Materi Kuliah: MODUL KULIAH - Kepariwisataan

Upaya Pengembangan
Pariwisata
Kepariwisataan
Pengantar: I Gede Iwan Suryadi,SE.,MM.

Kamis 28 Desember 201
7

STIKOM BALI 2007 FAQ:gedeiwan
@gmail.com

Upaya Pengembangan
Pariwisata


Pariwisata Alternatif (alternative
tourism)
– Sebagai salah satu bentuk kepariwisataan
yang timbul sebagai reaksi terhadap
dampak-dampak negatif dari
pengembangan dan perkembangan

pariwisata konvensional.
– Sebagai bentuk kepariwisataan yang
berbeda (yang merupakan alternatif) dari
pariwisata konvensional untuk menunjang
kelestarian lingkungan.

Kamis 28 Desembe

STIKOM BALI 2007 FAQ:

Upaya Pengembangan Pariwisata
(lanj’)


Pariwisata Modern atau Konvensional?

– Bentuk pariwisata yang kita kenal sekarang dewasa ini yang
sering disebut pariwisata modern-bermula dari suatu bentuk
kegiatan wisata yang dipelopori oleh Thomas Cook.
– Ia menyelenggarakan inclusive tour dari Leicester ke

Loughborough p.p. pada tanggal 5 Juli 1842 dengan biaya 1
shilling/orang.
– Paket wisata (package tour) atau inclusive tour itu diikuti oleh
570 orang berkat upaya promosi yang dilakukan melalui iklan.
– Karena di waktu itu bentuk kegiatan wisata/pariwisata seperti
itu merupakan suatu hal atau fenomena baru maka Thomas
Cook kemudian dijuluki sebagai Bapak atau Arsitek Pariwisata
Modern.
– Jenis atau bentuk kegiatan wisata yang dikemas dalam paketpaket wisata itulah yang sebelumnya disebut pariwisata
modern.
– Namun dengan timbulnya berbagai pariwisata alternatif maka
apa yang dulu disebut pariwisata modern itu kini disebut
pariwisata konvensional.

Kamis 28 Desembe

STIKOM BALI 2007 FAQ:

Upaya Pengembangan Pariwisata
(lanj’)



Pariwisata Berskala Besar
– Sejak berakhirnya perang Dunia II, terutama sejak tahun
1960-an, dengan dimulainya pengoperasian pesawat
terbang berbadan lebar, kegiatan wisata internasional
mapun domestik, dan badan-badan usaha kepariwisataan
(industri pariwisata) berkembang pesat sekali.
– Dewasa ini per tahunnya ada lebih dari 500 juta
international tourism arrivals dengan lebih dari US$ 400
milyar belanja wisatawan internasional (international
tourism expenditures).
– Belum lagi kegiatan wisata domestik dan pengeluaran
wisatawan domestik.
– Dewasa ini badan-badan usaha kepariwisataan telah
berkembang menjadi satuan industri pariwisata terbesar
di dunia (the biggest single industry in the world).

Kamis 28 Desembe


STIKOM BALI 2007 FAQ:

Upaya Pengembangan Pariwisata
(lanj’)
 Ciri

Pariwisata konvensional

– Ciri dari pariwisata konvensional adalah
 Kegiatan wisata tersebut memiliki jumlah
yang besar (mass tourism).
 Sebagian dikemas dalam satuan paket
wisata (package tour).
 Pembangunan sarana dan fasilitas
kepariwisataan berskala besar dan mewah.
 Memerlukan tempat-tempat yang dianggap
strategis dengan tanah yang cukup luas.
Kamis 28 Desembe

STIKOM BALI 2007 FAQ:


Upaya Pengembangan Pariwisata
(lanj’)
– Industri pariwisata menjadi sangat eksploitatif
terhadap:
 Sumber Daya Manusia, khususnya
masyarakat/penduduk setempat.
– Berbagai bentuk negatif tersebut antara lain:
 Terjadinya degradasi nilai-nilai sosial budaya
 Terjadinya degradasi nilai moral
 Komersialisasi prostitusi, termasuk prostitusi anakanak
 Penggusuran penduduk, kemiskinan dan lain
sebagainya

 Sumber Daya Alam
– Dampak negatif terhadap lingkungan:
 Pencemaran lingkungan
 Kerusakan lingkungan dan ekosistem

Kamis 28 Desembe


STIKOM BALI 2007 FAQ:

Upaya Pengembangan Pariwisata
(lanj’)


Reaksi
– Berbagai dampak negatif yang terjadi akibat
adanya kegiatan pariwisata, terutama sekali
yang terjadi pada masyarakat/penduduk
setempat, menimbulkan keperihatinan di
kalangan rohaniwan, cendikiawan dan tokohtokoh masyarakat.
– Keperihatinan mereka mendorong
diselenggarakannya lokakarya internasional
(international workshop) yang disponsori oleh
the christian conference of Asia.

