Materi Kuliah: MODUL KULIAH - Kepariwisataan

Pemasaran Pariwisata
Kepariwisataan
Pengantar: I Gede Iwan Suryadi,SE.,MM.

Kamis 28 Desember 201
7

STIKOM BALI 2007 FAQ:gedeiwan
@gmail.com

Pemasaran Pariwisata



Quick Yielding dan agent of development
J. Krippendorf, dalam bukunya Marketing
Et Tourisme merumuskan pemasaran
pariwisata sebagai berikut:
“Marketing in tourism to be understood as the
systematic and coordinated execution of
business policy by tourist undertaking whether

private or state owned at local, regional,
national and international level to achieve the
optimal of satisfaction of the needs of
identifiable consumers group and in doing so to
achieve an appropriate return”

Kamis 28 Desembe

STIKOM BALI 2007 FAQ:

Pemasaran Pariwisata (lanj’)




Pemasaran pariwisata adalah suatu sistem dan koordinasi
yang harus dilakukan sebagai kebijaksanaan bagi perusahaanperusahaan kelompok industri pariwisata, baik milik swasta
maupun pemerintah, dalam ruang lingkup lokal, regional,
nasional, atau internasional untuk mencapai kepuasan
wisatawan dengan memperoleh keuntungan yang wajar.

Prof. Dr. Salah Wahab dalam buku Tourism Marketing
merumuskan pengertian pemasaran pariwisata sebagai
berikut:
“The management process through which the National Tourist
Organizations (NTO) or tourist enterprises identify their selected
tourists, actual and potential, communicate with them to ascertain
and influence their wishes, needs, motivations, like or dislikes, on
local, regional, national, and international levels, and formulate
and adapt their tourist products accordingly in view of achieving
optimal tourist satisfaction thereby fulfilling their objectives.”

Kamis 28 Desembe

STIKOM BALI 2007 FAQ:

Pemasaran Pariwisata (lanj’)


Pemasaran pariwista adalah suatu proses
manajemen yang dilakukan oleh organisasi

pariwisata nasional atau perusahaan-perusahaan
termasuk dalam kelompok industri pariwisata
untuk melakukan identifikasi terhadap wisatawan
yang sudah punya keinginan untuk melakukan
perjalanan wisata dan wisatawan yang mempunyai
potensi akan melakukan perjalanan wisata dengan
jalan melakukan komunikasi dengan mereka,
mempengaruhi keinginan, kebutuhan, dan
memotivasinya, terhadap apa yang disukai dan
tidak disukainya, pada tingkat daerah-daerah lokal,
regional, nasional mapun internasional dengan
menyediakan obyek dan atraksi wisata agar
wisatawan memperoleh kepuasan optimal.

Kamis 28 Desembe

STIKOM BALI 2007 FAQ:

Pemasaran Pariwisata (lanj’)



Pemasaran pariwisata mencakup:

– Pemasaran pariwisata itu merupakan suatu
proses manajemen yang dilakukan oleh
Organisasi Pariwisata Nasional (OPN), dengan
bekerjasama dengan organisasi pariwisata
swasta, PHRI dan ASITA, yang mewakili
perusahaan kelompok industri pariwisata.
– Melakukan identifikasi, terhadap kelompok
wisatwan yang sudah memiliki keinginan untuk
melakukan perjalanan wisata (actual demand)
dan kelompok wisatawan yang memiliki
potensi akan melakukan perjalanan wisata di
waktu yang akan datang (potential demand).

Kamis 28 Desembe

STIKOM BALI 2007 FAQ:


Pemasaran Pariwisata (lanj’)
– Melakukan komunikasi dan
mempengaruhi keinginan, kebutuhan,
dan memotivasinya terhadap yang
disukai atau tidak disukai mereka, baik
pada tingkat lokal, regional, nasional,
maupun internasional.
– Menyediakan obyek dan atraksi wisata
sesuai dengan perpsepsi wisatawan
sehingga mereka merasa puas.
Kamis 28 Desembe

STIKOM BALI 2007 FAQ:

Pemasaran Pariwisata (lanj’)


Pengertian Proses Manajemen

– Filosofi manajemen mengarahkan bahwa suatu

proses harus berkelanjutan dengan kondisi yang
terjadi saat ini dengan memperhatikan waktu yang
akan datang (future time) yang akan membawa
OPN atau OPD supaya dapat menjalankan fungsifungsi pemasaran dengan baik.
– OPN dan OPD hendaknya dapat menerapkan
teknik dan strategi pemasaran modern, terutama
dalam hal perencanaan penelitian (research
planning), peramalan (forcasting), seleksi pasar
(market selection) atau saluran distribusi
(distribution channel) dengan memperhatikan
media iklan yang sesuai dengan target pasar yang
dijadikan sasaran.

