.

  Dalam perspektif keuangan, balanced scorecard memungkinkan para eksekutif senior setiap unit bisnis untuk menetapkan bukan hanya ukuran yang mengevaluasi keberhasilan jangka panjang perusahaan, tetapi juga berbagai variabel yang dianggap paling penting untuk menciptakan dan mendorong tercapainya tujuan jangka panjang.

  2. Perspektif Pelanggan Menurut Kaplan dan Norton (1996) perusahaan diharapkan mampu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  memungkinkan untuk dijadikan target sesuai dengan kemampuan dan sumber daya yang dimiliki perusahaan. Filosofi manajemen terkini telah menunjukkan peningkatan pengakuan atas pentingnya customer focus dan

  customer satisfaction . Perspektif ini merupakan leading indicator. Jadi,

  jika pelanggan tidak puas mereka akan mencari produsen lain yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Kinerja yang buruk dari perspektif ini akan menurunkan jumlah pelanggan di masa depan meskipun saat ini kinerja keuangan terlihat baik. Para manajer juga harus mengenali apa yang dinilai tinggi oleh para segmen sasaran dan memilih proposisi nilai apa yang akan diberikan. Mereka kemudian dapat memilih tujuan dan ukuran dari tiga kelompok atribut, yang jika memuaskan memungkinkan perusahaan mempertahankan dan memperluas bisnis dengan pelanggan sasaran.

  Perspektif pelanggan memiliki dua kelompok pengukuran, yaitu: customer core measurement dan customer value prepositions.

  a. Customer Core Measurement Customer core measurement memiliki beberapa komponen

  pengukuran, yaitu: market share, customer retention, customer acquisition, customer satisfaction, dan customer profitability.

  1) Market Share : Pengukuran ini mencerminkan bagian yang dikuasai perusahaan atas keseluruhan pasar yang ada, yang meliputi antara lain: jumlah pelanggan, jumlah penjualan, dan volume unit penjualan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  2) Customer Retention : Mengukur tingkat di mana perusahaan dapat mempertahankan hubungan dengan konsumen.

  3) Customer Acquisition : mengukur tingkat di mana suatu unit bisnis mampu menarik pelanggan baru atau memenangkan bisnis baru.

  4) Customer Satisfaction : Menaksir tingkat kepuasan pelanggan terkait dengan kriteria kinerja spesifik dalam value proposition.