Kamis 28 Desembe


STIKOM BALI 2007 FAQ:

Upaya Pengembangan Pariwisata
(lanj’)
 Rumusan

definisi pengertian
Pariwisata Alternatif adalah:
“Alternative tourism is a process
which promotes a just form of
between members of different
communities. It seeks to achieve
mutual understanding, solidarity and
equality among participants.”

Kamis 28 Desembe

STIKOM BALI 2007 FAQ:

Upaya Pengembangan Pariwisata

(lanj’)
 Jenis

pariwisata alternatif, yang
merupakan alternatif dari pariwisata
konvensional, timbul karena:
– Adanya asumsi bahwa pariwisata
memerlukan lingkungan yang baik.
– Kesadaran bahwa pariwisata dapat
digunakan sebagai instrumen untuk
menunjang upaya pelestarian
lingkungan.

Kamis 28 Desembe

STIKOM BALI 2007 FAQ:

Upaya Pengembangan Pariwisata
(lanj’)
– Salah satu bentuk wisata alternatif, dalam artian

jenis dan bentuk berbeda dari pariwisata
konvensional, disebut dengan ecotourism.
– Semula ecotourism masih diidentikan dengan
nature tourism atau wisata alam biasa seperti
yang tercermin dari definisi yang dirumuskan oleh
Hector Coballos-Lascurain, yang memperkenalkan
istilah ecotourism pada tahun 1987, yaitu:
“nature or ecotrourisme is tourism that consists in
travelling to relatively undisturbed or uncontaminated
natural areas with the specific objective of studying,
admiring, and enjoying the scenery and its wild plants and
animals, as well as any existing cultural manifestations
(both past and present) found in these areas”

Kamis 28 Desembe

STIKOM BALI 2007 FAQ:

Upaya Pengembangan Pariwisata
(lanj’)

 Pada

tahun 1993 the ecotourism
society, suatu organisasi nirlaba
yang didirikan di Amerika Serikat
pada tahun 1991, memberi rumusan
definisi yang bersifat proaktif tentang
pengertian ecotourism, yaitu:
“Ecotourism is responsible travel to natural areas
which conserves the environment and improves
the welfare of local people.”

Kamis 28 Desembe

STIKOM BALI 2007 FAQ:

Upaya Pengembangan Pariwisata
(lanj’)



Perubahan Persepsi
– Berbagai dampak negatif pariwisata terutama
disebabkan oleh pengembangan pariwisata yang
dilakukan semata-mata dengan pendekatan ekonomi
dimana pariwisata dipersepsikan sebagai instrumen
untuk meningkatkan pendapatan, terutama pada bidang
usaha swasta dan pemerintah.
– Untuk menghindari berbagai kekeliruan tersebut maka
dilakukan pendekatan yang berbeda.
 Perubahan Persepsi tentang Pariwisata
Pariwisata harus dipersepsikan sebagai suatu alat atau
instrumen untuk meningkatkan:
– Kualitas hubungan antar manusia
– Kualitas hidup penduduk setempat
– Kualitas lingkungan hidup

Kamis 28 Desembe

STIKOM BALI 2007 FAQ:

Upaya Pengembangan Pariwisata
(lanj’)
 Kriteria Pengembangan Pariwisata
Untuk memberikan arahan yang lebih jelas tentang
pengembangan pariwisata perlu ditetapkan beberapa
kriteria seperti yang diperkenalkan oleh Rev Ron O’Grady
berikut ini:
– Decision making about the form of tourism in any place
must be made in consultation with the local people and be
acceptable to them.
– A reasonable share of the profits derived from tourism must
return to the people.
– Tourism must be based on sound environmental and
ecological principles, be sensitive to local cultural and
religious traditions and should not place any members of
the host community in a position of inferiority.
– The number of tourism visiting an area should not be such
that they overwhelms the local population and deny the
posibility of genuine human encounter.

Kamis 28 Desembe

STIKOM BALI 2007 FAQ:

Upaya Pengembangan Pariwisata
(lanj’)
 Pengembangan pariwisata perlu dijadikan sebagai
bagian dari pembangunan nasional yang
berkelanjutan (sustainable development).
 Maka pengembangan pariwisata harus dilakukan
dalam kesatuan yang terpadu dengan sektor-sektor
pembangunan lainnya.



Kebijakan Pengembangan Wisata Alam
– Dari segi ekonomi ,pariwisata alam akan dapat
menciptakan pekerjaan di daerah-daerah
terpencil.
– Membutuhkan investasi yang relatif besar untuk
pembangunan sarana dan prasarana.