Kamis 28 Desembe

STIKOM BALI 2007 FAQ:

Pemasaran Pariwisata (lanj’)
 Produk


Industri Pariwisata

– The Association of International Expert
and Scientific in Tourism (AIEST) dalam
tahun 1973 memberi batasan sbb:

“The product covers The complete
experiences from the time he (tourist)
leaves home to the time he returns to
it.”
Kamis 28 Desembe

STIKOM BALI 2007 FAQ:

Pemasaran Pariwisata (lanj’)
 Produk

industri pariwisata adalah
semua bentuk pelayanan yang
dinikmati wisatawan, semenjak ia

meninggalkan tempat dimana ia
biasa berdiam, selama berada di
daerah tujuan wisata yang
dikunjungi, hingga ia kembali pulang
ke tempat asalnya semula.

Kamis 28 Desembe

STIKOM BALI 2007 FAQ:

Pemasaran Pariwisata (lanj’)


Victor T.C. Middleton dalam buku Marketing In
Travel and Tourism memberi batasan produk
industri pariwisata sbb:
“The product may be defined as a bundle or package of
tangible and intangible components, based on activity at
a destination”
“There are five main components in the total product

which are discussed below:
- Destination Attractions
- Destination Facilities and Services
- Accessibilities of The Destinations
- Image of the Destinations
- Price to the Customers

Kamis 28 Desembe

STIKOM BALI 2007 FAQ:

Pemasaran Pariwisata (lanj’)


Accessibilities of the tourist destinations
– Semua yang dapat memberi kemudahan kepada
wisatawan untuk datang berkunjung pada suatu
daerah tujuan wisata (DTW).
 Infrastucture
: Airport, Seaport, Railways, Highways,

Roads, Bridges.
 Tranportations
: Airline, Cruisership, Hovercraft,
Coach Bus, Taxis, and Tourist Buses.
 Government Regulation
: Tranportation regulation,
Routes Operated, and Visa regulation.
 Operational Procedure
: Tariff Regulation,
Frequencies of Services and Price Changed.

Kamis 28 Desembe

STIKOM BALI 2007 FAQ:

Pemasaran Pariwisata (lanj’)


Facilities of the tourist destination
– Fungsinya memenuhi kebutuhan wisatawan selama

tinggal untuk sementara watu di DTW yang dikunjungi.








Accomodation units : Hotels, Motels, Appartment dll.
Restaurants, Bars & Café
: Ranging from fastfood
through to Luxury Restaurants.
Transportation at the destination
: Taxis, Coaches, Car
Rental, Cycle Hire.
Sport and Activities : Skiing, Golfing, Sailing, Fishing, ect.
Others facilities
: Handicraft, Arts, Souvenirs, Guiding
Course.
Retail outlets : Local travel agent, film and camera
supplies, Drug store, etc.
Other services
: Hairdressing, Tourist
information center, Tourist police, etc.

Kamis 28 Desembe

STIKOM BALI 2007 FAQ:

Pemasaran Pariwisata (lanj’)


Tourist Attractions
– Semua yang menjadi daya tarik mengapa
wisatawan tertarik datang berkunjung pada suatu
daerah tujuan wisata (DTW).
 Natural Attractions : Landscape, Seascape, Beaches,
Climate, etc.
 Cultural Attractions : History and Folklore, Religions, Arts,
Theatre, Museums, Festivals and Pageants.
 Social Attractions : the way of life of the resident
population, languages, opportunities for social
encounters.
 Built Attractions
: Buildings, Monuments, Ski slopes,
Golf courses, special shops and themed retail areas.

Kamis 28 Desembe

STIKOM BALI 2007 FAQ:

Pemasaran Pariwisata (lanj’)
 Karakter

produk industri pariwisata

– Pertanyaan???
 Apakah ada perbedaan antara pemasaan
pariwisata dengan pemasaran barangbarang manufaktur seperti biasanya?
 Sejauh mana konsep, prinsip, dan metode
pemasaran itu dapat diterapkan dalam
pemasaran pariwisata?