Kamis 28 Desembe

STIKOM BALI 2007 FAQ:

Upaya Pengembangan Pariwisata
(lanj’)


Pendapatan dan Permintaan

– Pengelolaan kawasan wisata alam banyak menggunakan
dana dari pendapatan pariwisata dari pengunjung; sebagai
mekanisme pengembalian biaya pengelolaan dan pelestarian
alam atau program pengembangan masyarakat.
– Kajian tentang tingkat pemulihan biaya perlu
dipertimbangkan untuk mengetahui biaya untuk menutup
investasi pengembangan pariwisata alam, pengeluarkan
investasi pembangunan pariwisata alam dan
pengoperasiannya dan disamping juga harus mampu
menutup biaya tidak langsung akibat dampak negatif
kegiatan pariwisata tersebut terhadap masyarakat (social
cost).
– Agar dapat memperoleh keuntungan, pendapatan yang
ditentukan harus lebih besar dari semua biaya yang
dikeluarkan dalam eangka pengusahaan pariwisata. Namun
untuk pengelolaan kawasan pelestarian alam, keuntungan
yang dicari adalah keuntungan yang optimal.

Kamis 28 Desembe

STIKOM BALI 2007 FAQ:

Upaya Pengembangan Pariwisata
(lanj’)


Kesempatan kerja dan usaha bagi
masyarakat
– Salah satu peluang bagi masyarakat di sekitar obyek
wisata alam adalah kesempatan bekerja pada obyek
wisata, baik sebagai tenaga staf maupun sebagai tenaga
buruh kerja.
– Pengembangan suatu obyek wisata akan memberi
dampak positif bagi kehidupan ekonomi masyarakat,
yaitu membuka kesempatan berusaha seperti; usaha
penyediaan makanan, minuman dan usaha transportasi
baik tradisional maupun konvensional.
– Hal ini sesuai dengan penjelasan Undang-Undang
No.5/1990 pasal 34 ayat 4, yaitu memberi kesempatan
kepada rakyat untuk ikut berperan dalam usaha di
kawasan pelestarian alam.

Kamis 28 Desembe

STIKOM BALI 2007 FAQ:

Upaya Pengembangan Pariwisata
(lanj’)


Pengusahaan pariwisata alam

– Untuk menciptakan iklim usaha dan peluang
ekonomi yang secara profesional memanfaatkan
kegiatan wisata alam, pemerintah telah
mengeluarkan berbagai kebijaksanaan.
– Sebelum ada SK Menteri Kehutanan No.
687/Kpts-II/1989, terdapat 4 perusahaan wisata
alam di 4 lokasi kawasan pelestarian alam.
– Sesudahnya, ada 12 perusahaan pariwisata alam
baru di 34 lokasi kawasan pelestarian alam.
– Sesudah terbitnya Peraturan Pemerintah
No.18/1994, bertambah 2 perusahaan wisata
alam baru di 3 lokasi kawasan pelestarian alam.

Kamis 28 Desembe

STIKOM BALI 2007 FAQ:

Upaya Pengembangan Pariwisata
(lanj’)


Penerimaan Negara
– Prospek kegiatan pariwisata alam dalam memberikan
andil dalam penerimaan negara cukup besar, baik untuk
penerimaan langsung (karcis masuk, pungutan iuran
pengusahaan pariwisata alam/PIPPA dan pungutan
usaha pariwisata alam/PUPA) maupun tak laungsung
melalui pengeluaran wisatawan.

Kamis 28 Desembe

STIKOM BALI 2007 FAQ:

Upaya Pengembangan Pariwisata
(lanj’)
Statistik Perkembangan Wisatawan Nusantara (Wisnus)
TAHUN

WISNUS

PERJALANAN

(000 orang)

(000)

RATA-RATA

PENGELUARAN

TOTAL PENGELUARAN

PERJALANAN PER PERJALANAN
(000 Rupiah)

(Triliun

Rupiah)
2001

103,884.30 195,770.70

1.88

324.58

58.71

2002

105,377.70 200,589.60

1.9

343.09

68.82

2003

110,031.30 207,119.80

1.88

373.56

70.87

2004

111,353.40 202,763.10

1.82

383.85

71.7

2005

112,701.20 213,303.90

1.89

394.43

77.51

2006*

114,391.70 216,503.50

1.92

400.35

78.67

2007**

116,107.60 219,751.01

1.95

406.35

79.85

* Angka sementara
** Angka sangat sementara
Catatan: Pengeluaran per perjalanan adalah rata-rata tertimbang dari setiap provinsi
Sumber: Pusat Data dan Informasi

Kamis 28 Desembe

STIKOM BALI 2007 FAQ:

Statistik Outbound 2002-2004
Tahun

Rata-rata Pengeluaran/Orang (US$)

Per Kunjungan

Rata-rata Lama Tinggal (Hari)

Per Hari

2002

917,12

75,55

12,14

2003

915,55

82,33

11,12

2004

859,81

77,88

11,04

Tahun

Outbound

Devisa Ke Luar

Kunjungan Perubahan (%)
Perubahan (%)

US$ (Juta)

2002

3.231.535

-

2.963,71

-

2003

3.768.761

16,62

3.450,49

16,42

2004

4.270.134

13,3

3.671,50

6,41

Kamis 28 Desembe

STIKOM BALI 2007 FAQ:

Sumber: Outbound Survey, Litbang Budpar

selesai
(info: http://gedeiwan.multiply.com)

Kamis 28 Desember 201
7

STIKOM BALI 2007 FAQ:gedeiwan
@gmail.com