Kamis 28 Desembe

STIKOM BALI 2007 FAQ:

Pemasaran Pariwisata (lanj’)
– Tourism is a service
 Tidak berwujud (intangible product), karena
itu ia tidak dapat dipindahkan, dicoba,
ditabung, atau ditumpuk digudang.
 There is no transfer of ownership
 The relationship between buyer and seller
not completed end when transaction all
ready finish.
 Buyers are often dependen on the seller
during the consumption and use of the
services.
Kamis 28 Desembe

STIKOM BALI 2007 FAQ:

Pemasaran Pariwisata (lanj’)
– Fragmented supply VS Composite demand
 Produk industri pariwisata merupakan kumpulan dari
beberapa produk perusahaan termasuk kelompok
industi pariwisata dalam hal ini bertindak sebagai
penyedia jasa (supplier).
 Supplier ini terdiri dari Transfer Service, Hotel
Accomodation, Restaurant, Entertainment, Tourist
Attraction, Souveniershop and Shopping Center, yang
satu dengan lainya terpisah (fragmented) dan
berbeda dalam hal: lokasi, kepemilikan, fungsi,
manajemen dan produknya, namun permintaannya
selalu dalam bentuk campuran atau kombinasi
(Composite) dari beberapa produk, minimal produk
transportasi, kamar untuk menginap di hotel, makan
pagi di hotel (paket wisata sederhana).
Kamis 28 Desembe

STIKOM BALI 2007 FAQ:

Pemasaran Pariwisata (lanj’)


The motivations are heterogeneous
– Motivasi perjalanan wisata yang dilakukan
seseorang berbeda satu dengan yang lain.
– The way of life dan natural beauty.



The dominant role of travel
intermediary
– Calon wisatawan tidak mungkin menghubungi
semua perusahaan kelompok industri pariwisata
kalau ia ingin melakukan perjalanan wisata (tour).
– Hampir semua (85%) perjalanan wisata I jaman
modern ini dilakukan atas bantuan Travel Agent,
BPW atau Tour Operator lainnya.

Kamis 28 Desembe

STIKOM BALI 2007 FAQ:

Pemasaran Pariwisata (lanj’)


Complementarity of tourist services
– Seorang wisatawan yang ingin melakukan perjalanan
wisata pada suatu DTW tertentu, dia tidak hanya
memerlukan tempat duduk di pesawat (seats), saja atau
hanya memerlukan kamar hotel saja, tetapi satu dengan
yang lainnya saling melengkapi sehingga dapat memenuhi
kebutuhan wisatawan selama berada di DTW yang
dikunjungi.



The role of official organizations in tourism
marketing
– Peranan OPN dan OPD dalam pemasaran pariwisata dapat
dilihat dari perencanaan Accessibilities, Facilities, dan
Tourist Attractions (komponen produk indstri pariwisata)
yang sebagian besar merupakan tanggungjawab kedua
organisasi dimaksud.

Kamis 28 Desembe

STIKOM BALI 2007 FAQ:

Pemasaran Pariwisata (lanj’)


Ada tiga hal perlu diperhatikan agar pemasaran
pariwisata lebih berhasil:
– Perlu diciptakannya Product Instrument.
 Untuk memudahkan wisatawan yang ingin berkunjung sangat
dianjurkan untuk menawarkan paket wisata (package tour).

– Perlu ada perantara yang disebut sebagai Product
Intermediary.
 Dalam rangka memberi kemudahan kepada wisatawan, perlu
ditunjuk BPW atau Tour Operator yang berfungsi sebagai
perantara.

– Menggunakan Promotion Instrument.
 OPN dan OPD hendaknya melakukan komunikasi dengan
wisatawan potensial dengan mengirimkan brosur, leaflet,
booklet, pemasangan iklan melalui media yang dianggap
sesuai, sehingga calon wisatawan mengetahui secara lebih rinci
tentang daya tarik DTW.

Kamis 28 Desembe

STIKOM BALI 2007 FAQ:

selesai
(info: http://gedeiwan.multiply.com/)

Kamis 28 Desember 201
7

STIKOM BALI 2007 FAQ:gedeiwan
@gmail.com